SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  7
Kepada-Mu tunduk semua keinginan dan khalayalanku, dengan-Mu merasa aman hatiku. Inilah
kedua tanganku dan segala kezalimanku pada diriku, wahai Yang Maha Besar, Engkaulah yang
diharapkan untuk semua keperluan yang besar, maka ampuni dosaku yang besar, sesungguhnya
tak akan ada yang dapat mengampuni dosa yang besar kecuali Tuhan Yang Maha Besar.
Keutamaan Malam Nisfu Syaban
Nisfu Sya'ban adalah hari peringatan Islam yang jatuh pada pertengahan bulan Sya'ban. Dalam
kalangan Islam, Nisfu Sya'ban diperingati menjelang bulan Ramadhan. Pada malam ini biasanya
diisi dengan pembacaan Surat Yaasiin tiga kali berjamaah dengan niat semoga diberi umur
panjang, diberi rizki yang banyak dan barokah, serta ditetapkan imannya.
Peringatan Nisfu Sya‟ban tidak hanya dilakukan di Indonesia saja. Al-Azhar sebagai yayasan
pendidikan tertua di Mesir bahkan di seluruh dunia selalu memperingati malam yang sangat
mulia ini. Hal ini karena diyakini pada malam tersebut Allah akan memberikan keputusan
tentang nasib seseorang selama setahun ke depan. Keutamaan malam nisfu Sya'ban diterangkan
secara jelas dalam kitab Ihya' Ulumuddin karya Imam Al-Ghazali.
Namaku : JAMALUDDIN
KEUTAMAAN NISFU SAY'BAN DAN DO'A MALAM NISFU SYA'BAN
Imam Ghazali mengistilahkan malam Nisfu Sya‟ban sebagai malam yang penuh dengan syafaat
(pertolongan). Menurut al-Ghazali, pada malam ke-13 bulan Sya‟ban Allah SWT memberikan
seperti tiga syafaat kepada hambanya. Sedangkan pada malam ke-14, seluruh syafaat itu
diberikan secara penuh. Dengan demikian, pada malam ke-15, umat Islam dapat memiliki
banyak sekali kebaikan sebagai penutup catatan amalnya selama satu tahun. Karepa pada malam
ke-15 bulan Sya‟ban inilah, catatan perbuatan manusia penghuni bumi akan dinaikkan ke
hadapan Allah SWT.
Kepada-Mu tunduk semua keinginan dan khalayalanku, dengan-Mu merasa aman hatiku. Inilah
kedua tanganku dan segala kezalimanku pada diriku, wahai Yang Maha Besar, Engkaulah yang
diharapkan untuk semua keperluan yang besar, maka ampuni dosaku yang besar, sesungguhnya
tak akan ada yang dapat mengampuni dosa yang besar kecuali Tuhan Yang Maha Besar.
Para ulama menyatakan bahwa Nisfu Sya‟ban juga dinamakan sebagai malam pengampunan
atau malam maghfirah, karena pada malam itu Allah SWT menurunkan pengampunan kepada
seluruh penduduk bumi, terutama kepada hamba-Nya yang saleh.
HADIST KEUTAMAAN NISFU SYA’BAN
Tentang keutamaan malam Nisfu Sya‟ban ini, dimana kita dianjurkan untuk melakukan ibadah
terutama untuk memohon ampun, memohon rezeki dan umur yang bermanfaat, terdapat
beberapa hadis yang menurut sebagian ulama sahih. Diantaranya
Hadist pertama mengenai keutamaan malam nisfu sya'ban
Diriwayatkan dari Siti A‟isyah ra berkata, : "Suatu malam rasulullah salat, kemudian beliau
bersujud panjang, sehingga aku menyangka bahwa Rasulullah telah diambil, karena curiga maka
aku gerakkan telunjuk beliau dan ternyata masih bergerak. Setelah Rasulullah usai salat beliau
berkata: “Hai A‟isyah engkau tidak dapat bagian?”. Lalu aku menjawab: “Tidak ya Rasulullah,
aku hanya berfikiran yang tidak-tidak (menyangka Rasulullah telah tiada) karena engkau
bersujud begitu lama”. Lalu beliau bertanya: “Tahukah engkau, malam apa sekarang ini”.
“Rasulullah yang lebih tahu”, jawabku. “Malam ini adalah malam nisfu Sya‟ban, Allah
mengawasi hambanya pada malam ini, maka Ia memaafkan mereka yang meminta ampunan,
memberi kasih sayang mereka yang meminta kasih sayang dan menyingkirkan orang-orang yang
dengki” (H.R. Baihaqi) .
Hadits Kedua mengenai keutamaan malam nisfu sya'ban
Diriwayatkan dari Siti Aisyah ra bercerita bahwa pada suatu malam ia kehilangan Rasulullah
SAW. Ia lalu mencari dan akhirnya menemukan beliau di Baqi‟ sedang menengadahkan
wajahnya ke langit. Beliau berkata: “Sesungguhnya Allah Azza Wajalla turun ke langit dunia
pada malam nishfu Sya‟ban dan mengampuni (dosa) yang banyaknya melebihi jumlah bulu
domba Bani Kalb.” (HR Turmudzi, Ahmad dan Ibnu Majah)
Hadis Ketiga mengenai keutamaan malam nisfu sya'ban
Diriwayatkan oleh Abu Musa Al-Asy‟ari RA bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya
Allah pada malam nishfu Sya‟ban mengawasi seluruh mahluk-Nya dan mengampuni semuanya
kecuali orang musyrik atau orang yang bermusuhan.” (HR Ibnu Majah)
Hadis Keempat mengenai keutamaan malam nisfu sya'ban
Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib KW bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Jika malam nishfu
Sya‟ban tiba, maka salatlah di malam hari, dan berpuasalah di siang harinya, karena
Kepada-Mu tunduk semua keinginan dan khalayalanku, dengan-Mu merasa aman hatiku. Inilah
kedua tanganku dan segala kezalimanku pada diriku, wahai Yang Maha Besar, Engkaulah yang
diharapkan untuk semua keperluan yang besar, maka ampuni dosaku yang besar, sesungguhnya
tak akan ada yang dapat mengampuni dosa yang besar kecuali Tuhan Yang Maha Besar.
sesungguhnya pada malam itu, setelah matahari terbenam, Allah turun ke langit dunia dan
berkata, Adakah yang beristighfar kepada Ku, lalu Aku mengampuninya, Adakah yang
memohon rezeki, lalu Aku memberinya rezeki , adakah yang tertimpa bala‟, lalu Aku
menyelamatkannya, demikian seterusnya hingga terbitnya fajar.” (HR Ibnu Majah).
Demikianlah keutamaan dan kelebihan malam Nishfu Sya‟ban yang Insya Allah akan jatuh pada
Senin tgl 26 Juli 2010 sore hingga subuh . Marilah kita manfaatkan malam yang mulia ini untuk
mendekatkan diri dan memohon ampunan dan berdzikir sebanyak-banyaknya kepada Allah.
SWT
DOA MALAM NISFU SYA’BAN:
“ALLAAHUMMA YAA DZAL MANNI WALAA YUMANNU „ALAIKA YAA DZAL
JALAALI WAL IKRAAM, YAA DZATH THAULI WALIN‟AAM, LAA ILAAHA ILLAA
ANTA, DHAHRUL LAAJIIN, WA JAARUL MUSTAJIIRIIN, WA AMAANUL KHAA IFIIN,
ALLAAHUMMA IN KUNTA KATABTA NII „INDAKA FII UMMIL KITAABI
SYAQIYYAN AW MAHRUUMAN AW MATHRUUDAN AW MUQTARRAN „ALAYYA
FIR RIZQI, FAMHULLAA HUMMA BI FADLLIKA SYAQAAWATII WA HIRMAANII WA
