SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  27
Télécharger pour lire hors ligne
PERATURAN KEPALA
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA
NOMOR 04 TAHUN 2009

TENTANG

PEDOMAN BANTUAN LOGISTIK

BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA
(BNPB)
DAFTAR ISI
1.

PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA
NOMOR 04 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN BANTUAN LOGISTIK

2.

LAMPIRAN PERATURAN
BAB

BAB

I

II

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………………………….
B. Maksud dan Tujuan ……………………………………....
C. Landasan Hukum ……………………………………………
D. Pengertian …………………………………………………….
E. Ruang Lingkup dan Sistematika ……………………….

1
2
2
3
4

PENYELENGGARAAN BANTUAN LOGISTIK
A. Strategi dan Kebijakan ..…………………………….
B. Pola Penyelenggaraan …..…………………………..

5
6

BAB

III

MEKANISME PENYELENGGARAAN BANTUAN LOGISTIK
A. Perencanaan Bantuan Logistik ………………….
9
B. Pengadaan Bantuan Logistik .…………………….
10
C. Pendistribusian Bantuan Logistik ………………
11

BAB

IV

PENGAWASAN DAN PELAPORAN
A. Pengawasan .……………………………………………..
B. Pelaporan .………………………………………………….

13
14

PENUTUP

15

BAB

V

LAMPIRAN I – VI

i
PERATURAN KEPALA
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA
NOMOR :

4 TAHUN 2009

TENTANG
PEDOMAN BANTUAN LOGISTIK
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA,
Menimbang

:

a. Bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 18
ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008
tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana,
perlu dibuat manajemen bantuan logistik;
b. bahwa
berdasarkan
pertimbangan
sebagaimana
dimaksud dalam huruf a perlu menetapkan Peraturan
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana
tentang Pedoman Bantuan Logistik;

Mengingat

: 1. Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang
Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007
tentang
Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 66, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4723);

ii
3. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang
Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 42,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4828);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008 tentang
Pendanaan
dan Pengelolaan Bantuan Bencana
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4829);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2008 tentang
Peran Serta Lembaga Internasional dan Lembaga Asing
Nonpemerintah
dalam
Penanggulangan
Bencana
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 44, Tambahan Lembaran Republik Indonesia
Nomor 4830);
6. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008
Badan Nasional Penanggulangan Bencana;

tentang

7. Keputusan Presiden Nomor 29/M Tahun 2008 tanggal
23 April 2008 tentang Pengangkatan Kepala Badan
Nasional Penanggulangan Bencana.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan

: PERATURAN

KEPALA
BADAN
PENANGGULANGAN
BENCANA
TENTANG
BANTUAN LOGISTIK.

NASIONAL
PEDOMAN

Pasal 1

Pedoman bantuan Logistik merupakan panduan bagi Badan Nasional
Penanggulangan Bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah,
Instansi/Lembaga dan penyelenggara penanggulangan bencana agar
pemberian bantuan logistik kepada korban bencana dapat dilaksanakan
dengan cepat, tepat, terpadu, efektif, efisien dan akuntabel.

iii
Pasal 2
Pedoman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 merupakan lampiran dan
bagian yang tidak terpisahkan dari peraturan ini.
Pasal 3
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 25 September 2009

KEPALA
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA
ttd
DR. SYAMSUL MAARIF, M.Si

iv
LAMPIRAN

:

PERATURAN KEPALA BADAN
NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA
NOMOR

: 04 Tahun 2009

TANGGAL

: 25 September 2009

PEDOMAN
BANTUAN LOGISTIK PENANGGULANGAN BENCANA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang berada di wilayah rawan bencana.
Kerawanan bencana ini ditandai dengan banyaknya bencana yang terjadi
seperti : gempa bumi, tsunami, letusan gunung api, banjir, tanah longsor,
angin puting beliung, kekeringan, kebakaran hutan dan lahan, kegagalan
teknologi, konflik sosial, pandemi yang mengakibatkan korban jiwa manusia,
kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis.
Pemerintah dan pemerintah daerah berkewajiban memberikan bantuan
untuk meringankan penderitaan korban bencana. Bantuan dapat dihimpun
dan dikerahkan dari Pemerintah dan pemerintah daerah yang berasal dari
APBN/APBD, bantuan Dunia Usaha serta Masyarakat dalam dan luar negeri,
berupa logistik untuk penanggulangan bencana.
Bantuan Logistik dibutuhkan untuk penanggulangan bencana khususnya
pada saat terjadi bencana. Dukungan bantuan logistik harus tepat waktu,
lokasi, sasaran, kualitas, kuantitas,

dan kebutuhan. Untuk mencapai

pendistribusian bantuan logistik yang efektif, efisien, cepat dan akuntabel
perlu dibuat Pedoman Bantuan Logistik untuk penanggulangan bencana.

1
B. Maksud dan Tujuan
1. Maksud pedoman ini adalah sebagai panduan bagi seluruh petugas
penanggulangan bencana terutama yang berkaitan dengan pengelolaan
bantuan logistik.
2. Tujuan dari pedoman ini adalah agar proses :
a Perencanaan bantuan logistik dalam penanggulangan bencana sesuai
kebutuhan.
b Pengadaan bantuan logistik dalam penanggulangan bencana mengacu
pada peraturan yang berlaku sesuai dengan jumlah, jenis dan mutu
bantuan.
c

Pendistribusian bantuan logistik dalam penanggulangan bencana
efektif, efisien, tepat sasaran dan akuntabel.

C. Landasan Hukum
1.

Undang-Undang Nomor
24
Tahun
2007
tentang
Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4723);

2.

Peraturan
Pemerintah Nomor 38
Tahun
2007, Tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan
Antara
Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan
Daerah
Kabupaten/Kota;

3.

Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun
Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana;

2008,

tentang

4.

Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun
Pendanaan dan Pengelolaan Bantuan Bencana;

2008,

tentang

5.

Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2008, tentang Peran
Serta Lembaga Internasional dan Lembaga Asing Nonpemerintah

2
dalam Penanggulangan Bencana;
6.

Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003, tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;

7.

Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008, tentang Badan
Nasional Penanggulangan Bencana;

8.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 46 Tahun 2008, tentang
Pedoman Organisasi dan Tata Kerja BPBD;

9.

Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana
Nomor 3 Tahun 2008, tentang Pedoman Pembentukan BPBD;

10. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana
Nomor 13 Tahun 2008, tentang Pedoman Manajemen Logistik
dan Peralatan Penanggulangan Bencana;
D. Pengertian
1. Bantuan adalah segala sesuatu yang diperoleh dari hasil bantuan dan
atau sumbangan dari berbagai pihak yang diberikan kepada pihak yang
membutuhkan.
2. Logistik adalah sesuatu yang berwujud dan dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan dasar hidup manusia yang terdiri dari atas
sandang, pangan dan papan atau turunannya. Termasuk dalam kategori
logistik adalah barang habis pakai atau dikonsumsi, misalnya sembako
(sembilan bahan pokok), obat, pakaian dan kelengkapannya, air, jas tidur
dan sebagainya.
3. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam
dan

mengganggu

kehidupan

dan

penghidupan

masyarakat

yang

disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun
faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia,
kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis.

3
E. Ruang Lingkup dan Sistematika
Pedoman bantuan logistik penanggulangan bencana

ini meliputi

beberapa aspek tentang penyelenggaraan, mekanisme, pengawasan dan
pelaporan.
Pedoman ini disusun dengan sistematika sebagai berikut:
I.

PENDAHULUAN

II.

PENYELENGGARAAN BANTUAN LOGISTIK

III. MEKANISME PENYELENGGARAAN BANTUAN LOGISTIK
IV. PENGAWASAN DAN PELAPORAN
V.

PENUTUP

4
BAB II
PENYELENGGARAAN BANTUAN LOGISTIK
A. Strategi dan Kebijakan
1. Strategi
Strategi bantuan logistik merupakan perencanaan umum dalam rangka
mengelola bantuan logistik penanggulangan bencana. Strategi dalam
bantuan logistik ini adalah adanya koordinasi dan dukungan logistik
dalam rangka penyelenggaraan penanggulangan bencana.
2. Kebijakan
Kebijakan bantuan logistik merupakan pelaksanaan prioritas pengelolaan
bantuan logistik penanggulangan bencana yang meliputi:
a. Bantuan logistik penanggulangan bencana diberikan kepada daerah
pada keadaan darurat bencana sesuai kebutuhan.
b. Bantuan logistik penanggulangan bencana diberikan kepada daerah
rawan bencana sebagai bufer stok dalam rangka kesiapsiagaan.
c.

Diberikan

kepada

pemerintah

daerah/

BPBD

dan

atau

instansi/lembaga yang terkait dalam penanggulangan bencana.
d. Bantuan logistik penanggulangan bencana harus menjamin jumlah,
mutu, sasaran, efektif, efisien dan akuntabel.

