Opsi Teknologi Pengelolaan Air Limbah Permukiman. Terdapat berbagai pilihan teknologi pengelolaan air limbah permukiman, baik sistem onsite (setempat) maupun sistem off-site (kawasan dan perkotaan).
3. Potret Sanitasi Indonesia
BABs
Jamban dengan
kualitas buruk
Sampah di Saluran
Drainase
Limbah Industri yang
belum terolah
Mandi dan Cuci di Sungai
Pembuangan
lumpur tinja ilegal
4. Kerugian Akibat Sanitasi Buruk
75% Sungai & 80% Air Tanah Tercemar
MasyarakatMembayar 25% Lebih
Mahal untuk Air MinumPerpipaan
Kerugian ekonomi akibat sanitasi buruk mencapai
US $ 6,3 Milyar ~ Rp 58 Triliun ~
2,3% GDP Indonesia
Sama saja dengan kebocoran pada angka
pertumbuhan ekonomi Indonesia (Bank Dunia, 2007)
5. Kerugian Akibat Sanitasi Buruk
Investasi sanitasi yang masih belum memadai
• Angka Investasi Sanitasi pada rentang 1970-2000 tercatat hanya sebesar Rp. 200/kap/tahun
• Dalam kurun 5 tahun terakhir terjadi peningkatan investasi sanitasi menjadi Rp.
5.000/kap/tahun
• Masih Jauh dari Angka Investasi Sanitasi Ideal yaituRp 47.000/kap/tahun
6. Cakupan Layanan Air Limbah (Sumber
Data BPS)
51,19 %
Capaian Nasional 2010: 55,54%
Capaian Nasional 2011 : 55,60%
Capaian Nasional 2012: 57,35%
Capaian Nasional 2009 :
Sumber Data BPS
Proporsi Rumah Tangga
yang Memiliki Akses
Terhadap Sanitasi yang
Layak di perkotaan dan
Perdesaan
DKI Jakarta
Bali
D.I. Yogyakarta
Kepulauan Riau
Bangka Belitung
Sulawesi Utara
Kalimantan Timur
Banten
Sulawesi Selatan
Jawa Tengah
Sumatera Utara
Indonesia
Jawa Timur
Riau
Maluku Utara
Jawa Barat
Sulawesi Tenggara
Maluku
Jambi
Aceh
Sulawesi Tengah
Kalimantan Selatan
Sumatera Selatan
Nusa Tenggara Barat
Gorontalo
Sumatera Barat
Lampung
Kalimantan Barat
Sulawesi Barat
Papua Barat
Bengkulu
Kalimantan Tengah
Papua
Nusa Tenggara Timur
87,83
83,26
82,15
73,01
67,64
67,23
66,56
64,15
62,02
59,42
56,47
55,6
54,21
53,29
52,53
52,5
51,43
50,75
50,65
50,1
48,39
48,38
47,36
47,34
46,68
44,67
44,33
43,81
43,4
39,23
39,22
33,72
24,31
23,82
0
Target 2015
62,41 %
20
40
60
80
Sumber : tahun 2012 BPS
100
7. Sasaran Sektor Air Limbah 2010 - 2014
Target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN)
Bebas Buang Air Besar Sembarangan
(BABs) melalui:
- Cakupan layanan sistem off-site 10%: 5%
sistem terpusat + 5% sistem komunal
- Cakupan layanan sistem on-site 90%.
