SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  8
BAB I
PENDAHULUAN
Al-Qur’an merupakan wahyu yang diturunkan dengan bahasa Arab. Karena itu, untuk
memahami hukum-hukum yang di kandung nash-nash al-Qur’an diperlukan pemahaman dalam
kebahasaan dalam hal ini adalah bahasa Arab. Para ulama’ yang ahli dalam bidang ushul fiqh,
telah mengadakan penelitian secara sesama terhadap nash-nash al-Qur’an, lalu hasil penelitian
itu diterapkan dalam kaidah-kaidah yang menjadi pegangan umat Islam guna memahami
kandungan al-Qur’an dengan benar.
Al-Qur’an, selain merupakan wahyu, juga merupakan bagian kehidupan umat yang dapat
membukakan mata hati dalam diri setiap insan. Firman Ilahi tersebut sudah dipandang sebagai
kehidupan itu sendiri dan tidak semata-mata kitab biasa. Layaknya sebuah kehidupan, untuk
dapat memahaminya biasanya diperlukan alat bantu yang kadang kala tidak sedikit. Pada masa-
masa permulaan turunnya, Al-Qur’an lebih banyak dihafal dan dipahami oleh para sahabat nabi
SAW. Sehingga kemudian tidak ada alternatif lain bagi para sahabat kecuali berupaya
menulisnya. Apabila tidak dituliskan, maka mutiara yang bernilai demikian luhur dikhawatirkan
akan bercampur dengan hal-hal lain yang tidak diperlukan. Sehingga, firman Ilahi yang
mengiringi kehidupan umat Islam (dan juga seluruh umat manusia) telah tersedia dalam bentuk
tertulis, bahkan berbentuk sebuah kitab. Oleh sebab itu, tidak dapat dihindari jika kemudian
berkembang ilmu pengetahuan tentang Al-Qur’an yang tidak lain tujuannya untuk
mempermudah dalam memahaminya.
Salah satu ilmu pengetahuan tentang Alquran adalah ilmu muhkam dan mutasyabih, biasa
diartikan sebagai ilmu yang menerangkan tentang ayat-ayat muhkamat dan mutasyabihat. Ilmu
ini di latar belakangi oleh adanya perbedaan pendapat ulama tentang adanya hubungan ayat atau
surat yang lain. Sementara yang lain mengatakan bahwa didalam Al-Qur’an ada ayat atau surat
yang tidak berhubungan, di sebabkan pendapat ini, maka suatu ilmu yang mempelajari ayat atau
surat Al-Qur’sn cukup penting kedududkannya. Sementara itu muhkam dan mutasyabih adalah
Sebuah kajian yang sering menimbulkan kontroversial dalam sejarah penafsiran Al-Qur’an,
karena perbedaan ’interpretasi’ antara ulama mengenai hakikat muhkam dan mutasyabih.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Al-Muhkam wal Mutasyabih
Muhkam berasal dari kata Ihkam, yang berarti kekukuhan, kesempurnaan,
keseksamaan, dan pencegahan. Sedangkan secara terminologi, Muhkam berarti ayat-ayat
yang jelas maknanya, dan tidak memerlukan keterangan dari ayat-ayat lain. Contoh: Surat
Al-Baqarah ayat 83, yang Artinya: “Dan (ingatlah) tatkala Kami membuat janji dengan Bani
Israil, supaya jangan mereka menyembah melainkan kepada Allah, dan terhadap kedua Ibu
Bapak hendaklah berbuat baik, dan (juga) kepada kerabat dekat, dan anak-anak yatim dan
orang orang miskin , dan hendaklah mengucapkan perkataan yang baik kepada manusia, dan
dirikanlah sholat dan keluarkanlah zakat. Kemudian, berpaling kamu , kecuali sedikit,
padahal kamu tidak memperdulikan.
Kata Mutasyabih berasal dari kata tasyabuh, yang secara bahasa berarti keserupaan
dan kesamaan yang biasanya membawa kepada kesamaran antara dua hal. Tasyabaha,
Isytabaha sama dengan Asybaha (mirip, serupa, sama) satu dengan yang lain sehingga
menjadi kabur, tercampur. Sedangkan secara terminoligi Mutasyabih berarti ayat-ayat yang
belum jelas maksudnya, dan mempunyai banyak kemungkinan takwilnya, atau maknanya
yang tersembunyi, dan memerlukan keterangan tertentu, atau hanya Allah yang
mengetahuinya. Contoh: Surat Thoha ayat 5, yang Artinya: (Allah) Yang Maha Pemurah,
yang bersemayam di atas ‘Arasy’. [1] http://www.slideshare.net/azzaazza50746/makalah-
muhkam-mutasyabih
Adapun menurut pengertian terminologi (istilah), muhkam dan mutasyabih memiliki
arti sebagai berikut:
1) Muhkam adalah ayat yang jelas maksudnya atau dapat diketahui baik secara nyata
maupun ta’wil (metafora) ataupun tidak. Sedangkan,
Ayat mutasyabihat adalah ayat yang tersembunyi (maknanya), tidak diketahui maknanya
baik secara aqli maupun naqli, dan hanya Allahlah yang mengetahuinya, seperti
datangnya hari kiamat, munculnya Dajjal, huruf-huruf yang terputus-putus di awal surat.
[2]. Pendapat ini dibangsakan al-Alusi kepada pemimpin-pemimpin madzhab
Hanafi.
2) Muhkam adalah ayat yang berdiri sendiri yang tidak memerlukan keterangan.
Mutasayabihat adalah ayat yang tidak berdiri sendiri, tetapi memerlukan keterangan.
Kadang-kadang diterangkan melalui ayat atau keterangan lain pula karena terjadinya
perbedaan dalam menakwilnya. [3] Pendapat ini diceritakan dari Imam Ahmad ra.
3) Mungkam adalah ayat yang tunjukan maknanya kuat. Mutasyabihat ialah ayat yang
menunjukan maknanya tidak kuat, yaitu lafalnya mujmal, musykil dll. [4] Pendapat ini
dibangsakan kepada imam al-Razi dan banyak peniliti yang memilihnya.
4) Muhkam ialah ayat yang tidak dihapuskan dan mutasyabih ialah ayat yang sudah
dihapuskan.
Pada kesimpulannya, Muhkam adalah ayat-ayat yang maknanya sudah jelas, tidak samar
lagi. Mutasyabih adalah ayat-ayat yang maknanya belum jelas. [5].Rosihon Anwar, Ulumul
Qur’an, Pustaka Setia, Bandung, 2013, halm 120-121.
Dalam Al-Qur’an, disebutkan kata-kata muhkam dan mutasyabih :
Pertama, lafal muhkam , terdapat dalam Q.S. Hud: 1[5]
‫ـه‬ُ‫ت‬‫اي‬ ْ‫ت‬َ‫م‬ِ‫ك‬ْ‫ح‬ُ‫ا‬ ٌ‫تب‬ِ‫ك‬.…Artinya :”Sebuah Kitab yang disempurnakan (dijelaskan) ayat-ayatnya…”
.
Kedua, lafal mutasyabih terdapat dalam Q.S. Zumar : 23[6]
