SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  9
karya ini merupakan buah produk tulisan dari imron_Nyimas Gandasari (PLS'06) dan Sinde Meysin
(MP'07)




                                                BAB II

                                     KAJIAN TEORITIK




Hakikat Pemberdayaan Perempuan

   Pemberdayaan berasal dari kata “Pemberdayaan” dan “Perempuan”. Pemberdayaan mempunyai
   makna harfiah membuat (seseorang) berdaya. Istilah lain untuk pemberdayaan adalah penguatan
   (empowerment). Pemberdayaan adalah pemanusiaan, dalam arti mendorong orang untuk
   menampilkan dan merasakan hak-hak asasinya. Di dalam pemberdayaan terkandung unsur
   pengakuan dan penguatan posisi seseorang melalui penegasan terhadap hak dan kewajiban.
   Pemberdayaan mengutamakan usaha sendiri dari orang yang diberdayakan untuk meraih
   keberdayannya. Oleh karena itu, pemberdayaan sangat jauh dari konotasi ketergantungan.1




   Berdasarkan penelitian kepustakaan, proses pemberdayaan mengandung dua kecenderungan.
   Pertama, proses pemberdayaan yang menekankan kepada proses memberikan atau mengalihkan
   sebagian kekuasaan, kekuatan, atau kemampuan kepada masyarakat agar individu menjadi lebih
   berdaya. Proses ini dapat dilengkapi pula dengan upaya membangun aset material guna
   mendukung pembangunan kemandirian mereka melalui organisasi. Kecenderungan pertama tadi
   disebut kecenderungan primer dari pemberdayaan. Sedangkan kecenderungan kedua atau
   kecenderungan sekunder menekankan pada proses menstimulasi, mendorong atau memotivasi
   individu agar mempunyai kemampuan atau keberdayaan untuk menentukan apa yang menjadi
   pilihan hidupnya melalui proses dialog.2




   Konsep pemberdayaan menurut Surna T. Djajaningrat3, memiliki tiga karakter yang perlu dicermati
   yang kesemuanya sangat bersifat adaptif terhadap masyarakat, yaitu berbasis masyarakat
   (community based), berbasis sumber daya setempat (local resource based) dan berkelanjutan
   (sustainable).
Berbasis masyarakat mengandung pengertian bahwa masyarakat bertindak sebagai pelaku atau
   subjek dalam perencanaan dan pelaksanaannya. Masyarakat mempunyai kewenangan untuk
   mengambil keputusan tentang kegiatan yang diperlukan serta pelaksanaannya. Keputusan yang
   diambil merupakan keputusan bersama dan bukan keputusan perorangan.




   Berbasis sumber daya setempat (local resources based) adalah penciptaan kegiatan yang berbasis
   sumber daya setempat misalnya pertanian, peternakan, perikanan, kerajinan dan lain sebagainya.
   Proses pemberdayaan juga harus dapat berfungsi sebagai penggerak awal (primer mover) dalam
   pembangunan masyarakat secara berkelanjutan (sustainable). Agar hal ini dapat dicapai,
   diperlukan berbagai strategi, perencanaan dan pelaksanaan yang tepat guna.




   Dari pengertian di atas, penulis menyimpulkan bahwa pemberdayaan adalah suatu cara yang
   ditempuh rakyat, organisasi, dan komunitas diarahkan agar mampu menguasai (berkuasa atas)
   kehidupannya.




   Dalam KD (1970: 853)4, kata perempuan berarti 'wanita', 'lawan lelaki', dan 'istri' . Menurut
   etimologis kata perempuan berasal dari bahasa Sansekerta “empu” artinya tuan; yang dihormati,
   yang terhormat; memiliki daya; yang memiliki kekuasaan. Jadi, perempuan berarti orang yang
   memiliki daya atau orang yang dihormati.

   Dari pengertian di atas, penulis menyimpulkan bahwa pemberdayaan perempuan adalah suatu
   proses yang bertujuan mengembangkan potensi perempuan agar ia mampu berkuasa secara mandiri
   atas kehidupan dan penghidupannya.




Hakikat Trafiking

   Trafiking adalah istilah yang merujuk pada pengertian perdagangan manusia.Trafiking merupakan
   salah satu tindak kriminal, karena praktik ini telah diatur dalam UU No.21 Tahun 2007 tentang
   Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang (PT-PPO). Menurut American Centre for
   International Labour Solidarity5, ”Trafficking (in persons) is movement of person from their family
   support or other original support thrugh recruitment, transportation, transfer, harbouring, or
   receipt; by means of threat coercion, force, abdution, fraud,deception, or abuse of power for the
   purpose of prostitution, pornography, sexual, abuse/exploitation, forced labour/unfair wages or
   slavery or similar practices.
Sedangkan perdagangan manusia menurut GAATW (Global Alliance Against Trafficking Women)
     adalah : semua usaha atau tindakan yang berkaitan dengan perekrutan, transportasi di dalam atau
     melintasi perbatasan, pembelian, penjualan, transfer, pengiriman atau penerimaan seseorang
     dengan menggunakan penipuan atau tekanan termasuk penggunaan kekerasan atau penyalahgunaan
     kekuasaan atau lilitan hutang dengan tujuan untuk menempatkan atau menahan orang tersebut, baik
     dibayar ataupun tidak, untuk kerja yang tidak diinginkannya (domestic seksual atau reproduktif),
     dalam kerja paksa atau ikatan kerja atau dalam kondisi seperti perbudakan, dalam suatu lingkungan
     lain dari tempat di mana orang itu tinggal pada waktu penipuan, tekanan atau lilitan hutang
     pertama kali6.




