Makalah ini membahas tentang pentingnya media pembelajaran dalam proses pembelajaran matematika. Media pembelajaran dapat membantu menyampaikan konsep-konsep matematika yang bersifat abstrak menjadi konkret dan interaktif. Jenis-jenis media yang dapat digunakan antara lain media visual, audio, audiovisual, cetak, serta multimedia seperti film dan komputer."
1. 1
MAKALAH
Laboratorium Matematika
Ditujukan untuk Memenuhi Tugas Terstruktur
Mata Kuliah: Bahasa Indonesia
Jurusan: Tadris Matematika-C Semester 2
Tahun Akademik 2012/2013
Dosen Pengampu:
Indrya Mulyaningsih, M.Pd.
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI CIREBON
2012
3. 3
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Pada Zaman sekarang, pembelajaran di sekolah formal mulai
terpengaruhi oleh adanya perkembangan dan penemuan-penemuan dalam
bidang keterampilan, ilmu dan teknologi. Pengaruh perkembangan tersebut
tampak jelas dalam segi upaya pembaharuan sistem pembelajaran dalam
pendidikan. Pembaharuan itu dilakukan tidak hanya dalam sarana fasilitas
pendidikan saja, tetapi juga dilakukan terhadap pengembangan kualitas
tenaga pendidik yang memiliki pengetahuan, kemampuan, dan
keterampilan dalam memanfaatkan fasilitas yang tersedia, mempunyai
sikap yang inovatif serta sikap positif terhadap tugas yang diembannya.
Salah satu bagian integral dari pembaharuan adalah media pembelajaran.
Oleh karena itu, setiap pendidik wajib menguasai atau memanfaatkan
media pembelajaran tersebut guna untuk membantu dalam menyampaikan
materi yang akan dibahas.
4. 4
BAB II
Pembahasan
A. Media
1. Pengertia Media
Kata media berasal bahasa latin yaitu medius yan artinya
„tengah‟,‟perantara‟ atau „pengantar‟. Dalam bahasa Arab media
adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima
pesan.
“Media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia,
materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa
mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap” (Gerlach
dan Ely 1971).1
dalam pengertian ini guru, buku teks, dan lingkungan
sekolah merupakan media pengajaran.
AECT ( Association of education and Communication
Technology, 1997) memberi bahasan tentang media sebagai bentuk
dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau
informasi.2
disamping sebagai sistem penyampai atau pengantar, media
sering diganti dengan kata mediator menurut Fleming (1987:234)
adalah penyebab atau alat yang turut campur tangan dalam dua pihak
dan mendamaikannya.3
dapat disimpulkan bahwa media adalah alat
yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pembelajaran.
National Education Association (NEA) mendefinisikan sebagai
benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau
dibicarakan berserta instrumen yang digunakan dengan baik dalam
kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi efektivitas program
instruktional.
1
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta:Rajawali Pers, 2010), Hal. 3.
2
Ibid
3
Ibid
5. 5
Heinich, dan kawan-kawan (1981) mengemukakan istilah medium
sebagai perantara yang mengantarkan informasi sebagai sumber dan
penerima. apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi
yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud
pengajaran maka media itu disebut media pembelajaran. Hamidjojo
dalam Latuheru (1993) memberi batasan media sebagai bentuk
perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau
menyebarkan ide, gagasan.
atau pendapat, sehingga ide, gagasan, atau pendapat yang
dikemukakan itu sampai kepada penerima yang dituju.4
Hamalik (1986) melihat bahwa hubungan komunikasi akan
berjalan lancar dengan hasil yang maksimal apabila menggunakan alat
bantu yang disebut media komunikasi.5
sementara itu, Gagne dan
Briggs (1975) secara implisit mengatakan bahwa media pembelajaran
meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi
materi pengajaran.6
dengan kata lain, media adalah komponen sumber
belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional
dilingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.
Istilah „Media‟ bahkan sering dikaitkan atau dipergantikan dengan
kata “teknologi” yang berasal dari kata latin tekne ( bahasa inggris art )
dan logos (bahasa Indonesia “ilmu”).
