Eksperimen ini bertujuan untuk mengukur frekuensi dan amplitudo getaran harmonik serta memahami superposisi getaran harmonik sejajar dan tegak lurus menggunakan osiloskop. Alat yang digunakan adalah osiloskop, generator audio, dan kabel probe. Eksperimen ini meliputi pengukuran frekuensi dan amplitudo getaran tunggal, superposisi dua getaran sejajar yang menghasilkan gelombang pelayangan atau kompleks, dan superposisi dua
2. I. Tujuan
• 1. mengukur frekuensi dan amplitude getaran harmonic dengan
osiloskop
• 2. Memahami superposisi getaran harmonic yang sejajar melalui
osiloskop
• 3. Memahami superposisi getaran harmonic yang saling tegak lurus
melalui osiloskop
4. III. Dasar Teori
• A. Superposisi 2 getaran harmonic yang sejajar
• B. Osiloskop
• C. Kalibrasi
5. IV. Prosedur praktikum
• A. mengenal osiloskop
• B. Pengukuran frekuensi (f) dan Amplitudo (A) getaran harmonic
• C. Superposisi 2 getaran harmonic yang sejajar
• D. Superposisi getaran harmonik yang saling tegak lurus.
6. Dasar Teori
• A. Superposisi 2 getaran harmonic yang sejajar
1. Gelombang pelayangan, merupakan gelombang yang tercipta
akibat superposisi dari dua gelombang yang memiliki selisih
frekuensi yang kecil (masih dalam satu orde).
2. Gelombang kompleks, merupakan gelombang yang tercipta
akibat superposisi dari 2 gelombang yang memiliki selisih
frekuensi yang besar (berbeda orde).
Jika terdapat 2 getaran harmonic dengan arah getaran berbeda dalam
satu sumbu getar yang sama ditulis sebagai berikut:
Getaran harmonic 1: X1(t) = A1 cos (2휋푓1푡 + 훼1)
Getaran harmonic 2: X2(t) = A2 cos (2휋푓2푡 + 훼2)
7. Jika keduanya bersuperposisi maka akan diperoleh resultan getaran
harmonic sebagai berikut:
1. Jika amplitude berbeda, frekuensi dan fasa awal sama
Getaran harmonic 1: X1(t) = A1 (2휋푓푡 + 훼)
Getaran harmonic 2: X2(t) = A2 (2휋푓푡 + 훼)
Getaran harmonic resultan :
XR(t)= AR cos ∅푅
dengan AR =(A1 + A2)
∅푅 = (2 휋푓푡 + 훼)