SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  16
1
Get Homework/Assignment Done
Homeworkping.com
Homework Help
https://www.homeworkping.com/
Research Paper help
https://www.homeworkping.com/
Online Tutoring
https://www.homeworkping.com/
click here for freelancing tutoring sites
STATUS ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
RUMAH SAKIT HUSADA JAKARTA
Nama :Vincensia Priska Priscylla Babay
NIM :11-2012-086
Dr. Pembimbing :dr. Hendrik Kunta Adjie,Sp. KK
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : An. R
Jenis kelamin : Laki-laki
2
Usia : 6 tahun
Alamat : Jl. Dwiwarna 2 no 24, Karang Anyar – Jakarta Pusat
Agama : Islam
Pekerjaan : Pelajar
II. ANAMNESIS
Aloanamnesisdilakukanpada tanggal16 January 2014, Jam11.30 WIB
Keluhan utama: lenting-lenting yang berisi cairan jernih sejak 1 hari yang lalu
Keluhan tambahan: gatal pada lenting-lenting tersebut
Riwayat perjalanan penyakit:
Pasiendatang kePoliklinikKulitdan KelaminRS Husadadengan keluhantimbul
lenting-lenting diseluruh tubuh sejak 1 hari yang lalu. Awalnya pasien mengeluh demam
disertai batuk pilek sejak 1 hari sebelumnya. Keesokan harinya, pasien mengatakan timbul
bintik-bintik merah di dada dan punggungnya kemudian menjadi lenting-lenting yang
berisi cairan lalu menyebar ke seluruh tubuh. Pasien juga mengatakan gatal pada daerah
lenting tersebut. Oleh karena itu, pasien menggaruk sehingga lentingan itu pecah dan
menjadi kehitaman.
Pasien tidak pernah mengalami gejala seperti ini sebelumnya tetapi ia mengatakan
teman sekelasnya menderita penyakit yang sama sekitar 10 hari yang lalu. Pasien juga
belum pernah berobat sebelumnya.
Riwayat penyakit dahulu:
Riwayat darah tinggi : tidak ada
Riwayat kencing manis : tidak ada
Riwayat asma : tidak ada
Riwayat maag : tidak ada
Riwayat alergi makanan dan obat : tidak ada
III. STATUS GENERALISATA
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Status Gizi : Baik
3
Suhu : 37,8 ˚C
Tekanan darah : Tidak dilakukan
Frekuensi nadi : 80x/menit
Berat badan : 20 kg
Tinggi badan : 110 cm
Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
Gigi : Dalam batas normal
THT : Dalam batas normal
KGB : Tidak membesar
IV. STATUS DERMATOLOGI
Distribusi : Generalisata
Lokasi : Di daerah badan, muka dan ekstremitas
Efloresensi : Polimorfik, tampak lesi berupa makula eritematosa terdiri dari
vesikel berdinding tipis dan seperti tetesan air berukuran milier dan
lentikuler serta krusta kehitaman.
4
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Tzanck
VI. RESUME
Seorang anak laki-laki berusia 6 tahun datang dengan keluhan timbul lenting-
lenting diseluruh tubuh sejak 1 hari yang lalu. Awalnya pasien mengeluh demam disertai
batuk pilek sejak 1 hari sebelumnya. Keesokan harinya, pasien mengatakan timbul bintik-
bintik merah di dada dan punggungnya kemudian menjadi lenting-lenting yang berisi
cairan lalu menyebar ke seluruh tubuh. Pasien juga mengatakan gatal pada daerah lenting
tersebut. Oleh karena itu, pasien menggaruk sehingga lentingan itu pecah dan menjadi
kehitaman. Pasien mengatakan teman sekelasnya mengalami penyakit yang sama sekitar
10 hari yang lalu. Pasien belum pernah berobat sebelumnya. Dari
pemeriksaanfisikdidapatkanstatusgeneralisdalam batasnormal dengangizibaik.
Daripemeriksaanstatus dermatologididapatkan:
Distribusi : Generalisata
Lokasi : Di daerah badan, muka dan ekstremitas
Efloresensi : Polimorfik, tampak lesi berupa makula eritematosa terdiri dari
vesikel berdinding tipis dan seperti tetesan air berukuran milier dan
lentikuler serta krusta kehitaman.
VII. DIAGNOSIS KERJA
Varicella
VIII. DIAGNOSIS BANDING
 Herpes zoster
 Variola
IX. PENATALAKSANAAN
1. Non Medikamentosa
 Hindari garukan dan memecahkan vesikel
5
 Istirahat yang cukup
 Jaga kebersihan kulit
 Makan makanan bergizi
 Pasien diperbolehkan mandi
2. Medikamentosa
 Sistemik
R/ Acyclovir tab 400 mg no XX
S 4 dd 1 tab
R/ Loratadin tab10 mg no III
S 1 dd ½ tab
R/ Paracetamol tab 500 mg no X
S 3 dd ½ tab
 Topikal
 Lesi yang belum pecah
R/ Salisil talk 2% fl no I
S u e 2 dd
 Lesi yang sudah pecah
R/ Mupirocin oint tb no I
S u e 2dd
X. PROGNOSIS
Ad vitam : ad bonam
Ad funtionam : ad bonam
6
Ad sanationam : ad bonam
VARISELA
Definisi
Variselaadalahinfeksiakutprimerolehvirus varisela-zoster(V-Zvirus) yangmenyerang
kulitdanmukosa, secara klinisterdapatgejalakelainankulitpolimorf,terutamaberlokasidi
bagiansentraltubuh. Disebutjuga cacarairatauchickenpox.
Etiologi
Varicella disebabkan oleh Varicella Zooster Virus (VZV) yang termasuk kelompok Herpes
Virus dengan diameter kira-kira 150 – 200 nm. Inti virus disebut capsid yang berbentuk
icosahedral, terdiri dari protein dan DNA yang mempunyai rantai ganda yaitu rantai pendek (S)
7
dan rantai panjang (L) dan merupakan suatu garis dengan berat molekul 100 juta dan disusun dari
162 capsomer. Lapisan ini bersifat infeksius.
Varicella Zoster Virus dapat menyebabkan varicella dan herpes zoster. Kontak pertama
dengan virus ini akan menyebabkan varicella, oleh karena itu varicella dikatakan infeksi akut
primer, sedangkan bila penderita varicella sembuh atau dalam bentuk laten dan kemudian terjadi
serangan kembali maka yang akan muncul adalah Herpes Zoster.
Gambar 1. Virus Varisela Zoster
Epidemiologi
Sebelum pengenalan vaksin pada tahun 1995, varisella merupakan penyakit infeksi paling
sering pada anak-anak di USA.Kebanyakan anak terinfeksi pada umur 15 tahun, dengan persentasi
dibawah 5% pada orang dewasa. Epidemik Varicella terjadi pada musim dingin dan musim semi,
tercatat lebih dari 4 juta kasus, 11.000 rawat inap, dan 100 kematian tiap tahunnya. Varicella
merupakan penyakit serius dengan persentasi komplikasi dan kematian tinggi pada balita, dewasa,
dan dengan orang imun yang terkompromi. Pada rumah tangga, persentasi penularan dari virus ini
berkisar 65%-86%
Manusia merupakan host alami yang diketahui untuk VZV, dimana dikaitkan dengan dua
bentuk kesakitan- yang bentuk primer sebagai varisela (chickenpox) dan bentuk sekunder sebagai
herpes zoster. VZV merupakan infeksi yang sangat menular dan menyebar biasanya dari oral
udara atau sekresi respirasi atau terkadang melalui transfer langsung dari lesi kulit melalui
8
transmisi fetomaternal. Serangan sekunder meningkat pada kontak rumah yang rentan melebihi
85%.
Meskipun infeksi primer asimptomatik adalah jarang, studi serologis mendukung bahwa
reinfeksi subklinis adalah sering.Jarangnya, pasien dengan imunokompeten dapat mengalami
episode kedua dari varicella. Varisela sering terjadi pada musim dingin dan musim semi, lebih
sering timbul pada usia sebelum sekolah dan anak usia sekolah kurang dari usia 10 tahun dengan
insidensi tertinggi pada kelompok usia 3-6 tahun. Disamping prevalensi varisela pada anak-anak,
beberapa orang pada iklim tertentu dapat mengenai orang dewasa tanpa adanya paparan.
Patofisiologi
VZVmerupakaninfeksiyangsangatmenulardan menyebarbiasanyadarioraludaradan
sekresirespirasiatau transferlangsung darilesikulit. VirusVZVmasuktubuh melaluimukosa
salurannafasatasatauorofaring.Pada lokasi masuk,terjadireplikasi virusdan
menyebarmelaluipembuluhdarahdanlimfe(viremiapertama).Virusberkembangbiakdi
selretikuloendotelial.Satuminggukemudian,virus mulaimenyebarmelaluipembuluhdarah
sehingga timbulgejalaprodromal.Lesikulit tidak munculbersamaan, sesuai dengan siklus
viremia.Padakeadaannormal,siklus berakhirselepas3 hariakibatadanyaimunitashumoral
danselularspesifik.Bilaresponimunmengalamikegagalandalam mengatasireplikasivirus, penyulit
atau komplikasi akan terjadi.
Pembentukanlesi pada kulitakibat infeksi dari kapilerendotelialpada lapisanpapil dermis
menyebarkeselepitelpadadermis, folikelkulit,glandulasebasea dan terjadipembengkakan.Lesi
pertamaditandaidenganadanyamakula yangberkembangcepat menjadipapula,vesikel
danakhirnyamenjadikrusta.Jaranglesiyangmenetapdalambentukmakuladanpapula saja. Vesikel ini
akan berada pada lapisan sel bawah kulit.
Manifestasi klinis
Masa
inkubasiberlangsungselama14hingga21hari.Padapermulaannya,penderitaakanmerasasedikitdema
m,pilek,cepatmerasalelah,lesu,danlemah.Gejala-gejalainikhas untukinfeksi virus.Pada
kasusyanglebihberat,bisa didapatkannyeri sendi,sakitkepaladan pusing.Padaanakyang
9
lebihdewasa, kelainankulitdidahuluiolehdemam2-3hari
sebelumnya,mengiggil,malaise,nyerikepala,nyeripunggung dan nyeri tenggorokan.
Satuatauduaharikemudian,munculerupsikulityang khas.Kelainankulitlebihjelaspada
bagianbadanyangtertutupdanjarangditemukanpada telapakkaki dantangan.Munculnya erupsi
pada kulitdiawali dengan bintik-bintikberwarna kemerahan (makula),yangkemudian
berubahmenjadipapula(penonjolankecilpada kulit).Papulakemudianberubahlagi menjadi
vesikel(gelembungkecilberisicairanjernih)denganbentuk khasberupatetesanembun (tear
drops).Cairandalamgelembungtersebutmenjadikeruh(pustula)akibatsebukansel