    Yang penting untuk dipahami dalam trafiking di Indonesia adalah bahwa tujuan utama trafiking
    yaitu eksploitasi. Eksploitasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (edisi III, Jakarta: Balai
    Pustaka, 2003) adalah pengusahaan, pendayagunaan, atau memanfaatan untuk keuntungan sendiri.
    Berikut adalah bentuk-bentuk eksploitasi dan pengertiannya7;

Bentuk            Pengertian




                  Mereka yang terlibat dalam kegiatan prostitusi, pelayan,atau pekerja
                  seks,atau menjadi objek kegiatan pornografi,yang dikarenakan oleh
                  ancaman,pemaksaan,penculikan,diperlakukan dengan salah, menjadi
                  orang yang dijual (debt bondage) atau karena menjadi korban penipuan.
Eksploitasi

Seksual




Kerja Paksa       Segala bentuk pekerjaan atau pelayanan yang didapat (pelaku) dengan
                  menggunakan tenaga orang yang berada dalam ancaman hokum dan
(Forced Labour)   orang tersebut bekerja melayani tanpa keinginannya sendiri secara
                  sukarela.

Perbudakan        Keadaan (status) dan kondisi seseorang terhadap siapa hak pemilikan
                  (dari orang lain) diberlakukan terhadapnya.
(Slavery)




                  Yakni status atau kondisi orang-orang yang berdiam di atas tanah milik
                  orang lain yang menurut hokum kebiasan atau perjanjian terikat untuk
                  hidup dan bekerja di atas tanah tersebut dan wajib mengabdi kepada
                  orang tersebut,baik dengan imbalan maupun tidak. Dan ia tidak bebas
Penghambaan       mengubah statusnya itu.
(Serfdom)




Pengambilan      Trafiking dari pengambilan organ-organ tubuh hanya muncul jika
                 seseorang dipindahkan untuk tujuan pemindahan organ dan protocol ini
Organ-Organ      tidak mengatur jika hanya pemindahan organ (organ yang dipindahkan
                 sudah tidak berada dalam tubuh lagi)
Tubuh
                                  Tabel.1: Bentuk-Bentuk Eksploitasi




    Berdasarkan bukti empiris, perempuan dan anak adalah kelompok yang paling banyak menjadi
    korban tindak pidana perdagangan orang..korban diperdagangkan tidak hanya untuk tujuan
    pelacuran dan eksploitasi seksual lainya, tetapi juga mencakup eksploitasi lainya, tetapi juga
    mencakup bentuk eksploitasi lainya, misalnya kerja paksa dan pelayanan paksa, perbudakan, atau
    praktik serupa perbudakan itu8.




    Berbagai aspek dari definisi dapat dilihat pada kerangka trafiking yang dirumuskan oleh ICMC dan
    ACILS9 di bawah ini:

        Proses       +          Jalan/Cara            +               Tujuan

    Perekrutan                   Ancaman                             Prostitusi

        Atau                        Atau                                Atau

   Pengiriman                   Pemaksaan                           Pornograpi

        Atau                        Atau                                Atau

   Pemindahan                   Penculikan                     Kekerasan/eksploitasi
                                                                     seksual
        Atau                        Arau
                                                                        Atau
  Penampungan        D           Penipuan             D
                                                             Kerja paksa/dengan upah
        Atau         A              Atau              A         yang tidak layak

   Penerimaan        N         Kebohongan             N                 Atau

                                                           Perbudakan/praktek-praktek
Atau                    lain serupa perbudakan

                             Kecurangan

                                Atau

                           Penyalahgunaan
                             Kekuasaan




                                   Tabel 2.Kerangka Trafiking

  Di Indonesia, bentuk-bentuk perdagangan perempuan dan anak diperuntukkan antara lain10sebagai
  berikut; buruh migran (TKW/TKI), pekerja seks komersil (PSK), pekerja rumah tangga (PRT),
  pekerja jermal, pernikahan paksa (kawin kontrak), pengemis, dan adopsi .




  Maraknya kasus trafiking di Indonesia akhir-akhir ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara
  lain11; kemiskinan dan pengangguran, kurangnya lapangan pekerjaan, terpengaruh orang di sekitar
  yang pernah bermigrasi dan sukses, mencari gaji yang lebih besar, rendahnya kualitas pendidikan
  (ditandai dengan tingginya tingkat buta huruf di suatu daerah), anak tidak memiliki akte kelahiran,
  kurangnya informasi mengenai hak-hak pekerja, kekerasan terhadap perempuan.




   Fenomena trafiking di Indonesia kini tengah marak kembali. Indonesia adalah negara pengekspor
   buruh migran terbanyak kedua sedunia. Kenyataan ini sangat memilukan karena bukan saja korban
   yang akan merasakan langsung dampak dari perbudakan tersebut, tetapi juga negara akan
   merasakan dampaknya dengan ancaman rendahnya kualitas sumber daya manusia yang sangat vital
   bagi pembangunan bangsa.




Hakikat PKK

  Pengertian PKK secara khusus 12PKK merupakan gerakan nasional yang tumbuh dari, oleh, dan
  untuk masyarakat dengan perempuan sebagai motor penggeraknya menuju terwujudnya keluarga
  bahagia, sejahtera, maju, dan mandiri.Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri
  dari suami-isteri, atau suami-isteri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya.
Secara umum PKK merupakan Pemberdayaan masyarakat/keluarga adalah usaha untuk membuat
(merekayasa) masyarakat/keluarga menjadi kuat dan mampu (berdaya) untuk berbuat/berpartisipasi
dalam kehidupan bersama dengan mengefektifkan, memberikan peluang/dukungan, dan bantuan
dalam segala aspek kehidupan (Poleksosbudhankam). Proses pemberdayaan masyarakat/keluarga
berdasarkan atas kepentingan dan kedaulatan (otonomi) masyarakat.Koordinasi adalah usaha untuk
mempertemukan berbagai unsur/ komponen dalam suatu kerjasama agar menjadi kekuatan yang
utuh (sinergis) dalam rangka mewujudkan tujuan Tim Penggerak PKK.




