SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  18
Télécharger pour lire hors ligne
EKONOMI KOPERASI & USAHA KECIL MENENGAH
Membahas Tentang:
Koperasi Serta Kegiatan-Kegiatannya
KLIPING
Oleh:
IRVAN DANIEL BERUTU
1102113384
Jurusan ilmu ekonomi
Fakultas ekonomi
Universitas riau
2013
Kata Pengantar
Puji & syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan
karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Kliping tentang Koperasi termaksud
dengan kegiatan-kegiatan koperasi dari berbagai artikel, terlaksana dengan baik dan lancar.
Kliping ini merupakan bentuk tugas dari matakuliah Ekonomi koperasi dan usaha kecil
Menengah, sebagai salah satu penilaian terhadap proses pembelajaran dalam Jurusan Ilmu
Ekonomi Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Riau.
Pada kliping ini dimaksudkan untuk mensosialisasikan serta untuk mengetahui, apa-
apa saja kegiatan-kegiatan koperasi yang telah ada di indonesia, maka akan tersedia bahan
bacaan yang dapat menambah wawasan kita mengenai apa itu Koperasi dan bagaimana
kegiatannya terlaksana.
Kliping ini tidak dapat tersususn dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak, oleh
karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing Ekonomi koperasi
dan usaha kecil Menengah Bpk. DRS Azwar Harahap,M.Si. Semoga budi baik dan jasa-jasa
beliau akan mendapatkan balasan yang baik dari Tuhan Yang Maha Esa
Meski dalam penyusunan Kliping ini penulis telah berusaha dengan maksimal, namun
penulis masih merasa memiliki kekurangan dalam Kliping ini, maka dari itu penulis meminta
kritik dan saran pembaca Kliping ini. Kami berharap Kliping ini dapat bermanfaat bagi
penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Pekanbaru, 04 Desember 2013
Penulis
Irvan Daniel Berutu
DAFTAR ISI
halaman
Kata pengantar ............................................................................................................................... i
Daftar Isi ....................................................................................................................................... ii
PENDAHULUAN
Pengertian Koperasi ....................................................................................................................... 1
Prinsip-prinsip Koperasi ................................................................................................................ 1
Fungsi Koperasi ............................................................................................................................. 2
Jenis-jenis koperasi berdasarkan jenis usaha ................................................................................. 2
Jenis-jenis koperasi berdasarkan keanggotaan ............................................................................... 3
Latar Belakang ................................................................................................................................ 3
ARTIKEL
Sukmariyah, Tukang Jahit Perintis Koperasi bagi UMKM ............................................................ 6
Ibu-Ibu Bhayangkari Segera Dirikan Koperasi Batik Melayu ........................................................ 7
Kegiatan Usaha Koperasi Lebih Maju di Tangan Perempuan ........................................................ 8
Peran Koperasi dan UKM Koperasi Sediakan 96 Juta Lapangan Kerja ......................................... 9
Microsoft Bantu Koperasi & UKM Melek Teknologi .................................................................... 9
Kemnakertrans beri pinjaman Subsidi 512 Koperasi Pekerja ........................................................ 10
200 koperasi di Yogyakarta mati suri ............................................................................................. 11
Koperasi ibu-ibu Beromzet Miliaran .............................................................................................. 12
Kalbar Siapkan 'Rumah Sakit' Koperasi ......................................................................................... 13
Koperasi Melawan APEC ............................................................................................................... 14
PENUTUP
Kesimpulan ...................................................................................................................................... 15
SARAN ............................................................................................................................................ 15
1
Pendahuluan
Pengertian koperasi
Koperasi adalah asosiasi orang-orang yang bergabung dan melakukan usaha bersama atas
dasar prinsip-prinsip Koperasi, sehingga mendapatkan manfaat yang lebih besar dengan biaya yang
rendah melalui perusahaan yang dimiliki dan diawasi secara demokratis oleh anggotanya. Koperasi
bertujuan untuk menjadikan kondisi sosial dan ekonomi anggotanya lebih baik dibandingkan
sebelum bergabung dengan Koperasi. Dari pengertian di atas dapat diuraikan sebagai berikut:
 Asosiasi orang-orang. Artinya, Koperasi adalah organisasi yang terdiri dari orang-orang yang
terdiri dari orang-orang yang merasa senasib dan sepenanggungan, serta memiliki kepentingan
ekonomi dan tujuan yang sama.
 Usaha bersama. Artinya, Koperasi adalah badan usaha yang tunduk pada kaidah-kaidah ekonomi
yang berlaku, seperti adanya modal sendiri, menanggung resiko, penyedia agunan, dan lain-lain.
 Manfaat yang lebih besar. Artinya, Koperasi didirikan untuk menekan biaya, sehingga
keuntungan yang diperoleh anggota menjadi lebih besar.
 Biaya yang lebih rendah. Dalam menetapkan harga, Koperasi menerapkan aturan, harga sesuai
dengan biaya yang sesungguhnya, ditambah komponen lain bila dianggap perlu, seperti untuk
kepentingan investasi.
Sebagai Bapak Koperasi Indonesia, Bung Hatta pernah berkata : bukan Koperasi namanya
manakala di dalamnya tidak ada pendidikan tentang Koperasi.
Menurut UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian pengertian Koperasi adalah badan
usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang
berdasarkan atas asas kekeluargaan.
Prinsip-prinsip Koperasi
Koperasi bekerja berdasarkan beberapa prinsip. Prinsip ini merupakan pedoman bagi
Koperasi dalam melaksanakan nilai-nilai Koperasi.
1) Keanggotaan sukarela dan terbuka. Koperasi adalah organisasi yang keanggotaannya bersifat
sukarela, terbuka bagi semua orang yang bersedia menggunakan jasa-jasanya, dan bersedia
menerima tanggung jawab keanggotaan, tanpa membedakan gender, latar belakang sosial, ras,
politik, atau agama.
2) Pengawasan oleh anggota secara demokratis. Koperasi adalah organisasi demokratis yang
diawasi oleh anggotanya, yang secara aktif menetapkan kebijakan dan membuat keputusaan
laki-laki dan perempuan yang dipilih sebagai pengurus atau pengawas bertanggung jawab
kepada Rapat Anggota. Dalam Koperasi primer, anggota memiliki hak suara yang sama (satu
anggota satu suara) dikelola secara demokratis.
3) Partisipasi anggota dalam kegiatan ekonomi. Anggota menyetorkan modal mereka secara adil
dan melakukan pengawasan secara demoktaris. Sebagian dari modal tersebut adalah milik
bersama. Bila ada balas jasa terhadap modal, diberikan secara terbatas. Anggota mengalokasikan
SHU untuk beberapa atau semua dari tujuan seperti di bawah ini :
 Mengembangkan Koperasi. Caranya dengan membentuk dana cadangan, yang sebagian
dari dana itu tidak dapat dibagikan.
 Dibagikan kepada anggota. Caranya seimbang berdasarkan transaksi mereka dengan
koperasi.
 Mendukung keanggotaan lainnya yang disepakati dalam Rapat Anggota.
2
4) Otonomi dan kemandirian. Koperasi adalah organisasi otonom dan mandiri yang diawasi oleh
anggotanya. Apabila Koperasi membuat perjanjian dengan pihak lain, termasuk pemerintah, atau
memperoleh modal dari luar, maka hal itu haarus berdasarkan persyaratan yang tetap menjamin
adanya upaya:
 Pengawasan yang demokratis dari anggotanya.
 Mempertahankan otonomi koperasi.
5) Pendidikan, pelatihan dan informasi. Koperasi memberikan pendidikan dan pelatihan bagi
anggota, pengurus, pengawas, manager, dan karyawan. Tujuannya, agar mereka dapat
melaksanakan tugas dengan lebih efektif bagi perkembangan Koperasi. Koperasi memberikan
informasi kepada maasyarakat umum, khususnya orang-orang muda dan tokoh-tokoh masyaralat
mengenai hakekat dan manfaat berkoperasi.
6) Kerjasamaa antar koperasi. Dengan bekerjasama pada tingkat lokal, regional dan
internasional, maka:
 Gerakan Koperasi dapat melayani anggotanya dengan efektif.
 Dapat memperkuat gerakan Koperasi.
7) Kepedulian terhadap masyarakat. Koperasi melakukan kegiatan untuk pengembangan
masyarakat sekitarnya secara berkelanjutan melalui kebijakan yang diputuskan oleh Rapat
Anggota.
Peran dan Tugas Koperasi
a) Meningkatkan tarah hidup sederhana masyarakat indonesia
b) Mengembangkan demokrasi ekonomi di indonesia
c) Mewujudkan pendapatan masyarakat yang adil dan merata dengan cara menyatukan,
membina, dan mengembangkan setiap potensi yang ada
Fungsi Koperasi
a) Sebagai urat nadi kegiatan perekonomian indonesia
b) Sebagai upaya mendemokrasikan sosial ekonomi indonesia
c) Untuk meningkatkan kesejahteraan warga negara indonesia
d) Memperkokoh perekonomian rakyat indonesia dengan jalan pembinaan koperasi
Jenis-jenis koperasi berdasarkan jenis usaha
1. Koperasi Konsumsi.
Pengertian koperasi konsumsi adalah koperasi yang menyediakan kebutuhan pokok para anggota.
Contoh : beras, gula, kopi, tepung, dll. Barang-barang yang disediakan harganya lebih murah
dibandingkan dengan toko-toko lainnya.
2. Koperasi Kredit.
Pengertian koperasi kredit merupakan koperasi simpan pinjam. Anggota koperasi mengumpulkan
modal bersama. Lalu modal yang telah terkumpul dipinjamkan kepada anggota yang membutuhkan.
Koperasi simpan pinjam membantu para anggota untuk memperoleh kredit atau pinjaman uang.
Caranya dengan anggota mengajukan permohonan pinjaman ke koperasi. Keuntungan meminjam
modal ke koperasi adalah bunga uang pinjaman sangatlah ringan, pengembalian pinjaman dilakukan
dengan mengangsur, dan bunga pinjaman akan dinikmati bersama dalam bentuk pembagian hasil
usaha.
3. Koperasi Produksi.
Pengertian koperasi produksi membantu usaha anggota koperasi. Bisa juga koperasilah yang
melakukan suatu jenis usaha bersama-sama. Ada bermacam-macam koperasi produksi. Misalnya
koperasi produksi para petani, koperasi produksi peternak sapi, koperasi produksi pengrajin, dll.
3
Koperasi produksi juga menampung hasil usaha para anggotanya. Dengan demikian, anggota tidak
mengalami kesulitan menjual hasil usahanya.
Jenis-jenis koperasi berdasarkan keanggotaan
1. Koperasi Pertanian.
Pengertian koperasi ini beranggotakan para petani, buruh tani, dan orang orang yang terlibat dalam
usaha pertanian. Koperasi pertanian melakukan kegiatan yang berhubungan dengan pertanian,
misalnya penyuluhan pertanian, pengadaan bibit unggul, penyediaan pupuk, obat-obatan dll.
2. Koperasi Pensiunan.
Berbeda dengan Koperasi pertanian yang beranggotakan para petani, anggota Koperasi pensiunan
berisikan para pensiunan pegawai negeri. Tujuan dari koperasi ini adalah untuk meningkatkan
kesejahteraan para pensiunan dan menyediakan kebutuhan para pensiunan.
3. Koperasi Pegawai Negeri.
Berbeda dengan sebelum-sebelumnya. Koperasi ini beranggotakan para pegawai negeri. Koperasi ini
didirikan untuk meningkatkan kesejahteraan para pegawai negeri.
4. Koperasi Sekolah.
Pengertian koperasi ini beranggotakan para warga satu sekolah. Koperasi sekolah menyediakan
kebutuhan warga sekolah, misalnya buku tulis, pena, penggaris, pensil, dan masih banyak yang
lainnya. Koperasi sekolah diusahakan dan diurus oleh siswa. Di samping menyediakan kebutuhan
sekolah, koperasi sekolah juga merupakan tempat untuk latihan berorganisasi, latihan bekerja sama,
latihan bertanggung jawab, dan latihan mengenal lingkungan.
5. Koperasi Unit Desa.
Pengertian koperasi Unit Desa beranggotakan masyarakat pedesaaan. KUD melakukan kegiatan
usaha di dalam bidang ekonomi. Beberapa usaha KUD, misalnya :
 Menyalurkan sarana produksi pertanian seperti pupuk, obat-obatan, alat-alat pertanian, dan
lain-lain.
 Memberikan penyuluhan teknis bersama dengan petuga penyuluh lapangan kepada para
petani.
Di tingkat kabupaten dan provinsi terdapat Pusat Koperasi Unit Desa (PUSKUD) yang bertugas
memberikan bimbingan kepada KUD-KUD. Di tingkat pusat terdapat Induk Koperasi Unit Desa
(INKUD) yang bertugas memberikan bimbingan kepada PUSKUD di seluruh Indonesia.
Latar Belakang
Berbicara mengenai koperasi di Indonesia tentu kita tidak bisa lepas dari politik ekonomi
yang mempengaruhinya. Oleh karena itu, membicarakan pembangunan ekonomi bangsa, akan terasa
sulit ketika kita melepaskan sisi historis politik perekonomian negeri yang diproklamasikan pada
tanggal 17 Agustus 1945 ini. Dengan mengkaji aspek politik ekonomi pada saat itu, maka diharapkan
kita bisa menemukan benang merah permasalahan ekonomi bangsa kita di era sekarang. Ketika
melihat konteks sejarah ekonomi-politik kita, tentu tidak terlepas pula dengan kajian kita tentang
masa perjuangan melawan imperialisme dan kolonialisme pada waktu itu. Menurut pemikiran Bung
Hatta bahwa kedaulatan negara didasarkan kepada kedaulatan rakyat, itulah sebabnya kedua hal
pokok ini tak bisa dipisahkan. Pada tahun 1934, Bung Hatta sebagai salah seorang pendiri Republik
Indonesia menulis "Ekonomi Rakyat dalam Bahaya". Tulisan Bung Hatta ini telah menjadi dasar
konsep ekonomi kerakyatan sebagai tandingan untuk mengenyahkan sistem ekonomi
kolonialBelanda yang didukung!dibantu oleh kaum aristokrat dalam sistem feodalisme di dalam
negeri dan pihak-pihak swasta asing tertertu sebagai komprador pihak kolonial Belanda. Peran dalam
melawan kapitalisme sudah berawal sejak era sebelum kemerdekaan. Ketika itu perlawanan masih
4
bersifat kedaerahan, belum bersifat nasional. Ini berawal ketika VOC (Vereenigde Oost-Indische
Compagnie), kompeni dagang Indonesia timur, 1602-1199 telah tampil sebagai kekuatan monopoli
dagang atas beberapa hasil bumi nusantara. Dan setelah VOC bangkrut, pada 1799, kekuasaannya
pada 1800 diserahkan pada pemerintah Belanda.
Sampai pada 1910 pemerintah belanda telah meluaskan kekuasaannya atas hampir seluruh
nusantara. Usaha untuk mengenyahkan sistem kolonial ini adalah landasan utama perjuangan
kemerdekaan Republik Indonesia. Orang yang memahami sejarah ekonomi Indonesia harus
mengetahui bahwa' penjajahan Belanda di lndonesia di bidang ekonomi berintikan modal kolonial
(koloniaal-kapitaal) yang bermula dari kolonialisme VOC dan cultuurstelsel, pelaksanaan Undang-
Undang Agraria 1870 sampai beroperasinya investasi swasta asing lainnya dari benua Barat (Hatta,
1931). Perjuangan melawan penjajahan merupakan bagian dari perlawanan rakyat Indonesia terhadap
penindasan ekonomi dan penghisapan terhadap faktor-faktor produksl kaum pribumi.
Meminjam istilah yang dipakai Proklamator R.I, Ir. Soekarno "Kemerdekaan berarti
mengakhiri untuk selama-lamanya penghisapan bangsa oleh bangsa lain, baik yang tak langsung
maupun yang langsung". Oleh karena itu, bagian dari perjuangan kemerdekaan yang sepertinya
masih relevan sampai sekarang adalah mengakhiri penghisapan ekonomi kita. Lebih lanjut lagi Ir.
Soekarno berbicara tentang cita-cita nasional kita setelah merdeka adalah sebagai berikut : "Cita -cita
kita dengan keadilan sosial ialah satu masyarakat yang adil dan makmur dengan menggunakan alat-
alat industri, dengan alat-alat tehnologi modem. Asal tidak dikuasai sistem kapitalisme". Oleh karena
itu, kapitalisme menjadi musuh besar yang telah menjajah kita dengan menggunakan metode dan
format baru yang dulu tanpa melalui campur tangan negara, akan tetapi di era saat ini negara dirasa
perlu untuk memperlancar prosesi penghisapan ini yang lebih dikenal dengan sebutan neo
liberalisme.
Kalau kita cermati, permasalahan kedaulatan ekonomi kita sebenarnya telah terproses dari
jaman kolonial. Cita-cita Mohammad Hatta dalam konsepsinya tentang koperasi sampai saat ini
belum tercapai. la mengatakan : "cita-cita koperasi adalah menentang individualisme dan kapitalisme
secara fundamental", Untuk menuju kedaulatan ekonorni bangsa, tiada lain bangsa lndonesia harus
melaksanakan ekonomi yang diatur oleh konstitusi kita. Konstitusi Bangsa Indonesia (UUD 1945)
dengan tegas menyatakan, bahwa "Perekonomian disusun sebaqai usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan". Bung Hatta sebagai sang perumus pasal tersebut mengatakan, bahwa sistem ekonomi
Indonesia didasarkan pada asas: Demokrasi Ekonomi, di mana produksi dilakukan oleh semua dan
untuk semua yang wujudnya dapat ditafsirkan sebagai Koperasi. Dalam wacana sistem ekonomi
dunia, Koperasi disebut juga sebagai the third way, atau "jalan ketiga", istilah yang akhir-akhir ini
dipopulerkan oleh sosiolog Inggris, Anthony Giddens, yaitu sebagai "jalan tengah" antara
