SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  17
Télécharger pour lire hors ligne
Background
   Budaya bertutur adalah cara paling lama untuk
    menyampaikan pesan. Pada dasarnya setiap
negara memiliki kebudayaan bertutur, namun cara
     bertutur milik Indonesia lebih indah dan lebih
    berseni. Wayang, ludruk, dan kepang godong
         merupakan beberapa contoh dari sekian
              banyak seni bertutur milik Indonesia

      Bertutur merupakan aktivitas berdialog atau
        bercakap yang melibatkan dua orang atau
         lebih. Dalam ranah kebudayaan, bertutur
       bukan hanya bertutur secara lisan, banyak
          pesan yang dapat disampaikan. Ada ruh
      yang menjiwai proses bertutur, ada hal yang
                        tersirat dari yang tersurat

             Bahasa yang digunakan tidak hanya
            berkutat dalam tataran verbal, namun
             melibatkan body language, interaksi
              simbolik yang mampu menciptakan
               identitas dan penanda diri, bahkan
                                   sebuah jati diri
Situation Analysis
Anak-anak yang hidup di zaman sekarang merupakan anak-
anak generasi Z, mereka menunjukkan ciri-ciri di antaranya
memiliki kemampuan tinggi dalam mengakses dan
mengakomodasi informasi sehingga mereka mendapatkan
kesempatan lebih banyak dan terbuka untuk mengembangkan
dirinya.

Secara umum, generasi Z ini merupakan generasi yang banyak
mengandalkan teknologi, sehingga kemampuan berinteraksi dan
bersosialisasi dengan lingkungan sekitar menjadi sangat lemah




Budaya bertutur di Indonesia sudah sangat langka, khususnya
di kalangan anak-anak. Dari sabang sampai merauke kita dapat
menjumpai seni bertutur yang berbeda-beda. Seperti Randai di
Padang, Bamadihin di Banjarmasin, Wayang di Jawa, Tuja’i di
Gorontalo, dan masih banyak lagi. Maka kekayaan budaya
bertutur milik Indonesia ini sangatlah penting untuk
diperkenalkan kepada anak-anak sejak dini.
SWOT Analysis



        Strength                    Weakness
   Budaya bertutur khas
                              Budaya bertutur memiliki
  Indonesia memiliki seni
                               kesan kuno sehingga
   dan nilai estetika yang
                                banyak ditinggalkan
            tinggi




     Opportunities                    Threats
     • Anak-anak memiliki      • Anak-anak akrab dengan
  kemampuan mengakses dan       teknologi, menyebabkan
   mengakomodasi informasi     mereka tidak peka dengan
                                   lingkungan sekitar
  • Kesempatan lebih banyak     • Minimnya kemampuan
      dan terbuka untuk       anak dalam berinteraksi dan
    mengembangkan dirinya             bersosialisasi
Main Goal
Menumbuhkan kembali budaya bertutur di
kalangan anak-anak Indonesia melalui
pengenalan cerita rakyat dalam pertunjukan seni
tradisional




    Objectives
    Memberikan pengetahuan dan pemahaman
     kepada anak tentang budaya bertutur
    Meningkatkan rasa cinta dan partisipasi anak
     dalam seni pertunjukan tradisional sebagai
     impelementasi dari budaya bertutur
    Membentuk behaivour dan habit anak
     terhadap budaya bertutur dalam
     kehidupan sehari-hari
    Menciptakan dukungan dari masyarakat
     Indonesia terhadap budaya bertutur
Target Audience
   Anak-anak yang masih bersekolah SD, yang
    hidup di kota-kota besar
   Status ekonomi sosial A-B
   Aktivitas bermain dihabiskan dengan
    berbagai macam jenis teknologi, seperti
    hanphone, komputer, play station, dan
    gadget lainnya




          Key Message
       Lestarikan budaya bertutur
     untuk mewujudkan jati diri luhur
Strategies
              • melakukan riset awal untuk menemukan pattern yang
                tepat mengenai karakterisitik, pola hidup, kegemaran ,
  Insight       dan segalanya yang berhubungan dengan anak-anak
  Finding



              • tahap pengenalan awal, membangun kesadaran
                kepada anak
Introducing




              • mempengaruhi anak hingga pada tahap menyadari
                dan memahami
 Influence




              • mengajak anak untuk terlibat langsung dalam proses
                seni bertutur
Involvement




              • melakukan penyebaran informasi kepada khalayak
                luas, seperti orangtua, saudara, dan khalayak lainnya
 Infection




              • memperkuat behaviour dan habit anak untuk
                membiasakan diri dengan udaya bertutur
  Identity
Program


Research

Indonesia Bertutur Goes to School

Pojok Bertutur

Pentas Anak Bertutur

Getuk Tular

Festival Indonesia Bertutur
Research
Insight Finding
Mengumpulkan data dan informasi seputar insight anak-
anak. Beberapa program risetnya adalah sebagai berikut:
 Indepth interview
    Tehnik wawancara mendalam dilakukan kepada
   orangtua untuk mengetahui pola hidup anak sehari-hari
 Observasi
    Pengamatan terhadap aktivitas sosial anak di sekolah,
   di tempat bermain. Mengumpulkan data-data seputar
   kondisi fisiologis dan psikologis lingkungan anak
 Focus Group Discussion (FGD)
    Menciptakan forum anak, di dalamnya anak dapat
   berdiskusi secara bebas dan santai. Langkah ini
   dilakukan untuk menggali opini anak itu sendiri


