SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  17
Télécharger pour lire hors ligne
IFL’S BULLETIN
Edisi Mei - Juni 2013 - #2
“Honoring our parents”
Redaksi
Penanggung jawab umum: M. Iman Usman
Penanggung jawab redaksi: Jessica Angkasa
Editor: Aswin Prasetyo
Kontributor: Muhammad Q. Rusydan
Regina Martha Uli
Gigay Citta Acikgenc
Salam redaksi,
Dear Leaders,
Sebagai generasi muda, bagaimana upaya kalian untuk membahagiakan dan
menghargai keluarga kalian, terutama kedua orang tua? Perserikatan Bangsa-
Bangsa pada tahun 2012 telah mengeluarkan resolusi A/RES/66/292 mengenai
Hari Orang Tua Global (Global Day of Parents) yang jatuh pada tanggal 1 Juni
setiap tahunnya. Keputusan tingkat global ini ditujukan untuk memberikan
apresiasi kepada semua orang tua di seluruh dunia atas jerih payah dan
pengorbanan yang diberikan terhadap proses tumbuh kembang anak.
Di dalam resolusi tersebut juga dikatakan bahwa keluarga memiliki kewajiban
besar dalam menjaga dan merawat anak-anak dalam lingkungan yang penuh
cinta, harmoni, dan juga sifat saling memahami. PBB mengajak masyarakat di
seluruh dunia untuk merayakan Hari Orang Tua Global ini, terutama para
generasi muda seperti kita dan juga anak-anak.
Apa yang sudah kamu lakukan demi menghargai kedua orang tua kamu?
Bersyukurlah jika keduanya masih dalam keadaan sehat menemani
kehidupanmu saat ini. Namun jika tidak, bahagiakanlah selalu mereka melalui
doa-doa serta tindakan-tindakan yang akan membuat nama mereka harum.
Karena orang tua lah yang membuat kita hadir di dunia ini untuk melakukan
sebuah perubahan yang baik.
Menunjukkan Cinta Kepada
Orang Tua
oleh Gigay Citta Acikgenc
Apa yang terlintas di benakmu ketika
mendengar kata 'keluarga'? Siapa yang
wajahnya tergambar di bayanganmu ketika
seseorang bertanya tentang keluargamu?
Pertanyaan-pertanyaan semacam ini
lumrah diajukan ketika seseorang ingin
mengetahui lebih lanjut latar belakang
kita.
Tidak bisa dipungkiri, keluarga adalah
lingkungan pertama yang mendampingi
kita mengenal dunia. Ayah, Ibu, dan
beberapa saudara. Atau hanya kita dan
ayah. Bisa jadi hanya kita dan ibu. Keluarga
memiliki pengaruh yang kuat. Pakar
psikologi kerap mengatakan istilah golden
age, periode dimana karakter manusia
mulai dibentuk. Meskipun banyak dari kita
yang lupa bagaimana masa-masa di usia
balita, orang tua tentu memiliki kontribusi
besar dalam membentuk kepribadian kita
hari ini,
Berbicara tentang keluarga, orang tua
khususnya, biasanya diiringi suasana yang
mendadak berubah menjadi sendu dan
jika mencapai klimaks, air mata pun turut
mengalir. Kita hari ini adalah hasil dari
proses interaksi dengan bapak dan ibu.
Proses ini akan terus berlanjut hingga kita
yang kini pemuda kelak juga akan menjadi
orang tua. Keputusan-keputusan yang kita
ambil tentu tidak bisa lepas dari
pertimbangan keduanya. Seminimal apa
pun porsi peran papa dan mama, mereka
adalah bagian penting dari kita hari ini.
Di satu titik, kita kerap kali kita tidak
menyadari makna keberadaan orang tua
kita dan anggota keluarga lainnya.
Supporting system pertama kita ini
cenderung kita abaikan kontribusinya.
Nasihatnya kita anggap angin lalu.
Semangatnya belum selalu menjadi bahan
bakar untuk menjadi pribadi yang lebih
baik dari hari ke hari. Waktu, pikiran, dan
energi yang tercurah masih jarang kita
tukar dengan pencapaian-pencapaian yang
mengembangkan senyum keduanya.
#Speak-up
Kini kita hidup di era yang memungkinkan
teknologi mengatasi masalah jarak.
Mungkin satu panggilan rutin di sela-sela
rencana kita menghabiskan akhir minggu
bersama teman-teman mampu melegakan
hati ayah dan ibu di rumah karena mereka
tahu kabar putrinya baik-baik saja.
Mungkin satu sms ucapan selamat pagi
atau selamat tidur mampu mengobati
kerinduan papa dan mama yang ingin
memeluk putranya. Mungkin kita lupa,
hal-hal sederhana yang kita pikir tidak
berarti apa-apa justru membawa makna
yang luar biasa bagi orang yang
membantu kita belajar berjalan dan
menemani kita sekolah di hari pertama.
Presensi adalah hal yang frekuensinya
semakin tereduksi seiring kita beranjak
dewasa. Meskipun tinggal satu rumah,
kita kerap kali absen dalam keseharian
orang tua kita. Apalagi karena merasa
kedua orang tua kita masih ada, justru kita
tidak menggunakan kesempatan umur
panjangnya untuk membahagiakan
keduanya.
Memang, bapak ibu, papa mama, ayah
bunda bukan manusia sempurna. Pasti
keduanya juga pernah membuat kita
merasa dunia ini begitu tidak adil. Selisih
pendapat, adu argumen, hingga aksi saling
membentak yang kemudian berakhir
dengan pintu berdebam dan mengunci
diri di dalam kamar bisa jadi
meninggalkan gores luka. Namun,
bukankah dalam hidup memaafkan itu
menyembuhkan dan kehadiran itu
melegakan?
Bukan saatnya lagi kita menuntut orang
tua untuk menuruti apa yang kita mau.
Kini saatnya kita yang menuntut diri
sendiri untuk berbuat yang terbaik demi
dua sosok yang paling bahagia
menyambut kelahiran kita di dunia.
Seperti kata John Mayer, love is not a
thing, love is a verb. Selamat
menunjukkan cintamu kepada orang
tuamu dimana pun mereka berada, Rekan
Muda!
#Inspiring”So grateful to be my
parents’ daughter”
Dear leaders, kali ini kita akan berbincang-
bincang dengan salah satu staff IFL yang memiliki
jasa besar dalam pengembangan IFL dari tahap
awal. Ya, Rizki Yuniarini atau yang akrab disapa
sebagai Kiki ini pernah menjabat sebagai
sekretaris IFL pada tahun kepengurusan
pertama, dan ketua divisi funding pada tahun
kepengurusannya yang kedua. Perempuan yang
selalu terlihat gembira dan ceria ini juga sangat
berprestasi loh! Berbagai penghargaan Best
Delegate di kancah Model United Nations (MUN)
di Indonesia dan berbagai negara lainnya
diraihnya dengan gemilang, dan prestasinya
tersebut justru membuatnya ingin mendorong
orang-orang di sekitarnya agar ikut berkembang
bersamanya.
Dengan tema ‘Global Day of Parents’ kali ini, kita
ingin tahu nih bagaimana dukungan dari orang
tua Kiki terhadap segala kegiatannya. Selain itu,
bagaimana Kiki memberikan penghargaan
terhadap kedua orang tuanya? Yuk, kita simak
jawaban dari perempuan yang baru saja kembali
dari program pertukaran pelajar di National
University of Singapore (NUS) ini!
Rizki Yuniarini (Kiki)
Hai Kiki, kita ingin tahu nih pendapat kamu, seberapa besar sih sebenarnya peran orang
tua dalam membentuk dan menjaga tumbuh kembang anak-anaknya?
Peran orang tua itu menentukan konstruksi sosial seorang anak, terutama nilai yang
akhirnya dimiliki oleh seorang anak ketika sudah besar. Tapi, menurut saya, apa yang
'diajarkan' oleh orang tua, bukanlah menjadi hal yang pasti akan terkonstruksi dalam diri
seorang untuk menjadi nilai-nilai yang dipercayainya. Ada kalanya, kita justru akan
memiliki pandangan yang bertolak belakang dan akhirnya membentuk nilai yang bisa saja
berbeda 180 derajat. Tapi intinya, apapun yang orang tua lakukan, it will affect our values,
behaviours, and way of thought.
Kalau di keluarga Kiki sendiri, bagaimana lingkungan keluarga memberikan kasih sayang
dan mendukung aktivitas Kiki selama ini?
Semua anak di rumah saya dididik untuk bisa mandiri dari kecil. Termasuk saya sebagai
anak paling kecil dari tiga bersaudara. Cara mereka memberi kasih sayang adalah dengan
memberi kebebasan untuk kita beraktivitas di dalam maupun luar sekolah/kampus.
Selama menurut mereka kegiatannya positif (bukan tindakan kriminal, dsb.), keduanya
akan dengan sepenuh hati mendukung.
Ada gak sih momen paling berharga hingga saat ini yang Kiki sudah lakukan terhadap
keluarga?
Kalau dibilang momen berharga untuk keluarga, mungkin yang bisa jawab anggota
keluarga lainnya sih. Hehe. Tapi kalau buat saya, saya paling merasa bahagia ketika kedua
orang tua saya bisa tersenyum dan bangga dengan apa yang saya lakukan, saya
perjuangkan, dan yang telah saya raih.
Melihat adanya hari penghargaan terhadap jasa orang tua secara global yang telah
ditetapkan PBB, sebagai pemuda apa yang harusnya kita lakukan? (baik untuk orang tua
yang masih ada, ataupun sudah meninggal)
Apapun yang dilakukan oleh orang tua, mereka adalah orang-orang yang belajar untuk
mengurus manusia sejak kecil hingga sekarang berada. Jadi, berterimakasihlah dan
bahagiakan keduanya karena telah membuat kita menjadi apa kita yang sekarang. At the
very least, you have a mother that brought you into this world, so be thankful for her.
Kiki sebagai calon orang tua di masa depan, ada gak sih harapan ketika nanti memiliki
keluarga dan anak?
Aduh, agak sensitif ya pertanyaannya, hehe. Plus sepertinya masih jauh juga ya. Belum
banyak kepikiran sebenarnya untuk saat ini. Tapi yang jelas, dengan konstruksi nilai sudah
ada, harapannya saya (dan siapapun partner saya di masa depan) bisa jadi orang tua yang
secara seimbang memberi kasih sayang kepada keluarga dan anak. Haha. Mungkin
terdengar klise, tapi pembelajaran menjadi seorang anak membuat saya terdorong untuk
'berinovasi' dalam mengurus anak. Jadi, tanggung jawab mengurus anak bukan di diri saya
saja (sebagai perempuan), atau asisten rumah tangga, tapi saya dan partner saya nantinya
akan mempunyai cara yang khas dalam menjaga tumbuh kembang anak agar menjadi
yang terbaik dan membahagiakan bagi kita berdua.
Pertanyaan penutup nih. Apa yang mau Kiki sampaikan kepada kedua orang tua dengan
segala kesuksesan yang sudah didapat saat ini?
Terima kasih banyak, Pak, Ma, sudah selalu berusaha menyediakan opportunities untuk
aku berkembang dan menjadi diriku yang sekarang. I am so grateful to be your daughter