…ْ‫ي‬ِ‫ن‬‫ا‬َ‫ث‬‫ـ‬َّ‫م‬ ‫ا‬ً‫ه‬ِ‫ب‬‫َـا‬‫ش‬َ‫ت‬ُ‫م‬ ‫ا‬ً‫ب‬‫ا‬َ‫ت‬ِ‫.…ك‬
Artinya :” …(yaitu) Al-Qur’an yang serupa (mutasyabih) lagi berulang-ulang….”
Ketiga, lafal muhkam dan mutasyabih sama-sama disebutkan dalam Al-Qur’an. Hal ini terdapat
pada Q.S. Ali Imran : 7[7]
َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ال‬ ‫ا‬َّ‫م‬َ‫ا‬َ‫ف‬ ٌ‫هت‬ِ‫ب‬‫ش‬َ‫ت‬ُ‫م‬ ُ‫خَر‬ُ‫ا‬ ‫و‬ ِ‫ب‬‫ت‬ِ‫ك‬ْ‫ال‬ ُّ‫م‬ُ‫أ‬ َّ‫ن‬ُ‫ه‬ ٌ‫مت‬َ‫ك‬ْ‫ح‬ُ‫م‬ ٌ‫ايت‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫تب‬ِ‫ك‬ْ‫ال‬ َ‫ك‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ل‬ َ‫ز‬ْ‫ن‬َ‫ا‬ ْ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ال‬ َ‫و‬ُ‫ه‬
ْ‫و‬ُ‫ل‬ُ‫ق‬ ‫ى‬ِ‫ف‬‫ه‬َ‫ل‬ْ‫ي‬ِ‫و‬ْ‫أ‬َ‫ت‬ ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ي‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫و‬ ‫ـه‬ِ‫ل‬ْ‫ي‬ِ‫و‬ْ‫أ‬َ‫ت‬ َ‫ء‬‫َا‬‫غ‬ِ‫ت‬ْ‫ب‬‫ا‬ َ‫و‬ ِ‫ة‬‫َـ‬‫ن‬ْ‫ت‬ِ‫ف‬ْ‫ال‬ َ‫ء‬‫َا‬‫غ‬ِ‫ت‬ْ‫ب‬‫ا‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ه‬َ‫ب‬‫ش‬َ‫ت‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ع‬ِ‫ب‬َّ‫ت‬َ‫ي‬َ‫ف‬ ٌ‫غ‬ْ‫ي‬ َ‫ز‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬ِ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ع‬ْ‫ال‬ ِ‫فى‬ َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫خ‬ِ‫اس‬ َّ‫الر‬ َ‫و‬ ُ ‫هللا‬ َّ‫ال‬ِ‫ا‬
َ‫ن‬ِِّ‫ب‬ َ‫ر‬ ِ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ٌّ‫ل‬ُ‫ك‬ ‫ه‬ِ‫ب‬ ‫ا‬َّ‫ن‬َ‫ام‬ َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫ق‬َ‫ي‬
Artinya: “Dialah yang telah menurunkan Al-Qur’an kepadamu, diantaranya ada ayat-ayat
muhkamat yang merupakan induk dan lainnya mutasyabihat. Adapun orang-
orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti
ayat-ayat yang mutasyabihat untuk menimbulkan fitnah dan mencari-cari
ta’wilnya1 padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya kecuali Allah. Dan
orang yang mendalam ilmunya berkata,”Kami beriman kepada ayat-ayat yang
mutasyabihat semuanya itu dari sisi Tuhan kami…”
Berdasarkan tiga ayat tersebut, menceritakan adanya tiga pendapat tentang masalah
ini. Pertama berpendapat bahwa Al-Qur’an seluruhnya muhkam berdasarkan ayat
pertama. Kedua berpendapat bahwa Al-Qur’an seluruhnya mutasyabih berdasarkan ayat
kedua. Ketiga berpendapat bahwa sebagian ayat Al-Qur’an muhkam dan
lainnya mutasyabih berdasarkan ayat ketiga. Inilah pendapat yang sahih. Ayat pertama,
dimaksudkan dengan muhkam-nya Al-Qur’an adalah kesempurnaan dan tidak adanya
pertentangan antara ayat-ayatnya. Maksud mutasyabih dalam ayat kedua adalah menjelaskan
segi kesamaan ayat-ayat Al-Qur’an dalam kebenaran, kebaikan dan kemukjizatannya.
B. Jenis-Jenis Mutasyabih
1) Mutasyabih dari segi Lafadz
a. Yang dikembalikan kepada lafadz yang tunggal yang sulit pemaknaannya
b. Lafadz yang dikembalikan kepada bilangan susunan kalimatnya, yang seperti ini ada
tiga macam :
 Mutasyabih karena ringkasan kalimat,
 Mutasyabih karena luasnya kalimat,
 Mutasyabih karena susunan kalimat
2) Mutasyabih dari segi maknanya
Mutasyabih ini adalah menyangkut sifat-sifat Allah, sifat hari kiamat, bagaimana dan
kapan terjadinya.semua sifat yang demikian tidak dapat di gambarkan secara konkret
karena kejadiannya belum pernah dipahami oleh siapapunn.
3) Mutasyabih dari segi lafadz dan makna
Mutasyabih da;lam segi ini menurut As-suyuthi, ada lima macam
a. Mutasyabih dari segi kadarnya, seperti lafaz umum dan khhusus
b. Mutasyabih dari segi caranya, seperti perintah wajib dan sunnah
c. Mutasyabih dari segi waktu
d. Mutasyabih dari segi tempat dan suasana ayat itu diturunkan
e. Mutasyabih dari segi syarat-syarat sehingga suatu amalan itu tergantung dengan ada
atau tidaknya syarat yang dibutuhkan, misalnya ibadah shalat dan nikah tidak dapat
dilaksanakan jika tidak cukup syaratnya.
C. Contah-Contoh Ayat Muhkam dan Mutasyabih
Para ulama memberiikan contoh ayat-ayat Muhkam dalam al-Qur’an dengan ayat-ayat
nasikh, ayat-ayat tentang halal, haram, hudud (hukuman), kewajiban, janji dan ancaman.
Sementara untuk ayat-ayat mutasyabih mereka mencontohkan dengan ayat-ayat mansukh dan
ayat-ayat tentang Asma Allah dan sifat-sifat-Nya, antara lain:
1. Contoh ayat muhkam
ْ‫ك‬َ‫أ‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ‫وا‬ُ‫ف‬ َ‫ار‬َ‫ع‬َ‫ت‬ِ‫ل‬ َ‫ل‬ِ‫ئ‬‫ا‬َ‫ب‬َ‫ق‬ َ‫و‬ ‫ا‬ً‫ب‬‫و‬ُ‫ع‬ُ‫ش‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫َا‬‫ن‬ْ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬ َ‫و‬ ‫ى‬َ‫ث‬ْ‫ن‬ُ‫أ‬ َ‫و‬ ٍ‫ر‬َ‫ك‬َ‫ذ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫َا‬‫ن‬ْ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬ ‫ا‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ُ‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬ْ‫ت‬َ‫أ‬ ِ َّ‫اَّل‬ َ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫م‬َ‫ر‬ٌ‫م‬‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ع‬ َ َّ‫اَّل‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ا‬َ‫ق‬
ٌ‫ير‬ِ‫ب‬َ‫خ‬
Artinya: “ hai manusia sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seseorang laki-laki
dan seorang perempuan dan seorang perempuan dan menjadikan kamu
berbangsa- bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal”.
(Al-Hujarat: 13).
ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬ ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ال‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ب‬ َ‫ر‬ ‫ُوا‬‫د‬ُ‫ب‬ْ‫ع‬‫ا‬ ُ‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬‫ون‬ُ‫ق‬َّ‫ت‬َ‫ت‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ل‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ل‬ْ‫ب‬َ‫ق‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ال‬ َ‫و‬