radang.Lesimengeringdimulaidaribagiantengahhinggaakhirnyaterbentukkrusta.
Bila tidak terjadiinfeksi,biasanyapustulakanmengeringtanpameninggalkanbekas.Krusta
akanlepas dalamwaktu1-3 minggubergantungdalamnyakelainankulit. Perubahaninihanyaterjadi
dalam waktu8-12 jam. Gambaran vesikelkhas, berdinding tipis dan berbentuk tetesan
embun.Sementaraproses iniberlangsung, timbulvesikelbaru sehinggatimbulgambaran
polimorfiyaituterdapatsemua tingkatlesikulitdalamwaktubersamaanpada satu area.
Kelainankulitpadamulanyatimbuldibadan,menyebarsecarasentrifugalke wajahdan
ekstrimitassertadapatmenyerangselaputlendirmata,mulutdansaluranpernafasanatas.Pada infeksi
sekunder, kelenjar getah bening regional membesar. Penyakit ini biasanya
disertairasagatalsehingga dapatditemukanbekas garukan.
Lesikulitterbataspada lapisanepidermis,tidakmenembusmembranbasalkulit,sehingga
tidakmenimbulkanbekas.Vesikeldapatjuga timbulpadamukosa mulut,mukosa hidung,
faring,laring,trakea,salurancernadan konjungtiva.
10
Gambar 2. Gejala klinis varisela
Diagnosis
Diagnosisdapatditegakansecaraklinisdengan gambarandanperkembanganlesikulityang khas,
terutamadiketahuiadakontak2-3 minggu sebelumnya.Gambarankhas termasuk:
 Munculsetelahmasa prodromalyang singkatdan ringan
 Lesiberkelompokterutamadibagiansentral
 Perubahanlesiyangcepatdari makula,vesikel,pustuldan krusta
 Terdapatsemua tingkatanlesikulitdalamwaktubersamaanpada daerahyang sama
Umumnyapemeriksaanlaboratoriumtidakdiperlukanlagi.Pada 3 haripertamaakanterjadi
leukopeniayangdiikutidenganleukositosis.Dapat
dilakukanpercobaanTzanckdengancaramembuatsediaanhapusyangdiwarnaidenganGiemsa.Baha
ndiambildari kerokandasar vesikeldan akanditemuaknseldatiaberintibanyak.
Diagnosis Banding
1. Herpes zoster
Herpes zoster adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus varisela-zoster
menyerang kulit dan mukosa, infeksi ini merupakan reaktivasi virus yang terjadi setelah
infeksi primer atau infeksi varisela. Infeksi ini menyerang orang tua, tetapidapat juga
dijumpaipada dewasa muda dananak-anak. Daerah yang sering terkena adalah daerah
torakal dan sebelum timbul gejala kulit, terdapat gejala prodromal baik sistemik
(demam, pusing, malese) maupun lokal (nyeri otot-tulang, gatal,
11
pegal).Lesiditandaidenganvesikelyangsangat sakitpadakulitdanmukosa yangmenyebar
unilateral.Lesi pada mukosadimulai dengan makula eritematous, vesikel berkelompok
dengan dasar kulit eritematosa dan edema. Vesikel ini berisi cairan jernih, kemudian
menjadi keruh (berwarna abu-abu), dapat menjadi pustul dan krusta.
Gambar 3. Herpes zoster
2. Variola
Variola adalah infeksi virus poks yang disertai keadaan umum yang buruk. Penyakit ini
memberi gambaran monomorf dan penyebarannya dimulai dari bagian akral tubuh yaitu
telapak tangan dan telapak kaki. Masa inkubasi 2-3 minggu, terdapat 4 stadium:
 Stadium inkubasi erupsi (prodromal)
Terdapat nyeri kepala, nyeri tulang dan nyeri sendi disertai demam tinggi,
menggil lemas, dan muntah-muntah, yang berlangsung selama 3-4 hari.
 Stadium makulo-papular
Timbul makula-makula eritematosa yang cepat menjadi papul-papul, terutama di
muka dan ekstremitas, termasuk telapak tangan dan telapak kaki. Pada stadium
ini suhu tubuh normal kembali dan penderita merasa sehat kembali dan tidak
timbul lesi baru.
12
 Stadium vesiko-pustulosa
Dalam waktu 5-10 hari timbul vesikel-vesikel yang kemudia menjadi pustul-
pustul dan pada saat ini suhu tubuh meningkat lagi.
 Stadium resolusi
Stadium ini berlangsung dalam waktu 2 minggu, timbul krusta-krusta dan suhu
tubuh mulai menurun. Kemudian krusta-krusta lepas dan meninggalkan
sikatriks-sikatriks yang atrofi.
Gambar 4. Variola
Penatalaksanaan
Karenaumumnyabersifatringan,kebanyakanpenderitatidakmemerlukanterapikhusus
selainistirahatdan pemberianasupancairanyang cukup.Yang justruseringmenjadimasalah
adalahrasagatalyang menyertaierupsi.Bilatidakditahan-tahan,jarikitatentuingin segera
menggaruknya.Masalahnya,bilasampaitergarukhebat,dapattimbuljaringanparut pada bekas
gelembungyang pecah.
Non medikamentosa
 Hindari garukan dan memecahkan vesikel
 Istirahat yang cukup
 Jaga kebersihan kulit
 Makan makanan bergizi
13
 Pasien diperbolehkan mandi
Medikamentosa
 Antiviral
Asiklovir 5 x 800 mg/hari selama 7 hari
(dosis anak: 20 mg/kgBB maximal 800 mg, 4 kali sehari selama 5 hari)
Valasiklovir 3 x 1000 mg/hari selama 7 hari
Famsiklovir 3 x 200 mg/hari selama 7 hari
 Antihistamin: untuk mengurangi gatal dapat diberikan dipenhidramin dengan dosis 25-50
mg/kgBB/4jam untuk dewasa, anak-anak: 5 mg/kgBB/dosis. Atau juga dapat diberikan
loratadin 10 mg/ hari untuk dewasa dan untuk anak-anak 2-12 tahun (< 30 kg): 5mg/hari.
 Antipiretik: dapat diberikan golongan asetaminophen dengan dosis dewasa: 500-650 mg 3
kali sehari, anak-anak: 10-15 mg/kgBB 3 kali sehari. Sebaiknya jangan menggunakan
antipiretik golongan aspirin karena dapat menimbukan Reye Syndrome.
 Bedak basah atau kering mengandung salisil 2% atau mentol 2% untuk mengurangi gatal.
Komplikasi
Variseladapatmenimbulkanberbagaikomplikasi,tetapiumumnya padakulit,pada susunan
sarafpusat,atausistempenafasanyang dijumpai.Komplikasiyangpalingseringdijumpai pada
kulitadalahsebagaiakibat infeksi sekunderolehbakteristaphylococcusataupun
streptococcus.Bisajugadijumpaihemorhagicvaricella.Padasusunansarafpusat,
komplikasibisaberupaencephalitis,Reye’ssyndromedan Guillain-Barre Syndrome.Komplikasi
pada saluran pernafasan termasuk infeksi virus dan bakteri pneumoni, infeksi saluran napas
terutama otitis media.
Pencegahan
Untuk mencegah cacar air diberikan suatu vaksin.Kepada orang yang belum pernah mendapatkan
vaksinasi cacar air dan memiliki resiko tinggi mengalami komplikasi (misalnya penderita
gangguan sistem kekebalan), bisa diberikan immunoglobulin zoster atau immunoglobulin
14
varicella-zoster.Vaksin varisela biasanya diberikan kepada anak yang berusia 12-18 bulan. Selain
itu menghindari kontak langsung dengan penderita sangat penting.
Terdapat 2 macam vaksin yang dapat diberikan, yaitu:
1. Imunisasi pasif
 Menggunakan VZIG (Varicella Zoster Imminoglobulin)
 Pemberiannya dalam waktu 3 hari (kurang dari 96 jam) setelah terpajan VZV, pada
anak-anak yang imunokompeten terbukti mencegah varicella sedangkan pada anak
imunokompromais pemberian VZIG dapat meringankan gejala varicella
 VZIG dapat diberikan pada, yaitu:
 Anak-anak yang berusia < 15 tahun yang belum pernah menderita varicella
atau herpes zoster
 Usia pubertas > 15 tahun yang belum pernah menderita
 Varicella atau herpes zoster dan tidak mempunyai antibodi terhadap HZV
 Bayi yang baru lahir, dimana ibunya menderita varicella dalam kurun
waktu 5 hari sebelum atau 48 jam setelah melahirkan
 Bayi premature dan bayo berusia ≤ 14 hari yang ibunya belum pernah
menderita varicella atau herpes zoster.
 Anak-anak yang menderita leukaemia atau lymphoma yang belum pernah
menderita varicella.
 Dosis: 125 U/ 10 kgBB
 Dosis minumum: 125 U dan dosis maksimal: 652 U.
 Pemberian secara IM
 Perlindungan hanya bersifat sementara.
2. Imunisasi aktif
 Vaksinnya menggunakan vaksin varicella virus (Oka strain) dan kekebalan yang
didapat dapat bertahan hingga 10 tahun.
 Daya proteksi melawan varicella berkisar antara 71-100%
15
 Vaksin efektif jika diberikan pada umur ≥ 1 tahun dan direkomendasikan diberikan
pada usia 12-18 bulan
 Anak yang berusia ≤ 13 tahun yang tidak menderita varicella direkomendasikan
diberikan dosis tunggal dan anak lebih tua diberikan dalam 2 dosis (masing-masing
0,5 ml) dengan jarak 4-8 minggu.
 Pemberian secara subkutan
 Efek samping: kadang-kadang dapat timbul demam ataupun reaksi lokal seperti
ruam makulopapular atau vesikel, terjadi pada 3-5% anak-anak dan timbul 20-21
hari setelah pemberian pada lokasi penyuntikan.
 Vaksin varicella: Varivax
 Tidak boleh diberikan pada wanita hamil oleh karena dapat menyebabkan
terjadinya kongenital varicella
Prognosis
Dengan perawatan yang teliti dan memperhatikan higiene memberikan prognosis yang baik dan
jaringan parut yang timbul sangat sedikit.
16
Daftar Pustaka
1. Djuanda A,Hamzah M,Aisah S.IlmuPenyakitKulitdanKelamin.Edisi
keV.PenerbitKedokteranUniversitasIndonesia. Jakarta: 2007. Hal 110-118
2. Murtiastutik D,Ervianty E,Agusni I,Suyoso S.AtlasKelainanKulit.Edisike II.
FakultasKedokteranUniversitasAirlangga. Surabaya: 2007. Hal 63-68
3. Siregar RS. Atlas Berwarna Penyakit Kulit. Edisi ke II. Penerbit Buku
Kedokteran EGC. Jakarta 2004. Hal 80-90
4. Frieden I J, Penny N S. Varicella Zoster Infection. In: Pediatric Dermatology,
second edition, Vol 2. Churchill Livingstone, New York: 1995. Page 1272-72
5. Oxman N M, Alani R. Varicella and Herpes Zoster. In Fitzpatrick T B, Eisen A Z
editor. Dermatology in General Medicine, 4th edition, Vol 2. McGraw-Hill: 1993.
Page 2543-67
6. Varicella. 19 January 2014 diundah dari URL :
http://www.cdc.gov/vaccines/pubs/vis/downloads/vis-varicella.pdf