Dapat disimpulkan bahwa gerakan PKK atau Pendidikan Kesejahteraan Keluarga adalah gerakan
pembangunan masyarakat yang tumbuh dari bawah dengan perempuan sebagai motor
penggeraknya untuk membangun keluarga sebagai unit atau kelompok terkecil dalam masyarakat
guna menumbuhkan, menghimpun, mengarahkan, dan membina keluarga guna mewujudkan
keluarga sejahtera.13




Keluarga merupakan unit terkecil dari kelompok sosial yang ada di masyarakat. 14 Keluarga
merupakan satuan kekerabatan yang sangat mendasar di masyarakat. Kualitas keluarga akan
menentukan kualitas suatu masyarakat. Oleh karena itu, keluarga yang sejahtera merupakan
idaman sebuah tatanan masyarakat.




Keluarga sejahtera adalah keluarga yang mampu menciptakan keselarasan, keserasian, dan
keseimbangan antara kemajuan lahiriah dan kepuasan batiniyah berdasarkan Pancasila dan UUD
1945 yitu keluarga yang tata kehidupan dan penghidupannya diliputi oleh rasa saling pengertian,
tenggang rasa, kegotongroyongan dalam suasana kekeluargaan yang harmonis, merasa keamanan
dan ketertibannya terjamin, menjunjung kewajiban hak-hak azasi dan ketentuan hukum serta
melaksanakan kewajibannya sebagai warga yang baik dan insan sosial seperti diamanatkan oleh
Pancasila.15




Pada awalnya, PKK didirikan sebagai upaya memberdayakan masyarakat di dalam menghadapi
pembangunan nasional melalui pengembangan keterampilan dan keahlian yang mampu
meningkatkan kondisi ekonomi keluarga dan taraf kehidupannya Sebelumnya, jenis komunitas
warga semacam PKK yang telah lebih dulu hadir adalah KPD (Kader Pembangunan Desa), UDKP
(Unit Daerah Kerja Pembangunan), LKMD (Lembaga Ketahanan Desa), dan lain sebagainya.
Semua komunitas tersebut dibentuk dalam rangka menunjang partisipasi masyarakat dalam
pembangunan. Kekhasan PKK dengan organisasi semacamnya adalah PKK digerakkan langsung
oleh perempuan.16
Kader Umum adalah mereka yang telah dilatih atau belum dilatih tetapi memahami, serta
   melaksanakan 10 Program Pokok PKK, yang mau dan mampu memberikan penyuluhan dan
   menggerakkan masyarakat untuk melaksanakan kegiatan yang diperlukan.17 Karena sasarannya
   adalah keluarga, dalam hal ini perempuan, maka program-program PKK berkaitan erat dengan
   kegiatan kerumahtanggaan. Sepuluh Program Pokok PKK adalah:

Penghayatan dan Pengamalan Pancasila
Gotong Royong
Pangan
Sandang
Perumahan dan Tatalaksana Rumah tangga
Pendidikan dan keterampilan
Kesehatan
Pengembangan Kehidupan Berkoperasi
Pelestarian Lingmkungan Hidup
Perencanaan Sehat




   Dari pengertian-pengertian di atas, kesimpulan yang dapat diambil oleh penulis adalah bahwa
   pengoptimalan peran PKK memiliki arti; proses, cara, perbuatan yang menjadikan PKK berperan
   sebagaimana mestinya yaitu, membantu pemerintah untuk ikut serta memperbaiki dan membina
   tata kehidupan dan penghidupan keluarga yang dijiwai oleh Pancasila guna terwujudnya keluarga
   sejahtera di Indonesia.




Kerangka Berpikir

   Untuk menggambar lebih jelas mengenai pemberdayaan perempuan melalui optimalisasi PKK
   dengan memanfaatkan dana bergulir-, kerangka berpikir di bawah ini dapat memberikan penjelasan
   singkatnya, sebagai berikut:
Gambar 1. Kerangka Berpikir Pemanfaatan Dana Bergulir untuk Optimalisasi Peran PKK dalam
                                    Pemberdayaan Keluarga

1 Wasis Sasmito,dkk, Dehumanisasi Anak Marjinal: Berbagai Penglaman Pemberdayaan, (Jakarta: Gugus Analisis, 2003),
hlm.3

2 Ibid, hlm. 56-57

3 Djajadiningrat, Jurna T.dkk, Akses Peran Serta Masyarakat, (Jakarta: Pustaka SinarHarapan, 2003), hlm. 26-27

4 Iskandar, T. 1970. Kamus Dewan. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka, Kementerian Pelajaran.

5 Ruth Rosenberg, Perdagangan Perempuan dan Anak di Indonesia, (Jakarta: ACILS,2004), hlm.287

6 Syarief Darmoyo&Rianto Adi, Trafiking Anak Untuk Pekerja Rumah Tangga : Kasus Jakarta, (Jakarta: PKPM Unika
Atmajaya, 2004), hlm.10

7 R. Valentine Sagala&Ellin Rozana, Memberantas Trafiking Perempuan dan Anak, (Bandung: Institut Perempuan, 2007),
hlm.21
8 http:rumahduniadubai.wodpress.com/2007/11/12/human-tracficking/

9 Irwan Abdullah dkk, Program Layanan Untuk Menyikapi Perdagangan Manusia di Enam Proponsi, (Yogyakarta: Pusat
Studi Kependudukan dan Kebijakan Universitas Gajah Mada, 2004 ), hlm.2

10 Ruth Rossenberg, Perdagangan Perempuan dan Anak di Indonesia, (Jakarta: American Centre for International Labor
Solidarity, 2004), hlm.