Berikut adalah hasil riset yang telah kami lakukan:

         Jenis Permaianan Populer Anak

                 9%

                             33%              Game Online
         26%
                                              Video Game
                                              Wahana Bermain
                      32%                     Outbond
Insight Finding

   Efektifitas Penyampaian Pesan
              Pada Anak
     10%
                     34%
                                 Menyimak
                                 Partisipasi
     56%                         Membaca




                 Quality Time

           22%
                           42%     Sekolah
     14%                           Rumah
                                   Kursus
             22%                   Lain-lain
Indonesia Bertutur
Goes to School
Introducing

Introducing
Pementasan wayang di sekolah-sekolah merupakan
strategi jemput bola. Pementasan dikemas menarik dengan
kreasi-kreasi baru tanpa mengurangi nilai orisinalitas dari
budaya bertutur.

Untuk mengakrabkan kepada anak, dalang menggunakan
bahasa Indonesia terlebih dahulu. Secara bertahap dalang
perlahan-lahan akan memasukkan beberapa bahasa
daerah yang menggambarkan cerita wayang yang
sebenarnya.

Performa wayang ditampilkan dengan musik latar karya
Plenthe Percussion yang merupakan dasar musik
tradisional Indonesia yang dipadukan dengan musik techno
sehingga menciptakan transformasi musik urban-ethnic dan
memberikan nafas baru dalam budaya bertutur.

Tehnik ini merupakan tahap penyesuaian awal yang mudah
diterima anak-anak yang berada di kota besar.
Pojok Bertutur
Influence

Penyelenggara akan bekerja sama dengan pihak sekolah
untuk mencanangkan program Pojok Bertutur.

Pojok Bertutur menyediakan waktu dan tempat khusus
untuk memberikan edukasi yang lebih intensif. Stand Pojok
Bertutur akan memberikan edukasi kepada anak seputar
budaya bertutur. Anak dapat melihat dan mempelajari
secara langsung mengenai produk-produk kesenian
Indonesia yang memiliki nilai bertutur.

Anak pun dapat bermain sebagai dalang,   pemain wayang,
penembang, dan peran-peran lain dalam    budaya bertutur.
Selanjutnya anak-anak akan diberikan      pelatihan yang
intensif untuk mengenal lebih dalam      tentang budaya
bertutur.
Pentas Anak Bertutur
Involvement

Setelah anak-anak mengetahui, menyadari, dan mengerti
terhadap budaya bertutur pada tahap-tahap sebelumnya,
Sekarang saatnya untuk call to action. Melibatkan anak
untuk berpartisipasi dalam pementasan budaya bertutur
merupakan cara yang efektif untuk menanamkan habit.

Pentas Anak Bertutur diadakan dalam ruang lingkup yang
kecil terlebih dahulu, yaitu pada masing-masing sekolah.
Hal ini bertujuan untuk melmancing ketertarikan khalayak
sekitar.

Melibatkan anak sebagai pemeran dalam Pentas Anak
Bertutur akan sangat efektif. Acara pmentasan ini akan
dihadiri oleh orangtua, saudara, dan teman-teman yang
penasaran melihat sang anak tampil.
Getuk Tular
Infection
Pasca Pentas Anak Bertutur, para orangtua akan dengan
mudah menceritakan partisipasi sang anak kepada teman-
temannya atau tetangganya, mengupload foto-foto si anak
ke facebook, mengupload video pertunjukan ke youtube,
atau bentuk word of mouth lainnya.

Di samping itu penyebaran informasi dilakukan melalui
jalur-jalur formal, seperti:

   Press release: menerbitkan artikel-artikel di beberapa
    media cetak dan online di Indonesia

    Official video release: mengupload video resmi
    rekaman acara-acara Pentas Anak Bertutur ke youtube

    Web Development: mengembangkan website resmi
    program Indonesia Bertutur yang berisi artikel-artikel
    seputar kegiatan dari berbagai angle yang unik

   Peliputan Media: mengundang beberapa media massa
    untuk meliput acara Pentas Seni Anak, dan
    menciptakan gaung tentang puncak acara Indonesia
    Bertutur

    Optimalisasi Facebook dan Twitter: memanfaatkan
    facebook dan twitter sebagai viral media, situs jejaring
    sosial ini pun bisa digunakan untuk membangun
    anggagement dengan audiens atau sebagai sarana
    untuk mengapresiasi partisipasi anak
Festival
Indonesia Bertutur
Identity
Acara akbar ini merupakan puncak dari keseluruhan
program Indonesia Bertutur. Festival ini menjadi ajang
untuk menampilkan kelompok-kelompok anak yang telah
dibentuk dan dilatih pada program-program sebelumnya.
Melalui Festival Indonesia Bertutur, anak-anak berkompetisi
menunjukkan karya seni bertutur terbaik mereka ke publik
yang lebih luas.