kapitalisme dan sosialisme. Bagi Bung Hatta, Koperasi bukanlah sebuah lembaga yang antipasar atau
nonpasar dalam masyarakat tradisional. Koperasi, baginya adalah sebuah lembaga self-help lapisan
masyarakat yang lemah atau rakyat kecil untuk bisa mengendalikan pasar. Karena itu Koperasi harus
bisa bekerja dalam sistem pasar, dengan cara menerapkan prinsip efisiensi.
Koperasi juga bukan sebuah komunitas tertutup, tetapi terbuka, dengan melayani non-
anggota, walaupun dengan maksud untuk menarik mereka menjadi anggota Koperasi, setelah
merasakan manfaat berhubungan dengan Koperasi. Dengan cara itulah sistem Koperasi akan
mentransformasikan sistem ekonomi kapitalis yang tidak ramah terhadap pelaku ekonomi kecil
melalui persaingan bebas (kompetisi), menjadi sistem yang lebih bersandar kepada kerja sama atau
Koperasi, tanpa menghancurkan pasar yang kompetitif itu sendiri. Dewasa ini, di dunia ada dua
macam model Koperasi. Pertama, adalah Koperasi yang dibina oleh pemerintah dalam kerangka
sistem sosialis. Kedua, adalah Koperasi yang dibiarkan berkembang mengikuti pasar oleh
masyarakat sendiri, tanpa bantuan pemerintah. Jika badan usaha milik negara merupakan usaha skala
5
besar, maka Koperasi mewadahi usaha-usaha kecil, walaupun jika telah bergabung dalam Koperasi
menjadi badan usaha skala besar juga. Di negara-negara kapitalis, baik di Eropa Barat, Amerika
Utara dan Australia, Koperasi juga menjadi wadah usaha kecil dan konsumen berpendapatan rendah.
Di Jepang, Koperasi telah menjadi wadah perekonomian pedesaan yang berbasis pertanian.
Menurut data Internastional Co-operative Alliance (lCA), pada tahun 2009 koperasi se-dunia
beranggotakan 1 miliar orang lebih, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan 3 miliar
penduduk dunia atau setengah populasi planet bumi terjamin kesejahteraannya oleh koperasi.
Karenanya, PBB telah menetapkan Tahun 2012 sebagai Tahun Koperasi Dunia (The International
Year of Co-operative) dengan tema: "Bangun Dunia Yang Lebih Baik dengan Koperasi".
Untuk membangun negeri, diperlukan adanya prasyarat kesejahteraan ekonomi. Sedangkan
untuk mensejahterakan ekonomi rakyat Indonesia, Bapak Koperasi kita Bung Hatta, menganjurkan
didirikannya tiga macam Koperasi. Pertama, adalah Koperasi konsumsi yang terutama melayani
kebutuhan kaum buruh dan pegawai. Kedua, adalah Koperasi produksi yang merupakan wadah kaum
petani (termasuk peternak atau nelayan). Ketiga, adalah Koperasi kredit yang melayani pedagang
kecil dan pengusaha kecil guna memenuhi kebutuhan modal.
Bung Hatta juga menganjurkan pengorganisasian industri kecil dan koperasi produksi, guna
memenuhi kebutuhan bahan baku dan pemasaran hasil. Karena tujuan koperasi bukanlah mencari
laba yang sebesar-besarnya, melainkan melayani kebutuhan bersama dan wadah partisipasi pelaku
ekonomi skala keci!. Tapi, ini tidak berarti, bahwa Koperasi itu identik dengan usaha skala kecil.
Koperasi bisa pula membangun usaha skala besar berdasarkan modal yang bisa dikumpulkan dari
anggotanya, baik anggota Koperasi primer maupun anggota Koperasi sekunder.
Dalam perkembangannya, koperasi di Indonesia mengalami pasang dan surut. Sebuah
pertanyaan sederhana namun perlu direnungkan: Mengapa jarang dijumpai ada Koperasi yang
bertumbuh menjadi usaha besar yang menggurita, layaknya pelaku ekonomi lain, yakni swasta
(konglomerat) dan BUMN? Mengapa gerakan ini hanya berkutat dari persoalan yang satu ke
persoalan lain, dan cenderung stagnan alias berjalan di tempat? Mengapa Koperasi sulit berkembang
di tengah "habitat" alam Indonesia? Padahal, upaya pemerintah untuk "memberdayakan" Koperasi
seolah tidak pernah habis. Bahkan, bila dinilai, mungkin amat memanjakan. Berbagai paket program
bantuan dari pemerintah seperti kredit program: KKop, Kredit Usaha Tani (KUT), skim program
KUK dari bank dan Kredit Ketahanan Pangan (KKP) yang merupakan kredit komersial dari
perbankan, juga "paket program" dari Permodalan Nasional Madani (PNM), terus mengalir untuk
memberdayakan gerakan ekonomi kerakyatan ini. DEKOPIN bersama Kementerian Koperasi dan
UKM bertekad untuk mengubah stigma koperasi yang masih melekat sebagai ekonomi marjinal,
pelaku bisnis yang per!u dikasihani, pelaku bisnis "pupuk bawang", pelaku bisnis tak profesional,
sehingga dapat menjadi pelaku ekonomi nasional yang dominan. Masalah tersebut tidak bisa
dilepaskan dari substansi Koperasi yang berhubungan dengan semangat. Dalam konteks ini adalah
semangat kekeluargaan dan kegotongroyongan. Jadi, bila Koperasi dianggap kecil, tidak berperan,
dan merupakan kumpulan serba lemah, itu terjadi karena adanya pola pikir yang menciptakan
demikian.
Singkatnya, pemikiran kita dipolakan, bahwa koperasi adalah untuk yang kecil-kecil,
sementara yang menengah bahkan besar, untuk kalangan Usaha Swasta. Di sinilah terjadinya
penciptaan paradigma yang salah. Hal ini mungkin terjadi akibat gerakan Koperasi terlalu sarat
berbagai embel-embel, sehingga ia seperti orang kerdil yang menggendong sekarung beras di
pundaknya. Koperasi adalah "badan usaha", juga "perkumpulan orang" termasuk yang "berwatak
sosial". Definisi yang melekat jadi memberatkan, yakni "organisasi sosial yang berbisnis" atau
"Iembaga ekonomi yang mengemban fungsi sosial." Di Indonesia, beberapa Koperasi sebenarnya
sudah bisa dikatakan memiliki unit usaha besar dan beragam serta tumbuh menjadi raksasa bisnis
berskala besar menguasai hajat hidup orang banyak dan merangsek ke berbagai bidang usaha-bisnis
komersial, omzet mereka mencapai milyaran rupiah setiap bulan. Dalam kliping ini akan di muat
beberapa artiket dari beberapa sumber surat kabar, untuk mengetahui bagaimana kondisi koperasi
yang ada di indonesia sekarang.
6
Artikel
Sukmariyah, Tukang Jahit Perintis Koperasi bagi
UMKM
JAKARTA, KOMPAS. — Kondisi perkampungan yang agak terbelakang, dan banyak warga yang
menjadi penganggur, membuat Sukmariyah rela berjalan berkeliling kampung untuk menjajakan
programnya. Keinginannya sederhana, ingin meningkatkan pendapatan warga dan mengusahakan agar
masyarakat bisa mengakses dana perbankan. Sukmariyah, ibu rumah tangga berusia 32 tahun, tinggal di
kampung Rancagede Kaler, Desa Munjul, Kecamatan Solear, Tangerang. Meski lokasinya tidak jauh dari ibu
kota Jakarta, ternyata banyak masyarakat di sana yang masih berada di bawah garis kemiskinan. Banyak
wanita di kampungnya yang terpaksa nikah muda. Bahkan, kebanyakan warga di kampung tersebut hanya
lulusan sekolah dasar (SD). Kondisi inilah yang menggerakkan Sukmariyah untuk bisa memberdayakan ibu
rumah tangga di kampungnya sekaligus meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitarnya.
Tukang jahit Sukmariyah awalnya hanya berprofesi sebagai tukang jahit konveksi, baik menjahit
seragam sekolah, seragam PNS, hingga menjahit sepatu hasil pesanan pengusaha lain. Usaha ini sudah
dilakoninya sejak tahun 2004. Usaha tersebut pun kian membesar. Namun, usahanya masih bersifat
rumahan. Usaha dikerjakan sendiri ataupun mempekerjakan orang lain untuk menyelesaikan pekerjaan
tersebut. Seiring berjalannya waktu, warga di sekitar rumah Sukmariyah iri dan ingin belajar usaha konveksi
itu. "Awalnya banyak warga yang pinjam duit ke saya, sedikit demi sedikit, untuk usaha konveksi. Saya
pinjami seadanya karena saya ingin membantu," kata Sukmariyah. Namun karena niatnya tulus ingin
membantu, usaha konveksi milik
Sukmariyah ini terus berkembang
pesat. Kegiatannya meminjamkan
uang ke tetangga juga terus dilakoni.
Bagi Sukma, panggilan akrabnya,
kesuksesan ini juga harus ditularkan
ke orang lain sehingga bisa
memenuhi keinginannya sejak lama,
yaitu bisa meningkatkan taraf hidup
masyarakat sekitar rumahnya.
Membentuk koperasi
Awalnya, ide usaha untuk membentuk koperasi tersebut hanya sebuah kebetulan. Sebab, setiap hari
Sukma sudah terbiasa meminjamkan uang ke warga sekitar, baik untuk kehidupan sehari-hari, maupun
untuk mengembangkan usaha konveksi masing-masing. "Masyarakat itu kalau disuruh ke bank rasanya
berat sekali; apalagi kalau sudah ditanya, jaminannya apa, usahanya apa. Orang jadi takut duluan mau
pinjam dana. Padahal, bunga pinjam dana berapa pun, itu akan dibayar, asal bisa pinjam duit cepat,"
kenangnya. Dengan kondisi itu, wanita lulusan S-1 Ekonomi Manajemen Uhamka Jakarta tersebut lantas
memberanikan diri membuat koperasi kecil-kecilan, meski belum dilembagakan. Keinginannya cuma satu,
ingin memberi akses dana perbankan ke masyarakat dengan cepat. Alhasil, Sukma kemudian ikut pelatihan,
menjadi tenaga magang di koperasi hingga tanya-tanya ke dinas yang berkaitan dengan usaha kecil dan fakir
miskin. Pada Maret 2010, Sukma mendapat informasi dari Dinas Sosial Kabupaten Tangerang bahwa ada
program dari Kementerian Sosial untuk fakir miskin dalam bentuk Kelompok Usaha Bersama (KuBe).
Sukma pun mencari informasi cara mendapatkan dana bantuan dari program tersebut. Lantas Sukma
mengajukan proposal bantuan program KuBe ke Kementerian Sosial. Gayung pun bersambut, Sukma berhasil
mendapatkan bantuan sebesar Rp 30 juta. "Dana tersebut saya kelola dengan membeli 8 mesin jahit senilai
15 juta. Sisa dananya saya gulirkan untuk membantu usaha-usaha kecil masyarakat seperti toko kelontong,
tukang sayur hingga jualan nasi uduk," tambahnya.
7
Jadi pemberi kredit
Seiring berjalannya waktu, antusiasme masyarakat untuk terus meminjam dana ke Sukma semakin
besar. Oleh karenanya, pada 20 April 2011, Sukma dan suaminya mulai melembagakan koperasi kecil-kecilan
tersebut dengan mendirikan koperasi syariah Baitul Maal WaTamwil (BMT) Mitra Mandiri Sejahtera.
Kegiatan koperasi tersebut adalah simpan pinjam hingga binaan kursus terampil secara gratis kepada warga
agar memiliki bekal dalam menjalankan usahanya kelak. Sukma juga memberikan pelatihan pembekalan ilmu
menjahit hingga pembuatan sepatu. Hingga saat ini, koperasi tersebut sudah menjangkau masyarakat di tiga
kecamatan di sekitar Solear. Sukma kini terus gencar mempromosikan koperasinya agar terus bisa melayani
warga. Jumlah orang yang merasakan manfaat dari pemberdayaan masyarakat tersebut antara lain 100
pengusaha kecil, 190 fakir miskin, 30 penjahit konveksi, 13 anak telantar yang mengikuti pelatihan
keterampilan, dan 20 ibu yang mengikuti kursus menjahit gratis. "Mimpi saya itu sederhana, nantinya
bagaimana setiap kecamatan ini harus memiliki koperasi. Saya tahu orang banyak antre ke bank untuk
pinjam duit. Tapi kalau syaratnya ribet, mereka yang tidak punya jaminan ini jadi bingung. Padahal yang
dipinjam dananya cuma Rp 100.000-Rp 500.000. Paling besar cuma Rp 2 juta," ujarnya. Agar koperasinya ini
bisa berjalan, Sukma menggandeng perbankan besar untuk melakukan penyaluran dana. Harapannya,
masyarakat tidak mampu yang memerlukan dana taktis dan tidak memiliki jaminan ini bisa keluar dari
masalahnya. Atas pemberdayaan masyarakat ini, Sukmariyah berhasil memperoleh Danamon Entrepreneur
Awards 2013. Ia mengaku tak sengaja ikut kompetisi wirausaha tersebut. "Saya ini didaftarkan oleh relawan
saya yang namanya Yunus. Kita memang bergerak bersama-sama untuk mewujudkan kesejahteraan
keluarga. Saya pikir, saya tidak melakukan sesuatu yang luar biasa dan bagi saya ini seperti mimpi. Sebab,
mimpi saya juga sederhana. Ternyata ada perhatian dari pemerintah," kenangnya.
Sumber: kompas, 27 september 2013
Ibu-Ibu Bhayangkari Segera Dirikan Koperasi Batik Melayu
PEKANBARU, Riau POS - Sebuah terobosan
kembali dilahirkan ibu-ibu Bhayangkari Pekanbaru.
Setelah menciptakan ornamen batik Melayu,
perkumpulan istri-istri polisi ini akan segera
mendirikan Koperasi Batik Melayu. Dengan adanya
koperasi ini, permasalahan sulitnya mencari bahan
baku untuk membatik serta pemasaran batik yang
telah jadi akan terpecahkan. Hal ini disampaikan
Ketua Bhayangkari Cabang Pekanbaru Miranti
Adang Ginanjar, Senin (12/11) dalam Silaturahmi
Keluarga Besar Bhayangkari cabang Kota Pekanbaru,
Ranting Senapelan dengan keluarga Besar PKK
Kecamatan Senapelan. ‘’Biasanya akan bingung
kemana menjual produk yang telah jadi. Namun itu
sudah bisa diatasi. Kita berencana membangun koperasi. Jadi, anggota dapat dengan mudah mengambil
bahan baku di koperasi dan koperasi akan membeli produk jadi dari anggota,’’ ujar Miranti.
Dalam kesempatan ini, Miranti juga menyampaikan harapan agar batik Melayu yang sudah
dirintisnya dapat terus dipertahankan, dan dikembangkan oleh ibu-ibu anggota Bhayangkari cabang
Pekanbaru.‘’Saya berharap ini bisa terus dipertahankan dan ditingkatkan meskipun saya sudah tidak di
Pekanbaru. Karena, saya pasti akan meninggalkan Pekanbaru untuk mengikuti suami bertugas di tempat
lain,’’ ucap Istri Kapolresta Pekanbaru ini. Untuk terus mengembangkan batik Melayu, Miranti menjelaskan,
ia sudah mempunyai cara tersendiri, diantaranya adalah dengan merangkul dan memberdayakan ibu-ibu
PKK. ‘’Mereka kita rangkul dan kita latih bersama ibu-ibu Bhayangkari, dengan begini program yang ada saya
harapkan terus berjalan,’’ ujarnya. Pada kegiatan ini, puluhan anggota Bhayangkari dan ibu-ibu PKK yang
hadir tampak serius membatik di Ballroom Hotel Mutiara Merdeka, tempat kegiatan ini dilaksanakan.
Dengan sabar dan telaten, ibu-ibu ini menggoreskan canting (alat membatik) ke atas kain yang
menjadi media gambar untuk membentuk pola batik melayu.Camat Senapelan Zarman Chandra yang turut
8
hadir menyatakan dukungannya terhadap kegiatan ini. Ia menilai apa yang dilaksanakan oleh Bhayangkari
Cabang Pekanbaru dan Ranting Senapelan merupakan hal yang sangat positif. ‘’Kegiatan ini memaksimalkan
potensi usaha kecil dan usaha rumahan. Ini akan kita fasilitasi, agar terus berkembang,’’ katanya.
Sumber: Riau Pos, 13 November 2013
Kegiatan Usaha Koperasi Lebih Maju di Tangan Perempuan
Jakarta, MENTERI Koperasi dan UKM Syrifiidin Hasan mengakui jika kegiatan usaha koperasi
yang dimotori oleh kaum perempuan di tanah air lebih maju dan berkembang."Keberhasilan mereka
hendaknya juga dapat memberikan dampak positif untuk mendorong para perempuan anggota
koperasi lainnya ikut berperan menggerakkan pembangunan koperasi. Selain itu, UKM yang dikelola
oleh perempuan juga banyak yang berhasil. Dala yang dimiliki pemerintah menunjukkan ada sekitar
60% pelaku bisnis, terutama usaha kecil adalah perempuan," ujar Syarifudin Hasan di kantornya. Senin
(26/ 4) usai membuka acara Ge-maskop (Gerakan Massyarkat Sadar Koperasi-red) sekaligus dirangkai
kerjasama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dalam rangka
kesetaraan gender melalui pengembangan KUMKM
Menurutnya, dengan banyaknya perempuan berperan di dunis bisnis (perekonomian),
diharapkan mampu menurunkan beragam masalah seperti kemiskinan, kematian ibu dan bayi termasuk
kekerasan dalam rumah rangga serta perdagangan perempuan (trafficking), meningkatkan kualitas
perempuan "Yang pada akhirnya memperkuat ketahanan dan kesatuan bangsa." ujarnya. Dijelaskan,
dengan digelarnya Gcmaskop ang dimulai tahun 2010 ini, Kementerian Koperasi dan UKM mengajak
semua pihak, baik sendirimaupun bersama-sama untuk membenahi koperasi yang sudah ada agar
sesuai dengan prinsip dan jatidiri koperasi serta membangun koperasi yang sudah baik untuk menjadi
besar dan menjadi sokoguru perekonomian nasional.
Sebelumnya kepada wartawan. Deputi Bidang Kelembagaan Kementerian Koperasi dan UKM
Untung Tn Basuki mengatakan, saat ini ada keinginan untuk bersama membangun konglomerasi
koperasi apakah usaha sejenis atau usaha yang diproduksi dari awal ke hulu. "Artinya anggota koperasi
yang memproduksi balian baku produk makanan dan minuman, diproduksi di sentra usaha sebagai
produk jadi, lalu bersama jaringan pemasaran serta jaringan penyedia pendanaan. Kerjasama antar
koperasi berbagai kegiatan yang sudah mapan dalam membangun jaringan usaha kuat adalah bagian
dan keinginan usaha koperasi itu sendiri, karena merupakan salah satu pelaku ekonomi nasional."
Paparnya
Dan dalam disampaikan oleh BPS (Badan Pusat Statistik), kontribusi pelaku KUMKM (Koperasi,
Usaha Mikro. Kecil dan Menengah) pada PDB (Produk Domestik Bruto) tahun 2008 misalnya cukup
signifikan "Kontnbusi KUMKM pada PDB 2008 secara nasional sebesar Rp 2.609,35 iniiun atau 55.56 %
dari total PDB Indonesia tahun 2008 yang mencapai Rp 4.696.48 triliun," ujarnya.PDB itu disumbangkan
oleh 118 616 unit Koperasi aktif dengan jumlah anggota 27.95 juta anggota dan 50.7 juta unit UKM
(Usalia Kecil dan Mikro) yang terlibat di dalamnya sebanyak 83,65 juta orang.
Karena itu tambah Untung Tn Basuki, institusi koperasi harus diperkuat ke depan, melakukan
pembenahan regulasi lintas sektoral Berisi berbagai pedoman mulai kode etik koperasi, peran dan
aturan yang dijelaskan dalam AD/ ART Koperasi. "Masih tenis dilakukan kampanye supaya pemahaman
usaha koperasi itu makin memasyarakat bahkan kita usul masuk kurikulum pendidikan." ujarnya.