5
B. Pola Penyelenggaraan
Bantuan logistik dilaksanakan dengan menganut pola penyelenggaraan yang
melibatkan beberapa lembaga/Instansi dalam sistem kelembagaan dalam
berbagai wilayah yang dilaksanakan secara terpadu:
1. Nasional
2. Provinsi
3. Kabupaten/Kota
Masing-masing tingkat kelembagaan dalam menyelenggarakan bantuan
logistik

penanggulangan

bencana

menggunakan

mekanisme

bantuan

logistik, yang pada masing-masing tingkatan memiliki ciri-ciri khusus sesuai
dengan tingkat kewenangannya.
1. Nasional
Pengerahan bantuan logistik di Pemerintah Pusat dilaksanakan dengan
pola sebagai berikut:
a Dalam

hal

bencana

di

Kabupaten/Kota

dan

Provinsi,

BNPB

mengerahkan sumber daya logistik dari Unit Pelaksana Teknis (UPT)
regional, instansi/lembaga, dunia usaha dan masyarakat sesuai
kebutuhan ke lokasi bencana.
b Apabila kebutuhan tersebut tidak tersedia/tidak mencukupi, maka BNPB
dapat mengerahkan bantuan kepada BPBD Provinsi lain, atau sumber
lain baik dari dalam dan luar negeri.
c

Apabila terdapat keterbatasan bantuan logistik yang dikerahkan oleh
Kepala BPBD Provinsi, maka BNPB dapat membantu melalui pola
pendampingan dana siap pakai khusus digunakan pada saat tanggap
darurat dan sumber dana lain yang sudah dialokasikan.

6
2. Provinsi
Pengerahan bantuan logistik di Provinsi dilaksanakan dengan pola sebagai
berikut:
a Dalam hal bencana di Provinsi, BPBD Provinsi yang terkena bencana
mengerahkan sumber daya logistik dari Instansi/Lembaga, Dunia Usaha
dan Masyarakat sesuai kebutuhan ke lokasi bencana.
b Apabila kebutuhan tersebut tidak tersedia/tidak mencukupi, maka
pemerintah Provinsi yang bersangkutan dapat meminta bantuan logistik
kepada Provinsi lain yang terdekat.
c

Apabila Provinsi yang diminta bantuan tidak memiliki ketersediaan
sumber daya logistik/tidak mencukupi, maka pemerintah Provinsi yang
terkena bencana dapat meminta bantuan kepada Pemerintah Pusat
(BNPB).

d Biaya yang timbul akibat pengerahan bantuan logistik ini ditanggung oleh
pemerintah Provinsi yang bersangkutan.
e Pelaksanaan pengerahan sumber daya logistik dari asal sampai dengan
lokasi bencana dilaksanakan dibawah koordinasi/kendali Kepala BPBD
Provinsi yang bersangkutan.
3. Kabupaten/Kota
Pengerahan bantuan logistik di tingkat Kabupaten/Kota dilaksanakan dengan
pola sebagai berikut:
a Dalam hal bencana di Kabupaten/Kota, BPBD Kabupaten/Kota yang
terkena

bencana,

mengerahkan

sumber

daya

logistik

dari

instansi/lembaga, Dunia Usaha dan Masyarakat sesuai kebutuhan ke
lokasi bencana.

7
b Apabila kebutuhan tersebut tidak tersedia/tidak mencukupi, maka
pemerintah Kabupaten/Kota yang bersangkutan dapat meminta bantuan
logistik kepada pemerintah Kabupaten/Kota terdekat baik dalam satu
wilayah provinsi maupun provinsi lain.
c

Apabila pemerintah Kabupaten/Kota yang diminta bantuan peralatan
tidak

memiliki

ketersediaan

sumberdaya/tidak

mencukupi,

maka

pemerintah Kabupaten/Kota yang terkena bencana dapat meminta
bantuan logistik kepada pemerintah provinsi yang bersangkutan.
d Biaya yang timbul akibat pengerahan bantuan peralatan ini ditanggung
oleh pemerintah Kabupaten/Kota yang bersangkutan.
e Pelaksanaan pengerahan bantuan logistik dari asal sampai dengan lokasi
bencana

dilaksanakan

dibawah

koordinasi/kendali

Kepala

BPBD

Kabupaten/Kota yang bersangkutan.
Lampiran I menggambarkan alur Permintaan bantuan logistik dan lampiran II
menggambarkan alur Pendistribusian bantuan logistik.

8
BAB III
MEKANISME PENYELENGGARAAN
BANTUAN LOGISTIK
Pengelolaan Bantuan Logistik mengacu kepada Peraturan Kepala BNPB Nomor
13 Tahun 2008 tentang Pedoman Manajemen Logistik dan Peralatan
Penanggulangan Bencana.
Bantuan

logistik

penanggulangan

bencana

diselenggarakan

dengan

menggunakan mekanisme sebagai berikut:
A.

Perencanaan Bantuan Logistik
1. Perencanaan bantuan logistik merupakan langkah awal untuk
mengetahui dan memenuhi kebutuhan bantuan peralatan, baik jenis,
jumlah, spesifikasi, waktu dan tata cara pendistribusian bantuan
logistik.
2. Kebutuhan bantuan logistik dapat berasal dari permintaan BPBD
Kabupaten/Kota dan BPBD Provinsi,

atas dasar laporan kajian dari

Tim Reaksi Cepat (TRC) dan inisiatif BNPB.
3. Permintaan bantuan logistik pada saat pra dan pasca bencana
ditujukan sebagai stok penyangga (buffer stock) gudang-gudang
BPBD Kabupaten/Kota, BPBD Provinsi dan UPT.
4. Permintaan bantuan logistik pada tahap tanggap darurat ditujukan
untuk membantu pencarian, penyelamatan dan evakuasi korban dan
pemulihan fungsi sarana dan prasarana vital yang rusak akibat
bencana.

9
B.

Pengadaan Bantuan Logistik
Pengadaan bantuan logistik dapat diklasifikasikan sesuai dengan tahapan
bencana, sebagai berikut:
1. Pengadaan bantuan logistik bersumber dari Pemerintah, Pemerintah
Daerah, Dunia Usaha dan Masyarakat.
2. Pada saat pra dan pasca bencana pengadaan bantuan logistik
dilakukan sesuai dengan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 80
Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah.
3. Pada saat terjadi bencana, pengadaan logistik dilakukan dengan cara:
a. Pengadaan yang bersumber dari pengerahan bantuan logistik
Instansi/Lembaga, Dunia Usaha dan Masyarakat .
b. Dalam keadaan tertentu dan keadaan khusus sesuai

Keppres

Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah dapat dilaksanakan melalui mekanisme
Penunjukan Langsung.
c. BNPB menggunakan dana siap pakai yang dialokasikan dalam
APBN.
d. BPBD dapat menggunakan dana siap pakai yang dialokasikan
dalam APBD.
e. Bantuan logistik dari Luar Negeri dikoordinasikan oleh BNPB.

10
C.

Pendistribusian Bantuan Logistik
Distribusi bantuan logistik untuk penanggulangan bencana dilaksanakan
dengan ketentuan dan berdasarkan sebagai berikut:
1. Perencanaan kebutuhan dan permintaan bantuan, harus mendapat
persetujuan dari pejabat yang berwenang dibidang penanggulangan
bencana.
2. Data penerima bantuan, waktu pendistribusian, alat transportasi yang
digunakan.
3. Inisiatif dari pejabat berwenang dalam penanggulangan bencana
4. Data penerima bantuan, waktu penyampaian, alat transportasi yang
digunakan
5. Petugas penditribusian menyampaikan bantuan logistik kepada
penerima
6. Sisa bantuan logistik yang selesai digunakan diperlakukan dengan
cara:
a.

Dihibahkan kepemilikannya dan menjadi stok penyangga gudang
di daerah.

b.

