SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  29
Heru Pramono,S.Pi., M.Biotech.
Komposisi Kimiawi Daging Ikan
Komposisi kimiawi ikan tergantung
pada
1. Umur/ jenis kelamin
2. Kedewasaan
3. Makanan
4. Lokasi penangkapan
5. Suhu air
6. Musim penangkapan
7. aktivitas
Pengelompokan
 1. Bentuk (torpedo, pipih panjang)
 2. ukuran (besar, kecil)
 3. Warna : putih, merah, kuning,
coklat, abu-abu
 4. Kandungan lemak/protein :
Lean spesies (ikan cod, pollock); Fat
spesies (rockfish, flounder)
 5. Komposisi :
 78-83% kadar air
 15-20% protein:
 20-30% protein sarkoplasma,
 70-80% protein
 miofibril; 2-3 %
 protein jaringan pengikat
 1-4 % lemak
 1-1,3%mineral
Struktur mikroskopis
1. Protein Miofibril yang terdiri atas : aktin,
miosin, aktomiosin,troponin (seperti struktur
mikroskopis daging mamalia)
2. ATP-ase pada daging serta penggabungan
kembali pada ikan lebih cepat dari pada
mamalia
3. Komponen Non-protein Nitrogen (NPN)
(komponen N tetapi bukan protein):
 Tri Methyl Amine Okside
 Urea
 Taurin
 Nukleotida
 Purin based compound
Video struktur otot
 http://www.youtube.com/watch?v=XoP1diaXVCI
Permasalahan dalam Pengolahan ikan
 Sifat ikan mudah rusak (highly perishable)
 Pengolahannya bagaimana????
 Hubungan dengan post mortem changes 
yang banyak mengalami perubahan adalah
protein  WHY ??? pI 4.5-5.5
sehingga mempengaruhi pengolahan,
sensoris, kualitas (tekstur), kerusakan
mikroorganisme/ rancidity
 Non Protein Nitrogen  berpengaruh
terhadap flavor dan degradasi produk ATP
yaitu : Inosine Monophosphat: hipoxantin 
mempunyai hubungan dengan flavor dan
freshness
 TMAO dapat dipecah menjadi TMA. DMA, FA
 digunkan untuk mendeteksi kerusakan ikan
(menunjukkan ada tanda-tanda kerusakan
ikan)
Postmortem pada daging ikan
 Setelah ikan diangkat dari air  kekurangan
oksigen mati
 Penyebab kematian : terjadi akumulasi asam
laktat dan berbagai produk hasil metabolisme
dalam darah / otot perubahan terjadi
berturutran :
1. Hypereamia (pengeluaran lendir)
2. Rigormortis (kekakuan)
3. Autolysis
4. Dekomposisi bakteri

