SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  12
Télécharger pour lire hors ligne
1 Besaran Pokok
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu.
Ada tujuh besaran pokok seperti berikut:
No. Besaran Pokok
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
panjang
massa
waktu
suhu
kuat arus
intensitas cahaya
jumlah molekul
2. Pengukuran
a. Panjang
Contoh :
b. Massa
Contoh :
Massa benda yang diukur adalah = 0 gr + 40 gr + 7 gr + 0,52 gr =
c. Volume
Hari ke- : 1 Materi Pokok
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu.
Ada tujuh besaran pokok seperti berikut:
Satuan Alat Ukur
meter
kilogram
sekon
kelvin
ampere
kandel
mol
Mistar, Jangka Sorong, Mikrometer Sekrup
Neraca ( 2 lengan dan 3 lengan )
Stopwatch
Termometer
Amperemeter
Massa benda yang diukur adalah = 0 gr + 40 gr + 7 gr + 0,52 gr = 47,52 gr
Materi Pokok : BESARAN POKOK DAN PENGUKURAN
Panjang p
Perhatian :
Dalam soal UN, pengukuran panjang
biasanya tidak dimulai dari angka nol!
Massa benda di A adalah :
= 1000 gr + 500 gr + 100 gr + 50 gr
= 1650 gr
= 1,65 kg
Volume batu = 30 cm
Page 1
FISIKA SMP
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu.
Mistar, Jangka Sorong, Mikrometer Sekrup
( 2 lengan dan 3 lengan )
47,52 gr
BESARAN POKOK DAN PENGUKURAN
Panjang pensil = 2,8 cm
Perhatian :
Dalam soal UN, pengukuran panjang
biasanya tidak dimulai dari angka nol!
Massa benda di A adalah :
= 1000 gr + 500 gr + 100 gr + 50 gr
= 1650 gr
= 1,65 kg
Volume batu = 30 cm3
– 20 cm3
Harnadi Hajri, S.Pd Downloaded fromhttp://pak-anang.blogspot.comDownloaded fromhttp://pak-anang.blogspot.com
3. Massa Jenis
Massa jenis ( ρ) =
massa
Volume
Contoh :
4. Pemuaian
Contoh aplikasi yang memanfaatkan pemuaian pada zat padat:
a. Air panas untuk membuka tutup botol
b. Pemasangan bingkai besi pada roda (bingkai besi dipanaskan terlebih dahulu )
c. Pemasangan kaca jendela (diberi celah agar kaca tidak pecah ketika suhunya naik)
d. Pemasangan rel kereta api
e. Kawat telepon dibuat kendor ( agar tidak putus waktu suhunya turun)
f. Bimetal : dua logam yang mempunyai koefisien muai panjang berbeda yang dikeling jadi satu,
dipanaskan akan melengkung ke arah logam yang koefisien muai panjangnya lebih kecil.
5. Kalor
Jika air yang berwujud es (padat) terus menerus diberi kalor akan mencair dan menguap. Besarnya kalor dan
perubahan suhu air dapat dibuat grafik s
T
0
C
100
0
Q2
Q1
Contoh :
100
Q3
60
Hari ke- : 2 Materi Pokok
Pada suhu kamar ketika dipanaskan ketika didinginkan
Hari ke- : 3 Materi Pokok
massa (m)
Volume (V)
dengan satuan kg/m3
atau gr / cm3
Contoh aplikasi yang memanfaatkan pemuaian pada zat padat:
Air panas untuk membuka tutup botol
Pemasangan bingkai besi pada roda (bingkai besi dipanaskan terlebih dahulu )
kaca jendela (diberi celah agar kaca tidak pecah ketika suhunya naik)
Pemasangan rel kereta api
Kawat telepon dibuat kendor ( agar tidak putus waktu suhunya turun)
Bimetal : dua logam yang mempunyai koefisien muai panjang berbeda yang dikeling jadi satu,
dipanaskan akan melengkung ke arah logam yang koefisien muai panjangnya lebih kecil.
Jika air yang berwujud es (padat) terus menerus diberi kalor akan mencair dan menguap. Besarnya kalor dan
perubahan suhu air dapat dibuat grafik sebagai berikut:
Q5
Q4
Q3
t
Q4
Materi Pokok : MASSA JENIS DAN PEMUAIAN
Jika massa benda A 3 kg, maka massa jenis
benda A adalah
=
3 kg
൫750-600൯
=
ଷ଴଴଴ ௚௥
ଵହ଴ ௖௠య
=
Pada suhu kamar ketika dipanaskan ketika didinginkan
Materi Pokok : KALOR
Q1 =
Q2 =
Q3 =
Q4 =
Q5 = m c
Jika massa air 2 kg, kalor jenis air
uap 2.260.000 J kg-1
, berapa
mengubah air pada suhu 60
Penyelesaian :
QTotal = Q3 + Q4
= m cair ΔT + m U
= (2 kg x 4200 J kg-1
= 336000 J + 4520000 J
QTotal = 4856000 J atau = 4.856 kJ
Page 2
Pemasangan bingkai besi pada roda (bingkai besi dipanaskan terlebih dahulu )
kaca jendela (diberi celah agar kaca tidak pecah ketika suhunya naik)
Kawat telepon dibuat kendor ( agar tidak putus waktu suhunya turun)
Bimetal : dua logam yang mempunyai koefisien muai panjang berbeda yang dikeling jadi satu, dan jika
dipanaskan akan melengkung ke arah logam yang koefisien muai panjangnya lebih kecil.
Jika air yang berwujud es (padat) terus menerus diberi kalor akan mencair dan menguap. Besarnya kalor dan
ENIS DAN PEMUAIAN
Jika massa benda A 3 kg, maka massa jenis
benda A adalah
൯ml
= 20 gr /cm3
Pada suhu kamar ketika dipanaskan ketika didinginkan
= m ces ΔT Q = Kalor
= m L m = massa
= m cair ΔT c = kalor jenis
= m U L = kalor lebur
= m cuap ΔT U = kalor uap
kg, kalor jenis air 4.200 J kg-1
°C-1
dan kalor
, berapa kalor yang diperlukan untuk
mengubah air pada suhu 60o
C menjadi uap air seluruhnya?
1
°C-1
x 40°C) + (2 kg x 2260000 J kg-1
)
= 336000 J + 4520000 J
4.856 kJ
Harnadi Hajri, S.Pd Downloaded fromhttp://pak-anang.blogspot.comDownloaded fromhttp://pak-anang.blogspot.com
Page 3
6. Gerak Lurus
Benda dikatakan bergerak jika mengalami perubahan kedudukan terhadap titik acuan.
Benda yang bergerak mempunyai kelajuan dan kecepatan. Kelajuan adalah perubahan jarak terhadap posisi
awalnya dalam suatu selang waktu tertentu tanpa memerhatikan arahnya, sedangkan kecepatan adalah
kelajuan dengan memerhatikan arahnya.
V = kelajuan (m/s)
‫ݒ‬ =
௦
௧
s = jarak ( m )
t = selang waktu ( t )
a. Gerak lurus beraturan (GLB)
Ciri : - lintasannya lurus
- kecepatannya tetap ( pada selang waktu yang sama, jarak yang ditempuh sama)
- bentuk ketikan pada ticker timer
F
- Grafik V – t
V
t
b. Gerak lurus berubah beraturan ( GLBB)
Ciri: - lintasannya lurus
- percepatannya tetap ( perubahan kecepatan tiap sekon)
- bentuk ketikan pada ticker timer
F contoh GLBB dipercepat
F contoh GLBB diperlambat
- Grafik V – t
V V
t t
GLBB dipercepat GLBB diperlambat
- Contoh GLBB dipercepatt - Contoh GLBB diperlambat
1. Benda yang dijatuhkan 1. Benda yang dilempar ke atas
2. Benda yang menuruni bidang miring 2. Benda yang naik pada bidang miring
3. Mobil bergerak dan ditekan pedal gas 3. Mobil bergerak dan ditekan pedal rem
Hari ke- : 4 Materi Pokok : GERAK
Harnadi Hajri, S.Pd Downloaded fromhttp://pak-anang.blogspot.comDownloaded fromhttp://pak-anang.blogspot.com
7. Tekanan
a. Tekanan pada zat padat
b. Tekanan pada zat cair
Tekanan hidrostastik
P = ρρρρ × g × h
c. Hukum Pascal
Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup diteruskan ke segala arah dengan sama besar.
Contoh Aplikasi
d. Hukum Archimedes
Suatu benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam zat cair akan mengalami gaya apung ( ke
atas) yang besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkan oleh benda
Contoh :
1.
2.
Hari ke- : 5 Materi Pokok
‫ܨ‬ ‫ܨ‬
Fa = v. ρρρρc .g
Tekanan pada zat padat
Tekanan pada zat cair
Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup diteruskan ke segala arah dengan sama besar.
Suatu benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam zat cair akan mengalami gaya apung ( ke
g besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkan oleh benda
Fa = Gaya apung ( N )
v = volume benda yang tercelup
ρc = massa jenis zat cair ( kg/m
g = percepatan gravitasi bumi ( m/s
Materi Pokok : TEKANAN
P = tekanan (N/m
F = gaya (N)
