SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  33
ALWIN FERRY, S.Kom, MM
DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH
KORUPSI DI SEKTOR PERIZINAN DAN INVESTASI
Pelayanan
Publik
Perizinan dan
Non Perizinan
Kemudahan
Investasi &
Pengembangan
Ekonomi
Kesejahteraan
Masyarakat
Peran Pemerintah
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Sesuai UU 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah, bahwa
penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah diarahkan untuk
mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui
peningkatan :
 Pelayanan publik;
 Pemberdayaan masyarakat;
 Peran serta masyarakat;
 Daya saing daerah;
3
PEMERIN TAHAN DAERAH
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
U RU SAN PEMERIN TAHAN
KONKURENABSOLUT
1. PERTAHANAN
2. KEAMANAN
3. AGAMA
4. YUSTISI
5. POLITIK LUAR
NEGERI
6. MONETER &
FISKAL
PILIHAN
Pertambangan,
Perdagangan, dll.
Kes, Pendidik,
PU, dll.
WAJIB
CATATAN:
Urusan yang berbasis ekosistem (Kehutanan, Pertambangan, Perkebunan,Kelautan
dan Perikanan) menjadi kewenangan Provinsi yang sebagian hasilnya dibagikan ke
Kab/Kota
Dibagi berdasarkan
kriteria Eksternalitas,
Akuntabilitas dan
Efisiensi
URUSAN
PEMERINTAHAN
UMUM
YAN DASAR NON YAN DASAR
S P M
4
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
126 Jenis
Perizinan
Pada 22
Sektor
KONDISI INDONESIA
1. Jumlah Penduduk : 237,6 Juta
2. Penduduk Miskin (September
2012) : 28,59 Juta (11,66%)
3. Pengangguran Tahun 2013 bln
februari : 5,92 % dibandingkan
tahun lalu 6,32 %
4. Pertumbuhan Ekonomi Triwulan
± 5,78 %
5. IPAK (Indeks Perilaku Anti
Korupsi Indonesia) Tahun 2013 :
3,63 dari skala 5
6. Jumlah Pengusaha 1,56 % dari
Jumlah penduduk yang
ditargetkan 5 %
7. Daya Saing Indonesia Urutan 38
dari 148 (World Economic Forum
2013-2014)
MENINGKAT
INVESTMENT GRADE
URAIAN
NAMA NEGARA ASEAN
SINGAPURA MALAYSIA BRUNAI THAILAND INDONESIA PHILIPINA VIETNAM LAOS KAMBOJA MYANMAR
RANGKING 2 24 26 37 38 59 70 81 88 139
INSTITUTION 3 29 25 78 67 79 98 63 91 141
INFRATRUCTURE 2 29 58 47 61 96 82 84 101 141
MACROECONOMIC
ENVIROMENT 18 38 1 31 26 40 87 93 83 125
HEALT AND PRIMARY
TRAINING 2 33 23 81 72 96 67 80 99 111
HIGHER EDUCATION
AND TRAINING 2 46 55 66 64 67 95 111 116 139
GOOD MARKET
EFFICIENCY 1 10 42 34 50 82 74 54 55 135
LABOR MARKET
EFFICIENCY 1 25 10 62 103 100 56 44 27 98
FINANCIAL MARKET
DEVELOPMENT 2 6 56 32 60 48 93 91 65 144
TECHNOLOGICAL
READINESS 7 51 71 78 75 77 102 113 97 148
MARKET SIZE 34 26 131 22 15 33 36 122 92 79
BUSINESS
SOPHISTICATION 17 20 56 40 37 49 98 78 86 146
INNOVATION 9 25 59 66 33 69 76 68 91 143
PERINGKAT DAYA SAING GLOBAL 2013 S.D 2014 DARI 148 NEGARA
BERDASARKAN WORLD ECONOMIC FORUM
7
Indikator 2010 2011 2012 2013 2014
Peringkat Indonesia 122 121 129 128 120
- Starting a business 161 155 155 166 175
- Dealing with construction permit 61 60 71 75 88
- Registering property 95 98 99 98 101
- Employing worker 149 -- -- -- --
- Getting credit 113 116 126 129 86
- Protecting investor 41 44 46 49 52
- Paying taxes 126 130 131 131 137
- Trading across boders 45 47 39 37 54
- Enforcing contract 146 154 156 144 147
- Closing a business 142 142 -- -- --
- Getting electricity -- -- 161 147 121
PERBANDINGAN KEMUDAHAN BERUSAHA INDONESIA
8
Indicator 2009 2010 2011 2012 2013
Starting a business 171 161 155 155 166
- Procedur (number) 11 9 9 8 9
- Time (days) 76 60 47 45 47
- Cost (% of income per capita) 77.9 26.0 22.3 19,9 22.7
- Minimum capital (% of income per capita) 74.2 59.7 53.1 46.6 42.0
Indicator 2009 2010 2011 2012 2013
Starting a business 75 88 113 50 54
- Procedur (number) 9 9 9 4 3
- Time (days) 13 11 17 6 6
- Cost (% of income per capita) 14.7 11,9 17.5 16.4 15.1
- Minimum capital (% of income per capita) 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
INDONESIA
MALAYSIA
PERBANDINGAN MEMULAI BERUSAHA
INDONESIA DENGAN MALAYSIA
Faktor Penghambat Bisnis di Indonesia
Faktor-faktor Penghambat Persen (%)
Birokrasi berbelit-belit 15,4
Korupsi 14,2
Infrastruktur 8,7
Etika kerja buruh rendah 7,2
Regulasi buruh 6,8
Inflasi 5,8
Akses ke lembaga keuangan 5,4
Kebijakan selalu berubah 5,4
Regulasi mata uang asing 5,2
Regulasi pajak 5,1
Instabilitas pemerintah 5,0
Kriminal dan pencurian 4,3
Pekerja terdidik 4,1
Pajak 3,3
Kapasitas inovasi lemah 2,3
Layanan kesehatan buruk 2,0
Birokrasi
Korupsi
Problem
mendasar
?
REALISASI INVESTASI PMDN TAHUN 2013
15 %
57%
18%
5 %
0,3%
0,1%
INVESTASI MASIH TERPUSAT DI PULAU JAWA , SUMATERA & KALIMANTAN
4 %
KONDISI PERIJINAN
1. Tidak ada kepastian
hukum
2. Sistem dan
prosedur tdk jelas
3. Persyaratan terlalu
banyak
4. Proses berbelit-
belit
5. Waktu lama tdk
ada limit waktu
6. Mahal, bernuansa
KKN dan pungli
7. Terkesan rigid dan
tidak ramah
 Kepastian hukum
 Penyederhanaan: singkat sisdur
dan persyaratan, percepatan
waktu, murah dan ramah.
 Adanya SKPD (OSS)
 SDM profesional.
IKLIM INVESTASI
GLOBALISASI
REFORMASI
MINAT
INVESTASI
MINAT
INVESTOR
Pelayanan Publik
LOW
UP
PROSES
DEREGULASI
KEWEWENANGAN SATU ATAP
WEWENANG SATU ATAP
Rekomendasi
Tanda tangan Pengesahan
SKPD
B
SKPD
A
SKPD
C
Pemohon
KEWEWENANG ½ PINTU
WEWENANG 1/2 PINTU
Rekomendasi
Tanda tangan
Pengesahan
GUBERNUR/
BUPATI/WALIKOTA
SKPD
A
SKPD
B
SKPD
C
Ka. PTSP memohon Tandatangan
Pemohon
KEWEWENANGAN 1 PINTU
WEWENANG SATU PINTU
Forum Gabungan
TIM TEKNIS
Dikoordinir Kepala PTSP
Berkas Penerbitan/
Penolakan IZIN
Undangan
Tim Teknis
 Survei Lapangan;
 Berita Acara Survei;
 Rekomendasi.
Tanda tangan
Pengesahan
Pemohon
SKPD
C
SKPD
B
SKPD
A
15
ALUR UTAMA PTSP
1. Lembaga PTSP merupakan operator yang mempunyai
tugas untuk menerbitkan izin dan membatalkan izin
bukan sebagai lembaga regulator yang menerbitkan
kebijakan;
2. Perangkat Daerah yang secara teknis terkait PTSP
berkewajiban dan bertanggungjawab untuk melakukan
pembinaan teknis dan pengawasan atas pengelolaan
perizinan dan non perizinan sesuai dengan bidang
tugasnya.
3. Lingkup Tugas PTSP meliputi pemberian pelayanan atas
semua bentuk pelayanan perizinan dan non Perizinan
yang menjadi kewenangan daerah
KEBIJAKAN – KEBIJAKAN TERKAIT
PELAYANAN PERIZINAN
Merupakan Pedoman, mengatur kisi-kisi dan tata cara membangun sistem
pelayanan perijinan dan non perijinan yang baik, transparan, demokratis, efisien
dan efektif serta sederhana, disesuaikan dengan kewenangan, tuntutan dan
kebutuhan daerah.
Hakekat :
1. PTSP : kegiatan penyelenggaraan perijinan dan non perijinan yang proses
pengelolaan perijinan dan non perijinan dari awal permohonan sampai pada
terbit dokumen dilaksanakan di satu tempat;
2. Terjadi pelimpahan wewenang penandatanganan dokumen izin/non izin dari
Kepala Daerah kepada Kepala PTSP;
3. Penyederhanaan :percepatan waktu, sisdur, persyaratan dan biaya.
PERMENDAGRI NOMOR 24 TAHUN 2006
PEMBENTUKAN KELEMBAGAAN PTSP
Pembentukan Pelayanan Perizinan, berpedoman pada :
 PP 41/2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah :
Pasal 47
1) Untuk meningkatkan dan keterpaduan pelayanan masyarakat di