----
Aswin Prasetyo
#Event
Sunday Sharing vol.7:
Following Your Passion On Social Entrepreneurship
Hi Leaders, sharing session dari Indonesian Future Leaders (IFL) kali ini membawa
tema "Following Your Passion on Social Entepreneurship" dengan pembicaranya,
Leonardo Kamilius.
Pemuda yang biasa disapa Leon sendiri dulu kuliah di Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi, Universitas Indonesia DAN kemudian mendapat kesempatan bekerja di
sebuah perusahan multinasional. Namun siapa sangka ternyata Leon memutuskan
meninggalkan zona nyamannya di perusahaan tersebut dan memutuskan untuk
mengikuti passionnya dalam isu mengentaskan kemiskinan. Ia memulainya dengan
bisnis sosial, yang bertujuan untuk menanggulangi isu sosial dengan pendekatan
bisnis melalui pendirian Koperasi Kasih Indonesia (KKI).
"Koperasi kasih Indonesia adalah impian untuk memberdayakan mereka yang
miskin agar sejahtera. KKI ingin memberdayakan jutaan keluarga Indonesia"
ujarnya dalam Sunday Sharing IFL di Coffee Institute, Jl. Gunawarman, Kebayoran
Baru, Jakarta Selatan, Minggu (19/5).
#Event
Leon juga menegaskan akan pentingnya passion dalam bisnis sosial, "kalau mau
memulai bisnis sosial sangat penting untuk memperhatikan passion, karena
driver utamanya adalah passion, bukan uang."
Lebih lanjut lagi Leon menjelaskan bahwa kunci dari pengentasan kemiskinan
(untuk jangka panjang) adalah edukasi dan kesehatan, sedangkan untuk
keduanya itu membutuhkan income,"Untuk mendapatkan income pilihannya
hanya kerja untuk orang lain atau do your own business sebagai seorang
entrepreneur," jelasnya."Untuk bisnis harus ada will (keinginan), skill
(kemampuan) dan capital (modal), untungnya saat ini sistem microfinance dapat
menyediakan kebutuhan tersebut, terutama dalam pemenuhan modal," sambung
Leon.
Sasaran dari KKI adalah masyarakat miskin dan rentan miskin yang diberdayakan
untuk meminjam dan menabung secara disipilin dengan sistem microfinance.
Selain itu, menurut Leon microfinance adalah alat pengentasan kemiskinan yang
cukup efektif.
Kebiasaan yang lebih suka meminjam sedikit demi sedikit dirubah oleh KKI
dengan memberi syarat menabung juga kepada masyarakat. Hasil dari menabung
itu pun mulai berefek nyata, beberapa dari masyarakat mulai bisa memiliki modal
untuk usaha, dana cadangan untuk biaya kuliah hingga membeli rumah.
"Kalau mau mengubah manusia, ubah cara berpikirnya. Ini memang lebih sulit,
hal yang lebih baik biasanya memang lebih sulit," tutup Leon.
M. Q. Rusydan
#IFLstuff#kelasbelajarbebas
SEBUAH CERITA DARI IFL BALI
“Belajar tidak seharusnya didalam kelas
tetapi belajar bisa dimana saja dan
didapatkan dari siapa saja,” kata – kata itulah
yang menjadi dasar dari
#KelasBelajarBebas.Pada #KelasBelajarBebas
yang pertama ini, gurunya adalah Kak Ade
Wirawan, yang merupakan seorang tuna
rungu. Kak Ade yang juga adalah Mr. Deaf
Indonesia tidak setuju dengan anggapan
bahwa “sulit untuk menjadi guru, dan lebih
baik kita menjadi murid saja.”Ini
membuktikan bahwa dalam kondisi apapun,
kita bisa menjadi guru dan membagikan ilmu
bagi semua orang.#KelasBelajarBebas yang
diadakan IFL Bali ini merupakan program yang
mendapat pencerahan dari “akansaka”.
Dimulai dari tanggal 2 mei 2013, IFL Bali
mulai mempersiapkan kebutuhan dari
#KelasBelajarBebas. Kami memilih sudut
lapangan puputan sebelah sebagai tempat
#KelasBelajarBebas. Semua perlengkapan
sudah siap, sekarang saatnya mengajak anak
– anak maupun orang dewasa untuk ikut
#KelasBelajarBebas. Tak lama kemudian ada
seorang anak kecil lewat di depan kami. “Ayok
dek, ikutan kelas belajar bebas,” kata itulah
yang langsung muncul untuk mengajak anak
tersebut. “Gratis, kak?,” tanya anak itu.
Pertanyaan tersebut membuat kami
tertegun, seakan telah tertanam
dalam pikiran anak itu bahwa kalau
ingin belajar harus membutuhkan
uang. “Iya.Gratis,” dengan cepat kami
menjawab.Mendengar kata gratis,
anak tersebut langsung semangat dan
mengajak teman – temannya untuk
ikut #KelasBelajarBebas.Kelas belajar
pun dibuka oleh Kak Dicky (ketua IFL
Bali) dan selanjutnya Kak Ade
memperkenalkan alfabet bahasa
isyarat.Dengan semangat dan
antusia,s adik – adik mendengarkan
penjelasan dari Kak Ade.
#IFLstuff
“Saya kak, saya kak,” kata itulah yang terlontarkan dengan semangat dari adik - adik itu.
Saat memasuki sesi perkenalan dengan menggunakan bahasa isyarat, dengan terbata –
bata anak kecil itu memperkenalkan namanya dengan arahan dari Kak Ade.
Ditengah-tengah kelas, tiba – tiba Kak Ade memperkenalkan temannya, Kak Chirino.Kak
Chirino adalah tuna rungu yang berasal dari Italia.Bertambahnya guru membuat
bertambahnya juga semangat dan antusias adik – adik ini.Secara bergantian mereka
bertanya kepada Kak Chirino. #KelasbelajarBebas hari pertama pun ditutup dengan
cerita dari Kak Chirino, diiringi dengan senyum antusias serta semangat dari adik – adik
yang membuat kami lebih semangat lagi untuk hari kedua #KelasBelajarBebas.
#KelasBelajarBebas hari pertama telah menjadi “doping” yang memicu semangat kami
(IFL Bali) untuk tidak gentar mengadakan #KelasBelajarBebas yang kedua, dimana kali
ini kelas belajar bebas tidak diadakan sore hari, tapi PAGI HARII!! Tantangan pun
semakin berat karena ini adalah hari Minggu yang identik dengan libur. Untuk hari