Contenu connexe

Tendances

Laporan Kasus Stroke Hemoragik
Laporan Kasus Stroke HemoragikLaporan Kasus Stroke Hemoragik
Laporan Kasus Stroke HemoragikAulia Amani
 
Mekanisme muntah proyektil
Mekanisme muntah proyektilMekanisme muntah proyektil
Mekanisme muntah proyektilAgus Gunardi
 
193897174 case-bedah-hemoroid
193897174 case-bedah-hemoroid193897174 case-bedah-hemoroid
193897174 case-bedah-hemoroidhomeworkping3
 
Refrat THT EPISTAKSIS
Refrat THT EPISTAKSISRefrat THT EPISTAKSIS
Refrat THT EPISTAKSISKharima SD
 
BAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan SedangBAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan SedangSyscha Lumempouw
 
Veruka vulgaris
Veruka vulgarisVeruka vulgaris
Veruka vulgarisery putra
 
Orkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Orkitis (Orchitis) - Presentasi KasusOrkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Orkitis (Orchitis) - Presentasi KasusAris Rahmanda
 
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI Suharti Wairagya
 
232593414 atelektasis-radiologi-ppt
232593414 atelektasis-radiologi-ppt232593414 atelektasis-radiologi-ppt
232593414 atelektasis-radiologi-pptdini dimas
 
Mata Kuliah Blok Forensik
Mata Kuliah Blok ForensikMata Kuliah Blok Forensik
Mata Kuliah Blok Forensikdacilganteng
 
EKG, Hipertrofi Jantung
EKG, Hipertrofi JantungEKG, Hipertrofi Jantung
EKG, Hipertrofi JantungADam Raeyoo
 
