SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  48
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM
Jln. Tgk.
Jln. Tgk. Malem No. 7 Telp./Fax. +62-651-22951
                      Telp.      +62-651-
E-mail : dislutkanad@yahoo.com
BANDA ACEH (23121)
Selayang Pandang ..............
s   ecara geografis Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam letaknya cukup
strategis, di pesisir Utara Timur berbatasan dengan Selat Malaka dan
Sumatera Utara, di pesisir Barat-Selatan berbatasan dengan Samudera
Hindia. Posisi Nanggroe Aceh Darussalam yang berada di ujung barat
Indonesia yang sangat strategis ini berperan sebagai pintu gerbang
(gate) lalu lintas perdagangan Internasional terutama kawasan Asia
Tenggara dan Australia. Potensi kelautan sangat beraneka ragam yang
dapat dimanfaatkan untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat
Aceh khususnya.


                                     Dengan letak dan posisi Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam yang
                                     terletak diujung utara/barat Pulau Sumatera dan dikelilingi oleh laut,
                                     secara umum dipengaruhi oleh persimpangan arus dan gerakan
                                     Samudera Hindia, Selat Malaka dan Laut Cina Selatan yang
                                     berinteraksi dengan Pulau Sumatera, Semenanjung Malaka, Kepulauan
                                     Andaman dan Nicobar, maka menampilkan ekosistem laut disepanjang
                                     pesisir Aceh dengan berbagai kehidupan biota laut. Oleh karena itu
                                     Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam memiliki kekayaan hayati kelautan
                                     dan perikanan yang belum dimanfaatkan secara optimal.
Kondisi ini menjadikan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam sebagai
miniatur dari wilayah Indonesia secara keseluruhan. Luas wilayah daratan
Nanggroe Aceh Darussalam mencapai 57.365,57 km2 atau 5.736.557 ha,
dan memiliki panjang garis pantai ± 1.660 km dengan luas perairan laut
seluas 295.370 km2 terdiri dari perairan teritorial dan perairan kepulauan
seluas 56.563 km2 dan zona ekonomi ekslusif disekitar perairan Aceh
seluas ± 238.807 km2. Wilayah ini terdiri dari gugusan pulau-pulau besar
dan kecil sebanyak + 180 pulau, diantara jumlah tersebut yang berpenghuni
44 pulau dan 136 pulau tidak berpenghuni. Disamping itu Aceh terdapat 73
sungai penting yang mengalir hingga ke muara, menjadikan provinsi ini
sebagai salah satu wilayah yang memiliki potensi besar di sektor kelautan
dan perikanan

                                   Sesuai arah pembangunan Departemen Kelautan dan Perikanan tahun 2007,
                                   difokuskan untuk mewujudkan tiga pilar pembangunan pro-poor, pro-job dan
                                   pro-growth yang perlu didukung dengan penciptaan iklim usaha yang menunjang
                                   sehingga mendorong investasi di bidang kelautan dan perikanan (pro-bisnis).
                                   Salah satu kegiatan adalah Revitalisasi Perikanan, yang memfokuskan pada
                                   bidang perikanan tangkap dengan tiga komuditi ekonomis penting, yakni tuna,
                                   udang dan rumput laut. Pengembangan tiga komoditas tersebut sesuai dengan
                                   potensi dan karakteristik setiap daerah/lokasi pengembangan.

                                                              KEPALA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
                                                              PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM


                                                                             IR. RAZALI AR, M.Si
GAMBARAN UMUM

►   Letak pada 2°- 6° LU, 95°- 98° BT

►   Jumlah penduduk 4.084.586 jiwa (Th. 2006) dan Luas daerah 57.365,57 km²

►   Terdiri dari 23 Kabupaten/Kota (18 kab/kota berada di Wil. Pesisir)

►   Panjang garis pantai 1.660 km dan 180 pulau

►   Luas Perairan Laut 295.370 km²
    (teritorial dan kepulauan 56.563 serta ZEE 238.807 km²)

►   Batas wilayah :
    Utara               : Selat Malaka
    Selatan             : Prov. Sumut
    Timur               : Selat Malaka
    Barat               : Samudera Hindia
KEUNGGULAN KOMPARATIF


Ø   Sabang telah dibuka kembali menjadi kawasan pelabuhan dan
    perdagangan bebas.

    Secara geografis letak Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam sangat strategis
    sebagai pusat pertumbuhan ekonomis di Asia Tenggara.


    Keunggulan komperatif merupakan salah
    satu peluang pengembangan pasar dan
    industri di Asia Tenggara, selain didukung
    oleh keberadaan antar negara dan budaya
    yang relatif sama juga sarana dan
    prasarana yang mulai dioptimalkan dan
    dibuka bebas.
Ø Merupakan   pintu gerbang perdagangan maritim internasional
 (Menghubungkan        perairan Indonesia dengan negara-negara
 seperti Malaysia, Singapura, India, Thailand, Vietnam, Kamboja dan
 Timur Tengah).

Hubungan tersebut terbuka ketika Sabang
sebagai     kawasan      pelabuhan    dan
perdagangan bebas mulai diaktifkan
kembali. Hal ini sangat berdekatan dengan
beberapa negara di Asia, seperti Malaysia,
Singapura, Thailand, Burma, Philipina,
Srilangka dan Bangladesh.
Ø Wilayah ZEE belum di eksploitasi secara optimal

Selain letak yang strategis potensi kelautan dan perikanan Aceh juga belum
optimal dimanfaatkan, khususnya di wilayah Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia
(ZEEI).     Potensi unggulan di perairan Indonesia merupakan komoditi
permintaan masyarakat Internasional, seperti Tuna (Thunnus), cakalang
(Skipjack tuna) dan tongkol (Little tuna). Sementara nelayan Aceh dalam
operasional penangkapannya masih menggunakan sarana penangkapan skala
kecil, artinya bahwa, penangkapan ikan dilakukan hanya pada wilayah pesisir
laut Aceh. Sementara sarana penangkapan yang operasionalnya diatas 12 mil
laut hanya dimanfaatkan kapal-kapal yang berukuran > 30GT, dengan
menggunakan metode penangkapan yang sederhana.
Kondisi pasca bencana alam tsunami yang terjadi di Aceh, bantuan terhadap
nelayan Aceh yang diberikan oleh Pemerintah, NGO dan lembaga sosial
lainnya, umumnya kapal-kapal berukuran kecil (small boat). Gambaran ini
menunjukan bahwa potensi ikan kelautan dan perikanan di Aceh khususnya
diperairan yang lebih dari 12 mil laut belum optimal dimanfaatkan.
Kebijakan pemerintah dalam menciptakan
peluang dan menarik investor sebagai upaya
kerjasama pemanfaatan potensi kelautan
dan perikanan adalah dengan penerapan
sabang sebagai kawasan pelabuhan dan
perdagangan bebas, efesiensi birokrasi,
menciptakan kondisi usaha yang kondusif,
menciptakan kondisi politik dan keamanan
yang kondusif dan pengembangan wilayah
Sumatera Bagian Barat.
TUPOKSI DKP
     PROV NAD
                                      PROGRAM DKP PROV NAD
    VISI DAN MISI
                                            2007-2012

     ARAH KEBIJAKAN                         KEGIATAN INDIKATIF
       STRATEGIS




Lingkungan   Pengawasan    Sarana    Masyarakat Perikanan
                          Produksi
                                                            Insfrastruktur
”Terwujudnya masyarakat kelautan dan
perikanan Provinsi NAD yang tangguh, modern
               dan sejahtera”.
1. Meningkatkan Perekonomian
   Masyarakat di Wilayah Pesisir

2. Meningkatkan Kemampuan
   Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan
   Perikanan secara Terpadu dan
   Berkelanjutan

3. Melaksanakan Pembangunan dan
   pengembangan Perikanan Tangkap dan
   Budidaya
4. Meningkatkan Peran Penyuluhan dan
   Daya Saing Usaha Perikanan

5. Menciptakan Sentra Pengembangan
   Perikanan Budidaya
Arah Kebijakan Strategis dan Program Kelautan dan Perikanan




 Penentuan arah kebijakan strategis berdampak
  pemerataan akibat peningkatan kesejahteraan
                    melalui
pengelolaan, pengendalian dan pengawasan
 sumberdaya kelautan dan perikanan yang
                 terintegrasi




                                       1. Pemberdayaan Ekonomi
                                       2. Pengendalian dan kelestarian
   ARAH KEBIJAKAN                         sumberdaya kelautan dan perikanan
                                       3. Revitalisasi perikanan
     STRATEGIS
                                       4. Pengembangan SDM
                                       5. Penguatan kelembagaan usaha
                                       6. Pengembangan kawasan
Dalam rangka mengembangkan dan mengelola secara optimal sumberdaya
    kelautan dan perikanan secara berkelanjutan mengacu pada visi dan misi
                           serta kebijakan strategis

                         PROGRAM 2007-2012
1. Program Pemberdayaan Ekonomi             6. Program Pengembangan Budidaya
   Masyarakat Pesisir.                         Perikanan.
2. Program Pemberdayaan Masyarakat dalam    7. Program Pengembangan Perikanan
   Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya      Tangkap.
   Kelautan.                                8. Program Pengembangan Sistem
3. Program Peningkatan Kesadaran dan           Penyuluhan Perikanan
   Penegakan Hukum dalam Pendayagunaan         Socialization system of fisheries
   Sumberdaya Laut.                            development programs.
4. Program Peningkatan Mitigasi Bencana     9. Program Optimalisasi Pengelolaan dan
   Alam Laut dan Prakiraan Iklim Laut.         Pemasaran Produksi Perikanan.
5. Program Peningkatan Kegiatan Budaya      10. Program Pengembangan Budidaya Laut,
   Kelautan dan Wawasan Maritim Kepada         Air Payau dan Air
   Masyarakat.                                  Tawar.
Kebijakan Strategis Pengembangan Investasi di ACEH :



                              • Menciptakan iklim usaha yang kondusif
                              • Mengurangi hambatan birokrasi
                              • Menetapkan Sabang sebagai kawasan
                                pelabuhan dan perdagangan bebas
                              • Pengembangan Wilayah Sumatera
                                Bagian Barat
                              • Menjalin kerjasama regional segitiga
                                pertumbuhan IMT-GT dan IMS-GT
SARANA DAN PRASARANA PENDUKUNG EKSTERNAL
1. Akses jalan              : Memadai (lebar 6-8 m) ke PPP/PPI
                            : Perikanan Budidaya (tambak) perlu
                              peningkatan dan pemeliharaan

2. Pos dan Telekomunikasi   : Kantor pos, jaringan selular,

3. Lapangan Udara           : Sultan Iskandar Muda (Bandara transit
                              internasional) Malikul Saleh, Abdya, Sabang,
                              Sinabang, Bener Meriah, Tgk Cut Ali,
                              Cut Nyak Dhien

4. Pelabuhan Laut           : Sabang (pelabuhan bebas), Krueng Raya, Krueng
                              Geukueh, Labuhan Haji, Kuala Langsa, Kuala Idi,
                              Meulaboh, Singkil, Tapaktuan dan Simeulue

5. Perbankan                : BRI, BNI.46, BPD, Bank Mandiri, BCA,
                              Bukopin, Danamon, BII, BTN, Permata Bank,
                              Panin Bank dan Bank-Bank Syariah.