• Stop BABs
• 16 kota dengan IPAL
terpusat dan 226 kota
dengan sistem komunal
Target Percepatan Pembangunan Sanitasi Perkotaan
(PPSP)
RPJMN Targets
PPSP Targets
8. Kebijakan dan Strategi Sektor Air Limbah
1. Peningkatan akses sarana dan prasarana air limbah
2. Peningkatan peran serta masyarakat
3. Pengembangan perangkat peraturan perundangan
4. Penguatan kelembagaan dan peningkatan kapasitas
personil
5. Peningkatan dan pengembangan alternatif sumber
pendanaan
9. PENGEMBANGAN AIR LIMBAH BERDASARKAN ARAS SPATIAL
ARAS SPASIAL
1. REGIONAL
TUJUAN
PENDEKATAN
Pengendalian pencemaran dan perlindungan air
baku
One river, one management
RUANG LINGKUP KEGIATAN
KETERPADUAN
PROGRAM
Identifikasi sumber-2
pencemaran
Station monitoring
IPAL regional
Program kali bersih
Integrated Water
Resources Managemt
2. KOTA
Peningkatan akse spelayanan publik dan kualitas
pelayanan sanitasi dengan minimum mencapai
standar minimal dalam rangka meningkatkan
kualitas kesehatan masyarakat dan perlindungan
lingkungan
•
Pengelolaan air
limbah/sanitasi skala kota
(city wide) dengan
pembangunan secara
bertahap
Fasilitasipembangunan
system sewerage
Fasilitasipeningkatanatau
pembangunan IPLT
Peningkatan pelayanan air
limbah perpipaan skala
kota
Peningkatan akses dan
kualitas pelayanan
sanitasi/air limbah skala
kota (IPLT)
3. KAWASAN
Dukungan terhadap kws permukiman yang layak
huni dan sehat
Mewajibkan setiap
pengembang untuk
menyediakan sewerage pada
kws real estate
Memberikan subsidi kepada
pengembang RSH
Penyusunan aturan
perundangan dan NSPM
Fasilitasi pembangunan
sewerage bertahap
Dukungan prasarana dan
sarana kawasan
pembangunan Rumah
Sehat Sederhana (RSH) GNPSR
Pemberdayaan masyarakat
Sharing dana antara
pemerintah pusat , prop,
kab/kota, LSM dan msayarakat
Stimulasi sistem
pengolahan air limbah
skala komunitas
Fasilitasi pengelolaan
/manajemen
pembangunan
Decentralized wastewater
treattment
Pengembangan Sanitasi
Lingkungan oleh
Masyarakat (SANIMAS)
Kampung Improvement
Program (KIP)
Pemberdayaanmasyarakatuntu
kmembangunjambandenganda
nasendiriatausumber lain nonpemerintah
Percontohan
Penyediaanfasilitatorpem
berdayaanmasyarakat
4. LINGKUNGAN
5. TAPAK
BANGUNAN / PERSIL
Meningkatkan kondisi sanitasi lingkungan pada
masyarakat perkotaan/ perdesaan berdasarkan
kebutuhan dan kesesuaian masyarakat itu sendiri.
Mengubahperilakumasyarakatuntuktidakmembu
angtinjaditempatterbukatetapimembangunserta
menggunakanjamban + septic tank/cublukkembar
Pengembangan
program CLTS
(Community Lead Total
Sanitation)
Penerbitan IMB
Bebas BAB
ditempatterbuka
10. PENDEKATAN DALAM PENGELOLAAN
AIR LIMBAH PERMUKIMAN
Pendekatan
Skala
Penanganan
BerbasisI nstitusi
BerbasisMasyarakat
Skala Lingkungan/
Kawasan
Skala Kota (city wide)
Pengembangan PS pelayanan kota
berdasarkan demand responsive
1.Pro poor
2.Kawasan kumuh &
rawansanitasi
1. Desa :
Model CLTS
On-site
2. Kumuh perkotaan :
Model SANIMAS
Off-site skalakecil
Skala Regional/Nasional
Kota metropolitan & besar : off site
Kota sedang/kecil: off site sistem
/sewerage sistem
terpadu – fokus pada pelayanan
IPLT (peningkatan on site
management)
Kota/kawasan lama:
Shallow/small bore sewer atau
sewerage skala kawasan, terpadu
dengan PS pelayanan kota
mendukung revitalisasi kota lama
Kota/kawasan baru:
Pembangunan sistem sewerage
untuk kawasan Rumah Sederhana
Sehat (RSH)
Mendorong pembangunan sistem
sewerage untuk kota baru melalui
investasi
Pembangunan
prasarana dan
sarana air limbah
mendukung kerja
sama antar
kota/daerah
dalam melindungi
pencemaran
badan air
Prokasih dan
sejenisnya
(one river one
management)
12. ALGORITMA PILIHAN TEKNOLOGI SANITASI
START
KEPADATAN
PENDUDUK
KEPADATAN
.> 400 jiwa/ha ?
