SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  12
Télécharger pour lire hors ligne
GEJALA PASANG DAN DRAINASE DARI DAERAH RENDAH


1.   TERJADINYA PASANG

1.1 Penyebab
Pasang adalah perubahan aras air laut yang berdaur ulang, yang disebabkan terutama oleh gaya
tarik dan gaya sentrifugal yang berkaitan dengan gerakan relatif dari bumi, bulan dan matahari.
Pengaruh bulan pada timbulnya pasang itu dua kali lebih besar dari pada pengaruh matahari.
Hal ini disebabkan oleh karena massa matahari jauh lebih besar namun jaraknya ke bumi relatif
lebih jauh.

Dengan mengacu pada Gambar 1, nyatalah bahwa pada saat bulan baru dan bulan purnama:
pengaruh bulan dan matahari pada timbulnya pasang akan saling memperkuat, sehingga akan
terjadi pasang paling besar; pasang tersebut dinamakan pasang purnama. Sebaliknya, pada saat
awal dan akhir perempatan bulan, pengaruh dari matahari dan bulan akan saling bertolak
sehingga tinggi pasang akan minimum. Buaian pasang minimum ini dinamakan pasang
perbani.

1.2 Pola Pasang
Di daerah lintang rendah, maka pasang akan berlangsung selama 12,4 jam, sehingga akan
mempunyai 2 air tinggi dan 2 air rendai dalam 1 hari. Pasang seperti ini dinamakan semi-
diurnal. Di daerah lintang yang lebih tinggi, yang lebih menonjol adalah diurnal (yang mem-
punyai periode lebih ukuran 24,6 jam besarnya).

Daur pasang purnama dan perbani yang direkam pada bulan Oktober di bagian keluar sebelah
barat Segara Tuahan, yang terletak di dekat laut terbuka diperlihatkan di Gambar 2. Segara
Anakan itu adalah lagun pasang yang besar di bagian Selatan Pantai Jawa kira-kira 20 km di
sebelah barat Cilacap. Badan air itu luas permukaannya 27 km2 pada ketinggian pasang
purnama rata-rata dan berhubungan dengan laut pada dua tempat pasang keluar.

Tahap bulan yang bersangkutan juga diperlihatkan di Gambar 2.




                                                                                             1
2
2
Gambar 2. Daur pasang purnama dan perbani yang direkam pada bulan Oktober
3




                                                                                3
2.   PERAMALAN PASANG

2.1 Teori Keseimbangan
Hubungan antara gejala astronomi dan pasang telah diketahui selama berabad-abad. Gagasan
modern yang ada bisa dirumit sampai Teori Keseimbangan yang dikemukakan oleh Darwin
pada tahun 1898.

Teori keseimbangan mengasumsikan bahwa bumi itu bulatan seragam yang berotasi pada
sumbunya dan mempunyai selimut air yang menutupi permukaannya. Selain itu diasumsikan
bahwa selimut air tersebut tetap diam sementara bumi berotasi. Akibat gaya sentrifugal dan
gaya tarik (gravitasi) yang berkaitan dengan berputarnya bumi dan bulan pada satu sumbu yang
sama, serta bumi dan matahari pada satu sumbu yang sama pula, maka penutup air yang bulat
itu diubah bentuknya menjadi ellipsoid, sehingga seorang pengamat di seberang titik di
permukaan bumi (yang berotasi), akan mengalami perubahan aras laut yang menanggapi
pasang, ketika ia bergerak, melalui permukaan air diam yang mengairi bentuk (deformed).

Dalam praktek, pasang itu tidak persis serupa dengan skema ideal yang diusulkan oleh teori
keseimbangan, terutama karena:
     1. Nyatanya massa air itu tidak mencapai keseimbangan, akan tetapi kecepatan tempuhnya
        dikendalikan oleh kedalaman air. Hal ini menerangkan mengapa selama pengamatan
        pasang purnama, pasang tinggi adalah dalam kondisi rata-rata 180° diluar fase dengan
        gaya maksimum penuntul pasang pada tengah hari dan tengah malam.
     2. Pengaruh gaya coriolis itu penting untuk gerak pasang berskala besar, karena gaya-gaya
        yang tersangkut yang lain itu relatif kecil.
     3. Pengaruh geser memperkeras atau memperkuat akibat yang disebabkan oleh bentuk
        dasar laut. (untuk bentuk matematika detail dari pokok masalah ini, harap diacu Ippen,
        Arthur T. 1986. Estuary and Coastline Hydrodynamics, (Bab 4) Mc Grawhill Book
        Company, Inc.)
     4. Pengaruh massa lahan.
     5. Studi mengenai peta pasang (yang memperlihatkan garis-garis yang tiap titiknya
        menggambarkan pemindahan maksimum yang terjadi secara bersamaan),
        memperlihatkan bahwa gaya yang meningkatkan pasang itu menimbulkan osilasi diam
        dan bukan gelombang pasang di seluruh dunia.
     6. Kemungkinan beresonansinya teluk dan masukan yang berhubungan dengan laut yang
        kekerapan osilasi diamnya di cekungan lautan mendekati osilasi alami dari masa air di




4
dalam teluk dan masukan itu. Resonansi itu pokoknya bertanggung jawab atas adanya
       jarak pasang yang sangat besar yang terjadi di beberapa tempat di dunia ini.

Sebagai akibat dari faktor di atas maka Teori Keseimbangan tidak dapat dipakai untuk
meramalkan amplitudo maupun fase dari pasang. Namun Teori Keseimbangan itu penting
karena bisa memperlihatkan bagaimana gejala pasang dapat dipecah menjadi komponen-
komponennya, yang masing-masing dihubungkan dengan daur matahari maupun bulan.

2.2 Analisis Harmonik
Metode Analisis Harmonik adalah metode yang biasanya dipakai untuk meramalkan keragaman
pasang di seberang lokasi yang ditentukan. Metode ini menyangkut penganalisaan pengukuran
pasang sebelumnya di lokasi tersebut yang dilakukan dalam selang waktu yang lama. Selang
waktu minimum yang diperlukan untuk analisis harmonik adalah 1 (satu) tahun, meskipun
periode selama 19 tahun itu lebih baik. Metode ini didasarkan pada suatu premis (dari teori
Keseimbangan) bahwa resultan pasang di seberang titik itu terdiri atas bagian-bagian yang
masing-masing berhubungan dengan suatu daur bulan dan matahari yang khusus. Di hampir
semua kasus, pasang yang terukur bisa diwakili dengan ketepatan yang lumayan, apabila kira-
kira 10 komponennya dipertimbangkan. Selang waktu untuk masing-masing komponen itu
ditentukan dari pemahaman sistem matahari, bumi dan bulan, dan bersilang antara 12,4 jam-
jaman sampai 19 tahunan.

