SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  20
Manajemen : Pengorganisasian & Pengkoordinasian |1
PENDAHULUAN
Assalamualaikum.Wr.Wb
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT , karena berkat rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini.Syalawat serta salam tak
lupa pula kami hadiahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.Semoga kita
semua tergolong orang-orang yang selalu mengikuti sunnah-sunnah beliau,amin.
Dalam pengerjaan makalah tentang pengorganisasian ini kami sebagai Penulis
telah berusaha untuk mengumpulkan berbagai macam bahan tentang
PENGORGANISASIAN,baik dari referensi buku lain ,sumber dari internet dan
buku-buku lain yang kami anggap dapat membantu tentang pembuatan makalah
tentang Pengorganisasian .Dalam pengorganisasian yang kita akan bahas dalam
makalah ini banyak sekali istilah maupun hal-hal tentang pengorganisasian yang
belum banyak pembaca ketahui.Kami harapkan kepada pembaca untuk lebih cermat
lagi untuk membentuk sebuah organisasi setelah membaca nakalah yang penulis buat.
Penulis dalam hal ini juga sadar masih banyak kendala yang dialami dalam
perumusan makalah sehingga masih banyknya kekurangan yang kami miliki. Oleh
sebab itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
menyempurnakan makalah ini menjadi lebih baik lagi.Semoga dengan makalah yang
kami buat dari tim penulis dapat membantu anda dalam sebuah tuntunan dalam
berorganisasi.
Demikianlah makalah ini kami buat, apabila ada kesalahan dalam
penulisan,maupun hal lain yang ada didalam makalah ini,kami sebagai penulis mohon
maaf yang sebesar-besarnya karena kesempuranaan hanya milik Allah ,Tuhan Yang
Maha Esa .Terimakasih atas partisipasi anda telah membaca makalah ini tentang
“Pengorganisasian”.
Wassalamualaikum.Wr.Wb
Hormat Kami
Tim Penulis
Manajemen : Pengorganisasian & Pengkoordinasian |2
Daftar Isi
Pendahuluan …………………………………………………….. 1
Daftar Isi…………………………………………………………. 2
Latar belakang……………………………………………............ 3
Bab I
Defenisi organisani ……………………………………………… 4
Macam-macam Organisasi ……………………………………… 7
Langkah-langkah Pengorganisasian …………………………..... 7
Bentuk Struktur Organisasi ……………………………………... 8
Struktur Organisasi Formal ……………………………………... 8
Tipe Struktur Organisasi ………………………………………...
Bab II
Penkoordiansian ………………………………………………… 12
Asas dan Sifat Koordinasi ……………………………………… 12
Syarat-Syarat Koordinasi ……………………………………….. 12
Tipe Koordinasi …………………………………………………. 13
Bab III
Pedoman Melakukan Koordinasi ……………………………….. 13
Perkembangan Kebutuhan Koordinasi ………………………..... 13
Penyesuian Kebutuhan Koordinasi ……………………………... 13
Bab IV
Mengatur Konflik Dalam Koordinasi …………………………... 14
Penanganan Konflik Koordinasi ………………………………... 14
Rentang Kendali ………………………………………………... 16
Kesimpulan ……………………………………………………... 17
Saran ……………………………………………………………. 18
Daftar pustaka …………………………………………………... 19
Manajemen : Pengorganisasian & Pengkoordinasian |3
LATAR BELAKANG
Dalam lingkungan kita sehari-hari kita tentu banyak menemui berbagai
macam oragnisasi baik yang bersifat formal maupun nonformal.seperti oragnisasi
politik,sosial,mahasiswa,olahraga,sekolah,negara,pemuda,agama dan lainya.Namun
dalam makalah ini kita akan membahas tentang pengorganisasian dalam sebuah
kelompok ( Perusahaan ).
Organisasi dalam bahasa Yunani berasal dari kata : ὄργανον, organon - alat)
yang dapat diartikan sebagai suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan
bersama.Sementara dalam KBBI Organisasi dapat diartikan kesatuan (susunan dsb)
yg terdiri atas bagian-bagian (orang dsb) dalam perkumpulan dsb untuk tujuan
tertentu; kelompok kerja sama antara orang-orang yg diadakan untuk mencapai tujuan
bersama.
Organisasi adalah sarana dalam pencapaian tujuan dalam sebuah organisasi,
yang merupakan wadah kegiatan dari orang-orang yang bekerja sama dalam usahanya
mencapai tujuan organisasi. Organisasi atau perusahaan harus mampu mengelolah
manajemennya untuk memenangkan persaingan pada era yang serba kompetitif
supaya dapat bertahan untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan tujuan
perusahaan.Setiap perusahaan, baik yang bergerak dibidang produksi, jasa maupun
industri, pada umumnya memiliki tujuan untuk memperoleh keuntungan.Supaya dapat
mencapai tujuan itu, perusahaan memerlukan sistem manajemen efektif yang akan
menunjang jalannya operasi perusahaan secara terus-menerus dan tingkat efektivitas
kerja karyawan juga perlu diperhatikan.
Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui orang-orang
di bawah pengarahan manajer-mengejar tujuan bersama . Sedangkan menurut para
pakar manajemen adalah :
a) Menurut James D. Mooney Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan
manusia untuk mencapai tujuan bersama.
b) Menurut Chester I. Bernard Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja
sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Manajemen : Pengorganisasian & Pengkoordinasian |4
A. DEFINISIORGNISASI
Sebelum kita membahas tentang pembagian kerja sebagai unsur pembentuk struktur
organisasi,maka kita akan bahas difinisi dan ruang lingkup organisasi itu
sendiri.Pengorganisasian merupakan fungsi perencanaan manajerial.
Dalam fungsi manajerial pengorganisasian adalah struktur organisasi yang
memberikan gambaran tentang pembagian dan pembidangan pekerjaan/tugas atau
dapat diartikan sebagai suatu jaringan.
Dengan demikian organisasi dalam fungsi manajemen dapat diartikan sebagai
proses mewujdkan ,memelihara ,mengembangkan dan meningkatkan kerjasama antar
karyawan yang mewakili peranan unit/satuan kerja masing-masing.Dengan tujuan
mencapai tujuan organisasi.
Kerja sama yang efektif dan efisien menghasilkan dinamika organisasi,yang lebih
terarah pada peningkatan produktifitas dan kualitas sebuah produk.Namun dalam hal
peningkatan produktifitas dalam perusahaan banyak sekali mengalami kendala antara
lain :
1) Budaya birokrasi yang diterpakan dan dikembangkan ,yakni dengan
memberlakukan secara ketat hubungan kerja seperti jabatan,posisi kerja dan
lainnya.
2) Pembatasan yang dilakukan para manajer antara hubungan kerja formal dan
informal yang terkesan terbatas.
3) Kecenderungan unit/satuan kerjanya sendiri tanpa memperhatikan tannggung
jawab unit/departemen lain yang mengakibatkan munculnya perilaku kurang
komunikatif antar karyawan dalam depatemen/unit yang berbeda.
4) Terjadinya tumpang tindih antar wewenang dan tanggung jawab antar sesama
karyawan.
Dari faktor-faktor diatas maka dibutuhkannya dasar-dasar dalam
pengorganisasian yang dapat dilakukan dalam beberapa asas organisasi yakni :
a) Asas Kejadian Tujuan
Asas-asas organisasi adalah berbagai pedoman yang sejauh mungkin
hendaknya dilaksanakan agar diperoleh struktur organisasi yang baik dan aktivitas
organisasi dapat berjalan lancar. Ada pun peran dari asas-asas organisasi yaitu
sebagai :
a. Pedoman untuk membentuk struktur organisasi yang sehat dan efisien.
b. Pedoman untuk melakukan kegiatan organisasi agar dapat berjalan lancar.
2. Beberapa masalah yang mungkin dihadapi organisasi bilamana organisasi tidak
menerapkan asas-asas/pedoman berorganisasi antara lain :
Manajemen : Pengorganisasian & Pengkoordinasian |5
a. Anggota yang tidak memahami tujuan organisasi
b. Pembentukan satuan organisasi yang kurang berlandaskan pada pengembangan
volume kerja.
c. Pejabat/pegawai tidak mempunyai daftar rincian tugas yang jelas sehingga tidak
mengetahui tanggung jawab pokoknya.
d. Adanya tugas pelayanan kepada masyarakat yang terhenti karena petugasnya tidak
masuk kerja.
e. Adanya persamaan pelaksanaan suatu jenis pekerjaan
f. Adanya kekosongan pelaksanaan suatu jenis pekerjaan
g. Para pejabat tidak memiliki kesadaran pentingnya wewenang
h. Banyak pejabat yang melaksanakan pekerjaan menunggu perintah
i. Adanya pejabat yang memimpin bawahan dalam jumlah yang terlampau banyak
j. Jenjang organisasi yang terlalu panjang
k. Bawahan bingung karena melaksanakan perintah dari lebih dari satu atasan.
l. Kesulitan meletakkan satuan organisasi pada struktur organisasi
m. Kurang menyadari perlunya sumber daya yang dapat menjamin hidup organisasi
secara berkelanjutan.
Dalam pelaksanaanya ada beberapa poin yang perlu diperhatikan antara lain :
a) Menerjemahkan Visi dalam artian menentukan target kerja dlam jangka pendek
dan jangka panjang .
b) Penentuan beban kerja dan volume kerja dalam hal ini bertujuan untuk :
(1) Deskripsi pekerjaan untuk setiap jenis pekerjaan
(2) Menyesuaiakan karakteristik karyawan dengan kualifikasi agar pekerjaan
tersebut dapat terlaksana dengan baik.
(3) Standar pekerjaan agar menjadi tolak ukur untuk mengetahui efisiensi dan
seberapa efektif pekerjaan dalam satu periode tertentu.
b) Dasar Pembagian Kerja
Dalam sebuah organisasi tentunya diperlukan pembagian tugas atau pembagian
kerja.Dalam hal pembagian kerja tentunya kita harus menyesuaikan dengan
tanggung jawab dan wewenang yang sesuai dengan proses pemagian kerja.
Untuk memperlancar hubungan pembagian kerja antara tugas dan pekerjaan
dibutuhkan hal berikut ini :
1. Jejaring kerja Internal yang berfungsi sebagai pengatur dalam proses kerja
sama didalam organisasi.
2. Jejaring kerja Eksternal ( eksternal network ) yang berfungsi membangun
hubungan organisasi dengan organisasi lain.
3. Pemabagian kerja secara tuntas dengan pembagian kerja ini diharapkan semua
anggota akan bekerja secara jelas tanpa adanya overlapping.
4. Menghindari anggota mementingkan unit kerja sendiri dengan maksud untuk
mempermudah penyelesaian pekerjaan dan menghindari duplikasi
penyelesaian pekerjaan.
Manajemen : Pengorganisasian & Pengkoordinasian |6
5. Dinamika pekerjaan
Sebuah organisasi yang mampu menciptkan dinamika yang baik dalam
pekerjaan adalah mampu menciptakan perubahan dalam segala bidang
termasuk dalam melaksanakan pekerjaan dilingkungan suatu organisasi.
Terjadinya dinamika perusahaan juga dapat dilakukan oleh pihak eksternal
seperti ; perkembangan global,nasioanal dan regional.Selain itu pemimpin
dalam hal ini juga berperan dalam terciptanya dinamika dalam sebuah
organisasi.Dengan cara seperti memberi kesempatan kepada semua karyawan
untuk mengembangkan bakat yang dimilikinya,kreatifitasnya maupun inovasi
dan gagasan yang bersifat positif.
c) Dasar kesatuan perintah
Dasar kesatuan perintah dalam oragnisasi biasanya dipimpin oleh seorang
direktur,gubernur dan lainya.Dalam dasar kesatuan perintah hendaknya memiliki
prinsip-prinsip sebagai berikut :
1. Pimpinan puncak hendaknya memiliki pimpinan unit kerja sebagai bawahannya
2. Pimpinan yang mampu memberikan sebagian wewenangnya akan mampu
meningkatkan perasaan memiliki bawahannya ( sense of belonging ),perasaan
ikut tanggungjawab ( sense of responsibility)dan rasa ikut bertanggung jawab (
sense of partisifacion).
d) Asas Fleksibilitas Organisasi
e) Asas Fungsionalitas
Fungsionalitas adalah pembentukan satuan kerja dalam struktur organisasi yang
harus memberikan kontribusi secara penuh dengan penuh efisiensi dan efektif.Asas
ini dapat dibedakan menjadi beberapa bagian yakni :
a) Fungsi layanan kepada masyarakat
b) Fungsi inovasi dan pengembangan
Fungsi ini sangat penting dalam sebuah organisasi karena perkembangan dan
kemajuan teknologi yang sangat berkembang saat ini.Maka diharapakan
organisasi mampu untuk beradaptasi dengan mengembangkan dan
meningkatkan produktifitas dan kulitas produknya.
c) Fungsi responsif ,dengan fungsi ini diharapkan oraganisasi siap dan tanggap
terhadap konsumen.Dengan tujuan oragnisasi tersebut mampu untuk
menciptakan lapangan pekerjaan baru dan meningkatkan penghasilan
masyarakat.
d) Fungsi Produktifitas dengan tujuan untuk menghindari pemborosan yang
berasal dari faktor input dan output.
e) Fungsi Prediktif yaitu melakukan prediksi terhadap apa yang akan terjadi
kemungkinan terbaik dan terburuknya sebuah perjalanan organisasi yang tentu
erat hubungannya pada lingkungan
f) Fungsi Pengendalian dengan tujuan agar tidak terjadi penyimpangan terhadap
suatu tujuan organisasi dengan tujuan tercapainya tujuan utama sebuah
organisasi.
Manajemen : Pengorganisasian & Pengkoordinasian |7
B. MACAM-MACAM ORGANISASI
Macam-macam organisasi yang akan kita bahas dalam sebuah organisasi adalah
sebagai berikut :
1) Berdasarkan Pembentukannya
Proses pembentukan organisasi dapat dibedakan menjadi 2 bagian yakni;
formal dan informal.
Organisasi Formal adalah organisasi yang dibentuk secara sadar dengan
perangkat yang diatur .Contoh : Sekolah ,Perseroan Terbatas,Rumah Sakit dan
lainnya.
Organisasi Informal adalah organisasi yang terbentuk tanpa dasar aturan yang
bersifat formal dan tidak memiliki ADRT dan bersifat hubungan