Barang logistik yang dialihkan kepemilikannya atau tidak dapat
digunakan atau tidak dapat dimanfaatkan atau hilang atau
musnah dapat dilakukan penghapusan. Penghapusan barang
logistik harus memperhatikan kepada hal-hal sebagai berikut:
1) Penghapusan

harus

dilakukan

dengan

permohonan

penghapusan oleh pejabat yang berwewenang melalui proses
penghapusan

dan

diakhiri

dengan

surat

keputusan

penghapusan.
11
2) Setelah dilakukan penghapusan dilanjutkan dengan berita
acara pemusnahan.
3) Penghapusan didasarkan kepada peraturan yang berlaku.
Contoh Formulir Bantuan Logistik pada Lampiran, sebagai berikut:
1. Lampiran III: Contoh Formulir Permintaan Kebutuhan Bantuan Logistik.
2. Lampiran IV: Contoh Formulir Pengadaan Bantuan Logistik.
3. Lampiran V: Contoh Formulir Pendistribusian dan Pengangkutan Bantuan
Logistik
4. Lampiran VI: Contoh Formulir Penerimaan Bantuan Logistik

12
BAB IV
PENGAWASAN DAN PELAPORAN
A.

Pengawasan
Dalam rangka terselenggaranya bantuan logistik yang efektif dan efisien
perlu dilakukan pengawasan secara berjenjang sesuai dengan tingkat
kewenangannya. Pengawasan ini dilakukan oleh instansi/lembaga yang
berwenang baik dari pihak internal BNPB/BPBD oleh Inspektur Utama
maupun

pihak

Pengawasan
pengadaan

eksternal,

dilakukan
dan

seperti

agar

BPKP,

Bawasda

pelaksanaan

pendistribusian

bantuan

dan

proses
logistik

bencana dapat dipertanggung jawabkan, tepat

lainnya.

perencanaan,

penanggulangan

sasaran dan tepat

prosedur. Pengawasan ini meliputi pemantauan, supervisi dan evaluasi.
1. Pemantauan
Semua

kegiatan

pelaksanaan

pemberian

bantuan

logistik

penanggulangan bencana senantiasa dilakukan pemantauan oleh
BNPB, instansi/lembaga terkait, BPBD, intansi/dinas terkait sesuai
dengan

peraturan

yang

berlaku

dan

sesuai

dengan

tingkat

kewenangannya. Pemantauan dilakukan agar proses bantuan logistik
penanggulangan

bencana

dapat

dijamin

jumlah,

mutu

dan

sasarannya.
2. Supervisi
Supervisi dilakukan sesuai dengan

kebutuhan dan

atau atas

permintaan. Penanggung Jawab di tingkat Pusat oleh BNPB atau di
daerah

oleh

BPBD

Provinsi/

Kabupaten

/Kota

sesuai

tingkat

kewenangannya. Supervisi dilakukan untuk mengetahui kekurangan
dan kelebihan bantuan logistik

dalam rangka penanggulangan

bencana serta penyebabnya agar sesuai dengan perencanaan dan
kebutuhannya.
13
3. Evaluasi
Evaluasi akan dilaksanakan secara reguler dan berkala, meliputi:
a. Jumlah daerah penerima bantuan logistik
b. Jenis dan jumlah logistik yang di distribusikan
c. Nilai logistik yang di distribusikan
d. Pemanfaatan logistik
B. Pelaporan
Hasil pemantauan, supervisi dan evaluasi ini dituangkan dalam bentuk
laporan dilampirkan berita acara sebagai bahan dokumentasi yang dapat
dipertanggungjawabkan. Pelaporan dilakukan secara berkala.

14
BAB V
PENUTUP
Pedoman bantuan peralatan penanggulangan bencana ini diharapkan dapat
menjadi

panduan bagi pengelola bantuan logistik penanggulangan bencana

yang lebih baik, efektif, efisien dan akuntabel. Pelaksanaan bantuan logistik
penanggulangan bencana ini untuk digunakan sebagai persediaan dan
penanganan darurat bencana.
Pedoman ini dapat dimanfaatkan oleh seluruh pejabat atau petugas yang
terlibat dalam penanggulangan bencana sehingga prinsip penanggulangan
bencana dapat terlaksana dengan cepat, tepat, tertib dan sesuai sasaran.
Sesuai dengan perkembangan, Pedoman ini terbuka untuk disesuaikan dan
diperbaiki. Pedoman yang berkaitan dengan pemberian bantuan logistik tetap
berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan Kepala Badan Nasional
Penanggulangan Bencana ini.
KEPALA
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA
ttd
DR. SYAMSUL MAARIF, M.Si

15
LAMPIRAN

16
LAMPIRAN I

:

PERATURAN KEPALA BADAN
NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA
NOMOR

:

TANGGAL

:

ALUR PERMINTAAN BANTUAN LOGISTIK
BNPB

Instansi/Lembaga,
Dunia Usaha dan
Masyarakat

UPT

BPBD
Propinsi

Instansi/Lembaga,
Dunia Usaha dan
Masyarakat

BPBD Prop.
Terdekat

BPBD
Kab./Kota

Instansi/Lembaga,
Dunia Usaha dan
Masyarakat

BPBD Kab./Kota
terdekat
KORBAN BENCANA

Ket :
Pengerahan
Permintaan

17
LAMPIRAN II

:

PERATURAN KEPALA BADAN
NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA
NOMOR

:

TANGGAL

:

ALUR PENDISTRIBUSIAN BANTUAN LOGISTIK

INTERNASIONAL

BNPB
Instansi/Lembaga,
Dunia Usaha dan
Masyarakat

UPT

Instansi/Lembaga,
Dunia Usaha dan
Masyarakat

Instansi/Lembaga,
Dunia Usaha dan
Masyarakat

BPBD
Propinsi

BPBD
Kab./Kota

BPBD Prop.
Terdekat

BPBD Kab./Kota
terdekat
KORBAN BENCANA

18
LAMPIRAN III

:

PERATURAN KEPALA BADAN
NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA
NOMOR

:

TANGGAL

:

CONTOH FORMULIR
PERMINTAAN BANTUAN LOGISTIK
FORM BAN-LOG: 001
FORMULIR PERMINTAAN BANTUAN LOGISTIK
Nomor:
Nama Posko
Tingkat Posko
Lokasi Posko/No. Posko
Kampung/Lingkungan
RT/RW
Desa
Wilayah
Kecamatan
Kabupaten/Kota-kode Pos
No
1.
2.
3.
4.
5.

:................................................
: Nasional/Provinsi/Kab/kota/area bencana *)
:
:...............................................
:...............................................
:...............................................
: ..............................................
: ..............................................
: ..............................................

Jenis Logistik

Spesifikasi

Jumlah

Satuan

Ket.

Tempat, Tanggal, Bulan , Tahun
Mengetahui,
Atasan
.............................................

Petugas/Koordinator,
........................................

*) Beri Tanda yang diperlukan
Dibuat rangkap 3,
- Asli Arsip
-1 eks. Penerimaan
-1 eks. Perencana Distribusi

19
LAMPIRAN IV

:

PERATURAN KEPALA BADAN
NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA
NOMOR

:

TANGGAL

:

CONTOH FORMULIR
PENGADAAN BANTUAN LOGISTIK
FORM BAN-LOG : 002
Tujuan
Nama Posko
Tingkat Posko
Lokasi Posko/No. Posko
Kampung/Lingkungan
RT/RW
Desa
Wilayah
Kecamatan
Kabupaten/Kota-kode Pos
No

Jenis Logi
APBN

:................................................
:................................................
: Nasional/Provinsi/Kab/kota/area bencana *)
:
:...............................................
:...............................................
:...............................................
: ..............................................
: ..............................................
: ..............................................
Sumber Anggaran
APBD I
APBD II
LAIN-LAIN

Spek.

Jumlah

Satuan

Ket.

1.
2.
3.
4.
5.
Tempat, Tanggal, Bulan , Tahun
Penerima Barang,

Petugas/Koord. Distribusi,

............................

....................................

Dibuat rangkap 3,
- Asli Arsip
-1 eks. Perencana Distribusi
-1 eks. Pergudangan
*) Beri tanda yang diperlukan

20
LAMPIRAN V

:

PERATURAN KEPALA BADAN
NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA
NOMOR

:

TANGGAL

:

CONTOH FORMULIR
PENDISTRIBUSIAN DAN PENGANGKUTAN
BANTUAN LOGISTIK
FORM BAN-LOG: 003
FORMULIR PENDISTRIBUSIAN DAN PENGANKUTAN
BANTUAN LOGISTIK
Nomor:
Nama Posko
Tingkat Posko
Lokasi Posko/No. Posko
Kampung/Lingkungan
RT/RW
Desa
Wilayah
Kecamatan
Kabupaten/Kota-kode Pos
No
1.
2.
3.
4.
5.

Jenis Logistik

:................................................
: Nasional/Provinsi/Kab/kota/area bencana *)
:
:...............................................
:...............................................
:...............................................
: ..............................................
: ..............................................
: ..............................................
Spesifikasi

Jumlah

Satuan

Ket.

Tempat, Tanggal, Bulan , Tahun
Mengetahui,
Atasan
.............................................

Petugas/Koordinator,
........................................

*) Beri Tanda yang diperlukan
Dibuat rangkap 3,
- Asli Arsip
-1 eks. Pendistribusian dan Pengangkutan
-1 eks. Pergudangan

21
LAMPIRAN VI

:

PERATURAN KEPALA BADAN
NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA
NOMOR

:

TANGGAL

:

CONTOH FORMULIR PENERIMAAN
BANTUAN LOGISTIK
FORM BAN-LOG: 004
FORMULIR PENERIMAAN BANTUAN LOGISTIK
Nomor:
Nama Posko
Tingkat Posko
Lokasi Posko/No. Posko
Kampung/Lingkungan
RT/RW
Desa
Wilayah
Kecamatan
Kabupaten/Kota-kode Pos
No

Jenis
Logistik

:................................................
: Nasional/Provinsi/Kab/kota/area bencana *)
:
:...............................................
:...............................................
:...............................................
: ..............................................
: ..............................................
: ..............................................