bidang perizinan yang bersifat lintas sektor,
gubernur/bupati/walikota dapat membentuk unit pelayanan
terpadu.
2) Unit pelayanan terpadu sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan gabungan dari unsur-unsur perangkat daerah yang
menyelenggarakan fungsi perizinan.
 Permendagri Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Pedoman
Organisasi Dan Tatakerja Unit Pelayanan Perijinan Terpadu di
Daerah (tindak lanjut PP 41/2007).
19
INSTRUKSI MENTERI DALAM NEGERI
NOMOR 570/3203/SJ TANGGAL 29 AGUSTUS 2012
TENTANG PERCEPATAN PEMBERIAN IZIN DAN NON IZIN BERUSAHA
MENGINSTRUKSIKAN :
1. Pemerintah Daerah melakukan percepatan pemberian izin
dan non izin berusaha di daerah melalui Lembaga Pelayanan
Terpadu Satu Pintu.
2. Pemerintah Daerah hanya memungut sesuai dengan
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak
Daerah dan Retribusi Daerah
3. Pemerintah Daerah melakukan percepatan pencabutan
Peraturan Daerah yang bertentangan dengan Undang-
undang Nomor 28 Tahun 2009
1. Izin Mendirikan Bangunan
2. Izin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol
3. Izin Gangguan
4. Izin Trayek
5. Izin Usaha Perikanan
6. Izin Mempekerjakan Tenaga Asing
20
Tarif retribusi daerah ditinjau paling lama 3 (tiga) tahun
sekali, dengan mempertimbangkan perkembangan Indeks
harga serta perkembangan perekonomian. Perubahan tarif
retribusi tersebut ditetapkan dengan Peraturan Kepala
Daerah.
(PP:97/2012)
21
SURAT EDARAN MENTERI DALAM NEGERI
NOMOR 061/3023/ SJ TANGGAL 9 AGUSTUS 2012
TENTANG PERCEPATAN PELIMPAHAN KEWENANGAN PERIZINAN DAN NON
PERIZINAN BERUSAHA DI DAERAH KEPADA LEMBAGA PTSP
MENGAMANATKAN :
1. Untuk mempercepat pelimpahan kewenangan dan penandatanganan seluruh
perizinan dan non perizinan berusaha di daerah kepada lembaga PTSP dan tidak
ada lagi penerbitan izin dan non izin berusaha di daerah yang di proses dan
ditandatangani oleh Gubernur, Bupati, Walikota maupun SKPD teknis lainnya
2. Mereformasi regulasi khususnya terkait peraturan dasar penerbitan izin dan non
izin berusaha di daerah sehingga dapat tercipta pelayanan yang cepat, tidak
berbelit-belit, transparan, akuntabel, tidak diskriminatif dan tidak tidak ada
pungutan liar serta terhindar dari unsur KKN.
3. Dalam pelaksanaaan pencegahan dan pemberantas korupsi, lembaga PTSP telah
ditetapkan sebagai objek pengawasan pelayananan penerbitan izin dan non izin
berusaha di daerah
SURAT EDARAN MENDAGRI
356/8429/SJ
tanggal 25 November 2013
TENTANG
PANDUAN PENYUSUNAN, PELAKSANAAN DAN
LAPORAN AKSI PENCEGAHAN DAN
PEMBERANTASAN KORUPSI (AKSI PPK )
PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2014
TINDAK LANJUT
PERPRES NOMOR: 55 TAHUN 2012
Aksi pencegahan dan pemberantasan korupsi Pemerintah
Daerah tahun 2014 akan diberlakukan kepada seluruh
Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten dan Kota.
7 Aksi pencegahan dan pemberantasan korupsi Pemerintah
Daerah Tahun 2014 yaitu:
1. Pembentukan Kelembagaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(PTSP) bagi Pemerintah Daerah yang belum membentuk
kelembagaan PTSP.
2. Pelimpahan kewenangan penerbitan perizinan dan non
perizinan di daerah kepada lembaga PTSP.
3. Publikasi standar pelayanan terpadu satu pintu pada lembaga
PTSP (bagi Pemerintah Daerah yang sudah membentuk
Kelembagaan PTSP).
4. Penyediaan sarana dan mekanisme penyelenggaraan
penanganan layanan PTSP.
5. Peningkatan transparansi pengelolaan anggaran daerah.
6. Publikasi dokumen Rencana Pembangunan Daerah dan
Rencana Kerja Satuan Perangkat Daerah.
7. Pelaksanaan Transparansi Proses Pengadaan Barang dan Jasa.
TAMBAHAN AKSI DALAM INPRES PPK
UNTUK PEMERINTAH DAERAH
Pembentukan dan penguatan tugas pokok dan fungsi
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID)
Utama dan pembantu
1. Terbentuknya Pejabat Pengelola Infomasi dan
Dokumentasi (PPID)
2. Diterbitkannya Standard Operating Procedure (SOP)
Layanan Informasi Publik
3. Dipublikasikanya daftar informasi publik di website
Pemerintah Provinsi/ Kabupaten/ Kota
24
EVALUASI KINERJA PELAPORAN B03 AD-PPK
SELURUH INDONESIA TAHUN 2014
NO BULAN
KATAGORI
BIRU HIJAU KUNING MERAH ABU-ABU TOTAL
1 B03 6 1.676 159 2.661 110 4612
2 % 0,13 % 36,34 % 3,44 57,69 2,38 100 %
Catatan :
Capaian target B03 : Merah = 2.661 atau sama dengan 57,69 % aksi masih sangat banyak
KESIMPULAN EVALUASI AKSI B03 TAHUN 2014
1. Belum optimalnya tugas dan fungsi Tim Koordinasi, terkait dengan
dukungan alokasi dana APBD, sehingga berdampak pada kelancaran
pemantauan dan keberhasilan pelaporan AD-PPK Tahun 2014.
2. Masih kurangnya koordinasi antara pemerintah daerah provinsi dengan
kabupaten/Kota diwilayahnya kepada Kementerian Dalam Negeri.
3. Adanya beberapa daerah yang belum melaporkan aksi yang telah
dilaksanakan;
4. Masih terjadinya kesulitan untuk mengakses kedalam sistim monitoring;
5. Masih adanya beberapa daerah provinsi yang belum memverifikasi
kabupaten/kota di lingkup wilayahnya;
6. Masih banyak provinsi yang belum menotifikasi kabupaten/kota terkait
dengan pelaporan pelaksanaan aksi yang dilakukan pada setiap triwulan;
7. Masih banyak terjadi ketidak sesuaian data yang di input oleh daerah
terhadap target yang ada dalam sistem UKP4.
DATA PERKEMBANGAN
LEMBAGA PTSP
GAMBARAN DAERAH YANG TELAH MEMBENTUK
PELAYANAN TERPADU SATU PINTU (PTSP)
TAHUN 2013
28
NO KETERANGAN PROV KAB KOTA TOTAL % BADAN DINAS KANTOR UNIT TOTAL PROV KAB KOTA TOTAL %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1
YANG SUDAH
MELAKSANAKAN
PTSP
29 356 97 482 90%
2 BENTUK LEMBAGA 169 7 282 25 482
3
YANG BELUM
MELAKSANAKAN
PTSP
5 57 1 63 10%
NB : Jumlah Daerah : 545 termasuk Kab/Kota di DKI Jakarta
ARAH KEBIJAKAN
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
29
Copyright by W. Sigit Pudjianto
1. Pembinaan dan pengawasan atas
penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
2. Fasilitasi dan koordinasi kebijakan
Pemerintah;
3. Mensinergikan kebijakan Pemerintah
dengan kebijakan Pemerintah Daerah;
PERMASALAHAN PADA
LEMBAGA PTSP
PERMASALAHAN PTSP
SEBAB
AKIBAT
HASIL
• Investor tidak berminat
• Ekonomi daerah tidak berkembang
• Kinerja Pemda menurun
• Kesejahteraan masyarakat menurun
• Pengangguran meningkat
• Kemiskinan meningkat
• Mindset tidak berubah
• Kualitas SDM rendah
• Izin yang ditangani masih sedikit
• Sarana prasarana minim
DIMULAI DARI TERBUKA…..
KOMITMEN TERBUKA KEPADA RAKYAT
mendorong..
..kemajuan dalam
Koordinasi &
Pengambilan
keputusan
..kemajuan dalam
Kinerja pelayanan
birokrasi
..kemajuan dalam
Partisipasi publik
dan rasa memiliki
bersama
..kemajuan dalam
Akuntabilitas dan
pencegahan
korupsi
Pemerintahan dengan kinerja tinggi
Program pembangunan efektif
Kesejahteraan rakyat lebih baik
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
email: lumbantoruan2001@yahoo.com
Facebook : alwin ferry lumbantoruan
Twitter : alwin ferry@alwinferry
Telp: (021) 7983782
HP: 081286533003
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Contenu connexe

