2. PASAR MODAL
-
-
Pengertian Pasar Modal :
Kegiatan yang berhubungan dengan penawaran
umum dan perdagangan efek
Antara perusahaan publik berkaitan efek yang
diterbitkannya dengan lembaga dan profesi yang
berkaitan dengan efek.
Pasar Modal bertindak sebagai :
Penghubung antara para investor dengan
perusahaan ataupun institusi pemerintah
Melalui perdagangan instrumen keuangan jangka
panjang seperti Obligasi, Saham dan lainnya.
3. Pengertian Pasar Modal Menurut
Undang-Undang
Pasar Modal adalah kegiatan yang bersangkutan
dengan:
Penawaran umum dan perdagangan efek,
Perusahaan publik yang berkaitan dengan efek
yang diterbitkannya,
Lembaga dan profesi yang berkaitan dengan
efek
Source> (UU No.8 Th. 1995 Bab 1 pasal 1ayat 13)
4. Fungsi Pasar Modal
Sumber dana jangka panjang
Alternatif investasi
Alat restrukturisasi modal perusahaan
Alat untuk melakukan divestasi
5. Apakah Penawaran Umum?
Adalah kegiatan penawaran efek yang
dilakukan oleh emiten (perusahaan) untuk
menjual efek tersebut kepada masyarakat
6. Proses Penawaran Umum
1.
-
-
Persiapan
Melakukan pendaftaran di Bapepam
Melakukan pendaftaran di Bursa Efek
Menghubungi Lembaga & Profesi Penunjang
(Akuntan, Notaris, Konsultan Hukum,
Appraisal, Wali Amanat & Underwriter)
Public Expose (Upaya pemasaran bersama
Underwriter)
7. Proses Penawaran Umum
2. Pasar Perdana
- Memperoleh ijin Bapepam
- Membuat Prospektus (Jumlah saham,
harga saham, jadwal IPO, analisis resiko,
prospek, management, penggunaan dana
dsb)
- Pemesanan dan Penjatahan
- Penyerahan efek
8. Proses Penawaran Umum
3. Pasar Sekunder
- Pendaftaran Listing di Bursa Efek
- Review disclosure, kinerja perusahaan &
Likuiditas Sekuritas
- Persetujuan dari Bursa Efek
- Membayar Fee
- Terdaftar di Pasar Sekunder
9. Struktur Pasar Modal di Indonesia
Struktur Pasar Modal Indonesia telah diatur oleh
UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.
Berdasarkan hal tersebut, kebijakan di bidang
Pasar Modal ditetapkan oleh Menteri Keuangan.
Pembinaan, pengaturan dan pengawasan
sehari-hari Pasar Modal dilakukan oleh
Bapepam sebagai salah satu unit di lingkungan
Departemen Keuangan.
11. Otoritas Pasar Modal (BAPEPAMLK)
Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM)
1. Tugas :
Melakukan pembinaan, pengaturan, dan
pengawasan sehari-hari kegiatan pasar modal
2. Tujuan:
Mewujudkan terciptanya kegiatan pasar modal
yang teratur, wajar, dan efisien serta melindungi
kepentingan pemodal dan masyarakat.
12. Wewenang Bapepam
a. Memberikan izin usaha kepada :
Bursa Efek, Lembaga kliring dan penjaminan, Lembaga
penyimpanan dan penyelesaian, Reksa Dana, Perusahaan
efek, Penasehat investasi, Biro administrasi efek.
b. Memberikan izin orang perseorangan bagi :
Wakil penjamin emisi efek, Wakil perantara perdagangan
efek, Wakil menejer investasi, Wakil agen penjualan efek
reksa dana
c. Memberikan persetujuan bagi Bank Kustodian
d. Melakukan pemeriksaan dan penyidikan
e. Menetapkan persyaratan dan tata cara pendaftaran
f. Mewajibkan pendaftaran kepada profesi penunjang pasar
moda yaitu: Notaris, Konsultan Hukum, Penilai, Akuntan dan
Wali Amanat
13. Fungsi Bapepam
1. Menyusun peraturan di bidang pasar modal.
2. Menegakkan peraturan di bidang pasar modal.
3. Pembinaan dan pengawasan terhadap pihak yang
memperoleh izin usaha dari BAPEPAM dan Pihak
lainnya yang bergerak di pasar modal.