Perubahan pada Ikan
1. Protein
1. Sifat kelarutan
 Protein sarkoplasma  larut dalam air
 Mioglobin, hemoglobin, globulin
 Protein miofibril  tidak larut air, larut
dalam garam/air garam.
 Aktin, miosin, aktomison, troponin, tropomiosin, aktinin
 Proten jaringan pengikat  tidak larut air
dan air garam. Berubah sifat karena
suasana asam basa dan suhu tinggi
Protein Sarkoplasmik Mioglobin
 Pigmen daging warna merah pink,Larut air,
penyimpan oksigen
 Mengandung Fe dan tersusun beberapa
asam-asam amino : 40% , residu bersifat
polar (23 % polar group, 13 % acid group),
50% residu berifat non polar (42% aliphatic,
4,5% amide, 5% non tyrosin aromatic dan 7 %
threonin / residu serin)
 Struktur mioglobin merupakan gabungan dari
prosthetic group, nonpeptide dan komplek
ikatan-ikatan peptida. Lihat gambar ??,
 Komplek heme, globin dan posisi Fe
(ferri/ferro), mudah mengalami oksidasi /
reduksi  perubahan warnamioglobin
gambar
Protein miofibril
 Merupakan protein yang didalamnya terdapat benang-benang
miofibril
 Termasuk dalam protein miofibril ini : aktin, miosin,
aktomiosin, troponin, tropomiosin
 Fungsi : mengubah energi kimiawi menjadi energi mekanis,
terutama pada kontraksi daging(misal daging yang menjadi kaku
setelah hewan mati)
 Emulsifier dalam pengolahan daging(sosis)
 Sifat tidak larut dalam air, larut dalam air garam
Miosin
 Sekitar 60% dari seluruh miofibril terdapat
pada filamen-filamen daging
 Tiap filamen mengandung 200-400 molekul
 Ujung molekul miosin mempunyai kepala
yang bersifat globular
 Setiap molekul miosin dapat mengikat satu
molekul ADP atau ATP
 Miosin dapat dipecah menjadi komponen yang
lebih sederhana terutama menjadi urea dan
guanidin hidrochlorid
 Berat Molekul Miosin 470.000-500.000
tergantung cara fraksinasi dan biasanya
merupakan struktur alpha helix
 Dengan ensim tripsin, miosin dipecah menjadi
bagian ekor (LMM, BM:96.000, tidak larut
dalam air) dan bagian kepala (HMM, BM:>
96.000, larut dalam air)
 Dengan enzim papain, miosin dipecah
menjadi subfragmen
 Bila terjadi polimerisasi sifat semula globular
menjadi fibrous
Aktin
2. Lemak daging
 Kandungan lemak daging  18-30% berat
karkas, tersusun dari glyserida yang berikatan
dengan asam lemak jenuh/asam lemak tidak
jenuh
 Asam lemak jenuh : asam butirat, caproat,
caprilat,laurat, miristat, palmita, stearat,
arachidonat, behenat.
 Asam lemak tidak jenuh : asam oleat, linoleat,
linolenat
 Melting point berbeda-beda,menetukan
kemampuan palability daging
Perbedaan asam lemak jenuh dan tak jenuh
 Asam lemak jenuh
 Bersifat non essensial
 Dapat disintesis oleh tubuh
 Padat pada suhu kamar
 Diperoleh dari sumber zat hewani contoh mentega
 Tidak ada ikatan rangkap
 Asam lemak tidak jenuh
 Bersifat essensial
 Tidak dapat diproduksi tubuh
 Cair pada suhu kamar
 Diperoleh dari sumber zat nabati contoh minyak goreng
 Ada ikatan rangkap
Teori komposisi triglyserida
 Berdasarkan perbedaan letak terikatnya asam
lemak dalam glyserida maka timbul beberapa
teori :
 Even distribution : GS3 atau GU3
 Random distribution: GS3,GS2U,GSU2.GU3.
 Restricted random distribution : Isomeerik dari teori
random
Random distribusi
 Teori ini mengatakan bahwa asam lemak
tersebar merata dalam trigliserida sehingga
terbentuk: G3,Gs2U,Gsu2 dan GU3.
 Contoh :Triglyserida tersusun oleh 50% asam
lemak jenuh dan 50% asam lemak tidak jenuh
GS3=(0.5)3X100=12.5 %
GS2U=(0.5)2X(0.5)X3X100=37.5%
GSU2=(0,5)X(0.5)2X3X100=37.5%
GU3 =(0.5)3X100=12.5%
Random distribusi terbatas
 Teori ini mengatakan bahwa tidak semua asam
lemak tersebar merata dalam tirgliserida, namun
terbatas, karena aktivitas ensim, sehingga
 Dihitung berdasarkan hasil Random Distribusi .
Pada dasarnya mempertahankan lemak dalam
organisme tetap fluid(cair)
 Tahap :
mengubah S untuk U dalam GSU2 dan GU3
(perubahan S untuk U dalam GS2U akan
menghasilkan lebih banyak)
GS3 diubah menjadi GS2U
GU3 diubah menjadi GSU2
GSU2 diubah menjadi GS2U
Akibatnya komposisi GS2U meningkat dan
GU3 menurun dan GSU2 menurun
Contoh:
 GS3=0
 GS2U=37.5 + 12.5+87,4=58.4%
 GSU2=37.5-8.4+4.2=33.3%
 GU3= 12.5 – 43.2=8.3%
3. Mineral ???
 Ada pertanyaan?
 That’s all folk

