SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  96
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH
DIREKTORAT PSMA

2013

i
KATA PENGANTAR

Rasa syukur kami panjatkan ke hadiran Tuhan Yang Maha Kuasa,

karena berkat

kemurahan-Nya naskah Pendukung pembelajaran Kurikulum 2013 ini dapat diselesaikan.
Naskah ini kami beri judul “Pembelajaran Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran dengan
Pendekatan Saintifik”. Hal ini disesuaikan dengan tuntutan Kurikulum 2013 yang
menekankan pada pembelajaran dengan pendekatan ilmiah (saintifik) dan penilaian
autentik.
Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang mengandung terjadinya proses penguasaan
pengetahuan, keterampilan dan sikap oleh subjek yang sedang belajar. Pelaksanaan
pembelajaran akan berjalan efektif apabila didahului dengan penyiapan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dikembangkan oleh guru baik secara individual
maupun kelompok yang mengacu pada Silabus. Sehubungan hal tersebut, maka naskah ini
disusun dalam rangka memenuhi kebutuhan guru yang terkait dengan pengembangan
persiapan pembelajaran.
Semoga naskah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, untuk memfasilitasi guru
secara

individual

dan

kelompok

dalam

mengembangkan

rencana

pelaksanaan

pembelajaran (RPP) dan melaksanakan pembelajaran dalam berbagai modus, strategi, dan
model untuk muatan dan/atau mata pelajaran yang diampunya.
Pada kesempatan ini kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada semua
pihak yang telah terlibat dalam penyusunan naskah ini, yang tidak dapat kami sebutkan
satu persatu. Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas semua kebaikan dan jerih payah
saudara-saudara sekalian.
Dalam penyusunan naskah ini, kami akui masih jauh dari sempurna. Untuk itu saran dan
kritik yang membangun kearah penyempurnaan naskah Pendukung pembelajaran
Kurikulum 2013 ini kami terima dengan tangan terbuka.
Akhirnya, mudah-mudahan naskah ini dapat berguna dan membantu siapa saja yang
membaca dan membutuhkan khususnya guru mata pelajaran dalam upaya peningkatan
mutu pendidikan melalui kegiatan pembelajaran.

ii
DAFTAR ISI

COVER ----------------------------------------------------------------------------------------------------i
KATA PENGANTAR -------------------------------------------------------------------------------------- ii
DAFTAR ISI ---------------------------------------------------------------------------------------------- iii
BAB I
: PENDAHULUAN --------------------------------------------------------------------------- 1
A.
B.
C.
D.
BAB II

Latar Belakang ----------------------------------------------------------------------- 1
Tujuan --------------------------------------------------------------------------------- 2
Ruang Lingkup ------------------------------------------------------------------------ 2
Landasan Hukum --------------------------------------------------------------------- 3

: PEMBELAJARAN KOMPETENSI ---------------------------------------------------------- 4
A. Pendekatan Pembelajaran Saintifik ---------------------------------------------- 5
B. Penilaian Autentik ------------------------------------------------------------------19
C. Penilaian Hasil Belajar--------------------------------------------------------------20

BAB III

: ANALISIS KOMPETENSI -----------------------------------------------------------------22
A. Prosedur Analisis --------------------------------------------------------------------22
B. Hasil Analisis Kompetensi Dasar --------------------------------------------------36

BAB IV

: PENUTUP -------------------------------------------------------------------------------82

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN: Contoh RPP

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan
secara

suasana

belajar

dan

proses pembelajaran

agar

peserta

didik

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Selanjutnya
dalam rangka mencapai tujuan tersebut disusun standar pendidikan nasional, terdiri
atas: standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, standar sarana
prasarana, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar pengelolaan, standar
pembiayaan, dan standar penilaian.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang
Standar Proses disebutkan bahwa setiap pendidik pada satuan pendidikan
berkewajiban menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara lengkap
dan

sistematis

agar

pembelajaran

berlangsung

secara interaktif,

inspiratif,

menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif,
serta

memberikan

kemandirian
psikologis

sesuai

ruang

yang cukup

dengan bakat,

bagi

minat,

dan

prakarsa,

kreativitas,

perkembangan

fisik

dan
serta

peserta didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan perlu melakukan

perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses
pembelajaran dengan strategi yang benar untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan.
Lampiran IV Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A Tahun 2013
tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran, menyebutkan
bahwa Strategi pembelajaran sangat diperlukan dalam menunjang terwujudnya
seluruh kompetensi yang dimuat dalam Kurikulum 2013. Kurikulum memuat apa yang
seharusnya diajarkan kepada peserta didik, sedangkan pembelajaran merupakan
cara bagaimana apa yang diajarkan bisa dikuasai oleh peserta didik. Pelaksanaan
pembelajaran didahului dengan penyiapan RPP yang dikembangkan oleh guru baik
secara individual maupun kelompok yang mengacu pada Silabus.
Sedangkan

Strategi

penilaian

disiapkan

untuk

memfasilitasi

guru

dalam

mengembangkan pendekatan, teknik dan instrumen penilaian hasil belajar dengan
pendekatan autentik. Penilaian memungkinkan para pendidik mampu menerapkan
1
program remedial bagi peserta didik yang tergolong pebelajar lambat dan program
pengayaan bagi peserta didik yang termasuk kategori pebelajar cepat.
Pemerintah telah menetapkan pelaksanaan kurikulum 2013 secara terbatas pada
1.270 SMA di 33 provinsi pada 295 kabupaten/kota mulai tahun pelajaran 2013/2014
untuk kelas X. Untuk mendukung implementasi pelaksanaan kurikulum tersebut
pemerintah telah melatih guru inti dan guru sasaran serta menyediakan silabus, buku
guru, dan buku siswa untuk mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, dan
Sejarah. Sedangkan untuk mata pelajaran lainnya diharapkan dapat memanfaatkan
buku-buku yang ada (dari kurikulum 2006 dan buku sebelumnya) mulai menerapkan
kurikulum 2013 mengacu pada silabus yang telah disediakan.
Untuk

menyiapkan

kemampuan

guru

dalam

merancang

dan

melaksanakan

pembelajaran saintifik serta melakukan penilaiain autentik menggunakan silabus
sebagai acuan, perlu penjabaran operasional antara lain dalam mengembangkan
materi pembelajaran, mengembangkan langkah pembelajaran serta merancang dan
melaksanakan penilaian autentik. Oleh karena itu diperlukan rambu-rambu yang bisa
memfasilitasi guru secara individual dan kelompok dalam mengembangkan dan
melaksanakan pembelajaran dalam berbagai modus, strategi, dan model untuk
muatan dan/atau mata pelajaran yang diampunya.
B.

Tujuan
Secara umum tujuan penulisan naskah ini adalah membantu guru mata pelajaran
dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 dengan memafaatkan buku sumber
yang ada. Secara khusus naskah ini bertujuan:
Memberikan rambu-rambu bagi guru dalam menganalisis kompetensi inti dan
kompetensi dasar
1.

Mengembangkan materi pembelajaran berdasarkan materi pokok dari silabus
mata pelajaran

2.
3.

Mengembangkan indikator pencapaian dan penilaian

4.
C.

Mengembangkan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik
Merancang penilaian otentik

Ruang Lingkup
Ruang lingkup buku ini terdiri atas:
1.

Penjelasan dan langkah-langkah pembelajaran saintifik

2.

Langkah-langkah analisis kompetensi;

3.

Penilaian otentik; dan
2
4.

Hasil analisis kompetensi untuk membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)

D.

Landasan Hukum
1.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

2.

Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

3.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang
Standar Kompetensi Lulusan

4.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang
Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah

5.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang
Standar Proses

6.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang
Standar Penilaian

7.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 tentang
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMA-MA

8.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A tentang Implementasi
Kurikulum

9.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor …. Tentang Silabus

3
BAB II
PEMBELAJARAN KOMPETENSI

Pembelajaran kurikulum 2013 adalah pembelajaran kompetensi dengan memperkuat
proses pembelajaran dan penilaian autentik untuk mencapai kompetensi sikap,
pengetahuan dan keterampilan. Penguatan proses pembelajaran dilakukan melalui
pendekatan saintifik, yaitu pembelajaran yang mendorong siswa lebih mampu dalam
mengamati,

menanya,

mencoba/mengumpulkan

data,

mengasosiasi/menalar,

dan

mengomunikasikan.
Karakteristik pembelajaran pada setiap satuan pendidikan terkait erat pada Standar
Kompetensi

Lulusan

dan

Standar

Isi.

Standar

Kompetensi

Lulusan memberikan

kerangka konseptual tentang sasaran pembelajaran yang harus dicapai. Standar Isi
memberikan kerangka konseptual tentang kegiatan belajar dan pembelajaran yang
diturunkan dari tingkat kompetensi dan ruang lingkup materi.
Sesuai

dengan

Standar

Kompetensi

Lulusan,

sasaran

pembelajaran

mencakup

pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi untuk
setiap satuan pendidikan. Ketiga
perolehan

(proses psikologis)

ranah

yang

kompetensi

berbeda.

Sikap

tersebut

memiliki

lintasan

diperoleh

melalui

aktivitas

menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan. Pengetahuan
diperoleh

melalui

aktivitas

mengevaluasi, dan mencipta.
menanya,

mencoba,

mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis,
Keterampilan

menalar,

menyaji,

diperoleh melalui aktivitas

mengamati,

dan mencipta. Karaktersitik

kompetensi

beserta perbedaan lintasan perolehan turut serta mempengaruhi karakteristik standar
proses.

Penguatan pendekatan

penyingkapan/penelitian

saintifik perlu diterapkan pembelajaran berbasis

(discovery/inquiry

learning). Untuk mendorong kemampuan

peserta didik menghasilkan karya kontekstual, baik individual maupun kelompok maka
sangat disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya
berbasis pemecahan masalah (project based learning).
Prinsip pembelajaran pada kurikulum 2013 menekankan perubahan paradigma: (1) peserta
didik diberi tahu menjadi peserta didik mencari tahu; (2) guru sebagai satu-satunya
sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber belajar; (3) pendekatan tekstual
menjadi pendekatan

proses

pembelajaran

berbasis

pembelajaran

parsial

sebagai

konten
menjadi

penguatan penggunaan pendekatan ilmiah; (4)

menjadi

pembelajaran

pembelajaran

terpadu;

berbasis kompetensi; (5)
(6)

pembelajaran

yang
4
menekankan

jawaban

tunggal

menjadi pembelajaran dengan jawaban yang

kebenarannya multi dimensi; (7) pembelajaran verbalisme menjadi keterampilan aplikatif;
(8) peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan

fisikal

(hardskills) dan

keterampilan mental (softskills); (9) pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan
dan pemberdayaan peserta didik sebagai pebelajar sepanjang hayat; (10) pembelajaran
yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung tulodo),
membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas
peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani); (11) pembelajaranyang
berlangsung

di

rumah,

di

sekolah,

dan

di masyarakat; (12) pembelajaran

yang

menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana
saja adalah kelas; (13) pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran; dan (14) pengakuan atas perbedaan
individual dan latar belakang budaya peserta didik.
Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai
mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran, yang meliputi
ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian autentik menilai kesiapan siswa,
serta proses dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen (input
– proses – output) tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan hasil belajar peserta
didik, bahkan mampu menghasilkan dampak instruksional (instructional effect) dan
dampak pengiring (nurturant effect) dari pembelajaran.
A. Pendekatan Pembelajaran saintifik
Pembelajaran saintifik merupakan pembelajaran yang mengadopsi langkah-langkah
saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah. Model pembelajaran
yang diperlukan adalah yang memungkinkan terbudayakannya kecakapan berpikir
sains, terkembangkannya “sense of inquiry” dan kemampuan berpikir kreatif peserta
didik (Alfred De Vito: 1989). Model pembelajaran yang dibutuhkan adalah yang mampu
menghasilkan kemampuan untuk belajar (Joice & Weil: 1996), bukan saja diperolehnya
sejumlah pengetahuan, keterampilan, dan sikap, tetapi yang lebih penting adalah
bagaimana pengetahuan, keterampilan, dan sikap itu diperoleh peserta didik (Zamroni:
2000; Semiawan: 1998).
Pembelajaran saintifik tidak hanya memandang hasil belajar sebagai muara akhir,
namun proses pembelajaran dipandang sangat penting. Oleh karena itu pembelajaran
saintifik menekankan pada keterampilan proses. Model pembelajaran berbasis
peningkatan

keterampilan

proses

sains

adalah

model

pembelajaran

yang

mengintegrasikan keterampilan proses sains ke dalam sistem penyajian materi secara
terpadu (Beyer: 1991). Model ini menekankan pada proses pencarian pengetahuan dari
5
pada transfer pengetahuan, peserta didik dipandang sebagai subjek belajar yang perlu
dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran, pendidik hanyalah seorang
fasilitator yang membimbing dan mengkoordinasikan kegiatan belajar peserta didik.
Dalam model ini peserta didik diajak untuk melakukan proses pencarian pengetahuan
berkenaan

dengan

materi

pelajaran

melalui

berbagai

aktivitas

proses

sains

sebagaimana dilakukan oleh para ilmuwan (scientist) dalam melakukan penyelidikan
ilmiah (Nur: 1998), dengan demikian peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri
berbagai fakta, membangun konsep, dan nilai-nilai baru yang diperlukan untuk
kehidupannya.

Fokus

proses

pembelajaran

diarahkan

pada

pengembangan

keterampilan peserta didik dalam memproseskan pengetahuan, menemukan dan
mengembangkan sendiri fakta, konsep, dan nilai-nilai yang diperlukan (Semiawan:
1992).
Di dalam model ini juga tercakup penemuan makna (meanings), organisasi, dan
struktur dari ide atau gagasan, sehingga secara bertahap peserta didik belajar
bagaimana mengorganisasikan dan melakukan penelitian. Pembelajaran berbasis
keterampilan proses sains menekankan pada kemampuan peserta didik dalam
menemukan sendiri (discover) pengetahuan yang didasarkan atas pengalaman belajar,
hukum-hukum,

prinsip-prinsip

dan

generalisasi,

sehingga

lebih

memberikan

kesempatan bagi berkembangnya keterampilan berpikir tingkat tinggi (Houston: 1988).
Dengan demikian peserta didik lebih diberdayakan sebagai subjek belajar yang harus
berperan aktif dalam memburu informasi dari berbagai sumber belajar, dan pendidik
lebih berperan sebagai organisator dan fasilitator pembelajaran.
Bahasa Inggris adalah bahasa internasional yang digunakan oleh lebih dari separuh
penduduk dunia baik dalam komunikasi formal maupun informal. Bahasa Inggris juga
berperan sebagai bahasa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Bahasa Inggris juga
digunakan dalam dunia ekonomi dan perdagangan, hubungan antar bangsa,

sosial-

budaya dan pendidikan serta pengembangan karier.
Untuk keperluan tersebut di atas, penguasaan Bahasa Inggris merupakan persyaratan
penting bagi keberhasilan individu, masyarakat dan bangsa Indonesia dalam menjawab
tantangan global. Penguasaan bahasa Inggris dapat diperoleh melalui berbagai program
dan program pembelajaran di sekolah masih merupakan sarana utama bagi sebagian
besar penduduk Indonesia.
Tantangan yang dihadapi oleh Indonesia dalam mencerdaskan kehidupan bangsa
memiliki tantangan baik internal maupun eksternal. Tantangan internal terkait dengan
kondisi pendidikan dan perkembangan penduduk Indonesia. Sedangkan tantangan
eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan berbagai isu yang
6
berhubungan dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi,
kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat
internasional. Bangsa Indonesia pun dipengaruhi oleh perniagaan tradisional menjadi
masyarakat industri dan perdagangan modern seperti World Trade Organization
(WTO), Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Community, Asia-Pacific
Economic Cooperation (APEC), dan ASEAN Free Trade Area (AFTA). Tantangan
eksternal juga terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan
imbas teknosains serta mutu, investasi, dan transformasi bidang pendidikan.
Keikutsertaan Indonesia di dalam studi International Trends in International
Mathematics and Science Study (TIMSS) dan Program for International Student
Assessment (PISA) sejak tahun 1999 juga menunjukkan bahwa capaian peserta didik
Indonesia tidak menggembirakan dalam beberapa kali laporan yang dikeluarkan TIMSS
dan PISA. Hal ini disebabkan antara lain banyaknya materi uji yang ditanyakan di TIMSS
dan PISA tidak terdapat dalam kurikulum Indonesia.
Mata pelajaran Bahasa Inggris mempunyai karakteristik yang berbeda dengan mata
pelajaran eksakta atau mata pelajaran ilmu sosial yang lain. Perbedaan ini terletak
pada fungsi bahasa sebagai alat komunikasi. Hal ini mengindikasikan bahwa belajar
Bahasa

Inggris

pengetahuannya,

bukan
tetapi

saja
harus

belajar

kosakata

berupaya

dan

tatabahasa

menggunakan

atau

dalam

arti

mengaplikasikan

pengetahuan tersebut dalam kegiatan komunikasi. Seorang peserta didik belum dapat
dikatakan menguasai Bahasa Inggris jika dia belum dapat menggunakan Bahasa Inggris
untuk keperluan komunikasi, meskipun dia mendapat nilai yang bagus pada penguasaan
kosakata dan tata bahasanya. Memang diakui bahwa seseorang tidak mungkin dapat
berkomunikasi dengan baik kalau pengetahuan kosakatanya rendah. Oleh karena itu,
penguasaan kosakata memang tetap diperlukan tetapi yang lebih penting bukan
semata-mata pada penguasaan kosakata tersebut tetapi memanfaatkan pengetahuan
kosakata tersebut dalam kegiatan komunikasi dengan Bahasa Inggris.
Dalam belajar bahasa, orang mengenal keterampilan reseptif dan keterampilan
produktif. Keterampilan reseptif meliputi keterampilan menyimak (listening) dan
keterampilan

membaca

(reading),

sedangkan

keterampilan

berbicara

(speaking)

dan

keterampilan

keterampilan

produktif

menulis

meliputi

(writing).

Baik

keterampilan reseptif maupun keterampilan produktif perlu dikembangkan dalam
proses pembelajaran Bahasa Inggris. Keempat keterampilan berbahasa tersebut
disajikan secara terpadu.
Agar dapat menguasai keterampilan tersebut di atas dengan baik, peserta didik perlu
dibekali dengan unsur-unsur bahasa yaitu kosakata, lafal, ejaan serta tata bahasa.
7
Tatabahasa membantu seseorang untuk mengungkapkan gagasannya dan membantu si
pendengar

untuk

memahami

gagasan

yang

diungkapkan

oleh

orang

lain.

NamuntTatabahasa hanyalah sebagai unsur pembantu dalam penguasaan keterampilan
berbahasa. Oleh karenanya, pengajaran yang menekankan semata-mata pada
pengetahuan tatabahasa hendaknya ditinggalkan. Tatabahasa hendaknya diajarkan
dalam rangka memfasilitasi penguasaan keempat keterampilan yang telah disebutkan
di muka.
Kemampuan seseorang dalam berkomunikasi dapat ditunjukkan dalam dua cara, yaitu
komunikasi lisan dan komunikasi tertulis. Dalam komunikasi lisan, unsur yang perlu
diperhatikan adalah ucapan/lafal atau pronunciation. Kesalahan dalam ucapan
menyebabkan seseorang tidak dapat mengemukakan gagasannya dengan tepat. Atau,
kalau dia dalam posisi mendengarkan pembicaraan orang lain, maka kesalahan dalam
ucapannya juga berpengaruh terhadap kemampuannya untuk memahami apa yang dia
dengar. Demikian pula kalau orang tersebut mendengarkan pembicaraan orang lain
yang mengucapkan dengan benar, tentu kata yang dia tangkap bukan kata yang
dimaksud.
Untuk menunjang keberhasilan pembelajaran bahasa Inggris yang optimal dan menarik
perhatian peserta didik seperti yang dikemukakan Cassandra James (2011) dapat
digunakan perangkat teknologi seperti CD, VCD, DVD, radio, tayangan televisi,
internet. Melalui internet dapat diperoleh berbagai informasi dalam Bahasa Inggris
sehingga dapat meningkatkan kemampuan menyimak dan melalui computer peserta
didik dapat mengembangkan kemampuan membaca dan menulis.

Selain itu dapat

digunakan juga media cetakyang meliputi surat kabar, majalah, buku, brosur, dan lainlain.
Kegiatan pembelajaran

yang dilakukan melalui proses mengamati, menanya,

mengeksplorasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan.
(1) Kegiatan mengamati bertujuan agar pembelajaran berkaitan erat dengan konteks
situasi nyata yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Proses mengamati fakta
atau fenomena mencakup kegiatan mendengarkan paparan, membaca teks,
memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, unsur kebahasaan, dan format
penyampaian atau penulisannya.
(2) Kegiatan menanya dilakukan sebagai salah satu proses membangun pengetahuan
peserta didik dalam bentuk konsep, prinsip, prosedur, hukum dan teori, hingga
berpikir metakognitif. Tujuannnya agar peserta didik berpikir secara kritis, logis,
dan sistematis. Proses menanya dilakukan melalui kegiatan diskusi dan kerja
kelompok serta diskusi kelas. Kegiatan menanya dapat dilakukan di antaranya
8
mempertanyakan perbedaan bentuk paparan baik secara lisan maupun tertulis
dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia termasuk perbedaan penggunaannya,
perbedaan pola-pola kalimat, dan isi wacana seperti gagasan pokok, informasi
tertentu, informasi rinci, rujukan kata, dsb.
(3) Kegiatan mengeksplorasi dilakukan untuk melatih kemampuan berbahasa peserta
didik melalui kegiatan simulasi, bermain peran dan kegiatan lain yang terstruktur.
(4) Kegiatan mengasosiasi bertujuan untuk membangun kemampuan berpikir dan
bersikap ilmiah. Kegiatan dapat dirancang oleh pendidik melalui situasi yang
direkayasa dalam kegiatan berkelompok sehingga peserta didik melakukan
aktifitas antara lain menganalisis teks, mengelompokkan, membuat kategori,
menyimpulkan,

membandingkan

berbagai

ungkapan,

struktur

teks,

unsur

kebahasaan, mendiskusikan isi wacana, serta memperoleh balikan dari pendidik.
(5) Kegiatan

mengomunikasikan

adalah

kegiatan

untuk

menyampaikan

hasil

konseptualisasi dalam bentuk lisan maupun tulis seperti mendemonstrasikan,
menuliskan, memaparkan, menyunting hasil karya teman, mempublikasikan hasil
karya pada majalah dinding, buletin sekolah, learning journal, blog sekolah, dsb.
Tantangan baru dinamika kehidupan menuntut aktifitas pembelajaran bukan sekedar
mengulang fakta dan fenomena keseharian yang dapat diduga melainkan mampu
menjangkau pada situasi baru yang tak terduga. Dengan dukungan kemajuan teknologi
dan seni, pembelajaran diharapkan mendorong kemampuan berpikir peserta didik
hingga situasi baru tersebut.
Agar pembelajaran terus menerus membangkitkan kreativitas dan keingintahuan
peserta didik kegiatan pembelajaran kompetensi dilakukan dengan model sebagai
berikut
(1) Discovery Learning
a) Langkah Pembelajaran menciptakan stimulus (rangsangan)
Kegiatan penciptaan stimulus dilakukan pada saat peserta didik
melakukan aktivitas mengamati fakta atau fenomena dengan cara
melihat, mendengar, membaca, atau menyimak. Fakta yang disediakan
dimulai dari yang sederhana hingga fakta atau femomena yang
menimpulkan

kontroversi.

Misalnya

peserta

didik

diminta

untuk

mengamati fakta tentang beberapa teks deskripsi, kemudian diberikan
fakta lain tentang paparan jati diri penulis dan CV seseorang yang dari
segi informasikan terlihat hampir sama tapi dengan genre yang berbeda.
Dengan demikian peserta didik tergugah untuk mencari tahu lebih lanjut
9
tentang fakta/fenomena tersebut dengan membaca dari berbagai
sumber atau mempertanyakan kepada pendidik.
Tahapan ini dimulai dengan peserta didik dihadapkan pada teks dengan
genre yang sama namun bervariasi dalam fungsi sosial dan unsur
kebahasaan sehingga menimbulkan kebingungan, kemudian dilanjutkan
untuk tidak memberi generalisasi, agar timbul keinginan untuk
menyelidiki alasan penulis atau penutur menggunakan unsur kebahasaan
yang berbeda, sehingga dapat mengetahui perbedaan fungsi sosial dari
teks-teks tersebut. Disamping itu pendidik harus menyiapkan instruksi
yang jelas untuk penugasan dalam setiap tahapan.
Selain itu pendidik dapat memulai kegiatan PBM dengan mengajukan
pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya yang
mengarah pada persiapan pemecahan masalah. Stimulasi pada tahap ini
berfungsi untuk menyediakan kondisi interaksi belajar yang dapat
mengembangkan dan membantu peserta didik dalam mengeksplorasi
bahan. Dalam hal ini Bruner memberikan stimulasi dengan menggunakan
teknik bertanya yaitu dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
dapat

menghadapkan

peserta

didik

pada

kondisi

internal

yang

mendorong eksplorasi. Dengan demikian seorang pendidik harus
menguasai teknik-teknik dalam memberi stimulus kepada peserta didik
agar tujuan mengaktifkan peserta didik untuk mengeksplorasi dapat
tercapai.
b) Menyiapkan pernyataan masalah
Setelah dilakukan stimulasi langkah selanjutya adalah pendidik memberi
kesempatan kepada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak
mungkin agenda-agenda masalah yang relevan dengan bahan pelajaran,
kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis
(jawaban sementara atas pertanyaan masalah) (Syah 2004:244).
Sedangkan menurut permasalahan yang dipilih itu selanjutnya harus
dirumuskan dalam bentuk pertanyaan, atau hipotesis, yakni pernyataan
(statement) sebagai jawaban sementara atas pertanyaan yang diajukan.
Memberikan kesempatan peserta didik untuk mengidentifikasi dan
menganalisa permasasalahan yang mereka hadapi, merupakan teknik
yang berguna dalam membangun peserta didik agar mereka terbiasa
untuk menemukan suatu masalah.
10
c) Mengumpulkan data
Ketika eksplorasi berlangsung pendidik juga memberi kesempatan
kepada para peserta didik untuk mengumpulkan informasi sebanyakbanyaknya yang relevan untuk membuktikan benar atau tidaknya
hipotesis (Syah, 2004:244). Dalam hal ini informasi ang dikumPada tahap
ini berfungsi untuk menjawab pertanyaan atau membuktikan benar
tidaknya hipotesis, dengan demikian peserta didik diberi kesempatan
untuk mengumpulkan (collection) berbagai informasi yang relevan,
membaca literatur, mengamati objek, wawancara dengan nara sumber,
melakukan uji coba sendiri dan sebagainya. Konsekuensi dari tahap ini
adalah peserta didik belajar secara aktif untuk menemukan sesuatu yang
berhubungan dengan permasalahan yang dihadapi, dengan demikian
secara tidak sengaja peserta didik menghubungkan masalah dengan
pengetahuan yang telah dimiliki
d) Mengolah Data
Menurut

Syah

(2004:244)

pengolahan

data

merupakan

kegiatan

mengolah data dan informasi yang telah diperoleh para peserta didik
baik melalui wawancara, observasi, dan sebagainya, lalu ditafsirkan.
Semua informai hasil bacaan, wawancara, observasi, dan sebagainya,
semuanya diolah, diacak, diklasifikasikan, ditabulasi, bahkan bila perlu
dihitung

dengan

cara

tertentu

serta

ditafsirkan

pada

tingkat

kepercayaan tertentu (Djamarah, 2002:22). Data processing disebut juga
dengan pengkodean coding/ kategorisasi yang berfungsi sebagai
pembentukan konsep dan generalisasi. Dari generalisasi tersebut peserta
didik akan mendapatkan pengetahuan baru tentang alternatif jawaban/
penyelesaian yang perlu mendapat pembuktian secara logis
e) Memverifikasi data
Pada tahap ini peserta didik melakukan pemeriksaan secara cermat
untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan tadi
dengan temuan alternatif, dihubungkan dengan hasil data processing
(Syah, 2004: 244). Verifikasi menurut Bruner, bertujuan agar proses
belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan suatu konsep,
teori, aturan atau pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai
dalam kehidupannya. Berdasarkan hasil pengolahan dan tafsiran, atau
informasi yang ada, pernyataan atau hipotesis yang telah dirumuskan
11
terdahulu itu kemudian dicek, apakah terjawab atau tidak, apakah
terbukti atau tidak
f) Menarik kesimpulan
Tahap generalisasi/ menarik kesimpulan adalah proses menarik sebuah
kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua
kejadian atau masalah yang sama, dengan memperhatikan hasil
verifikasi

(Syah,

2004:

244).

Berdasarkan

hasil

verifikasi

maka

dirumuskan prinsip-prinsip yang mendasari generalisasi. Setelah menarik
kesimpulan peserta didik harus memperhatikan proses generalisasi yang
menekankan pentingnya penguasaan pelajaran atas makna dan kaidah
atau prinsip-prinsip yang luas yang mendasari pengalaman seseorang,
serta pentingnya proses pengaturan dan generalisasi dari pengalamanpengalaman itu.
Pemilihan model discovery learning memerlukan persyaratan pendukung untuk
mereduksi kelemahan yang sering ditemukan, antara lain:
a) Secara klasikal peserta didik memiliki kecerdasan/kecakapan awal yang
lebih dengan keterampilan berbicara dan menulis lebih baik. Bagi
peserta didik yang kurang pandai, akan mengalami kesulitan abstrak
atau berfikir atau mengungkapkan hubungan antara konsep-konsep,
yang tertulis atau lisan, sehingga pada gilirannya akan menimbulkan
frustasi.
b) Jumlah peserta didik tidak terlalu banyak, karena untuk melakukan
pembelajaran jumlah peserta didik yang banyak, karena membutuhkan
waktu yang lama untuk membantu mereka menemukan teori atau
pemecahan masalah lainnya.
c) Pemilihan materi dengan kompetensi dominan pada pemahaman.
d) Perlu fasilitas memadai seperti sumber, media, dan peralatan
pembelajaran.
Manfaat pemilihan model discovery learning antara lain:
a) Membantu

peserta

didik

untuk

memperbaiki

dan

meningkatkan

keterampilan-keterampilan dan proses-proses kognitif. Usaha penemuan
merupakan kunci dalam proses ini, seseorang tergantung bagaimana
cara belajarnya.
b) Pengetahuan yang diperoleh besifat pribadi, dan ampuh karena
menguatkan pengertian, ingatan, dan transfer.