Spesifikasi

Jumlah

Satuan

Bantuandari Harga Ket.

1.
2.
3.
4.
5.
Tempat, Tanggal, Bulan , Tahun
Mengetahui,
Atasan
.............................................

Petugas/Koordinator,
........................................

*) Beri Tanda yang diperlukan
Dibuat rangkap 3,
- Asli Arsip
-1 eks. Penyampaian Bantuan

-1 eks. Pergudangan yang dituju
22

Contenu connexe

Tendances

Spm penurunan risiko bencana2
Spm penurunan risiko bencana2Spm penurunan risiko bencana2
Spm penurunan risiko bencana2Agus Dwiyanto
 
2011 Perda penyelenggaraan bencana
2011 Perda penyelenggaraan bencana2011 Perda penyelenggaraan bencana
2011 Perda penyelenggaraan bencanaPA_Klaten
 
Latihan pemadam kebakaran di rumah sakit
Latihan pemadam kebakaran di rumah sakitLatihan pemadam kebakaran di rumah sakit
Latihan pemadam kebakaran di rumah sakitTotok Sutanto
 
Peranan Standardisasi dalam membangun Sistem Peringatan Dini Bencana
Peranan Standardisasi dalam membangun Sistem Peringatan Dini BencanaPeranan Standardisasi dalam membangun Sistem Peringatan Dini Bencana
Peranan Standardisasi dalam membangun Sistem Peringatan Dini BencanaInstansi
 
Bencana sosial10 okt 2012;kompol dadang dk,sh
Bencana sosial10 okt 2012;kompol dadang dk,shBencana sosial10 okt 2012;kompol dadang dk,sh
Bencana sosial10 okt 2012;kompol dadang dk,shWoro Handayani
 
Penyusunan Roadmap Penanggulangan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah...
Penyusunan Roadmap Penanggulangan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah...Penyusunan Roadmap Penanggulangan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah...
Penyusunan Roadmap Penanggulangan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah...Dadang Solihin
 
Pedoman ews masyarakat
Pedoman ews masyarakatPedoman ews masyarakat
Pedoman ews masyarakatsutripto
 
Laporan review rpb dki 2016
Laporan review rpb dki 2016Laporan review rpb dki 2016
Laporan review rpb dki 2016Ninil Jannah
 
Buku Panduan Latihan Kesiapsiagaan Bencana : Membangun Kesadaran, Kewaspadaan...
Buku Panduan Latihan Kesiapsiagaan Bencana : Membangun Kesadaran, Kewaspadaan...Buku Panduan Latihan Kesiapsiagaan Bencana : Membangun Kesadaran, Kewaspadaan...
Buku Panduan Latihan Kesiapsiagaan Bencana : Membangun Kesadaran, Kewaspadaan...JalinKrakatau
 
Ekspose Penanggulangan Bencana Alam
Ekspose Penanggulangan Bencana AlamEkspose Penanggulangan Bencana Alam
Ekspose Penanggulangan Bencana AlamAr Tinambunan
 
Final draft konsep api prb 21-sep2016
Final draft konsep api prb 21-sep2016Final draft konsep api prb 21-sep2016
Final draft konsep api prb 21-sep2016Ninil Jannah
 
1522115664 paparan d_mitigasi_bencana_roren
1522115664 paparan d_mitigasi_bencana_roren1522115664 paparan d_mitigasi_bencana_roren
1522115664 paparan d_mitigasi_bencana_rorenLINJAMSOSDINAS
 
Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta
Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI JakartaMasterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta
Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI JakartaFitri Indra Wardhono
 
Panduan Pelaksanaan Penilaian Kota Tangguh Lingkar
Panduan Pelaksanaan Penilaian Kota Tangguh LingkarPanduan Pelaksanaan Penilaian Kota Tangguh Lingkar
Panduan Pelaksanaan Penilaian Kota Tangguh LingkarNinil Jannah
 
Mempersiapkan Daerah Menghadapi Bencana dengan Menerapkan SNI
Mempersiapkan Daerah Menghadapi Bencana dengan Menerapkan SNIMempersiapkan Daerah Menghadapi Bencana dengan Menerapkan SNI
Mempersiapkan Daerah Menghadapi Bencana dengan Menerapkan SNIInstansi
 
Persiapan Pemerintah Dalam Membangun Resiliensi Bencana
Persiapan Pemerintah Dalam Membangun Resiliensi BencanaPersiapan Pemerintah Dalam Membangun Resiliensi Bencana
Persiapan Pemerintah Dalam Membangun Resiliensi BencanaInstansi
 
Penyusunan Roadmap Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Penyusunan Roadmap  Badan Penanggulangan Bencana DaerahPenyusunan Roadmap  Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Penyusunan Roadmap Badan Penanggulangan Bencana DaerahDadang Solihin
 

Tendances (19)

Spm penurunan risiko bencana2
Spm penurunan risiko bencana2Spm penurunan risiko bencana2
Spm penurunan risiko bencana2
 
2011 Perda penyelenggaraan bencana
2011 Perda penyelenggaraan bencana2011 Perda penyelenggaraan bencana
2011 Perda penyelenggaraan bencana
 
Latihan pemadam kebakaran di rumah sakit
Latihan pemadam kebakaran di rumah sakitLatihan pemadam kebakaran di rumah sakit
Latihan pemadam kebakaran di rumah sakit
 
Peranan Standardisasi dalam membangun Sistem Peringatan Dini Bencana
Peranan Standardisasi dalam membangun Sistem Peringatan Dini BencanaPeranan Standardisasi dalam membangun Sistem Peringatan Dini Bencana
Peranan Standardisasi dalam membangun Sistem Peringatan Dini Bencana
 
Bencana sosial10 okt 2012;kompol dadang dk,sh
Bencana sosial10 okt 2012;kompol dadang dk,shBencana sosial10 okt 2012;kompol dadang dk,sh
Bencana sosial10 okt 2012;kompol dadang dk,sh
 
Penyusunan Roadmap Penanggulangan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah...
Penyusunan Roadmap Penanggulangan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah...Penyusunan Roadmap Penanggulangan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah...
Penyusunan Roadmap Penanggulangan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah...
 
Pedoman ews masyarakat
Pedoman ews masyarakatPedoman ews masyarakat
Pedoman ews masyarakat
 
Laporan review rpb dki 2016
Laporan review rpb dki 2016Laporan review rpb dki 2016
Laporan review rpb dki 2016
 
Pp No 21 Th 2008 \
Pp No 21 Th 2008 \Pp No 21 Th 2008 \
Pp No 21 Th 2008 \
 
Buku Panduan Latihan Kesiapsiagaan Bencana : Membangun Kesadaran, Kewaspadaan...
Buku Panduan Latihan Kesiapsiagaan Bencana : Membangun Kesadaran, Kewaspadaan...Buku Panduan Latihan Kesiapsiagaan Bencana : Membangun Kesadaran, Kewaspadaan...
Buku Panduan Latihan Kesiapsiagaan Bencana : Membangun Kesadaran, Kewaspadaan...
 
Ekspose Penanggulangan Bencana Alam
Ekspose Penanggulangan Bencana AlamEkspose Penanggulangan Bencana Alam
Ekspose Penanggulangan Bencana Alam
 
Final draft konsep api prb 21-sep2016
Final draft konsep api prb 21-sep2016Final draft konsep api prb 21-sep2016
Final draft konsep api prb 21-sep2016
 
1522115664 paparan d_mitigasi_bencana_roren
1522115664 paparan d_mitigasi_bencana_roren1522115664 paparan d_mitigasi_bencana_roren
1522115664 paparan d_mitigasi_bencana_roren
 
Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta
Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI JakartaMasterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta
Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI Jakarta
 
Panduan Pelaksanaan Penilaian Kota Tangguh Lingkar
Panduan Pelaksanaan Penilaian Kota Tangguh LingkarPanduan Pelaksanaan Penilaian Kota Tangguh Lingkar
Panduan Pelaksanaan Penilaian Kota Tangguh Lingkar
 
buletin-apbn-public-67.pdf
buletin-apbn-public-67.pdfbuletin-apbn-public-67.pdf
buletin-apbn-public-67.pdf
 
Mempersiapkan Daerah Menghadapi Bencana dengan Menerapkan SNI
Mempersiapkan Daerah Menghadapi Bencana dengan Menerapkan SNIMempersiapkan Daerah Menghadapi Bencana dengan Menerapkan SNI
Mempersiapkan Daerah Menghadapi Bencana dengan Menerapkan SNI
 
Persiapan Pemerintah Dalam Membangun Resiliensi Bencana
Persiapan Pemerintah Dalam Membangun Resiliensi BencanaPersiapan Pemerintah Dalam Membangun Resiliensi Bencana
Persiapan Pemerintah Dalam Membangun Resiliensi Bencana
 