Contenu connexe

Tendances

Zat anti gizi
Zat anti gizi Zat anti gizi
Zat anti gizi
Licia Dewi
 
Sni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensori
Sni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensoriSni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensori
Sni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensori
Basyrowi Arby
 
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minumanSni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
Fitri Andriani
 
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
Titis Sari
 

Tendances (20)

mutu protein
mutu proteinmutu protein
mutu protein
 
Iradiasi pangan
Iradiasi panganIradiasi pangan
Iradiasi pangan
 
Pangan fungsional
Pangan fungsionalPangan fungsional
Pangan fungsional
 
Komponen Non Gizi
Komponen Non GiziKomponen Non Gizi
Komponen Non Gizi
 
4. nilai gizi daging ikan
4. nilai gizi daging ikan4. nilai gizi daging ikan
4. nilai gizi daging ikan
 
Penggaraman
PenggaramanPenggaraman
Penggaraman
 
Zat anti gizi
Zat anti gizi Zat anti gizi
Zat anti gizi
 
Makalah pengawetan ikan dengan metode penggaraman
Makalah pengawetan ikan dengan metode penggaramanMakalah pengawetan ikan dengan metode penggaraman
Makalah pengawetan ikan dengan metode penggaraman
 
Ikan dan Hasil Perairan
Ikan dan Hasil PerairanIkan dan Hasil Perairan
Ikan dan Hasil Perairan
 
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilik
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilikBakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilik
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilik
 
Metabolisme protein (5)
Metabolisme protein (5)Metabolisme protein (5)
Metabolisme protein (5)
 
Sni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensori
Sni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensoriSni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensori
Sni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensori
 
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minumanSni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
 
Teknik pengolahan pangan
Teknik pengolahan panganTeknik pengolahan pangan
Teknik pengolahan pangan
 
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
 
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan Tradisional
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan TradisionalLaporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan Tradisional
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan Tradisional
 
2. kemunduran mutu ikan tahuna
2. kemunduran mutu ikan tahuna2. kemunduran mutu ikan tahuna
2. kemunduran mutu ikan tahuna
 
Jenis-jenis Kerusakan Ikan
Jenis-jenis Kerusakan IkanJenis-jenis Kerusakan Ikan
Jenis-jenis Kerusakan Ikan
 
Fermentasi
FermentasiFermentasi
Fermentasi
 
5. pengasapan
5. pengasapan5. pengasapan
5. pengasapan
 

En vedette

A collection of the CTSers' chindogus
A collection of the CTSers' chindogusA collection of the CTSers' chindogus
A collection of the CTSers' chindogus
iinoma
 
Loadbalancer Appliance Administrations Handbuch v7.5 - 215 Seiten
Loadbalancer Appliance Administrations Handbuch v7.5 - 215 SeitenLoadbalancer Appliance Administrations Handbuch v7.5 - 215 Seiten
Loadbalancer Appliance Administrations Handbuch v7.5 - 215 Seiten
Loadbalancer_org_Gmbh
 

En vedette (20)

Teknologi hasil perikanan
Teknologi hasil perikananTeknologi hasil perikanan
Teknologi hasil perikanan
 
Load-Balancing-des-Trend-Micro-InterScan-Web-Security-WebGateway-Webfilter-da...
Load-Balancing-des-Trend-Micro-InterScan-Web-Security-WebGateway-Webfilter-da...Load-Balancing-des-Trend-Micro-InterScan-Web-Security-WebGateway-Webfilter-da...
Load-Balancing-des-Trend-Micro-InterScan-Web-Security-WebGateway-Webfilter-da...
 