pribadi.Seperti memiliki kesamaan hobi,perilaku,kebutuhan dan kesempatan.
2) Keterkaitan Hubungan dengan Pemerintah
Organisasi ini dibentuk berdasarkan fungsi menjalankan pemerintahan demi
terselenggaranya pemerintah yang baik.Dalam hal ini dapat dibedakan
menjadi resmi dan tidak resmi.Artinya Organisasi resmi yang mendapatkan
izin dari pemerintah seperti;Yayasan,Lembaga Pemerintah,Jawatan,dan lain-
lain.Sementara organisasi tidak resmi yang dibentuk pemerintah namun tidak
mendaftarkan diri ke lembaga pemerintah.Seperti Kelompok
kesenian,kegiatan sosial dan masih banyak lagi.
3) Berdasarkan Ukuran Organisasi
4) Berdasarkan Tujuan
Setiap organisasi tentunya memiliki tujuan yang akan dicapai.Tujuan
pencapaian sebuah organisasi dapat dibedakan menjadi 2 bagian yakni tujuan
sosial dan tujuan mencari keuntungan ( Profit ).
Contoh organisasi yang bersifat sosial yang sering kita jumpai dalam
lingkungan masyarakat adalah Yayasan berbetuk pendidikan seperti panti
asuhan,Rumah dhuafa,Yayasan pecinta alam.Sementara organisasi yang
memiliki tujuan mencari keuntungan adalah organisasi yang dibidang
jasa,produksi,perdagangan.Contoh : BUMN seperti : Pertamina,PT Kereta Api
Indonesia,Pos Indonesia.dan lain-lain.
5) Berdasarkan Bagan Organisasi
Bagan organisasi adalah bentuk diagram yang menunjukkan berbagai fungsi
dan tujuannya masing-masing,tujuan dan wewenang karyawan yang diberikan
tanggung jawab.
C. LANGKAH-LANGKAH PENGORGANISASIAN
Manajemen : Pengorganisasian & Pengkoordinasian |8
Langkah-langkah dalam pengorganisasian adalah siklus awal sebuah
organisasi sampai terciptanya tujuan organisasi.Proses tahapan tersebut antara
lain :
1. Merencanakan tujuan organisasi
2. Menentukan tugas-tugas utama sampai secara keseluruhan
3. Alokasi sumber daya untuk pembagian tugas.
4. Evaluasi hasil dan strategi pembentukan perusahaan .Dengan cara
mengevaluasi strategi yang sudah dimulai dari awal perencanaan dalam
satu siklus pengorganisasian.Maka dalam hal ini rencana baru akan
dimulai dari awal setelah proses evaluasi.
D. BENTUK STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi dapat diartikan sebagai sistem jaringan kerja terhadap
tugas-tugas,sistem laporan dan komunikasi yang menghubungkan secara bersama
pekerjaan individual dan kelompok (Amirullah dan Budiyono,2004 ).Sedangkan
pengertian pokok struktur organisasi adalah sebuah bagan khusus yang saling
berhubungan antara sumber daya yang dimiliki dan pembagian tugas yang
diberikan.
Struktur organisasi memiliki fungsi sebagai alat pedoman utama untuk efisiensi
dalam pemanfaatan tenaga kerja dan sumber daya lainnya yang berfungsi sebagai
input dalam pencapaian tujuan organisasi.
Didalam struktur organisasi setiap individu memiliki
kedudukan,tugas,wewenang dan tanggungjawab yang berlainan.Ada beberapa
faktor yang bias menentukan perancangan struktur organisasi adalah :
1. Strategi organisasi
2. Penggunaan teknologi
3. Kualitas karywan yang terlibat didalam struktr organisasi
4. Ukuran organisasi itu sendiri
Sementara itu didalam struktur organisasi terdapat unsur-unsur yang
mempengaruhinya yaitu :
1. Spesialisasi akivitas
2. Standarisasi kegiatan
3. Koordinasi kegiatan
4. Sentralisasi
5. Ukuran satuan kerja
E. STRUKTUR ORGANISASI FORMAL
Struktur organisasi biasanya disajikan dalam bentuk bagan organisasi.Bagan
organisasi adalah gambar struktur organisasi yang ditunjukkan dengan kotak-
kotak atau garis-garis yang disusun menurut kedudukannya yang masing-masing
memuat fungsi tertentu dan satu sama lain dihubungkan dengan garis-garis
saluran wewenang.
Manajemen : Pengorganisasian & Pengkoordinasian |9
Bagan organisasi biasanya memiliki 5 aspek penting dalam sebuah organisasi
anata lain :
1. Pembagian kerja
2. Rantai perintah atau wewenang
3. Jenis pekerjaan
4. Pengelompokkan aktivitas
5. Hierarki manajemen.
Bentuk bagan organisasi:
1. Bagan piramid adalah bentuk bagan organisasi yang saluran wewenangnya
dari puncak pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang
terendah disusun dari atas ke bawah, atau sebaliknya. Bagan ini adalah bagan
yang paling lazim dipakai oleh berbagai organisasi.
2. Bagan mendatar adalah bentuk bagan organisasi yang saluran wewenangnya
dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang
terendah disusun dari atas ke bawah atau sebaliknya.
3. Bagan menegak adalah bentuk bagan organisasi yang saluran wewenangnya
dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang
terendah disusun dari atas ke bawah atau sebaliknya.
4. Bagan lingkaran
5. Bagan setengah
6. Bagan elip
7. Bagan setengah elip adalah bentuk bagan organisasi yang saluran
wewenangnya dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau
pejabat yang terendah disusun dari pusat elip ke arah bidang elip.
8. Bagan sinar adalah bentuk bagan organisasi yang saluran wewenangnya dari
pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah
disusun seperti berkas sinar.
Cara menggambarkan bagan organisasi dengan baik
1. Memilih bentuk bagan, isi bagan, kotak-kotak yang akan dipakai, garis-garis
saluran wewenang serta warna yang akan digunakan untuk kotak-kotaknya
sesuai dengan pembagian fungsi umum dalam organisasi.
2. Menggambar kotak segi empat panjang dengan ukuran terbesar sebagai pusat
bagan yang akan digunakan untuk menempatkan satuan organisasi, atau
pejabat yang berkedudukan tertinggi dalam organisasi yang bersangkutan.
3. Menggambar kotak segiempat panjang yang diletakkan di atas kotak pusat
bagan.
4. Menggambar kotak segiempat panjang dengan ukuran lebih kecil dibanding
dengan kotak teratas.
Manajemen : Pengorganisasian & Pengkoordinasian |10
5. Menulis isi bagan.
6. Setelah gambar lengkap, bila bagan organisasi yang bersangkutan memerlukan
keterangan singkat dapat ditulis di sebelah kiri bawah gambar bagan.
7. Mencantumkan tanggal mulai berlakunya bagan dan sebaiknya nama serta
tandatangan penanggug jawab di sebelah kanan bawah gambar bagan.
8. Menuliskan nama organisasi yang bersangkutan di tengah atas atau kiri atas
gambar bagan. Ini dilakukan agar besar kecilnya tulisan seimbang dengan
besar kecilnya gambar bagan.
Kelebihan dan Kelemahan Bagan Organisasi
Kelebihan bagan organisasi diantaranya adalah memudahkan setiap individu
dalam sebuah organisasi untuk melihat tugas dan tanggungjawab yang diberikan
atasannya.Namun disisi lain masih banyak kekurangan yang didmiliki bagan
organisasi diantaranya adalah bagan organisasi kurang mampu menjelaskan
seberapa besar tingkat wewenang dan tanggungjawab dalam tingkatan
manajerial.Bagan juga kurang mampu dalam menghadapi berbagai hubungan
informal dan saluran komunikasi.
Departementalisasi
Tentu dalam sebuah organisasi terdiri dari beberapa departemen.Dalam hal ini
departementalisasi adalah usaha mengelompokkan bersasma sejumlah
pekerjaan.Pada hakikatnya departementalisasi adalah mengelompokkan sejumlah
kegiatan atau aktivitas yang sama dan berhubungan erat satu sama lain tergantung
pada kebutuhan organisasi itu sendiri.Kelebihan departementalisasi adalah
memperoleh efisiensi dengan mengumpulkan spesialis yang sama .
Dasar-dasar dalam pembentukan departementalisasi adalah sebagai berikut :
a) Fungsi perusahaan yang biasasnya didalamnya terdapat departemen
produksi,perdagangan,keuangan,keamanan,manajerial dan akuntansi.
b) Fungsi manajemen,yaitu pengelompokkan berdasarkan fungsi manajemen
sperti SDM, Pemasaran,Keuangan dan lainnya.
c) Proses Produksi
d) Hasil Produksi
e) Pengelompokkan jenis produksi dalam departemen ini memiliki beberapa
kelebihan yaitu:
a) Memanfaatkan secara penuh ketrampilan yang dimiliki karyawan
b) Memaksimalkan perlatan produksi
c) Dapat cepat mengetahui produk yang diminati konsumen
d) Pimpinan mengetahui manajer bagian yang produktif
e) Mudahnya dalam koordiansi dalam proyek produksi.
Terdapat pula kelemahan yang ditimbulkan dalam pengelompokkan ini yakni :
a) Bisa menimbulkan persaingan tidak sehat diantara bagian departemen
Manajemen : Pengorganisasian & Pengkoordinasian |11
b) Adanya rasa kurang terjamain terhadap masa depan ,karena takut akan
kehilangan pekerjaan
f) Pengelompokan berdasarkan konsumen
g) Pengelompokan berdasarkan kewilayahan
h) Berdasarkan waktu
i) Berdsarkan jumlah
j) Kombinasi diantara pengelompokan satu dengan yang lainnya.
F. TIPE STRUKTUR ORGANISASI
1) Organisasi Lini
2) Organisasi Lini dan Staf
3) Oragnisasi Fungsional
4) Organisasi lini,Staf dan Fungsional
5) Organisasi Komite
6) Organisasi Proyek dan matriks
Dalam tabel berikut akan dibahas tentang kelebihan dan kekurangan
masing-masing tipe organisasi :
Bentuk Organisasi Kelebihan Kekurangan
Lini
 Adanya kejelasan masalah
pendelegasian kewenangan dan
tanggung jawab untuk setiap
bidang
 Bentuknya sederhana dan mudah
dipahami
 Beban berat dipikul
eksekutif puncak karena
harus menjalankan fungsi
admistratif.
 Tidak ada spesialisasi
Lini dan Staf
 Para spesialis memberikan ide
,saran dan masukan kepada
manajer puncak.
 Seluruh karyawan melaporkan
pekerjaannya kepada supervisor
 Sering terjadi konflik antara
lini dan staf
 Rekomendasi manajer staf
tebatas hanya pada manajer
lini.
Matriks
 Memiliki fleksibelitas yang tinggi
 Berfokus pada masalah tertentu
 Memungkinkan melakukan
inovasi & kretifitas tanpa harus
mengganggu struktur lain
 Sering timbulnya masalah
akuntabilitas
 Kendala membentuk tim
karena dari departemen
yang berbeda
 Sangat berpotensi
menimbulkan konflik antar
manajer proyek dan manajer
lainnya.
Manajemen : Pengorganisasian & Pengkoordinasian |12
G. PENGKOORDINASIAN
Pengkoordinasian adalah suatu usaha yang singkron dan teratur untuk
menyediakan waktu dan jumlah yang tepat,dan mengarahkan pelaksanaan untuk
menghasilkan sesuatu tindakan yang seragam dan harmonis pada sasaran yang
telah ditentukan.Pengkoordiansian sangat dibutuhkan sekali dalam proses kegiatan
manajemen karena didalamnya melibatkan banyak individu dan banyak hal lain
yang saling berhubungan.
Menurut para ahli pengkoordinasian dapat diartikan sebagai proses atau
rangkaian kegiatan yang menyatukan pikiran,pendapat dan perilaku dalam
mewujudkan wewenang dan tanggung jawab sesuai tugas pokok masing-masing
,agar terwujudnya tujuan organisasi.
Koordinasi mengandung makna sebagai aktifitas untuk meningkatkan
produktivitas dan kualitas hasil kerja setiap individu/kelompok untuk mencapai
tujuan organisasi.Tujuan koordinasi antara lain adalah sebagai berikut :
1. Mengarahkan semua ide,gagasan,aktivitas dan perilaku kearah tercapainya
tujuan organisasi.
2. Mengarahkan ketrampilan spesialisasi yang dimiliki setiap karyawan kepada
tujuan
3. Menghindari kekosongan dan kesenjangan dalam pekerjaan
4. Menghindari penyimpangan tugas dan tujuan.
Dengan adanya koordinasi akan memaksimalkan efisiensi dan efektifitas kerja
serta terciptanya saling ketergantungan antara masing-masing unit atau
departemen.Ketergantungan tersebut dapat dibedakan menjadi 3 bagian yakni
1. Saling ketergantungan yang menyatu( pooled interdependence)
2. Saling ketergantungan yang berurutan ( sequential interdependence )
3. Ketergantungan dalam timbal balik ( Rciprocal interdependence )
Sementara itu ada juga empat tipe perbedaan sikap dalam cara kerja yang ikut
menghambat efektifitas koordinasi yaitu :
1. Perbedaan orientasi waktu antar bagian
2. Tingkat formalitas
3. Tujuan yang berbeda
4. Gaya interaksi
H. ASAS DAN SIFAT KOORDINASI
Asas koordiansi adalah asas paham hierarki yakni,setiap atasan atau koordiantor
harus melakukan koordinasi kepada bawahannya secara langsung.Dengan tujuan
tercapainya sifat dinamis.
I. SYARAT-SYARAT KOORDINASI
Syarat koordiansi yang paling utama adalah koordiantor harus bisa bersifat
adil,persuasif ,tidak memaksakan kehendak ketika melakukan koordinasi.dan
setidaknya memiliki :
1. Perasaan untuk bekerja sama dan menjadikan koordinasi sebagai dari usaha
memperlancar penyelesaian pekerjaan.
Manajemen : Pengorganisasian & Pengkoordinasian |13
2. Rasa saling menghargai satu sama lain diantara karyawan.
3. Semangat bersaing secara sehat dengan memanfaatkan sistem koordinasi
bagiannya masing-masing.
J. TIPE KOORDINASI
Tipe koordiansi dapat dibedakan menjadi dua tipe yakni :
 Koordinasi Vertikal ,yaitu sejumlah aktivitas penyatuan ,dan pengarahan yang
dilakukan pimpinan terhadap satuan yang berada dibawah wewenangnya.
 Koordiansi Horizontal, yaitu sejumlah aktivitas penyatuan ,dan pengarahan
yang dilakukan dalam tingkat yang sama.
K. PEDOMAN MELAKUKAN KOORDINASI
Berilah Dalam melakukan koordiansi hendaknya kita memperhatikan satu
aspek berikut ini,yaitu pedoman dalam pengkoordinasian.Tujuan pedoman