6. Perhotelan/Penginapan    : Di setiap Ibukota kab/kota

7. Sumber Air Bersih        : Di setiap Ibukota kab/kota

8. Jaringan Listrik         : Di setiap Ibukota kab/kota
KONSUMSI PER KAPITA SEKTOR PERIKANAN TAHUN 2007


       Target
                             Nasional : 26 Kg/Kapita/Tahun
      Konsumsi
                                       Konsumsi
                                       Rata-rata


                             Nasional : 19 Kg/Kapita/Tahun

                            Prov. NAD : 35 Kg/Kapita/Tahun


                             Produksi Sektor Perikanan
Jumlah Penduduk :            Tahun 2007 : 155.042 Ton        Selisih Produksi Perikanan :
  4.084.586 jiwa
(Sumber : BPS Prov. NAD)                                          12.082 Ton/Tahun
                             Asumsi Kebutuhan Produk
                           Perikanan : 142.960 Ton/Tahun
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
             (Berdasarkan Harga Konstan Tahun 2000)

                                                                                                                      Dalam Juta Rupiah




           LAPANGAN USAHA              2000           2001           2002           2003           2004           2005           2006
1. PERTANIAN                         6.983.016,53   7.214.472,55   7.368.266,89   7.609.133,78   8.068.975,59   7.754.983,01   7.872.777,58
  a. Tanaman Bahan Makanan           2.628.580,44   2.873.595,31   3.005.952,33   3.021.957,97   3.253.368,60   3.144.807,03   3.179.085,43
  b. Tanaman Perkebunan              1.065.665,02   1.053.235,62   1.040.674,89   1.188.189,35   1.453.887,64   1.529.854,34   1.533.769,08
  c. Peternakan dan Hasil-hasilnya   1.344.533,86   1.364.703,73   1.384.256,00   1.428.364,27   1.413.995,22   1.296.301,46   1.325.879,68
  d. Kehutanan                         909.006,61     857.375,03     831.435,99     823.201,46     621.325,82     531.286,23     547.204,70
  e. Perikanan                       1.035.230,60   1.065.562,86   1.105.947,69   1.147.420,73   1.326.398,31   1.252.733,94   1.286.838,69
PERBANDINGAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (NON MIGAS & MIGAS)
(Berdasarkan Harga Konstan Tahun 2000)


                                          2000            2001            2002            2003            2004            2005            2006
                                     NON             NON             NON             NON             NON             NON             NON
         LAPANGAN USAHA                      MIGAS           MIGAS           MIGAS           MIGAS           MIGAS           MIGAS           MIGAS
                                     MIGAS           MIGAS           MIGAS           MIGAS           MIGAS           MIGAS           MIGAS
                                               (%)             (%)             (%)             (%)             (%)             (%)             (%)
                                      (%)             (%)             (%)             (%)             (%)             (%)             (%)
1. PERTANIAN                          35,58 17,68     36,92 20,46     34,93 17,40     34,78 17,03     36,25 19,99     34,42 21,37     32,44 21,36
  a. Tanaman Bahan Makanan            13,39 6,65      14,71 8,15      14,25 7,10      13,81 6,76      14,61 8,06      13,96 8,67      13,10 8,63
  b. Tanaman Perkebunan                5,43 2,70       5,39 2,99       4,93 2,46       5,43 2,66       6,53 3,60       6,79 4,22       6,32 4,16
  c. Peternakan dan Hasil-hasilnya     6,85 3,40       6,98 3,87       6,56 3,27       6,53 3,20       6,35 3,50       5,75 3,57       5,46 3,60
  d. Kehutanan                         4,63 2,30       4,39 2,43       3,94 1,96       3,76 1,84       2,79 1,54       2,36 1,46       2,25 1,48
  e. Perikanan                         5,27 2,62       5,45 3,02       5,24 2,61       5,25 2,57       5,96 3,29       5,56 3,45       5,30 3,49
Semakin meningkatnya
permintaan akan produk
perikanan baik di dalam     Potensi Pengolahan dan
                                    Pen                    Masih besarnya potensi
  maupun luar Negeri           Pemasaran hasil          Kelautan dan Perikanan baik
                                                        bidang penangkapan maupun
                                                                 Budidaya



   Potensi Perikanan                                      Potensi Perikanan
                                   Peluang
       Tangkap                                                Budidaya
                                Pengembangan



                          Kondisi daerah yang semakin
                            kondusif sehingga dapat
                           memberikan kesempatan
                             pengembangan usaha
Pusat Pengembangan Kelautan dan Perikanan Aceh

                           Penangkapan      Budidaya Air
                               Ikan           Payau




    Budidaya Air Tawar




 Budidaya Laut
Produksi                                                                           (Satuan : Ton)

                                                      TAHUN
         URAIAN
                           2003            2004         2005          2006          2007 *)
  Perikanan Laut          134.076,4       102.721,4      81.162,8    124.964,1       111.472,4
  Perairan Umum                944,8        1.539,6       1.319,0       1.419,7        1.367,0

          Jumlah          135.021,2      104.261,0      82.481,8     126.383,8      112.839,4

 Nilai Produksi                                                                    (Satuan : Rp. 1.000,-)

                                                       TAHUN
     URAIAN
                        2003             2004           2005           2006              2007 *)
Perikanan Laut        863.417.302      878.211.688    677.235.700    958.146.486      1.502.383.581
Perairan Umum           7.909.503        16.226.213     13.723.412    13.615.985          10.831.428

      Jumlah          871.326.605      894.437.901    690.959.112    971.762.471     1.513.215.009

 *) Angka Sementara
Profil Perikanan Tangkap
      Sarana dan Prasarana                                                            Pidie :
                                                                                      PPI     : 3 unit
Sabang :                                                                              (Tahap Pembangunan)
PPI        : 1 unit                                                                   SPDN       : 1 unit
(Lengkap, B.O)
                                                                                      Bireuen :
SPDN       : 1 unit                                                                   PPI       : 1 unit
Banda Aceh :                                                                          (Tahap Pembangunan)
PPS      : 1 unit (MP)                                                                SPDN      : 1 unit
PPP      : 1 unit (OP)
SPDN     : 1 unit                                                                     Lhoksemawe :
                                                                                      PPI      : 1 unit
Aceh Jaya :                                                                           (Tahap Pemb. O.P)
PPI       : 1 unit                                                                    SPDN     : 1 unit
(Tahap Pembangunan)
                                                                                      Aceh Utara :
                                                                                      PPI      : 2 unit
                                                                                      (Tahap pembangunan)

                                                                                      Langsa :
                                                                                      PPI      : 1 unit
                                                                                      (Tahap Pembangunan)
Aceh Barat :
PPI      : 1 unit
(Lengkap, O.P)                                      Aceh Singkil :
                                                    PTM        = 421                  Aceh Timur :
                                                    MT         = 112                  PPP      : 1 unit
Abdya :
                                                    KM         = 579                  PPI      : 1 unit
PPI        : 1 unit                                                                   (Tahap Pemb, O.P)
(Tahap Pembangunan)
                                                                                      SPDN      : 2 unit

A.Selatan :
                         Simeulu :                              Aceh Singkil :        Aceh Tamiang :
PPI       : 3 unit
                         PPI       : 1 unit (DED)               PPI       : 1 unit    PPI      : 1 unit (DED)
(Tahap Pembangunan)
SPDN       : 2 unit      SPDN      : 1 unit                     (Tahap Pembangunan)
Produksi Perikanan Tangkap di Sentra Pelabuhan Perikanan

                                              PPP Idi
                                           ± 35 Ton/Hari




  PPP Lampulo
  ± 20 Ton/Hari
KONDISI ARMADA PERIKANAN TANGKAP TAHUN 2007

 Sabang :                                                                                       Pidie :
 PTM        = 38                                                                                PTM         = 220
 MT         = 69                                                                                MT          = 337
 KM         = 283                                                                               KM          = 429
 Banda Aceh :                                                                                   Bireuen :
 PTM       =3                                                                                   PTM         = 160
 MT        = 14                                                                                 MT          = 136
 KM        = 130                                                                                KM          = 1.120
 Aceh Besar :                                                                                   Lhoksemawe :
 PTM        =9                                                                                  PTM      = 28
 MT         = 93                                                                                MT       = 376
 KM         = 209                                                                               KM       = 753
 Aceh Jaya :                                                                                    Aceh Utara :
 PTM         = 61                                                                               PTM        = 412
 MT          = 71                                                                               MT         = 62
 KM          = 38                                                                               KM         = 1614
 Aceh Barat :                                                                                   Langsa :
 PTM        = 189                                                                               PTM         = 88
 MT         = 138                                                                               MT          = 62
 KM         = 553                                                                               KM          = 626
 Nagan Raya :
                                                                                                Aceh Timur :
 PTM      = 85
                                                                                                PTM        = 99
 MT       = 22
                                                                                                MT         = 59
 KM       = 221
                                                                                                KM         = 1.135
 Abdya :
                                                                                                Aceh Tamiang :
 PTM        = 134
                                                                                                PTM       =
 MT         = 282
                                                                                                MT        = 73
 KM         = 238
                                                                                                KM        = 752
 A.Selatan :                   Simeulu :
                               PTM       = 1.626                                                Aceh Singkil :
 PTM         = 691
                               MT        = 851                                                  PTM        =2
 MT          = 805
                               KM        = 50                                                   MT         = 267
 KM          = 454
                                                                                                KM         = 141
Keterangan :
PTM = Perahu Tanpa Motor   MT = Motor Tempel       KM = Kapal Motor   NAD : PTM = 3.845 MT = 3.717 KM = 8.746
Pusat Pengembangan Perikanan Tangkap Prov. NAD

  Pelabuhan Perikanan Pantai Lampulo                   Pelabuhan Perikanan Samudera
                                                       Lampulo Banda Aceh

                         Pengelolaan Perikanan Tangkap Wilayah Utara
                                        Perairan Aceh


  PPI Labuhan Haji Aceh Selatan                 Pelabuhan Perikanan
                                                Pantai Labuhan Haji
                         Pengelolaan Perikanan               Komuditi Unggulan
                             Tangkap Wilayah                 1. Tuna
                       Barat Selatan Perairan Aceh           2. Cakalang
                                                             3. Tongkol

  PPI Idi Aceh Timur                       Pelabuhan Perikanan
                                           Pantai Idi Aceh Timur
                       Pengelolaan Perikanan Tangkap
                        Wilayah Timur Perairan Aceh
JENIS INVESTASI          LOKASI                         KETERANGAN




                                          Peluang eksploitasi : 62,8% (137.005 ton/tahun)
                                                                               ton/tahun)
                                          di ZEE (Pelagis besar)
                                                 (Pelagis besar)
                                          Home Base di Pelabuhan Perikanan Internasional
    USAHA
                                          Lampulo (dalam proses pembangunan)
                                                                pembangunan)
    PENANGKAPAN       Perairan Pantai
1   IKAN DENGAN
         DENGAN       Barat dan Selatan   Eksport melalui Bandara Internasional Sultan
    ARMADA > 30 GT    Aceh                Iskandar Muda
    DI ZEEI
                                          Tersedianya SDM (Nelayan yang terampil)
                                                          (Nelayan      terampil)
                                          Tersedianya kawasan untuk pengembangan
                                          industri perikanan (UPI)
JENIS INVESTASI      LOKASI                        KETERANGAN


                                      ► Bahan Baku fiber glass dan Logam
                       Banda Aceh
                                      ► Peralihan bahan baku pembuatan kapal ikan
                       (Lampulo,
      INDUSTRI KAPAL                    dari kayu ke fiber dan logam, karena
                       Aceh Timur
      IKAN DAN                          moratorium logging
2                      (Idi) dan
                                      ► Produk kapal ikan dapat di eksport ke negara
      BAHAN ALAT
                       Aceh Selatan
      PERIKANAN                         tetangga, dengan standar
                       (Labuhan
                                      ► Permintaan bahan alat perikanan yang tinggi.
                       Haji)
Produksi                                                                                (Satuan : Ton)
                                                     TAHUN
          URAIAN
                          2003          2004          2005          2006                  2007 *)

 Budidaya Tambak            18.779,3      22.374,6      14.848,6      19.596,0              22.447,3

 Budidaya Kolam              7.033,9       9.137,5       8.727,8       9.016,3              12.040,5

 Budidaya Karamba            1.680,4       1.760,2         411,9           29,2                     4,1

 Budidaya Sawah              2.575,8       3.249,5       3.123,1       3.263,3               7.628,3

 Budidaya Jaring Apung            --            --            --         360,2                   82,6

           Jumlah           30.069,4      36.521,8      27.111,4      32.264,9              42.202,8