Tahap infection masih tetap dilakukan pada program ini,
bahkan lebih gencar. Peliputan media nasional, press
release, dan berbagai percakapan auidens di sosial media
akan tetap dioptimalkan.

Tujuan akhir dari program ini adalah seni budaya bertutur
dapat membekas pada setiap kepribadian anak.
Menjadikan budaya bertutur sebagai sebuah identitas anak
Indonesia yang tak lekang oleh waktu.

Agar tidak menjadi euforia momentum saja, maka Festival
Indonesia Bertutur akan diadakan secara periodik setiap
tahun. Pengembangan kelompok bertutur di sekolah akan
dioptimalkan menjadi pusat resmi, sebagai tindak lanjut
untuk efek jangka panjang.
Evaluation
Children Participation Number
Mengukur tingkat partisipasi anak, dilakukan dengan
mengakumulasi jumlah anak yang ikut terlibat dalam
rangkaian program dari awal hingga akhir. Selain itu,
evaluasi dilakukan untuk mengtahui tingkat antusias
setiap anak.

Public Awareness Index
Mengetahui bagaimana persepsi publik mengenai budaya
bertutur, publik ini meliputi orangtua, saudara, guru,
dan lain-lain

Social Media Measurement
Pengukuran keberhasilan program dari jumlah frekuensi
aktivitas publik di media sosial yang membicarakan tentang
program Indonesia Bertutur

Media Content Analysis
Mendata jumlah pemberitaan positif di media massa dan
online mengenai kegiatan Indonesia Bertutur
MENUMBUHKAN KEMBALI

Contenu connexe

Tendances

MATERI PELAJARAN BAHASA INDONESIA: PUISI
MATERI PELAJARAN BAHASA INDONESIA: PUISIMATERI PELAJARAN BAHASA INDONESIA: PUISI
MATERI PELAJARAN BAHASA INDONESIA: PUISIAmin Eko Wulandari
 
Presentasi Bahasa indonesia kelas IX Materi cerpen
Presentasi Bahasa indonesia kelas IX Materi cerpenPresentasi Bahasa indonesia kelas IX Materi cerpen
Presentasi Bahasa indonesia kelas IX Materi cerpenHesta Anggia Sari
 
Power point teks drama
Power point teks  dramaPower point teks  drama
Power point teks dramasuhartonotono9
 
Unsur pembangun karya sastra (CERPEN)
Unsur pembangun karya sastra (CERPEN)Unsur pembangun karya sastra (CERPEN)
Unsur pembangun karya sastra (CERPEN)NurIsnaeni14
 
Power point membaca indah puisi
Power point membaca indah puisiPower point membaca indah puisi
Power point membaca indah puisisuhartonotono9
 
4. penulisan artikel dan advertorial
4. penulisan artikel  dan advertorial4. penulisan artikel  dan advertorial
4. penulisan artikel dan advertorialBinus University
 
PPT teks novel sejarah XII MIPA 2.pptx
PPT teks novel sejarah XII MIPA 2.pptxPPT teks novel sejarah XII MIPA 2.pptx
PPT teks novel sejarah XII MIPA 2.pptxArumSari42
 
W.S. RENDRA, TAUFIK ISMAIL, SUTARDJI CALZOUM BACHRI, CHAIRIL ANWAR
W.S. RENDRA, TAUFIK ISMAIL, SUTARDJI CALZOUM BACHRI, CHAIRIL ANWARW.S. RENDRA, TAUFIK ISMAIL, SUTARDJI CALZOUM BACHRI, CHAIRIL ANWAR
W.S. RENDRA, TAUFIK ISMAIL, SUTARDJI CALZOUM BACHRI, CHAIRIL ANWARbuwarnisutopo
 
Bahasa Indonesia - Pengertian Novel
Bahasa Indonesia - Pengertian Novel Bahasa Indonesia - Pengertian Novel
Bahasa Indonesia - Pengertian Novel hanakamilah4
 
Bab ivmelaporkan hasil penelitihan dan hasil kegiatan
Bab ivmelaporkan hasil penelitihan dan hasil kegiatanBab ivmelaporkan hasil penelitihan dan hasil kegiatan
Bab ivmelaporkan hasil penelitihan dan hasil kegiatanLayyinatulKhoiriyah
 
4. teks tanggapan
4. teks tanggapan4. teks tanggapan
4. teks tanggapanhoesnaeni
 
Hindu budha
Hindu budhaHindu budha
Hindu budhaxxxxyys
 

Tendances (20)

MATERI PELAJARAN BAHASA INDONESIA: PUISI
MATERI PELAJARAN BAHASA INDONESIA: PUISIMATERI PELAJARAN BAHASA INDONESIA: PUISI
MATERI PELAJARAN BAHASA INDONESIA: PUISI
 
Keterampilan menyimak
Keterampilan menyimakKeterampilan menyimak
Keterampilan menyimak
 
Presentasi Bahasa indonesia kelas IX Materi cerpen
Presentasi Bahasa indonesia kelas IX Materi cerpenPresentasi Bahasa indonesia kelas IX Materi cerpen
Presentasi Bahasa indonesia kelas IX Materi cerpen
 
