Dokumen tersebut membahas tentang konsep iman, kufur, dan syirik dalam Islam. Iman meliputi keyakinan dalam hati, pengakuan dengan lisan, dan diwujudkan dalam perbuatan. Kufur adalah penolakan terhadap keberadaan Allah, sedangkan syirik adalah menyembah selain Allah. Dokumen ini juga membedah tiga aspek Islam yaitu aqidah, syariat, dan akhlak.
4. BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Dikalangan masyarakat umum pada era globalisasi sekarang ini
permasalahan dalam islam yang di anggap sudah menjadi kebiasaan dan
menyepelekan mengenai ajaran Islam adalah masalah iman dan kufur. Jika
diperhatikan, pandangan yang berkembang dikalangan masyarakat awam
mengenai iman dan kufur, mereka mempermasalahkan apakah iman sebatas
pengakuan dan pembenaran saja . Hal ini sangat penting karena kufur adalah
penyimpangan dalam agama dan termasuk dosa besar. Walaupun, banyak
masyarakat yang mengetahui, tetapi masih tetap melakukan kesalahan
tersebut.
Iman dan kufur mulai dipersoalkan ketika aliran Khawarij memandang
semua yang menerima tahkim adalah kafir. Bagi aliran Khawarij, Iman adalah
‘Ketaatan’. Maksudnya iman tidak cukup hanya diucapkan dengan lisan,
melainkan harus dibuktikan dengan perbuatan, karena itulah yang merupakan
penentu iman dalam islam. Karena, menurut aliran Khawarij bagi yang
melakukan dosa besar adalah kafir.
5. B.Rumusan Masalah
1.Bagaimana konsep iman
dalam islam dan aspek-
aspeknya?
2.Bagaimana konsep syirik
dan kufur berserta aspek-
aspeknya?
C.Tujuan
1. Mengkaji permasalahan
dalam agama mengenai
iman dalam islam.
2.Mengkaji permasalahan
dalam islam mengenai
penyimpangan syirik dan
kufur.
6. BAB II
PEMBAHASAN
A. KONSEP ISLAM
• Islam adalah satu-satunya agama yang disyariatkan Allah untuk kesatuan
kalimah (tauhid).
• Islam, satu-satunya agama umat semenjak dari Nuh as, sampai kepada
Muhammad SAW., sebagaimana yang dijelaskan-Nya dalam surat As-Syura
ayat 13 :
“Telah mensyariatkan Allah bagimu satu agama (yaitu Islam), agama
yang telah Dia perintahkan kepada Nuh, yang telah Kami wahyukan
kepadamu, dan agama yang telah Kami perintahkan kepada Ibrahim,
Musa dan Isa, agar kamu tegakkan agama itu dan janganlah kamu
bercerai-berai padanya; sungguh berat atas orang yang musyrik untuk
mengikuti agama yang kamu serukan mereka kepada-Nya, Allah memilih
kepada-Nya orang-orang yang dikehendaki-Nya dan menunjuki orang-
orang yang mau kembali kepada-Nya.”
• Islam satu-satunya agama yang diakui Allah.
7. 1. ASPEK AQIDAH
• Aqidah (akidah) ialah salah satu yang dianut oleh
manusia dan diyakininya, apakah berwujud agama atau
lainnya. Aqidah secara etimologi berarti ikatan atau
sangkutan.
• Aqidah dalam Islam meliputi keyakinan dalam hati
tentang Allah sebagai Tuhan yang wajib disembah,
ucapan dengan lisan dalam bentuk dua kalimah
syahadat, diwujudkan dalam perbuatan dengan amal
shaleh. Akidah dalam Islam harus berpengaruh pada
segala aktivitas yangt dilakukan oleh menusia. Sehingga
aktivitas tersebut dapat bernilai ibadah.
8. 2. ASPEK SYARI’AH
Syari’ah ialah apa-apa yang disyariatkan atau diharuskan oleh agama atau
lainnya itu bagi seseorang untuk dilaksanakan, berupa peraturan-peraturan dan
hukum-hukum sebagai konsekuensi dari akidah tersebut. Syari’ah berpusat pada
dua segi kehidupan yang cukup mendasar yaitu aspek ibadah dan muamalah.
