Buku ini membahas tentang pemberdayaan perempuan dan PKK. Bab II membahas konsep pemberdayaan perempuan, trafiking, dan PKK yang mencakup tujuan, program, dan peran PKK dalam membangun keluarga."
1. karya ini merupakan buah produk tulisan dari imron_Nyimas Gandasari (PLS'06) dan Sinde Meysin
(MP'07)
BAB II
KAJIAN TEORITIK
Hakikat Pemberdayaan Perempuan
Pemberdayaan berasal dari kata “Pemberdayaan” dan “Perempuan”. Pemberdayaan mempunyai
makna harfiah membuat (seseorang) berdaya. Istilah lain untuk pemberdayaan adalah penguatan
(empowerment). Pemberdayaan adalah pemanusiaan, dalam arti mendorong orang untuk
menampilkan dan merasakan hak-hak asasinya. Di dalam pemberdayaan terkandung unsur
pengakuan dan penguatan posisi seseorang melalui penegasan terhadap hak dan kewajiban.
Pemberdayaan mengutamakan usaha sendiri dari orang yang diberdayakan untuk meraih
keberdayannya. Oleh karena itu, pemberdayaan sangat jauh dari konotasi ketergantungan.1
Berdasarkan penelitian kepustakaan, proses pemberdayaan mengandung dua kecenderungan.
Pertama, proses pemberdayaan yang menekankan kepada proses memberikan atau mengalihkan
sebagian kekuasaan, kekuatan, atau kemampuan kepada masyarakat agar individu menjadi lebih
berdaya. Proses ini dapat dilengkapi pula dengan upaya membangun aset material guna
mendukung pembangunan kemandirian mereka melalui organisasi. Kecenderungan pertama tadi
disebut kecenderungan primer dari pemberdayaan. Sedangkan kecenderungan kedua atau
kecenderungan sekunder menekankan pada proses menstimulasi, mendorong atau memotivasi
individu agar mempunyai kemampuan atau keberdayaan untuk menentukan apa yang menjadi
pilihan hidupnya melalui proses dialog.2
Konsep pemberdayaan menurut Surna T. Djajaningrat3, memiliki tiga karakter yang perlu dicermati
yang kesemuanya sangat bersifat adaptif terhadap masyarakat, yaitu berbasis masyarakat
(community based), berbasis sumber daya setempat (local resource based) dan berkelanjutan
(sustainable).
2. Berbasis masyarakat mengandung pengertian bahwa masyarakat bertindak sebagai pelaku atau
subjek dalam perencanaan dan pelaksanaannya. Masyarakat mempunyai kewenangan untuk
mengambil keputusan tentang kegiatan yang diperlukan serta pelaksanaannya. Keputusan yang
diambil merupakan keputusan bersama dan bukan keputusan perorangan.
Berbasis sumber daya setempat (local resources based) adalah penciptaan kegiatan yang berbasis
sumber daya setempat misalnya pertanian, peternakan, perikanan, kerajinan dan lain sebagainya.
Proses pemberdayaan juga harus dapat berfungsi sebagai penggerak awal (primer mover) dalam
pembangunan masyarakat secara berkelanjutan (sustainable). Agar hal ini dapat dicapai,
diperlukan berbagai strategi, perencanaan dan pelaksanaan yang tepat guna.
Dari pengertian di atas, penulis menyimpulkan bahwa pemberdayaan adalah suatu cara yang
ditempuh rakyat, organisasi, dan komunitas diarahkan agar mampu menguasai (berkuasa atas)
kehidupannya.
Dalam KD (1970: 853)4, kata perempuan berarti 'wanita', 'lawan lelaki', dan 'istri' . Menurut
etimologis kata perempuan berasal dari bahasa Sansekerta “empu” artinya tuan; yang dihormati,
yang terhormat; memiliki daya; yang memiliki kekuasaan. Jadi, perempuan berarti orang yang
memiliki daya atau orang yang dihormati.
Dari pengertian di atas, penulis menyimpulkan bahwa pemberdayaan perempuan adalah suatu
proses yang bertujuan mengembangkan potensi perempuan agar ia mampu berkuasa secara mandiri
atas kehidupan dan penghidupannya.
