SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  14
BAB I

                                   PENDAHULUAN




1.1 LATAR BELAKANG

   Dalam dunia manajemen penjualan sangat berpengaruh sekali. Dimana kesuksesan
   sebuah produk diterima oleh masyarakat atau tidak bergantung pada kegiatan penjualan
   produk tersebut. Kegiatan Penjualan dilaksanakan oleh seorang sales person. Sales Person
   mempunyai tugas untuk mengenalkan dan menjual produk. Sebelum terjun ke masyarakat
   sales proses harus memahami proses penjualan.
   Proses penjualan menentukan dan mencatat setiap tahapan yang secara keseluruhan
   mengarah pada produktivitasnya. Aktivitas penjualan yang tidak mengikuti setiap tahapan
   tersebut cenderung berakhir dengan kegagalan. Asalkan terencana dan tertata bagus,
   proses penjualan yang berisi sejumlah tahapan itu akan dapat membantu sales person
   rnengidentifikasi, menganalisis, mengkualifikasi, mengukur peluang, untuk kemudian
   menentukan tahapan selanjutnya. Jika ingin bagus, perencanaan proses penjualan harus
   mengacu pada cara transaksi yang diinginkan pelanggan, dan tidak mengacu pada selera
   sales person.

Untuk dapat mengantisipasi penolakan dari para konsumen, maka dari itu seorang sales
person harus bisa mengatasi keberatan yang dilakukan konsumen. Dengan penjabaran
masalah diatas, maka penulis mengangkat judul ““Mengatasi Keberatan Pada Proses
Penjualan”.




                                                                                         1
1.2 RUMUSAN MASALAH

     Berdasarkan uraian yang telah disampaikan di latar belakang masalah, maka dalam

     makalah ini, permasalahan yang dirumuskan penulis adalah :

    “Bagaimana Mengatasi Keberatan (Handling Objection)?”

1.3 TUJUAN

     1. Agar dapat menerapkan ilmu yang telah diberikan oleh pengajar

     2. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi mahasiswa

     3. Mengumpulkan bahan untuk penulisan makalah sebagai hasil analisa

     4. Agar mahasiswa dapat mengetahui pentingnya materi ini




                                                                                       2
BAB II

                                  LANDASAN TEORI




2.1 MENGATASI KEBERATAN (HANDLING OBJECT)

  Mengatasi Keberatan (Handing Objection) Yaitu proses personal selling di mana
  tenaga penjual melakukan menyelidiki, mengklarifikasi, mengatasi keberatan pelanggan
  untuk membeli. Selama presentasi, pelanggan hampir selalu mempunyai keberatan.
  Demikian juga sewaktu mereka diminta untuk menuliskan pesanan. Masalahnya bisa
  logis, bisa juga psikologis, dan keberatan saling tidak diungkapkan keluar. Dalam
  mengatasi keberatan, tenaga penjual harus menggunakan pendekatan positif, menggali
  keberatan yang tersembunyi, meminta pembeli untuk menjelaskan keberatan,
  menggunakan keberatan sebagai peluang untuk memberikan informasi yang banyak dan
  mengubah keberatan menjadi alasan membeli. Setiap tenaga penjual membutuhkan
  pelatihan dalam hal-hal mengatasi keberatan.
  Supaya seorang sales bisa mengatasi keberatan prospek dengan efektif, tentu saja harus
  bisa membedakan sebuah keberatan propek yang tidak serius dari keberatan yang benar
  benar dimiliki oleh prospek serta kategori dari keberatan itu sendiri.


2.2 TAHAP MENGTASI KEBERATAN


  Ada beberapa tahapan dan cara mengatasinya penolakan keberatan dari customer /
  konsumen yaitu :
  TAHAP 1 - MEMPERHATIKAN
  ini adalah tahap penting , karena merupakan tahapan untuk membuka bagi semua tahap
  lainnya. Pada tahap ini penetuan utama terjadinya sebuah penolakan penting dari seorang
  konsumen / customer. oleh sebab itu " KESAN PERTAMA " yang sempurna harus anda
  bangun dengan sempurna.


  Dalam tahap ini anda harus memahami tanda tanda seorang konsumen yang sudah
  memperhatikan sebuah proses penawaran / penjualan yang di sampaikan seorang sales
  person kepadanya yaitu :


                                                                                           3
•   Customer / konsumen akan membuka komunikasi dengan anda seperti membalas
    sapaan anda baik secara langsung, email atau mengangkat telephone.

•   Customer melayani pertanyaan pertanyaan anda

•   Terjadi kontak pandang pada saat berdialog

•   Customer / konsumen akan fokus sepenuhnya dan memperhatikan apa yang kita
    sedang sampaikan. Dan menghentikan aktifitasnya.

Jika customer / konsumen belum memiliki tanda tanda memperhatikan secara demikian
artinya mereka masih setengah hati dan belum memperhatikan anda secara sungguh
sungguh. dan anda akan mengalami kesulitan untuk melanjutkan ke tahapan
selanjutnya.Namun ada beberapa teknik dan cara " Apa yang harus anda lakukan jika
konsumen belum memperhatikan ?" yaitu :

•   Tetap bersikap tenang dan santun. Jaga jarak dari konsumen untuk memberikan dan
    menyediakan ruang dan waktu bagi dia untuk berpikir, sehingga tidak merasa tertekan
    dan terganggu.

•   Anda bisa " MEMAKSA " konsumen untuk memasuki tahap kedua , dengan
    mengajukan pertanyaan/pernyataan/informasi yang menggugah. Ada kemungkinan
    konsumen menjadi tergugah, dan taktik ini sering kali berhasil di terapkan.

•   Jika konsumen langsung menghentikan aktivitasnya dan merespon atau
    berkonsentrasi pada pertanyaan anda , berarti anda telah berhasil menarik
    perhatiannya dan tahap selanjutnya yaitu membuat konsumen tersebut tertarik.

•   Jika konsumen tetap menolak untuk memberikan perhatian maka sebaiknya katakan
    agar konsumen tidak ragu ragu menghubungi kita jika membutuhkan bantuan. jangan
    lupa ucapkan terima kasih, atau mengucapkan selamat beraktivitas/belanja/bekerja dll.



TAHAP 2 - TERTARIK


Dalam tahapan ini, konsumen sudah mulai tertarik dan memberikan perhatian atas apa
yang kita tawarkan . Ketika konsumen memasuki tahapan ini , mereka memiliki beberapa
tanda tanda yaitu :

                                                                                       4
•   Konsumen sepenuhnya menghentikan aktivitasnya dan bahasa tubuhnya menunjukan
    sikap siap untuk berdialog dengan anda sebagai sales person

•   Konsumen sudah mulai mengajukan pertanyaan pertanyaan kepada anda, atau
    mengomentari secara serius ( Bukan sambil lalu ) pertanyaan atau pernyataan anda

•   Konsumen menunjukan tingkat kesiapan yang paling tinggi untuk berdialog jika dia
    menghadapkan muka / wajah kepada anda . bukan menengok kesana kesini.

    Ingat , ini adalah fase dimana anda diminta untuk mengidentifikasi kebutuhan
    konsumen. Dan pada fase ini, mendengar cenderung lebih penting dari pada berbicara.
    sebisa mungkin anda harus mengorek apa saja yang menjadi perhatian/ pertimbangan
    konsumen. Pada fase ini anda harus mampu menemukan apa kebutuhan mereka yang
    paling penting. Anda harus dapat mengajukan pertanyaan yang paling tepat dan
    mendengarkan jawabannya secara hati hati.
    Pada fase ini , anda bisa memberikan penjelasan secara singkat tentang hal hal yang
    paling penting dari produk/jasa yang anda jual. penjelasan jangan bertele
    tele.Penjelasan harus menggugah dan memancing pertanyaan selanjutnya. Buatlah
    benang merah di antara kedua pernyataan dan pertanyaan tersebut.


    Gunakan fase ini untuk bertanya dan mendengarkan. ITU SANGAT PENTING
    UNTUK MELANJUTI KE TAHAPAN SELANJUTNYA..


