1. PEMBUATAN RODA GIGI LURUS
A. KOMPETENSI
Setelah melaksanakan praktek mahasiswa dapat:
a) Mendeskripsikan langkah-langkah pembuatan rodagigilurus
b) Membuat rodagigilurusdengan menggunakan Mesin bubut danMesin frais
horisontalsesuai dengan gambar job sheet.
c) Menilaikualitasgeometrishasilpraktik.
B. PERLENGKAPAN ALAT DAN BAHAN
a) Mesin bubut merk CIA MIX SP
230T
j) Cekam bor
k) Centre drill
b) Mesin frais horisontal
l) Bor Ө8
c) Pahat Ratakanan HSS
m) Bor Ө15
d) PisaurodagigiM 1,5
n) Reamer Ө16
e) Kikir rata halus
o) Alat ukur:jangka sorong
f) Height gauge
p) Siku
g) Kunci pahat
q) Mandrel
h) Kunci cekam
r) Bahan Al Ө50 x28 mm
i) Kunci Pas 13 dan 14
C. KEAMANAN DAN KESELAMATAN KERJA
a) Gunakan alat dan mesin sesuai dengan kegunaannya.
b) Selalu menggunakan pakaian kerja dan alat keselamatan kerja.
IndraCahyanto/11503241029
2. c) Jangan menaruh kunci cekam saat memutar spindel dan pastikan benda telah tercekam
dengan kencang.
d) Jangan merubahkecepatanmesinsaatmesinmasihhidup !!
e) Hati-hati dalam memutar piringan kepala pembagi
f) Selalu siap menekan tombol EMERGENCY STOP saat terjadi kesalahan fatal.
g) Selalu menjaga kebersihan mesin saat menggunakannya.
h) Bersihkan tatal dari benda kerja dengan alat yang sesuai.
D. DASAR TEORI
Proses bubut
Proses Bubut dapat dihitung dengan menggunakan rumus-rumus dan gambar sebagai
berikut:
Keterangan :
Benda kerja
:
do
= diameter mula ; mm
dm
= diameter akhir; mm
lt
= panjangpemotongan; mm
Pahat :
χr
= sudut potong utama
IndraCahyanto/11503241029
3. Mesin Bubut :
a
= kedalaman potong, mm
f
= gerak makan; mm/putaran
n
= putaran poros utama; putaran/menit
1) Kecepatanpotong :
v
dn
1000
; m / menit..........
.......... 2.2)
.....(
d = diameter rata-rata bendakerja ( (do+dm)/2 ; mm
n = putaranporosutama ; put/menit
π = 3,14
2) Kecepatanmakan
v f f .n; mm / menit .......... .......... .......... .......... .......... ........( 2.3)
3) Waktupemotongan
lt
;menit..........
..........
..........
..........
..........
..........
.........( .4)
2
vf
4) Kecepatanpenghasilanberam
tc
dimana : A = a.f mm2
Z A.v; cm3 / menit .......... .......... .......... .......... .......... .........( 2.5)
Perencanaan proses bubut tidak hanya menghitung elemen dasar proses bubut,
tetapi juga meliputi penentuan/pemilihan material pahat berdasarkan material
benda kerja, pemilihan mesin, penentuan cara pencekaman, penentuan langkah
kerja/ langkah penyayatan dari awal benda kerja sampai terbentuk benda kerja jadi,
penentuan cara pengukuran dan alat ukur yang digunakan.
