Dokumen tersebut membahas model pembelajaran problem solving. Model ini menekankan pada proses investigasi dan penemuan dalam memecahkan masalah. Terdapat empat tahapan utama yaitu memahami masalah, merencanakan solusi, melaksanakan rencana, dan mengevaluasi hasil. Model ini bertujuan melatih siswa berfikir kritis dan kreatif dalam menyelesaikan masalah.
2. Apa itu Model Pembelajaran?
Model pembelajaran merupakan kerangka
konseptual yang digunakan sebagai pedoman
dalam melakukan pembelajaran.
Model pembelajaran melukiskan prosedur
yang sistematik dalam mengorganisasikan
pengalaman belajar untuk mencapai tujuan
belajar.
3. Ciri Model Pembelajaran
• Model pembelajaran memiliki lima unsur
dasar yaitu:
–Syntax
–Social system
–Principles of reaction
–Support system
–Intructional dan nurturant effect
4. Mengapa Harus Problem Solving?
• Adanya perubahan paradigma pendidikan
dalam konten maupun pedagogik.
• Problem Solving adalah keterampilan utama
yang harus dimiliki siswa ketika mereka
memasuki kelas untuk memasuki dan
melakukan aktivitas didunia nyata.
5. Model Reasoning and Problem Solving
• Reasoning merupakan bagian berpikir
yang berada diatas level memanggil yang
meliputi:
–Basic thiking
–Critical thinking
–Creative thinking.
6. • Problem adalah suatu situasi yang tak jelas dalam
jalan pemecahannya yang menkonfrotasikan
individu atau kelompok untuk menemukan
jawaban.
• Problem solving adalah upaya individu atau
kelompok untuk menemukan jawaban
berdasrkan pengetahuan, pemahaman,
keterampilan yang telah dimiliki sebelumnya
dalam rangka memenuhi tuntutan situasi yang
tak lumrah tersebut.
• Orientasi pembelajaran pada model
pembelajaran problem solving adalah investigasi
dan penemuan yang pada dasarnya adlah
pemecahan masalah
7. How to Solve the Problem?
(G. Polya )
• Understand the problem (memahami
masalah).
• Devise a plan (merancang/memikirkan
rencana penyelesaian).
• Execute the plan (melaksanakan rencana).
• Look back (memeriksa kembali).
8. Syntax
1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
2. Guru memotivasi siswa terlibat dalam aktivitas pemecahan
masalah
3. Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan
tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut
4. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi sesuai
5. Siswa melakukan eksperimen untuk mendapatkan data,
hipotesis dan pemecahan masalah
6. Guru membantu siswa dalam menyiapkan karya yang sesuai,
seperti laporan serta membantu mereka berbagai tugas dengan
temannya
7. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi
terhadap penyidikan mereka dan proses-proses yang mereka
gunakan.
9. Kelebihan
• Melatih siswa mendesain suatu penemuan
• Berfikir dan bertidak kreatif
• Memecahkan masalah secara realistis
• Menidentifikasi dan melakukan penyelidikan
• Menafsirakn dan mengevaluasi hasil pengamatan
• Merangsang perkembangan dan berfikir siswa untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat.
• Dapat membuat dunia pendidikan sekolah lebih
relevan dengan kehidupan khususnya dunia kerja .
10. Kelemahan
• Beberapa pokok pembehasan sangat sulit untuk
menerapkan model ini. Misal terbatasnya alat-
alat laboratorium, menyulitkan siswa untuk
melihat dan mengamati serta akhirnya dapat
menyimpulkan kejadaian atau konsep tersebut.
• Memerlukan alokasi waktu yang lebih panjang
dinbandingakn dengan model pembelajaran yang
lain.
11. Implikasi dalam Pembelajaran
• Guru lebih berperan sebagai konselor, konsultan,
sumber kritik yang konstruktif, fasilitator, pemikir
tingkat tinggi.
• Sarana pembelajaran yang diperlukan adalah
berupa materi konfrontatif yang mampu
membangkitkan proses berfikir dasar, kritis,
kreatif, berfikir tingkat tinggi dan strategi
pemecahan masalah non rutin, dan masalah-
maslah non rutin yang menantang siswa untuk
melakukan upaya reasoning and problem solving.
12. • Berkaitan dengan literasi sains.
• Model pembelajaran problem solving juga
dapat meningkatkan kemampuan metakognisi
siswa, sebaliknya kemampuan metakognisi
siswa akan meningkatkan kemampuannya
dalam memecahkan suatu permasalahan,
sehingga terdapat keuntungan yang dapat
digunakan ketika menggunakan model
pembelajaran problem solving, yakni melatih
siswa dalam memecahkan masalah dan
melatih siswa untuk meningkatkan
kemampuan metakognisinya.