Ringkasan dokumen tersebut adalah tentang audit kinerja penyelenggaraan negara yang meliputi pengertian, tujuan, sasaran, periode, metodologi dan tahapan audit kinerja.
2. PENYELENGGARA
NEGARA
Mengemban
Tugas Umum Pemerintahan
Dan Pembangunan yang
Bersih dan Bebas dari KKN
TUNTUTAN
MASYARAKAT
GOOD GOVERNANCE
(Tata Kelola Pemerintahan
Yang Baik)
KINERJA INSTANSI
PEMERINTAH
PENGUKURAN CAPAIAN
KINERJA
AUDIT KINERJA
ERA REFORMASI
5. Audit Kinerja adalah suatu proses yang
sistematis untuk menilai pencapaian
kinerja tusi, program atau kegiatan suatu
instansi dengan membandingkan kepada
Indikator Kinerja yang telah ditetapkan.
Indikator Kinerja dianggap tercapai apabila
telah memenuhi syarat kriteria- kriteria
keberhasilan capaian kinerja
PENGERTIAN AUDIT KINERJA
6. 1. UU. 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan TanggungJawab
Keuangan Negara Pasal 4 ayat (1)
menyatakan bahwa pemeriksaan terdiri
atas pemeriksaan keuangan, pemeriksaan
kinerja dan pemeriksaan dengan tujuan
tertentu. Ayat (3) menyebutkan bahwa
pemeriksaan kinerja adalah pemeriksaan
atas pengelolaan keuangan negara yang
terdiri atas pemeriksaan aspek ekonomi
dan efisiensi serta pemeriksaan aspek
efektifitas.
Pengertian Audit Kinerja
7. PP No. 60 Tahun 2008 tentang SPIP
Pasal 48 Ayat (1) APIP melakukan
pengawasan intern melalui:
a. audit;
b. reviu;
c. evaluasi;
d. pemantauan; dan
e. kegiatan pengawasan lainnya.
Pengertian Audit Kinerja
8. PP No. 60 Tahun 2008 tentang SPIP
Pasal 50 ayat (2) menyatakan bahwa audit
kinerja adalah audit atas pengelolaan keuangan
negara dan pelaksanaan tugas dan fungsi Instansi
Pemerintah yang terdiri atas aspek kehematan,
efisiensi dan efektifitas.
Pengertian Audit Kinerja
9. 1.Menilai keberhasilan pelaksanaan tugas dan
fungsi Auditi dengan membandingkan antara
pencapaian di lapangan dengan target yang
direncanakan semula
2.Memberikan informasi kepada pihak-pihak
yang berkepentingan sebagai bahan dalam
pengambilan keputusan.
3.Memberikan rekomendasi untuk perbaikan
kinerja.
TUJUAN AUDIT KINERJA
10. Sasaran audit adalah seluruh
kegiatan stratejik pada Auditi
tahun anggaran .......
Kegiatan stratejik adalah kegiatan
yang spesifik menunjang tusi dan
pengaruhnya signifikan terhadap
keberhasilan kinerja Auditi.
SASARAN AUDIT KINERJA
11. • Periode yang diaudit meliputi masa sejak
1 Januari ....... sampai dengan 31
Desember ......
• Audit dilaksanakan mulai bulan .....
sampai dengan ..........
• Dasar penetapan kegiatan yang akan
diaudit
adalah DIPA dan RKA-KL Auditi….
Tahun Anggaran …….
PERIODE AUDIT KINERJA
12. • Audit Kinerja dilakukan melalui tahapan
perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan.
• Pengukuran Capaian Kinerja dilakukan
dengan metode pengukuran kinerja
Balanced Scorecard (Pengertian 5)
• Metode pengukuran Balaced Scorecard
terbagi menjadi empat perspektif yaitu:
Perspektif Stakeholders
Perspektif Internal Proses
Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Perspektif Keuangan
METODOLOGI AUDIT KINERJA
13. 1. Persiapan
a. Menyusun PKA Pokok dan Jadwal
b. Survey pendahuluan
c. Pengujian SPI
d. Penetapan Indikator Kinerja & PKA Rinci
2. Pelaksanaan
a. Pengukuran Capaian Kinerja melalui
Teknis Audit
b. Analisis Capaian Kinerja
- Identifikasi kelemahan2
- Strategi Pemecahan Masalah
3. Pelaporan
a. Simpulan Hasil Audit
b. Rekomendasi Perbaikan Kinerja
TAHAPAN AUDIT KINERJA
15. 15
1. Menyusun PKA Pokok
2. Menyusun Jadwal
3. Memperoleh Data DIPA/RKA-KL dan Lakip
tahun yang akan diaudit.
