SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  23
Korupsi, Perizinan Usaha,
dan Investasi
Jakarta, 10 Juni 2014
1
Indonesia Saat Ini…
• Ekonomi terbesar ke-16
dunia.
• 45 Juta jiwa consuming
class
• 53% populasi tinggal dikota
yang memproduksi 74%
Produk Domestik Bruto
• 55 juta tenaga kerja terdidik
dalam perekonomian
• $0.5 triliun potensi pasar
konsumen jasa agrikultur,
perikanan, energi, dan
pendidikan.
2
Indonesia 2030
• Ekonomi terbesar ke-
7dunia.
• 135 Juta jiwa consuming
class
• 71% populasi tinggal dikota
yang memproduksi 86%
Produk Domestik Bruto
• 113 juta tenaga kerja
terdidik dalam
perekonomian
• $1.8 triliun potensi pasar
konsumen jasa agrikultur,
perikanan, energi, dan
pendidikan. 3
Investasi
• Tingkat kepercayaan
investor tinggi. Sebanyak
53% investor memilih
Indonesia.
• Pertumbuhan investasi
2014 diperkirakan 6 persen.
• Taksiran investasi 2014
diperkirakan mencapai Rp
405 T.
• Perbaikan iklim investasi
perlu didorong untuk
meningkat pertumbuhan
investasi hingga 2 digit.
4
Daya Tarik Global
2013-2014 2012-2013
Negara
Peringka
r Skor Peringkat
Perubh
an
Singapura 2 5,61
2 0
Malaysia 24 5,03
25 1
Thailand 37 4,54
38 1
Indonesia 38 4,53
50 12
Filipina 59 4,29
65 6
Kamboja 88 4,01
85 -3
5
0
20
40
60
80
100
120
140
160
2006-2007 2007-2008 2008-2009 2009-2010 2010-2011 2011-2012 2012-2013 2013-2014
AxisTitle
Indeks Daya Saing Global
Peringkat Total Negara
Kemudahan Berusaha
• Tingkat kemudahan berusaha
turun 4 peringkat dari posisi 2012.
• Salah satu faktor yang
mengakibatkan penurunan tingkat
kemudahan berusaha adalah
masalah memulai usaha.
• Beberapa inisiatif
penyederhanaan proses perizinan
usaha perlu lebih diefektifkan.
• Sebaran kewenangan dalam
proses perizinan usaha masih
panjang, waktu lama, dan biaya
perizinan yang mahal.
6
51
52
82
77
97
121
132
142
146
171
52
54
86
88
101
121
137
144
147
175
Protecting Investors
Trading Across Borders
Getting Credit
Dealing with Construction
Permits
Registering Property
Getting Electricity
Paying Taxes
Resolving Insolvency
Enforcing Contracts
Starting a Business
Kemudahan Berusaha
Series2 Series1
Tantangan Kemudahan
Berusaha
• Praktik Korupsi dan Birokrasi
yang Inefisien dinilai sebagai
faktor utama penghambat
dunia usaha di Indonesia.
• Dalam hal perizinan usaha,
baik korupsi maupun
birokrasi yang inefisien
mengakibatkan prevalensi
suap dalam proses perizinan
terjadi.
• Alasannya, speeding the
administrative process and
securing business gain
(Global Corruption
Barometer dan Bribe Payer
Survey).
7
0 5 10 15 20 25
Kebijakan Nilai Tukar
Rendahnya Kapasitas Inovasi
Regulasi Perpajakan
Kriminalitas dan Pencurian
Lemahnya Kesehatan Publik
Rendahnya Tenaga Kerja Terdidik
Instabilitas Pemerintahan
Inflasi
Tinggi Tingkat Pajak
Instabilitas Kebijakan
Lemahnya Etika Buruh
Kebijakan Perburuhan Yang Menghambat
Akses Lembaga Keuangan
Kurangnya Infrastruktur
Birokrasi Pemerintahan Tidak Efisien
Korupsi
Memulai Usaha
No. Prosedur Waktu Biaya
1 Pendaftaran Ke Notaris Secara Elektronik di Kementerian
Hukum dan HAM
4 hari Termasuk dalam prosedur ke 4
2 Pendaftaran Ke Notaris 4 hari IDR 4,464,464
3 Mendapatkan Surat Izin Tinggal Manajemen Perusahaan 1 hari Tidak Ada Biaya
4 Pendaftaran Surat Izin Domisili Perusahaan 2 hari Tidak Ada Biaya
5 Pembayaran Penerimaan Negara Bukan Pajak 1 hari IDR 200,000 (name check) + IDR
1,580,000 non-tax state revenue
(PNBP) fees for legal services
6 Pendaftaran Ke Kementerian Hukum dan HAM 7 hari Termasuk dalam prosedur ke 4
7 Pendaftaran SIUP, TDP di Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(PTSP)
15 hari Tidak Ada Biaya
8 Pendaftaran Ke Kementerian Tenaga Kerja 14 hari Tidak Ada Biaya
* 9 Pendaftaran Jamsostek 7 hari Tidak Ada Biaya
* 10 Pendaftara (NPWP) dan Nomor Pajak P Kena Pajak
(NPPKP)
1 hari (Bersamaan
Dengan Prosedur
Sebelumnya)
Tidak Ada Biaya
8
Peringkat Korupsi Indonesia di antara Negara
kawasan Asia Tenggara
• Skor korupsi Indonesia berada
jauh di bawah rata-rata global,
kawasan asia pasifik, ASEAN, dan
ASEAN-Singapura.
– Rerata Skor CPI Dunia sebesar 43.
– Rerata Skor CPI Asia Pasifik
Sebesar 43.
– Rerata Skor CPI Asia Tenggara
Sebesar 40
– Rerata Skor CPI Asia Tenggara
Tanpa Singapura Sebesar 35
9
Peringkat Negara Skor
53 Malaysia 50
94 Filipina 36
102 Thailand 35
114 Indonesia 32
116 Vietnam 31
160 Kamboja 20
Skor CPI 2013 bertahan di angka 32, namun peringkat mengalami kenaikan 4
tingkat
Sumber: Corruption Perception Index (Transparency International, 2013)
Tren Korupsi Indonesia di antara negara kawasan
Asia Tenggara
• Global Corruption Barometer
2013
– Survei di 107 negara dunia
– Di Indonesia survei dilakukan
di 5 (kota): Medan, Jakarta,
Bandung, Surabaya, dan
Makassar.
– Jumlah responden sebanyak
1000 orang.
– Menera tidak hanya persepsi
publik tentang korupsi namun
juga pengalaman terhadap
pelayanan publik.
10
50%
38%
14%
18%
9%
8%
23%
25%
31%
47%
27%
25%
29%
25%
32%
39%
55%
66%
72%
48%
20%
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%
Kamboja
Filipina
Malaysia
Vietnam
Thailand
Indonesia
Asia Tenggara
Menurun Sama saja Meningkat
Sumber: Global Corruption Barometer (Transparency International, 2013)
Hampir 3 dari 4 responden menilai bahwa korupsi meningkat dalam satu tahun terakhir
