2. • Arachnida mempunyai tubuh yang terbagi atas kepala yang menyatu
dengan dada (cephalothoraks) dan perut (abdomen).
• Bagian abdomen terdiri dari beberapa segmen, kadang-kadang
cephalothoraks dan abdomen menyatu.
• Pada cephalotoraks terdapat sepasang chelicera (alat gerak pertama),
sepasang pedipalpus (alat gerak ke dua) yang berbentuk capit, dan 4
pasang kaki.
3. • Arachnida tidak mempunyai antena.
• Kepala kecil, terdapat beberapa mata tunggal (oceli).
• Habitatnya di darat, bernapas dengan paru-paru buku.
• Mempunyai kaki empat pasang yang terdapat pada sefalotorak.
• Pada ujung posterior abdomen, sebelah ventral anus terdapat sutera dan
bermuara pada alat serupa pembuluh yang disebut spinneret.
4. • makanannya berupa cairan tubuh hewan lain dan diisap melalui mulut dan
esofagus.
• fertilisasinya internal
• telur yang telah dibuahi diletakkan dalam kokon-kokon sutera yang dibawa ke
mana-mana oleh hewan betina.
6. Scorpionida
Ciri – ciri :
• Tubuh terdiri dari cepalotoraks dan abdomen (bersegmen-segmen),preabdomen,
dan post abdomen.
• Cepalotoraks tertutup karapas
• Memiliki umbai-umbai berbentuk cakar yang berfungsi untuk menangkap
mangsa(celicera) dan cakar berbentuk penjepit (Pedipalpus).
• Bersifat vivipar dan merupakan binatang karnifora.
7. • Mempunyai 4 pasang kaki tanpa antenaterletak pada cepalotoraks, 2-12 mata
oceli.
• Abdomen bersegmen 12, yang 7 segmen disebut mesosoma besar, dan 5 segmen
terminal disebut metasoma.
• Pemanjangan pada ujung abdomen berbentuk ekor sebagai alat sengat (Telson)
mengandung kelenjar toksin.
• Alat napas berupa 4 pasang paru-paru buku, terletak sebelah ventral segmen III
dan XV.
8.
9. Racun pada Scorpionida
Racun kalajengking termasuk sebagai neurotoksin (racun saraf). Suatu
pengecualian adalah Hemiscorpius lepturus yang memiliki bisa sitotoksik (racun
sel). Neurotoksin terdiri dari protein kecil dan juga natrium dan kalium, yang
berguna untuk mengganggu transmisi saraf sang korban. Kalajengking
menggunakan bisanya untuk membunuh atau melumpuhkan mangsa mereka
agar mudah dimakan.
10. racun kalajengking lebih berfungsi terhadap artropoda lainnya dan
kebanyakan kalajengking tidak berbahaya bagi manusia; sengatan
menghasilkan efek lokal (seperti rasa sakit, pembengkakan). Namun beberapa
spesies kalajengking, terutama dalam keluarga Kalajengking yang paling banyak
menyebabkan kematian manusia adalah Androctonus australis.
11. Cuci daerah yang tersengat dengan alkohol sabun dan air. Terapkan
kompres dingin atau es pada daerah sengatan kalajengking kompres selama
sepuluh menit dan ulangi jika perlu.
Jika tersengat kalajengking Hitam pada dahan (lengan atau kaki) akan
meninggikan tingkat bisa/racun ke tingkat jantung
12. Araneida
• Tubuh terdiri dari cephalotoraks dan abdomen tidak bersegmen yang
dihubungkan bagian sempit yang disebut pedicel.
• Mata sederhana terletak dekat ujung caput,umumnya terdiri atas 8 ocelli.
• Diatas bagian mulut terdapat Celicera (Umbai-umbai berbentuk cakar yang
digunakan untuk menangkap mangsa)
13. • Memiliki pedipalpus berfungsi untuk membantu perkawinan yang terletak di
dekat mulut.
• Laba-laba sesungguhnya bernafas dengan paru-paru buku dan juga bernafas
dengan trakea.
• Mempunyai 6 pasang spinneret, yang berfungsi memintal benang sutra
• Contoh : Argyope sp
14. • Bersihkan terlebih dahulu area gigitan dengan sabun dan air hangat, lakukan
dengan perlahan
• Setelah dibersihkan, hindari menyentuh atau menggaruk luka gigitan karena
akan menyebabkan iritasi bahkan memperparah kondisi luka.
15. Acarina
• Kebanyakan bertubuh bula atau oval, pipih, dorsoventral, caput,torax, dan
abdomen bersatu, tanpa segmen.
• Dibagi menjadi 2 kelas
1. Sengkenit (Caplak)
2. Tungau (Mites)
16. Sengkenit (Caplak)
Ukuran makroskopis, Bentuk tubuh Bulat/oval, dorsoventral, hipostoma
ada, Gambaran badan caput, torax, dan abdomen bersatu tanpa segmen,
pedipalpi ada, chelicerae mudah dilihat. Contoh : Rhipicephalus sanguineus
17. Tungau (Mites)
1. Famili Sarcoptidae
• Abdomen menjadi satu dengan cepalotoraks
• ukuran sangat kecil (Mikroskopis)
• Bentuk dewasa mempunyai 4 pasang kaki
• Tidak memiliki mata,,tapi kadang memiliki mata sederhana
• Hampir semua mites bertelur kecuali: Pyemote ventricosus yang ovovivipar.