4. Mempelajari Pedoman terkait dengan TUSI
auditi, RKA-KL, Permenpan No
09/M.Pan/05/2007 tentang Pedoman
Penyusunan IKU dan Per/20/M.Pan/11/2008
tentang Juklak Penyusunan IKU, Permenpan
dan RB No. 29/2010 Pedoman Penyusunan
Penetapan Kinerja dan Pelaporan AKIP dan
PMK No.249/PMK.02/2010 tentang
Pengukuran dan Evaluasi RKA-KL
PERSIAPAN
16. 16
1. Survei pendahuluan dijelaskan hal-hal yang
berkaitan dengan tujuan survei pendahuluan,
informasi yang harus diperoleh, pihak-pihak
yang terkait, teknik dan metode survei
pendahuluan, diakhiri dengan uraian langkah-
langkah pelaksanaan survei pendahuluan.
2. Pengujian terbatas atas SPI, menguraikan hal-
hal yang berkaitan dengan maksud dan tujuan,
teknik yang digunakan, dan komponen
pengendalian yang diuji.
AUDIT PENDAHULUAN
17. 17
3. Pengujian SPI akan diuraikan hal-hal yang
berkaitan dengan maksud dan tujuan,
teknik yang digunakan, dan komponen
pengendalian yang diuji.
4. Penetapan indikator kinerja akan
menguraikan tentang langkah-langkah
penetapan indikator kinerja baik untuk
audit kinerja atas satuan organisasi/kerja
5. Metodologi pembobotan dengan
pendekatan Balanced Scorecard
18. 18
6. Kesepakatan indikator kinerja/CSF
dan pembobotannya menguraikan
hal-hal terkait dengan aturan
kesepakatan dan bentuk berita acara
kesepakatan (Focus Group).
7. Menyusun PKA Rinci
19. 19
1. Pengukuran/penilaian kinerja meliputi fase
pengujian bukti, pengukuran dan penilaian
capaian kinerja dengan teknik audit dan metode
sampling serta diakhiri dengan penilaian skor
kinerja.
2. Analisis kinerja menguraikan pengujian
mendalam atas kelemahan sistem pengendalian
intern dan langkah-langkah mengidentifikasi
penyebab tidak tercapainya target kinerja atau
critical success factor.
3. Berita acara hasil dan tanggapan audit.
PELAKSANAAN AUDIT KINERJA:
20. 20
1. Verfikasi
Pengujian secara rinci dan teliti tentang
kebenaran, ketelitian perhitungan, kesahihan,
pembukuan, pemilikan, dan eksistensi dari suatu
dokumen.
2. Cek
Menguji kebenaran atau keberadaan sesuatu,
dengan teliti dilokasi.
3. Observasi/pengamatan
Peninjauan dan pengamatan atas suatau objek
secara berhati-hati, ilmiah dan kontinyu selama
kurun waktu tertentu untuk membuktikan suatu
keadaan atau masalah.
TEHNIK AUDIT :
21. 21
4. Pembandingan
Membandingkan data dari satu unit kerja dengan
data dari unit kerja yang lain, atas hal yang sama
dan periode yang sama atau hal yang sama dari
periode yang berbeda, kemudian ditarik
kesimpulannya.
5. Rekonsiliasi
Mencocokkan dua data yang terpisah, mengenai
hal yang sama untuk periode yang sama, yang
dikerjakan oleh instansi/unit/bagian yang berbeda.
6. Analisis
Memecah/mengurai data informasi ke dalam
unsur-unsur yang lebih kecil atau bagian2
sehingga dapat diketahui pola hubungan antar
unsur atau unsur penting yang tersembunyi.