Nilai Produksi                                                                    (Satuan : Rp. 1.000,-)
                                                     TAHUN
          URAIAN
                          2003          2004          2005          2006                  2007 *)

 Budidaya Tambak         526.467.118   577.596.875   354.190.398   522.962.988          460.118.796

 Budidaya Kolam           81.226.242   100.335.632    94.154.700   126.426.227          184.006.942

 Budidaya Karamba         22.534.750    25.623.847     4.051.400      459.200                156.100

 Budidaya Sawah           26.523.732    34.306.405    33.775.300    37.973.800          112.369.602

 Budidaya Jaring Apung            --            --            --     4.908.930             2.540.668

           Jumlah        656.751.842   737.862.759   486.171.798   692.731.145          759.192.108
*) Angka Sementara
KONDISI LAHAN USAHA PERIKANAN BUDIDAYA TAHUN 2007

Sabang :                                                                                Lhoksemawe :
Tambak = 46,0               Pidie :                    Bireuen :                        Tambak = 701,0
Kolam    = 3,6              Tambak    = 4.805,0        Tambak      = 4.945,7            Karamba = 0,1
Karamba = 0,0               Kolam     = 60,0           Kolam       = 53,5
                                                                                        Aceh Utara :
Banda Aceh :                                                                            Tambak = 10.552,5
Tambak = 159,2                                                                          Kolam      = 106,8

                                                                                        Aceh Timur :
Aceh Besar :                                                                            Tambak = 13.480,0
Tambak = 345,0                                                                          Kolam      = 28,0

                                                                                        Langsa :
Aceh Jaya :                                                                             Tambak     =2.333,0
Tambak = 368,2
                                                                                        Bener Meriah :
Aceh Barat :                                                                            Kolam     = 166,0
Tambak = 289,0
                                                                                        Aceh Tengah :
Kolam      = 37,0
                                                                                        Kolam     = 413,5
                                                                                        J. Apung = 1,2
Nagan Raya :
Kolam    = 388,3
                                                                                        Aceh Tamiang :
                                                                                        Tambak = 3.860,0
Abdya :                                                                                 Kolam     = 130,0
Tambak = 57,0
Kolam   = 50,0                                                                          Gayo Lues :
Karamba = 0,0                                                                           Kolam       = 102,0
                                                                                        Sawah       = 19,9
A.Selatan :
Tambak = 15,0                                                                           Aceh Tenggara :
Kolam       = 57,1                                                                      Kolam     = 1.112,0
                                                                                        Karamba = 0,6
                                                                                        Sawah     = 2.458,0
Simeulu :
Jrg Apung = 0,6
                                                                                        Aceh Singkil :
                                                                                        Kolam      = 190,0

Keterangan : Dalam Hektar                         NAD : Luas Lahan Usaha Perikanan Budidaya : 47.335,7 Ha
PROFIL PERIKANAN BUDIDAYA
    Sarana dan Prasarana
Aceh Besar :                                                    Bireuen :
BBI      : 1 unit                                               BBI       : 1 unit
BBAP     : 1 unit                                               (Kap. Prod. 1,2 Jt ekor/Thn

Bener Meriah :                                                  Aceh Tenggara
BBI      : 1 unit                                               BBI          : 1 unit
                                                                (kap. Prod. : 1,5 jt ekor/thn)




                                                                            Prov. NAD
                                                                           Kab./Kota
Aceh Tengah
BBI        : 2 unit
(Kap. Prd : 1,5 jt ekor/thn)


                                             Aceh Singkil :     Gayo Luwes :
Nagan Raya :                                 PTM        = 421   BBI     : 2 unit
BBI     : 2 unit                             MT         = 112
                                             KM         = 579


A.Selatan :                                                     Aceh Singkil :
BBI       : 1 unit             Simeulu :                        BBI       : 1 unit
                               BBIP      : 1 unit
                               (Tahap Konstruksi)
Pusat Pengembangan Perikanan Budidaya
Pengembangan Budidaya Air Payau
                                  Pidie : 4.298,0 Ha


                                           Bireuen : 4.352,2 Ha


                                               Lhok : 1.027,6 Ha

  Aceh Besar
    472 Ha                                    A.Utara : 9.574,2 Ha


                                               Langsa :1.983,0 Ha



                                            A.Timur : 1,458,0 Ha
 Komoditi Unggulan :
 1. Udang Windu
 2. Udang Putih
 3. Udang Kelong                   A.Tamiang : 3.279 Ha
 4. Kepiting Sangkak
KAWASAN PENGEMBANGAN BUDIDAYA LAUT

        Krueng Raya Sabang

            Pulau Aceh

            Lhokseudu

                Rigah

       Komoditi Unggulan :
       1. Rumput Laut
       2. Ikan Kerapu
       3. Udang Lobster
       4. Potensi lainnya :
          - Tripang


            Teluk Sibigo

          Teluk Sinabang

            Teluk Dalam

           Pulau Banyak
Pengembangan Budidaya Air Tawar

    Bener Meriah
      159,0 Ha


    Aceh Tengah
     1251,1 Ha

     Nagan Raya
       64,1 Ha


Komoditi Unggulan :
1. Ikan Nila
2. Ikan Mas
3. Ikan Mujair

      Gayo Lues
       108,1 Ha


    Aceh Tenggara
       3.178 Ha
PELUANG INVESTASI BIDANG BUDIDAYA PERIKANAN

    JENIS INVESTASI         LOKASI                                     KETERANGAN

                                         ►   Luas tambak 42.198,6 ha Produksi 14.848 ton (rata-rata 351 kg/ha/thn).
    REVITALISASI TAMBAK   PANTAI UTARA   ►   Belum optimal karena, Penyakit dan Carrying capacity rendah.
1                         TIMUR ACEH
    RAKYAT                               ►   Perlu introduksi teknologi baru yang berwawasan lingkungan dengan
                                             Pola kemitraan .

                                         ►   Tambak milik swasta tidak difungsikan.
    REVITALISASI TAMBAK   PANTAI UTARA
2                                        ►   Perlu negosiasi lebih lanjut dgn pemilik tambak (Matang Speng Raya,
    SWASTA                TIMUR ACEH
                                             Bahari Lestari dan Haji Jafar).

                                         ► Daya dukung lahan cukup besar (daerah kepulauan).
                                         ► Tersedianya BBIP.
                          SIMEULUE DAN
3   BUDIDAYA KERAPU       PULAU BANYAK
                                         ► Tersediannya SDM Pembudidaya yang terampil.
                                         ► Peluang pasar yang strategis.
                                         ► Tersedianya sarana transportasi.

                                         ► Daya dukung lahan cukup besar (daerah kepulauan).
                          ACEH BESAR,      Teknologi sederhana.
    BUDIDAYA DAN                         ►
                          SIMEULUE,
5   PENGOLAHAN
                          ACEH JAYA,
                                         ► SDM pembudidaya tersedia.
    RUMPUT LAUT           ACEH SINGKIL   ► Produksi cepat.
                                         ► Pengembangan selama ini skala kecil.

                                         ► Daya dukung lahan cukup besar.
                          ACEH UTARA     ► Teknologi budidaya tersedia.
6   BUDIDAYA BETUTU       DAN ACEH
                          TIMUR          ► SDM pembudidaya tersedia.
                                         ► Pengembangan selama ini skala kecil (pembesaran, benih alam).
JENIS INVESTASI            LOKASI                             KETERANGAN


                             ACEH TENGAH,     ► Daya dukung lahan cukup besar.
  BUDIDAYA NILA              ACEH TENGGARA,   ► Teknologi budidaya tersedia.
  Oreochromis nilotica DAN   GAYO LUES,       ► SDM pembudidaya tersedia.
7
  BELUT Fluita alba          NAGAN RAYA,      ► Pengembangan selama ini skala kecil (pembesaran, benih
                             ACEH BESAR,        alam).
                             PIDIE
PROFIL PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERIKANAN
 Sarana dan Prasarana

Fasilitas Pengolahan :

1. Laboratorium LPPMHP : 1 unit (Banda Aceh)
  (2007 operasional)

2. Cold Storage : 2 unit            (A.Timur, Bireuen:40 ton)
  (operasional 1 unit di Aceh Timur Kap. 30 ton)

3. Pabrik Es
   Di lokasi Pelabuhan Perikanan/PPI                            : 8 unit   (operasional 5 unit)
  (Kapasitas : 10 – 80 ton/hari/unit)
  Di luar Lokasi PPP/PPI : 33 unit
  Kebutuhan es sebesar ± 250 ton/hari


4. Unit Pengolahan Ikan : 216 UPI
  (Skala rumah tangga)
PELUANG INVESTASI BIDANG PENGOLAHAN & PEMASARAN PERIKANAN




    JENIS INVESTASI       LOKASI                              KETERANGAN


                                      • Tersedia kawasan industri (Cot Batee Glungku).
                                      • Tersedia bahan baku.
1    PABRIK PAKAN      BIREUEN
                                      • Permintaan pasar lokal (Aceh) sangat besar disamping unit
                                        eksport.


                       BANDA ACEH     • Permintaan eksport untuk jenis ikan ekonomis penting sangat
                       (LAMPULO),       tinggi.
                       ACEH TIMUR
     PEMASARAN HASIL                  • Membuka akses langsung ke pasar luar negeri.
2                      (IDI) DAN A.
     PERIKANAN
                       SELATAN
                                      • Tersedianya lembaga sertifikasi eksport hasil perikanan di
                       (LABUHAN         Banda Aceh (LPPMHP).
                       HAJI)          • Belum ada eksportir hasil perikanan.
PERIZINAN BIDANG USAHA PERIKANAN
 DASAR HUKUM
 —   Undang-
     Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan.
                                                  Perikanan.
 —   Undang-
     Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 Tentang Pemerintahan
     Aceh.
 —   Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
     Per.17/men/2006 Tentang Usaha Perikanan Tangkap.
                                              Tangkap.
 —   Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
     Per.05/men/2008 Tentang Usaha Perikanan Tangkap.
                                              Tangkap.
 —   Qanun Provinsi Nanggroe Aceh Nomor 17 Tahun 2002 Tentang
     Izin Usaha Perikanan.
                Perikanan.
 —   Keputusan Gubernur Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Nomor
     24 Tahun 2003 Tentang Ketentuan pelaksanaan Pemberian Izin
     Usaha Perikanan.
            Perikanan.
Dasar Hukum Pembentukan Lembaga

l   Permendagri No. 24 Tahun 2006.
                               2006.
l   Permendagri No. 20 Tahun 2008.
                               2008.
l   Pergub NAD No. 12 Tahun 2007 Tentang Penunjukan
    Tempat dan Penyelenggara Pelayanan Terpadu Satu Pintu
    Prov. NAD.
          NAD.
l   Pergub NAD No. 34 Tahun 2007 Tentang Pembentukan
    Organisasi dan Tata Kerja P2TSP Prov. NAD.
                                          NAD.
PEMOHON MENGAJUKAN               ALUR PELAYANAN IZIN
      BERKAS


                        PENELITIAN
PENERIMAAN BERKAS                                KOMPUTERISASI
                         VALIDASI

                                                    TIM TEKNIS/
                                               PEMERIKSAAN LAPANGAN
PENYERAHAN DOKUMEN


                                                RAPAT TIM TEKNIS/
PEMBAYARAN RESTRIBUSI                            PERTIMBANGAN
     PADA LOKET
                                                 KELAYAKAN IZIN

                        1. Dikembalikan
      PROSES                                        OUTPUT :
  PENANDATANGAN                                     1.   DITOLAK
                        2. Diberikan waktu
                           melengkapi syarat        2.   DITUNDA
                                                    3.   DITERIMA

   CETAK DOKUMEN        3. Perhitungan
PERSYARATAN UNTUK MEMPEROLEH IZIN

  1. Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP)

 SIUP dapat diberikan apabila telah memenuhi persyaratan sebagai berikut :
 a. Surat Permohonan bermaterai Rp. 6000 kepada Gubernur.
 b. Rencana Usaha sesuai form.
 c. NPWP dan/atau NPWZ.
 d. Akte Pendirian Perusahaan/koperasi.
 e. Dokumen teknis kapal yang telah dimiliki.
 f. Izin lokasi Pemerintah Daerah (bagi Usaha Pembudidayaan Ikan) untuk
    luas >20 ha dan luas <20 ha diatur oleh pemerintah Kabupaten/kota.
 g. Penyajian informasi lingkungan atau Analisis Mengenai Dampak
    Lingkungan (AMDAL) bagi perusahaan pembudidayaan ikan.
 h. Photo copy KTP.
 i. Pas Photo berwarna ukuran 4x6 cm sebanyak 2 lembar.