A = luas bidang sentuh gaya (m
P = tekanan hidrostatis (N/m2
)
ρρρρ = massa jenis zat cair (kg/m3
)
g = percepatan gravitasi (m/s2
)
h = kedalaman (m) (jarak terhadap permukaan air
ܲ ൌ
‫ܨ‬
‫ܣ‬
P1 = P2
ࡲ૚
࡭૚
ൌ
ࡲ
࡭
Untuk contoh di samping:
Akan didapatkan
Berat benda pejal di udara = 50 N
Berat benda pejal di dalam air = 45 N
Berarti, air memberikan gaya apung sebesar:
F = w di udara – wair = 50 N
Jadi, besar gaya apung yang dialami benda itu adalah 5 N.
F = v · ρc · g
5 = v · 103
· 10
v = 5 · 10–4
m3
Jadi, volume benda pejal tersebut adalah 5 · 10
V1
V2
ܸଶ ൌ
ߩ௕
ߩ௖
‫ݔ‬ ܸ௕
V2 = volume benda yang tercelup
V1 = volume benda yang muncul dalam
Vb = volume benda
ρb = massa jenis benda
ρc = massa jenis zat cair
Page 4
Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup diteruskan ke segala arah dengan sama besar.
Suatu benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam zat cair akan mengalami gaya apung ( ke
g besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkan oleh benda tersebut.
= volume benda yang tercelup (m3
)
= massa jenis zat cair ( kg/m3
)
g = percepatan gravitasi bumi ( m/s2
)
= tekanan (N/m2
)
= luas bidang sentuh gaya (m2
)
permukaan air)
2
ࡲ૛
࡭૛
‫ܨ‬ଶ = ‫ܨ‬ ଵx
஺మ
஺భ
Untuk contoh di samping:
Akan didapatkan F2 = 10 N x 5 = 50 N
di udara = 50 N
di dalam air = 45 N
Berarti, air memberikan gaya apung sebesar:
= 50 N – 45 N = 5 N
Jadi, besar gaya apung yang dialami benda itu adalah 5 N.
Jadi, volume benda pejal tersebut adalah 5 · 10–4
m3
.
; ܸଵ =
ߩ௖ െ ߩ௕
ߩ௖
‫ݔ‬ ܸ௕
= volume benda yang tercelup
= volume benda yang muncul dalam permukaan
= volume benda
= massa jenis benda
= massa jenis zat cair
Harnadi Hajri, S.Pd Downloaded fromhttp://pak-anang.blogspot.comDownloaded fromhttp://pak-anang.blogspot.com
8. Perubahan Energi
Energi tidak pernah hilang, tetapi diubah ke dalam bentuk energi lain.
Beberapa contoh perubahan Energi :
1)
2) Buah jatuh dari batang pohon.
Energi Potensial Energi Mekanik
3)
4) Lampu sepeda yang menyala
Energi kinetik energi listrik
5) Sepeda Listrik yang sedang melaju
Energi Kimia Energi kinetik
9. Usaha
usaha = gaya x jarak
Contoh:
Hari ke- : 6 Materi Pokok
ABG
W = F x d = 25 N x 0,5 m = 12,5 N
Energi tidak pernah hilang, tetapi diubah ke dalam bentuk energi lain.
Beberapa contoh perubahan Energi :
Buah jatuh dari batang pohon.
Energi Mekanik Energi Kalor + Bunyi
Lampu sepeda yang menyala
energi listrik Energi Cahaya
5) Sepeda Listrik yang sedang melaju
Energi kinetik
jarak atau W = F x d
Materi Pokok : ENERGI, USAHA, PESAW
Energi Kimia Energi Listrik Energi Kalor
Energi Kinetik Energi Potensial
Dan seterusnya
W = F x d = 25 N x 0,5 m = 12,5 N
5 m
F= 10N
W = F x d = 10 N x 5 m = 50 N
Page 5
Energi tidak pernah hilang, tetapi diubah ke dalam bentuk energi lain.
ENERGI, USAHA, PESAWAT SEDERHANA
Energi Kalor Energi Cahaya
Energi Kinetik
F10N
W = F x d = 10 N x 5 m = 50 N
Harnadi Hajri, S.Pd Downloaded fromhttp://pak-anang.blogspot.comDownloaded fromhttp://pak-anang.blogspot.com
Page 6
10. Pesawat Sederhana
1) Pengungkit / Tuas
a. Jenis Pertama
b. Jenis Kedua
c. Jenis Ketiga
2) Katrol
KM = 1 KM = 2 KM = 4
Katrol Tetap Tunggal Katrol Bebas Tunggal Katrol Gabungan
3) Bidang Miring
B
T K
Tumpuan terletak diantara gaya beban dan gaya kuasa
B
T
K
Gaya beban terletak diantara tumpuan dan gaya kuasa
T
K B
Gaya kuasa terletak diantara tumpuan dan gaya beban
Harnadi Hajri, S.Pd Downloaded fromhttp://pak-anang.blogspot.comDownloaded fromhttp://pak-anang.blogspot.com
Page 7
11. Besaran pada Getaran / Gelombang
1) Getaran
2) Gelombang
Contoh
Seutas tali yang panjangnya 8 m direntangkan lalu digetarkan. Selama 2 sekon terjadi gelombang
seperti pada gambar berikut!
Tentukan λ, f, T, dan v.
Penyelesaian :
Dari gambar terjadi gelombang sebanyak 4 λ.
Berarti : 4λ = 8 m λ = 8/4 = 2 m
Selama 2 sekon terjadi 4 λ atau selama 1 sekon terjadi 2λ. 8 m
Jadi, f = 2 gelombang / sekon atau f = 2 Hz
T = 1/f = ½ sekon v = λ f = 2 m x 2 Hz = 4 m s-1
Hari ke- : 7 Materi Pokok : GETARAN , GELOMBANG DAN BUNYI
• Satu kali getaran : Gerakan bandul dari 1 – 2 – 3 – 2 – 1
getaranjumlah
getaranmelakukanwaktu
(T)periode =
getaranmelakukanwaktu
getaranjumlah
)(frekuensi ====f
11
T
f
f
T ====⇔⇔⇔⇔====
v
λ
T
λλλλ = v. T
λλλλ = v/f
v = λλλλ.f
Harnadi Hajri, S.Pd Downloaded fromhttp://pak-anang.blogspot.comDownloaded fromhttp://pak-anang.blogspot.com
Page 8
12. Pemanfaatan Bunyi Ultrasonik
1) Mengukur kedalaman laut dan
panjang lorong gua (SONAR)
3) Mendeteksi kerusakan (cacat) pada berbagai benda dan peralatan. Cacat yang dimaksud di sini tidak
tampak dari luar , misalnya roda as kereta api, cacat pada logam, gigi, dsb
13. Pembentukan Bayangan
1) Pada Cermin Cekung
2) Pada Lensa Cembung
Hari ke- : 8 Materi Pokok : CAHAYA DAN ALAT OPTIK
2) Pemeriksaan Kandungan (USG)
Tip & Trik
• Benda di antara O – F akan
membentuk bayangan maya
tegak, dan diperbesar
• Benda di F akan membentuk
bayangan di tak terhingga
• Benda di F - 2F akan membentuk
bayangan di >2F, nyata ,
diperbesar, terbalik
• Benda di > 2F akan membentuk
bayangan di F – SF dengan sifat
nyata, diperkecil, dan terbalik.
Kalau soal dapat diselesaikan
dengan tips & trik ini dapat
diselesaikan, mengapa harus pusing
dengan menghitung?
Harnadi Hajri, S.Pd Downloaded fromhttp://pak-anang.blogspot.comDownloaded fromhttp://pak-anang.blogspot.com
Page 9
14. Alat Optik
Cacat Mata
Jenis Cacat
Mata
Penyebab Diatasi dengan
Rumus Kekuatan
lensa Kacamata
Miopi
(Rabun Jauh) PR
PM
100
−=
PR = Titik jauh mata (
cm)
Hipermetropi
(Rabun
Dekat)
PPS
PH
100100
−=
S = jarak benda di depan
kacamata (cm)
PP = titik dekat mata (cm)
Jika S tidak disebutkan,
maka S = 25 cm
15. Gejala Listrik Statis
1) Benda bermuatan listrik
2) Sifat benda bermuatan listrik
Benda yang bermuatan sejenis akan tolak menolak, benda yang bermuatan tidak sejenis akan tarik
menarik.
3) Cara kerja elektroskup
Hari ke- : 9 Materi Pokok : LISTRIK STATIS DAN LISTRIK DINAMIS
Contoh lain :
• Kaca di gosok dg kain sutera,
kaca bermuatan positif,
sutera bermuatan negatif.
• Plastik digosok dengan kain
woll, plastik bermuatan
negatif, woll bermuatan
positif
Perhatian:
Muatan yang bisa
pindah dari benda satu
ke benda yang lainnya
adalah muatan negatif
atau elektron.
Perhatian:
• Keping terbuka karena jenis
muatannya sama.
• Jenis muatan pada keping
sama dengan jenis muatan
benda yg didekatkan.
• Jenis muatan pada keping
selalu berlawanan dengan
muatan pada kepala.
Bola mata terlalu
cekung
Harnadi Hajri, S.Pd Downloaded fromhttp://pak-anang.blogspot.comDownloaded fromhttp://pak-anang.blogspot.com
16. Menghitung besaran pada rangkaian listrik.
Pada semua rangkaian berlaku rumus V = I R
1) Rangkaian Seri
• Besar kuat arus (i) di masing
• Vt = V1 +V2 + V3
• Rt = R1 +R2 + R3
2) Rangkaian Paralel
3) Rangkaian Campuran
Pusing dengan banyaknya rumus? Jangan deh!
Ada tips untuk menyelesaikan soal rangkaian hambatan tanpa perlu pakai rumus!
Contoh:
EBTANAS-SMP-91-20
Rangkaian hambatan di bawah ini dapat diganti de
Besarnya hambatan pengganti dari gambar di bawah ini adalah …
A. 5 ohm
B. 20 ohm
C. 55 ohm
D. 70 ohm
Menghitung besaran pada rangkaian listrik.