Hakikat Trafiking
Trafiking adalah istilah yang merujuk pada pengertian perdagangan manusia.Trafiking merupakan
salah satu tindak kriminal, karena praktik ini telah diatur dalam UU No.21 Tahun 2007 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang (PT-PPO). Menurut American Centre for
International Labour Solidarity5, ”Trafficking (in persons) is movement of person from their family
support or other original support thrugh recruitment, transportation, transfer, harbouring, or
receipt; by means of threat coercion, force, abdution, fraud,deception, or abuse of power for the
purpose of prostitution, pornography, sexual, abuse/exploitation, forced labour/unfair wages or
slavery or similar practices.
3. Sedangkan perdagangan manusia menurut GAATW (Global Alliance Against Trafficking Women)
adalah : semua usaha atau tindakan yang berkaitan dengan perekrutan, transportasi di dalam atau
melintasi perbatasan, pembelian, penjualan, transfer, pengiriman atau penerimaan seseorang
dengan menggunakan penipuan atau tekanan termasuk penggunaan kekerasan atau penyalahgunaan
kekuasaan atau lilitan hutang dengan tujuan untuk menempatkan atau menahan orang tersebut, baik
dibayar ataupun tidak, untuk kerja yang tidak diinginkannya (domestic seksual atau reproduktif),
dalam kerja paksa atau ikatan kerja atau dalam kondisi seperti perbudakan, dalam suatu lingkungan
lain dari tempat di mana orang itu tinggal pada waktu penipuan, tekanan atau lilitan hutang
pertama kali6.
Yang penting untuk dipahami dalam trafiking di Indonesia adalah bahwa tujuan utama trafiking
yaitu eksploitasi. Eksploitasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (edisi III, Jakarta: Balai
Pustaka, 2003) adalah pengusahaan, pendayagunaan, atau memanfaatan untuk keuntungan sendiri.
Berikut adalah bentuk-bentuk eksploitasi dan pengertiannya7;
Bentuk Pengertian
Mereka yang terlibat dalam kegiatan prostitusi, pelayan,atau pekerja
seks,atau menjadi objek kegiatan pornografi,yang dikarenakan oleh
ancaman,pemaksaan,penculikan,diperlakukan dengan salah, menjadi
orang yang dijual (debt bondage) atau karena menjadi korban penipuan.
Eksploitasi
Seksual
Kerja Paksa Segala bentuk pekerjaan atau pelayanan yang didapat (pelaku) dengan
menggunakan tenaga orang yang berada dalam ancaman hokum dan
(Forced Labour) orang tersebut bekerja melayani tanpa keinginannya sendiri secara
sukarela.
Perbudakan Keadaan (status) dan kondisi seseorang terhadap siapa hak pemilikan
(dari orang lain) diberlakukan terhadapnya.
(Slavery)
Yakni status atau kondisi orang-orang yang berdiam di atas tanah milik
orang lain yang menurut hokum kebiasan atau perjanjian terikat untuk
hidup dan bekerja di atas tanah tersebut dan wajib mengabdi kepada
orang tersebut,baik dengan imbalan maupun tidak. Dan ia tidak bebas
Penghambaan mengubah statusnya itu.
4. (Serfdom)
Pengambilan Trafiking dari pengambilan organ-organ tubuh hanya muncul jika
seseorang dipindahkan untuk tujuan pemindahan organ dan protocol ini
Organ-Organ tidak mengatur jika hanya pemindahan organ (organ yang dipindahkan
sudah tidak berada dalam tubuh lagi)
Tubuh
Tabel.1: Bentuk-Bentuk Eksploitasi
Berdasarkan bukti empiris, perempuan dan anak adalah kelompok yang paling banyak menjadi
korban tindak pidana perdagangan orang..korban diperdagangkan tidak hanya untuk tujuan
pelacuran dan eksploitasi seksual lainya, tetapi juga mencakup eksploitasi lainya, tetapi juga
mencakup bentuk eksploitasi lainya, misalnya kerja paksa dan pelayanan paksa, perbudakan, atau
praktik serupa perbudakan itu8.
Berbagai aspek dari definisi dapat dilihat pada kerangka trafiking yang dirumuskan oleh ICMC dan
ACILS9 di bawah ini:
Proses + Jalan/Cara + Tujuan
Perekrutan Ancaman Prostitusi
Atau Atau Atau
Pengiriman Pemaksaan Pornograpi
Atau Atau Atau
Pemindahan Penculikan Kekerasan/eksploitasi
seksual
Atau Arau
Atau
Penampungan D Penipuan D
Kerja paksa/dengan upah
Atau A Atau A yang tidak layak
Penerimaan N Kebohongan N Atau
Perbudakan/praktek-praktek
5. Atau lain serupa perbudakan
Kecurangan
Atau
Penyalahgunaan
Kekuasaan
Tabel 2.Kerangka Trafiking
Di Indonesia, bentuk-bentuk perdagangan perempuan dan anak diperuntukkan antara lain10sebagai
berikut; buruh migran (TKW/TKI), pekerja seks komersil (PSK), pekerja rumah tangga (PRT),
pekerja jermal, pernikahan paksa (kawin kontrak), pengemis, dan adopsi .