Dikatakan, penerapan jatidiri koperasi dalam praktek bcrkopcrasi dilaksanakan agar koperasi
dapat melaksanakan prinsip-rpinsip koperasi dalam praktek perkoperasi, sehingga keberadaan koperasi
dapat diperoleh manfaatnya oleh anggota masyarakat Karena itu dilakukan penyusunan dan
penyempurnaan pedoman teknis perkoperasian, bimbingan, pendampingan, penyuluhan dan advokasi
Pada kesempatan itu Untung Tn Basuki menegaskan, pihaknya tidak setuju untuk mengenakan
pajak kepada usaha koperasi "Karena kegiatan usaha koperasi itu dari dan untuk internal koperasi
Kecuali koperasi melakukan kegiatan bisnis umum. Seperti menjual kebutuhan untuk uikuin " ujarnya "
Sumber: www.depkop.go.id
9
Peran Koperasi dan UKM Koperasi Sediakan 96 Juta Lapangan Kerja
LAMONGAN, KOMPAS - Koperasi dan Usaha Kecil Menengah di Indonesia dinilai strategis
sebagai pemain utama kegiatan ekonomi di berbagai sektor dengan menyediakan bagi sekitar 96.211.000
orang. Asisten Deputi Urusan Pengembangan dan Pengendalian Simpan Pinjam Deputi Bidang Pembiayaan
Kementerian Negara Koperasi dan UKM Setyo Hariyanto saat Workshop Perkoperasian di Lamongan, Selasa
(19/7/2011) menyebutkan, kegiatan usaha dari sektor koperasi dan UKM mencapai 99,67 persen dari 52,77
juta pelaku usaha. Kontribusi koperasi dan UKM dalam pendapatan domestik bruto mencpai 56,53 persen.
Menurut Setyo, upaya penumbuhan sektor riil melalui koperasi dan UKM harus ditingkatkan secara
sistematis karena akan berdampak langsung pada peningkatan pendapatan masyarakat, penyerapan tenaga
kerja dan mengurangi kemiskinan. "Yang diperlu diupayakan saat ini adalah meningkatkan akses pengusaha
mikro kecil dan menengah pada sumber-sumber daya produktif. Salah satu sumber daya produktif yang
penting adalah akses terhadap permodalan," tuturnya.
Dia menambahkan saat ini perlu dibangun lembaga keuangan yang lebih dekat dan cepat memberi
pelayanan pengusaha mikro kecil dan menengah. "Opsi yang ada adalah membangun koperasi simpan pinjam
secara baik dan sehat," ujarnya.Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro
Kecil dan Menengah (LPDB KUMKM), Kemas Danial mengungkapkan lembaganya yang mulai beroperasi
sejak tahun 2008 telah menyalurkan dana bergulir hingga Rp 1,163 triliun. Dana bergulir i tu dipinjamkan
kepada sejumlah 145.295 Koperasi dan UMKM.
Kemas menjelaskan, LPDB
KUMKM dibentuk Kementerian Negara
Koperasi dan UMKM serta Kementerian
Keuangan bertugas mengelola dan
mengembangkan dana bergulir Koperasi dan
UMKM secara profesional dan akuntabel.
"Lembaga itu diharapkan bisa mendukung
upaya penin gkatan akses pembiayaan usaha
KUMKM," ujar Kemas.
Bupati Lamongan, Fadeli berharap
agar koperasi mampu menjadi penolong bagi
UMKM melalui pinjaman modal untuk pengembangan usaha. Pemkab Lamongan melalui APBD mengelola
dana bergulir sebesar Rp 4 miliar untuk dikelola koperasi dan dana ketahanan pangan.
Di Lamongan saat ini terdapat 1.006 unit koperasi dan 192 unit diantaranya masuk kategori tidak
sehat. Total modal koperasi di Lamongan mencapai Rp 500 miliar, dan total asetnya Rp 750 miliar, mampu
menyerap 13.000 tenaga kerja.
Sumber: Kompas, 20 Juli 2011
Microsoft Bantu Koperasi & UKM Melek Teknologi
Microsoft mendukung program kerja Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah dalam
pengembangan UKM di Indonesia dengan memberi pelatihan teknologi terbaru kepada pelaku usaha tersebut.
Menteri Koperasi dan UKM Syarief Hasan memberikan penghargaan terhadap Microsoft yang telah
mendukung pemerintah Indonesia dalam mengembangkan dan membantu para pelaku UKM dalam negeri.
“Kami menyambut baik komitmen Microsoft untuk mendukung pengembangan UKM di Indonesia. Peluang
ini harus dimanfaatkan seluas-luasnya bagi para pelaku UKM dengan mengembangkan usahanya melalui
pemanfaatan TI sehingga usaha mereka bisa berkembang baik dengan dukungan teknologi yang maju,” kata
Menkop di Nusa Dua, Bali, Jumat.
Menkop berharap pelatihan untuk memberdayakan teknologi itu mampu meningkatkan kinerja dan
kualitas UKM sehingga dapat meningkatkan daya saing UKM Indonesia di pasar global, khususnya dalam
10
upaya menghadapi pasar bebas. Sementara, Presiden Direktur
Microsoft Indonesia Andreas Diantoro di Nusa Dua, Bali,
menyatakan penerapan teknologi informasi dan komunikasi(TIK)
adalah hal yang paling penting agar Indonesia dapat berkompetisi
dengan negara lain, dan bisa masuk ke dalam 12 besar negara
dengan ekonomi terbaik di dunia pada 2025,” kata Dukungan
Microsoft berupa pelatihan teknologi bagi pelaku UKM tersebut
diberikan dalam rangkaian acara “APEC SME Ministerial
Meetings” yang berlangsung 2 hingga 7 September 2013.
Microsoft memberikan pelatihan teknologi terbaru yaitu
Microsoft Office365 dan Microsoft Windows Azure. “Kami
memiliki visi untuk menjadikan Indonesia sebagai negara dengan perekonomian yang berbasis pengetahuan
melalui transformasi pendidikan, kewirausahaan, serta mendorong transparansi dan tata kelola pemerintahan
yang baik,” ujar Andreas.
Transformasi ekonomi itu, menurut dia, dapat dilakukan melalui pemberdayaan teknologi “Komputasi
Awan” (Cloud) pada segmen ekonomi kecil dan menengah, seperti koperasi dan UKM. Selanjutnya, dia
mengatakan, Microsoft mendukung pengembangan UKM di Indonesia dengan memberikan pelatihan
teknologi kepada 160 pelaku UKM per hari dalam acara “APEC Small and Medium Enterprises (SME)
Exhibition” selama empat hari.
Ia menjelaskan materi pelatihan teknologi yang diberikan, antara lain tentang penggunaan Office365,
Windows Azure, Windows8, Office2013, OneNote, WincowsPhone8 dalam kegiatan UKM. “Dua teknologi
terbaru dari Microsoft, yaitu Office365 dan Windows Azure yang berbasis komputasi awan sangat sesuai
untuk digunakan UKM di Indonesia, terutama bagi UKM yang belum mempunyai infrastruktur teknologi
informasi,” katanya. Andreas menambahkan Office365 dan Windows Azure memang merupakan software
yang penggunaannya ditujukan bagi keluarga, kalangan pebisnis dan usaha kecil menengah. Hal itu, kata dia,
karena software tersebut disertai dengan beberapa layanan tambahan berbasis “online”, termasuk media
penyimpanan data online dengan sistem “cloud”. Selain itu, ia menyebutkan bahwa kerjasama yang dijalin
antara Microsoft dan pemerintah sudah berlangsung selama dua tahun dengan tujuan mendemokratisasi UKM
Indonesia agar para pelaku UKM Tanah Air menjadi “locally connected and globally competitive” atau
terkoneksi secara lokal dan kompetitif secara global.
Sumber : Media Indonesia, 09 oktober 2013
Kemnakertrans beri pinjaman Subsidi 512 Koperasi Pekerja
JAKARTA - Sebanyak 512 koperasi pekerja di
berbagai perusahaan dapat suntikan dana pinjaman dan
bantuan subsidi program dari Kementerian Tenaga
Kerja dan Transmigrasi. Suntikan dana ini diyakini
dapat membantu peningkatan kesejahteraan pekerja dan
keluarganya.
“Kita dorong koperasi-koperasi yang berada di
perusahaan dapat berkembang dengan baik sehingga
dapat membantu meningkatkan kesejahteraan pekerja,“
kata Menakertrans Muhaimin Iskandar di Jakarta,
Selasa (17/9) sekembalinya dari kunjungan ke
Kalimantan Selatan.
Muhaimin mengatakan, bantuan dana pinjaman dan bantuan subsidi program bagi 512 koperasi di perusahaan-
perusahaan yang sudah digulirkan sejak tahun 2005 mulai menampakkan hasil yang menggembirakan.
“Berdasarkan laporan kegiatan dari koperasi pekerja telah dapat berjalan dengan baik. Kita minta perusahaan-
perusahaan turut membantu pendirian koperasi pekerja dan memfasilitasi kegiatan-kegiatan koperasi,” pinya
Menteri asal PKB itu.
11
Menurutnya, agar dapat berkembang dalam kegiatannya, koperasi pekerja perlu melakukan pengaturan dalam
manajemen keanggotaan dan pengurus koperasi, manajemen pengembangan usaha, manajemen keuangan dan
permodalan serta manajemen pemasaran.
Keberadaan koperasi pekerja dinilai sangat menguntungkan dan bermanfaat bagi pekerja terutama untuk
keadaan mendesak, seperti kegiatan simpan pinjam untuk keperluan biaya masuk sekolah, keluarga sakit atau
kepentingan lainnya.
Bahkan apabila modalnya sudah cukup kuat, kata Muhaimin, pihak koperasi pun bisa memberikan bantuan
pinjaman modal bagi pekerja di perusahaan-perusahaan untuk membuka usaha dagang ataupun modal
berwirausaha.
“Pemerintah menyadari bahwa koperasi pekerja sebagai lembaga ekonomi di perusahaan harus
mengedepankan gotong royong dan kebersamaan dengan prinsip keadilan dalam pengelolaannya dengan
mengotimalkan potensi usaha,” pungkasnya
Sumber : Seputar Indonesia, Selasa 17 September 2013
200 koperasi di Yogyakarta mati suri
Sumber : www.sindonews.com
12
Koperasi ibu-ibu Beromzet Miliaran
TRIBUNJATIM, MOJOKERTO - Koperasi Wanita (Kopwan) Tutur Mandiri kini menjadi
topik luar biasa di Mojokerto. Tidak saja karena namanya yang sangat dikenal hampir di kalangan kaum
ibu-ibu di seluruh kota ini. Namun, kepercayaan warga terutama ibu-ibu rumah tangga dan ibu-ibu arisan
sangat tinggi. Setidaknya, ini dibuktikan dengan makin banyaknya anggota dari para ibu-ibu rumah
tangga yang bergabung. Hingga September 2013 ini, jumlah anggota hampir semuanya ibu-ibu rumah
tangga sebanyak 573 orang. Dengan mekanisme koperasi seperti simpanan waji, pokok, hingga sukarela,
kini omzet atau volume usaha kini sudah mencapai Rp 2,6 miliar.
Sungguh raihan yang fantastis. Pengurus yang semuanya juga perempuan ini bersama seluruh
anggota Kopwan Tutur Mandiri terus bahu-membahu memupuk kepercayaan dan mengembangkan
usaha koperasi. Mulai usaha simpan pinjam, penyediaan sembako, sampai alat-alat rumah tangga dan
elekteronik. "Alhamdulillah, semua berkat kerja keras seluruh ibu-ibu pengurus dan seluruh anggota,"
kata Rohmiyati, Ketua pengurus Kopwan Tutur Mandiri di kantornya Desa Sooko, Kecamatan Sooko,
Kabupaten Mojokerto, Jumat (27/9/2013). Kantor koperasi khusus wanita ini berada di tengah-tengah
kampung. Berlokasi di Jalan Dorang, Kopwan tersebut hampir tak pernah sepi.
Setiap hari selalu ada saja anggota yang sekadar mampir di kantor koperasi ini. Kantor yang
melekat bersama rumah Rohmiyati. Rumah inilah yang dijadikan agunan selama ini. Meski koperasi itu
berada di wilayah Kabupaten Mojokerto, namun warga Kota Mojokerto mengenal Kopwan Tutur
Mandiri dengan sangat baik. Terutama kaum ibu-ibu rumah tangga. Koperasi yang seluruh pengurus dan
anggotanya wanita ini begitu melekat di benak ibu-ibu melijo, ibu-ibu penjual kue, penjahit, sampai ibu-
ibu katering cukup akrab."Iya di Sooko. Koperasi ini yang membuat usaha jual jajan saya sekarang
banyak langganan. Gampak kok, kalau ada ramai-ramai di Wisma Sooko masuk sedikit, itulah
koperasinya," ucap Ibu Kartini, salah satu warga Sooko yang begitu akrab dengan Kopwan Tutur
Mandiri dan menunjukkan alamat Kopwan ini.
Koperasi yang berdiri sejak 22 Oktober 2009 ini kini beranggotakan 572 kaum ibu. Dengan
hanya memberlakukan simpanan wajib Rp 10.000 per anggota setiap bulan dan simpanan pokok 100.000
per anggota saat menjadi anggota dan simpanan sukarela sekenanya, kini koperasi ini sudah berkembang.
Ditambah layanan deposito dan modal luar lainnya, Kopwan tersebut kini telah menyalurkan pinjaman
ke seluruh anggotanya sebanyak Rp 2,6 miliar."Ini sejak kami berdiri empat tahun lalu. Terakhir hingga
September ini merealisasikan pinjaman kepada anggota sebanyak Rp 912,2 juta," kata Rohmiyati.
Sumber : Tribun Jatim,23 Oktober 2013
13
Kalbar Siapkan 'Rumah Sakit' Koperasi
Sumber: Metrotvnews Pontianak, Minggu, 10 Maret 2013
14
Koperasi Melawan APEC
Jakarta, tribun rakyat – Ilham Nasai
koordinator Lembaga Studi Pengembangan Perkoperasian
Indonesia (LSP2I) mendukung Gerakan Aliansi
Pemangku Amanat Konstitusi untuk melawan APEC
melalui Koperasi. Hal ini ia diungkapkan dalam
konferensi pers di Resto Dapur Selera di bilangan Tebet
Jakarta Selatan (Senin 7/10) “Pertemuan APEC akan
membuat komitmen-komitmen politik untuk memperluas
agenda liberalisasi dan fasilitasi perdagangan dan
investasi di Indonesia yang akan mengkerdilkan koperasi
kerakyatan. Kita melihat bahwa partisipasi masyaraakat
dalam beberapa sektor usaha mengalami intimidasi, yang
merupakan kebijakan merugikan, pemerintah lebih ramah
kepada penggerak ekonomi sektor luar dibanding sektor
domestik sendiri. Pemerintah Indonesia akan terus didorong membuka pasar dalam negerinya untuk ekspansi
produk impor dari negara-negara anggota APEC,” ungkapnya.
Ilham Nasai menegaskan, “Ada beberapa langkah pemerintah yang kontra produktif pada sektor
perkembangan koperasi, yaitu :
 Tidak jelasnya rezim keuangan mikro dengan lahirnya UU nomor 17/2012 tentang perkoperasian dan UU
nomor 1/2013 tentang lembaga keuangan mikro. Sampai sat ini keresahan terjadi di kalangan koperasi
yang bergerak di sektor jasa keuangan akibat ketidakjelasan dalam aturan, pengawasan dan penjaminan
keberlangsungan usaha mereka.
 Penguatan terhadap industri ekonomi rumah tangga di kegiatan ekonomi produktif termasuk koperasi
produksi tidak diperkuat secara baik, mulai dari ketersediaan bahan baku dukungan permodalan, akses
pemasaran, sampai transfer teknologi.
 Pembangunan kelembagaan ekonomi tidak berjalan simultan dan komperhensif. Masing2 sektor ekonomi
diurus oleh Kementerian teknis, terkait tanpa berkoordinasi satu dg yang lain sehingga kerap dijumpai
persoalan seperti kelangkaan komooditas yang cenderung saling menyalahkan.
 Pemerintah melihat persoalan pengembangan koperasi beserta para pelaku usaha kecil dan menengah
yang lain dalam perspektif material dengan keterbatasan modal sehingga pradigma bantuan sosial yang
bermilyar-milyar digelontorkan tanpa memperhatikan penguatan modal institusional dan intelektual.
“Selain itu, partisipasi dalam ruang ekonomi juga belum memberikan kesempatan yang sama dan setara
terhadap pelaku usaha koperasi,” tutupnya
Sumber : Tribun Rakyat, 10 October 2013
15
Penutup
Kesimpulan
Koperasi yaitu suatu perkumpulan yang memiliki kemampuan dalam bidang ekonomi yang
berjuang untuk memperjuangkan kesejahteraan anggotanya pada khususnya dan kesejahteraan
masyarakat pada umumnya. Masing-masing anggota koperasi berkewajiban untuk mengembangkan
serta mengawasi jalannya koperasi.
Koperasi sebagai bentuk usaha merupakan organisasi ekonomi rakyatyang bersifat sosial.
Koperasi berfungsi sebagai alat ekonomi yang dapatmensejahterakan rakyat. Koperasi pun memiliki
peranan yang besar dalampembangunan nasional. Sebagai usaha bersama yang berasaskan
kekeluargaan, koperasi haruslah dikelola dengan prinsip-prinsip manajemensecara tepat.
Koperasi sebenarnya memiliki peluang seiring dengan krisis yang terjadi di indonesia dan
asia pada umumnya. Kegagalan industri besar untuk menghasilkan pembangunan yang berkelanjut,
memberikan peluang bagi koperasi untuk menyatakan dirinya sebagai fundamental / pendorong
perekonomian . untuk menggapai peluang itu dan menempatkan koperasi sebagai soko guru
diperlukan perubahan radikal ( merubah diri akar masalah ) dan komperatif.yang harus di benahi
segera.
Maka koperasi dapat diartikan:sebagai perkumpulan orang orang yang secara suka rela
mempersatukan diri untuk memenuhi kebutuhan ekonomi anggotanya dengan menyelenggarakan
usaha bersama melalui pembentukan suatu perkumpulan yang diawasi secara demokratis.
manajemen koperasi bersifat demokrasi adalah untuk membina dan mengembangkan
kecerdasan anggota khususnya dan anggota masyarakat umunya terutama mengenai tata kehidupan
koperasi sendiri.Jadi didalam rapat anggota koperasi itulah para anggota koperasi diharapkan akan
menggunakan secara jujur untuk mengemukakan pendapat dan gagasan demi perbaikan,kemajuan
dan perkembangan.Rakyat Indonesia bercita cita membangun ekonomi nasioanal nya yang akan
membawa kemakmuran serta kesejahteraan rakyat Indonesia sudah bertekat bulat untuk
mengujudkan demokrasi ekonomi, jadi individualism dan egoism harus dibuang jauh jauh. Jadi
kegiatan koperasi fungsioanl yang utama pada waktu ini adlah simpan pinjam dikalangan
anggotanya.
Jadi dari fakta diatas dapat di benarkan pendapat yang mengatakan bahwa sukses setidaknya
sesuatu organisasi untuk bagian yang besar tergantung kepada orang orang yang menjadi
anggotanya.
SARAN
Pada pembahasan tersebut menjelaskan bahwa pengertian koperasi dari berbagai pandangan
para ahli dan dari undang-undang koperasi itu sendiri, termasuk juga prinsip-prinsip dan asas
koperasi. Dengan demikian diharapkan mahasiswa khususnya dan masyarakat pada umumnya
menjadi paham tentang bagaimana melakukan kegiatan usaha dengan berkoperasi, dan dapat
membandingkan dengan kegiatan usaha yang bukan koperasi.
Oleh karena itu,sebaiknya pengenalan koperasi kepada masyarakat sebaik dikenalkan sejak
dini,agar masyarakat mengerti dan memahami manfaat dari koperasi sehingga mereka bisa
menggunakan fasilitas-fasilitas yang ada di koperasi dengan baik. Selain itu juga harus meningkatkan
SDM dengan kualitas yang bagus baik dari segi pengetahuan, kemampuan dan moral para
anggotanya.