Menurut Webster (1983:105) “art” adalah keterampilan (skill)
yang diperoleh melalui pengalaman,studi dan observasi. Bila
dihubungkan dengan pendidikan dan pembelajaran, maka teknologi
mempunyai pengertian sebgai perluasan konsep tentang media, dimana
teknologi bukan hanya sekedar benda, alat, bahan atau perkakas, tetap
4
Ibid., halaman 4.
5
Ibid
6
Ibid
6. 6
tersimpul pula sikap, perbuatan, organisasi dan manajemen yang
berhubungan dengan penerapan ilmu. (Achsin, 1986 : 10).7
Dari definisi-definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa
pengertian media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan
dan dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan audien (siswa)
sehinga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya
sendiri.
2. Klasifikasi Media
Klasifikasi media bisa dilihat dari jenisnya, daya liputnya dari
bahan serta cara pembuatannya.
a) Dilihat dari jenisnya
1) Media Auditif
Media Auditif adalah media yang hanya
mengandalakan kemampuan suara saja, seperti
radio, cassete recorder, piringan hitam. Media ini
kurang tepat untuk orang yang mempunyai
kekurangan dalam pendengarannya.
2) Media visual
Media visual adalah media yang hanya
mengandalkan indra penglihatan. Media visual
ini ada yang menampilkan gambar diam seperti
film strip (film rangkai), slides (film bingkai)
foto, gambar atau lukisan, cetakan . Ada pula
media visual yang menampilkan gambar atau
simbol yang bergerak seperti film bisu, film
kartun.
3) Media Audiovisual
7
Ibid., halaman 5.
7. 7
Media audiovisual adalah media yang
mempunyai unsur suara dan gambar. Media ini
terbagi menjadi:
a) Audiovisual diam
Audiovisual diam adalah media
yang menampilkan suara dan gambar
diam seperti film bingkai suara
(sounds slides), film rangkai suara,
cetak suara.
b) Audiovisual gerak
Audiovisual gerak adalah media
yang dapat menampilkan unsur suara
dan gambar yang bergerak seperti film
suara d video-cassette.
b) Dilihat dari daya liputnya
1) Media dengan daya liput luas dan serentak
Penggunaan media ini tidak terbatas oleh
tempat dan ruang serta dapat menjangkau jumlah
anak didik yang banyak dalam waktu yang sama.
Contonya televisi dan radio.
2) Media dengan daya liput yang terbatas oleh ruang
dan tempat
Penggunaan media ini membutuhkan ruang
dan tempat yang khusus seperti film, sounds
slides, film rangkai yang harus menggunakan
tempat yang tertutup dan gelap.
3) Media untuk pengajaran individual
Penggunaan media ini hanya untuksatu
orang. Termasuk media ini adalah modul
berprogram dan pengajaran melalui komputer.
8. 8
c) Dilihat dari bahan pembuatannya
1) Media Sederhana
Media ini bahan dasarnya mudah diperoleh
dan harganya pun terjangkau, serta cara
pembuatannya mudah dan penggunaannya tidak
sulit.
2) Media Kompleks
Media ini adalah media yang
menggunakan bahan dan alat pembuatannya sulit
diperoleh serta harganya mahal. Selain itu juga
cara membuatnya sulit dan penggunaannya
memerlukan keterampilan yang memadai.
B. Media Pengajaran Matematika
1) Pengertian Media Pembelajaran Matematika
Ada beberapa tafsiran tentang pengertian media pengajaran.
Sebagian orang menyatakan bahwa media pengajaran menunjuk pada
perlengkapan yang memiliki bagian-bagian yang rumit seperti yang
diungkapkan oleh Marshall McLuhan. Marshall McLuhan berpendapat
bahwa media adalah suatu ekstensi manusia yang memungkinkannya
mempengaruhi orang lain yang tidak mengadakan kontak langsung
dengan dia.8
sesuai dengan rumusan tersebut, media komunikasi
mencakup surat-surat, televisi, film, dan telepon, bahkan jalan raya dan
jalan kereta api merupakan media yang memungkinkan seseorang
berkomunikasi dengan orang-orang lainnya.