Pada semua rangkaian berlaku rumus V = I R
Besar kuat arus (i) di masing-masing hambatan sama; it = i1 = i
Pusing dengan banyaknya rumus? Jangan deh!
Ada tips untuk menyelesaikan soal rangkaian hambatan tanpa perlu pakai rumus!
Rangkaian hambatan di bawah ini dapat diganti dengan sebuah hambatan yang besarnya
Besarnya hambatan pengganti dari gambar di bawah ini adalah …
It = i1 +i2
Vt = V1 = V
Tips :
Untuk rangkaian paralel, hambatan total
/ pengganti pasti lebih kecil dari
hambatan yang paling kecil.
Hambatan paralel harus dicari dulu
hambatan
Dari soal
1/Rp = ½ + ½ = 1
Rt = 2Ω + 1Ω = 3
It = V/R = 3 V/3
Tips.
Untuk rangkaian Seri, hambatan total /
pengganti pasti lebih besar dari
hambatan yang paling b sar.
A. 5 ohm
B. 20 ohm
C. 55 ohm
D. 70 ohm
Penyelesaian:
Perhatikan kedua tips pada halaman ini yg saya tebalkan!
Untuk rangkaian paralel hambatan penggantinya pasti lebih
kecil dari 10 Ω, sehingga hambatan totalnya pasti diantara
lebih besar dari 15 dan lebih kecil dari ( 15 + 10) atau 25.
Pada pilihan option di samping, jawabannya ada pada option
B
A. 2 ohm
B. 5 ohm
C. 9 ohm
D. 12 ohm
Untuk rangkaian paralel hambatan penggantinya
pasti lebih kecil dari (1+2) atau 3Ω, sehingga
hambatan totalnya pasti diantara lebih besar dari 3
dan lebih kecil dari ( 3 + 13) atau 6.
Pada pilihan option di samping, jawabannya ada
pada option B
Page 10
= i2 = i3
Ada tips untuk menyelesaikan soal rangkaian hambatan tanpa perlu pakai rumus!
ngan sebuah hambatan yang besarnya
+ i3
= V2 = V3
Untuk rangkaian paralel, hambatan total
/ pengganti pasti lebih kecil dari
hambatan yang paling kecil.
Hambatan paralel harus dicari dulu
hambatan penggantinya.
= ½ + ½ = 1 Rp = 1Ω
= 2Ω + 1Ω = 3 Ω
= V/R = 3 V/3 Ω = 1 A
Untuk rangkaian Seri, hambatan total /
pengganti pasti lebih besar dari
hambatan yang paling b sar.
Perhatikan kedua tips pada halaman ini yg saya tebalkan!
Untuk rangkaian paralel hambatan penggantinya pasti lebih
ari 10 Ω, sehingga hambatan totalnya pasti diantara
lebih besar dari 15 dan lebih kecil dari ( 15 + 10) atau 25.
Pada pilihan option di samping, jawabannya ada pada option
kaian paralel hambatan penggantinya
pasti lebih kecil dari (1+2) atau 3Ω, sehingga
hambatan totalnya pasti diantara lebih besar dari 3
dan lebih kecil dari ( 3 + 13) atau 6.
Pada pilihan option di samping, jawabannya ada
Harnadi Hajri, S.Pd Downloaded fromhttp://pak-anang.blogspot.comDownloaded fromhttp://pak-anang.blogspot.com
Page 11
17. Menghitung rekening listrik
• Rekening langganan listrik dihitung berdasarkan energi listrik yang dipakai (dalam KWh) setiap bulannya (
30 hari )
• 1 KWh = 1000 Watt x 1 jam pemakaian
• Tips mengerjakan soal
a. Hitung energi yang dipakai per hari dalam Kwh, misal a KWh
b. Kalikan hasilnya dengan 30 ( untuk satu bulan ) = 30a KWh
c. Hasilnya (b) kalikan dengan tarif Rp. ...../ Kwh
o Contoh:
Seorang ibu rumah tangga mencatat penggunaan alat-alat listriknya dalam sebuah tabel berikut:
No Alat Listrik Daya Waktu / hari
1
2
3
4
5
6
Lampu Neon
Lampu bohlam
TV
Kulkas
Mesin Cuci
AC
20 W
10 W
100 W
200 W
150 W
120 W
12 Jam
12 jam
12 jam
24 jam
2 jam
12 jam
Penyelesaian
- Dalam satu hari energi yang digunakan :
= 20 x 12 Wh + 10 x 12 Wh + 100 x 12 Wh + 200 x 24 Wh + 150 x 2 Wh + 120 + 12 Wh
= 240 Wh + 120 Wh + 1200 Wh + 4800 Wh + 300 Wh + 1440 Wh
= 8100 Wh = 8,1 KWh
- Dalam satu bulan = 8,1 Kwh x 30 = 243 KWh
- Biaya pemakain energi listrik = 243 Kwh x Rp. 500 = Rp. 121.500
- Biaya yang harus dibayar = biaya pemakaian + Abonemen = Rp. 121.500 + 20.000 =
= Rp 141.500 ( B)
18. Cara Membuat Magnet
1) Menggosok
2) Elektromagnet
3) Induksi
Hari ke- : 10 Materi Pokok : ENERGI LISTRIK DAN KEMAGNETAN
Jika dia harus membayar Rp. 500 / KWh untuk
penggunaan daya listrik ditambah dengan
biaya abonemen Rp. 20.000, berapa besar
biaya yang harus di bayar olehnya setiap
bulan? ( 1 bulan = 30 hari)
a. Rp. 121.500 c. Rp. 150.000
b. Rp. 141.500 d. Rp. 220.500
U
S Pada ujung terakhir besi yang digosok,
akan mempunyai kutub yang berlawanan
dengan kutub ujung magnet
penggosoknya.
Pada gambar x kutub U dan y kutub Sx y
A B
A B
Gunakan aturan tangan kanan:
U Kalau tidak ada arah arus, arah
arus keluar dari kutub positif (
yg panjang) ke kutub negatif (
pendek)
Gambar atas , A kutub U
Gambar bawah, B kutub U
S
U
A
B
Ujung besi yang berdekatan dengan kutub magnet batang, akan
terbentuk kutub yang selalu berlawanan dengan kutub magnet
penginduksi. Apabila kutub utara magnet batang berdekatan dengan
ujung A besi, maka ujung A besi menjadi kutub selatan dan ujung B
besi menjadi kutub utara atau sebaliknya.
Harnadi Hajri, S.Pd Downloaded fromhttp://pak-anang.blogspot.comDownloaded fromhttp://pak-anang.blogspot.com
Page 12
19. Karakteristik Benda di Tata Surya
1) Planet
Merkurius, Venus, Bumi, Mars, mempunyai ukuran dan sifat-sifat permukaannya yang hampir sama,
sehingga dikelompokkan dalam planet terestrial (menyerupai bumi), sedangkan Yupiter, Saturnus, Uranus,
dan Neptunus dikelompokkan dalam planet raksasa (giant planet).
Ciri istimewa planet
o Planet terbesar : Jupiter
o Planet yang punya cincin indah: Saturnus
o Planet yang tidak punya satelit : Merkurius dan Venus
o Planet dengan satelit terbanyak : Saturnus ( 21 satelit )
o Planet yang punya dua satelit : Mars
2) Satelit merupakan benda langit kecil yang gerakannya mengelilingi benda langit yang lebih besar (planet)
3) Komet adalah benda langit yang mengelilingi matahari dengan orbit yang sangat lonjong. Komet terdiri atas
es yang sangat padat dan orbitnya lebih lonjong daripada orbit planet.
Komet yang terkenal adalah komet Halley yang ditemukan oleh Edmunt Halley. Komet itu muncul setiap 76
tahun sekali. Komet sering disebut sebagai bintang berekor.
4) Asteroid adalah benda langit yang mirip dengan planet-planet, yang terletak di antara orbit Mars dan
Yupiter. Asteroid disebut juga planetoid atau planet kerdil.
5) Meteoroid adalah batuan-batuan kecil yang sangat banyak dan melayang-layang di angkasa luar. Batuan
batuan ini banyak mengandung unsur besi dan nikel. Batuanbatuan atau benda langit yang bergesekan
dengan atmosfer bumi dan habis terbakar sebelum sampai di permukaan bumi disebut meteor. Adapun
batuan-batuan yang tidak habis terbakar dan sampai di permukaan bumi disebut meteorit.
20. Pasang Surut
Pasang surut air laut terjadi karena pengaruh gaya gravitasi bulan dan matahari
Pasang Purnama
Pasang Perbani
Hari ke- : 11 Materi Pokok : TATA SURYA
Pasang Purnama atau pasang sebesar-besarnya
terjadi pada bulan baru dan bulan purnama.
Pasang akan maksimum ( paling besar / paling
tinggi) akan terjadi pada kalau gaya gravitasi bulan
dan matahari berimpit ( searah ) yaitu pada saat
gerhana matahari.
Pasang Perbani
Pasang perbani terjadi karena pengaruh gravitasi bulan
dan matahari paling kecil. Pada pasang perbani,
permukaan air laut turun serendah-rendahnya. Pasang
ini terjadi pada saat bulan kuartir pertama dan kuartir
ke tiga. Pasang perbani dipengaruhi oleh gravitasi
bulan dan matahari saling tegak lurus.
Harnadi Hajri, S.Pd Downloaded fromhttp://pak-anang.blogspot.comDownloaded fromhttp://pak-anang.blogspot.com