Indonesia merupakan negara pembayar
suap terbesar kedua di ASEAN
11
26%
57%
36%
30%
18%
12%
3%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
SEA Cambodia Indonesia Vietnam Thailand Philippines Malaysia
Pengalaman Suap Masyarakat terhadap 8 (Delapan)
Layanan Publik Utama
12
4%
6%
12%
21%
32%
37%
66%
75%
0% 20% 40% 60% 80% 100%
Utilities
Tax
Medical and health services
Education system
Land Services
Registry and permit service
Judicial System
Police
% people that had come into contact with each service, that had paid a bribe
Mengapa Praktik Suap Dalam Proses
Perizinan Masih Terjadi
• Masyarakat menilai faktor kedekatan (personal
contact) sangat penting untuk mengakses
pelayanan publik.
• Gap antara regulasi dan implementasi kebijakan
yang lemah.
• Pengelolaan Integritas Pejabat Publik Belum
Kuat.
• Masyarakat masih enggan melaporkan kejadian
korupsi dibanding negara-negara lain di Asia
Tenggara.
• Belum ada mekanisme keluhan masyarakat yang
efektif.
13
• Sosialisasi Tentang PTSP tidak disertai dengan perubahan watak
birokratisasi layanan publik.
14
20%
57%
29%
80%
47%
71%
Kota Banjarbaru
Kota Balikpapan
Kota Semarang
Pengetahuan Pengusaha tentang PTSP
Tidak Tahu
35%
53%
92%
65%
47%
8%
Kota Banjarbaru
Kota Balikpapan
Kota Semarang
Cara Pengusaha Mendapatkan Izin Usaha
Diurus Sendiri Diurus oleh Pihak Ketiga
Suap Dalam Perizinan
1. Implementasi PTSP Belum
Dapat Merubah Persepsi
Pengusaha Terhadap
Birokratisasi Perizinan.
2. Rentang kewenangan
perizinan yang tersebar baik
di Instansi Vertikal Maupun
Horizontal sering
mengakibatkan pelanggaran
prosedur penerbitan izin
usaha.
3. Akibatnya, praktik suap masih
lazim bahkan pada daerah
yang telah memiliki PTSP.
15
80%
53%
58%
20%
47%
42%
Kota Banjarbaru
Kota Balikpapan
Kota Semarang
Suap Perizinan
Lazim Tidak Lazim
Sektor Usaha Terdampak Korupsi
• Skor 10 berarti perusahaan tidak
pernah membayar suap, 0 berarti
perusahaan selalu membayar suap.
• Dari 19 (sembilan belas) sektor
lapangan usaha, terdapat 8 (delapan)
sektor yang paling rawan suap, yaitu
– Pekerjaan Umum dan Konstruksi
– Jasa
– Real estate dan Properti
– Minyak dan Gas
– Pertambangan Umum
– Pembangkitan Energi dan Transmisi
– Farmasi dan Alat Kesehatan, dan
– Industri Berat
16Sumber: Bribe Payers Index (2011)
5.3
6.1
6.1
6.2
6.3
6.4
6.4
6.5
6.2
6.6
6.6
6.7
6.7
6.8
6.9
6.9
7.0
7.0
7.1
7.1
0% 20% 40% 60% 80% 100%
Public Works Contracts and…
Utilities
Real Estate, Property, Legal and…
Oil and Gas
Mining
Power Generation and Transmission
Pharmaceutical and Healthcare
Heavy Manufacturing
Average
Fisheries
Arms, Defence and Military
Transportation and Storage
Telecommunications
Consumer Services
Banking and Finance
Forestry
Information Technology
Civilian Aerospace
Agriculture
Light Manufacturing
Tipologi Suap per Sektor Bisnis
17
5
5.5
6
6.5
7
7.5
8
Petty Grand Private
Bisnis Tanpa Suap-Menyuap Menjadi Tren
Bisnis Internasional
• Tren Bisnis Internasional
telah “meninggalkan”
suap sebagai cara untuk
mendapatkan kontrak
dan manfaat bisnis.
• Pebisnis di Indonesia
masih menggunakan cara
“suap” untuk menang
proyek, bukan
kompetensi bisnis.
18
Dalam setahun terakhir, menurut anda
perusahaan anda gagal mendapatkan kontrak
kerjasama atau manfaat bisnis lainnya karena
kompetitor membayar suap?
NO YES
TOTAL 73% 27%
Indonesia 53% 47%
KEPEMILIKAN ASING
Lebih dari 20% dimiliki
asing
75% 25%
Tidak Lebih dari 20%
dimiliki asing
72% 28%
JENIS PERUSAHAAN
Tercatat di Bursa Saham 79% 21%
Tidak tercatat di Bursa
Saham
72% 28%
Sumber: Bribe Payer Index (Transparency International, 2011)
Hanya 1 dari 4 pengusaha menilai kompetitor bisnis memberikan suap untuk memenangkan kontrak bisnis
19
Apakah perusahaan Anda memiliki
tanggung jawab etik untuk memberantas
korupsi?
TIDAK YA
TOTAL 21% 79%
Indonesia 20% 80%
KEPEMILIKAN ASING
Lebih dari 20% dimiliki
oleh asing
20% 80%
Tidak lebih dari 20%
dimiliki oleh asing
21% 79%
JENIS PERUSAHAAN
Tercatat di bursa saham
16% 84%
Tidak tercatat di bursa
saham
22% 78%
Sumber: (Bribe Payer Survey, 2011)
Bisnis Bersih Mendorong Pemerintah Bersih
• Semakin Pasif Pebisnis
Membayar Suap, Negara
Akan Semakin Bersih.
• Relasi Korupsi Pejabat
Publik – Suap Pebisnis
menandakan bahwa upaya
penindakan dan
pencegahan korupsi harus
dilakukan bersamaan baik
sisi permintaan maupun sisi
penawaran.
20
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
6 7 8 9
CorruptionPerceptionsIndex
Bribe Payers Index
Country
Sumber: Bribe Payer Index (Transparency International, 2011)
Masa Depan: Bisnis Tanpa Suap
• Bisnis yang bersih
dari praktik suap
memiliki pengelolaan
sistem integritas yang
baik.
21
3.0
3.5
4.0
4.5
5.0
5.5
6.0
6.5
7.0
6 7 8 9
BusinessIntegrity
Bribe Payers Index
Country
Sumber: Bribe Payer Index (Transparency International, 2011)
Rekomendasi
• Penguatan aspek integritas dalam pelayanan
perizinan.
– Peningkatan Integritas Perusahaan (Corporate
Integrity System).
– Peningkatan Integritas Pejabat Publik (Public
Sector Integrity).
• Penguatan Mekanisme Keluhan Masyarakat.
• Penguatan penegakan hukum.
22
Wahyudi M. Tohar
Koordinator Program Tata Kelola Ekonomi, Transparency
International Indonesia
Email: wahyudi@ti.or.id
Terima Kasih
23

