[Ringkasan]
Dokumen tersebut merangkum latar belakang budaya dan agama di Indonesia serta peninggalan arkeologi yang terkait, termasuk di antaranya Candi Borobudur. Candi Borobudur dibangun pada abad ke-8 hingga ke-9 Masehi oleh Kerajaan Syailendra sebagai simbol kosmologi agama Buddha Mahayana dan terdiri dari 10 tingkat serta stupa induk.
Manual book commont client desktop version for Jafets COLT from JFX
Borobudur
1.
2. BUDAYA LOKAL
Aceh, Batak, Minang, Melayu, Lampung, Palembang, Sunda,
Badui, Jawa, Bali, NTB, NTT, Dayak, Banjar, Makasar, Bugis,
Toraja, Gorontalo, Menado, Ambon, Ternate, Papua .....
BUDAYA ASING
India, Arab, China, Belanda, Portugis, Inggris, Jepang
AGAMA
Kepercayaan lokal, Hindu-Buddha, Islam, Konghucu, Kristen,
Katolik, .....
PENINGGALAN ARKEOLOGI INDONESIA
DAN LATAR BELAKANG BUDAYA DAN AGAMA
3. 1. Masa Prasejarah
- Masa BB & MM TS(Paleolitik)
- Masa BB & MM TL(Mesolitik)
- Masa BT(Neolitik)
- MasaPerundagian
2. Masa Klasik (Hindu – Buddha)
- Masa Jawa Tengah (abad ke 7 – 10M)
- Masa Jawa Timur (abad ke 10 – 15M)
3. Masa Islam – Kolonial
- Masuknya Agama Islam(Islamisasi
Nusantara)
- Masuknya pengaruh Barat(Belanda,
Inggris, Portugis)
1. Masa Perjuangan
Peninggal
an
Purbakal
a
Indonesi
a
KERANGKA WAKTU / PERIODESASI
2 jt – 50
th
yll
4. 1. Masa Prasejarah
A. Masa BB & MM TS (Paleolitik)
- Manusia: Pithecanthropus (Homoerectus), Meganthropus, dan manusia Wajak
(Homo sapiens).
- Teknologi: Kapak perimbas, Alat serpih, Alat tulang
B. Masa BB & MM TL (Mesolitik)
- Manusia: Australomelanesoid dan Monggoloid.
- Teknologi: Serpih bilah, Alat tulang, Kapak genggam Sumatera
- Kepercayaan: lukidsan dinding gua
C. Masa Bercocok Tanam (Neolitik)
- Manusia: Australomelanesoid dan Monggoloid.
- Teknologi: Kapak persegi, kapak lonjong, Obsidian, Mata panah, Gerabah, Alat
pemukul kulit kayu, Perhiasan
- Kepercayaan: Megalitik Tua
D. Masa Perundagian
- Manusia: Australomelanesoid dan Monggoloid.
- Teknologi: alat-2 dari logam (perunggu, besi, perak, emas): nekara, kapak,
bejana, boneka, perhiasan, berbagai bentuk senjata, gerabah)
- Kepercayaan: Megalitik Muda
5. 2. Masa Klasik (Hindu – Buddha)
- Masa Jawa Tengah (abad ke 7 – 10 M)
- Masa Jawa Timur (abad ke 10 – 15 M)
- Candi, petirtaan, prasasti, arca, lingga-yoni, perhiasan
-Candi (Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan)
- Petirtaan (Jawa, Bali)
- Prasasti (Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali)
- Arca Hindu-Buddha (Sumatera, Jawa, Bali)
- Lingga-Yoni (Jawa-Bali)
- Perhiasan (Sumatera, Jawa, Bali)
6. 3. Masa Islam – Kolonial
- ISLAM:
- Masuknya Agama Islam (Islamisasi Nusantara)
- Masuknya pengaruh Barat (Belanda, Inggris, Portugis)
- Masjid (Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Ternate, Ambon,
NTB)
- Makam (Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Ternate,Ambon,
NTB)
- Kraton (Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Ternate, Maluku)
- Benteng (Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Ternate)