Contenu connexe

En vedette

Pembahasan ujian nasional matematika ipa sma 2013
Pembahasan ujian nasional matematika ipa sma 2013Pembahasan ujian nasional matematika ipa sma 2013
Pembahasan ujian nasional matematika ipa sma 2013mardiyanto83
 
Kisi_kisi UN IPA kelas 9
Kisi_kisi UN IPA kelas 9Kisi_kisi UN IPA kelas 9
Kisi_kisi UN IPA kelas 9Nisriinaaf
 
Contoh soal un bahasa inggris smp paket 4
Contoh soal un bahasa inggris smp paket 4Contoh soal un bahasa inggris smp paket 4
Contoh soal un bahasa inggris smp paket 4Irviana Rozi
 
latihan soal matematika kesebangunan dan kekongruenan kelas 9 smp
latihan soal matematika kesebangunan dan kekongruenan kelas 9 smplatihan soal matematika kesebangunan dan kekongruenan kelas 9 smp
latihan soal matematika kesebangunan dan kekongruenan kelas 9 smpDian Nurdiana
 
Uco ke 3 matematika
Uco ke 3 matematikaUco ke 3 matematika
Uco ke 3 matematikatotok aris
 
Contoh soal un bahasa inggris smp paket 2
Contoh soal un bahasa inggris smp paket 2Contoh soal un bahasa inggris smp paket 2
Contoh soal un bahasa inggris smp paket 2Irviana Rozi
 
Soal bahasa inggris kelas 9
Soal bahasa inggris kelas 9Soal bahasa inggris kelas 9
Soal bahasa inggris kelas 9Ima Dafirakani
 
Kumpulan soal soal bangun ruang sisi lengkung
Kumpulan soal soal bangun ruang sisi lengkungKumpulan soal soal bangun ruang sisi lengkung
Kumpulan soal soal bangun ruang sisi lengkungReska Permatasari
 
Soal un-bahasa-inggris-smp-kode-bhs ing-sp_57
Soal un-bahasa-inggris-smp-kode-bhs ing-sp_57Soal un-bahasa-inggris-smp-kode-bhs ing-sp_57
Soal un-bahasa-inggris-smp-kode-bhs ing-sp_57QIqib Tea
 
Soal Bahasa Inggris Kelas 9 Sesuai Kisi-Kisi UN 2016
Soal Bahasa Inggris Kelas 9 Sesuai Kisi-Kisi UN 2016Soal Bahasa Inggris Kelas 9 Sesuai Kisi-Kisi UN 2016
Soal Bahasa Inggris Kelas 9 Sesuai Kisi-Kisi UN 2016Laili Rochmah
 
Soal-soal Kesebangunan dan kongruen pada segitiga
Soal-soal Kesebangunan dan kongruen pada segitiga Soal-soal Kesebangunan dan kongruen pada segitiga
Soal-soal Kesebangunan dan kongruen pada segitiga Edinsukirno
 
Soal uc 1 2012 2013
Soal uc 1 2012 2013Soal uc 1 2012 2013
Soal uc 1 2012 2013totok aris
 
Functional text schedule
Functional text scheduleFunctional text schedule
Functional text scheduletotok aris
 

En vedette (15)

Pembahasan ujian nasional matematika ipa sma 2013
Pembahasan ujian nasional matematika ipa sma 2013Pembahasan ujian nasional matematika ipa sma 2013
Pembahasan ujian nasional matematika ipa sma 2013
 
Kisi_kisi UN IPA kelas 9
Kisi_kisi UN IPA kelas 9Kisi_kisi UN IPA kelas 9
Kisi_kisi UN IPA kelas 9
 
Bahasa inggris
Bahasa inggrisBahasa inggris
Bahasa inggris
 
Contoh soal un bahasa inggris smp paket 4
Contoh soal un bahasa inggris smp paket 4Contoh soal un bahasa inggris smp paket 4
Contoh soal un bahasa inggris smp paket 4
 
latihan soal matematika kesebangunan dan kekongruenan kelas 9 smp
latihan soal matematika kesebangunan dan kekongruenan kelas 9 smplatihan soal matematika kesebangunan dan kekongruenan kelas 9 smp
latihan soal matematika kesebangunan dan kekongruenan kelas 9 smp
 
Soal paket a1
Soal paket a1Soal paket a1
Soal paket a1
 
Uco ke 3 matematika
Uco ke 3 matematikaUco ke 3 matematika
Uco ke 3 matematika
 
Contoh soal un bahasa inggris smp paket 2
Contoh soal un bahasa inggris smp paket 2Contoh soal un bahasa inggris smp paket 2
Contoh soal un bahasa inggris smp paket 2
 