Tendances

Peraturan gubernur sumatera barat no 35 2009
Peraturan gubernur sumatera barat no 35 2009Peraturan gubernur sumatera barat no 35 2009
Peraturan gubernur sumatera barat no 35 2009rsd kol abundjani
 
Perbup no.-10-ttg.-tenaga-harian-lepas-petugas-kebersihan-cleaning-service-su...
Perbup no.-10-ttg.-tenaga-harian-lepas-petugas-kebersihan-cleaning-service-su...Perbup no.-10-ttg.-tenaga-harian-lepas-petugas-kebersihan-cleaning-service-su...
Perbup no.-10-ttg.-tenaga-harian-lepas-petugas-kebersihan-cleaning-service-su...ppbkab
 
Sk kpu no.2 2013 tentang tahapan pemilu walikota dan wakil walikota
Sk kpu no.2 2013 tentang tahapan pemilu walikota dan wakil walikotaSk kpu no.2 2013 tentang tahapan pemilu walikota dan wakil walikota
Sk kpu no.2 2013 tentang tahapan pemilu walikota dan wakil walikotaAgus ST
 
Wbk dan wbbm kppn malang
Wbk dan wbbm kppn malangWbk dan wbbm kppn malang
Wbk dan wbbm kppn malangAhmad Abdul Haq
 
Standar pelayanan skck
Standar pelayanan skckStandar pelayanan skck
Standar pelayanan skckImam Pirdaus
 
Sk tim pajak dan retribusi desa tambatan 2014
Sk tim pajak dan retribusi desa tambatan 2014Sk tim pajak dan retribusi desa tambatan 2014
Sk tim pajak dan retribusi desa tambatan 2014herawadi
 
Efektifitas PTSP dalam Reformasi dan Transparansi Perizinan Sektor SDA
Efektifitas PTSP dalam Reformasi dan Transparansi Perizinan Sektor SDAEfektifitas PTSP dalam Reformasi dan Transparansi Perizinan Sektor SDA
Efektifitas PTSP dalam Reformasi dan Transparansi Perizinan Sektor SDAPublish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
Form permohonan e fin
Form permohonan e finForm permohonan e fin
Form permohonan e finPutri Marlina
 
Proposal zohri terbaru
Proposal zohri terbaruProposal zohri terbaru
Proposal zohri terbarulailatul zohri
 
3. iapi jatim pbj blud online
3. iapi jatim pbj blud online3. iapi jatim pbj blud online
3. iapi jatim pbj blud onlineSiti Aisyah
 
Laporan pelatihan pelayanan prima
Laporan pelatihan pelayanan primaLaporan pelatihan pelayanan prima
Laporan pelatihan pelayanan primaImam Pirdaus
 
Peraturan bupati-no.-49-ttg-standar-operasional-prosedur-sop-pelayanan-perizi...
Peraturan bupati-no.-49-ttg-standar-operasional-prosedur-sop-pelayanan-perizi...Peraturan bupati-no.-49-ttg-standar-operasional-prosedur-sop-pelayanan-perizi...
Peraturan bupati-no.-49-ttg-standar-operasional-prosedur-sop-pelayanan-perizi...ppbkab
 
Perbup no.-9-ttg.-tenaga-harian-lepas-tenaga-bantu-penyuluh-pertanian-thl-tb-...
Perbup no.-9-ttg.-tenaga-harian-lepas-tenaga-bantu-penyuluh-pertanian-thl-tb-...Perbup no.-9-ttg.-tenaga-harian-lepas-tenaga-bantu-penyuluh-pertanian-thl-tb-...
Perbup no.-9-ttg.-tenaga-harian-lepas-tenaga-bantu-penyuluh-pertanian-thl-tb-...ppbkab
 
Pengukuran kinerja januari 2018
Pengukuran kinerja januari 2018Pengukuran kinerja januari 2018
Pengukuran kinerja januari 2018Imam Pirdaus
 
Jawaban 1.b mekanisme dan persyaratan tim pokja
Jawaban 1.b mekanisme dan persyaratan tim pokjaJawaban 1.b mekanisme dan persyaratan tim pokja
Jawaban 1.b mekanisme dan persyaratan tim pokjaImam Pirdaus
 
Paparan Samarinda
Paparan SamarindaPaparan Samarinda
Paparan Samarindaguest342fb2
 

Tendances (20)

Peraturan gubernur sumatera barat no 35 2009
Peraturan gubernur sumatera barat no 35 2009Peraturan gubernur sumatera barat no 35 2009
Peraturan gubernur sumatera barat no 35 2009
 
Maklumat pelayanan
Maklumat pelayananMaklumat pelayanan
Maklumat pelayanan
 
Perbup no.-10-ttg.-tenaga-harian-lepas-petugas-kebersihan-cleaning-service-su...
Perbup no.-10-ttg.-tenaga-harian-lepas-petugas-kebersihan-cleaning-service-su...Perbup no.-10-ttg.-tenaga-harian-lepas-petugas-kebersihan-cleaning-service-su...
Perbup no.-10-ttg.-tenaga-harian-lepas-petugas-kebersihan-cleaning-service-su...
 
Sk kpu no.2 2013 tentang tahapan pemilu walikota dan wakil walikota
Sk kpu no.2 2013 tentang tahapan pemilu walikota dan wakil walikotaSk kpu no.2 2013 tentang tahapan pemilu walikota dan wakil walikota
Sk kpu no.2 2013 tentang tahapan pemilu walikota dan wakil walikota
 
Wbk dan wbbm kppn malang
Wbk dan wbbm kppn malangWbk dan wbbm kppn malang
Wbk dan wbbm kppn malang
 
Standar pelayanan skck
Standar pelayanan skckStandar pelayanan skck
Standar pelayanan skck
 
Sk tim pajak dan retribusi desa tambatan 2014
Sk tim pajak dan retribusi desa tambatan 2014Sk tim pajak dan retribusi desa tambatan 2014
Sk tim pajak dan retribusi desa tambatan 2014
 
Efektifitas PTSP dalam Reformasi dan Transparansi Perizinan Sektor SDA
Efektifitas PTSP dalam Reformasi dan Transparansi Perizinan Sektor SDAEfektifitas PTSP dalam Reformasi dan Transparansi Perizinan Sektor SDA
Efektifitas PTSP dalam Reformasi dan Transparansi Perizinan Sektor SDA
 
Form permohonan e fin
Form permohonan e finForm permohonan e fin
Form permohonan e fin
 
Proposal zohri terbaru
Proposal zohri terbaruProposal zohri terbaru
Proposal zohri terbaru
 
Peng 5.pj02.2015
Peng   5.pj02.2015Peng   5.pj02.2015
Peng 5.pj02.2015
 
Sk dewan etika pns
Sk dewan etika pnsSk dewan etika pns
Sk dewan etika pns
 
3. iapi jatim pbj blud online
3. iapi jatim pbj blud online3. iapi jatim pbj blud online
3. iapi jatim pbj blud online
 
Laporan pelatihan pelayanan prima
Laporan pelatihan pelayanan primaLaporan pelatihan pelayanan prima
Laporan pelatihan pelayanan prima
 
Peraturan bupati-no.-49-ttg-standar-operasional-prosedur-sop-pelayanan-perizi...
Peraturan bupati-no.-49-ttg-standar-operasional-prosedur-sop-pelayanan-perizi...Peraturan bupati-no.-49-ttg-standar-operasional-prosedur-sop-pelayanan-perizi...
Peraturan bupati-no.-49-ttg-standar-operasional-prosedur-sop-pelayanan-perizi...
 
Perbup no.-9-ttg.-tenaga-harian-lepas-tenaga-bantu-penyuluh-pertanian-thl-tb-...
Perbup no.-9-ttg.-tenaga-harian-lepas-tenaga-bantu-penyuluh-pertanian-thl-tb-...Perbup no.-9-ttg.-tenaga-harian-lepas-tenaga-bantu-penyuluh-pertanian-thl-tb-...
Perbup no.-9-ttg.-tenaga-harian-lepas-tenaga-bantu-penyuluh-pertanian-thl-tb-...
 