Pendapat lain merumuskan media dalam arti sempit dan dalam
arti luas. Dalam arti sempit, media pengajaran meliputi media yang
dapat digunakan secara efektif dalam proses pengajaran yang
terencana. Sedangkan dalam arti luas, media tidak hanya meliputi
8
Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2008), Hal 201.
9. 9
media komunikasi elektronik yang kompleks., tetapi juga mencakup
alat-alat sederhana seperti slides, fotografi, diagram, dan bagan buatan
guru, objek-objek nyata serta kunjungan keluar sekolah. Sejalan
dengan pandangan itu, guru-guru pun dianggap sebagai media
penyajian, disamping radio dan televisi membutuhkan dan
menggunakan banyak waktu untuk menyampaikan informasi kepada
para siswa.
Romiszowski merumuskan media pengajaran “ …as the carries
of massage, from some transmitting source ( which may be a human
being or an intimate object ), to the receiver of the massage ( which is
our case is the learner )” ( Hamalik, 2008:201).9
Penyampaian paean (carries of information) berinteraksi dengang
siswa mealui pengindraannya. Siswa dapat juga dipanggil untuk
menggunakan sesuatu alat indranya untuk menerima informasi, atau
dapat juga menggunakan kombinasi alat indra sekaligus sehingga
kegiatan berkomunikasi lebih seksama.
2) Media dalam Pengajaran Matematika
Matematika sebagai sebuah ilmu, memiliki cirri khas yang
membedakannya dari pelajaran yang lain diantaranya :
a) Mengkaji objek yang bersifat abstrak.
b) Mendasarkan diri pada kesepakatan-kesepakatan.
c) Menggunakan penalaran deduktif aksiomatis.
d) Memiliki kebenaran yang bersifat konsisten.
Matematika sekolah merupakan matematika yang diajarkan di
sekolah yang disampaikan berdasarkan tingkatan atau tahapan-tahapan
proses belajar. Sehingga proses pembelajaran matematika yang terjadi
di sekolah adalah sebuah proses untuk mentransfer dunia matematika
9
Ibid., halaman 202.
10. 10
kedalam dunia nyata, dunia yang bisa dipahami siswa sesuai dengan
tahapan proses berpikir siswa.
Marpaung (2006) mengatakan bahwa proses pembelajaran
matematika di sekolah adalah sebuah proses matematisasi yang terdiri
dari dua proses, yakni matematisasi horizontal dan matematisasi
vertical. Matematisasi horizontal adalah sebuah proses mentransfer
dunia siswa kedalam dunia matematika. Dalam prakteknya guru
menggunakan pendekatan pembelajaran kentekstual (kontekstual
Teaching and Learning). Guru mengawali pembelajaran dari masalah-
masalah kontekstual, untuk kemudian malakukan formalisasi
matematis.
Sedangkan matematisasi adalah sebuah proses pembelajaran
matematika formal. Artinya, setelah melalui proses formalisasi, maka
penyelesaian persoalan matematika selanjutnya menggunakan
pendekatan formal. Dalam prakteknya, guru mengajak siswa untuk
menyelesaikan pendekatan formal.
Pada tahapan matematisasi horizontal inilah adanya multimedia
sangat penting. Hal tersebut karena multimedia memiliki potensi dan
kemampuan yang dapat dimanfaatkan untuk membantu proses
tersebut. Diantaranya:
a) Membuat konsep yang abstrak menjadi konkret.
b) Menampilkan animasi baik berupa gerakan maupun suara
yang mengilustrasikan proses yang terjadi.
c) Mampu memberikan keseragaman persepsi, karena media
mampu dimanfaatkan untuk memfokuskan perhatian siswa.
d) Mampu menyajikan informasi belajar secara konsisten dan
dapat diulang kapan dan dimanapun.
e) Mampu mengatasi keterbatasan waktu dan tempat belajar.
Secara umum, media pembelajaran dapat dikelompokan kedalam
media cetak dan media non cetak, atau media elektronik dan media
11. 11
non elektronik. Santosa (2002). Beberapa jenis media pembelajaran
yang sering digunakan diantaranya:
a) Media pandang, dengar, dan gerak VCD, dan film.
b) Media pandang gerak, film tak bersuara.
c) Media pandang diam, OHT (Over Head ransparancy ),
slide, gambar chart dan poster.
d) Media dengar dan rekaman.
e) Media cetak, modul, LKS majalah dan Koran.
f) Multimedia, komputer dan slide berangkai.