THARDII WAQ TITAARI RIZQII WA ATS-BITNII INDAKA FII UMMIL KITAABI
SA‟IIDAN MARZUUQAN MUWAFFAQALLIL KHAIRAAT. FA INNAKA QULTA WA
QAULUKAL HAQQU FII KITAABIKAL MUNAZZALI „ALAA NABIYYIKAL MURSALI,
YAMHUL LAAHUMAA YASYAA U WA YUTSBITU WA „INDAHUU UMMUL KITAAB.
ILAAHII BITTAJALLIL AA‟DHAMI FII LAILATIN NISHFI MIN SYAHRI SYA‟BAANIL
MUKARRAMIL LATII YUFRAQU FIIHAA KULLU AMRIN HAKIIM WA YUBRAM,
ISHRIF „ANNII MINAL BALAA I MAA A‟LAMU WA MAA LAA A‟LAM WA ANTA
„ALLAAMUL GHUYUUBI BIRAHMATIKA YAA ARHAMAR RAAHIMIIN.
artinya:
“Ya Allah Tuhanku Pemilik nikmat, tiada ada yang bisa memberi nikmat atasMU. Ya Allah
Pemilik kebesaran dan kemuliaan. Ya Allah Tuhanku Pemilik kekayaan dan Pemberi nikmat.
Tidak ada yang patut disembah hanya Engkau. Engkaulah tempat bersandar. Engkaulah tempat
berlindung dan padaMUlah tempat yang aman bagi orang-orang yang ketakutan. Ya Allah
Tuhanku, jika sekiranya Engkau telah menulis dalam buku besarMU bahwa adalah orang yang
tidak bebahagia atau orang yang sangat terbatas mendapat nikmatMU, orang yang dijauhkan
daripadaMU atau orang yang disempitkan dalam mendapat rizki, maka aku memohon dengan
karuniaMU, semoga kiranya Engkau pindahkan aku kedalam golongan orang-orang yang
berbahagia, mendapat keluasan rizki serta diberi petunjuk kepada kebajikan. Sesungguhnya
Engkau telah berkata dalam kitabMU yang telah diturunkan kepada RasulMU, dan perkataanMU
adalah benar, yang berbunyi: Allah mengubah dan menetapkan apa-apa yang dikehendakiNYA
dan padaNYA sumber kitab. Ya Allah, dengan tajalliMU Yang Mahabesar pada malam Nisfu
Sya‟ban yang mulia ini, Engkau tetapkan dan Engkau ubah sesuatunya, maka aku memohon
semoga kiranya aku dijauhkan dari bala bencana, baik yang aku ketahui atau yang tidak aku
Kepada-Mu tunduk semua keinginan dan khalayalanku, dengan-Mu merasa aman hatiku. Inilah
kedua tanganku dan segala kezalimanku pada diriku, wahai Yang Maha Besar, Engkaulah yang
diharapkan untuk semua keperluan yang besar, maka ampuni dosaku yang besar, sesungguhnya
tak akan ada yang dapat mengampuni dosa yang besar kecuali Tuhan Yang Maha Besar.
ketahui, Engkaulah Yang Mahamengetahui segala sesuatu yang tersembunyi. Dan aku selalu
mengharap limpahan rahmatMU ya Allah Tuhan Yang Maha Pengasih.”
Sahabatku,
Perlu saya tekankan di sini, tidak ada larangan dari Rasul untuk berdoa di malam Nisfu Sya‟ban,
justru pelarangan akan hal ini merupakan perbuatan munkar, sebagaimana sabda Rasulullah saw
: “sungguh sebesar besarnya dosa muslimin dg muslim lainnya adalah pertanyaan yg membuat
hal yg halal dilakukan menjadi haram, karena sebab pertanyaannya” (Shahih Muslim)
KESIMPULAN SYA'BAN MENGENAI MALAM
Dari paparan di atas, kita sebagai umat Islam angat dianjurkan untuk meramaikan malam Nisfu
Sya‟ban dengan cara memperbanyak ibadah, shalat sunnah, memperbanyak bacaan zikir,
memperbanyak baca'an shalawat, membaca al-Qur‟an, bersedekah, berdo‟a dan mengerjakan
amal-amal salih lainnya.
Sejak semula, Rasulullah Muhammad SAW telah mensinyalir bahwa bulan Sya‟ban atau bulan
ke-8 dari perhitungan bulan Qamariyah (Hijriah) merupakan bulan yang biasa dilupakan orang.
Maksud Rasulullah, hikmah dan berbagai kemuliaan dan kebajikan yang ada dalam bulan
Sya‟ban dilupakan orang. Mengapa dilupakan? Menurut pengakuan Rasulullah, karena bulan
Sya‟ban berada di antara dua bulan yang sangat terkenal keistimewaannya. Kedua bulan
dimaksud adalah bulan Rajab dan bulan Ramadan. Bulan Rajab selalu diingat karena di
dalamnya ada peristiwa Isra Mikraj yang diperingati dan dirayakan sedang bulan Ramadan
ditunggui kedatangannya karena bulan ini adalah bulan yang paling mulia dan istimewa di antara
bulan yang ada.
Lantas apa dan bagaimana bulan Sya‟ban? Keistimewaan dan kemuliaan bulan Sya‟ban terletak
pada pertengahannya, sehingga disebut dengan Nisfu Sya‟ban. Nisfu artinya setengah atau
seperdua, dan Sya‟ban sebagaimana disebut pada awal tulisan ini, adalah bulan kedelapan dari
tahun Hijrah. Nisfu Sya‟ban secara harfiyah berarti hari atau malam pertengahan bulan Sya‟ban
atau tanggal 15 Sya‟ban. Kata Sya‟ban sendiri adalah istilah bahasa Arab yang berasal dari kata
syi‟ab yang artinya jalan di atas gunung.
Bulan kedelapan dari tahun Hijriah itu dinamakan dengan Sya‟ban karena pada bulan itu
ditemukan banyak jalan untuk mencapai kebaikan. Malam Nisfu Sya‟ban dimuliakan oleh
sebagian kaum muslimin karena pada malam itu diyakini dua malaikat pencatat amalan
keseharian manusia; Raqib dan Atib, menyerahkan catatan amalan manusia Allah SWT, dan
pada malam itu pula catatan-catatan itu diganti dengan catatan yang baru.
Diriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda “Bulan Sya‟ban itu bulan yang biasa dilupakan orang,
karena letaknya antara bulan Rajab dengan bulan Ramadan. Ia adalah bulan diangkatnya amal-
amal oleh Tuhan. Aku menginginkan saat diangkat amalku aku dalam keadaan sedang berpuasa
(HR Nasa‟I dari Usamah).
Kepada-Mu tunduk semua keinginan dan khalayalanku, dengan-Mu merasa aman hatiku. Inilah
kedua tanganku dan segala kezalimanku pada diriku, wahai Yang Maha Besar, Engkaulah yang
diharapkan untuk semua keperluan yang besar, maka ampuni dosaku yang besar, sesungguhnya
tak akan ada yang dapat mengampuni dosa yang besar kecuali Tuhan Yang Maha Besar.
Sehubungan dengan hal itu Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan pengakuan Aisyah ra.”
lam yakunin Nabiyi sha mim yashumu aksara min sya‟baana finnahu kaana yashumuhu kulluhu
kaana yashumuhu illa qalilan. Maksud Aisyah dalam periwayatan ini bahwa Nabi Muhammad
SAW paling banyak berpuasa pada bulan Sya‟ban.
Lebih jauh dari itu, pada malan Nisfu Sya‟ban Allah SWT menurunkan berbagai kebaikan
kepada hambanya yang berbuat baik pada malam tersebut. Kebaikan-kebaikan itu berupa syafaat
(pertolongan), magfirah (ampunan), dan itqun min azab (pembebasan dari siksaan). Oleh karena
itu malam Nisfu Sya‟ban diberi nama yang berbeda sesuai dengan penekanan kebaikan yang