Power point teks drama
Power point teks  dramaPower point teks  drama
Power point teks drama
 
puisi rakyat
puisi rakyatpuisi rakyat
puisi rakyat
 
Model RPP Bahasa Indonesia
Model RPP Bahasa IndonesiaModel RPP Bahasa Indonesia
Model RPP Bahasa Indonesia
 
Unsur pembangun karya sastra (CERPEN)
Unsur pembangun karya sastra (CERPEN)Unsur pembangun karya sastra (CERPEN)
Unsur pembangun karya sastra (CERPEN)
 
Power point membaca indah puisi
Power point membaca indah puisiPower point membaca indah puisi
Power point membaca indah puisi
 
4. penulisan artikel dan advertorial
4. penulisan artikel  dan advertorial4. penulisan artikel  dan advertorial
4. penulisan artikel dan advertorial
 
PPT teks novel sejarah XII MIPA 2.pptx
PPT teks novel sejarah XII MIPA 2.pptxPPT teks novel sejarah XII MIPA 2.pptx
PPT teks novel sejarah XII MIPA 2.pptx
 
Ppt puisi
Ppt puisiPpt puisi
Ppt puisi
 
W.S. RENDRA, TAUFIK ISMAIL, SUTARDJI CALZOUM BACHRI, CHAIRIL ANWAR
W.S. RENDRA, TAUFIK ISMAIL, SUTARDJI CALZOUM BACHRI, CHAIRIL ANWARW.S. RENDRA, TAUFIK ISMAIL, SUTARDJI CALZOUM BACHRI, CHAIRIL ANWAR
W.S. RENDRA, TAUFIK ISMAIL, SUTARDJI CALZOUM BACHRI, CHAIRIL ANWAR
 
Bahasa Indonesia - Pengertian Novel
Bahasa Indonesia - Pengertian Novel Bahasa Indonesia - Pengertian Novel
Bahasa Indonesia - Pengertian Novel
 
Musikalisasi puisi[1]
Musikalisasi puisi[1]Musikalisasi puisi[1]
Musikalisasi puisi[1]
 
Bab ivmelaporkan hasil penelitihan dan hasil kegiatan
Bab ivmelaporkan hasil penelitihan dan hasil kegiatanBab ivmelaporkan hasil penelitihan dan hasil kegiatan
Bab ivmelaporkan hasil penelitihan dan hasil kegiatan
 
4. teks tanggapan
4. teks tanggapan4. teks tanggapan
4. teks tanggapan
 
Ppt teks anekdot
Ppt teks anekdotPpt teks anekdot
Ppt teks anekdot
 
Ppt.puisi
Ppt.puisiPpt.puisi
Ppt.puisi
 
TEKS BERITA KELAS VIII.ppt
TEKS BERITA KELAS VIII.pptTEKS BERITA KELAS VIII.ppt
TEKS BERITA KELAS VIII.ppt
 
Hindu budha
Hindu budhaHindu budha
Hindu budha
 

Similaire à MENUMBUHKAN KEMBALI

Lampiran Merancang Modul Projek SMP - Kearifan Lokal.pptx (1).pptx
Lampiran Merancang Modul Projek SMP - Kearifan Lokal.pptx (1).pptxLampiran Merancang Modul Projek SMP - Kearifan Lokal.pptx (1).pptx
Lampiran Merancang Modul Projek SMP - Kearifan Lokal.pptx (1).pptxfitrirahmawati611
 
PPT skirpsi.pdf
PPT skirpsi.pdfPPT skirpsi.pdf
PPT skirpsi.pdfdhika41
 
Modul P5 Fase B Kelas 4 - Kearifan Lokal - Peri Terganas.pptx
Modul P5 Fase B Kelas 4 - Kearifan Lokal - Peri Terganas.pptxModul P5 Fase B Kelas 4 - Kearifan Lokal - Peri Terganas.pptx
Modul P5 Fase B Kelas 4 - Kearifan Lokal - Peri Terganas.pptxSyarifatulUlfa5
 
MODUL PROYEK BINEKA TUNGGAL IKA resize.pdf
MODUL PROYEK BINEKA TUNGGAL IKA resize.pdfMODUL PROYEK BINEKA TUNGGAL IKA resize.pdf
MODUL PROYEK BINEKA TUNGGAL IKA resize.pdfSitiMaesaroh69255
 
Pegaruh media audio visual dan motivasi belajar terhadap kemampuan pemahaman ...
Pegaruh media audio visual dan motivasi belajar terhadap kemampuan pemahaman ...Pegaruh media audio visual dan motivasi belajar terhadap kemampuan pemahaman ...
Pegaruh media audio visual dan motivasi belajar terhadap kemampuan pemahaman ...addies_cool
 
Psikologi group slide
Psikologi group slidePsikologi group slide
Psikologi group slideREDXX ROWAN92
 
Peran Keluarga dan Masyarakat Dalam Menumbuhkan Budaya Literasi
Peran Keluarga dan Masyarakat Dalam Menumbuhkan Budaya LiterasiPeran Keluarga dan Masyarakat Dalam Menumbuhkan Budaya Literasi
Peran Keluarga dan Masyarakat Dalam Menumbuhkan Budaya LiterasiATHARUDDIN S.Sos
 
