SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  30
LOGIKA DASAR
PEMROGRAMAN
PENDAHULUAN


Sebuah program dibangun dari tiga buah logika
dasar pemrograman, yaitu :
1. Logika Urut / Runtunan (Sequence)
2. Logika
Percabangan / Pemilihan /
Penyeleksian Kondisi (Selection)
3. Pengulangan / Looping (Repetition)
LOGIKA URUT





Logika pemrograman yang paling sederhana.
Digunakan pada program sederhana yang hanya
berupa runtunan satu atau lebih perintah.
Konsep logika urut :
1. Tiap perintah dikerjakan satu per satu.
2. Tiap perintah dilaksanakan tepat sekali.
3. Urutan pelaksanaan perintah sama dengan
urutan penulisan algoritma/program.
LOGIKA PERCABANGAN




Digunakan jika di dalam program, sebuah
perintah dikerjakan jika persyaratan atau
kondisi tertentu dipenuhi.
Contoh penggunaan :
 Menentukan suatu bilangan bulat termasuk
genap atau ganjil.
 Menentukan siswa yang lulus atau tidak
berdasarkan nilai rata-rata yang diperoleh.
 Dll.
LOGIKA PERCABANGAN


Jenis-jenis logika percabangan :
1. Percabangan If Tunggal
2. Percabangan If Ganda
3. Percabangan If Majemuk
4. Percabangan If Tersarang
5. Percabangan Case
PERCABANGAN IF TUNGGAL






Digunakan jika pemilihan hanya memberikan
satu pilihan yang dilaksakan bila kondisi
(persyaratan) dipenuhi (bernilai benar), dan
tidak
memberikan
pilihan
lain
yang
dilaksanakan bila kondisi bernilai salah.
Kondisi berupa suatu ekspresi boolean yang
menggunakan operator pembanding atau
operator logika.
Contoh kondisi :
 (Bunga < 0.2)
 (Nilai >= 90) and (Nilai <= 100)
PERCABANGAN IF TUNGGAL




Notasi Pseudocode :
if <Kondisi> then
<Pernyataan-1>
<Pernyataan-2>
…………………
<Pernyataan-n>
endif
Pernyataan sesudah Then hanya akan dilaksanakan
bila <kondisi> bernilai benar (true). Bila <kondisi>
bernilai salah (false), maka tidak ada pernyataan
yang dilaksanakan.
PERCABANGAN IF TUNGGAL


Notasi Flowchart :
PERCABANGAN IF TUNGGAL




Notasi Delphi jika hanya ada
pernyataan yang dilaksanakan :
if <Kondisi> then
<Pernyataan>;
Contoh :
if (nilai >= 60) then
status = ‘Lulus’;

satu
PERCABANGAN IF TUNGGAL


Notasi Delphi jika ada lebih
pernyataan yang dilaksanakan :
if <Kondisi> then
begin
<Pernyataan-1>;
<Pernyataan-2>
…………………
<Pernyataan-n>
end;

dari

satu
PERCABANGAN IF TUNGGAL


Contoh :
if (nilai >= 60) then
begin
status = ‘Lulus’;
indeks = ‘C’;
end;
PERCABANGAN IF GANDA





Digunakan jika pemilihan memberikan dua
alternatif pilihan.
Notasi Pseudocode :
if <Kondisi> then
<Pernyataan-1>
else
<Pernyataan-2>
endif
Pernyataan-1 akan dilaksanakan jika kondisi
bernilai benar, tetapi jika kondisi bernilai salah,
maka Pernyataan-2 yang akan dilaksanakan.
PERCABANGAN IF GANDA


Notasi Flowchart :
PERCABANGAN IF GANDA




Notasi Delphi jika hanya ada satu pernyataan yang
dilaksanakan :
if <Kondisi> then
<Pernyataan-1>
else
<Pernyataan-2>;
Contoh :
if (nilai >= 60) then
status = ‘Lulus’
else
status = ‘Tidak Lulus’;
PERCABANGAN IF GANDA