kedua, #KelasBelajarBebas diadakan di depan kantor Gubernur Renon. Kali ini, gurunya
adalah Kak Yuliana, seorang tuna rungu yang merupakan adik kelas Kak Ade di SLB
Jimbaran juga. Kelas menjadi lebih menarik karena Kak Yuliana juga membawa serta tiga
temannya, yaitu: Kak Adit, Kak Fanta dan Kak Arcana.
Setelah perlengkapan siap, kami pun mengajak orang-orang untuk ikut
#KelasBelajarBebas. Kak Fahry dan Kak Suri membawa papan promosi ini berkeliling
sekaligus mengajak orang – orang yang lewat untuk ikut serta Eh, ternyata ada bapak
dari TNI nih yang ikutan promosiin #KelasBelajarBebas kita.
Akhirnya semua meja yang kami sediakan telah terisi penuh,.Dengan senang hati,
kamipun memulai pelajaran hari ini yang masih berhubungan dengan bahasa isyarat,
tepatnya bahasa isyarat perkenalan.Kak Yuliana memulai dengan memperkenalkan
dirinya dan selanjutnya memperkenalkan alphabet isyarat.Wah, kali ini murid yang ikut
sangat beragam, mulai dari anak kecil, remaja sampai dewasa ikutan juga.
Ditengah – tengah keasyikan mengajar ternyata #KelasBelajarBebas didatangi oleh
kakak dari GERKATIN (Gerakan untuk Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia), yaitu Kak
Adhi dan Kak Maria. Mereka mengajarkan bernyanyi Lagu Indonesia Raya dengan
bahasa isyarat!
Pelajaran kedua dipandu oleh Kak Idnul dari Bali Berkebun. Ternyata barang – barang
bekas seperti kaleng, gitar bekas, pot atau ember kecil juga bisa dipake sebagai media
tanam loh! Di sesi terakhir pelajaran kedua, tak lupa kak Idnul membagikan bibit kacang
panjang nih. Asyiikkkkk!
#KelasBelajarBebas kemudian dilanjutkan dengan sesi ketiga sekaligus sesi terakhir.
Guru kali adalah Kak Surya.Kak Surya merupakan seorang arsitek yang sedang
menempuh pendidikan di UNUD.Kali ini, Kak Surya berbagi pengetahuannya tentang
konsep pembuatan rumah sehat. Menurut Kak Surya, tiga syarat rumah sehat adalah:
memiliki cukup cahaya yang masuk, memiliki ventilasi yang dapat mengalirkan dan
memberi celah masuk bagi udara, serta arah pintu yang selalu mengarah ke cahaya
bukannya membelakangi cahaya. Dengan rumah sehat tersebut, penghematan energi
lampu dan listrik menjadi maksimal.
Tidak terasa, pelajaran ketiga pun usai..Semoga #KelasBelajarBebas ini tidak berhenti
disini dan selalu bisa membagikan pengetahuan – pengetahuannya bagi semua
orang.Keep SPIRIT #KelasBelajarBebas!
#IFLstuff
Ifl Lampung hadir!
Hai leaders, di bulan Mei 2013 ini IFL kedatangan anggota keluarga baru loh! Teman-
teman dari Lampung kali ini bertekad untuk membuka cabang IFL di sana. Meskipun
baru berdiri, IFL Chapter Lampung yang terdiri dari sembilan pemuda-pemudi penuh
semangat ini ternyata sudah melakukan sebuah proyek sosial! Proyek yang mereka
lakukan berkaitan dengan tema edukasi, mengajak anak-anak di pesisir untuk belajar
bersama mereka semua.
Seru dan semangat sekali sepertinya ya teman-teman kita dari Lampung ini! Bagi
kalian yang ingin tahu lebih lanjut mengenai IFL Chapter Lampung, silakan follow
akun Twitter mereka di @IFLLampung ya! 
Aswin Prasetyo
#IFLstuffStaff of The Month
“Volunteering is a way to both develop yourself and
our society. I encourage you all to follow what I
do, too! : )”
- Leny Candra, IFL’s staff of the month May 2013
#Q&AQ and a about parents!
Hi Leaders, because June 1st was “Global Day of Parents” (yay!), IFL decided to have a
question and answer with the followers on our twitter account (which is
@ifutureleaders ! So here’s a few of the coolest comments we got! Enjoy! : )
Q: Write a thankful tweet to your parents and read it to them!
“Dear mum&dad, thank u for everything you've done to me, I can't be who I am
today without u, no words can't describe how grateful I am to have you in my life,
you're angels from heaven. I love you. Xx“
(Rizky Ariningtyas- @atherizt)
Q: If you could buy something for your mom and dad, what would it be?
a very comfort bed and an album of ebiet g ade
Resita Yuana ‫‏‬@yuanaresita
Q: What do your parents mean to you?
they are the reason i'm here, live, exist, and strong to face the world
Adita kusuma ‫‏‬@aditakusuma
they are the reason why I always want to be a better person everyday. They are the
spirit and motivation of my life.
Melda Puteri Juwita ‫‏‬@meldaputeri
Q: Lebih deket sama siapa? Papa-mama?
Bapak, karena lebih banyak kesamaan:)
Ira Tirta K ‫‏‬@iratirrta
#Q&A
Q: Who is more discipline/protective? Mom or dad?
Mum
Zainul Mustakim ‫‏‬@thebongbong
Q: What is the best memory you got so far with your mom and dad?
high school graduation day,glad to present my best n make them proud of me :3
Ran Chameleon ‫‏‬@ran_ratna
Q: What are you most thankful to your parents about?
How Dad prepared me to be independent before he passed away
Z. S. Jackstadt ‫‏‬@sozivan
Q: Who do you talk to when you have relationship problems? Your mom or your
dad?
absolutely i will talk to my mom, she always hear me and give solution
nurkhofifah12 ‫‏‬@nirmalaovi
My mom.. Actually, it's hard to tall about my relationship to my dad~
Dyana Wardhani (한수영) ‫‏‬@ddyanawardhani
INITIATE
ACT
SHARE
INSPIRE
Follow us on Twitter @ifutureleaders
Website : http://indonesianfutureleaders.org
Facebook : Indonesian Future Leaders
Email : info@indonesianfutureleaders.org