11 Ibid., hlm 60-68

12 http://selatan.jakarta.go.id/pkk/index.php?option=com_content&task=view&id=18&Itemid=32 09 maret 2007

13 Direktorat Pembangunan Desa Propinsi DKI Jakarta, 1990, Bunga Rampai Pembinaan Kesejahteraan Keluarga DKI
Jakarta, hlm.14

14 Soejono Sukamto, Pengantar Sosiologi (Jakarta: Kencana,2004), hlm.43

15 Op.,Chit.

16 http://id.jakartakota/pkk/keluarga

17 http://pkksulut.org/main/content/view/13/1/

Contenu connexe

Similaire à BAB II-pkk-pemberdayaan ekonomi

Makalah human trafficking nezha
Makalah human trafficking nezhaMakalah human trafficking nezha
Makalah human trafficking nezhaberlian_priyandany
 
Tugas Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Korupsi dan Pencegahannya
Tugas Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Korupsi dan PencegahannyaTugas Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Korupsi dan Pencegahannya
Tugas Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Korupsi dan PencegahannyaSiti Nurjannah
 
MAKALAH PERLINDUNGAN ANAK.docx
MAKALAH PERLINDUNGAN ANAK.docxMAKALAH PERLINDUNGAN ANAK.docx
MAKALAH PERLINDUNGAN ANAK.docxNaomiSitoppul
 
TENTANG UU TPPO (TINDAK PIDANA PERDAGANGAN MANUSIA).pptx
TENTANG UU TPPO (TINDAK PIDANA PERDAGANGAN MANUSIA).pptxTENTANG UU TPPO (TINDAK PIDANA PERDAGANGAN MANUSIA).pptx
TENTANG UU TPPO (TINDAK PIDANA PERDAGANGAN MANUSIA).pptxRoventiSirait
 
Makalah perlindungan anak (traficing child)
Makalah perlindungan anak (traficing child)Makalah perlindungan anak (traficing child)
Makalah perlindungan anak (traficing child)Andy Susanto
 
Fatayat NU dan Tindak Pidana Kekerasan Seksual .pptx
Fatayat NU dan Tindak Pidana Kekerasan Seksual .pptxFatayat NU dan Tindak Pidana Kekerasan Seksual .pptx
Fatayat NU dan Tindak Pidana Kekerasan Seksual .pptxZulfaNh1
 
Modul 2 - Eksploitasi Seksual Anak (KPPPA)
Modul 2  - Eksploitasi Seksual Anak (KPPPA)Modul 2  - Eksploitasi Seksual Anak (KPPPA)
Modul 2 - Eksploitasi Seksual Anak (KPPPA)ECPAT Indonesia
 
Trafficking in-person-perdagangan-orang
Trafficking in-person-perdagangan-orangTrafficking in-person-perdagangan-orang
Trafficking in-person-perdagangan-orangMAULANAAMAS
 
makalah human trafficking
makalah human traffickingmakalah human trafficking
makalah human traffickingfarid miftah
 
TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG
TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANGTINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG
TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANGPaul SinlaEloE
 
Konflik sosial dari penutupan lokalisasi dolly
Konflik sosial dari penutupan lokalisasi dollyKonflik sosial dari penutupan lokalisasi dolly
Konflik sosial dari penutupan lokalisasi dollydodysopril
 

Similaire à BAB II-pkk-pemberdayaan ekonomi (19)

Makalah human trafficking nezha
Makalah human trafficking nezhaMakalah human trafficking nezha
Makalah human trafficking nezha
 
Tugas Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Korupsi dan Pencegahannya
Tugas Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Korupsi dan PencegahannyaTugas Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Korupsi dan Pencegahannya
Tugas Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Korupsi dan Pencegahannya
 
MAKALAH PERLINDUNGAN ANAK.docx
MAKALAH PERLINDUNGAN ANAK.docxMAKALAH PERLINDUNGAN ANAK.docx
MAKALAH PERLINDUNGAN ANAK.docx
 
TENTANG UU TPPO (TINDAK PIDANA PERDAGANGAN MANUSIA).pptx
TENTANG UU TPPO (TINDAK PIDANA PERDAGANGAN MANUSIA).pptxTENTANG UU TPPO (TINDAK PIDANA PERDAGANGAN MANUSIA).pptx
TENTANG UU TPPO (TINDAK PIDANA PERDAGANGAN MANUSIA).pptx
 
Makalah perlindungan anak (traficing child)
Makalah perlindungan anak (traficing child)Makalah perlindungan anak (traficing child)
Makalah perlindungan anak (traficing child)
 
Fatayat NU dan Tindak Pidana Kekerasan Seksual .pptx
Fatayat NU dan Tindak Pidana Kekerasan Seksual .pptxFatayat NU dan Tindak Pidana Kekerasan Seksual .pptx
Fatayat NU dan Tindak Pidana Kekerasan Seksual .pptx
 
Softskill 13
Softskill 13Softskill 13
Softskill 13
 
Modul 2 - Eksploitasi Seksual Anak (KPPPA)
Modul 2  - Eksploitasi Seksual Anak (KPPPA)Modul 2  - Eksploitasi Seksual Anak (KPPPA)
Modul 2 - Eksploitasi Seksual Anak (KPPPA)
 
Eksploitasi rasa takut
Eksploitasi rasa takutEksploitasi rasa takut
Eksploitasi rasa takut
 
Ham pkn
Ham pknHam pkn
Ham pkn
 
Sabtu
SabtuSabtu
Sabtu
 
Lingkup korupsi
Lingkup korupsiLingkup korupsi
Lingkup korupsi
 
Kespro
KesproKespro
Kespro
 
Trafficking in-person-perdagangan-orang
Trafficking in-person-perdagangan-orangTrafficking in-person-perdagangan-orang
Trafficking in-person-perdagangan-orang
 
makalah human trafficking
makalah human traffickingmakalah human trafficking
makalah human trafficking
 
Agama
AgamaAgama
Agama
 
TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG
TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANGTINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG
TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG
 