12
c) Menimbulkan rasa senang pada peserta didik, karena tumbuhnya rasa
penyelidikan dan berhasil.
d) Memungkinkan peserta didik berkembang dengan cepat dan sesuai
dengan dengan keecepatannya sendiri.
e) Menyebabkan peserta didik mengarahkan kegiatan belajarnya dengan
melibatkan akal dan motivasinya.
f) Membantu

peserta

didik

memperkuat

konsep

dirinya,

karena

memperoleh kepercayaan diri bekerjasama dengan yang lainnya.
g) Membantu peserta didik menghilangkan keraguan karena mengarah
pada

kebenaran

yang

final

yang

dialami

dalam

keterlitbatan

kegiatannya.
h) Mendorong peserta didik berfikir secara intuitif, inisiatif, dalam
merumuskan hipotesis.
i) Dapat mengembangkan bakat, motivasi, dan keingintahuan.
j) Kemungkinan peserta didik belajar dengan memanfaatkan belajar dari
berbagai jenis sumberbelajar.
(2) Project Based Learning
a) Langkah Pembelajaran Menyiapkan pertanyaan atau penugasan projek
Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan
yang dapat memberi penugasan peserta didik dalam melakukan suatu
aktivitas. Mengambil topik yang sesuai dengan realitas dunia nyata dan
dimulai dengan sebuah investigasi mendalam. Guru diharapan berusaha
agar topik yang diangkat relevan untuk para peserta didik sesuai dengan
tuntusan kompetensi yang diharapkan. Penyiapan pertanyaan dapat
dilakukan di awal semester agar dapat dirancang kegiatan selanjutnya
yaitu mendesain perencanaan.
b) Mendesain perencanaan projek
Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara pendidik dan peserta
didik.

Dengan

demikian

peserta

didik

diharapkan

akan

merasa

“memiliki” atas proyek tersebut. Perencanaan berisi tentang aturan
main, pemilihan aktivitas yang dapat mendukung dalam menjawab
pertanyaan esensial, dengan cara mengintegrasikan berbagai subjek
yang mungkin, serta

mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses

untuk membantu penyelesaian proyek.
c) Menyusun Jadwal
13
Pengajar dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas
dalam menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap ini antara lain:
membuat timeline untuk menyelesaikan proyek,
membuat deadline penyelesaian proyek,
membawa peserta didik agar merencanakan cara yang baru,
membimbing peserta didik ketika mereka membuat cara yang
tidak berhubungan dengan proyek, dan
meminta peserta didik untuk membuat penjelasan (alasan)
tentang pemilihan suatu cara
d) Memonitor kegiatan dan perkembangan projek
Pengajar bertanggungjawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas
peserta didik selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan
dengan cara menfasilitasi peserta didik pada setiap roses. Dengan kata
lain pengajar berperan menjadi mentor bagi aktivitas peserta didik.
Agar mempermudah proses monitoring, dibuat sebuah rubrik yang dapat
merekam keseluruhan aktivitas yang penting.
e) Menguji hasil
Penilaian

dilakukan

untuk membantu pengajar

dalam mengukur

ketercapaian standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masingmasing peserta didik, memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman
yang sudah dicapai peserta didik, membantu pengajar dalam menyusun
strategi pembelajaran berikutnya.
f) Mengevaluasi kegiatan/pengalaman
Pada akhir proses pembelajaran, pengajar dan peserta didik melakukan
refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan.
Proses refleksi dilakukan baik secara individu maupun kelompok. Pada
tahap ini peserta didik diminta untuk mengungkapkan perasaan dan
pengalamanya selama menyelesaikan proyek. Pengajar dan peserta didik
mengembangkan diskusi dalam rangka memperbaiki kinerja selama
proses pembelajaran, sehingga pada akhirnya ditemukan suatu temuan
baru (new inquiry) untuk menjawab permasalahan yang diajukan pada
tahap pertama pembelajaran.
Persyaratan pendukung dan Manfaatnya Pemilihan model pembelajaran project
based learning memerlukan dukungan persyaratan untuk mereduksi kelemanan
yang sering terjadi, antara lain:

14
Peserta didik terbiasa dengan aktivitas pemecahan masalah, sehingga
projek tidak memakan waktu terlalu lama.
Dukungan sarana dan perasarana memadai termasuk perlatan belajar di
laboratorium.
Pengaturan waktu dan jadwal kegiatan yang terkontrol.
Perlunya kejelasan tugas dan hasil yang diharapkan dari kegiatan project.
Manfaat pemilihan model pembelajaran project based learning, antara lain:
Meningkatkan motivasi belajar peserta didik untuk belajar, mendorong
kemampuan mereka untuk melakukan pekerjaan penting, dan mereka perlu
untuk dihargai.
Mengembangkam kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah
dan berpikir kritis.
Mengembangkan keterampilan komunikasi, kolaborasi, dan pengelolaan
sumberdaya.
Memberikan pengalaman kepada peserta didik pembelajaran dan praktik
dalam mengorganisasi proyek, dan membuat alokasi waktu dan sumbersumber lain seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas.
Melibatkan para peserta didik untuk belajar mengambil informasi dan
menunjukkan pengetahuan yang dimiliki, kemudian diimplementasikan
dengan dunia nyata.
Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan, sehingga peserta didik
maupun pendidik menikmati proses pembelajaran.
(3) Problem Based Learning
a) Langkah Pembelajaran Mengorientasi peserta didik pada masalah
Pembelajaran dimulai dengan menjelaskan tujuan pembelajaran dan
aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan. Dalam penggunaan PBL, tahapan
ini sangat penting dimana guru harus menjelaskan dengan rinci apa yang
harus dilakukan oleh peserta didik dan juga oleh guru. serta dijelaskan
bagaimana guru akan mengevaluasi proses pembelajaran. Hal ini sangat
penting untuk memberikan motivasi agar peserta didikdapat mengerti
dalam pembelajaran yang akan dilakukan. Ada empat hal yang perlu
dilakukan dalam proses ini, yaitu :
Tujuan utama pembelajaran tidak untuk mempelajari sejumlah besar
informasi baru, tetapi lebih kepada belajar bagaimana menyelidiki
15
masalah-masalah penting dan bagaimana menjadi peserta didik yang
mandiri,
Permasalahan dan pertanyaan yang diselidiki tidak mempunyai
jawaban mutlak “benar“, sebuah masalah yang rumit atau kompleks
mempunyai banyak penyelesaian dan seringkali bertentangan,
Selama tahap penyelidikan (dalam pengajaran ini), peserta didik
didorong untuk mengajukan pertanyaan dan mencari informasi.
Peserta didik akan bertindak sebagai pembimbing yang siap
membantu, namun peserta didik harus berusaha untuk bekerja
mandiri atau dengan temannya, dan
Selama tahap analisis dan penjelasan, peserta didik akan didorong
untuk menyatakan ide-idenya secara terbuka dan penuh kebebasan.
Tidak ada ide yang akan menjadi bahan lelucon oleh peserta didik
atau teman sekelas. Semua peserta didik diberi peluang untuk
berperan serta pada penyelidikan dan menyampaikan ide-ide
mereka.
b) Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran.
Disamping

mengembangkan

keterampilan

memecahkan

masalah,

pembelajaran PBL juga mendorong peserta didik belajar berkolaborasi.
Pemecahan suatu masalah sangat membutuhkan kerjasama dan sharing
antar

anggota.

Oleh

sebab

itu,

guru

dapat

memulai

kegiatan

pembelajaran dengan membentuk kelompok-kelompok peserta didik
dimana masing-masing kelompok akan memilih dan memecahkan
masalah yang berbeda. Prinsip-prinsip pengelompokan peserta didik
dalam pembelajaran kooperatif dapat digunakan dalam konteks ini
seperti: kelompok harus heterogen, pentingnya interaksi antar anggota,
komunikasi yang efektif, adanya tutor sebaya, dan sebagainya. Peserta
didik sangat penting memonitor dan mengevaluasi kerja masing-masing
kelompok untuk menjaga kinerja dan dinamika kelompok selama
pembelajaran. Setelah peserta didik diorientasikan pada suatu masalah
dan telah membentuk kelompok belajar selanjutnya pendidik dan
peserta didik menetapkan subtopik-subtopik yang spesifik, tugas-tugas
penyelidikan, dan jadwal. Tantangan utama bagi pendidik pada tahap ini
adalah mengupayakan agar semua peserta didik aktif terlibat dalam
sejumlah kegiatan penyelidikan dan hasil-hasil penyelidikan ini dapat
16
menghasilkan

penyelesaian

terhadap

permasalahan

tersebut,

mengembangkan dan menyajikan hasil karya, serta memamerkannya.
Pendidik bertanggungjawab untuk melakukan pengawasan terhadap
aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek. Pengawasan
dilakukan dengan cara menfasilitasi peserta didik pada setiap proses.
Dengan kata lain pendidik berperan menjadi mentor bagi aktivitas
peserta didik. Agar mempermudah proses monitoring, dibuat sebuah
rubrik yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang penting
c) Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok
Penyelidikan adalah inti dari PBL. Meskipun setiap situasi permasalahan
memerlukan teknik penyelidikan yang berbeda, namun pada umumnya
tentu melibatkan karakter yang identik, yakni pengumpulan data dan
eksperimen, berhipotesis dan penjelasan, dan memberikan pemecahan.
Pengumpulan data dan eksperimentasi merupakan aspek yang sangat
penting. Pada tahap ini, pendidik harus mendorong peserta didik untuk
mengumpulkan data dan melaksanakan eksperimen (mental maupun
aktual)

sampai

mereka

betul-betul

memahami

dimensi

situasi

permasalahan. Tujuannya adalah agar peserta didik mengumpulkan
cukup informasi untuk menciptakan dan membangun ide mereka sendiri.
Pendidik membantu peserta didik untuk mengumpulkan informasi
sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber, dan pendidik seharusnya
mengajukan pertanyaan pada peserta didik untuk berifikir tentang
masalah dan ragam informasi yang dibutuhkan untuk sampai pada
pemecahan masalah yang dapat dipertahankan. Setelah peserta didik
mengumpulkan cukup data dan memberikan permasalahan tentang
fenomena yang mereka selidiki, selanjutnya mereka mulai menawarkan
penjelasan dalam bentuk hipotesis, penjelesan, dan pemecahan. Selama
pengajaran pada fase ini, guru mendorong peserta didik untuk
menyampikan semua ide-idenya dan menerima secara penuh ide
tersebut. Guru juga harus mengajukan pertanyaan yang membuat
peserta didik berfikir tentang kelayakan hipotesis dan solusi yang
mereka buat serta tentang kualitas informasi yang dikumpulkan.
d) Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya
Tahap penyelidikan diikuti dengan menciptakan artifak (hasil karya) dan
pameran. Artifak lebih dari sekedar laporan tertulis, namun bisa suatu
video, tape (menunjukkan situasi masalah dan pemecahan yang
17
diusulkan), model (perwujudan secara fisik dari situasi masalah dan
pemecahannya), program komputer, dan sajian multimedia. Tentunya
kecanggihan artifak sangat dipengaruhi tingkat berfikir peserta didik.
Langkah selanjutnya adalah mempamerkan hasil karyanya dan pendidik
berperan sebagai organisator pameran. Akan lebih baik jika dalam
pemeran ini melibatkan peserta didik-peserta didik lainnya, para
pendidik, para orang tua, dan lainnya yang dapat menjadi “penilai” atau
memberikan umpan balik.
e) Analisis dan Evaluasi Proses Pemecahan Masalah
Fase ini merupakan tahap akhir dalam PBL. Fase ini dimaksudkan untuk
membantu peserta didik menganalisis dan mengevaluasi proses mereka
sendiri dan keterampilan penyelidikan dan intelektual yang mereka
gunakan.

Selama

fase

ini

guru

meminta

peserta

didik

untuk

merekonstruksi pemikiran dan aktivitas yang telah dilakukan selama
proses kegiatan belajarnya.
Langkah-Langkah Pemilihan Model Pembelajaran
Pemilihan model pembelajaran (discovery learning, project based learning, atau
problem based learning) sebagai pelaksanaan pendekatan saintifik pembelajaran
memerlukan analisis yang cermat sesuai dengan karakteristik kompetensi dan
kegiatan

pembelajaran

dalam

silabus.

Pemilihan

model

pembelajaran

mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
(1) Karakteristik pengetahuan yang dikembangkan menurut kategori faktual,
konseptual, dan prosedural. Pada pengetahuan faktual dan konsepetual
dapat dipilih discovery learning, sedangkan pada pengetahuan prosedural
dapat dipilih project based learning dan problem based learning.
(2) Karakteristik keterampilan yang tertuang pada rumusan kompetensi dasar
dari KI- 4. Pada keterampilan abstrak dapat dipilih discovery learning dan
problem based learning, sedangkan pada keterampilan konkrit dapat dipilih
project based learning.
(3) Pemilihan

ketiga

model

tersebut

mempertimbangkan

sikap

yang

dikembangkan, baik sikap religious (KI-1) maupun sikap sosial (KI-2)

18
Berikut contoh matrik pemilihan model yang dapat digunakan sesuai dengan dimensi
pengetahuan dan keterampilan.
Dimensi Pengetahuan
Abstrak

Dimensi Keterampilan
Konkrit

Faktual

Discovery Learning

Discovery Learning

Konseptual

Discovery Learning

Discovery Learning

Prosedural

Discovery Learning

Discovery

Problem Based Learning

Problem Based Learning

Discovery Learning Project

Discovery Learning Project

Based Lerning

Based Lerning

Problem Based Learning

Problem Based Learning

Metakognitif

Learning

B. Penilaian Autentik
Penilaian yang dikembangkan dalam pelaksanaan kurikulum 2013 lebih ditekankan
pada penilaian autentik yaitu penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk
menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran
(Permendikbud No. 66 Tahun 2013). Penilaian yang dilakukan pendidik tidak hanya
berbasis pada hasil belajar tetapi juga pada prosesnya. Konsep penilaian autentik
(Munif Chatib) adalah kemampuan anak dinilai berdasar perkembangan hasil anak itu
sendiri yang berbasis proses, bukan pada akhir pembelajaran serta tidak hanya ranah
kognitif , namun juga ranah psikomotorik dan afektif .
Dalam pembelajaran bahasa Inggris dengan penilaian autentik, pendidik dapat
menggunakan berbagai kegiatan untuk mengecek pemahaman peserta didik bahwa
peserta didik yang

belajar

bahasa asing memerlukan berbagai cara untuk

mendemonstrasikan pemahaman mereka atas konsep-konsep yang telah mereka
pelajari (Moir, 2005). O'Malley dan Pierce School Library Media Activities Monthly
(1998) memberikan contoh-contoh penilaian autentik yakni tindakan peserta didik
yang harus dapat diamati dan didokumentasikan:
1. Oral Interviews: Pendidik bertanya kepada peserta didik tentang jati diri,
kegiatan yang dilakukan, bacaan, dan hal-hal minat lainnya.
2. Story or Text Retelling: Peserta didik menceritakan ulang gagasan pokok atau
informasi rinci pilihan yang didapat pada waktu membaca atau menyimak.
3. Writing Samples: Peserta didik membuat tulisan naratif, ekspositori, persuasif,
atau bentuk tulisan lainnya.

19
4. Projects/Exhibitions: Peserta didik bekerja dengan peserta didik lain dalam satu
tim membuat suatu karya yang menggunakan multimedia, presentasi lisan dan
tulis, serta pameran.
5. Experiments/Demonstrations: Peserta

didik

mendokumentasikan

rangkaian

pengalaman, mengilustrasikan prosedur, menampilkan langkah-langkah untuk
menyelesaikan suatu tugas, dan mendokumentasikan hasil-hasil tindakannya.
6. Constructed-Response Items: Peserta didik memberikan respon atau jawaban
atas pertanyaan terbuka dalam bentuk tulisan.
7. Teacher Observations: Pendidik mengamati dan mendokumentasikan perhatian
dan interaksi peserta didik di dalam kelas, respon mereka terhadap materi
pembelajaran, dan kerjasama dengan peserta didik lainnya.
8. Portfolios: Koleksi pekerjaan peserta didik yang terfokus untuk menunjukkan
tingkat kemajuan hasil belajar peserta didik dari waktu ke waktu.
C. Penilaian Hasil Belajar Bahasa Inggris
Penilaian autentik (penilaian alternatif atau penilaian informal) adalah penilaian dan
instrumen asesmen yang memberikan kesempatan luas kepada peserta didik untuk
menerapkan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang sudah dimilikinya dalam
bentuk tugas seperti membaca dan menulis dalam dunia nyata dan di sekolah,
presentasi, mengamati, survey, project, makalah, membuat multi media, membuat
karangan atau diskusi kelas. Tujuannya adalah untuk menilai berbagai jenis
kemampuan berbahasa dalam konteks yang hampir mendekati situasi nyata. Sebagai
contoh, penilaian autentik meminta peserta didik untuk membaca teks autentik,
menulis untuk tujuan autentik tentang topik-topik yang bermakna, dan terlibat dalam
tugas-tugas literasi yang autentik seperti mendiskusikan buku cerita pendek, membuat
jurnal, menulis surat, dan menyunting teks sesuai dengan struktur dan fungsi
sosialnya. Materi maupun tugas penilaian harus dibuat senatural mungkin. Selain itu
penilaian autentik menghargai kemampuan berfikir dan proses pembelajaran serta
hasil akhir dari proses pembelajaran itu.
Berdasarkan tugas yang telah ditentukan tersebut, pendidik perlu menyusun rubrik
penskoran dan daftar cek pengamatan untuk mengetahui aspek apa saja yang perlu
dilakukan oleh peserta didik dan apakah peserta didik telah melakukan pekerjaan
dengan baik.
Berikut ini 5 dimensi dari penilaian autentik menurut Gulikers, Bastiaens, & Kirschner
(2004).

20
(1) Bentuk penilaian harus relevan dan mempresentasikan pengetahuan dan
keterampilan yang peserta didik harus pelajari.
(2) Lingkungan fisik harus mempresentasikan bagaimana keterampilan berbahasa
betul-betul digunakan.
(3) Konteks sosial

harus mempresentasikan bagaimana keterampilan berbahasa

akan digunakan.
(4) Hasil penilaian harus termasuk unjuk kerja yang dibutuhkan dari peserta didik.
(5) Kreteria penilaian harus didasarkan pada level unjuk kerja yang ditentukan
dalam kompetensi dasar.
Berikut ini beberapa alternatif penilaian autentik dalam pembelajaran bahasa
Inggris.
(1) KINERJA
Melakukan monolog
Bermain Peran
Simulasi
Presentasi
(2) OBSERVASI:
Sasaran penilaian Sikap
Sasaran penilaian Pengetahuan
Sasaran penilaian Keterampilan
(3) PORTOFOLIO
Kumpulan karya peserta didik yang mencerminkan hasil atau capaian belajar
berupa rekaman penggunaan ungkapan dan skrip percakapan.
Kumpulan hasil tes dan latihan.
Catatan penilaian diri dan penilaian sejawat, berupa komentar atau cara
penilaian lainnya.
(4) PENILAIAN DIRI
Bentuk: diary, jurnal, format khusus.
(5) PENILAIAN SEJAWAT
Bentuk: format khusus, komentar, atau bentuk penilaian lain.

21
BAB III
ANALISIS KOMPETENSI
A. Prosedur Analisis
Kurikulum berbasis kompetensi menekankan pada pencapaian kompetensi yang
dirumuskan dalam standar kompetensi lulusan, komptensi inti dan kompetensi
dasar.Oleh karena itu fokus pertama dan utama bagi guru dalam menyiapkan
pembelajaran adalah melakukan analisis pada ketiga kompetensi itu. Dari analisis
itulah akan diperoleh penjabaran materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan
penilaian yang diperlukan.
Standar kompetensi lulusan adalah muara utama pencapaian yang dituju semua mata
pelajaran pada jenjang tertentu.Sedangkan kompetensi inti adalah pijakan pertama
pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada tingkat kompetensi tertentu.
Penjabaran kompetensi inti untuk tiap mata pelajaran tersaji dalam rumusan
kompetensi dasar.
Rumusan standar kompetensi lulusan seperti yang tercantum pada Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 tahun 2013 untuk tingkat SMA adalah sebagai
berikut.
Dimensi
Sikap

Pengetahuan

Keterampilan

Kualifikasi Kemampuan
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,
berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia
Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,dan
metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi,seni, dan
budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan
kejadian.
Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif
dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari
yang dipelajari di sekolah secara mandiri.

Kompetensi inti tingkat SMA terdiri atas dua tingkatan, yaitu tingkat kompetensi ke
lima yang mencakup kelas X dan kelas XI, dan tingkat kompetensi ke enam untuk kelas
XII. Rumusan kompetensi yang relevan bagi kelas X sesua Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi adalah sebagai berikut.
Kompetensi

Deskripsi Kompetensi

Sikap Spiritual
Sikap Sosial

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan

Pengetahuan

22
Kompetensi

Keterampilan

Deskripsi Kompetensi
faktual,
konseptual,
prosedural,
dan
metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara
efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda
sesuai dengan kaidah keilmuan

Hubungan empat kompetensi inti dalam lingkup standar kompetensi lulusan adalah
sebagai berikut.

Prosedur analisis kompetensi inti (KI) dilakukan dengan langkah sebagai berikut.
(1) Melakukan linierisasi kompetensi dasar dari KI 3 dan KI 4 sesuai materi pokok.
TABEL 1: Linierisasi Kompetensi Dasar dari KI3 dan KI4
Kompetensi Dasar
(KI 3)
3.1 Menganalisis

Kompetensi Dasar
(KI 4)
4.1 Menyusun teks lisan

Materi Pokok (Dalam Silabus)
Teks lisan dan tulis sederhana,

fungsi sosial,

dan tulis sederhana,

untuk memaparkan, menanyakan,

struktur teks,

untuk memaparkan,

dan merespons pemaparan jati

dan unsur

menanyakan, dan

diri

23
Kompetensi Dasar
(KI 3)
kebahasaan dari

Kompetensi Dasar
(KI 4)
merespon

Materi Pokok (Dalam Silabus)
Fungsi sosial

teks pemaparan

pemaparan jati diri,

Menjalin hubungan dengan

jati diri, sesuai

dengan

pendidik, teman dan orang lain.

dengan konteks

memperhatikan

penggunaannya.

fungsi sosial,

My name is... I’m ... I live in ...

struktur teks, dan

I have … I like …. dan

unsur kebahasaan,

semacamnya

secara benar dan
sesuai dengan
konteks.

Ungkapan

Unsur kebahasaan:
(1) Kata terkait dengan hubungan
kekeluargaan dan
kekerabatan, profesi
pekerjaan, hobi.
(2) Kata kerja dalam simple
present tense: be, have dalam
simple present tense.
(3) Kata tanya What? Who? Which?
(4) Ucapan, tekanan kata,
intonasi, ejaan, tulisan tangan
yang rapi.
(5) Rujukan kata.
Topik:
Keteladanan tentang perilaku
terbuka, menghargai perbedaan,
perdamaian.

3.2. Menganalisis

4.2. Menyusun teks lisan

Teks lisan dan tulis untuk

fungsi sosial,

dan tulis untuk

memuji bersayap (extended)

struktur teks,

mengucapkan dan

serta responsnya.

dan unsur

merespon pujian

Fungsi sosial:

kebahasaan

bersayap, dengan

Menjaga hubungan interpersonal

pada ungkapan

memperhatikan

dengan pendidik, teman dan

memuj

fungsi sosial,

orang lain.

ibersayap serta

struktur teks, dan

Ungkapan:

responnya,

unsur kebahasaan

“Excellent! You really did it well,

sesuai dengan

yang benar dan

Tina.” “That’s nice, Anisa. I

24
Kompetensi Dasar
(KI 3)
konteks

Kompetensi Dasar
(KI 4)
sesuai konteks.

penggunaannya

Materi Pokok (Dalam Silabus)
really like it.” “It was great. I
like it, thank you.”

.
Unsur kebahasaan:
Ucapan, tekanan kata, intonasi.
3.3. Menganalisis

4.3. Menyusun teks lisan

Teks lisan dan tulis untuk

fungsi sosial,

dan tulis untuk

menunjukkan perhatian (care).

struktur teks,

mengucapkan dan

Fungsi sosial:

dan unsur

merespon ungkapan

Menjaga hubungan interpersonal

kebahasaan

perhatian (care),

dengan pendidik, teman dan

pada ungkapan

dengan

orang lain.

menunjukan

memperhatikan

Ungkapan:

perhatian

fungsi sosial,

Ungkapan untuk memberi

(care), serta

struktur teks, dan

perhatian dan cara

responnya,

unsur kebahasaan,

meresponsnya: You look pale .

sesuai dengan

yang benar dan

Are you OK? Not, really. I’ve got

konteks

sesuai konteks.

a headache.

penggunaannya

Unsur kebahasaan:

.

Ucapan, tekanan kata, intonasi.

3.4. Menganalisis

4.4. Menyusun teks lisan

Teks lisan dan tulis pernyataan

fungsi sosial,

dan tulis untuk

dan pertanyaan tentang niat

struktur teks,

menyatakan dan

melakukan sesuatu

dan unsur

menanyakan

Fungsi Sosial:

kebahasaan

tentang niat

untuk

melakukan sesuatu,

menyatakan

dengan

I’d like to tell my name. I will

dan

memperhatikan

tell him about my job. I’m

menanyakan

fungsi sosial,

going to introduce my friend.

tentang niat

struktur teks, dan

melakukan

unsur kebahasaan,

sesuatu, sesuai

yang benar dan

.., I’m going to ...; tata bahasa,

dengan konteks

sesuai konteks.

ucapan, tekanan kata, intonasi,

Menyatakan rencana
Struktur Teks:

Unsur Kebahasaan:
Kata kerja I’d like to .., I will

25
Kompetensi Dasar
(KI 3)
penggunaannya

Kompetensi Dasar
(KI 4)

Materi Pokok (Dalam Silabus)
ejaan, tanda baca, tulisan

.

tangan dan cetak yang jelas dan
rapi.

3.5. Menganalisis

4.5. Menyusun teks lisan

Teks lisan dan tulis untuk

fungsi sosial,

dan tulis untuk

mengucapkan dan

struktur teks,

mengucapkan dan

meresponsucapan selamat

dan unsur

merespon ucapan

bersayap (extended).

kebahasaan

selamat bersayap

Fungsi Sosial:

dari ungkapan

(extended), dengan

Menjaga hubungan interpersonal

ucapan selamat

memperhatikan

dengan pendidik, teman, dan

bersayap,

tujuan, struktur

orang lain.

sesuai dengan

teks, dengan

konteks

memperhatikan

Ungkapan baku dari sumber-

penggunaannya

tujuan, struktur

sumber autentik.

.

teks, dan unsur

Unsur kebahasaan:

Struktur teks:

kebahasaan, secara

(1) Kata dan tata bahasa baku.

benar dan sesuai

(2) Ejaan dan tulisan tangan dan

dengan konteks.

cetak yang jelas dan rapi.
(3) Ucapan, tekanan kata,
intonasi, ketika
mempresentasikan secara
lisan.
Topik:
Keteladanan tentang perilaku
peduli dan cinta damai.

3.6. Menganalisis

4.6. Menyusun teks lisan

Tindakan/kejadian yang

fungsi sosial,

dan tulis untuk

dilakukan/terjadi di waktu

struktur teks,

menyatakan dan

lampau yang merujuk waktu

dan unsur

menanyakan

terjadinya dan yang merujuk

kebahasaan

tentang

pada kesudahannya

pada

tindakan/kejadian

(Past Simple dan Present Perfect

pernyataan dan

yang

Tense)

pertanyaan

dilakukan/terjadi di

Fungsi sosial:

26
Kompetensi Dasar
(KI 3)
tindakan/kejad

Kompetensi Dasar
(KI 4)
waktu lampau yang

Materi Pokok (Dalam Silabus)
Menyatakan dan menanyakan

ian yang

merujuk waktu

tentang tindakan/kejadian yang

dilakukan/terj

terjadinya dengan

dilakukan/terjadi di waktu

adi di waktu

yang merujuk pada

lampau yang merujuk waktu

lampau yang

kesudahannya,

terjadinya dan yang merujuk

merujuk waktu

dengan

pada kesudahannya.

terjadinya

memperhatikan

dengan yang

fungsi sosial,

I hollered farewells to my

merujuk pada

struktur teks, dan

friends and poured myself into

kesudahannya,

unsur kebahasaan,

the car.

sesuai dengan

yang benar dan

My friend has already prepared

konteks

sesuai konteks.

everything.

penggunaannya

Struktur teks:

Unsur kebahasaan:

.

(1) Past Simple, Present Perfect
(2) Tata bahasa, ucapan, tekanan
kata, intonasi, ejaan, tanda
baca, tulisan tangan dan cetak
yang jelas dan rapi.
Topik:
Berbagai hal terkait dengan
interaksi antara pendidik dan
peserta didik selama proses
pembelajaran, di dalam maupun
di luar kelas.

