Dokumen tersebut membahas tentang tafsir, takwil, terjemah, ayat-ayat muhkam dan mutasyabihat. Ia menjelaskan definisi masing-masing istilah beserta contoh-contohnya. Dokumen ini juga membedah perbedaan antara terjemah lafdziyah dan terjemah tafsiriyah.
2. DEFINISI TAFSIR
ٌمْلِعزَنُمال ِهللا ِبتاِك ُمْهَف ِهِب ُفَرْعُيصلى ٍدمَحُم ِهِيِبَن ََلىع ِل
ِاجَرْخِتْسا َو ِهيِناَعَم ِانَيَب َو سلم و عليه هللاِهِمَك ِح َو ِهِامَكْأح
Artinya:
Sebuah disiplin yang digunakan untuk memahami kitabullah yang diturunkan
kepada Nabi Saw dan menerangkan makna-maknanya serta menggali hukum-
hukum dan hikmah-hikmahnya.
Dr. Subhis sholeh
3. Ta’wil menurut bahasa berasal dari kata awwala-yuauwilu-takwiil
yang memiliki makna al-ruju’ atau al’aud yang berarti kembali.
secara terminologi al Jurjani dalam kitab al Ta’rifatnya
memberikan definisi takwil sebagai berikut:
ِهالظا ُهاَنْعَم َْنع ِظْفالل ُفْرَصَتْحَي ىًنْعَم َإلى ِراَذإ ُهُلِم
اًقِفاَوُم راهَي يِذَلا ُلِمَتحُمال َكانةنُّسوال ِبتاِكلِل
Memalingkan lafadz dari maknanya yang lahir kepada
makna yang dikandung oleh lafadz tersebut selama makna
yang dimaksud tersebut dipandang sesuai dengan al qur’an
dan al sunnah.
4. Terjemah diambil dari bahasa arab
dari kata tarjamah. Bahasa arab
sendiri memungut kata tersebut dari
bahasa Armenia yaitu turjuman. Kata
turjuman sebentuk dengan kata
tarjaman dan tarjuman yang berarti
mengalihkan tuturan dari satu
bahasa ke bahasa lain.
5. Secara terminologi didefinisikan
ُيرِبْعَتلِف ٍم ََلَك َنىْعَم َْنعَخا ٍَلمَكِب ٍةَغُل ىْنِم ٍر
َجِب ِاءَفَالو َعَم ىَرْخُا ٍةَغُلَم َو ِهيِناَعَم ِيعِمهِد ِقاص
Mengungkapkan makna tuturan suatu bahasa di
dalam bahasa lain dengan memenuhi seluruh
makna dan maksud tuturan tersebut.
7. Terjemah harfiyah, yaitu
mengalihkan lafaz-lafaz
dari satu bahasa ke dalam
lafaz- lafaz yang serupa
dari bahasa lain
sedemikian rupa sehingga
susunan dan tertib bahasa
kedua sesuai dengan
susunan dan tertib bahasa
pertama.
Terjemah tafsiriyah atau
terjemah maknawiyah,
yaitu menjelaskan makna
pembicaraan dengan
bahasa lain tanpa terikat
dengan tertib kata-kata
bahasa asal atau
memperhatikan susunan
kalimatnya.
8. Kata Muhkam dari segi etimologi berasal dari akar kata hakama-yahkamu-
hukman berarti menetapkan, memutuskan, memisahkan. Kemudian
dijadikan wazan af’ala menjadi ahkama-yuhkimu-ihkaam yang berarti
mencegah
Terminologi muhkam adalah ayat yang mudah diketahui maksudnya,
mengandung satu makna, dapat diketahui secara langsung tanpa
memerlukan keterangan lain. Sedang mutashâbih adalah ayat yang pada
hakekatnya hanya diketahui maksudnya oleh Allah sendiri, mengandung
banyak makna, dan membutuhkan penjelasan dengan merujuk pada ayat-
ayat lain (Manna’ Al-Qaththan )
9. Contoh Takwil :
Muhammad ‘Abduh dalam tafsir Juz Amma-
nya memahami kata Thayran ()طيرا pada surat
al-Fiil (QS 105:3) yang berarti burung yang
terambil dari kata thaara – yathiiru berarti
terbang kemudian beliau memahami kata
tersebut dengan sejenis virus atau bakteri
yang beterbangan.