melakukan koordinasi adalah untuk menghindari penyimpangan dalam melakukan
koordiansi.Berikut ini pedoman yang hendaknya diterapkan agar hal-hal yang
merugikan dalam koordinasi dapat kita cegah :
1. Berilah penjelasan singkat dalam koordinasi dan gunakanlah kata-kata yang
bersahabat.
2. Hendaknya kita mampu menjelaskan bahwa koordinasi yang dibuat adalah
untuk kepentingan bersama bukan atas kepentingan individu.
3. Memberikan setiap orang untuk mengeluarkan ide dan gagasannya dalam
pengkoordinasian.
4. Memberikan motivasi agar tetap ingin melakukan kegiatan koordinasi.
5. Hendaknya membina hubungan baik antara atasan dan bawahan.
6. Setidaknya kita lebih banyak menggunakan komunikasi informal agar lebih
mudah dalam memberikan motivasi kepada bawahan.
L. PERKEMBANGAN KEBUTUHAN KOORDINASI
Kebutuhan akan koordianasi sangatlah penting dalam terciptanya hubungan
koordinasi yang harmonis.Pertama ,adanya kebutuhan akan posisi dan
departemen-departemen baru untuk menangani masalah yang berkaitan dengan
lingkungan eksternal dan kebtuhan strategis lainnya.Kedua sebagai seorang
manajer dapat melihat koordinasi sebagai hasil dari informasi dan kerjasama.
M. PENYESUIAN KEBUTUHAN KOORDINASI
Dalam penyesuian koordinasi hendaknya kita memperhatikan beberapa aspek
penting dala pengkoordiansian diantaranya adalah :
1. Porsi Dasar Koordiansi,pendekatan ini bertujuan untuk meningkatkan
koordinasi ketika tuntutan organisasi terhadap koordinasi yang belum begitu
tinggi.
2. Meningkatkan Daya Potensi Koordinasi,dengan tujuan meningkatnya ukuran
dan aktifitas koordinasi.Dalam hal ini perencanaan ,koordinasi,pengendalian
akan semangkin baik pula.Dalam hal informasi akan semangkin fleksibel.
Manajemen : Pengorganisasian & Pengkoordinasian |14
3. Mengurangi kebutuhan koordinasi,dengan alasan adalah berkembang dengan
pesatmya kebutuhan akan koordinasi yang dapat menimbulkan konflik
internal,maka dibutuhkannya pengurangan dalam koordinasi.
N. MENGATUR KONFLIK DALAM ORGANISASI
Konflik dalam koordianasi muncul akibat hubungan antagonis diantara pelaku
atau pihak yag melakukan koordinasi.Namun konflik koordinasi kadang dapat
berakibat negatif namun juga berakibat positif dalam perusahaan.
Akibat negatif:
1. Menghambat komunikasi.
2. Mengganggu kohesi (keeratan hubungan).
3. Mengganggu kerjasama atau “team work”.
4. Mengganggu proses produksi, bahkan dapat menurunkan produksi
5. Menumbuhkan ketidakpuasan terhadap pekerjaan.
6. Individu atau personil menga-lami tekanan (stress), mengganggu konsentrasi,
menimbulkan kecemasan, mangkir, menarik diri, frustrasi, dan apatisme.
Akibat Positifdari konflik:
1. Membuat organisasi tetap hidup dan harmonis.
2. Berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan.
3. Melakukan adaptasi, sehingga dapat terjadi perubahan dan per-baikan dalam
sistem dan prosedur, mekanisme, program, bahkan tujuan organisasi.
4. Memunculkan keputusan-keputusan yang bersifat inovatif.
5. Memunculkan persepsi yang lebih kritis terhadap perbedaan pendapat.
Konflik yang terjadi dilingkungan organisasi dalam mengatur pengkoordiansian
antara lain desebabkan faktor-faktor berikut ini :
1. Keterbatasan sumber daya ,hal ini timbul jika keterlambatan informasi dan
keterbatsan kemampuan individu dalam menerima intruksi yang diberikan
akibatnya informasi yang turun kebawah akan terhambat.
2. Ketidakjelasan tanggung jawab dan wewenang,bisa muncul karena batas dan
tanggung jawab dalam pekerjaan yang kurang jelas.
3. Gangguan komunikasi,muncul akibat dari salah seorang pihak pengkoordinasi
yang menghambat jalannya informasi yang diterimanya.
4. Masalah kepribadian,juga bisa menjadi faktor penghambat karena anggota
yang memiliki kepribadian yang sulit dalam menerima keputusan.
5. Membanggakan unit kerjanya secara berlebihan
6. Penyimpangan tujuan
O. PENAGANAN KONFLIK KOORDINASI
Dalam penangan konflik dalam koordinasi hendaknya ini menjadi tanggung jawab
sang koordinator bagaimana ia mampu untuk mengatasi konflik tersebut.Ada
Manajemen : Pengorganisasian & Pengkoordinasian |15
beberapa sikap yang dapat dijadikan penyelesaian konflik oleh sang koordinator
yaitu :
 Gaya Otoriter ,yaitu memberikan tindakan tegas antar kedua pihak yang
mengalami konflik.dengan tujuan tidak memihak antara anggota yang
mengalami konflik.
 Gaya kooperatif yaitu cara menangani konflik dengan memberikan
kesempatan kepada masing-masing pihak untuk untuk diajak negosiasi.
 Gaya Kolaborasi yaitu memadukan antara otoriter dan kooperatif diamana
cara menangani konflik dengan memberikan negosiasi dan komfromi
untuk menyelesaikan konflik secara menyeluruh.
 Persuasi: Usaha mengubah posisi pihak lain, dengan menunjukkan
kerugian yang mungkin timbul, dengan bukti faktual serta dengan
menunjukkan bahwa usul kita menguntungkan dan konsisten dengan
norma dan standar keadilan yang berlaku.
 Pemecahan masalah terpadu: Usaha menyelesaikan masalah dengan
memadukan kebutuhan kedua pihak. Proses pertukaran informasi, fakta,
perasaan, dan kebutuhan berlangsung secara terbuka dan jujur.
Menimbulkan rasa saling percaya dengan merumuskan alternatif
pemecahan secara bersama dengan keuntungan yang berimbang bagi
kedua pihak.
 Penarikan diri: Suatu penyelesaian masalah, yaitu salah satu atau kedua
pihak menarik diri dari hubungan. Cara ini efektif apabila dalam tugas
kedua pihak tidak perlu berinteraksi dan tidak efektif apabila tugas saling
bergantung satu sama lain.
 Konsultasi: Tujuannya untuk memperbaiki hubungan antar kedua pihak
serta mengembangkan kemampuan mereka sendiri untuk menyelesaikan
konflik. Konsultan tidak mempunyai wewenang untuk memutuskan dan
tidak berusaha untuk menengahi. la menggunakan berbagai teknik untuk
meningkatkan persepsi dan kesadaran bahwa tingkah laku kedua pihak
terganggu dan tidak berfungsi, sehingga menghambat proses penyelesaian
masalah yang menjadi pokok sengketa.
 Penengahan (mediation): Menggunakan mediator yang diundang untuk
menengahi sengketa. Mediator dapat membantu mengumpulkan fakta,
menjalin komunikasi yang terputus, menjernihkan dan memperjelas
masalah serta mela-pangkan jalan untuk pemecahan masalah secara
terpadu. Efektivitas penengahan tergantung juga pada bakat dan ciri
perilaku mediator.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengatasi konflik:
1. Ciptakan sistem dan pelaksanaan komunikasi yang efektif.
2. Cegahlah konflik yang destruktif sebelum terjadi.
3. Tetapkan peraturan dan prosedur yang baku terutama yang menyangkut
hak karyawan.
4. Atasan mempunyai peranan penting dalam menyelesaikan konflik yang
muncul.
5. Ciptakanlah iklim dan suasana kerja yang harmonis.
6. Bentuklah team work dan kerja-sama yang baik antar kelompok/ unit
kerja.
Manajemen : Pengorganisasian & Pengkoordinasian |16
7. Semua pihak hendaknya sadar bahwa semua unit/eselon merupakan mata
rantai organisasi yang saling mendukung, jangan ada yang merasa paling
hebat.
8. Bina dan kembangkan rasa solidaritas, toleransi, dan saling pengertian
antar unit/departemen/eselon.
P. RENTANG KENDALI
Rentang Kendali adalah jumlah bawahan langsung yang dapat dipimpin dan
dikendalikan secara efektif oleh seorang manajer.
Rentang Kendali (span of control) sangat perlu dalam pengorganisasian,
karena berhubungan dengan pembagian kerja, koordinasi, dan kepemimpinan
seorang pemimpin (manajer).Rentang Kendali diperlukan dalam suatu organisasi
karena adanya “limits factor (keterbatasan)” manusia, yaitu keterbatasan waktu,
pengetahuan, kemampuan, dan perhatian.
a) Keterbatasan waktu, artinya bahwa pada saat yang bersamaan seorang
pemimpin melakukan pekerjaan yang beraneka macam.
b) Keterbatasan pengetahuan, artinya bahwa seorang pemimpin tidak mungkin
dapat mengetahui semua pekerjaan dalam perusahaan karena itu perlu
diadakan pembagian pekerjaan kepada bawahannya.
c) Keterbatasan kemampuan, artinya bahwa seorang pemimpin perusahaan
kemampuannya terbatas, karena itu perlu diadakan batas jumlah bawahan
langsungnya.
d) Keterbatasan perhatian, artinya bahwa seorang pemimpin terbatas
perhatiannya, ia tidak dapat memperhatikan semua masalah yang dilakukan
bawahannya sehingga perlu diadakan pembatasan jumlah bawahan langsung
yang dipimpinnya.
Pedoman yang dapat dipakai untuk menemukan rentang kendali mencakup
beberapa faktor yang berhubungan dengan situasi, bawahan, atasan, yang secara
singkat dapat ditunjukkan sebagai berikut :
 Faktor-faktor yang berhubungan dengan rentang kendali dapat relatif
melebar bila :
1) Pekerjaan bersifat rutin.
2) Operasi-operasi stabil.
3) Pekerjaan bawahan sejenis.
4) Bawahan dapat bekerja tidak tergantung satu dengan yang lain.
5) Prosedur-prosedur dibuat secara baik dan telah diformalisasi.
6) Pekerjaan tidak membutuhkan tingkat pengawasan yang tinggi.
7) Bawahan adalah terlatih baik untuk pekerjaan tertentu.
8) Bawahan lebih senang bekerja tanpa pengawasan ketat.
9) Manajer adalah terlatih baik dan berkemampuan tinggi.
10) Manajer menerima bentuan dalam pelaksanaan kegiatan-
kegiatanpengawasannya.
11) Manajer tidak mempunyai kegiatan-kegiatan tambahan selama pengawasan
dilaksanakan.
Manajemen : Pengorganisasian & Pengkoordinasian |17
12) Manajer lebih mempunyai gaya pengawasan yang lepas daripada ketat.
Q. KESIMPULAN
 Organisasi adalah sarana dalam pencapaian tujuan dalam sebuah organisasi,
yang merupakan wadah kegiatan dari orang-orang yang bekerja sama dalam
usahanya mencapai tujuan organisasi
 Struktur organisasi dapat diartikan sebagai sistem jaringan kerja terhadap
tugas-tugas,sistem laporan dan komunikasi yang menghubungkan secara
bersama pekerjaan individual dan kelompok (Amirullah dan Budiyono,2004 ).
 Didalam struktur organisasi setiap individu memiliki
kedudukan,tugas,wewenang dan tanggung jawab yang berlainan.
 Departementalisasi adalah usaha mengelompokkan bersama sejumlah
pekerjaan.Pada hakikatnya departementalisasi adalah mengelompokkan
sejumlah kegiatan atau aktivitas yang sama dan berhubungan erat satu sama
lain tergantung pada kebutuhan oragnisasi itu sendiri.Kelebihan
departementalisasi adalah memperoleh efisiensi dengan mengumpulkan
spesialis yang sama .
 Pengkoordinasian adalah suatu usaha yang singkron dan teratur untuk
menyediakan waktu dan jumlah yang tepat,dan mengarahkan pelaksanan
untuk menghasilkan sesuatu tindakan yang seragam dan harmonis pada
sasaran yang telah ditentukan.
 Konflik dalam koordianasi muncul akibat hubungan antagonis diantara pelaku
atau pihak yag melakukan koordinasi.Namun konflik koordinasi kadang dapat
berakibat negatif namun juga berakibat positif dalam perusahaan.
 Rentang Kendali adalah jumlah bawahan langsung yang dapat dipimpin dan
dikendalikan secara efektif oleh seorang manajer.
 Rentang Kendali (span of control) sangat perlu dalam pengorganisasian,
karena berhubungan dengan pembagian kerja, koordinasi, dan kepemimpinan
seorang pemimpin (manajer).Rentang Kendali diperlukan dalam suatu
organisasi karena adanya “limits factor (keterbatasan)” manusia, yaitu
keterbatasan waktu, pengetahuan, kemampuan, dan perhatian.
Manajemen : Pengorganisasian & Pengkoordinasian |18
R. SARAN
Dalam pengorganisasian masih banyak hal-hal yang harus kita perhatikan dalam
membentuk sebuah organisasi,supaya terwujudnya tujuan organisasi yang
diharapkan.Begitu juga dalam proses pengkoordinasian masih banyak hal yang
dapat kita implementasikan dalam kehidupan kita dalam sebuah oragnisasi.
Dalam proses pembuatan makalah ini,kami sebagai penulis juga mengharapkan
kepada pembaca untuk lebih memahami tentang pengorganisasian dan
pengkoordinasian dalam kehidupan sehari-hari supaya dapat menyelesaikan
berbagai masalah dan konflik yang terjadi dalam organisasi yang kita alami.
Demikian makalah ini kami buat dengan berbagai refrensi tentang pembahasan
tentang topik PENGORGANISASIAN dan PENGKOORDINASIAN,kritik sangat
kami harapkan kepada pembaca.Kami ucapkan terimakasih.
Tim Penulis
Manajemen : Pengorganisasian & Pengkoordinasian |19
DAFTAR PUSTAKA
http://rajapresentasi.com/2009/05/manajemen-konflik-cara-mengelola-konflik-secara-
efektif/#sthash.DGdJMpgX.dpuf
http://rajapresentasi.com/2009/05/manajemen-konflik-cara-mengelola-konflik-
secara-efektif/#sthash.DGdJMpgX.dpuf
http://id.wikipedia.org/wiki/
http://google.co.id
Hasibuan,Melayu, SP. (2006).Manajemen :Dasar,pengertian dan masalah(
revisi).Jakarta: Bumi Aksara.
Amirullah,Budiyono, Haris (2004).Pengantar Manajemen.Yogyakarta;Graha
Ilmu.
Robbins, P. Stephen.(2005) .Perilaku Organisasi Jakarta:Prenhalindo.
Amstrong,Michael (1990).Manager ( terjemahan ).Jakarta:Binarupa Aksara
Manajemen : Pengorganisasian & Pengkoordinasian |20