Urtikaria akut
Urtikaria akutUrtikaria akut
Urtikaria akutdeky akbar
 
Presentasi Kasus - Campak / Morbili
Presentasi Kasus - Campak / MorbiliPresentasi Kasus - Campak / Morbili
Presentasi Kasus - Campak / MorbiliAris Rahmanda
 
Case Report BPPV
Case Report BPPVCase Report BPPV
Case Report BPPVKharima SD
 
Menghitung luas luka bakar
Menghitung luas luka bakarMenghitung luas luka bakar
Menghitung luas luka bakarIma Psik Unja
 

Tendances (20)

Laporan kasus ii
Laporan kasus iiLaporan kasus ii
Laporan kasus ii
 
Laporan Kasus Stroke Hemoragik
Laporan Kasus Stroke HemoragikLaporan Kasus Stroke Hemoragik
Laporan Kasus Stroke Hemoragik
 
Mekanisme muntah proyektil
Mekanisme muntah proyektilMekanisme muntah proyektil
Mekanisme muntah proyektil
 
193897174 case-bedah-hemoroid
193897174 case-bedah-hemoroid193897174 case-bedah-hemoroid
193897174 case-bedah-hemoroid
 
Refrat THT EPISTAKSIS
Refrat THT EPISTAKSISRefrat THT EPISTAKSIS
Refrat THT EPISTAKSIS
 
BAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan SedangBAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
 
Veruka vulgaris
Veruka vulgarisVeruka vulgaris
Veruka vulgaris
 
Orkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Orkitis (Orchitis) - Presentasi KasusOrkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Orkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
 
12 nervus cranial
12 nervus cranial 12 nervus cranial
12 nervus cranial
 
Glaukoma
GlaukomaGlaukoma
Glaukoma
 
Katarak Imatur
Katarak ImaturKatarak Imatur
Katarak Imatur
 
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI
 
232593414 atelektasis-radiologi-ppt
232593414 atelektasis-radiologi-ppt232593414 atelektasis-radiologi-ppt
232593414 atelektasis-radiologi-ppt
 
Mata Kuliah Blok Forensik
Mata Kuliah Blok ForensikMata Kuliah Blok Forensik
Mata Kuliah Blok Forensik
 
EKG, Hipertrofi Jantung
EKG, Hipertrofi JantungEKG, Hipertrofi Jantung
EKG, Hipertrofi Jantung
 
Urtikaria akut
Urtikaria akutUrtikaria akut
Urtikaria akut
 
Presentasi Kasus - Campak / Morbili
Presentasi Kasus - Campak / MorbiliPresentasi Kasus - Campak / Morbili
Presentasi Kasus - Campak / Morbili
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Case Report BPPV
Case Report BPPVCase Report BPPV
Case Report BPPV
 
Menghitung luas luka bakar
Menghitung luas luka bakarMenghitung luas luka bakar
Menghitung luas luka bakar
 

En vedette

110609037 taxation-cases-general-principles-by-atty-lavista
110609037 taxation-cases-general-principles-by-atty-lavista110609037 taxation-cases-general-principles-by-atty-lavista
110609037 taxation-cases-general-principles-by-atty-lavistahomeworkping7
 
206120991 case-study1
206120991 case-study1206120991 case-study1
206120991 case-study1homeworkping7
 
109976558 case-susilawati
109976558 case-susilawati109976558 case-susilawati
109976558 case-susilawatihomeworkping7
 
101205363 case-study
101205363 case-study101205363 case-study
101205363 case-studyhomeworkping7
 
104819164 unf-impact-study-of-mayport-deployments
104819164 unf-impact-study-of-mayport-deployments104819164 unf-impact-study-of-mayport-deployments
104819164 unf-impact-study-of-mayport-deploymentshomeworkping7
 
101352411 final-case-study-report
101352411 final-case-study-report101352411 final-case-study-report
101352411 final-case-study-reporthomeworkping7
 
162273166 case-study
162273166 case-study162273166 case-study
162273166 case-studyhomeworkping7
 
104841154 good-study-notes-foundies
104841154 good-study-notes-foundies104841154 good-study-notes-foundies
104841154 good-study-notes-foundieshomeworkping7
 
110652768 cases-sa-insurance
110652768 cases-sa-insurance110652768 cases-sa-insurance
110652768 cases-sa-insurancehomeworkping7
 
110143187 project-repot-e-e-house
110143187 project-repot-e-e-house110143187 project-repot-e-e-house
110143187 project-repot-e-e-househomeworkping7
 

En vedette (14)

110609037 taxation-cases-general-principles-by-atty-lavista
110609037 taxation-cases-general-principles-by-atty-lavista110609037 taxation-cases-general-principles-by-atty-lavista
110609037 taxation-cases-general-principles-by-atty-lavista
 
206120991 case-study1
206120991 case-study1206120991 case-study1
206120991 case-study1
 
109976558 case-susilawati
109976558 case-susilawati109976558 case-susilawati
109976558 case-susilawati
 
107176512 case-2
107176512 case-2107176512 case-2
107176512 case-2
 
101205363 case-study
101205363 case-study101205363 case-study
101205363 case-study
 
104819164 unf-impact-study-of-mayport-deployments
104819164 unf-impact-study-of-mayport-deployments104819164 unf-impact-study-of-mayport-deployments
104819164 unf-impact-study-of-mayport-deployments
 
101352411 final-case-study-report
101352411 final-case-study-report101352411 final-case-study-report
101352411 final-case-study-report
 
100750499 agam-ee
100750499 agam-ee100750499 agam-ee
100750499 agam-ee
 
162273166 case-study
162273166 case-study162273166 case-study
162273166 case-study
 
104841154 good-study-notes-foundies
104841154 good-study-notes-foundies104841154 good-study-notes-foundies
104841154 good-study-notes-foundies
 
100643368 cases
100643368 cases100643368 cases
100643368 cases
 
110652768 cases-sa-insurance
110652768 cases-sa-insurance110652768 cases-sa-insurance
110652768 cases-sa-insurance
 
110143187 project-repot-e-e-house
110143187 project-repot-e-e-house110143187 project-repot-e-e-house
110143187 project-repot-e-e-house
 
100435579 ttt
100435579 ttt100435579 ttt
100435579 ttt
 

Similaire à Varicella

VARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptx
VARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptx
VARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxghinaalmiranurdiani
 
50815971 case-varisella
50815971 case-varisella50815971 case-varisella
50815971 case-varisellahomeworkping4
 
251548839 infeksi-varisela-pada-kehamilan
251548839 infeksi-varisela-pada-kehamilan251548839 infeksi-varisela-pada-kehamilan
251548839 infeksi-varisela-pada-kehamilankholila izza
 
Virus (hiv, hepatitis, dengue &amp; influenza) ppt - ardian s. leky
Virus (hiv, hepatitis, dengue &amp; influenza)   ppt - ardian s. lekyVirus (hiv, hepatitis, dengue &amp; influenza)   ppt - ardian s. leky
Virus (hiv, hepatitis, dengue &amp; influenza) ppt - ardian s. lekyARDIAN S. LEKY
 
Asuhan Keperawatan Imunodefisiensi
Asuhan Keperawatan ImunodefisiensiAsuhan Keperawatan Imunodefisiensi
Asuhan Keperawatan ImunodefisiensiFransiska Oktafiani
 
Dengue_Shock_Syndrome_pada_Anak.pptx
Dengue_Shock_Syndrome_pada_Anak.pptxDengue_Shock_Syndrome_pada_Anak.pptx
Dengue_Shock_Syndrome_pada_Anak.pptxSuciMayvera1
 
Farmakoterapi herpes dan HIV/AIDS
Farmakoterapi herpes dan HIV/AIDSFarmakoterapi herpes dan HIV/AIDS
Farmakoterapi herpes dan HIV/AIDSWahyuTikaL
 
296456803 f6-borang
296456803 f6-borang296456803 f6-borang
296456803 f6-borangmahardikaaa
 
