Routing protocol adalah protokol komunikasi antar router untuk berbagi informasi tentang jaringan dan koneksi. Ada beberapa jenis routing protocol seperti RIP, OSPF, EIGRP, dan BGP yang bekerja berdasarkan prinsip distance vector dan link state. Setiap protocol memiliki kelebihan dan kekurangan tertentu yang sesuai untuk jenis jaringan dan skala yang berbeda.
1. ROUTING PROTOCOL
Kelompok 3
Irman Budiman (10215017)
Muhamad Tian Septiadi (10215020)
Dianto Setiyadi (10215022)
Muhammad Ali Aminullah (10215027)
Agung Abdurakhmam (10215042)
2. ROUTING PROTOCOL
Routing protokol adalah komunikasi antara router. Routing protokol mengijinkan router untuk sharing informasi
tentang jaringan dan koneksi antar router. Router menggunakan informasi ini untuk membangun dan memperbaiki
tabel routingnya. Ada beberapa dynamic routing untuk IP.
Link state Atau disebut juga protocol shortest-path-first,
setiap router akan menciptakan tiga buah table terpisah.
Satu dari table ini akan mencatat perubahan dari network-
network yang terhubung secara langsung, satu table lain
menentukan topologi dari keseluruhan internetwork, dan
table terakhir digunakan sebagai routing table. OSPF
adalah sebuah routing protocol IP yang sepenuhnya link-
state. Protocol link-state mengirim update-update yang
berisi status dari link mereka sendiri ke semua router lain
di network.
Distance vector Protocol distance-vector
menemukan jalur terbaik ke sebuah network remote
dengan menilai jarak. Route dengan jarak hop yang paling
sedikit ke network yang dituju, akan ,menjadi route
terbaik. Baik RIP dan IGRP adalah routing protocol jenis
distance-vector. RIP dan IGRP mengirim semua routing
table ke router-router yang terhubung secara lansung.
3. INTERIOR ROUTING PROTOCOL
Interior Routing Protocol biasanya digunakan pada jaringan yang
bernama Autonomous System, yaitu sebuah jaringan yang berada hanya dalam
satu kendali teknik yang terdiri dari beberapa subnetwork dan gateway yang
saling berhubungan satu sama lain.
4. JENIS – JENIS ROUTING PROTOCOL
• RIP (Routing Information Protocol)
• IGRP (Interior Gateway Routing Protocol)
• OSPF (Open Short Path First)
• EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol)
• BGP (Border Gateway Protocol)
5. RIP (Routing Information Protocol)
RIP adalah sebuah protokol routing dinamis yang digunakan dalam jaringan LAN
(Local Area Network) dan WAN (Wide Area Network). Oleh karena itu protokol ini
diklasifikasikan sebagai Interior Gateway Protocol (IGP). Protokol ini menggunakan
algoritma Distance-Vector Routing. RIP terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
6. RIP (Routing Information Protocol)
Cara Kerja RIP :
• Host mendengar pada alamat broadcast jika ada update
routing dari gateway.
• Host akan memeriksa terlebih dahulu routing table lokal
jika menerima update routing .
• Jika rute belum ada, informasi segera dimasukkan ke
routing table .
• Jika rute sudah ada, metric yang terkecil akan diambil
sebagai acuan.
• Rute melalui suatu gateway akan dihapus jika tidak ada
update dari gateway tersebut dalam waktu tertentu
• Khusus untuk gateway, RIP akan mengirimkan update
routing pada alamat broadcast di setiap network yang
terhubung
Karakteristik :
• Routing protokol distance vector
• Metric berdasarkan pada jumlah
lompatan (hop count) untuk pemilihan
jalur
• Jika hop count lebih dari 15, maka
paket dibuang
• Update routing dilakukan secara
broadcast setiap 30 detik.
7. RIP (Routing Information Protocol)
Kelebihan :
• RIP menggunakan metode Tringgered Update
• RIP memiliki timer untuk mengetahui kapan raouter
harus kembali memberikan informasi routing. jika
terjadi perubahan pada jaringan, sementara timer
belum habis, router tetap harus mengirimkan
informasi routing karena dipicu oleh perubahan
terrsebut (triggered update)
• Mengatur routing menggunakan RIP tidak rumit dan
memberikan hasil yang cukup dapat diterima, terlebih
jika jarang terjadi kegagalan link jaringan.