Peramalan pasang melalui analisis harmonik bisa dipisah menjadi dua tahapan:
   (i) Pengukuran data dianalisis untuk menentukan fase yang tidak diketahui dan
        karakteristik amplitudo dari setiap pembentuk pasang di suatu lokasi yang ditentukan.
   (ii) Hasilnya (i), dipakai untuk meramal keragaman pasang yang akan datang di lokasi
        tersebut.

2.3 Faktor Penyebab Perbedaan antara Pasang Ramalan dan Kenyataan
Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan pasang yang aktual secara kentara berbeda dari
tinggi ramalannya. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah
   a) Geseran angin yang menyebabkan permukaan laut mengambil kelerengan yang secara
       inverse sebanding dengan kedalaman air.
   b) Tekanan barometrik yang beragam yang bisa mengubah aras air sampai 10 mm per
       milibar perubahan tekanan. Ragam tekanan barometer juga bisa menimbulkan osilasi
       sementara yang agak besar yang ditambahkan secara super impase pada pasang.
   c) Kerapatan air.
   d) Arus.
   e) Aliran sungai pada muara yang dipengaruhi pasang.



                                                                                           5
f) Faktor jangka menengah atau jangka panjang seperti naiknya aras air di dunia yang
       disebabkan oleh mencairnya penutup es di kutub (pengaruh rumah kaca) dan dorongan
       gaya geologi.


3. PENGARUH PASANG PADA PERILAKU BANJIR DAN DRAINASE
Pengaruh pasang di dalam sungai bisa cukup jauh. Pola pasang itu ketika bergerak, masuk
sungai atau saluran akan ditahan dan akhirnya mengecil dan hilang. Penetrasi pasang ini
dibarengi dengan penggagasan air laut asin.

Menurut perkiraan Dr. Walter Jewman di City University of New York dan Dr. Rhodes
Fairbridge of Columbia University, menulis dalam jurnal ’Natural’, aras laut rata-rata telah naik
kira-kira 100 mm sejak 1982, meskipun secara potensial naiknya 130 mm bila diperhitungkan
jumlah waduk yang telah dibangun manusia sejak 1982.

Besar dan jauhnya penggerusan pasang dan air asin terutama tergantung pada aliran sungai.
Penggerusan tersebut akan selalu lebih besar pada sungai dengan aliran yang mempunyai debit
rendah daripada yang debitnya tinggi. Morfologi sungai juga mempunyai pengaruh. Di beberapa
sungai buaian pasang dan penggogosan air asin masih bisa dilihat sampai 100 - 200 km masuk
ke daratan.

Pola pasang yang direkam selama tahun 1980 dan 1982 di Tidareja di Kali Cibeureum kira-kira
20 km di sebelah hulu masuknya ke Segara Anakan dapat dilihat di Gambar 4. Gambar tersebut
memperlihatkan bagaimana kentaranya perubahan pasang di Sidareja pada saat aliran rendah
namun mempunyai pengaruh yang bisa diabaikan selama aliran tinggi.

Keragaman pasang pada aras air di pantai biasanya bisa diramalkan dengan tingkat kepercayaan
cukup baik, bila digunakan suatu program pengukuran dan atau tebal pasang yang ada. Namun
peramalan tersebut akan lebih sukar untuk sungai-sungai pasang. Metode komputasi banyak
tersedia untuk menghitung aras air pada jarak yang berlainan, yang masuk semakin ke hulu
sungai, dan untuk berbagai kondisi luahnya. Contoh dari metode yang diutarakan tadi adalah
Model komputasi "BRANCH" yang dibuat oleh USGS. Program ini telah diadaptasikan untuk
IBM - Compatible PC (1986) dan dengan sukses telah digunakan di Proyek Centading, untuk
memodelkan hidrodinamika dari Lagun Segara Anakan dan sungai pasang yang mengalir ke
lagun tersebut.




6
4.   DRAINASE DAERAH YANG RENDAH

4.1 Teknik yang Dipakai
Drainase dari daerah yang rendah bisa dilakukan dengan salah satu atau lebih cara-cara berikut
ini :
    1) Pembangunan tanggul pasang di sekeliling daerah rendah tersebut.
    2) Pembangunan tanggul sepanjang sungai dan saluran drainase yang melewati daerah
       rendah tersebut.
    3) Pembangunan polder (atau kompartemen) yang masing masing ditangguli dan
       mempunyai keluaran individual ke sistem drainasenya (lihat gambar 3). Bila suatu
       tanggul merentas suatu jalan drainase alam, maka suatu saluran pengumpul harus
       diupayakan untuk mengumpulkan aliran drainasenya yang kalau tidak akan melimpas
       sepanjang tanggul saluran pengumpul tersebut pengumpul tersebut didesain untuk
       menyalurkan aliran semacam itu ke keluaran dari kompartemen. Tidak diperbolehkan
       ada aliran dari satu kompartemen lainnya.
    4) Penggunaan pintu pengendali di keluaran dari kompartemen untuk mencegah aliran
       balik pada saat pasang naik dan/atau saat luah air tinggi. Pintu pengendali bisa otomatis
       atau yang dioperasikan secara manual, yakni pintu geser.
    5) Penggunaan peralatan pompa.
    6) penyediaan suatu cekungan penahan yang volumenya cukup dan kapasitas pintu keluar
       di setiap keluaran kompartemen untuk menyimpan sementara air limpasan dari hujan
       badai yang kritis sampai air tersebut dapat diluahkan pada suatu periode yang cocok
       dari daur pasang.




                                                                                              7
Gambar 3. Denah Polder Pada Umumnya




8
Gambar 4. Pola pasang surut di daerah Sidareja
9




                                                     9
4.2 Pentingnya Survey
Perlu ditekankan bahwa pengukuran tanah yang detil adalah kunci bagi pembuatan denah
drainase yang berhasil terutama untuk daerah lahan yang rendah seluruh survei dapat dengan
tepat diikatkan ke suatu bidang persamaan yang berhubungan dengan air laut rata rata.