Soal bahasa inggris kelas 9
Soal bahasa inggris kelas 9Soal bahasa inggris kelas 9
Soal bahasa inggris kelas 9
 
Kumpulan soal soal bangun ruang sisi lengkung
Kumpulan soal soal bangun ruang sisi lengkungKumpulan soal soal bangun ruang sisi lengkung
Kumpulan soal soal bangun ruang sisi lengkung
 
Soal un-bahasa-inggris-smp-kode-bhs ing-sp_57
Soal un-bahasa-inggris-smp-kode-bhs ing-sp_57Soal un-bahasa-inggris-smp-kode-bhs ing-sp_57
Soal un-bahasa-inggris-smp-kode-bhs ing-sp_57
 
Soal Bahasa Inggris Kelas 9 Sesuai Kisi-Kisi UN 2016
Soal Bahasa Inggris Kelas 9 Sesuai Kisi-Kisi UN 2016Soal Bahasa Inggris Kelas 9 Sesuai Kisi-Kisi UN 2016
Soal Bahasa Inggris Kelas 9 Sesuai Kisi-Kisi UN 2016
 
Soal-soal Kesebangunan dan kongruen pada segitiga
Soal-soal Kesebangunan dan kongruen pada segitiga Soal-soal Kesebangunan dan kongruen pada segitiga
Soal-soal Kesebangunan dan kongruen pada segitiga
 
Soal uc 1 2012 2013
Soal uc 1 2012 2013Soal uc 1 2012 2013
Soal uc 1 2012 2013
 
Functional text schedule
Functional text scheduleFunctional text schedule
Functional text schedule
 

Plus de Irviana Rozi

The fear of death it worse than death
The fear of death it worse than deathThe fear of death it worse than death
The fear of death it worse than deathIrviana Rozi
 
T 3-10-irviana rozi.doc
T 3-10-irviana rozi.docT 3-10-irviana rozi.doc
T 3-10-irviana rozi.docIrviana Rozi
 
Rini winingsih 07201244039
Rini winingsih 07201244039Rini winingsih 07201244039
Rini winingsih 07201244039Irviana Rozi
 
Question of brief muhammad saw
Question of brief muhammad sawQuestion of brief muhammad saw
Question of brief muhammad sawIrviana Rozi
 
Peran motivasi dalam mengukir prestasi
Peran motivasi dalam mengukir prestasiPeran motivasi dalam mengukir prestasi
Peran motivasi dalam mengukir prestasiIrviana Rozi
 
Memperkenalkan diri-dan-orang-lain-dalam-forum-resmi
Memperkenalkan diri-dan-orang-lain-dalam-forum-resmiMemperkenalkan diri-dan-orang-lain-dalam-forum-resmi
Memperkenalkan diri-dan-orang-lain-dalam-forum-resmiIrviana Rozi
 
Laporan ppm konsentrasi pdf 0
Laporan ppm konsentrasi pdf 0Laporan ppm konsentrasi pdf 0
Laporan ppm konsentrasi pdf 0Irviana Rozi
 
Jurnal status mental
Jurnal status mentalJurnal status mental
Jurnal status mentalIrviana Rozi
 
Informasi ppdb sij 2013
Informasi ppdb sij 2013Informasi ppdb sij 2013
Informasi ppdb sij 2013Irviana Rozi
 
Fungsi kuadrat (2)
Fungsi kuadrat (2)Fungsi kuadrat (2)
Fungsi kuadrat (2)Irviana Rozi
 

Plus de Irviana Rozi (20)

Ghibah
Ghibah Ghibah
Ghibah
 
Tugas tik
Tugas tikTugas tik
Tugas tik
 
Thumbelina
ThumbelinaThumbelina
Thumbelina
 
The fear of death it worse than death
The fear of death it worse than deathThe fear of death it worse than death
The fear of death it worse than death
 
T 3-10-irviana rozi.doc
T 3-10-irviana rozi.docT 3-10-irviana rozi.doc
T 3-10-irviana rozi.doc
 
Sistem pencernaan
Sistem pencernaanSistem pencernaan
Sistem pencernaan
 
Rini winingsih 07201244039
Rini winingsih 07201244039Rini winingsih 07201244039
Rini winingsih 07201244039
 
Question of brief muhammad saw
Question of brief muhammad sawQuestion of brief muhammad saw
Question of brief muhammad saw
 
Peran motivasi dalam mengukir prestasi
Peran motivasi dalam mengukir prestasiPeran motivasi dalam mengukir prestasi
Peran motivasi dalam mengukir prestasi
 
Memperkenalkan diri-dan-orang-lain-dalam-forum-resmi
Memperkenalkan diri-dan-orang-lain-dalam-forum-resmiMemperkenalkan diri-dan-orang-lain-dalam-forum-resmi
Memperkenalkan diri-dan-orang-lain-dalam-forum-resmi
 
Makcomlang
MakcomlangMakcomlang
Makcomlang
 
M62 elegance
M62 eleganceM62 elegance
M62 elegance
 
Lyrics
LyricsLyrics
Lyrics
 
Little mermaid
Little mermaidLittle mermaid
Little mermaid
 
Laporan ppm konsentrasi pdf 0
Laporan ppm konsentrasi pdf 0Laporan ppm konsentrasi pdf 0
Laporan ppm konsentrasi pdf 0
 
Kliping atletik
Kliping atletikKliping atletik
Kliping atletik
 
Jurnal status mental
Jurnal status mentalJurnal status mental
Jurnal status mental
 
Informasi ppdb sij 2013
Informasi ppdb sij 2013Informasi ppdb sij 2013
Informasi ppdb sij 2013
 
Fungsi kuadrat (2)
Fungsi kuadrat (2)Fungsi kuadrat (2)
Fungsi kuadrat (2)
 