Notasi Delphi jika ada lebih dari satu Pernyataan
yang dilaksanakan :
if <Kondisi> then
begin
<Pernyataan-1>;
<Pernyataan-2>;
end
else
begin
<Pernyataan-3>;
<Pernyataan-4>;
end;
PERCABANGAN IF MAJEMUK



Digunakan jika pemilihan memberikan lebih dari
dua alternatif pilihan.
Notasi Pseudocode (4 pilihan) :
if <Kondisi-1> then
<Pernyataan-1>
else if <Kondisi-2> then
<Pernyataan-2>
else if <Kondisi-3> then
<Pernyataan-3>
else
<Pernyataan-4>
endif
PERCABANGAN IF MAJEMUK


Notasi Flowchart :
PERCABANGAN IF MAJEMUK


Notasi Delphi jika hanya ada
pernyataan yang dilaksanakan :
if <Kondisi-1> then
<Pernyataan-1>
else if <Kondisi-2> then
<Pernyataan-2>
else if <Kondisi-3> then
<Pernyataan-3>
else
<Pernyataan-4>;

satu
PERCABANGAN IF MAJEMUK


Notasi Delphi jika ada lebih
Pernyataan yang dilaksanakan :
if <Kondisi-1> then
begin
<Pernyataan-1>;
<Pernyataan-2>;
end
else if <Kondisi-2> then
begin
<Pernyataan-3>;
<Pernyataan-4>;
end

dari

satu
PERCABANGAN IF MAJEMUK
else if <Kondisi-3> then
begin
<Pernyataan-5>;
<Pernyataan-6>;
end
else
begin
<Pernyataan-7>;
<Pernyataan-8>;
end;
PERCABANGAN CASE






Digunakan sebagai alternatif dari percabangan
if
majemuk
namun
strukturnya
lebih
sederhana.
Tidak semua bentuk percabangan if majemuk
dapat diubah menjadi percangan case, tetapi
semua bentuk percangan case dapat diubah
menjadi percabangan if.
Hanya dapat digunakan pada penyeleksian
kondisi yang hanya tergantung pada satu
variabel penyeleksi.
PERCABANGAN CASE








Hanya dapat digunakan pada penyeleksian
kondisi yang membandingkan sama atau tidak.
Tidak dapat digunakan pada penyeleksian
kondisi yang membandingkan <, <=, >, atau >=.
Dapat memakai beberapa konstanta dalam
sebuah perbandingan.
Dapat menyeleksi kondisi yang berupa range
(jangkauan nilai).
PERCABANGAN CASE




Notasi (jika hanya ada satu pernyataan yang
dilaksanakan) :
case (selectorExpression) of
caseList_1: statement_1;
caseList_2: statement_2;
...
caseList_n: statement_n;
else
statements;
end;
Ekspresi
yang
akan
dibandingkan
(selectorExpression)
harus
bertipe
integer,
karakter, atau boolean.
PERCABANGAN CASE


Notasi (jika ada lebih dari satu pernyataan
yang dilaksanakan) :
case (selectorExpression) of
caseList_1: begin
statement_11;
statement_12;
end;
caseList_2: begin
statement_21;
statement_22;
end;
PERCABANGAN CASE
...
caseList_n: begin
statement_n1;
statement_n2;
end;
else
begin
statements1;
statements2;
end;
end;
PERCABANGAN CASE


Contoh 1 :
Case Nilai of
‘A’ : ket := ‘Bagus Sekali’;
‘B’ : ket := ‘Bagus’;
‘C’ : ket := ‘Cukup’;
‘D’ : ket := ‘Kurang’;
else
ket := ‘Tidak Lulus’;
end;
PERCABANGAN CASE


Contoh 2 :
Case Nilai of
‘A’ : begin
ket := ‘Bagus Sekali’;
angka := 4;
end;
‘B’ : begin
ket := ‘Bagus’;
angka := 3;
end;
‘C’ : begin
ket := ‘Cukup’;
angka := 2;
end;
PERCABANGAN CASE
Case Nilai of
‘D’ : begin
ket := ‘Kurang’;
angka := 1;
end;
else
begin
ket := ‘Tidak Lulus’;
angka := 0;
end;
end;
PERCABANGAN CASE