Artinya: “hai manusia, sembahlah tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang
sebelum kamu, agar kamu bertakwa”. (Al-Baqarah: 21).
‫ا‬َ‫ب‬ ِِّ‫الر‬ َ‫م‬َّ‫ر‬َ‫ح‬ َ‫و‬ َ‫ع‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ْ‫ال‬ ُ َّ‫اَّل‬ َّ‫ل‬َ‫ح‬َ‫أ‬ َ‫و‬
Artinya: “ Allah telah menghalalkan jual beli & mengharamkan riba”. (Al-Baqarah: 275).
2. Contoh ayat Mutasyabih
‫ى‬ َ‫و‬َ‫ت‬ْ‫س‬‫ا‬ ِ‫ش‬ ْ‫ر‬َ‫ع‬ْ‫ال‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫ن‬َ‫م‬ْ‫ح‬ َّ‫الر‬
Artinya: “ yaitu Tuhan Yang Maha Pemurah yang bersemayam di atas Arsy”. (Thaha: 5).
ُ‫ه‬َ‫ه‬ْ‫ج‬ َ‫و‬ َّ‫ال‬ِ‫إ‬ ٌ‫ك‬ِ‫ل‬‫َا‬‫ه‬ ٍ‫ء‬ْ‫َي‬‫ش‬ ُّ‫ل‬ُ‫ك‬
Artinya: “ tiap-tiap sesuatu pasti binasa kecuali wajah Allah”. (Al-qashash: 88)
ْ‫م‬ِ‫يه‬ِ‫د‬ْ‫ي‬َ‫أ‬ َ‫ق‬ ْ‫و‬َ‫ف‬ ِ َّ‫اَّل‬ ُ‫د‬َ‫ي‬
Artinya: “tangan-tangan Allah diatas tangan mereka”. (Al-Fath: 10).
D. Hikmah dan Nilai-nilai Pendidikan dalam ayat-ayat Muhkam dan Mutasyabih
Al-Quran adalah rahmat bagi seluruh alam, yang didalamnya terdapat berbagai mukzijat
dan keajaiban serta berbagai misteri yang harus dipecahkan oleh umat di dunia ini. Alloh tidak
akan mungkin memberikan sesuatu kepada kita tanpa ada sebabnya. Di bawah ini ada
beberapa hikmah tentang adanya ayat-ayat muhkan dan mutasyabih, diantara hikmahnya
adalah :
1. Andai kata seluruh ayat Al-Qur’an terdiri dari ayat-ayat muhkamat, maka akan sirnalah
ujian keimanan dan amal karena pengertian ayat yang jelas.
2. Apabila seluruh ayat Al-Qur’an mutasyabihat, niscaya akan padamlah kedudukannya
sebagai penjelas dan petunjuk bagi manusia orang yang benar keimanannya yakin bahwa
Al-Qur’an seluruhnya dari sis Allah, segala yang datang dari sisi Allah pasti hak dan
tidak mungkin bercampur dengan kebatilan
ٍ‫د‬ْ‫ي‬ِ‫م‬َ‫ح‬ ٍ‫م‬ْ‫ي‬َ‫ك‬َ‫ح‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ٌ‫ل‬ْ‫ي‬ ِ‫ز‬ْ‫ن‬َ‫ت‬ ِ‫ه‬ِ‫ف‬ْ‫ل‬َ‫خ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ال‬َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫د‬َ‫ي‬ ِ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ُ‫ل‬ِ‫اط‬َ‫ب‬ْ‫ال‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬ِ‫ت‬ْ‫أ‬َ‫ي‬ َ‫ال‬
Terjemahan: “Tidak akan datang kepadanya (Al-Qur’an) kebatilan, baik dari depan
maupun dari belakang, yang diturunkan dari Tuhan yang Maha Bijaksana lagi Maha
Bijaksana lagi Maha Terpuji”.(Q.S. Fushshilat [41]: 42)
3. Al-Qur’an yang berisi ayat-ayat muhkamat dan ayat-ayat mutasyabihat, menjadi motivasi
bagi umat Islam untuk terus menerus menggali berbagai kandungannya sehingga kita
akan terhindar dari taklid, membaca Al-Qur’an dengan khusyu’ sambil merenung dan
berpikir.
4. Ayat-ayat Mutasyabihat ini mengharuskan upaya yang lebih banyak untuk mengungkap
maksudnya, sehingga menambah pahala bagi orang yang mengkajinya.[15]
5. Jika Al-Quran mengandung ayat-ayat mutasyabihat, maka untuk memahaminya
diperlukan cara penafsiran dan tarjih antara satu dengan yang lainnya. Hal ini
memerlukan berbagai ilmu, seperti ilmu bahasa, gramatika, ma’ani, ilmu bayan, ushul
fiqh dan sebagainya. Apabila ayat-ayat mutasyabihat itu tidak ada niscaya tidak akan ada
ilmu-ilmu tidak akan muncul.
Menurut Yusuf Qardhawi, adanya muhkam dan mutasyabih sebenarnya merupakan ke-
mahabijaksanaan-Nya Allah, bahwa Al-Qur’an ditujukan kepada semua kalangan, karena
bagi orang yang mengetahui berbagai tabiat manusia, di antara mereka ada yang senang
terhadap bentuklahiriyah dan telah merasa cukup dengan bentuk literal suatu nash. Ada yang
memberikan perhatian kepada spritualitas suatu nash, dan tidak merasa cukup dengan
bentuk lahiriyahnya saja, sehingga ada orang yang menyerahkan diri kepada Allah dan ada
orang yang melakukan pentakwilan, ada manusia intelek dan manusia spiritual.
mengajarkan ”ajaran” muhkam dan mutasyabih kepada manusia agar kita mengakui
adanya perbedaan karakter pada setiap individu, sehingga kita harus menghargainya. Kalau
kita sebagai guru, sudah sepatutnya meneladani-Nya untuk kita aplikasikan dalam
menyampaikan pelajaran yang dapat diterima oleh peserta didik yang berbeda-beda dalam
kecerdasan dan karakter.
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan yang telah disajikan dalam pembahasan, secara umum
dapat disimpulka sebagai berikut:
1. Ayat-ayat Muhkam adalah ayat yang sudah jelas maksudnya ketika kita
membacanya, sedangkan ayat mutasyabih adalah ayat-ayat yang perlu
ditakwilkan, dan setelah ditakwilkan barulah kita dapat memahami tentang
maksud ayat-ayat itu.
2. Ayat Muhkam dapat memudahkan bagi manusia mengetahui arti dan
maksudnya. Juga memudahkan bagi mereka dalam menghayati makna
maksudnya agar mudah mengamalkan pelaksanaan ajaran-ajarannya.
Serta mendorong umat untuk giat memahami, menghayati, dan
mengamalkan isi kandungan Al-Quran, karena lafal ayat-ayatnya telah
mudah diketahui, gampang dipahami, dan jelas pula untuk diamalkan.
3. Ayat Mutasyabihat, membuktikan kelemahan dan kebodohan manusia.
Sebesar apapun usaha dan persiapan manusia, masih ada kekurangan dan
kelemahannya. Hal tersebut menunjukkan betapa besar kekuasaan Allah.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Djalal, Ulumul Qur’an , Dunia Ilmu, Surabaya, 1998, halm 243-244.
Drs. Supiana, M.Ag dan M. Karman, M.Ag, Ulumul Quran, Bandung, Pustaka Islamika, 2002
Imam Sayuti, Apa Itu Al-Qur’an, Gema Insani Pers
http://www.slideshare.net/azzaazza50746/makalah-muhkam-mutasyabih.
http://ruzirahwati.blogspot.com/2011/12/ayat-muhkam-dan-mutasyabih