Kekurangan :
• Jumlah host terbatas
• RIP tidak memiliki informasi tentang subnet setiap
router
• RIP tidak mendukung variabel length subnet
masking (VLSM)
• ketika pertama kali dijalankan hanya mengetahui
cara routing ke dirinya sendiri (informasi local
8. Routing Information Protocol Versi 1
• Hanya mendukung routing classfull
• Tidak ada info subnet yang dimasukkan dalam
perbaikan routing
• Tidak mendukung VLSM (Variabel Length Subnet
Mask)
– Perbaikan routing broadcast
Karakteristik :
• Distance Vector Routing Protocol
• Menggunakan metric yaitu hop count
• Maximum hop count adalah 15. 16 dianggap
sebagai unreachable
• Mengirimkan update secara periodic setiap
30 sec
• Mengirimkan update secara broadcast ke
255.255.255.255
9. Routing Information Protocol Versi 2
Secara umum RIPv2 tidak jauh berbeda dengan RIPv1. Perbedaan yang
ada terlihat pada informasi yang ditukarkan antar router. Pada RIPv2
informasi yang dipertukarkan yaitu terdapat autenfikasi pada RIPv2 ini.
• Mendukung routing classfull dan
routing classless
• Info subnet dimasukkan dalam
perbaikan routing
• Mendukung VLSM (variabel
length subnet mask)
• Perbaikan routing multicast
10. Persamaan dan Perbedaan RIPv 1 & RIPv 2
Persamaan:
• Distance Vector Routing Protocol
• Metric berupa hop count
• Max hop count adalah 15
• Menggunakan port 520
• Menjalankan auto summary secara default
Perbedaan :
• Bersifat classless routing protocol, artinya
menyertakan field SM dalam paket update yang
dikirimkan sehingga RIP v.2 mendukung VLSM & CIDR
• Mengirimkan paket update & menerima paket update
versi 2
• Mengirimkan update ke alamat multicast yaitu
224.0.0.9
• Auto Summary dapat dimatikan
• Mendukung fungsi keamanan berupa
authenticationyang dapat mencegah routing update
dikirim atauditerima dari sumber yang tidak
dipercaya
11. INTERIOR GATEWAY ROUTING PROTOKOL (IGRP)
Interior Gateway Routing Protocol (IGRP) adalah sebuah routing protocol berpemilik yang dikembangkan pada
pertengahan tahun 1980-an oleh Cisco Systems, Inc Cisco tujuan utama dalam menciptakan IGRP untuk menyediakan
protokol yang kuat untuk routing dalam sistem otonomi (AS). IGRP memiliki hop maksimum 255, tetapi defaultnya
adalah 100. IGRP menggunakan bandwidth dan garis menunda secara default untuk menentukan rute terbaik dalam
sebuah internetwork (Composite Metrik).
Pada IGRP ini routing dilakukan secara matematik berdasarkan jarak. Untuk itu pada IGRP ini sudah
mempertimbangkan hal berikut sebelum mengambil keputusan jalur mana yang akan ditempuh. Adapun hal yang harus
diperhatikan: load, delay, bandwitdh, realibility.
Karakteristik :
• Protokol routing distance vector
• Menggunakan composite metric yang
terdiri atas bandwitch, load, delay,
dan realibilty
• Update routing dilakukan broadcast
setiap 90 detik
Kelebihan :
• IGRP memiliki jumlaah hop
maksimum sebanyak 255, dengan
nilai default 100
• IGRP emdukung organisasi banyaak
orang dengan besar internetworks
untuk menggatikan RIP dengan IGRP
Kekurangan :
• Jumlah host terbatas
12. EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol)
Distance vector protocol merawat satu set metric yang kompleks untuk jarak tempuh ke jaringan lainnya. EIGRP
menggabungkan juga konsep link state protocol. Broadcast-broadcast di-update setiap 90 detik ke semua EIGRP router
berdekatan. Setiap update hanya memasukkan perubahan jaringan. EIGRP sangat cocok untuk jaringan besar.
Pada EIGRP ini terdapat dua tipe routing protokol yaitu dengan distance vektor dan dengan Link state. IGRP dan EIGRP
sama-sama sudah mempertimbangkan masalah bandwitdh yang ada dan delay yang terjadi.
Karakteristik :
• Menggunakan protokol routing
enchanced distance vector
• Menggunakan cost load balancing
yang tidak sama
• Menggunakan algoritma kombinasi
antara distance vector dan link -
state
• Menggunakan Diffusing Update
Algoritma(DUAL untuk menghitung
jaulur terpendek.