Waspada Campak.pptx
Waspada Campak.pptxWaspada Campak.pptx
Waspada Campak.pptxssuserb7530d
 
Toksikologi forensik smallpox ppt.
Toksikologi forensik smallpox ppt. Toksikologi forensik smallpox ppt.
Toksikologi forensik smallpox ppt. anna maria manullang
 
Herpes virus mikro
Herpes virus mikroHerpes virus mikro
Herpes virus mikrofikri asyura
 

Similaire à Varicella (20)

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI USIA 5 HARI
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI USIA 5 HARIASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI USIA 5 HARI
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI USIA 5 HARI
 
VARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptx
VARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptx
VARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptx
 
50815971 case-varisella
50815971 case-varisella50815971 case-varisella
50815971 case-varisella
 
07 pleno dms sk 1
07 pleno dms sk 107 pleno dms sk 1
07 pleno dms sk 1
 
PPT VARICELLA.pptx
PPT VARICELLA.pptxPPT VARICELLA.pptx
PPT VARICELLA.pptx
 
Ptriasis rosea
Ptriasis roseaPtriasis rosea
Ptriasis rosea
 
251548839 infeksi-varisela-pada-kehamilan
251548839 infeksi-varisela-pada-kehamilan251548839 infeksi-varisela-pada-kehamilan
251548839 infeksi-varisela-pada-kehamilan
 
Virus (hiv, hepatitis, dengue &amp; influenza) ppt - ardian s. leky
Virus (hiv, hepatitis, dengue &amp; influenza)   ppt - ardian s. lekyVirus (hiv, hepatitis, dengue &amp; influenza)   ppt - ardian s. leky
Virus (hiv, hepatitis, dengue &amp; influenza) ppt - ardian s. leky
 
Asuhan Keperawatan Imunodefisiensi
Asuhan Keperawatan ImunodefisiensiAsuhan Keperawatan Imunodefisiensi
Asuhan Keperawatan Imunodefisiensi
 
Dengue_Shock_Syndrome_pada_Anak.pptx
Dengue_Shock_Syndrome_pada_Anak.pptxDengue_Shock_Syndrome_pada_Anak.pptx
Dengue_Shock_Syndrome_pada_Anak.pptx
 
Pandemi COVID-19
Pandemi COVID-19Pandemi COVID-19
Pandemi COVID-19
 
Farmakoterapi herpes dan HIV/AIDS
Farmakoterapi herpes dan HIV/AIDSFarmakoterapi herpes dan HIV/AIDS
Farmakoterapi herpes dan HIV/AIDS
 
varicella zooster
varicella zooster varicella zooster
varicella zooster
 
Kelompok 11
Kelompok 11Kelompok 11
Kelompok 11
 
296456803 f6-borang
296456803 f6-borang296456803 f6-borang
296456803 f6-borang
 
Ppt campak
Ppt campakPpt campak
Ppt campak
 
Waspada Campak.pptx
Waspada Campak.pptxWaspada Campak.pptx
Waspada Campak.pptx
 
Askep herpes zoster AKPER PEMKAB MUNA
Askep herpes zoster AKPER PEMKAB MUNA Askep herpes zoster AKPER PEMKAB MUNA
Askep herpes zoster AKPER PEMKAB MUNA
 
Toksikologi forensik smallpox ppt.
Toksikologi forensik smallpox ppt. Toksikologi forensik smallpox ppt.
Toksikologi forensik smallpox ppt.
 
Herpes virus mikro
Herpes virus mikroHerpes virus mikro
Herpes virus mikro
 

Plus de homeworkping7

207797480 effective-study-skills-3
207797480 effective-study-skills-3207797480 effective-study-skills-3
207797480 effective-study-skills-3homeworkping7
 
207745685 b-777-oral-study
207745685 b-777-oral-study207745685 b-777-oral-study
207745685 b-777-oral-studyhomeworkping7
 
207702106 spec-pro-cases
207702106 spec-pro-cases207702106 spec-pro-cases
207702106 spec-pro-caseshomeworkping7
 
207619526 urc-case-study
207619526 urc-case-study207619526 urc-case-study
207619526 urc-case-studyhomeworkping7
 
207528705 family-case-study-1
207528705 family-case-study-1207528705 family-case-study-1
207528705 family-case-study-1homeworkping7
 
207492751 examples-of-unethical-behavior-in-the-workplace
207492751 examples-of-unethical-behavior-in-the-workplace207492751 examples-of-unethical-behavior-in-the-workplace
207492751 examples-of-unethical-behavior-in-the-workplacehomeworkping7
 
207372012 long-case-rawalo-dedi
207372012 long-case-rawalo-dedi207372012 long-case-rawalo-dedi
207372012 long-case-rawalo-dedihomeworkping7
 
207287040 a-study-on-impact-of-ites-sectors-in-india
207287040 a-study-on-impact-of-ites-sectors-in-india207287040 a-study-on-impact-of-ites-sectors-in-india
207287040 a-study-on-impact-of-ites-sectors-in-indiahomeworkping7
 
207285085 classic-knitwear-case-study
207285085 classic-knitwear-case-study207285085 classic-knitwear-case-study
207285085 classic-knitwear-case-studyhomeworkping7
 
207244508 united-color-of-benaton
207244508 united-color-of-benaton207244508 united-color-of-benaton
207244508 united-color-of-benatonhomeworkping7
 
207135483 oblicon-case-digestsxavier
207135483 oblicon-case-digestsxavier207135483 oblicon-case-digestsxavier
207135483 oblicon-case-digestsxavierhomeworkping7
 
207095812 supply-chain-management
207095812 supply-chain-management207095812 supply-chain-management
207095812 supply-chain-managementhomeworkping7
 
207043126 ikea-case-study-solution
207043126 ikea-case-study-solution207043126 ikea-case-study-solution
207043126 ikea-case-study-solutionhomeworkping7
 
206915421 avatar-case-study
206915421 avatar-case-study206915421 avatar-case-study
206915421 avatar-case-studyhomeworkping7
 
206891661 ee2002-lab-manual-fall-2013
206891661 ee2002-lab-manual-fall-2013206891661 ee2002-lab-manual-fall-2013
206891661 ee2002-lab-manual-fall-2013homeworkping7
 
206885611 eskom-ee-simama-ranta-2014
206885611 eskom-ee-simama-ranta-2014206885611 eskom-ee-simama-ranta-2014
206885611 eskom-ee-simama-ranta-2014homeworkping7
 
206883782 lawyers-fiduciary-obligations
206883782 lawyers-fiduciary-obligations206883782 lawyers-fiduciary-obligations
206883782 lawyers-fiduciary-obligationshomeworkping7
 
206869083 ortho-study-guide
206869083 ortho-study-guide206869083 ortho-study-guide
206869083 ortho-study-guidehomeworkping7
 

Plus de homeworkping7 (20)

207797480 effective-study-skills-3
207797480 effective-study-skills-3207797480 effective-study-skills-3
207797480 effective-study-skills-3
 
207745685 b-777-oral-study
207745685 b-777-oral-study207745685 b-777-oral-study
207745685 b-777-oral-study
 
207702106 spec-pro-cases
207702106 spec-pro-cases207702106 spec-pro-cases
207702106 spec-pro-cases
 
207619526 urc-case-study
207619526 urc-case-study207619526 urc-case-study
207619526 urc-case-study
 
207528705 family-case-study-1
207528705 family-case-study-1207528705 family-case-study-1
207528705 family-case-study-1
 
207492751 examples-of-unethical-behavior-in-the-workplace
207492751 examples-of-unethical-behavior-in-the-workplace207492751 examples-of-unethical-behavior-in-the-workplace
207492751 examples-of-unethical-behavior-in-the-workplace
 
207402181 ee-ass1
207402181 ee-ass1207402181 ee-ass1
207402181 ee-ass1
 
207372012 long-case-rawalo-dedi
207372012 long-case-rawalo-dedi207372012 long-case-rawalo-dedi
207372012 long-case-rawalo-dedi
 