3) Jenis-jenis Media Pengajaran
Alat bantu mengajar pada masa sekarang, diantaranya :
a) Alat bantu dasar : sbak, papan tulis , gambar, peta, chart,
atlas, blobe, model, kertas, pena, cat dsb.
b) Alat bantu cetak : buku teks, majalah, pamphlet berkala.
c) Alat bantu pandang : benda seni, artefak, papan bulletin,
grafik, film strip, slide, model, transparan.
d) Alat bantu dengar : audio, tape recorder, radio dan
telephone.
e) Alat bantu lain-lain : bahan observasi, museum, tempat-
tempat bersejarah.
Dari uraian diatas, bahwa media pengajaran sangat berperan
penting dalam peningkatan pemahaman konsep dan mempermudah
siswa dalam menerima penanaman konsep. Media yang cocok dan
sesuai dengan materi yang dibahas dapat mengatasi kebosanan dan
kejenuhan siswa dalam menerima penanaman konsep khususnya
konsep-konsep kognitif. Penanaman konsep kognitif akan berjalan
dengan baik apabila media pengajaran yang digunakan sesuai. Guru
mampu menggunakan dan mengelola media pengajaranan murid dapat
mengamati dengan cermat apa yang disampaikan oleh guru.
12. 12
Demikian halnya dengan penanaman konsep kognitif di taman
kanak-kanak. Murid taman kanak-kanak yang pada dasarnya masih
miliki pikiran yang polos dan berpikiran sesuai dengan apa yang
dilihat dan didengar. Sehingga murid taman kanak-kanak akan lebih
mudah memahami konsep-konsep yang diberikan oleh guru melalui
media yang digunakan. Penanaman konsep ini dapat bertahan lama,
karena murid disamping dapat mendengar, dapat pula mengamati,
meraba, dan merasakan media pengajarannya.
4) Manfaat Media Pengajaran
Dalam suatu proses balajar, dua unsur yang sangat penting
adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua unsur ini
saling berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar akan
mempengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai, meskipun masih
ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media,
antara lain tujuan pembelajaran, jenis tugas dan respon yang
diharapkan agar siswa dapat menguasai saat pembelajaran berlangsug,
dan konteks pembelajaran termasuk karakteristik siswa. Meskipun
demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media
pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut
mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan
diciptakan oleh guru.
Media berfungsi untuk tujuan intruksi dimana informasi yang
terdapat dalam media itu harus melibatkan siswa baik dalam benak
atau mental maupun dalam bentuk aktivitas yang nyata sehingga
pembelajaran dapat terjadi. Dismapinh menyenangkan, media
pembelajaran harus memberikan pengalaman yang menyenangkan dan
memenuhi kebutuhan seseorang siswa.
Manfaat praktis dari penggunaan media pembelajaran didalam proses
belajar mengajar, diantaranya:
13. 13
a) Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan
informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan
proses dan hasil belajar.
b) Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan
perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi
belajar, interaksi secara langsung antara siswa dan
lingkungannya, dan kemampuan siswa untuk belajar sendiri
sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
c) Media pembelajaran dapat membatasi keterbatasan indra ,
ruang dan waktu.
d) Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan
pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa
dilingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya
interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan
lingkungan. Misalnya karyawisata, kunjungan-kunjungan ke
museum atau kebun binatang.
C. Laboratorium Matematika
Salah satu metode mengajar adalah metode laboratorium. Dalam setiap
kegiatan pembelajaran, telah tersedia fasilitas dan sumber belajar yang
menarik perhatian siswa dan mendukung kelancaran kegiatan belajar
mengajar, maka hal itu juga akan menumbuhkan semangat belajar peserta
didik. Kondisi yang semacam ini memungkinkan digunakannya metode
laboratorium dalam pembelajaran. Dengan berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi maka segala sesuatu memerlukan
eksperimentasi. Termasuk matematika yang pada hakikatnya merupakan
suatu ilmu yang diadakan atas akal (rasio) yang berhubungan dengan
benda-benda / objek pikiran yang abstrak. Begitu juga dengan cara
mengajar guru dikelas digunakan metode laboratorium.