Contenu connexe

Tendances

Bfamilynd health pk asgm^^
Bfamilynd health pk asgm^^Bfamilynd health pk asgm^^
Bfamilynd health pk asgm^^Beh Ming Hua
 
Cara sederhana berbakti dan memuliakan orang tua
Cara sederhana berbakti dan memuliakan orang tuaCara sederhana berbakti dan memuliakan orang tua
Cara sederhana berbakti dan memuliakan orang tuaDiniSN1
 
Contoh karangan-berpandu-1
Contoh karangan-berpandu-1Contoh karangan-berpandu-1
Contoh karangan-berpandu-1Loh Yan
 
Contoh karangan
Contoh karanganContoh karangan
Contoh karanganNur Afifa
 
Saat Anak Digegas Meretas
Saat Anak Digegas MeretasSaat Anak Digegas Meretas
Saat Anak Digegas MeretasLusius Sinurat
 
Konsep diri-elly-risman
Konsep diri-elly-rismanKonsep diri-elly-risman
Konsep diri-elly-rismanVicky Shen
 
Skema Bm Kertas1 Set3
Skema Bm Kertas1 Set3Skema Bm Kertas1 Set3
Skema Bm Kertas1 Set3Kay Aniza
 
Keluarga Dalam Arus Media Digital
Keluarga Dalam Arus Media DigitalKeluarga Dalam Arus Media Digital
Keluarga Dalam Arus Media Digitalkarangpanas
 
tips for BM SPM 2012
tips for BM SPM 2012tips for BM SPM 2012
tips for BM SPM 2012Henry Gan
 
Unit 7 sejarah kita
Unit 7 sejarah kitaUnit 7 sejarah kita
Unit 7 sejarah kitaKPM
 
Karangan
KaranganKarangan
Karangansairee
 

Tendances (15)

Bfamilynd health pk asgm^^
Bfamilynd health pk asgm^^Bfamilynd health pk asgm^^
Bfamilynd health pk asgm^^
 
Cara sederhana berbakti dan memuliakan orang tua
Cara sederhana berbakti dan memuliakan orang tuaCara sederhana berbakti dan memuliakan orang tua
Cara sederhana berbakti dan memuliakan orang tua
 
Remaja kristen pp
Remaja kristen ppRemaja kristen pp
Remaja kristen pp
 
Contoh karangan-berpandu-1
Contoh karangan-berpandu-1Contoh karangan-berpandu-1
Contoh karangan-berpandu-1
 
Pidato
PidatoPidato
Pidato
 
Makalah Parenting
Makalah ParentingMakalah Parenting
Makalah Parenting
 
Contoh karangan
Contoh karanganContoh karangan
Contoh karangan
 
Kesejatian Hidup Dalam Keluarga, 2010
Kesejatian Hidup Dalam Keluarga, 2010Kesejatian Hidup Dalam Keluarga, 2010
Kesejatian Hidup Dalam Keluarga, 2010
 
Saat Anak Digegas Meretas
Saat Anak Digegas MeretasSaat Anak Digegas Meretas
Saat Anak Digegas Meretas
 
Konsep diri-elly-risman
Konsep diri-elly-rismanKonsep diri-elly-risman
Konsep diri-elly-risman
 
Skema Bm Kertas1 Set3
Skema Bm Kertas1 Set3Skema Bm Kertas1 Set3
Skema Bm Kertas1 Set3
 
Keluarga Dalam Arus Media Digital
Keluarga Dalam Arus Media DigitalKeluarga Dalam Arus Media Digital
Keluarga Dalam Arus Media Digital
 
tips for BM SPM 2012
tips for BM SPM 2012tips for BM SPM 2012
tips for BM SPM 2012
 
Unit 7 sejarah kita
Unit 7 sejarah kitaUnit 7 sejarah kita
Unit 7 sejarah kita
 
Karangan
KaranganKarangan
Karangan
 

Similaire à buletin IFL Mei-Juni'13

Anggota kehidupan keluarga
Anggota kehidupan keluargaAnggota kehidupan keluarga
Anggota kehidupan keluargaIyens Syeikhbu
 
Anggota kehidupan keluarga
Anggota kehidupan keluargaAnggota kehidupan keluarga
Anggota kehidupan keluargaIyens Syeikhbu
 