Contenu connexe

Tendances

Tafsir pada periode tabi’in dan periode tadwin
Tafsir pada periode tabi’in dan periode tadwinTafsir pada periode tabi’in dan periode tadwin
Tafsir pada periode tabi’in dan periode tadwin
Jumal Ahmad
 
Power Point 'Ulumul Qur'an
Power Point 'Ulumul Qur'anPower Point 'Ulumul Qur'an
Power Point 'Ulumul Qur'an
MythaChan
 
Pembagian Hadits Secara Umum Berdasarkan Kualitas dan Kuantitas Rawi
Pembagian Hadits Secara Umum Berdasarkan Kualitas dan Kuantitas RawiPembagian Hadits Secara Umum Berdasarkan Kualitas dan Kuantitas Rawi
Pembagian Hadits Secara Umum Berdasarkan Kualitas dan Kuantitas Rawi
Fakhri Cool
 
3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad
3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad
3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad
Marhamah Saleh
 
4. mujmal, mubayyan, musykil, mutasyabih
4. mujmal, mubayyan, musykil, mutasyabih4. mujmal, mubayyan, musykil, mutasyabih
4. mujmal, mubayyan, musykil, mutasyabih
Marhamah Saleh
 
Ruang lingkup dan pembagian ulumul qur’an
Ruang lingkup dan pembagian ulumul qur’anRuang lingkup dan pembagian ulumul qur’an
Ruang lingkup dan pembagian ulumul qur’an
juniska efendi
 
Pengenalan kepada-sunan-sittah
Pengenalan kepada-sunan-sittahPengenalan kepada-sunan-sittah
Pengenalan kepada-sunan-sittah
Amin El Amin
 

Tendances (20)

Fawatihus suwar
Fawatihus suwarFawatihus suwar
Fawatihus suwar
 
Ppt ulumul quran
Ppt ulumul quranPpt ulumul quran
Ppt ulumul quran
 
Quran sunnah ijma' qiyas
Quran sunnah ijma' qiyasQuran sunnah ijma' qiyas
Quran sunnah ijma' qiyas
 
Tafsir pada periode tabi’in dan periode tadwin
Tafsir pada periode tabi’in dan periode tadwinTafsir pada periode tabi’in dan periode tadwin
Tafsir pada periode tabi’in dan periode tadwin
 
Power Point 'Ulumul Qur'an
Power Point 'Ulumul Qur'anPower Point 'Ulumul Qur'an
Power Point 'Ulumul Qur'an
 
I'jaz Al Qur'an
 I'jaz Al Qur'an I'jaz Al Qur'an
I'jaz Al Qur'an
 
Ulum al quran
Ulum al quranUlum al quran
Ulum al quran
 
PPT Pengertian muhkam
PPT Pengertian muhkamPPT Pengertian muhkam
PPT Pengertian muhkam
 
Makalah manthuq dan mafhum
Makalah manthuq dan mafhumMakalah manthuq dan mafhum
Makalah manthuq dan mafhum
 
Asbabun nuzul
Asbabun nuzulAsbabun nuzul
Asbabun nuzul
 
Pembagian Hadits Secara Umum Berdasarkan Kualitas dan Kuantitas Rawi
Pembagian Hadits Secara Umum Berdasarkan Kualitas dan Kuantitas RawiPembagian Hadits Secara Umum Berdasarkan Kualitas dan Kuantitas Rawi
Pembagian Hadits Secara Umum Berdasarkan Kualitas dan Kuantitas Rawi
 
Mutlaq Muqayyad
Mutlaq MuqayyadMutlaq Muqayyad
Mutlaq Muqayyad
 
3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad
3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad
3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad
 
4. mujmal, mubayyan, musykil, mutasyabih
4. mujmal, mubayyan, musykil, mutasyabih4. mujmal, mubayyan, musykil, mutasyabih
4. mujmal, mubayyan, musykil, mutasyabih
 
Israiliyat Dalam Tafsir
Israiliyat Dalam TafsirIsrailiyat Dalam Tafsir
Israiliyat Dalam Tafsir
 
Ruang lingkup dan pembagian ulumul qur’an
Ruang lingkup dan pembagian ulumul qur’anRuang lingkup dan pembagian ulumul qur’an
Ruang lingkup dan pembagian ulumul qur’an
 
Pengenalan kepada-sunan-sittah
Pengenalan kepada-sunan-sittahPengenalan kepada-sunan-sittah
Pengenalan kepada-sunan-sittah
 
Takhrij Hadits
Takhrij HaditsTakhrij Hadits
Takhrij Hadits
 
Makalah nasikh mansukh
Makalah nasikh mansukhMakalah nasikh mansukh
Makalah nasikh mansukh
 
Amar nahi
Amar nahiAmar nahi
Amar nahi
 

Similaire à Makalah muhkam & mutasyabi

Copy of bab ii2
Copy of bab ii2Copy of bab ii2
Copy of bab ii2
andisalwa
 
Method of Tafsir
Method of TafsirMethod of Tafsir
Method of Tafsir
Hakim Ahma
 
Contoh modul pai, sk,kd,id dan lks
Contoh modul pai, sk,kd,id dan lksContoh modul pai, sk,kd,id dan lks
Contoh modul pai, sk,kd,id dan lks
Akram Atjeh
 

Similaire à Makalah muhkam & mutasyabi (20)

Copy of bab ii2
Copy of bab ii2Copy of bab ii2
Copy of bab ii2
 
Modul 10 kb 1
Modul 10 kb 1Modul 10 kb 1
Modul 10 kb 1
 
TAFSIR BI AL-MA'TSUR DAN TAFSIR BI AL-RA'YI
TAFSIR BI AL-MA'TSUR DAN TAFSIR BI AL-RA'YITAFSIR BI AL-MA'TSUR DAN TAFSIR BI AL-RA'YI
TAFSIR BI AL-MA'TSUR DAN TAFSIR BI AL-RA'YI
 