Proses frais
Proses frais dapat dihitung dengan menggunakan rumus-rumus dan gambar sebagai
berikut:
IndraCahyanto/11503241029
4. Gambar 1. Parameter Pemotongan dalam Proses Frais
Benda kerja:
w
: lebar pemotongan, mm
lw
: panjang pemotongan, mm
a
: kedalaman pemotongan
Pahat Frais:
d
: diameter luar, mm
z
: jumlah gigi (mata potong)
Kr
: sudut potong utama, 90 o untuk pisau frais selubung
Mesin Frais:
n
: putaran poros utama, put/menit
vf
: kecepatan makan, mm/put
Elemen dasar proses frais adalah:
1. Kecepatan potong/cutting speed
Dalam menentukan kecepatan potong beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan
antara lain:
material benda kerja yang akan difrais
material pisau frais
diameter pisau
kehalusan permukaan yang diharapkan
dalam pemotongan yang ditentukan
IndraCahyanto/11503241029
5. Rigiditas penyiapan benda kerja dan mesin
Untuk benda kerja yang berbeda kekerasannya, strukturnya dan kemampuan
pemesinaanya diperlukan penentuan cutting speed yang berbeda. Tabel 2 berikut
menunjukkan cara penentuan cutting speed:
Tabel 2.
Cutting Speed untuk Proses frais
Cutting speed dapat dirumuskan dalam bentuk persamaan
v = (π.d.n)/1000 m/min
dengan v = cutting speed, d = diameter pisau
frais dan n putaran spindel utama.
2. Penentuan putaran Pisau
Terdapat tiga faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan putaran pisau frais
antara lain:
Material yang akan di frais
Bahan pisau frais
Diameter pisau frais
Dalam menentukan putaran pisau frais dapat pula digunakan Nomogram seperti pada
Gambar 2.
3. Feed dan dalam pemotongan.
Feed dapat dinyatakan sebagai rasio gerak benda kerja terhadap gerak putar pisau frais.
Dalam menentukan feed, faktor yang harus diperhatikan adalah:
Dalam pemakanan
Tipe pisau frais
Bentuk pisau frais
Material benda kerja
Kekuatan dan keseragaman benda kerja
IndraCahyanto/11503241029
6.
Tipe permukaan finishing yang ditentukan
Power dan rigiditas mesin
Gambar 2. Nomogram Putaran Pisau Frais
Tabel 3.
Feed untuk Proses Frais
4. Dalam pemotongan
Pemakanan dalam proses frais meliputi pemakanan kasar dan pemakanan halus
(finishing). Pada pemakanan kasar dalam pemotongan dapat ditentukan pada kedalaman
maksimal (lebih dalam). Pada pemotongan yang berat dapat digunakan pisau dengan gigi
helik dan jumlah gigi yang lebih sedidkit. Pemotongan dengan jumlah gigi potong lebih
sedikit akan menghasilkan pemotongan yang lebih kuat dan lebih mempunyai kelonggaran
yang lebih besar daripada banyak gigi.
IndraCahyanto/11503241029
7. Pemotongan halus (finishing) dilakukan secara ringan (light) daripada pemotongan
kasar. Dalam pemotongan pada pemakanan kasar biasanya tidak lebih dari 1/64 inchi
(0,39 mm). Dalam pemakanan halus, feed harus dikurangi daripada pemotongan kasar,
sedangkan putaran pisau dipercepat.
5. Gerak makan per gigi, Fz
Fz = vf /z.n. mm/gigi
6. Waktu pemotongan
tc = lt/vf min
keterangan:
lt = lv + lw + ln
lv =
mm
(a(d a) , untuk mengefrais datar
lv ≥ 0 untuk mengefrais tegak
lv ≥ 0 untuk mengefrais datar
ln ≈ d/2 untuk mengefrais tegak
7. Kecepatan penghasilan geram
Z = (vf.a.w) /1000cm3/min
IndraCahyanto/11503241029
8. Perhitunganrodagigilurus
Diketahui :
M
= modulgigi
M
= 1,5
H
= 2,16 x M
= 2,16 x 1,5
= 3,24mm
Diameter tusuk(Dt) = z . m
= 30 x 1.5
= 45mm
Diameter luar (Dl) = Dt + (2.m) = (z +
2)m
= (30+2)1.5
= 48mm
Diameter kaki (Dk) = Dl – (2.h)
= 48 – 6,48
= 41,52mm
Pitch = π x M
= 3,14 x 1,5
=4,71mm
Putarankepalapembagi
N=
Jadi diputar 1putaran + 6lubang (kepala pembagi 18lubang)
IndraCahyanto/11503241029