 Setelah persyaratan administrasi lengkap akan dilakukan peninjauan lapangan.
2. Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI)

 Setiap kapal penangkap ikan berukuran lebih besar dari 10 GT yang
 melakukan penangkapan ikan diperairan Nanggroe Aceh Darussalam,
 wajib memiliki SIPI dengan persyaratan sebagai berikut:
 a.   Salinan SIUP yang dilegalisir.
 b.   Tanda Pendaftaran Kapal (Grosse Akte).
 c.   Surat Ukur Kapal.
 d.   Sertifikat Kesempurnaan.
 e.   Dokumen Teknis Alat Penangkapan ikan.

 Setelah persyaratan administrasi lengkap akan dilakukan pemeriksaan
 cek fisik kapal.
3. Surat Izin Kapal Pengangkut Ikan (SIKPI)

Setiap orang atau badan usaha perikanan yang telah memperoleh SIUP,
sebelum melakukan usaha pengangkutan ikan wajib memiliki SIKPI
bagi setiap kapal yang dipergunakan, dengan persyaratan sebagai
berikut:
a.   Surat Permohonan bermaterai Rp.6000 kepada Gubernur.
b.   Salinan SIUP yang dilegalisir.
c.   Salinan tanda pendaftaran kapal (Grosse Akte).
d.   Salinan surat ukur kapal.
e.   Salinan dokumen teknis alat penangkapan ikan yang digunakan.
f.   Hasil pemeriksaan fisik kapal (Asli).
g.   Nama Pelabuhan perikanan tempat memuat dan pelabuhan tujuan.
Berinvestasi bidang perikanan di Aceh

Contenu connexe

Tendances

Pemetaan potensi daerah untuk pengembangan kawasan
Pemetaan potensi daerah untuk pengembangan kawasanPemetaan potensi daerah untuk pengembangan kawasan
Pemetaan potensi daerah untuk pengembangan kawasanRafitanoga
 
Pengembangan batam untuk mendukung industri maritim dan pariwisata
Pengembangan batam untuk mendukung industri maritim dan pariwisataPengembangan batam untuk mendukung industri maritim dan pariwisata
Pengembangan batam untuk mendukung industri maritim dan pariwisataIrfan Widyasa
 
PENGEMBANGAN PARIWISATA BERKELANJUTAN OBJEK WISATA PANTAI SENGGIGI DI LOMBOK ...
PENGEMBANGAN PARIWISATA BERKELANJUTAN OBJEK WISATA PANTAI SENGGIGI DI LOMBOK ...PENGEMBANGAN PARIWISATA BERKELANJUTAN OBJEK WISATA PANTAI SENGGIGI DI LOMBOK ...
PENGEMBANGAN PARIWISATA BERKELANJUTAN OBJEK WISATA PANTAI SENGGIGI DI LOMBOK ...ketutsuardanajogja
 
West papua tabloid 2nd Edition
West papua tabloid 2nd Edition West papua tabloid 2nd Edition
West papua tabloid 2nd Edition cassandraremy
 
Bima Prabowo & Faisal Bagas - Tugas Geo
Bima Prabowo & Faisal Bagas - Tugas GeoBima Prabowo & Faisal Bagas - Tugas Geo
Bima Prabowo & Faisal Bagas - Tugas GeoElgradostSmancil
 
Infrastruktur minapolitan
Infrastruktur minapolitanInfrastruktur minapolitan
Infrastruktur minapolitanedi sofyan
 
Dpm ptsp pitch deck (bahasa version)
Dpm ptsp pitch deck (bahasa version)Dpm ptsp pitch deck (bahasa version)
Dpm ptsp pitch deck (bahasa version)iswatunhasanah13
 
Pembangunan Pusat-Pusat Kearifan Lokal Benua Maritim Indonesia
Pembangunan Pusat-Pusat Kearifan Lokal Benua Maritim IndonesiaPembangunan Pusat-Pusat Kearifan Lokal Benua Maritim Indonesia
Pembangunan Pusat-Pusat Kearifan Lokal Benua Maritim IndonesiaArya Bima
 

Tendances (13)

Wisata minapolitan
Wisata minapolitanWisata minapolitan
Wisata minapolitan
 
Pemetaan potensi daerah untuk pengembangan kawasan
Pemetaan potensi daerah untuk pengembangan kawasanPemetaan potensi daerah untuk pengembangan kawasan
Pemetaan potensi daerah untuk pengembangan kawasan
 
Pengembangan batam untuk mendukung industri maritim dan pariwisata
Pengembangan batam untuk mendukung industri maritim dan pariwisataPengembangan batam untuk mendukung industri maritim dan pariwisata
Pengembangan batam untuk mendukung industri maritim dan pariwisata
 
Kabupaten bengkalis
Kabupaten bengkalisKabupaten bengkalis
Kabupaten bengkalis
 
PENGEMBANGAN PARIWISATA BERKELANJUTAN OBJEK WISATA PANTAI SENGGIGI DI LOMBOK ...
PENGEMBANGAN PARIWISATA BERKELANJUTAN OBJEK WISATA PANTAI SENGGIGI DI LOMBOK ...PENGEMBANGAN PARIWISATA BERKELANJUTAN OBJEK WISATA PANTAI SENGGIGI DI LOMBOK ...
PENGEMBANGAN PARIWISATA BERKELANJUTAN OBJEK WISATA PANTAI SENGGIGI DI LOMBOK ...
 
West papua tabloid 2nd Edition
West papua tabloid 2nd Edition West papua tabloid 2nd Edition
West papua tabloid 2nd Edition
 
Bima Prabowo & Faisal Bagas - Tugas Geo
Bima Prabowo & Faisal Bagas - Tugas GeoBima Prabowo & Faisal Bagas - Tugas Geo
Bima Prabowo & Faisal Bagas - Tugas Geo
 
Infrastruktur minapolitan
Infrastruktur minapolitanInfrastruktur minapolitan
Infrastruktur minapolitan
 
Dpm ptsp pitch deck (bahasa version)
Dpm ptsp pitch deck (bahasa version)Dpm ptsp pitch deck (bahasa version)
Dpm ptsp pitch deck (bahasa version)
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Modal dasar pembangunan sektor pariwisata
Modal dasar pembangunan sektor pariwisataModal dasar pembangunan sektor pariwisata
Modal dasar pembangunan sektor pariwisata
 
lampiran i wp
lampiran i wplampiran i wp
lampiran i wp
 
Pembangunan Pusat-Pusat Kearifan Lokal Benua Maritim Indonesia
Pembangunan Pusat-Pusat Kearifan Lokal Benua Maritim IndonesiaPembangunan Pusat-Pusat Kearifan Lokal Benua Maritim Indonesia
Pembangunan Pusat-Pusat Kearifan Lokal Benua Maritim Indonesia
 

En vedette

Jurnal Komoditas Unggulan Perikanan Pidie Jaya, Aceh
Jurnal Komoditas Unggulan Perikanan Pidie Jaya, AcehJurnal Komoditas Unggulan Perikanan Pidie Jaya, Aceh
Jurnal Komoditas Unggulan Perikanan Pidie Jaya, AcehMuhammad Nazir
 
PENGEMBANGAN PULAU TERLUAR DENGAN REKLAMASI SEBAGAI BENTUK APLIKASI MENJAGA K...
PENGEMBANGAN PULAU TERLUAR DENGAN REKLAMASI SEBAGAI BENTUK APLIKASI MENJAGA K...PENGEMBANGAN PULAU TERLUAR DENGAN REKLAMASI SEBAGAI BENTUK APLIKASI MENJAGA K...
PENGEMBANGAN PULAU TERLUAR DENGAN REKLAMASI SEBAGAI BENTUK APLIKASI MENJAGA K...Juris Mahendra
 
BLUE ECONOMY: SUSTAINABLE MARINE AND FISHERIES DEVELOPMENT
BLUE ECONOMY: SUSTAINABLE MARINE AND FISHERIES DEVELOPMENTBLUE ECONOMY: SUSTAINABLE MARINE AND FISHERIES DEVELOPMENT
BLUE ECONOMY: SUSTAINABLE MARINE AND FISHERIES DEVELOPMENTSunoto Mes
 
Sumber daya alam(laut)
Sumber daya alam(laut) Sumber daya alam(laut)
Sumber daya alam(laut) akb78
 
Strategi Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Secara...
Strategi Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Secara...Strategi Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Secara...
Strategi Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Secara...Abida Muttaqiena
 
Kebijakan pengadaan dan peredaran pakan ikan dan udang
Kebijakan pengadaan dan peredaran pakan ikan dan udangKebijakan pengadaan dan peredaran pakan ikan dan udang
Kebijakan pengadaan dan peredaran pakan ikan dan udangIbnu Sahidhir
 

En vedette (8)

Jurnal Komoditas Unggulan Perikanan Pidie Jaya, Aceh
Jurnal Komoditas Unggulan Perikanan Pidie Jaya, AcehJurnal Komoditas Unggulan Perikanan Pidie Jaya, Aceh
Jurnal Komoditas Unggulan Perikanan Pidie Jaya, Aceh
 
PENGEMBANGAN PULAU TERLUAR DENGAN REKLAMASI SEBAGAI BENTUK APLIKASI MENJAGA K...
PENGEMBANGAN PULAU TERLUAR DENGAN REKLAMASI SEBAGAI BENTUK APLIKASI MENJAGA K...PENGEMBANGAN PULAU TERLUAR DENGAN REKLAMASI SEBAGAI BENTUK APLIKASI MENJAGA K...
PENGEMBANGAN PULAU TERLUAR DENGAN REKLAMASI SEBAGAI BENTUK APLIKASI MENJAGA K...
 
BLUE ECONOMY: SUSTAINABLE MARINE AND FISHERIES DEVELOPMENT
BLUE ECONOMY: SUSTAINABLE MARINE AND FISHERIES DEVELOPMENTBLUE ECONOMY: SUSTAINABLE MARINE AND FISHERIES DEVELOPMENT
BLUE ECONOMY: SUSTAINABLE MARINE AND FISHERIES DEVELOPMENT
 
Industrialisasi perikanan budidaya kepulauan riau melalui penerapan konsep
Industrialisasi perikanan budidaya kepulauan riau melalui penerapan konsepIndustrialisasi perikanan budidaya kepulauan riau melalui penerapan konsep
Industrialisasi perikanan budidaya kepulauan riau melalui penerapan konsep
 
Sumber daya alam(laut)
Sumber daya alam(laut) Sumber daya alam(laut)
Sumber daya alam(laut)
 
Strategi Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Secara...
Strategi Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Secara...Strategi Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Secara...
Strategi Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Secara...
 