Film tv
Film tvFilm tv
Film tv
 

Buku modul panduan un ipa fisika smp

  • 1. 1 Besaran Pokok Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu. Ada tujuh besaran pokok seperti berikut: No. Besaran Pokok 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. panjang massa waktu suhu kuat arus intensitas cahaya jumlah molekul 2. Pengukuran a. Panjang Contoh : b. Massa Contoh : Massa benda yang diukur adalah = 0 gr + 40 gr + 7 gr + 0,52 gr = c. Volume Hari ke- : 1 Materi Pokok Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu. Ada tujuh besaran pokok seperti berikut: Satuan Alat Ukur meter kilogram sekon kelvin ampere kandel mol Mistar, Jangka Sorong, Mikrometer Sekrup Neraca ( 2 lengan dan 3 lengan ) Stopwatch Termometer Amperemeter Massa benda yang diukur adalah = 0 gr + 40 gr + 7 gr + 0,52 gr = 47,52 gr Materi Pokok : BESARAN POKOK DAN PENGUKURAN Panjang p Perhatian : Dalam soal UN, pengukuran panjang biasanya tidak dimulai dari angka nol! Massa benda di A adalah : = 1000 gr + 500 gr + 100 gr + 50 gr = 1650 gr = 1,65 kg Volume batu = 30 cm Page 1 FISIKA SMP Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu. Mistar, Jangka Sorong, Mikrometer Sekrup ( 2 lengan dan 3 lengan ) 47,52 gr BESARAN POKOK DAN PENGUKURAN Panjang pensil = 2,8 cm Perhatian : Dalam soal UN, pengukuran panjang biasanya tidak dimulai dari angka nol! Massa benda di A adalah : = 1000 gr + 500 gr + 100 gr + 50 gr = 1650 gr = 1,65 kg Volume batu = 30 cm3 – 20 cm3 Harnadi Hajri, S.Pd Downloaded fromhttp://pak-anang.blogspot.comDownloaded fromhttp://pak-anang.blogspot.com
  • 2. 3. Massa Jenis Massa jenis ( ρ) = massa Volume Contoh : 4. Pemuaian Contoh aplikasi yang memanfaatkan pemuaian pada zat padat: a. Air panas untuk membuka tutup botol b. Pemasangan bingkai besi pada roda (bingkai besi dipanaskan terlebih dahulu ) c. Pemasangan kaca jendela (diberi celah agar kaca tidak pecah ketika suhunya naik) d. Pemasangan rel kereta api e. Kawat telepon dibuat kendor ( agar tidak putus waktu suhunya turun) f. Bimetal : dua logam yang mempunyai koefisien muai panjang berbeda yang dikeling jadi satu, dipanaskan akan melengkung ke arah logam yang koefisien muai panjangnya lebih kecil. 5. Kalor Jika air yang berwujud es (padat) terus menerus diberi kalor akan mencair dan menguap. Besarnya kalor dan perubahan suhu air dapat dibuat grafik s T 0 C 100 0 Q2 Q1 Contoh : 100 Q3 60 Hari ke- : 2 Materi Pokok Pada suhu kamar ketika dipanaskan ketika didinginkan Hari ke- : 3 Materi Pokok massa (m) Volume (V) dengan satuan kg/m3 atau gr / cm3 Contoh aplikasi yang memanfaatkan pemuaian pada zat padat: Air panas untuk membuka tutup botol Pemasangan bingkai besi pada roda (bingkai besi dipanaskan terlebih dahulu ) kaca jendela (diberi celah agar kaca tidak pecah ketika suhunya naik) Pemasangan rel kereta api Kawat telepon dibuat kendor ( agar tidak putus waktu suhunya turun) Bimetal : dua logam yang mempunyai koefisien muai panjang berbeda yang dikeling jadi satu, dipanaskan akan melengkung ke arah logam yang koefisien muai panjangnya lebih kecil. Jika air yang berwujud es (padat) terus menerus diberi kalor akan mencair dan menguap. Besarnya kalor dan perubahan suhu air dapat dibuat grafik sebagai berikut: Q5 Q4 Q3 t Q4 Materi Pokok : MASSA JENIS DAN PEMUAIAN Jika massa benda A 3 kg, maka massa jenis benda A adalah = 3 kg ൫750-600൯ = ଷ଴଴଴ ௚௥ ଵହ଴ ௖௠య = Pada suhu kamar ketika dipanaskan ketika didinginkan Materi Pokok : KALOR Q1 = Q2 = Q3 = Q4 = Q5 = m c Jika massa air 2 kg, kalor jenis air uap 2.260.000 J kg-1 , berapa mengubah air pada suhu 60 Penyelesaian : QTotal = Q3 + Q4 = m cair ΔT + m U = (2 kg x 4200 J kg-1 = 336000 J + 4520000 J QTotal = 4856000 J atau = 4.856 kJ Page 2 Pemasangan bingkai besi pada roda (bingkai besi dipanaskan terlebih dahulu ) kaca jendela (diberi celah agar kaca tidak pecah ketika suhunya naik) Kawat telepon dibuat kendor ( agar tidak putus waktu suhunya turun) Bimetal : dua logam yang mempunyai koefisien muai panjang berbeda yang dikeling jadi satu, dan jika dipanaskan akan melengkung ke arah logam yang koefisien muai panjangnya lebih kecil. Jika air yang berwujud es (padat) terus menerus diberi kalor akan mencair dan menguap. Besarnya kalor dan ENIS DAN PEMUAIAN Jika massa benda A 3 kg, maka massa jenis benda A adalah ൯ml = 20 gr /cm3 Pada suhu kamar ketika dipanaskan ketika didinginkan = m ces ΔT Q = Kalor = m L m = massa = m cair ΔT c = kalor jenis = m U L = kalor lebur = m cuap ΔT U = kalor uap kg, kalor jenis air 4.200 J kg-1 °C-1 dan kalor , berapa kalor yang diperlukan untuk mengubah air pada suhu 60o C menjadi uap air seluruhnya? 1 °C-1 x 40°C) + (2 kg x 2260000 J kg-1 ) = 336000 J + 4520000 J 4.856 kJ Harnadi Hajri, S.Pd Downloaded fromhttp://pak-anang.blogspot.comDownloaded fromhttp://pak-anang.blogspot.com
  • 3. Page 3 6. Gerak Lurus Benda dikatakan bergerak jika mengalami perubahan kedudukan terhadap titik acuan. Benda yang bergerak mempunyai kelajuan dan kecepatan. Kelajuan adalah perubahan jarak terhadap posisi awalnya dalam suatu selang waktu tertentu tanpa memerhatikan arahnya, sedangkan kecepatan adalah kelajuan dengan memerhatikan arahnya. V = kelajuan (m/s) ‫ݒ‬ = ௦ ௧ s = jarak ( m ) t = selang waktu ( t ) a. Gerak lurus beraturan (GLB) Ciri : - lintasannya lurus - kecepatannya tetap ( pada selang waktu yang sama, jarak yang ditempuh sama) - bentuk ketikan pada ticker timer F - Grafik V – t V t b. Gerak lurus berubah beraturan ( GLBB) Ciri: - lintasannya lurus - percepatannya tetap ( perubahan kecepatan tiap sekon) - bentuk ketikan pada ticker timer F contoh GLBB dipercepat F contoh GLBB diperlambat - Grafik V – t V V t t GLBB dipercepat GLBB diperlambat - Contoh GLBB dipercepatt - Contoh GLBB diperlambat 1. Benda yang dijatuhkan 1. Benda yang dilempar ke atas 2. Benda yang menuruni bidang miring 2. Benda yang naik pada bidang miring 3. Mobil bergerak dan ditekan pedal gas 3. Mobil bergerak dan ditekan pedal rem Hari ke- : 4 Materi Pokok : GERAK Harnadi Hajri, S.Pd Downloaded fromhttp://pak-anang.blogspot.comDownloaded fromhttp://pak-anang.blogspot.com