207287040 a-study-on-impact-of-ites-sectors-in-india
207287040 a-study-on-impact-of-ites-sectors-in-india207287040 a-study-on-impact-of-ites-sectors-in-india
207287040 a-study-on-impact-of-ites-sectors-in-india
 
207285085 classic-knitwear-case-study
207285085 classic-knitwear-case-study207285085 classic-knitwear-case-study
207285085 classic-knitwear-case-study
 
207244508 united-color-of-benaton
207244508 united-color-of-benaton207244508 united-color-of-benaton
207244508 united-color-of-benaton
 
207137236 ee2207-lm
207137236 ee2207-lm207137236 ee2207-lm
207137236 ee2207-lm
 
207135483 oblicon-case-digestsxavier
207135483 oblicon-case-digestsxavier207135483 oblicon-case-digestsxavier
207135483 oblicon-case-digestsxavier
 
207095812 supply-chain-management
207095812 supply-chain-management207095812 supply-chain-management
207095812 supply-chain-management
 
207043126 ikea-case-study-solution
207043126 ikea-case-study-solution207043126 ikea-case-study-solution
207043126 ikea-case-study-solution
 
206915421 avatar-case-study
206915421 avatar-case-study206915421 avatar-case-study
206915421 avatar-case-study
 
206891661 ee2002-lab-manual-fall-2013
206891661 ee2002-lab-manual-fall-2013206891661 ee2002-lab-manual-fall-2013
206891661 ee2002-lab-manual-fall-2013
 
206885611 eskom-ee-simama-ranta-2014
206885611 eskom-ee-simama-ranta-2014206885611 eskom-ee-simama-ranta-2014
206885611 eskom-ee-simama-ranta-2014
 
206883782 lawyers-fiduciary-obligations
206883782 lawyers-fiduciary-obligations206883782 lawyers-fiduciary-obligations
206883782 lawyers-fiduciary-obligations
 
206869083 ortho-study-guide
206869083 ortho-study-guide206869083 ortho-study-guide
206869083 ortho-study-guide
 

Dernier

Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 

Dernier (20)

Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 

Varicella

  • 1. 1 Get Homework/Assignment Done Homeworkping.com Homework Help https://www.homeworkping.com/ Research Paper help https://www.homeworkping.com/ Online Tutoring https://www.homeworkping.com/ click here for freelancing tutoring sites STATUS ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN RUMAH SAKIT HUSADA JAKARTA Nama :Vincensia Priska Priscylla Babay NIM :11-2012-086 Dr. Pembimbing :dr. Hendrik Kunta Adjie,Sp. KK I. IDENTITAS PASIEN Nama : An. R Jenis kelamin : Laki-laki
  • 2. 2 Usia : 6 tahun Alamat : Jl. Dwiwarna 2 no 24, Karang Anyar – Jakarta Pusat Agama : Islam Pekerjaan : Pelajar II. ANAMNESIS Aloanamnesisdilakukanpada tanggal16 January 2014, Jam11.30 WIB Keluhan utama: lenting-lenting yang berisi cairan jernih sejak 1 hari yang lalu Keluhan tambahan: gatal pada lenting-lenting tersebut Riwayat perjalanan penyakit: Pasiendatang kePoliklinikKulitdan KelaminRS Husadadengan keluhantimbul lenting-lenting diseluruh tubuh sejak 1 hari yang lalu. Awalnya pasien mengeluh demam disertai batuk pilek sejak 1 hari sebelumnya. Keesokan harinya, pasien mengatakan timbul bintik-bintik merah di dada dan punggungnya kemudian menjadi lenting-lenting yang berisi cairan lalu menyebar ke seluruh tubuh. Pasien juga mengatakan gatal pada daerah lenting tersebut. Oleh karena itu, pasien menggaruk sehingga lentingan itu pecah dan menjadi kehitaman. Pasien tidak pernah mengalami gejala seperti ini sebelumnya tetapi ia mengatakan teman sekelasnya menderita penyakit yang sama sekitar 10 hari yang lalu. Pasien juga belum pernah berobat sebelumnya. Riwayat penyakit dahulu: Riwayat darah tinggi : tidak ada Riwayat kencing manis : tidak ada Riwayat asma : tidak ada Riwayat maag : tidak ada Riwayat alergi makanan dan obat : tidak ada III. STATUS GENERALISATA Keadaan umum : Baik Kesadaran : Compos Mentis Status Gizi : Baik
  • 3. 3 Suhu : 37,8 ˚C Tekanan darah : Tidak dilakukan Frekuensi nadi : 80x/menit Berat badan : 20 kg Tinggi badan : 110 cm Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/- Gigi : Dalam batas normal THT : Dalam batas normal KGB : Tidak membesar IV. STATUS DERMATOLOGI Distribusi : Generalisata Lokasi : Di daerah badan, muka dan ekstremitas Efloresensi : Polimorfik, tampak lesi berupa makula eritematosa terdiri dari vesikel berdinding tipis dan seperti tetesan air berukuran milier dan lentikuler serta krusta kehitaman.
  • 4. 4 V. PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan Tzanck VI. RESUME Seorang anak laki-laki berusia 6 tahun datang dengan keluhan timbul lenting- lenting diseluruh tubuh sejak 1 hari yang lalu. Awalnya pasien mengeluh demam disertai batuk pilek sejak 1 hari sebelumnya. Keesokan harinya, pasien mengatakan timbul bintik- bintik merah di dada dan punggungnya kemudian menjadi lenting-lenting yang berisi cairan lalu menyebar ke seluruh tubuh. Pasien juga mengatakan gatal pada daerah lenting tersebut. Oleh karena itu, pasien menggaruk sehingga lentingan itu pecah dan menjadi kehitaman. Pasien mengatakan teman sekelasnya mengalami penyakit yang sama sekitar 10 hari yang lalu. Pasien belum pernah berobat sebelumnya. Dari pemeriksaanfisikdidapatkanstatusgeneralisdalam batasnormal dengangizibaik. Daripemeriksaanstatus dermatologididapatkan: Distribusi : Generalisata Lokasi : Di daerah badan, muka dan ekstremitas Efloresensi : Polimorfik, tampak lesi berupa makula eritematosa terdiri dari vesikel berdinding tipis dan seperti tetesan air berukuran milier dan lentikuler serta krusta kehitaman. VII. DIAGNOSIS KERJA Varicella VIII. DIAGNOSIS BANDING  Herpes zoster  Variola IX. PENATALAKSANAAN 1. Non Medikamentosa  Hindari garukan dan memecahkan vesikel
  • 5. 5  Istirahat yang cukup  Jaga kebersihan kulit  Makan makanan bergizi  Pasien diperbolehkan mandi 2. Medikamentosa  Sistemik R/ Acyclovir tab 400 mg no XX S 4 dd 1 tab R/ Loratadin tab10 mg no III S 1 dd ½ tab R/ Paracetamol tab 500 mg no X S 3 dd ½ tab  Topikal  Lesi yang belum pecah R/ Salisil talk 2% fl no I S u e 2 dd  Lesi yang sudah pecah R/ Mupirocin oint tb no I S u e 2dd X. PROGNOSIS Ad vitam : ad bonam Ad funtionam : ad bonam
  • 6. 6 Ad sanationam : ad bonam VARISELA Definisi Variselaadalahinfeksiakutprimerolehvirus varisela-zoster(V-Zvirus) yangmenyerang kulitdanmukosa, secara klinisterdapatgejalakelainankulitpolimorf,terutamaberlokasidi bagiansentraltubuh. Disebutjuga cacarairatauchickenpox. Etiologi Varicella disebabkan oleh Varicella Zooster Virus (VZV) yang termasuk kelompok Herpes Virus dengan diameter kira-kira 150 – 200 nm. Inti virus disebut capsid yang berbentuk icosahedral, terdiri dari protein dan DNA yang mempunyai rantai ganda yaitu rantai pendek (S)
  • 7. 7 dan rantai panjang (L) dan merupakan suatu garis dengan berat molekul 100 juta dan disusun dari 162 capsomer. Lapisan ini bersifat infeksius. Varicella Zoster Virus dapat menyebabkan varicella dan herpes zoster. Kontak pertama dengan virus ini akan menyebabkan varicella, oleh karena itu varicella dikatakan infeksi akut primer, sedangkan bila penderita varicella sembuh atau dalam bentuk laten dan kemudian terjadi serangan kembali maka yang akan muncul adalah Herpes Zoster. Gambar 1. Virus Varisela Zoster Epidemiologi Sebelum pengenalan vaksin pada tahun 1995, varisella merupakan penyakit infeksi paling sering pada anak-anak di USA.Kebanyakan anak terinfeksi pada umur 15 tahun, dengan persentasi dibawah 5% pada orang dewasa. Epidemik Varicella terjadi pada musim dingin dan musim semi, tercatat lebih dari 4 juta kasus, 11.000 rawat inap, dan 100 kematian tiap tahunnya. Varicella merupakan penyakit serius dengan persentasi komplikasi dan kematian tinggi pada balita, dewasa, dan dengan orang imun yang terkompromi. Pada rumah tangga, persentasi penularan dari virus ini berkisar 65%-86% Manusia merupakan host alami yang diketahui untuk VZV, dimana dikaitkan dengan dua bentuk kesakitan- yang bentuk primer sebagai varisela (chickenpox) dan bentuk sekunder sebagai herpes zoster. VZV merupakan infeksi yang sangat menular dan menyebar biasanya dari oral udara atau sekresi respirasi atau terkadang melalui transfer langsung dari lesi kulit melalui
  • 8. 8 transmisi fetomaternal. Serangan sekunder meningkat pada kontak rumah yang rentan melebihi 85%. Meskipun infeksi primer asimptomatik adalah jarang, studi serologis mendukung bahwa reinfeksi subklinis adalah sering.Jarangnya, pasien dengan imunokompeten dapat mengalami episode kedua dari varicella. Varisela sering terjadi pada musim dingin dan musim semi, lebih sering timbul pada usia sebelum sekolah dan anak usia sekolah kurang dari usia 10 tahun dengan insidensi tertinggi pada kelompok usia 3-6 tahun. Disamping prevalensi varisela pada anak-anak, beberapa orang pada iklim tertentu dapat mengenai orang dewasa tanpa adanya paparan. Patofisiologi VZVmerupakaninfeksiyangsangatmenulardan menyebarbiasanyadarioraludaradan sekresirespirasiatau transferlangsung darilesikulit. VirusVZVmasuktubuh melaluimukosa salurannafasatasatauorofaring.Pada lokasi masuk,terjadireplikasi virusdan menyebarmelaluipembuluhdarahdanlimfe(viremiapertama).Virusberkembangbiakdi selretikuloendotelial.Satuminggukemudian,virus mulaimenyebarmelaluipembuluhdarah sehingga timbulgejalaprodromal.Lesikulit tidak munculbersamaan, sesuai dengan siklus viremia.Padakeadaannormal,siklus berakhirselepas3 hariakibatadanyaimunitashumoral danselularspesifik.Bilaresponimunmengalamikegagalandalam mengatasireplikasivirus, penyulit atau komplikasi akan terjadi. Pembentukanlesi pada kulitakibat infeksi dari kapilerendotelialpada lapisanpapil dermis menyebarkeselepitelpadadermis, folikelkulit,glandulasebasea dan terjadipembengkakan.Lesi pertamaditandaidenganadanyamakula yangberkembangcepat menjadipapula,vesikel danakhirnyamenjadikrusta.Jaranglesiyangmenetapdalambentukmakuladanpapula saja. Vesikel ini akan berada pada lapisan sel bawah kulit. Manifestasi klinis Masa inkubasiberlangsungselama14hingga21hari.Padapermulaannya,penderitaakanmerasasedikitdema m,pilek,cepatmerasalelah,lesu,danlemah.Gejala-gejalainikhas untukinfeksi virus.Pada kasusyanglebihberat,bisa didapatkannyeri sendi,sakitkepaladan pusing.Padaanakyang