3.7. Menganalisis

4.8. Menangkap makna

Teks deskriptif lisan dan tulis,

fungsi sosial,

dalam teks

sederhana, tentang orang,

struktur teks,

deskriptif lisan dan

tempat wisata, dan bangunan

dan unsur

tulis sederhana.

bersejarah terkenal.

kebahasaan

4.9. Menyunting teks

Fungsi sosial:

pada teks

deskriptif lisan dan

Membanggakan, mengenalkan,

deskriptif

tulis, sederhana,

mengidentifikasi, memuji,

sederhana

tentang orang,

mengritik, mempromosikan,

tentang orang,

tempat wisata, dan

dsb.

tempat wisata,

bangunan

Struktur teks:

27
Kompetensi Dasar
(KI 3)
dan bangunan

Kompetensi Dasar
(KI 4)
bersejarah

Materi Pokok (Dalam Silabus)
(1) Penyebutan nama orang,

bersejarah

terkenal, dengan

tempat wisata, dan bangunan

terkenal, sesuai

memperhatikan

bersejarah terkenal dan nama

dengan konteks

fungsi sosial,

bagian-bagiannya yang dipilih

penggunaannya.

struktur teks, dan

untuk dideskripsikan

unsur kebahasaan

(2) Penyebutan sifat orang,

yang benar dan

tempat wisata, dan bangunan

sesuai konteks.

bersejarah terkenal dan

4.10. Menyusun teks
deskriptif lisan dan

bagiannya, dan
(3) Penyebutan tindakan dari

tulis sederhana

atau terkait dengan orang,

tentang orang,

tempat wisata, dan bangunan

tempat wisata, dan

bersejarah terkenal.

bangunan

yang semuanya sesuai dengan

bersejarah terkenal,

fungsi sosial yang hendak dicapai.

dengan
memperhatikan

Unsur kebahasaan:
(1) Kata benda yang terkait

tujuan, struktur

dengan orang, tempat wisata,

teks, dan unsur

dan bangunan bersejarah

kebahasaan, secara

terkenal.

benar dan sesuai

(2) Kata sifat yang terkait dengan

dengan konteks.

orang, tempat wisata, dan
bangunan bersejarah terkenal
(3) Ejaan dan tulisan tangan dan
c etak yang jelas dan rapi
(4) Ucapan, tekanan kata,
intonasi, ketika
mempresentasikan secara
lisan.
(5) Rujukan kata
Topik:
Keteladanan tentang perilaku
toleran, kewirausahaan,
nasionalisme, percaya diri.

28
Kompetensi Dasar
(KI 3)
3.8. Menganalisis

Kompetensi Dasar
(KI 4)
4.11. Menangkap makna

Materi Pokok (Dalam Silabus)
Teks tulis berbentuk

fungsi sosial,

pemberitahuan

announcement (pemberitahuan)

struktur teks,

(announcement).

Fungsi sosial:

dan unsur

4.12. Menyusun teks

Memberikan informasi dengan

kebahasaan dari

tulis

atau tanpa perintah atau

teks

pemberitahuan

petunjuk yang harus diikuti,

pemberitahuan

(announcement),

untuk memperlancar informasi

(announcement)

sangat pendek dan

antara pendidik, peserta didik,

, sesuai dengan

sederhana, dengan

kepala sekolah, dan staf

konteks

memperhatikan

administrasi

penggunaannya.

fungsi sosial,

Struktur Teks:

struktur teks, dan

Ungkapan yang lazim digunakan

unsur kebahasaan

dalam teks announcement di

yang benar dan

media massa maupun di

sesuai konteks.

internet, secara urut dan
runtut.
Unsur kebahasaan:
Kosa kata , tata bahasa,
ucapan, rujukan kata, tekanan
kata, intonasi, ejaan, dan tanda
baca yang tepat, dengan
pengucapan yang lancar dan
penulisan dengan tulisan tangan
atau cetak yang jelas dan rapi.
Multimedia:
Layout, dekorasi, yang membuat
tampilan teks lebih menarik.

3.9. Menganalisis

4.13. Menangkap makna

Teks recount lisan dan tulis,

fungsi sosial,

dalam teks recount

sederhana, tentang pengalaman

struktur teks,

lisan dan tulis

/kegiatan/ kejadian/peristiwa.

dan unsur

sederhana.

Fungsi sosial:

kebahasaan
pada teks

4.14. Menyusun teks
recount lisan dan

Meneladani, membanggakan,
bertindak teratur, teliti dan

29
Kompetensi Dasar
(KI 3)
recount

Kompetensi Dasar
(KI 4)
tulis sederhana

Materi Pokok (Dalam Silabus)
disiplin, melaporkan.

sederhana

tentang

Struktur:

tentang

pengalaman/

a. Menyebutkan tindakan/

pengalaman/ke

kegiatan/kejadian/

peristiwa/kejadian secara

jadian/peristiw

peristiwa, dengan

umum

a, sesuai

memperhatikan

dengan konteks

fungsi sosial,

kejadian/peristiwa secara

penggunaannya

struktur teks, dan

kronologis, dan runtut.

.

unsur kebahasaan,

c. Jika perlu, ada kesimpulan

secara benar dan

b. Menyebutkan urutan tindakan/

umum.

sesuai dengan

Unsur kebahasaan:

konteks.

(1) Kata-kata terkait dengan
perjuangan hidup,
profesionalisme dalam
bekerja, kejadian/peristiwa
lampau.
(2) Penyebutan kata benda.
(3) Ejaan dan tulisan tangan dan
cetak yang jelas dan rapi.
(4) Ucapan, tekanan kata,
intonasi, ketika
mempresentasikan secara
lisan.
(5) Rujukan kata
Topik:
Keteladanan tentang perilaku
kewirausahaan, daya juang,
percaya diri, tanggung jawab,
disiplin.

3.9. Menganalisis

4.15. Menangkap makna

Teks naratif lisan dan tulis

fungsi sosial,

teks naratif lisan

berbentuk legenda sederhana.

struktur teks,

dan tulis berbentuk

Fungsi sosial:

dan unsur

legenda, sederhana

kebahasaan

Meneladani nilai-nilai moral,
cinta tanah air, menghargai

30
Kompetensi Dasar
(KI 3)
pada teks

Kompetensi Dasar
(KI 4)

Materi Pokok (Dalam Silabus)
budaya lain.

naratif

Struktur:

sederhana

a. Pengenalan tokoh dan

berbentuk

setting.

legenda

b. Komplikasi terhadap tokoh

rakyat, sesuai

utama.

dengan

c. Solusi dan akhir cerita.

konteks

Unsur kebahasaan:

penggunaann

(1) Kata-kata terkait karakter,

ya.

watak, dan setting dalam
legenda.
(2) Modal auxiliary verbs.
(4) Ejaan dan tulisan tangan dan
cetak yang jelas dan rapi.
(5) Ucapan, tekanan kata,
intonasi, ketika
mempresentasikan secara
lisan.
(6) Rujukan kata
Topik:
Keteladanan tentang perilaku dan
nilai-nilai luhur dan budaya.

3.11. Menyebutkan
fungsi sosial

4.16. Menangkap makna
lagu sederhana.

Lagu sederhana
Fungsi sosial:

dan unsur

Menghibur, mengungkapkan

kebahasaan

perasaan, mengajarkan pesan

dalam lagu.

moral
Unsur kebahasaan:
(1) Kata, ungkapan, dan tata
bahasa dalam karya seni
berbentuk lagu.
(2) Ejaan dan tulisan tangan dan
cetak yang jelas dan rapi.
(3) Ucapan, tekanan kata,

31
Kompetensi Dasar
(KI 3)

Kompetensi Dasar
(KI 4)

Materi Pokok (Dalam Silabus)
intonasi, ketika
mempresentasikan secara lisan
Topik:
Keteladanan tentang perilaku
yang menginspirasi.

(2) Mengembangkan kompetensi dasar dari KI 3 dan materi pokok (silabus) menjadi
materi pembelajaran yang terdiri atas fakta, konsep, prinsip, dan prosedur.
(3) Mengembangkan kompetensi dasar dari KI 4 menjadi indikator keterampilan yang
terkait dengan fakta, konsep, prinsip, dan prosedur. Tahapan penyusunan indikator
dari tingkat yang terendah sampai tertinggi, yaitu mengamati, menanya,
mengeksplorasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan.
(4) Mengembangkan alternatif pembelajaran mulai dari mengamati, menanya,
mengeksplorasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan yang diperlukan untuk
mengembangkan sikap sosial dan sikap religius.
(5) Menyusun indikator sikap dari KI 2 dan KI 1 yang relevan.
(6) Merancang penilaian yang diperlukan.
(7)
Prosedur analisis dapat diilustrasikan dengan diagram berikut ini.
Materi Pokok
(Silabus)

Materi
Pembelajaran
Fakta,
Konsep,
Prinsip, dan
Prosedur

Penilaian
(Silabus)

Alternatif
Kegiatan
Pembelajaran:
Mengamati,
Menanya,
Mengeksplorasi
, Mengasosiasi,
dan
Mengomunikas
ikan

Indikator
Sikap,
Pengetahuan,
dan
Keterampilan
untuk
Penilaian

Lulusan yang :
Cerdas,
Kreatif,
Produktif,
dan
Bertanggung
jawab

Pembelajaran
(Silabus)

32
A. Mengembangkan Materi pembelajaran
Pengembangan materi pembelajaran merujuk pada materi pembelajaran dalam
silabus dan kompetensi dasar pada kompetensi inti ke tiga (pengetahuan).
Penjabaran materi pembelajaran tetap diperlukan untuk melihat linierisai dengan
kompetensi inti ke empat (keterampilan). Materi pembelajaran bahasa Inggris
dikembangkan menggunakan konsep genre sebagai dasar. Sehingga dirumuskan
konsisten, runut, dan menggambarkan tindakan komunikatif. Dengan demikian
materi pembelajaran bahasa Inggris untuk setiap jenis teks dapat secara konsisten
terdiri atas tiga unsur, yaitu (1) fungsi sosial, (2) struktur teks, dan (3) unsur
kebahasaan. Selain itu, materi pembelajaran bahasa Inggris akan sangat sulit
dipisahkan secara konkrit antara pengetahuan yang berupa fakta, konsep, prinsip
maupun prosedur. Hal ini disebabkan ketiga aspek genre yang harus dikuasai bisa
dikelompokkan pada dua tataran pengetahuan sekaligus, misalnya fungsi sosial teks
bisa berada pada tataran konsep maupun prinsip.
Hasil pengembangan materi pembelajaran dikelompokkan dalam empat kategori
yaitu:
(1) Fakta, merupakan teks yang dapat dilihat, didengar, dibaca, atau diamati.
Selain

itu pengetahuan faktual pada mata pelajaran bahasa Inggris juga

terkait dengan topik dan konteks.
(2) Konsep, merupakan ide yang mempersatukan fakta-fakta atau dengan kata lain
konsep

merupakan

suatu

penghubung

antara

fakta-fakta

yang

saling

berhubungan. Contoh konsep tentang teks deskriptif adalah teks yang
mempunyai berbagai fungsi sosial dalam kehidupan sehari-hari, dengan struktur
yang diawali dengan identifikasi dan diikuti deskrisi bagian-bagiannya, serta
dengan unsur kebahasaan kata benda dan kata sifat terkait orang, benda, dan
tempat.
(3) Prinsip, merupakan generalisasi tentang hubungan antara konsep-konsep yang
berkaitan. Prinsip bahasa bersifat holistik, sebab diawali dengan teks, bukan
dari kata perkata. Contoh pengetahuan yang merupakan prinsip adalah bentuk
kalimat, dan struktur teks.
(4) Prosedur, merupakan sederetan langkah yang bertahap dan sistematis dalam
menerapkan prinsip. Langkah prosedural merupakan bagian dari kompetensi
pada aspek keterampilan. Pada mata pelajaran bahasa Inggris, langkah
menyusun teks merupakan bagian tidak terpisahkan pada setiap materi materi
pembelajaran.

33
B. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran sepenuhnya diarahkan pada pengembangan ketiga ranah
yaitu ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara utuh/holistik, artinya
pengembangan ranah yang satu tidak bisa dipisahkan dengan ranah lainnya
Dengan

demikian

kegiatan

pembelajaran

dikembangkan

untuk

mencapai

kompetensi komunikatif yang tidak hanya bermakna menguasai keterampilam
berbicara, mendengarkan, membaca, dan menulis tetapi merupakan kemampuan
untuk melaksanakan fungsi sosial dengan menggunakan bahasa Inggris secara
trampil baik lisan maupun tulisan dengan sikap yang benar. Keterampilan
menggunakan bahasa Inggris tidak hanya berupa pembiasaan namun harus
mempunyai pemahaman akan tujuan komunikatif dan strategi penyampaiannya.
Untuk memberi kesempatan yang luas kepada peserta didik dalam mencapai
kompetensi komunikatif maka perlu melakukan langkah-langkah pembelajaran
yang menuntut partisipasi aktf peserta didik yaitu melalui pendekatan saintifik
dengan lima tahapan kegitan yaitu mengamati, menanya, mengeksplorasi,
mengasosiasi, dan mengomunikasikan
(1) Mengamati
Kegiatan yang dilakukan pada tahapan ini yaitu kegiatan yang memaksimalkan
pancaindra dengan cara melihat, mendengar, dan membaca, atau menonton.
Yang diamati adalah materi yang berbentuk fakta, konsep, dan prosedur. Materi
berbentuk fakta misalnya teks interpersonal/transaksional, teks khusus, teks
fungsional, dan unsur kebahasaan yang berupa bacaan, video, atau rekaman
suara. Sedangkan materi berbentuk konsep yaitu materi tentang fungsi sosial
dari teks-teks tersebut dan materi berbentuk prosedur adalah stuktur teks dari
masing-masing teks yang dibaca atau didengar. Jadi alternatif pembelajaran
untuk proses mengamati bisa berupa kegiatan mendengarkan/menonton video
percakapan, menonton film sederhana, dan membaca buku cerita, koran,
majalah, brosur, leaflets, banner dan poster berbahasa Inggris
(2) Menanya
Kegiatan menanya merupakan proses mengkonstruksi pengetahuan berupa
konsep yaitu menanya tentang fungsi sosial dari teks dan prosedur tentang
struktur teks melalui diskusi kelompok atau diskusi kelas. Pada proses menanya
harus dikembangkan rasa ingin tahu dan kemampuan berfikir kritis sehingga
akan muncul pertanyaan-pertanyaan pada level berfikir tingkat tinggi. Selain
itu proses menanya juga menuntut partisipasi aktif peserta didik. Agar proses
34
menanya dapat terlaksana dan mencapai tujuan, maka pendidik perlu
menyiapkan panduan bertanya berupa langkah-langkah yang harus dilewati
peserta didik sampai dapat mengajukan pertanyaan tentang ketiga aspek genre
yang diamati pada saat melakukan kegiatan-kegiatan dalam proses mengamati.
(3) Mencoba
Kegiatan mencoba atau mengeksplorasi adalah kegiatan untuk menginternalisasi
pengetahuan dan keterampilan yang baru saja diperoleh/dipelajari. Pada
proses ini peserta didik berlatih mengungkapkan hal-hal baru yang dipelajari
dan mencoba menggunakan kemampuan itu dalam dunia nyata, didalam/diluar
kelas melalui kegiatan simulasi, bermain peran, presentasi, diskusi dan bermain
game.
(4) Mengasosiasi
Kegiatan mengasosiasi atau menalar merupakan proses mengembangkan
kemampuan mengelompokkan dan membandingkan beragam ide dan peristiwa
untuk kemudian memasukannya menjadi penggalan memori. Pengalamanpengalaman yang sudah tersimpan di memori otak berelasi dan berinteraksi
dengan pengalaman sebelumnya yang sudah tersedia. Khusus untuk mata
pelajaran bahasa Inggris pada tahapan ini peserta didik dibimbing untuk
mengelompokkan dan membandingkan teks berdasarkan fungsi sosial, struktur
teks, dan unsur kebahasaan.
(5) Mengomunikasikan
Kegiatan mengomunikasikan ditujukan untuk mengembangkan kemampuan
menyajikan atau mempresentasikan semua pengetahuan dan keterampilan yang
sudah dikuasai dan yang belum baik secara lisan maupun secara tertulis. Pada
kegiatan ini tidak hanya pengetahuan dan keterampilan mengomunikasikan saja
yang disajikan tetapi juga permasalahan dan kesuksesan yang dialami selama
proses pembelajaran. Dengan demikian kegiatan ini menggambarkan secara
utuh kemampuan peserta didik dalam penguasaan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.

Sebaiknya

proses

mengomunikasikan

ini

disertai

dengan

penulisan jurnal belajar. Dengan demikian kegiatan yang dapat dilakukan untuk
proses mengomunikasikan antara lain mempresentasikan kemampuan secara
lisan di depan kelas dengan dan tanpa media presentasi, membuat laporan
secara tertulis, mempublikasikan hasil di majalah dinding kelas atau sekolah
serta memanfaatkan media komunikasi sosial seperti wechat, line, kakaotalk,
whatsup,

facebook,

tweeter

dan

e-mail

untuk

mempublikasikan

atau

melaporkan hasil belajar.
35
B. Hasil Analisis Kompetensi Dasar
1. Hasil Analisis Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
KI-1 :Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
1.1. Mensyukuri kesempatan dapat mempelajari bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar komunikasi internasional yang diwujudkan
dalam semangat belajar
KI-2:Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
2.1. Menunjukkan perilaku santun dan peduli dalam melaksanakan komunikasi interpersonal dengan guru dan teman.
2.2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam melaksanakan komunikasi transaksional dengan
guru dan teman.
2.3. Menunjukkkan perilaku tanggung jawab, peduli, kerjasama, dan cinta damai, dalam melaksanakan komunikasi fungsional
KI-3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI-4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

36
Kompetensi Dasar

Materi Pokok

3.1Menganalisis
fungsi sosial,
struktur teks, dan
unsur kebahasaan
dari teks pemaparan
jati diri, sesuai
dengan konteks
penggunaannya.

Teks lisan
dan tulis
sederhana,
untuk
memaparkan
,
menanyakan
, dan
merespon
pemaparan
jati diri

4.1 Menangkap
makna pemaparan
jati diri lisan dan
tulis.

4.2 Menyusun teks
lisan dan tulis
sederhana, untuk
memaparkan,
menanyakan, dan
merespon

Materi
Pembelajaran

Fakta

Alternatif
Pembelajaran

Mengamati
1. Mendengarkan
Ungkapan:
rekaman
My name is... I’m
percakapan
... I live in ... I
tentang jati diri
have … I like …
2. Menonton video
dan semacamnya
tentang
percakapan jati diri
Konsep
3. Membaca teks jati
Fungsi sosial:
diri pada kartu
nama, KTP, SIM,
menjalin
dsb.
hubungan
dengan guru,
Menanya
teman dan
1. Mempertanya-kan
orang lain
perbedaan antara
pemaparan jati diri
Prosedur
dalam bahasa
Unsur
Indonesia dan
kebahasaan:
dalam bahasa
Inggris.
(6)Kata terkait
dengan
2. Mempertanya-kan
hubungan
pengucapan dan isi
kekeluargaan
teks yang
dan
memaparkan jati
kekerabatan,

Aspek

Pengetahuan
Indikator

Keterampilan
Penilaian

Indikator

Penilaian

Santun, jujur,
disiplin, percaya diri,
bertanggung jawab,
kerjasama
Santun, disiplin, jujur,
tanggung jawab, percaya
diri

37
Kompetensi Dasar
pemaparan jati diri,
dengan
memperhatikan
fungsi sosial,
struktur teks, dan
unsur kebahasaan,
secara benar dan
sesuai dengan
konteks.

Materi Pokok

Materi
Pembelajaran
profesi
pekerjaan,
hobi.
(7)Kata kerja
dalam simple
present tense:
be, have
dalam simple
present tense
(8)Kata tanya
What? Who?
Which?
(9)Ucapan,
tekanan kata,
intonasi,
ejaan, tulisan
tangan yang
rapi
(10) Rujukan
kata

Alternatif
Pembelajaran

Aspek

Pengetahuan
Indikator

Keterampilan
Penilaian

Indikator

Penilaian

diri
3. Mempertanya- kan
kosakata dan cara
pengucapan-nya
tentang jati diri.
Mengeksplorasi:
1. pengucapan
kata/kalimat
2. memperkenal-kan
diri sendiri secara
lisan
3.menuliskan jati diri
4. mencari teks
contoh jati diri
Mengasosiasi
1. menganalisis
ungkapan
memaparkan jati
diri dengan
mengelompokannya
berdasarkan
penggunaan.
2. mendiskusikan
ungkapan
pemaparan jati diri
yang mereka

38
Kompetensi Dasar

Materi Pokok

Materi
Pembelajaran

Alternatif
Pembelajaran

Aspek

Pengetahuan
Indikator

Keterampilan
Penilaian

Indikator

Penilaian

temukan dari
sumber lain
3. memperoleh
balikan (feedback)
dari guru dan
teman tentang
fungsi sosial dan
unsur kebahasaan
dalam pemaparan
jati diri.
Mengkomunikasi-kan
1. mendemonstrasikan
penggunaan
pemaparan jati diri
secara lisan dan
tertulis
2. menuliskan
permasalahan
dalam
menggunakan
bahasa Inggris
untuk memaparkan
jati diri

39
Kompetensi Dasar

3.2. Menganalisis
fungsi sosial,
struktur teks,
dan unsur
kebahasaan
pada ungkapan
memuji
bersayap serta
responnya,
sesuai dengan
konteks
penggunaannya
.
4.3. Menyusun teks
lisan dan tulis
untuk
mengucapkan
dan merespon
pujian
bersayap,
dengan
memperhatika
n fungsi sosial,
struktur teks,
dan unsur
kebahasaan
yang benar dan
sesuai konteks.

Materi Pokok

Materi
Pembelajaran
Fakta

Teks lisan
dan tulis
untuk
memuji
bersayap
(extended)
serta
responnya

Ungkapan:

Alternatif
Pembelajaran

Aspek

Mengamati:
1. mendengarkan/me
nonton interaksi
memuji bersayap.

“Excellent! You
really did it well,
2. mengikuti interaksi
Tina.” “That’s
memuji bersayap.
nice, Anisa. I
really like it.” “It 3. menirukan model
interaksi memuji
was great. I like
bersayap
it, thank you,”
4. mengidentifikasi
ciri-ciri interaksi
Konsep
memuji bersayap
(fungsi sosial,
Fungsi sosial
struktur teks, dan
Menjaga
unsur kebahasaan).
hubungan
Menanya:
interpersonal
dengan guru,
Dengan bimbingan
teman dan
dan arahan guru,
orang lain.
siswa
mempertanyakan
Prosedur:
antara lain perbedaan
Unsur
antara berbagai
kebahasaan:
ungkapan memuji
Ucapan, tekanan
bersayap dalam
kata, intonasi
bahasa Inggris,
perbedaan ungkapan

Santun, disiplin, jujur,
tanggung jawab, percaya
diri, kerjasama

Pengetahuan
Indikator

Keterampilan
Penilaian

KD 3.2.
- Tes Tulis
1) mengide
ntifikasi
struktur
teks dan
unsur
kebahas
aan pada
teks
lisan dan
tulis
untuk
memuji
bersayap
serta
responny
a.
2) menyim
pulkan
fungsi
sosial
ungkapa
nungkapa
n untuk
memuji.

Indikator

Penilaian

KD 4.3

Tes unjuk
kerja

2)
memper
agakan
percaka
pan
yang
telah
dibuat
secara
berpasa
ngan

KD 4.3
1)mengidenti
fikasi
40
Kompetensi Dasar

Materi Pokok

Materi
Pembelajaran

Alternatif
Pembelajaran
dengan yang ada
dalam bahasa
Indonesia,
kemungkinan
menggunakan
ungkapan lain, dsb.
Mengeksplorasi:
Siswa memuji
bersayap dengan
bahasa Inggris dalam
konteks simulasi,
role-play, dan
kegiatan lain yang
terstruktur.
Mengasosiasi:
Siswa
membandingkan
ungkapan memuji
bersayap yang
telah dipelajari
dengan yang ada di
berbagai sumber
lain.
Siswa
membandingkan
antara ungkapan
dalam bahasa

Aspek

Pengetahuan
Indikator

Keterampilan
Penilaian

Indikator

Penilaian

ciri-ciri
interaksi
memuji
bersayap
(fungsi
sosial,
struktur
teks, dan
unsur
kebahasa
an).
2)menconto
hkan
penggun
aan
ungkapa
n untuk
memuji
bersayap
3) membuat
percaka
pan
singkat
tertulis
dengan
menggu
nakan
41
Kompetensi Dasar

Materi Pokok

Materi
Pembelajaran

Alternatif
Pembelajaran

Aspek

Inggris dan dalam
bahasa siswa.

Pengetahuan
Indikator

Keterampilan
Penilaian

Indikator

Penilaian

ungkapa
n untuk
memuji
bersayap
.

Mengkomunikasikan
1. Siswa memuji
dengan bahasa
Inggris, di dalam
dan di luar kelas.
2. Siswa menuliskan
permasalahan
dalam
menggunakan
ungkapan untuk
memuji bersayap
dalam jurnal
belajar (learning
journal).
3.3. Menganalisis
fungsi sosial,
struktur teks,
dan unsur
kebahasaan
pada ungkapan
menunjukan
perhatian
(care), serta
responnya,
sesuai dengan

Teks lisan
dan tulis
untuk
menunjukka
n perhatian
(care)

Fakta
Ungkapan untuk
memberi
perhatian dan
cara
meresponnya:
You look pale .
Are you OK? Not,
really. I’ve got a
headache.

Mengamati:
1. Siswa
mendengarkan/me
nonton interaksi
menunjukkan
perhatian.
2. Siswa mengikuti
interaksi
menunjukkan
perhatian.
3. Siswa menirukan

Santun, jujur,
disiplin, percaya diri,
bertanggung jawab,
kerjasama

KD 3.3
- Tes Tulis
1) Meng –
identifi
kasi
fungsi
sosial,
struktur
teks,
dan
unsur
kebahas

KD 4.4
Tes unjuk
2)
kerja
menampil
kan
percakapa
n
yang
menagand
ung
ungkapan
menunjuk
kan
42
Kompetensi Dasar
konteks
penggunaannya.
4.4. Menyusun teks
lisan dan tulis
untuk
mengucapkan
dan merespon
ungkapan
perhatian
(care), dengan
memperhatikan
fungsi sosial,
struktur teks,
dan unsur
kebahasaan,
yang benar dan
sesuai konteks.

Materi Pokok

Materi
Pembelajaran
Konsep
Fungsi sosial:
Menjaga
hubungan
interpersonal
dengan guru,
teman dan
orang lain.
Prosedur:
Unsur
kebahasaan:
Ucapan, tekanan
kata, intonasi

Alternatif
Pembelajaran
model interaksi
menunjukkan
perhatian.
4. Dengan bimbingan
dan arahan guru,
siswa
mengidentifikasi
ciri-ciri interaksi
menunjukkan
perhatian. (fungsi
sosial, struktur
teks, dan unsur
kebahasaan).
Menanya
Dengan bimbingan
dan arahan guru,
siswa
mempertanyakan
antara lain
perbedaan antara
berbagai ungkapan
menunjukan
perhatian dalam
bahasa Inggris,
perbedaan
ungkapan dengan
yang ada dalam
bahasa Indonesia,

Aspek

Pengetahuan
Indikator
aan
pada
ungkapa
n
menunj
ukan
perhatia
n (care),
serta
responn
ya,
sesuai
dengan
konteks
penggun
aannya.
2) menyim
pulkan
fungsi
sosial
ungkap
anungkap
an
untuk
menunj
ukkan
perhati
an.

Keterampilan
Penilaian

Indikator

Penilaian

perhatian.

KD 4.4
1)
meng
43
Kompetensi Dasar

Materi Pokok

Materi
Pembelajaran

Alternatif
Pembelajaran
kemungkinan
menggunakan
ungkapan lain, dsb.
Mengeksplorasi
Siswa menunjukan
perhatian dengan
bahasa Inggris dalam
konteks simulasi,
role-play, dan
kegiatan lain yang
terstruktur.
Mengasosiasi
1. Siswa
membandingkan
ungkapan
menunjukan
perhatian yang
telah dipelajari
dengan yang ada di
berbagai sumber
lain.
Siswa
membandingkan
antara ungkapan
dalam bahasa
Inggris dan dalam
bahasa siswa.

Aspek

Pengetahuan
Indikator

Keterampilan
Penilaian

Indikator

Penilaian

identifi
kasi
struktur
teks
dan
unsur
kebahas
aan
pada
ungkapa
n
menunj
ukkan
perhatia
n (care)
serta
responn
ya
sesuai
dengan
konteks
penggu
naanny
a
2) merinci
fungsi
sosial,
struktur
teks,
dan
unsur
kebahas
44
Kompetensi Dasar

Materi Pokok

Materi
Pembelajaran

Alternatif
Pembelajaran
Mengkomunikasikan
1. Siswa menunjukan
perhatian dengan
bahasa Inggris, di
dalam dan di luar
kelas.
2. Siswa menuliskan
permasalahan
dalam
menggunakan
bahasa Inggris
untuk menunjukan
perhatian dalam
jurnal belajar
(learning journal)

Aspek

Pengetahuan
Indikator

Keterampilan
Penilaian

Indikator

Penilaian

aan
pada
ungkapa
n
menunj
ukan
perhatia
n (care),
serta
responn
ya,
sesuai
dengan
konteks
penggun
aannya.
3) membuat
percakap
an
tertulis
yang
mengand
ung
ungkapan
untuk
menunju
kkan
perhatian
.
.

45
Kompetensi Dasar

Materi Pokok

3.4. Menganalisis
fungsi sosial,
struktur teks,
dan unsur
kebahasaan
untuk
menyatakan
dan
menanyakan
tentang niat
melakukan
sesuatu, sesuai
dengan konteks
penggunaannya

Teks lisan
dan tulis
pernyataan
dan
pertanyaan
tentang niat
melakukan
sesuatu

4.5.Menyusun teks
lisan dan tulis
untuk
menyatakan dan
menanyakan
tentang niat
melakukan
sesuatu, dengan
memperhatikan
fungsi sosial,
struktur teks,
dan unsur
kebahasaan,
yang benar dan

Materi
Pembelajaran

Alternatif
Pembelajaran

Fakta
Mengamati
Struktur Teks :
1. Siswa
„I‟d like to tell
mendengarkan/me
my name,‟ I will
nonton interaksi
tell him about my
memuji bersayap.
job, I‟m going to 2. Siswa mengikuti
introduce my
interaksi memuji
friend
bersayap.
3. Siswa menirukan
model interaksi
Konsep
memuji bersayap
Fungsi Sosial :
4. Dengan bimbingan
Menyatakan
dan arahan guru,
rencana
siswa
mengidentifikasi
Prosedur
ciri-ciri interaksi
Unsur
memuji bersayap
Kebahasaan:
(fungsi sosial,
Kata kerja I’d
struktur teks, dan
unsur kebahasaan).
like to .., I will
.., I’m going to
Menanya
...; tata bahasa,
Dengan bimbingan
ucapan, tekanan
dan arahan guru,
kata, intonasi,
siswa
ejaan, tanda
mempertanyakan
baca, tulisan
antara lain perbedaan
tangan dan cetak
antara berbagai
yang jelas dan
ungkapan memuji

Aspek
Santun, jujur,
disiplin, percaya diri,
bertanggung jawab,
kerjasama

Pengetahuan
Indikator

Keterampilan
Penilaian

KD 3.4
Tes tulis
1) Mengide
ntifikasi
struktur
teks,
dan
unsur
kebahas
aan
untuk
menyata
kan dan
menany
akan
tentang
niat
melakuk
an
sesuatu,
sesuai
dengan
konteks
penggun
aannya
2) Menyim
-pulkan
fungsi
sosial
ungkapa
nungkapa
n untuk

Indikator

Penilaian

KD 4.5
4) Menam
pilkan
percaka
pan
yang
telah
dipersia
pkan.