Maraknya kasus trafiking di Indonesia akhir-akhir ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara
lain11; kemiskinan dan pengangguran, kurangnya lapangan pekerjaan, terpengaruh orang di sekitar
yang pernah bermigrasi dan sukses, mencari gaji yang lebih besar, rendahnya kualitas pendidikan
(ditandai dengan tingginya tingkat buta huruf di suatu daerah), anak tidak memiliki akte kelahiran,
kurangnya informasi mengenai hak-hak pekerja, kekerasan terhadap perempuan.
Fenomena trafiking di Indonesia kini tengah marak kembali. Indonesia adalah negara pengekspor
buruh migran terbanyak kedua sedunia. Kenyataan ini sangat memilukan karena bukan saja korban
yang akan merasakan langsung dampak dari perbudakan tersebut, tetapi juga negara akan
merasakan dampaknya dengan ancaman rendahnya kualitas sumber daya manusia yang sangat vital
bagi pembangunan bangsa.
Hakikat PKK
Pengertian PKK secara khusus 12PKK merupakan gerakan nasional yang tumbuh dari, oleh, dan
untuk masyarakat dengan perempuan sebagai motor penggeraknya menuju terwujudnya keluarga
bahagia, sejahtera, maju, dan mandiri.Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri
dari suami-isteri, atau suami-isteri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya.
6. Secara umum PKK merupakan Pemberdayaan masyarakat/keluarga adalah usaha untuk membuat
(merekayasa) masyarakat/keluarga menjadi kuat dan mampu (berdaya) untuk berbuat/berpartisipasi
dalam kehidupan bersama dengan mengefektifkan, memberikan peluang/dukungan, dan bantuan
dalam segala aspek kehidupan (Poleksosbudhankam). Proses pemberdayaan masyarakat/keluarga
berdasarkan atas kepentingan dan kedaulatan (otonomi) masyarakat.Koordinasi adalah usaha untuk
mempertemukan berbagai unsur/ komponen dalam suatu kerjasama agar menjadi kekuatan yang
utuh (sinergis) dalam rangka mewujudkan tujuan Tim Penggerak PKK.
Dapat disimpulkan bahwa gerakan PKK atau Pendidikan Kesejahteraan Keluarga adalah gerakan
pembangunan masyarakat yang tumbuh dari bawah dengan perempuan sebagai motor
penggeraknya untuk membangun keluarga sebagai unit atau kelompok terkecil dalam masyarakat
guna menumbuhkan, menghimpun, mengarahkan, dan membina keluarga guna mewujudkan
keluarga sejahtera.13
Keluarga merupakan unit terkecil dari kelompok sosial yang ada di masyarakat. 14 Keluarga
merupakan satuan kekerabatan yang sangat mendasar di masyarakat. Kualitas keluarga akan
menentukan kualitas suatu masyarakat. Oleh karena itu, keluarga yang sejahtera merupakan
idaman sebuah tatanan masyarakat.
Keluarga sejahtera adalah keluarga yang mampu menciptakan keselarasan, keserasian, dan
keseimbangan antara kemajuan lahiriah dan kepuasan batiniyah berdasarkan Pancasila dan UUD
1945 yitu keluarga yang tata kehidupan dan penghidupannya diliputi oleh rasa saling pengertian,
tenggang rasa, kegotongroyongan dalam suasana kekeluargaan yang harmonis, merasa keamanan
dan ketertibannya terjamin, menjunjung kewajiban hak-hak azasi dan ketentuan hukum serta
melaksanakan kewajibannya sebagai warga yang baik dan insan sosial seperti diamanatkan oleh
Pancasila.15
Pada awalnya, PKK didirikan sebagai upaya memberdayakan masyarakat di dalam menghadapi
pembangunan nasional melalui pengembangan keterampilan dan keahlian yang mampu
meningkatkan kondisi ekonomi keluarga dan taraf kehidupannya Sebelumnya, jenis komunitas
warga semacam PKK yang telah lebih dulu hadir adalah KPD (Kader Pembangunan Desa), UDKP
(Unit Daerah Kerja Pembangunan), LKMD (Lembaga Ketahanan Desa), dan lain sebagainya.