SUMBER AIR
YANG ADA
KEPADATAN
.> 300 jiwa/ha ?
y
t
y
t
KEPADATAN
.> 200 jiwa/ha ?
y
t
AIR TANAH
CUKUP ?
t
y
SUMBER AIR
YG
DISARANKAN
DISARANKAN
DILAYANI OLEH
PDAM
DISARANKAN
DILAYANI OLEH
PDAM
AIR TANAH
DIMUNGKINKAN
AIR TANAH >
1,5 m
t
KEDALAMAN
AIR TANAH
PERMEABILITAS
TANAH
PERMEABI
LITAS TINGGI ?
t
KEMIRINGAN
TANAH
KETERSEDIAAN
LAHAN
KEMAMPUAN
MEMBIAYAI &
KECOCOKAN
KEMIRINGAN
>2%?
t
t
SEWERAGE
COCOK ?
y
BIDANG
RESAPAN BISA
DIBUAT ?
y
y
t
INTER
SEPTOR &
SEWERAGE
COCOK ?
t
SHALOW
SEWER COCOK
?
y
PILIHAN
TEKNOLOGI
y
y
Y
SEWERAGE
TANGKI
SEPTIK,
INTERSEPTOR
& SEWER
SHALLOW
SEWER
TANGKI
SEPTIK DG
RESAPAN
COCOK ?
t
t
CUBLUK
TUNGGAL
COCOK ?
y
SMALL
BORED
SEWER
BIOFILTER
y
TANGKI
SEPTIK DG
RESAPAN
CUBLUK
TUNGGAL
t
CUBLUK
BERSAMA
13. APLIKASI PILIHAN TEKNOLOGI SANITASI (contoh)
Tangki Septik
Shalow Sewer
100 s/d 300
jiwa/ha
> 400 jiwa/ha
Conventional Sewerage
14. Pendekatan Berbasis Institusi
• Kota metropolitan & besar : off site /sewerage sistem
• Kota sedang/kecil: off site sistem terpadu – fokus pada pelayanan IPLT (peningkatan
on site management)
• Kota/kawasan lama: Shallow/small bore sewer atau sewerage skala kawasan,
terpadu dengan PS pelayanan kota mendukung revitalisasi kota lama
• Kota/kawasan baru:
• Pembangunan sistem sewerage untuk kawasan Rumah Sederhana Sehat (RSH)
• Mendorong pembangunan sistem sewerage untuk kota baru
Instalasi Pengolahan
Air Limbah Terpusat
15. PEMBANGUNAN & PENGEMBANGAN SISTEM AIR LIMBAH TERPUSAT DI 13 KOTA
Bandung: IPAL Bojongsoang
Cirebon: IPAL Ade Irma,
Kesenden, Perumnas,and
Perumnas Utara
IPAL Suwung, Bali
Yogyakarta: IPAL Sewon
Surakarta: IPAL Mojosongo and
Semanggi
Bali: IPAL Suwung
Medan: IPAL Pulo Brayan
Prapat: IPAL Aji Bata
IPAL Sewon, Yogyakarta
Balikpapan: IPAL Margasari
Banjarmasin: IPAL HKSN,
Lambung Mangkurat, Pekapuran
Raya, Basiri
Jakarta: IPAL Setiabudi & Malaka
Sari
Tangerang: IPAL Sukasari
Manado: IPAL Boulevard
Batam: IPAL Batam Center
IPAL Cirebon
16. PEMBANGUNAN PS AIR LIMBAH
PERPIPAAN AIR LIMBAH SKALA
KOMUNAL (SANIMAS)
MENGEMBANGKAN SISTEM
PERPIPAAN DAN INSTALASI
PENGOLAHAN AIR LIMBAH
(SANITASI TERPUSAT)
MCK ++
SANITASI BERBASIS MASYARAKAT (SANIMAS)
17. Pendekatan Berbasis Masyarakat
Untuk kawasan kumuh perkotaan:
Sanitasi Berbasis Masyarakat
Menitikberatkan pada pemberdayaan masyarakat
– Menerapkan Pendekatan Tanggap Kebutuhan
– Peran pemerintah : provider fasilitator
– Memberikan pilihan yang diinformasikan
(informed choice): aspekteknologi,
pembiayaan, lingkungan,
sosial budaya
dan kelembagaan
IPAL Komunal
Untuk perdesaan:
Community-Led Total Sanitation
- sistem on-site
Tangki Septik
20. Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)
IPLT
Unit
Pengolahan
Setempat
o Tangki septik paling
banyak d igunakan di
Indonesia
o Biofilter
Unit Pengangkut
o Truk tinja
o Motor tinja
o Pengolahan primer: Tangki
Imhoff, bak sedimentasi
o Pengolahan sekunder: sistem
kolam/lagoon, oxidation ditch
o Pengering Lumpur
IPLT Banda Aceh