4. Menetapkan prinsip keterbukaan.
5. Penyelesaian keberatan yang diajukan oleh pihak
yang dikenakan sanksi oleh Bursa Efek, LKP, dan
LPP.
6. Penetapan ketentuan akuntansi di bidang pasar
modal.
7. Pengamanan teknis pelaksanaan tugas pokok
BAPEPAM sesuai dengan kebijaksanaan Menteri
Keuangan.
14. Fasilitator
a. Bursa Efek
b. Lembaga Kliring dan Penyelesaian
“KPEI”
c. Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian “KSEI”
15. Bursa Efek
Lembaga yang menyelenggarakan
Perdagangan Efek
Menyediakan sistem atau sarana untuk
perdagangan efek (surat berharga).
Berbentuk PT, Pemegang Sahamnya
Pengusaha Efek yang mendapatan ijin
sbg Perantara Pedagang Efek
Anggota Bursa Efek adalah Perusahan
Efek yang mendapat ijin dari Bapepam.
Source> UU No 8 th.1995 BAB I ps.1
16. Peran Bursa
1. Menyediakan semua sarana perdagangan efek
(fasilitator)
2. Membuat peraturan yang berkaitan dengan
kegiatan bursa
3. Mengupayakan likuiditas instrumen
4. Mencegah praktek-praktek yang dilarang bursa
(kolusi, pembentukan harga yang tidak wajar,
insider trading, dsb)
5. Menyebarluaskan informasi bursa
(transparansi)
6. Menciptakan instrumen dan jasa baru
17. Kewajiban Bursa Efek
• Menyerahkan laporan kegiatan kepada
BAPEPAM
• Menetapkan peraturan mengenai
keanggotaan, pencatatan, perdagangan,
kesepadanan efek, kliring dan
penyelesaian transaksi bursa, dan hal-hal
lain yang berkaitan dengan kegiatan bursa
• Memiliki satuan pemeriksanaan
18. Lembaga Kliring dan Penjaminan
(LKP)
• Lembaga yang menyelenggarakan jasa
kliring dan penjaminan transaksi bursa
• Berbentuk Persero (PT Kliring Penjaminan
Efek Indonesia), Pemegang Saham BE, PE,
BAE, BK & Pihak Lain atas ijin Bapepam
19. Lembaga Kliring dan Penjaminan
(LKP)
Menyediakan jasa kliring dan penjaminan
Menjamin penyerahan”C”fisik baik saham
maupun uang
Fiungsinya dilakukan oleh KPEI (Kliring
Penjamin Efek Indonesia)
Didukung sistem e CLEAR ( elektronik
Clearing and Guaranty System)
20. Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian (LPP)
· Adalah lembaga yang menyelenggarakan
kegiatan kustodian sentral di Bank
Kustodian, perusahaan efek dan pihak
lain.