Fonetik bahasa Anak usia satu setengah tahun pada masyarakat dayak Dosan Dusu...
Fonetik bahasa Anak usia satu setengah tahun pada masyarakat dayak Dosan Dusu...Fonetik bahasa Anak usia satu setengah tahun pada masyarakat dayak Dosan Dusu...
Fonetik bahasa Anak usia satu setengah tahun pada masyarakat dayak Dosan Dusu...Fransiskus Rahelianto Florus
 
2.10.f. P5 Modul Kearifan Lokal-VIII- SMPN 1 Tegalsari.pdf
2.10.f. P5 Modul Kearifan Lokal-VIII- SMPN 1 Tegalsari.pdf2.10.f. P5 Modul Kearifan Lokal-VIII- SMPN 1 Tegalsari.pdf
2.10.f. P5 Modul Kearifan Lokal-VIII- SMPN 1 Tegalsari.pdfsdn9barurejo
 
Fase C_Tutur Bermakna Selaksa Kisah_Caroline.pptx
Fase C_Tutur Bermakna Selaksa Kisah_Caroline.pptxFase C_Tutur Bermakna Selaksa Kisah_Caroline.pptx
Fase C_Tutur Bermakna Selaksa Kisah_Caroline.pptxHadiRashter
 
Kemampuan adalah penerapan menggunakan atau menafsirkan suatu bahan yang suda...
Kemampuan adalah penerapan menggunakan atau menafsirkan suatu bahan yang suda...Kemampuan adalah penerapan menggunakan atau menafsirkan suatu bahan yang suda...
Kemampuan adalah penerapan menggunakan atau menafsirkan suatu bahan yang suda...Joule Andre
 
01 peranan pendidikan formal juanda
01 peranan pendidikan formal   juanda01 peranan pendidikan formal   juanda
01 peranan pendidikan formal juandaArken Arken
 
wepik-melangkah-ke-dunia-bahasa-pemerolehan-bahasa-anak-20240303120721QfOm.pptx
wepik-melangkah-ke-dunia-bahasa-pemerolehan-bahasa-anak-20240303120721QfOm.pptxwepik-melangkah-ke-dunia-bahasa-pemerolehan-bahasa-anak-20240303120721QfOm.pptx
wepik-melangkah-ke-dunia-bahasa-pemerolehan-bahasa-anak-20240303120721QfOm.pptxKadarIsman8
 
Tembang dolanan berjaya di negeri orang
Tembang dolanan berjaya di negeri orangTembang dolanan berjaya di negeri orang
Tembang dolanan berjaya di negeri orangBoyolali
 
adoc.pub_bantu-anak-belajar-membaca.pdf
adoc.pub_bantu-anak-belajar-membaca.pdfadoc.pub_bantu-anak-belajar-membaca.pdf
adoc.pub_bantu-anak-belajar-membaca.pdfyuniapriyanti1
 
Penerapan metode bercerita untuk meningkatkan kosakata anak pada paud mawar h...
Penerapan metode bercerita untuk meningkatkan kosakata anak pada paud mawar h...Penerapan metode bercerita untuk meningkatkan kosakata anak pada paud mawar h...
Penerapan metode bercerita untuk meningkatkan kosakata anak pada paud mawar h...Indri Riana
 
modul projek Kearifan Lokal Bir Pletok.pptx
modul projek Kearifan Lokal Bir Pletok.pptxmodul projek Kearifan Lokal Bir Pletok.pptx
modul projek Kearifan Lokal Bir Pletok.pptxAdeMangunSaputraPulu
 
Contoh ptk tk paud dibawah ini
Contoh ptk tk paud dibawah iniContoh ptk tk paud dibawah ini
Contoh ptk tk paud dibawah iniEkkyHy Resky
 

Similaire à MENUMBUHKAN KEMBALI (20)

Lampiran Merancang Modul Projek SMP - Kearifan Lokal.pptx (1).pptx
Lampiran Merancang Modul Projek SMP - Kearifan Lokal.pptx (1).pptxLampiran Merancang Modul Projek SMP - Kearifan Lokal.pptx (1).pptx
Lampiran Merancang Modul Projek SMP - Kearifan Lokal.pptx (1).pptx
 
PPT skirpsi.pdf
PPT skirpsi.pdfPPT skirpsi.pdf
PPT skirpsi.pdf
 
Modul P5 Fase B Kelas 4 - Kearifan Lokal - Peri Terganas.pptx
Modul P5 Fase B Kelas 4 - Kearifan Lokal - Peri Terganas.pptxModul P5 Fase B Kelas 4 - Kearifan Lokal - Peri Terganas.pptx
Modul P5 Fase B Kelas 4 - Kearifan Lokal - Peri Terganas.pptx
 
MODUL PROYEK BINEKA TUNGGAL IKA resize.pdf
MODUL PROYEK BINEKA TUNGGAL IKA resize.pdfMODUL PROYEK BINEKA TUNGGAL IKA resize.pdf
MODUL PROYEK BINEKA TUNGGAL IKA resize.pdf
 
Pegaruh media audio visual dan motivasi belajar terhadap kemampuan pemahaman ...
Pegaruh media audio visual dan motivasi belajar terhadap kemampuan pemahaman ...Pegaruh media audio visual dan motivasi belajar terhadap kemampuan pemahaman ...
Pegaruh media audio visual dan motivasi belajar terhadap kemampuan pemahaman ...
 