Contenu connexe

Tendances (20)

Organisasi dalam Manajemen (Organizing)
Organisasi dalam Manajemen (Organizing)Organisasi dalam Manajemen (Organizing)
Organisasi dalam Manajemen (Organizing)
 
Materi organisasi
Materi organisasiMateri organisasi
Materi organisasi
 
Organisasi di apotek
Organisasi di apotekOrganisasi di apotek
Organisasi di apotek
 
Pengorganisasian
PengorganisasianPengorganisasian
Pengorganisasian
 
Fungsi Pengorganisasian Manajemen
Fungsi Pengorganisasian ManajemenFungsi Pengorganisasian Manajemen
Fungsi Pengorganisasian Manajemen
 
Pengorganisasian ppt
Pengorganisasian pptPengorganisasian ppt
Pengorganisasian ppt
 
makalah-organisasi
makalah-organisasimakalah-organisasi
makalah-organisasi
 
Bentuk bentuk organisasi
Bentuk bentuk organisasiBentuk bentuk organisasi
Bentuk bentuk organisasi
 
Makalah organisasi
Makalah organisasiMakalah organisasi
Makalah organisasi
 
Tugas soal uas decision making
Tugas soal uas decision makingTugas soal uas decision making
Tugas soal uas decision making
 
Manajemen organisasi
Manajemen organisasiManajemen organisasi
Manajemen organisasi
 
Materi kmo
Materi kmoMateri kmo
Materi kmo
 
Manajemen organisasi dan kepemimpinan
Manajemen organisasi dan kepemimpinanManajemen organisasi dan kepemimpinan
Manajemen organisasi dan kepemimpinan
 
KONSEP PENGORGANISASIAN
KONSEP PENGORGANISASIANKONSEP PENGORGANISASIAN
KONSEP PENGORGANISASIAN
 
Manajemen, Kepemimpinan dan Organisasi
Manajemen, Kepemimpinan dan OrganisasiManajemen, Kepemimpinan dan Organisasi
Manajemen, Kepemimpinan dan Organisasi
 
Kepemimpinan
KepemimpinanKepemimpinan
Kepemimpinan
 
Makalah konsep dasar manajemen
Makalah konsep dasar manajemenMakalah konsep dasar manajemen
Makalah konsep dasar manajemen
 
Presentasi pengorganisasian
Presentasi pengorganisasianPresentasi pengorganisasian
Presentasi pengorganisasian
 
Makalah organisasi
Makalah organisasiMakalah organisasi
Makalah organisasi
 
Makalah dasar dasar organisasi kelompok 3
Makalah dasar dasar organisasi kelompok 3 Makalah dasar dasar organisasi kelompok 3
Makalah dasar dasar organisasi kelompok 3
 

En vedette

Desain dan Struktur Organisasi
Desain dan Struktur OrganisasiDesain dan Struktur Organisasi
Desain dan Struktur Organisasimasaadepan
 
Makalah pengantar manajemen
Makalah pengantar manajemenMakalah pengantar manajemen
Makalah pengantar manajemenevi hermawati
 
Robbins 9 _ Desain dan Struktur Organisasi
Robbins 9 _ Desain dan Struktur OrganisasiRobbins 9 _ Desain dan Struktur Organisasi
Robbins 9 _ Desain dan Struktur OrganisasiErniSiregar
 
Power point-pengantar-manajemen
Power point-pengantar-manajemenPower point-pengantar-manajemen
Power point-pengantar-manajemenElsa Agustina
 
Modul 1. peng.org.unit2
Modul 1. peng.org.unit2Modul 1. peng.org.unit2
Modul 1. peng.org.unit2elearningPPM
 
KB 1 Aspek Organisanasi dan Manajemen Bisnis
KB 1 Aspek Organisanasi dan Manajemen BisnisKB 1 Aspek Organisanasi dan Manajemen Bisnis
KB 1 Aspek Organisanasi dan Manajemen Bisnispjj_kemenkes
 
Makalah teori sistem pelayanan kesehatan
Makalah teori sistem pelayanan kesehatanMakalah teori sistem pelayanan kesehatan
Makalah teori sistem pelayanan kesehatanSeptian Muna Barakati
 
Makalah organisasi dan manajemen
Makalah organisasi dan manajemenMakalah organisasi dan manajemen
Makalah organisasi dan manajementaufandjoyo
 
Materi Pertemuan Kedua Mata Kuliah Teori Organisasi
Materi Pertemuan Kedua Mata Kuliah Teori OrganisasiMateri Pertemuan Kedua Mata Kuliah Teori Organisasi
Materi Pertemuan Kedua Mata Kuliah Teori Organisasisudarsono mr
 
Pengawasan, koordinasi dan pembinaan di tingkat kecamatan
Pengawasan, koordinasi dan pembinaan di tingkat kecamatanPengawasan, koordinasi dan pembinaan di tingkat kecamatan
Pengawasan, koordinasi dan pembinaan di tingkat kecamatanAndi Aswin Sprs
 
Desain dan struktur organisasi (Teori Organisasi Umum 2)
Desain dan struktur organisasi (Teori Organisasi Umum 2)Desain dan struktur organisasi (Teori Organisasi Umum 2)
Desain dan struktur organisasi (Teori Organisasi Umum 2)dulkarin26
 
Buku siswa kurikulum 2013 IPS Kelas VIII
Buku siswa kurikulum 2013 IPS Kelas VIIIBuku siswa kurikulum 2013 IPS Kelas VIII
Buku siswa kurikulum 2013 IPS Kelas VIIIZufar Asyraf Al
 
Pengenalan Mysql
Pengenalan MysqlPengenalan Mysql
Pengenalan MysqlSuryani -
 

En vedette (20)

Desain dan Struktur Organisasi
Desain dan Struktur OrganisasiDesain dan Struktur Organisasi
Desain dan Struktur Organisasi
 
Makalah pengantar manajemen
Makalah pengantar manajemenMakalah pengantar manajemen
Makalah pengantar manajemen
 
MANAJER DAN CONTOH DALAM PERUSAHAAN NIKE
MANAJER DAN CONTOH DALAM PERUSAHAAN NIKEMANAJER DAN CONTOH DALAM PERUSAHAAN NIKE
MANAJER DAN CONTOH DALAM PERUSAHAAN NIKE
 
Robbins 9 _ Desain dan Struktur Organisasi
Robbins 9 _ Desain dan Struktur OrganisasiRobbins 9 _ Desain dan Struktur Organisasi
Robbins 9 _ Desain dan Struktur Organisasi
 
Power point-pengantar-manajemen
Power point-pengantar-manajemenPower point-pengantar-manajemen
Power point-pengantar-manajemen
 
Modul 1. peng.org.unit2
Modul 1. peng.org.unit2Modul 1. peng.org.unit2
Modul 1. peng.org.unit2
 
Struktur organisasi
Struktur organisasiStruktur organisasi
Struktur organisasi
 
KB 1 Aspek Organisanasi dan Manajemen Bisnis
KB 1 Aspek Organisanasi dan Manajemen BisnisKB 1 Aspek Organisanasi dan Manajemen Bisnis
KB 1 Aspek Organisanasi dan Manajemen Bisnis
 
Organization Plan
Organization PlanOrganization Plan
Organization Plan
 
Pengarahan
PengarahanPengarahan
Pengarahan
 
Makalah teori sistem pelayanan kesehatan
Makalah teori sistem pelayanan kesehatanMakalah teori sistem pelayanan kesehatan
Makalah teori sistem pelayanan kesehatan
 
Makalah organisasi dan manajemen
Makalah organisasi dan manajemenMakalah organisasi dan manajemen
Makalah organisasi dan manajemen
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
 
Tugas makalah pengantar manajemen
Tugas makalah pengantar manajemenTugas makalah pengantar manajemen
Tugas makalah pengantar manajemen
 