Contenu connexe

Tendances

Kelompok 10 power point pembelahan sel
Kelompok 10 power point pembelahan selKelompok 10 power point pembelahan sel
Kelompok 10 power point pembelahan sel
UNIB
 
Reproduksi pada hewan vertebrata
Reproduksi pada hewan vertebrataReproduksi pada hewan vertebrata
Reproduksi pada hewan vertebrata
f' yagami
 

Tendances (20)

Memilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar Bisnis
Memilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar BisnisMemilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar Bisnis
Memilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar Bisnis
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan
 
Review Materi Kuliah Perkim
Review Materi Kuliah PerkimReview Materi Kuliah Perkim
Review Materi Kuliah Perkim
 
Taksonomi Tumbuhan I DIVISI SCHIZOPHYTA ( Monera)
Taksonomi Tumbuhan I DIVISI SCHIZOPHYTA ( Monera)Taksonomi Tumbuhan I DIVISI SCHIZOPHYTA ( Monera)
Taksonomi Tumbuhan I DIVISI SCHIZOPHYTA ( Monera)
 
anatomi tumbuhan Batang sekunder
anatomi tumbuhan Batang sekunderanatomi tumbuhan Batang sekunder
anatomi tumbuhan Batang sekunder
 
Kelompok 10 power point pembelahan sel
Kelompok 10 power point pembelahan selKelompok 10 power point pembelahan sel
Kelompok 10 power point pembelahan sel
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Bunga Majemuk
PPT Morfologi Tumbuhan - Bunga MajemukPPT Morfologi Tumbuhan - Bunga Majemuk
PPT Morfologi Tumbuhan - Bunga Majemuk
 
Makalah lingkungan bisnis ( pengantar bisnis)
Makalah lingkungan  bisnis ( pengantar bisnis)Makalah lingkungan  bisnis ( pengantar bisnis)
Makalah lingkungan bisnis ( pengantar bisnis)
 
CONTOH Laporan kunjungan industri tahu (2)(1)
CONTOH Laporan kunjungan industri tahu (2)(1)CONTOH Laporan kunjungan industri tahu (2)(1)
CONTOH Laporan kunjungan industri tahu (2)(1)
 
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi TanamanLaporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
 
Porifera leucosolenia viriabilis
Porifera leucosolenia viriabilisPorifera leucosolenia viriabilis
Porifera leucosolenia viriabilis
 
CACING PLANARIA SP
CACING PLANARIA SPCACING PLANARIA SP
CACING PLANARIA SP
 
MATERI Sistem indra KELAS XI SMA
MATERI Sistem indra KELAS XI SMAMATERI Sistem indra KELAS XI SMA
MATERI Sistem indra KELAS XI SMA
 
Sel punca (stem cell)
Sel punca (stem cell)Sel punca (stem cell)
Sel punca (stem cell)
 
4. Morfologi Bunga
4. Morfologi Bunga4. Morfologi Bunga
4. Morfologi Bunga
 
Makalah pengendalian strategi
Makalah pengendalian strategiMakalah pengendalian strategi
Makalah pengendalian strategi
 
Reproduksi pada hewan vertebrata
Reproduksi pada hewan vertebrataReproduksi pada hewan vertebrata
Reproduksi pada hewan vertebrata
 
Proses pengawasan dalam manajemen
Proses pengawasan dalam manajemenProses pengawasan dalam manajemen
Proses pengawasan dalam manajemen
 
SISTEM RANGKA MANUSIA
SISTEM RANGKA MANUSIASISTEM RANGKA MANUSIA
SISTEM RANGKA MANUSIA
 
Filum Coelenterata dan Ctenophora
Filum Coelenterata dan CtenophoraFilum Coelenterata dan Ctenophora
Filum Coelenterata dan Ctenophora
 

En vedette

Makalah Koperasi Sekolah
Makalah Koperasi SekolahMakalah Koperasi Sekolah
Makalah Koperasi Sekolah
Rus Mala
 
Kumpulan Kliping
Kumpulan KlipingKumpulan Kliping
Kumpulan Kliping
Zareey Zk
 
Festa junina 2013
Festa junina 2013Festa junina 2013
Festa junina 2013
FalaGalera
 
Transition
TransitionTransition
Transition
Zainab90
 
ไทยโรมันTranscribe
ไทยโรมันTranscribeไทยโรมันTranscribe
ไทยโรมันTranscribe
Jan Kanyarat
 

En vedette (20)

Kliping eko.
Kliping eko.Kliping eko.
Kliping eko.
 