Pengukuran kinerja januari 2018
Pengukuran kinerja januari 2018Pengukuran kinerja januari 2018
Pengukuran kinerja januari 2018
 
KAJIAN KEBUTUHAN SOP DAN SP KEPADA BUPATI
KAJIAN KEBUTUHAN SOP DAN SP KEPADA BUPATIKAJIAN KEBUTUHAN SOP DAN SP KEPADA BUPATI
KAJIAN KEBUTUHAN SOP DAN SP KEPADA BUPATI
 
Jawaban 1.b mekanisme dan persyaratan tim pokja
Jawaban 1.b mekanisme dan persyaratan tim pokjaJawaban 1.b mekanisme dan persyaratan tim pokja
Jawaban 1.b mekanisme dan persyaratan tim pokja
 
Paparan Samarinda
Paparan SamarindaPaparan Samarinda
Paparan Samarinda
 

En vedette

Berpikir ilmiah 2016
Berpikir ilmiah 2016Berpikir ilmiah 2016
Berpikir ilmiah 2016Ibrahim Doru
 
Globalisasi MEA & Posisi Indonesia - Dr. Ichsanudin Noorsy | STIS SBI Surabaya
Globalisasi MEA & Posisi Indonesia - Dr. Ichsanudin Noorsy | STIS SBI SurabayaGlobalisasi MEA & Posisi Indonesia - Dr. Ichsanudin Noorsy | STIS SBI Surabaya
Globalisasi MEA & Posisi Indonesia - Dr. Ichsanudin Noorsy | STIS SBI SurabayaStis Surabaya
 
METLIT KUALITATIF: populasi dan sampel
METLIT KUALITATIF: populasi dan sampelMETLIT KUALITATIF: populasi dan sampel
METLIT KUALITATIF: populasi dan sampelAsep Sufyan Tsauri
 
Participatory Planning: A Conceptual Framework
Participatory Planning: A Conceptual FrameworkParticipatory Planning: A Conceptual Framework
Participatory Planning: A Conceptual FrameworkRandy Wrihatnolo
 
Kebijakan Publik - Bagian I Teori
Kebijakan Publik - Bagian I TeoriKebijakan Publik - Bagian I Teori
Kebijakan Publik - Bagian I TeoriRandy Wrihatnolo
 
Posisi Indonesia di Dalam Pembangunan Global
Posisi Indonesia di Dalam Pembangunan GlobalPosisi Indonesia di Dalam Pembangunan Global
Posisi Indonesia di Dalam Pembangunan GlobalRandy Wrihatnolo
 
Kontekstualisasi Pemikiran Pembangunan dalam Kebijakan Pembangunan Jangka Pan...
Kontekstualisasi Pemikiran Pembangunan dalam Kebijakan Pembangunan Jangka Pan...Kontekstualisasi Pemikiran Pembangunan dalam Kebijakan Pembangunan Jangka Pan...
Kontekstualisasi Pemikiran Pembangunan dalam Kebijakan Pembangunan Jangka Pan...Randy Wrihatnolo
 
Kebijakan Publik - Bagian II Implementasi
Kebijakan Publik - Bagian II ImplementasiKebijakan Publik - Bagian II Implementasi
Kebijakan Publik - Bagian II ImplementasiRandy Wrihatnolo
 
Blueprint Kedeputian Evaluasi Kinerja Pembangunan - Kementerian PPN/Bappenas,...
Blueprint Kedeputian Evaluasi Kinerja Pembangunan - Kementerian PPN/Bappenas,...Blueprint Kedeputian Evaluasi Kinerja Pembangunan - Kementerian PPN/Bappenas,...
Blueprint Kedeputian Evaluasi Kinerja Pembangunan - Kementerian PPN/Bappenas,...Randy Wrihatnolo
 
Kebijakan Publik - Bagian III Variabel Penyusunan Kebijakan
Kebijakan Publik - Bagian III Variabel Penyusunan KebijakanKebijakan Publik - Bagian III Variabel Penyusunan Kebijakan
Kebijakan Publik - Bagian III Variabel Penyusunan KebijakanRandy Wrihatnolo
 
Manajemen pembangunan daerah
Manajemen pembangunan daerahManajemen pembangunan daerah
Manajemen pembangunan daerahMukhrizal Effendi
 
Struktur Kelembagaan Pemerintah dan Masyarakat (in the Context of Public Admi...
Struktur Kelembagaan Pemerintah dan Masyarakat (in the Context of Public Admi...Struktur Kelembagaan Pemerintah dan Masyarakat (in the Context of Public Admi...
Struktur Kelembagaan Pemerintah dan Masyarakat (in the Context of Public Admi...Randy Wrihatnolo
 
Strategi Penyusunan Kebijakan Publik (Sebuah Pengalaman dan Terapan)
Strategi Penyusunan Kebijakan Publik (Sebuah Pengalaman dan Terapan)Strategi Penyusunan Kebijakan Publik (Sebuah Pengalaman dan Terapan)
Strategi Penyusunan Kebijakan Publik (Sebuah Pengalaman dan Terapan)Randy Wrihatnolo
 
Manajemen Evaluasi Kinerja Pembangunan
Manajemen Evaluasi Kinerja PembangunanManajemen Evaluasi Kinerja Pembangunan
Manajemen Evaluasi Kinerja PembangunanRandy Wrihatnolo
 
Isu-isu Perencanaan Pembangunan (Perspektif Manajamen Pembangunan Nasional)
Isu-isu Perencanaan Pembangunan (Perspektif Manajamen Pembangunan Nasional)Isu-isu Perencanaan Pembangunan (Perspektif Manajamen Pembangunan Nasional)
Isu-isu Perencanaan Pembangunan (Perspektif Manajamen Pembangunan Nasional)Randy Wrihatnolo
 
Kebijakan Publik - Bagian IV Studi Kasus Rencana Pengembangan Bandara Jabodet...
Kebijakan Publik - Bagian IV Studi Kasus Rencana Pengembangan Bandara Jabodet...Kebijakan Publik - Bagian IV Studi Kasus Rencana Pengembangan Bandara Jabodet...
Kebijakan Publik - Bagian IV Studi Kasus Rencana Pengembangan Bandara Jabodet...Randy Wrihatnolo
 

En vedette (20)

Berpikir ilmiah 2016
Berpikir ilmiah 2016Berpikir ilmiah 2016
Berpikir ilmiah 2016
 
Globalisasi MEA & Posisi Indonesia - Dr. Ichsanudin Noorsy | STIS SBI Surabaya
Globalisasi MEA & Posisi Indonesia - Dr. Ichsanudin Noorsy | STIS SBI SurabayaGlobalisasi MEA & Posisi Indonesia - Dr. Ichsanudin Noorsy | STIS SBI Surabaya
Globalisasi MEA & Posisi Indonesia - Dr. Ichsanudin Noorsy | STIS SBI Surabaya
 
TEKNIK PRESENTASI YANG EFEKTIF
TEKNIK PRESENTASI YANG EFEKTIFTEKNIK PRESENTASI YANG EFEKTIF
TEKNIK PRESENTASI YANG EFEKTIF
 
Manajemen pembangunan
Manajemen pembangunanManajemen pembangunan
Manajemen pembangunan
 
METLIT KUALITATIF: populasi dan sampel
METLIT KUALITATIF: populasi dan sampelMETLIT KUALITATIF: populasi dan sampel
METLIT KUALITATIF: populasi dan sampel
 
Pelatihan Pengenalan Analisis Kebijakan Publik
Pelatihan Pengenalan Analisis Kebijakan PublikPelatihan Pengenalan Analisis Kebijakan Publik
Pelatihan Pengenalan Analisis Kebijakan Publik
 
Participatory Planning: A Conceptual Framework
Participatory Planning: A Conceptual FrameworkParticipatory Planning: A Conceptual Framework
Participatory Planning: A Conceptual Framework
 
Kebijakan Publik - Bagian I Teori
Kebijakan Publik - Bagian I TeoriKebijakan Publik - Bagian I Teori
Kebijakan Publik - Bagian I Teori
 
Posisi Indonesia di Dalam Pembangunan Global
Posisi Indonesia di Dalam Pembangunan GlobalPosisi Indonesia di Dalam Pembangunan Global
Posisi Indonesia di Dalam Pembangunan Global
 
Kontekstualisasi Pemikiran Pembangunan dalam Kebijakan Pembangunan Jangka Pan...
Kontekstualisasi Pemikiran Pembangunan dalam Kebijakan Pembangunan Jangka Pan...Kontekstualisasi Pemikiran Pembangunan dalam Kebijakan Pembangunan Jangka Pan...
Kontekstualisasi Pemikiran Pembangunan dalam Kebijakan Pembangunan Jangka Pan...
 
Kebijakan Publik - Bagian II Implementasi
Kebijakan Publik - Bagian II ImplementasiKebijakan Publik - Bagian II Implementasi
Kebijakan Publik - Bagian II Implementasi
 
Blueprint Kedeputian Evaluasi Kinerja Pembangunan - Kementerian PPN/Bappenas,...
Blueprint Kedeputian Evaluasi Kinerja Pembangunan - Kementerian PPN/Bappenas,...Blueprint Kedeputian Evaluasi Kinerja Pembangunan - Kementerian PPN/Bappenas,...
Blueprint Kedeputian Evaluasi Kinerja Pembangunan - Kementerian PPN/Bappenas,...
 
Kebijakan Publik - Bagian III Variabel Penyusunan Kebijakan
Kebijakan Publik - Bagian III Variabel Penyusunan KebijakanKebijakan Publik - Bagian III Variabel Penyusunan Kebijakan
Kebijakan Publik - Bagian III Variabel Penyusunan Kebijakan
 
Manajemen pembangunan daerah
Manajemen pembangunan daerahManajemen pembangunan daerah
Manajemen pembangunan daerah
 
Struktur Kelembagaan Pemerintah dan Masyarakat (in the Context of Public Admi...
Struktur Kelembagaan Pemerintah dan Masyarakat (in the Context of Public Admi...Struktur Kelembagaan Pemerintah dan Masyarakat (in the Context of Public Admi...
Struktur Kelembagaan Pemerintah dan Masyarakat (in the Context of Public Admi...
 
Strategi Penyusunan Kebijakan Publik (Sebuah Pengalaman dan Terapan)
Strategi Penyusunan Kebijakan Publik (Sebuah Pengalaman dan Terapan)Strategi Penyusunan Kebijakan Publik (Sebuah Pengalaman dan Terapan)
Strategi Penyusunan Kebijakan Publik (Sebuah Pengalaman dan Terapan)
 
Manajemen Evaluasi Kinerja Pembangunan
Manajemen Evaluasi Kinerja PembangunanManajemen Evaluasi Kinerja Pembangunan
Manajemen Evaluasi Kinerja Pembangunan
 
Isu-isu Perencanaan Pembangunan (Perspektif Manajamen Pembangunan Nasional)
Isu-isu Perencanaan Pembangunan (Perspektif Manajamen Pembangunan Nasional)Isu-isu Perencanaan Pembangunan (Perspektif Manajamen Pembangunan Nasional)
Isu-isu Perencanaan Pembangunan (Perspektif Manajamen Pembangunan Nasional)
 
Kebijakan Publik - Bagian IV Studi Kasus Rencana Pengembangan Bandara Jabodet...
Kebijakan Publik - Bagian IV Studi Kasus Rencana Pengembangan Bandara Jabodet...Kebijakan Publik - Bagian IV Studi Kasus Rencana Pengembangan Bandara Jabodet...
Kebijakan Publik - Bagian IV Studi Kasus Rencana Pengembangan Bandara Jabodet...
 
Administrasi pembangunan
Administrasi pembangunanAdministrasi pembangunan
Administrasi pembangunan
 

Similaire à Korupsi di sektor perijinan dan investasi new

Prosedur Perizinan Online (SIPEKA) DPMPTSP Provinsi Banten
Prosedur Perizinan Online (SIPEKA) DPMPTSP Provinsi BantenProsedur Perizinan Online (SIPEKA) DPMPTSP Provinsi Banten
Prosedur Perizinan Online (SIPEKA) DPMPTSP Provinsi Bantenushfia
 
PP_Nomor_6_Tahun_2021 (PENYELENGGARAAN PERIZINAN BERUSAHA DI DAERAH).pdf
PP_Nomor_6_Tahun_2021 (PENYELENGGARAAN PERIZINAN BERUSAHA DI DAERAH).pdfPP_Nomor_6_Tahun_2021 (PENYELENGGARAAN PERIZINAN BERUSAHA DI DAERAH).pdf
PP_Nomor_6_Tahun_2021 (PENYELENGGARAAN PERIZINAN BERUSAHA DI DAERAH).pdfhennysahara
 
BENGKAYANG PERUMDA .pptx
BENGKAYANG PERUMDA .pptxBENGKAYANG PERUMDA .pptx
BENGKAYANG PERUMDA .pptxbandi2340
 
ZIN_USAHA_MIKRO_KECIL_(IUMK)_MELALUI_ONLINE_SINGLE_SUBMISSION.ppt
ZIN_USAHA_MIKRO_KECIL_(IUMK)_MELALUI_ONLINE_SINGLE_SUBMISSION.pptZIN_USAHA_MIKRO_KECIL_(IUMK)_MELALUI_ONLINE_SINGLE_SUBMISSION.ppt
ZIN_USAHA_MIKRO_KECIL_(IUMK)_MELALUI_ONLINE_SINGLE_SUBMISSION.pptJosephJames811058
 
1563440215SOSIALISASI_IZIN_USAHA_MIKRO_KECIL_(IUMK)_MELALUI_ONLINE_SINGLE_SUB...
1563440215SOSIALISASI_IZIN_USAHA_MIKRO_KECIL_(IUMK)_MELALUI_ONLINE_SINGLE_SUB...1563440215SOSIALISASI_IZIN_USAHA_MIKRO_KECIL_(IUMK)_MELALUI_ONLINE_SINGLE_SUB...
1563440215SOSIALISASI_IZIN_USAHA_MIKRO_KECIL_(IUMK)_MELALUI_ONLINE_SINGLE_SUB...sahrir4
 
Kemenko POP UP Market 2018.pdf
Kemenko POP UP Market 2018.pdfKemenko POP UP Market 2018.pdf
Kemenko POP UP Market 2018.pdfAJKPSR
 
Pengembangan Investasi Daerah.pptx
Pengembangan Investasi Daerah.pptxPengembangan Investasi Daerah.pptx
Pengembangan Investasi Daerah.pptxpadlah1984
 
Samsat kota bekasi prima 2011
Samsat kota bekasi prima 2011Samsat kota bekasi prima 2011
Samsat kota bekasi prima 2011ramos_namora
 
Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik Melalui Pembenahan Sistem Perij...
Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik Melalui Pembenahan Sistem Perij...Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik Melalui Pembenahan Sistem Perij...
Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik Melalui Pembenahan Sistem Perij...Tri Widodo W. UTOMO
 
Optimalisasi Satuan Tugas Percepatan Berusaha Melalui Forum Komunikasi Dalam ...
Optimalisasi Satuan Tugas Percepatan Berusaha Melalui Forum Komunikasi Dalam ...Optimalisasi Satuan Tugas Percepatan Berusaha Melalui Forum Komunikasi Dalam ...
Optimalisasi Satuan Tugas Percepatan Berusaha Melalui Forum Komunikasi Dalam ...Massaputro Delly TP
 
Kebijakan umum pemerintah dalam urusan pemerintah di bidang koperasi dan ukm
Kebijakan umum pemerintah dalam urusan pemerintah di bidang koperasi dan ukmKebijakan umum pemerintah dalam urusan pemerintah di bidang koperasi dan ukm
Kebijakan umum pemerintah dalam urusan pemerintah di bidang koperasi dan ukmhenra saragih
 
Profil Kantor KPPBC Tipe Madya Cukai Kudus ( Per Mei 2015 )
Profil Kantor KPPBC Tipe Madya Cukai Kudus ( Per Mei 2015 )Profil Kantor KPPBC Tipe Madya Cukai Kudus ( Per Mei 2015 )
Profil Kantor KPPBC Tipe Madya Cukai Kudus ( Per Mei 2015 )Rivaldi Yudistira Bratanegara
 
Ex summary penyederhanaan perijinan (1)
Ex summary penyederhanaan perijinan (1)Ex summary penyederhanaan perijinan (1)
Ex summary penyederhanaan perijinan (1)Meti Mediya
 
Paparan draft lap akhir pel kab cianjur 27 des 2018
Paparan draft lap akhir pel kab cianjur 27 des 2018Paparan draft lap akhir pel kab cianjur 27 des 2018
Paparan draft lap akhir pel kab cianjur 27 des 2018Kotjo Negoro
 
PRESENT KABID STAN V.1.pptx
PRESENT KABID STAN V.1.pptxPRESENT KABID STAN V.1.pptx
PRESENT KABID STAN V.1.pptxrobzstudio
 
Orientasi dewan kabupaten oki
Orientasi dewan kabupaten okiOrientasi dewan kabupaten oki
Orientasi dewan kabupaten okihoyin rizmu
 
106 DPMPTSP presentasi publish laporan.pptx
106 DPMPTSP presentasi publish laporan.pptx106 DPMPTSP presentasi publish laporan.pptx
106 DPMPTSP presentasi publish laporan.pptxarbiyanshah2
 
NIB_9120113012434.pdf
NIB_9120113012434.pdfNIB_9120113012434.pdf
NIB_9120113012434.pdfAsBachri
 

Similaire à Korupsi di sektor perijinan dan investasi new (20)

Prosedur Perizinan Online (SIPEKA) DPMPTSP Provinsi Banten
Prosedur Perizinan Online (SIPEKA) DPMPTSP Provinsi BantenProsedur Perizinan Online (SIPEKA) DPMPTSP Provinsi Banten
Prosedur Perizinan Online (SIPEKA) DPMPTSP Provinsi Banten
 
PP_Nomor_6_Tahun_2021 (PENYELENGGARAAN PERIZINAN BERUSAHA DI DAERAH).pdf
PP_Nomor_6_Tahun_2021 (PENYELENGGARAAN PERIZINAN BERUSAHA DI DAERAH).pdfPP_Nomor_6_Tahun_2021 (PENYELENGGARAAN PERIZINAN BERUSAHA DI DAERAH).pdf
PP_Nomor_6_Tahun_2021 (PENYELENGGARAAN PERIZINAN BERUSAHA DI DAERAH).pdf
 
BENGKAYANG PERUMDA .pptx
BENGKAYANG PERUMDA .pptxBENGKAYANG PERUMDA .pptx
BENGKAYANG PERUMDA .pptx
 
ZIN_USAHA_MIKRO_KECIL_(IUMK)_MELALUI_ONLINE_SINGLE_SUBMISSION.ppt
ZIN_USAHA_MIKRO_KECIL_(IUMK)_MELALUI_ONLINE_SINGLE_SUBMISSION.pptZIN_USAHA_MIKRO_KECIL_(IUMK)_MELALUI_ONLINE_SINGLE_SUBMISSION.ppt
ZIN_USAHA_MIKRO_KECIL_(IUMK)_MELALUI_ONLINE_SINGLE_SUBMISSION.ppt
 
1563440215SOSIALISASI_IZIN_USAHA_MIKRO_KECIL_(IUMK)_MELALUI_ONLINE_SINGLE_SUB...
1563440215SOSIALISASI_IZIN_USAHA_MIKRO_KECIL_(IUMK)_MELALUI_ONLINE_SINGLE_SUB...1563440215SOSIALISASI_IZIN_USAHA_MIKRO_KECIL_(IUMK)_MELALUI_ONLINE_SINGLE_SUB...
1563440215SOSIALISASI_IZIN_USAHA_MIKRO_KECIL_(IUMK)_MELALUI_ONLINE_SINGLE_SUB...
 