Contoh 3 :
Case Nilai Of
‘A’, ‘B’, ‘C’ : status := ‘Lulus’;
‘D’ : status := ‘Lulus Tapi Wajib Mengulang’;
else
status := ‘Tidak Lulus’;
end;
PERCABANGAN CASE


Contoh 4 :
Case skor of
1..5 : ket := ‘Rendah’;
6..9 : ket := ‘Tinggi';
else
ket := ‘Skor diluar jangkauan nilai’;
end;

Contenu connexe

Tendances

Rpl 09 - spesifikasi formal
Rpl   09 - spesifikasi  formalRpl   09 - spesifikasi  formal
Rpl 09 - spesifikasi formal
Febriyani Syafri
 
Distribusi binomial dan poisson baru
Distribusi binomial dan poisson baruDistribusi binomial dan poisson baru
Distribusi binomial dan poisson baru
ratuilma
 

Tendances (20)

PENDAHULUAN. SISTEM, MODEL, DAN SIMULASI
PENDAHULUAN. SISTEM, MODEL, DAN SIMULASIPENDAHULUAN. SISTEM, MODEL, DAN SIMULASI
PENDAHULUAN. SISTEM, MODEL, DAN SIMULASI
 
6. metode inferensi
6. metode inferensi6. metode inferensi
6. metode inferensi
 
Tugas Konsep Teknologi : Model dan Sistem
Tugas Konsep Teknologi : Model dan SistemTugas Konsep Teknologi : Model dan Sistem
Tugas Konsep Teknologi : Model dan Sistem
 
Rpl 09 - spesifikasi formal
Rpl   09 - spesifikasi  formalRpl   09 - spesifikasi  formal
Rpl 09 - spesifikasi formal
 
09 distribusi probabilitas diskrit
09 distribusi probabilitas diskrit09 distribusi probabilitas diskrit
09 distribusi probabilitas diskrit
 
Intermediate code kode antara
Intermediate code   kode antaraIntermediate code   kode antara
Intermediate code kode antara
 
Analisis Semantik - P 6 Teknik Kompilasi
Analisis Semantik - P 6 Teknik KompilasiAnalisis Semantik - P 6 Teknik Kompilasi
Analisis Semantik - P 6 Teknik Kompilasi
 
IEEE Citation Style Guide (Panduan Pengutipan IEEE)
IEEE Citation Style Guide (Panduan Pengutipan IEEE)IEEE Citation Style Guide (Panduan Pengutipan IEEE)
IEEE Citation Style Guide (Panduan Pengutipan IEEE)
 
RPL 1 (Lama) - Perancangan Perangkat Lunak
RPL 1 (Lama) - Perancangan Perangkat LunakRPL 1 (Lama) - Perancangan Perangkat Lunak
RPL 1 (Lama) - Perancangan Perangkat Lunak
 
Analisis Kebutuhan
Analisis KebutuhanAnalisis Kebutuhan
Analisis Kebutuhan
 
Presentasi fuzzy logic (Logika Fuzzy)
Presentasi fuzzy logic (Logika Fuzzy)Presentasi fuzzy logic (Logika Fuzzy)
Presentasi fuzzy logic (Logika Fuzzy)
 
Arsitektur desain data pada RPL
Arsitektur desain data pada RPLArsitektur desain data pada RPL
Arsitektur desain data pada RPL
 
Analisis leksikal tugas
Analisis leksikal tugasAnalisis leksikal tugas
Analisis leksikal tugas
 
Metode statistika
Metode statistikaMetode statistika
Metode statistika
 
Modul Pascal Mengenal Flowchart
Modul Pascal Mengenal FlowchartModul Pascal Mengenal Flowchart
Modul Pascal Mengenal Flowchart
 
Pratikum operator
Pratikum operatorPratikum operator
Pratikum operator
 
Uji untuk 2 sampel dependen
Uji untuk 2 sampel dependenUji untuk 2 sampel dependen
Uji untuk 2 sampel dependen
 