Penyusunan Roadmap Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Penyusunan Roadmap  Badan Penanggulangan Bencana DaerahPenyusunan Roadmap  Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Penyusunan Roadmap Badan Penanggulangan Bencana Daerah
 

Similaire à BANTUAN LOGISTIK BENCANA

Perka bnpb 13 2008 pedoman manajemen logistik dan peralatan pb
Perka bnpb 13 2008 pedoman manajemen logistik dan peralatan pbPerka bnpb 13 2008 pedoman manajemen logistik dan peralatan pb
Perka bnpb 13 2008 pedoman manajemen logistik dan peralatan pbAgus Witono
 
Perka bnpb 3 2008 pedoman pembentukan bpbd
Perka bnpb 3 2008  pedoman pembentukan bpbdPerka bnpb 3 2008  pedoman pembentukan bpbd
Perka bnpb 3 2008 pedoman pembentukan bpbdfswardhana134680
 
RENCANA PENANGGULANGAN KEDARURATAN BENCANA RPKB (NATIONAL DISASTER RESPONSE F...
RENCANA PENANGGULANGAN KEDARURATAN BENCANA RPKB (NATIONAL DISASTER RESPONSE F...RENCANA PENANGGULANGAN KEDARURATAN BENCANA RPKB (NATIONAL DISASTER RESPONSE F...
RENCANA PENANGGULANGAN KEDARURATAN BENCANA RPKB (NATIONAL DISASTER RESPONSE F...sutripto
 
Analisis uupb-dan-rencana-aksi-nasional
Analisis uupb-dan-rencana-aksi-nasionalAnalisis uupb-dan-rencana-aksi-nasional
Analisis uupb-dan-rencana-aksi-nasionalina fauzia
 
34.pdf keluraha tangghu
34.pdf keluraha tangghu34.pdf keluraha tangghu
34.pdf keluraha tangghuarief113
 
RPB-dan-RAD-PSB-UNNES-17-sept-2019.ppt
RPB-dan-RAD-PSB-UNNES-17-sept-2019.pptRPB-dan-RAD-PSB-UNNES-17-sept-2019.ppt
RPB-dan-RAD-PSB-UNNES-17-sept-2019.pptsutripto
 
#1_Kebijakan Penanggulangan Krisis Kesehatan_Pelatihan EMT Bandung 8nov.pptx
#1_Kebijakan Penanggulangan Krisis Kesehatan_Pelatihan EMT Bandung 8nov.pptx#1_Kebijakan Penanggulangan Krisis Kesehatan_Pelatihan EMT Bandung 8nov.pptx
#1_Kebijakan Penanggulangan Krisis Kesehatan_Pelatihan EMT Bandung 8nov.pptxInaAgustinaIsturini1
 
Kelembagaan dan tugas_serta_fungsi_bnpb[1]
Kelembagaan dan tugas_serta_fungsi_bnpb[1]Kelembagaan dan tugas_serta_fungsi_bnpb[1]
Kelembagaan dan tugas_serta_fungsi_bnpb[1]Iqbal Raditya
 
Paparan blhd banten ketua komisi iv
Paparan blhd banten ketua komisi ivPaparan blhd banten ketua komisi iv
Paparan blhd banten ketua komisi ivUjang Sukarna
 
No. 5 ttg organisasi dan tata kerja badan penanggulangan bencana daerah kab. ppb
No. 5 ttg organisasi dan tata kerja badan penanggulangan bencana daerah kab. ppbNo. 5 ttg organisasi dan tata kerja badan penanggulangan bencana daerah kab. ppb
No. 5 ttg organisasi dan tata kerja badan penanggulangan bencana daerah kab. ppbppbkab
 
Peraturan Menteri PU No. 21 Tahun 2006 tentang Sistem Pengelolaan Persampahan
Peraturan Menteri PU No. 21 Tahun 2006 tentang Sistem Pengelolaan PersampahanPeraturan Menteri PU No. 21 Tahun 2006 tentang Sistem Pengelolaan Persampahan
Peraturan Menteri PU No. 21 Tahun 2006 tentang Sistem Pengelolaan PersampahanJoy Irman
 
357669918-MANAJEMEN-BENCANA.pptx
357669918-MANAJEMEN-BENCANA.pptx357669918-MANAJEMEN-BENCANA.pptx
357669918-MANAJEMEN-BENCANA.pptxYudiKusnandar
 
Permen PU Nomor 21 Tahun 2006 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengemb...
Permen PU Nomor 21 Tahun 2006 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengemb...Permen PU Nomor 21 Tahun 2006 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengemb...
Permen PU Nomor 21 Tahun 2006 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengemb...Oswar Mungkasa
 
Pedoman pos informasi
Pedoman pos informasiPedoman pos informasi
Pedoman pos informasilianingsih
 
PEDOMAN MANAJEMEN LOGISTIK DAN PERALATAN.pptx
PEDOMAN MANAJEMEN LOGISTIK DAN PERALATAN.pptxPEDOMAN MANAJEMEN LOGISTIK DAN PERALATAN.pptx
PEDOMAN MANAJEMEN LOGISTIK DAN PERALATAN.pptxBidPencegahanKesiaps
 
Kebijakan Nasional Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Ber...
Kebijakan Nasional Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Ber...Kebijakan Nasional Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Ber...
Kebijakan Nasional Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Ber...Oswar Mungkasa
 
PERAN PEMERINTAH DALAM PB.ppt
PERAN PEMERINTAH DALAM PB.pptPERAN PEMERINTAH DALAM PB.ppt
PERAN PEMERINTAH DALAM PB.pptAgamMeucuca
 
Restra bpbd
Restra bpbdRestra bpbd
Restra bpbdppbkab
 
Permensos no. 29 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 29 tahun 2012 idn journalPermensos no. 29 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 29 tahun 2012 idn journalIdnJournal
 

Similaire à BANTUAN LOGISTIK BENCANA (20)

Perka bnpb 13 2008 pedoman manajemen logistik dan peralatan pb
Perka bnpb 13 2008 pedoman manajemen logistik dan peralatan pbPerka bnpb 13 2008 pedoman manajemen logistik dan peralatan pb
Perka bnpb 13 2008 pedoman manajemen logistik dan peralatan pb
 
Perka bnpb 3 2008 pedoman pembentukan bpbd
Perka bnpb 3 2008  pedoman pembentukan bpbdPerka bnpb 3 2008  pedoman pembentukan bpbd
Perka bnpb 3 2008 pedoman pembentukan bpbd
 
RENCANA PENANGGULANGAN KEDARURATAN BENCANA RPKB (NATIONAL DISASTER RESPONSE F...
RENCANA PENANGGULANGAN KEDARURATAN BENCANA RPKB (NATIONAL DISASTER RESPONSE F...RENCANA PENANGGULANGAN KEDARURATAN BENCANA RPKB (NATIONAL DISASTER RESPONSE F...
RENCANA PENANGGULANGAN KEDARURATAN BENCANA RPKB (NATIONAL DISASTER RESPONSE F...
 
Analisis uupb-dan-rencana-aksi-nasional
Analisis uupb-dan-rencana-aksi-nasionalAnalisis uupb-dan-rencana-aksi-nasional
Analisis uupb-dan-rencana-aksi-nasional
 
34.pdf keluraha tangghu
34.pdf keluraha tangghu34.pdf keluraha tangghu
34.pdf keluraha tangghu
 
RPB-dan-RAD-PSB-UNNES-17-sept-2019.ppt
RPB-dan-RAD-PSB-UNNES-17-sept-2019.pptRPB-dan-RAD-PSB-UNNES-17-sept-2019.ppt
RPB-dan-RAD-PSB-UNNES-17-sept-2019.ppt
 
#1_Kebijakan Penanggulangan Krisis Kesehatan_Pelatihan EMT Bandung 8nov.pptx
#1_Kebijakan Penanggulangan Krisis Kesehatan_Pelatihan EMT Bandung 8nov.pptx#1_Kebijakan Penanggulangan Krisis Kesehatan_Pelatihan EMT Bandung 8nov.pptx
#1_Kebijakan Penanggulangan Krisis Kesehatan_Pelatihan EMT Bandung 8nov.pptx
 
Kelembagaan dan tugas_serta_fungsi_bnpb[1]
Kelembagaan dan tugas_serta_fungsi_bnpb[1]Kelembagaan dan tugas_serta_fungsi_bnpb[1]
Kelembagaan dan tugas_serta_fungsi_bnpb[1]
 
Paparan blhd banten ketua komisi iv
Paparan blhd banten ketua komisi ivPaparan blhd banten ketua komisi iv
Paparan blhd banten ketua komisi iv
 
No. 5 ttg organisasi dan tata kerja badan penanggulangan bencana daerah kab. ppb
No. 5 ttg organisasi dan tata kerja badan penanggulangan bencana daerah kab. ppbNo. 5 ttg organisasi dan tata kerja badan penanggulangan bencana daerah kab. ppb
No. 5 ttg organisasi dan tata kerja badan penanggulangan bencana daerah kab. ppb
 
Peraturan Menteri PU No. 21 Tahun 2006 tentang Sistem Pengelolaan Persampahan
Peraturan Menteri PU No. 21 Tahun 2006 tentang Sistem Pengelolaan PersampahanPeraturan Menteri PU No. 21 Tahun 2006 tentang Sistem Pengelolaan Persampahan
Peraturan Menteri PU No. 21 Tahun 2006 tentang Sistem Pengelolaan Persampahan
 
357669918-MANAJEMEN-BENCANA.pptx
357669918-MANAJEMEN-BENCANA.pptx357669918-MANAJEMEN-BENCANA.pptx
357669918-MANAJEMEN-BENCANA.pptx
 
Permen PU Nomor 21 Tahun 2006 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengemb...
Permen PU Nomor 21 Tahun 2006 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengemb...Permen PU Nomor 21 Tahun 2006 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengemb...
Permen PU Nomor 21 Tahun 2006 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengemb...
 