Hockey, Weather
Hockey, WeatherHockey, Weather
Hockey, Weather
 
To be1
To be1To be1
To be1
 
A collection of the CTSers' chindogus
A collection of the CTSers' chindogusA collection of the CTSers' chindogus
A collection of the CTSers' chindogus
 
Food additive sintesis dan Alami
Food additive sintesis dan AlamiFood additive sintesis dan Alami
Food additive sintesis dan Alami
 
Clearswift-Secure-Web-Gateway-Webfilter Load Balancer Handbuch
Clearswift-Secure-Web-Gateway-Webfilter Load Balancer HandbuchClearswift-Secure-Web-Gateway-Webfilter Load Balancer Handbuch
Clearswift-Secure-Web-Gateway-Webfilter Load Balancer Handbuch
 
French
FrenchFrench
French
 
1.Heat Transfer Theory
1.Heat Transfer Theory1.Heat Transfer Theory
1.Heat Transfer Theory
 
Load balancer-fuer-bloxx-content-filter-der-deployment-guide
Load balancer-fuer-bloxx-content-filter-der-deployment-guideLoad balancer-fuer-bloxx-content-filter-der-deployment-guide
Load balancer-fuer-bloxx-content-filter-der-deployment-guide
 
Aporte
Aporte Aporte
Aporte
 
Hormone's lecture
Hormone's lectureHormone's lecture
Hormone's lecture
 
Loadbalancer Appliance Administrations Handbuch v7.5 - 215 Seiten
Loadbalancer Appliance Administrations Handbuch v7.5 - 215 SeitenLoadbalancer Appliance Administrations Handbuch v7.5 - 215 Seiten
Loadbalancer Appliance Administrations Handbuch v7.5 - 215 Seiten
 
Load Balancing des McAfee Web Gateway - das Handbuch
Load Balancing des McAfee Web Gateway - das HandbuchLoad Balancing des McAfee Web Gateway - das Handbuch
Load Balancing des McAfee Web Gateway - das Handbuch
 
3. struktur jaringan daging Ikan
3. struktur jaringan daging Ikan3. struktur jaringan daging Ikan
3. struktur jaringan daging Ikan
 
Ikan tenggiri
Ikan tenggiriIkan tenggiri
Ikan tenggiri
 
Portfolio Software Engineer
Portfolio Software EngineerPortfolio Software Engineer
Portfolio Software Engineer
 
Load-Balancer-Deployment-Guide-für-Smoothwall-Web-Proxy-Web-Filter
Load-Balancer-Deployment-Guide-für-Smoothwall-Web-Proxy-Web-FilterLoad-Balancer-Deployment-Guide-für-Smoothwall-Web-Proxy-Web-Filter
Load-Balancer-Deployment-Guide-für-Smoothwall-Web-Proxy-Web-Filter
 
kerusakan bahan pangan
kerusakan bahan pangankerusakan bahan pangan
kerusakan bahan pangan
 
B.Sc. Biochem II Biomolecule I U 3.2 Classification of Protein & Denaturation
B.Sc. Biochem II Biomolecule I U 3.2 Classification of Protein & DenaturationB.Sc. Biochem II Biomolecule I U 3.2 Classification of Protein & Denaturation
B.Sc. Biochem II Biomolecule I U 3.2 Classification of Protein & Denaturation
 

Similaire à komposisi kimiawi daging ikan

Karakteristik Fisiko-Kimia Hasil Perikanan.pptx
Karakteristik Fisiko-Kimia Hasil Perikanan.pptxKarakteristik Fisiko-Kimia Hasil Perikanan.pptx
Karakteristik Fisiko-Kimia Hasil Perikanan.pptx
VennyAgustin3
 
Enrichment Kepiting
Enrichment KepitingEnrichment Kepiting
Enrichment Kepiting
guest2a1a587
 
__Minggu VI_Komponen, Struktur, dan Kualitas daging__Setiawan Putra Syah.pdf
__Minggu VI_Komponen, Struktur, dan Kualitas daging__Setiawan Putra Syah.pdf__Minggu VI_Komponen, Struktur, dan Kualitas daging__Setiawan Putra Syah.pdf
__Minggu VI_Komponen, Struktur, dan Kualitas daging__Setiawan Putra Syah.pdf
Setiawan Putra Syah
 
