Dokumen tersebut membahas cara menulis soal tes uraian, mulai dari menentukan tujuan, kompetensi, materi, sampel soal, pedoman penilaian, hingga analisis hasil tes. Langkah-langkah penting dalam menulis soal uraian adalah menentukan tujuan pengukuran, sampel representatif, jenis tes, dan pedoman penskoran.
1. CARA MENULIS TES URAIAN
Oleh :
Admelia Jayanti
Ibnu Fazar
Netty Herawati
Dosen Pembimbing
Dr Ratu Ilma Indra Putri,M.Si
Dr Budi Santoso,M.Si
2. Langkah-langkah menyiapkan soal uraian agar yang sahih dan handal :
1.Menentukan tujuan tes
2.Menentukan kompetensi yang akan diujikan
3.Menentukan materi yang akan diujikan
4.Menetapkan penyebaran butir soal berdasarkan kompetensi, materi, dan
bentuk penilaiannya.
5.Menyusun kisi-kisinya
6.Menulis butir soal
7.Memvalidasi butir soal atau menelaah
8.Merakit soal menjadi perangkat tes
9.Menyusun pedoman penskoran
10.Uji coba butir soal
11.Analisis butir soal secara kuantitatif dari data empirik hasil uji coba
12.Perbaiki soal berdasarkan hasil analisis
3. Penulisan soal bentuk uraian
Menulis soal bentuk uraian diperlukan ketepatan dan kelengkapan
dalam merumuskannya. Ketepatan yang dimaksud adalah bahwa
materi yang ditanyakan tepat diujikan dengan bentuk uraian, yaitu
menuntut peserta didik untuk mengorganisasikan gagasan dengan
cara mengemukakan dan mengekspresikan gagasan secara tertulis
dengan menggunakan kata-katanya sendiri.
Adapun kelengkapan yang dimaksud adalah kelengkapan prilaku
yang diukur yang digunakan untuk menetapkan aspek yang dinilai
dalam pedoman penskorannya.
4. Kaidah penulisan soal tes uraian seperti berikut :
A. Materi
1.Soal harus sesuai dengan indikator
2.Setiap pertanyaan harus diberikan batasan jawaban yang diharapkan
3.Materi yang ditanyakan harus sesuai dengan tujuan pengukuran
4.Materi yang ditanyakan harus sesuai dengan jenjang jenis sekolah
atau tingkatan kelas.
B Konstruksi
1.Menggunakan kata tanya / perintah yang menuntut jawaban terurai
2.Ada petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal
3.Setiap soal harus ada pedoman penskorannya
4.Tabel, gambar, grafik, peta atau yang sejenisnya disajikan dengan
jelas, terbaca, dan berfungsi
Kaidah penulisan soal tes uraian seperti berikut :
A. Materi
1.Soal harus sesuai dengan indikator
2.Setiap pertanyaan harus diberikan batasan jawaban yang diharapkan
3.Materi yang ditanyakan harus sesuai dengan tujuan pengukuran
4.Materi yang ditanyakan harus sesuai dengan jenjang jenis sekolah
atau tingkatan kelas.
B Konstruksi
1.Menggunakan kata tanya / perintah yang menuntut jawaban terurai
2.Ada petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal
3.Setiap soal harus ada pedoman penskorannya
4.Tabel, gambar, grafik, peta atau yang sejenisnya disajikan dengan
jelas, terbaca, dan berfungsi
5. C. Bahasa
1.Rumusan kalimat soal harus komunikasi
2.Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
3.Tidak menimbulkan penafsiran ganda
4.Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/ tabu
5.Tidak mengandung kata / ungkapan yang menyinggung perasaan
peserta didik
C. Bahasa
1.Rumusan kalimat soal harus komunikasi
2.Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
3.Tidak menimbulkan penafsiran ganda
4.Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/ tabu
5.Tidak mengandung kata / ungkapan yang menyinggung perasaan
peserta didik
= 12 Macam
6. Pedoman dalam menelaah Pedoman dalam menelaah b buutitrir t etess u urraaiaiann..
No. Pertanyaan Penelaahan Ya Tidak
1 Apakah tipe tes ini paling tepat digunakan untuk mengukur tujuan pembelajaran yang
diinginkan?
2 Apakah tes ini sudah digunakan untuk mengukur jenjang berpikir tinggi?
3 Apakah pertanyaan yang dirumuskan dapat mengukur tujuan pembelajaran yang
diinginkan?
4 Apakah pertanyaan sudah dirumuskan dengan jelas sehingga siswa tahu apa yang harus
dijawab?
5 Apakah jumlah butir soal tersebut dapat dikerjakan dalam satu waktu ujian yang telah
ditetapkan?
6 Apakah setiap siswa diberi kesempatan yang sama untuk mengerjakan tes yang sama?
7 Jika butir tes tersebut direvisi, apakah masih tetap dapat mengukur tujuan yang sama?
8 Apakah jumlah skor maksimal pada setiap butir soal sudah tepat dan dicantumkan?
9 Apakah butir soal tersebut sudah ditulis berdasarkan kisi-kisi?
7. Hal penting yang harus diperhatikan dalam membuat perencanaan tes
uraian adalah:
1.Menentukan tujuan pembelajaran yang ingin diukur (penerapan,
analisis,sintesis atau evaluasi.