4.3 Contoh Masalah
Polder (atau kompartemen) yang diperlihatkan dalam gambar 5a meluahkan airnya ke suatu
sungai yang dipengaruhi pasang yang terletak di dekat di hilir keluaran polder untuk kondisi
pasang purnama dan aliran musim hujan yang umumnya di berikan di gambar 5b.

Ada cekungan penahan dekat di hulu keluaran polder karakteristik hubungan volume dengan
ketinggiannya diberikan di gambar 5c. Suatu penampang yang dipotong melalui keluaran
diperlihatkan di gambar 5.d.

Penelitian Hidrologi memperlihatkan bahwa banjir di sungai tidak terjadi pada saat yang sama
dengan banjir di daerah perkotaan karena banjir sungai mempunyai waktu pemusatan atau
konsentrasi yang lebih lama. Pintu pengendali yang ada di pengeluaran polder terdiri atas 2 pipa
beton berdiameter 1200 mm yang dipasangi dengan pintu gerak yang disetimbangkan oleh
pegas.

Aras dasar bagian dalam pipa diletakkan pada + 0,5 m BPP (Bidang Persamaan Peta). Apakah
struktur pintu pengendali yang ada cukup untuk menahan banjir di perumahan yang ada di
sekeliling cekungan penahan selama pasang purnama? Aras lantai dari perumahan terendah di
dekat cekungan tersebut adalah + 2,7 m BPP.

Suatu hidrograf aliran di cekungan penahan telah disediakan untuk hujan badai 1 dalam 20
tahunan dengan jujuh 1 jam, 6 jam, 12 jam dengan menggunakan Metode Rational. Grafik
tersebut diberikan di Gambar 6.




10
Gambar 5. Layout dan perhitungan polder


                                          11
Gambar 6. Macam-macam bentuk inflow hidrograf




12

Contenu connexe

Tendances

Pertemuan iv. hidrolika dan jenis aliran dalam saluran
Pertemuan iv. hidrolika dan jenis aliran dalam saluranPertemuan iv. hidrolika dan jenis aliran dalam saluran
Pertemuan iv. hidrolika dan jenis aliran dalam saluranBahar Saing
 
Bab ii-perencanaan-saluran
Bab ii-perencanaan-saluranBab ii-perencanaan-saluran
Bab ii-perencanaan-saluranAde Rohima
 
Mekanika fluida 1 pertemuan 9
Mekanika fluida 1 pertemuan 9Mekanika fluida 1 pertemuan 9
Mekanika fluida 1 pertemuan 9Marfizal Marfizal
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okkMekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okkMarfizal Marfizal
 
Analisa struktur bangunan air
Analisa struktur bangunan airAnalisa struktur bangunan air
Analisa struktur bangunan airinfosanitasi
 
Modul 4 analisa hidrolika
Modul 4 analisa hidrolikaModul 4 analisa hidrolika
Modul 4 analisa hidrolikaVicky Hidayat
 
Laporan praktikim alira dalam pipa
Laporan praktikim alira dalam pipaLaporan praktikim alira dalam pipa
Laporan praktikim alira dalam pipatyoabdi
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 8 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 8 okkMekanika fluida 2 pertemuan 8 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 8 okkMarfizal Marfizal
 
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam TanahMekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam TanahReski Aprilia
 
1797 chapter ii
1797 chapter ii1797 chapter ii
1797 chapter iibaadsah
 
Praktikum 6 anhid (METODE PEMISAHAN ALIRAN PERMUKAAN (RUNOFF) 2)
Praktikum 6 anhid (METODE PEMISAHAN ALIRAN PERMUKAAN (RUNOFF) 2)Praktikum 6 anhid (METODE PEMISAHAN ALIRAN PERMUKAAN (RUNOFF) 2)
Praktikum 6 anhid (METODE PEMISAHAN ALIRAN PERMUKAAN (RUNOFF) 2)Hanifah Nurhayati
 
Fluida dinamis
Fluida dinamis Fluida dinamis
Fluida dinamis barapito
 
Perenc. bendungan tipe urugan 01 02 (1)
Perenc. bendungan tipe urugan 01 02 (1)Perenc. bendungan tipe urugan 01 02 (1)
Perenc. bendungan tipe urugan 01 02 (1)TriskaSombokanan
 
Mekanika fluida 1 pertemuan 03 ok
Mekanika fluida 1 pertemuan 03 okMekanika fluida 1 pertemuan 03 ok
Mekanika fluida 1 pertemuan 03 okMarfizal Marfizal
 

Tendances (19)

Pertemuan iv. hidrolika dan jenis aliran dalam saluran
Pertemuan iv. hidrolika dan jenis aliran dalam saluranPertemuan iv. hidrolika dan jenis aliran dalam saluran
Pertemuan iv. hidrolika dan jenis aliran dalam saluran
 
Bab ii-perencanaan-saluran
Bab ii-perencanaan-saluranBab ii-perencanaan-saluran
Bab ii-perencanaan-saluran
 
Aliran Kritis
Aliran KritisAliran Kritis
Aliran Kritis
 
Mekanika fluida 1 pertemuan 9
Mekanika fluida 1 pertemuan 9Mekanika fluida 1 pertemuan 9
Mekanika fluida 1 pertemuan 9
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okkMekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
 
Analisa struktur bangunan air
Analisa struktur bangunan airAnalisa struktur bangunan air
Analisa struktur bangunan air
 
Modul 4 analisa hidrolika
Modul 4 analisa hidrolikaModul 4 analisa hidrolika
Modul 4 analisa hidrolika
 
Laporan praktikim alira dalam pipa
Laporan praktikim alira dalam pipaLaporan praktikim alira dalam pipa
Laporan praktikim alira dalam pipa
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 8 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 8 okkMekanika fluida 2 pertemuan 8 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 8 okk
 
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam TanahMekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
 
1797 chapter ii
1797 chapter ii1797 chapter ii
1797 chapter ii
 
Hidrolika
HidrolikaHidrolika
Hidrolika
 
Dinamika Fluida
Dinamika FluidaDinamika Fluida
Dinamika Fluida
 
Distribusi kecepatan
Distribusi kecepatanDistribusi kecepatan
Distribusi kecepatan
 
Praktikum 6 anhid (METODE PEMISAHAN ALIRAN PERMUKAAN (RUNOFF) 2)
Praktikum 6 anhid (METODE PEMISAHAN ALIRAN PERMUKAAN (RUNOFF) 2)Praktikum 6 anhid (METODE PEMISAHAN ALIRAN PERMUKAAN (RUNOFF) 2)
Praktikum 6 anhid (METODE PEMISAHAN ALIRAN PERMUKAAN (RUNOFF) 2)
 