Konflik sosial dari penutupan lokalisasi dolly
Konflik sosial dari penutupan lokalisasi dollyKonflik sosial dari penutupan lokalisasi dolly
Konflik sosial dari penutupan lokalisasi dolly
 
Premanisme
PremanismePremanisme
Premanisme
 

Plus de Imraan Muslim

Cv imraan muslim-03 eng-edit
Cv imraan muslim-03 eng-editCv imraan muslim-03 eng-edit
Cv imraan muslim-03 eng-editImraan Muslim
 
program-training-Pendidik sebaya-KesehatanRemaja
program-training-Pendidik sebaya-KesehatanRemajaprogram-training-Pendidik sebaya-KesehatanRemaja
program-training-Pendidik sebaya-KesehatanRemajaImraan Muslim
 
laporan supercamp-full version
laporan supercamp-full versionlaporan supercamp-full version
laporan supercamp-full versionImraan Muslim
 
cv-imraanmuslim-transkrip
cv-imraanmuslim-transkripcv-imraanmuslim-transkrip
cv-imraanmuslim-transkripImraan Muslim
 
HUMAS-SERTIFIKAT KERJASAMA-BAKSOS
HUMAS-SERTIFIKAT KERJASAMA-BAKSOSHUMAS-SERTIFIKAT KERJASAMA-BAKSOS
HUMAS-SERTIFIKAT KERJASAMA-BAKSOSImraan Muslim
 
the safe way to be a freelance trainer
the safe way to be a freelance  trainerthe safe way to be a freelance  trainer
the safe way to be a freelance trainerImraan Muslim
 
application instruction for cultural exchange at the grass-roots
application instruction for cultural exchange at the grass-roots application instruction for cultural exchange at the grass-roots
application instruction for cultural exchange at the grass-roots Imraan Muslim
 
cv-imraanmuslim-qren2
cv-imraanmuslim-qren2cv-imraanmuslim-qren2
cv-imraanmuslim-qren2Imraan Muslim
 
PraTranskrip-4smstr-iQ
PraTranskrip-4smstr-iQPraTranskrip-4smstr-iQ
PraTranskrip-4smstr-iQImraan Muslim
 
laporan kegiatan training-imron-01
laporan kegiatan training-imron-01laporan kegiatan training-imron-01
laporan kegiatan training-imron-01Imraan Muslim
 
Pert 3 - Model Sistem Organisasi Belajar
Pert 3 - Model Sistem Organisasi BelajarPert 3 - Model Sistem Organisasi Belajar
Pert 3 - Model Sistem Organisasi BelajarImraan Muslim
 
LAMP-MIKROPROPOSAL-2
LAMP-MIKROPROPOSAL-2LAMP-MIKROPROPOSAL-2
LAMP-MIKROPROPOSAL-2Imraan Muslim
 
Engineering Performance-programKesehatanRemaja
Engineering Performance-programKesehatanRemajaEngineering Performance-programKesehatanRemaja
Engineering Performance-programKesehatanRemajaImraan Muslim
 
laporan budaya korporasi-MITSUI
laporan budaya korporasi-MITSUIlaporan budaya korporasi-MITSUI
laporan budaya korporasi-MITSUIImraan Muslim
 

Plus de Imraan Muslim (20)

Cv imraan muslim-03 eng-edit
Cv imraan muslim-03 eng-editCv imraan muslim-03 eng-edit
Cv imraan muslim-03 eng-edit
 
HRD Abad-21-minggu
HRD Abad-21-mingguHRD Abad-21-minggu
HRD Abad-21-minggu
 
program-training-Pendidik sebaya-KesehatanRemaja
program-training-Pendidik sebaya-KesehatanRemajaprogram-training-Pendidik sebaya-KesehatanRemaja
program-training-Pendidik sebaya-KesehatanRemaja
 
Leksika rawamangun
Leksika rawamangunLeksika rawamangun
Leksika rawamangun
 
laporan supercamp-full version
laporan supercamp-full versionlaporan supercamp-full version
laporan supercamp-full version
 
cv-imraanmuslim-transkrip
cv-imraanmuslim-transkripcv-imraanmuslim-transkrip
cv-imraanmuslim-transkrip
 
HUMAS-SERTIFIKAT KERJASAMA-BAKSOS
HUMAS-SERTIFIKAT KERJASAMA-BAKSOSHUMAS-SERTIFIKAT KERJASAMA-BAKSOS
HUMAS-SERTIFIKAT KERJASAMA-BAKSOS
 
the safe way to be a freelance trainer
the safe way to be a freelance  trainerthe safe way to be a freelance  trainer
the safe way to be a freelance trainer
 
Asia Gateway
Asia GatewayAsia Gateway
Asia Gateway
 
SUSUNAN ACARA PKMJ
SUSUNAN ACARA PKMJSUSUNAN ACARA PKMJ
SUSUNAN ACARA PKMJ
 
application instruction for cultural exchange at the grass-roots
application instruction for cultural exchange at the grass-roots application instruction for cultural exchange at the grass-roots
application instruction for cultural exchange at the grass-roots
 
cv-imraanmuslim-qren2
cv-imraanmuslim-qren2cv-imraanmuslim-qren2
cv-imraanmuslim-qren2
 
PraTranskrip-4smstr-iQ
PraTranskrip-4smstr-iQPraTranskrip-4smstr-iQ
PraTranskrip-4smstr-iQ
 
laporan kegiatan training-imron-01
laporan kegiatan training-imron-01laporan kegiatan training-imron-01
laporan kegiatan training-imron-01
 
PSI_TIU
PSI_TIUPSI_TIU
PSI_TIU
 
Pert 3 - Model Sistem Organisasi Belajar
Pert 3 - Model Sistem Organisasi BelajarPert 3 - Model Sistem Organisasi Belajar
Pert 3 - Model Sistem Organisasi Belajar
 