dikandungnya.
Imam al-Gazali mengistilahkan malam Nisfu Sya‟ban sebagai malam Syafaat, karena
menurutnya, pada malam ke-13 dari bulan Sya‟ban Allah SWT memberikan seperti tiga syafaat
kepada hambanya. Lalu pada malam ke-14, seluruh syafaat itu diberikan secara penuh. Meskipun
demikian ada beberapa gelintir orang yang tidak diperuntukkan pemberian syafaat kepadanya.
Orang-orang yang tidak diberi syafaat itu antara lain ialah orang-orang yang berpaling dari
agama Allah dan orang-orang yang tidak berhenti berbuat keburukan.
Nisfu Sya‟ban dinamakan juga sebagai malam pengampunan atau malam magfirah, karena pada
malam itu Allah SWT menurunkan pengampunan kepada seluruh penduduk bumi, terutama
kepada hambanya yang saleh. Namun dalam pemberian ampunan itu dikecualikan bagi orang-
orang yang masih tetap pada perbuatannya mensyarikatkan Allah alias musyrik, dan bagi mereka
yang tetap berpaling dari Allah SWT. Nabi bersabda: ?Tatkala datang malam Nisfu Sya‟ban
Allah memberikan ampunanNya kepada penghuni bumi, kecuali bagi orang syirik (musyrik) dan
berpaling dariNya (HR Ahmad).
Kecuali Enam Golongan
Ibn Ishak meriwayatkan dari Anas bin Malik bahwa pernah Rasulullah memanggil isterinya,
Aisyah dan memberitahukan tentang Nisfu Sya‟ban. “Wahai Humaira, apa yang engkau perbuat
malam ini? Malam ini adalah malam di mana Allah yang Maha Agung memberikan pembebasan
dari api neraka bagi semua hambanya, kecuali enam kelompok manusia”.
Kelompok yang dimaksud Rasulullah yaitu,
Pertama, kelompok manusia yang tidak berhenti minum hamr atau para peminum minuman
keras. Sebagaimana berulang kali dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan hamr adalah jenis
minuman yang memabukkan, baik jenis minuman yang dibuat secara tradisional mapun jenis
minuman yang dibuat secara modern. Istilah populernya adalah minuman keras atau miras. Yang
disebut pertama antara lain tuak atau ballok, baik ballok tala, ballok nipa, maupun ballok ase.
Sementara yang disebut kedua antara lain bir dan whyski. Termasuk kategori sebagai orang yang
tidak berhenti minum hamr ialah orang-orang menyiapkan minuman tersebut atau para pembuat
Kepada-Mu tunduk semua keinginan dan khalayalanku, dengan-Mu merasa aman hatiku. Inilah
kedua tanganku dan segala kezalimanku pada diriku, wahai Yang Maha Besar, Engkaulah yang
diharapkan untuk semua keperluan yang besar, maka ampuni dosaku yang besar, sesungguhnya
tak akan ada yang dapat mengampuni dosa yang besar kecuali Tuhan Yang Maha Besar.
dan pengedarnya. Mereka ini tidak mendapat pembebasan dari api neraka, tetapi malah diancam
dengan siksaan api neraka.
Kedua, orang-orang yang mencerca orang tuanya. Termasuk kategori mencerca orang tua ialah
berbuat jahat terhadap orang tua yang dalam hal ini ibu bapak. Menurut ajaran agama yang
menyatakan syis saja kepada ibu atau bapak itu sudah termasuk dosa. Membentak orang tua
termasuk perbuatan yang sangat dilarang. Allah SWT di samping menegaskan kepada manusia
untuk tidak beribadah selainNya, maka kepada kedua orangtua berbuat baiklah. Waqadha
Rabbuka an La ta‟buduu Illah Iyyahu wa bilwalidaini ihsanan (al-Isra: 17:23). Perbutan kategori
baik terhadap orang tua antara lain bertutur kata kepada keduanya dengan perkataan yang mulia,
merendahkan diri kepada keduanya dengan penuh kasih sayang, dan kepada keduanya didoakan;
“Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku
di waktu kecil.”
Ketiga, orang-orang yang membangun tempat zina. Tempat berzina dimaksud adalah tempat
pelacuran yang kini nama populernya tempat PSK (pekerja seks komersial). Golongan atau
kelompok orang yang seperti ini, pada malam Nisfu Sya‟ban tidak mendapat pembebasan dari
api neraka, tetapi sebaliknya mereka dijanji dengan siksaan dan azab.
Keempat, orang-orang atau para pedagang yang semena-mena menaikkan harga barang
dagangannya sehingga pembeli merasa dizalimi. Misalnya, penjual bahan bakar minyak,
termasuk minyak tanah. Harga dagangan jenis ini sudah ada harga standar, tetapi kalau
penjualnya menaikkan harganya secara zalim, maka penjual yang demikian itulah yang tidak
mendapat pembebasan dari neraka.
Kelima, petugas cukai yang tidak jujur. Termasuk kategori petugas cukai adalah para kolektor
pajak atau orang-orang yang menagih pajak dan retribusi. Misalnya petugas cukai yang bertugas
di pasar-pasar yang menerima uang atau cukai dari penjual dengan bukti penerimaan dengan
karcis. Salah satu bentu ketidakjujuran kalau uang diterima tetapi tidak diserahkan bukti
penerimaan (karcis).
Keenam, kelompok orang-orang tukang fitnah. Orang-orang kelompok ini suka menyebarkan isu
dan pencitraan buruk yang sesungguhnya hanyalah sebuah fitnah. Keenam golongan inilah yang
disebut tidak mendapat fasilitas itqun minannar.
Atas dasar itu, kiranya kita semua dapat menyadari bahwa sesungguhnya bulan Sya‟ban
merupakan bulan persiapan untuk memasuki bulan suci Ramadan. Persiapan itu meliputi
persiapan mental dan persiapan fisik. Manusia atau umat hendaknya memasuki bulan suci
Ramadan sudah dalam keadaan iman yang mantap dan sudah dalam keadaan mendapatkan
syafaat, dan sudah dalam keadaan mendapat jaminan dan pembebasan dari siksaan api neraka.
Dari paparan di atas, kita sebagai umat Islam angat dianjurkan untuk meramaikan malam Nisfu
Sya‟ban dengan cara memperbanyak ibadah, shalat sunnah, memperbanyak bacaan zikir,
Kepada-Mu tunduk semua keinginan dan khalayalanku, dengan-Mu merasa aman hatiku. Inilah
kedua tanganku dan segala kezalimanku pada diriku, wahai Yang Maha Besar, Engkaulah yang
diharapkan untuk semua keperluan yang besar, maka ampuni dosaku yang besar, sesungguhnya
tak akan ada yang dapat mengampuni dosa yang besar kecuali Tuhan Yang Maha Besar.
memperbanyak baca'an shalawat, membaca al-Qur‟an, bersedekah, berdo‟a dan mengerjakan
amal-amal salih lainnya.
Semoga bermanfaat….. amiiin
Blog : http://jamakuddincs.blogspot.com
Twit : @jamalalhalili
Fb : jamal dcoan