Materi Pertemuan Kedua Mata Kuliah Teori Organisasi
Materi Pertemuan Kedua Mata Kuliah Teori OrganisasiMateri Pertemuan Kedua Mata Kuliah Teori Organisasi
Materi Pertemuan Kedua Mata Kuliah Teori Organisasi
 
Pengawasan, koordinasi dan pembinaan di tingkat kecamatan
Pengawasan, koordinasi dan pembinaan di tingkat kecamatanPengawasan, koordinasi dan pembinaan di tingkat kecamatan
Pengawasan, koordinasi dan pembinaan di tingkat kecamatan
 
Desain dan struktur organisasi (Teori Organisasi Umum 2)
Desain dan struktur organisasi (Teori Organisasi Umum 2)Desain dan struktur organisasi (Teori Organisasi Umum 2)
Desain dan struktur organisasi (Teori Organisasi Umum 2)
 
Buku siswa kurikulum 2013 IPS Kelas VIII
Buku siswa kurikulum 2013 IPS Kelas VIIIBuku siswa kurikulum 2013 IPS Kelas VIII
Buku siswa kurikulum 2013 IPS Kelas VIII
 
Mysql
MysqlMysql
Mysql
 
Pengenalan Mysql
Pengenalan MysqlPengenalan Mysql
Pengenalan Mysql
 

Similaire à MANAJEMEN ORGANISASI

Makalah bagan desain organisasi manajemen
Makalah bagan desain organisasi manajemenMakalah bagan desain organisasi manajemen
Makalah bagan desain organisasi manajemenSylvester Saragih
 
Pembagian kerja dan struktur organisasi
Pembagian kerja dan struktur organisasiPembagian kerja dan struktur organisasi
Pembagian kerja dan struktur organisasiAmalia Damayanti
 
Struktur Dan Desain Organisasional Pengelolaan Perubahan Organisasional
Struktur Dan Desain Organisasional Pengelolaan Perubahan OrganisasionalStruktur Dan Desain Organisasional Pengelolaan Perubahan Organisasional
Struktur Dan Desain Organisasional Pengelolaan Perubahan OrganisasionalFox Broadcasting
 
bab_6_PENGORGANISASIAN AZAS MANAJEMEN.ppt
bab_6_PENGORGANISASIAN AZAS MANAJEMEN.pptbab_6_PENGORGANISASIAN AZAS MANAJEMEN.ppt
bab_6_PENGORGANISASIAN AZAS MANAJEMEN.pptINDIRAARUNDINASARISA
 
Organisasi pendidikan
Organisasi pendidikanOrganisasi pendidikan
Organisasi pendidikanhoza imah
 
BAB-6-PENGORGANISASIAN.pptx
BAB-6-PENGORGANISASIAN.pptxBAB-6-PENGORGANISASIAN.pptx
BAB-6-PENGORGANISASIAN.pptxRiduwanAR
 
Materi Konsep Organisasi
Materi Konsep OrganisasiMateri Konsep Organisasi
Materi Konsep OrganisasiFahmi Hakam
 
M1 kb2 jabatan, tugas, dan uraian pekerjaan adm
M1 kb2 jabatan, tugas, dan uraian pekerjaan admM1 kb2 jabatan, tugas, dan uraian pekerjaan adm
M1 kb2 jabatan, tugas, dan uraian pekerjaan admPPGHybrid1
 
Week 4 - Office Organization.pptx
Week 4 - Office Organization.pptxWeek 4 - Office Organization.pptx
Week 4 - Office Organization.pptxSetyaAristuPranoto
 
Presentation2.pptx
Presentation2.pptxPresentation2.pptx
Presentation2.pptxentusbagus
 
MANAJEMEN ORGANISASI KOPERASI
MANAJEMEN ORGANISASI KOPERASIMANAJEMEN ORGANISASI KOPERASI
MANAJEMEN ORGANISASI KOPERASITisa Marisa Rohma
 
Adm dan Manajemen Pendidikan Pengorganisasian dan Penyusupam Tenaga Kerja.docx
Adm dan Manajemen Pendidikan  Pengorganisasian dan Penyusupam Tenaga Kerja.docxAdm dan Manajemen Pendidikan  Pengorganisasian dan Penyusupam Tenaga Kerja.docx
Adm dan Manajemen Pendidikan Pengorganisasian dan Penyusupam Tenaga Kerja.docxZukét Printing
 
Adm dan Manajemen Pendidikan Pengorganisasian dan Penyusupam Tenaga Kerja.pdf
Adm dan Manajemen Pendidikan  Pengorganisasian dan Penyusupam Tenaga Kerja.pdfAdm dan Manajemen Pendidikan  Pengorganisasian dan Penyusupam Tenaga Kerja.pdf
Adm dan Manajemen Pendidikan Pengorganisasian dan Penyusupam Tenaga Kerja.pdfZukét Printing
 
Irfa pengertian, fungsi dan unsur manajemen
Irfa   pengertian, fungsi dan unsur manajemenIrfa   pengertian, fungsi dan unsur manajemen
Irfa pengertian, fungsi dan unsur manajemenintan007
 

Similaire à MANAJEMEN ORGANISASI (20)

Makalah bagan desain organisasi manajemen
Makalah bagan desain organisasi manajemenMakalah bagan desain organisasi manajemen
Makalah bagan desain organisasi manajemen
 
Pembagian kerja dan struktur organisasi
Pembagian kerja dan struktur organisasiPembagian kerja dan struktur organisasi
Pembagian kerja dan struktur organisasi
 
Struktur Dan Desain Organisasional Pengelolaan Perubahan Organisasional
Struktur Dan Desain Organisasional Pengelolaan Perubahan OrganisasionalStruktur Dan Desain Organisasional Pengelolaan Perubahan Organisasional
Struktur Dan Desain Organisasional Pengelolaan Perubahan Organisasional
 
bab_6_PENGORGANISASIAN AZAS MANAJEMEN.ppt
bab_6_PENGORGANISASIAN AZAS MANAJEMEN.pptbab_6_PENGORGANISASIAN AZAS MANAJEMEN.ppt
bab_6_PENGORGANISASIAN AZAS MANAJEMEN.ppt
 
Ddm agro modul 4
Ddm agro modul 4Ddm agro modul 4
Ddm agro modul 4
 
Unit5 : pengorganisasian
Unit5 : pengorganisasianUnit5 : pengorganisasian
Unit5 : pengorganisasian
 
Organisasi pendidikan
Organisasi pendidikanOrganisasi pendidikan
Organisasi pendidikan
 
BAB-6-PENGORGANISASIAN.pptx
BAB-6-PENGORGANISASIAN.pptxBAB-6-PENGORGANISASIAN.pptx
BAB-6-PENGORGANISASIAN.pptx
 
Makalah organisasi
Makalah organisasiMakalah organisasi
Makalah organisasi
 
Materi Konsep Organisasi
Materi Konsep OrganisasiMateri Konsep Organisasi
Materi Konsep Organisasi
 
Tugas 1
Tugas 1Tugas 1
Tugas 1
 
M1 kb2 jabatan, tugas, dan uraian pekerjaan adm
M1 kb2 jabatan, tugas, dan uraian pekerjaan admM1 kb2 jabatan, tugas, dan uraian pekerjaan adm
M1 kb2 jabatan, tugas, dan uraian pekerjaan adm
 
Week 4 - Office Organization.pptx
Week 4 - Office Organization.pptxWeek 4 - Office Organization.pptx
Week 4 - Office Organization.pptx
 
Pengarahan
PengarahanPengarahan
Pengarahan
 
Pengarahan
PengarahanPengarahan
Pengarahan
 
Presentation2.pptx
Presentation2.pptxPresentation2.pptx
Presentation2.pptx
 
MANAJEMEN ORGANISASI KOPERASI
MANAJEMEN ORGANISASI KOPERASIMANAJEMEN ORGANISASI KOPERASI
MANAJEMEN ORGANISASI KOPERASI
 
Adm dan Manajemen Pendidikan Pengorganisasian dan Penyusupam Tenaga Kerja.docx
Adm dan Manajemen Pendidikan  Pengorganisasian dan Penyusupam Tenaga Kerja.docxAdm dan Manajemen Pendidikan  Pengorganisasian dan Penyusupam Tenaga Kerja.docx
Adm dan Manajemen Pendidikan Pengorganisasian dan Penyusupam Tenaga Kerja.docx
 
Adm dan Manajemen Pendidikan Pengorganisasian dan Penyusupam Tenaga Kerja.pdf
Adm dan Manajemen Pendidikan  Pengorganisasian dan Penyusupam Tenaga Kerja.pdfAdm dan Manajemen Pendidikan  Pengorganisasian dan Penyusupam Tenaga Kerja.pdf
Adm dan Manajemen Pendidikan Pengorganisasian dan Penyusupam Tenaga Kerja.pdf
 
Irfa pengertian, fungsi dan unsur manajemen
Irfa   pengertian, fungsi dan unsur manajemenIrfa   pengertian, fungsi dan unsur manajemen
Irfa pengertian, fungsi dan unsur manajemen
 

Dernier

AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 

Dernier (20)

AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 

MANAJEMEN ORGANISASI

  • 1. Manajemen : Pengorganisasian & Pengkoordinasian |1 PENDAHULUAN Assalamualaikum.Wr.Wb Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT , karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini.Syalawat serta salam tak lupa pula kami hadiahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.Semoga kita semua tergolong orang-orang yang selalu mengikuti sunnah-sunnah beliau,amin. Dalam pengerjaan makalah tentang pengorganisasian ini kami sebagai Penulis telah berusaha untuk mengumpulkan berbagai macam bahan tentang PENGORGANISASIAN,baik dari referensi buku lain ,sumber dari internet dan buku-buku lain yang kami anggap dapat membantu tentang pembuatan makalah tentang Pengorganisasian .Dalam pengorganisasian yang kita akan bahas dalam makalah ini banyak sekali istilah maupun hal-hal tentang pengorganisasian yang belum banyak pembaca ketahui.Kami harapkan kepada pembaca untuk lebih cermat lagi untuk membentuk sebuah organisasi setelah membaca nakalah yang penulis buat. Penulis dalam hal ini juga sadar masih banyak kendala yang dialami dalam perumusan makalah sehingga masih banyknya kekurangan yang kami miliki. Oleh sebab itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk menyempurnakan makalah ini menjadi lebih baik lagi.Semoga dengan makalah yang kami buat dari tim penulis dapat membantu anda dalam sebuah tuntunan dalam berorganisasi. Demikianlah makalah ini kami buat, apabila ada kesalahan dalam penulisan,maupun hal lain yang ada didalam makalah ini,kami sebagai penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya karena kesempuranaan hanya milik Allah ,Tuhan Yang Maha Esa .Terimakasih atas partisipasi anda telah membaca makalah ini tentang “Pengorganisasian”. Wassalamualaikum.Wr.Wb Hormat Kami Tim Penulis
  • 2. Manajemen : Pengorganisasian & Pengkoordinasian |2 Daftar Isi Pendahuluan …………………………………………………….. 1 Daftar Isi…………………………………………………………. 2 Latar belakang……………………………………………............ 3 Bab I Defenisi organisani ……………………………………………… 4 Macam-macam Organisasi ……………………………………… 7 Langkah-langkah Pengorganisasian …………………………..... 7 Bentuk Struktur Organisasi ……………………………………... 8 Struktur Organisasi Formal ……………………………………... 8 Tipe Struktur Organisasi ………………………………………... Bab II Penkoordiansian ………………………………………………… 12 Asas dan Sifat Koordinasi ……………………………………… 12 Syarat-Syarat Koordinasi ……………………………………….. 12 Tipe Koordinasi …………………………………………………. 13 Bab III Pedoman Melakukan Koordinasi ……………………………….. 13 Perkembangan Kebutuhan Koordinasi ………………………..... 13 Penyesuian Kebutuhan Koordinasi ……………………………... 13 Bab IV Mengatur Konflik Dalam Koordinasi …………………………... 14 Penanganan Konflik Koordinasi ………………………………... 14 Rentang Kendali ………………………………………………... 16 Kesimpulan ……………………………………………………... 17 Saran ……………………………………………………………. 18 Daftar pustaka …………………………………………………... 19
  • 3. Manajemen : Pengorganisasian & Pengkoordinasian |3 LATAR BELAKANG Dalam lingkungan kita sehari-hari kita tentu banyak menemui berbagai macam oragnisasi baik yang bersifat formal maupun nonformal.seperti oragnisasi politik,sosial,mahasiswa,olahraga,sekolah,negara,pemuda,agama dan lainya.Namun dalam makalah ini kita akan membahas tentang pengorganisasian dalam sebuah kelompok ( Perusahaan ). Organisasi dalam bahasa Yunani berasal dari kata : ὄργανον, organon - alat) yang dapat diartikan sebagai suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama.Sementara dalam KBBI Organisasi dapat diartikan kesatuan (susunan dsb) yg terdiri atas bagian-bagian (orang dsb) dalam perkumpulan dsb untuk tujuan tertentu; kelompok kerja sama antara orang-orang yg diadakan untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi adalah sarana dalam pencapaian tujuan dalam sebuah organisasi, yang merupakan wadah kegiatan dari orang-orang yang bekerja sama dalam usahanya mencapai tujuan organisasi. Organisasi atau perusahaan harus mampu mengelolah manajemennya untuk memenangkan persaingan pada era yang serba kompetitif supaya dapat bertahan untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan tujuan perusahaan.Setiap perusahaan, baik yang bergerak dibidang produksi, jasa maupun industri, pada umumnya memiliki tujuan untuk memperoleh keuntungan.Supaya dapat mencapai tujuan itu, perusahaan memerlukan sistem manajemen efektif yang akan menunjang jalannya operasi perusahaan secara terus-menerus dan tingkat efektivitas kerja karyawan juga perlu diperhatikan. Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui orang-orang di bawah pengarahan manajer-mengejar tujuan bersama . Sedangkan menurut para pakar manajemen adalah : a) Menurut James D. Mooney Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama. b) Menurut Chester I. Bernard Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
  • 4. Manajemen : Pengorganisasian & Pengkoordinasian |4 A. DEFINISIORGNISASI Sebelum kita membahas tentang pembagian kerja sebagai unsur pembentuk struktur organisasi,maka kita akan bahas difinisi dan ruang lingkup organisasi itu sendiri.Pengorganisasian merupakan fungsi perencanaan manajerial. Dalam fungsi manajerial pengorganisasian adalah struktur organisasi yang memberikan gambaran tentang pembagian dan pembidangan pekerjaan/tugas atau dapat diartikan sebagai suatu jaringan. Dengan demikian organisasi dalam fungsi manajemen dapat diartikan sebagai proses mewujdkan ,memelihara ,mengembangkan dan meningkatkan kerjasama antar karyawan yang mewakili peranan unit/satuan kerja masing-masing.Dengan tujuan mencapai tujuan organisasi. Kerja sama yang efektif dan efisien menghasilkan dinamika organisasi,yang lebih terarah pada peningkatan produktifitas dan kualitas sebuah produk.Namun dalam hal peningkatan produktifitas dalam perusahaan banyak sekali mengalami kendala antara lain : 1) Budaya birokrasi yang diterpakan dan dikembangkan ,yakni dengan memberlakukan secara ketat hubungan kerja seperti jabatan,posisi kerja dan lainnya. 2) Pembatasan yang dilakukan para manajer antara hubungan kerja formal dan informal yang terkesan terbatas. 3) Kecenderungan unit/satuan kerjanya sendiri tanpa memperhatikan tannggung jawab unit/departemen lain yang mengakibatkan munculnya perilaku kurang komunikatif antar karyawan dalam depatemen/unit yang berbeda. 4) Terjadinya tumpang tindih antar wewenang dan tanggung jawab antar sesama karyawan. Dari faktor-faktor diatas maka dibutuhkannya dasar-dasar dalam pengorganisasian yang dapat dilakukan dalam beberapa asas organisasi yakni : a) Asas Kejadian Tujuan Asas-asas organisasi adalah berbagai pedoman yang sejauh mungkin hendaknya dilaksanakan agar diperoleh struktur organisasi yang baik dan aktivitas organisasi dapat berjalan lancar. Ada pun peran dari asas-asas organisasi yaitu sebagai : a. Pedoman untuk membentuk struktur organisasi yang sehat dan efisien. b. Pedoman untuk melakukan kegiatan organisasi agar dapat berjalan lancar. 2. Beberapa masalah yang mungkin dihadapi organisasi bilamana organisasi tidak menerapkan asas-asas/pedoman berorganisasi antara lain :
  • 5. Manajemen : Pengorganisasian & Pengkoordinasian |5 a. Anggota yang tidak memahami tujuan organisasi b. Pembentukan satuan organisasi yang kurang berlandaskan pada pengembangan volume kerja. c. Pejabat/pegawai tidak mempunyai daftar rincian tugas yang jelas sehingga tidak mengetahui tanggung jawab pokoknya. d. Adanya tugas pelayanan kepada masyarakat yang terhenti karena petugasnya tidak masuk kerja. e. Adanya persamaan pelaksanaan suatu jenis pekerjaan f. Adanya kekosongan pelaksanaan suatu jenis pekerjaan g. Para pejabat tidak memiliki kesadaran pentingnya wewenang h. Banyak pejabat yang melaksanakan pekerjaan menunggu perintah i. Adanya pejabat yang memimpin bawahan dalam jumlah yang terlampau banyak j. Jenjang organisasi yang terlalu panjang k. Bawahan bingung karena melaksanakan perintah dari lebih dari satu atasan. l. Kesulitan meletakkan satuan organisasi pada struktur organisasi m. Kurang menyadari perlunya sumber daya yang dapat menjamin hidup organisasi secara berkelanjutan. Dalam pelaksanaanya ada beberapa poin yang perlu diperhatikan antara lain : a) Menerjemahkan Visi dalam artian menentukan target kerja dlam jangka pendek dan jangka panjang . b) Penentuan beban kerja dan volume kerja dalam hal ini bertujuan untuk : (1) Deskripsi pekerjaan untuk setiap jenis pekerjaan (2) Menyesuaiakan karakteristik karyawan dengan kualifikasi agar pekerjaan tersebut dapat terlaksana dengan baik. (3) Standar pekerjaan agar menjadi tolak ukur untuk mengetahui efisiensi dan seberapa efektif pekerjaan dalam satu periode tertentu. b) Dasar Pembagian Kerja Dalam sebuah organisasi tentunya diperlukan pembagian tugas atau pembagian kerja.Dalam hal pembagian kerja tentunya kita harus menyesuaikan dengan tanggung jawab dan wewenang yang sesuai dengan proses pemagian kerja. Untuk memperlancar hubungan pembagian kerja antara tugas dan pekerjaan dibutuhkan hal berikut ini : 1. Jejaring kerja Internal yang berfungsi sebagai pengatur dalam proses kerja sama didalam organisasi. 2. Jejaring kerja Eksternal ( eksternal network ) yang berfungsi membangun hubungan organisasi dengan organisasi lain. 3. Pemabagian kerja secara tuntas dengan pembagian kerja ini diharapkan semua anggota akan bekerja secara jelas tanpa adanya overlapping. 4. Menghindari anggota mementingkan unit kerja sendiri dengan maksud untuk mempermudah penyelesaian pekerjaan dan menghindari duplikasi penyelesaian pekerjaan.
  • 6. Manajemen : Pengorganisasian & Pengkoordinasian |6 5. Dinamika pekerjaan Sebuah organisasi yang mampu menciptkan dinamika yang baik dalam pekerjaan adalah mampu menciptakan perubahan dalam segala bidang termasuk dalam melaksanakan pekerjaan dilingkungan suatu organisasi. Terjadinya dinamika perusahaan juga dapat dilakukan oleh pihak eksternal seperti ; perkembangan global,nasioanal dan regional.Selain itu pemimpin dalam hal ini juga berperan dalam terciptanya dinamika dalam sebuah organisasi.Dengan cara seperti memberi kesempatan kepada semua karyawan untuk mengembangkan bakat yang dimilikinya,kreatifitasnya maupun inovasi dan gagasan yang bersifat positif. c) Dasar kesatuan perintah Dasar kesatuan perintah dalam oragnisasi biasanya dipimpin oleh seorang direktur,gubernur dan lainya.Dalam dasar kesatuan perintah hendaknya memiliki prinsip-prinsip sebagai berikut : 1. Pimpinan puncak hendaknya memiliki pimpinan unit kerja sebagai bawahannya 2. Pimpinan yang mampu memberikan sebagian wewenangnya akan mampu meningkatkan perasaan memiliki bawahannya ( sense of belonging ),perasaan ikut tanggungjawab ( sense of responsibility)dan rasa ikut bertanggung jawab ( sense of partisifacion). d) Asas Fleksibilitas Organisasi e) Asas Fungsionalitas Fungsionalitas adalah pembentukan satuan kerja dalam struktur organisasi yang harus memberikan kontribusi secara penuh dengan penuh efisiensi dan efektif.Asas ini dapat dibedakan menjadi beberapa bagian yakni : a) Fungsi layanan kepada masyarakat b) Fungsi inovasi dan pengembangan Fungsi ini sangat penting dalam sebuah organisasi karena perkembangan dan kemajuan teknologi yang sangat berkembang saat ini.Maka diharapakan organisasi mampu untuk beradaptasi dengan mengembangkan dan meningkatkan produktifitas dan kulitas produknya. c) Fungsi responsif ,dengan fungsi ini diharapkan oraganisasi siap dan tanggap terhadap konsumen.Dengan tujuan oragnisasi tersebut mampu untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru dan meningkatkan penghasilan masyarakat. d) Fungsi Produktifitas dengan tujuan untuk menghindari pemborosan yang berasal dari faktor input dan output. e) Fungsi Prediktif yaitu melakukan prediksi terhadap apa yang akan terjadi kemungkinan terbaik dan terburuknya sebuah perjalanan organisasi yang tentu erat hubungannya pada lingkungan f) Fungsi Pengendalian dengan tujuan agar tidak terjadi penyimpangan terhadap suatu tujuan organisasi dengan tujuan tercapainya tujuan utama sebuah organisasi.