Metabolisme lemak 0
Metabolisme lemak 0Metabolisme lemak 0
Metabolisme lemak 0
Tiewiee Tiww
 

Similaire à komposisi kimiawi daging ikan (20)

Karakteristik Fisiko-Kimia Hasil Perikanan.pptx
Karakteristik Fisiko-Kimia Hasil Perikanan.pptxKarakteristik Fisiko-Kimia Hasil Perikanan.pptx
Karakteristik Fisiko-Kimia Hasil Perikanan.pptx
 
4.L_E_M_A_K_.ppt
4.L_E_M_A_K_.ppt4.L_E_M_A_K_.ppt
4.L_E_M_A_K_.ppt
 
4.L_E_M_A_K_.ppt
4.L_E_M_A_K_.ppt4.L_E_M_A_K_.ppt
4.L_E_M_A_K_.ppt
 
4.L_E_M_A_K_.ppt
4.L_E_M_A_K_.ppt4.L_E_M_A_K_.ppt
4.L_E_M_A_K_.ppt
 
Biokim.3.PROTEIN.pptx
Biokim.3.PROTEIN.pptxBiokim.3.PROTEIN.pptx
Biokim.3.PROTEIN.pptx
 
KIMIA PANGAN_LEMAK SERTA PERAN LEMAK BAGI TUBUH MANUSIA
KIMIA PANGAN_LEMAK SERTA PERAN LEMAK BAGI TUBUH MANUSIAKIMIA PANGAN_LEMAK SERTA PERAN LEMAK BAGI TUBUH MANUSIA
KIMIA PANGAN_LEMAK SERTA PERAN LEMAK BAGI TUBUH MANUSIA
 
Lipid (Klasifikasi, Aturan Penamaan, Fungsi and Aplikasi pada Kehidupan)
Lipid (Klasifikasi, Aturan Penamaan, Fungsi and Aplikasi pada Kehidupan)Lipid (Klasifikasi, Aturan Penamaan, Fungsi and Aplikasi pada Kehidupan)
Lipid (Klasifikasi, Aturan Penamaan, Fungsi and Aplikasi pada Kehidupan)
 
20230614-IV-ANALISIS LEMAK.pptx
20230614-IV-ANALISIS LEMAK.pptx20230614-IV-ANALISIS LEMAK.pptx
20230614-IV-ANALISIS LEMAK.pptx
 
Sumber gizi makro
Sumber gizi makroSumber gizi makro
Sumber gizi makro
 
LIPID
LIPIDLIPID
LIPID
 
Enrichment Kepiting
Enrichment KepitingEnrichment Kepiting
Enrichment Kepiting
 
LIPID Kelas B Klmpok A (FMIPA UHO)
LIPID Kelas B Klmpok A (FMIPA UHO)LIPID Kelas B Klmpok A (FMIPA UHO)
LIPID Kelas B Klmpok A (FMIPA UHO)
 
protein
proteinprotein
protein
 
LIPID
LIPIDLIPID
LIPID
 
__Minggu VI_Komponen, Struktur, dan Kualitas daging__Setiawan Putra Syah.pdf
__Minggu VI_Komponen, Struktur, dan Kualitas daging__Setiawan Putra Syah.pdf__Minggu VI_Komponen, Struktur, dan Kualitas daging__Setiawan Putra Syah.pdf
__Minggu VI_Komponen, Struktur, dan Kualitas daging__Setiawan Putra Syah.pdf
 