Contenu connexe

Similaire à Korupsi investasi-perizinan usaha 100614

Penanaman Investasi Daerah bagi Peningkatan PAD
Penanaman Investasi Daerah bagi Peningkatan PADPenanaman Investasi Daerah bagi Peningkatan PAD
Penanaman Investasi Daerah bagi Peningkatan PADDadang Solihin
 
Tantangan & Hambatan Pengembangan Produk Digital Banking 4.0._ Training "Stra...
Tantangan & Hambatan Pengembangan Produk Digital Banking 4.0._ Training "Stra...Tantangan & Hambatan Pengembangan Produk Digital Banking 4.0._ Training "Stra...
Tantangan & Hambatan Pengembangan Produk Digital Banking 4.0._ Training "Stra...Kanaidi ken
 
Economic Leadership in Financial Technology
Economic Leadership in Financial TechnologyEconomic Leadership in Financial Technology
Economic Leadership in Financial TechnologyBimo Tyasono
 
Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik Melalui Pembenahan Sistem Perij...
Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik Melalui Pembenahan Sistem Perij...Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik Melalui Pembenahan Sistem Perij...
Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik Melalui Pembenahan Sistem Perij...Tri Widodo W. UTOMO
 
2. diagnosa laboratorium inovasi
2. diagnosa laboratorium inovasi2. diagnosa laboratorium inovasi
2. diagnosa laboratorium inovasiTiwi Pratiwi
 
Trend Perkembangan Fintech Tahun 2025_ Materi Training "Financial Technology"
Trend Perkembangan Fintech Tahun 2025_ Materi Training "Financial Technology"Trend Perkembangan Fintech Tahun 2025_ Materi Training "Financial Technology"
Trend Perkembangan Fintech Tahun 2025_ Materi Training "Financial Technology"Kanaidi ken
 
MINGGU-KE 4_LINGKUNGAN BISNIS.pdf
MINGGU-KE 4_LINGKUNGAN BISNIS.pdfMINGGU-KE 4_LINGKUNGAN BISNIS.pdf
MINGGU-KE 4_LINGKUNGAN BISNIS.pdfAbdulRozak821135
 
ojk-regulasi-fintech-pada-era-industri-4.pdf
ojk-regulasi-fintech-pada-era-industri-4.pdfojk-regulasi-fintech-pada-era-industri-4.pdf
ojk-regulasi-fintech-pada-era-industri-4.pdfHibahGigih1
 