TEHNIK AUDIT :
22. 22
7. Evaluasi
Cara untuk memperoleh suatu simpulan atau
pandangan/penilaian dengan mencari pola
hubungan atau menghubungkan atau merakit
berbagai informasi yang telah diperoleh, baik
informasi/bukti internmaupun bukti ekstern.
8. Vouching
Menelusuri suatu informasi/data dalam suatu
dokumen ke pencatatan pendukungnya menuju
kepada adanya bukti pendukungnya
(Vouhernya) atau menelusur mengikuti
ketentuan/prosedur yang berlaku dari hasil
menuju awal kegiatan.
TEHNIK AUDIT :
23. 23
9. Trasir/Telusuri
Menelusuri suatu bukti transaksi/kejadian
(Voucher) menuju ke penyajian/informasi dalam
suatu dokumen.
10. Permintaan Keterangan
Untuk menggali informasi tertentu dari berbagai
pihak yng kompeten.
TEHNIK AUDIT :
24. 24
1. Penyusunan notisi audit
2. Proses penyusunan laporan dan saran
tindak lanjut,
3. Bentuk dan isi laporan hasil Audit.
4. Audit pemantauan tindak lanjut.
LAPORAN HASILAUDIT DAN
PEMANTAUAN TINDAK LANJUT
25. NO PERSPEKTIF
PEMBOBOTAN
MODEL I MODEL II
1. STAKEHOLDERS 50 60
2. INTERNAL PROSES 20 20
3. PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN 10 10
4. KEUANGAN 10 10
PEMBOBOTAN AUDIT KINERJA
26. 26
No Kategori Skor kinerja Skor kinerja
PMK 249/2011
1. Sangat Berhasil 91 s.d 100 > 90 s.d. 100
2. Berhasil 76 s.d 90 > 80 s.d. 90
3. Cukup Berhasil 60 s.d 75 > 60 s.d. 80
4. Kurang Berhasil 45 s.d 59 > 50 s.d. 60
5. Tidak Berhasil Di bawah 45 Dibawah 50
Penilaian Skor Kinerja
27. NO KEGIATAN INDIKATOR KINERJA BOBOT
1. Pengadaan barang dan jasa
(Pembangunan, Rehab, Pengadaan
Barang, Pemeliharaan, dll)
1. Tepat prosedur
2. Tepat Guna
3. Tepat Kualitas
4. Tepat Sasaran
5. Tepat Jumlah
6. Tepat Waktu
30
10
25
10
15
10
2. Monitoring dan Evaluasi 1. Tepat Prosedur
2. Tepat Guna
3. Tepat Sasaran
4. Tepat Waktu
40
30
20
10
3. Kegiatan/Peningkatan kualitas SDM
(Workshop, sosialisasi, orientasi,
pembinaan dan FGD)
1. Tepat Prosedur
2. Tepat Guna
3. Tepat Sasaran
4. Tepat Jumlah
5. Tepat Waktu
30
20
20
15
15
4. Penyaluran Bantuan berupa barang
atau Fisik lainya
1. Tepat prosedur
2. Tepat Guna
3. Tepat Kualitas
4. Tepat Sasaran
5. Tepat Jumlah
6. Tepat Waktu
25
15
15
20
15
10
KEGIATAN DAN INDIKTOR KINERJA
YANG DIUKUR/DIAUDIT
28. NO KEGIATAN INDIKATOR KINERJA BOBOT
5. Penyaluran Bantuan berupa Uang 1. Tepat prosedur
2. Tepat Guna
3. Tepat Sasaran
4. Tepat Jumlah
5. Tepat Waktu
15
25
20
20
20
6. Kedipsilinan Pegawai (Pembayaran
uang makan)
Jumlah Kehadiran Pegawai 100
7. Pembayaran Tunjangan Profesi 1. Tepat Prosedur
2. Tepat Jumlah
75
25
8. Penyusunan Juklak dan Juknis 1. Tepat prosedur
2. Tepat Isi
50
50
9. Penyusunan RKA-KL 1. Tepat prosedur
2. Tepat Isi
50
50
KEGIATAN DAN INDIKTOR KINERJA
YANG DIUKUR/DIAUDIT
29. NO KEGIATAN INDIKATOR KINERJA BOBOT