Normalisasi Basis Data (Revisi)
Normalisasi Basis Data (Revisi)Normalisasi Basis Data (Revisi)
Normalisasi Basis Data (Revisi)
 
Penelitian Operasional 1 - Pendahuluan
Penelitian Operasional 1 - PendahuluanPenelitian Operasional 1 - Pendahuluan
Penelitian Operasional 1 - Pendahuluan
 
Distribusi binomial dan poisson baru
Distribusi binomial dan poisson baruDistribusi binomial dan poisson baru
Distribusi binomial dan poisson baru
 

En vedette

makalah tentang algoritma lengkap
makalah tentang algoritma lengkapmakalah tentang algoritma lengkap
makalah tentang algoritma lengkap
Lela Warni
 
Pertemuan 05 - 06 Pemrograman C
Pertemuan 05 - 06 Pemrograman CPertemuan 05 - 06 Pemrograman C
Pertemuan 05 - 06 Pemrograman C
Nurdin Al-Azies
 

En vedette (13)

Pemodelan berorientasi objek
Pemodelan berorientasi objekPemodelan berorientasi objek
Pemodelan berorientasi objek
 
Dasar dasar algoritma - 2
Dasar dasar algoritma - 2Dasar dasar algoritma - 2
Dasar dasar algoritma - 2
 
makalah tentang algoritma lengkap
makalah tentang algoritma lengkapmakalah tentang algoritma lengkap
makalah tentang algoritma lengkap
 
3. teknik looping dalam_pemrograman
3. teknik looping dalam_pemrograman3. teknik looping dalam_pemrograman
3. teknik looping dalam_pemrograman
 
Dasar Algoritma
Dasar Algoritma Dasar Algoritma
Dasar Algoritma
 
2 struktur dasar algoritma dan notasi algoritmik pseudo-code
2   struktur dasar algoritma dan notasi algoritmik pseudo-code2   struktur dasar algoritma dan notasi algoritmik pseudo-code
2 struktur dasar algoritma dan notasi algoritmik pseudo-code
 
Logika dan Algoritma pemrograman
Logika dan Algoritma pemrogramanLogika dan Algoritma pemrograman
Logika dan Algoritma pemrograman
 
Pertemuan 05 - 06 Pemrograman C
Pertemuan 05 - 06 Pemrograman CPertemuan 05 - 06 Pemrograman C
Pertemuan 05 - 06 Pemrograman C
 
Algoritma dan pemrograman 1
Algoritma dan pemrograman 1Algoritma dan pemrograman 1
Algoritma dan pemrograman 1
 
Bahasa Pemrograman C++
Bahasa Pemrograman C++Bahasa Pemrograman C++
Bahasa Pemrograman C++
 
3.algoritma dasar
3.algoritma dasar3.algoritma dasar
3.algoritma dasar
 
Tutorial php membuat Aplikasi Inventaris
Tutorial php membuat Aplikasi InventarisTutorial php membuat Aplikasi Inventaris
Tutorial php membuat Aplikasi Inventaris
 
Algoritma dan pemrograman - Disusun oleh Fitri Ratna Dewi
Algoritma dan pemrograman - Disusun oleh Fitri Ratna DewiAlgoritma dan pemrograman - Disusun oleh Fitri Ratna Dewi
Algoritma dan pemrograman - Disusun oleh Fitri Ratna Dewi
 

Similaire à Struktur Dasar Algoritma

JENI Slides-Intro1-Bab06-Struktur kontrol
JENI Slides-Intro1-Bab06-Struktur kontrolJENI Slides-Intro1-Bab06-Struktur kontrol
JENI Slides-Intro1-Bab06-Struktur kontrol
Dimara Hakim
 
4-Struktur Kontrol-PERCABANGAN.pptx
4-Struktur Kontrol-PERCABANGAN.pptx4-Struktur Kontrol-PERCABANGAN.pptx
4-Struktur Kontrol-PERCABANGAN.pptx
Alifkemal
 

Similaire à Struktur Dasar Algoritma (20)