Kebijakan dan Program Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Garut
Kebijakan dan Program Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten GarutKebijakan dan Program Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Garut
Kebijakan dan Program Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Garut
 
Pedoman pos informasi
Pedoman pos informasiPedoman pos informasi
Pedoman pos informasi
 
PEDOMAN MANAJEMEN LOGISTIK DAN PERALATAN.pptx
PEDOMAN MANAJEMEN LOGISTIK DAN PERALATAN.pptxPEDOMAN MANAJEMEN LOGISTIK DAN PERALATAN.pptx
PEDOMAN MANAJEMEN LOGISTIK DAN PERALATAN.pptx
 
Kebijakan Nasional Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Ber...
Kebijakan Nasional Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Ber...Kebijakan Nasional Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Ber...
Kebijakan Nasional Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Ber...
 
PERAN PEMERINTAH DALAM PB.ppt
PERAN PEMERINTAH DALAM PB.pptPERAN PEMERINTAH DALAM PB.ppt
PERAN PEMERINTAH DALAM PB.ppt
 
Restra bpbd
Restra bpbdRestra bpbd
Restra bpbd
 
Permensos no. 29 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 29 tahun 2012 idn journalPermensos no. 29 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 29 tahun 2012 idn journal
 

BANTUAN LOGISTIK BENCANA

  • 1. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 04 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN BANTUAN LOGISTIK BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA (BNPB)
  • 2. DAFTAR ISI 1. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 04 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN BANTUAN LOGISTIK 2. LAMPIRAN PERATURAN BAB BAB I II PENDAHULUAN A. Latar Belakang ………………………………………………. B. Maksud dan Tujuan …………………………………….... C. Landasan Hukum …………………………………………… D. Pengertian ……………………………………………………. E. Ruang Lingkup dan Sistematika ………………………. 1 2 2 3 4 PENYELENGGARAAN BANTUAN LOGISTIK A. Strategi dan Kebijakan ..……………………………. B. Pola Penyelenggaraan …..………………………….. 5 6 BAB III MEKANISME PENYELENGGARAAN BANTUAN LOGISTIK A. Perencanaan Bantuan Logistik …………………. 9 B. Pengadaan Bantuan Logistik .……………………. 10 C. Pendistribusian Bantuan Logistik ……………… 11 BAB IV PENGAWASAN DAN PELAPORAN A. Pengawasan .…………………………………………….. B. Pelaporan .…………………………………………………. 13 14 PENUTUP 15 BAB V LAMPIRAN I – VI i
  • 3. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR : 4 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN BANTUAN LOGISTIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA, Menimbang : a. Bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 18 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana, perlu dibuat manajemen bantuan logistik; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana tentang Pedoman Bantuan Logistik; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4723); ii
  • 4. 3. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4828); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pendanaan dan Pengelolaan Bantuan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4829); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2008 tentang Peran Serta Lembaga Internasional dan Lembaga Asing Nonpemerintah dalam Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 44, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor 4830); 6. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008 Badan Nasional Penanggulangan Bencana; tentang 7. Keputusan Presiden Nomor 29/M Tahun 2008 tanggal 23 April 2008 tentang Pengangkatan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana. MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA TENTANG BANTUAN LOGISTIK. NASIONAL PEDOMAN Pasal 1 Pedoman bantuan Logistik merupakan panduan bagi Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Instansi/Lembaga dan penyelenggara penanggulangan bencana agar pemberian bantuan logistik kepada korban bencana dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat, terpadu, efektif, efisien dan akuntabel. iii
  • 5. Pasal 2 Pedoman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 merupakan lampiran dan bagian yang tidak terpisahkan dari peraturan ini. Pasal 3 Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 25 September 2009 KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ttd DR. SYAMSUL MAARIF, M.Si iv
  • 6. LAMPIRAN : PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR : 04 Tahun 2009 TANGGAL : 25 September 2009 PEDOMAN BANTUAN LOGISTIK PENANGGULANGAN BENCANA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang berada di wilayah rawan bencana. Kerawanan bencana ini ditandai dengan banyaknya bencana yang terjadi seperti : gempa bumi, tsunami, letusan gunung api, banjir, tanah longsor, angin puting beliung, kekeringan, kebakaran hutan dan lahan, kegagalan teknologi, konflik sosial, pandemi yang mengakibatkan korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis. Pemerintah dan pemerintah daerah berkewajiban memberikan bantuan untuk meringankan penderitaan korban bencana. Bantuan dapat dihimpun dan dikerahkan dari Pemerintah dan pemerintah daerah yang berasal dari APBN/APBD, bantuan Dunia Usaha serta Masyarakat dalam dan luar negeri, berupa logistik untuk penanggulangan bencana. Bantuan Logistik dibutuhkan untuk penanggulangan bencana khususnya pada saat terjadi bencana. Dukungan bantuan logistik harus tepat waktu, lokasi, sasaran, kualitas, kuantitas, dan kebutuhan. Untuk mencapai pendistribusian bantuan logistik yang efektif, efisien, cepat dan akuntabel perlu dibuat Pedoman Bantuan Logistik untuk penanggulangan bencana. 1
  • 7. B. Maksud dan Tujuan 1. Maksud pedoman ini adalah sebagai panduan bagi seluruh petugas penanggulangan bencana terutama yang berkaitan dengan pengelolaan bantuan logistik. 2. Tujuan dari pedoman ini adalah agar proses : a Perencanaan bantuan logistik dalam penanggulangan bencana sesuai kebutuhan. b Pengadaan bantuan logistik dalam penanggulangan bencana mengacu pada peraturan yang berlaku sesuai dengan jumlah, jenis dan mutu bantuan. c Pendistribusian bantuan logistik dalam penanggulangan bencana efektif, efisien, tepat sasaran dan akuntabel. C. Landasan Hukum 1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4723); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana; 2008, tentang 4. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun Pendanaan dan Pengelolaan Bantuan Bencana; 2008, tentang 5. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2008, tentang Peran Serta Lembaga Internasional dan Lembaga Asing Nonpemerintah 2
  • 8. dalam Penanggulangan Bencana; 6. Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003, tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; 7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008, tentang Badan Nasional Penanggulangan Bencana; 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 46 Tahun 2008, tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja BPBD; 9. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 3 Tahun 2008, tentang Pedoman Pembentukan BPBD; 10. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 13 Tahun 2008, tentang Pedoman Manajemen Logistik dan Peralatan Penanggulangan Bencana; D. Pengertian 1. Bantuan adalah segala sesuatu yang diperoleh dari hasil bantuan dan atau sumbangan dari berbagai pihak yang diberikan kepada pihak yang membutuhkan. 2. Logistik adalah sesuatu yang berwujud dan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar hidup manusia yang terdiri dari atas sandang, pangan dan papan atau turunannya. Termasuk dalam kategori logistik adalah barang habis pakai atau dikonsumsi, misalnya sembako (sembilan bahan pokok), obat, pakaian dan kelengkapannya, air, jas tidur dan sebagainya. 3. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis. 3
  • 9. E. Ruang Lingkup dan Sistematika Pedoman bantuan logistik penanggulangan bencana ini meliputi beberapa aspek tentang penyelenggaraan, mekanisme, pengawasan dan pelaporan. Pedoman ini disusun dengan sistematika sebagai berikut: I. PENDAHULUAN II. PENYELENGGARAAN BANTUAN LOGISTIK III. MEKANISME PENYELENGGARAAN BANTUAN LOGISTIK IV. PENGAWASAN DAN PELAPORAN V. PENUTUP 4