Semua komunitas tersebut dibentuk dalam rangka menunjang partisipasi masyarakat dalam
pembangunan. Kekhasan PKK dengan organisasi semacamnya adalah PKK digerakkan langsung
oleh perempuan.16
7. Kader Umum adalah mereka yang telah dilatih atau belum dilatih tetapi memahami, serta
melaksanakan 10 Program Pokok PKK, yang mau dan mampu memberikan penyuluhan dan
menggerakkan masyarakat untuk melaksanakan kegiatan yang diperlukan.17 Karena sasarannya
adalah keluarga, dalam hal ini perempuan, maka program-program PKK berkaitan erat dengan
kegiatan kerumahtanggaan. Sepuluh Program Pokok PKK adalah:
Penghayatan dan Pengamalan Pancasila
Gotong Royong
Pangan
Sandang
Perumahan dan Tatalaksana Rumah tangga
Pendidikan dan keterampilan
Kesehatan
Pengembangan Kehidupan Berkoperasi
Pelestarian Lingmkungan Hidup
Perencanaan Sehat
Dari pengertian-pengertian di atas, kesimpulan yang dapat diambil oleh penulis adalah bahwa
pengoptimalan peran PKK memiliki arti; proses, cara, perbuatan yang menjadikan PKK berperan
sebagaimana mestinya yaitu, membantu pemerintah untuk ikut serta memperbaiki dan membina
tata kehidupan dan penghidupan keluarga yang dijiwai oleh Pancasila guna terwujudnya keluarga
sejahtera di Indonesia.
Kerangka Berpikir
Untuk menggambar lebih jelas mengenai pemberdayaan perempuan melalui optimalisasi PKK
dengan memanfaatkan dana bergulir-, kerangka berpikir di bawah ini dapat memberikan penjelasan
singkatnya, sebagai berikut:
8. Gambar 1. Kerangka Berpikir Pemanfaatan Dana Bergulir untuk Optimalisasi Peran PKK dalam
Pemberdayaan Keluarga
1 Wasis Sasmito,dkk, Dehumanisasi Anak Marjinal: Berbagai Penglaman Pemberdayaan, (Jakarta: Gugus Analisis, 2003),
hlm.3
2 Ibid, hlm. 56-57
3 Djajadiningrat, Jurna T.dkk, Akses Peran Serta Masyarakat, (Jakarta: Pustaka SinarHarapan, 2003), hlm. 26-27
4 Iskandar, T. 1970. Kamus Dewan. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka, Kementerian Pelajaran.
5 Ruth Rosenberg, Perdagangan Perempuan dan Anak di Indonesia, (Jakarta: ACILS,2004), hlm.287
6 Syarief Darmoyo&Rianto Adi, Trafiking Anak Untuk Pekerja Rumah Tangga : Kasus Jakarta, (Jakarta: PKPM Unika
Atmajaya, 2004), hlm.10
7 R. Valentine Sagala&Ellin Rozana, Memberantas Trafiking Perempuan dan Anak, (Bandung: Institut Perempuan, 2007),
hlm.21
9. 8 http:rumahduniadubai.wodpress.com/2007/11/12/human-tracficking/
9 Irwan Abdullah dkk, Program Layanan Untuk Menyikapi Perdagangan Manusia di Enam Proponsi, (Yogyakarta: Pusat
Studi Kependudukan dan Kebijakan Universitas Gajah Mada, 2004 ), hlm.2
10 Ruth Rossenberg, Perdagangan Perempuan dan Anak di Indonesia, (Jakarta: American Centre for International Labor
Solidarity, 2004), hlm.
11 Ibid., hlm 60-68
12 http://selatan.jakarta.go.id/pkk/index.php?option=com_content&task=view&id=18&Itemid=32 09 maret 2007
13 Direktorat Pembangunan Desa Propinsi DKI Jakarta, 1990, Bunga Rampai Pembinaan Kesejahteraan Keluarga DKI
Jakarta, hlm.14
14 Soejono Sukamto, Pengantar Sosiologi (Jakarta: Kencana,2004), hlm.43
15 Op.,Chit.
16 http://id.jakartakota/pkk/keluarga
17 http://pkksulut.org/main/content/view/13/1/