- KOLONIAL:
- Benteng (Sumatera, Jawa, Ternate, Maluku, Sulawesi)
- Gereja (Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, NTT, Ambon,
Papua)
- Bangunan-2 Kolonial (Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi,
Maluku, )
7. 4. Masa Perjuangan
-
-
-
-
-
1908 – 1945-an
Berkaitan dengan peristiwa perjuangan merebut kemerdekaan
Tempat-2 bersejarah (bangunan, benteng pertahanan)
Tugu-tugu
Penjara pejuang kemerdekaan
8. CANDI
- Fungsi : tempat pemujaan / pendharmaan
- Agama : Hindu & Buddha
- Bahan
- Lokasi
- Gaya
: Batu (andesit & kapur), Bata
: Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali
: Jawa Tengah & Jawa Timur
12. Budaya India masuk ke Indonesia awalMasehi
1. Teori Brahmana (Jc. Van Leur)
2. Teori Ksatria (C.C. Berg, Mookerji, dan J.L. Moens)
3. Teori Waisya (NJ. Krom)
4. Teori Sudra (van Faber)
5. Teori Arus Balik (F.D.K. Bosch)
12
13. Prasasti Canggal (732 M) : Pendirian Lingga di
Kunjarakunja deca oleh Rakai Mataram Sang Ratu
Sanjaya. Sanna---menurunkan Sanjaya yang
menurunkan raja-raja Mataram Kuna.
Prasasti Kelurak (782 M) : Raja Indra---menurunkan
Rakai Warak Dyah Manara (Samaratungga)---
mempunyai seorang anak bernama Sri Kahulunan
(Pramodhawardhani)--- selanjutnya
Pramodhawardhani kemudian menikah dengan Rakai
Pikatan Dyah Saladu yang beragamaHindhu.
13
14. Prasasti Tri Tepusan / Sri Kahulunan (842 M) : Sri
Kahulunan (Pramodawardhani) merupakan tokoh
yang menganugerahkan tanah perdikan untuk
pemeliharaan bangunan suci “kamul ni bhumi
sambhara” atau yang disebut dengan “daavidham”
bangunan bertingkat atau berlapis 10----
CANDI BOROBUDUR….. ?
14
15. Kerajaan Mataram Kuna Periode JawaTengahan
Pusat Kerajaan :
Medang I Bhumi Maratam (Sleman---Yogya) : masa
Sanjaya dan DyahWawa
Medang I Mamratipura (dataran kedu) : masapikatan
Medang I Poh Pitu (dataran kedu) : masa Dyah
Balitung
Medang I Tamwlang (Jawa Timur ?) : masa PuSindok
Medang I Watugaluh (Jombang) : masa PuSindok
Medang I Wwatan Tija (Madiun) : masa
DharmawangsaTguh
15
31. Kaki asli dan Relief Karmawibhangga
(1885 ditemukan Yzerman; 1890-1891 dibuka + dokumentasi Kassian Chepas)
32. Tata letak Candi Borobudur konsentris, berpusat
meningkat ke atas. Bentuk denah dari persegiempat,
lingkaran dan tangga berkombinasi membentuk
suatu struktur monumental yang berundak-undak
membentuk piramid (semakin ke atassemakin kecil)
bertingkat 10. Hal tersebut berkaitan dengan ajaran
dasabhumi dalam Budhisme Mahayana, yaitu
sepuluh tingkat perkembangan Boddhisattwaberupa
sepuluh tindakan penyempurnaan yang harus
dilakukan oleh Boddhisattwa untuk mencapai
kebuddhaan.
32
35. Menurut Daigoro Chihara, Soekmono dan Bernert
Kempers, Candi Borobudur melambangkan sebuah
Mandala. Mandala dapat diartikan suatu objek yang
luas yang berfungsi sebagai alat meditasi yang
diwujudkan dalam sebuah konfigurasi kosmis,
dimanadi pusatnya terdapat tokoh dewaatau simbol
dewa tertinggi yang dikelilingi oleh sejumlah dewa
yang secara hierarkis kedudukannya lebihrendah.