Artikel Perbandingan sistem ekonomi (ekonomi sosialis)
Artikel Perbandingan sistem ekonomi (ekonomi sosialis)Artikel Perbandingan sistem ekonomi (ekonomi sosialis)
Artikel Perbandingan sistem ekonomi (ekonomi sosialis)
 
makalah Permasalahan utang luar negeri indonesia
makalah Permasalahan utang luar negeri indonesiamakalah Permasalahan utang luar negeri indonesia
makalah Permasalahan utang luar negeri indonesia
 
Proposal Penelitian: Analisis faktor impor beras pekanbaru
Proposal Penelitian: Analisis faktor impor beras pekanbaruProposal Penelitian: Analisis faktor impor beras pekanbaru
Proposal Penelitian: Analisis faktor impor beras pekanbaru
 
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
 
Makalah Asean Ekonomi Comunity (AEC)
Makalah Asean Ekonomi Comunity (AEC)Makalah Asean Ekonomi Comunity (AEC)
Makalah Asean Ekonomi Comunity (AEC)
 
Makalah Koperasi Sekolah
Makalah Koperasi SekolahMakalah Koperasi Sekolah
Makalah Koperasi Sekolah
 
Kumpulan Kliping
Kumpulan KlipingKumpulan Kliping
Kumpulan Kliping
 
Makalah manajemen koperasi dan ukm
Makalah manajemen koperasi dan ukmMakalah manajemen koperasi dan ukm
Makalah manajemen koperasi dan ukm
 
Kliping
KlipingKliping
Kliping
 
Tugas kliping
Tugas klipingTugas kliping
Tugas kliping
 
Our School Can Change Education
Our School Can Change EducationOur School Can Change Education
Our School Can Change Education
 
Talking to Strangers- Excerpt
Talking to Strangers- ExcerptTalking to Strangers- Excerpt
Talking to Strangers- Excerpt
 
1
11
1
 
Festa junina 2013
Festa junina 2013Festa junina 2013
Festa junina 2013
 
Transition
TransitionTransition
Transition
 
1
11
1
 
ไทยโรมันTranscribe
ไทยโรมันTranscribeไทยโรมันTranscribe
ไทยโรมันTranscribe
 
1st Choice Superseal Ltd
1st Choice Superseal Ltd1st Choice Superseal Ltd
1st Choice Superseal Ltd
 
Sa
SaSa
Sa
 

Similaire à Kliping: Kegiatan Koperasi & UKM yg ada di IndOne$ia

Similaire à Kliping: Kegiatan Koperasi & UKM yg ada di IndOne$ia (20)

PROPOSAL PENELITIAN KOPERASI
PROPOSAL PENELITIAN KOPERASIPROPOSAL PENELITIAN KOPERASI
PROPOSAL PENELITIAN KOPERASI
 
koperasi & segi hukum stiekoperasi di indoneisia
koperasi & segi hukum stiekoperasi di indoneisiakoperasi & segi hukum stiekoperasi di indoneisia
koperasi & segi hukum stiekoperasi di indoneisia
 
Contoh Proposal koperasi
Contoh Proposal koperasi Contoh Proposal koperasi
Contoh Proposal koperasi
 
Makalah koprasi
Makalah koprasiMakalah koprasi
Makalah koprasi
 
Contoh Proposal koperasi Abadi Jaya
Contoh Proposal koperasi Abadi JayaContoh Proposal koperasi Abadi Jaya
Contoh Proposal koperasi Abadi Jaya
 
Contoh Proposal koperasi Abadi Jaya
Contoh Proposal koperasi Abadi JayaContoh Proposal koperasi Abadi Jaya
Contoh Proposal koperasi Abadi Jaya
 
Proposal koperasi 2EB15
Proposal koperasi 2EB15Proposal koperasi 2EB15
Proposal koperasi 2EB15
 
Proposal koperasi 2 eb15
Proposal koperasi 2 eb15 Proposal koperasi 2 eb15
Proposal koperasi 2 eb15
 
Proposal koperasi 2 eb15 (1)
Proposal koperasi 2 eb15 (1)Proposal koperasi 2 eb15 (1)
Proposal koperasi 2 eb15 (1)
 
Contoh Proposal Koperasi Abadi Jaya
Contoh Proposal Koperasi Abadi Jaya Contoh Proposal Koperasi Abadi Jaya
Contoh Proposal Koperasi Abadi Jaya
 
Contoh Proposal Koperasi Abadi Jaya
Contoh Proposal Koperasi Abadi JayaContoh Proposal Koperasi Abadi Jaya
Contoh Proposal Koperasi Abadi Jaya
 
Proposal koperasi 2 eb15 (1)
Proposal koperasi 2 eb15 (1)Proposal koperasi 2 eb15 (1)
Proposal koperasi 2 eb15 (1)
 
Proposal koperasi
Proposal koperasiProposal koperasi
Proposal koperasi
 
contoh proposal koperasi abadi jaya
contoh proposal koperasi abadi jayacontoh proposal koperasi abadi jaya
contoh proposal koperasi abadi jaya
 
CONTOH Proposal koperasi 2 eb15 finish
CONTOH Proposal koperasi 2 eb15 finishCONTOH Proposal koperasi 2 eb15 finish
CONTOH Proposal koperasi 2 eb15 finish
 
Proposal koperasi 2 eb15
Proposal koperasi 2 eb15 Proposal koperasi 2 eb15
Proposal koperasi 2 eb15
 
PROPOSAL KOPERASI
PROPOSAL KOPERASIPROPOSAL KOPERASI
PROPOSAL KOPERASI
 
Proposal koperasi 2 eb15 (1)
Proposal koperasi 2 eb15 (1)Proposal koperasi 2 eb15 (1)
Proposal koperasi 2 eb15 (1)
 
Contoh Proposal Koperasi
Contoh Proposal KoperasiContoh Proposal Koperasi
Contoh Proposal Koperasi
 
Proposal koperasi 2 eb15
Proposal koperasi 2 eb15 Proposal koperasi 2 eb15
Proposal koperasi 2 eb15
 