Materi pengasuhan cerdas dan inspiratif.pptx
Materi pengasuhan cerdas dan inspiratif.pptxMateri pengasuhan cerdas dan inspiratif.pptx
Materi pengasuhan cerdas dan inspiratif.pptxdwisustiana
 
Sesi 3-parenting-di-era-digital-tips
Sesi 3-parenting-di-era-digital-tipsSesi 3-parenting-di-era-digital-tips
Sesi 3-parenting-di-era-digital-tipsFidelis Waruwu
 
10 peran orang tua dalam membina remaja.pptx
10 peran orang tua dalam membina remaja.pptx10 peran orang tua dalam membina remaja.pptx
10 peran orang tua dalam membina remaja.pptxssuserd1c603
 
Rpp kelas 2, selasa, 14 september 2021
Rpp kelas 2, selasa, 14 september 2021Rpp kelas 2, selasa, 14 september 2021
Rpp kelas 2, selasa, 14 september 2021AlamBahtiar2
 
eBook 1001 cara bicara dengan remaja.pdf
eBook 1001 cara bicara dengan remaja.pdfeBook 1001 cara bicara dengan remaja.pdf
eBook 1001 cara bicara dengan remaja.pdfleni narulita
 
Peranan keluarga dalam menangani gejala (pidato)
Peranan keluarga dalam menangani gejala (pidato)Peranan keluarga dalam menangani gejala (pidato)
Peranan keluarga dalam menangani gejala (pidato)Marzura Abu Bakar
 
9. RPL Tanggung Jawab Seorang Siswa.docx
9. RPL Tanggung Jawab Seorang Siswa.docx9. RPL Tanggung Jawab Seorang Siswa.docx
9. RPL Tanggung Jawab Seorang Siswa.docxtutialawiyah61188
 

Similaire à buletin IFL Mei-Juni'13 (20)

Anggota kehidupan keluarga
Anggota kehidupan keluargaAnggota kehidupan keluarga
Anggota kehidupan keluarga
 
Anggota kehidupan keluarga
Anggota kehidupan keluargaAnggota kehidupan keluarga
Anggota kehidupan keluarga
 
Materi pengasuhan cerdas dan inspiratif.pptx
Materi pengasuhan cerdas dan inspiratif.pptxMateri pengasuhan cerdas dan inspiratif.pptx
Materi pengasuhan cerdas dan inspiratif.pptx
 
Sesi 3-parenting-di-era-digital-tips
Sesi 3-parenting-di-era-digital-tipsSesi 3-parenting-di-era-digital-tips
Sesi 3-parenting-di-era-digital-tips
 
Makalah Kenakalan Remaja
Makalah Kenakalan RemajaMakalah Kenakalan Remaja
Makalah Kenakalan Remaja
 
Panggilan menjadi orangtua
Panggilan menjadi orangtuaPanggilan menjadi orangtua
Panggilan menjadi orangtua
 
10 peran orang tua dalam membina remaja.pptx
10 peran orang tua dalam membina remaja.pptx10 peran orang tua dalam membina remaja.pptx
10 peran orang tua dalam membina remaja.pptx
 
Makalah sosiologi keluarga
Makalah sosiologi keluargaMakalah sosiologi keluarga
Makalah sosiologi keluarga
 
Makalah sosiologi keluarga
Makalah sosiologi keluargaMakalah sosiologi keluarga
Makalah sosiologi keluarga
 
Rpp kelas 2, selasa, 14 september 2021
Rpp kelas 2, selasa, 14 september 2021Rpp kelas 2, selasa, 14 september 2021
Rpp kelas 2, selasa, 14 september 2021
 
eBook 1001 cara bicara dengan remaja.pdf
eBook 1001 cara bicara dengan remaja.pdfeBook 1001 cara bicara dengan remaja.pdf
eBook 1001 cara bicara dengan remaja.pdf
 
Peranan keluarga dalam menangani gejala (pidato)
Peranan keluarga dalam menangani gejala (pidato)Peranan keluarga dalam menangani gejala (pidato)
Peranan keluarga dalam menangani gejala (pidato)
 
Contoh LKS Sekolah Dasar KD 6
Contoh LKS Sekolah Dasar KD 6Contoh LKS Sekolah Dasar KD 6
Contoh LKS Sekolah Dasar KD 6
 
Melon
MelonMelon
Melon
 
Pidato
PidatoPidato
Pidato
 
Bab i1
Bab i1Bab i1
Bab i1
 
Bab i1
Bab i1Bab i1
Bab i1
 
Makalah pendidikan karakter
Makalah pendidikan karakterMakalah pendidikan karakter
Makalah pendidikan karakter
 
Makalah Pendidikan karakter
Makalah Pendidikan karakterMakalah Pendidikan karakter
Makalah Pendidikan karakter
 
9. RPL Tanggung Jawab Seorang Siswa.docx
9. RPL Tanggung Jawab Seorang Siswa.docx9. RPL Tanggung Jawab Seorang Siswa.docx
9. RPL Tanggung Jawab Seorang Siswa.docx
 