Fluida dinamis
Fluida dinamis Fluida dinamis
Fluida dinamis
 
Fluida dinamis
Fluida dinamis Fluida dinamis
Fluida dinamis
 
Perenc. bendungan tipe urugan 01 02 (1)
Perenc. bendungan tipe urugan 01 02 (1)Perenc. bendungan tipe urugan 01 02 (1)
Perenc. bendungan tipe urugan 01 02 (1)
 
Mekanika fluida 1 pertemuan 03 ok
Mekanika fluida 1 pertemuan 03 okMekanika fluida 1 pertemuan 03 ok
Mekanika fluida 1 pertemuan 03 ok
 

En vedette

Sistem pemompaan banjir
Sistem pemompaan banjirSistem pemompaan banjir
Sistem pemompaan banjirinfosanitasi
 
Metode perkiraan banjir das
Metode perkiraan banjir dasMetode perkiraan banjir das
Metode perkiraan banjir dasinfosanitasi
 
Kajian banjir bandang (studi kasus sub das tengku das kreung aceh kabupaten a...
Kajian banjir bandang (studi kasus sub das tengku das kreung aceh kabupaten a...Kajian banjir bandang (studi kasus sub das tengku das kreung aceh kabupaten a...
Kajian banjir bandang (studi kasus sub das tengku das kreung aceh kabupaten a...Wein Rawana
 
panduan pengelolaan das mikro berbasis masyarakat
panduan pengelolaan das mikro berbasis masyarakatpanduan pengelolaan das mikro berbasis masyarakat
panduan pengelolaan das mikro berbasis masyarakatMohd. Yunus
 
Hidrologi aplikasi-metode-statistik-untuk-analisa-data-jilid-2 2
Hidrologi aplikasi-metode-statistik-untuk-analisa-data-jilid-2 2Hidrologi aplikasi-metode-statistik-untuk-analisa-data-jilid-2 2
Hidrologi aplikasi-metode-statistik-untuk-analisa-data-jilid-2 2ariefmcty
 
Tata cara penyusunan biaya operasi dan pemeliharaan drainase
Tata cara penyusunan biaya operasi dan pemeliharaan drainaseTata cara penyusunan biaya operasi dan pemeliharaan drainase
Tata cara penyusunan biaya operasi dan pemeliharaan drainaseinfosanitasi
 
Studi kasus drainase
Studi kasus drainaseStudi kasus drainase
Studi kasus drainaseinfosanitasi
 
Tata cara studi kelayakan drainase
Tata cara studi kelayakan drainaseTata cara studi kelayakan drainase
Tata cara studi kelayakan drainaseinfosanitasi
 
Aspek praktis dan desain drainase besar
Aspek praktis dan desain drainase besarAspek praktis dan desain drainase besar
Aspek praktis dan desain drainase besarinfosanitasi
 
Manajemen sumber daya air
Manajemen sumber daya airManajemen sumber daya air
Manajemen sumber daya airafrays iwd
 
Tata cara pembuatan rencana induk drainase
Tata cara pembuatan rencana induk drainaseTata cara pembuatan rencana induk drainase
Tata cara pembuatan rencana induk drainaseinfosanitasi
 
Pengendalian banjir-sungai
Pengendalian banjir-sungaiPengendalian banjir-sungai
Pengendalian banjir-sungaiRachyma Briston
 
Evaluasi Normalisasi dan Pembangunan Banjir Kanal Barat Kota Semarang
Evaluasi Normalisasi dan Pembangunan Banjir Kanal Barat Kota SemarangEvaluasi Normalisasi dan Pembangunan Banjir Kanal Barat Kota Semarang
Evaluasi Normalisasi dan Pembangunan Banjir Kanal Barat Kota Semarangbramantiyo marjuki
 
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaan
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaanOperasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaan
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaaninfosanitasi
 
Dasar-dasar teknik dan manajemen drainase
Dasar-dasar teknik dan manajemen drainaseDasar-dasar teknik dan manajemen drainase
Dasar-dasar teknik dan manajemen drainaseinfosanitasi
 
Pencegahan dan penanggulangan bahaya banjir
Pencegahan dan penanggulangan bahaya banjirPencegahan dan penanggulangan bahaya banjir
Pencegahan dan penanggulangan bahaya banjirYogos Lee
 
Pelaksanaan pembangunan drainase perkotaan dan clean construction
Pelaksanaan pembangunan drainase perkotaan dan clean constructionPelaksanaan pembangunan drainase perkotaan dan clean construction
Pelaksanaan pembangunan drainase perkotaan dan clean constructioninfosanitasi
 
Tata Cara Perencanaan Umum Drainase Perkotaan
Tata Cara Perencanaan Umum Drainase PerkotaanTata Cara Perencanaan Umum Drainase Perkotaan
Tata Cara Perencanaan Umum Drainase PerkotaanJoy Irman
 

En vedette (20)

Sistem pemompaan banjir
Sistem pemompaan banjirSistem pemompaan banjir
Sistem pemompaan banjir
 
Metode perkiraan banjir das
Metode perkiraan banjir dasMetode perkiraan banjir das
Metode perkiraan banjir das
 
Kajian banjir bandang (studi kasus sub das tengku das kreung aceh kabupaten a...
Kajian banjir bandang (studi kasus sub das tengku das kreung aceh kabupaten a...Kajian banjir bandang (studi kasus sub das tengku das kreung aceh kabupaten a...
Kajian banjir bandang (studi kasus sub das tengku das kreung aceh kabupaten a...
 