Contenu connexe

Tendances

Persiapan ramadhan
Persiapan ramadhanPersiapan ramadhan
Persiapan ramadhan
amininspired
 
10 cara & 10 kiat optimalisasi ramadhan
10 cara & 10 kiat optimalisasi ramadhan10 cara & 10 kiat optimalisasi ramadhan
10 cara & 10 kiat optimalisasi ramadhan
Slight Hope
 
15 alasan merindukan ramadhan
15 alasan merindukan ramadhan15 alasan merindukan ramadhan
15 alasan merindukan ramadhan
nyongkoh
 
Bulan Muharram dan Keutamaan Beribadah
Bulan Muharram dan Keutamaan BeribadahBulan Muharram dan Keutamaan Beribadah
Bulan Muharram dan Keutamaan Beribadah
Sofyan Siroj
 
Tanda Dan Hikmah Lailatul Qadar
Tanda Dan Hikmah Lailatul QadarTanda Dan Hikmah Lailatul Qadar
Tanda Dan Hikmah Lailatul Qadar
frubo
 
Tarhib ramadhan
Tarhib ramadhanTarhib ramadhan
Tarhib ramadhan
imuska
 

Tendances (20)

Khutbah 33 memaknai 1 muharram
Khutbah 33   memaknai 1 muharramKhutbah 33   memaknai 1 muharram
Khutbah 33 memaknai 1 muharram
 
Keutamaan Puasa dan Ramadhan
Keutamaan Puasa dan RamadhanKeutamaan Puasa dan Ramadhan
Keutamaan Puasa dan Ramadhan
 
Persiapan ramadhan
Persiapan ramadhanPersiapan ramadhan
Persiapan ramadhan
 
KEUTAMAAN BULAN MUHARRAM
KEUTAMAAN BULAN MUHARRAMKEUTAMAAN BULAN MUHARRAM
KEUTAMAAN BULAN MUHARRAM
 
10 cara & 10 kiat optimalisasi ramadhan
10 cara & 10 kiat optimalisasi ramadhan10 cara & 10 kiat optimalisasi ramadhan
10 cara & 10 kiat optimalisasi ramadhan
 
Ramadhan
RamadhanRamadhan
Ramadhan
 
Buku ramadhan bersama nabi
Buku ramadhan bersama nabiBuku ramadhan bersama nabi
Buku ramadhan bersama nabi
 
Id Work Of Ramadan
Id Work Of RamadanId Work Of Ramadan
Id Work Of Ramadan
 
15 alasan merindukan ramadhan
15 alasan merindukan ramadhan15 alasan merindukan ramadhan
15 alasan merindukan ramadhan
 
Khotbah siap print (sya'ban)
Khotbah siap print (sya'ban)Khotbah siap print (sya'ban)
Khotbah siap print (sya'ban)
 
Bulan Muharram dan Keutamaan Beribadah
Bulan Muharram dan Keutamaan BeribadahBulan Muharram dan Keutamaan Beribadah
Bulan Muharram dan Keutamaan Beribadah
 
Ebook ramadhan
Ebook ramadhanEbook ramadhan
Ebook ramadhan
 
Tanda Dan Hikmah Lailatul Qadar
Tanda Dan Hikmah Lailatul QadarTanda Dan Hikmah Lailatul Qadar
Tanda Dan Hikmah Lailatul Qadar
 
Bulan Muharram
Bulan MuharramBulan Muharram
Bulan Muharram
 
Kelebihan ramadhan
Kelebihan ramadhanKelebihan ramadhan
Kelebihan ramadhan
 
Tarhib ramadhan
Tarhib ramadhanTarhib ramadhan
Tarhib ramadhan
 
Ramadhan
RamadhanRamadhan
Ramadhan
 
Ramadhan
RamadhanRamadhan
Ramadhan
 
Perhitungan umur umat islam.ppt
Perhitungan umur umat islam.pptPerhitungan umur umat islam.ppt
Perhitungan umur umat islam.ppt
 
Id virtue of_ramadana_shaqy
Id virtue of_ramadana_shaqyId virtue of_ramadana_shaqy
Id virtue of_ramadana_shaqy
 

Similaire à Keutamaan malam nisfu syaban

Nisfu syaaban
Nisfu syaabanNisfu syaaban
Nisfu syaaban
bujjjang
 
Amalan di bulan Muharam
Amalan di bulan MuharamAmalan di bulan Muharam
Amalan di bulan Muharam
NorAzmi2012
 
Berhasilkah latihan kita
Berhasilkah latihan kitaBerhasilkah latihan kita
Berhasilkah latihan kita
Al Frilantika
 

Similaire à Keutamaan malam nisfu syaban (20)

Amalan di bulan_sya'ban
Amalan di bulan_sya'banAmalan di bulan_sya'ban
Amalan di bulan_sya'ban
 
Nisfu syaaban
Nisfu syaabanNisfu syaaban
Nisfu syaaban
 
04 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi iv 2013 mari marhaban yaa ...
04 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi iv 2013 mari marhaban yaa ...04 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi iv 2013 mari marhaban yaa ...
04 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi iv 2013 mari marhaban yaa ...
 