    TAHAP 3 - MENIMBANG NIMBANG


    Batas antara tahap menimbang nimbang dengan tahap tertarik adalah beda tipis tetapi
    ciri ciri nya dapat kita kenal. Jika ciri ciri di bawah ini anda temui pada saat
    menawarkan produk atau jasa kepada konsumen berarti konsumen sudah memasuki
    tahap menimbang nimbang , dan TUGAS ANDA HARUS LEBIH BANYAK DAN
    DALAM LAGI UNTUK MEMPENGARUHI , MENDORONG KONSUMEN
    MASUK KEDALAM AREA PEMAHAMAN PRODUK ATAU JASA YANG
    ANDA TAWARKAN.


    Adapun ciri cirinya konsumen sedang menimbang nimbang yaitu :



                                                                                          5
•   Konsumen akan memasuki area pertanyaan atau pernyataan seberapa jauh solusi
    produk/jasa yang di berikan kita dalam memenuhi kebutuhan konsumen tersebut.
    (karena itulah kita sebagai sales person wajib menguasai dan memahami kebutuhan
    sesungguhnya dari konsumen yang sesuai dengan karakter produk atau jasa yang di
    tawarkan )

•   konsumen mulai menanyakan seberapa jauh solusi yang di berikan produk/jasa yang
    kita tawarkan lebih baik dari pada kompetitor/solusi yang diberikan produk /jasa yang
    di sediakan oleh pihak lain. (Dalam hal ini sangat penting untuk memahami product
    knowledge milik kita dan pihak lain yang menjadi bahan perbandingan pihak lain.
    agar anda bisa menunjukan superioritas produk / jasa yang di tawarkan dan
    memahami kelemahan produk pesaing lainnya. )

•   Konsumen terlibat dialog dengan membanding bandingkan dan PASTINYA membuat
    perhitungan untung rugi jika harus menggunakan produk / jasa yang kita tawarkan

•   Dalam dialog tersebut, konsumen tidak akan terburu buru, menyiapkan waktu dan
    siap untuk mendengarkan keterangan lebih lanjut dari anda.

•   Konsumen mulai bertanya seputar produk / jasa yang kita tawarkan secara detail.
    Atau mulai mencobanya.

•   Dalam kesempatan ini konsumen akan berargumentasi dan melakukan pertanyaan
    pertanyaan aktif.

    Apa yang harus dilakukan oleh sales person ketika menghadapi konsumen yang
    sedang menimbang nimbang ? yaitu:

•   Setelah anda yakin telah berhasil mengetahui kebutuhan konsumen tersebut, maka
    anda mulai memberikan satu per satu solusi dari kebutuhan tersebut sesuai dengan
    kemampuan produk / jasa yang anda miliki.Pada sessi ini jangan pernah anda gunakan
    cara yang terdengar seperti menggurui ( Bentuknya penyampaian buka perintah tapi
    informasi ). dan saya ingatkan kembali tidak ada satu konsumen pun yang ingin
    kelihatan bodoh karena konsumen tidak akan pernah merasa salah.

•   Anda harus menciptakan suasana yang membuat konsumen nyaman dengan
    keputusan yang telah dia putuskan sebelumnya yaitu MENDENGARKAN ANDA
    JUALAN
                                                                                        6
•   Ajak konsumen berpikir dan ajukan pertanyaan yang membawa / mengarahkan
    kepada keyakinannya untuk membeli produk/jasa yang anda tawarkan. Contohnya :
    apabila kita menjual barang yang mahal maka bisa kita jelaskan mahal sedikit tapai
    manfaatnya jauh berkali kali. Dalam hal ini banyak hal yang bisa kita tekankan
    misalnya Harga, content / isi dan manfaatnya, fasilitas dan kemudahaan, nilai
    keunikan dll.



    TAHAP 4 - INGIN DAN YAKIN


    Pada fase ini , konsumen pada dasarnya sudah menerima gagasan/ penawaran yang
    anda tujukan kepadanya. Dan konsumen sudah dapat melihat dan merasakan bahwa
    produk / jasa yang anda tawarkan dapat memenuhi kebutuhannya.


    Pada tahap ini konsumen memiliki ciri ciri sebagai berikut :

       •   Jika konsumen sudah mulai menanyakan seputar Harga, content / isi dan
           manfaatnya, fasilitas dan kemudahaan, nilai kualitas dan keunikan , cara
           pembeliannya.

       •   jika konsumen sudah menanyakan akibat setelah membeli/menggunakan
           produk / jasa yang kita tawarkan.

       •   jika konsumen sudah berkata, baiklah saya akan mencoba

    Apa yang anda harus lakukan ketika konsumen sudah masuk ke tahapan ingin dan
    yakin? yaitu :

       •   Anda bisa menceritakan solusi yang selama ini sudah di praktekan / di
           gunakan oleh kebanyakan konsumen seperti testimonia dengan tujuan
           menghilangkan kekawatiran konsumen. Dalam fase ini bisa di tunjukan
           sample, bukti dokumentasi dll sebagai data penunjang.

       •   Buat konsumen anda telah tepat mengambil keputusan yang bijaksana dalam
           membeli produk / jasa anda tersebut. misalnya dengan mengatakan dari semua
           konsumen yang pernah anda atasi , hanya sedikit yang memiliki masalah. dan
           apabila terjadi masalah pun kita selalu siap memabntu untuk mengatasinya.

                                                                                         7
TAHAP 5 - TINDAKAN


        Nah, pada tahapan ini baru bisa di katakan sales person telah berhasil melakukan
        satu buah proses penjualan dimana konsumen telah mengambil tindakan nyata
        untuk membeli produk/jasa yang kita tawarkan. Artinya transaksi telah di jalankan
        oleh kedua belah pihak antara sales person dan konsumen itu sendiri.


        namun harus di ingat ada beberapa hal yang bisa membatalkan sebuah transaksi
        yaitu :

            •     Stok kosong , oleh sebab itu dari tahapan awal sebagai sales person wajib
                  mengetahu semua produk yang di jualnya sehingga bisa mengarahkan
                  konsumen kepada stok yang ada

            •     Sebelum terjadinya transaksi dan pada fase ingin dan yakin, sales person
                  sudah menawarkan produk/jasa lain. sehingga ada kemungkinan ganti item
                  atau malah menjadi mundur kembali ke tahapan sebelumnya.

         Pasti akan terjadi perbedaan cara dan teknik Dalam menghadapi konsumen tetap
         dengan konsumen baru. Untuk meyakinkan konsumen tetap jauh lebih sulit dari
         pada meyakinkan konsumen baru. Meskipun demikian Tahapan yang yang di
         lalui adalah sama. Oleh sebab itu untuk teknik dan cara menjual harus bisa di
         adaptasi dengan cepat untuk berbagai jenis dan karakter konsumen.



2.3 JENIS MENGATASI KEBERATAN

     1. Keberatan yang tersembunyi

     Keberatan pertama yang anda dapatkan adalah keberatan yang tersembunyi. Pembeli
     anda sebenarnya memiliki beberapa pertanyaan atas penawaran anda tetapi mereka
     tidak mengatakan apapun pada anda. Mereka mengangguk-angguk dan mendengarkan
     dengan perhatian, tetapi anda tidak mendapatkan umpan balik dari mereka tentang
     sejauhmana anda maju dan seberapa baik anda memberikan penjelasan.

     Solusi untuk mengatasi hal ini adalah dengan membiarkan calon pembeli anda
     berbicara lebih banyak. Gunakan pertanyaan terbuka, condongkan tubuh anda ke

                                                                                              8
depan, dan dengarkan dengan baik jawaban mereka. Semakin sering calon pembeli
mendapatkan kesempatan untuk menjawab pertanyaan anda, semakin besar peluang
mereka akan mengatakan apa yang menghambat mereka membeli apa yang anda jual.

2. Alasan-alasan

Bentuk keberatan yang kedua adalah alasan-alasan. Alasan-alasan ini biasanya adalah
reaksi naluriah pada setiap langkah penjualan. Misalnya,

”Oh, kita sudah punya kok.”

”Saat ini kita belum tertarik untuk itu.”

Semua itu adalah alasan. Semua itu tidak benar-benar serius. Penjual yang unggul
akan mengangguk, tersenyum, dan menyetujuinya, dan kemudian mengajukan
pertanyaan untuk mengambil kendali pembicaraan. Cara terbaik untuk menangani
setiap penolakan awal, termasuk alasan dan reaksi sesaat adalah dengan berkata
seperti ini,

” Oh, tidak apa-apa, kebanyakan orang dalam situasi ini juga mengatakan hal yang
sama ketika saya menghubungi mereka. Tetapi justru sekarang mereka adalah
pelanggan kami yang paling baik yang merekomendasikan kami pada teman-teman
mereka.”

Tanggapan ini akan langsung mengalihkan fokus dari produk anda kepada pelanggan
yang merasa puas. Cara ini hampir selalu akan memicu tanggapan yang anda tunggu-
tunggu dari mereka seperti:

”Oh ya? Seperti apa sih ?”

3. Keberatan dengan Niat Buruk

Lalu ada yang disebut dengan keberatan dengan niat buruk. Ketika kita bertemu
dengan banyak orang, terkadang kita akan menghadapi orang yang tidak puas atau
marah dengan situasi mereka. Karena mereka tidak bisa mengungkapkannya pada
atasan atau pasangan mereka, Mereka melampiaskannya pada penjual yang ramah.

Orang-orang ini cenderung bersikap dan berperilaku negative. Mereka akan
mengkritik produk anda atau membandingkannya secara tidak adil dengan pesaing


                                                                                   9
anda. Kadangkala mereka menyiratkan bahwa harga yang anda tawarkan terlalu
mahal atau produk anda kualitasnya tidak cukup baik.

Cara yang baik untuk menangani keberatan dengan niat buruk ini adalah dengan
menyadari bahwa sebenarnya anda bukanlah sasaran yang dimaksudkannya. Orang
yang sedang anda ajak bicara saat ini sedang memiliki masalah yang tidak ada
urusannya dengan anda. Anda hanya kebetulan berada di persimpangan emosi antara
dirinya dengan factor-faktor lain dalam hidupnya. Tugas anda sebagai penjual
professional, adalah untuk tetap tenang, percaya diri, positif, dan sopan. Seringkali
sikap ini akan melembutkan sikap negative calon pembeli dan pada akhirnya akan
mendorongnya untuk lebih terbuka pada anda.

4. Meminta Informasi

Keberatan keempat yang paling umum adalah meminta informasi. Hal ini adalah jenis
keberatan terbaik yang bisa anda dengar, karena anda tahun bagaimana menjawabnya
sebaik atau bahkan lebih baik dari bagian lain presentasi anda. Kapanpun seorang
calon pembeli meminta informasi tentang hasil atau manfaat yang bisa diperoleh dari
produk atau jasa yang anda jual dan bagaimana mereka bisa memperolehnya, maka
itu berarti anda berada dalam posisi yang sangat baik untuk menutup penjualan.

Gunakan semua keterampilan anda dalam menangani keberatan. Sambutlah keberatan
itu. Utarakan pujian atas pertanyaan yang mereka ajukan. Dan jawablan dengan
lengkap yang diakhiri dengan kata,

“apakah pertanyaan anda sudah terjawab sekarang?”

5. Keberatan untuk Pamer

Jenis keberatan yang lain adalah keberatan untuk pamer. Kadangkalan calon pembeli
mencoba menunjukkan pada kita seberapa banyak yang ia tahu tentang produk kita,
Mereka melakukan pengamatan yang cangging atau mengajukan pertanyaan yang
kompleks tentang produk, jasa, atau industri kita.

Ketika ini terjadi, tanggapi dengan merendahkan diri. Tunjukkan bahwa anda sangat
terkesan dengan apa yang sudah diketahui oleh calon pembeli. Dengarkan lebih
banyak dan biarkan calon pembeli lebih banyak berbicara. Tunjukkan sikap


                                                                                        10
menyetujui dan sopan. Ingatlah, ketika kita merasa penting dengan mendengarkan
dengan penuh perhatian, ia akan cenderung bersikap lebih hangat pada anda.

6. Keberatan Subyektif

Jenis keberatan keenam yang paling umum adalah keberatan subyektif atau pribadi.
Keberatan ini ditujukan kepada anda sebagai penjual. Calon pembeli mungkin akan
mengatakan.”Anda sepertinya sudah mahir dalam bidang ini ya?” atau “wah, anda
pasti mendapat untung besar menjual produk ini.”

Kapanpun seseorang menjadi kritis pada anda, itu bisa jadi merupakan tanda bahwa
anda terlalu banyak bicara tentang diri anda. Prospek ini mencoba untuk sedikit
menjatuhkan anda dengan mengkritik penampilan atau perilaku anda.

Ketika anda menyadari telah terlalu banyak bicara tentang perusahaan, produk, atau
diri anda sendiri, berhentilah dan ajukan pertanyaan. Mulailah bicara tentang
pelanggan. Ajukan pertanyaan tentang apa yang dibutuhkan dan diinginkan
pelanggan. Buat pelanggan ini menjadi pusat dari perhatian anda, maka keberatan itu
akan berhenti dengan sendirinya.

7. Keberatan Obyektif

Anda mungkin juga akan mendengar keberatan obyektif atau factual. Keberatan ini
ditujukan pada produk anda dan janji yang anda buat dalam kaitannya dengan apa
yang akan anda lakukan pada pelanggan. Prospek mungkin akan berkata, ”Saya rasa
itu tidak akan memberikan apa yang kami inginkan.” atau ”Cukup baik, tetapi tidak
cukup memuaskan.”

Bila anda bisa menjawan keberatan obyektif, umumnya anda akan segera menutup
penjualan. Cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan memberikan kesaksian,
bukti lain yang memperjelas bahwa produk yang anda tawarkan akan memenuhi
janjinya. Yakinkan calon pembeli bahwa ia akan mendapatkan manfaat yang anda
janjikan maka anda akan mempermudahnya membeli.

8. Penolakan umum penjualan

Jenis keberatan kedelapan adalah apa yang kita sebut dengan penolakan umum
penjualan. Hal ini selalu muncul di awal presentasi. Sampai anda menetralisir


                                                                                     11
penolakan umum ini, calon pembeli akan mendengarkan presentasi anda dengan
setengah hati.

Turunkan penolakan awal dengan melakukan pendekatan. Katakan ” Tuan Calon
Pembeli, terima kasih atas waktu yang diberikan. Harap tenang, saya tidak akan
menjual apapun pada anda hari ini. Yang saya inginkan adalah bertanya pada anda
beberapa pertanyaan dan untuk melihat apakah ada kemungkinan perusahaan saya
bisa membantu anda mencapai sasaran anda dengan efektif. Apakah ini bisa
diterima?”

Ketika prospek merasa santai dan mengijinkan anda mengajukan pertanyaan, anda
segera mulai dengan pertanyaan terbuka yang sudah anda siapkan sebelumnya untuk
mengkualifikasi calon pembeli akan kebutuhannya.

9. Jalan Terakhir

Keberatan paling umum yang terakhir adalah jalan terakhir. Anda telah memberikan
presentasi, dan calon pembeli anda melihat dengan jelas manfaat produk bagi dirinya.
Ia tahu dan memahami apa yang anda jual dan seberapa banyak yang anda minta. Ia
hampir melakukan pembelian, tetapi ia masih mengalami keraguan.

“Bagaimana saya tahu saya mendapatkan harga yang pantas?” mungkin ia akan
berkata demikian. Atau “Anda yakin ini adalah tawaran yang terbaik?” dengarkan
dengan rasa hormat; kemudian yakinkan calon pembeli anda bahwa tawaran anda
adalah yang terbaik, pada harga yang pantas, dan semua orang yang pernah
membelinya merasa senang.




                                                                                  12
BAB III

                                      PENUTUP




   KESIMPULAN

    Dalam mengatasi keberatan, tenaga penjual harus menggunakan pendekatan positif,
    menggali keberatan yang tersembunyi, meminta pembeli untuk menjelaskan
    keberatan, menggunakan keberatan sebagai peluang untuk memberikan informasi
    yang banyak dan mengubah keberatan menjadi alasan membeli. Setiap tenaga penjual
    membutuhkan pelatihan dalam hal-hal mengatasi keberatan.
    Supaya seorang sales bisa mengatasi keberatan prospek dengan efektif, tentu saja
    harus bisa membedakan sebuah keberatan propek yang tidak serius dari keberatan
    yang benar benar dimiliki oleh prospek serta kategori dari keberatan itu sendiri.
    Ada beberapa tahapan dan cara mengatasinya penolakan keberatan dari customer /
    konsumen yaitu :
    a. Tahap 1 = Memperhatikan

    b. Tahap 2 = Tertarik

    c. Tahap 3 = Menimbang Nimbang

    d. Tahap 4 = Ingin Dan Yakin

    e. Tahap 5 = Tindakan

    Jensi keberatan ada sembilan yaitu keberatan yang tersembunyi, alasan-alasan,
    keberatan dengan niat buruk, meminta informasi, keberatan untuk pamer, keberatan
    subyektif, keberatan obyektif, penolakan umum penjualan, jalan terakhir.

    Dapat disimpulkan untuk sebelum melakukan penawaran terhadap konsumen
    diperlukan mengidentifisikan mengatasi keberatan yang akan dihadapi sales person.




                                                                                        13
DAFTAR PUSTAKA

http://purwasuka.web.id/15/11/2009/mengenal-teori-penjualan/

http://gustibogor.blogspot.com/2012/08/buying-signal-dan-mengatasi-keberatan.html

http://id.shvoong.com/business-management/entrepreneurship/1990188-cara-mengendalikan-
keberatan-pembeli/




                                                                                    14

Contenu connexe

Tendances

Bassic selling skill (cara menjual tanpa hambatan)
Bassic selling skill (cara menjual tanpa hambatan)Bassic selling skill (cara menjual tanpa hambatan)
Bassic selling skill (cara menjual tanpa hambatan)mentor91
 
Introduction Materi "Pelatihan SALES PLANNING & SALES MANAGEMENT"
Introduction Materi "Pelatihan SALES PLANNING & SALES MANAGEMENT"Introduction Materi "Pelatihan SALES PLANNING & SALES MANAGEMENT"
Introduction Materi "Pelatihan SALES PLANNING & SALES MANAGEMENT"Kanaidi Ken Part II
 
Materi Pelatihan tentang Selling Skills
Materi Pelatihan tentang Selling SkillsMateri Pelatihan tentang Selling Skills
Materi Pelatihan tentang Selling SkillsYodhia Antariksa
 
Handling-Complaints (1).ppt
Handling-Complaints (1).pptHandling-Complaints (1).ppt
Handling-Complaints (1).pptdiklatrsud1
 
Peranan Handling Customer Objection
Peranan Handling Customer ObjectionPeranan Handling Customer Objection
Peranan Handling Customer ObjectionKanaidi ken
 
Teknik salesmanship
Teknik  salesmanshipTeknik  salesmanship
Teknik salesmanshippoetradudutz
 
Merk, pembungkusan, dan label
Merk, pembungkusan, dan labelMerk, pembungkusan, dan label
Merk, pembungkusan, dan labelJonathan P
 
Tugas perilaku konsumen mengenai iklan
Tugas perilaku konsumen mengenai iklanTugas perilaku konsumen mengenai iklan
Tugas perilaku konsumen mengenai iklanHartono Ikawy
 
(2022) Silabus Training "Handling Customer, Satisfaction, Retention and Cust...
(2022) Silabus Training  "Handling Customer, Satisfaction, Retention and Cust...(2022) Silabus Training  "Handling Customer, Satisfaction, Retention and Cust...
(2022) Silabus Training "Handling Customer, Satisfaction, Retention and Cust...Kanaidi ken
 
MENANGANI KELUHAN PELANGGAN.pptx
MENANGANI KELUHAN PELANGGAN.pptxMENANGANI KELUHAN PELANGGAN.pptx
MENANGANI KELUHAN PELANGGAN.pptxjuliangums
 
Bab 11.12.13 pengaruh kultural, subkultur dan kelas sosial
Bab 11.12.13 pengaruh kultural, subkultur dan kelas sosialBab 11.12.13 pengaruh kultural, subkultur dan kelas sosial
Bab 11.12.13 pengaruh kultural, subkultur dan kelas sosialJudianto Nugroho
 

Tendances (20)

Bassic selling skill (cara menjual tanpa hambatan)
Bassic selling skill (cara menjual tanpa hambatan)Bassic selling skill (cara menjual tanpa hambatan)
Bassic selling skill (cara menjual tanpa hambatan)
 
Introduction Materi "Pelatihan SALES PLANNING & SALES MANAGEMENT"
Introduction Materi "Pelatihan SALES PLANNING & SALES MANAGEMENT"Introduction Materi "Pelatihan SALES PLANNING & SALES MANAGEMENT"
Introduction Materi "Pelatihan SALES PLANNING & SALES MANAGEMENT"
 
Selling skill praktis
Selling skill praktisSelling skill praktis
Selling skill praktis
 
Materi Pelatihan tentang Selling Skills
Materi Pelatihan tentang Selling SkillsMateri Pelatihan tentang Selling Skills
Materi Pelatihan tentang Selling Skills
 
Selling Skills for Property
Selling Skills for PropertySelling Skills for Property
Selling Skills for Property
 
Handling-Complaints (1).ppt
Handling-Complaints (1).pptHandling-Complaints (1).ppt
Handling-Complaints (1).ppt
 
keluhan pelanggan
keluhan pelanggankeluhan pelanggan
keluhan pelanggan
 
Peranan Handling Customer Objection
Peranan Handling Customer ObjectionPeranan Handling Customer Objection
Peranan Handling Customer Objection
 
Kejar Target
Kejar TargetKejar Target
Kejar Target
 
Marketing revolution
Marketing revolutionMarketing revolution
Marketing revolution
 
Teknik salesmanship
Teknik  salesmanshipTeknik  salesmanship
Teknik salesmanship
 
Pelatihan Keterampilan Menjual Secara Profesional
Pelatihan Keterampilan Menjual Secara ProfesionalPelatihan Keterampilan Menjual Secara Profesional
Pelatihan Keterampilan Menjual Secara Profesional
 
Merk, pembungkusan, dan label
Merk, pembungkusan, dan labelMerk, pembungkusan, dan label
Merk, pembungkusan, dan label
 
TEKNIK CLOSING
TEKNIK CLOSINGTEKNIK CLOSING
TEKNIK CLOSING
 
Tugas perilaku konsumen mengenai iklan
Tugas perilaku konsumen mengenai iklanTugas perilaku konsumen mengenai iklan
Tugas perilaku konsumen mengenai iklan
 
(2022) Silabus Training "Handling Customer, Satisfaction, Retention and Cust...
(2022) Silabus Training  "Handling Customer, Satisfaction, Retention and Cust...(2022) Silabus Training  "Handling Customer, Satisfaction, Retention and Cust...
(2022) Silabus Training "Handling Customer, Satisfaction, Retention and Cust...
 
MENANGANI KELUHAN PELANGGAN.pptx
MENANGANI KELUHAN PELANGGAN.pptxMENANGANI KELUHAN PELANGGAN.pptx
MENANGANI KELUHAN PELANGGAN.pptx
 
Pelatihan Sikap Profesional dalam Menjual
Pelatihan Sikap Profesional dalam MenjualPelatihan Sikap Profesional dalam Menjual
Pelatihan Sikap Profesional dalam Menjual
 
1. 17 teknik closing
1. 17 teknik closing1. 17 teknik closing
1. 17 teknik closing
 
Bab 11.12.13 pengaruh kultural, subkultur dan kelas sosial
Bab 11.12.13 pengaruh kultural, subkultur dan kelas sosialBab 11.12.13 pengaruh kultural, subkultur dan kelas sosial
Bab 11.12.13 pengaruh kultural, subkultur dan kelas sosial
 

En vedette

All about negosiasi
All about negosiasiAll about negosiasi
All about negosiasiTelkomsat
 
4 langkah jitu melakukan teknik closing
4 langkah jitu melakukan teknik closing4 langkah jitu melakukan teknik closing
4 langkah jitu melakukan teknik closingFaztrack Consulting
 
Seni menjual dan handling objection for crisis cover
Seni menjual dan handling objection for crisis coverSeni menjual dan handling objection for crisis cover
Seni menjual dan handling objection for crisis coverTotok Ah
 
Makalah Islam, Perempuan, dan Feminisme
Makalah Islam, Perempuan, dan FeminismeMakalah Islam, Perempuan, dan Feminisme
Makalah Islam, Perempuan, dan FeminismeAdiba Qonita
 
JamesGwee-Setiap Orang Sales
JamesGwee-Setiap Orang SalesJamesGwee-Setiap Orang Sales
JamesGwee-Setiap Orang Salesfirmansyahw
 
10 Tips for Getting What You’re Worth - Negotiation & Objection Handling
10 Tips for Getting What You’re Worth - Negotiation & Objection Handling 10 Tips for Getting What You’re Worth - Negotiation & Objection Handling
10 Tips for Getting What You’re Worth - Negotiation & Objection Handling Sales Hacker
 

En vedette (6)

All about negosiasi
All about negosiasiAll about negosiasi
All about negosiasi
 
4 langkah jitu melakukan teknik closing
4 langkah jitu melakukan teknik closing4 langkah jitu melakukan teknik closing
4 langkah jitu melakukan teknik closing
 
Seni menjual dan handling objection for crisis cover
Seni menjual dan handling objection for crisis coverSeni menjual dan handling objection for crisis cover
Seni menjual dan handling objection for crisis cover
 
Makalah Islam, Perempuan, dan Feminisme
Makalah Islam, Perempuan, dan FeminismeMakalah Islam, Perempuan, dan Feminisme
Makalah Islam, Perempuan, dan Feminisme
 
JamesGwee-Setiap Orang Sales
JamesGwee-Setiap Orang SalesJamesGwee-Setiap Orang Sales
JamesGwee-Setiap Orang Sales
 
10 Tips for Getting What You’re Worth - Negotiation & Objection Handling
10 Tips for Getting What You’re Worth - Negotiation & Objection Handling 10 Tips for Getting What You’re Worth - Negotiation & Objection Handling
10 Tips for Getting What You’re Worth - Negotiation & Objection Handling
 

Similaire à MENGATASI KEBERATAN

Telephone Skill (4) - Teknik Closing.pptx
Telephone Skill (4) - Teknik Closing.pptxTelephone Skill (4) - Teknik Closing.pptx
Telephone Skill (4) - Teknik Closing.pptxAbdul Azis
 
Complaint management process
Complaint management process Complaint management process
Complaint management process Obed Nugroho, MA
 
PERILAKU KONSUMEN
PERILAKU KONSUMEN PERILAKU KONSUMEN
PERILAKU KONSUMEN riatiss
 
1_IIA_SALEMANSHIP_,_TEKNIK_MENINGKATKAN_PENJUALAN,_MODUL_II_A_Copy.pptx
1_IIA_SALEMANSHIP_,_TEKNIK_MENINGKATKAN_PENJUALAN,_MODUL_II_A_Copy.pptx1_IIA_SALEMANSHIP_,_TEKNIK_MENINGKATKAN_PENJUALAN,_MODUL_II_A_Copy.pptx
1_IIA_SALEMANSHIP_,_TEKNIK_MENINGKATKAN_PENJUALAN,_MODUL_II_A_Copy.pptxDanang Setiawan
 
BASIC SELLING SKILL For All Talent Sales.ppt
BASIC SELLING SKILL For All Talent Sales.pptBASIC SELLING SKILL For All Talent Sales.ppt
BASIC SELLING SKILL For All Talent Sales.pptHRDRSYPKMandiri
 
Teknikmenjualproduk
Teknikmenjualproduk Teknikmenjualproduk
Teknikmenjualproduk supoyono
 
Kepiawaian Seorang Salesman
Kepiawaian Seorang SalesmanKepiawaian Seorang Salesman
Kepiawaian Seorang SalesmanAa Renovit
 
Professional Selling Skill.ppt
Professional Selling Skill.pptProfessional Selling Skill.ppt
Professional Selling Skill.pptDonnaPermataSari
 
Menjadi penjual yang sukses
Menjadi penjual yang suksesMenjadi penjual yang sukses
Menjadi penjual yang suksesNur Agustinus
 
Ceriandri - Dropshipper & Marketplace | Lebih Dekat Alumni seri 7
Ceriandri - Dropshipper & Marketplace | Lebih Dekat Alumni seri 7Ceriandri - Dropshipper & Marketplace | Lebih Dekat Alumni seri 7
Ceriandri - Dropshipper & Marketplace | Lebih Dekat Alumni seri 7IKAFE Universitas Diponegoro
 
Menemukan Peluang Usaha Baru dari Pelanggan Rpp pertemuan 2
Menemukan Peluang Usaha Baru dari Pelanggan Rpp pertemuan 2Menemukan Peluang Usaha Baru dari Pelanggan Rpp pertemuan 2
Menemukan Peluang Usaha Baru dari Pelanggan Rpp pertemuan 2Arjuna Ahmadi
 
Langkah menangani keluhan tamu
Langkah menangani keluhan tamuLangkah menangani keluhan tamu
Langkah menangani keluhan tamuGatot Kuncoro
 
Kepuasan konsumen atau pelanggan
Kepuasan konsumen atau pelangganKepuasan konsumen atau pelanggan
Kepuasan konsumen atau pelangganAkadusyifa .
 

Similaire à MENGATASI KEBERATAN (20)

Basicsalesmanshipwe01
Basicsalesmanshipwe01Basicsalesmanshipwe01
Basicsalesmanshipwe01
 
Telephone Skill (4) - Teknik Closing.pptx
Telephone Skill (4) - Teknik Closing.pptxTelephone Skill (4) - Teknik Closing.pptx
Telephone Skill (4) - Teknik Closing.pptx
 
Sales Basic
Sales BasicSales Basic
Sales Basic
 
Complaint management process
Complaint management process Complaint management process
Complaint management process
 
Bisnis
BisnisBisnis
Bisnis
 
PERILAKU KONSUMEN
PERILAKU KONSUMEN PERILAKU KONSUMEN
PERILAKU KONSUMEN
 
1_IIA_SALEMANSHIP_,_TEKNIK_MENINGKATKAN_PENJUALAN,_MODUL_II_A_Copy.pptx
1_IIA_SALEMANSHIP_,_TEKNIK_MENINGKATKAN_PENJUALAN,_MODUL_II_A_Copy.pptx1_IIA_SALEMANSHIP_,_TEKNIK_MENINGKATKAN_PENJUALAN,_MODUL_II_A_Copy.pptx
1_IIA_SALEMANSHIP_,_TEKNIK_MENINGKATKAN_PENJUALAN,_MODUL_II_A_Copy.pptx
 
Salesmanship bahasa
Salesmanship   bahasaSalesmanship   bahasa
Salesmanship bahasa
 
BASIC SELLING SKILL For All Talent Sales.ppt
BASIC SELLING SKILL For All Talent Sales.pptBASIC SELLING SKILL For All Talent Sales.ppt
BASIC SELLING SKILL For All Talent Sales.ppt
 
Teknikmenjualproduk
Teknikmenjualproduk Teknikmenjualproduk
Teknikmenjualproduk
 
Kepiawaian Seorang Salesman
Kepiawaian Seorang SalesmanKepiawaian Seorang Salesman
Kepiawaian Seorang Salesman
 
08 PELANGGAN.pptx
08 PELANGGAN.pptx08 PELANGGAN.pptx
08 PELANGGAN.pptx
 
JURUS JITU MELAKUKAN PENJUALAN
JURUS JITU MELAKUKAN PENJUALANJURUS JITU MELAKUKAN PENJUALAN
JURUS JITU MELAKUKAN PENJUALAN
 
Professional Selling Skill.ppt
Professional Selling Skill.pptProfessional Selling Skill.ppt
Professional Selling Skill.ppt
 
Menjadi penjual yang sukses
Menjadi penjual yang suksesMenjadi penjual yang sukses
Menjadi penjual yang sukses
 
Ceriandri - Dropshipper & Marketplace | Lebih Dekat Alumni seri 7
Ceriandri - Dropshipper & Marketplace | Lebih Dekat Alumni seri 7Ceriandri - Dropshipper & Marketplace | Lebih Dekat Alumni seri 7
Ceriandri - Dropshipper & Marketplace | Lebih Dekat Alumni seri 7
 
Teknik Meningkatkan Penjualan Anda
Teknik Meningkatkan Penjualan AndaTeknik Meningkatkan Penjualan Anda
Teknik Meningkatkan Penjualan Anda
 
Menemukan Peluang Usaha Baru dari Pelanggan Rpp pertemuan 2
Menemukan Peluang Usaha Baru dari Pelanggan Rpp pertemuan 2Menemukan Peluang Usaha Baru dari Pelanggan Rpp pertemuan 2
Menemukan Peluang Usaha Baru dari Pelanggan Rpp pertemuan 2
 
Langkah menangani keluhan tamu
Langkah menangani keluhan tamuLangkah menangani keluhan tamu
Langkah menangani keluhan tamu
 
Kepuasan konsumen atau pelanggan
Kepuasan konsumen atau pelangganKepuasan konsumen atau pelanggan
Kepuasan konsumen atau pelanggan
 

Dernier

PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 

Dernier (20)

PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 

MENGATASI KEBERATAN

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam dunia manajemen penjualan sangat berpengaruh sekali. Dimana kesuksesan sebuah produk diterima oleh masyarakat atau tidak bergantung pada kegiatan penjualan produk tersebut. Kegiatan Penjualan dilaksanakan oleh seorang sales person. Sales Person mempunyai tugas untuk mengenalkan dan menjual produk. Sebelum terjun ke masyarakat sales proses harus memahami proses penjualan. Proses penjualan menentukan dan mencatat setiap tahapan yang secara keseluruhan mengarah pada produktivitasnya. Aktivitas penjualan yang tidak mengikuti setiap tahapan tersebut cenderung berakhir dengan kegagalan. Asalkan terencana dan tertata bagus, proses penjualan yang berisi sejumlah tahapan itu akan dapat membantu sales person rnengidentifikasi, menganalisis, mengkualifikasi, mengukur peluang, untuk kemudian menentukan tahapan selanjutnya. Jika ingin bagus, perencanaan proses penjualan harus mengacu pada cara transaksi yang diinginkan pelanggan, dan tidak mengacu pada selera sales person. Untuk dapat mengantisipasi penolakan dari para konsumen, maka dari itu seorang sales person harus bisa mengatasi keberatan yang dilakukan konsumen. Dengan penjabaran masalah diatas, maka penulis mengangkat judul ““Mengatasi Keberatan Pada Proses Penjualan”. 1
  • 2. 1.2 RUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian yang telah disampaikan di latar belakang masalah, maka dalam makalah ini, permasalahan yang dirumuskan penulis adalah : “Bagaimana Mengatasi Keberatan (Handling Objection)?” 1.3 TUJUAN 1. Agar dapat menerapkan ilmu yang telah diberikan oleh pengajar 2. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi mahasiswa 3. Mengumpulkan bahan untuk penulisan makalah sebagai hasil analisa 4. Agar mahasiswa dapat mengetahui pentingnya materi ini 2
  • 3. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 MENGATASI KEBERATAN (HANDLING OBJECT) Mengatasi Keberatan (Handing Objection) Yaitu proses personal selling di mana tenaga penjual melakukan menyelidiki, mengklarifikasi, mengatasi keberatan pelanggan untuk membeli. Selama presentasi, pelanggan hampir selalu mempunyai keberatan. Demikian juga sewaktu mereka diminta untuk menuliskan pesanan. Masalahnya bisa logis, bisa juga psikologis, dan keberatan saling tidak diungkapkan keluar. Dalam mengatasi keberatan, tenaga penjual harus menggunakan pendekatan positif, menggali keberatan yang tersembunyi, meminta pembeli untuk menjelaskan keberatan, menggunakan keberatan sebagai peluang untuk memberikan informasi yang banyak dan mengubah keberatan menjadi alasan membeli. Setiap tenaga penjual membutuhkan pelatihan dalam hal-hal mengatasi keberatan. Supaya seorang sales bisa mengatasi keberatan prospek dengan efektif, tentu saja harus bisa membedakan sebuah keberatan propek yang tidak serius dari keberatan yang benar benar dimiliki oleh prospek serta kategori dari keberatan itu sendiri. 2.2 TAHAP MENGTASI KEBERATAN Ada beberapa tahapan dan cara mengatasinya penolakan keberatan dari customer / konsumen yaitu : TAHAP 1 - MEMPERHATIKAN ini adalah tahap penting , karena merupakan tahapan untuk membuka bagi semua tahap lainnya. Pada tahap ini penetuan utama terjadinya sebuah penolakan penting dari seorang konsumen / customer. oleh sebab itu " KESAN PERTAMA " yang sempurna harus anda bangun dengan sempurna. Dalam tahap ini anda harus memahami tanda tanda seorang konsumen yang sudah memperhatikan sebuah proses penawaran / penjualan yang di sampaikan seorang sales person kepadanya yaitu : 3
  • 4. Customer / konsumen akan membuka komunikasi dengan anda seperti membalas sapaan anda baik secara langsung, email atau mengangkat telephone. • Customer melayani pertanyaan pertanyaan anda • Terjadi kontak pandang pada saat berdialog • Customer / konsumen akan fokus sepenuhnya dan memperhatikan apa yang kita sedang sampaikan. Dan menghentikan aktifitasnya. Jika customer / konsumen belum memiliki tanda tanda memperhatikan secara demikian artinya mereka masih setengah hati dan belum memperhatikan anda secara sungguh sungguh. dan anda akan mengalami kesulitan untuk melanjutkan ke tahapan selanjutnya.Namun ada beberapa teknik dan cara " Apa yang harus anda lakukan jika konsumen belum memperhatikan ?" yaitu : • Tetap bersikap tenang dan santun. Jaga jarak dari konsumen untuk memberikan dan menyediakan ruang dan waktu bagi dia untuk berpikir, sehingga tidak merasa tertekan dan terganggu. • Anda bisa " MEMAKSA " konsumen untuk memasuki tahap kedua , dengan mengajukan pertanyaan/pernyataan/informasi yang menggugah. Ada kemungkinan konsumen menjadi tergugah, dan taktik ini sering kali berhasil di terapkan. • Jika konsumen langsung menghentikan aktivitasnya dan merespon atau berkonsentrasi pada pertanyaan anda , berarti anda telah berhasil menarik perhatiannya dan tahap selanjutnya yaitu membuat konsumen tersebut tertarik. • Jika konsumen tetap menolak untuk memberikan perhatian maka sebaiknya katakan agar konsumen tidak ragu ragu menghubungi kita jika membutuhkan bantuan. jangan lupa ucapkan terima kasih, atau mengucapkan selamat beraktivitas/belanja/bekerja dll. TAHAP 2 - TERTARIK Dalam tahapan ini, konsumen sudah mulai tertarik dan memberikan perhatian atas apa yang kita tawarkan . Ketika konsumen memasuki tahapan ini , mereka memiliki beberapa tanda tanda yaitu : 4
  • 5. Konsumen sepenuhnya menghentikan aktivitasnya dan bahasa tubuhnya menunjukan sikap siap untuk berdialog dengan anda sebagai sales person • Konsumen sudah mulai mengajukan pertanyaan pertanyaan kepada anda, atau mengomentari secara serius ( Bukan sambil lalu ) pertanyaan atau pernyataan anda • Konsumen menunjukan tingkat kesiapan yang paling tinggi untuk berdialog jika dia menghadapkan muka / wajah kepada anda . bukan menengok kesana kesini. Ingat , ini adalah fase dimana anda diminta untuk mengidentifikasi kebutuhan konsumen. Dan pada fase ini, mendengar cenderung lebih penting dari pada berbicara. sebisa mungkin anda harus mengorek apa saja yang menjadi perhatian/ pertimbangan konsumen. Pada fase ini anda harus mampu menemukan apa kebutuhan mereka yang paling penting. Anda harus dapat mengajukan pertanyaan yang paling tepat dan mendengarkan jawabannya secara hati hati. Pada fase ini , anda bisa memberikan penjelasan secara singkat tentang hal hal yang paling penting dari produk/jasa yang anda jual. penjelasan jangan bertele tele.Penjelasan harus menggugah dan memancing pertanyaan selanjutnya. Buatlah benang merah di antara kedua pernyataan dan pertanyaan tersebut. Gunakan fase ini untuk bertanya dan mendengarkan. ITU SANGAT PENTING UNTUK MELANJUTI KE TAHAPAN SELANJUTNYA.. TAHAP 3 - MENIMBANG NIMBANG Batas antara tahap menimbang nimbang dengan tahap tertarik adalah beda tipis tetapi ciri ciri nya dapat kita kenal. Jika ciri ciri di bawah ini anda temui pada saat menawarkan produk atau jasa kepada konsumen berarti konsumen sudah memasuki tahap menimbang nimbang , dan TUGAS ANDA HARUS LEBIH BANYAK DAN DALAM LAGI UNTUK MEMPENGARUHI , MENDORONG KONSUMEN MASUK KEDALAM AREA PEMAHAMAN PRODUK ATAU JASA YANG ANDA TAWARKAN. Adapun ciri cirinya konsumen sedang menimbang nimbang yaitu : 5
  • 6. Konsumen akan memasuki area pertanyaan atau pernyataan seberapa jauh solusi produk/jasa yang di berikan kita dalam memenuhi kebutuhan konsumen tersebut. (karena itulah kita sebagai sales person wajib menguasai dan memahami kebutuhan sesungguhnya dari konsumen yang sesuai dengan karakter produk atau jasa yang di tawarkan ) • konsumen mulai menanyakan seberapa jauh solusi yang di berikan produk/jasa yang kita tawarkan lebih baik dari pada kompetitor/solusi yang diberikan produk /jasa yang di sediakan oleh pihak lain. (Dalam hal ini sangat penting untuk memahami product knowledge milik kita dan pihak lain yang menjadi bahan perbandingan pihak lain. agar anda bisa menunjukan superioritas produk / jasa yang di tawarkan dan memahami kelemahan produk pesaing lainnya. ) • Konsumen terlibat dialog dengan membanding bandingkan dan PASTINYA membuat perhitungan untung rugi jika harus menggunakan produk / jasa yang kita tawarkan • Dalam dialog tersebut, konsumen tidak akan terburu buru, menyiapkan waktu dan siap untuk mendengarkan keterangan lebih lanjut dari anda. • Konsumen mulai bertanya seputar produk / jasa yang kita tawarkan secara detail. Atau mulai mencobanya. • Dalam kesempatan ini konsumen akan berargumentasi dan melakukan pertanyaan pertanyaan aktif. Apa yang harus dilakukan oleh sales person ketika menghadapi konsumen yang sedang menimbang nimbang ? yaitu: • Setelah anda yakin telah berhasil mengetahui kebutuhan konsumen tersebut, maka anda mulai memberikan satu per satu solusi dari kebutuhan tersebut sesuai dengan kemampuan produk / jasa yang anda miliki.Pada sessi ini jangan pernah anda gunakan cara yang terdengar seperti menggurui ( Bentuknya penyampaian buka perintah tapi informasi ). dan saya ingatkan kembali tidak ada satu konsumen pun yang ingin kelihatan bodoh karena konsumen tidak akan pernah merasa salah. • Anda harus menciptakan suasana yang membuat konsumen nyaman dengan keputusan yang telah dia putuskan sebelumnya yaitu MENDENGARKAN ANDA JUALAN 6
  • 7. Ajak konsumen berpikir dan ajukan pertanyaan yang membawa / mengarahkan kepada keyakinannya untuk membeli produk/jasa yang anda tawarkan. Contohnya : apabila kita menjual barang yang mahal maka bisa kita jelaskan mahal sedikit tapai manfaatnya jauh berkali kali. Dalam hal ini banyak hal yang bisa kita tekankan misalnya Harga, content / isi dan manfaatnya, fasilitas dan kemudahaan, nilai keunikan dll. TAHAP 4 - INGIN DAN YAKIN Pada fase ini , konsumen pada dasarnya sudah menerima gagasan/ penawaran yang anda tujukan kepadanya. Dan konsumen sudah dapat melihat dan merasakan bahwa produk / jasa yang anda tawarkan dapat memenuhi kebutuhannya. Pada tahap ini konsumen memiliki ciri ciri sebagai berikut : • Jika konsumen sudah mulai menanyakan seputar Harga, content / isi dan manfaatnya, fasilitas dan kemudahaan, nilai kualitas dan keunikan , cara pembeliannya. • jika konsumen sudah menanyakan akibat setelah membeli/menggunakan produk / jasa yang kita tawarkan. • jika konsumen sudah berkata, baiklah saya akan mencoba Apa yang anda harus lakukan ketika konsumen sudah masuk ke tahapan ingin dan yakin? yaitu : • Anda bisa menceritakan solusi yang selama ini sudah di praktekan / di gunakan oleh kebanyakan konsumen seperti testimonia dengan tujuan menghilangkan kekawatiran konsumen. Dalam fase ini bisa di tunjukan sample, bukti dokumentasi dll sebagai data penunjang. • Buat konsumen anda telah tepat mengambil keputusan yang bijaksana dalam membeli produk / jasa anda tersebut. misalnya dengan mengatakan dari semua konsumen yang pernah anda atasi , hanya sedikit yang memiliki masalah. dan apabila terjadi masalah pun kita selalu siap memabntu untuk mengatasinya. 7
  • 8. TAHAP 5 - TINDAKAN Nah, pada tahapan ini baru bisa di katakan sales person telah berhasil melakukan satu buah proses penjualan dimana konsumen telah mengambil tindakan nyata untuk membeli produk/jasa yang kita tawarkan. Artinya transaksi telah di jalankan oleh kedua belah pihak antara sales person dan konsumen itu sendiri. namun harus di ingat ada beberapa hal yang bisa membatalkan sebuah transaksi yaitu : • Stok kosong , oleh sebab itu dari tahapan awal sebagai sales person wajib mengetahu semua produk yang di jualnya sehingga bisa mengarahkan konsumen kepada stok yang ada • Sebelum terjadinya transaksi dan pada fase ingin dan yakin, sales person sudah menawarkan produk/jasa lain. sehingga ada kemungkinan ganti item atau malah menjadi mundur kembali ke tahapan sebelumnya. Pasti akan terjadi perbedaan cara dan teknik Dalam menghadapi konsumen tetap dengan konsumen baru. Untuk meyakinkan konsumen tetap jauh lebih sulit dari pada meyakinkan konsumen baru. Meskipun demikian Tahapan yang yang di lalui adalah sama. Oleh sebab itu untuk teknik dan cara menjual harus bisa di adaptasi dengan cepat untuk berbagai jenis dan karakter konsumen. 2.3 JENIS MENGATASI KEBERATAN 1. Keberatan yang tersembunyi Keberatan pertama yang anda dapatkan adalah keberatan yang tersembunyi. Pembeli anda sebenarnya memiliki beberapa pertanyaan atas penawaran anda tetapi mereka tidak mengatakan apapun pada anda. Mereka mengangguk-angguk dan mendengarkan dengan perhatian, tetapi anda tidak mendapatkan umpan balik dari mereka tentang sejauhmana anda maju dan seberapa baik anda memberikan penjelasan. Solusi untuk mengatasi hal ini adalah dengan membiarkan calon pembeli anda berbicara lebih banyak. Gunakan pertanyaan terbuka, condongkan tubuh anda ke 8
  • 9. depan, dan dengarkan dengan baik jawaban mereka. Semakin sering calon pembeli mendapatkan kesempatan untuk menjawab pertanyaan anda, semakin besar peluang mereka akan mengatakan apa yang menghambat mereka membeli apa yang anda jual. 2. Alasan-alasan Bentuk keberatan yang kedua adalah alasan-alasan. Alasan-alasan ini biasanya adalah reaksi naluriah pada setiap langkah penjualan. Misalnya, ”Oh, kita sudah punya kok.” ”Saat ini kita belum tertarik untuk itu.” Semua itu adalah alasan. Semua itu tidak benar-benar serius. Penjual yang unggul akan mengangguk, tersenyum, dan menyetujuinya, dan kemudian mengajukan pertanyaan untuk mengambil kendali pembicaraan. Cara terbaik untuk menangani setiap penolakan awal, termasuk alasan dan reaksi sesaat adalah dengan berkata seperti ini, ” Oh, tidak apa-apa, kebanyakan orang dalam situasi ini juga mengatakan hal yang sama ketika saya menghubungi mereka. Tetapi justru sekarang mereka adalah pelanggan kami yang paling baik yang merekomendasikan kami pada teman-teman mereka.” Tanggapan ini akan langsung mengalihkan fokus dari produk anda kepada pelanggan yang merasa puas. Cara ini hampir selalu akan memicu tanggapan yang anda tunggu- tunggu dari mereka seperti: ”Oh ya? Seperti apa sih ?” 3. Keberatan dengan Niat Buruk Lalu ada yang disebut dengan keberatan dengan niat buruk. Ketika kita bertemu dengan banyak orang, terkadang kita akan menghadapi orang yang tidak puas atau marah dengan situasi mereka. Karena mereka tidak bisa mengungkapkannya pada atasan atau pasangan mereka, Mereka melampiaskannya pada penjual yang ramah. Orang-orang ini cenderung bersikap dan berperilaku negative. Mereka akan mengkritik produk anda atau membandingkannya secara tidak adil dengan pesaing 9
  • 10. anda. Kadangkala mereka menyiratkan bahwa harga yang anda tawarkan terlalu mahal atau produk anda kualitasnya tidak cukup baik. Cara yang baik untuk menangani keberatan dengan niat buruk ini adalah dengan menyadari bahwa sebenarnya anda bukanlah sasaran yang dimaksudkannya. Orang yang sedang anda ajak bicara saat ini sedang memiliki masalah yang tidak ada urusannya dengan anda. Anda hanya kebetulan berada di persimpangan emosi antara dirinya dengan factor-faktor lain dalam hidupnya. Tugas anda sebagai penjual professional, adalah untuk tetap tenang, percaya diri, positif, dan sopan. Seringkali sikap ini akan melembutkan sikap negative calon pembeli dan pada akhirnya akan mendorongnya untuk lebih terbuka pada anda. 4. Meminta Informasi Keberatan keempat yang paling umum adalah meminta informasi. Hal ini adalah jenis keberatan terbaik yang bisa anda dengar, karena anda tahun bagaimana menjawabnya sebaik atau bahkan lebih baik dari bagian lain presentasi anda. Kapanpun seorang calon pembeli meminta informasi tentang hasil atau manfaat yang bisa diperoleh dari produk atau jasa yang anda jual dan bagaimana mereka bisa memperolehnya, maka itu berarti anda berada dalam posisi yang sangat baik untuk menutup penjualan. Gunakan semua keterampilan anda dalam menangani keberatan. Sambutlah keberatan itu. Utarakan pujian atas pertanyaan yang mereka ajukan. Dan jawablan dengan lengkap yang diakhiri dengan kata, “apakah pertanyaan anda sudah terjawab sekarang?” 5. Keberatan untuk Pamer Jenis keberatan yang lain adalah keberatan untuk pamer. Kadangkalan calon pembeli mencoba menunjukkan pada kita seberapa banyak yang ia tahu tentang produk kita, Mereka melakukan pengamatan yang cangging atau mengajukan pertanyaan yang kompleks tentang produk, jasa, atau industri kita. Ketika ini terjadi, tanggapi dengan merendahkan diri. Tunjukkan bahwa anda sangat terkesan dengan apa yang sudah diketahui oleh calon pembeli. Dengarkan lebih banyak dan biarkan calon pembeli lebih banyak berbicara. Tunjukkan sikap 10
  • 11. menyetujui dan sopan. Ingatlah, ketika kita merasa penting dengan mendengarkan dengan penuh perhatian, ia akan cenderung bersikap lebih hangat pada anda. 6. Keberatan Subyektif Jenis keberatan keenam yang paling umum adalah keberatan subyektif atau pribadi. Keberatan ini ditujukan kepada anda sebagai penjual. Calon pembeli mungkin akan mengatakan.”Anda sepertinya sudah mahir dalam bidang ini ya?” atau “wah, anda pasti mendapat untung besar menjual produk ini.” Kapanpun seseorang menjadi kritis pada anda, itu bisa jadi merupakan tanda bahwa anda terlalu banyak bicara tentang diri anda. Prospek ini mencoba untuk sedikit menjatuhkan anda dengan mengkritik penampilan atau perilaku anda. Ketika anda menyadari telah terlalu banyak bicara tentang perusahaan, produk, atau diri anda sendiri, berhentilah dan ajukan pertanyaan. Mulailah bicara tentang pelanggan. Ajukan pertanyaan tentang apa yang dibutuhkan dan diinginkan pelanggan. Buat pelanggan ini menjadi pusat dari perhatian anda, maka keberatan itu akan berhenti dengan sendirinya. 7. Keberatan Obyektif Anda mungkin juga akan mendengar keberatan obyektif atau factual. Keberatan ini ditujukan pada produk anda dan janji yang anda buat dalam kaitannya dengan apa yang akan anda lakukan pada pelanggan. Prospek mungkin akan berkata, ”Saya rasa itu tidak akan memberikan apa yang kami inginkan.” atau ”Cukup baik, tetapi tidak cukup memuaskan.” Bila anda bisa menjawan keberatan obyektif, umumnya anda akan segera menutup penjualan. Cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan memberikan kesaksian, bukti lain yang memperjelas bahwa produk yang anda tawarkan akan memenuhi janjinya. Yakinkan calon pembeli bahwa ia akan mendapatkan manfaat yang anda janjikan maka anda akan mempermudahnya membeli. 8. Penolakan umum penjualan Jenis keberatan kedelapan adalah apa yang kita sebut dengan penolakan umum penjualan. Hal ini selalu muncul di awal presentasi. Sampai anda menetralisir 11
  • 12. penolakan umum ini, calon pembeli akan mendengarkan presentasi anda dengan setengah hati. Turunkan penolakan awal dengan melakukan pendekatan. Katakan ” Tuan Calon Pembeli, terima kasih atas waktu yang diberikan. Harap tenang, saya tidak akan menjual apapun pada anda hari ini. Yang saya inginkan adalah bertanya pada anda beberapa pertanyaan dan untuk melihat apakah ada kemungkinan perusahaan saya bisa membantu anda mencapai sasaran anda dengan efektif. Apakah ini bisa diterima?” Ketika prospek merasa santai dan mengijinkan anda mengajukan pertanyaan, anda segera mulai dengan pertanyaan terbuka yang sudah anda siapkan sebelumnya untuk mengkualifikasi calon pembeli akan kebutuhannya. 9. Jalan Terakhir Keberatan paling umum yang terakhir adalah jalan terakhir. Anda telah memberikan presentasi, dan calon pembeli anda melihat dengan jelas manfaat produk bagi dirinya. Ia tahu dan memahami apa yang anda jual dan seberapa banyak yang anda minta. Ia hampir melakukan pembelian, tetapi ia masih mengalami keraguan. “Bagaimana saya tahu saya mendapatkan harga yang pantas?” mungkin ia akan berkata demikian. Atau “Anda yakin ini adalah tawaran yang terbaik?” dengarkan dengan rasa hormat; kemudian yakinkan calon pembeli anda bahwa tawaran anda adalah yang terbaik, pada harga yang pantas, dan semua orang yang pernah membelinya merasa senang. 12
  • 13. BAB III PENUTUP  KESIMPULAN Dalam mengatasi keberatan, tenaga penjual harus menggunakan pendekatan positif, menggali keberatan yang tersembunyi, meminta pembeli untuk menjelaskan keberatan, menggunakan keberatan sebagai peluang untuk memberikan informasi yang banyak dan mengubah keberatan menjadi alasan membeli. Setiap tenaga penjual membutuhkan pelatihan dalam hal-hal mengatasi keberatan. Supaya seorang sales bisa mengatasi keberatan prospek dengan efektif, tentu saja harus bisa membedakan sebuah keberatan propek yang tidak serius dari keberatan yang benar benar dimiliki oleh prospek serta kategori dari keberatan itu sendiri. Ada beberapa tahapan dan cara mengatasinya penolakan keberatan dari customer / konsumen yaitu : a. Tahap 1 = Memperhatikan b. Tahap 2 = Tertarik c. Tahap 3 = Menimbang Nimbang d. Tahap 4 = Ingin Dan Yakin e. Tahap 5 = Tindakan Jensi keberatan ada sembilan yaitu keberatan yang tersembunyi, alasan-alasan, keberatan dengan niat buruk, meminta informasi, keberatan untuk pamer, keberatan subyektif, keberatan obyektif, penolakan umum penjualan, jalan terakhir. Dapat disimpulkan untuk sebelum melakukan penawaran terhadap konsumen diperlukan mengidentifisikan mengatasi keberatan yang akan dihadapi sales person. 13