Pertemuan 5C.pptx
Pertemuan 5C.pptxPertemuan 5C.pptx
Pertemuan 5C.pptx
 
Materi Pemrograman Dasar 5 Percabangan.pptx
Materi Pemrograman Dasar 5 Percabangan.pptxMateri Pemrograman Dasar 5 Percabangan.pptx
Materi Pemrograman Dasar 5 Percabangan.pptx
 
Percabangan pada pemrograman java netbeans
Percabangan pada pemrograman java netbeansPercabangan pada pemrograman java netbeans
Percabangan pada pemrograman java netbeans
 
FLOW CONTROL.pdf
FLOW CONTROL.pdfFLOW CONTROL.pdf
FLOW CONTROL.pdf
 
Pd
PdPd
Pd
 
Percabangan
PercabanganPercabangan
Percabangan
 
Struktur Kontrol PHP
Struktur Kontrol PHPStruktur Kontrol PHP
Struktur Kontrol PHP
 
JENI Slides-Intro1-Bab06-Struktur kontrol
JENI Slides-Intro1-Bab06-Struktur kontrolJENI Slides-Intro1-Bab06-Struktur kontrol
JENI Slides-Intro1-Bab06-Struktur kontrol
 
4-Struktur Kontrol-PERCABANGAN.pptx
4-Struktur Kontrol-PERCABANGAN.pptx4-Struktur Kontrol-PERCABANGAN.pptx
4-Struktur Kontrol-PERCABANGAN.pptx
 
Algo temu 4 struktur dasar algoritma
Algo temu 4 struktur dasar algoritmaAlgo temu 4 struktur dasar algoritma
Algo temu 4 struktur dasar algoritma
 
Tugas kelompok
Tugas kelompokTugas kelompok
Tugas kelompok
 
Percabangan
PercabanganPercabangan
Percabangan
 
materi 4.pdf
materi 4.pdfmateri 4.pdf
materi 4.pdf
 
Matlab Tutorial Chapter 4
Matlab Tutorial Chapter 4Matlab Tutorial Chapter 4
Matlab Tutorial Chapter 4
 
Pertemuan 6 7
Pertemuan 6 7Pertemuan 6 7
Pertemuan 6 7
 
Pertemuan 6 7
Pertemuan 6 7Pertemuan 6 7
Pertemuan 6 7
 
Struktur pemrograman pascal
Struktur pemrograman pascalStruktur pemrograman pascal
Struktur pemrograman pascal
 
struktur pemrograman pascal - MATA KULIAH STRUKTUR DATA
struktur pemrograman pascal - MATA KULIAH STRUKTUR DATAstruktur pemrograman pascal - MATA KULIAH STRUKTUR DATA
struktur pemrograman pascal - MATA KULIAH STRUKTUR DATA
 
Kondisi dan Operator Logika.pptx
Kondisi dan Operator Logika.pptxKondisi dan Operator Logika.pptx
Kondisi dan Operator Logika.pptx
 
PBO Pert 4 - Mengenal dan Memahami Konsep Percabangan Pada Java
PBO Pert 4 - Mengenal dan Memahami Konsep Percabangan Pada JavaPBO Pert 4 - Mengenal dan Memahami Konsep Percabangan Pada Java
PBO Pert 4 - Mengenal dan Memahami Konsep Percabangan Pada Java
 

Plus de Ihin Muslihin

Plus de Ihin Muslihin (10)

Ebook ubuntu
Ebook ubuntuEbook ubuntu
Ebook ubuntu
 
mengenal ubuntu
mengenal ubuntumengenal ubuntu
mengenal ubuntu
 
Ubuntu
UbuntuUbuntu
Ubuntu
 
mengenal gnulinux
mengenal gnulinuxmengenal gnulinux
mengenal gnulinux
 
operator
operatoroperator
operator
 
Algoritma
AlgoritmaAlgoritma
Algoritma
 
variabel tipe data
variabel tipe datavariabel tipe data
variabel tipe data
 
nilai variabel & konstanta
nilai variabel & konstantanilai variabel & konstanta
nilai variabel & konstanta
 
notasi algoritma
notasi algoritmanotasi algoritma
notasi algoritma
 
Logika dan Algoritma
Logika dan AlgoritmaLogika dan Algoritma
Logika dan Algoritma
 