1) Pengertian Laboratorium Matematika
14. 14
Menurut Post dan Reys (1973) laboratorium matematika
dapat diartikan dengan dua cara. Yang pertama laboratorium
sebagai pendekatan dalam pembelajaran yaitu pembelajaran
dengan metode laboratorium, dan yang kedua laboratorium
sebagai sebuah tempat atau ruangan.
Pengertian laboratorium matematika adalah sebuah ruangan
yang didesain khusus untuk kegiatan belajar mengajar
matematika. Metode pembelajaran yang digunakan guru dalam
laboratorium matematika adalah metode laboratorium, meskipun
tidak munutup kemungkinan guru dan siswa memanfaatkan
laboratorium matematika untuk kegiatan belajar mengajar dengan
metode lain.
Laboratorium matematika dimaksudkan sebagai tempat atau
sarana untuk menunjang belajar matematika, yang mengubah
pusat belajar dari guru ke siswa. Siswa belajar di laboratorium
tidak hanya menulis dan menyimak, tetapi juga harus aktif
mengkonstruksi pemahamannya sendiri. Guru di Laboratorium
lebih banyak berperan sebagai fasilitator dan pengarah belajar
siswa.
Belajar di Laboratorium diharapkan dapat menggugah minat
belajar siswa, karena pembelajaran menjadi lebih dinamis,
menarik dan menantang. Selain itu diharapkan belajar di
Laboratorium dapat melatih siswa dalam berpikir, bernalar dan
menarik kesimpulan, malalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi,
eksperimen sehingga memilih pemikiran yang kritis, sistematis,
logis, kreatif dan kemauan bekerja sama yang efektif sesuai tujuan
umum pembelajaran di sekolah.
2) Fungsi Laboratorium Matematika
a) Tempat kerja praktek yang dilakukan secara individu
maupun berkelompok;
15. 15
b) tempat diskusi kelompok besar maupun kelompok kecil;
c) tempat kegiatan ceramah atau demonstrasi;
d) tempat penyimpanan sekaligus display alat peraga, alat
permainan, maupun berbagai media lain yang dapat
menunjang kegiatan belajar matematika;
e) pusat kegiatan belajar matematika;
f) sebuah / ruangan yang bernuansa matematika.
3) Tujuan penggunaan Metode Laboratorium
Penggunaan teknik ini mempunyai tujuan agar siswa mampu
mencari dan menemukan sendiri berbagai jawaban atas persoalan-
persoalan yang dihadapinya dengan mengadakan percobaan
sendiri. Siswa juga dapat terlatih dalam cara berpikir yang ilmiah
(scientific thinking). Dengan eksperimen siswa dapat menemukan
bukti kebenaran dari teori sesuatu yang sedang dipelajarinya.
Metode ini juga memberikan pemahaman kepada siswa untuk
menemukan fakta-fakta dalam matematika serta mengaplikasikan
pengetahuannya dalam kehidupan sehari-hari. Bila peserta didik
telah mengetahui tujuan dari pembelajaran yang sedang mereka
ikuti, maka mereka akan terdorong untuk melaksanakan kegiatan
tersebut secara aktif. Oleh karena itu pada setiap awal kegiatan
guru berkewajiban memberikan penjelasan kepada peserta didik
apa yang akan dipelajari serta tujuan mempelajari materi tersebut.
4) Kelebihan dan Kekurangan Metode Laboratorium
Kelebihan dari Metode laboratorium antara lain:
a) Peserta didik akan lebih aktif ketika mengerjakan
sesuatu.
b) Peserta didik mendapatkan kesempatan untuk
melaksanakan langkah-langkah dalam cara-cara
berpikir ilmiah.
c) Menarik dan menyenangkan bagi siswa kelas rendah.
16. 16
d) Prinsip psikologi terpenuhi.
e) Siswa dapat memperoleh fakta-fakta yang jelas.
f) Memupuk percaya diri.
g) Memupuk keberanian untuk berbuat.
h) Mamupuk kemampuan untuk menerapkan
matematika dalam kehidupannya.