Ulumul qur an n 6
Ulumul qur an n 6Ulumul qur an n 6
Ulumul qur an n 6
 
PPT asbabun-nuzul.pptx
PPT asbabun-nuzul.pptxPPT asbabun-nuzul.pptx
PPT asbabun-nuzul.pptx
 
Method of Tafsir
Method of TafsirMethod of Tafsir
Method of Tafsir
 
KEL6 QIRO'AT & AMTSAL AL-QURAN.pptx
KEL6 QIRO'AT & AMTSAL AL-QURAN.pptxKEL6 QIRO'AT & AMTSAL AL-QURAN.pptx
KEL6 QIRO'AT & AMTSAL AL-QURAN.pptx
 
Fungsi hadits dalam ajaran islam
Fungsi hadits dalam ajaran islamFungsi hadits dalam ajaran islam
Fungsi hadits dalam ajaran islam
 
Ulumul Qur'an Maki Madani
Ulumul Qur'an Maki MadaniUlumul Qur'an Maki Madani
Ulumul Qur'an Maki Madani
 
Modul 10 kb 2
Modul 10 kb 2Modul 10 kb 2
Modul 10 kb 2
 
Ulumul Qur'an-09_S2PAI.docx
Ulumul Qur'an-09_S2PAI.docxUlumul Qur'an-09_S2PAI.docx
Ulumul Qur'an-09_S2PAI.docx
 
Ulum Al-Qur'an dan Perkembangannya.docx
Ulum Al-Qur'an dan Perkembangannya.docxUlum Al-Qur'an dan Perkembangannya.docx
Ulum Al-Qur'an dan Perkembangannya.docx
 
Fungsi Hadits dan Hubungannya Dengan Al-Qur'an
Fungsi Hadits dan Hubungannya Dengan Al-Qur'anFungsi Hadits dan Hubungannya Dengan Al-Qur'an
Fungsi Hadits dan Hubungannya Dengan Al-Qur'an
 
Al qur’an dan tafsir
Al qur’an dan tafsirAl qur’an dan tafsir
Al qur’an dan tafsir
 
Ulum Al-Qur'an dan Perkembangannya.pdf
Ulum Al-Qur'an dan Perkembangannya.pdfUlum Al-Qur'an dan Perkembangannya.pdf
Ulum Al-Qur'an dan Perkembangannya.pdf
 
Kelompok surat dan ayat makkiyah, tanda – tanda surat makkiyah, macam macamny...
Kelompok surat dan ayat makkiyah, tanda – tanda surat makkiyah, macam macamny...Kelompok surat dan ayat makkiyah, tanda – tanda surat makkiyah, macam macamny...
Kelompok surat dan ayat makkiyah, tanda – tanda surat makkiyah, macam macamny...
 
Contoh modul pai, sk,kd,id dan lks
Contoh modul pai, sk,kd,id dan lksContoh modul pai, sk,kd,id dan lks
Contoh modul pai, sk,kd,id dan lks
 
Ayat muhkam
Ayat muhkamAyat muhkam
Ayat muhkam
 
Sejarah Perkembangan Al-Quran
Sejarah Perkembangan Al-QuranSejarah Perkembangan Al-Quran
Sejarah Perkembangan Al-Quran
 
Pengertian ulumul qur
Pengertian ulumul  qurPengertian ulumul  qur
Pengertian ulumul qur
 

Plus de ilmanafia13

Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
ilmanafia13
 
Laporan praktikum kimia dasar "Pengenalan Alat dan Budaya K3"
Laporan praktikum kimia dasar "Pengenalan Alat dan Budaya K3"Laporan praktikum kimia dasar "Pengenalan Alat dan Budaya K3"
Laporan praktikum kimia dasar "Pengenalan Alat dan Budaya K3"
ilmanafia13
 

Plus de ilmanafia13 (20)

Review Jurnal
Review JurnalReview Jurnal
Review Jurnal
 
Kurkumin Kel 8
Kurkumin Kel 8Kurkumin Kel 8
Kurkumin Kel 8
 
Transkripsi & Translasi
Transkripsi & TranslasiTranskripsi & Translasi
Transkripsi & Translasi
 
Sistem Transport 1
Sistem Transport 1Sistem Transport 1
Sistem Transport 1
 
Protein Synthesis
Protein SynthesisProtein Synthesis
Protein Synthesis
 
Struktur Sel 1
Struktur Sel 1Struktur Sel 1
Struktur Sel 1
 
Rekayasa Genetika
Rekayasa GenetikaRekayasa Genetika
Rekayasa Genetika
 
Genetika Mikroba
Genetika MikrobaGenetika Mikroba
Genetika Mikroba
 
Proses-proses Biologi
Proses-proses BiologiProses-proses Biologi
Proses-proses Biologi
 
Manusia dan Lingkungan
Manusia dan LingkunganManusia dan Lingkungan
Manusia dan Lingkungan
 
Konsep Akhlak Dalam islam
Konsep Akhlak Dalam islamKonsep Akhlak Dalam islam
Konsep Akhlak Dalam islam
 
Makalah Konsep Hari Akhir
Makalah Konsep Hari AkhirMakalah Konsep Hari Akhir
Makalah Konsep Hari Akhir
 
Konsep agama islam (kelompok 2)
Konsep agama islam (kelompok 2)Konsep agama islam (kelompok 2)
Konsep agama islam (kelompok 2)
 
Konsep hari akhir
Konsep hari  akhirKonsep hari  akhir
Konsep hari akhir
 
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
 
Laporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasarLaporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasar
 
Laporan praktikum kimia dasar "Pengenalan Alat dan Budaya K3"
Laporan praktikum kimia dasar "Pengenalan Alat dan Budaya K3"Laporan praktikum kimia dasar "Pengenalan Alat dan Budaya K3"
Laporan praktikum kimia dasar "Pengenalan Alat dan Budaya K3"
 
Sains dan farmasi awal islam
Sains dan farmasi awal islamSains dan farmasi awal islam
Sains dan farmasi awal islam
 
Makalah rangka tubuh manusia
Makalah rangka tubuh manusiaMakalah rangka tubuh manusia
Makalah rangka tubuh manusia
 
Makalah laju reaksi
Makalah laju reaksiMakalah laju reaksi
Makalah laju reaksi
 

Dernier

PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 

Dernier (20)

PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 

Makalah muhkam & mutasyabi

  • 1. BAB I PENDAHULUAN Al-Qur’an merupakan wahyu yang diturunkan dengan bahasa Arab. Karena itu, untuk memahami hukum-hukum yang di kandung nash-nash al-Qur’an diperlukan pemahaman dalam kebahasaan dalam hal ini adalah bahasa Arab. Para ulama’ yang ahli dalam bidang ushul fiqh, telah mengadakan penelitian secara sesama terhadap nash-nash al-Qur’an, lalu hasil penelitian itu diterapkan dalam kaidah-kaidah yang menjadi pegangan umat Islam guna memahami kandungan al-Qur’an dengan benar. Al-Qur’an, selain merupakan wahyu, juga merupakan bagian kehidupan umat yang dapat membukakan mata hati dalam diri setiap insan. Firman Ilahi tersebut sudah dipandang sebagai kehidupan itu sendiri dan tidak semata-mata kitab biasa. Layaknya sebuah kehidupan, untuk dapat memahaminya biasanya diperlukan alat bantu yang kadang kala tidak sedikit. Pada masa- masa permulaan turunnya, Al-Qur’an lebih banyak dihafal dan dipahami oleh para sahabat nabi SAW. Sehingga kemudian tidak ada alternatif lain bagi para sahabat kecuali berupaya menulisnya. Apabila tidak dituliskan, maka mutiara yang bernilai demikian luhur dikhawatirkan akan bercampur dengan hal-hal lain yang tidak diperlukan. Sehingga, firman Ilahi yang mengiringi kehidupan umat Islam (dan juga seluruh umat manusia) telah tersedia dalam bentuk tertulis, bahkan berbentuk sebuah kitab. Oleh sebab itu, tidak dapat dihindari jika kemudian berkembang ilmu pengetahuan tentang Al-Qur’an yang tidak lain tujuannya untuk mempermudah dalam memahaminya. Salah satu ilmu pengetahuan tentang Alquran adalah ilmu muhkam dan mutasyabih, biasa diartikan sebagai ilmu yang menerangkan tentang ayat-ayat muhkamat dan mutasyabihat. Ilmu ini di latar belakangi oleh adanya perbedaan pendapat ulama tentang adanya hubungan ayat atau surat yang lain. Sementara yang lain mengatakan bahwa didalam Al-Qur’an ada ayat atau surat yang tidak berhubungan, di sebabkan pendapat ini, maka suatu ilmu yang mempelajari ayat atau surat Al-Qur’sn cukup penting kedududkannya. Sementara itu muhkam dan mutasyabih adalah Sebuah kajian yang sering menimbulkan kontroversial dalam sejarah penafsiran Al-Qur’an, karena perbedaan ’interpretasi’ antara ulama mengenai hakikat muhkam dan mutasyabih.
  • 2. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Al-Muhkam wal Mutasyabih Muhkam berasal dari kata Ihkam, yang berarti kekukuhan, kesempurnaan, keseksamaan, dan pencegahan. Sedangkan secara terminologi, Muhkam berarti ayat-ayat yang jelas maknanya, dan tidak memerlukan keterangan dari ayat-ayat lain. Contoh: Surat Al-Baqarah ayat 83, yang Artinya: “Dan (ingatlah) tatkala Kami membuat janji dengan Bani Israil, supaya jangan mereka menyembah melainkan kepada Allah, dan terhadap kedua Ibu Bapak hendaklah berbuat baik, dan (juga) kepada kerabat dekat, dan anak-anak yatim dan orang orang miskin , dan hendaklah mengucapkan perkataan yang baik kepada manusia, dan dirikanlah sholat dan keluarkanlah zakat. Kemudian, berpaling kamu , kecuali sedikit, padahal kamu tidak memperdulikan. Kata Mutasyabih berasal dari kata tasyabuh, yang secara bahasa berarti keserupaan dan kesamaan yang biasanya membawa kepada kesamaran antara dua hal. Tasyabaha, Isytabaha sama dengan Asybaha (mirip, serupa, sama) satu dengan yang lain sehingga menjadi kabur, tercampur. Sedangkan secara terminoligi Mutasyabih berarti ayat-ayat yang belum jelas maksudnya, dan mempunyai banyak kemungkinan takwilnya, atau maknanya yang tersembunyi, dan memerlukan keterangan tertentu, atau hanya Allah yang mengetahuinya. Contoh: Surat Thoha ayat 5, yang Artinya: (Allah) Yang Maha Pemurah, yang bersemayam di atas ‘Arasy’. [1] http://www.slideshare.net/azzaazza50746/makalah- muhkam-mutasyabih Adapun menurut pengertian terminologi (istilah), muhkam dan mutasyabih memiliki arti sebagai berikut: 1) Muhkam adalah ayat yang jelas maksudnya atau dapat diketahui baik secara nyata maupun ta’wil (metafora) ataupun tidak. Sedangkan, Ayat mutasyabihat adalah ayat yang tersembunyi (maknanya), tidak diketahui maknanya baik secara aqli maupun naqli, dan hanya Allahlah yang mengetahuinya, seperti datangnya hari kiamat, munculnya Dajjal, huruf-huruf yang terputus-putus di awal surat. [2]. Pendapat ini dibangsakan al-Alusi kepada pemimpin-pemimpin madzhab Hanafi. 2) Muhkam adalah ayat yang berdiri sendiri yang tidak memerlukan keterangan. Mutasayabihat adalah ayat yang tidak berdiri sendiri, tetapi memerlukan keterangan. Kadang-kadang diterangkan melalui ayat atau keterangan lain pula karena terjadinya perbedaan dalam menakwilnya. [3] Pendapat ini diceritakan dari Imam Ahmad ra.