Tes unjuk
kerja

46
Kompetensi Dasar
sesuai konteks

Materi Pokok

Materi
Pembelajaran
rapi.

Alternatif
Pembelajaran
bersayap dalam
bahasa Inggris,
perbedaan ungkapan
dengan yang ada
dalam bahasa
Indonesia,
kemungkinan
menggunakan
ungkapan lain, dsb.
Mengeksplorasi
Siswa memuji
bersayap dengan
bahasa Inggris dalam
konteks simulasi,
role-play, dan
kegiatan lain yang
terstruktur.
Mengasosiasi
1. Siswa
membandingkan
ungkapan memuji
bersayap yang
telah dipelajari
dengan yang ada di
berbagai sumber
lain.
2. Siswa

Aspek

Pengetahuan
Indikator

Keterampilan
Penilaian

Indikator

Penilaian

menyata
kan dan
menany
akan
tentang
niat
melakuk
an
sesuatu,
sesuai
dengan
konteks
penggun
aannya.
KD 4.5
1) Mengide
ntifikasi
Mengide
ntifikasi
struktur
teks,
dan
unsur
kebahas
aan
untuk
menyata
kan dan
menany
akan
47
Kompetensi Dasar

Materi Pokok

Materi
Pembelajaran

Alternatif
Pembelajaran
membandingkan
antara ungkapan
dalam bahasa
Inggris dan dalam
bahasa siswa.
Mengkomunikasikan
1. Siswa memuji
dengan bahasa
Inggris, di dalam
dan di luar kelas.
2. Siswa menuliskan
permasalahan
dalam
menggunakan
bahasa Inggris
untuk memuji
dalam jurnal
belajar (learning
journal).

Aspek

Pengetahuan
Indikator

Keterampilan
Penilaian

Indikator

Penilaian

tentang
niat
melakuk
an
sesuatu,
sesuai
dengan
konteks
penggun
aannya
2) Mencirik
an
ungkapa
n
–
ungkapa
n
Mengide
ntifikasi
struktur
teks,
dan
unsur
kebahas
aan
untuk
menyata
kan dan
menany
akan
tentang
niat
melakuk
48
Kompetensi Dasar

Materi Pokok

Materi
Pembelajaran

Alternatif
Pembelajaran

Aspek

Pengetahuan
Indikator

Keterampilan
Penilaian

Indikator

Penilaian

an
sesuatu,
sesuai
dengan
konteks
penggun
aannya
3) Membua
t
percaka
pan
tertulis
yang
mengan
dung
ungkapa
nungkapa
n untuk
menyata
kan dan
menany
akan
tentang
niat
melakuk
an
sesuatu,
dengan
memper
hatikan
fungsi
49
Kompetensi Dasar

Materi Pokok

Materi
Pembelajaran

Alternatif
Pembelajaran

Aspek

Pengetahuan
Indikator

Keterampilan
Penilaian

Indikator

Penilaian

KD 4.6
5) menam
pilkan
percaka
pan
yang
telah
dihasilk
annya
secara
berpasa
ngan.

Unjuk
kerja

sosial,
struktur
teks,
dan
unsur
kebahas
aan,
yang
benar
dan
sesuai
konteks.

3.5. Menganalisis
fungsi sosial,
struktur teks,
dan unsur
kebahasaan dari
ungkapan
ucapan selamat
bersayap, sesuai
dengan konteks
penggunaannya.
4.6. Menyusun teks
lisan dan tulis
untuk
mengucapkan
dan merespon
ucapan selamat
bersayap

Teks lisan
dan tulis
untuk
mengucapka
n dan
meresponuc
apan
selamat
bersayap
(extended)
Struktur
text
(5)
Topik

Fakta
Ungkapan baku
dari sumbersumber otentik.
Konsep
Fungsi Sosial:
Menjaga
hubungan
interpersonal
dengan guru,
teman, dan
orang lain.
Prosedur

Mengamati
1. Siswa
memperhatikan
beberapa pesan
yang berisi ucapan
selamat dari
berbagai sumber
(a.l. film, tape,
surat kabar,
majalah).
2. Siswa
membacakan
contoh-contoh
teks pesan berisi
ucapan selamat
tersebut dengan
ucapan, intonasi,
tekanan kata,

Santun, jujur,
disiplin, percaya diri,
bertanggung jawab,
kerjasama

KD 3.5
Tes tulis
1)
meng
identifika
si
struktur
teks dan
unsur
kebahasa
an pada
teks lisan
dan tulis
pada
ungkapan
ungkapan
ucapan
kalimat
bersayap

50
Kompetensi Dasar
(extended),
dengan
memperhatikan
tujuan, struktur
teks, dengan
memperhatikan
tujuan, struktur
teks, dan unsur
kebahasaan,
secara benar
dan sesuai
dengan konteks.

Materi Pokok
Keteladana
n tentang
perilaku
peduli dan
cinta
damai.

Materi
Pembelajaran
Unsur
kebahasaan:
1. Kata dan tata
bahasa baku
2. Ejaan dan
tulisan tangan
dan cetak
yang jelas dan
rapi.
3. Ucapan,
tekanan kata,
intonasi,
ketika
mempresentas
ikan secara
lisan

Alternatif
Pembelajaran
dengan benar dan
lancar.
3. Dengan bimbingan
dan arahan guru,
siswa
mengidentifikasi
ciri-ciri pesan
yang berisi ucapan
selamat (fungsi
sosial, struktur
teks, dan unsur
kebahasaan).
Menanya
Dengan bimbingan
dan arahan guru,
siswa
mempertanyakan
antara lain
perbedaan antar
berbagai pesan
yang berisi ucapan
selamat dalam
bahasa Inggris,
perbedaan
ungkapan dengan
yang ada dalam
bahasa Indonesia,

Aspek

Pengetahuan
Indikator

Keterampilan
Penilaian

Indikator

Penilaian

.
2)Menyim pulkan
fungsi
sosial
ungkapan
ungkapan
ucapan
kalimat
bersayap
.
KD 4.6
1) Mengiden
tifikasi
ungkapan
–
ungkapan
ucapan
selamat
bersayap
(extende
d),
dengan
memperh
atikan
tujuan,
struktur
teks,
dengan
51
Kompetensi Dasar

Materi Pokok

Materi
Pembelajaran

Alternatif
Pembelajaran
kemungkinan
menggunakan
ungkapan lain, dsb.
Mengeksplorasi
1.
Siswa secara
mandiri dan dalam
kelompok mencari
ucapan selamat
yang lain dari
berbagai sumber
2. Siswa bergantian
membacakan
ucapan selamat
dengan unsur
kebahasaan yang
tepat
3. Siswa
mengucapkan dan
merespon ucapan
selamat yang
disampaikan
teman dan guru.

Mengasosiasi
1. Siswa

Aspek

Pengetahuan
Indikator

Keterampilan
Penilaian

Indikator

Penilaian

memperh
atikan
tujuan,
struktur
teks, dan
unsur
kebahasa
an,
secara
benar
dan
sesuai
dengan
konteks.
2) Mencirika
n
ucapan
selamat
bersayap
(extende
d),
dengan
memperh
atikan
tujuan,
struktur
teks,
dengan
memperh
atikan
tujuan,
struktur
52
Kompetensi Dasar

Materi Pokok

Materi
Pembelajaran

Alternatif
Pembelajaran
membandingkan
berbagai ucapan
selamat terkait
dengan tujuan,
struktur teks, dan
unsur kebahasaan,
dilihat dari segi
ketepatan,
efisiensi,
efektivitasnya.
2. Siswa
memperoleh
balikan (feedback)
dari guru dan
teman tentang
hasil analisis yang
disampaikan
dalamkerja
kelompok.
Mengkomunikasikan
1. Siswa berkreasi
membuat teks-teks
ucapan selamat
dan
menyampaikannya
di depan guru dan
teman untuk
mendapat

Aspek

Pengetahuan
Indikator

Keterampilan
Penilaian

Indikator

Penilaian

teks, dan
unsur
kebahasa
an,
secara
benar
dan
sesuai
dengan
konteks.
3) membuat
percakap
an
singkat
dengan
menggun
akan 2
ungkapan
untuk
menguca
pkan dan
merespon
selamat
bersayap
dengan
memperh
atikan
tujuan,
struktur
teks,
dengan
memperh
53
Kompetensi Dasar

Materi Pokok

Materi
Pembelajaran

Alternatif
Pembelajaran

Aspek

feedback.
2. Siswa membuat
kartu ucapan
selamat

Tindakan/ke
jadian yang
dilakukan/te
rjadi di
waktu
lampau
yang
merujuk
waktu
terjadinya
dengan yang

Fakta
Struktur teks:
I hollered
farewells to my
friends and
poured myself
into the car
My friend has
prepared
everything

Mengamati
1. Siswa
mendengarkan dan
membaca banyak
kalimat Past
Simple dan
Present perfect
tense, dalam
berbagai konteks.
2. Siswa berinteraksi
menggunakan
kalimat Past

Indikator

Keterampilan
Penilaian

Indikator

Penilaian

KD 4.7
Memprese
ntasikan
di depan
kelas
secara
lisan
paragraph
yang
mengguna
kan paling

Unjuk
kerja.

atikan
tujuan,
struktur
teks, dan
unsur
kebahasa
an,
secara
benar
dan
sesuai
dengan
konteks.
4) Membuat
kartu
ucapan
selamat.

3. Siswa memperoleh
feedback dari
guru dan teman
sejawat

3.7. Menganalisis
fungsi sosial,
struktur teks,
dan unsur
kebahasaan pada
pernyataan dan
pertanyaan
tindakan/kejadia
n yang
dilakukan/terjadi
di waktu lampau
yang merujuk
waktu terjadinya

Pengetahuan

Santun, jujur,
disiplin, percaya diri,
bertanggung jawab,
kerjasama

KD 3.6
Tes Tulis
1) Mengiden
tifikasi
struktur
teks pada
pernyata
an
dan
pertanya
an
tindakan
/kejadia
n
yang
dilakukan

54
Kompetensi Dasar
dengan yang
merujuk pada
kesudahannya,
sesuai dengan
konteks
penggunaannya.
4.7.Menyusun teks
lisan dan tulis
untuk menyatakan
dan menanyakan
tentang
tindakan/kejadian
yang
dilakukan/terjadi
di waktu lampau
yang merujuk
waktu terjadinya
dengan yang
merujuk pada
kesudahannya,
dengan
memperhatikan
fungsi sosial,
struktur teks, dan
unsur kebahasaan,
yang benar dan
sesuai konteks.

Materi Pokok
merujuk
pada
kesudahanny
a
(Past Simple
dan Present
Perfect
Tense)

Topik
Berbagai hal
terkait
dengan
interaksi
antara guru
dan siswa
selama
proses
pembelajara
n, di dalam
maupun di
luar kelas.

Materi
Pembelajaran
Konsep
Fungsi sosial:
Menyatakan dan
menanyakan
tentang
tindakan/kejadia
n yang
dilakukan/terjadi
di waktu lampau
yang merujuk
waktu terjadinya
dengan yang
merujuk pada
kesudahannya
Prosedur
Unsur
kebahasaan:
(3)
Past
Simple,
Present
Perfect
(4)
Tata
bahasa,
ucapan,

Alternatif
Pembelajaran
Simple dan
Present perfect
tense selama
proses
pembelajaran,
dengan bimbingan
guru.
3. Siswa menirukan
contoh-contoh
kalimat Past
Simple dan Present
Perfect tense,
4. Dengan bimbingan
dan arahan guru,
siswa
mengidentifikasi
ciri-ciri kalimat
Past Simple dan
Present Perfect
tense, (fungsi
sosial, struktur
teks, dan unsur
kebahasaan).
Menanya
Dengan bimbingan
dan arahan guru,
siswa
mempertanyakan
antara lain
perbedaan antar

Aspek

Pengetahuan
Indikator
/terjadi
di waktu
lampau
yang
merujuk
waktu
terjadiny
a dengan
yang
merujuk
pada
kesudaha
nnya,
sesuai
dengan
konteks
pengguna
annya.
2) Menyim
pulkan
fungsi
sosial
dari
pernyata
an dan
pertanya
an
tindakan
/kejadia

Keterampilan
Penilaian

Indikator

Penilaian

sedikit 5
kalimat
untuk
menyatak
an dan
menanyak
an
tentang
tindakan/
kejadian
yang
dilakukan/
terjadi di
waktu
lampau
yang
merujuk
waktu
terjadinya
dengan
yang
merujuk
pada
kesudahan
nya,
dengan
memperha

55
Kompetensi Dasar

Materi Pokok

Materi
Pembelajaran
tekanan kata,
intonasi,
ejaan, tanda
baca, tulisan
tangan dan
cetak yang
jelas dan
rapi.

Alternatif
Pembelajaran
berbagai past
simple dan present
perfect yang ada
dalam bahasa
Inggris, dan
perbedaan
ungkapan dalam
bahasa Inggris
dengan yang ada
dalam bahasa
Indonesia.
Mengeksplorasi
1. Siswa menyatakan
dan menanyakan
tindakan/kejadian
yang
dilakukan/terjadi
di waktu lampau
yang merujuk
waktu terjadinya
dengan yang
merujuk pada
kesudahannya
dalam bahasa
Inggris dalam
konteks simulasi,
role-play, dan
kegiatan lain yang
terstruktur.
2. Siswa berusaha

Aspek

Pengetahuan
Indikator
n yang
dilakuka
n/terjadi
di waktu
lampau
yang
merujuk
waktu
terjadiny
a dengan
yang
merujuk
pada
kesudaha
nnya,
sesuai
dengan
konteks
penggun
aannya.
3)
Menemu
kan unsur
kebahasa
an pada
pernyataa
n dan

Keterampilan
Penilaian

Indikator

Penilaian

tikan
fungsi
sosial,
struktur
teks, dan
unsur
kebahasaa
n, yang
benar dan
sesuai
konteks.

56
Kompetensi Dasar

Materi Pokok

Materi
Pembelajaran

Alternatif
Pembelajaran
menyatakan dan
menanyakan
tindakan/kejadian
yang
dilakukan/terjadi
di waktu lampau
yang merujuk
waktu terjadinya
dengan yang
merujuk pada
kesudahannya
dalam bahasa
Inggris selama
proses
pembelajaran.
Mengasosiasi
1. Siswa
membandingkan
kalimat Past
Simple dan Present
Perfect tense yang
telah dipelajari
dengan ungkapanungkapan lainnya.
2. Siswa
membandingkan
antara kalimat Past
Simple dan Present
Perfect tense
dalam bahasa

Aspek

Pengetahuan
Indikator

Keterampilan
Penilaian

Indikator

Penilaian

pertanyaa
n
tindakan/
kejadian
yang
dilakukan
/terjadi di
waktu
lampau
yang
merujuk
waktu
terjadinya
dengan
yang
merujuk
pada
kesudaha
nnya,
sesuai
dengan
konteks
pengguna
annya.
KD 4.7
1) Membuat
kalimat
57
Kompetensi Dasar

Materi Pokok

Materi
Pembelajaran

Alternatif
Pembelajaran
Inggris dengan
kalimat tentang
tindakan/kejadian
yang
dilakukan/terjadi
di waktu lampau
yang merujuk
waktu terjadinya
dengan yang
merujuk pada
kesudahannya
dalam bahasa ibu
atau bahasa
Indonesia.
Mengkomunikasikan
1. Siswa menyatakan
dan menanyakan
tentang
tindakan/kejadian
yang
dilakukan/terjadi
di waktu lampau
yang merujuk
waktu terjadinya
dengan yang
merujuk pada
kesudahannya
dengan bahasa
Inggris, di dalam
dan di luar kelas.

Aspek

Pengetahuan
Indikator

Keterampilan
Penilaian

Indikator

Penilaian

dengan
menggun
akan pola
kalimat
untuk
menyata
kan dan
menanya
kan
tentang
tindakan
/kejadia
n
yang
dilakukan
/terjadi
di waktu
lampau
yang
merujuk
waktu
terjadiny
a dengan
yang
merujuk
pada
kesudaha
nnya,
dengan
memperh
atikan
fungsi
sosial,
58
Kompetensi Dasar

Materi Pokok

Materi
Pembelajaran

Alternatif
Pembelajaran
2. Siswa menuliskan
permasalahan
dalam
menggunakan
bahasa Inggris
untuk menyatakan
dan menanyakan
tentang
tindakan/kejadian
yang
dilakukan/terjadi
di waktu lampau
yang merujuk
waktu terjadinya
dengan yang
merujuk pada
kesudahannya
dalam jurnal
belajarnya.

Aspek

Pengetahuan
Indikator

Keterampilan
Penilaian

Indikator

Penilaian

struktur
teks, dan
unsur
kebahasa
an, yang
benar
dan
sesuai
konteks.
4)
Menyusu
n sebuah
paragrap
h
yang
mengand
ung
paling
sedikit 5
kalimat
untuk
menyata
kan dan
menanya
kan
tentang
tindakan
/kejadia
n
yang
dilakuka
n/terjadi
di waktu
59
Kompetensi Dasar

Materi Pokok

Materi
Pembelajaran

Alternatif
Pembelajaran

Aspek

Pengetahuan
Indikator

Keterampilan
Penilaian

Indikator

Penilaian

Tes Tulis

KD 4.9
1) Menyun
ting
teks

Unjuk
kerja

lampau
yang
merujuk
waktu
terjadiny
a dengan
yang
merujuk
pada
kesudaha
nnya,
dengan
memperh
atikan
fungsi
sosial,
struktur
teks, dan
unsur
kebahasa
an, yang
benar
dan
sesuai
konteks.

3.9. Menganalisis
fungsi sosial,
struktur teks,

Teks
deskriptif
lisan dan

Fakta
Struktur text:
(4) Penyebutan

Mengamati
1. Siswa
memperhatikan /

Santun, jujur,
disiplin, percaya diri,
bertanggung jawab,

KD 3.7
1) Mengiden
tifikasi
struktur

60
Kompetensi Dasar
dan unsur
kebahasaan pada
teks deskriptif
sederhana
tentang orang,
tempat wisata,
dan bangunan
bersejarah
terkenal, sesuai
dengan konteks
penggunaannya.
4.11. Menangkap
makna dalam
teks deskriptif
lisan dan tulis
sederhana.
4.12. Menyunting
teks deskriptif
lisan dan tulis,
sederhana,
tentang orang,
tempat wisata,
dan bangunan
bersejarah
terkenal,
dengan
memperhatikan
fungsi sosial,
struktur teks,
dan unsur
kebahasaan

Materi Pokok
tulis,
sederhana,
tentang
orang,
tempat
wisata, dan
bangunan
bersejarah
terkenal

Topik
Keteladana
n tentang
perilaku
toleran,
kewirausah
aan,
nasionalism
e, percaya
diri.

Materi
Pembelajaran
nama orang,
tempat
wisata, dan
bangunan
bersejarah
terkenal dan
nama bagianbagiannya
yang dipilih
untuk
dideskripsika
n
(5) Penyebutan
sifat orang,
tempat
wisata, dan
bangunan
bersejarah
terkenal dan
bagiannya,
dan
(6) Penyebutan
tindakan dari
atau terkait
dengan
orang,
tempat
wisata, dan
bangunan
bersejarah
terkenal.

Alternatif
Pembelajaran
menonton
beberapa contoh
teks/ film tentang
penggambaran
orang, tempat
wisata, dan
bangunan
bersejarah.
2. Siswa menirukan
contoh secara
terbimbing.
3. Siswa belajar
menemukan
gagasan pokok,
informasi rinci dan
informasi tertentu
dari teks

Aspek
kerjasama

Pengetahuan
Indikator
teks pada
teks
deskriptif
.
2) Menyimp
ulkan
fungsi
sosial
teks
deskriptif
.
3) Menemuk
an unsur
kebahasa
an pada
teks
deskriptif
.

Menanya
1. Dengan bimbingan
dan arahan guru,
siswa
mempertanyakan
antara lain
perbedaan antar
berbagai teks
deskripsi yang ada
dalam bahasa
Inggris, perbedaan
teks dalam bahasa

Keterampilan
Penilaian

Indikator

Penilaian

deskript
if lisan
2) Menyun
ting
teks
deskript
if
tulisan
KD 4.10
1) Menyus
un
sebuah
teks
deskript
if.
2) Melakuk
an
monolo
g teks
deskript
if.

KD 4.8
1) Menamak
an
informasi
rinci
tersirat
dan atau
tersurat
61
Model Pembelajaran Saintifik Mapel bhs-inggris
Model Pembelajaran Saintifik Mapel bhs-inggris
Model Pembelajaran Saintifik Mapel bhs-inggris
Model Pembelajaran Saintifik Mapel bhs-inggris
Model Pembelajaran Saintifik Mapel bhs-inggris
Model Pembelajaran Saintifik Mapel bhs-inggris
Model Pembelajaran Saintifik Mapel bhs-inggris
Model Pembelajaran Saintifik Mapel bhs-inggris
Model Pembelajaran Saintifik Mapel bhs-inggris
Model Pembelajaran Saintifik Mapel bhs-inggris
Model Pembelajaran Saintifik Mapel bhs-inggris
Model Pembelajaran Saintifik Mapel bhs-inggris
Model Pembelajaran Saintifik Mapel bhs-inggris
Model Pembelajaran Saintifik Mapel bhs-inggris
Model Pembelajaran Saintifik Mapel bhs-inggris
Model Pembelajaran Saintifik Mapel bhs-inggris
Model Pembelajaran Saintifik Mapel bhs-inggris
Model Pembelajaran Saintifik Mapel bhs-inggris
Model Pembelajaran Saintifik Mapel bhs-inggris
Model Pembelajaran Saintifik Mapel bhs-inggris
Model Pembelajaran Saintifik Mapel bhs-inggris
Model Pembelajaran Saintifik Mapel bhs-inggris
Model Pembelajaran Saintifik Mapel bhs-inggris
Model Pembelajaran Saintifik Mapel bhs-inggris
Model Pembelajaran Saintifik Mapel bhs-inggris
Model Pembelajaran Saintifik Mapel bhs-inggris
Model Pembelajaran Saintifik Mapel bhs-inggris
Model Pembelajaran Saintifik Mapel bhs-inggris
Model Pembelajaran Saintifik Mapel bhs-inggris
Model Pembelajaran Saintifik Mapel bhs-inggris
Model Pembelajaran Saintifik Mapel bhs-inggris
Model Pembelajaran Saintifik Mapel bhs-inggris

Contenu connexe

Tendances

20. RPS Mata Kuliah Grammar I.pdf
20. RPS Mata Kuliah Grammar I.pdf20. RPS Mata Kuliah Grammar I.pdf
20. RPS Mata Kuliah Grammar I.pdftiara dian
 
RPP Expression of asking and giving opinion
RPP Expression of asking and giving opinionRPP Expression of asking and giving opinion
RPP Expression of asking and giving opinionNMKJ
 
Rpp kelas X. Expression of asking and giving opinion
Rpp kelas X. Expression of asking and giving opinionRpp kelas X. Expression of asking and giving opinion
Rpp kelas X. Expression of asking and giving opinionNMKJ
 
RPP bahasa Inggris SMP (introducing-speaking skill )
RPP bahasa Inggris SMP (introducing-speaking skill )RPP bahasa Inggris SMP (introducing-speaking skill )
RPP bahasa Inggris SMP (introducing-speaking skill )santi damayanti
 
RPP Bahasa Inggris kelas 8 Kurikulum 2013 (terbaru) chapter 5
RPP Bahasa Inggris kelas 8 Kurikulum 2013 (terbaru) chapter 5 RPP Bahasa Inggris kelas 8 Kurikulum 2013 (terbaru) chapter 5
RPP Bahasa Inggris kelas 8 Kurikulum 2013 (terbaru) chapter 5 Herni Fitriana
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 7 SMP Fase D Chapter 4
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 7 SMP Fase D Chapter 4Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 7 SMP Fase D Chapter 4
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 7 SMP Fase D Chapter 4Modul Guruku
 
Analisis ki, kd dan ipk b inggris 12
Analisis ki, kd dan ipk b inggris 12Analisis ki, kd dan ipk b inggris 12
Analisis ki, kd dan ipk b inggris 12Deby Evelianti
 
Rpp b. inggris kls 7 model pbl
Rpp b. inggris kls 7 model pblRpp b. inggris kls 7 model pbl
Rpp b. inggris kls 7 model pblMomon Nurohman
 
ATP BING FASE F.docx
ATP BING FASE F.docxATP BING FASE F.docx
ATP BING FASE F.docxSriSuryani35
 
Rpp conditional sentence
Rpp conditional sentence Rpp conditional sentence
Rpp conditional sentence LailyRahmawati
 
Silabus Bahasa Inggris Kelas X (Wajib)
Silabus Bahasa Inggris Kelas X (Wajib)Silabus Bahasa Inggris Kelas X (Wajib)
Silabus Bahasa Inggris Kelas X (Wajib)Bob Septian
 
Rpp bahasa inggris kelas 8 semester genap 1 lembar
Rpp bahasa inggris kelas 8 semester genap 1 lembarRpp bahasa inggris kelas 8 semester genap 1 lembar
Rpp bahasa inggris kelas 8 semester genap 1 lembarMohZamri1
 
RPP BAHASA INGGRIS KELAS 8 SEMESTER 1 OFFERING SOMETHING
RPP BAHASA INGGRIS KELAS 8 SEMESTER 1 OFFERING SOMETHINGRPP BAHASA INGGRIS KELAS 8 SEMESTER 1 OFFERING SOMETHING
RPP BAHASA INGGRIS KELAS 8 SEMESTER 1 OFFERING SOMETHINGafelia intan
 
Lesson plan 3 sampel rpp b.inggris sma berkarakter kls xii smt1
Lesson plan 3 sampel rpp b.inggris sma berkarakter kls xii smt1Lesson plan 3 sampel rpp b.inggris sma berkarakter kls xii smt1
Lesson plan 3 sampel rpp b.inggris sma berkarakter kls xii smt1Khairul Ikhsan
 
RPP Bahasa Inggris kelas 8 semester 1 kurikulum 2013 (Bab 1)
RPP Bahasa Inggris kelas 8 semester 1 kurikulum 2013 (Bab 1)RPP Bahasa Inggris kelas 8 semester 1 kurikulum 2013 (Bab 1)
RPP Bahasa Inggris kelas 8 semester 1 kurikulum 2013 (Bab 1)Herni Fitriana
 
Asking and Giving Opinion.pdf
Asking and Giving Opinion.pdfAsking and Giving Opinion.pdf
Asking and Giving Opinion.pdfDebiRatnaWati
 
Pemilihan dan seleksi bahan ajar bahasa indonesia
Pemilihan dan seleksi bahan ajar bahasa indonesiaPemilihan dan seleksi bahan ajar bahasa indonesia
Pemilihan dan seleksi bahan ajar bahasa indonesiaMapala Argajaladri
 

Tendances (20)

Instrumen penilaian listening
Instrumen penilaian listening Instrumen penilaian listening
Instrumen penilaian listening
 
20. RPS Mata Kuliah Grammar I.pdf
20. RPS Mata Kuliah Grammar I.pdf20. RPS Mata Kuliah Grammar I.pdf
20. RPS Mata Kuliah Grammar I.pdf
 
RPP Expression of asking and giving opinion
RPP Expression of asking and giving opinionRPP Expression of asking and giving opinion
RPP Expression of asking and giving opinion
 
Rpp kelas X. Expression of asking and giving opinion
Rpp kelas X. Expression of asking and giving opinionRpp kelas X. Expression of asking and giving opinion
Rpp kelas X. Expression of asking and giving opinion
 
RPP bahasa Inggris SMP (introducing-speaking skill )
RPP bahasa Inggris SMP (introducing-speaking skill )RPP bahasa Inggris SMP (introducing-speaking skill )
RPP bahasa Inggris SMP (introducing-speaking skill )
 
RPP Bahasa Inggris kelas 8 Kurikulum 2013 (terbaru) chapter 5
RPP Bahasa Inggris kelas 8 Kurikulum 2013 (terbaru) chapter 5 RPP Bahasa Inggris kelas 8 Kurikulum 2013 (terbaru) chapter 5
RPP Bahasa Inggris kelas 8 Kurikulum 2013 (terbaru) chapter 5
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 7 SMP Fase D Chapter 4
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 7 SMP Fase D Chapter 4Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 7 SMP Fase D Chapter 4
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 7 SMP Fase D Chapter 4
 
Analisis ki, kd dan ipk b inggris 12
Analisis ki, kd dan ipk b inggris 12Analisis ki, kd dan ipk b inggris 12
Analisis ki, kd dan ipk b inggris 12
 
Rpp b. inggris kls 7 model pbl
Rpp b. inggris kls 7 model pblRpp b. inggris kls 7 model pbl
Rpp b. inggris kls 7 model pbl
 
Ki kd bhs inggris kls 12 wajib
Ki kd bhs inggris kls 12 wajibKi kd bhs inggris kls 12 wajib
Ki kd bhs inggris kls 12 wajib
 
ATP BING FASE F.docx
ATP BING FASE F.docxATP BING FASE F.docx
ATP BING FASE F.docx
 
Rpp conditional sentence
Rpp conditional sentence Rpp conditional sentence
Rpp conditional sentence
 
Makalah kurikulum 2013
Makalah kurikulum 2013Makalah kurikulum 2013
Makalah kurikulum 2013
 
Silabus Bahasa Inggris Kelas X (Wajib)
Silabus Bahasa Inggris Kelas X (Wajib)Silabus Bahasa Inggris Kelas X (Wajib)
Silabus Bahasa Inggris Kelas X (Wajib)
 
Rpp bahasa inggris kelas 8 semester genap 1 lembar
Rpp bahasa inggris kelas 8 semester genap 1 lembarRpp bahasa inggris kelas 8 semester genap 1 lembar
Rpp bahasa inggris kelas 8 semester genap 1 lembar
 