Ecodrain
EcodrainEcodrain
Ecodrain
 
Analisis Frekuensi
Analisis FrekuensiAnalisis Frekuensi
Analisis Frekuensi
 
panduan pengelolaan das mikro berbasis masyarakat
panduan pengelolaan das mikro berbasis masyarakatpanduan pengelolaan das mikro berbasis masyarakat
panduan pengelolaan das mikro berbasis masyarakat
 
Hidrologi aplikasi-metode-statistik-untuk-analisa-data-jilid-2 2
Hidrologi aplikasi-metode-statistik-untuk-analisa-data-jilid-2 2Hidrologi aplikasi-metode-statistik-untuk-analisa-data-jilid-2 2
Hidrologi aplikasi-metode-statistik-untuk-analisa-data-jilid-2 2
 
Tata cara penyusunan biaya operasi dan pemeliharaan drainase
Tata cara penyusunan biaya operasi dan pemeliharaan drainaseTata cara penyusunan biaya operasi dan pemeliharaan drainase
Tata cara penyusunan biaya operasi dan pemeliharaan drainase
 
Studi kasus drainase
Studi kasus drainaseStudi kasus drainase
Studi kasus drainase
 
Tata cara studi kelayakan drainase
Tata cara studi kelayakan drainaseTata cara studi kelayakan drainase
Tata cara studi kelayakan drainase
 
Aspek praktis dan desain drainase besar
Aspek praktis dan desain drainase besarAspek praktis dan desain drainase besar
Aspek praktis dan desain drainase besar
 
Manajemen sumber daya air
Manajemen sumber daya airManajemen sumber daya air
Manajemen sumber daya air
 
Tata cara pembuatan rencana induk drainase
Tata cara pembuatan rencana induk drainaseTata cara pembuatan rencana induk drainase
Tata cara pembuatan rencana induk drainase
 
Pengendalian banjir-sungai
Pengendalian banjir-sungaiPengendalian banjir-sungai
Pengendalian banjir-sungai
 
Evaluasi Normalisasi dan Pembangunan Banjir Kanal Barat Kota Semarang
Evaluasi Normalisasi dan Pembangunan Banjir Kanal Barat Kota SemarangEvaluasi Normalisasi dan Pembangunan Banjir Kanal Barat Kota Semarang
Evaluasi Normalisasi dan Pembangunan Banjir Kanal Barat Kota Semarang
 
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaan
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaanOperasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaan
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaan
 
Dasar-dasar teknik dan manajemen drainase
Dasar-dasar teknik dan manajemen drainaseDasar-dasar teknik dan manajemen drainase
Dasar-dasar teknik dan manajemen drainase
 
Pencegahan dan penanggulangan bahaya banjir
Pencegahan dan penanggulangan bahaya banjirPencegahan dan penanggulangan bahaya banjir
Pencegahan dan penanggulangan bahaya banjir
 
Pelaksanaan pembangunan drainase perkotaan dan clean construction
Pelaksanaan pembangunan drainase perkotaan dan clean constructionPelaksanaan pembangunan drainase perkotaan dan clean construction
Pelaksanaan pembangunan drainase perkotaan dan clean construction
 
Tata Cara Perencanaan Umum Drainase Perkotaan
Tata Cara Perencanaan Umum Drainase PerkotaanTata Cara Perencanaan Umum Drainase Perkotaan
Tata Cara Perencanaan Umum Drainase Perkotaan
 

Similaire à Gejala pasang dan drainase daerah rendah

Pasang surut air laut
Pasang surut air lautPasang surut air laut
Pasang surut air lautRetno Pratiwi
 
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN OCEANOGRAFI DI PULAU SAUGI
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN OCEANOGRAFI DI PULAU SAUGILAPORAN PRAKTEK LAPANGAN OCEANOGRAFI DI PULAU SAUGI
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN OCEANOGRAFI DI PULAU SAUGISansanikhs
 
soal simulasi olimpiade kebumian tingkat nasional.pdf
soal simulasi olimpiade kebumian tingkat nasional.pdfsoal simulasi olimpiade kebumian tingkat nasional.pdf
soal simulasi olimpiade kebumian tingkat nasional.pdfsurianaSMAN2MAJENE
 
Arus ekman dan upwelling k2 e008009
Arus ekman dan upwelling k2 e008009Arus ekman dan upwelling k2 e008009
Arus ekman dan upwelling k2 e008009ferosiscaa
 
Review paper perbaikan nilai satelit dan akustik risko_c551140161
Review paper perbaikan nilai satelit dan akustik risko_c551140161Review paper perbaikan nilai satelit dan akustik risko_c551140161
Review paper perbaikan nilai satelit dan akustik risko_c551140161Risko Aditya
 
Pendugaan air tanah atau batuan dengan metode seismik
Pendugaan air tanah atau batuan dengan metode seismikPendugaan air tanah atau batuan dengan metode seismik
Pendugaan air tanah atau batuan dengan metode seismikOktavia Triana
 
BUMI SEBAGAI PUSAT KEHIDUPAN
BUMI SEBAGAI PUSAT KEHIDUPANBUMI SEBAGAI PUSAT KEHIDUPAN
BUMI SEBAGAI PUSAT KEHIDUPANAlifia Laras
 
MATERI 1 SIKLUS HIDROLOGI.ppt
MATERI 1 SIKLUS HIDROLOGI.pptMATERI 1 SIKLUS HIDROLOGI.ppt
MATERI 1 SIKLUS HIDROLOGI.pptAmbar Widuri
 

Similaire à Gejala pasang dan drainase daerah rendah (20)

Pasang surut air laut
Pasang surut air lautPasang surut air laut
Pasang surut air laut
 
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN OCEANOGRAFI DI PULAU SAUGI
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN OCEANOGRAFI DI PULAU SAUGILAPORAN PRAKTEK LAPANGAN OCEANOGRAFI DI PULAU SAUGI
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN OCEANOGRAFI DI PULAU SAUGI
 
Mklh arus ekman
Mklh arus ekmanMklh arus ekman
Mklh arus ekman
 
soal simulasi olimpiade kebumian tingkat nasional.pdf
soal simulasi olimpiade kebumian tingkat nasional.pdfsoal simulasi olimpiade kebumian tingkat nasional.pdf
soal simulasi olimpiade kebumian tingkat nasional.pdf
 
Arus ekman dan upwelling k2 e008009
Arus ekman dan upwelling k2 e008009Arus ekman dan upwelling k2 e008009
Arus ekman dan upwelling k2 e008009
 
Materi Geografi SMA
Materi Geografi SMAMateri Geografi SMA
Materi Geografi SMA
 
Review paper perbaikan nilai satelit dan akustik risko_c551140161
Review paper perbaikan nilai satelit dan akustik risko_c551140161Review paper perbaikan nilai satelit dan akustik risko_c551140161
Review paper perbaikan nilai satelit dan akustik risko_c551140161
 
Pasang Surut
Pasang SurutPasang Surut
Pasang Surut
 
1718 chapter ii
1718 chapter ii1718 chapter ii
1718 chapter ii
 
Gelombang pasut
Gelombang pasutGelombang pasut
Gelombang pasut
 
75342 gft dimas(1)
75342 gft dimas(1)75342 gft dimas(1)
75342 gft dimas(1)
 