Amalan bln syaban
Amalan bln syabanAmalan bln syaban
Amalan bln syaban
 
Tausiyah bln rajab
Tausiyah bln rajabTausiyah bln rajab
Tausiyah bln rajab
 
Keistimewaan dan rahasia shalat
Keistimewaan dan rahasia shalatKeistimewaan dan rahasia shalat
Keistimewaan dan rahasia shalat
 
Id work of_ramadan
Id work of_ramadanId work of_ramadan
Id work of_ramadan
 
Amalan di bulan rejab
Amalan di bulan rejabAmalan di bulan rejab
Amalan di bulan rejab
 
Fatwa bid'ahnya merayakan sambutan nisfu sya'ban
Fatwa bid'ahnya merayakan sambutan nisfu sya'banFatwa bid'ahnya merayakan sambutan nisfu sya'ban
Fatwa bid'ahnya merayakan sambutan nisfu sya'ban
 
Kitab salat
Kitab salatKitab salat
Kitab salat
 
Qiyamul lail
Qiyamul lailQiyamul lail
Qiyamul lail
 
Amalan di bulan Muharam
Amalan di bulan MuharamAmalan di bulan Muharam
Amalan di bulan Muharam
 
Bacaan shalat
Bacaan shalatBacaan shalat
Bacaan shalat
 
Ahlan wasahlan ya syaaban
Ahlan wasahlan ya syaabanAhlan wasahlan ya syaaban
Ahlan wasahlan ya syaaban
 
Kelebihan Sunnah Rasulullah s.a.w.
Kelebihan Sunnah Rasulullah s.a.w.Kelebihan Sunnah Rasulullah s.a.w.
Kelebihan Sunnah Rasulullah s.a.w.
 
Sehat ala rasulullah
Sehat ala rasulullahSehat ala rasulullah
Sehat ala rasulullah
 
BULETIN UKHUWAH vol.2 Isu 1
BULETIN UKHUWAH vol.2 Isu 1BULETIN UKHUWAH vol.2 Isu 1
BULETIN UKHUWAH vol.2 Isu 1
 
Dzikir alma tsurat
Dzikir alma tsuratDzikir alma tsurat
Dzikir alma tsurat
 
doa sehari-hari untuk anak
doa sehari-hari untuk anakdoa sehari-hari untuk anak
doa sehari-hari untuk anak
 
Berhasilkah latihan kita
Berhasilkah latihan kitaBerhasilkah latihan kita
Berhasilkah latihan kita
 

Plus de http://www.facebook.com/SeikatKasihDanSayang

Plus de http://www.facebook.com/SeikatKasihDanSayang (20)

Keindahan cinta memiliki bahasa sugawi
Keindahan cinta memiliki bahasa sugawiKeindahan cinta memiliki bahasa sugawi
Keindahan cinta memiliki bahasa sugawi
 
Cara mendaftarkan diri di slideshare 3
Cara mendaftarkan diri di slideshare 3Cara mendaftarkan diri di slideshare 3
Cara mendaftarkan diri di slideshare 3
 
Aku merindukanmu karena allah
Aku merindukanmu karena allahAku merindukanmu karena allah
Aku merindukanmu karena allah
 
Ingin lupakanmu dan dirinya
Ingin lupakanmu dan dirinyaIngin lupakanmu dan dirinya
Ingin lupakanmu dan dirinya
 
Aku merasakannya lagi
Aku merasakannya lagiAku merasakannya lagi
Aku merasakannya lagi
 
Bayangan penyesalan
Bayangan penyesalanBayangan penyesalan
Bayangan penyesalan
 
Cintaku tidak hilang
Cintaku tidak hilangCintaku tidak hilang
Cintaku tidak hilang
 
Sekarang kamu di mana
Sekarang kamu di manaSekarang kamu di mana
Sekarang kamu di mana
 
Melangkahlah seperti bumi yang terus berputar
Melangkahlah seperti bumi yang terus berputarMelangkahlah seperti bumi yang terus berputar
Melangkahlah seperti bumi yang terus berputar
 
Caraku merindukanmu
Caraku merindukanmuCaraku merindukanmu
Caraku merindukanmu
 
Aku pernah mencintaimu
Aku pernah mencintaimuAku pernah mencintaimu
Aku pernah mencintaimu
 
Doaku untukmu
Doaku untukmuDoaku untukmu
Doaku untukmu
 
Mencintai tapi tidak dicintai
Mencintai tapi tidak dicintaiMencintai tapi tidak dicintai
Mencintai tapi tidak dicintai
 
Andaikata rasulullah menjadi tamu kita
Andaikata rasulullah menjadi tamu kitaAndaikata rasulullah menjadi tamu kita
Andaikata rasulullah menjadi tamu kita
 
Kasih setiamu yang ku rasakan
Kasih setiamu yang ku rasakanKasih setiamu yang ku rasakan
Kasih setiamu yang ku rasakan
 
Bismillahirroh manirrohim
Bismillahirroh manirrohimBismillahirroh manirrohim
Bismillahirroh manirrohim
 
Jamal's dokumen
Jamal's dokumenJamal's dokumen
Jamal's dokumen
 
Pengenalan beberapa fungsi atau rumus microsoft excel
Pengenalan beberapa fungsi atau rumus microsoft excelPengenalan beberapa fungsi atau rumus microsoft excel
Pengenalan beberapa fungsi atau rumus microsoft excel
 