RPP BAHASA INGGRIS KELAS 8 SEMESTER 1 OFFERING SOMETHING
RPP BAHASA INGGRIS KELAS 8 SEMESTER 1 OFFERING SOMETHINGRPP BAHASA INGGRIS KELAS 8 SEMESTER 1 OFFERING SOMETHING
RPP BAHASA INGGRIS KELAS 8 SEMESTER 1 OFFERING SOMETHING
 
Lesson plan 3 sampel rpp b.inggris sma berkarakter kls xii smt1
Lesson plan 3 sampel rpp b.inggris sma berkarakter kls xii smt1Lesson plan 3 sampel rpp b.inggris sma berkarakter kls xii smt1
Lesson plan 3 sampel rpp b.inggris sma berkarakter kls xii smt1
 
RPP Bahasa Inggris kelas 8 semester 1 kurikulum 2013 (Bab 1)
RPP Bahasa Inggris kelas 8 semester 1 kurikulum 2013 (Bab 1)RPP Bahasa Inggris kelas 8 semester 1 kurikulum 2013 (Bab 1)
RPP Bahasa Inggris kelas 8 semester 1 kurikulum 2013 (Bab 1)
 
Asking and Giving Opinion.pdf
Asking and Giving Opinion.pdfAsking and Giving Opinion.pdf
Asking and Giving Opinion.pdf
 
Pemilihan dan seleksi bahan ajar bahasa indonesia
Pemilihan dan seleksi bahan ajar bahasa indonesiaPemilihan dan seleksi bahan ajar bahasa indonesia
Pemilihan dan seleksi bahan ajar bahasa indonesia
 

En vedette

Ringkasan Materi Bahasa Inggris
Ringkasan Materi Bahasa InggrisRingkasan Materi Bahasa Inggris
Ringkasan Materi Bahasa InggrisPutri Minang
 
Rpp berdasarkan kurikulum 2013
Rpp berdasarkan kurikulum 2013Rpp berdasarkan kurikulum 2013
Rpp berdasarkan kurikulum 2013ptkartika
 
10. model pembelajaran saintifik mp bhs inggris
10. model pembelajaran saintifik mp bhs inggris10. model pembelajaran saintifik mp bhs inggris
10. model pembelajaran saintifik mp bhs inggrisadulcharli
 
Standar Bahasa Inggris Sma
Standar  Bahasa Inggris SmaStandar  Bahasa Inggris Sma
Standar Bahasa Inggris SmaBambang Kartono
 
RPP BAHASA INGGRIS UCAPAN SELAMAT BERSAYAP KELAS X KURIKULUM 2013
RPP BAHASA INGGRIS UCAPAN SELAMAT BERSAYAP KELAS X KURIKULUM 2013RPP BAHASA INGGRIS UCAPAN SELAMAT BERSAYAP KELAS X KURIKULUM 2013
RPP BAHASA INGGRIS UCAPAN SELAMAT BERSAYAP KELAS X KURIKULUM 2013Bob Septian
 
10 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-inggris
10 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-inggris10 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-inggris
10 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-inggrisSofyan Saputra
 
Media Pembelajaran Tenses Bahasa Inggris
Media Pembelajaran Tenses Bahasa InggrisMedia Pembelajaran Tenses Bahasa Inggris
Media Pembelajaran Tenses Bahasa InggrisRuhinda Hindaru
 
Buku siswa bahasa Inggris Kelas VIII SMP Kurikulum 2013
Buku siswa bahasa Inggris Kelas VIII SMP Kurikulum 2013Buku siswa bahasa Inggris Kelas VIII SMP Kurikulum 2013
Buku siswa bahasa Inggris Kelas VIII SMP Kurikulum 2013Randy Ikas
 
Task based language teaching (formato 2010)
Task based language teaching (formato 2010)Task based language teaching (formato 2010)
Task based language teaching (formato 2010)Patrmartin
 
beberapa macam teks dalam bahasa inggris beserta terjemahannya
beberapa macam teks dalam bahasa inggris beserta terjemahannyabeberapa macam teks dalam bahasa inggris beserta terjemahannya
beberapa macam teks dalam bahasa inggris beserta terjemahannyaFitroh NH
 
Buku Siswa Bahasa inggris Kelas VII SMP Kurikulum 2013
Buku Siswa Bahasa inggris Kelas VII SMP Kurikulum 2013Buku Siswa Bahasa inggris Kelas VII SMP Kurikulum 2013
Buku Siswa Bahasa inggris Kelas VII SMP Kurikulum 2013Randy Ikas
 
slide powerpoint iklan produk
slide powerpoint iklan produkslide powerpoint iklan produk
slide powerpoint iklan produkDricienandes
 
Bahasa inggris smp kelas 8 buku guru kurikulum 2013
Bahasa inggris smp kelas 8 buku guru kurikulum 2013Bahasa inggris smp kelas 8 buku guru kurikulum 2013
Bahasa inggris smp kelas 8 buku guru kurikulum 2013Budhi Emha
 
Jerome Bruner: Discovery Learning
Jerome Bruner: Discovery Learning Jerome Bruner: Discovery Learning
Jerome Bruner: Discovery Learning hullpgce
 
Task based learning
Task based learningTask based learning
Task based learningSa345mar
 
TBL (Task based learning)
TBL (Task based learning)TBL (Task based learning)
TBL (Task based learning)tortadericota
 
Task Based Language Teaching - TBLT
Task Based Language Teaching - TBLTTask Based Language Teaching - TBLT
Task Based Language Teaching - TBLTMüberra GÜLEK
 
Jerome bruner learning theory
Jerome bruner learning theoryJerome bruner learning theory
Jerome bruner learning theoryRN Yogendra Mehta
 

En vedette (20)

Ringkasan Materi Bahasa Inggris
Ringkasan Materi Bahasa InggrisRingkasan Materi Bahasa Inggris
Ringkasan Materi Bahasa Inggris
 
Rpp berdasarkan kurikulum 2013
Rpp berdasarkan kurikulum 2013Rpp berdasarkan kurikulum 2013
Rpp berdasarkan kurikulum 2013
 
10. model pembelajaran saintifik mp bhs inggris
10. model pembelajaran saintifik mp bhs inggris10. model pembelajaran saintifik mp bhs inggris
10. model pembelajaran saintifik mp bhs inggris
 
Standar Bahasa Inggris Sma
Standar  Bahasa Inggris SmaStandar  Bahasa Inggris Sma
Standar Bahasa Inggris Sma
 
RPP BAHASA INGGRIS UCAPAN SELAMAT BERSAYAP KELAS X KURIKULUM 2013
RPP BAHASA INGGRIS UCAPAN SELAMAT BERSAYAP KELAS X KURIKULUM 2013RPP BAHASA INGGRIS UCAPAN SELAMAT BERSAYAP KELAS X KURIKULUM 2013
RPP BAHASA INGGRIS UCAPAN SELAMAT BERSAYAP KELAS X KURIKULUM 2013
 
10 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-inggris
10 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-inggris10 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-inggris
10 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-inggris
 
Discovery learning
Discovery learningDiscovery learning
Discovery learning
 
Media Pembelajaran Tenses Bahasa Inggris
Media Pembelajaran Tenses Bahasa InggrisMedia Pembelajaran Tenses Bahasa Inggris
Media Pembelajaran Tenses Bahasa Inggris
 
Buku siswa bahasa Inggris Kelas VIII SMP Kurikulum 2013
Buku siswa bahasa Inggris Kelas VIII SMP Kurikulum 2013Buku siswa bahasa Inggris Kelas VIII SMP Kurikulum 2013
Buku siswa bahasa Inggris Kelas VIII SMP Kurikulum 2013
 
Task based language teaching (formato 2010)
Task based language teaching (formato 2010)Task based language teaching (formato 2010)
Task based language teaching (formato 2010)
 
beberapa macam teks dalam bahasa inggris beserta terjemahannya
beberapa macam teks dalam bahasa inggris beserta terjemahannyabeberapa macam teks dalam bahasa inggris beserta terjemahannya
beberapa macam teks dalam bahasa inggris beserta terjemahannya
 
Buku Siswa Bahasa inggris Kelas VII SMP Kurikulum 2013
Buku Siswa Bahasa inggris Kelas VII SMP Kurikulum 2013Buku Siswa Bahasa inggris Kelas VII SMP Kurikulum 2013
Buku Siswa Bahasa inggris Kelas VII SMP Kurikulum 2013
 
slide powerpoint iklan produk
slide powerpoint iklan produkslide powerpoint iklan produk
slide powerpoint iklan produk
 
Bahasa inggris smp kelas 8 buku guru kurikulum 2013
Bahasa inggris smp kelas 8 buku guru kurikulum 2013Bahasa inggris smp kelas 8 buku guru kurikulum 2013
Bahasa inggris smp kelas 8 buku guru kurikulum 2013
 
Jerome Bruner: Discovery Learning
Jerome Bruner: Discovery Learning Jerome Bruner: Discovery Learning
Jerome Bruner: Discovery Learning
 
Task based learning
Task based learningTask based learning
Task based learning
 
TBL (Task based learning)
TBL (Task based learning)TBL (Task based learning)
TBL (Task based learning)
 
Task Based Language Teaching - TBLT
Task Based Language Teaching - TBLTTask Based Language Teaching - TBLT
Task Based Language Teaching - TBLT
 
Jerome bruner learning theory
Jerome bruner learning theoryJerome bruner learning theory
Jerome bruner learning theory
 
Task based learning
Task based learningTask based learning
Task based learning
 

Similaire à Model Pembelajaran Saintifik Mapel bhs-inggris

Model Pembelajaran Saintifik Mapel matematika
Model Pembelajaran Saintifik Mapel matematikaModel Pembelajaran Saintifik Mapel matematika
Model Pembelajaran Saintifik Mapel matematikaAbdul Jamil
 
Model pembelajaran saintifik pelajaran matematika
Model pembelajaran saintifik pelajaran matematikaModel pembelajaran saintifik pelajaran matematika
Model pembelajaran saintifik pelajaran matematikaIbnu Fajar
 
1 model-pembelajaran-saintifik-mp-matematika
1 model-pembelajaran-saintifik-mp-matematika1 model-pembelajaran-saintifik-mp-matematika
1 model-pembelajaran-saintifik-mp-matematikaTharita Hermawan
 
9 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-indonesia
9 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-indonesia9 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-indonesia
9 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-indonesiaHamid Salman
 
9 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-indonesia
9 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-indonesia9 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-indonesia
9 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-indonesiaSofyan Saputra
 
9 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-indonesia (1)
9 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-indonesia (1)9 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-indonesia (1)
9 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-indonesia (1)Sofyan Saputra
 
1. model pembelajaran saintifik mp matematika
1. model pembelajaran saintifik mp matematika1. model pembelajaran saintifik mp matematika
1. model pembelajaran saintifik mp matematikawidyoamb
 
1 model-pembelajaran-saintifik-mp-matematika
1 model-pembelajaran-saintifik-mp-matematika1 model-pembelajaran-saintifik-mp-matematika
1 model-pembelajaran-saintifik-mp-matematikaYusep Riwayat
 
6 model-pembelajaran-saintifik-mp-ekonomi
6 model-pembelajaran-saintifik-mp-ekonomi6 model-pembelajaran-saintifik-mp-ekonomi
6 model-pembelajaran-saintifik-mp-ekonomiSofyan Saputra
 
7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi
7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi
7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografiSofyan Saputra
 
8 model-pembelajaran-saintifik-mp-sosiologi
8 model-pembelajaran-saintifik-mp-sosiologi8 model-pembelajaran-saintifik-mp-sosiologi
8 model-pembelajaran-saintifik-mp-sosiologiSofyan Saputra
 
13 model-pembelajaran-saintifik-mp-pkn
13 model-pembelajaran-saintifik-mp-pkn13 model-pembelajaran-saintifik-mp-pkn
13 model-pembelajaran-saintifik-mp-pknIpul Saipul
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel sejarah
Model Pembelajaran Saintifik Mapel sejarahModel Pembelajaran Saintifik Mapel sejarah
Model Pembelajaran Saintifik Mapel sejarahAbdul Jamil
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel pkn
Model Pembelajaran Saintifik Mapel pknModel Pembelajaran Saintifik Mapel pkn
Model Pembelajaran Saintifik Mapel pknAbdul Jamil
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel sosiologi
Model Pembelajaran Saintifik Mapel sosiologiModel Pembelajaran Saintifik Mapel sosiologi
Model Pembelajaran Saintifik Mapel sosiologiAbdul Jamil
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel antrhopologi
Model Pembelajaran Saintifik Mapel antrhopologiModel Pembelajaran Saintifik Mapel antrhopologi
Model Pembelajaran Saintifik Mapel antrhopologiAbdul Jamil
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel pai
Model Pembelajaran Saintifik Mapel paiModel Pembelajaran Saintifik Mapel pai
Model Pembelajaran Saintifik Mapel paiAbdul Jamil
 
3 model-pembelajaran-saintifik-mp-kimia
3 model-pembelajaran-saintifik-mp-kimia3 model-pembelajaran-saintifik-mp-kimia
3 model-pembelajaran-saintifik-mp-kimiatanialisa008
 
15 model-pembelajaran-saintifik-mp-prakarya
15 model-pembelajaran-saintifik-mp-prakarya15 model-pembelajaran-saintifik-mp-prakarya
15 model-pembelajaran-saintifik-mp-prakaryaSofyan Saputra
 

Similaire à Model Pembelajaran Saintifik Mapel bhs-inggris (20)

Model Pembelajaran Saintifik Mapel matematika
Model Pembelajaran Saintifik Mapel matematikaModel Pembelajaran Saintifik Mapel matematika
Model Pembelajaran Saintifik Mapel matematika
 
Model pembelajaran saintifik pelajaran matematika
Model pembelajaran saintifik pelajaran matematikaModel pembelajaran saintifik pelajaran matematika
Model pembelajaran saintifik pelajaran matematika
 
1 model-pembelajaran-saintifik-mp-matematika
1 model-pembelajaran-saintifik-mp-matematika1 model-pembelajaran-saintifik-mp-matematika
1 model-pembelajaran-saintifik-mp-matematika
 
9 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-indonesia
9 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-indonesia9 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-indonesia
9 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-indonesia
 
9 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-indonesia
9 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-indonesia9 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-indonesia
9 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-indonesia
 
9 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-indonesia (1)
9 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-indonesia (1)9 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-indonesia (1)
9 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-indonesia (1)
 
1. model pembelajaran saintifik mp matematika
1. model pembelajaran saintifik mp matematika1. model pembelajaran saintifik mp matematika
1. model pembelajaran saintifik mp matematika
 
1 model-pembelajaran-saintifik-mp-matematika
1 model-pembelajaran-saintifik-mp-matematika1 model-pembelajaran-saintifik-mp-matematika
1 model-pembelajaran-saintifik-mp-matematika
 
6 model-pembelajaran-saintifik-mp-ekonomi
6 model-pembelajaran-saintifik-mp-ekonomi6 model-pembelajaran-saintifik-mp-ekonomi
6 model-pembelajaran-saintifik-mp-ekonomi
 
7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi
7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi
7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi
 
8 model-pembelajaran-saintifik-mp-sosiologi
8 model-pembelajaran-saintifik-mp-sosiologi8 model-pembelajaran-saintifik-mp-sosiologi
8 model-pembelajaran-saintifik-mp-sosiologi
 
13 model-pembelajaran-saintifik-mp-pkn
13 model-pembelajaran-saintifik-mp-pkn13 model-pembelajaran-saintifik-mp-pkn
13 model-pembelajaran-saintifik-mp-pkn
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel sejarah
Model Pembelajaran Saintifik Mapel sejarahModel Pembelajaran Saintifik Mapel sejarah
Model Pembelajaran Saintifik Mapel sejarah
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel pkn
Model Pembelajaran Saintifik Mapel pknModel Pembelajaran Saintifik Mapel pkn
Model Pembelajaran Saintifik Mapel pkn
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel sosiologi
Model Pembelajaran Saintifik Mapel sosiologiModel Pembelajaran Saintifik Mapel sosiologi
Model Pembelajaran Saintifik Mapel sosiologi
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel antrhopologi
Model Pembelajaran Saintifik Mapel antrhopologiModel Pembelajaran Saintifik Mapel antrhopologi
Model Pembelajaran Saintifik Mapel antrhopologi
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel pai
Model Pembelajaran Saintifik Mapel paiModel Pembelajaran Saintifik Mapel pai
Model Pembelajaran Saintifik Mapel pai
 
3 model-pembelajaran-saintifik-mp-kimia
3 model-pembelajaran-saintifik-mp-kimia3 model-pembelajaran-saintifik-mp-kimia
3 model-pembelajaran-saintifik-mp-kimia
 
15 model-pembelajaran-saintifik-mp-prakarya
15 model-pembelajaran-saintifik-mp-prakarya15 model-pembelajaran-saintifik-mp-prakarya
15 model-pembelajaran-saintifik-mp-prakarya
 
Buku kur 13
Buku kur 13Buku kur 13
Buku kur 13
 

Plus de Abdul Jamil

Peta-Okupasi-Bidang-Komunikasi.pdf
Peta-Okupasi-Bidang-Komunikasi.pdfPeta-Okupasi-Bidang-Komunikasi.pdf
Peta-Okupasi-Bidang-Komunikasi.pdfAbdul Jamil
 
Uji Permeabilitas
Uji PermeabilitasUji Permeabilitas
Uji PermeabilitasAbdul Jamil
 
Hasil Diskusi/ Tanya Jawab Problem Solving Learning
Hasil Diskusi/ Tanya Jawab Problem Solving LearningHasil Diskusi/ Tanya Jawab Problem Solving Learning
Hasil Diskusi/ Tanya Jawab Problem Solving LearningAbdul Jamil
 
Seng Penting Numpuk
Seng Penting NumpukSeng Penting Numpuk
Seng Penting NumpukAbdul Jamil
 
Panduan Pendaftaran SPAN 2014
Panduan Pendaftaran SPAN 2014Panduan Pendaftaran SPAN 2014
Panduan Pendaftaran SPAN 2014Abdul Jamil
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel prakarya
Model Pembelajaran Saintifik Mapel prakaryaModel Pembelajaran Saintifik Mapel prakarya
Model Pembelajaran Saintifik Mapel prakaryaAbdul Jamil
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel biologi
Model Pembelajaran Saintifik Mapel biologiModel Pembelajaran Saintifik Mapel biologi
Model Pembelajaran Saintifik Mapel biologiAbdul Jamil
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel kimia
Model Pembelajaran Saintifik Mapel kimiaModel Pembelajaran Saintifik Mapel kimia
Model Pembelajaran Saintifik Mapel kimiaAbdul Jamil
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel fisika
Model Pembelajaran Saintifik Mapel fisikaModel Pembelajaran Saintifik Mapel fisika
Model Pembelajaran Saintifik Mapel fisikaAbdul Jamil
 
Materi Pengayaan UN Matematika SMP/MTs Direktorat PSMP Kemendikbud
Materi Pengayaan UN Matematika SMP/MTs Direktorat PSMP KemendikbudMateri Pengayaan UN Matematika SMP/MTs Direktorat PSMP Kemendikbud
Materi Pengayaan UN Matematika SMP/MTs Direktorat PSMP KemendikbudAbdul Jamil
 
Soal Pengayaan IPA 2013 2014 Direktorat PSMP Kemendikbud
Soal Pengayaan IPA 2013 2014 Direktorat PSMP KemendikbudSoal Pengayaan IPA 2013 2014 Direktorat PSMP Kemendikbud
Soal Pengayaan IPA 2013 2014 Direktorat PSMP KemendikbudAbdul Jamil
 
Tugas Apus Apusan SETS RPP Objek IPA
Tugas Apus Apusan SETS RPP Objek IPATugas Apus Apusan SETS RPP Objek IPA
Tugas Apus Apusan SETS RPP Objek IPAAbdul Jamil
 
Tugas Apus Apusan SETS Instrumen Penilaian
Tugas Apus Apusan SETS Instrumen PenilaianTugas Apus Apusan SETS Instrumen Penilaian
Tugas Apus Apusan SETS Instrumen PenilaianAbdul Jamil
 
Tugas Apus Apusan SETS Bahan Ajar
Tugas Apus Apusan SETS Bahan AjarTugas Apus Apusan SETS Bahan Ajar
Tugas Apus Apusan SETS Bahan AjarAbdul Jamil
 

Plus de Abdul Jamil (20)

Peta-Okupasi-Bidang-Komunikasi.pdf
Peta-Okupasi-Bidang-Komunikasi.pdfPeta-Okupasi-Bidang-Komunikasi.pdf
Peta-Okupasi-Bidang-Komunikasi.pdf
 
Fisika paket 4
Fisika paket 4Fisika paket 4
Fisika paket 4
 
Fisika paket 3
Fisika paket 3Fisika paket 3
Fisika paket 3
 
Fisika paket 2
Fisika paket 2Fisika paket 2
Fisika paket 2
 
Fisika paket 1
Fisika paket 1Fisika paket 1
Fisika paket 1
 
Uji Permeabilitas
Uji PermeabilitasUji Permeabilitas
Uji Permeabilitas
 
Hasil Diskusi/ Tanya Jawab Problem Solving Learning
Hasil Diskusi/ Tanya Jawab Problem Solving LearningHasil Diskusi/ Tanya Jawab Problem Solving Learning
Hasil Diskusi/ Tanya Jawab Problem Solving Learning
 
Tugas Pelangi
Tugas PelangiTugas Pelangi
Tugas Pelangi
 
Seng Penting Numpuk
Seng Penting NumpukSeng Penting Numpuk
Seng Penting Numpuk
 
Panduan Pendaftaran SPAN 2014
Panduan Pendaftaran SPAN 2014Panduan Pendaftaran SPAN 2014
Panduan Pendaftaran SPAN 2014
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel prakarya
Model Pembelajaran Saintifik Mapel prakaryaModel Pembelajaran Saintifik Mapel prakarya
Model Pembelajaran Saintifik Mapel prakarya
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel biologi
Model Pembelajaran Saintifik Mapel biologiModel Pembelajaran Saintifik Mapel biologi
Model Pembelajaran Saintifik Mapel biologi
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel kimia
Model Pembelajaran Saintifik Mapel kimiaModel Pembelajaran Saintifik Mapel kimia
Model Pembelajaran Saintifik Mapel kimia
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel fisika
Model Pembelajaran Saintifik Mapel fisikaModel Pembelajaran Saintifik Mapel fisika
Model Pembelajaran Saintifik Mapel fisika
 
Materi Pengayaan UN Matematika SMP/MTs Direktorat PSMP Kemendikbud
Materi Pengayaan UN Matematika SMP/MTs Direktorat PSMP KemendikbudMateri Pengayaan UN Matematika SMP/MTs Direktorat PSMP Kemendikbud
Materi Pengayaan UN Matematika SMP/MTs Direktorat PSMP Kemendikbud
 
Soal Pengayaan IPA 2013 2014 Direktorat PSMP Kemendikbud
Soal Pengayaan IPA 2013 2014 Direktorat PSMP KemendikbudSoal Pengayaan IPA 2013 2014 Direktorat PSMP Kemendikbud
Soal Pengayaan IPA 2013 2014 Direktorat PSMP Kemendikbud
 
Jamil nilai
Jamil nilaiJamil nilai
Jamil nilai
 
Tugas Apus Apusan SETS RPP Objek IPA
Tugas Apus Apusan SETS RPP Objek IPATugas Apus Apusan SETS RPP Objek IPA
Tugas Apus Apusan SETS RPP Objek IPA
 
Tugas Apus Apusan SETS Instrumen Penilaian
Tugas Apus Apusan SETS Instrumen PenilaianTugas Apus Apusan SETS Instrumen Penilaian
Tugas Apus Apusan SETS Instrumen Penilaian
 
Tugas Apus Apusan SETS Bahan Ajar
Tugas Apus Apusan SETS Bahan AjarTugas Apus Apusan SETS Bahan Ajar
Tugas Apus Apusan SETS Bahan Ajar
 

Dernier

Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRizalAminulloh2
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAAmmar Ahmad
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxMOHDAZLANBINALIMoe
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptAlfandoWibowo2
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 

Dernier (20)

Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 

Model Pembelajaran Saintifik Mapel bhs-inggris

  • 1. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PSMA 2013 i
  • 2. KATA PENGANTAR Rasa syukur kami panjatkan ke hadiran Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat kemurahan-Nya naskah Pendukung pembelajaran Kurikulum 2013 ini dapat diselesaikan. Naskah ini kami beri judul “Pembelajaran Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran dengan Pendekatan Saintifik”. Hal ini disesuaikan dengan tuntutan Kurikulum 2013 yang menekankan pada pembelajaran dengan pendekatan ilmiah (saintifik) dan penilaian autentik. Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang mengandung terjadinya proses penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap oleh subjek yang sedang belajar. Pelaksanaan pembelajaran akan berjalan efektif apabila didahului dengan penyiapan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dikembangkan oleh guru baik secara individual maupun kelompok yang mengacu pada Silabus. Sehubungan hal tersebut, maka naskah ini disusun dalam rangka memenuhi kebutuhan guru yang terkait dengan pengembangan persiapan pembelajaran. Semoga naskah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, untuk memfasilitasi guru secara individual dan kelompok dalam mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan melaksanakan pembelajaran dalam berbagai modus, strategi, dan model untuk muatan dan/atau mata pelajaran yang diampunya. Pada kesempatan ini kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan naskah ini, yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas semua kebaikan dan jerih payah saudara-saudara sekalian. Dalam penyusunan naskah ini, kami akui masih jauh dari sempurna. Untuk itu saran dan kritik yang membangun kearah penyempurnaan naskah Pendukung pembelajaran Kurikulum 2013 ini kami terima dengan tangan terbuka. Akhirnya, mudah-mudahan naskah ini dapat berguna dan membantu siapa saja yang membaca dan membutuhkan khususnya guru mata pelajaran dalam upaya peningkatan mutu pendidikan melalui kegiatan pembelajaran. ii
  • 3. DAFTAR ISI COVER ----------------------------------------------------------------------------------------------------i KATA PENGANTAR -------------------------------------------------------------------------------------- ii DAFTAR ISI ---------------------------------------------------------------------------------------------- iii BAB I : PENDAHULUAN --------------------------------------------------------------------------- 1 A. B. C. D. BAB II Latar Belakang ----------------------------------------------------------------------- 1 Tujuan --------------------------------------------------------------------------------- 2 Ruang Lingkup ------------------------------------------------------------------------ 2 Landasan Hukum --------------------------------------------------------------------- 3 : PEMBELAJARAN KOMPETENSI ---------------------------------------------------------- 4 A. Pendekatan Pembelajaran Saintifik ---------------------------------------------- 5 B. Penilaian Autentik ------------------------------------------------------------------19 C. Penilaian Hasil Belajar--------------------------------------------------------------20 BAB III : ANALISIS KOMPETENSI -----------------------------------------------------------------22 A. Prosedur Analisis --------------------------------------------------------------------22 B. Hasil Analisis Kompetensi Dasar --------------------------------------------------36 BAB IV : PENUTUP -------------------------------------------------------------------------------82 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN: Contoh RPP iii
  • 4. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan secara suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Selanjutnya dalam rangka mencapai tujuan tersebut disusun standar pendidikan nasional, terdiri atas: standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, standar sarana prasarana, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses disebutkan bahwa setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan kemandirian psikologis sesuai ruang yang cukup dengan bakat, bagi minat, dan prakarsa, kreativitas, perkembangan fisik dan serta peserta didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan perlu melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran dengan strategi yang benar untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan. Lampiran IV Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran, menyebutkan bahwa Strategi pembelajaran sangat diperlukan dalam menunjang terwujudnya seluruh kompetensi yang dimuat dalam Kurikulum 2013. Kurikulum memuat apa yang seharusnya diajarkan kepada peserta didik, sedangkan pembelajaran merupakan cara bagaimana apa yang diajarkan bisa dikuasai oleh peserta didik. Pelaksanaan pembelajaran didahului dengan penyiapan RPP yang dikembangkan oleh guru baik secara individual maupun kelompok yang mengacu pada Silabus. Sedangkan Strategi penilaian disiapkan untuk memfasilitasi guru dalam mengembangkan pendekatan, teknik dan instrumen penilaian hasil belajar dengan pendekatan autentik. Penilaian memungkinkan para pendidik mampu menerapkan 1
  • 5. program remedial bagi peserta didik yang tergolong pebelajar lambat dan program pengayaan bagi peserta didik yang termasuk kategori pebelajar cepat. Pemerintah telah menetapkan pelaksanaan kurikulum 2013 secara terbatas pada 1.270 SMA di 33 provinsi pada 295 kabupaten/kota mulai tahun pelajaran 2013/2014 untuk kelas X. Untuk mendukung implementasi pelaksanaan kurikulum tersebut pemerintah telah melatih guru inti dan guru sasaran serta menyediakan silabus, buku guru, dan buku siswa untuk mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, dan Sejarah. Sedangkan untuk mata pelajaran lainnya diharapkan dapat memanfaatkan buku-buku yang ada (dari kurikulum 2006 dan buku sebelumnya) mulai menerapkan kurikulum 2013 mengacu pada silabus yang telah disediakan. Untuk menyiapkan kemampuan guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran saintifik serta melakukan penilaiain autentik menggunakan silabus sebagai acuan, perlu penjabaran operasional antara lain dalam mengembangkan materi pembelajaran, mengembangkan langkah pembelajaran serta merancang dan melaksanakan penilaian autentik. Oleh karena itu diperlukan rambu-rambu yang bisa memfasilitasi guru secara individual dan kelompok dalam mengembangkan dan melaksanakan pembelajaran dalam berbagai modus, strategi, dan model untuk muatan dan/atau mata pelajaran yang diampunya. B. Tujuan Secara umum tujuan penulisan naskah ini adalah membantu guru mata pelajaran dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 dengan memafaatkan buku sumber yang ada. Secara khusus naskah ini bertujuan: Memberikan rambu-rambu bagi guru dalam menganalisis kompetensi inti dan kompetensi dasar 1. Mengembangkan materi pembelajaran berdasarkan materi pokok dari silabus mata pelajaran 2. 3. Mengembangkan indikator pencapaian dan penilaian 4. C. Mengembangkan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik Merancang penilaian otentik Ruang Lingkup Ruang lingkup buku ini terdiri atas: 1. Penjelasan dan langkah-langkah pembelajaran saintifik 2. Langkah-langkah analisis kompetensi; 3. Penilaian otentik; dan 2
  • 6. 4. Hasil analisis kompetensi untuk membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) D. Landasan Hukum 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan 3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan 4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah 5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses 6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian 7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMA-MA 8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A tentang Implementasi Kurikulum 9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor …. Tentang Silabus 3
  • 7. BAB II PEMBELAJARAN KOMPETENSI Pembelajaran kurikulum 2013 adalah pembelajaran kompetensi dengan memperkuat proses pembelajaran dan penilaian autentik untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Penguatan proses pembelajaran dilakukan melalui pendekatan saintifik, yaitu pembelajaran yang mendorong siswa lebih mampu dalam mengamati, menanya, mencoba/mengumpulkan data, mengasosiasi/menalar, dan mengomunikasikan. Karakteristik pembelajaran pada setiap satuan pendidikan terkait erat pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi. Standar Kompetensi Lulusan memberikan kerangka konseptual tentang sasaran pembelajaran yang harus dicapai. Standar Isi memberikan kerangka konseptual tentang kegiatan belajar dan pembelajaran yang diturunkan dari tingkat kompetensi dan ruang lingkup materi. Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan. Ketiga perolehan (proses psikologis) ranah yang kompetensi berbeda. Sikap tersebut memiliki lintasan diperoleh melalui aktivitas menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas mengevaluasi, dan mencipta. menanya, mencoba, mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, Keterampilan menalar, menyaji, diperoleh melalui aktivitas mengamati, dan mencipta. Karaktersitik kompetensi beserta perbedaan lintasan perolehan turut serta mempengaruhi karakteristik standar proses. Penguatan pendekatan penyingkapan/penelitian saintifik perlu diterapkan pembelajaran berbasis (discovery/inquiry learning). Untuk mendorong kemampuan peserta didik menghasilkan karya kontekstual, baik individual maupun kelompok maka sangat disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning). Prinsip pembelajaran pada kurikulum 2013 menekankan perubahan paradigma: (1) peserta didik diberi tahu menjadi peserta didik mencari tahu; (2) guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber belajar; (3) pendekatan tekstual menjadi pendekatan proses pembelajaran berbasis pembelajaran parsial sebagai konten menjadi penguatan penggunaan pendekatan ilmiah; (4) menjadi pembelajaran pembelajaran terpadu; berbasis kompetensi; (5) (6) pembelajaran yang 4
  • 8. menekankan jawaban tunggal menjadi pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi; (7) pembelajaran verbalisme menjadi keterampilan aplikatif; (8) peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan keterampilan mental (softskills); (9) pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pebelajar sepanjang hayat; (10) pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani); (11) pembelajaranyang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat; (12) pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas; (13) pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran; dan (14) pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik. Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran, yang meliputi ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian autentik menilai kesiapan siswa, serta proses dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen (input – proses – output) tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan hasil belajar peserta didik, bahkan mampu menghasilkan dampak instruksional (instructional effect) dan dampak pengiring (nurturant effect) dari pembelajaran. A. Pendekatan Pembelajaran saintifik Pembelajaran saintifik merupakan pembelajaran yang mengadopsi langkah-langkah saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah. Model pembelajaran yang diperlukan adalah yang memungkinkan terbudayakannya kecakapan berpikir sains, terkembangkannya “sense of inquiry” dan kemampuan berpikir kreatif peserta didik (Alfred De Vito: 1989). Model pembelajaran yang dibutuhkan adalah yang mampu menghasilkan kemampuan untuk belajar (Joice & Weil: 1996), bukan saja diperolehnya sejumlah pengetahuan, keterampilan, dan sikap, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana pengetahuan, keterampilan, dan sikap itu diperoleh peserta didik (Zamroni: 2000; Semiawan: 1998). Pembelajaran saintifik tidak hanya memandang hasil belajar sebagai muara akhir, namun proses pembelajaran dipandang sangat penting. Oleh karena itu pembelajaran saintifik menekankan pada keterampilan proses. Model pembelajaran berbasis peningkatan keterampilan proses sains adalah model pembelajaran yang mengintegrasikan keterampilan proses sains ke dalam sistem penyajian materi secara terpadu (Beyer: 1991). Model ini menekankan pada proses pencarian pengetahuan dari 5
  • 9. pada transfer pengetahuan, peserta didik dipandang sebagai subjek belajar yang perlu dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran, pendidik hanyalah seorang fasilitator yang membimbing dan mengkoordinasikan kegiatan belajar peserta didik. Dalam model ini peserta didik diajak untuk melakukan proses pencarian pengetahuan berkenaan dengan materi pelajaran melalui berbagai aktivitas proses sains sebagaimana dilakukan oleh para ilmuwan (scientist) dalam melakukan penyelidikan ilmiah (Nur: 1998), dengan demikian peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta, membangun konsep, dan nilai-nilai baru yang diperlukan untuk kehidupannya. Fokus proses pembelajaran diarahkan pada pengembangan keterampilan peserta didik dalam memproseskan pengetahuan, menemukan dan mengembangkan sendiri fakta, konsep, dan nilai-nilai yang diperlukan (Semiawan: 1992). Di dalam model ini juga tercakup penemuan makna (meanings), organisasi, dan struktur dari ide atau gagasan, sehingga secara bertahap peserta didik belajar bagaimana mengorganisasikan dan melakukan penelitian. Pembelajaran berbasis keterampilan proses sains menekankan pada kemampuan peserta didik dalam menemukan sendiri (discover) pengetahuan yang didasarkan atas pengalaman belajar, hukum-hukum, prinsip-prinsip dan generalisasi, sehingga lebih memberikan kesempatan bagi berkembangnya keterampilan berpikir tingkat tinggi (Houston: 1988). Dengan demikian peserta didik lebih diberdayakan sebagai subjek belajar yang harus berperan aktif dalam memburu informasi dari berbagai sumber belajar, dan pendidik lebih berperan sebagai organisator dan fasilitator pembelajaran. Bahasa Inggris adalah bahasa internasional yang digunakan oleh lebih dari separuh penduduk dunia baik dalam komunikasi formal maupun informal. Bahasa Inggris juga berperan sebagai bahasa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Bahasa Inggris juga digunakan dalam dunia ekonomi dan perdagangan, hubungan antar bangsa, sosial- budaya dan pendidikan serta pengembangan karier. Untuk keperluan tersebut di atas, penguasaan Bahasa Inggris merupakan persyaratan penting bagi keberhasilan individu, masyarakat dan bangsa Indonesia dalam menjawab tantangan global. Penguasaan bahasa Inggris dapat diperoleh melalui berbagai program dan program pembelajaran di sekolah masih merupakan sarana utama bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Tantangan yang dihadapi oleh Indonesia dalam mencerdaskan kehidupan bangsa memiliki tantangan baik internal maupun eksternal. Tantangan internal terkait dengan kondisi pendidikan dan perkembangan penduduk Indonesia. Sedangkan tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan berbagai isu yang 6
  • 10. berhubungan dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Bangsa Indonesia pun dipengaruhi oleh perniagaan tradisional menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern seperti World Trade Organization (WTO), Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Community, Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), dan ASEAN Free Trade Area (AFTA). Tantangan eksternal juga terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains serta mutu, investasi, dan transformasi bidang pendidikan. Keikutsertaan Indonesia di dalam studi International Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) dan Program for International Student Assessment (PISA) sejak tahun 1999 juga menunjukkan bahwa capaian peserta didik Indonesia tidak menggembirakan dalam beberapa kali laporan yang dikeluarkan TIMSS dan PISA. Hal ini disebabkan antara lain banyaknya materi uji yang ditanyakan di TIMSS dan PISA tidak terdapat dalam kurikulum Indonesia. Mata pelajaran Bahasa Inggris mempunyai karakteristik yang berbeda dengan mata pelajaran eksakta atau mata pelajaran ilmu sosial yang lain. Perbedaan ini terletak pada fungsi bahasa sebagai alat komunikasi. Hal ini mengindikasikan bahwa belajar Bahasa Inggris pengetahuannya, bukan tetapi saja harus belajar kosakata berupaya dan tatabahasa menggunakan atau dalam arti mengaplikasikan pengetahuan tersebut dalam kegiatan komunikasi. Seorang peserta didik belum dapat dikatakan menguasai Bahasa Inggris jika dia belum dapat menggunakan Bahasa Inggris untuk keperluan komunikasi, meskipun dia mendapat nilai yang bagus pada penguasaan kosakata dan tata bahasanya. Memang diakui bahwa seseorang tidak mungkin dapat berkomunikasi dengan baik kalau pengetahuan kosakatanya rendah. Oleh karena itu, penguasaan kosakata memang tetap diperlukan tetapi yang lebih penting bukan semata-mata pada penguasaan kosakata tersebut tetapi memanfaatkan pengetahuan kosakata tersebut dalam kegiatan komunikasi dengan Bahasa Inggris. Dalam belajar bahasa, orang mengenal keterampilan reseptif dan keterampilan produktif. Keterampilan reseptif meliputi keterampilan menyimak (listening) dan keterampilan membaca (reading), sedangkan keterampilan berbicara (speaking) dan keterampilan keterampilan produktif menulis meliputi (writing). Baik keterampilan reseptif maupun keterampilan produktif perlu dikembangkan dalam proses pembelajaran Bahasa Inggris. Keempat keterampilan berbahasa tersebut disajikan secara terpadu. Agar dapat menguasai keterampilan tersebut di atas dengan baik, peserta didik perlu dibekali dengan unsur-unsur bahasa yaitu kosakata, lafal, ejaan serta tata bahasa. 7
  • 11. Tatabahasa membantu seseorang untuk mengungkapkan gagasannya dan membantu si pendengar untuk memahami gagasan yang diungkapkan oleh orang lain. NamuntTatabahasa hanyalah sebagai unsur pembantu dalam penguasaan keterampilan berbahasa. Oleh karenanya, pengajaran yang menekankan semata-mata pada pengetahuan tatabahasa hendaknya ditinggalkan. Tatabahasa hendaknya diajarkan dalam rangka memfasilitasi penguasaan keempat keterampilan yang telah disebutkan di muka. Kemampuan seseorang dalam berkomunikasi dapat ditunjukkan dalam dua cara, yaitu komunikasi lisan dan komunikasi tertulis. Dalam komunikasi lisan, unsur yang perlu diperhatikan adalah ucapan/lafal atau pronunciation. Kesalahan dalam ucapan menyebabkan seseorang tidak dapat mengemukakan gagasannya dengan tepat. Atau, kalau dia dalam posisi mendengarkan pembicaraan orang lain, maka kesalahan dalam ucapannya juga berpengaruh terhadap kemampuannya untuk memahami apa yang dia dengar. Demikian pula kalau orang tersebut mendengarkan pembicaraan orang lain yang mengucapkan dengan benar, tentu kata yang dia tangkap bukan kata yang dimaksud. Untuk menunjang keberhasilan pembelajaran bahasa Inggris yang optimal dan menarik perhatian peserta didik seperti yang dikemukakan Cassandra James (2011) dapat digunakan perangkat teknologi seperti CD, VCD, DVD, radio, tayangan televisi, internet. Melalui internet dapat diperoleh berbagai informasi dalam Bahasa Inggris sehingga dapat meningkatkan kemampuan menyimak dan melalui computer peserta didik dapat mengembangkan kemampuan membaca dan menulis. Selain itu dapat digunakan juga media cetakyang meliputi surat kabar, majalah, buku, brosur, dan lainlain. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan melalui proses mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan. (1) Kegiatan mengamati bertujuan agar pembelajaran berkaitan erat dengan konteks situasi nyata yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Proses mengamati fakta atau fenomena mencakup kegiatan mendengarkan paparan, membaca teks, memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, unsur kebahasaan, dan format penyampaian atau penulisannya. (2) Kegiatan menanya dilakukan sebagai salah satu proses membangun pengetahuan peserta didik dalam bentuk konsep, prinsip, prosedur, hukum dan teori, hingga berpikir metakognitif. Tujuannnya agar peserta didik berpikir secara kritis, logis, dan sistematis. Proses menanya dilakukan melalui kegiatan diskusi dan kerja kelompok serta diskusi kelas. Kegiatan menanya dapat dilakukan di antaranya 8
  • 12. mempertanyakan perbedaan bentuk paparan baik secara lisan maupun tertulis dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia termasuk perbedaan penggunaannya, perbedaan pola-pola kalimat, dan isi wacana seperti gagasan pokok, informasi tertentu, informasi rinci, rujukan kata, dsb. (3) Kegiatan mengeksplorasi dilakukan untuk melatih kemampuan berbahasa peserta didik melalui kegiatan simulasi, bermain peran dan kegiatan lain yang terstruktur. (4) Kegiatan mengasosiasi bertujuan untuk membangun kemampuan berpikir dan bersikap ilmiah. Kegiatan dapat dirancang oleh pendidik melalui situasi yang direkayasa dalam kegiatan berkelompok sehingga peserta didik melakukan aktifitas antara lain menganalisis teks, mengelompokkan, membuat kategori, menyimpulkan, membandingkan berbagai ungkapan, struktur teks, unsur kebahasaan, mendiskusikan isi wacana, serta memperoleh balikan dari pendidik. (5) Kegiatan mengomunikasikan adalah kegiatan untuk menyampaikan hasil konseptualisasi dalam bentuk lisan maupun tulis seperti mendemonstrasikan, menuliskan, memaparkan, menyunting hasil karya teman, mempublikasikan hasil karya pada majalah dinding, buletin sekolah, learning journal, blog sekolah, dsb. Tantangan baru dinamika kehidupan menuntut aktifitas pembelajaran bukan sekedar mengulang fakta dan fenomena keseharian yang dapat diduga melainkan mampu menjangkau pada situasi baru yang tak terduga. Dengan dukungan kemajuan teknologi dan seni, pembelajaran diharapkan mendorong kemampuan berpikir peserta didik hingga situasi baru tersebut. Agar pembelajaran terus menerus membangkitkan kreativitas dan keingintahuan peserta didik kegiatan pembelajaran kompetensi dilakukan dengan model sebagai berikut (1) Discovery Learning a) Langkah Pembelajaran menciptakan stimulus (rangsangan) Kegiatan penciptaan stimulus dilakukan pada saat peserta didik melakukan aktivitas mengamati fakta atau fenomena dengan cara melihat, mendengar, membaca, atau menyimak. Fakta yang disediakan dimulai dari yang sederhana hingga fakta atau femomena yang menimpulkan kontroversi. Misalnya peserta didik diminta untuk mengamati fakta tentang beberapa teks deskripsi, kemudian diberikan fakta lain tentang paparan jati diri penulis dan CV seseorang yang dari segi informasikan terlihat hampir sama tapi dengan genre yang berbeda. Dengan demikian peserta didik tergugah untuk mencari tahu lebih lanjut 9
  • 13. tentang fakta/fenomena tersebut dengan membaca dari berbagai sumber atau mempertanyakan kepada pendidik. Tahapan ini dimulai dengan peserta didik dihadapkan pada teks dengan genre yang sama namun bervariasi dalam fungsi sosial dan unsur kebahasaan sehingga menimbulkan kebingungan, kemudian dilanjutkan untuk tidak memberi generalisasi, agar timbul keinginan untuk menyelidiki alasan penulis atau penutur menggunakan unsur kebahasaan yang berbeda, sehingga dapat mengetahui perbedaan fungsi sosial dari teks-teks tersebut. Disamping itu pendidik harus menyiapkan instruksi yang jelas untuk penugasan dalam setiap tahapan. Selain itu pendidik dapat memulai kegiatan PBM dengan mengajukan pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada persiapan pemecahan masalah. Stimulasi pada tahap ini berfungsi untuk menyediakan kondisi interaksi belajar yang dapat mengembangkan dan membantu peserta didik dalam mengeksplorasi bahan. Dalam hal ini Bruner memberikan stimulasi dengan menggunakan teknik bertanya yaitu dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat menghadapkan peserta didik pada kondisi internal yang mendorong eksplorasi. Dengan demikian seorang pendidik harus menguasai teknik-teknik dalam memberi stimulus kepada peserta didik agar tujuan mengaktifkan peserta didik untuk mengeksplorasi dapat tercapai. b) Menyiapkan pernyataan masalah Setelah dilakukan stimulasi langkah selanjutya adalah pendidik memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin agenda-agenda masalah yang relevan dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara atas pertanyaan masalah) (Syah 2004:244). Sedangkan menurut permasalahan yang dipilih itu selanjutnya harus dirumuskan dalam bentuk pertanyaan, atau hipotesis, yakni pernyataan (statement) sebagai jawaban sementara atas pertanyaan yang diajukan. Memberikan kesempatan peserta didik untuk mengidentifikasi dan menganalisa permasasalahan yang mereka hadapi, merupakan teknik yang berguna dalam membangun peserta didik agar mereka terbiasa untuk menemukan suatu masalah. 10
  • 14. c) Mengumpulkan data Ketika eksplorasi berlangsung pendidik juga memberi kesempatan kepada para peserta didik untuk mengumpulkan informasi sebanyakbanyaknya yang relevan untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis (Syah, 2004:244). Dalam hal ini informasi ang dikumPada tahap ini berfungsi untuk menjawab pertanyaan atau membuktikan benar tidaknya hipotesis, dengan demikian peserta didik diberi kesempatan untuk mengumpulkan (collection) berbagai informasi yang relevan, membaca literatur, mengamati objek, wawancara dengan nara sumber, melakukan uji coba sendiri dan sebagainya. Konsekuensi dari tahap ini adalah peserta didik belajar secara aktif untuk menemukan sesuatu yang berhubungan dengan permasalahan yang dihadapi, dengan demikian secara tidak sengaja peserta didik menghubungkan masalah dengan pengetahuan yang telah dimiliki d) Mengolah Data Menurut Syah (2004:244) pengolahan data merupakan kegiatan mengolah data dan informasi yang telah diperoleh para peserta didik baik melalui wawancara, observasi, dan sebagainya, lalu ditafsirkan. Semua informai hasil bacaan, wawancara, observasi, dan sebagainya, semuanya diolah, diacak, diklasifikasikan, ditabulasi, bahkan bila perlu dihitung dengan cara tertentu serta ditafsirkan pada tingkat kepercayaan tertentu (Djamarah, 2002:22). Data processing disebut juga dengan pengkodean coding/ kategorisasi yang berfungsi sebagai pembentukan konsep dan generalisasi. Dari generalisasi tersebut peserta didik akan mendapatkan pengetahuan baru tentang alternatif jawaban/ penyelesaian yang perlu mendapat pembuktian secara logis e) Memverifikasi data Pada tahap ini peserta didik melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan tadi dengan temuan alternatif, dihubungkan dengan hasil data processing (Syah, 2004: 244). Verifikasi menurut Bruner, bertujuan agar proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan atau pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai dalam kehidupannya. Berdasarkan hasil pengolahan dan tafsiran, atau informasi yang ada, pernyataan atau hipotesis yang telah dirumuskan 11
  • 15. terdahulu itu kemudian dicek, apakah terjawab atau tidak, apakah terbukti atau tidak f) Menarik kesimpulan Tahap generalisasi/ menarik kesimpulan adalah proses menarik sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi (Syah, 2004: 244). Berdasarkan hasil verifikasi maka dirumuskan prinsip-prinsip yang mendasari generalisasi. Setelah menarik kesimpulan peserta didik harus memperhatikan proses generalisasi yang menekankan pentingnya penguasaan pelajaran atas makna dan kaidah atau prinsip-prinsip yang luas yang mendasari pengalaman seseorang, serta pentingnya proses pengaturan dan generalisasi dari pengalamanpengalaman itu. Pemilihan model discovery learning memerlukan persyaratan pendukung untuk mereduksi kelemahan yang sering ditemukan, antara lain: a) Secara klasikal peserta didik memiliki kecerdasan/kecakapan awal yang lebih dengan keterampilan berbicara dan menulis lebih baik. Bagi peserta didik yang kurang pandai, akan mengalami kesulitan abstrak atau berfikir atau mengungkapkan hubungan antara konsep-konsep, yang tertulis atau lisan, sehingga pada gilirannya akan menimbulkan frustasi. b) Jumlah peserta didik tidak terlalu banyak, karena untuk melakukan pembelajaran jumlah peserta didik yang banyak, karena membutuhkan waktu yang lama untuk membantu mereka menemukan teori atau pemecahan masalah lainnya. c) Pemilihan materi dengan kompetensi dominan pada pemahaman. d) Perlu fasilitas memadai seperti sumber, media, dan peralatan pembelajaran. Manfaat pemilihan model discovery learning antara lain: a) Membantu peserta didik untuk memperbaiki dan meningkatkan keterampilan-keterampilan dan proses-proses kognitif. Usaha penemuan merupakan kunci dalam proses ini, seseorang tergantung bagaimana cara belajarnya. b) Pengetahuan yang diperoleh besifat pribadi, dan ampuh karena menguatkan pengertian, ingatan, dan transfer. 12
  • 16. c) Menimbulkan rasa senang pada peserta didik, karena tumbuhnya rasa penyelidikan dan berhasil. d) Memungkinkan peserta didik berkembang dengan cepat dan sesuai dengan dengan keecepatannya sendiri. e) Menyebabkan peserta didik mengarahkan kegiatan belajarnya dengan melibatkan akal dan motivasinya. f) Membantu peserta didik memperkuat konsep dirinya, karena memperoleh kepercayaan diri bekerjasama dengan yang lainnya. g) Membantu peserta didik menghilangkan keraguan karena mengarah pada kebenaran yang final yang dialami dalam keterlitbatan kegiatannya. h) Mendorong peserta didik berfikir secara intuitif, inisiatif, dalam merumuskan hipotesis. i) Dapat mengembangkan bakat, motivasi, dan keingintahuan. j) Kemungkinan peserta didik belajar dengan memanfaatkan belajar dari berbagai jenis sumberbelajar. (2) Project Based Learning a) Langkah Pembelajaran Menyiapkan pertanyaan atau penugasan projek Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan yang dapat memberi penugasan peserta didik dalam melakukan suatu aktivitas. Mengambil topik yang sesuai dengan realitas dunia nyata dan dimulai dengan sebuah investigasi mendalam. Guru diharapan berusaha agar topik yang diangkat relevan untuk para peserta didik sesuai dengan tuntusan kompetensi yang diharapkan. Penyiapan pertanyaan dapat dilakukan di awal semester agar dapat dirancang kegiatan selanjutnya yaitu mendesain perencanaan. b) Mendesain perencanaan projek Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara pendidik dan peserta didik. Dengan demikian peserta didik diharapkan akan merasa “memiliki” atas proyek tersebut. Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial, dengan cara mengintegrasikan berbagai subjek yang mungkin, serta mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses untuk membantu penyelesaian proyek. c) Menyusun Jadwal 13