buletin IFL Mei-Juni'13

  • 1. IFL’S BULLETIN Edisi Mei - Juni 2013 - #2
  • 2. “Honoring our parents” Redaksi Penanggung jawab umum: M. Iman Usman Penanggung jawab redaksi: Jessica Angkasa Editor: Aswin Prasetyo Kontributor: Muhammad Q. Rusydan Regina Martha Uli Gigay Citta Acikgenc Salam redaksi, Dear Leaders, Sebagai generasi muda, bagaimana upaya kalian untuk membahagiakan dan menghargai keluarga kalian, terutama kedua orang tua? Perserikatan Bangsa- Bangsa pada tahun 2012 telah mengeluarkan resolusi A/RES/66/292 mengenai Hari Orang Tua Global (Global Day of Parents) yang jatuh pada tanggal 1 Juni setiap tahunnya. Keputusan tingkat global ini ditujukan untuk memberikan apresiasi kepada semua orang tua di seluruh dunia atas jerih payah dan pengorbanan yang diberikan terhadap proses tumbuh kembang anak. Di dalam resolusi tersebut juga dikatakan bahwa keluarga memiliki kewajiban besar dalam menjaga dan merawat anak-anak dalam lingkungan yang penuh cinta, harmoni, dan juga sifat saling memahami. PBB mengajak masyarakat di seluruh dunia untuk merayakan Hari Orang Tua Global ini, terutama para generasi muda seperti kita dan juga anak-anak. Apa yang sudah kamu lakukan demi menghargai kedua orang tua kamu? Bersyukurlah jika keduanya masih dalam keadaan sehat menemani kehidupanmu saat ini. Namun jika tidak, bahagiakanlah selalu mereka melalui doa-doa serta tindakan-tindakan yang akan membuat nama mereka harum. Karena orang tua lah yang membuat kita hadir di dunia ini untuk melakukan sebuah perubahan yang baik.
  • 3. Menunjukkan Cinta Kepada Orang Tua oleh Gigay Citta Acikgenc Apa yang terlintas di benakmu ketika mendengar kata 'keluarga'? Siapa yang wajahnya tergambar di bayanganmu ketika seseorang bertanya tentang keluargamu? Pertanyaan-pertanyaan semacam ini lumrah diajukan ketika seseorang ingin mengetahui lebih lanjut latar belakang kita. Tidak bisa dipungkiri, keluarga adalah lingkungan pertama yang mendampingi kita mengenal dunia. Ayah, Ibu, dan beberapa saudara. Atau hanya kita dan ayah. Bisa jadi hanya kita dan ibu. Keluarga memiliki pengaruh yang kuat. Pakar psikologi kerap mengatakan istilah golden age, periode dimana karakter manusia mulai dibentuk. Meskipun banyak dari kita yang lupa bagaimana masa-masa di usia balita, orang tua tentu memiliki kontribusi besar dalam membentuk kepribadian kita hari ini, Berbicara tentang keluarga, orang tua khususnya, biasanya diiringi suasana yang mendadak berubah menjadi sendu dan jika mencapai klimaks, air mata pun turut mengalir. Kita hari ini adalah hasil dari proses interaksi dengan bapak dan ibu. Proses ini akan terus berlanjut hingga kita yang kini pemuda kelak juga akan menjadi orang tua. Keputusan-keputusan yang kita ambil tentu tidak bisa lepas dari pertimbangan keduanya. Seminimal apa pun porsi peran papa dan mama, mereka adalah bagian penting dari kita hari ini. Di satu titik, kita kerap kali kita tidak menyadari makna keberadaan orang tua kita dan anggota keluarga lainnya. Supporting system pertama kita ini cenderung kita abaikan kontribusinya. Nasihatnya kita anggap angin lalu. Semangatnya belum selalu menjadi bahan bakar untuk menjadi pribadi yang lebih baik dari hari ke hari. Waktu, pikiran, dan energi yang tercurah masih jarang kita tukar dengan pencapaian-pencapaian yang mengembangkan senyum keduanya. #Speak-up
  • 4. Kini kita hidup di era yang memungkinkan teknologi mengatasi masalah jarak. Mungkin satu panggilan rutin di sela-sela rencana kita menghabiskan akhir minggu bersama teman-teman mampu melegakan hati ayah dan ibu di rumah karena mereka tahu kabar putrinya baik-baik saja. Mungkin satu sms ucapan selamat pagi atau selamat tidur mampu mengobati kerinduan papa dan mama yang ingin memeluk putranya. Mungkin kita lupa, hal-hal sederhana yang kita pikir tidak berarti apa-apa justru membawa makna yang luar biasa bagi orang yang membantu kita belajar berjalan dan menemani kita sekolah di hari pertama. Presensi adalah hal yang frekuensinya semakin tereduksi seiring kita beranjak dewasa. Meskipun tinggal satu rumah, kita kerap kali absen dalam keseharian orang tua kita. Apalagi karena merasa kedua orang tua kita masih ada, justru kita tidak menggunakan kesempatan umur panjangnya untuk membahagiakan keduanya. Memang, bapak ibu, papa mama, ayah bunda bukan manusia sempurna. Pasti keduanya juga pernah membuat kita merasa dunia ini begitu tidak adil. Selisih pendapat, adu argumen, hingga aksi saling membentak yang kemudian berakhir dengan pintu berdebam dan mengunci diri di dalam kamar bisa jadi meninggalkan gores luka. Namun, bukankah dalam hidup memaafkan itu menyembuhkan dan kehadiran itu melegakan? Bukan saatnya lagi kita menuntut orang tua untuk menuruti apa yang kita mau. Kini saatnya kita yang menuntut diri sendiri untuk berbuat yang terbaik demi dua sosok yang paling bahagia menyambut kelahiran kita di dunia. Seperti kata John Mayer, love is not a thing, love is a verb. Selamat menunjukkan cintamu kepada orang tuamu dimana pun mereka berada, Rekan Muda!
  • 5. #Inspiring”So grateful to be my parents’ daughter” Dear leaders, kali ini kita akan berbincang- bincang dengan salah satu staff IFL yang memiliki jasa besar dalam pengembangan IFL dari tahap awal. Ya, Rizki Yuniarini atau yang akrab disapa sebagai Kiki ini pernah menjabat sebagai sekretaris IFL pada tahun kepengurusan pertama, dan ketua divisi funding pada tahun kepengurusannya yang kedua. Perempuan yang selalu terlihat gembira dan ceria ini juga sangat berprestasi loh! Berbagai penghargaan Best Delegate di kancah Model United Nations (MUN) di Indonesia dan berbagai negara lainnya diraihnya dengan gemilang, dan prestasinya tersebut justru membuatnya ingin mendorong orang-orang di sekitarnya agar ikut berkembang bersamanya. Dengan tema ‘Global Day of Parents’ kali ini, kita ingin tahu nih bagaimana dukungan dari orang tua Kiki terhadap segala kegiatannya. Selain itu, bagaimana Kiki memberikan penghargaan terhadap kedua orang tuanya? Yuk, kita simak jawaban dari perempuan yang baru saja kembali dari program pertukaran pelajar di National University of Singapore (NUS) ini! Rizki Yuniarini (Kiki)