35
36. Candi Borobudur merupakan salah satu Candi yang
menggunakan konsep filosofis Mahayana. Buddha
Mahayana merupakan salah satu aliran utama agama
Buddha. Istilah Mahayana dan Hinayana muncul
pertama kali pada sekitar abad I SM hingga I M,
kedua istilah Mahayana dan Hinayana muncul di
Sutra Saddharma Pundarika atau Sutra TerataiAjaran
Kebajikan. Mahayanan dalam bahasa Sanskerta
berarti “kendaraan besar”. Filosofi Mahayana
disebarkan dari India ke Asia Tenggara, Asia Tengah,
Tiongkok, hingga Jepang pada sekitarabad VI M.
36
37. DATA TEKNIS CANDI BOROBUDUR
Ukuran : 121,66 m x 121,38 m
Tinggi 35,40 m
Terdiri dari 10 lantai + stupa induk
Tersusun dari 55.000 m3 (2.000.000 potong batu)
Relief cerita 1.460 panil cerita (160 panil Karmawibhangga + 1300
panil Lalitavistara +Jataka+Avadana+Gandawyuha)
Relief dekoratif 1.212 panil
Stupa 72 + 1 stupa induk
Dibangun abad VIII – IX M (Prasasti Sri Kahulunan 842 M, Raja
Smaratungga, Dinasti Syailendra 782 – 812 M, Buddha Mahayana)
Ditemukan kembali 1814 : Thomas Stanford Raffles
Pemugaran I: van Erp 1907-1911
Pemugaran II: 1973-1983 Indonesia – Unesco
World Heritage C. 592 / 1991
Lokasi: Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten
Magelang, Jawa Tengah
38. Prasasti Sri Kahulunan 842 M berkaitan dengan Candi Borobudur
Sampai abad – 11, Pemanfaatan/difungsikan
Abad 11 M,Ditinggalkan (Bencana?)
Sampai abd – 19, Terabaikan (Tertutup tanah dan semak), Terlupakan?
1709, Kitab “Babad Tanah Jawi”, Ada cerita tentangmonumen/tempat
keramat di Borobudur
1814 ditemukan kembali oleh T.S. Raff les
1849 didokumentasikan dgn gambar oleh Wilsen
1873 didokumentasikan dengan fotooleh van Kinsbergen
1907-1911 pemugaran I oleh Th. Van Erp
1973-1983 pemugaran II oleh pemerintah Rep. Indonesia
1991 masuk dalam warisan budaya dunia No. 592 (UNESCO)
2010 mengalami guyuran hujan abu vulkanik Gunung Merapi38
B a s e m e n t
S u b B a s e m e n t
M a i n S t u p a
E n c a s e m e n t
B a s e m e n t
S u b B a s e m e n t
E n c a s e m e n t
1
s t
B a l l u s t r a d e
S O I L O F T E M P L E H I L L
3
r d
t e r r a c e
1
s t
t e r r a c e
2 n d B a l l u s t r a d e
1
s t
m a i n w a l l
3
r d
B a l l u s t r a d e
2
n d
m a i n w a l l
5
t h
B a l l u s t r a d e
4 t h m a i n w a l l
4 t h B a l l u s t r a d e
3
r d
m a i n w a l l
3
r d
t e r r a c e
2
n d
t e r r a c e 2
n d
t e r r a c e
1
s t
t e r r a c e
5
t h
B a l l u s t r a d e
4 t h m a i n w a l l
4 t h B a l l u s t r a d e
3
r d
m a i n w a l l
3
r d
B a l l u s t r a d e
2
n d
m a i n w a l l
2 n d B a l l u s t r a d e
1
s t
m a i n w a l l
1
s t
B a l l u s t r a d e
45. Tingkat Posisi
Ukuran Panil (m)
Cerita Relief Jumlah Panil
panjang
tingg
i
Kaki candi Kaki candi yang tertutup selasar dan undag 2,10 0,87 Karmawibhangga 160