Kliping: Kegiatan Koperasi & UKM yg ada di IndOne$ia

  • 1. EKONOMI KOPERASI & USAHA KECIL MENENGAH Membahas Tentang: Koperasi Serta Kegiatan-Kegiatannya KLIPING Oleh: IRVAN DANIEL BERUTU 1102113384 Jurusan ilmu ekonomi Fakultas ekonomi Universitas riau 2013
  • 2. Kata Pengantar Puji & syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Kliping tentang Koperasi termaksud dengan kegiatan-kegiatan koperasi dari berbagai artikel, terlaksana dengan baik dan lancar. Kliping ini merupakan bentuk tugas dari matakuliah Ekonomi koperasi dan usaha kecil Menengah, sebagai salah satu penilaian terhadap proses pembelajaran dalam Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Riau. Pada kliping ini dimaksudkan untuk mensosialisasikan serta untuk mengetahui, apa- apa saja kegiatan-kegiatan koperasi yang telah ada di indonesia, maka akan tersedia bahan bacaan yang dapat menambah wawasan kita mengenai apa itu Koperasi dan bagaimana kegiatannya terlaksana. Kliping ini tidak dapat tersususn dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing Ekonomi koperasi dan usaha kecil Menengah Bpk. DRS Azwar Harahap,M.Si. Semoga budi baik dan jasa-jasa beliau akan mendapatkan balasan yang baik dari Tuhan Yang Maha Esa Meski dalam penyusunan Kliping ini penulis telah berusaha dengan maksimal, namun penulis masih merasa memiliki kekurangan dalam Kliping ini, maka dari itu penulis meminta kritik dan saran pembaca Kliping ini. Kami berharap Kliping ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Pekanbaru, 04 Desember 2013 Penulis Irvan Daniel Berutu
  • 3. DAFTAR ISI halaman Kata pengantar ............................................................................................................................... i Daftar Isi ....................................................................................................................................... ii PENDAHULUAN Pengertian Koperasi ....................................................................................................................... 1 Prinsip-prinsip Koperasi ................................................................................................................ 1 Fungsi Koperasi ............................................................................................................................. 2 Jenis-jenis koperasi berdasarkan jenis usaha ................................................................................. 2 Jenis-jenis koperasi berdasarkan keanggotaan ............................................................................... 3 Latar Belakang ................................................................................................................................ 3 ARTIKEL Sukmariyah, Tukang Jahit Perintis Koperasi bagi UMKM ............................................................ 6 Ibu-Ibu Bhayangkari Segera Dirikan Koperasi Batik Melayu ........................................................ 7 Kegiatan Usaha Koperasi Lebih Maju di Tangan Perempuan ........................................................ 8 Peran Koperasi dan UKM Koperasi Sediakan 96 Juta Lapangan Kerja ......................................... 9 Microsoft Bantu Koperasi & UKM Melek Teknologi .................................................................... 9 Kemnakertrans beri pinjaman Subsidi 512 Koperasi Pekerja ........................................................ 10 200 koperasi di Yogyakarta mati suri ............................................................................................. 11 Koperasi ibu-ibu Beromzet Miliaran .............................................................................................. 12 Kalbar Siapkan 'Rumah Sakit' Koperasi ......................................................................................... 13 Koperasi Melawan APEC ............................................................................................................... 14 PENUTUP Kesimpulan ...................................................................................................................................... 15 SARAN ............................................................................................................................................ 15
  • 4. 1 Pendahuluan Pengertian koperasi Koperasi adalah asosiasi orang-orang yang bergabung dan melakukan usaha bersama atas dasar prinsip-prinsip Koperasi, sehingga mendapatkan manfaat yang lebih besar dengan biaya yang rendah melalui perusahaan yang dimiliki dan diawasi secara demokratis oleh anggotanya. Koperasi bertujuan untuk menjadikan kondisi sosial dan ekonomi anggotanya lebih baik dibandingkan sebelum bergabung dengan Koperasi. Dari pengertian di atas dapat diuraikan sebagai berikut:  Asosiasi orang-orang. Artinya, Koperasi adalah organisasi yang terdiri dari orang-orang yang terdiri dari orang-orang yang merasa senasib dan sepenanggungan, serta memiliki kepentingan ekonomi dan tujuan yang sama.  Usaha bersama. Artinya, Koperasi adalah badan usaha yang tunduk pada kaidah-kaidah ekonomi yang berlaku, seperti adanya modal sendiri, menanggung resiko, penyedia agunan, dan lain-lain.  Manfaat yang lebih besar. Artinya, Koperasi didirikan untuk menekan biaya, sehingga keuntungan yang diperoleh anggota menjadi lebih besar.  Biaya yang lebih rendah. Dalam menetapkan harga, Koperasi menerapkan aturan, harga sesuai dengan biaya yang sesungguhnya, ditambah komponen lain bila dianggap perlu, seperti untuk kepentingan investasi. Sebagai Bapak Koperasi Indonesia, Bung Hatta pernah berkata : bukan Koperasi namanya manakala di dalamnya tidak ada pendidikan tentang Koperasi. Menurut UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian pengertian Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Prinsip-prinsip Koperasi Koperasi bekerja berdasarkan beberapa prinsip. Prinsip ini merupakan pedoman bagi Koperasi dalam melaksanakan nilai-nilai Koperasi. 1) Keanggotaan sukarela dan terbuka. Koperasi adalah organisasi yang keanggotaannya bersifat sukarela, terbuka bagi semua orang yang bersedia menggunakan jasa-jasanya, dan bersedia menerima tanggung jawab keanggotaan, tanpa membedakan gender, latar belakang sosial, ras, politik, atau agama. 2) Pengawasan oleh anggota secara demokratis. Koperasi adalah organisasi demokratis yang diawasi oleh anggotanya, yang secara aktif menetapkan kebijakan dan membuat keputusaan laki-laki dan perempuan yang dipilih sebagai pengurus atau pengawas bertanggung jawab kepada Rapat Anggota. Dalam Koperasi primer, anggota memiliki hak suara yang sama (satu anggota satu suara) dikelola secara demokratis. 3) Partisipasi anggota dalam kegiatan ekonomi. Anggota menyetorkan modal mereka secara adil dan melakukan pengawasan secara demoktaris. Sebagian dari modal tersebut adalah milik bersama. Bila ada balas jasa terhadap modal, diberikan secara terbatas. Anggota mengalokasikan SHU untuk beberapa atau semua dari tujuan seperti di bawah ini :  Mengembangkan Koperasi. Caranya dengan membentuk dana cadangan, yang sebagian dari dana itu tidak dapat dibagikan.  Dibagikan kepada anggota. Caranya seimbang berdasarkan transaksi mereka dengan koperasi.  Mendukung keanggotaan lainnya yang disepakati dalam Rapat Anggota.
  • 5. 2 4) Otonomi dan kemandirian. Koperasi adalah organisasi otonom dan mandiri yang diawasi oleh anggotanya. Apabila Koperasi membuat perjanjian dengan pihak lain, termasuk pemerintah, atau memperoleh modal dari luar, maka hal itu haarus berdasarkan persyaratan yang tetap menjamin adanya upaya:  Pengawasan yang demokratis dari anggotanya.  Mempertahankan otonomi koperasi. 5) Pendidikan, pelatihan dan informasi. Koperasi memberikan pendidikan dan pelatihan bagi anggota, pengurus, pengawas, manager, dan karyawan. Tujuannya, agar mereka dapat melaksanakan tugas dengan lebih efektif bagi perkembangan Koperasi. Koperasi memberikan informasi kepada maasyarakat umum, khususnya orang-orang muda dan tokoh-tokoh masyaralat mengenai hakekat dan manfaat berkoperasi. 6) Kerjasamaa antar koperasi. Dengan bekerjasama pada tingkat lokal, regional dan internasional, maka:  Gerakan Koperasi dapat melayani anggotanya dengan efektif.  Dapat memperkuat gerakan Koperasi. 7) Kepedulian terhadap masyarakat. Koperasi melakukan kegiatan untuk pengembangan masyarakat sekitarnya secara berkelanjutan melalui kebijakan yang diputuskan oleh Rapat Anggota. Peran dan Tugas Koperasi a) Meningkatkan tarah hidup sederhana masyarakat indonesia b) Mengembangkan demokrasi ekonomi di indonesia c) Mewujudkan pendapatan masyarakat yang adil dan merata dengan cara menyatukan, membina, dan mengembangkan setiap potensi yang ada Fungsi Koperasi a) Sebagai urat nadi kegiatan perekonomian indonesia b) Sebagai upaya mendemokrasikan sosial ekonomi indonesia c) Untuk meningkatkan kesejahteraan warga negara indonesia d) Memperkokoh perekonomian rakyat indonesia dengan jalan pembinaan koperasi Jenis-jenis koperasi berdasarkan jenis usaha 1. Koperasi Konsumsi. Pengertian koperasi konsumsi adalah koperasi yang menyediakan kebutuhan pokok para anggota. Contoh : beras, gula, kopi, tepung, dll. Barang-barang yang disediakan harganya lebih murah dibandingkan dengan toko-toko lainnya. 2. Koperasi Kredit. Pengertian koperasi kredit merupakan koperasi simpan pinjam. Anggota koperasi mengumpulkan modal bersama. Lalu modal yang telah terkumpul dipinjamkan kepada anggota yang membutuhkan. Koperasi simpan pinjam membantu para anggota untuk memperoleh kredit atau pinjaman uang. Caranya dengan anggota mengajukan permohonan pinjaman ke koperasi. Keuntungan meminjam modal ke koperasi adalah bunga uang pinjaman sangatlah ringan, pengembalian pinjaman dilakukan dengan mengangsur, dan bunga pinjaman akan dinikmati bersama dalam bentuk pembagian hasil usaha. 3. Koperasi Produksi. Pengertian koperasi produksi membantu usaha anggota koperasi. Bisa juga koperasilah yang melakukan suatu jenis usaha bersama-sama. Ada bermacam-macam koperasi produksi. Misalnya koperasi produksi para petani, koperasi produksi peternak sapi, koperasi produksi pengrajin, dll.
  • 6. 3 Koperasi produksi juga menampung hasil usaha para anggotanya. Dengan demikian, anggota tidak mengalami kesulitan menjual hasil usahanya. Jenis-jenis koperasi berdasarkan keanggotaan 1. Koperasi Pertanian. Pengertian koperasi ini beranggotakan para petani, buruh tani, dan orang orang yang terlibat dalam usaha pertanian. Koperasi pertanian melakukan kegiatan yang berhubungan dengan pertanian, misalnya penyuluhan pertanian, pengadaan bibit unggul, penyediaan pupuk, obat-obatan dll. 2. Koperasi Pensiunan. Berbeda dengan Koperasi pertanian yang beranggotakan para petani, anggota Koperasi pensiunan berisikan para pensiunan pegawai negeri. Tujuan dari koperasi ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan para pensiunan dan menyediakan kebutuhan para pensiunan. 3. Koperasi Pegawai Negeri. Berbeda dengan sebelum-sebelumnya. Koperasi ini beranggotakan para pegawai negeri. Koperasi ini didirikan untuk meningkatkan kesejahteraan para pegawai negeri. 4. Koperasi Sekolah. Pengertian koperasi ini beranggotakan para warga satu sekolah. Koperasi sekolah menyediakan kebutuhan warga sekolah, misalnya buku tulis, pena, penggaris, pensil, dan masih banyak yang lainnya. Koperasi sekolah diusahakan dan diurus oleh siswa. Di samping menyediakan kebutuhan sekolah, koperasi sekolah juga merupakan tempat untuk latihan berorganisasi, latihan bekerja sama, latihan bertanggung jawab, dan latihan mengenal lingkungan. 5. Koperasi Unit Desa. Pengertian koperasi Unit Desa beranggotakan masyarakat pedesaaan. KUD melakukan kegiatan usaha di dalam bidang ekonomi. Beberapa usaha KUD, misalnya :  Menyalurkan sarana produksi pertanian seperti pupuk, obat-obatan, alat-alat pertanian, dan lain-lain.  Memberikan penyuluhan teknis bersama dengan petuga penyuluh lapangan kepada para petani. Di tingkat kabupaten dan provinsi terdapat Pusat Koperasi Unit Desa (PUSKUD) yang bertugas memberikan bimbingan kepada KUD-KUD. Di tingkat pusat terdapat Induk Koperasi Unit Desa (INKUD) yang bertugas memberikan bimbingan kepada PUSKUD di seluruh Indonesia. Latar Belakang Berbicara mengenai koperasi di Indonesia tentu kita tidak bisa lepas dari politik ekonomi yang mempengaruhinya. Oleh karena itu, membicarakan pembangunan ekonomi bangsa, akan terasa sulit ketika kita melepaskan sisi historis politik perekonomian negeri yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 ini. Dengan mengkaji aspek politik ekonomi pada saat itu, maka diharapkan kita bisa menemukan benang merah permasalahan ekonomi bangsa kita di era sekarang. Ketika melihat konteks sejarah ekonomi-politik kita, tentu tidak terlepas pula dengan kajian kita tentang masa perjuangan melawan imperialisme dan kolonialisme pada waktu itu. Menurut pemikiran Bung Hatta bahwa kedaulatan negara didasarkan kepada kedaulatan rakyat, itulah sebabnya kedua hal pokok ini tak bisa dipisahkan. Pada tahun 1934, Bung Hatta sebagai salah seorang pendiri Republik Indonesia menulis "Ekonomi Rakyat dalam Bahaya". Tulisan Bung Hatta ini telah menjadi dasar konsep ekonomi kerakyatan sebagai tandingan untuk mengenyahkan sistem ekonomi kolonialBelanda yang didukung!dibantu oleh kaum aristokrat dalam sistem feodalisme di dalam negeri dan pihak-pihak swasta asing tertertu sebagai komprador pihak kolonial Belanda. Peran dalam melawan kapitalisme sudah berawal sejak era sebelum kemerdekaan. Ketika itu perlawanan masih
  • 7. 4 bersifat kedaerahan, belum bersifat nasional. Ini berawal ketika VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie), kompeni dagang Indonesia timur, 1602-1199 telah tampil sebagai kekuatan monopoli dagang atas beberapa hasil bumi nusantara. Dan setelah VOC bangkrut, pada 1799, kekuasaannya pada 1800 diserahkan pada pemerintah Belanda. Sampai pada 1910 pemerintah belanda telah meluaskan kekuasaannya atas hampir seluruh nusantara. Usaha untuk mengenyahkan sistem kolonial ini adalah landasan utama perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia. Orang yang memahami sejarah ekonomi Indonesia harus mengetahui bahwa' penjajahan Belanda di lndonesia di bidang ekonomi berintikan modal kolonial (koloniaal-kapitaal) yang bermula dari kolonialisme VOC dan cultuurstelsel, pelaksanaan Undang- Undang Agraria 1870 sampai beroperasinya investasi swasta asing lainnya dari benua Barat (Hatta, 1931). Perjuangan melawan penjajahan merupakan bagian dari perlawanan rakyat Indonesia terhadap penindasan ekonomi dan penghisapan terhadap faktor-faktor produksl kaum pribumi. Meminjam istilah yang dipakai Proklamator R.I, Ir. Soekarno "Kemerdekaan berarti mengakhiri untuk selama-lamanya penghisapan bangsa oleh bangsa lain, baik yang tak langsung maupun yang langsung". Oleh karena itu, bagian dari perjuangan kemerdekaan yang sepertinya masih relevan sampai sekarang adalah mengakhiri penghisapan ekonomi kita. Lebih lanjut lagi Ir. Soekarno berbicara tentang cita-cita nasional kita setelah merdeka adalah sebagai berikut : "Cita -cita kita dengan keadilan sosial ialah satu masyarakat yang adil dan makmur dengan menggunakan alat- alat industri, dengan alat-alat tehnologi modem. Asal tidak dikuasai sistem kapitalisme". Oleh karena itu, kapitalisme menjadi musuh besar yang telah menjajah kita dengan menggunakan metode dan format baru yang dulu tanpa melalui campur tangan negara, akan tetapi di era saat ini negara dirasa perlu untuk memperlancar prosesi penghisapan ini yang lebih dikenal dengan sebutan neo liberalisme. Kalau kita cermati, permasalahan kedaulatan ekonomi kita sebenarnya telah terproses dari jaman kolonial. Cita-cita Mohammad Hatta dalam konsepsinya tentang koperasi sampai saat ini belum tercapai. la mengatakan : "cita-cita koperasi adalah menentang individualisme dan kapitalisme secara fundamental", Untuk menuju kedaulatan ekonorni bangsa, tiada lain bangsa lndonesia harus melaksanakan ekonomi yang diatur oleh konstitusi kita. Konstitusi Bangsa Indonesia (UUD 1945) dengan tegas menyatakan, bahwa "Perekonomian disusun sebaqai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan". Bung Hatta sebagai sang perumus pasal tersebut mengatakan, bahwa sistem ekonomi Indonesia didasarkan pada asas: Demokrasi Ekonomi, di mana produksi dilakukan oleh semua dan untuk semua yang wujudnya dapat ditafsirkan sebagai Koperasi. Dalam wacana sistem ekonomi dunia, Koperasi disebut juga sebagai the third way, atau "jalan ketiga", istilah yang akhir-akhir ini dipopulerkan oleh sosiolog Inggris, Anthony Giddens, yaitu sebagai "jalan tengah" antara kapitalisme dan sosialisme. Bagi Bung Hatta, Koperasi bukanlah sebuah lembaga yang antipasar atau nonpasar dalam masyarakat tradisional. Koperasi, baginya adalah sebuah lembaga self-help lapisan masyarakat yang lemah atau rakyat kecil untuk bisa mengendalikan pasar. Karena itu Koperasi harus bisa bekerja dalam sistem pasar, dengan cara menerapkan prinsip efisiensi. Koperasi juga bukan sebuah komunitas tertutup, tetapi terbuka, dengan melayani non- anggota, walaupun dengan maksud untuk menarik mereka menjadi anggota Koperasi, setelah merasakan manfaat berhubungan dengan Koperasi. Dengan cara itulah sistem Koperasi akan mentransformasikan sistem ekonomi kapitalis yang tidak ramah terhadap pelaku ekonomi kecil melalui persaingan bebas (kompetisi), menjadi sistem yang lebih bersandar kepada kerja sama atau Koperasi, tanpa menghancurkan pasar yang kompetitif itu sendiri. Dewasa ini, di dunia ada dua macam model Koperasi. Pertama, adalah Koperasi yang dibina oleh pemerintah dalam kerangka sistem sosialis. Kedua, adalah Koperasi yang dibiarkan berkembang mengikuti pasar oleh masyarakat sendiri, tanpa bantuan pemerintah. Jika badan usaha milik negara merupakan usaha skala