  • 9. 9 lebihdewasa, kelainankulitdidahuluiolehdemam2-3hari sebelumnya,mengiggil,malaise,nyerikepala,nyeripunggung dan nyeri tenggorokan. Satuatauduaharikemudian,munculerupsikulityang khas.Kelainankulitlebihjelaspada bagianbadanyangtertutupdanjarangditemukanpada telapakkaki dantangan.Munculnya erupsi pada kulitdiawali dengan bintik-bintikberwarna kemerahan (makula),yangkemudian berubahmenjadipapula(penonjolankecilpada kulit).Papulakemudianberubahlagi menjadi vesikel(gelembungkecilberisicairanjernih)denganbentuk khasberupatetesanembun (tear drops).Cairandalamgelembungtersebutmenjadikeruh(pustula)akibatsebukansel radang.Lesimengeringdimulaidaribagiantengahhinggaakhirnyaterbentukkrusta. Bila tidak terjadiinfeksi,biasanyapustulakanmengeringtanpameninggalkanbekas.Krusta akanlepas dalamwaktu1-3 minggubergantungdalamnyakelainankulit. Perubahaninihanyaterjadi dalam waktu8-12 jam. Gambaran vesikelkhas, berdinding tipis dan berbentuk tetesan embun.Sementaraproses iniberlangsung, timbulvesikelbaru sehinggatimbulgambaran polimorfiyaituterdapatsemua tingkatlesikulitdalamwaktubersamaanpada satu area. Kelainankulitpadamulanyatimbuldibadan,menyebarsecarasentrifugalke wajahdan ekstrimitassertadapatmenyerangselaputlendirmata,mulutdansaluranpernafasanatas.Pada infeksi sekunder, kelenjar getah bening regional membesar. Penyakit ini biasanya disertairasagatalsehingga dapatditemukanbekas garukan. Lesikulitterbataspada lapisanepidermis,tidakmenembusmembranbasalkulit,sehingga tidakmenimbulkanbekas.Vesikeldapatjuga timbulpadamukosa mulut,mukosa hidung, faring,laring,trakea,salurancernadan konjungtiva.
  • 10. 10 Gambar 2. Gejala klinis varisela Diagnosis Diagnosisdapatditegakansecaraklinisdengan gambarandanperkembanganlesikulityang khas, terutamadiketahuiadakontak2-3 minggu sebelumnya.Gambarankhas termasuk:  Munculsetelahmasa prodromalyang singkatdan ringan  Lesiberkelompokterutamadibagiansentral  Perubahanlesiyangcepatdari makula,vesikel,pustuldan krusta  Terdapatsemua tingkatanlesikulitdalamwaktubersamaanpada daerahyang sama Umumnyapemeriksaanlaboratoriumtidakdiperlukanlagi.Pada 3 haripertamaakanterjadi leukopeniayangdiikutidenganleukositosis.Dapat dilakukanpercobaanTzanckdengancaramembuatsediaanhapusyangdiwarnaidenganGiemsa.Baha ndiambildari kerokandasar vesikeldan akanditemuaknseldatiaberintibanyak. Diagnosis Banding 1. Herpes zoster Herpes zoster adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus varisela-zoster menyerang kulit dan mukosa, infeksi ini merupakan reaktivasi virus yang terjadi setelah infeksi primer atau infeksi varisela. Infeksi ini menyerang orang tua, tetapidapat juga dijumpaipada dewasa muda dananak-anak. Daerah yang sering terkena adalah daerah torakal dan sebelum timbul gejala kulit, terdapat gejala prodromal baik sistemik (demam, pusing, malese) maupun lokal (nyeri otot-tulang, gatal,
  • 11. 11 pegal).Lesiditandaidenganvesikelyangsangat sakitpadakulitdanmukosa yangmenyebar unilateral.Lesi pada mukosadimulai dengan makula eritematous, vesikel berkelompok dengan dasar kulit eritematosa dan edema. Vesikel ini berisi cairan jernih, kemudian menjadi keruh (berwarna abu-abu), dapat menjadi pustul dan krusta. Gambar 3. Herpes zoster 2. Variola Variola adalah infeksi virus poks yang disertai keadaan umum yang buruk. Penyakit ini memberi gambaran monomorf dan penyebarannya dimulai dari bagian akral tubuh yaitu telapak tangan dan telapak kaki. Masa inkubasi 2-3 minggu, terdapat 4 stadium:  Stadium inkubasi erupsi (prodromal) Terdapat nyeri kepala, nyeri tulang dan nyeri sendi disertai demam tinggi, menggil lemas, dan muntah-muntah, yang berlangsung selama 3-4 hari.  Stadium makulo-papular Timbul makula-makula eritematosa yang cepat menjadi papul-papul, terutama di muka dan ekstremitas, termasuk telapak tangan dan telapak kaki. Pada stadium ini suhu tubuh normal kembali dan penderita merasa sehat kembali dan tidak timbul lesi baru.
  • 12. 12  Stadium vesiko-pustulosa Dalam waktu 5-10 hari timbul vesikel-vesikel yang kemudia menjadi pustul- pustul dan pada saat ini suhu tubuh meningkat lagi.  Stadium resolusi Stadium ini berlangsung dalam waktu 2 minggu, timbul krusta-krusta dan suhu tubuh mulai menurun. Kemudian krusta-krusta lepas dan meninggalkan sikatriks-sikatriks yang atrofi. Gambar 4. Variola Penatalaksanaan Karenaumumnyabersifatringan,kebanyakanpenderitatidakmemerlukanterapikhusus selainistirahatdan pemberianasupancairanyang cukup.Yang justruseringmenjadimasalah adalahrasagatalyang menyertaierupsi.Bilatidakditahan-tahan,jarikitatentuingin segera menggaruknya.Masalahnya,bilasampaitergarukhebat,dapattimbuljaringanparut pada bekas gelembungyang pecah. Non medikamentosa  Hindari garukan dan memecahkan vesikel  Istirahat yang cukup  Jaga kebersihan kulit  Makan makanan bergizi
  • 13. 13  Pasien diperbolehkan mandi Medikamentosa  Antiviral Asiklovir 5 x 800 mg/hari selama 7 hari (dosis anak: 20 mg/kgBB maximal 800 mg, 4 kali sehari selama 5 hari) Valasiklovir 3 x 1000 mg/hari selama 7 hari Famsiklovir 3 x 200 mg/hari selama 7 hari  Antihistamin: untuk mengurangi gatal dapat diberikan dipenhidramin dengan dosis 25-50 mg/kgBB/4jam untuk dewasa, anak-anak: 5 mg/kgBB/dosis. Atau juga dapat diberikan loratadin 10 mg/ hari untuk dewasa dan untuk anak-anak 2-12 tahun (< 30 kg): 5mg/hari.  Antipiretik: dapat diberikan golongan asetaminophen dengan dosis dewasa: 500-650 mg 3 kali sehari, anak-anak: 10-15 mg/kgBB 3 kali sehari. Sebaiknya jangan menggunakan antipiretik golongan aspirin karena dapat menimbukan Reye Syndrome.  Bedak basah atau kering mengandung salisil 2% atau mentol 2% untuk mengurangi gatal. Komplikasi Variseladapatmenimbulkanberbagaikomplikasi,tetapiumumnya padakulit,pada susunan sarafpusat,atausistempenafasanyang dijumpai.Komplikasiyangpalingseringdijumpai pada kulitadalahsebagaiakibat infeksi sekunderolehbakteristaphylococcusataupun streptococcus.Bisajugadijumpaihemorhagicvaricella.Padasusunansarafpusat, komplikasibisaberupaencephalitis,Reye’ssyndromedan Guillain-Barre Syndrome.Komplikasi pada saluran pernafasan termasuk infeksi virus dan bakteri pneumoni, infeksi saluran napas terutama otitis media. Pencegahan Untuk mencegah cacar air diberikan suatu vaksin.Kepada orang yang belum pernah mendapatkan vaksinasi cacar air dan memiliki resiko tinggi mengalami komplikasi (misalnya penderita gangguan sistem kekebalan), bisa diberikan immunoglobulin zoster atau immunoglobulin
  • 14. 14 varicella-zoster.Vaksin varisela biasanya diberikan kepada anak yang berusia 12-18 bulan. Selain itu menghindari kontak langsung dengan penderita sangat penting. Terdapat 2 macam vaksin yang dapat diberikan, yaitu: 1. Imunisasi pasif  Menggunakan VZIG (Varicella Zoster Imminoglobulin)  Pemberiannya dalam waktu 3 hari (kurang dari 96 jam) setelah terpajan VZV, pada anak-anak yang imunokompeten terbukti mencegah varicella sedangkan pada anak imunokompromais pemberian VZIG dapat meringankan gejala varicella  VZIG dapat diberikan pada, yaitu:  Anak-anak yang berusia < 15 tahun yang belum pernah menderita varicella atau herpes zoster  Usia pubertas > 15 tahun yang belum pernah menderita  Varicella atau herpes zoster dan tidak mempunyai antibodi terhadap HZV  Bayi yang baru lahir, dimana ibunya menderita varicella dalam kurun waktu 5 hari sebelum atau 48 jam setelah melahirkan  Bayi premature dan bayo berusia ≤ 14 hari yang ibunya belum pernah menderita varicella atau herpes zoster.  Anak-anak yang menderita leukaemia atau lymphoma yang belum pernah menderita varicella.  Dosis: 125 U/ 10 kgBB  Dosis minumum: 125 U dan dosis maksimal: 652 U.  Pemberian secara IM  Perlindungan hanya bersifat sementara. 2. Imunisasi aktif  Vaksinnya menggunakan vaksin varicella virus (Oka strain) dan kekebalan yang didapat dapat bertahan hingga 10 tahun.  Daya proteksi melawan varicella berkisar antara 71-100%
  • 15. 15  Vaksin efektif jika diberikan pada umur ≥ 1 tahun dan direkomendasikan diberikan pada usia 12-18 bulan  Anak yang berusia ≤ 13 tahun yang tidak menderita varicella direkomendasikan diberikan dosis tunggal dan anak lebih tua diberikan dalam 2 dosis (masing-masing 0,5 ml) dengan jarak 4-8 minggu.  Pemberian secara subkutan  Efek samping: kadang-kadang dapat timbul demam ataupun reaksi lokal seperti ruam makulopapular atau vesikel, terjadi pada 3-5% anak-anak dan timbul 20-21 hari setelah pemberian pada lokasi penyuntikan.  Vaksin varicella: Varivax  Tidak boleh diberikan pada wanita hamil oleh karena dapat menyebabkan terjadinya kongenital varicella Prognosis Dengan perawatan yang teliti dan memperhatikan higiene memberikan prognosis yang baik dan jaringan parut yang timbul sangat sedikit.
  • 16. 16 Daftar Pustaka 1. Djuanda A,Hamzah M,Aisah S.IlmuPenyakitKulitdanKelamin.Edisi keV.PenerbitKedokteranUniversitasIndonesia. Jakarta: 2007. Hal 110-118 2. Murtiastutik D,Ervianty E,Agusni I,Suyoso S.AtlasKelainanKulit.Edisike II. FakultasKedokteranUniversitasAirlangga. Surabaya: 2007. Hal 63-68 3. Siregar RS. Atlas Berwarna Penyakit Kulit. Edisi ke II. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta 2004. Hal 80-90 4. Frieden I J, Penny N S. Varicella Zoster Infection. In: Pediatric Dermatology, second edition, Vol 2. Churchill Livingstone, New York: 1995. Page 1272-72 5. Oxman N M, Alani R. Varicella and Herpes Zoster. In Fitzpatrick T B, Eisen A Z editor. Dermatology in General Medicine, 4th edition, Vol 2. McGraw-Hill: 1993. Page 2543-67 6. Varicella. 19 January 2014 diundah dari URL : http://www.cdc.gov/vaccines/pubs/vis/downloads/vis-varicella.pdf