Dernier

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 

Dernier (20)

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 

Struktur Dasar Algoritma

  • 2. PENDAHULUAN  Sebuah program dibangun dari tiga buah logika dasar pemrograman, yaitu : 1. Logika Urut / Runtunan (Sequence) 2. Logika Percabangan / Pemilihan / Penyeleksian Kondisi (Selection) 3. Pengulangan / Looping (Repetition)
  • 3. LOGIKA URUT    Logika pemrograman yang paling sederhana. Digunakan pada program sederhana yang hanya berupa runtunan satu atau lebih perintah. Konsep logika urut : 1. Tiap perintah dikerjakan satu per satu. 2. Tiap perintah dilaksanakan tepat sekali. 3. Urutan pelaksanaan perintah sama dengan urutan penulisan algoritma/program.
  • 4. LOGIKA PERCABANGAN   Digunakan jika di dalam program, sebuah perintah dikerjakan jika persyaratan atau kondisi tertentu dipenuhi. Contoh penggunaan :  Menentukan suatu bilangan bulat termasuk genap atau ganjil.  Menentukan siswa yang lulus atau tidak berdasarkan nilai rata-rata yang diperoleh.  Dll.
  • 5. LOGIKA PERCABANGAN  Jenis-jenis logika percabangan : 1. Percabangan If Tunggal 2. Percabangan If Ganda 3. Percabangan If Majemuk 4. Percabangan If Tersarang 5. Percabangan Case
  • 6. PERCABANGAN IF TUNGGAL    Digunakan jika pemilihan hanya memberikan satu pilihan yang dilaksakan bila kondisi (persyaratan) dipenuhi (bernilai benar), dan tidak memberikan pilihan lain yang dilaksanakan bila kondisi bernilai salah. Kondisi berupa suatu ekspresi boolean yang menggunakan operator pembanding atau operator logika. Contoh kondisi :  (Bunga < 0.2)  (Nilai >= 90) and (Nilai <= 100)
  • 7. PERCABANGAN IF TUNGGAL   Notasi Pseudocode : if <Kondisi> then <Pernyataan-1> <Pernyataan-2> ………………… <Pernyataan-n> endif Pernyataan sesudah Then hanya akan dilaksanakan bila <kondisi> bernilai benar (true). Bila <kondisi> bernilai salah (false), maka tidak ada pernyataan yang dilaksanakan.
  • 9. PERCABANGAN IF TUNGGAL   Notasi Delphi jika hanya ada pernyataan yang dilaksanakan : if <Kondisi> then <Pernyataan>; Contoh : if (nilai >= 60) then status = ‘Lulus’; satu
  • 10. PERCABANGAN IF TUNGGAL  Notasi Delphi jika ada lebih pernyataan yang dilaksanakan : if <Kondisi> then begin <Pernyataan-1>; <Pernyataan-2> ………………… <Pernyataan-n> end; dari satu
  • 11. PERCABANGAN IF TUNGGAL  Contoh : if (nilai >= 60) then begin status = ‘Lulus’; indeks = ‘C’; end;
  • 12. PERCABANGAN IF GANDA    Digunakan jika pemilihan memberikan dua alternatif pilihan. Notasi Pseudocode : if <Kondisi> then <Pernyataan-1> else <Pernyataan-2> endif Pernyataan-1 akan dilaksanakan jika kondisi bernilai benar, tetapi jika kondisi bernilai salah, maka Pernyataan-2 yang akan dilaksanakan.
  • 14. PERCABANGAN IF GANDA   Notasi Delphi jika hanya ada satu pernyataan yang dilaksanakan : if <Kondisi> then <Pernyataan-1> else <Pernyataan-2>; Contoh : if (nilai >= 60) then status = ‘Lulus’ else status = ‘Tidak Lulus’;
  • 15. PERCABANGAN IF GANDA  Notasi Delphi jika ada lebih dari satu Pernyataan yang dilaksanakan : if <Kondisi> then begin <Pernyataan-1>; <Pernyataan-2>; end else begin <Pernyataan-3>; <Pernyataan-4>; end;