Lipid 2.pptx
Lipid 2.pptxLipid 2.pptx
Lipid 2.pptx
 
Biokimia i lipid
Biokimia i lipidBiokimia i lipid
Biokimia i lipid
 
kimia lemak.pptx
kimia lemak.pptxkimia lemak.pptx
kimia lemak.pptx
 
Metabolisme lemak 0
Metabolisme lemak 0Metabolisme lemak 0
Metabolisme lemak 0
 
biogas
biogasbiogas
biogas
 

komposisi kimiawi daging ikan

  • 2. Komposisi kimiawi ikan tergantung pada 1. Umur/ jenis kelamin 2. Kedewasaan 3. Makanan 4. Lokasi penangkapan 5. Suhu air 6. Musim penangkapan 7. aktivitas
  • 3. Pengelompokan  1. Bentuk (torpedo, pipih panjang)  2. ukuran (besar, kecil)  3. Warna : putih, merah, kuning, coklat, abu-abu  4. Kandungan lemak/protein : Lean spesies (ikan cod, pollock); Fat spesies (rockfish, flounder)  5. Komposisi :  78-83% kadar air  15-20% protein:  20-30% protein sarkoplasma,  70-80% protein  miofibril; 2-3 %  protein jaringan pengikat  1-4 % lemak  1-1,3%mineral
  • 4. Struktur mikroskopis 1. Protein Miofibril yang terdiri atas : aktin, miosin, aktomiosin,troponin (seperti struktur mikroskopis daging mamalia) 2. ATP-ase pada daging serta penggabungan kembali pada ikan lebih cepat dari pada mamalia 3. Komponen Non-protein Nitrogen (NPN) (komponen N tetapi bukan protein):  Tri Methyl Amine Okside  Urea  Taurin  Nukleotida  Purin based compound
  • 5. Video struktur otot  http://www.youtube.com/watch?v=XoP1diaXVCI
  • 6. Permasalahan dalam Pengolahan ikan  Sifat ikan mudah rusak (highly perishable)  Pengolahannya bagaimana????  Hubungan dengan post mortem changes  yang banyak mengalami perubahan adalah protein  WHY ??? pI 4.5-5.5 sehingga mempengaruhi pengolahan, sensoris, kualitas (tekstur), kerusakan mikroorganisme/ rancidity
  • 7.  Non Protein Nitrogen  berpengaruh terhadap flavor dan degradasi produk ATP yaitu : Inosine Monophosphat: hipoxantin  mempunyai hubungan dengan flavor dan freshness  TMAO dapat dipecah menjadi TMA. DMA, FA  digunkan untuk mendeteksi kerusakan ikan (menunjukkan ada tanda-tanda kerusakan ikan)
  • 8.
  • 9. Postmortem pada daging ikan  Setelah ikan diangkat dari air  kekurangan oksigen mati  Penyebab kematian : terjadi akumulasi asam laktat dan berbagai produk hasil metabolisme dalam darah / otot perubahan terjadi berturutran : 1. Hypereamia (pengeluaran lendir) 2. Rigormortis (kekakuan) 3. Autolysis 4. Dekomposisi bakteri 
  • 11. 1. Protein 1. Sifat kelarutan  Protein sarkoplasma  larut dalam air  Mioglobin, hemoglobin, globulin  Protein miofibril  tidak larut air, larut dalam garam/air garam.  Aktin, miosin, aktomison, troponin, tropomiosin, aktinin  Proten jaringan pengikat  tidak larut air dan air garam. Berubah sifat karena suasana asam basa dan suhu tinggi
  • 12. Protein Sarkoplasmik Mioglobin  Pigmen daging warna merah pink,Larut air, penyimpan oksigen  Mengandung Fe dan tersusun beberapa asam-asam amino : 40% , residu bersifat polar (23 % polar group, 13 % acid group), 50% residu berifat non polar (42% aliphatic, 4,5% amide, 5% non tyrosin aromatic dan 7 % threonin / residu serin)
  • 13.  Struktur mioglobin merupakan gabungan dari prosthetic group, nonpeptide dan komplek ikatan-ikatan peptida. Lihat gambar ??,  Komplek heme, globin dan posisi Fe (ferri/ferro), mudah mengalami oksidasi / reduksi  perubahan warnamioglobin gambar
  • 14.