Metode laboratorium juga memiliki kelemahan, diantaranya:
a) Tidak cukupnya alat-alat mengakibatkan terbatasnya
dalam melakukan percobaan.
b) Jika percobaan memerlukan jangka waktu yang lama,
ia harus menanti untuk melanjutkan pelajaran.
c) Kurangnya persiapan dan pengalaman anak didik
akan menimbulkan kesulitan didalam melakukan
percobaan.
d) Hanya mampu memperkenalkan fakta-fakta kepada
siswa tetapi tidak dapat kemampuan yang lebih
tinggi.
e) Tidak semua topik dapat diajarkan dengan metode
ini.
f) Memerlukan waktu dan biaya yang tidak sidikit.
g) Memerlukan perencanaan yang rumit dan matang
dari guru yang akan mengajar.
h) Untuk mempelajari matematika tidak dapat
menghasilkan keterampilan dan latihan berpikir yang
benar.
5) Prosedur Pelaksanaan Laboratorium Matematika
a) Perlu dijelaskan kepada siswa tentang tujuan
percobaan, mereka harus memahami masalah yang
akan dibuktikan melalui percobaan.
17. 17
b) Kepada siswa perlu diterangkan pula tentang alat-alat
serta bahan-bahan yang akan digunakan.
Dalam pemilihan alat peraga harus memperhatikan
hal-hal sebagai berikut :
1) Alat-alat yang dipilih harus sesuai dengan
kematangan dan pengalaman siswa serta
individual dalam kelompok.
2) Alat yang harus dipilih harus tepat,
memadai dan mudah digunakan .
3) Harus direncanakan dengan teliti dan
diperiksa lebih dahulu.
4) Penggunaan alat peraga harus disertai
dengan kelanjutannya seperti diskusi,
analisis dan evaluasi.
5) Sesuai dengan batas kemampuan biaya
(M.Uzer, 1985 : 27) sedangkan alat peraga
banyak macam dan ragamnya, guru harus
menyesuaikan dengan mata pelajaran dan
pokok bahasan yang diajarkan.
18. 18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan
dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan audien (siswa) sehingga
dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya.
Klasifikasi media, yaitu:
1. Dilihat dari jenisnya
a. Media Auditif.
b. Media Visual.
c. Media Audiovisual.
2. Dilihat dari daya liputnya:
a. Media dengan daya liput luas dan serentak.
b. Media dengan daya liput yang terbatas oleh ruang dan
tempat.
c. Media untuk pengajaran individual.
3. Dilihat dari bahan pembuatannya:
a. Media sederhana.
b. Media kompleks.
Dalam arti sempit, media pengajaran hanya meliputi media yang
dapat digunakan secara efektif dalam proses pengajaran yang terencana,
sedangkan dalam arti luas, media tidak hanya meliputi media komunikasi
elektronik yang kompleks, tetapi juga mencakup alat-alat sederhana seperti
slide, fotografi, diagram, dan bagan buatan guru, objek-objek nyata serta
kunjungan keluar sekolah.
Laboratorium matematika adalah sebuah ruangan yang didesain
khusus untuk kegiatan belajar mengajar matematika.
19. 19
DAFTAR PUSTAKA
Ariani, Niken dan Dany Haryanto. 2010. Pembelajaran Multimedia di
Sekolah. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Arsyad,Azhar. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Djamarah,Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 1997. Strategi Belajar
Mengajar. Jakarta: Rineka Pustaka.
Hamalik,Oemar. 1994. Media Pendidikan (catatan ke 7). Bandung:
PT.Citra Aditya Bakti.
Hamalik,Oemar. 2008. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan
Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi Aksara.
Usman .M.Basyiruddin dan Asnawir.2002.Media
Pembelajaran.Jakarta:Ciputat pers.
http://makalahmajannaii.blogspot.com/2012/07makalah-pembelajaran-
matematika.html.
http://novitapioner.blogspot.com/2011/03/metode-pembelajaran-
matematika.html.
http://petanitangguh.blogspot.com/2010/03jenis-jenis-media-
pengajaran.html