Kelebihan :
• Melakukan konvergensi secara tepat
ketika menghindari loop
• memerlukan lebih sedikit emori dan
proses
• memerlukan fitur loopavoidance
Kekurangan :
• Hanya untuk router cisco
13. OSPF (Open Short Path First)
OSPF adalah sebuah protocol standar terbuka yang telah dimplementasikan oleh sejumlah vendor jaringan. Jika Anda
memiliki banyak router, dan tidak semuanya adalah cisco, maka Anda tidak dapat menggunakan EIGRP, jadi pilihan
Anda tinggal RIP v1, RIP v2, atau OSPF. Jika itu adalah jaringan besar, maka pilihan Anda satu-satunya hanya OSPF atau
sesuatu yang disebut route redistribution – sebuah layanan penerjemah antar – routing protocol.
OSPF bekerja dengan sebuah algoritma yang disebut algoritma Dijkstra. Pertama sebuah pohon jalur terpendek
(shortest path tree) akan dibangun, dan kemudian routing table akan diisi dengan jalur-jalur terbaik yang dihasilkan
dari pohon tersebut. OSPF hanya mendukung routing IP saja.
Karakteristik :
• Protokol routing link - state
merupakan open standart protokol
routing yang dijelaskna di RFC2328
• Menggunakan alogaritma SPF untuk
menghitung cost terendah
• Update routing dilakukan secara
floaded saat terjadi perubahan
topologi jaringan
• Menggunakan protokol broadcast.
• Antara RIP dan OSPF menggunakan di
dalam Autonomous System (AS)
Kelebihan :
• Tidak meghasilkan routing loop
• Mendukung penggunaan beberapa
metriks sekaligus
• Dapat menghasilkan banyak jalur
kesebuah tujuan
• Waktu yang diperlukan untuk
konvergen lebih cepat
Kekurangan :
• Membutuhkan basis data yang besar
• Lebih rumit
14. BGP (Border Gateway Protocol)
Routing protokol BGP baru dapat dikatakan bekerja pada sebuah router jika sudah terbentuk sesi komunikasi dengan
router tetangganya yang juga menjalankan BGP. Sesi komunikasi ini adalah berupa komunikasi dengan protokol TCP
dengan nomor port 179. Setelah terjalin komunikasi ini, maka kedua buah router BGP dapat saling bertukar informasi
rute.
Untuk berhasil menjalin komunikasi dengan router tetangganya sampai dapat saling bertukar informasi routing, ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan:
• Kedua buah router telah dikonfigurasi dengan benar dan siap menjalankan routing protokol BGP.
• Koneksi antarkedua buah router telah terbentuk dengan baik tanpa adanya gangguan pada media koneksinya..
• Pastikan paket-paket pesan BGP yang bertugas membentuk sesi BGP dengan router tetangganya dapat samp
dengan baik ke tujuannya.
• Pastikan kedua buah router BGP tidak melakukan pemblokiran port komunikasi TCP 179.
• Pastikan kedua buah router tidak kehabisan resource saat sesi BGP sudah terbentuk dan berjalan.
15. BGP (Border Gateway Protocol)
BGP mempunyai mekanismenya sendiri yang unik. Pembentukan sesi BGP ini mengandalkan paket-paket pesan yang
terdiri dari empat macam.
Paket-paket tersebut adalah sebagai berikut:
1. Open Message
Sesuai dengan namanya, paket pesan jenis ini merupakan
paket pembuka sebuah sesi BGP. Paket inilah yang
pertama dikirimkan ke router tetangga
untuk membangun sebuah sesi komunikasi. Paket ini
berisikan informasi mengenai BGP version number, AS
number, hold time, dan router ID.
2. Keepalive Message
Paket Keepalive message bertugas untuk menjaga hubungan
yang telah terbentuk antarkedua router BGP. Paket jenis ini
dikirimkan secara periodik oleh kedua buah router yang
bertetangga. Paket ini berukuran 19 byte dan tidak
berisikan data sama sekali.
3. Notification Message
Paket pesan ini adalah paket yang bertugas
menginformasikan error yang terjadi terhadap sebuah
sesi BGP. Paket ini berisikan field-field yang berisi jenis
error apa yang telah terjadi, sehingga sangat
memudahkan penggunanya untuk melakukan
troubleshooting.
4. Update Message
Paket update merupakan paket pesan utama yang akan
membawa informasi rute-rute yang ada. Paket ini
berisikan semua informasi rute BGP yang ada dalam
jaringan tersebut. Ada tiga komponen utama dalam paket
pesan ini, yaitu Network-Layer Reachability Information
(NLRI), path attribut, dan withdrawn routes.