  • 6. Hai Kiki, kita ingin tahu nih pendapat kamu, seberapa besar sih sebenarnya peran orang tua dalam membentuk dan menjaga tumbuh kembang anak-anaknya? Peran orang tua itu menentukan konstruksi sosial seorang anak, terutama nilai yang akhirnya dimiliki oleh seorang anak ketika sudah besar. Tapi, menurut saya, apa yang 'diajarkan' oleh orang tua, bukanlah menjadi hal yang pasti akan terkonstruksi dalam diri seorang untuk menjadi nilai-nilai yang dipercayainya. Ada kalanya, kita justru akan memiliki pandangan yang bertolak belakang dan akhirnya membentuk nilai yang bisa saja berbeda 180 derajat. Tapi intinya, apapun yang orang tua lakukan, it will affect our values, behaviours, and way of thought. Kalau di keluarga Kiki sendiri, bagaimana lingkungan keluarga memberikan kasih sayang dan mendukung aktivitas Kiki selama ini? Semua anak di rumah saya dididik untuk bisa mandiri dari kecil. Termasuk saya sebagai anak paling kecil dari tiga bersaudara. Cara mereka memberi kasih sayang adalah dengan memberi kebebasan untuk kita beraktivitas di dalam maupun luar sekolah/kampus. Selama menurut mereka kegiatannya positif (bukan tindakan kriminal, dsb.), keduanya akan dengan sepenuh hati mendukung. Ada gak sih momen paling berharga hingga saat ini yang Kiki sudah lakukan terhadap keluarga? Kalau dibilang momen berharga untuk keluarga, mungkin yang bisa jawab anggota keluarga lainnya sih. Hehe. Tapi kalau buat saya, saya paling merasa bahagia ketika kedua orang tua saya bisa tersenyum dan bangga dengan apa yang saya lakukan, saya perjuangkan, dan yang telah saya raih.
  • 7. Melihat adanya hari penghargaan terhadap jasa orang tua secara global yang telah ditetapkan PBB, sebagai pemuda apa yang harusnya kita lakukan? (baik untuk orang tua yang masih ada, ataupun sudah meninggal) Apapun yang dilakukan oleh orang tua, mereka adalah orang-orang yang belajar untuk mengurus manusia sejak kecil hingga sekarang berada. Jadi, berterimakasihlah dan bahagiakan keduanya karena telah membuat kita menjadi apa kita yang sekarang. At the very least, you have a mother that brought you into this world, so be thankful for her. Kiki sebagai calon orang tua di masa depan, ada gak sih harapan ketika nanti memiliki keluarga dan anak? Aduh, agak sensitif ya pertanyaannya, hehe. Plus sepertinya masih jauh juga ya. Belum banyak kepikiran sebenarnya untuk saat ini. Tapi yang jelas, dengan konstruksi nilai sudah ada, harapannya saya (dan siapapun partner saya di masa depan) bisa jadi orang tua yang secara seimbang memberi kasih sayang kepada keluarga dan anak. Haha. Mungkin terdengar klise, tapi pembelajaran menjadi seorang anak membuat saya terdorong untuk 'berinovasi' dalam mengurus anak. Jadi, tanggung jawab mengurus anak bukan di diri saya saja (sebagai perempuan), atau asisten rumah tangga, tapi saya dan partner saya nantinya akan mempunyai cara yang khas dalam menjaga tumbuh kembang anak agar menjadi yang terbaik dan membahagiakan bagi kita berdua. Pertanyaan penutup nih. Apa yang mau Kiki sampaikan kepada kedua orang tua dengan segala kesuksesan yang sudah didapat saat ini? Terima kasih banyak, Pak, Ma, sudah selalu berusaha menyediakan opportunities untuk aku berkembang dan menjadi diriku yang sekarang. I am so grateful to be your daughter  ---- Aswin Prasetyo
  • 8. #Event Sunday Sharing vol.7: Following Your Passion On Social Entrepreneurship Hi Leaders, sharing session dari Indonesian Future Leaders (IFL) kali ini membawa tema "Following Your Passion on Social Entepreneurship" dengan pembicaranya, Leonardo Kamilius. Pemuda yang biasa disapa Leon sendiri dulu kuliah di Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia DAN kemudian mendapat kesempatan bekerja di sebuah perusahan multinasional. Namun siapa sangka ternyata Leon memutuskan meninggalkan zona nyamannya di perusahaan tersebut dan memutuskan untuk mengikuti passionnya dalam isu mengentaskan kemiskinan. Ia memulainya dengan bisnis sosial, yang bertujuan untuk menanggulangi isu sosial dengan pendekatan bisnis melalui pendirian Koperasi Kasih Indonesia (KKI). "Koperasi kasih Indonesia adalah impian untuk memberdayakan mereka yang miskin agar sejahtera. KKI ingin memberdayakan jutaan keluarga Indonesia" ujarnya dalam Sunday Sharing IFL di Coffee Institute, Jl. Gunawarman, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (19/5).
  • 9. #Event Leon juga menegaskan akan pentingnya passion dalam bisnis sosial, "kalau mau memulai bisnis sosial sangat penting untuk memperhatikan passion, karena driver utamanya adalah passion, bukan uang." Lebih lanjut lagi Leon menjelaskan bahwa kunci dari pengentasan kemiskinan (untuk jangka panjang) adalah edukasi dan kesehatan, sedangkan untuk keduanya itu membutuhkan income,"Untuk mendapatkan income pilihannya hanya kerja untuk orang lain atau do your own business sebagai seorang entrepreneur," jelasnya."Untuk bisnis harus ada will (keinginan), skill (kemampuan) dan capital (modal), untungnya saat ini sistem microfinance dapat menyediakan kebutuhan tersebut, terutama dalam pemenuhan modal," sambung Leon. Sasaran dari KKI adalah masyarakat miskin dan rentan miskin yang diberdayakan untuk meminjam dan menabung secara disipilin dengan sistem microfinance. Selain itu, menurut Leon microfinance adalah alat pengentasan kemiskinan yang cukup efektif. Kebiasaan yang lebih suka meminjam sedikit demi sedikit dirubah oleh KKI dengan memberi syarat menabung juga kepada masyarakat. Hasil dari menabung itu pun mulai berefek nyata, beberapa dari masyarakat mulai bisa memiliki modal untuk usaha, dana cadangan untuk biaya kuliah hingga membeli rumah. "Kalau mau mengubah manusia, ubah cara berpikirnya. Ini memang lebih sulit, hal yang lebih baik biasanya memang lebih sulit," tutup Leon. M. Q. Rusydan
  • 10. #IFLstuff#kelasbelajarbebas SEBUAH CERITA DARI IFL BALI “Belajar tidak seharusnya didalam kelas tetapi belajar bisa dimana saja dan didapatkan dari siapa saja,” kata – kata itulah yang menjadi dasar dari #KelasBelajarBebas.Pada #KelasBelajarBebas yang pertama ini, gurunya adalah Kak Ade Wirawan, yang merupakan seorang tuna rungu. Kak Ade yang juga adalah Mr. Deaf Indonesia tidak setuju dengan anggapan bahwa “sulit untuk menjadi guru, dan lebih baik kita menjadi murid saja.”Ini membuktikan bahwa dalam kondisi apapun, kita bisa menjadi guru dan membagikan ilmu bagi semua orang.#KelasBelajarBebas yang diadakan IFL Bali ini merupakan program yang mendapat pencerahan dari “akansaka”. Dimulai dari tanggal 2 mei 2013, IFL Bali mulai mempersiapkan kebutuhan dari #KelasBelajarBebas. Kami memilih sudut lapangan puputan sebelah sebagai tempat #KelasBelajarBebas. Semua perlengkapan sudah siap, sekarang saatnya mengajak anak – anak maupun orang dewasa untuk ikut #KelasBelajarBebas. Tak lama kemudian ada seorang anak kecil lewat di depan kami. “Ayok dek, ikutan kelas belajar bebas,” kata itulah yang langsung muncul untuk mengajak anak tersebut. “Gratis, kak?,” tanya anak itu. Pertanyaan tersebut membuat kami tertegun, seakan telah tertanam dalam pikiran anak itu bahwa kalau ingin belajar harus membutuhkan uang. “Iya.Gratis,” dengan cepat kami menjawab.Mendengar kata gratis, anak tersebut langsung semangat dan mengajak teman – temannya untuk ikut #KelasBelajarBebas.Kelas belajar pun dibuka oleh Kak Dicky (ketua IFL Bali) dan selanjutnya Kak Ade memperkenalkan alfabet bahasa isyarat.Dengan semangat dan antusia,s adik – adik mendengarkan penjelasan dari Kak Ade.