LAMP-MIKROPROPOSAL-2
LAMP-MIKROPROPOSAL-2LAMP-MIKROPROPOSAL-2
LAMP-MIKROPROPOSAL-2
 
bekin-iQ
bekin-iQbekin-iQ
bekin-iQ
 
Engineering Performance-programKesehatanRemaja
Engineering Performance-programKesehatanRemajaEngineering Performance-programKesehatanRemaja
Engineering Performance-programKesehatanRemaja
 
laporan budaya korporasi-MITSUI
laporan budaya korporasi-MITSUIlaporan budaya korporasi-MITSUI
laporan budaya korporasi-MITSUI
 

BAB II-pkk-pemberdayaan ekonomi

  • 1. karya ini merupakan buah produk tulisan dari imron_Nyimas Gandasari (PLS'06) dan Sinde Meysin (MP'07) BAB II KAJIAN TEORITIK Hakikat Pemberdayaan Perempuan Pemberdayaan berasal dari kata “Pemberdayaan” dan “Perempuan”. Pemberdayaan mempunyai makna harfiah membuat (seseorang) berdaya. Istilah lain untuk pemberdayaan adalah penguatan (empowerment). Pemberdayaan adalah pemanusiaan, dalam arti mendorong orang untuk menampilkan dan merasakan hak-hak asasinya. Di dalam pemberdayaan terkandung unsur pengakuan dan penguatan posisi seseorang melalui penegasan terhadap hak dan kewajiban. Pemberdayaan mengutamakan usaha sendiri dari orang yang diberdayakan untuk meraih keberdayannya. Oleh karena itu, pemberdayaan sangat jauh dari konotasi ketergantungan.1 Berdasarkan penelitian kepustakaan, proses pemberdayaan mengandung dua kecenderungan. Pertama, proses pemberdayaan yang menekankan kepada proses memberikan atau mengalihkan sebagian kekuasaan, kekuatan, atau kemampuan kepada masyarakat agar individu menjadi lebih berdaya. Proses ini dapat dilengkapi pula dengan upaya membangun aset material guna mendukung pembangunan kemandirian mereka melalui organisasi. Kecenderungan pertama tadi disebut kecenderungan primer dari pemberdayaan. Sedangkan kecenderungan kedua atau kecenderungan sekunder menekankan pada proses menstimulasi, mendorong atau memotivasi individu agar mempunyai kemampuan atau keberdayaan untuk menentukan apa yang menjadi pilihan hidupnya melalui proses dialog.2 Konsep pemberdayaan menurut Surna T. Djajaningrat3, memiliki tiga karakter yang perlu dicermati yang kesemuanya sangat bersifat adaptif terhadap masyarakat, yaitu berbasis masyarakat (community based), berbasis sumber daya setempat (local resource based) dan berkelanjutan (sustainable).
  • 2. Berbasis masyarakat mengandung pengertian bahwa masyarakat bertindak sebagai pelaku atau subjek dalam perencanaan dan pelaksanaannya. Masyarakat mempunyai kewenangan untuk mengambil keputusan tentang kegiatan yang diperlukan serta pelaksanaannya. Keputusan yang diambil merupakan keputusan bersama dan bukan keputusan perorangan. Berbasis sumber daya setempat (local resources based) adalah penciptaan kegiatan yang berbasis sumber daya setempat misalnya pertanian, peternakan, perikanan, kerajinan dan lain sebagainya. Proses pemberdayaan juga harus dapat berfungsi sebagai penggerak awal (primer mover) dalam pembangunan masyarakat secara berkelanjutan (sustainable). Agar hal ini dapat dicapai, diperlukan berbagai strategi, perencanaan dan pelaksanaan yang tepat guna. Dari pengertian di atas, penulis menyimpulkan bahwa pemberdayaan adalah suatu cara yang ditempuh rakyat, organisasi, dan komunitas diarahkan agar mampu menguasai (berkuasa atas) kehidupannya. Dalam KD (1970: 853)4, kata perempuan berarti 'wanita', 'lawan lelaki', dan 'istri' . Menurut etimologis kata perempuan berasal dari bahasa Sansekerta “empu” artinya tuan; yang dihormati, yang terhormat; memiliki daya; yang memiliki kekuasaan. Jadi, perempuan berarti orang yang memiliki daya atau orang yang dihormati. Dari pengertian di atas, penulis menyimpulkan bahwa pemberdayaan perempuan adalah suatu proses yang bertujuan mengembangkan potensi perempuan agar ia mampu berkuasa secara mandiri atas kehidupan dan penghidupannya. Hakikat Trafiking Trafiking adalah istilah yang merujuk pada pengertian perdagangan manusia.Trafiking merupakan salah satu tindak kriminal, karena praktik ini telah diatur dalam UU No.21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang (PT-PPO). Menurut American Centre for International Labour Solidarity5, ”Trafficking (in persons) is movement of person from their family support or other original support thrugh recruitment, transportation, transfer, harbouring, or receipt; by means of threat coercion, force, abdution, fraud,deception, or abuse of power for the purpose of prostitution, pornography, sexual, abuse/exploitation, forced labour/unfair wages or slavery or similar practices.