Paparan Samarinda
Paparan SamarindaPaparan Samarinda
Paparan Samarindaguest342fb2
 
Eksistensi Kelembagaan Penanaman Modal dalam Meningkatkan Investasi di Indonesia
Eksistensi Kelembagaan Penanaman Modal dalam Meningkatkan Investasi di IndonesiaEksistensi Kelembagaan Penanaman Modal dalam Meningkatkan Investasi di Indonesia
Eksistensi Kelembagaan Penanaman Modal dalam Meningkatkan Investasi di IndonesiaDadang Solihin
 
SURVEI E-GOVERMENT
SURVEI E-GOVERMENTSURVEI E-GOVERMENT
SURVEI E-GOVERMENTOktaAlamsyah
 
PERAN PROFESI AKUNTAN BERKUALITAS, KOMPETITIF DAN INTERGRITAS (Akademisi).pptx
PERAN PROFESI AKUNTAN BERKUALITAS, KOMPETITIF DAN INTERGRITAS (Akademisi).pptxPERAN PROFESI AKUNTAN BERKUALITAS, KOMPETITIF DAN INTERGRITAS (Akademisi).pptx
PERAN PROFESI AKUNTAN BERKUALITAS, KOMPETITIF DAN INTERGRITAS (Akademisi).pptxYulisaLin
 
Presentase Rakerda Bapenda Kota Jayapura 2017
Presentase Rakerda Bapenda Kota Jayapura 2017Presentase Rakerda Bapenda Kota Jayapura 2017
Presentase Rakerda Bapenda Kota Jayapura 2017bapendajayapura
 
Merekam Data e-Commerce Indonesia
Merekam Data e-Commerce IndonesiaMerekam Data e-Commerce Indonesia
Merekam Data e-Commerce IndonesiaRidho Fitrah Hyzkia
 
contoh upaya upaya pemberantasan korupsi
contoh upaya upaya pemberantasan korupsicontoh upaya upaya pemberantasan korupsi
contoh upaya upaya pemberantasan korupsiMAHMUN SYARIF
 
Digital Organization RP.pptx
Digital Organization RP.pptxDigital Organization RP.pptx
Digital Organization RP.pptxrichard pantun
 
Strategi Menarik Investor dalam rangka Peningkatan PAD
Strategi Menarik Investor dalam rangka Peningkatan PADStrategi Menarik Investor dalam rangka Peningkatan PAD
Strategi Menarik Investor dalam rangka Peningkatan PADDadang Solihin
 

Similaire à Korupsi investasi-perizinan usaha 100614 (20)

Penanaman Investasi Daerah bagi Peningkatan PAD
Penanaman Investasi Daerah bagi Peningkatan PADPenanaman Investasi Daerah bagi Peningkatan PAD
Penanaman Investasi Daerah bagi Peningkatan PAD
 
Tantangan & Hambatan Pengembangan Produk Digital Banking 4.0._ Training "Stra...
Tantangan & Hambatan Pengembangan Produk Digital Banking 4.0._ Training "Stra...Tantangan & Hambatan Pengembangan Produk Digital Banking 4.0._ Training "Stra...
Tantangan & Hambatan Pengembangan Produk Digital Banking 4.0._ Training "Stra...
 
Economic Leadership in Financial Technology
Economic Leadership in Financial TechnologyEconomic Leadership in Financial Technology
Economic Leadership in Financial Technology
 
Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik Melalui Pembenahan Sistem Perij...
Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik Melalui Pembenahan Sistem Perij...Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik Melalui Pembenahan Sistem Perij...
Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik Melalui Pembenahan Sistem Perij...
 
2. diagnosa laboratorium inovasi
2. diagnosa laboratorium inovasi2. diagnosa laboratorium inovasi
2. diagnosa laboratorium inovasi
 
Trend Perkembangan Fintech Tahun 2025_ Materi Training "Financial Technology"
Trend Perkembangan Fintech Tahun 2025_ Materi Training "Financial Technology"Trend Perkembangan Fintech Tahun 2025_ Materi Training "Financial Technology"
Trend Perkembangan Fintech Tahun 2025_ Materi Training "Financial Technology"
 
MINGGU-KE 4_LINGKUNGAN BISNIS.pdf
MINGGU-KE 4_LINGKUNGAN BISNIS.pdfMINGGU-KE 4_LINGKUNGAN BISNIS.pdf
MINGGU-KE 4_LINGKUNGAN BISNIS.pdf
 
ojk-regulasi-fintech-pada-era-industri-4.pdf
ojk-regulasi-fintech-pada-era-industri-4.pdfojk-regulasi-fintech-pada-era-industri-4.pdf
ojk-regulasi-fintech-pada-era-industri-4.pdf
 
Paparan Samarinda
Paparan SamarindaPaparan Samarinda
Paparan Samarinda
 
Eksistensi Kelembagaan Penanaman Modal dalam Meningkatkan Investasi di Indonesia
Eksistensi Kelembagaan Penanaman Modal dalam Meningkatkan Investasi di IndonesiaEksistensi Kelembagaan Penanaman Modal dalam Meningkatkan Investasi di Indonesia
Eksistensi Kelembagaan Penanaman Modal dalam Meningkatkan Investasi di Indonesia
 
era digital.pptx
era digital.pptxera digital.pptx
era digital.pptx
 
SURVEI E-GOVERMENT
SURVEI E-GOVERMENTSURVEI E-GOVERMENT
SURVEI E-GOVERMENT
 
PERAN PROFESI AKUNTAN BERKUALITAS, KOMPETITIF DAN INTERGRITAS (Akademisi).pptx
PERAN PROFESI AKUNTAN BERKUALITAS, KOMPETITIF DAN INTERGRITAS (Akademisi).pptxPERAN PROFESI AKUNTAN BERKUALITAS, KOMPETITIF DAN INTERGRITAS (Akademisi).pptx
PERAN PROFESI AKUNTAN BERKUALITAS, KOMPETITIF DAN INTERGRITAS (Akademisi).pptx
 