Iklim
IklimIklim
Iklim
 
Pelabuhan ke 3
Pelabuhan ke 3Pelabuhan ke 3
Pelabuhan ke 3
 
Atmospheric influence
Atmospheric influenceAtmospheric influence
Atmospheric influence
 
Perubahan Iklim Natural
Perubahan Iklim Natural Perubahan Iklim Natural
Perubahan Iklim Natural
 
Pendugaan air tanah atau batuan dengan metode seismik
Pendugaan air tanah atau batuan dengan metode seismikPendugaan air tanah atau batuan dengan metode seismik
Pendugaan air tanah atau batuan dengan metode seismik
 
BUMI SEBAGAI PUSAT KEHIDUPAN
BUMI SEBAGAI PUSAT KEHIDUPANBUMI SEBAGAI PUSAT KEHIDUPAN
BUMI SEBAGAI PUSAT KEHIDUPAN
 
Oseanografi: Arus Laut
Oseanografi: Arus LautOseanografi: Arus Laut
Oseanografi: Arus Laut
 
1718 chapter ii
1718 chapter ii1718 chapter ii
1718 chapter ii
 
MATERI 1 SIKLUS HIDROLOGI.ppt
MATERI 1 SIKLUS HIDROLOGI.pptMATERI 1 SIKLUS HIDROLOGI.ppt
MATERI 1 SIKLUS HIDROLOGI.ppt
 

Plus de infosanitasi

Permen pupr24 2014
Permen pupr24 2014Permen pupr24 2014
Permen pupr24 2014infosanitasi
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...infosanitasi
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...infosanitasi
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...infosanitasi
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...infosanitasi
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...infosanitasi
 
Permen PUPR pupr26 2014
Permen PUPR pupr26 2014Permen PUPR pupr26 2014
Permen PUPR pupr26 2014infosanitasi
 
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019infosanitasi
 
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program SanitasiUsulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasiinfosanitasi
 
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019infosanitasi
 
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehatan
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang KesehatanPengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehatan
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehataninfosanitasi
 
Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015
Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015
Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015infosanitasi
 
Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015
Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015
Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015infosanitasi
 
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBM
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBMKesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBM
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBMinfosanitasi
 
Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019
Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019
Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019infosanitasi
 
Peraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
Peraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan SanitasiPeraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
Peraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan Sanitasiinfosanitasi
 
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...infosanitasi
 
Tahap Implementasi Pembangunan Sanitasi Permukiman
Tahap Implementasi Pembangunan Sanitasi PermukimanTahap Implementasi Pembangunan Sanitasi Permukiman
Tahap Implementasi Pembangunan Sanitasi Permukimaninfosanitasi
 
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015infosanitasi
 
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...infosanitasi
 

Plus de infosanitasi (20)

Permen pupr24 2014
Permen pupr24 2014Permen pupr24 2014
Permen pupr24 2014
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Permen PUPR pupr26 2014
Permen PUPR pupr26 2014Permen PUPR pupr26 2014
Permen PUPR pupr26 2014
 
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019
 
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program SanitasiUsulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
 
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019
 
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehatan
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang KesehatanPengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehatan
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehatan
 
Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015
Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015
Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015
 
Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015
Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015
Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015
 
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBM
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBMKesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBM
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBM
 
Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019
Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019
Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019
 
Peraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
Peraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan SanitasiPeraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
Peraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
 
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...
 
Tahap Implementasi Pembangunan Sanitasi Permukiman
Tahap Implementasi Pembangunan Sanitasi PermukimanTahap Implementasi Pembangunan Sanitasi Permukiman
Tahap Implementasi Pembangunan Sanitasi Permukiman
 
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015
 
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
 

Dernier

PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANPPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANdewihartinah
 
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaTajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaHaseebBashir5
 
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiPerspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiSeta Wicaksana
 
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaSlide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaNovrinKartikaTumbade
 
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...FORTRESS
 
Manajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf man
Manajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf manManajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf man
Manajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf manrasyidakhdaniyal10
 
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1alvinjasindo
 
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...FORTRESS
 
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang PopulerSV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang PopulerHaseebBashir5
 
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptxerlyndakasim2
 
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak BonusUNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonusunikbetslotbankmaybank
 
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptxDRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptxnairaazkia89
 
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama LinkajaUNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkajaunikbetslotbankmaybank
 
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptxBab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptxlulustugasakhirkulia
 
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptxASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptxMuhammadDidikJasaGb
 
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing SoloCALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solojasa marketing online
 
Nilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdg
Nilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdgNilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdg
Nilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdgNajlaNazhira
 
04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................rendisalay
 
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxMemaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxSintaDosi
 

Dernier (20)

PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANPPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
 
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaTajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
 
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiPerspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
 
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaSlide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
 
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
 
Manajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf man
Manajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf manManajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf man
Manajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf man
 
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
 
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
 
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang PopulerSV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
 
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
 
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak BonusUNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
 
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptxDRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
 
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotecabortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
 
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama LinkajaUNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
 
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptxBab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
 
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptxASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
 
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing SoloCALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
 
Nilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdg
Nilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdgNilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdg
Nilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdg
 
04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................
 
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxMemaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
 