Sistem perikanan
Sistem perikananSistem perikanan
Sistem perikanan
 
Kebijakan pengadaan dan peredaran pakan ikan dan udang
Kebijakan pengadaan dan peredaran pakan ikan dan udangKebijakan pengadaan dan peredaran pakan ikan dan udang
Kebijakan pengadaan dan peredaran pakan ikan dan udang
 

Similaire à Berinvestasi bidang perikanan di Aceh

Modul pengembangan kemaritiman daerah pesisir
Modul pengembangan  kemaritiman daerah pesisirModul pengembangan  kemaritiman daerah pesisir
Modul pengembangan kemaritiman daerah pesisirIsmail Ahmad
 
Strategi peningkatan dan pengawasan
Strategi peningkatan dan pengawasanStrategi peningkatan dan pengawasan
Strategi peningkatan dan pengawasanpra_yoga2305
 
Visi Maritim Nusantara
Visi Maritim NusantaraVisi Maritim Nusantara
Visi Maritim NusantaraArya Bima
 
Bab 1 Posisi Strategis Indonesia Sebagai Proses Maritim Dunia
Bab 1 Posisi Strategis Indonesia Sebagai Proses Maritim DuniaBab 1 Posisi Strategis Indonesia Sebagai Proses Maritim Dunia
Bab 1 Posisi Strategis Indonesia Sebagai Proses Maritim DuniaSwastika Nugraheni,S.Pd
 
Pesisir 9 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 9 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 9 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 9 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRsuningterusberkarya
 
Peran Laut Sebagai Rekreasi
Peran Laut Sebagai RekreasiPeran Laut Sebagai Rekreasi
Peran Laut Sebagai RekreasiFikri Azhari
 
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautanKebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautanPepen Mahale
 
Pelan pembangunan bandar manjung (a167866)
Pelan pembangunan bandar manjung (a167866)Pelan pembangunan bandar manjung (a167866)
Pelan pembangunan bandar manjung (a167866)ShaeddaAsua
 
RakerdaBKTRN-DitjenLautan.ppt
RakerdaBKTRN-DitjenLautan.pptRakerdaBKTRN-DitjenLautan.ppt
RakerdaBKTRN-DitjenLautan.pptOceanEnviro
 
Potensi Maritim Indonesia.pptx
Potensi Maritim Indonesia.pptxPotensi Maritim Indonesia.pptx
Potensi Maritim Indonesia.pptxArsyadLabiq
 
Kebijakan kelautan nasional di Indonesia
Kebijakan kelautan nasional di IndonesiaKebijakan kelautan nasional di Indonesia
Kebijakan kelautan nasional di IndonesiaSunoto Mes
 
5 mudiyanto kebijakan dan program pembangunan bidang kimpraswil
5 mudiyanto   kebijakan dan program pembangunan bidang kimpraswil5 mudiyanto   kebijakan dan program pembangunan bidang kimpraswil
5 mudiyanto kebijakan dan program pembangunan bidang kimpraswilDidik Purwiyanto Vay
 
Draft renstra-2015-2019-prl 12-sept-2015-pdf (tujuan dansasaran mantap)
Draft renstra-2015-2019-prl 12-sept-2015-pdf (tujuan dansasaran mantap)Draft renstra-2015-2019-prl 12-sept-2015-pdf (tujuan dansasaran mantap)
Draft renstra-2015-2019-prl 12-sept-2015-pdf (tujuan dansasaran mantap)Freelance, self-employed
 
rancangan rpjmn 2015 2019
rancangan rpjmn 2015 2019rancangan rpjmn 2015 2019
rancangan rpjmn 2015 2019Asep Walandra
 
Ecohouse: Kampung Nelayan Depok
Ecohouse: Kampung Nelayan DepokEcohouse: Kampung Nelayan Depok
Ecohouse: Kampung Nelayan DepokVempi Satriya
 
MIFTAHUL HUDA - PENGELOLAAN SDL UNTUK WISATA BAHARI.pdf
MIFTAHUL HUDA - PENGELOLAAN SDL UNTUK WISATA BAHARI.pdfMIFTAHUL HUDA - PENGELOLAAN SDL UNTUK WISATA BAHARI.pdf
MIFTAHUL HUDA - PENGELOLAAN SDL UNTUK WISATA BAHARI.pdfDewiSyamsul
 

Similaire à Berinvestasi bidang perikanan di Aceh (20)

Modul pengembangan kemaritiman daerah pesisir
Modul pengembangan  kemaritiman daerah pesisirModul pengembangan  kemaritiman daerah pesisir
Modul pengembangan kemaritiman daerah pesisir
 
Strategi peningkatan dan pengawasan
Strategi peningkatan dan pengawasanStrategi peningkatan dan pengawasan
Strategi peningkatan dan pengawasan
 
Visi Maritim Nusantara
Visi Maritim NusantaraVisi Maritim Nusantara
Visi Maritim Nusantara
 
Bab 1 Posisi Strategis Indonesia Sebagai Proses Maritim Dunia
Bab 1 Posisi Strategis Indonesia Sebagai Proses Maritim DuniaBab 1 Posisi Strategis Indonesia Sebagai Proses Maritim Dunia
Bab 1 Posisi Strategis Indonesia Sebagai Proses Maritim Dunia
 
Pesisir 9 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 9 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 9 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 9 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
 
Peran Laut Sebagai Rekreasi
Peran Laut Sebagai RekreasiPeran Laut Sebagai Rekreasi
Peran Laut Sebagai Rekreasi
 
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautanKebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
 
Pelan pembangunan bandar manjung (a167866)
Pelan pembangunan bandar manjung (a167866)Pelan pembangunan bandar manjung (a167866)
Pelan pembangunan bandar manjung (a167866)
 
Kelompok 4 teori pembangunan
Kelompok 4 teori pembangunanKelompok 4 teori pembangunan
Kelompok 4 teori pembangunan
 
RakerdaBKTRN-DitjenLautan.ppt
RakerdaBKTRN-DitjenLautan.pptRakerdaBKTRN-DitjenLautan.ppt
RakerdaBKTRN-DitjenLautan.ppt
 
Inovasi Kemaritiman
Inovasi KemaritimanInovasi Kemaritiman
Inovasi Kemaritiman
 
Potensi Maritim Indonesia.pptx
Potensi Maritim Indonesia.pptxPotensi Maritim Indonesia.pptx
Potensi Maritim Indonesia.pptx
 
Kebijakan kelautan nasional di Indonesia
Kebijakan kelautan nasional di IndonesiaKebijakan kelautan nasional di Indonesia
Kebijakan kelautan nasional di Indonesia
 
Amat
AmatAmat
Amat
 
5 mudiyanto kebijakan dan program pembangunan bidang kimpraswil
5 mudiyanto   kebijakan dan program pembangunan bidang kimpraswil5 mudiyanto   kebijakan dan program pembangunan bidang kimpraswil
5 mudiyanto kebijakan dan program pembangunan bidang kimpraswil
 
Draft renstra-2015-2019-prl 12-sept-2015-pdf (tujuan dansasaran mantap)
Draft renstra-2015-2019-prl 12-sept-2015-pdf (tujuan dansasaran mantap)Draft renstra-2015-2019-prl 12-sept-2015-pdf (tujuan dansasaran mantap)
Draft renstra-2015-2019-prl 12-sept-2015-pdf (tujuan dansasaran mantap)
 
rancangan rpjmn 2015 2019
rancangan rpjmn 2015 2019rancangan rpjmn 2015 2019
rancangan rpjmn 2015 2019
 
Gapura pencanangan
Gapura pencananganGapura pencanangan
Gapura pencanangan
 
Ecohouse: Kampung Nelayan Depok
Ecohouse: Kampung Nelayan DepokEcohouse: Kampung Nelayan Depok
Ecohouse: Kampung Nelayan Depok
 
MIFTAHUL HUDA - PENGELOLAAN SDL UNTUK WISATA BAHARI.pdf
MIFTAHUL HUDA - PENGELOLAAN SDL UNTUK WISATA BAHARI.pdfMIFTAHUL HUDA - PENGELOLAAN SDL UNTUK WISATA BAHARI.pdf
MIFTAHUL HUDA - PENGELOLAAN SDL UNTUK WISATA BAHARI.pdf
 

Plus de Ibnu Sahidhir

Microbial food web manipulation in pond water for healthy shrimp
Microbial food web manipulation in pond water for healthy shrimpMicrobial food web manipulation in pond water for healthy shrimp
Microbial food web manipulation in pond water for healthy shrimpIbnu Sahidhir
 
Teknik Pembenihan Ikan II
Teknik Pembenihan Ikan IITeknik Pembenihan Ikan II
Teknik Pembenihan Ikan IIIbnu Sahidhir
 
Teknik pembenihan ikan I
Teknik pembenihan ikan ITeknik pembenihan ikan I
Teknik pembenihan ikan IIbnu Sahidhir
 
Biokimia Akuakultur II. Kualitas Air dan Metabolisme
Biokimia Akuakultur II. Kualitas Air dan Metabolisme Biokimia Akuakultur II. Kualitas Air dan Metabolisme
Biokimia Akuakultur II. Kualitas Air dan Metabolisme Ibnu Sahidhir
 
Biokimia akuakultur I: Nutrisi dan Pakan
Biokimia akuakultur I: Nutrisi dan PakanBiokimia akuakultur I: Nutrisi dan Pakan
Biokimia akuakultur I: Nutrisi dan PakanIbnu Sahidhir
 
Assesment petambak udang windu di Aceh
Assesment petambak udang windu di Aceh Assesment petambak udang windu di Aceh
Assesment petambak udang windu di Aceh Ibnu Sahidhir
 
Perifiton booster dan udang
Perifiton booster dan udang Perifiton booster dan udang
Perifiton booster dan udang Ibnu Sahidhir
 
Nutritional genomics untuk efisiensi pakan2
Nutritional genomics untuk efisiensi pakan2Nutritional genomics untuk efisiensi pakan2
Nutritional genomics untuk efisiensi pakan2Ibnu Sahidhir
 
Meminimalkan ganti air dalam akuakultur
Meminimalkan ganti air dalam akuakulturMeminimalkan ganti air dalam akuakultur
Meminimalkan ganti air dalam akuakulturIbnu Sahidhir
 
Mengoptimalkan peran mikroba dalam akuakultur
Mengoptimalkan peran mikroba dalam akuakulturMengoptimalkan peran mikroba dalam akuakultur
Mengoptimalkan peran mikroba dalam akuakulturIbnu Sahidhir
 
Pengembangan budidaya kerapu di Aceh
Pengembangan budidaya kerapu di Aceh Pengembangan budidaya kerapu di Aceh
Pengembangan budidaya kerapu di Aceh Ibnu Sahidhir
 
Presentasi teknik-teknik pembenihan tilapia
Presentasi teknik-teknik pembenihan tilapiaPresentasi teknik-teknik pembenihan tilapia
Presentasi teknik-teknik pembenihan tilapiaIbnu Sahidhir
 
Presentasi pembesaran ikan nila
Presentasi pembesaran ikan nilaPresentasi pembesaran ikan nila
Presentasi pembesaran ikan nilaIbnu Sahidhir
 
Aquaculture in the crossroads
Aquaculture in the crossroadsAquaculture in the crossroads
Aquaculture in the crossroadsIbnu Sahidhir
 
3rd seminar hybrid tilapia
3rd seminar hybrid tilapia3rd seminar hybrid tilapia
3rd seminar hybrid tilapiaIbnu Sahidhir
 
2nd seminar grouper broodstock
2nd seminar grouper broodstock2nd seminar grouper broodstock
2nd seminar grouper broodstockIbnu Sahidhir
 
1st seminar shrimp inbreeding
1st seminar shrimp inbreeding1st seminar shrimp inbreeding
1st seminar shrimp inbreedingIbnu Sahidhir
 
2nd design of research experiment
2nd design of research experiment2nd design of research experiment
2nd design of research experimentIbnu Sahidhir
 

Plus de Ibnu Sahidhir (20)

Microbial food web manipulation in pond water for healthy shrimp
Microbial food web manipulation in pond water for healthy shrimpMicrobial food web manipulation in pond water for healthy shrimp
Microbial food web manipulation in pond water for healthy shrimp
 
Teknik Pembenihan Ikan II
Teknik Pembenihan Ikan IITeknik Pembenihan Ikan II
Teknik Pembenihan Ikan II
 
Teknik pembenihan ikan I
Teknik pembenihan ikan ITeknik pembenihan ikan I
Teknik pembenihan ikan I
 
Biokimia Akuakultur II. Kualitas Air dan Metabolisme
Biokimia Akuakultur II. Kualitas Air dan Metabolisme Biokimia Akuakultur II. Kualitas Air dan Metabolisme
Biokimia Akuakultur II. Kualitas Air dan Metabolisme
 