Presentase Rakerda Bapenda Kota Jayapura 2017
Presentase Rakerda Bapenda Kota Jayapura 2017Presentase Rakerda Bapenda Kota Jayapura 2017
Presentase Rakerda Bapenda Kota Jayapura 2017
 
Pertemuan 2.pptx
Pertemuan 2.pptxPertemuan 2.pptx
Pertemuan 2.pptx
 
Merekam Data e-Commerce Indonesia
Merekam Data e-Commerce IndonesiaMerekam Data e-Commerce Indonesia
Merekam Data e-Commerce Indonesia
 
Stranas ppk ac forum ipk_iph_aksi2014_diani
Stranas ppk ac forum ipk_iph_aksi2014_dianiStranas ppk ac forum ipk_iph_aksi2014_diani
Stranas ppk ac forum ipk_iph_aksi2014_diani
 
contoh upaya upaya pemberantasan korupsi
contoh upaya upaya pemberantasan korupsicontoh upaya upaya pemberantasan korupsi
contoh upaya upaya pemberantasan korupsi
 
Digital Organization RP.pptx
Digital Organization RP.pptxDigital Organization RP.pptx
Digital Organization RP.pptx
 
Strategi Menarik Investor dalam rangka Peningkatan PAD
Strategi Menarik Investor dalam rangka Peningkatan PADStrategi Menarik Investor dalam rangka Peningkatan PAD
Strategi Menarik Investor dalam rangka Peningkatan PAD
 

Plus de Indonesia Anti Corruption Forum

Notulensi hasil PSC INDA 03 Anti Corruption, Bappenas, 1 Sept. 2014
Notulensi hasil PSC INDA 03 Anti Corruption, Bappenas, 1 Sept. 2014Notulensi hasil PSC INDA 03 Anti Corruption, Bappenas, 1 Sept. 2014
Notulensi hasil PSC INDA 03 Anti Corruption, Bappenas, 1 Sept. 2014Indonesia Anti Corruption Forum
 
Uu nomor 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan t
Uu nomor 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan tUu nomor 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan t
Uu nomor 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan tIndonesia Anti Corruption Forum
 
Uu nomor 7 tahun 2006 tentang pengesahan konvensi pbb antiko
Uu nomor 7 tahun 2006 tentang pengesahan konvensi pbb antikoUu nomor 7 tahun 2006 tentang pengesahan konvensi pbb antiko
Uu nomor 7 tahun 2006 tentang pengesahan konvensi pbb antikoIndonesia Anti Corruption Forum
 

Plus de Indonesia Anti Corruption Forum (20)

IACF GTC: Tanggung jawab korporasi (Albertina Ho)
IACF GTC: Tanggung jawab korporasi (Albertina Ho)IACF GTC: Tanggung jawab korporasi (Albertina Ho)
IACF GTC: Tanggung jawab korporasi (Albertina Ho)
 
IACF GTC: Menakar pertanggungjawaban korporasi
IACF GTC: Menakar pertanggungjawaban korporasiIACF GTC: Menakar pertanggungjawaban korporasi
IACF GTC: Menakar pertanggungjawaban korporasi
 
Korupsi korporasi
Korupsi korporasiKorupsi korporasi
Korupsi korporasi
 
IACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJ by IAPI
IACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJ by IAPIIACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJ by IAPI
IACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJ by IAPI
 
IACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJ
IACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJIACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJ
IACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJ
 
SPAK 2013 Editan Terakhir
SPAK 2013 Editan TerakhirSPAK 2013 Editan Terakhir
SPAK 2013 Editan Terakhir
 
Buku ipak bps2013
Buku ipak bps2013Buku ipak bps2013
Buku ipak bps2013
 
Release launch ipak_2013
Release launch ipak_2013Release launch ipak_2013
Release launch ipak_2013
 
Notulensi hasil PSC INDA 03 Anti Corruption, Bappenas, 1 Sept. 2014
Notulensi hasil PSC INDA 03 Anti Corruption, Bappenas, 1 Sept. 2014Notulensi hasil PSC INDA 03 Anti Corruption, Bappenas, 1 Sept. 2014
Notulensi hasil PSC INDA 03 Anti Corruption, Bappenas, 1 Sept. 2014
 
Reformasi Regulasi di Korea
Reformasi Regulasi di KoreaReformasi Regulasi di Korea
Reformasi Regulasi di Korea
 
E book-uncac-gap-analysis-3
E book-uncac-gap-analysis-3E book-uncac-gap-analysis-3
E book-uncac-gap-analysis-3
 
Uu nomor 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan t
Uu nomor 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan tUu nomor 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan t
Uu nomor 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan t
 
Uu nomor 7 tahun 2006 tentang pengesahan konvensi pbb antiko
Uu nomor 7 tahun 2006 tentang pengesahan konvensi pbb antikoUu nomor 7 tahun 2006 tentang pengesahan konvensi pbb antiko
Uu nomor 7 tahun 2006 tentang pengesahan konvensi pbb antiko
 