• Mulut mites tidak mempunyai ipotome
• Contoh : Sarcoptes scabei
18. 2.Famili Trombibidae
Bentuk dewasa tungau ini hidup bebas, sedangkan larvanya yang disebut
harvesmites, red bug atau shiger, bersifat parasitic dan dapat menjadi vector scrub
typhus. Contoh : Letrotrombidium deliensis, Letrotrombidium akumushi.
19. Bahaya Mites
• Gigitan mites dapat menyebabkan dermatitis, dan bila digaruk dapat
menyebabkan infeksi sekunder
• Tick menghasilkan isotoksin yang dapat mempengaruhi saraf pusat dan
neuromuscular sehinggga gigitannya dapat menyebabkan paralise (kelumpuhan)
20. • Tubuh terdiri atas kepala (cephalo) dan perut (abdomen) tanpa dada (toraks),
dan beruas-ruas, terdiri atas ± 10 hingga 200 segmen.
• Dibagian kepala terdapat satu pasang antena sebagai alat peraba dan sepasang
mata tunggal (ocellus). Penambahan jumlah segmen terjadi pada tiap pergantian
kulit.
21. • Eksoskeleton terdiri dari kulit keras dari zat kitin yang berfungsi melindungi alat-alat
dalam, tempat melekatnya otot dan memberi bentuk tubuh.
• Kulit kitin yang tipis terletak pada perbatasan antara dua segmen, yaitu di bawah kulit
kitin yang tebal. Dengan adanya kulit kitin yang tipis inilah maka hewan ini dapat
bergerak leluasa. Kulit kitin ini mengalami eksdisis
22. Sistem Organ
1. Sistem pencernaan
Saluran pencernaannya lengkap dan mempunyai kelenjar ludah. Chilopoda
bersifat karnivor dengan gigi beracun pada segmen pertama, sedangkan
Diplopoda bersifat herbivor, pemakan sampah dan daun-daunan.
2. Sistem respirasi
Organ pernapasan berupa satu pasang trakea berspirakel yang terletak di
kanan kiri setiap ruas, kecuali pada Diplopoda terdapat dua pasang di tiap
ruasnya.
23. 3. Sistem peredaran darah
Sistem peredaran darahnya bersifat terbuka. Organ transportasi berupa
jantung yang terletak memanjang di bagian punggung tubuh. Pada Chilopoda
terdapat sepasang ostium di tiap segmen, sedangkan pada Diplopoda terdapat
dua pasang ostium di tiap segmen. Darah tidak berwarna merah karena tidak
mengandung hemoglobin (Hb), melainkan hemosianin yang larut dalam plasma.
Dari jantung darah dipompa ke dalam arteri ke tiap segmen, dan kembali ke
jantung lewat hemosoel (rongga tubuh yang mengambil bagian dalam peredaran
darah).
24. 4. Sistem ekskresi
Organ ekskresi berupa dua pasang pembuluh Malpighi yang bertugas
mengeluarkan cairan yang mengandung unsur Nitrogen (N).
5. Sistem syaraf
Sistem syarafnya disebut syaraf tangga tali dengan alat penerima rangsang
berupa satu pasang mata tunggal dan satu pasang antena sebagai alat peraba.
6. Sistem reproduksi
Reproduksi secara seksual, yaitu dengan pertemuan ovum dan sperma
(fertilisasi internal). Myriapoda ada yang vivipar dan ada yang ovipar.
26. Chilopoda
• Tubuh agak gepeng, terdiri atas kepala dan badan yang beruas-ruas (15 –173
ruas).
• Tiap ruas memiliki satu pasang kaki, kecuali ruas (segmen) di belakang kepala
dan dua segmen terakhirnya
• Pada segmen di belakang kepala terdapat satu pasang “taring bisa” (maksiliped)
yang berfungsi untuk membunuh mangsanya.
• Pada kepala terdapat sepasang antena panjang yang terdiri atas 12 segmen, dua
kelompok mata tunggal dan mulut.
27. • Bersifat karnivora
• Alat pencernaan makanannya sudah sempurna artinya dari mulut sampai anus. Alat
eksresi berupa dua buah saluran malphigi.
• Respirasi (pernafasan) dengan trakea yang bercabang-cabang dengan lubang yang
terbuka hampir pada setiap ruas.
• Habitat (tempat hidup) di bawah batu-batuan/timbunan tumbuhan yang telah
membusuk.
• Contoh : Lithobiusforticatus dan Scolopendra morsitans
28. Diplopoda
• Tubuh berbentuk silindris dan beruas-ruas (25 – 100 segmen) terdiri atas kepala
dan badan.
• Setiap segmen (ruas) mempunyai dua pasang kaki, dan tidak mempunyai “taring
bisa” (maksiliped).
• Pada ruas ke tujuh, satu atau kedua kaki mengalami modifikasi sebagai organ
kopulasi.
29. • Pada kepala terdapat sepasang antena yang pendek, dua kelompok mata tunggal.
• Hidup di tempat yang lembab dan gelap dan banyak mengandung tumbuhan
yang telah membusuk.
• Respirasi dengan trakea yang tidak bercabang.
• Alat respirasi dua buah saluran Malpighi
• Contoh : Julus nomerensis