Aspek ibadah terdiri dari dua jenis yaitu ibadah dalam pengertian umum
dan ibadah dalam pengertian khusus. Ibadah dalam pengertian umum yakni
semua amalan yang diizinkan oleh Allah dan yangn tidak ditetapkan secara
terperinci mengenai keharusan mengerjakannya. Sedangkan ibadah dalam arti
khusus yakni apa-apa yang telah ditetapkan Allah secara terperinci baik tingkat
maupun kaifiyat atau dalam cara-cara tertentu.
Sesuai dengan fungsi, tujuan dan nilai yang terkandung dalam peribadatan
dapat diketahui tiga macam bentuk ibadah yaitu:
a. Ibadah syahsiyah adalah ibadah perorangan dalam rangka pembentukan watak
yang formil yakni kepribadian muslim, seperti ibadah shalat dan syahadat.
b. Ibadah ijtima’iyah syaltout yaitu ibadah kemasyarakatan yang bernilai
amaliyah sosial untuk membentuk rasa tanggung jawab sosial, seperti zakat dan
puasa.
c. Ibadah siyasah adalah ibadah yang secara tidak langsung terkandung aspek
politis biasanya berupa ibadah haji untuk membina persatuan dan kesatuan
umat.
9. 3. ASPEK AKHLAK
Akhlak ialah suatu gejala kejiwaan yang
sudah meresap dalam jiwa, yang dari padanya
timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah,
tanpa mempergunakan pertimbangan terlebih
dahulu. Akhlak adalah suatu diantara tiga
kerangka pola ajaran islam, yaitu aqidah,
syariah, dan akhlak.
10. Pokok-pokok ajaran Al-Quran mengenai akhlak terbagi dalam 6 bidang penerapan sebagai
berikut:
a. Akhlak terhadap diri sendiri
• Memelihara jasmani dengan memenuhi hajat hidup yang pertama yaitu makan dan minum,
tetapi jangan sampai melampaui batas. (Al-A’raf : 31)
• Mengembangkan akalnya supaya cerdas, mempunyai ilmu pengetahuan, agar dapat
membedakan antara yang baik dan yang buruk, antara yang bermanfaat dan yang merusak. (As-
Saba : 46)
• Memelihara jiwa hati nurani, agar dalam kehidupan berlaku ikhlas, tabah dan lain-lain.
b. Akhlak terhadap kaum keluarga
• Setiap anak wajib berbuat baik terhadap ibu dan bapak (Luqman : 14)
• Akhlak suami terhadap istri dan sebaliknya (An-Nisa : 26)
• Akhlak terhadap kaum kerabat yang dilukiskan dalam Al-Quran (Al-Isra : 26)
c. Akhlak terhadap masyarakat
• Memeberikan salam ketika memasuki rumah (An-Nur : 27)
• Dalam urusan dagang setiap muslim harus berlaku jujur (Al-Muthaffilin : 1-3)
• Dalam urusan pemerintahan hendaklah selalu bertanggung jawab dan adil (An-Nisa : 58)
d. Akhlak terhadap makhluk selain manusia
Seperti hewan disediakan Allah untuk dimanfaatkan oleh manusia. Tenaganya boleh
dimanfaatkan, seperti kerbau untuk membajak sawah.
e. Akhlak terhadap alam
Alam ciptaan tuhan ini yang penuh dengan kekayaan dan kenikmatan, pada pokoknya
disediakan Allah untuk kepentingan manusia
f. Akhlak tehadap Allah dan Rasul
11. B. KONSEP IMAN
Pengertian Iman dari segi bahasa kata ‘Iman’ ()إيمان itu
mempunyai akar kata yang sama dengan ‘Aman’ ()أمان. Artinya jika
seseorang beriman kepada sesuatu (seseorang) maka ia akan
berharap memperoleh rasa aman dari yang diimaninya itu.
Yang dimaksud dengan keimanan seseorang terhadap sesuatu,
adalah bahwa dalam hati oraang tersebut telah tertanam
kepercayaan dan keyakinan tentang sesuatu,dan sejak saat itu ia
tidak khawatir lagi terhadap menyelusupnya kepercayaan lain yang
bertentangan dengan kepercayaanya. Keimanan dan amal masih
bersifat relatif, kedua hal itu bisa berorientasi pada keduniawian dan
dirinya. Keimanan dan amal masih bisa menolak kewajiban dan
larangan dari Allah SWT, sedangkan ketundukan dan penyerahan diri
tidak mengenal kata relatif. Ketundukan tidak menolak kewajiban
dan larangan dari Allah SWT. Dalam ketundukan dan penyerahan diri
tersimpulkan ibadah total kepada Allah SWT.
