Dokumen tersebut membahas tentang pencemaran air sungai yang disebabkan oleh limbah rumah tangga, industri, dan pertanian. Pencemaran air sungai berdampak buruk pada kesehatan manusia dan lingkungan sekitar. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah pencemaran antara lain dengan tidak membuang limbah sembarangan, melestarikan hutan di hulu sungai, serta mensosialisasikan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
1. Pencemaran Air
Di Susun Oleh :
FADLI RAHMAN 3C214793
ILHAM NURIL ANWAR 35214182
MOHAMMAD BARI 36214775
RAJA OLOAN S 38214841
1DD01
2. Pendahuluan
Sungai merupakan salah satu lingkungan alam (Natural
Emvironment) yang ada di bumi. Dan di sungai sendiri terdapat sumber daya
alam abiotik, yakni “Air”. Pada dasarnya fungsi sungai sebagai tempat hidup
bagi makhluk air seperti berbagai jenis ikan. Selain sebagai lingkungan hidup
bagi ikan, sungai pun dimanfaatkan manusia untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya, seperti ; menggunakan air untuk dikonsumsi, menggunakan air
untuk mencuci, mandi, dan lain-lain.
Namun, kenyataannya sekarang sungai-sungai yang ada disekitar kita
ini sudah berganti fungsi, dari yang semula air sungai dapat dikonsumsi,
sekarang menjadi tempat pembuangan sampah. Hal itu mengindikasikan
bahwa sungai-sungai disekitar kita telah mengalami pencemaran. Tentunya
banyak sekali faktor-faktor yang menyebabkan air sungai tercemar, banyak
juga akibat-akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran air sungai tersebut.
3. Pengertian Pencemaran sungai
Pencemaran sungai adalah
hilangnya fungsi asli dari sungai serta
menurunnya kualitas air yang terdapat di
sungai disebabkan oleh banyak faktor ,
seperti pembuangan air limbah,
pembuangan sampah, kotoran dan
polutor lain.
4. Penyebab pencemaran sungai
1. Sumber polusi air sungai antara lain limbah industri,
pertanian dan rumah tangga. Ada beberapa tipe
polutan yang dapat masuk perairan yaitu : bahan-bahan
yang mengandung bibit penyakit, bahan-bahan
yang banyak membutuhkan oksigen untuk
pengurainya, bahan-bahan kimia organic dari industri
atau limbah pupuk pertanian, bahan-bahan yang tidak
sedimen (endapan), dan bahan-bahan yang
mengandung radioaktif dan panas.
5. 2. Penggunaan insektisida seperti DDT (Dichloro
Diphenil Trichonethan) oleh para petani, untuk
memberantas hama tanaman dan serangga penyebar
penyakit lain secara berlebihan dapat mengakibatkan
pencemaran air. Terjadinya pembusukan yang
berlebihan diperairan dapat pula menyebabkan
pencemaran. Pembuangan sampah dapat
mengakibatkan kadar O2 terlarut dalam air semakin
berkurang karena sebagian besar dipergunakan oleh
bakteri pembusuk.
6. 3. Pembuangan sampah organic maupun yang
anorganic yang dibuang ke sungai terus-menerus,
selain mencemari air, terutama dimusim hujan ini
akan menimbulkan banjir. Belakangan ini musibah
karena polusi air datang seakan tidak terbendung lagi
disetiap musim hujan. Sebenarnya air hujan adalah
rahmat. Akan tetapi rahmat dapat menjadi ujian
apabila kita tidak mengelolanya dengan benar.
7. Dampak dari pencemaran air sungai
Dampak terhadap kesehatan
Peran air sebagai pembawa penyakit menular antara lain :
a) Air sebagai media untuk hidup mikroba pathogen.
b)Air sebagai sarang insekta penyebar penyakit.
c)Jumlah air yang tersedia tak cukup, sehingga
manusia bersangkutan tak dapat membersihkan diri.
d)Air sebagai media untuk hidup vector penyakit.
8. Dampak Terhadap Lingkungan
Dengan semakin banyaknya zat organic yang dibuang ke
lingkungan perairan, maka perairan tersebut akan semakin
tercemar yang biasanya ditandai dengan bau yang menyengat
disamping tumpukan yang dapat mengurangi estetika
lingkungan. Selain bau, limbah tersebut juga menyebabkan
tempat sekitarnya menjadi licin. Sedangkan limbah detergen
atau sabun akan menyebabkan penumpukan busa yang sangat
banyak. Inipun dapat mengurangi keadaan atau tampilan sungai
yang semula bersih.
9. Cara Mengatasi / Upaya Pelestarian Daerah
Aliran Sungai
1. Melestarikan hutan di hulu sungai Agar tidak
menimbulkan erosi tanah disekitar hulu sungai sebaiknya pepohonan tidak digunduli
atau ditebang atau merubahnya menjadi areal pemukiman penduduk. Dengan adanya
erosi otomatis akan membawa tanah, pasir, dan sebagainya ke aliran sungai dari hulu
ke hilir sehingga menyebabkan pendangkalan sungai.
2. Tidak buang air di sungai
Buang air kecil dan air besar sembarangan adalah perbuatan yang salah.
Kesan pertama dari tinja atau urin yang dibuang sembarangan adalah bau dan
menjijikan. Tinja juga merupakan medium yang paling baik untuk perkembangan bibit
penyakit dari yang ringan sampai yang berat, oleh karena itu janganlah buang air besar
sembarangan khususnya di sungai.
10. 3. Tidak membuang sampah di sungai
Sampah yang dibuang sembarangan di sungai akan
menyebabkan aliran air di sungai terhambat. Selain itu juga
sampah akan menyebabkan terjadinya banjir di musim
penghujan sampah juga membuat sungai tampak kotor
menjijikan dan terkontaminasi.
4. Tidak membuang limbah rumah tangga dan industri
Tempat yang paling mudah untuk membuang limbah
industri atau limbah rumah tangga berupa cairan adalah dengan
membuangnya ke sungai, namun apakah limbah itu aman?
Limbah yang dibuang secara asal-asalan tentu saja dapat
menimbulkan pencemaran mulai dari bau yang tidak sedap,
pencemaran air gangguan penyakit kulit serta masih banyak lagi.
11. 1.Pembuatan peraturan disetai sangsi bagi
warga yang mengotori sungai.
2.Pengadaan gotong royong pembersihan
lingkungan sungai.
3.Mengadakan sosialisasi tentang pentingnya
menjaga kebersihan lingkungan.
12. CONTOH :
Banyaknya limbah di sekitar sungai membuat pencemaran pada air
Dan juga berdampak pada kesehatan masyarakat sekitar .
13. Limbah plastik ini tidak dapat hancur dan
Limbah ini dapat menyebabkan terjadinya
Banjir disekitar daerah tersebut
14. Limbah ini adalah sisa-sisa kotoran anak kecil, yang akan menyebabkan
Pencemaran udara .
18. Jadi kesimpulan dari pengamatan
kelompok kami, adalah :
“Sungai-sungai yang berada di daerah kita
sebagian telah tercemar, maka dari itu kita
sebagai seorang yang peduli terhadap
lingkungan harus mampu untuk menjaga
lingkungan tercinta kita ini”