Biokimia akuakultur I: Nutrisi dan Pakan
Biokimia akuakultur I: Nutrisi dan PakanBiokimia akuakultur I: Nutrisi dan Pakan
Biokimia akuakultur I: Nutrisi dan Pakan
 
Assesment petambak udang windu di Aceh
Assesment petambak udang windu di Aceh Assesment petambak udang windu di Aceh
Assesment petambak udang windu di Aceh
 
Perifiton booster dan udang
Perifiton booster dan udang Perifiton booster dan udang
Perifiton booster dan udang
 
Nutritional genomics untuk efisiensi pakan2
Nutritional genomics untuk efisiensi pakan2Nutritional genomics untuk efisiensi pakan2
Nutritional genomics untuk efisiensi pakan2
 
Meminimalkan ganti air dalam akuakultur
Meminimalkan ganti air dalam akuakulturMeminimalkan ganti air dalam akuakultur
Meminimalkan ganti air dalam akuakultur
 
Mengoptimalkan peran mikroba dalam akuakultur
Mengoptimalkan peran mikroba dalam akuakulturMengoptimalkan peran mikroba dalam akuakultur
Mengoptimalkan peran mikroba dalam akuakultur
 
Diskusi kolam
Diskusi kolamDiskusi kolam
Diskusi kolam
 
Pengembangan budidaya kerapu di Aceh
Pengembangan budidaya kerapu di Aceh Pengembangan budidaya kerapu di Aceh
Pengembangan budidaya kerapu di Aceh
 
Fish silage
Fish silageFish silage
Fish silage
 
Presentasi teknik-teknik pembenihan tilapia
Presentasi teknik-teknik pembenihan tilapiaPresentasi teknik-teknik pembenihan tilapia
Presentasi teknik-teknik pembenihan tilapia
 
Presentasi pembesaran ikan nila
Presentasi pembesaran ikan nilaPresentasi pembesaran ikan nila
Presentasi pembesaran ikan nila
 
Aquaculture in the crossroads
Aquaculture in the crossroadsAquaculture in the crossroads
Aquaculture in the crossroads
 
3rd seminar hybrid tilapia
3rd seminar hybrid tilapia3rd seminar hybrid tilapia
3rd seminar hybrid tilapia
 
2nd seminar grouper broodstock
2nd seminar grouper broodstock2nd seminar grouper broodstock
2nd seminar grouper broodstock
 
1st seminar shrimp inbreeding
1st seminar shrimp inbreeding1st seminar shrimp inbreeding
1st seminar shrimp inbreeding
 
2nd design of research experiment
2nd design of research experiment2nd design of research experiment
2nd design of research experiment
 

Dernier

DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024RoseMia3
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptannanurkhasanah2
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxMOHDAZLANBINALIMoe
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxboynugraha727
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 

Dernier (20)

DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 

Berinvestasi bidang perikanan di Aceh

  • 1. DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM Jln. Tgk. Jln. Tgk. Malem No. 7 Telp./Fax. +62-651-22951 Telp. +62-651- E-mail : dislutkanad@yahoo.com BANDA ACEH (23121)
  • 2. Selayang Pandang .............. s ecara geografis Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam letaknya cukup strategis, di pesisir Utara Timur berbatasan dengan Selat Malaka dan Sumatera Utara, di pesisir Barat-Selatan berbatasan dengan Samudera Hindia. Posisi Nanggroe Aceh Darussalam yang berada di ujung barat Indonesia yang sangat strategis ini berperan sebagai pintu gerbang (gate) lalu lintas perdagangan Internasional terutama kawasan Asia Tenggara dan Australia. Potensi kelautan sangat beraneka ragam yang dapat dimanfaatkan untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Aceh khususnya. Dengan letak dan posisi Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam yang terletak diujung utara/barat Pulau Sumatera dan dikelilingi oleh laut, secara umum dipengaruhi oleh persimpangan arus dan gerakan Samudera Hindia, Selat Malaka dan Laut Cina Selatan yang berinteraksi dengan Pulau Sumatera, Semenanjung Malaka, Kepulauan Andaman dan Nicobar, maka menampilkan ekosistem laut disepanjang pesisir Aceh dengan berbagai kehidupan biota laut. Oleh karena itu Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam memiliki kekayaan hayati kelautan dan perikanan yang belum dimanfaatkan secara optimal.
  • 3. Kondisi ini menjadikan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam sebagai miniatur dari wilayah Indonesia secara keseluruhan. Luas wilayah daratan Nanggroe Aceh Darussalam mencapai 57.365,57 km2 atau 5.736.557 ha, dan memiliki panjang garis pantai ± 1.660 km dengan luas perairan laut seluas 295.370 km2 terdiri dari perairan teritorial dan perairan kepulauan seluas 56.563 km2 dan zona ekonomi ekslusif disekitar perairan Aceh seluas ± 238.807 km2. Wilayah ini terdiri dari gugusan pulau-pulau besar dan kecil sebanyak + 180 pulau, diantara jumlah tersebut yang berpenghuni 44 pulau dan 136 pulau tidak berpenghuni. Disamping itu Aceh terdapat 73 sungai penting yang mengalir hingga ke muara, menjadikan provinsi ini sebagai salah satu wilayah yang memiliki potensi besar di sektor kelautan dan perikanan Sesuai arah pembangunan Departemen Kelautan dan Perikanan tahun 2007, difokuskan untuk mewujudkan tiga pilar pembangunan pro-poor, pro-job dan pro-growth yang perlu didukung dengan penciptaan iklim usaha yang menunjang sehingga mendorong investasi di bidang kelautan dan perikanan (pro-bisnis). Salah satu kegiatan adalah Revitalisasi Perikanan, yang memfokuskan pada bidang perikanan tangkap dengan tiga komuditi ekonomis penting, yakni tuna, udang dan rumput laut. Pengembangan tiga komoditas tersebut sesuai dengan potensi dan karakteristik setiap daerah/lokasi pengembangan. KEPALA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM IR. RAZALI AR, M.Si
  • 4. GAMBARAN UMUM ► Letak pada 2°- 6° LU, 95°- 98° BT ► Jumlah penduduk 4.084.586 jiwa (Th. 2006) dan Luas daerah 57.365,57 km² ► Terdiri dari 23 Kabupaten/Kota (18 kab/kota berada di Wil. Pesisir) ► Panjang garis pantai 1.660 km dan 180 pulau ► Luas Perairan Laut 295.370 km² (teritorial dan kepulauan 56.563 serta ZEE 238.807 km²) ► Batas wilayah : Utara : Selat Malaka Selatan : Prov. Sumut Timur : Selat Malaka Barat : Samudera Hindia
  • 5. KEUNGGULAN KOMPARATIF Ø Sabang telah dibuka kembali menjadi kawasan pelabuhan dan perdagangan bebas. Secara geografis letak Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam sangat strategis sebagai pusat pertumbuhan ekonomis di Asia Tenggara. Keunggulan komperatif merupakan salah satu peluang pengembangan pasar dan industri di Asia Tenggara, selain didukung oleh keberadaan antar negara dan budaya yang relatif sama juga sarana dan prasarana yang mulai dioptimalkan dan dibuka bebas.
  • 6. Ø Merupakan pintu gerbang perdagangan maritim internasional (Menghubungkan perairan Indonesia dengan negara-negara seperti Malaysia, Singapura, India, Thailand, Vietnam, Kamboja dan Timur Tengah). Hubungan tersebut terbuka ketika Sabang sebagai kawasan pelabuhan dan perdagangan bebas mulai diaktifkan kembali. Hal ini sangat berdekatan dengan beberapa negara di Asia, seperti Malaysia, Singapura, Thailand, Burma, Philipina, Srilangka dan Bangladesh.
  • 7. Ø Wilayah ZEE belum di eksploitasi secara optimal Selain letak yang strategis potensi kelautan dan perikanan Aceh juga belum optimal dimanfaatkan, khususnya di wilayah Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI). Potensi unggulan di perairan Indonesia merupakan komoditi permintaan masyarakat Internasional, seperti Tuna (Thunnus), cakalang (Skipjack tuna) dan tongkol (Little tuna). Sementara nelayan Aceh dalam operasional penangkapannya masih menggunakan sarana penangkapan skala kecil, artinya bahwa, penangkapan ikan dilakukan hanya pada wilayah pesisir laut Aceh. Sementara sarana penangkapan yang operasionalnya diatas 12 mil laut hanya dimanfaatkan kapal-kapal yang berukuran > 30GT, dengan menggunakan metode penangkapan yang sederhana.
  • 8. Kondisi pasca bencana alam tsunami yang terjadi di Aceh, bantuan terhadap nelayan Aceh yang diberikan oleh Pemerintah, NGO dan lembaga sosial lainnya, umumnya kapal-kapal berukuran kecil (small boat). Gambaran ini menunjukan bahwa potensi ikan kelautan dan perikanan di Aceh khususnya diperairan yang lebih dari 12 mil laut belum optimal dimanfaatkan. Kebijakan pemerintah dalam menciptakan peluang dan menarik investor sebagai upaya kerjasama pemanfaatan potensi kelautan dan perikanan adalah dengan penerapan sabang sebagai kawasan pelabuhan dan perdagangan bebas, efesiensi birokrasi, menciptakan kondisi usaha yang kondusif, menciptakan kondisi politik dan keamanan yang kondusif dan pengembangan wilayah Sumatera Bagian Barat.
  • 9. TUPOKSI DKP PROV NAD PROGRAM DKP PROV NAD VISI DAN MISI 2007-2012 ARAH KEBIJAKAN KEGIATAN INDIKATIF STRATEGIS Lingkungan Pengawasan Sarana Masyarakat Perikanan Produksi Insfrastruktur
  • 10. ”Terwujudnya masyarakat kelautan dan perikanan Provinsi NAD yang tangguh, modern dan sejahtera”.
  • 11. 1. Meningkatkan Perekonomian Masyarakat di Wilayah Pesisir 2. Meningkatkan Kemampuan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan secara Terpadu dan Berkelanjutan 3. Melaksanakan Pembangunan dan pengembangan Perikanan Tangkap dan Budidaya 4. Meningkatkan Peran Penyuluhan dan Daya Saing Usaha Perikanan 5. Menciptakan Sentra Pengembangan Perikanan Budidaya
  • 12. Arah Kebijakan Strategis dan Program Kelautan dan Perikanan Penentuan arah kebijakan strategis berdampak pemerataan akibat peningkatan kesejahteraan melalui pengelolaan, pengendalian dan pengawasan sumberdaya kelautan dan perikanan yang terintegrasi 1. Pemberdayaan Ekonomi 2. Pengendalian dan kelestarian ARAH KEBIJAKAN sumberdaya kelautan dan perikanan 3. Revitalisasi perikanan STRATEGIS 4. Pengembangan SDM 5. Penguatan kelembagaan usaha 6. Pengembangan kawasan
  • 13. Dalam rangka mengembangkan dan mengelola secara optimal sumberdaya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan mengacu pada visi dan misi serta kebijakan strategis PROGRAM 2007-2012 1. Program Pemberdayaan Ekonomi 6. Program Pengembangan Budidaya Masyarakat Pesisir. Perikanan. 2. Program Pemberdayaan Masyarakat dalam 7. Program Pengembangan Perikanan Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Tangkap. Kelautan. 8. Program Pengembangan Sistem 3. Program Peningkatan Kesadaran dan Penyuluhan Perikanan Penegakan Hukum dalam Pendayagunaan Socialization system of fisheries Sumberdaya Laut. development programs. 4. Program Peningkatan Mitigasi Bencana 9. Program Optimalisasi Pengelolaan dan Alam Laut dan Prakiraan Iklim Laut. Pemasaran Produksi Perikanan. 5. Program Peningkatan Kegiatan Budaya 10. Program Pengembangan Budidaya Laut, Kelautan dan Wawasan Maritim Kepada Air Payau dan Air Masyarakat. Tawar.
  • 14. Kebijakan Strategis Pengembangan Investasi di ACEH : • Menciptakan iklim usaha yang kondusif • Mengurangi hambatan birokrasi • Menetapkan Sabang sebagai kawasan pelabuhan dan perdagangan bebas • Pengembangan Wilayah Sumatera Bagian Barat • Menjalin kerjasama regional segitiga pertumbuhan IMT-GT dan IMS-GT
  • 15. SARANA DAN PRASARANA PENDUKUNG EKSTERNAL 1. Akses jalan : Memadai (lebar 6-8 m) ke PPP/PPI : Perikanan Budidaya (tambak) perlu peningkatan dan pemeliharaan 2. Pos dan Telekomunikasi : Kantor pos, jaringan selular, 3. Lapangan Udara : Sultan Iskandar Muda (Bandara transit internasional) Malikul Saleh, Abdya, Sabang, Sinabang, Bener Meriah, Tgk Cut Ali, Cut Nyak Dhien 4. Pelabuhan Laut : Sabang (pelabuhan bebas), Krueng Raya, Krueng Geukueh, Labuhan Haji, Kuala Langsa, Kuala Idi, Meulaboh, Singkil, Tapaktuan dan Simeulue 5. Perbankan : BRI, BNI.46, BPD, Bank Mandiri, BCA, Bukopin, Danamon, BII, BTN, Permata Bank, Panin Bank dan Bank-Bank Syariah. 6. Perhotelan/Penginapan : Di setiap Ibukota kab/kota 7. Sumber Air Bersih : Di setiap Ibukota kab/kota 8. Jaringan Listrik : Di setiap Ibukota kab/kota
  • 16. KONSUMSI PER KAPITA SEKTOR PERIKANAN TAHUN 2007 Target Nasional : 26 Kg/Kapita/Tahun Konsumsi Konsumsi Rata-rata Nasional : 19 Kg/Kapita/Tahun Prov. NAD : 35 Kg/Kapita/Tahun Produksi Sektor Perikanan Jumlah Penduduk : Tahun 2007 : 155.042 Ton Selisih Produksi Perikanan : 4.084.586 jiwa (Sumber : BPS Prov. NAD) 12.082 Ton/Tahun Asumsi Kebutuhan Produk Perikanan : 142.960 Ton/Tahun
  • 17. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (Berdasarkan Harga Konstan Tahun 2000) Dalam Juta Rupiah LAPANGAN USAHA 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 1. PERTANIAN 6.983.016,53 7.214.472,55 7.368.266,89 7.609.133,78 8.068.975,59 7.754.983,01 7.872.777,58 a. Tanaman Bahan Makanan 2.628.580,44 2.873.595,31 3.005.952,33 3.021.957,97 3.253.368,60 3.144.807,03 3.179.085,43 b. Tanaman Perkebunan 1.065.665,02 1.053.235,62 1.040.674,89 1.188.189,35 1.453.887,64 1.529.854,34 1.533.769,08 c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 1.344.533,86 1.364.703,73 1.384.256,00 1.428.364,27 1.413.995,22 1.296.301,46 1.325.879,68 d. Kehutanan 909.006,61 857.375,03 831.435,99 823.201,46 621.325,82 531.286,23 547.204,70 e. Perikanan 1.035.230,60 1.065.562,86 1.105.947,69 1.147.420,73 1.326.398,31 1.252.733,94 1.286.838,69
  • 18. PERBANDINGAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (NON MIGAS & MIGAS) (Berdasarkan Harga Konstan Tahun 2000) 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 NON NON NON NON NON NON NON LAPANGAN USAHA MIGAS MIGAS MIGAS MIGAS MIGAS MIGAS MIGAS MIGAS MIGAS MIGAS MIGAS MIGAS MIGAS MIGAS (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) 1. PERTANIAN 35,58 17,68 36,92 20,46 34,93 17,40 34,78 17,03 36,25 19,99 34,42 21,37 32,44 21,36 a. Tanaman Bahan Makanan 13,39 6,65 14,71 8,15 14,25 7,10 13,81 6,76 14,61 8,06 13,96 8,67 13,10 8,63 b. Tanaman Perkebunan 5,43 2,70 5,39 2,99 4,93 2,46 5,43 2,66 6,53 3,60 6,79 4,22 6,32 4,16 c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 6,85 3,40 6,98 3,87 6,56 3,27 6,53 3,20 6,35 3,50 5,75 3,57 5,46 3,60 d. Kehutanan 4,63 2,30 4,39 2,43 3,94 1,96 3,76 1,84 2,79 1,54 2,36 1,46 2,25 1,48 e. Perikanan 5,27 2,62 5,45 3,02 5,24 2,61 5,25 2,57 5,96 3,29 5,56 3,45 5,30 3,49
  • 19. Semakin meningkatnya permintaan akan produk perikanan baik di dalam Potensi Pengolahan dan Pen Masih besarnya potensi maupun luar Negeri Pemasaran hasil Kelautan dan Perikanan baik bidang penangkapan maupun Budidaya Potensi Perikanan Potensi Perikanan Peluang Tangkap Budidaya Pengembangan Kondisi daerah yang semakin kondusif sehingga dapat memberikan kesempatan pengembangan usaha
  • 20. Pusat Pengembangan Kelautan dan Perikanan Aceh Penangkapan Budidaya Air Ikan Payau Budidaya Air Tawar Budidaya Laut
  • 21.
  • 22. Produksi (Satuan : Ton) TAHUN URAIAN 2003 2004 2005 2006 2007 *) Perikanan Laut 134.076,4 102.721,4 81.162,8 124.964,1 111.472,4 Perairan Umum 944,8 1.539,6 1.319,0 1.419,7 1.367,0 Jumlah 135.021,2 104.261,0 82.481,8 126.383,8 112.839,4 Nilai Produksi (Satuan : Rp. 1.000,-) TAHUN URAIAN 2003 2004 2005 2006 2007 *) Perikanan Laut 863.417.302 878.211.688 677.235.700 958.146.486 1.502.383.581 Perairan Umum 7.909.503 16.226.213 13.723.412 13.615.985 10.831.428 Jumlah 871.326.605 894.437.901 690.959.112 971.762.471 1.513.215.009 *) Angka Sementara