12. C. KUFUR
Kufur adalah tidak mengakui sama sekali akan
adanya Allah, seperti halnya atheis, atau di dunia
sekarang bila ada yang menyebut atheis maka
asosiasinya ialah orang komunis.
Sebenarnya paham atheis ini telah ada semenjak
dulu sebelum adanya paham atheis yang berkembang
atau bergentayangan diseluruh dunia sekarang ini,
sebagaimana yang dijelaskan Allah dalam surat Al-
Jatsiyah, ayat 24, 25, 26. Didalam Al-quran paham ini
disebut Allah dengan nama al-Dahriyyu. Al- Dahriyyu
ialah orang yang menyeleweng atau menyimpang dari
agama yang benar, yang mengatakan bahwa alam ini
telah kekal adanya tanpa ada permulaanya.
13. Pembagian Kufur
Yang menyebabkan seseorang keluar dari agama
islam antara lain :
a. Kekafiran dengan cara mendustakan
b. Kekufuran disebabkan sifat enggan, dan
sombong atau takabur, padahal hati
membenarkan atau mengakui
c. Kufur bimbang dan ragu
d. Kufur dengan cara memalingkan hati dan tak
mau menoleh
e. Kufur nifaq atau disebut dengan orang munafik
14. D. SYIRIK
Syirik adalah lawan dari beriman kepada
uluhiyah Allah (keberadaan Allah sebagai satu-
satunya sembahan yang haq) semata. Syirik
adalah perbuatan maksiat yang terbesar disisi
Allah Ta’ala dan syirik merupakan satu-satunya
dosa yang tidak akan diampuni oleh Allah.
15. Allah SWT berfirman
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni
dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa
yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang
dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang
mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah
berbuat dosa yang besar.” (An-Nisa : 48)
16. Macam-macam Syirik
1. Syirik Besar
Syirik besar yaitu seseorang hamba
memalingkan salah satu bentuk ibadah kepada
selain Allah SWT. Syirik besar terbagi menjadi
empat macam, yaitu :
a. Syirik dalam doa
b. Syirik niat
c. Syirik thaat
d. Syirik mahabbah
17. 2. Syirik Kecil
Syirik kecil adalah setiap ucapan atau perbuatan
yang menjadi wasilah (perantara) dan jalan penyebab
terjerumus kepada syirik besar. Contoh syirik kecil yaitu
menjadikan kuburan sebagai masjid (tempat ibadah).
Yaitu dengan ia melakukan shalat di kuburan, atau
membangun masjid di atas salah satu kuburan. Dalilnya
adalah sabda Nabi SAW :
“Semoga laknat Allah atas orang-orang Yahudi dan
Nashrani, mereka menjadikan kuburan para Nabi
mereka sebagai masjid (tempat ibadah).” (HR.Al-
Bukhari dan Muslim).
18. BAB III
PENUTUP
Islam adalah satu-satunya agama yang disyariatkan Allah
untuk kesatuan kalimah (tauhid). Selain itu, Islam satu-satunya
agama yang diakui Allah. Tidaklah semua agama itu baik dalam
pandangan dan penegasan Allah. Satu-satunya agama yang diakui-
Nya sah dan baik adalah agama Islam, yang lain bathil. Islam terbagi
menjadi menjadi tiga aspek, yaitu aqidah, syari’ah dan akhlak.
Yang dimaksud dengan keimanan seseorang terhadap sesuatu,
adalah bahwa dalam hati orang tersebut telah tertanam
kepercayaan dan keyakinan tentang sesuatu,dan sejak saat itu ia
tidak khawatir lagi terhadap menyelusupnya kepercayaan lain yang
bertentangan dengan kepercayaanya.
Bentuk penyimpangan dalam agama Islam dapat berupa Kufur
dan Syirik. Kufur dan Syirik merupakan dosa besar yang tidak
diampuni Allah, kecuali yang dikehendaki-Nya.
19. Daftar Pustaka
Drs. K Permadi, SH, Iman dan Taqwa menurut Al-
Qur'an,(Jakarta:PT. Rineka Cipta ,1995) cet kedua hlm.6
Aziz Abdul, Pelajar Tauhid untuk tingkat
lanjutan,(Jakarta:Yayasan As-Sofwa,1999),hal,24
A'la Abul Maududi, Dasar Iman,(Bandung:Penerbit
Pustaka, 1986),cet pertama hlm3
http://29syams.blogspot.com/2012/04/makalah-
tauhid-konteks-islam-iman-kufur.html