2.Menentukan sampel yang representatif (pokok bahasan dan sub pokok
bahasan yang akan diujikan.
3.Menentukan jenis tes yang akan digunakan (tes uraian terbatas atau tes
uraian terbuka) .
4.Menentukan tingkat kesukaran butir soal.
5.Menentukan waktu ujian (mempertimbangkan jumlah soal dan
kompleksitas proses berpikir).
6.Menentukan jumlah butir soal (terkait dengan jenis tes uraian,
kompleksitas proses berpikir dan tingkat kesukaran butir (soal).
Hal penting yang harus diperhatikan dalam membuat perencanaan tes
uraian adalah:
1.Menentukan tujuan pembelajaran yang ingin diukur (penerapan,
analisis,sintesis atau evaluasi.
2.Menentukan sampel yang representatif (pokok bahasan dan sub pokok
bahasan yang akan diujikan.
3.Menentukan jenis tes yang akan digunakan (tes uraian terbatas atau tes
uraian terbuka) .
4.Menentukan tingkat kesukaran butir soal.
5.Menentukan waktu ujian (mempertimbangkan jumlah soal dan
kompleksitas proses berpikir).
6.Menentukan jumlah butir soal (terkait dengan jenis tes uraian,
kompleksitas proses berpikir dan tingkat kesukaran butir (soal).
8. Cara Memeriksa Hasil Tes Uraian
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat pedoman
penskoran adalah:
1.Tulislah jawaban terbaik dari soal tersebut.
2.Jika ada alternative jawaban yang lain dari pertanyaan tersebut maka
harus ditulis.
3.Kata kunci apa yang harus ada pada jawaban tersebut.
4.Berikan skor pada setiap kata kunci yang diharapkan ada pada
jawaban siswa.
5.Kata kunci yang dianggap mempunyai bobot lebih dari yang lain
dapat diberi skor lebih tinggi.
6.Cantumkan skor maksimal pada setiap butir soal.
Cara Memeriksa Hasil Tes Uraian
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat pedoman
penskoran adalah:
1.Tulislah jawaban terbaik dari soal tersebut.
2.Jika ada alternative jawaban yang lain dari pertanyaan tersebut maka
harus ditulis.
3.Kata kunci apa yang harus ada pada jawaban tersebut.
4.Berikan skor pada setiap kata kunci yang diharapkan ada pada
jawaban siswa.
5.Kata kunci yang dianggap mempunyai bobot lebih dari yang lain
dapat diberi skor lebih tinggi.
6.Cantumkan skor maksimal pada setiap butir soal.
9. Kaidah-kaidah untuk mengembangkan butir tes uraian dan pedoman
penilaiannya.
A. Pengembangan Butir Tes Uraian
Sebelum menuliskan butir pertanyaan ditentukan dulu tingkat proses
berfikir yang harus digunakan siswa untuk menjawab pertanyaan
tersebut.
Tes uraian hendaknya mengungkapkan permasalahan yang
menyangkut proses berfikir dan pemahaman karena kedua aspek ini
lebih sessuai untuk pertanyaan obyektif.
Pertanyaan biasa menggunakan kata : perbandingkan, pertentangan,
berikan alasan, jelaskan bagaimana, apakah yang akan terjadi jika,
berikan kritik, bedakan, dan lain-lain.
Kaidah-kaidah untuk mengembangkan butir tes uraian dan pedoman
penilaiannya.
A. Pengembangan Butir Tes Uraian
Sebelum menuliskan butir pertanyaan ditentukan dulu tingkat proses
berfikir yang harus digunakan siswa untuk menjawab pertanyaan
tersebut.
Tes uraian hendaknya mengungkapkan permasalahan yang
menyangkut proses berfikir dan pemahaman karena kedua aspek ini
lebih sessuai untuk pertanyaan obyektif.
=
Pertanyaan biasa menggunakan kata : perbandingkan, pertentangan,
berikan alasan, jelaskan bagaimana, apakah yang akan terjadi jika,
berikan kritik, bedakan, dan lain-lain.
10. B. Pedoman Penilaian
Butir soal bentuk obyektif dapat diperiksa dengan mudah, cepat dan
hasil penilaiannya obyektif, untuk mendapatkan penilaian yang lebih
obyektif perlu diperhatikan :
1.Apakah jawaban yang paling baik untuk satu butir pertanyaan uraian.
2.Butir-butir apa saja yang harus terdapat dalam jawaban pertanyaan
uraian.
3.Apakah ada butir yang lebih penting diantara butir-butir jawaban yang
diharapkan.
B. Pedoman Penilaian
Butir soal bentuk obyektif dapat diperiksa dengan mudah, cepat dan
hasil penilaiannya obyektif, untuk mendapatkan penilaian yang lebih
obyektif perlu diperhatikan :
1.Apakah jawaban yang paling baik untuk satu butir pertanyaan uraian.
2.Butir-butir apa saja yang harus terdapat dalam jawaban pertanyaan
uraian.
3.Apakah ada butir yang lebih penting diantara butir-butir jawaban yang
diharapkan.