  • 17. Pengajar dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap ini antara lain: membuat timeline untuk menyelesaikan proyek, membuat deadline penyelesaian proyek, membawa peserta didik agar merencanakan cara yang baru, membimbing peserta didik ketika mereka membuat cara yang tidak berhubungan dengan proyek, dan meminta peserta didik untuk membuat penjelasan (alasan) tentang pemilihan suatu cara d) Memonitor kegiatan dan perkembangan projek Pengajar bertanggungjawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan dengan cara menfasilitasi peserta didik pada setiap roses. Dengan kata lain pengajar berperan menjadi mentor bagi aktivitas peserta didik. Agar mempermudah proses monitoring, dibuat sebuah rubrik yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang penting. e) Menguji hasil Penilaian dilakukan untuk membantu pengajar dalam mengukur ketercapaian standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masingmasing peserta didik, memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai peserta didik, membantu pengajar dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya. f) Mengevaluasi kegiatan/pengalaman Pada akhir proses pembelajaran, pengajar dan peserta didik melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara individu maupun kelompok. Pada tahap ini peserta didik diminta untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamanya selama menyelesaikan proyek. Pengajar dan peserta didik mengembangkan diskusi dalam rangka memperbaiki kinerja selama proses pembelajaran, sehingga pada akhirnya ditemukan suatu temuan baru (new inquiry) untuk menjawab permasalahan yang diajukan pada tahap pertama pembelajaran. Persyaratan pendukung dan Manfaatnya Pemilihan model pembelajaran project based learning memerlukan dukungan persyaratan untuk mereduksi kelemanan yang sering terjadi, antara lain: 14
  • 18. Peserta didik terbiasa dengan aktivitas pemecahan masalah, sehingga projek tidak memakan waktu terlalu lama. Dukungan sarana dan perasarana memadai termasuk perlatan belajar di laboratorium. Pengaturan waktu dan jadwal kegiatan yang terkontrol. Perlunya kejelasan tugas dan hasil yang diharapkan dari kegiatan project. Manfaat pemilihan model pembelajaran project based learning, antara lain: Meningkatkan motivasi belajar peserta didik untuk belajar, mendorong kemampuan mereka untuk melakukan pekerjaan penting, dan mereka perlu untuk dihargai. Mengembangkam kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah dan berpikir kritis. Mengembangkan keterampilan komunikasi, kolaborasi, dan pengelolaan sumberdaya. Memberikan pengalaman kepada peserta didik pembelajaran dan praktik dalam mengorganisasi proyek, dan membuat alokasi waktu dan sumbersumber lain seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas. Melibatkan para peserta didik untuk belajar mengambil informasi dan menunjukkan pengetahuan yang dimiliki, kemudian diimplementasikan dengan dunia nyata. Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan, sehingga peserta didik maupun pendidik menikmati proses pembelajaran. (3) Problem Based Learning a) Langkah Pembelajaran Mengorientasi peserta didik pada masalah Pembelajaran dimulai dengan menjelaskan tujuan pembelajaran dan aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan. Dalam penggunaan PBL, tahapan ini sangat penting dimana guru harus menjelaskan dengan rinci apa yang harus dilakukan oleh peserta didik dan juga oleh guru. serta dijelaskan bagaimana guru akan mengevaluasi proses pembelajaran. Hal ini sangat penting untuk memberikan motivasi agar peserta didikdapat mengerti dalam pembelajaran yang akan dilakukan. Ada empat hal yang perlu dilakukan dalam proses ini, yaitu : Tujuan utama pembelajaran tidak untuk mempelajari sejumlah besar informasi baru, tetapi lebih kepada belajar bagaimana menyelidiki 15
  • 19. masalah-masalah penting dan bagaimana menjadi peserta didik yang mandiri, Permasalahan dan pertanyaan yang diselidiki tidak mempunyai jawaban mutlak “benar“, sebuah masalah yang rumit atau kompleks mempunyai banyak penyelesaian dan seringkali bertentangan, Selama tahap penyelidikan (dalam pengajaran ini), peserta didik didorong untuk mengajukan pertanyaan dan mencari informasi. Peserta didik akan bertindak sebagai pembimbing yang siap membantu, namun peserta didik harus berusaha untuk bekerja mandiri atau dengan temannya, dan Selama tahap analisis dan penjelasan, peserta didik akan didorong untuk menyatakan ide-idenya secara terbuka dan penuh kebebasan. Tidak ada ide yang akan menjadi bahan lelucon oleh peserta didik atau teman sekelas. Semua peserta didik diberi peluang untuk berperan serta pada penyelidikan dan menyampaikan ide-ide mereka. b) Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran. Disamping mengembangkan keterampilan memecahkan masalah, pembelajaran PBL juga mendorong peserta didik belajar berkolaborasi. Pemecahan suatu masalah sangat membutuhkan kerjasama dan sharing antar anggota. Oleh sebab itu, guru dapat memulai kegiatan pembelajaran dengan membentuk kelompok-kelompok peserta didik dimana masing-masing kelompok akan memilih dan memecahkan masalah yang berbeda. Prinsip-prinsip pengelompokan peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dapat digunakan dalam konteks ini seperti: kelompok harus heterogen, pentingnya interaksi antar anggota, komunikasi yang efektif, adanya tutor sebaya, dan sebagainya. Peserta didik sangat penting memonitor dan mengevaluasi kerja masing-masing kelompok untuk menjaga kinerja dan dinamika kelompok selama pembelajaran. Setelah peserta didik diorientasikan pada suatu masalah dan telah membentuk kelompok belajar selanjutnya pendidik dan peserta didik menetapkan subtopik-subtopik yang spesifik, tugas-tugas penyelidikan, dan jadwal. Tantangan utama bagi pendidik pada tahap ini adalah mengupayakan agar semua peserta didik aktif terlibat dalam sejumlah kegiatan penyelidikan dan hasil-hasil penyelidikan ini dapat 16
  • 20. menghasilkan penyelesaian terhadap permasalahan tersebut, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, serta memamerkannya. Pendidik bertanggungjawab untuk melakukan pengawasan terhadap aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek. Pengawasan dilakukan dengan cara menfasilitasi peserta didik pada setiap proses. Dengan kata lain pendidik berperan menjadi mentor bagi aktivitas peserta didik. Agar mempermudah proses monitoring, dibuat sebuah rubrik yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang penting c) Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok Penyelidikan adalah inti dari PBL. Meskipun setiap situasi permasalahan memerlukan teknik penyelidikan yang berbeda, namun pada umumnya tentu melibatkan karakter yang identik, yakni pengumpulan data dan eksperimen, berhipotesis dan penjelasan, dan memberikan pemecahan. Pengumpulan data dan eksperimentasi merupakan aspek yang sangat penting. Pada tahap ini, pendidik harus mendorong peserta didik untuk mengumpulkan data dan melaksanakan eksperimen (mental maupun aktual) sampai mereka betul-betul memahami dimensi situasi permasalahan. Tujuannya adalah agar peserta didik mengumpulkan cukup informasi untuk menciptakan dan membangun ide mereka sendiri. Pendidik membantu peserta didik untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber, dan pendidik seharusnya mengajukan pertanyaan pada peserta didik untuk berifikir tentang masalah dan ragam informasi yang dibutuhkan untuk sampai pada pemecahan masalah yang dapat dipertahankan. Setelah peserta didik mengumpulkan cukup data dan memberikan permasalahan tentang fenomena yang mereka selidiki, selanjutnya mereka mulai menawarkan penjelasan dalam bentuk hipotesis, penjelesan, dan pemecahan. Selama pengajaran pada fase ini, guru mendorong peserta didik untuk menyampikan semua ide-idenya dan menerima secara penuh ide tersebut. Guru juga harus mengajukan pertanyaan yang membuat peserta didik berfikir tentang kelayakan hipotesis dan solusi yang mereka buat serta tentang kualitas informasi yang dikumpulkan. d) Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya Tahap penyelidikan diikuti dengan menciptakan artifak (hasil karya) dan pameran. Artifak lebih dari sekedar laporan tertulis, namun bisa suatu video, tape (menunjukkan situasi masalah dan pemecahan yang 17
  • 21. diusulkan), model (perwujudan secara fisik dari situasi masalah dan pemecahannya), program komputer, dan sajian multimedia. Tentunya kecanggihan artifak sangat dipengaruhi tingkat berfikir peserta didik. Langkah selanjutnya adalah mempamerkan hasil karyanya dan pendidik berperan sebagai organisator pameran. Akan lebih baik jika dalam pemeran ini melibatkan peserta didik-peserta didik lainnya, para pendidik, para orang tua, dan lainnya yang dapat menjadi “penilai” atau memberikan umpan balik. e) Analisis dan Evaluasi Proses Pemecahan Masalah Fase ini merupakan tahap akhir dalam PBL. Fase ini dimaksudkan untuk membantu peserta didik menganalisis dan mengevaluasi proses mereka sendiri dan keterampilan penyelidikan dan intelektual yang mereka gunakan. Selama fase ini guru meminta peserta didik untuk merekonstruksi pemikiran dan aktivitas yang telah dilakukan selama proses kegiatan belajarnya. Langkah-Langkah Pemilihan Model Pembelajaran Pemilihan model pembelajaran (discovery learning, project based learning, atau problem based learning) sebagai pelaksanaan pendekatan saintifik pembelajaran memerlukan analisis yang cermat sesuai dengan karakteristik kompetensi dan kegiatan pembelajaran dalam silabus. Pemilihan model pembelajaran mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: (1) Karakteristik pengetahuan yang dikembangkan menurut kategori faktual, konseptual, dan prosedural. Pada pengetahuan faktual dan konsepetual dapat dipilih discovery learning, sedangkan pada pengetahuan prosedural dapat dipilih project based learning dan problem based learning. (2) Karakteristik keterampilan yang tertuang pada rumusan kompetensi dasar dari KI- 4. Pada keterampilan abstrak dapat dipilih discovery learning dan problem based learning, sedangkan pada keterampilan konkrit dapat dipilih project based learning. (3) Pemilihan ketiga model tersebut mempertimbangkan sikap yang dikembangkan, baik sikap religious (KI-1) maupun sikap sosial (KI-2) 18
  • 22. Berikut contoh matrik pemilihan model yang dapat digunakan sesuai dengan dimensi pengetahuan dan keterampilan. Dimensi Pengetahuan Abstrak Dimensi Keterampilan Konkrit Faktual Discovery Learning Discovery Learning Konseptual Discovery Learning Discovery Learning Prosedural Discovery Learning Discovery Problem Based Learning Problem Based Learning Discovery Learning Project Discovery Learning Project Based Lerning Based Lerning Problem Based Learning Problem Based Learning Metakognitif Learning B. Penilaian Autentik Penilaian yang dikembangkan dalam pelaksanaan kurikulum 2013 lebih ditekankan pada penilaian autentik yaitu penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran (Permendikbud No. 66 Tahun 2013). Penilaian yang dilakukan pendidik tidak hanya berbasis pada hasil belajar tetapi juga pada prosesnya. Konsep penilaian autentik (Munif Chatib) adalah kemampuan anak dinilai berdasar perkembangan hasil anak itu sendiri yang berbasis proses, bukan pada akhir pembelajaran serta tidak hanya ranah kognitif , namun juga ranah psikomotorik dan afektif . Dalam pembelajaran bahasa Inggris dengan penilaian autentik, pendidik dapat menggunakan berbagai kegiatan untuk mengecek pemahaman peserta didik bahwa peserta didik yang belajar bahasa asing memerlukan berbagai cara untuk mendemonstrasikan pemahaman mereka atas konsep-konsep yang telah mereka pelajari (Moir, 2005). O'Malley dan Pierce School Library Media Activities Monthly (1998) memberikan contoh-contoh penilaian autentik yakni tindakan peserta didik yang harus dapat diamati dan didokumentasikan: 1. Oral Interviews: Pendidik bertanya kepada peserta didik tentang jati diri, kegiatan yang dilakukan, bacaan, dan hal-hal minat lainnya. 2. Story or Text Retelling: Peserta didik menceritakan ulang gagasan pokok atau informasi rinci pilihan yang didapat pada waktu membaca atau menyimak. 3. Writing Samples: Peserta didik membuat tulisan naratif, ekspositori, persuasif, atau bentuk tulisan lainnya. 19
  • 23. 4. Projects/Exhibitions: Peserta didik bekerja dengan peserta didik lain dalam satu tim membuat suatu karya yang menggunakan multimedia, presentasi lisan dan tulis, serta pameran. 5. Experiments/Demonstrations: Peserta didik mendokumentasikan rangkaian pengalaman, mengilustrasikan prosedur, menampilkan langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas, dan mendokumentasikan hasil-hasil tindakannya. 6. Constructed-Response Items: Peserta didik memberikan respon atau jawaban atas pertanyaan terbuka dalam bentuk tulisan. 7. Teacher Observations: Pendidik mengamati dan mendokumentasikan perhatian dan interaksi peserta didik di dalam kelas, respon mereka terhadap materi pembelajaran, dan kerjasama dengan peserta didik lainnya. 8. Portfolios: Koleksi pekerjaan peserta didik yang terfokus untuk menunjukkan tingkat kemajuan hasil belajar peserta didik dari waktu ke waktu. C. Penilaian Hasil Belajar Bahasa Inggris Penilaian autentik (penilaian alternatif atau penilaian informal) adalah penilaian dan instrumen asesmen yang memberikan kesempatan luas kepada peserta didik untuk menerapkan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang sudah dimilikinya dalam bentuk tugas seperti membaca dan menulis dalam dunia nyata dan di sekolah, presentasi, mengamati, survey, project, makalah, membuat multi media, membuat karangan atau diskusi kelas. Tujuannya adalah untuk menilai berbagai jenis kemampuan berbahasa dalam konteks yang hampir mendekati situasi nyata. Sebagai contoh, penilaian autentik meminta peserta didik untuk membaca teks autentik, menulis untuk tujuan autentik tentang topik-topik yang bermakna, dan terlibat dalam tugas-tugas literasi yang autentik seperti mendiskusikan buku cerita pendek, membuat jurnal, menulis surat, dan menyunting teks sesuai dengan struktur dan fungsi sosialnya. Materi maupun tugas penilaian harus dibuat senatural mungkin. Selain itu penilaian autentik menghargai kemampuan berfikir dan proses pembelajaran serta hasil akhir dari proses pembelajaran itu. Berdasarkan tugas yang telah ditentukan tersebut, pendidik perlu menyusun rubrik penskoran dan daftar cek pengamatan untuk mengetahui aspek apa saja yang perlu dilakukan oleh peserta didik dan apakah peserta didik telah melakukan pekerjaan dengan baik. Berikut ini 5 dimensi dari penilaian autentik menurut Gulikers, Bastiaens, & Kirschner (2004). 20
  • 24. (1) Bentuk penilaian harus relevan dan mempresentasikan pengetahuan dan keterampilan yang peserta didik harus pelajari. (2) Lingkungan fisik harus mempresentasikan bagaimana keterampilan berbahasa betul-betul digunakan. (3) Konteks sosial harus mempresentasikan bagaimana keterampilan berbahasa akan digunakan. (4) Hasil penilaian harus termasuk unjuk kerja yang dibutuhkan dari peserta didik. (5) Kreteria penilaian harus didasarkan pada level unjuk kerja yang ditentukan dalam kompetensi dasar. Berikut ini beberapa alternatif penilaian autentik dalam pembelajaran bahasa Inggris. (1) KINERJA Melakukan monolog Bermain Peran Simulasi Presentasi (2) OBSERVASI: Sasaran penilaian Sikap Sasaran penilaian Pengetahuan Sasaran penilaian Keterampilan (3) PORTOFOLIO Kumpulan karya peserta didik yang mencerminkan hasil atau capaian belajar berupa rekaman penggunaan ungkapan dan skrip percakapan. Kumpulan hasil tes dan latihan. Catatan penilaian diri dan penilaian sejawat, berupa komentar atau cara penilaian lainnya. (4) PENILAIAN DIRI Bentuk: diary, jurnal, format khusus. (5) PENILAIAN SEJAWAT Bentuk: format khusus, komentar, atau bentuk penilaian lain. 21
  • 25. BAB III ANALISIS KOMPETENSI A. Prosedur Analisis Kurikulum berbasis kompetensi menekankan pada pencapaian kompetensi yang dirumuskan dalam standar kompetensi lulusan, komptensi inti dan kompetensi dasar.Oleh karena itu fokus pertama dan utama bagi guru dalam menyiapkan pembelajaran adalah melakukan analisis pada ketiga kompetensi itu. Dari analisis itulah akan diperoleh penjabaran materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian yang diperlukan. Standar kompetensi lulusan adalah muara utama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada jenjang tertentu.Sedangkan kompetensi inti adalah pijakan pertama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada tingkat kompetensi tertentu. Penjabaran kompetensi inti untuk tiap mata pelajaran tersaji dalam rumusan kompetensi dasar. Rumusan standar kompetensi lulusan seperti yang tercantum pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 tahun 2013 untuk tingkat SMA adalah sebagai berikut. Dimensi Sikap Pengetahuan Keterampilan Kualifikasi Kemampuan Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi,seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian. Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri. Kompetensi inti tingkat SMA terdiri atas dua tingkatan, yaitu tingkat kompetensi ke lima yang mencakup kelas X dan kelas XI, dan tingkat kompetensi ke enam untuk kelas XII. Rumusan kompetensi yang relevan bagi kelas X sesua Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi adalah sebagai berikut. Kompetensi Deskripsi Kompetensi Sikap Spiritual Sikap Sosial 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan Pengetahuan 22
  • 26. Kompetensi Keterampilan Deskripsi Kompetensi faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan Hubungan empat kompetensi inti dalam lingkup standar kompetensi lulusan adalah sebagai berikut. Prosedur analisis kompetensi inti (KI) dilakukan dengan langkah sebagai berikut. (1) Melakukan linierisasi kompetensi dasar dari KI 3 dan KI 4 sesuai materi pokok. TABEL 1: Linierisasi Kompetensi Dasar dari KI3 dan KI4 Kompetensi Dasar (KI 3) 3.1 Menganalisis Kompetensi Dasar (KI 4) 4.1 Menyusun teks lisan Materi Pokok (Dalam Silabus) Teks lisan dan tulis sederhana, fungsi sosial, dan tulis sederhana, untuk memaparkan, menanyakan, struktur teks, untuk memaparkan, dan merespons pemaparan jati dan unsur menanyakan, dan diri 23
  • 27. Kompetensi Dasar (KI 3) kebahasaan dari Kompetensi Dasar (KI 4) merespon Materi Pokok (Dalam Silabus) Fungsi sosial teks pemaparan pemaparan jati diri, Menjalin hubungan dengan jati diri, sesuai dengan pendidik, teman dan orang lain. dengan konteks memperhatikan penggunaannya. fungsi sosial, My name is... I’m ... I live in ... struktur teks, dan I have … I like …. dan unsur kebahasaan, semacamnya secara benar dan sesuai dengan konteks. Ungkapan Unsur kebahasaan: (1) Kata terkait dengan hubungan kekeluargaan dan kekerabatan, profesi pekerjaan, hobi. (2) Kata kerja dalam simple present tense: be, have dalam simple present tense. (3) Kata tanya What? Who? Which? (4) Ucapan, tekanan kata, intonasi, ejaan, tulisan tangan yang rapi. (5) Rujukan kata. Topik: Keteladanan tentang perilaku terbuka, menghargai perbedaan, perdamaian. 3.2. Menganalisis 4.2. Menyusun teks lisan Teks lisan dan tulis untuk fungsi sosial, dan tulis untuk memuji bersayap (extended) struktur teks, mengucapkan dan serta responsnya. dan unsur merespon pujian Fungsi sosial: kebahasaan bersayap, dengan Menjaga hubungan interpersonal pada ungkapan memperhatikan dengan pendidik, teman dan memuj fungsi sosial, orang lain. ibersayap serta struktur teks, dan Ungkapan: responnya, unsur kebahasaan “Excellent! You really did it well, sesuai dengan yang benar dan Tina.” “That’s nice, Anisa. I 24
  • 28. Kompetensi Dasar (KI 3) konteks Kompetensi Dasar (KI 4) sesuai konteks. penggunaannya Materi Pokok (Dalam Silabus) really like it.” “It was great. I like it, thank you.” . Unsur kebahasaan: Ucapan, tekanan kata, intonasi. 3.3. Menganalisis 4.3. Menyusun teks lisan Teks lisan dan tulis untuk fungsi sosial, dan tulis untuk menunjukkan perhatian (care). struktur teks, mengucapkan dan Fungsi sosial: dan unsur merespon ungkapan Menjaga hubungan interpersonal kebahasaan perhatian (care), dengan pendidik, teman dan pada ungkapan dengan orang lain. menunjukan memperhatikan Ungkapan: perhatian fungsi sosial, Ungkapan untuk memberi (care), serta struktur teks, dan perhatian dan cara responnya, unsur kebahasaan, meresponsnya: You look pale . sesuai dengan yang benar dan Are you OK? Not, really. I’ve got konteks sesuai konteks. a headache. penggunaannya Unsur kebahasaan: . Ucapan, tekanan kata, intonasi. 3.4. Menganalisis 4.4. Menyusun teks lisan Teks lisan dan tulis pernyataan fungsi sosial, dan tulis untuk dan pertanyaan tentang niat struktur teks, menyatakan dan melakukan sesuatu dan unsur menanyakan Fungsi Sosial: kebahasaan tentang niat untuk melakukan sesuatu, menyatakan dengan I’d like to tell my name. I will dan memperhatikan tell him about my job. I’m menanyakan fungsi sosial, going to introduce my friend. tentang niat struktur teks, dan melakukan unsur kebahasaan, sesuatu, sesuai yang benar dan .., I’m going to ...; tata bahasa, dengan konteks sesuai konteks. ucapan, tekanan kata, intonasi, Menyatakan rencana Struktur Teks: Unsur Kebahasaan: Kata kerja I’d like to .., I will 25
  • 29. Kompetensi Dasar (KI 3) penggunaannya Kompetensi Dasar (KI 4) Materi Pokok (Dalam Silabus) ejaan, tanda baca, tulisan . tangan dan cetak yang jelas dan rapi. 3.5. Menganalisis 4.5. Menyusun teks lisan Teks lisan dan tulis untuk fungsi sosial, dan tulis untuk mengucapkan dan struktur teks, mengucapkan dan meresponsucapan selamat dan unsur merespon ucapan bersayap (extended). kebahasaan selamat bersayap Fungsi Sosial: dari ungkapan (extended), dengan Menjaga hubungan interpersonal ucapan selamat memperhatikan dengan pendidik, teman, dan bersayap, tujuan, struktur orang lain. sesuai dengan teks, dengan konteks memperhatikan Ungkapan baku dari sumber- penggunaannya tujuan, struktur sumber autentik. . teks, dan unsur Unsur kebahasaan: Struktur teks: kebahasaan, secara (1) Kata dan tata bahasa baku. benar dan sesuai (2) Ejaan dan tulisan tangan dan dengan konteks. cetak yang jelas dan rapi. (3) Ucapan, tekanan kata, intonasi, ketika mempresentasikan secara lisan. Topik: Keteladanan tentang perilaku peduli dan cinta damai. 3.6. Menganalisis 4.6. Menyusun teks lisan Tindakan/kejadian yang fungsi sosial, dan tulis untuk dilakukan/terjadi di waktu struktur teks, menyatakan dan lampau yang merujuk waktu dan unsur menanyakan terjadinya dan yang merujuk kebahasaan tentang pada kesudahannya pada tindakan/kejadian (Past Simple dan Present Perfect pernyataan dan yang Tense) pertanyaan dilakukan/terjadi di Fungsi sosial: 26
  • 30. Kompetensi Dasar (KI 3) tindakan/kejad Kompetensi Dasar (KI 4) waktu lampau yang Materi Pokok (Dalam Silabus) Menyatakan dan menanyakan ian yang merujuk waktu tentang tindakan/kejadian yang dilakukan/terj terjadinya dengan dilakukan/terjadi di waktu adi di waktu yang merujuk pada lampau yang merujuk waktu lampau yang kesudahannya, terjadinya dan yang merujuk merujuk waktu dengan pada kesudahannya. terjadinya memperhatikan dengan yang fungsi sosial, I hollered farewells to my merujuk pada struktur teks, dan friends and poured myself into kesudahannya, unsur kebahasaan, the car. sesuai dengan yang benar dan My friend has already prepared konteks sesuai konteks. everything. penggunaannya Struktur teks: Unsur kebahasaan: . (1) Past Simple, Present Perfect (2) Tata bahasa, ucapan, tekanan kata, intonasi, ejaan, tanda baca, tulisan tangan dan cetak yang jelas dan rapi. Topik: Berbagai hal terkait dengan interaksi antara pendidik dan peserta didik selama proses pembelajaran, di dalam maupun di luar kelas. 3.7. Menganalisis 4.8. Menangkap makna Teks deskriptif lisan dan tulis, fungsi sosial, dalam teks sederhana, tentang orang, struktur teks, deskriptif lisan dan tempat wisata, dan bangunan dan unsur tulis sederhana. bersejarah terkenal. kebahasaan 4.9. Menyunting teks Fungsi sosial: pada teks deskriptif lisan dan Membanggakan, mengenalkan, deskriptif tulis, sederhana, mengidentifikasi, memuji, sederhana tentang orang, mengritik, mempromosikan, tentang orang, tempat wisata, dan dsb. tempat wisata, bangunan Struktur teks: 27
  • 31. Kompetensi Dasar (KI 3) dan bangunan Kompetensi Dasar (KI 4) bersejarah Materi Pokok (Dalam Silabus) (1) Penyebutan nama orang, bersejarah terkenal, dengan tempat wisata, dan bangunan terkenal, sesuai memperhatikan bersejarah terkenal dan nama dengan konteks fungsi sosial, bagian-bagiannya yang dipilih penggunaannya. struktur teks, dan untuk dideskripsikan unsur kebahasaan (2) Penyebutan sifat orang, yang benar dan tempat wisata, dan bangunan sesuai konteks. bersejarah terkenal dan 4.10. Menyusun teks deskriptif lisan dan bagiannya, dan (3) Penyebutan tindakan dari tulis sederhana atau terkait dengan orang, tentang orang, tempat wisata, dan bangunan tempat wisata, dan bersejarah terkenal. bangunan yang semuanya sesuai dengan bersejarah terkenal, fungsi sosial yang hendak dicapai. dengan memperhatikan Unsur kebahasaan: (1) Kata benda yang terkait tujuan, struktur dengan orang, tempat wisata, teks, dan unsur dan bangunan bersejarah kebahasaan, secara terkenal. benar dan sesuai (2) Kata sifat yang terkait dengan dengan konteks. orang, tempat wisata, dan bangunan bersejarah terkenal (3) Ejaan dan tulisan tangan dan c etak yang jelas dan rapi (4) Ucapan, tekanan kata, intonasi, ketika mempresentasikan secara lisan. (5) Rujukan kata Topik: Keteladanan tentang perilaku toleran, kewirausahaan, nasionalisme, percaya diri. 28
  • 32. Kompetensi Dasar (KI 3) 3.8. Menganalisis Kompetensi Dasar (KI 4) 4.11. Menangkap makna Materi Pokok (Dalam Silabus) Teks tulis berbentuk fungsi sosial, pemberitahuan announcement (pemberitahuan) struktur teks, (announcement). Fungsi sosial: dan unsur 4.12. Menyusun teks Memberikan informasi dengan kebahasaan dari tulis atau tanpa perintah atau teks pemberitahuan petunjuk yang harus diikuti, pemberitahuan (announcement), untuk memperlancar informasi (announcement) sangat pendek dan antara pendidik, peserta didik, , sesuai dengan sederhana, dengan kepala sekolah, dan staf konteks memperhatikan administrasi penggunaannya. fungsi sosial, Struktur Teks: struktur teks, dan Ungkapan yang lazim digunakan unsur kebahasaan dalam teks announcement di yang benar dan media massa maupun di sesuai konteks. internet, secara urut dan runtut. Unsur kebahasaan: Kosa kata , tata bahasa, ucapan, rujukan kata, tekanan kata, intonasi, ejaan, dan tanda baca yang tepat, dengan pengucapan yang lancar dan penulisan dengan tulisan tangan atau cetak yang jelas dan rapi. Multimedia: Layout, dekorasi, yang membuat tampilan teks lebih menarik. 3.9. Menganalisis 4.13. Menangkap makna Teks recount lisan dan tulis, fungsi sosial, dalam teks recount sederhana, tentang pengalaman struktur teks, lisan dan tulis /kegiatan/ kejadian/peristiwa. dan unsur sederhana. Fungsi sosial: kebahasaan pada teks 4.14. Menyusun teks recount lisan dan Meneladani, membanggakan, bertindak teratur, teliti dan 29
  • 33. Kompetensi Dasar (KI 3) recount Kompetensi Dasar (KI 4) tulis sederhana Materi Pokok (Dalam Silabus) disiplin, melaporkan. sederhana tentang Struktur: tentang pengalaman/ a. Menyebutkan tindakan/ pengalaman/ke kegiatan/kejadian/ peristiwa/kejadian secara jadian/peristiw peristiwa, dengan umum a, sesuai memperhatikan dengan konteks fungsi sosial, kejadian/peristiwa secara penggunaannya struktur teks, dan kronologis, dan runtut. . unsur kebahasaan, c. Jika perlu, ada kesimpulan secara benar dan b. Menyebutkan urutan tindakan/ umum. sesuai dengan Unsur kebahasaan: konteks. (1) Kata-kata terkait dengan perjuangan hidup, profesionalisme dalam bekerja, kejadian/peristiwa lampau. (2) Penyebutan kata benda. (3) Ejaan dan tulisan tangan dan cetak yang jelas dan rapi. (4) Ucapan, tekanan kata, intonasi, ketika mempresentasikan secara lisan. (5) Rujukan kata Topik: Keteladanan tentang perilaku kewirausahaan, daya juang, percaya diri, tanggung jawab, disiplin. 3.9. Menganalisis 4.15. Menangkap makna Teks naratif lisan dan tulis fungsi sosial, teks naratif lisan berbentuk legenda sederhana. struktur teks, dan tulis berbentuk Fungsi sosial: dan unsur legenda, sederhana kebahasaan Meneladani nilai-nilai moral, cinta tanah air, menghargai 30
  • 34. Kompetensi Dasar (KI 3) pada teks Kompetensi Dasar (KI 4) Materi Pokok (Dalam Silabus) budaya lain. naratif Struktur: sederhana a. Pengenalan tokoh dan berbentuk setting. legenda b. Komplikasi terhadap tokoh rakyat, sesuai utama. dengan c. Solusi dan akhir cerita. konteks Unsur kebahasaan: penggunaann (1) Kata-kata terkait karakter, ya. watak, dan setting dalam legenda. (2) Modal auxiliary verbs. (4) Ejaan dan tulisan tangan dan cetak yang jelas dan rapi. (5) Ucapan, tekanan kata, intonasi, ketika mempresentasikan secara lisan. (6) Rujukan kata Topik: Keteladanan tentang perilaku dan nilai-nilai luhur dan budaya. 3.11. Menyebutkan fungsi sosial 4.16. Menangkap makna lagu sederhana. Lagu sederhana Fungsi sosial: dan unsur Menghibur, mengungkapkan kebahasaan perasaan, mengajarkan pesan dalam lagu. moral Unsur kebahasaan: (1) Kata, ungkapan, dan tata bahasa dalam karya seni berbentuk lagu. (2) Ejaan dan tulisan tangan dan cetak yang jelas dan rapi. (3) Ucapan, tekanan kata, 31
  • 35. Kompetensi Dasar (KI 3) Kompetensi Dasar (KI 4) Materi Pokok (Dalam Silabus) intonasi, ketika mempresentasikan secara lisan Topik: Keteladanan tentang perilaku yang menginspirasi. (2) Mengembangkan kompetensi dasar dari KI 3 dan materi pokok (silabus) menjadi materi pembelajaran yang terdiri atas fakta, konsep, prinsip, dan prosedur. (3) Mengembangkan kompetensi dasar dari KI 4 menjadi indikator keterampilan yang terkait dengan fakta, konsep, prinsip, dan prosedur. Tahapan penyusunan indikator dari tingkat yang terendah sampai tertinggi, yaitu mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan. (4) Mengembangkan alternatif pembelajaran mulai dari mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan yang diperlukan untuk mengembangkan sikap sosial dan sikap religius. (5) Menyusun indikator sikap dari KI 2 dan KI 1 yang relevan. (6) Merancang penilaian yang diperlukan. (7) Prosedur analisis dapat diilustrasikan dengan diagram berikut ini. Materi Pokok (Silabus) Materi Pembelajaran Fakta, Konsep, Prinsip, dan Prosedur Penilaian (Silabus) Alternatif Kegiatan Pembelajaran: Mengamati, Menanya, Mengeksplorasi , Mengasosiasi, dan Mengomunikas ikan Indikator Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan untuk Penilaian Lulusan yang : Cerdas, Kreatif, Produktif, dan Bertanggung jawab Pembelajaran (Silabus) 32
  • 36. A. Mengembangkan Materi pembelajaran Pengembangan materi pembelajaran merujuk pada materi pembelajaran dalam silabus dan kompetensi dasar pada kompetensi inti ke tiga (pengetahuan). Penjabaran materi pembelajaran tetap diperlukan untuk melihat linierisai dengan kompetensi inti ke empat (keterampilan). Materi pembelajaran bahasa Inggris dikembangkan menggunakan konsep genre sebagai dasar. Sehingga dirumuskan konsisten, runut, dan menggambarkan tindakan komunikatif. Dengan demikian materi pembelajaran bahasa Inggris untuk setiap jenis teks dapat secara konsisten terdiri atas tiga unsur, yaitu (1) fungsi sosial, (2) struktur teks, dan (3) unsur kebahasaan. Selain itu, materi pembelajaran bahasa Inggris akan sangat sulit dipisahkan secara konkrit antara pengetahuan yang berupa fakta, konsep, prinsip maupun prosedur. Hal ini disebabkan ketiga aspek genre yang harus dikuasai bisa dikelompokkan pada dua tataran pengetahuan sekaligus, misalnya fungsi sosial teks bisa berada pada tataran konsep maupun prinsip. Hasil pengembangan materi pembelajaran dikelompokkan dalam empat kategori yaitu: (1) Fakta, merupakan teks yang dapat dilihat, didengar, dibaca, atau diamati. Selain itu pengetahuan faktual pada mata pelajaran bahasa Inggris juga terkait dengan topik dan konteks. (2) Konsep, merupakan ide yang mempersatukan fakta-fakta atau dengan kata lain konsep merupakan suatu penghubung antara fakta-fakta yang saling berhubungan. Contoh konsep tentang teks deskriptif adalah teks yang mempunyai berbagai fungsi sosial dalam kehidupan sehari-hari, dengan struktur yang diawali dengan identifikasi dan diikuti deskrisi bagian-bagiannya, serta dengan unsur kebahasaan kata benda dan kata sifat terkait orang, benda, dan tempat. (3) Prinsip, merupakan generalisasi tentang hubungan antara konsep-konsep yang berkaitan. Prinsip bahasa bersifat holistik, sebab diawali dengan teks, bukan dari kata perkata. Contoh pengetahuan yang merupakan prinsip adalah bentuk kalimat, dan struktur teks. (4) Prosedur, merupakan sederetan langkah yang bertahap dan sistematis dalam menerapkan prinsip. Langkah prosedural merupakan bagian dari kompetensi pada aspek keterampilan. Pada mata pelajaran bahasa Inggris, langkah menyusun teks merupakan bagian tidak terpisahkan pada setiap materi materi pembelajaran. 33