Psikologi group slide
Psikologi group slidePsikologi group slide
Psikologi group slide
 
Peran Keluarga dan Masyarakat Dalam Menumbuhkan Budaya Literasi
Peran Keluarga dan Masyarakat Dalam Menumbuhkan Budaya LiterasiPeran Keluarga dan Masyarakat Dalam Menumbuhkan Budaya Literasi
Peran Keluarga dan Masyarakat Dalam Menumbuhkan Budaya Literasi
 
Bahasa Indonesia
Bahasa IndonesiaBahasa Indonesia
Bahasa Indonesia
 
Fonetik bahasa Anak usia satu setengah tahun pada masyarakat dayak Dosan Dusu...
Fonetik bahasa Anak usia satu setengah tahun pada masyarakat dayak Dosan Dusu...Fonetik bahasa Anak usia satu setengah tahun pada masyarakat dayak Dosan Dusu...
Fonetik bahasa Anak usia satu setengah tahun pada masyarakat dayak Dosan Dusu...
 
2.10.f. P5 Modul Kearifan Lokal-VIII- SMPN 1 Tegalsari.pdf
2.10.f. P5 Modul Kearifan Lokal-VIII- SMPN 1 Tegalsari.pdf2.10.f. P5 Modul Kearifan Lokal-VIII- SMPN 1 Tegalsari.pdf
2.10.f. P5 Modul Kearifan Lokal-VIII- SMPN 1 Tegalsari.pdf
 
Fase C_Tutur Bermakna Selaksa Kisah_Caroline.pptx
Fase C_Tutur Bermakna Selaksa Kisah_Caroline.pptxFase C_Tutur Bermakna Selaksa Kisah_Caroline.pptx
Fase C_Tutur Bermakna Selaksa Kisah_Caroline.pptx
 
Kemampuan adalah penerapan menggunakan atau menafsirkan suatu bahan yang suda...
Kemampuan adalah penerapan menggunakan atau menafsirkan suatu bahan yang suda...Kemampuan adalah penerapan menggunakan atau menafsirkan suatu bahan yang suda...
Kemampuan adalah penerapan menggunakan atau menafsirkan suatu bahan yang suda...
 
01 peranan pendidikan formal juanda
01 peranan pendidikan formal   juanda01 peranan pendidikan formal   juanda
01 peranan pendidikan formal juanda
 
wepik-melangkah-ke-dunia-bahasa-pemerolehan-bahasa-anak-20240303120721QfOm.pptx
wepik-melangkah-ke-dunia-bahasa-pemerolehan-bahasa-anak-20240303120721QfOm.pptxwepik-melangkah-ke-dunia-bahasa-pemerolehan-bahasa-anak-20240303120721QfOm.pptx
wepik-melangkah-ke-dunia-bahasa-pemerolehan-bahasa-anak-20240303120721QfOm.pptx
 
Tembang dolanan berjaya di negeri orang
Tembang dolanan berjaya di negeri orangTembang dolanan berjaya di negeri orang
Tembang dolanan berjaya di negeri orang
 
adoc.pub_bantu-anak-belajar-membaca.pdf
adoc.pub_bantu-anak-belajar-membaca.pdfadoc.pub_bantu-anak-belajar-membaca.pdf
adoc.pub_bantu-anak-belajar-membaca.pdf
 
PTK RA TK
PTK RA TKPTK RA TK
PTK RA TK
 
Penerapan metode bercerita untuk meningkatkan kosakata anak pada paud mawar h...
Penerapan metode bercerita untuk meningkatkan kosakata anak pada paud mawar h...Penerapan metode bercerita untuk meningkatkan kosakata anak pada paud mawar h...
Penerapan metode bercerita untuk meningkatkan kosakata anak pada paud mawar h...
 
modul projek Kearifan Lokal Bir Pletok.pptx
modul projek Kearifan Lokal Bir Pletok.pptxmodul projek Kearifan Lokal Bir Pletok.pptx
modul projek Kearifan Lokal Bir Pletok.pptx
 
Contoh ptk tk paud dibawah ini
Contoh ptk tk paud dibawah iniContoh ptk tk paud dibawah ini
Contoh ptk tk paud dibawah ini
 

Dernier

PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 

Dernier (20)

PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 

MENUMBUHKAN KEMBALI

  • 1.
  • 2. Background Budaya bertutur adalah cara paling lama untuk menyampaikan pesan. Pada dasarnya setiap negara memiliki kebudayaan bertutur, namun cara bertutur milik Indonesia lebih indah dan lebih berseni. Wayang, ludruk, dan kepang godong merupakan beberapa contoh dari sekian banyak seni bertutur milik Indonesia Bertutur merupakan aktivitas berdialog atau bercakap yang melibatkan dua orang atau lebih. Dalam ranah kebudayaan, bertutur bukan hanya bertutur secara lisan, banyak pesan yang dapat disampaikan. Ada ruh yang menjiwai proses bertutur, ada hal yang tersirat dari yang tersurat Bahasa yang digunakan tidak hanya berkutat dalam tataran verbal, namun melibatkan body language, interaksi simbolik yang mampu menciptakan identitas dan penanda diri, bahkan sebuah jati diri
  • 3. Situation Analysis Anak-anak yang hidup di zaman sekarang merupakan anak- anak generasi Z, mereka menunjukkan ciri-ciri di antaranya memiliki kemampuan tinggi dalam mengakses dan mengakomodasi informasi sehingga mereka mendapatkan kesempatan lebih banyak dan terbuka untuk mengembangkan dirinya. Secara umum, generasi Z ini merupakan generasi yang banyak mengandalkan teknologi, sehingga kemampuan berinteraksi dan bersosialisasi dengan lingkungan sekitar menjadi sangat lemah Budaya bertutur di Indonesia sudah sangat langka, khususnya di kalangan anak-anak. Dari sabang sampai merauke kita dapat menjumpai seni bertutur yang berbeda-beda. Seperti Randai di Padang, Bamadihin di Banjarmasin, Wayang di Jawa, Tuja’i di Gorontalo, dan masih banyak lagi. Maka kekayaan budaya bertutur milik Indonesia ini sangatlah penting untuk diperkenalkan kepada anak-anak sejak dini.
  • 4. SWOT Analysis Strength Weakness Budaya bertutur khas Budaya bertutur memiliki Indonesia memiliki seni kesan kuno sehingga dan nilai estetika yang banyak ditinggalkan tinggi Opportunities Threats • Anak-anak memiliki • Anak-anak akrab dengan kemampuan mengakses dan teknologi, menyebabkan mengakomodasi informasi mereka tidak peka dengan lingkungan sekitar • Kesempatan lebih banyak • Minimnya kemampuan dan terbuka untuk anak dalam berinteraksi dan mengembangkan dirinya bersosialisasi
  • 5. Main Goal Menumbuhkan kembali budaya bertutur di kalangan anak-anak Indonesia melalui pengenalan cerita rakyat dalam pertunjukan seni tradisional Objectives  Memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada anak tentang budaya bertutur  Meningkatkan rasa cinta dan partisipasi anak dalam seni pertunjukan tradisional sebagai impelementasi dari budaya bertutur  Membentuk behaivour dan habit anak terhadap budaya bertutur dalam kehidupan sehari-hari  Menciptakan dukungan dari masyarakat Indonesia terhadap budaya bertutur
  • 6. Target Audience  Anak-anak yang masih bersekolah SD, yang hidup di kota-kota besar  Status ekonomi sosial A-B  Aktivitas bermain dihabiskan dengan berbagai macam jenis teknologi, seperti hanphone, komputer, play station, dan gadget lainnya Key Message Lestarikan budaya bertutur untuk mewujudkan jati diri luhur
  • 7. Strategies • melakukan riset awal untuk menemukan pattern yang tepat mengenai karakterisitik, pola hidup, kegemaran , Insight dan segalanya yang berhubungan dengan anak-anak Finding • tahap pengenalan awal, membangun kesadaran kepada anak Introducing • mempengaruhi anak hingga pada tahap menyadari dan memahami Influence • mengajak anak untuk terlibat langsung dalam proses seni bertutur Involvement • melakukan penyebaran informasi kepada khalayak luas, seperti orangtua, saudara, dan khalayak lainnya Infection • memperkuat behaviour dan habit anak untuk membiasakan diri dengan udaya bertutur Identity
  • 8. Program Research Indonesia Bertutur Goes to School Pojok Bertutur Pentas Anak Bertutur Getuk Tular Festival Indonesia Bertutur
  • 9. Research Insight Finding Mengumpulkan data dan informasi seputar insight anak- anak. Beberapa program risetnya adalah sebagai berikut:  Indepth interview Tehnik wawancara mendalam dilakukan kepada orangtua untuk mengetahui pola hidup anak sehari-hari  Observasi Pengamatan terhadap aktivitas sosial anak di sekolah, di tempat bermain. Mengumpulkan data-data seputar kondisi fisiologis dan psikologis lingkungan anak  Focus Group Discussion (FGD) Menciptakan forum anak, di dalamnya anak dapat berdiskusi secara bebas dan santai. Langkah ini dilakukan untuk menggali opini anak itu sendiri Berikut adalah hasil riset yang telah kami lakukan: Jenis Permaianan Populer Anak 9% 33% Game Online 26% Video Game Wahana Bermain 32% Outbond
  • 10. Insight Finding Efektifitas Penyampaian Pesan Pada Anak 10% 34% Menyimak Partisipasi 56% Membaca Quality Time 22% 42% Sekolah 14% Rumah Kursus 22% Lain-lain