  • 10. BAB II PENYELENGGARAAN BANTUAN LOGISTIK A. Strategi dan Kebijakan 1. Strategi Strategi bantuan logistik merupakan perencanaan umum dalam rangka mengelola bantuan logistik penanggulangan bencana. Strategi dalam bantuan logistik ini adalah adanya koordinasi dan dukungan logistik dalam rangka penyelenggaraan penanggulangan bencana. 2. Kebijakan Kebijakan bantuan logistik merupakan pelaksanaan prioritas pengelolaan bantuan logistik penanggulangan bencana yang meliputi: a. Bantuan logistik penanggulangan bencana diberikan kepada daerah pada keadaan darurat bencana sesuai kebutuhan. b. Bantuan logistik penanggulangan bencana diberikan kepada daerah rawan bencana sebagai bufer stok dalam rangka kesiapsiagaan. c. Diberikan kepada pemerintah daerah/ BPBD dan atau instansi/lembaga yang terkait dalam penanggulangan bencana. d. Bantuan logistik penanggulangan bencana harus menjamin jumlah, mutu, sasaran, efektif, efisien dan akuntabel. 5
  • 11. B. Pola Penyelenggaraan Bantuan logistik dilaksanakan dengan menganut pola penyelenggaraan yang melibatkan beberapa lembaga/Instansi dalam sistem kelembagaan dalam berbagai wilayah yang dilaksanakan secara terpadu: 1. Nasional 2. Provinsi 3. Kabupaten/Kota Masing-masing tingkat kelembagaan dalam menyelenggarakan bantuan logistik penanggulangan bencana menggunakan mekanisme bantuan logistik, yang pada masing-masing tingkatan memiliki ciri-ciri khusus sesuai dengan tingkat kewenangannya. 1. Nasional Pengerahan bantuan logistik di Pemerintah Pusat dilaksanakan dengan pola sebagai berikut: a Dalam hal bencana di Kabupaten/Kota dan Provinsi, BNPB mengerahkan sumber daya logistik dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) regional, instansi/lembaga, dunia usaha dan masyarakat sesuai kebutuhan ke lokasi bencana. b Apabila kebutuhan tersebut tidak tersedia/tidak mencukupi, maka BNPB dapat mengerahkan bantuan kepada BPBD Provinsi lain, atau sumber lain baik dari dalam dan luar negeri. c Apabila terdapat keterbatasan bantuan logistik yang dikerahkan oleh Kepala BPBD Provinsi, maka BNPB dapat membantu melalui pola pendampingan dana siap pakai khusus digunakan pada saat tanggap darurat dan sumber dana lain yang sudah dialokasikan. 6
  • 12. 2. Provinsi Pengerahan bantuan logistik di Provinsi dilaksanakan dengan pola sebagai berikut: a Dalam hal bencana di Provinsi, BPBD Provinsi yang terkena bencana mengerahkan sumber daya logistik dari Instansi/Lembaga, Dunia Usaha dan Masyarakat sesuai kebutuhan ke lokasi bencana. b Apabila kebutuhan tersebut tidak tersedia/tidak mencukupi, maka pemerintah Provinsi yang bersangkutan dapat meminta bantuan logistik kepada Provinsi lain yang terdekat. c Apabila Provinsi yang diminta bantuan tidak memiliki ketersediaan sumber daya logistik/tidak mencukupi, maka pemerintah Provinsi yang terkena bencana dapat meminta bantuan kepada Pemerintah Pusat (BNPB). d Biaya yang timbul akibat pengerahan bantuan logistik ini ditanggung oleh pemerintah Provinsi yang bersangkutan. e Pelaksanaan pengerahan sumber daya logistik dari asal sampai dengan lokasi bencana dilaksanakan dibawah koordinasi/kendali Kepala BPBD Provinsi yang bersangkutan. 3. Kabupaten/Kota Pengerahan bantuan logistik di tingkat Kabupaten/Kota dilaksanakan dengan pola sebagai berikut: a Dalam hal bencana di Kabupaten/Kota, BPBD Kabupaten/Kota yang terkena bencana, mengerahkan sumber daya logistik dari instansi/lembaga, Dunia Usaha dan Masyarakat sesuai kebutuhan ke lokasi bencana. 7
  • 13. b Apabila kebutuhan tersebut tidak tersedia/tidak mencukupi, maka pemerintah Kabupaten/Kota yang bersangkutan dapat meminta bantuan logistik kepada pemerintah Kabupaten/Kota terdekat baik dalam satu wilayah provinsi maupun provinsi lain. c Apabila pemerintah Kabupaten/Kota yang diminta bantuan peralatan tidak memiliki ketersediaan sumberdaya/tidak mencukupi, maka pemerintah Kabupaten/Kota yang terkena bencana dapat meminta bantuan logistik kepada pemerintah provinsi yang bersangkutan. d Biaya yang timbul akibat pengerahan bantuan peralatan ini ditanggung oleh pemerintah Kabupaten/Kota yang bersangkutan. e Pelaksanaan pengerahan bantuan logistik dari asal sampai dengan lokasi bencana dilaksanakan dibawah koordinasi/kendali Kepala BPBD Kabupaten/Kota yang bersangkutan. Lampiran I menggambarkan alur Permintaan bantuan logistik dan lampiran II menggambarkan alur Pendistribusian bantuan logistik. 8
  • 14. BAB III MEKANISME PENYELENGGARAAN BANTUAN LOGISTIK Pengelolaan Bantuan Logistik mengacu kepada Peraturan Kepala BNPB Nomor 13 Tahun 2008 tentang Pedoman Manajemen Logistik dan Peralatan Penanggulangan Bencana. Bantuan logistik penanggulangan bencana diselenggarakan dengan menggunakan mekanisme sebagai berikut: A. Perencanaan Bantuan Logistik 1. Perencanaan bantuan logistik merupakan langkah awal untuk mengetahui dan memenuhi kebutuhan bantuan peralatan, baik jenis, jumlah, spesifikasi, waktu dan tata cara pendistribusian bantuan logistik. 2. Kebutuhan bantuan logistik dapat berasal dari permintaan BPBD Kabupaten/Kota dan BPBD Provinsi, atas dasar laporan kajian dari Tim Reaksi Cepat (TRC) dan inisiatif BNPB. 3. Permintaan bantuan logistik pada saat pra dan pasca bencana ditujukan sebagai stok penyangga (buffer stock) gudang-gudang BPBD Kabupaten/Kota, BPBD Provinsi dan UPT. 4. Permintaan bantuan logistik pada tahap tanggap darurat ditujukan untuk membantu pencarian, penyelamatan dan evakuasi korban dan pemulihan fungsi sarana dan prasarana vital yang rusak akibat bencana. 9
  • 15. B. Pengadaan Bantuan Logistik Pengadaan bantuan logistik dapat diklasifikasikan sesuai dengan tahapan bencana, sebagai berikut: 1. Pengadaan bantuan logistik bersumber dari Pemerintah, Pemerintah Daerah, Dunia Usaha dan Masyarakat. 2. Pada saat pra dan pasca bencana pengadaan bantuan logistik dilakukan sesuai dengan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. 3. Pada saat terjadi bencana, pengadaan logistik dilakukan dengan cara: a. Pengadaan yang bersumber dari pengerahan bantuan logistik Instansi/Lembaga, Dunia Usaha dan Masyarakat . b. Dalam keadaan tertentu dan keadaan khusus sesuai Keppres Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dapat dilaksanakan melalui mekanisme Penunjukan Langsung. c. BNPB menggunakan dana siap pakai yang dialokasikan dalam APBN. d. BPBD dapat menggunakan dana siap pakai yang dialokasikan dalam APBD. e. Bantuan logistik dari Luar Negeri dikoordinasikan oleh BNPB. 10
  • 16. C. Pendistribusian Bantuan Logistik Distribusi bantuan logistik untuk penanggulangan bencana dilaksanakan dengan ketentuan dan berdasarkan sebagai berikut: 1. Perencanaan kebutuhan dan permintaan bantuan, harus mendapat persetujuan dari pejabat yang berwenang dibidang penanggulangan bencana. 2. Data penerima bantuan, waktu pendistribusian, alat transportasi yang digunakan. 3. Inisiatif dari pejabat berwenang dalam penanggulangan bencana 4. Data penerima bantuan, waktu penyampaian, alat transportasi yang digunakan 5. Petugas penditribusian menyampaikan bantuan logistik kepada penerima 6. Sisa bantuan logistik yang selesai digunakan diperlakukan dengan cara: a. Dihibahkan kepemilikannya dan menjadi stok penyangga gudang di daerah. b. Barang logistik yang dialihkan kepemilikannya atau tidak dapat digunakan atau tidak dapat dimanfaatkan atau hilang atau musnah dapat dilakukan penghapusan. Penghapusan barang logistik harus memperhatikan kepada hal-hal sebagai berikut: 1) Penghapusan harus dilakukan dengan permohonan penghapusan oleh pejabat yang berwewenang melalui proses penghapusan dan diakhiri dengan surat keputusan penghapusan. 11
  • 17. 2) Setelah dilakukan penghapusan dilanjutkan dengan berita acara pemusnahan. 3) Penghapusan didasarkan kepada peraturan yang berlaku. Contoh Formulir Bantuan Logistik pada Lampiran, sebagai berikut: 1. Lampiran III: Contoh Formulir Permintaan Kebutuhan Bantuan Logistik. 2. Lampiran IV: Contoh Formulir Pengadaan Bantuan Logistik. 3. Lampiran V: Contoh Formulir Pendistribusian dan Pengangkutan Bantuan Logistik 4. Lampiran VI: Contoh Formulir Penerimaan Bantuan Logistik 12