Uu nomor 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik
Uu nomor 25 tahun 2009 tentang pelayanan publikUu nomor 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik
Uu nomor 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik
 
Uu nomor 10 tahun 1998 tentang perbankan
Uu nomor 10 tahun 1998 tentang perbankanUu nomor 10 tahun 1998 tentang perbankan
Uu nomor 10 tahun 1998 tentang perbankan
 
Uncac indonesia
Uncac indonesiaUncac indonesia
Uncac indonesia
 
Uu nomor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan korupsi
Uu nomor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan korupsiUu nomor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan korupsi
Uu nomor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan korupsi
 
Se no 9 12 dpnp tentang pelaksanaan gcg bagi bank umum
Se no 9 12 dpnp tentang pelaksanaan gcg bagi bank umumSe no 9 12 dpnp tentang pelaksanaan gcg bagi bank umum
Se no 9 12 dpnp tentang pelaksanaan gcg bagi bank umum
 
Uu nomor 15 tahun 2002 tentang tppu
Uu nomor 15 tahun 2002 tentang tppuUu nomor 15 tahun 2002 tentang tppu
Uu nomor 15 tahun 2002 tentang tppu
 
Peraturan presiden nomor 35 tahun 2011
Peraturan presiden nomor 35 tahun 2011Peraturan presiden nomor 35 tahun 2011
Peraturan presiden nomor 35 tahun 2011
 

Dernier

Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...mayfanalf
 
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptxPELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptxZainul Ulum
 
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfNezaPurna
 
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfAgenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfHeru Syah Putra
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxwansyahrahman77
 
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024DEDI45443
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxBudyHermawan3
 
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptxManajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptxyovi2305
 
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptxStandar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptxhartonohajar
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorDi Prihantony
 
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...iman333159
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1RomaDoni5
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...citraislamiah02
 

Dernier (13)

Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
 
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptxPELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
 
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
 
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfAgenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
 
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptxManajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
 
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptxStandar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
 