Gejala pasang dan drainase daerah rendah

  • 1. GEJALA PASANG DAN DRAINASE DARI DAERAH RENDAH 1. TERJADINYA PASANG 1.1 Penyebab Pasang adalah perubahan aras air laut yang berdaur ulang, yang disebabkan terutama oleh gaya tarik dan gaya sentrifugal yang berkaitan dengan gerakan relatif dari bumi, bulan dan matahari. Pengaruh bulan pada timbulnya pasang itu dua kali lebih besar dari pada pengaruh matahari. Hal ini disebabkan oleh karena massa matahari jauh lebih besar namun jaraknya ke bumi relatif lebih jauh. Dengan mengacu pada Gambar 1, nyatalah bahwa pada saat bulan baru dan bulan purnama: pengaruh bulan dan matahari pada timbulnya pasang akan saling memperkuat, sehingga akan terjadi pasang paling besar; pasang tersebut dinamakan pasang purnama. Sebaliknya, pada saat awal dan akhir perempatan bulan, pengaruh dari matahari dan bulan akan saling bertolak sehingga tinggi pasang akan minimum. Buaian pasang minimum ini dinamakan pasang perbani. 1.2 Pola Pasang Di daerah lintang rendah, maka pasang akan berlangsung selama 12,4 jam, sehingga akan mempunyai 2 air tinggi dan 2 air rendai dalam 1 hari. Pasang seperti ini dinamakan semi- diurnal. Di daerah lintang yang lebih tinggi, yang lebih menonjol adalah diurnal (yang mem- punyai periode lebih ukuran 24,6 jam besarnya). Daur pasang purnama dan perbani yang direkam pada bulan Oktober di bagian keluar sebelah barat Segara Tuahan, yang terletak di dekat laut terbuka diperlihatkan di Gambar 2. Segara Anakan itu adalah lagun pasang yang besar di bagian Selatan Pantai Jawa kira-kira 20 km di sebelah barat Cilacap. Badan air itu luas permukaannya 27 km2 pada ketinggian pasang purnama rata-rata dan berhubungan dengan laut pada dua tempat pasang keluar. Tahap bulan yang bersangkutan juga diperlihatkan di Gambar 2. 1
  • 2. 2 2
  • 3. Gambar 2. Daur pasang purnama dan perbani yang direkam pada bulan Oktober 3 3
  • 4. 2. PERAMALAN PASANG 2.1 Teori Keseimbangan Hubungan antara gejala astronomi dan pasang telah diketahui selama berabad-abad. Gagasan modern yang ada bisa dirumit sampai Teori Keseimbangan yang dikemukakan oleh Darwin pada tahun 1898. Teori keseimbangan mengasumsikan bahwa bumi itu bulatan seragam yang berotasi pada sumbunya dan mempunyai selimut air yang menutupi permukaannya. Selain itu diasumsikan bahwa selimut air tersebut tetap diam sementara bumi berotasi. Akibat gaya sentrifugal dan gaya tarik (gravitasi) yang berkaitan dengan berputarnya bumi dan bulan pada satu sumbu yang sama, serta bumi dan matahari pada satu sumbu yang sama pula, maka penutup air yang bulat itu diubah bentuknya menjadi ellipsoid, sehingga seorang pengamat di seberang titik di permukaan bumi (yang berotasi), akan mengalami perubahan aras laut yang menanggapi pasang, ketika ia bergerak, melalui permukaan air diam yang mengairi bentuk (deformed). Dalam praktek, pasang itu tidak persis serupa dengan skema ideal yang diusulkan oleh teori keseimbangan, terutama karena: 1. Nyatanya massa air itu tidak mencapai keseimbangan, akan tetapi kecepatan tempuhnya dikendalikan oleh kedalaman air. Hal ini menerangkan mengapa selama pengamatan pasang purnama, pasang tinggi adalah dalam kondisi rata-rata 180° diluar fase dengan gaya maksimum penuntul pasang pada tengah hari dan tengah malam. 2. Pengaruh gaya coriolis itu penting untuk gerak pasang berskala besar, karena gaya-gaya yang tersangkut yang lain itu relatif kecil. 3. Pengaruh geser memperkeras atau memperkuat akibat yang disebabkan oleh bentuk dasar laut. (untuk bentuk matematika detail dari pokok masalah ini, harap diacu Ippen, Arthur T. 1986. Estuary and Coastline Hydrodynamics, (Bab 4) Mc Grawhill Book Company, Inc.) 4. Pengaruh massa lahan. 5. Studi mengenai peta pasang (yang memperlihatkan garis-garis yang tiap titiknya menggambarkan pemindahan maksimum yang terjadi secara bersamaan), memperlihatkan bahwa gaya yang meningkatkan pasang itu menimbulkan osilasi diam dan bukan gelombang pasang di seluruh dunia. 6. Kemungkinan beresonansinya teluk dan masukan yang berhubungan dengan laut yang kekerapan osilasi diamnya di cekungan lautan mendekati osilasi alami dari masa air di 4
  • 5. dalam teluk dan masukan itu. Resonansi itu pokoknya bertanggung jawab atas adanya jarak pasang yang sangat besar yang terjadi di beberapa tempat di dunia ini. Sebagai akibat dari faktor di atas maka Teori Keseimbangan tidak dapat dipakai untuk meramalkan amplitudo maupun fase dari pasang. Namun Teori Keseimbangan itu penting karena bisa memperlihatkan bagaimana gejala pasang dapat dipecah menjadi komponen- komponennya, yang masing-masing dihubungkan dengan daur matahari maupun bulan. 2.2 Analisis Harmonik Metode Analisis Harmonik adalah metode yang biasanya dipakai untuk meramalkan keragaman pasang di seberang lokasi yang ditentukan. Metode ini menyangkut penganalisaan pengukuran pasang sebelumnya di lokasi tersebut yang dilakukan dalam selang waktu yang lama. Selang waktu minimum yang diperlukan untuk analisis harmonik adalah 1 (satu) tahun, meskipun periode selama 19 tahun itu lebih baik. Metode ini didasarkan pada suatu premis (dari teori Keseimbangan) bahwa resultan pasang di seberang titik itu terdiri atas bagian-bagian yang masing-masing berhubungan dengan suatu daur bulan dan matahari yang khusus. Di hampir semua kasus, pasang yang terukur bisa diwakili dengan ketepatan yang lumayan, apabila kira- kira 10 komponennya dipertimbangkan. Selang waktu untuk masing-masing komponen itu ditentukan dari pemahaman sistem matahari, bumi dan bulan, dan bersilang antara 12,4 jam- jaman sampai 19 tahunan. Peramalan pasang melalui analisis harmonik bisa dipisah menjadi dua tahapan: (i) Pengukuran data dianalisis untuk menentukan fase yang tidak diketahui dan karakteristik amplitudo dari setiap pembentuk pasang di suatu lokasi yang ditentukan. (ii) Hasilnya (i), dipakai untuk meramal keragaman pasang yang akan datang di lokasi tersebut. 2.3 Faktor Penyebab Perbedaan antara Pasang Ramalan dan Kenyataan Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan pasang yang aktual secara kentara berbeda dari tinggi ramalannya. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah a) Geseran angin yang menyebabkan permukaan laut mengambil kelerengan yang secara inverse sebanding dengan kedalaman air. b) Tekanan barometrik yang beragam yang bisa mengubah aras air sampai 10 mm per milibar perubahan tekanan. Ragam tekanan barometer juga bisa menimbulkan osilasi sementara yang agak besar yang ditambahkan secara super impase pada pasang. c) Kerapatan air. d) Arus. e) Aliran sungai pada muara yang dipengaruhi pasang. 5