Kemenko POP UP Market 2018.pdf
Kemenko POP UP Market 2018.pdfKemenko POP UP Market 2018.pdf
Kemenko POP UP Market 2018.pdf
 
SKM BPMPT KAB. MUARAENIM
SKM BPMPT KAB. MUARAENIMSKM BPMPT KAB. MUARAENIM
SKM BPMPT KAB. MUARAENIM
 
Pengembangan Investasi Daerah.pptx
Pengembangan Investasi Daerah.pptxPengembangan Investasi Daerah.pptx
Pengembangan Investasi Daerah.pptx
 
Samsat kota bekasi prima 2011
Samsat kota bekasi prima 2011Samsat kota bekasi prima 2011
Samsat kota bekasi prima 2011
 
Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik Melalui Pembenahan Sistem Perij...
Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik Melalui Pembenahan Sistem Perij...Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik Melalui Pembenahan Sistem Perij...
Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik Melalui Pembenahan Sistem Perij...
 
Optimalisasi Satuan Tugas Percepatan Berusaha Melalui Forum Komunikasi Dalam ...
Optimalisasi Satuan Tugas Percepatan Berusaha Melalui Forum Komunikasi Dalam ...Optimalisasi Satuan Tugas Percepatan Berusaha Melalui Forum Komunikasi Dalam ...
Optimalisasi Satuan Tugas Percepatan Berusaha Melalui Forum Komunikasi Dalam ...
 
Kebijakan umum pemerintah dalam urusan pemerintah di bidang koperasi dan ukm
Kebijakan umum pemerintah dalam urusan pemerintah di bidang koperasi dan ukmKebijakan umum pemerintah dalam urusan pemerintah di bidang koperasi dan ukm
Kebijakan umum pemerintah dalam urusan pemerintah di bidang koperasi dan ukm
 
Buku saku 2018
Buku saku 2018Buku saku 2018
Buku saku 2018
 
Profil Kantor KPPBC Tipe Madya Cukai Kudus ( Per Mei 2015 )
Profil Kantor KPPBC Tipe Madya Cukai Kudus ( Per Mei 2015 )Profil Kantor KPPBC Tipe Madya Cukai Kudus ( Per Mei 2015 )
Profil Kantor KPPBC Tipe Madya Cukai Kudus ( Per Mei 2015 )
 
Ex summary penyederhanaan perijinan (1)
Ex summary penyederhanaan perijinan (1)Ex summary penyederhanaan perijinan (1)
Ex summary penyederhanaan perijinan (1)
 
Paparan draft lap akhir pel kab cianjur 27 des 2018
Paparan draft lap akhir pel kab cianjur 27 des 2018Paparan draft lap akhir pel kab cianjur 27 des 2018
Paparan draft lap akhir pel kab cianjur 27 des 2018
 
PRESENT KABID STAN V.1.pptx
PRESENT KABID STAN V.1.pptxPRESENT KABID STAN V.1.pptx
PRESENT KABID STAN V.1.pptx
 
Orientasi dewan kabupaten oki
Orientasi dewan kabupaten okiOrientasi dewan kabupaten oki
Orientasi dewan kabupaten oki
 
106 DPMPTSP presentasi publish laporan.pptx
106 DPMPTSP presentasi publish laporan.pptx106 DPMPTSP presentasi publish laporan.pptx
106 DPMPTSP presentasi publish laporan.pptx
 
NIB_9120113012434.pdf
NIB_9120113012434.pdfNIB_9120113012434.pdf
NIB_9120113012434.pdf
 

Plus de Indonesia Anti Corruption Forum

Notulensi hasil PSC INDA 03 Anti Corruption, Bappenas, 1 Sept. 2014
Notulensi hasil PSC INDA 03 Anti Corruption, Bappenas, 1 Sept. 2014Notulensi hasil PSC INDA 03 Anti Corruption, Bappenas, 1 Sept. 2014
Notulensi hasil PSC INDA 03 Anti Corruption, Bappenas, 1 Sept. 2014Indonesia Anti Corruption Forum
 
Uu nomor 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan t
Uu nomor 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan tUu nomor 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan t
Uu nomor 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan tIndonesia Anti Corruption Forum
 
Uu nomor 7 tahun 2006 tentang pengesahan konvensi pbb antiko
Uu nomor 7 tahun 2006 tentang pengesahan konvensi pbb antikoUu nomor 7 tahun 2006 tentang pengesahan konvensi pbb antiko
Uu nomor 7 tahun 2006 tentang pengesahan konvensi pbb antikoIndonesia Anti Corruption Forum
 

Plus de Indonesia Anti Corruption Forum (20)

IACF GTC: Tanggung jawab korporasi (Albertina Ho)
IACF GTC: Tanggung jawab korporasi (Albertina Ho)IACF GTC: Tanggung jawab korporasi (Albertina Ho)
IACF GTC: Tanggung jawab korporasi (Albertina Ho)
 
IACF GTC: Menakar pertanggungjawaban korporasi
IACF GTC: Menakar pertanggungjawaban korporasiIACF GTC: Menakar pertanggungjawaban korporasi
IACF GTC: Menakar pertanggungjawaban korporasi
 
Korupsi korporasi
Korupsi korporasiKorupsi korporasi
Korupsi korporasi
 
IACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJ by IAPI
IACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJ by IAPIIACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJ by IAPI
IACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJ by IAPI
 
IACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJ
IACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJIACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJ
IACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJ
 
SPAK 2013 Editan Terakhir
SPAK 2013 Editan TerakhirSPAK 2013 Editan Terakhir
SPAK 2013 Editan Terakhir
 
Buku ipak bps2013
Buku ipak bps2013Buku ipak bps2013
Buku ipak bps2013
 
Release launch ipak_2013
Release launch ipak_2013Release launch ipak_2013
Release launch ipak_2013
 
Notulensi hasil PSC INDA 03 Anti Corruption, Bappenas, 1 Sept. 2014
Notulensi hasil PSC INDA 03 Anti Corruption, Bappenas, 1 Sept. 2014Notulensi hasil PSC INDA 03 Anti Corruption, Bappenas, 1 Sept. 2014
Notulensi hasil PSC INDA 03 Anti Corruption, Bappenas, 1 Sept. 2014
 
Reformasi Regulasi di Korea
Reformasi Regulasi di KoreaReformasi Regulasi di Korea
Reformasi Regulasi di Korea
 
E book-uncac-gap-analysis-3
E book-uncac-gap-analysis-3E book-uncac-gap-analysis-3
E book-uncac-gap-analysis-3
 
Uu nomor 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan t
Uu nomor 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan tUu nomor 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan t
Uu nomor 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan t
 
Uu nomor 7 tahun 2006 tentang pengesahan konvensi pbb antiko
Uu nomor 7 tahun 2006 tentang pengesahan konvensi pbb antikoUu nomor 7 tahun 2006 tentang pengesahan konvensi pbb antiko
Uu nomor 7 tahun 2006 tentang pengesahan konvensi pbb antiko
 
Uu nomor 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik
Uu nomor 25 tahun 2009 tentang pelayanan publikUu nomor 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik
Uu nomor 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik
 
Uu nomor 10 tahun 1998 tentang perbankan
Uu nomor 10 tahun 1998 tentang perbankanUu nomor 10 tahun 1998 tentang perbankan
Uu nomor 10 tahun 1998 tentang perbankan
 
Uncac indonesia
Uncac indonesiaUncac indonesia
Uncac indonesia
 
Uu nomor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan korupsi
Uu nomor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan korupsiUu nomor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan korupsi
Uu nomor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan korupsi
 
Se no 9 12 dpnp tentang pelaksanaan gcg bagi bank umum
Se no 9 12 dpnp tentang pelaksanaan gcg bagi bank umumSe no 9 12 dpnp tentang pelaksanaan gcg bagi bank umum
Se no 9 12 dpnp tentang pelaksanaan gcg bagi bank umum
 
Uu nomor 15 tahun 2002 tentang tppu
Uu nomor 15 tahun 2002 tentang tppuUu nomor 15 tahun 2002 tentang tppu
Uu nomor 15 tahun 2002 tentang tppu
 