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
 

Korupsi investasi-perizinan usaha 100614

  • 1. Korupsi, Perizinan Usaha, dan Investasi Jakarta, 10 Juni 2014 1
  • 2. Indonesia Saat Ini… • Ekonomi terbesar ke-16 dunia. • 45 Juta jiwa consuming class • 53% populasi tinggal dikota yang memproduksi 74% Produk Domestik Bruto • 55 juta tenaga kerja terdidik dalam perekonomian • $0.5 triliun potensi pasar konsumen jasa agrikultur, perikanan, energi, dan pendidikan. 2
  • 3. Indonesia 2030 • Ekonomi terbesar ke- 7dunia. • 135 Juta jiwa consuming class • 71% populasi tinggal dikota yang memproduksi 86% Produk Domestik Bruto • 113 juta tenaga kerja terdidik dalam perekonomian • $1.8 triliun potensi pasar konsumen jasa agrikultur, perikanan, energi, dan pendidikan. 3
  • 4. Investasi • Tingkat kepercayaan investor tinggi. Sebanyak 53% investor memilih Indonesia. • Pertumbuhan investasi 2014 diperkirakan 6 persen. • Taksiran investasi 2014 diperkirakan mencapai Rp 405 T. • Perbaikan iklim investasi perlu didorong untuk meningkat pertumbuhan investasi hingga 2 digit. 4
  • 5. Daya Tarik Global 2013-2014 2012-2013 Negara Peringka r Skor Peringkat Perubh an Singapura 2 5,61 2 0 Malaysia 24 5,03 25 1 Thailand 37 4,54 38 1 Indonesia 38 4,53 50 12 Filipina 59 4,29 65 6 Kamboja 88 4,01 85 -3 5 0 20 40 60 80 100 120 140 160 2006-2007 2007-2008 2008-2009 2009-2010 2010-2011 2011-2012 2012-2013 2013-2014 AxisTitle Indeks Daya Saing Global Peringkat Total Negara
  • 6. Kemudahan Berusaha • Tingkat kemudahan berusaha turun 4 peringkat dari posisi 2012. • Salah satu faktor yang mengakibatkan penurunan tingkat kemudahan berusaha adalah masalah memulai usaha. • Beberapa inisiatif penyederhanaan proses perizinan usaha perlu lebih diefektifkan. • Sebaran kewenangan dalam proses perizinan usaha masih panjang, waktu lama, dan biaya perizinan yang mahal. 6 51 52 82 77 97 121 132 142 146 171 52 54 86 88 101 121 137 144 147 175 Protecting Investors Trading Across Borders Getting Credit Dealing with Construction Permits Registering Property Getting Electricity Paying Taxes Resolving Insolvency Enforcing Contracts Starting a Business Kemudahan Berusaha Series2 Series1
  • 7. Tantangan Kemudahan Berusaha • Praktik Korupsi dan Birokrasi yang Inefisien dinilai sebagai faktor utama penghambat dunia usaha di Indonesia. • Dalam hal perizinan usaha, baik korupsi maupun birokrasi yang inefisien mengakibatkan prevalensi suap dalam proses perizinan terjadi. • Alasannya, speeding the administrative process and securing business gain (Global Corruption Barometer dan Bribe Payer Survey). 7 0 5 10 15 20 25 Kebijakan Nilai Tukar Rendahnya Kapasitas Inovasi Regulasi Perpajakan Kriminalitas dan Pencurian Lemahnya Kesehatan Publik Rendahnya Tenaga Kerja Terdidik Instabilitas Pemerintahan Inflasi Tinggi Tingkat Pajak Instabilitas Kebijakan Lemahnya Etika Buruh Kebijakan Perburuhan Yang Menghambat Akses Lembaga Keuangan Kurangnya Infrastruktur Birokrasi Pemerintahan Tidak Efisien Korupsi
  • 8. Memulai Usaha No. Prosedur Waktu Biaya 1 Pendaftaran Ke Notaris Secara Elektronik di Kementerian Hukum dan HAM 4 hari Termasuk dalam prosedur ke 4 2 Pendaftaran Ke Notaris 4 hari IDR 4,464,464 3 Mendapatkan Surat Izin Tinggal Manajemen Perusahaan 1 hari Tidak Ada Biaya 4 Pendaftaran Surat Izin Domisili Perusahaan 2 hari Tidak Ada Biaya 5 Pembayaran Penerimaan Negara Bukan Pajak 1 hari IDR 200,000 (name check) + IDR 1,580,000 non-tax state revenue (PNBP) fees for legal services 6 Pendaftaran Ke Kementerian Hukum dan HAM 7 hari Termasuk dalam prosedur ke 4 7 Pendaftaran SIUP, TDP di Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) 15 hari Tidak Ada Biaya 8 Pendaftaran Ke Kementerian Tenaga Kerja 14 hari Tidak Ada Biaya * 9 Pendaftaran Jamsostek 7 hari Tidak Ada Biaya * 10 Pendaftara (NPWP) dan Nomor Pajak P Kena Pajak (NPPKP) 1 hari (Bersamaan Dengan Prosedur Sebelumnya) Tidak Ada Biaya 8
  • 9. Peringkat Korupsi Indonesia di antara Negara kawasan Asia Tenggara • Skor korupsi Indonesia berada jauh di bawah rata-rata global, kawasan asia pasifik, ASEAN, dan ASEAN-Singapura. – Rerata Skor CPI Dunia sebesar 43. – Rerata Skor CPI Asia Pasifik Sebesar 43. – Rerata Skor CPI Asia Tenggara Sebesar 40 – Rerata Skor CPI Asia Tenggara Tanpa Singapura Sebesar 35 9 Peringkat Negara Skor 53 Malaysia 50 94 Filipina 36 102 Thailand 35 114 Indonesia 32 116 Vietnam 31 160 Kamboja 20 Skor CPI 2013 bertahan di angka 32, namun peringkat mengalami kenaikan 4 tingkat Sumber: Corruption Perception Index (Transparency International, 2013)
  • 10. Tren Korupsi Indonesia di antara negara kawasan Asia Tenggara • Global Corruption Barometer 2013 – Survei di 107 negara dunia – Di Indonesia survei dilakukan di 5 (kota): Medan, Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Makassar. – Jumlah responden sebanyak 1000 orang. – Menera tidak hanya persepsi publik tentang korupsi namun juga pengalaman terhadap pelayanan publik. 10 50% 38% 14% 18% 9% 8% 23% 25% 31% 47% 27% 25% 29% 25% 32% 39% 55% 66% 72% 48% 20% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Kamboja Filipina Malaysia Vietnam Thailand Indonesia Asia Tenggara Menurun Sama saja Meningkat Sumber: Global Corruption Barometer (Transparency International, 2013) Hampir 3 dari 4 responden menilai bahwa korupsi meningkat dalam satu tahun terakhir
  • 11. Indonesia merupakan negara pembayar suap terbesar kedua di ASEAN 11 26% 57% 36% 30% 18% 12% 3% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% SEA Cambodia Indonesia Vietnam Thailand Philippines Malaysia