Doc1
Doc1Doc1
Doc1
 
Getting started
Getting startedGetting started
Getting started
 

Keutamaan malam nisfu syaban

  • 1. Kepada-Mu tunduk semua keinginan dan khalayalanku, dengan-Mu merasa aman hatiku. Inilah kedua tanganku dan segala kezalimanku pada diriku, wahai Yang Maha Besar, Engkaulah yang diharapkan untuk semua keperluan yang besar, maka ampuni dosaku yang besar, sesungguhnya tak akan ada yang dapat mengampuni dosa yang besar kecuali Tuhan Yang Maha Besar. Keutamaan Malam Nisfu Syaban Nisfu Sya'ban adalah hari peringatan Islam yang jatuh pada pertengahan bulan Sya'ban. Dalam kalangan Islam, Nisfu Sya'ban diperingati menjelang bulan Ramadhan. Pada malam ini biasanya diisi dengan pembacaan Surat Yaasiin tiga kali berjamaah dengan niat semoga diberi umur panjang, diberi rizki yang banyak dan barokah, serta ditetapkan imannya. Peringatan Nisfu Sya‟ban tidak hanya dilakukan di Indonesia saja. Al-Azhar sebagai yayasan pendidikan tertua di Mesir bahkan di seluruh dunia selalu memperingati malam yang sangat mulia ini. Hal ini karena diyakini pada malam tersebut Allah akan memberikan keputusan tentang nasib seseorang selama setahun ke depan. Keutamaan malam nisfu Sya'ban diterangkan secara jelas dalam kitab Ihya' Ulumuddin karya Imam Al-Ghazali. Namaku : JAMALUDDIN KEUTAMAAN NISFU SAY'BAN DAN DO'A MALAM NISFU SYA'BAN Imam Ghazali mengistilahkan malam Nisfu Sya‟ban sebagai malam yang penuh dengan syafaat (pertolongan). Menurut al-Ghazali, pada malam ke-13 bulan Sya‟ban Allah SWT memberikan seperti tiga syafaat kepada hambanya. Sedangkan pada malam ke-14, seluruh syafaat itu diberikan secara penuh. Dengan demikian, pada malam ke-15, umat Islam dapat memiliki banyak sekali kebaikan sebagai penutup catatan amalnya selama satu tahun. Karepa pada malam ke-15 bulan Sya‟ban inilah, catatan perbuatan manusia penghuni bumi akan dinaikkan ke hadapan Allah SWT.
  • 2. Kepada-Mu tunduk semua keinginan dan khalayalanku, dengan-Mu merasa aman hatiku. Inilah kedua tanganku dan segala kezalimanku pada diriku, wahai Yang Maha Besar, Engkaulah yang diharapkan untuk semua keperluan yang besar, maka ampuni dosaku yang besar, sesungguhnya tak akan ada yang dapat mengampuni dosa yang besar kecuali Tuhan Yang Maha Besar. Para ulama menyatakan bahwa Nisfu Sya‟ban juga dinamakan sebagai malam pengampunan atau malam maghfirah, karena pada malam itu Allah SWT menurunkan pengampunan kepada seluruh penduduk bumi, terutama kepada hamba-Nya yang saleh. HADIST KEUTAMAAN NISFU SYA’BAN Tentang keutamaan malam Nisfu Sya‟ban ini, dimana kita dianjurkan untuk melakukan ibadah terutama untuk memohon ampun, memohon rezeki dan umur yang bermanfaat, terdapat beberapa hadis yang menurut sebagian ulama sahih. Diantaranya Hadist pertama mengenai keutamaan malam nisfu sya'ban Diriwayatkan dari Siti A‟isyah ra berkata, : "Suatu malam rasulullah salat, kemudian beliau bersujud panjang, sehingga aku menyangka bahwa Rasulullah telah diambil, karena curiga maka aku gerakkan telunjuk beliau dan ternyata masih bergerak. Setelah Rasulullah usai salat beliau berkata: “Hai A‟isyah engkau tidak dapat bagian?”. Lalu aku menjawab: “Tidak ya Rasulullah, aku hanya berfikiran yang tidak-tidak (menyangka Rasulullah telah tiada) karena engkau bersujud begitu lama”. Lalu beliau bertanya: “Tahukah engkau, malam apa sekarang ini”. “Rasulullah yang lebih tahu”, jawabku. “Malam ini adalah malam nisfu Sya‟ban, Allah mengawasi hambanya pada malam ini, maka Ia memaafkan mereka yang meminta ampunan, memberi kasih sayang mereka yang meminta kasih sayang dan menyingkirkan orang-orang yang dengki” (H.R. Baihaqi) . Hadits Kedua mengenai keutamaan malam nisfu sya'ban Diriwayatkan dari Siti Aisyah ra bercerita bahwa pada suatu malam ia kehilangan Rasulullah SAW. Ia lalu mencari dan akhirnya menemukan beliau di Baqi‟ sedang menengadahkan wajahnya ke langit. Beliau berkata: “Sesungguhnya Allah Azza Wajalla turun ke langit dunia pada malam nishfu Sya‟ban dan mengampuni (dosa) yang banyaknya melebihi jumlah bulu domba Bani Kalb.” (HR Turmudzi, Ahmad dan Ibnu Majah) Hadis Ketiga mengenai keutamaan malam nisfu sya'ban Diriwayatkan oleh Abu Musa Al-Asy‟ari RA bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah pada malam nishfu Sya‟ban mengawasi seluruh mahluk-Nya dan mengampuni semuanya kecuali orang musyrik atau orang yang bermusuhan.” (HR Ibnu Majah) Hadis Keempat mengenai keutamaan malam nisfu sya'ban Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib KW bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Jika malam nishfu Sya‟ban tiba, maka salatlah di malam hari, dan berpuasalah di siang harinya, karena
  • 3. Kepada-Mu tunduk semua keinginan dan khalayalanku, dengan-Mu merasa aman hatiku. Inilah kedua tanganku dan segala kezalimanku pada diriku, wahai Yang Maha Besar, Engkaulah yang diharapkan untuk semua keperluan yang besar, maka ampuni dosaku yang besar, sesungguhnya tak akan ada yang dapat mengampuni dosa yang besar kecuali Tuhan Yang Maha Besar. sesungguhnya pada malam itu, setelah matahari terbenam, Allah turun ke langit dunia dan berkata, Adakah yang beristighfar kepada Ku, lalu Aku mengampuninya, Adakah yang memohon rezeki, lalu Aku memberinya rezeki , adakah yang tertimpa bala‟, lalu Aku menyelamatkannya, demikian seterusnya hingga terbitnya fajar.” (HR Ibnu Majah). Demikianlah keutamaan dan kelebihan malam Nishfu Sya‟ban yang Insya Allah akan jatuh pada Senin tgl 26 Juli 2010 sore hingga subuh . Marilah kita manfaatkan malam yang mulia ini untuk mendekatkan diri dan memohon ampunan dan berdzikir sebanyak-banyaknya kepada Allah. SWT DOA MALAM NISFU SYA’BAN: “ALLAAHUMMA YAA DZAL MANNI WALAA YUMANNU „ALAIKA YAA DZAL JALAALI WAL IKRAAM, YAA DZATH THAULI WALIN‟AAM, LAA ILAAHA ILLAA ANTA, DHAHRUL LAAJIIN, WA JAARUL MUSTAJIIRIIN, WA AMAANUL KHAA IFIIN, ALLAAHUMMA IN KUNTA KATABTA NII „INDAKA FII UMMIL KITAABI SYAQIYYAN AW MAHRUUMAN AW MATHRUUDAN AW MUQTARRAN „ALAYYA FIR RIZQI, FAMHULLAA