  • 16. PERCABANGAN IF MAJEMUK   Digunakan jika pemilihan memberikan lebih dari dua alternatif pilihan. Notasi Pseudocode (4 pilihan) : if <Kondisi-1> then <Pernyataan-1> else if <Kondisi-2> then <Pernyataan-2> else if <Kondisi-3> then <Pernyataan-3> else <Pernyataan-4> endif
  • 18. PERCABANGAN IF MAJEMUK  Notasi Delphi jika hanya ada pernyataan yang dilaksanakan : if <Kondisi-1> then <Pernyataan-1> else if <Kondisi-2> then <Pernyataan-2> else if <Kondisi-3> then <Pernyataan-3> else <Pernyataan-4>; satu
  • 19. PERCABANGAN IF MAJEMUK  Notasi Delphi jika ada lebih Pernyataan yang dilaksanakan : if <Kondisi-1> then begin <Pernyataan-1>; <Pernyataan-2>; end else if <Kondisi-2> then begin <Pernyataan-3>; <Pernyataan-4>; end dari satu
  • 20. PERCABANGAN IF MAJEMUK else if <Kondisi-3> then begin <Pernyataan-5>; <Pernyataan-6>; end else begin <Pernyataan-7>; <Pernyataan-8>; end;
  • 21. PERCABANGAN CASE    Digunakan sebagai alternatif dari percabangan if majemuk namun strukturnya lebih sederhana. Tidak semua bentuk percabangan if majemuk dapat diubah menjadi percangan case, tetapi semua bentuk percangan case dapat diubah menjadi percabangan if. Hanya dapat digunakan pada penyeleksian kondisi yang hanya tergantung pada satu variabel penyeleksi.
  • 22. PERCABANGAN CASE     Hanya dapat digunakan pada penyeleksian kondisi yang membandingkan sama atau tidak. Tidak dapat digunakan pada penyeleksian kondisi yang membandingkan <, <=, >, atau >=. Dapat memakai beberapa konstanta dalam sebuah perbandingan. Dapat menyeleksi kondisi yang berupa range (jangkauan nilai).
  • 23. PERCABANGAN CASE   Notasi (jika hanya ada satu pernyataan yang dilaksanakan) : case (selectorExpression) of caseList_1: statement_1; caseList_2: statement_2; ... caseList_n: statement_n; else statements; end; Ekspresi yang akan dibandingkan (selectorExpression) harus bertipe integer, karakter, atau boolean.
  • 24. PERCABANGAN CASE  Notasi (jika ada lebih dari satu pernyataan yang dilaksanakan) : case (selectorExpression) of caseList_1: begin statement_11; statement_12; end; caseList_2: begin statement_21; statement_22; end;
  • 26. PERCABANGAN CASE  Contoh 1 : Case Nilai of ‘A’ : ket := ‘Bagus Sekali’; ‘B’ : ket := ‘Bagus’; ‘C’ : ket := ‘Cukup’; ‘D’ : ket := ‘Kurang’; else ket := ‘Tidak Lulus’; end;
  • 27. PERCABANGAN CASE  Contoh 2 : Case Nilai of ‘A’ : begin ket := ‘Bagus Sekali’; angka := 4; end; ‘B’ : begin ket := ‘Bagus’; angka := 3; end; ‘C’ : begin ket := ‘Cukup’; angka := 2; end;
  • 28. PERCABANGAN CASE Case Nilai of ‘D’ : begin ket := ‘Kurang’; angka := 1; end; else begin ket := ‘Tidak Lulus’; angka := 0; end; end;
  • 29. PERCABANGAN CASE  Contoh 3 : Case Nilai Of ‘A’, ‘B’, ‘C’ : status := ‘Lulus’; ‘D’ : status := ‘Lulus Tapi Wajib Mengulang’; else status := ‘Tidak Lulus’; end;
  • 30. PERCABANGAN CASE  Contoh 4 : Case skor of 1..5 : ket := ‘Rendah’; 6..9 : ket := ‘Tinggi'; else ket := ‘Skor diluar jangkauan nilai’; end;