  • 3. 3) Mungkam adalah ayat yang tunjukan maknanya kuat. Mutasyabihat ialah ayat yang menunjukan maknanya tidak kuat, yaitu lafalnya mujmal, musykil dll. [4] Pendapat ini dibangsakan kepada imam al-Razi dan banyak peniliti yang memilihnya. 4) Muhkam ialah ayat yang tidak dihapuskan dan mutasyabih ialah ayat yang sudah dihapuskan. Pada kesimpulannya, Muhkam adalah ayat-ayat yang maknanya sudah jelas, tidak samar lagi. Mutasyabih adalah ayat-ayat yang maknanya belum jelas. [5].Rosihon Anwar, Ulumul Qur’an, Pustaka Setia, Bandung, 2013, halm 120-121. Dalam Al-Qur’an, disebutkan kata-kata muhkam dan mutasyabih : Pertama, lafal muhkam , terdapat dalam Q.S. Hud: 1[5] ‫ـه‬ُ‫ت‬‫اي‬ ْ‫ت‬َ‫م‬ِ‫ك‬ْ‫ح‬ُ‫ا‬ ٌ‫تب‬ِ‫ك‬.…Artinya :”Sebuah Kitab yang disempurnakan (dijelaskan) ayat-ayatnya…” . Kedua, lafal mutasyabih terdapat dalam Q.S. Zumar : 23[6] …ْ‫ي‬ِ‫ن‬‫ا‬َ‫ث‬‫ـ‬َّ‫م‬ ‫ا‬ً‫ه‬ِ‫ب‬‫َـا‬‫ش‬َ‫ت‬ُ‫م‬ ‫ا‬ً‫ب‬‫ا‬َ‫ت‬ِ‫.…ك‬ Artinya :” …(yaitu) Al-Qur’an yang serupa (mutasyabih) lagi berulang-ulang….” Ketiga, lafal muhkam dan mutasyabih sama-sama disebutkan dalam Al-Qur’an. Hal ini terdapat pada Q.S. Ali Imran : 7[7] َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ال‬ ‫ا‬َّ‫م‬َ‫ا‬َ‫ف‬ ٌ‫هت‬ِ‫ب‬‫ش‬َ‫ت‬ُ‫م‬ ُ‫خَر‬ُ‫ا‬ ‫و‬ ِ‫ب‬‫ت‬ِ‫ك‬ْ‫ال‬ ُّ‫م‬ُ‫أ‬ َّ‫ن‬ُ‫ه‬ ٌ‫مت‬َ‫ك‬ْ‫ح‬ُ‫م‬ ٌ‫ايت‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫تب‬ِ‫ك‬ْ‫ال‬ َ‫ك‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ل‬ َ‫ز‬ْ‫ن‬َ‫ا‬ ْ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ال‬ َ‫و‬ُ‫ه‬ ْ‫و‬ُ‫ل‬ُ‫ق‬ ‫ى‬ِ‫ف‬‫ه‬َ‫ل‬ْ‫ي‬ِ‫و‬ْ‫أ‬َ‫ت‬ ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ي‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫و‬ ‫ـه‬ِ‫ل‬ْ‫ي‬ِ‫و‬ْ‫أ‬َ‫ت‬ َ‫ء‬‫َا‬‫غ‬ِ‫ت‬ْ‫ب‬‫ا‬ َ‫و‬ ِ‫ة‬‫َـ‬‫ن‬ْ‫ت‬ِ‫ف‬ْ‫ال‬ َ‫ء‬‫َا‬‫غ‬ِ‫ت‬ْ‫ب‬‫ا‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ه‬َ‫ب‬‫ش‬َ‫ت‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ع‬ِ‫ب‬َّ‫ت‬َ‫ي‬َ‫ف‬ ٌ‫غ‬ْ‫ي‬ َ‫ز‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬ِ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ع‬ْ‫ال‬ ِ‫فى‬ َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫خ‬ِ‫اس‬ َّ‫الر‬ َ‫و‬ ُ ‫هللا‬ َّ‫ال‬ِ‫ا‬ َ‫ن‬ِِّ‫ب‬ َ‫ر‬ ِ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ٌّ‫ل‬ُ‫ك‬ ‫ه‬ِ‫ب‬ ‫ا‬َّ‫ن‬َ‫ام‬ َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫ق‬َ‫ي‬ Artinya: “Dialah yang telah menurunkan Al-Qur’an kepadamu, diantaranya ada ayat-ayat muhkamat yang merupakan induk dan lainnya mutasyabihat. Adapun orang- orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti ayat-ayat yang mutasyabihat untuk menimbulkan fitnah dan mencari-cari ta’wilnya1 padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya kecuali Allah. Dan orang yang mendalam ilmunya berkata,”Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat semuanya itu dari sisi Tuhan kami…”
  • 4. Berdasarkan tiga ayat tersebut, menceritakan adanya tiga pendapat tentang masalah ini. Pertama berpendapat bahwa Al-Qur’an seluruhnya muhkam berdasarkan ayat pertama. Kedua berpendapat bahwa Al-Qur’an seluruhnya mutasyabih berdasarkan ayat kedua. Ketiga berpendapat bahwa sebagian ayat Al-Qur’an muhkam dan lainnya mutasyabih berdasarkan ayat ketiga. Inilah pendapat yang sahih. Ayat pertama, dimaksudkan dengan muhkam-nya Al-Qur’an adalah kesempurnaan dan tidak adanya pertentangan antara ayat-ayatnya. Maksud mutasyabih dalam ayat kedua adalah menjelaskan segi kesamaan ayat-ayat Al-Qur’an dalam kebenaran, kebaikan dan kemukjizatannya. B. Jenis-Jenis Mutasyabih 1) Mutasyabih dari segi Lafadz a. Yang dikembalikan kepada lafadz yang tunggal yang sulit pemaknaannya b. Lafadz yang dikembalikan kepada bilangan susunan kalimatnya, yang seperti ini ada tiga macam :  Mutasyabih karena ringkasan kalimat,  Mutasyabih karena luasnya kalimat,  Mutasyabih karena susunan kalimat 2) Mutasyabih dari segi maknanya Mutasyabih ini adalah menyangkut sifat-sifat Allah, sifat hari kiamat, bagaimana dan kapan terjadinya.semua sifat yang demikian tidak dapat di gambarkan secara konkret karena kejadiannya belum pernah dipahami oleh siapapunn. 3) Mutasyabih dari segi lafadz dan makna Mutasyabih da;lam segi ini menurut As-suyuthi, ada lima macam a. Mutasyabih dari segi kadarnya, seperti lafaz umum dan khhusus b. Mutasyabih dari segi caranya, seperti perintah wajib dan sunnah c. Mutasyabih dari segi waktu d. Mutasyabih dari segi tempat dan suasana ayat itu diturunkan e. Mutasyabih dari segi syarat-syarat sehingga suatu amalan itu tergantung dengan ada atau tidaknya syarat yang dibutuhkan, misalnya ibadah shalat dan nikah tidak dapat dilaksanakan jika tidak cukup syaratnya. C. Contah-Contoh Ayat Muhkam dan Mutasyabih Para ulama memberiikan contoh ayat-ayat Muhkam dalam al-Qur’an dengan ayat-ayat nasikh, ayat-ayat tentang halal, haram, hudud (hukuman), kewajiban, janji dan ancaman.
  • 5. Sementara untuk ayat-ayat mutasyabih mereka mencontohkan dengan ayat-ayat mansukh dan ayat-ayat tentang Asma Allah dan sifat-sifat-Nya, antara lain: 1. Contoh ayat muhkam ْ‫ك‬َ‫أ‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ‫وا‬ُ‫ف‬ َ‫ار‬َ‫ع‬َ‫ت‬ِ‫ل‬ َ‫ل‬ِ‫ئ‬‫ا‬َ‫ب‬َ‫ق‬ َ‫و‬ ‫ا‬ً‫ب‬‫و‬ُ‫ع‬ُ‫ش‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫َا‬‫ن‬ْ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬ َ‫و‬ ‫ى‬َ‫ث‬ْ‫ن‬ُ‫أ‬ َ‫و‬ ٍ‫ر‬َ‫ك‬َ‫ذ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫َا‬‫ن‬ْ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬ ‫ا‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ُ‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬ْ‫ت‬َ‫أ‬ ِ َّ‫اَّل‬ َ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫م‬َ‫ر‬ٌ‫م‬‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ع‬ َ َّ‫اَّل‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ا‬َ‫ق‬ ٌ‫ير‬ِ‫ب‬َ‫خ‬ Artinya: “ hai manusia sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seseorang laki-laki dan seorang perempuan dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa- bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal”. (Al-Hujarat: 13). ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬ ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ال‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ب‬ َ‫ر‬ ‫ُوا‬‫د‬ُ‫ب‬ْ‫ع‬‫ا‬ ُ‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬‫ون‬ُ‫ق‬َّ‫ت‬َ‫ت‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ل‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ل‬ْ‫ب‬َ‫ق‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ال‬ َ‫و‬ Artinya: “hai manusia, sembahlah tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa”. (Al-Baqarah: 21). ‫ا‬َ‫ب‬ ِِّ‫الر‬ َ‫م‬َّ‫ر‬َ‫ح‬ َ‫و‬ َ‫ع‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ْ‫ال‬ ُ َّ‫اَّل‬ َّ‫ل‬َ‫ح‬َ‫أ‬ َ‫و‬ Artinya: “ Allah telah menghalalkan jual beli & mengharamkan riba”. (Al-Baqarah: 275). 2. Contoh ayat Mutasyabih ‫ى‬ َ‫و‬َ‫ت‬ْ‫س‬‫ا‬ ِ‫ش‬ ْ‫ر‬َ‫ع‬ْ‫ال‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫ن‬َ‫م‬ْ‫ح‬ َّ‫الر‬ Artinya: “ yaitu Tuhan Yang Maha Pemurah yang bersemayam di atas Arsy”. (Thaha: 5). ُ‫ه‬َ‫ه‬ْ‫ج‬ َ‫و‬ َّ‫ال‬ِ‫إ‬ ٌ‫ك‬ِ‫ل‬‫َا‬‫ه‬ ٍ‫ء‬ْ‫َي‬‫ش‬ ُّ‫ل‬ُ‫ك‬ Artinya: “ tiap-tiap sesuatu pasti binasa kecuali wajah Allah”. (Al-qashash: 88) ْ‫م‬ِ‫يه‬ِ‫د‬ْ‫ي‬َ‫أ‬ َ‫ق‬ ْ‫و‬َ‫ف‬ ِ َّ‫اَّل‬ ُ‫د‬َ‫ي‬ Artinya: “tangan-tangan Allah diatas tangan mereka”. (Al-Fath: 10). D. Hikmah dan Nilai-nilai Pendidikan dalam ayat-ayat Muhkam dan Mutasyabih Al-Quran adalah rahmat bagi seluruh alam, yang didalamnya terdapat berbagai mukzijat dan keajaiban serta berbagai misteri yang harus dipecahkan oleh umat di dunia ini. Alloh tidak akan mungkin memberikan sesuatu kepada kita tanpa ada sebabnya. Di bawah ini ada beberapa hikmah tentang adanya ayat-ayat muhkan dan mutasyabih, diantara hikmahnya adalah :
  • 6. 1. Andai kata seluruh ayat Al-Qur’an terdiri dari ayat-ayat muhkamat, maka akan sirnalah ujian keimanan dan amal karena pengertian ayat yang jelas. 2. Apabila seluruh ayat Al-Qur’an mutasyabihat, niscaya akan padamlah kedudukannya sebagai penjelas dan petunjuk bagi manusia orang yang benar keimanannya yakin bahwa Al-Qur’an seluruhnya dari sis Allah, segala yang datang dari sisi Allah pasti hak dan tidak mungkin bercampur dengan kebatilan ٍ‫د‬ْ‫ي‬ِ‫م‬َ‫ح‬ ٍ‫م‬ْ‫ي‬َ‫ك‬َ‫ح‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ٌ‫ل‬ْ‫ي‬ ِ‫ز‬ْ‫ن‬َ‫ت‬ ِ‫ه‬ِ‫ف‬ْ‫ل‬َ‫خ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ال‬َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫د‬َ‫ي‬ ِ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ُ‫ل‬ِ‫اط‬َ‫ب‬ْ‫ال‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬ِ‫ت‬ْ‫أ‬َ‫ي‬ َ‫ال‬ Terjemahan: “Tidak akan datang kepadanya (Al-Qur’an) kebatilan, baik dari depan maupun dari belakang, yang diturunkan dari Tuhan yang Maha Bijaksana lagi Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji”.(Q.S. Fushshilat [41]: 42) 3. Al-Qur’an yang berisi ayat-ayat muhkamat dan ayat-ayat mutasyabihat, menjadi motivasi bagi umat Islam untuk terus menerus menggali berbagai kandungannya sehingga kita akan terhindar dari taklid, membaca Al-Qur’an dengan khusyu’ sambil merenung dan berpikir. 4. Ayat-ayat Mutasyabihat ini mengharuskan upaya yang lebih banyak untuk mengungkap maksudnya, sehingga menambah pahala bagi orang yang mengkajinya.[15] 5. Jika Al-Quran mengandung ayat-ayat mutasyabihat, maka untuk memahaminya diperlukan cara penafsiran dan tarjih antara satu dengan yang lainnya. Hal ini memerlukan berbagai ilmu, seperti ilmu bahasa, gramatika, ma’ani, ilmu bayan, ushul fiqh dan sebagainya. Apabila ayat-ayat mutasyabihat itu tidak ada niscaya tidak akan ada ilmu-ilmu tidak akan muncul. Menurut Yusuf Qardhawi, adanya muhkam dan mutasyabih sebenarnya merupakan ke- mahabijaksanaan-Nya Allah, bahwa Al-Qur’an ditujukan kepada semua kalangan, karena bagi orang yang mengetahui berbagai tabiat manusia, di antara mereka ada yang senang terhadap bentuklahiriyah dan telah merasa cukup dengan bentuk literal suatu nash. Ada yang memberikan perhatian kepada spritualitas suatu nash, dan tidak merasa cukup dengan bentuk lahiriyahnya saja, sehingga ada orang yang menyerahkan diri kepada Allah dan ada orang yang melakukan pentakwilan, ada manusia intelek dan manusia spiritual. mengajarkan ”ajaran” muhkam dan mutasyabih kepada manusia agar kita mengakui adanya perbedaan karakter pada setiap individu, sehingga kita harus menghargainya. Kalau kita sebagai guru, sudah sepatutnya meneladani-Nya untuk kita aplikasikan dalam menyampaikan pelajaran yang dapat diterima oleh peserta didik yang berbeda-beda dalam kecerdasan dan karakter.
  • 7. BAB III PENUTUPAN A. Kesimpulan Dari hasil pembahasan yang telah disajikan dalam pembahasan, secara umum dapat disimpulka sebagai berikut: 1. Ayat-ayat Muhkam adalah ayat yang sudah jelas maksudnya ketika kita membacanya, sedangkan ayat mutasyabih adalah ayat-ayat yang perlu ditakwilkan, dan setelah ditakwilkan barulah kita dapat memahami tentang maksud ayat-ayat itu. 2. Ayat Muhkam dapat memudahkan bagi manusia mengetahui arti dan maksudnya. Juga memudahkan bagi mereka dalam menghayati makna maksudnya agar mudah mengamalkan pelaksanaan ajaran-ajarannya. Serta mendorong umat untuk giat memahami, menghayati, dan mengamalkan isi kandungan Al-Quran, karena lafal ayat-ayatnya telah mudah diketahui, gampang dipahami, dan jelas pula untuk diamalkan. 3. Ayat Mutasyabihat, membuktikan kelemahan dan kebodohan manusia. Sebesar apapun usaha dan persiapan manusia, masih ada kekurangan dan kelemahannya. Hal tersebut menunjukkan betapa besar kekuasaan Allah.
  • 8. DAFTAR PUSTAKA Abdul Djalal, Ulumul Qur’an , Dunia Ilmu, Surabaya, 1998, halm 243-244. Drs. Supiana, M.Ag dan M. Karman, M.Ag, Ulumul Quran, Bandung, Pustaka Islamika, 2002 Imam Sayuti, Apa Itu Al-Qur’an, Gema Insani Pers http://www.slideshare.net/azzaazza50746/makalah-muhkam-mutasyabih. http://ruzirahwati.blogspot.com/2011/12/ayat-muhkam-dan-mutasyabih