HUMMA BI FADLLIKA SYAQAAWATII WA HIRMAANII WA THARDII WAQ TITAARI RIZQII WA ATS-BITNII INDAKA FII UMMIL KITAABI SA‟IIDAN MARZUUQAN MUWAFFAQALLIL KHAIRAAT. FA INNAKA QULTA WA QAULUKAL HAQQU FII KITAABIKAL MUNAZZALI „ALAA NABIYYIKAL MURSALI, YAMHUL LAAHUMAA YASYAA U WA YUTSBITU WA „INDAHUU UMMUL KITAAB. ILAAHII BITTAJALLIL AA‟DHAMI FII LAILATIN NISHFI MIN SYAHRI SYA‟BAANIL MUKARRAMIL LATII YUFRAQU FIIHAA KULLU AMRIN HAKIIM WA YUBRAM, ISHRIF „ANNII MINAL BALAA I MAA A‟LAMU WA MAA LAA A‟LAM WA ANTA „ALLAAMUL GHUYUUBI BIRAHMATIKA YAA ARHAMAR RAAHIMIIN. artinya: “Ya Allah Tuhanku Pemilik nikmat, tiada ada yang bisa memberi nikmat atasMU. Ya Allah Pemilik kebesaran dan kemuliaan. Ya Allah Tuhanku Pemilik kekayaan dan Pemberi nikmat. Tidak ada yang patut disembah hanya Engkau. Engkaulah tempat bersandar. Engkaulah tempat berlindung dan padaMUlah tempat yang aman bagi orang-orang yang ketakutan. Ya Allah Tuhanku, jika sekiranya Engkau telah menulis dalam buku besarMU bahwa adalah orang yang tidak bebahagia atau orang yang sangat terbatas mendapat nikmatMU, orang yang dijauhkan daripadaMU atau orang yang disempitkan dalam mendapat rizki, maka aku memohon dengan karuniaMU, semoga kiranya Engkau pindahkan aku kedalam golongan orang-orang yang berbahagia, mendapat keluasan rizki serta diberi petunjuk kepada kebajikan. Sesungguhnya Engkau telah berkata dalam kitabMU yang telah diturunkan kepada RasulMU, dan perkataanMU adalah benar, yang berbunyi: Allah mengubah dan menetapkan apa-apa yang dikehendakiNYA dan padaNYA sumber kitab. Ya Allah, dengan tajalliMU Yang Mahabesar pada malam Nisfu Sya‟ban yang mulia ini, Engkau tetapkan dan Engkau ubah sesuatunya, maka aku memohon semoga kiranya aku dijauhkan dari bala bencana, baik yang aku ketahui atau yang tidak aku
  • 4. Kepada-Mu tunduk semua keinginan dan khalayalanku, dengan-Mu merasa aman hatiku. Inilah kedua tanganku dan segala kezalimanku pada diriku, wahai Yang Maha Besar, Engkaulah yang diharapkan untuk semua keperluan yang besar, maka ampuni dosaku yang besar, sesungguhnya tak akan ada yang dapat mengampuni dosa yang besar kecuali Tuhan Yang Maha Besar. ketahui, Engkaulah Yang Mahamengetahui segala sesuatu yang tersembunyi. Dan aku selalu mengharap limpahan rahmatMU ya Allah Tuhan Yang Maha Pengasih.” Sahabatku, Perlu saya tekankan di sini, tidak ada larangan dari Rasul untuk berdoa di malam Nisfu Sya‟ban, justru pelarangan akan hal ini merupakan perbuatan munkar, sebagaimana sabda Rasulullah saw : “sungguh sebesar besarnya dosa muslimin dg muslim lainnya adalah pertanyaan yg membuat hal yg halal dilakukan menjadi haram, karena sebab pertanyaannya” (Shahih Muslim) KESIMPULAN SYA'BAN MENGENAI MALAM Dari paparan di atas, kita sebagai umat Islam angat dianjurkan untuk meramaikan malam Nisfu Sya‟ban dengan cara memperbanyak ibadah, shalat sunnah, memperbanyak bacaan zikir, memperbanyak baca'an shalawat, membaca al-Qur‟an, bersedekah, berdo‟a dan mengerjakan amal-amal salih lainnya. Sejak semula, Rasulullah Muhammad SAW telah mensinyalir bahwa bulan Sya‟ban atau bulan ke-8 dari perhitungan bulan Qamariyah (Hijriah) merupakan bulan yang biasa dilupakan orang. Maksud Rasulullah, hikmah dan berbagai kemuliaan dan kebajikan yang ada dalam bulan Sya‟ban dilupakan orang. Mengapa dilupakan? Menurut pengakuan Rasulullah, karena bulan Sya‟ban berada di antara dua bulan yang sangat terkenal keistimewaannya. Kedua bulan dimaksud adalah bulan Rajab dan bulan Ramadan. Bulan Rajab selalu diingat karena di dalamnya ada peristiwa Isra Mikraj yang diperingati dan dirayakan sedang bulan Ramadan ditunggui kedatangannya karena bulan ini adalah bulan yang paling mulia dan istimewa di antara bulan yang ada. Lantas apa dan bagaimana bulan Sya‟ban? Keistimewaan dan kemuliaan bulan Sya‟ban terletak pada pertengahannya, sehingga disebut dengan Nisfu Sya‟ban. Nisfu artinya setengah atau seperdua, dan Sya‟ban sebagaimana disebut pada awal tulisan ini, adalah bulan kedelapan dari tahun Hijrah. Nisfu Sya‟ban secara harfiyah berarti hari atau malam pertengahan bulan Sya‟ban atau tanggal 15 Sya‟ban. Kata Sya‟ban sendiri adalah istilah bahasa Arab yang berasal dari kata syi‟ab yang artinya jalan di atas gunung. Bulan kedelapan dari tahun Hijriah itu dinamakan dengan Sya‟ban karena pada bulan itu ditemukan banyak jalan untuk mencapai kebaikan. Malam Nisfu Sya‟ban dimuliakan oleh sebagian kaum muslimin karena pada malam itu diyakini dua malaikat pencatat amalan keseharian manusia; Raqib dan Atib, menyerahkan catatan amalan manusia Allah SWT, dan pada malam itu pula catatan-catatan itu diganti dengan catatan yang baru. Diriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda “Bulan Sya‟ban itu bulan yang biasa dilupakan orang, karena letaknya antara bulan Rajab dengan bulan Ramadan. Ia adalah bulan diangkatnya amal- amal oleh Tuhan. Aku menginginkan saat diangkat amalku aku dalam keadaan sedang berpuasa (HR Nasa‟I dari Usamah).
  • 5. Kepada-Mu tunduk semua keinginan dan khalayalanku, dengan-Mu merasa aman hatiku. Inilah kedua tanganku dan segala kezalimanku pada diriku, wahai Yang Maha Besar, Engkaulah yang diharapkan untuk semua keperluan yang besar, maka ampuni dosaku yang besar, sesungguhnya tak akan ada yang dapat mengampuni dosa yang besar kecuali Tuhan Yang Maha Besar. Sehubungan dengan hal itu Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan pengakuan Aisyah ra.” lam yakunin Nabiyi sha mim yashumu aksara min sya‟baana finnahu kaana yashumuhu kulluhu kaana yashumuhu illa qalilan. Maksud Aisyah dalam periwayatan ini bahwa Nabi Muhammad SAW paling banyak berpuasa pada bulan Sya‟ban. Lebih jauh dari itu, pada malan Nisfu Sya‟ban Allah SWT menurunkan berbagai kebaikan kepada hambanya yang berbuat baik pada malam tersebut. Kebaikan-kebaikan itu berupa syafaat (pertolongan), magfirah (ampunan), dan itqun min azab (pembebasan dari siksaan). Oleh karena itu malam Nisfu Sya‟ban diberi nama yang berbeda