  • 8. 5 besar, maka Koperasi mewadahi usaha-usaha kecil, walaupun jika telah bergabung dalam Koperasi menjadi badan usaha skala besar juga. Di negara-negara kapitalis, baik di Eropa Barat, Amerika Utara dan Australia, Koperasi juga menjadi wadah usaha kecil dan konsumen berpendapatan rendah. Di Jepang, Koperasi telah menjadi wadah perekonomian pedesaan yang berbasis pertanian. Menurut data Internastional Co-operative Alliance (lCA), pada tahun 2009 koperasi se-dunia beranggotakan 1 miliar orang lebih, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan 3 miliar penduduk dunia atau setengah populasi planet bumi terjamin kesejahteraannya oleh koperasi. Karenanya, PBB telah menetapkan Tahun 2012 sebagai Tahun Koperasi Dunia (The International Year of Co-operative) dengan tema: "Bangun Dunia Yang Lebih Baik dengan Koperasi". Untuk membangun negeri, diperlukan adanya prasyarat kesejahteraan ekonomi. Sedangkan untuk mensejahterakan ekonomi rakyat Indonesia, Bapak Koperasi kita Bung Hatta, menganjurkan didirikannya tiga macam Koperasi. Pertama, adalah Koperasi konsumsi yang terutama melayani kebutuhan kaum buruh dan pegawai. Kedua, adalah Koperasi produksi yang merupakan wadah kaum petani (termasuk peternak atau nelayan). Ketiga, adalah Koperasi kredit yang melayani pedagang kecil dan pengusaha kecil guna memenuhi kebutuhan modal. Bung Hatta juga menganjurkan pengorganisasian industri kecil dan koperasi produksi, guna memenuhi kebutuhan bahan baku dan pemasaran hasil. Karena tujuan koperasi bukanlah mencari laba yang sebesar-besarnya, melainkan melayani kebutuhan bersama dan wadah partisipasi pelaku ekonomi skala keci!. Tapi, ini tidak berarti, bahwa Koperasi itu identik dengan usaha skala kecil. Koperasi bisa pula membangun usaha skala besar berdasarkan modal yang bisa dikumpulkan dari anggotanya, baik anggota Koperasi primer maupun anggota Koperasi sekunder. Dalam perkembangannya, koperasi di Indonesia mengalami pasang dan surut. Sebuah pertanyaan sederhana namun perlu direnungkan: Mengapa jarang dijumpai ada Koperasi yang bertumbuh menjadi usaha besar yang menggurita, layaknya pelaku ekonomi lain, yakni swasta (konglomerat) dan BUMN? Mengapa gerakan ini hanya berkutat dari persoalan yang satu ke persoalan lain, dan cenderung stagnan alias berjalan di tempat? Mengapa Koperasi sulit berkembang di tengah "habitat" alam Indonesia? Padahal, upaya pemerintah untuk "memberdayakan" Koperasi seolah tidak pernah habis. Bahkan, bila dinilai, mungkin amat memanjakan. Berbagai paket program bantuan dari pemerintah seperti kredit program: KKop, Kredit Usaha Tani (KUT), skim program KUK dari bank dan Kredit Ketahanan Pangan (KKP) yang merupakan kredit komersial dari perbankan, juga "paket program" dari Permodalan Nasional Madani (PNM), terus mengalir untuk memberdayakan gerakan ekonomi kerakyatan ini. DEKOPIN bersama Kementerian Koperasi dan UKM bertekad untuk mengubah stigma koperasi yang masih melekat sebagai ekonomi marjinal, pelaku bisnis yang per!u dikasihani, pelaku bisnis "pupuk bawang", pelaku bisnis tak profesional, sehingga dapat menjadi pelaku ekonomi nasional yang dominan. Masalah tersebut tidak bisa dilepaskan dari substansi Koperasi yang berhubungan dengan semangat. Dalam konteks ini adalah semangat kekeluargaan dan kegotongroyongan. Jadi, bila Koperasi dianggap kecil, tidak berperan, dan merupakan kumpulan serba lemah, itu terjadi karena adanya pola pikir yang menciptakan demikian. Singkatnya, pemikiran kita dipolakan, bahwa koperasi adalah untuk yang kecil-kecil, sementara yang menengah bahkan besar, untuk kalangan Usaha Swasta. Di sinilah terjadinya penciptaan paradigma yang salah. Hal ini mungkin terjadi akibat gerakan Koperasi terlalu sarat berbagai embel-embel, sehingga ia seperti orang kerdil yang menggendong sekarung beras di pundaknya. Koperasi adalah "badan usaha", juga "perkumpulan orang" termasuk yang "berwatak sosial". Definisi yang melekat jadi memberatkan, yakni "organisasi sosial yang berbisnis" atau "Iembaga ekonomi yang mengemban fungsi sosial." Di Indonesia, beberapa Koperasi sebenarnya sudah bisa dikatakan memiliki unit usaha besar dan beragam serta tumbuh menjadi raksasa bisnis berskala besar menguasai hajat hidup orang banyak dan merangsek ke berbagai bidang usaha-bisnis komersial, omzet mereka mencapai milyaran rupiah setiap bulan. Dalam kliping ini akan di muat beberapa artiket dari beberapa sumber surat kabar, untuk mengetahui bagaimana kondisi koperasi yang ada di indonesia sekarang.
  • 9. 6 Artikel Sukmariyah, Tukang Jahit Perintis Koperasi bagi UMKM JAKARTA, KOMPAS. — Kondisi perkampungan yang agak terbelakang, dan banyak warga yang menjadi penganggur, membuat Sukmariyah rela berjalan berkeliling kampung untuk menjajakan programnya. Keinginannya sederhana, ingin meningkatkan pendapatan warga dan mengusahakan agar masyarakat bisa mengakses dana perbankan. Sukmariyah, ibu rumah tangga berusia 32 tahun, tinggal di kampung Rancagede Kaler, Desa Munjul, Kecamatan Solear, Tangerang. Meski lokasinya tidak jauh dari ibu kota Jakarta, ternyata banyak masyarakat di sana yang masih berada di bawah garis kemiskinan. Banyak wanita di kampungnya yang terpaksa nikah muda. Bahkan, kebanyakan warga di kampung tersebut hanya lulusan sekolah dasar (SD). Kondisi inilah yang menggerakkan Sukmariyah untuk bisa memberdayakan ibu rumah tangga di kampungnya sekaligus meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitarnya. Tukang jahit Sukmariyah awalnya hanya berprofesi sebagai tukang jahit konveksi, baik menjahit seragam sekolah, seragam PNS, hingga menjahit sepatu hasil pesanan pengusaha lain. Usaha ini sudah dilakoninya sejak tahun 2004. Usaha tersebut pun kian membesar. Namun, usahanya masih bersifat rumahan. Usaha dikerjakan sendiri ataupun mempekerjakan orang lain untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Seiring berjalannya waktu, warga di sekitar rumah Sukmariyah iri dan ingin belajar usaha konveksi itu. "Awalnya banyak warga yang pinjam duit ke saya, sedikit demi sedikit, untuk usaha konveksi. Saya pinjami seadanya karena saya ingin membantu," kata Sukmariyah. Namun karena niatnya tulus ingin membantu, usaha konveksi milik Sukmariyah ini terus berkembang pesat. Kegiatannya meminjamkan uang ke tetangga juga terus dilakoni. Bagi Sukma, panggilan akrabnya, kesuksesan ini juga harus ditularkan ke orang lain sehingga bisa memenuhi keinginannya sejak lama, yaitu bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar rumahnya. Membentuk koperasi Awalnya, ide usaha untuk membentuk koperasi tersebut hanya sebuah kebetulan. Sebab, setiap hari Sukma sudah terbiasa meminjamkan uang ke warga sekitar, baik untuk kehidupan sehari-hari, maupun untuk mengembangkan usaha konveksi masing-masing. "Masyarakat itu kalau disuruh ke bank rasanya berat sekali; apalagi kalau sudah ditanya, jaminannya apa, usahanya apa. Orang jadi takut duluan mau pinjam dana. Padahal, bunga pinjam dana berapa pun, itu akan dibayar, asal bisa pinjam duit cepat," kenangnya. Dengan kondisi itu, wanita lulusan S-1 Ekonomi Manajemen Uhamka Jakarta tersebut lantas memberanikan diri membuat koperasi kecil-kecilan, meski belum dilembagakan. Keinginannya cuma satu, ingin memberi akses dana perbankan ke masyarakat dengan cepat. Alhasil, Sukma kemudian ikut pelatihan, menjadi tenaga magang di koperasi hingga tanya-tanya ke dinas yang berkaitan dengan usaha kecil dan fakir miskin. Pada Maret 2010, Sukma mendapat informasi dari Dinas Sosial Kabupaten Tangerang bahwa ada program dari Kementerian Sosial untuk fakir miskin dalam bentuk Kelompok Usaha Bersama (KuBe). Sukma pun mencari informasi cara mendapatkan dana bantuan dari program tersebut. Lantas Sukma mengajukan proposal bantuan program KuBe ke Kementerian Sosial. Gayung pun bersambut, Sukma berhasil mendapatkan bantuan sebesar Rp 30 juta. "Dana tersebut saya kelola dengan membeli 8 mesin jahit senilai 15 juta. Sisa dananya saya gulirkan untuk membantu usaha-usaha kecil masyarakat seperti toko kelontong, tukang sayur hingga jualan nasi uduk," tambahnya.
  • 10. 7 Jadi pemberi kredit Seiring berjalannya waktu, antusiasme masyarakat untuk terus meminjam dana ke Sukma semakin besar. Oleh karenanya, pada 20 April 2011, Sukma dan suaminya mulai melembagakan koperasi kecil-kecilan tersebut dengan mendirikan koperasi syariah Baitul Maal WaTamwil (BMT) Mitra Mandiri Sejahtera. Kegiatan koperasi tersebut adalah simpan pinjam hingga binaan kursus terampil secara gratis kepada warga agar memiliki bekal dalam menjalankan usahanya kelak. Sukma juga memberikan pelatihan pembekalan ilmu menjahit hingga pembuatan sepatu. Hingga saat ini, koperasi tersebut sudah menjangkau masyarakat di tiga kecamatan di sekitar Solear. Sukma kini terus gencar mempromosikan koperasinya agar terus bisa melayani warga. Jumlah orang yang merasakan manfaat dari pemberdayaan masyarakat tersebut antara lain 100 pengusaha kecil, 190 fakir miskin, 30 penjahit konveksi, 13 anak telantar yang mengikuti pelatihan keterampilan, dan 20 ibu yang mengikuti kursus menjahit gratis. "Mimpi saya itu sederhana, nantinya bagaimana setiap kecamatan ini harus memiliki koperasi. Saya tahu orang banyak antre ke bank untuk pinjam duit. Tapi kalau syaratnya ribet, mereka yang tidak punya jaminan ini jadi bingung. Padahal yang dipinjam dananya cuma Rp 100.000-Rp 500.000. Paling besar cuma Rp 2 juta," ujarnya. Agar koperasinya ini bisa berjalan, Sukma menggandeng perbankan besar untuk melakukan penyaluran dana. Harapannya, masyarakat tidak mampu yang memerlukan dana taktis dan tidak memiliki jaminan ini bisa keluar dari masalahnya. Atas pemberdayaan masyarakat ini, Sukmariyah berhasil memperoleh Danamon Entrepreneur Awards 2013. Ia mengaku tak sengaja ikut kompetisi wirausaha tersebut. "Saya ini didaftarkan oleh relawan saya yang namanya Yunus. Kita memang bergerak bersama-sama untuk mewujudkan kesejahteraan keluarga. Saya pikir, saya tidak melakukan sesuatu yang luar biasa dan bagi saya ini seperti mimpi. Sebab, mimpi saya juga sederhana. Ternyata ada perhatian dari pemerintah," kenangnya. Sumber: kompas, 27 september 2013 Ibu-Ibu Bhayangkari Segera Dirikan Koperasi Batik Melayu PEKANBARU, Riau POS - Sebuah terobosan kembali dilahirkan ibu-ibu Bhayangkari Pekanbaru. Setelah menciptakan ornamen batik Melayu, perkumpulan istri-istri polisi ini akan segera mendirikan Koperasi Batik Melayu. Dengan adanya koperasi ini, permasalahan sulitnya mencari bahan baku untuk membatik serta pemasaran batik yang telah jadi akan terpecahkan. Hal ini disampaikan Ketua Bhayangkari Cabang Pekanbaru Miranti Adang Ginanjar, Senin (12/11) dalam Silaturahmi Keluarga Besar Bhayangkari cabang Kota Pekanbaru, Ranting Senapelan dengan keluarga Besar PKK Kecamatan Senapelan. ‘’Biasanya akan bingung kemana menjual produk yang telah jadi. Namun itu sudah bisa diatasi. Kita berencana membangun koperasi. Jadi, anggota dapat dengan mudah mengambil bahan baku di koperasi dan koperasi akan membeli produk jadi dari anggota,’’ ujar Miranti. Dalam kesempatan ini, Miranti juga menyampaikan harapan agar batik Melayu yang sudah dirintisnya dapat terus dipertahankan, dan dikembangkan oleh ibu-ibu anggota Bhayangkari cabang Pekanbaru.‘’Saya berharap ini bisa terus dipertahankan dan ditingkatkan meskipun saya sudah tidak di Pekanbaru. Karena, saya pasti akan meninggalkan Pekanbaru untuk mengikuti suami bertugas di tempat lain,’’ ucap Istri Kapolresta Pekanbaru ini. Untuk terus mengembangkan batik Melayu, Miranti menjelaskan, ia sudah mempunyai cara tersendiri, diantaranya adalah dengan merangkul dan memberdayakan ibu-ibu PKK. ‘’Mereka kita rangkul dan kita latih bersama ibu-ibu Bhayangkari, dengan begini program yang ada saya harapkan terus berjalan,’’ ujarnya. Pada kegiatan ini, puluhan anggota Bhayangkari dan ibu-ibu PKK yang hadir tampak serius membatik di Ballroom Hotel Mutiara Merdeka, tempat kegiatan ini dilaksanakan. Dengan sabar dan telaten, ibu-ibu ini menggoreskan canting (alat membatik) ke atas kain yang menjadi media gambar untuk membentuk pola batik melayu.Camat Senapelan Zarman Chandra yang turut
  • 11. 8 hadir menyatakan dukungannya terhadap kegiatan ini. Ia menilai apa yang dilaksanakan oleh Bhayangkari Cabang Pekanbaru dan Ranting Senapelan merupakan hal yang sangat positif. ‘’Kegiatan ini memaksimalkan potensi usaha kecil dan usaha rumahan. Ini akan kita fasilitasi, agar terus berkembang,’’ katanya. Sumber: Riau Pos, 13 November 2013 Kegiatan Usaha Koperasi Lebih Maju di Tangan Perempuan Jakarta, MENTERI Koperasi dan UKM Syrifiidin Hasan mengakui jika kegiatan usaha koperasi yang dimotori oleh kaum perempuan di tanah air lebih maju dan berkembang."Keberhasilan mereka hendaknya juga dapat memberikan dampak positif untuk mendorong para perempuan anggota koperasi lainnya ikut berperan menggerakkan pembangunan koperasi. Selain itu, UKM yang dikelola oleh perempuan juga banyak yang berhasil. Dala yang dimiliki pemerintah menunjukkan ada sekitar 60% pelaku bisnis, terutama usaha kecil adalah perempuan," ujar Syarifudin Hasan di kantornya. Senin (26/ 4) usai membuka acara Ge-maskop (Gerakan Massyarkat Sadar Koperasi-red) sekaligus dirangkai kerjasama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dalam rangka kesetaraan gender melalui pengembangan KUMKM Menurutnya, dengan banyaknya perempuan berperan di dunis bisnis (perekonomian), diharapkan mampu menurunkan beragam masalah seperti kemiskinan, kematian ibu dan bayi termasuk kekerasan dalam rumah rangga serta perdagangan perempuan (trafficking), meningkatkan kualitas perempuan "Yang pada akhirnya memperkuat ketahanan dan kesatuan bangsa." ujarnya. Dijelaskan, dengan digelarnya Gcmaskop ang dimulai tahun 2010 ini, Kementerian Koperasi dan UKM mengajak semua pihak, baik sendirimaupun bersama-sama untuk membenahi koperasi yang sudah ada agar sesuai dengan prinsip dan jatidiri koperasi serta membangun koperasi yang sudah baik untuk menjadi besar dan menjadi sokoguru perekonomian nasional. Sebelumnya kepada wartawan. Deputi Bidang Kelembagaan Kementerian Koperasi dan UKM Untung Tn Basuki mengatakan, saat ini ada keinginan untuk bersama membangun konglomerasi koperasi apakah usaha sejenis atau usaha yang diproduksi dari awal ke hulu. "Artinya anggota koperasi yang memproduksi balian baku produk makanan dan minuman, diproduksi di sentra usaha sebagai produk jadi, lalu bersama jaringan pemasaran serta jaringan penyedia pendanaan. Kerjasama antar koperasi berbagai kegiatan yang sudah mapan dalam membangun jaringan usaha kuat adalah bagian dan keinginan usaha koperasi itu sendiri, karena merupakan salah satu pelaku ekonomi nasional." Paparnya Dan dalam disampaikan oleh BPS (Badan Pusat Statistik), kontribusi pelaku KUMKM (Koperasi, Usaha Mikro. Kecil dan Menengah) pada PDB (Produk Domestik Bruto) tahun 2008 misalnya cukup signifikan "Kontnbusi KUMKM pada PDB 2008 secara nasional sebesar Rp 2.609,35 iniiun atau 55.56 % dari total PDB Indonesia tahun 2008 yang mencapai Rp 4.696.48 triliun," ujarnya.PDB itu disumbangkan oleh 118 616 unit Koperasi aktif dengan jumlah anggota 27.95 juta anggota dan 50.7 juta unit UKM (Usalia Kecil dan Mikro) yang terlibat di dalamnya sebanyak 83,65 juta orang. Karena itu tambah Untung Tn Basuki, institusi koperasi harus diperkuat ke depan, melakukan pembenahan regulasi lintas sektoral Berisi berbagai pedoman mulai kode etik koperasi, peran dan aturan yang dijelaskan dalam AD/ ART Koperasi. "Masih tenis dilakukan kampanye supaya pemahaman usaha koperasi itu makin memasyarakat bahkan kita usul masuk kurikulum pendidikan." ujarnya. Dikatakan, penerapan jatidiri koperasi dalam praktek bcrkopcrasi dilaksanakan agar koperasi dapat melaksanakan prinsip-rpinsip koperasi dalam praktek perkoperasi, sehingga keberadaan koperasi dapat diperoleh manfaatnya oleh anggota masyarakat Karena itu dilakukan penyusunan dan penyempurnaan pedoman teknis perkoperasian, bimbingan, pendampingan, penyuluhan dan advokasi Pada kesempatan itu Untung Tn Basuki menegaskan, pihaknya tidak setuju untuk mengenakan pajak kepada usaha koperasi "Karena kegiatan usaha koperasi itu dari dan untuk internal koperasi Kecuali koperasi melakukan kegiatan bisnis umum. Seperti menjual kebutuhan untuk uikuin " ujarnya " Sumber: www.depkop.go.id