Lorong I
Dinding lorong I, baris atas 1,91-2,84 0,80 a. Latitavistara 120
Dinding lorong I, baris bawah 1,91-2,84 0,80 b. jataka/avadana 120
Pagar langkan I, sisi dalam, baris atas 0,84-2,56 0,63 a. jataka/avadana 372
Pagar langkan I, sisi dalam, baris bawah 0,84-2,55 0,60 b. jataka/avadana 128
Lorong II
Dinding lorong II 1,73-2,27 1,22 Gandavyuha 128
Pagar langkan lorong II, sisi dalam 0,50-2,04 0,60 jataka/avadana 100
Lorong III
Dinding lorong III 1,31-3,47 1,10 Gandavyuha 88
Pagar langkan lorong III, sisi dalam 1,04-2,07 0,64 Gandavyuha 88
Lorong IV
Dinding lorong IV 1,26-2,72 1,05 Gandavyuha 72
Pagar langkan lorong IV, sisi dalam 0,87-2,08 0,61 Gandavyuha 84
Jumlah 1460
45
46. Transfer naskah cerita ke dalam bentuk seni yang konkrit oleh shilpin.
Karena dimaksudkan sebagai penggambaran cerita, maka di dalam reliefterdapat susunan
bentuk-bentuk tertentu oleh si seniman sedapat mungkindiusahakan mencerminkan
keadaan dan peristiwayang terjadi di dalam cerita bersangkutan.
Oleh karena itu di dalam relief, munculnya sosok tubuh tokoh-tokoh yangdisebutdalam
cerita beserta bentuk-bentuk tertentu (rumah, pohon, sungai, dsb) sebagai petunjuk tentang
situasi dan kondisi tempat terjadinya sebuah peristiwa adalah yangdiharapkan
46
47. Relief Lalitavistara dipahatkan pada dinding utama tingkat I,
baris panel atas, menceritakan tentang kehidupan Sang
Buddha di Surga Tushita hingga menyampaikan khotbahnya
yang pertama di TamanRusa.
47
48. Jataka dan Avadana. Relief cerita Jataka dan Avadana
dipahatkan padadinding utama lorong tingkat I, dan pagar
langkan tingkat I danII.
Jataka adalah kisah tentang sang Boddhisattva yang
mengalami kelahiran berulang kali dalam berbagaiwujudnya
untuk membantu manusia mencapai jalan kebuddhaan.
Dalam kisah – kisah itu Sang Boddhisattva baik sebagai
manusia maupun hewan selalu mencontohkan kepada
kebenaran dan ajaran tentangdharma.
Avadana adalah cerita yang sama dengan Jataka. Hanya saja
pelaku utamanya bukan Sang Boddhisattva melainkantokoh
lain atau hewan biasa yang bukan jelmaanBoddhisattva.
48
51. Selain kelima jenis arca di atas, terdapat pula arca – arca
yang menempati stupa – stupa berlubang pada tingkat
arupadhatu adalah Dhyani-Buddha Vajrasattwa dengan
sikap tangan dharmacakramudra yang berartimemutar
roda dharma (hukum atauajaran kebenaran)
51
52. Unfinished Buddha adalah sebuah arca yang belum sempurna terbentuk,
yang ketika ditemukan terpendam di bawah pohon kenari pada halaman
candi . Menurut sebagian ahli, arca Buddha ini dahulu kemungkinan
terletak di dalam stupa induk. Namun sebagian ahli lain meragukannya,
mengingat bahwa tingkat Arupadhatu adalah tingkat yang merupakan
simbol dari unsur tak berwujud. Jadi, seharusnya memang rongga dalam
stupa induk kosong.
52
59. 59
Penataan Simpul Pusatlingkungan
Konservasi situs cagar budaya
Penataan rest area (simpul
penunjang wisata nuansa
pedesaan )
Penataan bangunan &
lingkungan (permukiman
perdesaan - konsep blok plan)
Konservasi
Sawah & pertanianlainnya
(min 50%)
Penataan GSS
Perlindungan pelestarian
lingkungan untuk spot
pemandangan yangmenarik
Pengembangan fasilitasDesa
Wisata (homestay)
Akses Menuju Kawasan
60. 60
Pelestarian Situs
Candi Borobudur
Balai Konservasi
Borobudur
Zona 3-4-5 Daerah
permukiman sekitar
Candi Borobudur
(Pemkab Magelang)Zona 2
Kepariwisataan Situs
Candi Borobudur
PT TWCB