  • 3. Sedangkan perdagangan manusia menurut GAATW (Global Alliance Against Trafficking Women) adalah : semua usaha atau tindakan yang berkaitan dengan perekrutan, transportasi di dalam atau melintasi perbatasan, pembelian, penjualan, transfer, pengiriman atau penerimaan seseorang dengan menggunakan penipuan atau tekanan termasuk penggunaan kekerasan atau penyalahgunaan kekuasaan atau lilitan hutang dengan tujuan untuk menempatkan atau menahan orang tersebut, baik dibayar ataupun tidak, untuk kerja yang tidak diinginkannya (domestic seksual atau reproduktif), dalam kerja paksa atau ikatan kerja atau dalam kondisi seperti perbudakan, dalam suatu lingkungan lain dari tempat di mana orang itu tinggal pada waktu penipuan, tekanan atau lilitan hutang pertama kali6. Yang penting untuk dipahami dalam trafiking di Indonesia adalah bahwa tujuan utama trafiking yaitu eksploitasi. Eksploitasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (edisi III, Jakarta: Balai Pustaka, 2003) adalah pengusahaan, pendayagunaan, atau memanfaatan untuk keuntungan sendiri. Berikut adalah bentuk-bentuk eksploitasi dan pengertiannya7; Bentuk Pengertian Mereka yang terlibat dalam kegiatan prostitusi, pelayan,atau pekerja seks,atau menjadi objek kegiatan pornografi,yang dikarenakan oleh ancaman,pemaksaan,penculikan,diperlakukan dengan salah, menjadi orang yang dijual (debt bondage) atau karena menjadi korban penipuan. Eksploitasi Seksual Kerja Paksa Segala bentuk pekerjaan atau pelayanan yang didapat (pelaku) dengan menggunakan tenaga orang yang berada dalam ancaman hokum dan (Forced Labour) orang tersebut bekerja melayani tanpa keinginannya sendiri secara sukarela. Perbudakan Keadaan (status) dan kondisi seseorang terhadap siapa hak pemilikan (dari orang lain) diberlakukan terhadapnya. (Slavery) Yakni status atau kondisi orang-orang yang berdiam di atas tanah milik orang lain yang menurut hokum kebiasan atau perjanjian terikat untuk hidup dan bekerja di atas tanah tersebut dan wajib mengabdi kepada orang tersebut,baik dengan imbalan maupun tidak. Dan ia tidak bebas Penghambaan mengubah statusnya itu.
  • 4. (Serfdom) Pengambilan Trafiking dari pengambilan organ-organ tubuh hanya muncul jika seseorang dipindahkan untuk tujuan pemindahan organ dan protocol ini Organ-Organ tidak mengatur jika hanya pemindahan organ (organ yang dipindahkan sudah tidak berada dalam tubuh lagi) Tubuh Tabel.1: Bentuk-Bentuk Eksploitasi Berdasarkan bukti empiris, perempuan dan anak adalah kelompok yang paling banyak menjadi korban tindak pidana perdagangan orang..korban diperdagangkan tidak hanya untuk tujuan pelacuran dan eksploitasi seksual lainya, tetapi juga mencakup eksploitasi lainya, tetapi juga mencakup bentuk eksploitasi lainya, misalnya kerja paksa dan pelayanan paksa, perbudakan, atau praktik serupa perbudakan itu8. Berbagai aspek dari definisi dapat dilihat pada kerangka trafiking yang dirumuskan oleh ICMC dan ACILS9 di bawah ini: Proses + Jalan/Cara + Tujuan Perekrutan Ancaman Prostitusi Atau Atau Atau Pengiriman Pemaksaan Pornograpi Atau Atau Atau Pemindahan Penculikan Kekerasan/eksploitasi seksual Atau Arau Atau Penampungan D Penipuan D Kerja paksa/dengan upah Atau A Atau A yang tidak layak Penerimaan N Kebohongan N Atau Perbudakan/praktek-praktek
  • 5. Atau lain serupa perbudakan Kecurangan Atau Penyalahgunaan Kekuasaan Tabel 2.Kerangka Trafiking Di Indonesia, bentuk-bentuk perdagangan perempuan dan anak diperuntukkan antara lain10sebagai berikut; buruh migran (TKW/TKI), pekerja seks komersil (PSK), pekerja rumah tangga (PRT), pekerja jermal, pernikahan paksa (kawin kontrak), pengemis, dan adopsi . Maraknya kasus trafiking di Indonesia akhir-akhir ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain11; kemiskinan dan pengangguran, kurangnya lapangan pekerjaan, terpengaruh orang di sekitar yang pernah bermigrasi dan sukses, mencari gaji yang lebih besar, rendahnya kualitas pendidikan (ditandai dengan tingginya tingkat buta huruf di suatu daerah), anak tidak memiliki akte kelahiran, kurangnya informasi mengenai hak-hak pekerja, kekerasan terhadap perempuan. Fenomena trafiking di Indonesia kini tengah marak kembali. Indonesia adalah negara pengekspor buruh migran terbanyak kedua sedunia. Kenyataan ini sangat memilukan karena bukan saja korban yang akan merasakan langsung dampak dari perbudakan tersebut, tetapi juga negara akan merasakan dampaknya dengan ancaman rendahnya kualitas sumber daya manusia yang sangat vital bagi pembangunan bangsa. Hakikat PKK Pengertian PKK secara khusus 12PKK merupakan gerakan nasional yang tumbuh dari, oleh, dan untuk masyarakat dengan perempuan sebagai motor penggeraknya menuju terwujudnya keluarga bahagia, sejahtera, maju, dan mandiri.Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami-isteri, atau suami-isteri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya.