  • 12. 9 Peran Koperasi dan UKM Koperasi Sediakan 96 Juta Lapangan Kerja LAMONGAN, KOMPAS - Koperasi dan Usaha Kecil Menengah di Indonesia dinilai strategis sebagai pemain utama kegiatan ekonomi di berbagai sektor dengan menyediakan bagi sekitar 96.211.000 orang. Asisten Deputi Urusan Pengembangan dan Pengendalian Simpan Pinjam Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Negara Koperasi dan UKM Setyo Hariyanto saat Workshop Perkoperasian di Lamongan, Selasa (19/7/2011) menyebutkan, kegiatan usaha dari sektor koperasi dan UKM mencapai 99,67 persen dari 52,77 juta pelaku usaha. Kontribusi koperasi dan UKM dalam pendapatan domestik bruto mencpai 56,53 persen. Menurut Setyo, upaya penumbuhan sektor riil melalui koperasi dan UKM harus ditingkatkan secara sistematis karena akan berdampak langsung pada peningkatan pendapatan masyarakat, penyerapan tenaga kerja dan mengurangi kemiskinan. "Yang diperlu diupayakan saat ini adalah meningkatkan akses pengusaha mikro kecil dan menengah pada sumber-sumber daya produktif. Salah satu sumber daya produktif yang penting adalah akses terhadap permodalan," tuturnya. Dia menambahkan saat ini perlu dibangun lembaga keuangan yang lebih dekat dan cepat memberi pelayanan pengusaha mikro kecil dan menengah. "Opsi yang ada adalah membangun koperasi simpan pinjam secara baik dan sehat," ujarnya.Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB KUMKM), Kemas Danial mengungkapkan lembaganya yang mulai beroperasi sejak tahun 2008 telah menyalurkan dana bergulir hingga Rp 1,163 triliun. Dana bergulir i tu dipinjamkan kepada sejumlah 145.295 Koperasi dan UMKM. Kemas menjelaskan, LPDB KUMKM dibentuk Kementerian Negara Koperasi dan UMKM serta Kementerian Keuangan bertugas mengelola dan mengembangkan dana bergulir Koperasi dan UMKM secara profesional dan akuntabel. "Lembaga itu diharapkan bisa mendukung upaya penin gkatan akses pembiayaan usaha KUMKM," ujar Kemas. Bupati Lamongan, Fadeli berharap agar koperasi mampu menjadi penolong bagi UMKM melalui pinjaman modal untuk pengembangan usaha. Pemkab Lamongan melalui APBD mengelola dana bergulir sebesar Rp 4 miliar untuk dikelola koperasi dan dana ketahanan pangan. Di Lamongan saat ini terdapat 1.006 unit koperasi dan 192 unit diantaranya masuk kategori tidak sehat. Total modal koperasi di Lamongan mencapai Rp 500 miliar, dan total asetnya Rp 750 miliar, mampu menyerap 13.000 tenaga kerja. Sumber: Kompas, 20 Juli 2011 Microsoft Bantu Koperasi & UKM Melek Teknologi Microsoft mendukung program kerja Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah dalam pengembangan UKM di Indonesia dengan memberi pelatihan teknologi terbaru kepada pelaku usaha tersebut. Menteri Koperasi dan UKM Syarief Hasan memberikan penghargaan terhadap Microsoft yang telah mendukung pemerintah Indonesia dalam mengembangkan dan membantu para pelaku UKM dalam negeri. “Kami menyambut baik komitmen Microsoft untuk mendukung pengembangan UKM di Indonesia. Peluang ini harus dimanfaatkan seluas-luasnya bagi para pelaku UKM dengan mengembangkan usahanya melalui pemanfaatan TI sehingga usaha mereka bisa berkembang baik dengan dukungan teknologi yang maju,” kata Menkop di Nusa Dua, Bali, Jumat. Menkop berharap pelatihan untuk memberdayakan teknologi itu mampu meningkatkan kinerja dan kualitas UKM sehingga dapat meningkatkan daya saing UKM Indonesia di pasar global, khususnya dalam
  • 13. 10 upaya menghadapi pasar bebas. Sementara, Presiden Direktur Microsoft Indonesia Andreas Diantoro di Nusa Dua, Bali, menyatakan penerapan teknologi informasi dan komunikasi(TIK) adalah hal yang paling penting agar Indonesia dapat berkompetisi dengan negara lain, dan bisa masuk ke dalam 12 besar negara dengan ekonomi terbaik di dunia pada 2025,” kata Dukungan Microsoft berupa pelatihan teknologi bagi pelaku UKM tersebut diberikan dalam rangkaian acara “APEC SME Ministerial Meetings” yang berlangsung 2 hingga 7 September 2013. Microsoft memberikan pelatihan teknologi terbaru yaitu Microsoft Office365 dan Microsoft Windows Azure. “Kami memiliki visi untuk menjadikan Indonesia sebagai negara dengan perekonomian yang berbasis pengetahuan melalui transformasi pendidikan, kewirausahaan, serta mendorong transparansi dan tata kelola pemerintahan yang baik,” ujar Andreas. Transformasi ekonomi itu, menurut dia, dapat dilakukan melalui pemberdayaan teknologi “Komputasi Awan” (Cloud) pada segmen ekonomi kecil dan menengah, seperti koperasi dan UKM. Selanjutnya, dia mengatakan, Microsoft mendukung pengembangan UKM di Indonesia dengan memberikan pelatihan teknologi kepada 160 pelaku UKM per hari dalam acara “APEC Small and Medium Enterprises (SME) Exhibition” selama empat hari. Ia menjelaskan materi pelatihan teknologi yang diberikan, antara lain tentang penggunaan Office365, Windows Azure, Windows8, Office2013, OneNote, WincowsPhone8 dalam kegiatan UKM. “Dua teknologi terbaru dari Microsoft, yaitu Office365 dan Windows Azure yang berbasis komputasi awan sangat sesuai untuk digunakan UKM di Indonesia, terutama bagi UKM yang belum mempunyai infrastruktur teknologi informasi,” katanya. Andreas menambahkan Office365 dan Windows Azure memang merupakan software yang penggunaannya ditujukan bagi keluarga, kalangan pebisnis dan usaha kecil menengah. Hal itu, kata dia, karena software tersebut disertai dengan beberapa layanan tambahan berbasis “online”, termasuk media penyimpanan data online dengan sistem “cloud”. Selain itu, ia menyebutkan bahwa kerjasama yang dijalin antara Microsoft dan pemerintah sudah berlangsung selama dua tahun dengan tujuan mendemokratisasi UKM Indonesia agar para pelaku UKM Tanah Air menjadi “locally connected and globally competitive” atau terkoneksi secara lokal dan kompetitif secara global. Sumber : Media Indonesia, 09 oktober 2013 Kemnakertrans beri pinjaman Subsidi 512 Koperasi Pekerja JAKARTA - Sebanyak 512 koperasi pekerja di berbagai perusahaan dapat suntikan dana pinjaman dan bantuan subsidi program dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Suntikan dana ini diyakini dapat membantu peningkatan kesejahteraan pekerja dan keluarganya. “Kita dorong koperasi-koperasi yang berada di perusahaan dapat berkembang dengan baik sehingga dapat membantu meningkatkan kesejahteraan pekerja,“ kata Menakertrans Muhaimin Iskandar di Jakarta, Selasa (17/9) sekembalinya dari kunjungan ke Kalimantan Selatan. Muhaimin mengatakan, bantuan dana pinjaman dan bantuan subsidi program bagi 512 koperasi di perusahaan- perusahaan yang sudah digulirkan sejak tahun 2005 mulai menampakkan hasil yang menggembirakan. “Berdasarkan laporan kegiatan dari koperasi pekerja telah dapat berjalan dengan baik. Kita minta perusahaan- perusahaan turut membantu pendirian koperasi pekerja dan memfasilitasi kegiatan-kegiatan koperasi,” pinya Menteri asal PKB itu.
  • 14. 11 Menurutnya, agar dapat berkembang dalam kegiatannya, koperasi pekerja perlu melakukan pengaturan dalam manajemen keanggotaan dan pengurus koperasi, manajemen pengembangan usaha, manajemen keuangan dan permodalan serta manajemen pemasaran. Keberadaan koperasi pekerja dinilai sangat menguntungkan dan bermanfaat bagi pekerja terutama untuk keadaan mendesak, seperti kegiatan simpan pinjam untuk keperluan biaya masuk sekolah, keluarga sakit atau kepentingan lainnya. Bahkan apabila modalnya sudah cukup kuat, kata Muhaimin, pihak koperasi pun bisa memberikan bantuan pinjaman modal bagi pekerja di perusahaan-perusahaan untuk membuka usaha dagang ataupun modal berwirausaha. “Pemerintah menyadari bahwa koperasi pekerja sebagai lembaga ekonomi di perusahaan harus mengedepankan gotong royong dan kebersamaan dengan prinsip keadilan dalam pengelolaannya dengan mengotimalkan potensi usaha,” pungkasnya Sumber : Seputar Indonesia, Selasa 17 September 2013 200 koperasi di Yogyakarta mati suri Sumber : www.sindonews.com
  • 15. 12 Koperasi ibu-ibu Beromzet Miliaran TRIBUNJATIM, MOJOKERTO - Koperasi Wanita (Kopwan) Tutur Mandiri kini menjadi topik luar biasa di Mojokerto. Tidak saja karena namanya yang sangat dikenal hampir di kalangan kaum ibu-ibu di seluruh kota ini. Namun, kepercayaan warga terutama ibu-ibu rumah tangga dan ibu-ibu arisan sangat tinggi. Setidaknya, ini dibuktikan dengan makin banyaknya anggota dari para ibu-ibu rumah tangga yang bergabung. Hingga September 2013 ini, jumlah anggota hampir semuanya ibu-ibu rumah tangga sebanyak 573 orang. Dengan mekanisme koperasi seperti simpanan waji, pokok, hingga sukarela, kini omzet atau volume usaha kini sudah mencapai Rp 2,6 miliar. Sungguh raihan yang fantastis. Pengurus yang semuanya juga perempuan ini bersama seluruh anggota Kopwan Tutur Mandiri terus bahu-membahu memupuk kepercayaan dan mengembangkan usaha koperasi. Mulai usaha simpan pinjam, penyediaan sembako, sampai alat-alat rumah tangga dan elekteronik. "Alhamdulillah, semua berkat kerja keras seluruh ibu-ibu pengurus dan seluruh anggota," kata Rohmiyati, Ketua pengurus Kopwan Tutur Mandiri di kantornya Desa Sooko, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jumat (27/9/2013). Kantor koperasi khusus wanita ini berada di tengah-tengah kampung. Berlokasi di Jalan Dorang, Kopwan tersebut hampir tak pernah sepi. Setiap hari selalu ada saja anggota yang sekadar mampir di kantor koperasi ini. Kantor yang melekat bersama rumah Rohmiyati. Rumah inilah yang dijadikan agunan selama ini. Meski koperasi itu berada di wilayah Kabupaten Mojokerto, namun warga Kota Mojokerto mengenal Kopwan Tutur Mandiri dengan sangat baik. Terutama kaum ibu-ibu rumah tangga. Koperasi yang seluruh pengurus dan anggotanya wanita ini begitu melekat di benak ibu-ibu melijo, ibu-ibu penjual kue, penjahit, sampai ibu- ibu katering cukup akrab."Iya di Sooko. Koperasi ini yang membuat usaha jual jajan saya sekarang banyak langganan. Gampak kok, kalau ada ramai-ramai di Wisma Sooko masuk sedikit, itulah koperasinya," ucap Ibu Kartini, salah satu warga Sooko yang begitu akrab dengan Kopwan Tutur Mandiri dan menunjukkan alamat Kopwan ini. Koperasi yang berdiri sejak 22 Oktober 2009 ini kini beranggotakan 572 kaum ibu. Dengan hanya memberlakukan simpanan wajib Rp 10.000 per anggota setiap bulan dan simpanan pokok 100.000 per anggota saat menjadi anggota dan simpanan sukarela sekenanya, kini koperasi ini sudah berkembang. Ditambah layanan deposito dan modal luar lainnya, Kopwan tersebut kini telah menyalurkan pinjaman ke seluruh anggotanya sebanyak Rp 2,6 miliar."Ini sejak kami berdiri empat tahun lalu. Terakhir hingga September ini merealisasikan pinjaman kepada anggota sebanyak Rp 912,2 juta," kata Rohmiyati. Sumber : Tribun Jatim,23 Oktober 2013
  • 16. 13 Kalbar Siapkan 'Rumah Sakit' Koperasi Sumber: Metrotvnews Pontianak, Minggu, 10 Maret 2013
  • 17. 14 Koperasi Melawan APEC Jakarta, tribun rakyat – Ilham Nasai koordinator Lembaga Studi Pengembangan Perkoperasian Indonesia (LSP2I) mendukung Gerakan Aliansi Pemangku Amanat Konstitusi untuk melawan APEC melalui Koperasi. Hal ini ia diungkapkan dalam konferensi pers di Resto Dapur Selera di bilangan Tebet Jakarta Selatan (Senin 7/10) “Pertemuan APEC akan membuat komitmen-komitmen politik untuk memperluas agenda liberalisasi dan fasilitasi perdagangan dan investasi di Indonesia yang akan mengkerdilkan koperasi kerakyatan. Kita melihat bahwa partisipasi masyaraakat dalam beberapa sektor usaha mengalami intimidasi, yang merupakan kebijakan merugikan, pemerintah lebih ramah kepada penggerak ekonomi sektor luar dibanding sektor domestik sendiri. Pemerintah Indonesia akan terus didorong membuka pasar dalam negerinya untuk ekspansi produk impor dari negara-negara anggota APEC,” ungkapnya. Ilham Nasai menegaskan, “Ada beberapa langkah pemerintah yang kontra produktif pada sektor perkembangan koperasi, yaitu :  Tidak jelasnya rezim keuangan mikro dengan lahirnya UU nomor 17/2012 tentang perkoperasian dan UU nomor 1/2013 tentang lembaga keuangan mikro. Sampai sat ini keresahan terjadi di kalangan koperasi yang bergerak di sektor jasa keuangan akibat ketidakjelasan dalam aturan, pengawasan dan penjaminan keberlangsungan usaha mereka.  Penguatan terhadap industri ekonomi rumah tangga di kegiatan ekonomi produktif termasuk koperasi produksi tidak diperkuat secara baik, mulai dari ketersediaan bahan baku dukungan permodalan, akses pemasaran, sampai transfer teknologi.  Pembangunan kelembagaan ekonomi tidak berjalan simultan dan komperhensif. Masing2 sektor ekonomi diurus oleh Kementerian teknis, terkait tanpa berkoordinasi satu dg yang lain sehingga kerap dijumpai persoalan seperti kelangkaan komooditas yang cenderung saling menyalahkan.  Pemerintah melihat persoalan pengembangan koperasi beserta para pelaku usaha kecil dan menengah yang lain dalam perspektif material dengan keterbatasan modal sehingga pradigma bantuan sosial yang bermilyar-milyar digelontorkan tanpa memperhatikan penguatan modal institusional dan intelektual. “Selain itu, partisipasi dalam ruang ekonomi juga belum memberikan kesempatan yang sama dan setara terhadap pelaku usaha koperasi,” tutupnya Sumber : Tribun Rakyat, 10 October 2013
  • 18. 15 Penutup Kesimpulan Koperasi yaitu suatu perkumpulan yang memiliki kemampuan dalam bidang ekonomi yang berjuang untuk memperjuangkan kesejahteraan anggotanya pada khususnya dan kesejahteraan masyarakat pada umumnya. Masing-masing anggota koperasi berkewajiban untuk mengembangkan serta mengawasi jalannya koperasi. Koperasi sebagai bentuk usaha merupakan organisasi ekonomi rakyatyang bersifat sosial. Koperasi berfungsi sebagai alat ekonomi yang dapatmensejahterakan rakyat. Koperasi pun memiliki peranan yang besar dalampembangunan nasional. Sebagai usaha bersama yang berasaskan kekeluargaan, koperasi haruslah dikelola dengan prinsip-prinsip manajemensecara tepat. Koperasi sebenarnya memiliki peluang seiring dengan krisis yang terjadi di indonesia dan asia pada umumnya. Kegagalan industri besar untuk menghasilkan pembangunan yang berkelanjut, memberikan peluang bagi koperasi untuk menyatakan dirinya sebagai fundamental / pendorong perekonomian . untuk menggapai peluang itu dan menempatkan koperasi sebagai soko guru diperlukan perubahan radikal ( merubah diri akar masalah ) dan komperatif.yang harus di benahi segera. Maka koperasi dapat diartikan:sebagai perkumpulan orang orang yang secara suka rela mempersatukan diri untuk memenuhi kebutuhan ekonomi anggotanya dengan menyelenggarakan usaha bersama melalui pembentukan suatu perkumpulan yang diawasi secara demokratis. manajemen koperasi bersifat demokrasi adalah untuk membina dan mengembangkan kecerdasan anggota khususnya dan anggota masyarakat umunya terutama mengenai tata kehidupan koperasi sendiri.Jadi didalam rapat anggota koperasi itulah para anggota koperasi diharapkan akan menggunakan secara jujur untuk mengemukakan pendapat dan gagasan demi perbaikan,kemajuan dan perkembangan.Rakyat Indonesia bercita cita membangun ekonomi nasioanal nya yang akan membawa kemakmuran serta kesejahteraan rakyat Indonesia sudah bertekat bulat untuk mengujudkan demokrasi ekonomi, jadi individualism dan egoism harus dibuang jauh jauh. Jadi kegiatan koperasi fungsioanl yang utama pada waktu ini adlah simpan pinjam dikalangan anggotanya. Jadi dari fakta diatas dapat di benarkan pendapat yang mengatakan bahwa sukses setidaknya sesuatu organisasi untuk bagian yang besar tergantung kepada orang orang yang menjadi anggotanya. SARAN Pada pembahasan tersebut menjelaskan bahwa pengertian koperasi dari berbagai pandangan para ahli dan dari undang-undang koperasi itu sendiri, termasuk juga prinsip-prinsip dan asas koperasi. Dengan demikian diharapkan mahasiswa khususnya dan masyarakat pada umumnya menjadi paham tentang bagaimana melakukan kegiatan usaha dengan berkoperasi, dan dapat membandingkan dengan kegiatan usaha yang bukan koperasi. Oleh karena itu,sebaiknya pengenalan koperasi kepada masyarakat sebaik dikenalkan sejak dini,agar masyarakat mengerti dan memahami manfaat dari koperasi sehingga mereka bisa menggunakan fasilitas-fasilitas yang ada di koperasi dengan baik. Selain itu juga harus meningkatkan SDM dengan kualitas yang bagus baik dari segi pengetahuan, kemampuan dan moral para anggotanya.