  • 7. Manajemen : Pengorganisasian & Pengkoordinasian |7 B. MACAM-MACAM ORGANISASI Macam-macam organisasi yang akan kita bahas dalam sebuah organisasi adalah sebagai berikut : 1) Berdasarkan Pembentukannya Proses pembentukan organisasi dapat dibedakan menjadi 2 bagian yakni; formal dan informal. Organisasi Formal adalah organisasi yang dibentuk secara sadar dengan perangkat yang diatur .Contoh : Sekolah ,Perseroan Terbatas,Rumah Sakit dan lainnya. Organisasi Informal adalah organisasi yang terbentuk tanpa dasar aturan yang bersifat formal dan tidak memiliki ADRT dan bersifat hubungan pribadi.Seperti memiliki kesamaan hobi,perilaku,kebutuhan dan kesempatan. 2) Keterkaitan Hubungan dengan Pemerintah Organisasi ini dibentuk berdasarkan fungsi menjalankan pemerintahan demi terselenggaranya pemerintah yang baik.Dalam hal ini dapat dibedakan menjadi resmi dan tidak resmi.Artinya Organisasi resmi yang mendapatkan izin dari pemerintah seperti;Yayasan,Lembaga Pemerintah,Jawatan,dan lain- lain.Sementara organisasi tidak resmi yang dibentuk pemerintah namun tidak mendaftarkan diri ke lembaga pemerintah.Seperti Kelompok kesenian,kegiatan sosial dan masih banyak lagi. 3) Berdasarkan Ukuran Organisasi 4) Berdasarkan Tujuan Setiap organisasi tentunya memiliki tujuan yang akan dicapai.Tujuan pencapaian sebuah organisasi dapat dibedakan menjadi 2 bagian yakni tujuan sosial dan tujuan mencari keuntungan ( Profit ). Contoh organisasi yang bersifat sosial yang sering kita jumpai dalam lingkungan masyarakat adalah Yayasan berbetuk pendidikan seperti panti asuhan,Rumah dhuafa,Yayasan pecinta alam.Sementara organisasi yang memiliki tujuan mencari keuntungan adalah organisasi yang dibidang jasa,produksi,perdagangan.Contoh : BUMN seperti : Pertamina,PT Kereta Api Indonesia,Pos Indonesia.dan lain-lain. 5) Berdasarkan Bagan Organisasi Bagan organisasi adalah bentuk diagram yang menunjukkan berbagai fungsi dan tujuannya masing-masing,tujuan dan wewenang karyawan yang diberikan tanggung jawab. C. LANGKAH-LANGKAH PENGORGANISASIAN
  • 8. Manajemen : Pengorganisasian & Pengkoordinasian |8 Langkah-langkah dalam pengorganisasian adalah siklus awal sebuah organisasi sampai terciptanya tujuan organisasi.Proses tahapan tersebut antara lain : 1. Merencanakan tujuan organisasi 2. Menentukan tugas-tugas utama sampai secara keseluruhan 3. Alokasi sumber daya untuk pembagian tugas. 4. Evaluasi hasil dan strategi pembentukan perusahaan .Dengan cara mengevaluasi strategi yang sudah dimulai dari awal perencanaan dalam satu siklus pengorganisasian.Maka dalam hal ini rencana baru akan dimulai dari awal setelah proses evaluasi. D. BENTUK STRUKTUR ORGANISASI Struktur organisasi dapat diartikan sebagai sistem jaringan kerja terhadap tugas-tugas,sistem laporan dan komunikasi yang menghubungkan secara bersama pekerjaan individual dan kelompok (Amirullah dan Budiyono,2004 ).Sedangkan pengertian pokok struktur organisasi adalah sebuah bagan khusus yang saling berhubungan antara sumber daya yang dimiliki dan pembagian tugas yang diberikan. Struktur organisasi memiliki fungsi sebagai alat pedoman utama untuk efisiensi dalam pemanfaatan tenaga kerja dan sumber daya lainnya yang berfungsi sebagai input dalam pencapaian tujuan organisasi. Didalam struktur organisasi setiap individu memiliki kedudukan,tugas,wewenang dan tanggungjawab yang berlainan.Ada beberapa faktor yang bias menentukan perancangan struktur organisasi adalah : 1. Strategi organisasi 2. Penggunaan teknologi 3. Kualitas karywan yang terlibat didalam struktr organisasi 4. Ukuran organisasi itu sendiri Sementara itu didalam struktur organisasi terdapat unsur-unsur yang mempengaruhinya yaitu : 1. Spesialisasi akivitas 2. Standarisasi kegiatan 3. Koordinasi kegiatan 4. Sentralisasi 5. Ukuran satuan kerja E. STRUKTUR ORGANISASI FORMAL Struktur organisasi biasanya disajikan dalam bentuk bagan organisasi.Bagan organisasi adalah gambar struktur organisasi yang ditunjukkan dengan kotak- kotak atau garis-garis yang disusun menurut kedudukannya yang masing-masing memuat fungsi tertentu dan satu sama lain dihubungkan dengan garis-garis saluran wewenang.
  • 9. Manajemen : Pengorganisasian & Pengkoordinasian |9 Bagan organisasi biasanya memiliki 5 aspek penting dalam sebuah organisasi anata lain : 1. Pembagian kerja 2. Rantai perintah atau wewenang 3. Jenis pekerjaan 4. Pengelompokkan aktivitas 5. Hierarki manajemen. Bentuk bagan organisasi: 1. Bagan piramid adalah bentuk bagan organisasi yang saluran wewenangnya dari puncak pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari atas ke bawah, atau sebaliknya. Bagan ini adalah bagan yang paling lazim dipakai oleh berbagai organisasi. 2. Bagan mendatar adalah bentuk bagan organisasi yang saluran wewenangnya dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari atas ke bawah atau sebaliknya. 3. Bagan menegak adalah bentuk bagan organisasi yang saluran wewenangnya dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari atas ke bawah atau sebaliknya. 4. Bagan lingkaran 5. Bagan setengah 6. Bagan elip 7. Bagan setengah elip adalah bentuk bagan organisasi yang saluran wewenangnya dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat elip ke arah bidang elip. 8. Bagan sinar adalah bentuk bagan organisasi yang saluran wewenangnya dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun seperti berkas sinar. Cara menggambarkan bagan organisasi dengan baik 1. Memilih bentuk bagan, isi bagan, kotak-kotak yang akan dipakai, garis-garis saluran wewenang serta warna yang akan digunakan untuk kotak-kotaknya sesuai dengan pembagian fungsi umum dalam organisasi. 2. Menggambar kotak segi empat panjang dengan ukuran terbesar sebagai pusat bagan yang akan digunakan untuk menempatkan satuan organisasi, atau pejabat yang berkedudukan tertinggi dalam organisasi yang bersangkutan. 3. Menggambar kotak segiempat panjang yang diletakkan di atas kotak pusat bagan. 4. Menggambar kotak segiempat panjang dengan ukuran lebih kecil dibanding dengan kotak teratas.
  • 10. Manajemen : Pengorganisasian & Pengkoordinasian |10 5. Menulis isi bagan. 6. Setelah gambar lengkap, bila bagan organisasi yang bersangkutan memerlukan keterangan singkat dapat ditulis di sebelah kiri bawah gambar bagan. 7. Mencantumkan tanggal mulai berlakunya bagan dan sebaiknya nama serta tandatangan penanggug jawab di sebelah kanan bawah gambar bagan. 8. Menuliskan nama organisasi yang bersangkutan di tengah atas atau kiri atas gambar bagan. Ini dilakukan agar besar kecilnya tulisan seimbang dengan besar kecilnya gambar bagan. Kelebihan dan Kelemahan Bagan Organisasi Kelebihan bagan organisasi diantaranya adalah memudahkan setiap individu dalam sebuah organisasi untuk melihat tugas dan tanggungjawab yang diberikan atasannya.Namun disisi lain masih banyak kekurangan yang didmiliki bagan organisasi diantaranya adalah bagan organisasi kurang mampu menjelaskan seberapa besar tingkat wewenang dan tanggungjawab dalam tingkatan manajerial.Bagan juga kurang mampu dalam menghadapi berbagai hubungan informal dan saluran komunikasi. Departementalisasi Tentu dalam sebuah organisasi terdiri dari beberapa departemen.Dalam hal ini departementalisasi adalah usaha mengelompokkan bersasma sejumlah pekerjaan.Pada hakikatnya departementalisasi adalah mengelompokkan sejumlah kegiatan atau aktivitas yang sama dan berhubungan erat satu sama lain tergantung pada kebutuhan organisasi itu sendiri.Kelebihan departementalisasi adalah memperoleh efisiensi dengan mengumpulkan spesialis yang sama . Dasar-dasar dalam pembentukan departementalisasi adalah sebagai berikut : a) Fungsi perusahaan yang biasasnya didalamnya terdapat departemen produksi,perdagangan,keuangan,keamanan,manajerial dan akuntansi. b) Fungsi manajemen,yaitu pengelompokkan berdasarkan fungsi manajemen sperti SDM, Pemasaran,Keuangan dan lainnya. c) Proses Produksi d) Hasil Produksi e) Pengelompokkan jenis produksi dalam departemen ini memiliki beberapa kelebihan yaitu: a) Memanfaatkan secara penuh ketrampilan yang dimiliki karyawan b) Memaksimalkan perlatan produksi c) Dapat cepat mengetahui produk yang diminati konsumen d) Pimpinan mengetahui manajer bagian yang produktif e) Mudahnya dalam koordiansi dalam proyek produksi. Terdapat pula kelemahan yang ditimbulkan dalam pengelompokkan ini yakni : a) Bisa menimbulkan persaingan tidak sehat diantara bagian departemen
  • 11. Manajemen : Pengorganisasian & Pengkoordinasian |11 b) Adanya rasa kurang terjamain terhadap masa depan ,karena takut akan kehilangan pekerjaan f) Pengelompokan berdasarkan konsumen g) Pengelompokan berdasarkan kewilayahan h) Berdasarkan waktu i) Berdsarkan jumlah j) Kombinasi diantara pengelompokan satu dengan yang lainnya. F. TIPE STRUKTUR ORGANISASI 1) Organisasi Lini 2) Organisasi Lini dan Staf 3) Oragnisasi Fungsional 4) Organisasi lini,Staf dan Fungsional 5) Organisasi Komite 6) Organisasi Proyek dan matriks Dalam tabel berikut akan dibahas tentang kelebihan dan kekurangan masing-masing tipe organisasi : Bentuk Organisasi Kelebihan Kekurangan Lini  Adanya kejelasan masalah pendelegasian kewenangan dan tanggung jawab untuk setiap bidang  Bentuknya sederhana dan mudah dipahami  Beban berat dipikul eksekutif puncak karena harus menjalankan fungsi admistratif.  Tidak ada spesialisasi Lini dan Staf  Para spesialis memberikan ide ,saran dan masukan kepada manajer puncak.  Seluruh karyawan melaporkan pekerjaannya kepada supervisor  Sering terjadi konflik antara lini dan staf  Rekomendasi manajer staf tebatas hanya pada manajer lini. Matriks  Memiliki fleksibelitas yang tinggi  Berfokus pada masalah tertentu  Memungkinkan melakukan inovasi & kretifitas tanpa harus mengganggu struktur lain  Sering timbulnya masalah akuntabilitas  Kendala membentuk tim karena dari departemen yang berbeda  Sangat berpotensi menimbulkan konflik antar manajer proyek dan manajer lainnya.
  • 12. Manajemen : Pengorganisasian & Pengkoordinasian |12 G. PENGKOORDINASIAN Pengkoordinasian adalah suatu usaha yang singkron dan teratur untuk menyediakan waktu dan jumlah yang tepat,dan mengarahkan pelaksanaan untuk menghasilkan sesuatu tindakan yang seragam dan harmonis pada sasaran yang telah ditentukan.Pengkoordiansian sangat dibutuhkan sekali dalam proses kegiatan manajemen karena didalamnya melibatkan banyak individu dan banyak hal lain yang saling berhubungan. Menurut para ahli pengkoordinasian dapat diartikan sebagai proses atau rangkaian kegiatan yang menyatukan pikiran,pendapat dan perilaku dalam mewujudkan wewenang dan tanggung jawab sesuai tugas pokok masing-masing ,agar terwujudnya tujuan organisasi. Koordinasi mengandung makna sebagai aktifitas untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil kerja setiap individu/kelompok untuk mencapai tujuan organisasi.Tujuan koordinasi antara lain adalah sebagai berikut : 1. Mengarahkan semua ide,gagasan,aktivitas dan perilaku kearah tercapainya tujuan organisasi. 2. Mengarahkan ketrampilan spesialisasi yang dimiliki setiap karyawan kepada tujuan 3. Menghindari kekosongan dan kesenjangan dalam pekerjaan 4. Menghindari penyimpangan tugas dan tujuan. Dengan adanya koordinasi akan memaksimalkan efisiensi dan efektifitas kerja serta terciptanya saling ketergantungan antara masing-masing unit atau departemen.Ketergantungan tersebut dapat dibedakan menjadi 3 bagian yakni 1. Saling ketergantungan yang menyatu( pooled interdependence) 2. Saling ketergantungan yang berurutan ( sequential interdependence ) 3. Ketergantungan dalam timbal balik ( Rciprocal interdependence ) Sementara itu ada juga empat tipe perbedaan sikap dalam cara kerja yang ikut menghambat efektifitas koordinasi yaitu : 1. Perbedaan orientasi waktu antar bagian 2. Tingkat formalitas 3. Tujuan yang berbeda 4. Gaya interaksi H. ASAS DAN SIFAT KOORDINASI Asas koordiansi adalah asas paham hierarki yakni,setiap atasan atau koordiantor harus melakukan koordinasi kepada bawahannya secara langsung.Dengan tujuan tercapainya sifat dinamis. I. SYARAT-SYARAT KOORDINASI Syarat koordiansi yang paling utama adalah koordiantor harus bisa bersifat adil,persuasif ,tidak memaksakan kehendak ketika melakukan koordinasi.dan setidaknya memiliki : 1. Perasaan untuk bekerja sama dan menjadikan koordinasi sebagai dari usaha memperlancar penyelesaian pekerjaan.