  • 6. Secara umum PKK merupakan Pemberdayaan masyarakat/keluarga adalah usaha untuk membuat (merekayasa) masyarakat/keluarga menjadi kuat dan mampu (berdaya) untuk berbuat/berpartisipasi dalam kehidupan bersama dengan mengefektifkan, memberikan peluang/dukungan, dan bantuan dalam segala aspek kehidupan (Poleksosbudhankam). Proses pemberdayaan masyarakat/keluarga berdasarkan atas kepentingan dan kedaulatan (otonomi) masyarakat.Koordinasi adalah usaha untuk mempertemukan berbagai unsur/ komponen dalam suatu kerjasama agar menjadi kekuatan yang utuh (sinergis) dalam rangka mewujudkan tujuan Tim Penggerak PKK. Dapat disimpulkan bahwa gerakan PKK atau Pendidikan Kesejahteraan Keluarga adalah gerakan pembangunan masyarakat yang tumbuh dari bawah dengan perempuan sebagai motor penggeraknya untuk membangun keluarga sebagai unit atau kelompok terkecil dalam masyarakat guna menumbuhkan, menghimpun, mengarahkan, dan membina keluarga guna mewujudkan keluarga sejahtera.13 Keluarga merupakan unit terkecil dari kelompok sosial yang ada di masyarakat. 14 Keluarga merupakan satuan kekerabatan yang sangat mendasar di masyarakat. Kualitas keluarga akan menentukan kualitas suatu masyarakat. Oleh karena itu, keluarga yang sejahtera merupakan idaman sebuah tatanan masyarakat. Keluarga sejahtera adalah keluarga yang mampu menciptakan keselarasan, keserasian, dan keseimbangan antara kemajuan lahiriah dan kepuasan batiniyah berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yitu keluarga yang tata kehidupan dan penghidupannya diliputi oleh rasa saling pengertian, tenggang rasa, kegotongroyongan dalam suasana kekeluargaan yang harmonis, merasa keamanan dan ketertibannya terjamin, menjunjung kewajiban hak-hak azasi dan ketentuan hukum serta melaksanakan kewajibannya sebagai warga yang baik dan insan sosial seperti diamanatkan oleh Pancasila.15 Pada awalnya, PKK didirikan sebagai upaya memberdayakan masyarakat di dalam menghadapi pembangunan nasional melalui pengembangan keterampilan dan keahlian yang mampu meningkatkan kondisi ekonomi keluarga dan taraf kehidupannya Sebelumnya, jenis komunitas warga semacam PKK yang telah lebih dulu hadir adalah KPD (Kader Pembangunan Desa), UDKP (Unit Daerah Kerja Pembangunan), LKMD (Lembaga Ketahanan Desa), dan lain sebagainya. Semua komunitas tersebut dibentuk dalam rangka menunjang partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Kekhasan PKK dengan organisasi semacamnya adalah PKK digerakkan langsung oleh perempuan.16
  • 7. Kader Umum adalah mereka yang telah dilatih atau belum dilatih tetapi memahami, serta melaksanakan 10 Program Pokok PKK, yang mau dan mampu memberikan penyuluhan dan menggerakkan masyarakat untuk melaksanakan kegiatan yang diperlukan.17 Karena sasarannya adalah keluarga, dalam hal ini perempuan, maka program-program PKK berkaitan erat dengan kegiatan kerumahtanggaan. Sepuluh Program Pokok PKK adalah: Penghayatan dan Pengamalan Pancasila Gotong Royong Pangan Sandang Perumahan dan Tatalaksana Rumah tangga Pendidikan dan keterampilan Kesehatan Pengembangan Kehidupan Berkoperasi Pelestarian Lingmkungan Hidup Perencanaan Sehat Dari pengertian-pengertian di atas, kesimpulan yang dapat diambil oleh penulis adalah bahwa pengoptimalan peran PKK memiliki arti; proses, cara, perbuatan yang menjadikan PKK berperan sebagaimana mestinya yaitu, membantu pemerintah untuk ikut serta memperbaiki dan membina tata kehidupan dan penghidupan keluarga yang dijiwai oleh Pancasila guna terwujudnya keluarga sejahtera di Indonesia. Kerangka Berpikir Untuk menggambar lebih jelas mengenai pemberdayaan perempuan melalui optimalisasi PKK dengan memanfaatkan dana bergulir-, kerangka berpikir di bawah ini dapat memberikan penjelasan singkatnya, sebagai berikut:
  • 8. Gambar 1. Kerangka Berpikir Pemanfaatan Dana Bergulir untuk Optimalisasi Peran PKK dalam Pemberdayaan Keluarga 1 Wasis Sasmito,dkk, Dehumanisasi Anak Marjinal: Berbagai Penglaman Pemberdayaan, (Jakarta: Gugus Analisis, 2003), hlm.3 2 Ibid, hlm. 56-57 3 Djajadiningrat, Jurna T.dkk, Akses Peran Serta Masyarakat, (Jakarta: Pustaka SinarHarapan, 2003), hlm. 26-27 4 Iskandar, T. 1970. Kamus Dewan. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka, Kementerian Pelajaran. 5 Ruth Rosenberg, Perdagangan Perempuan dan Anak di Indonesia, (Jakarta: ACILS,2004), hlm.287 6 Syarief Darmoyo&Rianto Adi, Trafiking Anak Untuk Pekerja Rumah Tangga : Kasus Jakarta, (Jakarta: PKPM Unika Atmajaya, 2004), hlm.10 7 R. Valentine Sagala&Ellin Rozana, Memberantas Trafiking Perempuan dan Anak, (Bandung: Institut Perempuan, 2007), hlm.21
  • 9. 8 http:rumahduniadubai.wodpress.com/2007/11/12/human-tracficking/ 9 Irwan Abdullah dkk, Program Layanan Untuk Menyikapi Perdagangan Manusia di Enam Proponsi, (Yogyakarta: Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan Universitas Gajah Mada, 2004 ), hlm.2 10 Ruth Rossenberg, Perdagangan Perempuan dan Anak di Indonesia, (Jakarta: American Centre for International Labor Solidarity, 2004), hlm. 11 Ibid., hlm 60-68 12 http://selatan.jakarta.go.id/pkk/index.php?option=com_content&task=view&id=18&Itemid=32 09 maret 2007 13 Direktorat Pembangunan Desa Propinsi DKI Jakarta, 1990, Bunga Rampai Pembinaan Kesejahteraan Keluarga DKI Jakarta, hlm.14 14 Soejono Sukamto, Pengantar Sosiologi (Jakarta: Kencana,2004), hlm.43 15 Op.,Chit. 16 http://id.jakartakota/pkk/keluarga 17 http://pkksulut.org/main/content/view/13/1/