Dokumen tersebut membahas tentang kebakaran hutan dan dampaknya. Disebutkan bahwa penyebab kebakaran hutan antara lain sambaran petir, kecerobohan manusia, dan aktivitas vulkanik. Dampaknya meliputi peningkatan emisi karbondioksida, kematian satwa liar, banjir dan kekeringan, serta gangguan pada kesehatan, pendidikan, ekonomi dan infrastruktur.
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Kebakaran Hutan
1. Nama Anggota :
A. Ragillia Meigristy
Debby Shintia
Inas Fathinah
Isma Imratuastri
Nurus Shadrina
2. Kebakaran hutan, kebakaran vegetasi, atau
kebakaran semak, adalah sebuah kebakaran yang
terjadi di alam liar, tetapi juga dapat memusnahkan
rumah-rumah dan lahan pertanian disekitarnya.
Penyebab umum termasuk petir, kecerobohan
manusia, dan pembakaran.
Musim kemarau dan pencegahan kebakaran hutan
kecil adalah penyebab utama kebakaran hutan besar.
Kebakaran hutan dalam bahasa Inggris berarti "api
liar" yang berasal dari sebuah sinonim dari Api
Yunani, sebuah bahan seperti-napalm yang digunakan
di Eropa Pertengahan sebagai senjata maritim
3. Jumlah luas hutan yang terbakar setiap tahunnya sekitar:
Perancis: 21.100 hektar (211 km², 52.140 acres, 81 mile²; 0,04% Perancis
Portugal:
1991 : 182.000 ha (1.820 km², 449.732 acres, 703 mile²; 2% wilayah negara)
2003 : 424.900 ha (4.249 km², 1,05 juta acres, 1.641 mile²; 4,6% wilayah negara; 20 meninggal)
2004 : 120.530 ha (1.205,3 km², 297.836 acres, 465 mile²; 1,3% wilayah negara)
2005: 286.400 ha (2.864 km², 707.668 acres, 1.106 mile²; 3.1% wilayah negara; 17 meninggal)
Amerika Serikat: 1,74 juta hektare (17.400 km², 4,3 juta acres, 6.718 mile²; 0,18% wilayah negara)
Indonesia - Sumber data: sebelum 1997 dari Badan Pengendalian Dampak Lingkungan
(BAPEDAL) dan Canadian International Development Agency (CIDA) - Collaborative
Environmental Project in Indonesia (CEPI). Data 1997/1998 dari Asian Development Bank
(ADB) . Data 1999-2005 berasal dari Departemen Kehutanan Indonesia.
1982 dan 1983: 3,6 juta hektare ( 36.000 km², 8,9 juta acres, 13.900 mile²).
1987: 49.323 hektare ( 492 km², 121.880 acres, 190 mile²).
1991: 118.881 hektare (1.189 km², 293.761 acres, 459 mile²).
1994: 161.798 hektare (1.618 km², 399.812 acres, 625 mile²).
1997 dan 1998: 9,8 juta hektare ( 97.550 km², 24,1 juta acres, 37.664 mile²). Sumber data dari ADB.
1999: 44.090 hektare (441 km², 108.989 acres, 170 mile² ).
2000: 8.255 hektare ( 83 km², 20.399 acres, 32 mile²).
2001: 14.351 hektare (144 km², 35.462 acres, 55 mile²).
2002: 36.691 hektare (367 km², 90.665 acres, 142 mile²).
2003: 3.745 hektare ( 37 km², 9.254 acres, 14 mile²).
2004: 13.991 hektare (140 km², 34.573 acres, 54 mile²).
2005: 13.328 hektare (133 km², 32.934 acres, 51 mile²).
4. Penyebab Kebakaran hutan, antara lain:
Sambaran petir pada hutan yang kering karena musim
kemarau yang panjang.
Kecerobohan manusia antara lain membuang puntung
rokok sembarangan dan lupa mematikan api di
perkemahan.
Aktivitas vulkanis seperti terkena aliran lahar atau awan
panas dari letusan gunung berapi.
Tindakan yang disengaja seperti untuk membersihkan
lahan pertanian atau membuka lahan pertanian baru dan
tindakan vandalisme.
Kebakaran di bawah tanah/ground fire pada daerah tanah
gambut yang dapat menyulut kebakaran di atas tanah pada
saat musim kemarau.
6. Dampak yang ditimbulkan dari kebakaran liar antara lain:
Menyebarkan emisi gas karbon dioksida ke atmosfer. Kebakaran hutan
pada 1997 menimbulkan emisi / penyebaran sebanyak 2,6 miliar ton
karbon dioksida ke atmosfer (sumber majala Nature 2002). Sebagai
perbandingan total emisi karbon dioksida di seluruh dunia pada tahun
tersebut adalah 6 miliar ton.
Terbunuhnya satwa liar dan musnahnya tanaman baik karena
kebakaran, terjebak asap atau rusaknya habitat. Kebakaran juga dapat
menyebabkan banyak spesies endemik/khas di suatu daerah turut
punah sebelum sempat dikenali/diteliti.
Menyebabkan banjir selama beberapa minggu di saat musim hujan dan
kekeringan di saat musim kemarau.
Kekeringan yang ditimbulkan dapat menyebabkan terhambatnya jalur
pengangkutan lewat sungai dan menyebabkan kelaparan di daerah-
daerah terpencil.
7. Kekeringan juga akan mengurangi volume air waduk pada saat musim kemarau
yang mengakibatkan terhentinya pembangkit listrik (PLTA) pada musim
kemarau.
Musnahnya bahan baku industri perkayuan, mebel/furniture. Lebih jauh lagi
hal ini dapat mengakibatkan perusahaan perkayuan terpaksa ditutup karena
kurangnya bahan baku dan puluhan ribu pekerja menjadi
penganggur/kehilangan pekerjaan.
Meningkatnya jumlah penderita penyakit infeksi saluran pernapasan atas
(ISPA) dan kanker paru-paru. Hal ini bisa menyebabkan kematian bagi
penderita berusia lanjut dan anak-anak. Polusi asap ini juga bisa menambah
parah penyakit para penderita TBC/asma.
Asap yang ditimbulkan menyebabkan gangguan di berbagai segi kehidupan
masyarakat antara lain pendidikan, agama dan ekonomi. Banyak sekolah yang
terpaksa diliburkan pada saat kabut asap berada di tingkat yang berbahaya.
Penduduk dihimbau tidak bepergian jika tidak ada keperluan mendesak. Hal
ini mengganggu kegiatan keagamaan dan mengurangi kegiatan
perdagangan/ekonomi. Gangguan asap juga terjadi pada sarana
perhubungan/transportasi yaitu berkurangnya batas pandang. Banyak
pelabuhan udara yang ditutup pada saat pagi hari di musim kemarau karena
jarak pandang yang terbatas bisa berbahaya bagi penerbangan. Sering terjadi
kecelakaan tabrakan antar perahu di sungai-sungai, karena terbatasnya jarak
pandang.
Musnahnya bangunan, mobil, sarana umum dan harta benda lainnya.