10. Penyelenggaraan Pendidikan pada
Madrasah (MIN, MTsN dan MAN)
1. Perangkat Pembelajaran
2. Kualifikasi dan Kompetensi Guru
3. Supervisi Kepala Madrasah
4. Tepat Kurikulum
5. Tepat Rasio Rombel
6. Tepat Rasio Buku Perpustakaan
7. Tepat Sasaran
8. Tepat Alokasi Jam Pelajaran
9. Tingkat Kelulusan
20
10
10
10
10
10
10
10
10
11. Penyelenggaraan Pendidikan
Tinggi yang bermutu (UIN, IAIN,
IHDN, STAIN, STAHN, STAKN,
STAHN, STABN)
1. Kualifikasi Dosen
2. Beban Kerja Dosen
3. Ketersediaan Perangkat Pembelajaran
Dosen
4. Kompetensi Dosen
5. Kedisiplinan Mengajar Dosen
6. Kelulusan Mahasiswa Tepat Waktu
7. Proses Belajar Mengajar sesuai Silabus
8. Ketepatan Jumlah mahasiswa yang
mengikuti Praktikum
9. Prodi yang Memiliki Izin
10. Prodi yang Terakreditasi
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
KEGIATAN DAN INDIKTOR KINERJA
YANG DIUKUR/DIAUDIT
30. NO KEGIATAN INDIKATOR KINERJA BOBOT
12. Penelitian Individu 1. Tepat prosedur
2. Tepat Guna
3. Tepat Sasaran
4. Tepat Waktu
40
20
20
20
13. Penelitian Kelompok 1. Tepat prosedur
2. Tepat Guna
3. Tepat Sasaran
4. Tepat Waktu
40
20
20
20
14. Pembinaan Desa Binaan 1. Tepat Jumlah
2. Tepat Sasaran
50
50
15. Kelompok Pengabdian
Masyarakat
1. Tepat Jumlah
2. Tepat Sasaran
50
50
16. KKN 1. Tepat prosedur
2. Tepat Jumlah
3. Tepat Sasaran
50
25
25
17. Perpustakaan 1. Pelayanan Perpustakaan berbasis IT
2. Kemudahan Akses Perpustakaan Online
3. Jumlah kegiatan user education utk
mahasiswa baru
4. Kelengkapan Katalog Buku
5. Ketepatan Rasio jml buku dg jml
Mahasiswa
20
20
20
20
20
KEGIATAN DAN INDIKTOR KINERJA
YANG DIUKUR/DIAUDIT
31. NO KEGIATAN INDIKATOR KINERJA BOBOT
18. Pusat Komputer dan Sistem
Imformasi
1. Tepat prosedur
2. Tepat Guna
3. Tepat Kualitas
4. Tepat Sasaran
5. Tepat Jumlah
6. Tepat Waktu
20
20
20
20
20
20
19. Laboratorium Terpadu 1. Tepat prosedur
2. Tepat Guna
3. Tepat Kualitas
4. Tepat Sasaran
5. Tepat Jumlah
6. Tepat Waktu
25
20
20
15
10
10
20. Penerbitan Jurnal Studi Islam 1. Tepat Prosedur
2. Tepat Isi
50
50
21. Pendidikan dan Pelatihan 1. Tepat Alokasi Jam Pelajaran
2. Tepat Persyaratan
3. Mata Ajar
4. Bahan Diklat
5. Tepat Waktu Laporan Persiapan
6. Tepat Waktu Laporan Pelaksanaan
7. Tepat Aspek Pelaporan
8. Tepat Jumlah
9. Tepat Kompetensi Widyaiswara
11
12
12
11
10
12
10
10
12
KEGIATAN DAN INDIKTOR KINERJA
YANG DIUKUR/DIAUDIT
32. NO KEGIATAN INDIKATOR KINERJA BOBOT
22. Aspek Keuangan 1. Efisiensi
2. Efektif
75
25
Rumus Efisiensi (2 X Anggaran/Rencana Output)-(Realisasi
Rp/Realisasi Output)/(Anggaran/Rencana
Output) X 100% kemudian dilanjutkan
50% + (Efisiensi/20x50)
Rumus Efektif Realisasi Anggaran/Rencana Anggaran X
100%
KEGIATAN DAN INDIKTOR KINERJA
YANG DIUKUR/DIAUDIT