  • 11. Indonesia Bertutur Goes to School Introducing Introducing Pementasan wayang di sekolah-sekolah merupakan strategi jemput bola. Pementasan dikemas menarik dengan kreasi-kreasi baru tanpa mengurangi nilai orisinalitas dari budaya bertutur. Untuk mengakrabkan kepada anak, dalang menggunakan bahasa Indonesia terlebih dahulu. Secara bertahap dalang perlahan-lahan akan memasukkan beberapa bahasa daerah yang menggambarkan cerita wayang yang sebenarnya. Performa wayang ditampilkan dengan musik latar karya Plenthe Percussion yang merupakan dasar musik tradisional Indonesia yang dipadukan dengan musik techno sehingga menciptakan transformasi musik urban-ethnic dan memberikan nafas baru dalam budaya bertutur. Tehnik ini merupakan tahap penyesuaian awal yang mudah diterima anak-anak yang berada di kota besar.
  • 12. Pojok Bertutur Influence Penyelenggara akan bekerja sama dengan pihak sekolah untuk mencanangkan program Pojok Bertutur. Pojok Bertutur menyediakan waktu dan tempat khusus untuk memberikan edukasi yang lebih intensif. Stand Pojok Bertutur akan memberikan edukasi kepada anak seputar budaya bertutur. Anak dapat melihat dan mempelajari secara langsung mengenai produk-produk kesenian Indonesia yang memiliki nilai bertutur. Anak pun dapat bermain sebagai dalang, pemain wayang, penembang, dan peran-peran lain dalam budaya bertutur. Selanjutnya anak-anak akan diberikan pelatihan yang intensif untuk mengenal lebih dalam tentang budaya bertutur.
  • 13. Pentas Anak Bertutur Involvement Setelah anak-anak mengetahui, menyadari, dan mengerti terhadap budaya bertutur pada tahap-tahap sebelumnya, Sekarang saatnya untuk call to action. Melibatkan anak untuk berpartisipasi dalam pementasan budaya bertutur merupakan cara yang efektif untuk menanamkan habit. Pentas Anak Bertutur diadakan dalam ruang lingkup yang kecil terlebih dahulu, yaitu pada masing-masing sekolah. Hal ini bertujuan untuk melmancing ketertarikan khalayak sekitar. Melibatkan anak sebagai pemeran dalam Pentas Anak Bertutur akan sangat efektif. Acara pmentasan ini akan dihadiri oleh orangtua, saudara, dan teman-teman yang penasaran melihat sang anak tampil.
  • 14. Getuk Tular Infection Pasca Pentas Anak Bertutur, para orangtua akan dengan mudah menceritakan partisipasi sang anak kepada teman- temannya atau tetangganya, mengupload foto-foto si anak ke facebook, mengupload video pertunjukan ke youtube, atau bentuk word of mouth lainnya. Di samping itu penyebaran informasi dilakukan melalui jalur-jalur formal, seperti:  Press release: menerbitkan artikel-artikel di beberapa media cetak dan online di Indonesia  Official video release: mengupload video resmi rekaman acara-acara Pentas Anak Bertutur ke youtube  Web Development: mengembangkan website resmi program Indonesia Bertutur yang berisi artikel-artikel seputar kegiatan dari berbagai angle yang unik  Peliputan Media: mengundang beberapa media massa untuk meliput acara Pentas Seni Anak, dan menciptakan gaung tentang puncak acara Indonesia Bertutur  Optimalisasi Facebook dan Twitter: memanfaatkan facebook dan twitter sebagai viral media, situs jejaring sosial ini pun bisa digunakan untuk membangun anggagement dengan audiens atau sebagai sarana untuk mengapresiasi partisipasi anak
  • 15. Festival Indonesia Bertutur Identity Acara akbar ini merupakan puncak dari keseluruhan program Indonesia Bertutur. Festival ini menjadi ajang untuk menampilkan kelompok-kelompok anak yang telah dibentuk dan dilatih pada program-program sebelumnya. Melalui Festival Indonesia Bertutur, anak-anak berkompetisi menunjukkan karya seni bertutur terbaik mereka ke publik yang lebih luas. Tahap infection masih tetap dilakukan pada program ini, bahkan lebih gencar. Peliputan media nasional, press release, dan berbagai percakapan auidens di sosial media akan tetap dioptimalkan. Tujuan akhir dari program ini adalah seni budaya bertutur dapat membekas pada setiap kepribadian anak. Menjadikan budaya bertutur sebagai sebuah identitas anak Indonesia yang tak lekang oleh waktu. Agar tidak menjadi euforia momentum saja, maka Festival Indonesia Bertutur akan diadakan secara periodik setiap tahun. Pengembangan kelompok bertutur di sekolah akan dioptimalkan menjadi pusat resmi, sebagai tindak lanjut untuk efek jangka panjang.
  • 16. Evaluation Children Participation Number Mengukur tingkat partisipasi anak, dilakukan dengan mengakumulasi jumlah anak yang ikut terlibat dalam rangkaian program dari awal hingga akhir. Selain itu, evaluasi dilakukan untuk mengtahui tingkat antusias setiap anak. Public Awareness Index Mengetahui bagaimana persepsi publik mengenai budaya bertutur, publik ini meliputi orangtua, saudara, guru, dan lain-lain Social Media Measurement Pengukuran keberhasilan program dari jumlah frekuensi aktivitas publik di media sosial yang membicarakan tentang program Indonesia Bertutur Media Content Analysis Mendata jumlah pemberitaan positif di media massa dan online mengenai kegiatan Indonesia Bertutur