  • 23. Profil Perikanan Tangkap Sarana dan Prasarana Pidie : PPI : 3 unit Sabang : (Tahap Pembangunan) PPI : 1 unit SPDN : 1 unit (Lengkap, B.O) Bireuen : SPDN : 1 unit PPI : 1 unit Banda Aceh : (Tahap Pembangunan) PPS : 1 unit (MP) SPDN : 1 unit PPP : 1 unit (OP) SPDN : 1 unit Lhoksemawe : PPI : 1 unit Aceh Jaya : (Tahap Pemb. O.P) PPI : 1 unit SPDN : 1 unit (Tahap Pembangunan) Aceh Utara : PPI : 2 unit (Tahap pembangunan) Langsa : PPI : 1 unit (Tahap Pembangunan) Aceh Barat : PPI : 1 unit (Lengkap, O.P) Aceh Singkil : PTM = 421 Aceh Timur : MT = 112 PPP : 1 unit Abdya : KM = 579 PPI : 1 unit PPI : 1 unit (Tahap Pemb, O.P) (Tahap Pembangunan) SPDN : 2 unit A.Selatan : Simeulu : Aceh Singkil : Aceh Tamiang : PPI : 3 unit PPI : 1 unit (DED) PPI : 1 unit PPI : 1 unit (DED) (Tahap Pembangunan) SPDN : 2 unit SPDN : 1 unit (Tahap Pembangunan)
  • 24. Produksi Perikanan Tangkap di Sentra Pelabuhan Perikanan PPP Idi ± 35 Ton/Hari PPP Lampulo ± 20 Ton/Hari
  • 25. KONDISI ARMADA PERIKANAN TANGKAP TAHUN 2007 Sabang : Pidie : PTM = 38 PTM = 220 MT = 69 MT = 337 KM = 283 KM = 429 Banda Aceh : Bireuen : PTM =3 PTM = 160 MT = 14 MT = 136 KM = 130 KM = 1.120 Aceh Besar : Lhoksemawe : PTM =9 PTM = 28 MT = 93 MT = 376 KM = 209 KM = 753 Aceh Jaya : Aceh Utara : PTM = 61 PTM = 412 MT = 71 MT = 62 KM = 38 KM = 1614 Aceh Barat : Langsa : PTM = 189 PTM = 88 MT = 138 MT = 62 KM = 553 KM = 626 Nagan Raya : Aceh Timur : PTM = 85 PTM = 99 MT = 22 MT = 59 KM = 221 KM = 1.135 Abdya : Aceh Tamiang : PTM = 134 PTM = MT = 282 MT = 73 KM = 238 KM = 752 A.Selatan : Simeulu : PTM = 1.626 Aceh Singkil : PTM = 691 MT = 851 PTM =2 MT = 805 KM = 50 MT = 267 KM = 454 KM = 141 Keterangan : PTM = Perahu Tanpa Motor MT = Motor Tempel KM = Kapal Motor NAD : PTM = 3.845 MT = 3.717 KM = 8.746
  • 26. Pusat Pengembangan Perikanan Tangkap Prov. NAD Pelabuhan Perikanan Pantai Lampulo Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo Banda Aceh Pengelolaan Perikanan Tangkap Wilayah Utara Perairan Aceh PPI Labuhan Haji Aceh Selatan Pelabuhan Perikanan Pantai Labuhan Haji Pengelolaan Perikanan Komuditi Unggulan Tangkap Wilayah 1. Tuna Barat Selatan Perairan Aceh 2. Cakalang 3. Tongkol PPI Idi Aceh Timur Pelabuhan Perikanan Pantai Idi Aceh Timur Pengelolaan Perikanan Tangkap Wilayah Timur Perairan Aceh
  • 27. JENIS INVESTASI LOKASI KETERANGAN Peluang eksploitasi : 62,8% (137.005 ton/tahun) ton/tahun) di ZEE (Pelagis besar) (Pelagis besar) Home Base di Pelabuhan Perikanan Internasional USAHA Lampulo (dalam proses pembangunan) pembangunan) PENANGKAPAN Perairan Pantai 1 IKAN DENGAN DENGAN Barat dan Selatan Eksport melalui Bandara Internasional Sultan ARMADA > 30 GT Aceh Iskandar Muda DI ZEEI Tersedianya SDM (Nelayan yang terampil) (Nelayan terampil) Tersedianya kawasan untuk pengembangan industri perikanan (UPI)
  • 28. JENIS INVESTASI LOKASI KETERANGAN ► Bahan Baku fiber glass dan Logam Banda Aceh ► Peralihan bahan baku pembuatan kapal ikan (Lampulo, INDUSTRI KAPAL dari kayu ke fiber dan logam, karena Aceh Timur IKAN DAN moratorium logging 2 (Idi) dan ► Produk kapal ikan dapat di eksport ke negara BAHAN ALAT Aceh Selatan PERIKANAN tetangga, dengan standar (Labuhan ► Permintaan bahan alat perikanan yang tinggi. Haji)
  • 29.
  • 30. Produksi (Satuan : Ton) TAHUN URAIAN 2003 2004 2005 2006 2007 *) Budidaya Tambak 18.779,3 22.374,6 14.848,6 19.596,0 22.447,3 Budidaya Kolam 7.033,9 9.137,5 8.727,8 9.016,3 12.040,5 Budidaya Karamba 1.680,4 1.760,2 411,9 29,2 4,1 Budidaya Sawah 2.575,8 3.249,5 3.123,1 3.263,3 7.628,3 Budidaya Jaring Apung -- -- -- 360,2 82,6 Jumlah 30.069,4 36.521,8 27.111,4 32.264,9 42.202,8 Nilai Produksi (Satuan : Rp. 1.000,-) TAHUN URAIAN 2003 2004 2005 2006 2007 *) Budidaya Tambak 526.467.118 577.596.875 354.190.398 522.962.988 460.118.796 Budidaya Kolam 81.226.242 100.335.632 94.154.700 126.426.227 184.006.942 Budidaya Karamba 22.534.750 25.623.847 4.051.400 459.200 156.100 Budidaya Sawah 26.523.732 34.306.405 33.775.300 37.973.800 112.369.602 Budidaya Jaring Apung -- -- -- 4.908.930 2.540.668 Jumlah 656.751.842 737.862.759 486.171.798 692.731.145 759.192.108 *) Angka Sementara
  • 31. KONDISI LAHAN USAHA PERIKANAN BUDIDAYA TAHUN 2007 Sabang : Lhoksemawe : Tambak = 46,0 Pidie : Bireuen : Tambak = 701,0 Kolam = 3,6 Tambak = 4.805,0 Tambak = 4.945,7 Karamba = 0,1 Karamba = 0,0 Kolam = 60,0 Kolam = 53,5 Aceh Utara : Banda Aceh : Tambak = 10.552,5 Tambak = 159,2 Kolam = 106,8 Aceh Timur : Aceh Besar : Tambak = 13.480,0 Tambak = 345,0 Kolam = 28,0 Langsa : Aceh Jaya : Tambak =2.333,0 Tambak = 368,2 Bener Meriah : Aceh Barat : Kolam = 166,0 Tambak = 289,0 Aceh Tengah : Kolam = 37,0 Kolam = 413,5 J. Apung = 1,2 Nagan Raya : Kolam = 388,3 Aceh Tamiang : Tambak = 3.860,0 Abdya : Kolam = 130,0 Tambak = 57,0 Kolam = 50,0 Gayo Lues : Karamba = 0,0 Kolam = 102,0 Sawah = 19,9 A.Selatan : Tambak = 15,0 Aceh Tenggara : Kolam = 57,1 Kolam = 1.112,0 Karamba = 0,6 Sawah = 2.458,0 Simeulu : Jrg Apung = 0,6 Aceh Singkil : Kolam = 190,0 Keterangan : Dalam Hektar NAD : Luas Lahan Usaha Perikanan Budidaya : 47.335,7 Ha
  • 32. PROFIL PERIKANAN BUDIDAYA Sarana dan Prasarana Aceh Besar : Bireuen : BBI : 1 unit BBI : 1 unit BBAP : 1 unit (Kap. Prod. 1,2 Jt ekor/Thn Bener Meriah : Aceh Tenggara BBI : 1 unit BBI : 1 unit (kap. Prod. : 1,5 jt ekor/thn) Prov. NAD Kab./Kota Aceh Tengah BBI : 2 unit (Kap. Prd : 1,5 jt ekor/thn) Aceh Singkil : Gayo Luwes : Nagan Raya : PTM = 421 BBI : 2 unit BBI : 2 unit MT = 112 KM = 579 A.Selatan : Aceh Singkil : BBI : 1 unit Simeulu : BBI : 1 unit BBIP : 1 unit (Tahap Konstruksi)
  • 33. Pusat Pengembangan Perikanan Budidaya Pengembangan Budidaya Air Payau Pidie : 4.298,0 Ha Bireuen : 4.352,2 Ha Lhok : 1.027,6 Ha Aceh Besar 472 Ha A.Utara : 9.574,2 Ha Langsa :1.983,0 Ha A.Timur : 1,458,0 Ha Komoditi Unggulan : 1. Udang Windu 2. Udang Putih 3. Udang Kelong A.Tamiang : 3.279 Ha 4. Kepiting Sangkak
  • 34. KAWASAN PENGEMBANGAN BUDIDAYA LAUT Krueng Raya Sabang Pulau Aceh Lhokseudu Rigah Komoditi Unggulan : 1. Rumput Laut 2. Ikan Kerapu 3. Udang Lobster 4. Potensi lainnya : - Tripang Teluk Sibigo Teluk Sinabang Teluk Dalam Pulau Banyak
  • 35. Pengembangan Budidaya Air Tawar Bener Meriah 159,0 Ha Aceh Tengah 1251,1 Ha Nagan Raya 64,1 Ha Komoditi Unggulan : 1. Ikan Nila 2. Ikan Mas 3. Ikan Mujair Gayo Lues 108,1 Ha Aceh Tenggara 3.178 Ha
  • 36. PELUANG INVESTASI BIDANG BUDIDAYA PERIKANAN JENIS INVESTASI LOKASI KETERANGAN ► Luas tambak 42.198,6 ha Produksi 14.848 ton (rata-rata 351 kg/ha/thn). REVITALISASI TAMBAK PANTAI UTARA ► Belum optimal karena, Penyakit dan Carrying capacity rendah. 1 TIMUR ACEH RAKYAT ► Perlu introduksi teknologi baru yang berwawasan lingkungan dengan Pola kemitraan . ► Tambak milik swasta tidak difungsikan. REVITALISASI TAMBAK PANTAI UTARA 2 ► Perlu negosiasi lebih lanjut dgn pemilik tambak (Matang Speng Raya, SWASTA TIMUR ACEH Bahari Lestari dan Haji Jafar). ► Daya dukung lahan cukup besar (daerah kepulauan). ► Tersedianya BBIP. SIMEULUE DAN 3 BUDIDAYA KERAPU PULAU BANYAK ► Tersediannya SDM Pembudidaya yang terampil. ► Peluang pasar yang strategis. ► Tersedianya sarana transportasi. ► Daya dukung lahan cukup besar (daerah kepulauan). ACEH BESAR, Teknologi sederhana. BUDIDAYA DAN ► SIMEULUE, 5 PENGOLAHAN ACEH JAYA, ► SDM pembudidaya tersedia. RUMPUT LAUT ACEH SINGKIL ► Produksi cepat. ► Pengembangan selama ini skala kecil. ► Daya dukung lahan cukup besar. ACEH UTARA ► Teknologi budidaya tersedia. 6 BUDIDAYA BETUTU DAN ACEH TIMUR ► SDM pembudidaya tersedia. ► Pengembangan selama ini skala kecil (pembesaran, benih alam).
  • 37. JENIS INVESTASI LOKASI KETERANGAN ACEH TENGAH, ► Daya dukung lahan cukup besar. BUDIDAYA NILA ACEH TENGGARA, ► Teknologi budidaya tersedia. Oreochromis nilotica DAN GAYO LUES, ► SDM pembudidaya tersedia. 7 BELUT Fluita alba NAGAN RAYA, ► Pengembangan selama ini skala kecil (pembesaran, benih ACEH BESAR, alam). PIDIE
  • 38.
  • 39. PROFIL PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERIKANAN Sarana dan Prasarana Fasilitas Pengolahan : 1. Laboratorium LPPMHP : 1 unit (Banda Aceh) (2007 operasional) 2. Cold Storage : 2 unit (A.Timur, Bireuen:40 ton) (operasional 1 unit di Aceh Timur Kap. 30 ton) 3. Pabrik Es Di lokasi Pelabuhan Perikanan/PPI : 8 unit (operasional 5 unit) (Kapasitas : 10 – 80 ton/hari/unit) Di luar Lokasi PPP/PPI : 33 unit Kebutuhan es sebesar ± 250 ton/hari 4. Unit Pengolahan Ikan : 216 UPI (Skala rumah tangga)
  • 40. PELUANG INVESTASI BIDANG PENGOLAHAN & PEMASARAN PERIKANAN JENIS INVESTASI LOKASI KETERANGAN • Tersedia kawasan industri (Cot Batee Glungku). • Tersedia bahan baku. 1 PABRIK PAKAN BIREUEN • Permintaan pasar lokal (Aceh) sangat besar disamping unit eksport. BANDA ACEH • Permintaan eksport untuk jenis ikan ekonomis penting sangat (LAMPULO), tinggi. ACEH TIMUR PEMASARAN HASIL • Membuka akses langsung ke pasar luar negeri. 2 (IDI) DAN A. PERIKANAN SELATAN • Tersedianya lembaga sertifikasi eksport hasil perikanan di (LABUHAN Banda Aceh (LPPMHP). HAJI) • Belum ada eksportir hasil perikanan.
  • 41.
  • 42. PERIZINAN BIDANG USAHA PERIKANAN DASAR HUKUM — Undang- Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan. Perikanan. — Undang- Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 Tentang Pemerintahan Aceh. — Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor Per.17/men/2006 Tentang Usaha Perikanan Tangkap. Tangkap. — Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor Per.05/men/2008 Tentang Usaha Perikanan Tangkap. Tangkap. — Qanun Provinsi Nanggroe Aceh Nomor 17 Tahun 2002 Tentang Izin Usaha Perikanan. Perikanan. — Keputusan Gubernur Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Nomor 24 Tahun 2003 Tentang Ketentuan pelaksanaan Pemberian Izin Usaha Perikanan. Perikanan.
  • 43. Dasar Hukum Pembentukan Lembaga l Permendagri No. 24 Tahun 2006. 2006. l Permendagri No. 20 Tahun 2008. 2008. l Pergub NAD No. 12 Tahun 2007 Tentang Penunjukan Tempat dan Penyelenggara Pelayanan Terpadu Satu Pintu Prov. NAD. NAD. l Pergub NAD No. 34 Tahun 2007 Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja P2TSP Prov. NAD. NAD.
  • 44. PEMOHON MENGAJUKAN ALUR PELAYANAN IZIN BERKAS PENELITIAN PENERIMAAN BERKAS KOMPUTERISASI VALIDASI TIM TEKNIS/ PEMERIKSAAN LAPANGAN PENYERAHAN DOKUMEN RAPAT TIM TEKNIS/ PEMBAYARAN RESTRIBUSI PERTIMBANGAN PADA LOKET KELAYAKAN IZIN 1. Dikembalikan PROSES OUTPUT : PENANDATANGAN 1. DITOLAK 2. Diberikan waktu melengkapi syarat 2. DITUNDA 3. DITERIMA CETAK DOKUMEN 3. Perhitungan
  • 45. PERSYARATAN UNTUK MEMPEROLEH IZIN 1. Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP) SIUP dapat diberikan apabila telah memenuhi persyaratan sebagai berikut : a. Surat Permohonan bermaterai Rp. 6000 kepada Gubernur. b. Rencana Usaha sesuai form. c. NPWP dan/atau NPWZ. d. Akte Pendirian Perusahaan/koperasi. e. Dokumen teknis kapal yang telah dimiliki. f. Izin lokasi Pemerintah Daerah (bagi Usaha Pembudidayaan Ikan) untuk luas >20 ha dan luas <20 ha diatur oleh pemerintah Kabupaten/kota. g. Penyajian informasi lingkungan atau Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) bagi perusahaan pembudidayaan ikan. h. Photo copy KTP. i. Pas Photo berwarna ukuran 4x6 cm sebanyak 2 lembar. Setelah persyaratan administrasi lengkap akan dilakukan peninjauan lapangan.
  • 46. 2. Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI) Setiap kapal penangkap ikan berukuran lebih besar dari 10 GT yang melakukan penangkapan ikan diperairan Nanggroe Aceh Darussalam, wajib memiliki SIPI dengan persyaratan sebagai berikut: a. Salinan SIUP yang dilegalisir. b. Tanda Pendaftaran Kapal (Grosse Akte). c. Surat Ukur Kapal. d. Sertifikat Kesempurnaan. e. Dokumen Teknis Alat Penangkapan ikan. Setelah persyaratan administrasi lengkap akan dilakukan pemeriksaan cek fisik kapal.
  • 47. 3. Surat Izin Kapal Pengangkut Ikan (SIKPI) Setiap orang atau badan usaha perikanan yang telah memperoleh SIUP, sebelum melakukan usaha pengangkutan ikan wajib memiliki SIKPI bagi setiap kapal yang dipergunakan, dengan persyaratan sebagai berikut: a. Surat Permohonan bermaterai Rp.6000 kepada Gubernur. b. Salinan SIUP yang dilegalisir. c. Salinan tanda pendaftaran kapal (Grosse Akte). d. Salinan surat ukur kapal. e. Salinan dokumen teknis alat penangkapan ikan yang digunakan. f. Hasil pemeriksaan fisik kapal (Asli). g. Nama Pelabuhan perikanan tempat memuat dan pelabuhan tujuan.