  • 18. BAB IV PENGAWASAN DAN PELAPORAN A. Pengawasan Dalam rangka terselenggaranya bantuan logistik yang efektif dan efisien perlu dilakukan pengawasan secara berjenjang sesuai dengan tingkat kewenangannya. Pengawasan ini dilakukan oleh instansi/lembaga yang berwenang baik dari pihak internal BNPB/BPBD oleh Inspektur Utama maupun pihak Pengawasan pengadaan eksternal, dilakukan dan seperti agar BPKP, Bawasda pelaksanaan pendistribusian bantuan dan proses logistik bencana dapat dipertanggung jawabkan, tepat lainnya. perencanaan, penanggulangan sasaran dan tepat prosedur. Pengawasan ini meliputi pemantauan, supervisi dan evaluasi. 1. Pemantauan Semua kegiatan pelaksanaan pemberian bantuan logistik penanggulangan bencana senantiasa dilakukan pemantauan oleh BNPB, instansi/lembaga terkait, BPBD, intansi/dinas terkait sesuai dengan peraturan yang berlaku dan sesuai dengan tingkat kewenangannya. Pemantauan dilakukan agar proses bantuan logistik penanggulangan bencana dapat dijamin jumlah, mutu dan sasarannya. 2. Supervisi Supervisi dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan atau atas permintaan. Penanggung Jawab di tingkat Pusat oleh BNPB atau di daerah oleh BPBD Provinsi/ Kabupaten /Kota sesuai tingkat kewenangannya. Supervisi dilakukan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan bantuan logistik dalam rangka penanggulangan bencana serta penyebabnya agar sesuai dengan perencanaan dan kebutuhannya. 13
  • 19. 3. Evaluasi Evaluasi akan dilaksanakan secara reguler dan berkala, meliputi: a. Jumlah daerah penerima bantuan logistik b. Jenis dan jumlah logistik yang di distribusikan c. Nilai logistik yang di distribusikan d. Pemanfaatan logistik B. Pelaporan Hasil pemantauan, supervisi dan evaluasi ini dituangkan dalam bentuk laporan dilampirkan berita acara sebagai bahan dokumentasi yang dapat dipertanggungjawabkan. Pelaporan dilakukan secara berkala. 14
  • 20. BAB V PENUTUP Pedoman bantuan peralatan penanggulangan bencana ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi pengelola bantuan logistik penanggulangan bencana yang lebih baik, efektif, efisien dan akuntabel. Pelaksanaan bantuan logistik penanggulangan bencana ini untuk digunakan sebagai persediaan dan penanganan darurat bencana. Pedoman ini dapat dimanfaatkan oleh seluruh pejabat atau petugas yang terlibat dalam penanggulangan bencana sehingga prinsip penanggulangan bencana dapat terlaksana dengan cepat, tepat, tertib dan sesuai sasaran. Sesuai dengan perkembangan, Pedoman ini terbuka untuk disesuaikan dan diperbaiki. Pedoman yang berkaitan dengan pemberian bantuan logistik tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana ini. KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ttd DR. SYAMSUL MAARIF, M.Si 15
  • 22. LAMPIRAN I : PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR : TANGGAL : ALUR PERMINTAAN BANTUAN LOGISTIK BNPB Instansi/Lembaga, Dunia Usaha dan Masyarakat UPT BPBD Propinsi Instansi/Lembaga, Dunia Usaha dan Masyarakat BPBD Prop. Terdekat BPBD Kab./Kota Instansi/Lembaga, Dunia Usaha dan Masyarakat BPBD Kab./Kota terdekat KORBAN BENCANA Ket : Pengerahan Permintaan 17
  • 23. LAMPIRAN II : PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR : TANGGAL : ALUR PENDISTRIBUSIAN BANTUAN LOGISTIK INTERNASIONAL BNPB Instansi/Lembaga, Dunia Usaha dan Masyarakat UPT Instansi/Lembaga, Dunia Usaha dan Masyarakat Instansi/Lembaga, Dunia Usaha dan Masyarakat BPBD Propinsi BPBD Kab./Kota BPBD Prop. Terdekat BPBD Kab./Kota terdekat KORBAN BENCANA 18
  • 24. LAMPIRAN III : PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR : TANGGAL : CONTOH FORMULIR PERMINTAAN BANTUAN LOGISTIK FORM BAN-LOG: 001 FORMULIR PERMINTAAN BANTUAN LOGISTIK Nomor: Nama Posko Tingkat Posko Lokasi Posko/No. Posko Kampung/Lingkungan RT/RW Desa Wilayah Kecamatan Kabupaten/Kota-kode Pos No 1. 2. 3. 4. 5. :................................................ : Nasional/Provinsi/Kab/kota/area bencana *) : :............................................... :............................................... :............................................... : .............................................. : .............................................. : .............................................. Jenis Logistik Spesifikasi Jumlah Satuan Ket. Tempat, Tanggal, Bulan , Tahun Mengetahui, Atasan ............................................. Petugas/Koordinator, ........................................ *) Beri Tanda yang diperlukan Dibuat rangkap 3, - Asli Arsip -1 eks. Penerimaan -1 eks. Perencana Distribusi 19
  • 25. LAMPIRAN IV : PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR : TANGGAL : CONTOH FORMULIR PENGADAAN BANTUAN LOGISTIK FORM BAN-LOG : 002 Tujuan Nama Posko Tingkat Posko Lokasi Posko/No. Posko Kampung/Lingkungan RT/RW Desa Wilayah Kecamatan Kabupaten/Kota-kode Pos No Jenis Logi APBN :................................................ :................................................ : Nasional/Provinsi/Kab/kota/area bencana *) : :............................................... :............................................... :............................................... : .............................................. : .............................................. : .............................................. Sumber Anggaran APBD I APBD II LAIN-LAIN Spek. Jumlah Satuan Ket. 1. 2. 3. 4. 5. Tempat, Tanggal, Bulan , Tahun Penerima Barang, Petugas/Koord. Distribusi, ............................ .................................... Dibuat rangkap 3, - Asli Arsip -1 eks. Perencana Distribusi -1 eks. Pergudangan *) Beri tanda yang diperlukan 20
  • 26. LAMPIRAN V : PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR : TANGGAL : CONTOH FORMULIR PENDISTRIBUSIAN DAN PENGANGKUTAN BANTUAN LOGISTIK FORM BAN-LOG: 003 FORMULIR PENDISTRIBUSIAN DAN PENGANKUTAN BANTUAN LOGISTIK Nomor: Nama Posko Tingkat Posko Lokasi Posko/No. Posko Kampung/Lingkungan RT/RW Desa Wilayah Kecamatan Kabupaten/Kota-kode Pos No 1. 2. 3. 4. 5. Jenis Logistik :................................................ : Nasional/Provinsi/Kab/kota/area bencana *) : :............................................... :............................................... :............................................... : .............................................. : .............................................. : .............................................. Spesifikasi Jumlah Satuan Ket. Tempat, Tanggal, Bulan , Tahun Mengetahui, Atasan ............................................. Petugas/Koordinator, ........................................ *) Beri Tanda yang diperlukan Dibuat rangkap 3, - Asli Arsip -1 eks. Pendistribusian dan Pengangkutan -1 eks. Pergudangan 21
  • 27. LAMPIRAN VI : PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR : TANGGAL : CONTOH FORMULIR PENERIMAAN BANTUAN LOGISTIK FORM BAN-LOG: 004 FORMULIR PENERIMAAN BANTUAN LOGISTIK Nomor: Nama Posko Tingkat Posko Lokasi Posko/No. Posko Kampung/Lingkungan RT/RW Desa Wilayah Kecamatan Kabupaten/Kota-kode Pos No Jenis Logistik :................................................ : Nasional/Provinsi/Kab/kota/area bencana *) : :............................................... :............................................... :............................................... : .............................................. : .............................................. : .............................................. Spesifikasi Jumlah Satuan Bantuandari Harga Ket. 1. 2. 3. 4. 5. Tempat, Tanggal, Bulan , Tahun Mengetahui, Atasan ............................................. Petugas/Koordinator, ........................................ *) Beri Tanda yang diperlukan Dibuat rangkap 3, - Asli Arsip -1 eks. Penyampaian Bantuan -1 eks. Pergudangan yang dituju 22