  • 12. Pengalaman Suap Masyarakat terhadap 8 (Delapan) Layanan Publik Utama 12 4% 6% 12% 21% 32% 37% 66% 75% 0% 20% 40% 60% 80% 100% Utilities Tax Medical and health services Education system Land Services Registry and permit service Judicial System Police % people that had come into contact with each service, that had paid a bribe
  • 13. Mengapa Praktik Suap Dalam Proses Perizinan Masih Terjadi • Masyarakat menilai faktor kedekatan (personal contact) sangat penting untuk mengakses pelayanan publik. • Gap antara regulasi dan implementasi kebijakan yang lemah. • Pengelolaan Integritas Pejabat Publik Belum Kuat. • Masyarakat masih enggan melaporkan kejadian korupsi dibanding negara-negara lain di Asia Tenggara. • Belum ada mekanisme keluhan masyarakat yang efektif. 13
  • 14. • Sosialisasi Tentang PTSP tidak disertai dengan perubahan watak birokratisasi layanan publik. 14 20% 57% 29% 80% 47% 71% Kota Banjarbaru Kota Balikpapan Kota Semarang Pengetahuan Pengusaha tentang PTSP Tidak Tahu 35% 53% 92% 65% 47% 8% Kota Banjarbaru Kota Balikpapan Kota Semarang Cara Pengusaha Mendapatkan Izin Usaha Diurus Sendiri Diurus oleh Pihak Ketiga
  • 15. Suap Dalam Perizinan 1. Implementasi PTSP Belum Dapat Merubah Persepsi Pengusaha Terhadap Birokratisasi Perizinan. 2. Rentang kewenangan perizinan yang tersebar baik di Instansi Vertikal Maupun Horizontal sering mengakibatkan pelanggaran prosedur penerbitan izin usaha. 3. Akibatnya, praktik suap masih lazim bahkan pada daerah yang telah memiliki PTSP. 15 80% 53% 58% 20% 47% 42% Kota Banjarbaru Kota Balikpapan Kota Semarang Suap Perizinan Lazim Tidak Lazim
  • 16. Sektor Usaha Terdampak Korupsi • Skor 10 berarti perusahaan tidak pernah membayar suap, 0 berarti perusahaan selalu membayar suap. • Dari 19 (sembilan belas) sektor lapangan usaha, terdapat 8 (delapan) sektor yang paling rawan suap, yaitu – Pekerjaan Umum dan Konstruksi – Jasa – Real estate dan Properti – Minyak dan Gas – Pertambangan Umum – Pembangkitan Energi dan Transmisi – Farmasi dan Alat Kesehatan, dan – Industri Berat 16Sumber: Bribe Payers Index (2011) 5.3 6.1 6.1 6.2 6.3 6.4 6.4 6.5 6.2 6.6 6.6 6.7 6.7 6.8 6.9 6.9 7.0 7.0 7.1 7.1 0% 20% 40% 60% 80% 100% Public Works Contracts and… Utilities Real Estate, Property, Legal and… Oil and Gas Mining Power Generation and Transmission Pharmaceutical and Healthcare Heavy Manufacturing Average Fisheries Arms, Defence and Military Transportation and Storage Telecommunications Consumer Services Banking and Finance Forestry Information Technology Civilian Aerospace Agriculture Light Manufacturing
  • 17. Tipologi Suap per Sektor Bisnis 17 5 5.5 6 6.5 7 7.5 8 Petty Grand Private
  • 18. Bisnis Tanpa Suap-Menyuap Menjadi Tren Bisnis Internasional • Tren Bisnis Internasional telah “meninggalkan” suap sebagai cara untuk mendapatkan kontrak dan manfaat bisnis. • Pebisnis di Indonesia masih menggunakan cara “suap” untuk menang proyek, bukan kompetensi bisnis. 18 Dalam setahun terakhir, menurut anda perusahaan anda gagal mendapatkan kontrak kerjasama atau manfaat bisnis lainnya karena kompetitor membayar suap? NO YES TOTAL 73% 27% Indonesia 53% 47% KEPEMILIKAN ASING Lebih dari 20% dimiliki asing 75% 25% Tidak Lebih dari 20% dimiliki asing 72% 28% JENIS PERUSAHAAN Tercatat di Bursa Saham 79% 21% Tidak tercatat di Bursa Saham 72% 28% Sumber: Bribe Payer Index (Transparency International, 2011) Hanya 1 dari 4 pengusaha menilai kompetitor bisnis memberikan suap untuk memenangkan kontrak bisnis
  • 19. 19 Apakah perusahaan Anda memiliki tanggung jawab etik untuk memberantas korupsi? TIDAK YA TOTAL 21% 79% Indonesia 20% 80% KEPEMILIKAN ASING Lebih dari 20% dimiliki oleh asing 20% 80% Tidak lebih dari 20% dimiliki oleh asing 21% 79% JENIS PERUSAHAAN Tercatat di bursa saham 16% 84% Tidak tercatat di bursa saham 22% 78% Sumber: (Bribe Payer Survey, 2011)
  • 20. Bisnis Bersih Mendorong Pemerintah Bersih • Semakin Pasif Pebisnis Membayar Suap, Negara Akan Semakin Bersih. • Relasi Korupsi Pejabat Publik – Suap Pebisnis menandakan bahwa upaya penindakan dan pencegahan korupsi harus dilakukan bersamaan baik sisi permintaan maupun sisi penawaran. 20 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 6 7 8 9 CorruptionPerceptionsIndex Bribe Payers Index Country Sumber: Bribe Payer Index (Transparency International, 2011)
  • 21. Masa Depan: Bisnis Tanpa Suap • Bisnis yang bersih dari praktik suap memiliki pengelolaan sistem integritas yang baik. 21 3.0 3.5 4.0 4.5 5.0 5.5 6.0 6.5 7.0 6 7 8 9 BusinessIntegrity Bribe Payers Index Country Sumber: Bribe Payer Index (Transparency International, 2011)
  • 22. Rekomendasi • Penguatan aspek integritas dalam pelayanan perizinan. – Peningkatan Integritas Perusahaan (Corporate Integrity System). – Peningkatan Integritas Pejabat Publik (Public Sector Integrity). • Penguatan Mekanisme Keluhan Masyarakat. • Penguatan penegakan hukum. 22
  • 23. Wahyudi M. Tohar Koordinator Program Tata Kelola Ekonomi, Transparency International Indonesia Email: wahyudi@ti.or.id Terima Kasih 23

Notes de l'éditeur

  1. Tren Daya Saing Indonesia Meningkat, namun masih kalang jika dibandingkan dengan thailand, malaysia, dan singapura.
  2. Hitung Rerata Regional.
  3. Bagaimana dengan Indonesia? Indonesia masih tertinggal. Berbeda dengan bisnis global yang beralih ke bisnis “bersih”, bisnis di indonesia masih fity-fifty.
  4. Pertanyaan bisnis. Apakah ketika kami tidak melakukan menyuap pemerintah akan bersih? Data ini menunjukkan bahwa semakin bersih bisnis, maka pemerintah juga semajin bersih, juga sebaliknya.
  5. Apa yang harus dilakukan untuk membuat