Peraturan presiden nomor 35 tahun 2011
Peraturan presiden nomor 35 tahun 2011Peraturan presiden nomor 35 tahun 2011
Peraturan presiden nomor 35 tahun 2011
 

Korupsi di sektor perijinan dan investasi new

  • 1. ALWIN FERRY, S.Kom, MM DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH KORUPSI DI SEKTOR PERIZINAN DAN INVESTASI
  • 2. Pelayanan Publik Perizinan dan Non Perizinan Kemudahan Investasi & Pengembangan Ekonomi Kesejahteraan Masyarakat Peran Pemerintah KEMENTERIAN DALAM NEGERI
  • 3. Sesuai UU 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah, bahwa penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan :  Pelayanan publik;  Pemberdayaan masyarakat;  Peran serta masyarakat;  Daya saing daerah; 3 PEMERIN TAHAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI
  • 4. U RU SAN PEMERIN TAHAN KONKURENABSOLUT 1. PERTAHANAN 2. KEAMANAN 3. AGAMA 4. YUSTISI 5. POLITIK LUAR NEGERI 6. MONETER & FISKAL PILIHAN Pertambangan, Perdagangan, dll. Kes, Pendidik, PU, dll. WAJIB CATATAN: Urusan yang berbasis ekosistem (Kehutanan, Pertambangan, Perkebunan,Kelautan dan Perikanan) menjadi kewenangan Provinsi yang sebagian hasilnya dibagikan ke Kab/Kota Dibagi berdasarkan kriteria Eksternalitas, Akuntabilitas dan Efisiensi URUSAN PEMERINTAHAN UMUM YAN DASAR NON YAN DASAR S P M 4 KEMENTERIAN DALAM NEGERI 126 Jenis Perizinan Pada 22 Sektor
  • 5. KONDISI INDONESIA 1. Jumlah Penduduk : 237,6 Juta 2. Penduduk Miskin (September 2012) : 28,59 Juta (11,66%) 3. Pengangguran Tahun 2013 bln februari : 5,92 % dibandingkan tahun lalu 6,32 % 4. Pertumbuhan Ekonomi Triwulan ± 5,78 % 5. IPAK (Indeks Perilaku Anti Korupsi Indonesia) Tahun 2013 : 3,63 dari skala 5 6. Jumlah Pengusaha 1,56 % dari Jumlah penduduk yang ditargetkan 5 % 7. Daya Saing Indonesia Urutan 38 dari 148 (World Economic Forum 2013-2014) MENINGKAT INVESTMENT GRADE
  • 6. URAIAN NAMA NEGARA ASEAN SINGAPURA MALAYSIA BRUNAI THAILAND INDONESIA PHILIPINA VIETNAM LAOS KAMBOJA MYANMAR RANGKING 2 24 26 37 38 59 70 81 88 139 INSTITUTION 3 29 25 78 67 79 98 63 91 141 INFRATRUCTURE 2 29 58 47 61 96 82 84 101 141 MACROECONOMIC ENVIROMENT 18 38 1 31 26 40 87 93 83 125 HEALT AND PRIMARY TRAINING 2 33 23 81 72 96 67 80 99 111 HIGHER EDUCATION AND TRAINING 2 46 55 66 64 67 95 111 116 139 GOOD MARKET EFFICIENCY 1 10 42 34 50 82 74 54 55 135 LABOR MARKET EFFICIENCY 1 25 10 62 103 100 56 44 27 98 FINANCIAL MARKET DEVELOPMENT 2 6 56 32 60 48 93 91 65 144 TECHNOLOGICAL READINESS 7 51 71 78 75 77 102 113 97 148 MARKET SIZE 34 26 131 22 15 33 36 122 92 79 BUSINESS SOPHISTICATION 17 20 56 40 37 49 98 78 86 146 INNOVATION 9 25 59 66 33 69 76 68 91 143 PERINGKAT DAYA SAING GLOBAL 2013 S.D 2014 DARI 148 NEGARA BERDASARKAN WORLD ECONOMIC FORUM
  • 7. 7 Indikator 2010 2011 2012 2013 2014 Peringkat Indonesia 122 121 129 128 120 - Starting a business 161 155 155 166 175 - Dealing with construction permit 61 60 71 75 88 - Registering property 95 98 99 98 101 - Employing worker 149 -- -- -- -- - Getting credit 113 116 126 129 86 - Protecting investor 41 44 46 49 52 - Paying taxes 126 130 131 131 137 - Trading across boders 45 47 39 37 54 - Enforcing contract 146 154 156 144 147 - Closing a business 142 142 -- -- -- - Getting electricity -- -- 161 147 121 PERBANDINGAN KEMUDAHAN BERUSAHA INDONESIA
  • 8. 8 Indicator 2009 2010 2011 2012 2013 Starting a business 171 161 155 155 166 - Procedur (number) 11 9 9 8 9 - Time (days) 76 60 47 45 47 - Cost (% of income per capita) 77.9 26.0 22.3 19,9 22.7 - Minimum capital (% of income per capita) 74.2 59.7 53.1 46.6 42.0 Indicator 2009 2010 2011 2012 2013 Starting a business 75 88 113 50 54 - Procedur (number) 9 9 9 4 3 - Time (days) 13 11 17 6 6 - Cost (% of income per capita) 14.7 11,9 17.5 16.4 15.1 - Minimum capital (% of income per capita) 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 INDONESIA MALAYSIA PERBANDINGAN MEMULAI BERUSAHA INDONESIA DENGAN MALAYSIA
  • 9. Faktor Penghambat Bisnis di Indonesia Faktor-faktor Penghambat Persen (%) Birokrasi berbelit-belit 15,4 Korupsi 14,2 Infrastruktur 8,7 Etika kerja buruh rendah 7,2 Regulasi buruh 6,8 Inflasi 5,8 Akses ke lembaga keuangan 5,4 Kebijakan selalu berubah 5,4 Regulasi mata uang asing 5,2 Regulasi pajak 5,1 Instabilitas pemerintah 5,0 Kriminal dan pencurian 4,3 Pekerja terdidik 4,1 Pajak 3,3 Kapasitas inovasi lemah 2,3 Layanan kesehatan buruk 2,0 Birokrasi Korupsi Problem mendasar ?
  • 10. REALISASI INVESTASI PMDN TAHUN 2013 15 % 57% 18% 5 % 0,3% 0,1% INVESTASI MASIH TERPUSAT DI PULAU JAWA , SUMATERA & KALIMANTAN 4 %
  • 11. KONDISI PERIJINAN 1. Tidak ada kepastian hukum 2. Sistem dan prosedur tdk jelas 3. Persyaratan terlalu banyak 4. Proses berbelit- belit 5. Waktu lama tdk ada limit waktu 6. Mahal, bernuansa KKN dan pungli 7. Terkesan rigid dan tidak ramah  Kepastian hukum  Penyederhanaan: singkat sisdur dan persyaratan, percepatan waktu, murah dan ramah.  Adanya SKPD (OSS)  SDM profesional. IKLIM INVESTASI GLOBALISASI REFORMASI MINAT INVESTASI MINAT INVESTOR Pelayanan Publik LOW UP PROSES DEREGULASI
  • 12. KEWEWENANGAN SATU ATAP WEWENANG SATU ATAP Rekomendasi Tanda tangan Pengesahan SKPD B SKPD A SKPD C Pemohon
  • 13. KEWEWENANG ½ PINTU WEWENANG 1/2 PINTU Rekomendasi Tanda tangan Pengesahan GUBERNUR/ BUPATI/WALIKOTA SKPD A SKPD B SKPD C Ka. PTSP memohon Tandatangan Pemohon
  • 14. KEWEWENANGAN 1 PINTU WEWENANG SATU PINTU Forum Gabungan TIM TEKNIS Dikoordinir Kepala PTSP Berkas Penerbitan/ Penolakan IZIN Undangan Tim Teknis  Survei Lapangan;  Berita Acara Survei;  Rekomendasi. Tanda tangan Pengesahan Pemohon SKPD C SKPD B SKPD A
  • 15. 15 ALUR UTAMA PTSP 1. Lembaga PTSP merupakan operator yang mempunyai tugas untuk menerbitkan izin dan membatalkan izin bukan sebagai lembaga regulator yang menerbitkan kebijakan; 2. Perangkat Daerah yang secara teknis terkait PTSP berkewajiban dan bertanggungjawab untuk melakukan pembinaan teknis dan pengawasan atas pengelolaan perizinan dan non perizinan sesuai dengan bidang tugasnya. 3. Lingkup Tugas PTSP meliputi pemberian pelayanan atas semua bentuk pelayanan perizinan dan non Perizinan yang menjadi kewenangan daerah
  • 16. KEBIJAKAN – KEBIJAKAN TERKAIT PELAYANAN PERIZINAN
  • 17. Merupakan Pedoman, mengatur kisi-kisi dan tata cara membangun sistem pelayanan perijinan dan non perijinan yang baik, transparan, demokratis, efisien dan efektif serta sederhana, disesuaikan dengan kewenangan, tuntutan dan kebutuhan daerah. Hakekat : 1. PTSP : kegiatan penyelenggaraan perijinan dan non perijinan yang proses pengelolaan perijinan dan non perijinan dari awal permohonan sampai pada terbit dokumen dilaksanakan di satu tempat; 2. Terjadi pelimpahan wewenang penandatanganan dokumen izin/non izin dari Kepala Daerah kepada Kepala PTSP; 3. Penyederhanaan :percepatan waktu, sisdur, persyaratan dan biaya. PERMENDAGRI NOMOR 24 TAHUN 2006