· Saat ini diselenggarakan oleh PT
Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI)
21. Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian (LPP)
Menyelenggarakan jasa kustodian sentral bagi bank
kustodian, perusahaan efek dan pihak lain
Mengamankan pemindahtanganan efek dan
menyelesaikan settlement
Dilakukan oleh KSEI (Kustodian Sentral Efek
Indonesia)
Didukung sistem CBEST (Custodian and Book Entry
Settlement Systems)
22. Pelaku Pasar Modal
Emiten dan Perusahaan Publik
Investor atau Pemodal
Perusahaan Efek
Manajer Investasi
23. Lembaga Penunjang Pasar Modal
1. Biro Administrasi Efek
2. Kustodian
3. Wali Amanat (Trustee)
4. Pemeringkat Efek
24. Biro Administrasi Efek (BAE)
Adalah lembaga penunjang Pasar Modal yang berperan dalam
administrasi Efek, baik pada Pasar Perdana maupun pada
Pasar Sekunder, dengan tugas:
Mengadministrasikan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan
Efek-Efek yang ditawarkan oleh Emiten dengan biaya yang
lebih ekonomis dibanding administrasi tersebut dilakukan
sendiri oleh emiten
Menyediakan jasa untuk emiten dalam bentuk pencatatan dan
pemindahan kepemilikan Efek-Efek emiten
Aktivitas hariannya adalah penyerahan efek kepada yang
berhak dan menerima efek untuk disimpan
Menyampaikan laporan tahunan kepada emiten tentang posisi
efek-efek yang ditanganinya
Dalam persiapan penawaran umum di Pasar Perdana,
membantu emiten dalam pencatatan efek
25. Bank Kustodian
Penyelenggara kegiatan usaha Kostudian adalah :
Lembaga Penyimpanan & Penyellesaian (LPP)
Perusahaan Efek
Bank Umum yang telah mendapat persetujuan Bapepam
Jasa yang diberikan :
Menyediakan tempat penitipan harta yang aman bagi suratsurat berharga (Efek)
Mencatat/membukukan semua titipan pihak lain secara cermat
Mengamankan semua penerimaan dan penyerahan Efek untuk
kepentingan pihak yang diwakilinya
Mengamankan pemindah-tanganan Efek
Menagih dividen saham, bunga obligasi dan hak-hak lain yag
berkaitan dengan Efek yang dititipkan tersebut
26. Wali Amanat
Merupakan pihak yang dipercaya untuk mewakili kepentingan
seluruh pemegang obligasi atau sekuritas utang.
Perananannya diperlukan dalam emisi obligasi
Sebagai pemimpin dalam Rapat Umum Pemegang Obligasi
(RUPO)
Kewajiban utamanya mewakii para pemegang oblligasi dan
surat-surat utang baik didalam maupun diluar pengadilan
mengenai pelaksanaan hak-hak pemegang obligasi atau
sekuritas utang sesuai syarat-2 emisi, kontrak perwaliamanatan atau berdasarkan U.U yang berlaku
Kegiatan sebagai wali amanat dilakukan oleh Bank Umum
setelah terdaftar sebagai wali amanat di Bapepam
27. Pemeringkat Efek
Adalah perusahaan swasta yang melakukan peringkat/ranking atas
Efek yang bersifat utang (seperti obligasi), tujuannya memberikan
pendapat (independen, obyekif, jujur) mengenai risiko suatu Efek
Utang. Di Indonesia pemeringkat Efek adalah PT. Pefindo dan
PT. Kasnic Duff & Phelps Credit Rating Indonesia (DCR)
Manfaat pemeringkatan efek bagi investor :
Memberi informasi atas risiko suatu investasi yang dilakukan investor khususnya
atas sekuritas hutang
Sebagai referensi dlm menentukan tingkat kembalian yang wajar
Penghematan biaya dalam mendapatkan informasi risiko suatu investasi
Perspektif pilihan investasi yang beragam sesuai risiko yang melekat
Meningkatkan likuiditas portofolio investasi
28. Badan Arbitrase Pasar Modal
Indonesia (BAPMI)
Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia (BAPMI)
didirikan oleh SROs (BEI, BES, KPEI, dan KSEI)
serta asosiasi-asosiasi di lingkungan pasar
modal Indonesia untuk menjadi tempat
menyelesaikan persengketaan perdata di bidang
pasar modal melalui mekanisme penyelesaian di
luar pengadilan. Di dalam BAPMI, para pihak
yang bersengketa dapat memilih 3 alternatif
cara penyelesaian sengketa, yakni melalui
Pendapat Mengikat, Mediasi, dan Arbitrase.
29. Profesi Penunjang Pasar Modal
Terdiri dari: Akuntan, Konsultan Hukum, Penilai,
Notaris dan profesi lain yang ditetapkan dengan
peraturan pemerintah.
Untuk dapat melakukan kegiatan di bidang pasar
modal, wajib terlebih dahulu terdaftar di
BAPEPAM.
Persyaratan pendaftaran profesi penunjang pasar
modal diatur dalam peraturan BAPEPAM.
30. Akuntan Publik
Tugas:
· Melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan
perusahaan dan memberikan pendapatnya.