  • 4. 7. Tekanan a. Tekanan pada zat padat b. Tekanan pada zat cair Tekanan hidrostastik P = ρρρρ × g × h c. Hukum Pascal Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup diteruskan ke segala arah dengan sama besar. Contoh Aplikasi d. Hukum Archimedes Suatu benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam zat cair akan mengalami gaya apung ( ke atas) yang besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkan oleh benda Contoh : 1. 2. Hari ke- : 5 Materi Pokok ‫ܨ‬ ‫ܨ‬ Fa = v. ρρρρc .g Tekanan pada zat padat Tekanan pada zat cair Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup diteruskan ke segala arah dengan sama besar. Suatu benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam zat cair akan mengalami gaya apung ( ke g besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkan oleh benda Fa = Gaya apung ( N ) v = volume benda yang tercelup ρc = massa jenis zat cair ( kg/m g = percepatan gravitasi bumi ( m/s Materi Pokok : TEKANAN P = tekanan (N/m F = gaya (N) A = luas bidang sentuh gaya (m P = tekanan hidrostatis (N/m2 ) ρρρρ = massa jenis zat cair (kg/m3 ) g = percepatan gravitasi (m/s2 ) h = kedalaman (m) (jarak terhadap permukaan air ܲ ൌ ‫ܨ‬ ‫ܣ‬ P1 = P2 ࡲ૚ ࡭૚ ൌ ࡲ ࡭ Untuk contoh di samping: Akan didapatkan Berat benda pejal di udara = 50 N Berat benda pejal di dalam air = 45 N Berarti, air memberikan gaya apung sebesar: F = w di udara – wair = 50 N Jadi, besar gaya apung yang dialami benda itu adalah 5 N. F = v · ρc · g 5 = v · 103 · 10 v = 5 · 10–4 m3 Jadi, volume benda pejal tersebut adalah 5 · 10 V1 V2 ܸଶ ൌ ߩ௕ ߩ௖ ‫ݔ‬ ܸ௕ V2 = volume benda yang tercelup V1 = volume benda yang muncul dalam Vb = volume benda ρb = massa jenis benda ρc = massa jenis zat cair Page 4 Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup diteruskan ke segala arah dengan sama besar. Suatu benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam zat cair akan mengalami gaya apung ( ke g besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkan oleh benda tersebut. = volume benda yang tercelup (m3 ) = massa jenis zat cair ( kg/m3 ) g = percepatan gravitasi bumi ( m/s2 ) = tekanan (N/m2 ) = luas bidang sentuh gaya (m2 ) permukaan air) 2 ࡲ૛ ࡭૛ ‫ܨ‬ଶ = ‫ܨ‬ ଵx ஺మ ஺భ Untuk contoh di samping: Akan didapatkan F2 = 10 N x 5 = 50 N di udara = 50 N di dalam air = 45 N Berarti, air memberikan gaya apung sebesar: = 50 N – 45 N = 5 N Jadi, besar gaya apung yang dialami benda itu adalah 5 N. Jadi, volume benda pejal tersebut adalah 5 · 10–4 m3 . ; ܸଵ = ߩ௖ െ ߩ௕ ߩ௖ ‫ݔ‬ ܸ௕ = volume benda yang tercelup = volume benda yang muncul dalam permukaan = volume benda = massa jenis benda = massa jenis zat cair Harnadi Hajri, S.Pd Downloaded fromhttp://pak-anang.blogspot.comDownloaded fromhttp://pak-anang.blogspot.com
  • 5. 8. Perubahan Energi Energi tidak pernah hilang, tetapi diubah ke dalam bentuk energi lain. Beberapa contoh perubahan Energi : 1) 2) Buah jatuh dari batang pohon. Energi Potensial Energi Mekanik 3) 4) Lampu sepeda yang menyala Energi kinetik energi listrik 5) Sepeda Listrik yang sedang melaju Energi Kimia Energi kinetik 9. Usaha usaha = gaya x jarak Contoh: Hari ke- : 6 Materi Pokok ABG W = F x d = 25 N x 0,5 m = 12,5 N Energi tidak pernah hilang, tetapi diubah ke dalam bentuk energi lain. Beberapa contoh perubahan Energi : Buah jatuh dari batang pohon. Energi Mekanik Energi Kalor + Bunyi Lampu sepeda yang menyala energi listrik Energi Cahaya 5) Sepeda Listrik yang sedang melaju Energi kinetik jarak atau W = F x d Materi Pokok : ENERGI, USAHA, PESAW Energi Kimia Energi Listrik Energi Kalor Energi Kinetik Energi Potensial Dan seterusnya W = F x d = 25 N x 0,5 m = 12,5 N 5 m F= 10N W = F x d = 10 N x 5 m = 50 N Page 5 Energi tidak pernah hilang, tetapi diubah ke dalam bentuk energi lain. ENERGI, USAHA, PESAWAT SEDERHANA Energi Kalor Energi Cahaya Energi Kinetik F10N W = F x d = 10 N x 5 m = 50 N Harnadi Hajri, S.Pd Downloaded fromhttp://pak-anang.blogspot.comDownloaded fromhttp://pak-anang.blogspot.com
  • 6. Page 6 10. Pesawat Sederhana 1) Pengungkit / Tuas a. Jenis Pertama b. Jenis Kedua c. Jenis Ketiga 2) Katrol KM = 1 KM = 2 KM = 4 Katrol Tetap Tunggal Katrol Bebas Tunggal Katrol Gabungan 3) Bidang Miring B T K Tumpuan terletak diantara gaya beban dan gaya kuasa B T K Gaya beban terletak diantara tumpuan dan gaya kuasa T K B Gaya kuasa terletak diantara tumpuan dan gaya beban Harnadi Hajri, S.Pd Downloaded fromhttp://pak-anang.blogspot.comDownloaded fromhttp://pak-anang.blogspot.com
  • 7. Page 7 11. Besaran pada Getaran / Gelombang 1) Getaran 2) Gelombang Contoh Seutas tali yang panjangnya 8 m direntangkan lalu digetarkan. Selama 2 sekon terjadi gelombang seperti pada gambar berikut! Tentukan λ, f, T, dan v. Penyelesaian : Dari gambar terjadi gelombang sebanyak 4 λ. Berarti : 4λ = 8 m λ = 8/4 = 2 m Selama 2 sekon terjadi 4 λ atau selama 1 sekon terjadi 2λ. 8 m Jadi, f = 2 gelombang / sekon atau f = 2 Hz T = 1/f = ½ sekon v = λ f = 2 m x 2 Hz = 4 m s-1 Hari ke- : 7 Materi Pokok : GETARAN , GELOMBANG DAN BUNYI • Satu kali getaran : Gerakan bandul dari 1 – 2 – 3 – 2 – 1 getaranjumlah getaranmelakukanwaktu (T)periode = getaranmelakukanwaktu getaranjumlah )(frekuensi ====f 11 T f f T ====⇔⇔⇔⇔==== v λ T λλλλ = v. T λλλλ = v/f v = λλλλ.f Harnadi Hajri, S.Pd Downloaded fromhttp://pak-anang.blogspot.comDownloaded fromhttp://pak-anang.blogspot.com
  • 8. Page 8 12. Pemanfaatan Bunyi Ultrasonik 1) Mengukur kedalaman laut dan panjang lorong gua (SONAR) 3) Mendeteksi kerusakan (cacat) pada berbagai benda dan peralatan. Cacat yang dimaksud di sini tidak tampak dari luar , misalnya roda as kereta api, cacat pada logam, gigi, dsb 13. Pembentukan Bayangan 1) Pada Cermin Cekung 2) Pada Lensa Cembung Hari ke- : 8 Materi Pokok : CAHAYA DAN ALAT OPTIK 2) Pemeriksaan Kandungan (USG) Tip & Trik • Benda di antara O – F akan membentuk bayangan maya tegak, dan diperbesar • Benda di F akan membentuk bayangan di tak terhingga • Benda di F - 2F akan membentuk bayangan di >2F, nyata , diperbesar, terbalik • Benda di > 2F akan membentuk bayangan di F – SF dengan sifat nyata, diperkecil, dan terbalik. Kalau soal dapat diselesaikan dengan tips & trik ini dapat diselesaikan, mengapa harus pusing dengan menghitung? Harnadi Hajri, S.Pd Downloaded fromhttp://pak-anang.blogspot.comDownloaded fromhttp://pak-anang.blogspot.com
  • 9. Page 9 14. Alat Optik Cacat Mata Jenis Cacat Mata Penyebab Diatasi dengan Rumus Kekuatan lensa Kacamata Miopi (Rabun Jauh) PR PM 100 −= PR = Titik jauh mata ( cm) Hipermetropi (Rabun Dekat) PPS PH 100100 −= S = jarak benda di depan kacamata (cm) PP = titik dekat mata (cm) Jika S tidak disebutkan, maka S = 25 cm 15. Gejala Listrik Statis 1) Benda bermuatan listrik 2) Sifat benda bermuatan listrik Benda yang bermuatan sejenis akan tolak menolak, benda yang bermuatan tidak sejenis akan tarik menarik. 3) Cara kerja elektroskup Hari ke- : 9 Materi Pokok : LISTRIK STATIS DAN LISTRIK DINAMIS Contoh lain : • Kaca di gosok dg kain sutera, kaca bermuatan positif, sutera bermuatan negatif. • Plastik digosok dengan kain woll, plastik bermuatan negatif, woll bermuatan positif Perhatian: Muatan yang bisa pindah dari benda satu ke benda yang lainnya adalah muatan negatif atau elektron. Perhatian: • Keping terbuka karena jenis muatannya sama. • Jenis muatan pada keping sama dengan jenis muatan benda yg didekatkan. • Jenis muatan pada keping selalu berlawanan dengan muatan pada kepala. Bola mata terlalu cekung Harnadi Hajri, S.Pd Downloaded fromhttp://pak-anang.blogspot.comDownloaded fromhttp://pak-anang.blogspot.com