  • 6. f) Faktor jangka menengah atau jangka panjang seperti naiknya aras air di dunia yang disebabkan oleh mencairnya penutup es di kutub (pengaruh rumah kaca) dan dorongan gaya geologi. 3. PENGARUH PASANG PADA PERILAKU BANJIR DAN DRAINASE Pengaruh pasang di dalam sungai bisa cukup jauh. Pola pasang itu ketika bergerak, masuk sungai atau saluran akan ditahan dan akhirnya mengecil dan hilang. Penetrasi pasang ini dibarengi dengan penggagasan air laut asin. Menurut perkiraan Dr. Walter Jewman di City University of New York dan Dr. Rhodes Fairbridge of Columbia University, menulis dalam jurnal ’Natural’, aras laut rata-rata telah naik kira-kira 100 mm sejak 1982, meskipun secara potensial naiknya 130 mm bila diperhitungkan jumlah waduk yang telah dibangun manusia sejak 1982. Besar dan jauhnya penggerusan pasang dan air asin terutama tergantung pada aliran sungai. Penggerusan tersebut akan selalu lebih besar pada sungai dengan aliran yang mempunyai debit rendah daripada yang debitnya tinggi. Morfologi sungai juga mempunyai pengaruh. Di beberapa sungai buaian pasang dan penggogosan air asin masih bisa dilihat sampai 100 - 200 km masuk ke daratan. Pola pasang yang direkam selama tahun 1980 dan 1982 di Tidareja di Kali Cibeureum kira-kira 20 km di sebelah hulu masuknya ke Segara Anakan dapat dilihat di Gambar 4. Gambar tersebut memperlihatkan bagaimana kentaranya perubahan pasang di Sidareja pada saat aliran rendah namun mempunyai pengaruh yang bisa diabaikan selama aliran tinggi. Keragaman pasang pada aras air di pantai biasanya bisa diramalkan dengan tingkat kepercayaan cukup baik, bila digunakan suatu program pengukuran dan atau tebal pasang yang ada. Namun peramalan tersebut akan lebih sukar untuk sungai-sungai pasang. Metode komputasi banyak tersedia untuk menghitung aras air pada jarak yang berlainan, yang masuk semakin ke hulu sungai, dan untuk berbagai kondisi luahnya. Contoh dari metode yang diutarakan tadi adalah Model komputasi "BRANCH" yang dibuat oleh USGS. Program ini telah diadaptasikan untuk IBM - Compatible PC (1986) dan dengan sukses telah digunakan di Proyek Centading, untuk memodelkan hidrodinamika dari Lagun Segara Anakan dan sungai pasang yang mengalir ke lagun tersebut. 6
  • 7. 4. DRAINASE DAERAH YANG RENDAH 4.1 Teknik yang Dipakai Drainase dari daerah yang rendah bisa dilakukan dengan salah satu atau lebih cara-cara berikut ini : 1) Pembangunan tanggul pasang di sekeliling daerah rendah tersebut. 2) Pembangunan tanggul sepanjang sungai dan saluran drainase yang melewati daerah rendah tersebut. 3) Pembangunan polder (atau kompartemen) yang masing masing ditangguli dan mempunyai keluaran individual ke sistem drainasenya (lihat gambar 3). Bila suatu tanggul merentas suatu jalan drainase alam, maka suatu saluran pengumpul harus diupayakan untuk mengumpulkan aliran drainasenya yang kalau tidak akan melimpas sepanjang tanggul saluran pengumpul tersebut pengumpul tersebut didesain untuk menyalurkan aliran semacam itu ke keluaran dari kompartemen. Tidak diperbolehkan ada aliran dari satu kompartemen lainnya. 4) Penggunaan pintu pengendali di keluaran dari kompartemen untuk mencegah aliran balik pada saat pasang naik dan/atau saat luah air tinggi. Pintu pengendali bisa otomatis atau yang dioperasikan secara manual, yakni pintu geser. 5) Penggunaan peralatan pompa. 6) penyediaan suatu cekungan penahan yang volumenya cukup dan kapasitas pintu keluar di setiap keluaran kompartemen untuk menyimpan sementara air limpasan dari hujan badai yang kritis sampai air tersebut dapat diluahkan pada suatu periode yang cocok dari daur pasang. 7
  • 8. Gambar 3. Denah Polder Pada Umumnya 8
  • 9. Gambar 4. Pola pasang surut di daerah Sidareja 9 9
  • 10. 4.2 Pentingnya Survey Perlu ditekankan bahwa pengukuran tanah yang detil adalah kunci bagi pembuatan denah drainase yang berhasil terutama untuk daerah lahan yang rendah seluruh survei dapat dengan tepat diikatkan ke suatu bidang persamaan yang berhubungan dengan air laut rata rata. 4.3 Contoh Masalah Polder (atau kompartemen) yang diperlihatkan dalam gambar 5a meluahkan airnya ke suatu sungai yang dipengaruhi pasang yang terletak di dekat di hilir keluaran polder untuk kondisi pasang purnama dan aliran musim hujan yang umumnya di berikan di gambar 5b. Ada cekungan penahan dekat di hulu keluaran polder karakteristik hubungan volume dengan ketinggiannya diberikan di gambar 5c. Suatu penampang yang dipotong melalui keluaran diperlihatkan di gambar 5.d. Penelitian Hidrologi memperlihatkan bahwa banjir di sungai tidak terjadi pada saat yang sama dengan banjir di daerah perkotaan karena banjir sungai mempunyai waktu pemusatan atau konsentrasi yang lebih lama. Pintu pengendali yang ada di pengeluaran polder terdiri atas 2 pipa beton berdiameter 1200 mm yang dipasangi dengan pintu gerak yang disetimbangkan oleh pegas. Aras dasar bagian dalam pipa diletakkan pada + 0,5 m BPP (Bidang Persamaan Peta). Apakah struktur pintu pengendali yang ada cukup untuk menahan banjir di perumahan yang ada di sekeliling cekungan penahan selama pasang purnama? Aras lantai dari perumahan terendah di dekat cekungan tersebut adalah + 2,7 m BPP. Suatu hidrograf aliran di cekungan penahan telah disediakan untuk hujan badai 1 dalam 20 tahunan dengan jujuh 1 jam, 6 jam, 12 jam dengan menggunakan Metode Rational. Grafik tersebut diberikan di Gambar 6. 10
  • 11. Gambar 5. Layout dan perhitungan polder 11
  • 12. Gambar 6. Macam-macam bentuk inflow hidrograf 12