· Memeriksa pembukuan apakah sudah sesuai
dengan Prinsip Akuntansi Indonesia dan
ketentuan BAPEPAM
· Memberikan petunjuk peaksanaan cara-cara
pembukuan yang baik (apabila diperlukan).
31. Konsultan Hukum
· Melakuan pemeriksaan secara menyeluruh
dari segi hukum (Legal Audit)
· Memberikan pendapat dari segi hukum
(Legal Opinion) terhadap emiten dan
perusahaan publik.
32. Legal Audit
· Akte pendirian berikut perubahannya
· Permodalan
· Perizinan
· Kepemilikan aset harus atas nama perusahaan
· Perjanjian dengan pihak ketiga baik dalam negeri
maupun luar negeri
· Perkara baik perdata maupun pidana yang
menyangkut perusahaan maupu pribadi direksi
· UMR
· AMDAL
33. Notaris
Tugas:
· Membuat Berita Acara RUPS
· Membuat Akte Perubahan Anggaran
Dasar
· Menyiapkan perjanjian-perjanjian dalam
rangka emisi efek.
34. Penilai (Appraisal)
Adalah pihak yang menerbitkan dan
menandatangani Leporan Penilai yaitu
pendapat atas nilai wajar aktiva yang
disusun berdasarkan pemeriksaan
menurut keahlian para penilai.
35. Asosiasi-Asosiasi Pasar Modal
Dalam rangka meningkatkan kwalitas
pengetahuan serta kecakapan tehnis
profesi para pelaku Pasar Modal di
Indonesia, berbagai upaya telah dilakukan
antara lain dalam bentuk
penyelenggaraan berbagai pendidikan
profesi Pasar Modal, pembentukan
berbagai Asosiasi Profesi dan Panitia
Standar Profesi Pasar Modal (PSP-PM).
36. Good Corporate Governance
Good corporate governance dapat
didefinisikan sebagai struktur, sistem, dan
proses yang digunakan oleh organ-organ
perusahaan sebagai upaya untuk
memberikan nilai tambah perusahaan
secara berkesinambungan dalam jangka
panjang.
37. Kewajiban Pelaporan
Berdasar Kep-36/PM/2003 Tanggal : 30 September
2003 berkaitan tentang kewajiban penyampaian laporan
keuangan berkala, bahwa setiap Emiten dan
Perusahaan Publik yang pernyataan pendaftarannya
telah menjadi efektif wajib menyampaikan laporan
keuangan berkala kepada Bapepam.
Laporan keuangan yang disampaikan harus sesuai
dengan KEP-06/PM/2000 tentang pedoman penyajian
laporan keuangan, dan berkenaan dengan pendapat
kewajaran atas laporan keuangan emiten maka diatur
pula Inde[endensi akuntan yakni sesuai dengan Kep20 /PM/2002Tanggal : 12 Nopember 2002 tentang
independensi akuntan yang memberikan jasa audit di
pasar modal.
38. Undang-undang No.8 tahun 1995 tentang Pasar Modal
GCG
Peraturan Pemerintah No.45 1995 tentang Penyelenggaraan
kegiatan di bidaang pasar modal
PP No.46 1995 tentang tata cara pemeriksaan di bid. pasarmodal
KEP- 45PM2004 IX.I.6 tentang direksi&komisaris emiten &perush
publik (GCG)
Kep-41/BL/2008 tentang Pendaftaran akuntan yang melakukan
kegiatan di pasar modal
Kep-16/PM/2004 tentang kuasi reorganisasi
Kep-29/PM/2004 tentang pembentukan dan pelaksanaan kerja
komite audit di tiap emiten
Kep-36/PM/2003 tentang kewajiban penyampaian laporan
keuangan berkala
Kep-40/PM/2003 tentang tanggung jawab direksi atas laporan
keuangan
KEWAJIBAN PELAPORAN
Kep-20/PM/2002 tentang Independensi Akuntan Yang Memberikan
Jasa Audit Di Pasar Modal
Kep-06/PM/2000 tentang Perubahan Peraturan Nomor Viii.G.7
Tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan