Manajemen syariah mengelola sumber daya berdasarkan syariah Islam. Manajemen keahlian mengembangkan keterampilan karyawan dan mengelola kompetensi mereka. Manajemen administrasi perkantoran merencanakan, mengorganisir, dan mengendalikan pekerjaan kantor untuk mencapai tujuan organisasi.
1. Manajemen syariah adalah seni dalam mengelola semua sumber daya yang dimiliki dangan
tambahan sumber daya dan metode syariah yang telah tercantum dalam kitab suci atau yang telah
dajarkan oleh nabi Muhammad SAW. Konsep syariah yang diambil dari hukum Al Quran sebagai
dasar pengelolaan unsur- unsur manajemen agar dapat mengapai target yang ditujui, yang
membedakan manajemen syariah dengan manajemen umum adalah konsep Ilahiyah dalam
implementasi sangat berperan.
Manajemen keahlian adalah praktik pemahaman, pengembangan dan penyebaran orang-orang dan
keterampilan yang mereka miliki. Keterampilan yang bisa terimplementasikan dengan baik akan bisa
mengidentifikasikan keterampilan yang dibutuhkan atas peran kerja tertentu, keterampilan riil
setiap orang karyawan, dan adanya kesenjangan antara keduanya.
Manajemen keahlian akan memberikan pendekatan yang terstruktur dalam mengembangkan
keterampilan kolektif dan individu, seta menyediakan kosakata yang sama dalam mendiskusikan
keahlian.
Agar bisa bermanfaat, manajemen keahlian harus dilangsungkan secara berkelanjutan, dengan
penilaian terhadap individu dan memperbarui catatan kompetensi mereka secara teratur.
Pembaruan ini harusnya dilangsungkan sama seringnya seperti tinjauan rutin dari tataran manajer,
dan pastinya ketika rangkaian keterampilan sang karyawan telah berubah.
Manajemen administrasi perkantoran merupakan bagian dari manajemen yang memberikan
informasi layanan bidang administrasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efektif
dan memberi dampak kelancaran pada bidang lainnya.
Pengertian menurut para ahli
George R. Terry
Manajemen perkantoran adalah perencanaan, pengendalian dan pengorganosaslan
pekerjaan perkantoran, serta oenggerakan mereka yang melaksanakan agar mencapai tujuantujuan yang telah ditentukan.
William Leffingwell & Edwin Robinson
Manajemen Perkantoran dapat didefinisikan sebagai perencanaan, pengendalian, dan
pengorganisasian pekerjaan perkantoran, serta penggerakkan mereka yang melaksanakannya
agar mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan lebih dahulu.
Millis Geoffrey
Manajemen kantor adalah seni membimbing personil kantor dalam menggunakan sarana
yang sesuai dengan lingkungannya demi mencapai tujuan yang ditetapkan
Dengan demikian, pada pokoknya manajemen perkantoran merupakan rangkaian aktivitas
merencanakan, mengorganisasi (mengatur dan menyusun), mengarahkan (memberikan arah
dan petunjuk), mengawasi dan mengendalikan (melakukan kontrol) sampai
menyelenggarakan secara tertib sesuai tujuan mengenai sesuatu hal atau kegiatan. Hal atau
sasaran yang terkena oleh rangkaian kegiatan itu pada umumnya ialah pekerjaan perkantoran
(office work).
Yang termasuk pekerjaan perkantoran diantaranya:
mengetik (typing)
menghitung (calculating)
memeriksa (checking)
menyimpan warkat/arsip (filing)
menelepon (telephoning)
menggandakan (duplicating)
mengirim surat (mailing)
dan kegiatan lain.
2. Aspek-aspek manajemen perkantoran
Dalam manajemen perkantoran terdapat berbagai fungsi yang meliputi rangkaian aktivitas
antara lain:
Manajemen dan pengarahan
Tata laksana/penyelenggaraan
Pelaksana secara efisien
Manajemen
Pengawasan
Pengendalian dan pengawasan
Pengarahan dan pengawasan
Pengarahan
Perencanaan, pengendalian dan pengorganisasian
Faktor-faktor menurut Edwin Robinson menyebutkan :
pegawai
Material perlengkapan
Persayaratan
Metode
Sedangkan fungsi-fungsi yang terkait lainnya menurut H.Mac Donald (office
management) bertalian dengan 6 hal yaitu :
Kepegawaian perkantoran (office personel)
Metode perkantoran (office methods)
Perlengkapan perkantoran (office equipment)
Faktor-faktor fisik dalam kantor (Physical factor)
Biaya perkantoran (office costs)
Haluan atau kebijakan perkantoran (office policies)
Perincian selengkapnya mengenai cakupan bidang kerja dalam manajemen
perkantoran oleh Charles O Libbey meliputi :
ruang perkantoran (office space)
komunikasi (communications)
kepegawaian kantor (office personnel)
perabotan danperlengkapan kantor (furniture and equipment)
peralatan dan mesin (appliance and machine)
perbekalan dan alat tulis (supplies and stationery)
metode (methods)
tata warkat (records)
kontrol pejabat pimpinan (executive controls)
Tujuan manajemen perkantoran menurut GR Terry dalam bukunya yang berjudul
Office Management and Control, yaitu[1]:
Memberikan semua keterangan yang lengkap dan diperlukan siapa saja, kapan dan di mana
hal itu diperlukan untuk pelaksanaan perusahaan secara efisien
Memberikan catatan dan laporan yang cukup dengan biaya serendah-rendahnya.
Membantu perusahaan memelihara persaingan.
Memberikan pekerjaan ketatausahaan yang cermat
Membuat catatan dengan biaya minimal
Kegiatan
Kegiatan manajemen administrasi antara lain :
Pengadministrasian seluruh kegiatan
Menginventarisasi peralatan kantor
Penyediaan informasi yang dibutuhkan untuk kepentingan manajemen.
Melakukan pengasrsipan data sehingga mudah untuk diakses oleh yang membutuhkan