  • 37. B. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran Kegiatan pembelajaran sepenuhnya diarahkan pada pengembangan ketiga ranah yaitu ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara utuh/holistik, artinya pengembangan ranah yang satu tidak bisa dipisahkan dengan ranah lainnya Dengan demikian kegiatan pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi komunikatif yang tidak hanya bermakna menguasai keterampilam berbicara, mendengarkan, membaca, dan menulis tetapi merupakan kemampuan untuk melaksanakan fungsi sosial dengan menggunakan bahasa Inggris secara trampil baik lisan maupun tulisan dengan sikap yang benar. Keterampilan menggunakan bahasa Inggris tidak hanya berupa pembiasaan namun harus mempunyai pemahaman akan tujuan komunikatif dan strategi penyampaiannya. Untuk memberi kesempatan yang luas kepada peserta didik dalam mencapai kompetensi komunikatif maka perlu melakukan langkah-langkah pembelajaran yang menuntut partisipasi aktf peserta didik yaitu melalui pendekatan saintifik dengan lima tahapan kegitan yaitu mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan (1) Mengamati Kegiatan yang dilakukan pada tahapan ini yaitu kegiatan yang memaksimalkan pancaindra dengan cara melihat, mendengar, dan membaca, atau menonton. Yang diamati adalah materi yang berbentuk fakta, konsep, dan prosedur. Materi berbentuk fakta misalnya teks interpersonal/transaksional, teks khusus, teks fungsional, dan unsur kebahasaan yang berupa bacaan, video, atau rekaman suara. Sedangkan materi berbentuk konsep yaitu materi tentang fungsi sosial dari teks-teks tersebut dan materi berbentuk prosedur adalah stuktur teks dari masing-masing teks yang dibaca atau didengar. Jadi alternatif pembelajaran untuk proses mengamati bisa berupa kegiatan mendengarkan/menonton video percakapan, menonton film sederhana, dan membaca buku cerita, koran, majalah, brosur, leaflets, banner dan poster berbahasa Inggris (2) Menanya Kegiatan menanya merupakan proses mengkonstruksi pengetahuan berupa konsep yaitu menanya tentang fungsi sosial dari teks dan prosedur tentang struktur teks melalui diskusi kelompok atau diskusi kelas. Pada proses menanya harus dikembangkan rasa ingin tahu dan kemampuan berfikir kritis sehingga akan muncul pertanyaan-pertanyaan pada level berfikir tingkat tinggi. Selain itu proses menanya juga menuntut partisipasi aktif peserta didik. Agar proses 34
  • 38. menanya dapat terlaksana dan mencapai tujuan, maka pendidik perlu menyiapkan panduan bertanya berupa langkah-langkah yang harus dilewati peserta didik sampai dapat mengajukan pertanyaan tentang ketiga aspek genre yang diamati pada saat melakukan kegiatan-kegiatan dalam proses mengamati. (3) Mencoba Kegiatan mencoba atau mengeksplorasi adalah kegiatan untuk menginternalisasi pengetahuan dan keterampilan yang baru saja diperoleh/dipelajari. Pada proses ini peserta didik berlatih mengungkapkan hal-hal baru yang dipelajari dan mencoba menggunakan kemampuan itu dalam dunia nyata, didalam/diluar kelas melalui kegiatan simulasi, bermain peran, presentasi, diskusi dan bermain game. (4) Mengasosiasi Kegiatan mengasosiasi atau menalar merupakan proses mengembangkan kemampuan mengelompokkan dan membandingkan beragam ide dan peristiwa untuk kemudian memasukannya menjadi penggalan memori. Pengalamanpengalaman yang sudah tersimpan di memori otak berelasi dan berinteraksi dengan pengalaman sebelumnya yang sudah tersedia. Khusus untuk mata pelajaran bahasa Inggris pada tahapan ini peserta didik dibimbing untuk mengelompokkan dan membandingkan teks berdasarkan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan. (5) Mengomunikasikan Kegiatan mengomunikasikan ditujukan untuk mengembangkan kemampuan menyajikan atau mempresentasikan semua pengetahuan dan keterampilan yang sudah dikuasai dan yang belum baik secara lisan maupun secara tertulis. Pada kegiatan ini tidak hanya pengetahuan dan keterampilan mengomunikasikan saja yang disajikan tetapi juga permasalahan dan kesuksesan yang dialami selama proses pembelajaran. Dengan demikian kegiatan ini menggambarkan secara utuh kemampuan peserta didik dalam penguasaan sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Sebaiknya proses mengomunikasikan ini disertai dengan penulisan jurnal belajar. Dengan demikian kegiatan yang dapat dilakukan untuk proses mengomunikasikan antara lain mempresentasikan kemampuan secara lisan di depan kelas dengan dan tanpa media presentasi, membuat laporan secara tertulis, mempublikasikan hasil di majalah dinding kelas atau sekolah serta memanfaatkan media komunikasi sosial seperti wechat, line, kakaotalk, whatsup, facebook, tweeter dan e-mail untuk mempublikasikan atau melaporkan hasil belajar. 35
  • 39. B. Hasil Analisis Kompetensi Dasar 1. Hasil Analisis Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar KI-1 :Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 1.1. Mensyukuri kesempatan dapat mempelajari bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar komunikasi internasional yang diwujudkan dalam semangat belajar KI-2:Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia 2.1. Menunjukkan perilaku santun dan peduli dalam melaksanakan komunikasi interpersonal dengan guru dan teman. 2.2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam melaksanakan komunikasi transaksional dengan guru dan teman. 2.3. Menunjukkkan perilaku tanggung jawab, peduli, kerjasama, dan cinta damai, dalam melaksanakan komunikasi fungsional KI-3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI-4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan 36
  • 40. Kompetensi Dasar Materi Pokok 3.1Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan dari teks pemaparan jati diri, sesuai dengan konteks penggunaannya. Teks lisan dan tulis sederhana, untuk memaparkan , menanyakan , dan merespon pemaparan jati diri 4.1 Menangkap makna pemaparan jati diri lisan dan tulis. 4.2 Menyusun teks lisan dan tulis sederhana, untuk memaparkan, menanyakan, dan merespon Materi Pembelajaran Fakta Alternatif Pembelajaran Mengamati 1. Mendengarkan Ungkapan: rekaman My name is... I’m percakapan ... I live in ... I tentang jati diri have … I like … 2. Menonton video dan semacamnya tentang percakapan jati diri Konsep 3. Membaca teks jati Fungsi sosial: diri pada kartu nama, KTP, SIM, menjalin dsb. hubungan dengan guru, Menanya teman dan 1. Mempertanya-kan orang lain perbedaan antara pemaparan jati diri Prosedur dalam bahasa Unsur Indonesia dan kebahasaan: dalam bahasa Inggris. (6)Kata terkait dengan 2. Mempertanya-kan hubungan pengucapan dan isi kekeluargaan teks yang dan memaparkan jati kekerabatan, Aspek Pengetahuan Indikator Keterampilan Penilaian Indikator Penilaian Santun, jujur, disiplin, percaya diri, bertanggung jawab, kerjasama Santun, disiplin, jujur, tanggung jawab, percaya diri 37
  • 41. Kompetensi Dasar pemaparan jati diri, dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan, secara benar dan sesuai dengan konteks. Materi Pokok Materi Pembelajaran profesi pekerjaan, hobi. (7)Kata kerja dalam simple present tense: be, have dalam simple present tense (8)Kata tanya What? Who? Which? (9)Ucapan, tekanan kata, intonasi, ejaan, tulisan tangan yang rapi (10) Rujukan kata Alternatif Pembelajaran Aspek Pengetahuan Indikator Keterampilan Penilaian Indikator Penilaian diri 3. Mempertanya- kan kosakata dan cara pengucapan-nya tentang jati diri. Mengeksplorasi: 1. pengucapan kata/kalimat 2. memperkenal-kan diri sendiri secara lisan 3.menuliskan jati diri 4. mencari teks contoh jati diri Mengasosiasi 1. menganalisis ungkapan memaparkan jati diri dengan mengelompokannya berdasarkan penggunaan. 2. mendiskusikan ungkapan pemaparan jati diri yang mereka 38
  • 42. Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran Aspek Pengetahuan Indikator Keterampilan Penilaian Indikator Penilaian temukan dari sumber lain 3. memperoleh balikan (feedback) dari guru dan teman tentang fungsi sosial dan unsur kebahasaan dalam pemaparan jati diri. Mengkomunikasi-kan 1. mendemonstrasikan penggunaan pemaparan jati diri secara lisan dan tertulis 2. menuliskan permasalahan dalam menggunakan bahasa Inggris untuk memaparkan jati diri 39
  • 43. Kompetensi Dasar 3.2. Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan pada ungkapan memuji bersayap serta responnya, sesuai dengan konteks penggunaannya . 4.3. Menyusun teks lisan dan tulis untuk mengucapkan dan merespon pujian bersayap, dengan memperhatika n fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks. Materi Pokok Materi Pembelajaran Fakta Teks lisan dan tulis untuk memuji bersayap (extended) serta responnya Ungkapan: Alternatif Pembelajaran Aspek Mengamati: 1. mendengarkan/me nonton interaksi memuji bersayap. “Excellent! You really did it well, 2. mengikuti interaksi Tina.” “That’s memuji bersayap. nice, Anisa. I really like it.” “It 3. menirukan model interaksi memuji was great. I like bersayap it, thank you,” 4. mengidentifikasi ciri-ciri interaksi Konsep memuji bersayap (fungsi sosial, Fungsi sosial struktur teks, dan Menjaga unsur kebahasaan). hubungan Menanya: interpersonal dengan guru, Dengan bimbingan teman dan dan arahan guru, orang lain. siswa mempertanyakan Prosedur: antara lain perbedaan Unsur antara berbagai kebahasaan: ungkapan memuji Ucapan, tekanan bersayap dalam kata, intonasi bahasa Inggris, perbedaan ungkapan Santun, disiplin, jujur, tanggung jawab, percaya diri, kerjasama Pengetahuan Indikator Keterampilan Penilaian KD 3.2. - Tes Tulis 1) mengide ntifikasi struktur teks dan unsur kebahas aan pada teks lisan dan tulis untuk memuji bersayap serta responny a. 2) menyim pulkan fungsi sosial ungkapa nungkapa n untuk memuji. Indikator Penilaian KD 4.3 Tes unjuk kerja 2) memper agakan percaka pan yang telah dibuat secara berpasa ngan KD 4.3 1)mengidenti fikasi 40
  • 44. Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran dengan yang ada dalam bahasa Indonesia, kemungkinan menggunakan ungkapan lain, dsb. Mengeksplorasi: Siswa memuji bersayap dengan bahasa Inggris dalam konteks simulasi, role-play, dan kegiatan lain yang terstruktur. Mengasosiasi: Siswa membandingkan ungkapan memuji bersayap yang telah dipelajari dengan yang ada di berbagai sumber lain. Siswa membandingkan antara ungkapan dalam bahasa Aspek Pengetahuan Indikator Keterampilan Penilaian Indikator Penilaian ciri-ciri interaksi memuji bersayap (fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasa an). 2)menconto hkan penggun aan ungkapa n untuk memuji bersayap 3) membuat percaka pan singkat tertulis dengan menggu nakan 41
  • 45. Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran Aspek Inggris dan dalam bahasa siswa. Pengetahuan Indikator Keterampilan Penilaian Indikator Penilaian ungkapa n untuk memuji bersayap . Mengkomunikasikan 1. Siswa memuji dengan bahasa Inggris, di dalam dan di luar kelas. 2. Siswa menuliskan permasalahan dalam menggunakan ungkapan untuk memuji bersayap dalam jurnal belajar (learning journal). 3.3. Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan pada ungkapan menunjukan perhatian (care), serta responnya, sesuai dengan Teks lisan dan tulis untuk menunjukka n perhatian (care) Fakta Ungkapan untuk memberi perhatian dan cara meresponnya: You look pale . Are you OK? Not, really. I’ve got a headache. Mengamati: 1. Siswa mendengarkan/me nonton interaksi menunjukkan perhatian. 2. Siswa mengikuti interaksi menunjukkan perhatian. 3. Siswa menirukan Santun, jujur, disiplin, percaya diri, bertanggung jawab, kerjasama KD 3.3 - Tes Tulis 1) Meng – identifi kasi fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahas KD 4.4 Tes unjuk 2) kerja menampil kan percakapa n yang menagand ung ungkapan menunjuk kan 42
  • 46. Kompetensi Dasar konteks penggunaannya. 4.4. Menyusun teks lisan dan tulis untuk mengucapkan dan merespon ungkapan perhatian (care), dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan, yang benar dan sesuai konteks. Materi Pokok Materi Pembelajaran Konsep Fungsi sosial: Menjaga hubungan interpersonal dengan guru, teman dan orang lain. Prosedur: Unsur kebahasaan: Ucapan, tekanan kata, intonasi Alternatif Pembelajaran model interaksi menunjukkan perhatian. 4. Dengan bimbingan dan arahan guru, siswa mengidentifikasi ciri-ciri interaksi menunjukkan perhatian. (fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan). Menanya Dengan bimbingan dan arahan guru, siswa mempertanyakan antara lain perbedaan antara berbagai ungkapan menunjukan perhatian dalam bahasa Inggris, perbedaan ungkapan dengan yang ada dalam bahasa Indonesia, Aspek Pengetahuan Indikator aan pada ungkapa n menunj ukan perhatia n (care), serta responn ya, sesuai dengan konteks penggun aannya. 2) menyim pulkan fungsi sosial ungkap anungkap an untuk menunj ukkan perhati an. Keterampilan Penilaian Indikator Penilaian perhatian. KD 4.4 1) meng 43
  • 47. Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran kemungkinan menggunakan ungkapan lain, dsb. Mengeksplorasi Siswa menunjukan perhatian dengan bahasa Inggris dalam konteks simulasi, role-play, dan kegiatan lain yang terstruktur. Mengasosiasi 1. Siswa membandingkan ungkapan menunjukan perhatian yang telah dipelajari dengan yang ada di berbagai sumber lain. Siswa membandingkan antara ungkapan dalam bahasa Inggris dan dalam bahasa siswa. Aspek Pengetahuan Indikator Keterampilan Penilaian Indikator Penilaian identifi kasi struktur teks dan unsur kebahas aan pada ungkapa n menunj ukkan perhatia n (care) serta responn ya sesuai dengan konteks penggu naanny a 2) merinci fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahas 44
  • 48. Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran Mengkomunikasikan 1. Siswa menunjukan perhatian dengan bahasa Inggris, di dalam dan di luar kelas. 2. Siswa menuliskan permasalahan dalam menggunakan bahasa Inggris untuk menunjukan perhatian dalam jurnal belajar (learning journal) Aspek Pengetahuan Indikator Keterampilan Penilaian Indikator Penilaian aan pada ungkapa n menunj ukan perhatia n (care), serta responn ya, sesuai dengan konteks penggun aannya. 3) membuat percakap an tertulis yang mengand ung ungkapan untuk menunju kkan perhatian . . 45
  • 49. Kompetensi Dasar Materi Pokok 3.4. Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan untuk menyatakan dan menanyakan tentang niat melakukan sesuatu, sesuai dengan konteks penggunaannya Teks lisan dan tulis pernyataan dan pertanyaan tentang niat melakukan sesuatu 4.5.Menyusun teks lisan dan tulis untuk menyatakan dan menanyakan tentang niat melakukan sesuatu, dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan, yang benar dan Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran Fakta Mengamati Struktur Teks : 1. Siswa „I‟d like to tell mendengarkan/me my name,‟ I will nonton interaksi tell him about my memuji bersayap. job, I‟m going to 2. Siswa mengikuti introduce my interaksi memuji friend bersayap. 3. Siswa menirukan model interaksi Konsep memuji bersayap Fungsi Sosial : 4. Dengan bimbingan Menyatakan dan arahan guru, rencana siswa mengidentifikasi Prosedur ciri-ciri interaksi Unsur memuji bersayap Kebahasaan: (fungsi sosial, Kata kerja I’d struktur teks, dan unsur kebahasaan). like to .., I will .., I’m going to Menanya ...; tata bahasa, Dengan bimbingan ucapan, tekanan dan arahan guru, kata, intonasi, siswa ejaan, tanda mempertanyakan baca, tulisan antara lain perbedaan tangan dan cetak antara berbagai yang jelas dan ungkapan memuji Aspek Santun, jujur, disiplin, percaya diri, bertanggung jawab, kerjasama Pengetahuan Indikator Keterampilan Penilaian KD 3.4 Tes tulis 1) Mengide ntifikasi struktur teks, dan unsur kebahas aan untuk menyata kan dan menany akan tentang niat melakuk an sesuatu, sesuai dengan konteks penggun aannya 2) Menyim -pulkan fungsi sosial ungkapa nungkapa n untuk Indikator Penilaian KD 4.5 4) Menam pilkan percaka pan yang telah dipersia pkan. Tes unjuk kerja 46
  • 50. Kompetensi Dasar sesuai konteks Materi Pokok Materi Pembelajaran rapi. Alternatif Pembelajaran bersayap dalam bahasa Inggris, perbedaan ungkapan dengan yang ada dalam bahasa Indonesia, kemungkinan menggunakan ungkapan lain, dsb. Mengeksplorasi Siswa memuji bersayap dengan bahasa Inggris dalam konteks simulasi, role-play, dan kegiatan lain yang terstruktur. Mengasosiasi 1. Siswa membandingkan ungkapan memuji bersayap yang telah dipelajari dengan yang ada di berbagai sumber lain. 2. Siswa Aspek Pengetahuan Indikator Keterampilan Penilaian Indikator Penilaian menyata kan dan menany akan tentang niat melakuk an sesuatu, sesuai dengan konteks penggun aannya. KD 4.5 1) Mengide ntifikasi Mengide ntifikasi struktur teks, dan unsur kebahas aan untuk menyata kan dan menany akan 47
  • 51. Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran membandingkan antara ungkapan dalam bahasa Inggris dan dalam bahasa siswa. Mengkomunikasikan 1. Siswa memuji dengan bahasa Inggris, di dalam dan di luar kelas. 2. Siswa menuliskan permasalahan dalam menggunakan bahasa Inggris untuk memuji dalam jurnal belajar (learning journal). Aspek Pengetahuan Indikator Keterampilan Penilaian Indikator Penilaian tentang niat melakuk an sesuatu, sesuai dengan konteks penggun aannya 2) Mencirik an ungkapa n – ungkapa n Mengide ntifikasi struktur teks, dan unsur kebahas aan untuk menyata kan dan menany akan tentang niat melakuk 48
  • 52. Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran Aspek Pengetahuan Indikator Keterampilan Penilaian Indikator Penilaian an sesuatu, sesuai dengan konteks penggun aannya 3) Membua t percaka pan tertulis yang mengan dung ungkapa nungkapa n untuk menyata kan dan menany akan tentang niat melakuk an sesuatu, dengan memper hatikan fungsi 49
  • 53. Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran Aspek Pengetahuan Indikator Keterampilan Penilaian Indikator Penilaian KD 4.6 5) menam pilkan percaka pan yang telah dihasilk annya secara berpasa ngan. Unjuk kerja sosial, struktur teks, dan unsur kebahas aan, yang benar dan sesuai konteks. 3.5. Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan dari ungkapan ucapan selamat bersayap, sesuai dengan konteks penggunaannya. 4.6. Menyusun teks lisan dan tulis untuk mengucapkan dan merespon ucapan selamat bersayap Teks lisan dan tulis untuk mengucapka n dan meresponuc apan selamat bersayap (extended) Struktur text (5) Topik Fakta Ungkapan baku dari sumbersumber otentik. Konsep Fungsi Sosial: Menjaga hubungan interpersonal dengan guru, teman, dan orang lain. Prosedur Mengamati 1. Siswa memperhatikan beberapa pesan yang berisi ucapan selamat dari berbagai sumber (a.l. film, tape, surat kabar, majalah). 2. Siswa membacakan contoh-contoh teks pesan berisi ucapan selamat tersebut dengan ucapan, intonasi, tekanan kata, Santun, jujur, disiplin, percaya diri, bertanggung jawab, kerjasama KD 3.5 Tes tulis 1) meng identifika si struktur teks dan unsur kebahasa an pada teks lisan dan tulis pada ungkapan ungkapan ucapan kalimat bersayap 50
  • 54. Kompetensi Dasar (extended), dengan memperhatikan tujuan, struktur teks, dengan memperhatikan tujuan, struktur teks, dan unsur kebahasaan, secara benar dan sesuai dengan konteks. Materi Pokok Keteladana n tentang perilaku peduli dan cinta damai. Materi Pembelajaran Unsur kebahasaan: 1. Kata dan tata bahasa baku 2. Ejaan dan tulisan tangan dan cetak yang jelas dan rapi. 3. Ucapan, tekanan kata, intonasi, ketika mempresentas ikan secara lisan Alternatif Pembelajaran dengan benar dan lancar. 3. Dengan bimbingan dan arahan guru, siswa mengidentifikasi ciri-ciri pesan yang berisi ucapan selamat (fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan). Menanya Dengan bimbingan dan arahan guru, siswa mempertanyakan antara lain perbedaan antar berbagai pesan yang berisi ucapan selamat dalam bahasa Inggris, perbedaan ungkapan dengan yang ada dalam bahasa Indonesia, Aspek Pengetahuan Indikator Keterampilan Penilaian Indikator Penilaian . 2)Menyim pulkan fungsi sosial ungkapan ungkapan ucapan kalimat bersayap . KD 4.6 1) Mengiden tifikasi ungkapan – ungkapan ucapan selamat bersayap (extende d), dengan memperh atikan tujuan, struktur teks, dengan 51
  • 55. Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran kemungkinan menggunakan ungkapan lain, dsb. Mengeksplorasi 1. Siswa secara mandiri dan dalam kelompok mencari ucapan selamat yang lain dari berbagai sumber 2. Siswa bergantian membacakan ucapan selamat dengan unsur kebahasaan yang tepat 3. Siswa mengucapkan dan merespon ucapan selamat yang disampaikan teman dan guru. Mengasosiasi 1. Siswa Aspek Pengetahuan Indikator Keterampilan Penilaian Indikator Penilaian memperh atikan tujuan, struktur teks, dan unsur kebahasa an, secara benar dan sesuai dengan konteks. 2) Mencirika n ucapan selamat bersayap (extende d), dengan memperh atikan tujuan, struktur teks, dengan memperh atikan tujuan, struktur 52
  • 56. Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran membandingkan berbagai ucapan selamat terkait dengan tujuan, struktur teks, dan unsur kebahasaan, dilihat dari segi ketepatan, efisiensi, efektivitasnya. 2. Siswa memperoleh balikan (feedback) dari guru dan teman tentang hasil analisis yang disampaikan dalamkerja kelompok. Mengkomunikasikan 1. Siswa berkreasi membuat teks-teks ucapan selamat dan menyampaikannya di depan guru dan teman untuk mendapat Aspek Pengetahuan Indikator Keterampilan Penilaian Indikator Penilaian teks, dan unsur kebahasa an, secara benar dan sesuai dengan konteks. 3) membuat percakap an singkat dengan menggun akan 2 ungkapan untuk menguca pkan dan merespon selamat bersayap dengan memperh atikan tujuan, struktur teks, dengan memperh 53
  • 57. Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran Aspek feedback. 2. Siswa membuat kartu ucapan selamat Tindakan/ke jadian yang dilakukan/te rjadi di waktu lampau yang merujuk waktu terjadinya dengan yang Fakta Struktur teks: I hollered farewells to my friends and poured myself into the car My friend has prepared everything Mengamati 1. Siswa mendengarkan dan membaca banyak kalimat Past Simple dan Present perfect tense, dalam berbagai konteks. 2. Siswa berinteraksi menggunakan kalimat Past Indikator Keterampilan Penilaian Indikator Penilaian KD 4.7 Memprese ntasikan di depan kelas secara lisan paragraph yang mengguna kan paling Unjuk kerja. atikan tujuan, struktur teks, dan unsur kebahasa an, secara benar dan sesuai dengan konteks. 4) Membuat kartu ucapan selamat. 3. Siswa memperoleh feedback dari guru dan teman sejawat 3.7. Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan pada pernyataan dan pertanyaan tindakan/kejadia n yang dilakukan/terjadi di waktu lampau yang merujuk waktu terjadinya Pengetahuan Santun, jujur, disiplin, percaya diri, bertanggung jawab, kerjasama KD 3.6 Tes Tulis 1) Mengiden tifikasi struktur teks pada pernyata an dan pertanya an tindakan /kejadia n yang dilakukan 54
  • 58. Kompetensi Dasar dengan yang merujuk pada kesudahannya, sesuai dengan konteks penggunaannya. 4.7.Menyusun teks lisan dan tulis untuk menyatakan dan menanyakan tentang tindakan/kejadian yang dilakukan/terjadi di waktu lampau yang merujuk waktu terjadinya dengan yang merujuk pada kesudahannya, dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan, yang benar dan sesuai konteks. Materi Pokok merujuk pada kesudahanny a (Past Simple dan Present Perfect Tense) Topik Berbagai hal terkait dengan interaksi antara guru dan siswa selama proses pembelajara n, di dalam maupun di luar kelas. Materi Pembelajaran Konsep Fungsi sosial: Menyatakan dan menanyakan tentang tindakan/kejadia n yang dilakukan/terjadi di waktu lampau yang merujuk waktu terjadinya dengan yang merujuk pada kesudahannya Prosedur Unsur kebahasaan: (3) Past Simple, Present Perfect (4) Tata bahasa, ucapan, Alternatif Pembelajaran Simple dan Present perfect tense selama proses pembelajaran, dengan bimbingan guru. 3. Siswa menirukan contoh-contoh kalimat Past Simple dan Present Perfect tense, 4. Dengan bimbingan dan arahan guru, siswa mengidentifikasi ciri-ciri kalimat Past Simple dan Present Perfect tense, (fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan). Menanya Dengan bimbingan dan arahan guru, siswa mempertanyakan antara lain perbedaan antar Aspek Pengetahuan Indikator /terjadi di waktu lampau yang merujuk waktu terjadiny a dengan yang merujuk pada kesudaha nnya, sesuai dengan konteks pengguna annya. 2) Menyim pulkan fungsi sosial dari pernyata an dan pertanya an tindakan /kejadia Keterampilan Penilaian Indikator Penilaian sedikit 5 kalimat untuk menyatak an dan menanyak an tentang tindakan/ kejadian yang dilakukan/ terjadi di waktu lampau yang merujuk waktu terjadinya dengan yang merujuk pada kesudahan nya, dengan memperha 55
  • 59. Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelajaran tekanan kata, intonasi, ejaan, tanda baca, tulisan tangan dan cetak yang jelas dan rapi. Alternatif Pembelajaran berbagai past simple dan present perfect yang ada dalam bahasa Inggris, dan perbedaan ungkapan dalam bahasa Inggris dengan yang ada dalam bahasa Indonesia. Mengeksplorasi 1. Siswa menyatakan dan menanyakan tindakan/kejadian yang dilakukan/terjadi di waktu lampau yang merujuk waktu terjadinya dengan yang merujuk pada kesudahannya dalam bahasa Inggris dalam konteks simulasi, role-play, dan kegiatan lain yang terstruktur. 2. Siswa berusaha Aspek Pengetahuan Indikator n yang dilakuka n/terjadi di waktu lampau yang merujuk waktu terjadiny a dengan yang merujuk pada kesudaha nnya, sesuai dengan konteks penggun aannya. 3) Menemu kan unsur kebahasa an pada pernyataa n dan Keterampilan Penilaian Indikator Penilaian tikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaa n, yang benar dan sesuai konteks. 56
  • 60. Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran menyatakan dan menanyakan tindakan/kejadian yang dilakukan/terjadi di waktu lampau yang merujuk waktu terjadinya dengan yang merujuk pada kesudahannya dalam bahasa Inggris selama proses pembelajaran. Mengasosiasi 1. Siswa membandingkan kalimat Past Simple dan Present Perfect tense yang telah dipelajari dengan ungkapanungkapan lainnya. 2. Siswa membandingkan antara kalimat Past Simple dan Present Perfect tense dalam bahasa Aspek Pengetahuan Indikator Keterampilan Penilaian Indikator Penilaian pertanyaa n tindakan/ kejadian yang dilakukan /terjadi di waktu lampau yang merujuk waktu terjadinya dengan yang merujuk pada kesudaha nnya, sesuai dengan konteks pengguna annya. KD 4.7 1) Membuat kalimat 57
  • 61. Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran Inggris dengan kalimat tentang tindakan/kejadian yang dilakukan/terjadi di waktu lampau yang merujuk waktu terjadinya dengan yang merujuk pada kesudahannya dalam bahasa ibu atau bahasa Indonesia. Mengkomunikasikan 1. Siswa menyatakan dan menanyakan tentang tindakan/kejadian yang dilakukan/terjadi di waktu lampau yang merujuk waktu terjadinya dengan yang merujuk pada kesudahannya dengan bahasa Inggris, di dalam dan di luar kelas. Aspek Pengetahuan Indikator Keterampilan Penilaian Indikator Penilaian dengan menggun akan pola kalimat untuk menyata kan dan menanya kan tentang tindakan /kejadia n yang dilakukan /terjadi di waktu lampau yang merujuk waktu terjadiny a dengan yang merujuk pada kesudaha nnya, dengan memperh atikan fungsi sosial, 58
  • 62. Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran 2. Siswa menuliskan permasalahan dalam menggunakan bahasa Inggris untuk menyatakan dan menanyakan tentang tindakan/kejadian yang dilakukan/terjadi di waktu lampau yang merujuk waktu terjadinya dengan yang merujuk pada kesudahannya dalam jurnal belajarnya. Aspek Pengetahuan Indikator Keterampilan Penilaian Indikator Penilaian struktur teks, dan unsur kebahasa an, yang benar dan sesuai konteks. 4) Menyusu n sebuah paragrap h yang mengand ung paling sedikit 5 kalimat untuk menyata kan dan menanya kan tentang tindakan /kejadia n yang dilakuka n/terjadi di waktu 59
  • 63. Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran Aspek Pengetahuan Indikator Keterampilan Penilaian Indikator Penilaian Tes Tulis KD 4.9 1) Menyun ting teks Unjuk kerja lampau yang merujuk waktu terjadiny a dengan yang merujuk pada kesudaha nnya, dengan memperh atikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasa an, yang benar dan sesuai konteks. 3.9. Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, Teks deskriptif lisan dan Fakta Struktur text: (4) Penyebutan Mengamati 1. Siswa memperhatikan / Santun, jujur, disiplin, percaya diri, bertanggung jawab, KD 3.7 1) Mengiden tifikasi struktur 60
  • 64. Kompetensi Dasar dan unsur kebahasaan pada teks deskriptif sederhana tentang orang, tempat wisata, dan bangunan bersejarah terkenal, sesuai dengan konteks penggunaannya. 4.11. Menangkap makna dalam teks deskriptif lisan dan tulis sederhana. 4.12. Menyunting teks deskriptif lisan dan tulis, sederhana, tentang orang, tempat wisata, dan bangunan bersejarah terkenal, dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan Materi Pokok tulis, sederhana, tentang orang, tempat wisata, dan bangunan bersejarah terkenal Topik Keteladana n tentang perilaku toleran, kewirausah aan, nasionalism e, percaya diri. Materi Pembelajaran nama orang, tempat wisata, dan bangunan bersejarah terkenal dan nama bagianbagiannya yang dipilih untuk dideskripsika n (5) Penyebutan sifat orang, tempat wisata, dan bangunan bersejarah terkenal dan bagiannya, dan (6) Penyebutan tindakan dari atau terkait dengan orang, tempat wisata, dan bangunan bersejarah terkenal. Alternatif Pembelajaran menonton beberapa contoh teks/ film tentang penggambaran orang, tempat wisata, dan bangunan bersejarah. 2. Siswa menirukan contoh secara terbimbing. 3. Siswa belajar menemukan gagasan pokok, informasi rinci dan informasi tertentu dari teks Aspek kerjasama Pengetahuan Indikator teks pada teks deskriptif . 2) Menyimp ulkan fungsi sosial teks deskriptif . 3) Menemuk an unsur kebahasa an pada teks deskriptif . Menanya 1. Dengan bimbingan dan arahan guru, siswa mempertanyakan antara lain perbedaan antar berbagai teks deskripsi yang ada dalam bahasa Inggris, perbedaan teks dalam bahasa Keterampilan Penilaian Indikator Penilaian deskript if lisan 2) Menyun ting teks deskript if tulisan KD 4.10 1) Menyus un sebuah teks deskript if. 2) Melakuk an monolo g teks deskript if. KD 4.8 1) Menamak an informasi rinci tersirat dan atau tersurat 61