  • 13. Manajemen : Pengorganisasian & Pengkoordinasian |13 2. Rasa saling menghargai satu sama lain diantara karyawan. 3. Semangat bersaing secara sehat dengan memanfaatkan sistem koordinasi bagiannya masing-masing. J. TIPE KOORDINASI Tipe koordiansi dapat dibedakan menjadi dua tipe yakni :  Koordinasi Vertikal ,yaitu sejumlah aktivitas penyatuan ,dan pengarahan yang dilakukan pimpinan terhadap satuan yang berada dibawah wewenangnya.  Koordiansi Horizontal, yaitu sejumlah aktivitas penyatuan ,dan pengarahan yang dilakukan dalam tingkat yang sama. K. PEDOMAN MELAKUKAN KOORDINASI Berilah Dalam melakukan koordiansi hendaknya kita memperhatikan satu aspek berikut ini,yaitu pedoman dalam pengkoordinasian.Tujuan pedoman melakukan koordinasi adalah untuk menghindari penyimpangan dalam melakukan koordiansi.Berikut ini pedoman yang hendaknya diterapkan agar hal-hal yang merugikan dalam koordinasi dapat kita cegah : 1. Berilah penjelasan singkat dalam koordinasi dan gunakanlah kata-kata yang bersahabat. 2. Hendaknya kita mampu menjelaskan bahwa koordinasi yang dibuat adalah untuk kepentingan bersama bukan atas kepentingan individu. 3. Memberikan setiap orang untuk mengeluarkan ide dan gagasannya dalam pengkoordinasian. 4. Memberikan motivasi agar tetap ingin melakukan kegiatan koordinasi. 5. Hendaknya membina hubungan baik antara atasan dan bawahan. 6. Setidaknya kita lebih banyak menggunakan komunikasi informal agar lebih mudah dalam memberikan motivasi kepada bawahan. L. PERKEMBANGAN KEBUTUHAN KOORDINASI Kebutuhan akan koordianasi sangatlah penting dalam terciptanya hubungan koordinasi yang harmonis.Pertama ,adanya kebutuhan akan posisi dan departemen-departemen baru untuk menangani masalah yang berkaitan dengan lingkungan eksternal dan kebtuhan strategis lainnya.Kedua sebagai seorang manajer dapat melihat koordinasi sebagai hasil dari informasi dan kerjasama. M. PENYESUIAN KEBUTUHAN KOORDINASI Dalam penyesuian koordinasi hendaknya kita memperhatikan beberapa aspek penting dala pengkoordiansian diantaranya adalah : 1. Porsi Dasar Koordiansi,pendekatan ini bertujuan untuk meningkatkan koordinasi ketika tuntutan organisasi terhadap koordinasi yang belum begitu tinggi. 2. Meningkatkan Daya Potensi Koordinasi,dengan tujuan meningkatnya ukuran dan aktifitas koordinasi.Dalam hal ini perencanaan ,koordinasi,pengendalian akan semangkin baik pula.Dalam hal informasi akan semangkin fleksibel.
  • 14. Manajemen : Pengorganisasian & Pengkoordinasian |14 3. Mengurangi kebutuhan koordinasi,dengan alasan adalah berkembang dengan pesatmya kebutuhan akan koordinasi yang dapat menimbulkan konflik internal,maka dibutuhkannya pengurangan dalam koordinasi. N. MENGATUR KONFLIK DALAM ORGANISASI Konflik dalam koordianasi muncul akibat hubungan antagonis diantara pelaku atau pihak yag melakukan koordinasi.Namun konflik koordinasi kadang dapat berakibat negatif namun juga berakibat positif dalam perusahaan. Akibat negatif: 1. Menghambat komunikasi. 2. Mengganggu kohesi (keeratan hubungan). 3. Mengganggu kerjasama atau “team work”. 4. Mengganggu proses produksi, bahkan dapat menurunkan produksi 5. Menumbuhkan ketidakpuasan terhadap pekerjaan. 6. Individu atau personil menga-lami tekanan (stress), mengganggu konsentrasi, menimbulkan kecemasan, mangkir, menarik diri, frustrasi, dan apatisme. Akibat Positifdari konflik: 1. Membuat organisasi tetap hidup dan harmonis. 2. Berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan. 3. Melakukan adaptasi, sehingga dapat terjadi perubahan dan per-baikan dalam sistem dan prosedur, mekanisme, program, bahkan tujuan organisasi. 4. Memunculkan keputusan-keputusan yang bersifat inovatif. 5. Memunculkan persepsi yang lebih kritis terhadap perbedaan pendapat. Konflik yang terjadi dilingkungan organisasi dalam mengatur pengkoordiansian antara lain desebabkan faktor-faktor berikut ini : 1. Keterbatasan sumber daya ,hal ini timbul jika keterlambatan informasi dan keterbatsan kemampuan individu dalam menerima intruksi yang diberikan akibatnya informasi yang turun kebawah akan terhambat. 2. Ketidakjelasan tanggung jawab dan wewenang,bisa muncul karena batas dan tanggung jawab dalam pekerjaan yang kurang jelas. 3. Gangguan komunikasi,muncul akibat dari salah seorang pihak pengkoordinasi yang menghambat jalannya informasi yang diterimanya. 4. Masalah kepribadian,juga bisa menjadi faktor penghambat karena anggota yang memiliki kepribadian yang sulit dalam menerima keputusan. 5. Membanggakan unit kerjanya secara berlebihan 6. Penyimpangan tujuan O. PENAGANAN KONFLIK KOORDINASI Dalam penangan konflik dalam koordinasi hendaknya ini menjadi tanggung jawab sang koordinator bagaimana ia mampu untuk mengatasi konflik tersebut.Ada
  • 15. Manajemen : Pengorganisasian & Pengkoordinasian |15 beberapa sikap yang dapat dijadikan penyelesaian konflik oleh sang koordinator yaitu :  Gaya Otoriter ,yaitu memberikan tindakan tegas antar kedua pihak yang mengalami konflik.dengan tujuan tidak memihak antara anggota yang mengalami konflik.  Gaya kooperatif yaitu cara menangani konflik dengan memberikan kesempatan kepada masing-masing pihak untuk untuk diajak negosiasi.  Gaya Kolaborasi yaitu memadukan antara otoriter dan kooperatif diamana cara menangani konflik dengan memberikan negosiasi dan komfromi untuk menyelesaikan konflik secara menyeluruh.  Persuasi: Usaha mengubah posisi pihak lain, dengan menunjukkan kerugian yang mungkin timbul, dengan bukti faktual serta dengan menunjukkan bahwa usul kita menguntungkan dan konsisten dengan norma dan standar keadilan yang berlaku.  Pemecahan masalah terpadu: Usaha menyelesaikan masalah dengan memadukan kebutuhan kedua pihak. Proses pertukaran informasi, fakta, perasaan, dan kebutuhan berlangsung secara terbuka dan jujur. Menimbulkan rasa saling percaya dengan merumuskan alternatif pemecahan secara bersama dengan keuntungan yang berimbang bagi kedua pihak.  Penarikan diri: Suatu penyelesaian masalah, yaitu salah satu atau kedua pihak menarik diri dari hubungan. Cara ini efektif apabila dalam tugas kedua pihak tidak perlu berinteraksi dan tidak efektif apabila tugas saling bergantung satu sama lain.  Konsultasi: Tujuannya untuk memperbaiki hubungan antar kedua pihak serta mengembangkan kemampuan mereka sendiri untuk menyelesaikan konflik. Konsultan tidak mempunyai wewenang untuk memutuskan dan tidak berusaha untuk menengahi. la menggunakan berbagai teknik untuk meningkatkan persepsi dan kesadaran bahwa tingkah laku kedua pihak terganggu dan tidak berfungsi, sehingga menghambat proses penyelesaian masalah yang menjadi pokok sengketa.  Penengahan (mediation): Menggunakan mediator yang diundang untuk menengahi sengketa. Mediator dapat membantu mengumpulkan fakta, menjalin komunikasi yang terputus, menjernihkan dan memperjelas masalah serta mela-pangkan jalan untuk pemecahan masalah secara terpadu. Efektivitas penengahan tergantung juga pada bakat dan ciri perilaku mediator. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengatasi konflik: 1. Ciptakan sistem dan pelaksanaan komunikasi yang efektif. 2. Cegahlah konflik yang destruktif sebelum terjadi. 3. Tetapkan peraturan dan prosedur yang baku terutama yang menyangkut hak karyawan. 4. Atasan mempunyai peranan penting dalam menyelesaikan konflik yang muncul. 5. Ciptakanlah iklim dan suasana kerja yang harmonis. 6. Bentuklah team work dan kerja-sama yang baik antar kelompok/ unit kerja.
  • 16. Manajemen : Pengorganisasian & Pengkoordinasian |16 7. Semua pihak hendaknya sadar bahwa semua unit/eselon merupakan mata rantai organisasi yang saling mendukung, jangan ada yang merasa paling hebat. 8. Bina dan kembangkan rasa solidaritas, toleransi, dan saling pengertian antar unit/departemen/eselon. P. RENTANG KENDALI Rentang Kendali adalah jumlah bawahan langsung yang dapat dipimpin dan dikendalikan secara efektif oleh seorang manajer. Rentang Kendali (span of control) sangat perlu dalam pengorganisasian, karena berhubungan dengan pembagian kerja, koordinasi, dan kepemimpinan seorang pemimpin (manajer).Rentang Kendali diperlukan dalam suatu organisasi karena adanya “limits factor (keterbatasan)” manusia, yaitu keterbatasan waktu, pengetahuan, kemampuan, dan perhatian. a) Keterbatasan waktu, artinya bahwa pada saat yang bersamaan seorang pemimpin melakukan pekerjaan yang beraneka macam. b) Keterbatasan pengetahuan, artinya bahwa seorang pemimpin tidak mungkin dapat mengetahui semua pekerjaan dalam perusahaan karena itu perlu diadakan pembagian pekerjaan kepada bawahannya. c) Keterbatasan kemampuan, artinya bahwa seorang pemimpin perusahaan kemampuannya terbatas, karena itu perlu diadakan batas jumlah bawahan langsungnya. d) Keterbatasan perhatian, artinya bahwa seorang pemimpin terbatas perhatiannya, ia tidak dapat memperhatikan semua masalah yang dilakukan bawahannya sehingga perlu diadakan pembatasan jumlah bawahan langsung yang dipimpinnya. Pedoman yang dapat dipakai untuk menemukan rentang kendali mencakup beberapa faktor yang berhubungan dengan situasi, bawahan, atasan, yang secara singkat dapat ditunjukkan sebagai berikut :  Faktor-faktor yang berhubungan dengan rentang kendali dapat relatif melebar bila : 1) Pekerjaan bersifat rutin. 2) Operasi-operasi stabil. 3) Pekerjaan bawahan sejenis. 4) Bawahan dapat bekerja tidak tergantung satu dengan yang lain. 5) Prosedur-prosedur dibuat secara baik dan telah diformalisasi. 6) Pekerjaan tidak membutuhkan tingkat pengawasan yang tinggi. 7) Bawahan adalah terlatih baik untuk pekerjaan tertentu. 8) Bawahan lebih senang bekerja tanpa pengawasan ketat. 9) Manajer adalah terlatih baik dan berkemampuan tinggi. 10) Manajer menerima bentuan dalam pelaksanaan kegiatan- kegiatanpengawasannya. 11) Manajer tidak mempunyai kegiatan-kegiatan tambahan selama pengawasan dilaksanakan.
  • 17. Manajemen : Pengorganisasian & Pengkoordinasian |17 12) Manajer lebih mempunyai gaya pengawasan yang lepas daripada ketat. Q. KESIMPULAN  Organisasi adalah sarana dalam pencapaian tujuan dalam sebuah organisasi, yang merupakan wadah kegiatan dari orang-orang yang bekerja sama dalam usahanya mencapai tujuan organisasi  Struktur organisasi dapat diartikan sebagai sistem jaringan kerja terhadap tugas-tugas,sistem laporan dan komunikasi yang menghubungkan secara bersama pekerjaan individual dan kelompok (Amirullah dan Budiyono,2004 ).  Didalam struktur organisasi setiap individu memiliki kedudukan,tugas,wewenang dan tanggung jawab yang berlainan.  Departementalisasi adalah usaha mengelompokkan bersama sejumlah pekerjaan.Pada hakikatnya departementalisasi adalah mengelompokkan sejumlah kegiatan atau aktivitas yang sama dan berhubungan erat satu sama lain tergantung pada kebutuhan oragnisasi itu sendiri.Kelebihan departementalisasi adalah memperoleh efisiensi dengan mengumpulkan spesialis yang sama .  Pengkoordinasian adalah suatu usaha yang singkron dan teratur untuk menyediakan waktu dan jumlah yang tepat,dan mengarahkan pelaksanan untuk menghasilkan sesuatu tindakan yang seragam dan harmonis pada sasaran yang telah ditentukan.  Konflik dalam koordianasi muncul akibat hubungan antagonis diantara pelaku atau pihak yag melakukan koordinasi.Namun konflik koordinasi kadang dapat berakibat negatif namun juga berakibat positif dalam perusahaan.  Rentang Kendali adalah jumlah bawahan langsung yang dapat dipimpin dan dikendalikan secara efektif oleh seorang manajer.  Rentang Kendali (span of control) sangat perlu dalam pengorganisasian, karena berhubungan dengan pembagian kerja, koordinasi, dan kepemimpinan seorang pemimpin (manajer).Rentang Kendali diperlukan dalam suatu organisasi karena adanya “limits factor (keterbatasan)” manusia, yaitu keterbatasan waktu, pengetahuan, kemampuan, dan perhatian.
  • 18. Manajemen : Pengorganisasian & Pengkoordinasian |18 R. SARAN Dalam pengorganisasian masih banyak hal-hal yang harus kita perhatikan dalam membentuk sebuah organisasi,supaya terwujudnya tujuan organisasi yang diharapkan.Begitu juga dalam proses pengkoordinasian masih banyak hal yang dapat kita implementasikan dalam kehidupan kita dalam sebuah oragnisasi. Dalam proses pembuatan makalah ini,kami sebagai penulis juga mengharapkan kepada pembaca untuk lebih memahami tentang pengorganisasian dan pengkoordinasian dalam kehidupan sehari-hari supaya dapat menyelesaikan berbagai masalah dan konflik yang terjadi dalam organisasi yang kita alami. Demikian makalah ini kami buat dengan berbagai refrensi tentang pembahasan tentang topik PENGORGANISASIAN dan PENGKOORDINASIAN,kritik sangat kami harapkan kepada pembaca.Kami ucapkan terimakasih. Tim Penulis
  • 19. Manajemen : Pengorganisasian & Pengkoordinasian |19 DAFTAR PUSTAKA http://rajapresentasi.com/2009/05/manajemen-konflik-cara-mengelola-konflik-secara- efektif/#sthash.DGdJMpgX.dpuf http://rajapresentasi.com/2009/05/manajemen-konflik-cara-mengelola-konflik- secara-efektif/#sthash.DGdJMpgX.dpuf http://id.wikipedia.org/wiki/ http://google.co.id Hasibuan,Melayu, SP. (2006).Manajemen :Dasar,pengertian dan masalah( revisi).Jakarta: Bumi Aksara. Amirullah,Budiyono, Haris (2004).Pengantar Manajemen.Yogyakarta;Graha Ilmu. Robbins, P. Stephen.(2005) .Perilaku Organisasi Jakarta:Prenhalindo. Amstrong,Michael (1990).Manager ( terjemahan ).Jakarta:Binarupa Aksara
  • 20. Manajemen : Pengorganisasian & Pengkoordinasian |20