  • 18. PEMBENTUKAN KELEMBAGAAN PTSP Pembentukan Pelayanan Perizinan, berpedoman pada :  PP 41/2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah : Pasal 47 1) Untuk meningkatkan dan keterpaduan pelayanan masyarakat di bidang perizinan yang bersifat lintas sektor, gubernur/bupati/walikota dapat membentuk unit pelayanan terpadu. 2) Unit pelayanan terpadu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan gabungan dari unsur-unsur perangkat daerah yang menyelenggarakan fungsi perizinan.  Permendagri Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Pedoman Organisasi Dan Tatakerja Unit Pelayanan Perijinan Terpadu di Daerah (tindak lanjut PP 41/2007).
  • 19. 19 INSTRUKSI MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 570/3203/SJ TANGGAL 29 AGUSTUS 2012 TENTANG PERCEPATAN PEMBERIAN IZIN DAN NON IZIN BERUSAHA MENGINSTRUKSIKAN : 1. Pemerintah Daerah melakukan percepatan pemberian izin dan non izin berusaha di daerah melalui Lembaga Pelayanan Terpadu Satu Pintu. 2. Pemerintah Daerah hanya memungut sesuai dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah 3. Pemerintah Daerah melakukan percepatan pencabutan Peraturan Daerah yang bertentangan dengan Undang- undang Nomor 28 Tahun 2009
  • 20. 1. Izin Mendirikan Bangunan 2. Izin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol 3. Izin Gangguan 4. Izin Trayek 5. Izin Usaha Perikanan 6. Izin Mempekerjakan Tenaga Asing 20 Tarif retribusi daerah ditinjau paling lama 3 (tiga) tahun sekali, dengan mempertimbangkan perkembangan Indeks harga serta perkembangan perekonomian. Perubahan tarif retribusi tersebut ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah. (PP:97/2012)
  • 21. 21 SURAT EDARAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 061/3023/ SJ TANGGAL 9 AGUSTUS 2012 TENTANG PERCEPATAN PELIMPAHAN KEWENANGAN PERIZINAN DAN NON PERIZINAN BERUSAHA DI DAERAH KEPADA LEMBAGA PTSP MENGAMANATKAN : 1. Untuk mempercepat pelimpahan kewenangan dan penandatanganan seluruh perizinan dan non perizinan berusaha di daerah kepada lembaga PTSP dan tidak ada lagi penerbitan izin dan non izin berusaha di daerah yang di proses dan ditandatangani oleh Gubernur, Bupati, Walikota maupun SKPD teknis lainnya 2. Mereformasi regulasi khususnya terkait peraturan dasar penerbitan izin dan non izin berusaha di daerah sehingga dapat tercipta pelayanan yang cepat, tidak berbelit-belit, transparan, akuntabel, tidak diskriminatif dan tidak tidak ada pungutan liar serta terhindar dari unsur KKN. 3. Dalam pelaksanaaan pencegahan dan pemberantas korupsi, lembaga PTSP telah ditetapkan sebagai objek pengawasan pelayananan penerbitan izin dan non izin berusaha di daerah
  • 22. SURAT EDARAN MENDAGRI 356/8429/SJ tanggal 25 November 2013 TENTANG PANDUAN PENYUSUNAN, PELAKSANAAN DAN LAPORAN AKSI PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI (AKSI PPK ) PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2014 TINDAK LANJUT PERPRES NOMOR: 55 TAHUN 2012 Aksi pencegahan dan pemberantasan korupsi Pemerintah Daerah tahun 2014 akan diberlakukan kepada seluruh Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten dan Kota.
  • 23. 7 Aksi pencegahan dan pemberantasan korupsi Pemerintah Daerah Tahun 2014 yaitu: 1. Pembentukan Kelembagaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) bagi Pemerintah Daerah yang belum membentuk kelembagaan PTSP. 2. Pelimpahan kewenangan penerbitan perizinan dan non perizinan di daerah kepada lembaga PTSP. 3. Publikasi standar pelayanan terpadu satu pintu pada lembaga PTSP (bagi Pemerintah Daerah yang sudah membentuk Kelembagaan PTSP). 4. Penyediaan sarana dan mekanisme penyelenggaraan penanganan layanan PTSP. 5. Peningkatan transparansi pengelolaan anggaran daerah. 6. Publikasi dokumen Rencana Pembangunan Daerah dan Rencana Kerja Satuan Perangkat Daerah. 7. Pelaksanaan Transparansi Proses Pengadaan Barang dan Jasa.
  • 24. TAMBAHAN AKSI DALAM INPRES PPK UNTUK PEMERINTAH DAERAH Pembentukan dan penguatan tugas pokok dan fungsi Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Utama dan pembantu 1. Terbentuknya Pejabat Pengelola Infomasi dan Dokumentasi (PPID) 2. Diterbitkannya Standard Operating Procedure (SOP) Layanan Informasi Publik 3. Dipublikasikanya daftar informasi publik di website Pemerintah Provinsi/ Kabupaten/ Kota 24
  • 25. EVALUASI KINERJA PELAPORAN B03 AD-PPK SELURUH INDONESIA TAHUN 2014 NO BULAN KATAGORI BIRU HIJAU KUNING MERAH ABU-ABU TOTAL 1 B03 6 1.676 159 2.661 110 4612 2 % 0,13 % 36,34 % 3,44 57,69 2,38 100 % Catatan : Capaian target B03 : Merah = 2.661 atau sama dengan 57,69 % aksi masih sangat banyak
  • 26. KESIMPULAN EVALUASI AKSI B03 TAHUN 2014 1. Belum optimalnya tugas dan fungsi Tim Koordinasi, terkait dengan dukungan alokasi dana APBD, sehingga berdampak pada kelancaran pemantauan dan keberhasilan pelaporan AD-PPK Tahun 2014. 2. Masih kurangnya koordinasi antara pemerintah daerah provinsi dengan kabupaten/Kota diwilayahnya kepada Kementerian Dalam Negeri. 3. Adanya beberapa daerah yang belum melaporkan aksi yang telah dilaksanakan; 4. Masih terjadinya kesulitan untuk mengakses kedalam sistim monitoring; 5. Masih adanya beberapa daerah provinsi yang belum memverifikasi kabupaten/kota di lingkup wilayahnya; 6. Masih banyak provinsi yang belum menotifikasi kabupaten/kota terkait dengan pelaporan pelaksanaan aksi yang dilakukan pada setiap triwulan; 7. Masih banyak terjadi ketidak sesuaian data yang di input oleh daerah terhadap target yang ada dalam sistem UKP4.
  • 28. GAMBARAN DAERAH YANG TELAH MEMBENTUK PELAYANAN TERPADU SATU PINTU (PTSP) TAHUN 2013 28 NO KETERANGAN PROV KAB KOTA TOTAL % BADAN DINAS KANTOR UNIT TOTAL PROV KAB KOTA TOTAL % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 1 YANG SUDAH MELAKSANAKAN PTSP 29 356 97 482 90% 2 BENTUK LEMBAGA 169 7 282 25 482 3 YANG BELUM MELAKSANAKAN PTSP 5 57 1 63 10% NB : Jumlah Daerah : 545 termasuk Kab/Kota di DKI Jakarta
  • 29. ARAH KEBIJAKAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI 29 Copyright by W. Sigit Pudjianto 1. Pembinaan dan pengawasan atas penyelenggaraan Pemerintah Daerah; 2. Fasilitasi dan koordinasi kebijakan Pemerintah; 3. Mensinergikan kebijakan Pemerintah dengan kebijakan Pemerintah Daerah;
  • 31. PERMASALAHAN PTSP SEBAB AKIBAT HASIL • Investor tidak berminat • Ekonomi daerah tidak berkembang • Kinerja Pemda menurun • Kesejahteraan masyarakat menurun • Pengangguran meningkat • Kemiskinan meningkat • Mindset tidak berubah • Kualitas SDM rendah • Izin yang ditangani masih sedikit • Sarana prasarana minim
  • 32. DIMULAI DARI TERBUKA….. KOMITMEN TERBUKA KEPADA RAKYAT mendorong.. ..kemajuan dalam Koordinasi & Pengambilan keputusan ..kemajuan dalam Kinerja pelayanan birokrasi ..kemajuan dalam Partisipasi publik dan rasa memiliki bersama ..kemajuan dalam Akuntabilitas dan pencegahan korupsi Pemerintahan dengan kinerja tinggi Program pembangunan efektif Kesejahteraan rakyat lebih baik KEMENTERIAN DALAM NEGERI
  • 33. email: lumbantoruan2001@yahoo.com Facebook : alwin ferry lumbantoruan Twitter : alwin ferry@alwinferry Telp: (021) 7983782 HP: 081286533003 KEMENTERIAN DALAM NEGERI