Tata cara penyusunan biaya operasi dan pemeliharaan drainase
1. TATA CARA PENYUSUNAN BIAYA OPERASI & PEMELIHARAAN
DRAINASE
1. PENDAHULUAN
1.1. Ruang Lingkup
Tata cara penyusunan rencana anggaran biaya ini mencakup ketentuan tentang pengertian,
asumsi dasar perhitungan, komponen biaya operasi dan pemeliharaan.
1.2. Pengertian
Yang dimaksud dengan:
1) Asumsi dasar adalah semua landasan perhitungan pada saat ini dan prakiraan di masa
mendatang yang meliputi berbagai parameter ekonomi makro atau statistik.
2) Biaya operasi adalah semua biaya yang diperlukan untuk menjalankan atau
memfungsikan suatu sistem drainase kota secara optimal.
3) Biaya pemeliharaan adalah semua biaya yang diperlukan untuk menunjang terciptanya
suatu kondisi optimal terhadap operasi sistem yang baik dan pencapaian efektifitas
pemakaian dan tenaga yang ada.
2. PERSYARATAN TEKNIS
2.1. TEKNIS
2.1.1. Biaya operasi dan pemeliharaan sistem drainase kota harus mengacu pada
beberapa asumsi dasar seperti:
1). Periode berlakunya perlindungan
a. Jangka pendek 1 tahun
b. Jangka menengah 5 tahun
c. Jangka panjang 10 tahun
2.1.2. Data Teknis
Beberapa data teknis diperlukan untuk landasan penyusunan biaya operasi dan
pemeliharaan sistem, antara lain:
(1) Rencana produksi sistem sesuai dengan rencana pelayanan:
a. Jangka pendek 1 tahun
b. Jangka menengah 5 tahun
1
2. c. Jangka panjang 10 tahun
(2) Program pemantapan dan pengembangan jaringan drainase
a. Rehabilitasi
b. Peningkatan
c. Perluasan
(3) Rencana peningkatan mutu pelayanan
a. Peningkatan mutu
b. Penyuluhan
c. Rencana pengembangan sumber daya manusia
d. Pendidikan dan pelatihan
2.1.3. Komponen-komponen biaya
Mengacu pada:
(1) Keputusan Menteri Keuangan
(2) Keputusan Menteri Pekerjaan Umum
(3) Harga satuan biaya yang berlaku dan ditetapkan oleh Instansi Teknik Terkait
1. Komponen biaya
Komponen biaya dalam pengelolaan sistem drainase kota terbagi dalam 5
kelompok biaya yaitu:
a. Biaya bahan
b. Biaya peralatan
c. Biaya tenaga operasional
d. Biaya umum dan administrasi
e. Biaya survey dan perencanaan
2. Personil
Dalam operasi dan pemeliharaan sistem drainase kota, personil yang terlibat
adalah:
a. Supervisor (Kepala pekerja)
b. Tenaga operasional lapangan (pekerja)
3. Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam operasi dan pemeliharaan sistem drainase
terdiri dari:
a. Sapu
b. Sekop
c. Gancu
d. Penggaruk
e. Pick Up
f. Shin saw dan mesin pemotong rumput
g. Pompa air
2
3. 4. Administrasi dan Umum
a. Administrasi
b. Humas dan penyuluhan
c. Pelatihan
d. Komunikasi
e. Kendaraan
f. Kesehatan
3. TATA CARA PERHITUNGAN
3.1. Umum
Analisis biaya merupakan tahap penyusunan rencana anggaran biaya, berkaitan dengan
pelaksanaan operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaan. Untuk kemudahan dalam
mendukung program yang telah ditetapkan, lebih lanjut biaya untuk operasi dan pemeliharaan
akan diusulkan dalam bentuk perkiraan biaya tahunan, kecuali untuk kondisi khusus yang
memerlukan alokasi biaya tambahan.
Biaya operasi dan pemeliharaan harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
1) Harga satuan resmi atau kontrak atau kompetitif, kecuali untuk hal-hal khusus.
2) Kemampuan pendanaan Pemerintah Pusat dan Daerah dan tingkat urgensi permasalahan
baik secara rutin atau tahunan atau berkala untuk 3-5 tahun.
3) Rencana tahunan jangka menengah program pemantapan dan pengembangan sistem
drainase kota secara keseluruhan.
4) Pada Biaya operasi dan pemeliharaan periode sebelumnya.
5) Sedapat mungkin mengacu pada peraturan Menteri Keuangan dan Menteri Pekerjaan
Umum mengenai pedoman pengelolaan prasarana dan sarana perkotaan.