sesuai dengan penekanan kebaikan yang dikandungnya. Imam al-Gazali mengistilahkan malam Nisfu Sya‟ban sebagai malam Syafaat, karena menurutnya, pada malam ke-13 dari bulan Sya‟ban Allah SWT memberikan seperti tiga syafaat kepada hambanya. Lalu pada malam ke-14, seluruh syafaat itu diberikan secara penuh. Meskipun demikian ada beberapa gelintir orang yang tidak diperuntukkan pemberian syafaat kepadanya. Orang-orang yang tidak diberi syafaat itu antara lain ialah orang-orang yang berpaling dari agama Allah dan orang-orang yang tidak berhenti berbuat keburukan. Nisfu Sya‟ban dinamakan juga sebagai malam pengampunan atau malam magfirah, karena pada malam itu Allah SWT menurunkan pengampunan kepada seluruh penduduk bumi, terutama kepada hambanya yang saleh. Namun dalam pemberian ampunan itu dikecualikan bagi orang- orang yang masih tetap pada perbuatannya mensyarikatkan Allah alias musyrik, dan bagi mereka yang tetap berpaling dari Allah SWT. Nabi bersabda: ?Tatkala datang malam Nisfu Sya‟ban Allah memberikan ampunanNya kepada penghuni bumi, kecuali bagi orang syirik (musyrik) dan berpaling dariNya (HR Ahmad). Kecuali Enam Golongan Ibn Ishak meriwayatkan dari Anas bin Malik bahwa pernah Rasulullah memanggil isterinya, Aisyah dan memberitahukan tentang Nisfu Sya‟ban. “Wahai Humaira, apa yang engkau perbuat malam ini? Malam ini adalah malam di mana Allah yang Maha Agung memberikan pembebasan dari api neraka bagi semua hambanya, kecuali enam kelompok manusia”. Kelompok yang dimaksud Rasulullah yaitu, Pertama, kelompok manusia yang tidak berhenti minum hamr atau para peminum minuman keras. Sebagaimana berulang kali dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan hamr adalah jenis minuman yang memabukkan, baik jenis minuman yang dibuat secara tradisional mapun jenis minuman yang dibuat secara modern. Istilah populernya adalah minuman keras atau miras. Yang disebut pertama antara lain tuak atau ballok, baik ballok tala, ballok nipa, maupun ballok ase. Sementara yang disebut kedua antara lain bir dan whyski. Termasuk kategori sebagai orang yang tidak berhenti minum hamr ialah orang-orang menyiapkan minuman tersebut atau para pembuat
  • 6. Kepada-Mu tunduk semua keinginan dan khalayalanku, dengan-Mu merasa aman hatiku. Inilah kedua tanganku dan segala kezalimanku pada diriku, wahai Yang Maha Besar, Engkaulah yang diharapkan untuk semua keperluan yang besar, maka ampuni dosaku yang besar, sesungguhnya tak akan ada yang dapat mengampuni dosa yang besar kecuali Tuhan Yang Maha Besar. dan pengedarnya. Mereka ini tidak mendapat pembebasan dari api neraka, tetapi malah diancam dengan siksaan api neraka. Kedua, orang-orang yang mencerca orang tuanya. Termasuk kategori mencerca orang tua ialah berbuat jahat terhadap orang tua yang dalam hal ini ibu bapak. Menurut ajaran agama yang menyatakan syis saja kepada ibu atau bapak itu sudah termasuk dosa. Membentak orang tua termasuk perbuatan yang sangat dilarang. Allah SWT di samping menegaskan kepada manusia untuk tidak beribadah selainNya, maka kepada kedua orangtua berbuat baiklah. Waqadha Rabbuka an La ta‟buduu Illah Iyyahu wa bilwalidaini ihsanan (al-Isra: 17:23). Perbutan kategori baik terhadap orang tua antara lain bertutur kata kepada keduanya dengan perkataan yang mulia, merendahkan diri kepada keduanya dengan penuh kasih sayang, dan kepada keduanya didoakan; “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku di waktu kecil.” Ketiga, orang-orang yang membangun tempat zina. Tempat berzina dimaksud adalah tempat pelacuran yang kini nama populernya tempat PSK (pekerja seks komersial). Golongan atau kelompok orang yang seperti ini, pada malam Nisfu Sya‟ban tidak mendapat pembebasan dari api neraka, tetapi sebaliknya mereka dijanji dengan siksaan dan azab. Keempat, orang-orang atau para pedagang yang semena-mena menaikkan harga barang dagangannya sehingga pembeli merasa dizalimi. Misalnya, penjual bahan bakar minyak, termasuk minyak tanah. Harga dagangan jenis ini sudah ada harga standar, tetapi kalau penjualnya menaikkan harganya secara zalim, maka penjual yang demikian itulah yang tidak mendapat pembebasan dari neraka. Kelima, petugas cukai yang tidak jujur. Termasuk kategori petugas cukai adalah para kolektor pajak atau orang-orang yang menagih pajak dan retribusi. Misalnya petugas cukai yang bertugas di pasar-pasar yang menerima uang atau cukai dari penjual dengan bukti penerimaan dengan karcis. Salah satu bentu ketidakjujuran kalau uang diterima tetapi tidak diserahkan bukti penerimaan (karcis). Keenam, kelompok orang-orang tukang fitnah. Orang-orang kelompok ini suka menyebarkan isu dan pencitraan buruk yang sesungguhnya hanyalah sebuah fitnah. Keenam golongan inilah yang disebut tidak mendapat fasilitas itqun minannar. Atas dasar itu, kiranya kita semua dapat menyadari bahwa sesungguhnya bulan Sya‟ban merupakan bulan persiapan untuk memasuki bulan suci Ramadan. Persiapan itu meliputi persiapan mental dan persiapan fisik. Manusia atau umat hendaknya memasuki bulan suci Ramadan sudah dalam keadaan iman yang mantap dan sudah dalam keadaan mendapatkan syafaat, dan sudah dalam keadaan mendapat jaminan dan pembebasan dari siksaan api neraka. Dari paparan di atas, kita sebagai umat Islam angat dianjurkan untuk meramaikan malam Nisfu Sya‟ban dengan cara memperbanyak ibadah, shalat sunnah, memperbanyak bacaan zikir,
  • 7. Kepada-Mu tunduk semua keinginan dan khalayalanku, dengan-Mu merasa aman hatiku. Inilah kedua tanganku dan segala kezalimanku pada diriku, wahai Yang Maha Besar, Engkaulah yang diharapkan untuk semua keperluan yang besar, maka ampuni dosaku yang besar, sesungguhnya tak akan ada yang dapat mengampuni dosa yang besar kecuali Tuhan Yang Maha Besar. memperbanyak baca'an shalawat, membaca al-Qur‟an, bersedekah, berdo‟a dan mengerjakan amal-amal salih lainnya. Semoga bermanfaat….. amiiin Blog : http://jamakuddincs.blogspot.com Twit : @jamalalhalili Fb : jamal dcoan