  • 15. Protein miofibril  Merupakan protein yang didalamnya terdapat benang-benang miofibril  Termasuk dalam protein miofibril ini : aktin, miosin, aktomiosin, troponin, tropomiosin  Fungsi : mengubah energi kimiawi menjadi energi mekanis, terutama pada kontraksi daging(misal daging yang menjadi kaku setelah hewan mati)  Emulsifier dalam pengolahan daging(sosis)  Sifat tidak larut dalam air, larut dalam air garam
  • 16. Miosin  Sekitar 60% dari seluruh miofibril terdapat pada filamen-filamen daging  Tiap filamen mengandung 200-400 molekul  Ujung molekul miosin mempunyai kepala yang bersifat globular  Setiap molekul miosin dapat mengikat satu molekul ADP atau ATP
  • 17.  Miosin dapat dipecah menjadi komponen yang lebih sederhana terutama menjadi urea dan guanidin hidrochlorid  Berat Molekul Miosin 470.000-500.000 tergantung cara fraksinasi dan biasanya merupakan struktur alpha helix
  • 18.  Dengan ensim tripsin, miosin dipecah menjadi bagian ekor (LMM, BM:96.000, tidak larut dalam air) dan bagian kepala (HMM, BM:> 96.000, larut dalam air)  Dengan enzim papain, miosin dipecah menjadi subfragmen  Bila terjadi polimerisasi sifat semula globular menjadi fibrous
  • 19. Aktin
  • 20. 2. Lemak daging  Kandungan lemak daging  18-30% berat karkas, tersusun dari glyserida yang berikatan dengan asam lemak jenuh/asam lemak tidak jenuh  Asam lemak jenuh : asam butirat, caproat, caprilat,laurat, miristat, palmita, stearat, arachidonat, behenat.  Asam lemak tidak jenuh : asam oleat, linoleat, linolenat  Melting point berbeda-beda,menetukan kemampuan palability daging
  • 21. Perbedaan asam lemak jenuh dan tak jenuh  Asam lemak jenuh  Bersifat non essensial  Dapat disintesis oleh tubuh  Padat pada suhu kamar  Diperoleh dari sumber zat hewani contoh mentega  Tidak ada ikatan rangkap  Asam lemak tidak jenuh  Bersifat essensial  Tidak dapat diproduksi tubuh  Cair pada suhu kamar  Diperoleh dari sumber zat nabati contoh minyak goreng  Ada ikatan rangkap
  • 22. Teori komposisi triglyserida  Berdasarkan perbedaan letak terikatnya asam lemak dalam glyserida maka timbul beberapa teori :  Even distribution : GS3 atau GU3  Random distribution: GS3,GS2U,GSU2.GU3.  Restricted random distribution : Isomeerik dari teori random
  • 23. Random distribusi  Teori ini mengatakan bahwa asam lemak tersebar merata dalam trigliserida sehingga terbentuk: G3,Gs2U,Gsu2 dan GU3.  Contoh :Triglyserida tersusun oleh 50% asam lemak jenuh dan 50% asam lemak tidak jenuh GS3=(0.5)3X100=12.5 % GS2U=(0.5)2X(0.5)X3X100=37.5% GSU2=(0,5)X(0.5)2X3X100=37.5% GU3 =(0.5)3X100=12.5%
  • 24. Random distribusi terbatas  Teori ini mengatakan bahwa tidak semua asam lemak tersebar merata dalam tirgliserida, namun terbatas, karena aktivitas ensim, sehingga  Dihitung berdasarkan hasil Random Distribusi . Pada dasarnya mempertahankan lemak dalam organisme tetap fluid(cair)
  • 25.  Tahap : mengubah S untuk U dalam GSU2 dan GU3 (perubahan S untuk U dalam GS2U akan menghasilkan lebih banyak) GS3 diubah menjadi GS2U GU3 diubah menjadi GSU2 GSU2 diubah menjadi GS2U Akibatnya komposisi GS2U meningkat dan GU3 menurun dan GSU2 menurun
  • 26. Contoh:  GS3=0  GS2U=37.5 + 12.5+87,4=58.4%  GSU2=37.5-8.4+4.2=33.3%  GU3= 12.5 – 43.2=8.3%

Notes de l'éditeur

  1. Edited by: HeruPramono, S.Pi., M.Biotech