2. Tidak ada penulis Indonesia yang diakui sebagaimana dunia literatur mengakui karya-karya Pramoedya Ananta Toer. Lelaki yang sering disapa dengan panggilan ‘Mas Pram’ itu lahir di Blora, Jawa Tengah pada tanggal 6 Februari 1925. Dengan lebih dari 50 karya sastra, Pramoedya dianggap sebagai salah satu penulis yang sangat produktif dalam sejarah sastra Indonesia.
3. Selama era-reformasi, Pramoedya dihadapi sensor jurnalisme di Indonesia meskipun karya-karyanya tetap dikenal dengan baik di luar negeri. Saat ia ditahan di Pulau Buru, ia menulis karyanya yang paling terkenal yaitu serial Bumi Manusia.
4. Banyak dari tulisannya menyentuh tema interaksi antarbudaya; antara Belanda, kerajaan Jawa, orang Jawa secara umum, dan Tionhoa. Banyak dari tulisannya juga semi-otobiografi, di mana ia menggambar pengalamannya sendiri. Ia terus aktif sebagai penulis dan kolumnis. Ia memperoleh Ramon Magsaysay Award untuk Jurnalisme Sastra dan Seni Komunikasi Kreatif 1995. Ia juga dipertimbangkan untuk Penghargaan Nobel Sastra.
5. Sampai akhir hayatnya ia tetap aktif menulis, walaupun kesehatannya memburuk akibat usia yang lanjut dan kegemarannya merokok. Pada April 2006, Pram sempat tidak sadar diri. Ia didiagnosis menderita paru-paru ditambah komplikasi ginjal, jantung dan diabetes. Setelah keluar dari rumah sakit dan mengalami masa kritis berkali-kali, Pramoedya Ananta Toer akhirnya berpulang kepada sang pencipta pada tanggal 30 April 2006.