  • 10. 16. Menghitung besaran pada rangkaian listrik. Pada semua rangkaian berlaku rumus V = I R 1) Rangkaian Seri • Besar kuat arus (i) di masing • Vt = V1 +V2 + V3 • Rt = R1 +R2 + R3 2) Rangkaian Paralel 3) Rangkaian Campuran Pusing dengan banyaknya rumus? Jangan deh! Ada tips untuk menyelesaikan soal rangkaian hambatan tanpa perlu pakai rumus! Contoh: EBTANAS-SMP-91-20 Rangkaian hambatan di bawah ini dapat diganti de Besarnya hambatan pengganti dari gambar di bawah ini adalah … A. 5 ohm B. 20 ohm C. 55 ohm D. 70 ohm Menghitung besaran pada rangkaian listrik. Pada semua rangkaian berlaku rumus V = I R Besar kuat arus (i) di masing-masing hambatan sama; it = i1 = i Pusing dengan banyaknya rumus? Jangan deh! Ada tips untuk menyelesaikan soal rangkaian hambatan tanpa perlu pakai rumus! Rangkaian hambatan di bawah ini dapat diganti dengan sebuah hambatan yang besarnya Besarnya hambatan pengganti dari gambar di bawah ini adalah … It = i1 +i2 Vt = V1 = V Tips : Untuk rangkaian paralel, hambatan total / pengganti pasti lebih kecil dari hambatan yang paling kecil. Hambatan paralel harus dicari dulu hambatan Dari soal 1/Rp = ½ + ½ = 1 Rt = 2Ω + 1Ω = 3 It = V/R = 3 V/3 Tips. Untuk rangkaian Seri, hambatan total / pengganti pasti lebih besar dari hambatan yang paling b sar. A. 5 ohm B. 20 ohm C. 55 ohm D. 70 ohm Penyelesaian: Perhatikan kedua tips pada halaman ini yg saya tebalkan! Untuk rangkaian paralel hambatan penggantinya pasti lebih kecil dari 10 Ω, sehingga hambatan totalnya pasti diantara lebih besar dari 15 dan lebih kecil dari ( 15 + 10) atau 25. Pada pilihan option di samping, jawabannya ada pada option B A. 2 ohm B. 5 ohm C. 9 ohm D. 12 ohm Untuk rangkaian paralel hambatan penggantinya pasti lebih kecil dari (1+2) atau 3Ω, sehingga hambatan totalnya pasti diantara lebih besar dari 3 dan lebih kecil dari ( 3 + 13) atau 6. Pada pilihan option di samping, jawabannya ada pada option B Page 10 = i2 = i3 Ada tips untuk menyelesaikan soal rangkaian hambatan tanpa perlu pakai rumus! ngan sebuah hambatan yang besarnya + i3 = V2 = V3 Untuk rangkaian paralel, hambatan total / pengganti pasti lebih kecil dari hambatan yang paling kecil. Hambatan paralel harus dicari dulu hambatan penggantinya. = ½ + ½ = 1 Rp = 1Ω = 2Ω + 1Ω = 3 Ω = V/R = 3 V/3 Ω = 1 A Untuk rangkaian Seri, hambatan total / pengganti pasti lebih besar dari hambatan yang paling b sar. Perhatikan kedua tips pada halaman ini yg saya tebalkan! Untuk rangkaian paralel hambatan penggantinya pasti lebih ari 10 Ω, sehingga hambatan totalnya pasti diantara lebih besar dari 15 dan lebih kecil dari ( 15 + 10) atau 25. Pada pilihan option di samping, jawabannya ada pada option kaian paralel hambatan penggantinya pasti lebih kecil dari (1+2) atau 3Ω, sehingga hambatan totalnya pasti diantara lebih besar dari 3 dan lebih kecil dari ( 3 + 13) atau 6. Pada pilihan option di samping, jawabannya ada Harnadi Hajri, S.Pd Downloaded fromhttp://pak-anang.blogspot.comDownloaded fromhttp://pak-anang.blogspot.com
  • 11. Page 11 17. Menghitung rekening listrik • Rekening langganan listrik dihitung berdasarkan energi listrik yang dipakai (dalam KWh) setiap bulannya ( 30 hari ) • 1 KWh = 1000 Watt x 1 jam pemakaian • Tips mengerjakan soal a. Hitung energi yang dipakai per hari dalam Kwh, misal a KWh b. Kalikan hasilnya dengan 30 ( untuk satu bulan ) = 30a KWh c. Hasilnya (b) kalikan dengan tarif Rp. ...../ Kwh o Contoh: Seorang ibu rumah tangga mencatat penggunaan alat-alat listriknya dalam sebuah tabel berikut: No Alat Listrik Daya Waktu / hari 1 2 3 4 5 6 Lampu Neon Lampu bohlam TV Kulkas Mesin Cuci AC 20 W 10 W 100 W 200 W 150 W 120 W 12 Jam 12 jam 12 jam 24 jam 2 jam 12 jam Penyelesaian - Dalam satu hari energi yang digunakan : = 20 x 12 Wh + 10 x 12 Wh + 100 x 12 Wh + 200 x 24 Wh + 150 x 2 Wh + 120 + 12 Wh = 240 Wh + 120 Wh + 1200 Wh + 4800 Wh + 300 Wh + 1440 Wh = 8100 Wh = 8,1 KWh - Dalam satu bulan = 8,1 Kwh x 30 = 243 KWh - Biaya pemakain energi listrik = 243 Kwh x Rp. 500 = Rp. 121.500 - Biaya yang harus dibayar = biaya pemakaian + Abonemen = Rp. 121.500 + 20.000 = = Rp 141.500 ( B) 18. Cara Membuat Magnet 1) Menggosok 2) Elektromagnet 3) Induksi Hari ke- : 10 Materi Pokok : ENERGI LISTRIK DAN KEMAGNETAN Jika dia harus membayar Rp. 500 / KWh untuk penggunaan daya listrik ditambah dengan biaya abonemen Rp. 20.000, berapa besar biaya yang harus di bayar olehnya setiap bulan? ( 1 bulan = 30 hari) a. Rp. 121.500 c. Rp. 150.000 b. Rp. 141.500 d. Rp. 220.500 U S Pada ujung terakhir besi yang digosok, akan mempunyai kutub yang berlawanan dengan kutub ujung magnet penggosoknya. Pada gambar x kutub U dan y kutub Sx y A B A B Gunakan aturan tangan kanan: U Kalau tidak ada arah arus, arah arus keluar dari kutub positif ( yg panjang) ke kutub negatif ( pendek) Gambar atas , A kutub U Gambar bawah, B kutub U S U A B Ujung besi yang berdekatan dengan kutub magnet batang, akan terbentuk kutub yang selalu berlawanan dengan kutub magnet penginduksi. Apabila kutub utara magnet batang berdekatan dengan ujung A besi, maka ujung A besi menjadi kutub selatan dan ujung B besi menjadi kutub utara atau sebaliknya. Harnadi Hajri, S.Pd Downloaded fromhttp://pak-anang.blogspot.comDownloaded fromhttp://pak-anang.blogspot.com
  • 12. Page 12 19. Karakteristik Benda di Tata Surya 1) Planet Merkurius, Venus, Bumi, Mars, mempunyai ukuran dan sifat-sifat permukaannya yang hampir sama, sehingga dikelompokkan dalam planet terestrial (menyerupai bumi), sedangkan Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus dikelompokkan dalam planet raksasa (giant planet). Ciri istimewa planet o Planet terbesar : Jupiter o Planet yang punya cincin indah: Saturnus o Planet yang tidak punya satelit : Merkurius dan Venus o Planet dengan satelit terbanyak : Saturnus ( 21 satelit ) o Planet yang punya dua satelit : Mars 2) Satelit merupakan benda langit kecil yang gerakannya mengelilingi benda langit yang lebih besar (planet) 3) Komet adalah benda langit yang mengelilingi matahari dengan orbit yang sangat lonjong. Komet terdiri atas es yang sangat padat dan orbitnya lebih lonjong daripada orbit planet. Komet yang terkenal adalah komet Halley yang ditemukan oleh Edmunt Halley. Komet itu muncul setiap 76 tahun sekali. Komet sering disebut sebagai bintang berekor. 4) Asteroid adalah benda langit yang mirip dengan planet-planet, yang terletak di antara orbit Mars dan Yupiter. Asteroid disebut juga planetoid atau planet kerdil. 5) Meteoroid adalah batuan-batuan kecil yang sangat banyak dan melayang-layang di angkasa luar. Batuan batuan ini banyak mengandung unsur besi dan nikel. Batuanbatuan atau benda langit yang bergesekan dengan atmosfer bumi dan habis terbakar sebelum sampai di permukaan bumi disebut meteor. Adapun batuan-batuan yang tidak habis terbakar dan sampai di permukaan bumi disebut meteorit. 20. Pasang Surut Pasang surut air laut terjadi karena pengaruh gaya gravitasi bulan dan matahari Pasang Purnama Pasang Perbani Hari ke- : 11 Materi Pokok : TATA SURYA Pasang Purnama atau pasang sebesar-besarnya terjadi pada bulan baru dan bulan purnama. Pasang akan maksimum ( paling besar / paling tinggi) akan terjadi pada kalau gaya gravitasi bulan dan matahari berimpit ( searah ) yaitu pada saat gerhana matahari. Pasang Perbani Pasang perbani terjadi karena pengaruh gravitasi bulan dan matahari paling kecil. Pada pasang perbani, permukaan air laut turun serendah-rendahnya. Pasang ini terjadi pada saat bulan kuartir pertama dan kuartir ke tiga. Pasang perbani dipengaruhi oleh gravitasi bulan dan matahari saling tegak lurus. Harnadi Hajri, S.Pd Downloaded fromhttp://pak-anang.blogspot.comDownloaded fromhttp://pak-anang.blogspot.com