3.2. Ruang Lingkup Pembiayaan
Adapun aspek pembiayaan yang berkaitan dengan kegiatan operasi dan pemeliharaan adalah
meliputi :
1) Biaya Operasi
Lingkup pembiayaan kegiatan operasi sistem drainase perkotaan, dapat dikategorikan
sebagai biaya untuk:
a. Pengumpulan data meliputi curah hujan, debit aliran, lahan peruntukan (land use)
perkotaan, harga upah dan bahan, dll;
b. Operasional pintu air, khususnya dibangun dengan sistem hidrolis dengan
menggunakan tenaga listrik dan diesel;
3
4. c. Operasional pompa, menyangkut penggunaan tenaga listrik atau diesel
d. Biaya operasional menyangkut gaji atau lembur atau pengobatan karyawan peralatan
dinas, pembelian alat tulis kantor dan formulir operasi pemeliharaan rekening listrik
dan air untuk perumahan dan lain sebagainya.
2) Biaya Pemeliharaan
Biaya pemeliharaan merupakan komponen biaya yang besar dalam pelaksanaan kegiatan
Operasi dan Pemeliharaan sistem drainase perkotaan, dan estimasinya dibuat menurut
data dalam Buku Catatan Pemeliharaan, yang mencantum lingkup Pekerjaan yang
diperlukan, berdasarkan hasil inspeksi dan dokumentasi lapangan.
Lingkup pembiayaan kegiatan pemeliharaan sistem drainase perkotaan dapat
diklasifikasikan sebagai:
a. Biaya pemeriksaan dan pemeliharaan rutin adalah bentuk pemeliharaan yang
bersifat periodik, dengan tujuan agar setiap sub sistem dapat berfungsi dengan baik
selama umur rencana yang meliputi kegiatan:
1) Memeriksa kondisi saluran dan bangunan pelengkap,
2) Membersihkan saluran rumput, sampah dan lain-lain,
3) Membersihkan endapan dan sampah disekitar bangunan inlet drain, outfall,
gorong-gorong, pintu air, filter sampah, pompa dan rumah pompa dan lain-
lain,
4) Memberi atau mengganti pelumas pada kendaraan truk dan alat berat lainnya,
5) Service mesin kendaraan truk dan alat berat lainnya,
6) Membersihkan pompa dan peralatan hidrolis pintu.
b. Biaya pemeliharaan ringan dan darurat merupakan upaya perbaikan darurat dan
temporer pada sub sistem drainase perkotaan mengingat keterbatasan dana,
sebelum perbaikan berat dapat dilaksanakan, yang terdiri dari kegiatan:
1) Menutup bocoran pada tanggul banjir
2) Memperbaiki pintu yang rusak ringan
3) Memperbaiki tembok atau dinding saluran yang retak
4) Memperbaiki jalan inspeksi
5) Mengganti dan memperbaiki suku cadang pompa kendaraan truk dan alat
berat lainnya.
c. Biaya perbaikan berat, yang bertujuan untuk mengembalikan kondisi dan fungsi
sub sistem drainase perkotaan seperti keadaan semula mengganti peralatan yang
sudah tidak bias dipakai dan meningkatkan efisiensi kerja dengan lingkup kegiatan
yang terdiri dari:
4
5. 1) Perbaikan sayap atau dinding saluran dan bangunan yang runtuh;
2) Perbaikan tanggul banjir dan tanggul saluran yang mengalami penurunan atau
bobol;
3) Mengganti pintu air yang rusak dan tidak dapat diperbaiki;
4) Menambah dan memperluas bangunan;
5) Service besar atau turun mesin kendaraan truk dan alat berat lainnya;
6) Mengganti kendaraan truk dan alat berat lainnya yang rusak dan tidak dapat
diperbaiki;
7) Menambah peralatan kerja;
3.2.1. Tata Cara Penyusunan Anggaran
Beberapa cara yang digunakan untuk memperkirakan jumlah anggaran biaya yang dibutuhkan
untuk pelaksanaan kegiatan operasi dan pemeliharaan, adalah meliputi:
1) Berdasarkan hasil inventarisasi dan dokumentasi komponen atau sub sistem drainase
perkotaan dan mengasumsikan biaya operasi dan pemeliharaan rata-rata untuk berbagai
kategori saluran dan bangunan pelengkap;
2) Berdasarkan perkiraan biaya operasi dan pemeliharaan sebelumnya yang dibuat setahun
sebelumnya, ditambah dengan beberapa penyesuaian yang diperlukan sebelum
diperkirakan secara lebih detail pada pelaksanaan kegiatan yang sesuai dengan catatan
pada Buku Catatan Operasi dan Pemeliharaan;
Berkaitan dengan penyusunan anggaran biaya kegiatan operasi dan pemeliharaan diperlukan
data-data terdiri dari:
1) Inventarisasi dan dokumentasi saluran serta bangunan pelengkap
2) Kebutuhan personil pelaksana terhitung mulai dari pekerja hingga penanggung jawab
sistem drainase
3) Daftar prioritas usulan pemeliharaan
4) Lingkup kebutuhan untuk operasional
5) Buku catatan atau dokumentasi pemeliharaan
6) Volume pekerjaan yang akan diperbaiki
7) Inventarisasi peralatan
8) Harga satuan upah dan bahan
9) Daftar gaji atau honor pegawai yang berstatus tetap dan tidak tetap
10) Kebutuhan bahan untuk pelaksanaan
11) Data-data seperti di atas untuk periode tahun sebelumnya
5