  • 11. #IFLstuff “Saya kak, saya kak,” kata itulah yang terlontarkan dengan semangat dari adik - adik itu. Saat memasuki sesi perkenalan dengan menggunakan bahasa isyarat, dengan terbata – bata anak kecil itu memperkenalkan namanya dengan arahan dari Kak Ade. Ditengah-tengah kelas, tiba – tiba Kak Ade memperkenalkan temannya, Kak Chirino.Kak Chirino adalah tuna rungu yang berasal dari Italia.Bertambahnya guru membuat bertambahnya juga semangat dan antusias adik – adik ini.Secara bergantian mereka bertanya kepada Kak Chirino. #KelasbelajarBebas hari pertama pun ditutup dengan cerita dari Kak Chirino, diiringi dengan senyum antusias serta semangat dari adik – adik yang membuat kami lebih semangat lagi untuk hari kedua #KelasBelajarBebas. #KelasBelajarBebas hari pertama telah menjadi “doping” yang memicu semangat kami (IFL Bali) untuk tidak gentar mengadakan #KelasBelajarBebas yang kedua, dimana kali ini kelas belajar bebas tidak diadakan sore hari, tapi PAGI HARII!! Tantangan pun semakin berat karena ini adalah hari Minggu yang identik dengan libur. Untuk hari kedua, #KelasBelajarBebas diadakan di depan kantor Gubernur Renon. Kali ini, gurunya adalah Kak Yuliana, seorang tuna rungu yang merupakan adik kelas Kak Ade di SLB Jimbaran juga. Kelas menjadi lebih menarik karena Kak Yuliana juga membawa serta tiga temannya, yaitu: Kak Adit, Kak Fanta dan Kak Arcana. Setelah perlengkapan siap, kami pun mengajak orang-orang untuk ikut #KelasBelajarBebas. Kak Fahry dan Kak Suri membawa papan promosi ini berkeliling sekaligus mengajak orang – orang yang lewat untuk ikut serta Eh, ternyata ada bapak dari TNI nih yang ikutan promosiin #KelasBelajarBebas kita.
  • 12. Akhirnya semua meja yang kami sediakan telah terisi penuh,.Dengan senang hati, kamipun memulai pelajaran hari ini yang masih berhubungan dengan bahasa isyarat, tepatnya bahasa isyarat perkenalan.Kak Yuliana memulai dengan memperkenalkan dirinya dan selanjutnya memperkenalkan alphabet isyarat.Wah, kali ini murid yang ikut sangat beragam, mulai dari anak kecil, remaja sampai dewasa ikutan juga. Ditengah – tengah keasyikan mengajar ternyata #KelasBelajarBebas didatangi oleh kakak dari GERKATIN (Gerakan untuk Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia), yaitu Kak Adhi dan Kak Maria. Mereka mengajarkan bernyanyi Lagu Indonesia Raya dengan bahasa isyarat! Pelajaran kedua dipandu oleh Kak Idnul dari Bali Berkebun. Ternyata barang – barang bekas seperti kaleng, gitar bekas, pot atau ember kecil juga bisa dipake sebagai media tanam loh! Di sesi terakhir pelajaran kedua, tak lupa kak Idnul membagikan bibit kacang panjang nih. Asyiikkkkk! #KelasBelajarBebas kemudian dilanjutkan dengan sesi ketiga sekaligus sesi terakhir. Guru kali adalah Kak Surya.Kak Surya merupakan seorang arsitek yang sedang menempuh pendidikan di UNUD.Kali ini, Kak Surya berbagi pengetahuannya tentang konsep pembuatan rumah sehat. Menurut Kak Surya, tiga syarat rumah sehat adalah: memiliki cukup cahaya yang masuk, memiliki ventilasi yang dapat mengalirkan dan memberi celah masuk bagi udara, serta arah pintu yang selalu mengarah ke cahaya bukannya membelakangi cahaya. Dengan rumah sehat tersebut, penghematan energi lampu dan listrik menjadi maksimal. Tidak terasa, pelajaran ketiga pun usai..Semoga #KelasBelajarBebas ini tidak berhenti disini dan selalu bisa membagikan pengetahuan – pengetahuannya bagi semua orang.Keep SPIRIT #KelasBelajarBebas!
  • 13. #IFLstuff Ifl Lampung hadir! Hai leaders, di bulan Mei 2013 ini IFL kedatangan anggota keluarga baru loh! Teman- teman dari Lampung kali ini bertekad untuk membuka cabang IFL di sana. Meskipun baru berdiri, IFL Chapter Lampung yang terdiri dari sembilan pemuda-pemudi penuh semangat ini ternyata sudah melakukan sebuah proyek sosial! Proyek yang mereka lakukan berkaitan dengan tema edukasi, mengajak anak-anak di pesisir untuk belajar bersama mereka semua. Seru dan semangat sekali sepertinya ya teman-teman kita dari Lampung ini! Bagi kalian yang ingin tahu lebih lanjut mengenai IFL Chapter Lampung, silakan follow akun Twitter mereka di @IFLLampung ya!  Aswin Prasetyo
  • 14. #IFLstuffStaff of The Month “Volunteering is a way to both develop yourself and our society. I encourage you all to follow what I do, too! : )” - Leny Candra, IFL’s staff of the month May 2013
  • 15. #Q&AQ and a about parents! Hi Leaders, because June 1st was “Global Day of Parents” (yay!), IFL decided to have a question and answer with the followers on our twitter account (which is @ifutureleaders ! So here’s a few of the coolest comments we got! Enjoy! : ) Q: Write a thankful tweet to your parents and read it to them! “Dear mum&dad, thank u for everything you've done to me, I can't be who I am today without u, no words can't describe how grateful I am to have you in my life, you're angels from heaven. I love you. Xx“ (Rizky Ariningtyas- @atherizt) Q: If you could buy something for your mom and dad, what would it be? a very comfort bed and an album of ebiet g ade Resita Yuana ‫‏‬@yuanaresita Q: What do your parents mean to you? they are the reason i'm here, live, exist, and strong to face the world Adita kusuma ‫‏‬@aditakusuma they are the reason why I always want to be a better person everyday. They are the spirit and motivation of my life. Melda Puteri Juwita ‫‏‬@meldaputeri Q: Lebih deket sama siapa? Papa-mama? Bapak, karena lebih banyak kesamaan:) Ira Tirta K ‫‏‬@iratirrta
  • 16. #Q&A Q: Who is more discipline/protective? Mom or dad? Mum Zainul Mustakim ‫‏‬@thebongbong Q: What is the best memory you got so far with your mom and dad? high school graduation day,glad to present my best n make them proud of me :3 Ran Chameleon ‫‏‬@ran_ratna Q: What are you most thankful to your parents about? How Dad prepared me to be independent before he passed away Z. S. Jackstadt ‫‏‬@sozivan Q: Who do you talk to when you have relationship problems? Your mom or your dad? absolutely i will talk to my mom, she always hear me and give solution nurkhofifah12 ‫‏‬@nirmalaovi My mom.. Actually, it's hard to tall about my relationship to my dad~ Dyana Wardhani (한수영) ‫‏‬@ddyanawardhani
  • 17. INITIATE ACT SHARE INSPIRE Follow us on Twitter @ifutureleaders Website : http://indonesianfutureleaders.org Facebook : Indonesian Future Leaders Email : info@indonesianfutureleaders.org