SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  64
Rencana PengembanganPendidikan Tinggi Sains & Teknik dalam Menunjang Pertumbuhan Ekonomiyang Mensejahterakan Bangsa Kementerian Pendidikan Nasional Juni 2011 1
Agenda 2
Peran dan Tanggung Jawab Pendidikan(Disarikan dari Arahan Presiden pada Hardiknas 2010) Pendidikan Bangsa yang Cerdas  Bangsa yang  Kolaboratif-Kompetitif  Bangsa yang Berpengetahuan  Peradaban Bangsa Intelektual Produktif Spiritual Inovatif Emosional/ Sosial Afektif Kinestesis Responsif 3
Rencana induk pengembangan ekonomi dan peran kemdiknas Bagian 1 4
Potensi Pertumbuhan Ekonomi (Sumber: Menko Perekonomian, 2011) 5
3 Modal Utama Pertumbuhan Ekonomi Kekayaan Sumberdaya Alam ,[object Object]
Batubara (no.2 di dunia)
Timah, Nikel (no. 2 dan 4 di dunia)
Sawit, Karet, Kakao (no.1, 2, 2 di dunia)
Dan lain-lainPengalaman Pendapatan Per Kapita 3.  Sumberdaya Manusia 6
Modal Sumber Daya Manusia (Sumber: Menko Perekonomian, 2011) Adanya Bonus Demografi..merupakan modaldasarbagipeningkatan produktivitas ekonomi dan pengembanganpasardomestik... 7 100  tahunkemerdekaan "Bonus Demografi" Dependency Ratio semakin kecil (2010-2040): Usia produktif semakin besar (Bonus Demografi ~ Demografic Dividen), kesempatan dan potensi meningkatkan produktivitas semakin tinggi, semakin tinggi tingkat kesejahteraan. Akan tetapi kalau tidak dikelola dengan baik akan menjadi Bencana Demografi~ Demografic Disaster. Kualitas SDM sebagai kata kunci, Pendidikan dan Kesehatan sebagai peran kunci.
Strategi Percepatan Pengembangan Ekonomi(Sumber: Menko Perekonomian,2011) 1. Pengembangan Potensi Ekonomi Melalui Koridor Ekonomi Strategi 2. Penguatan Konektivitas Nasional 3. Penguatan Kemampuan SDM DAN IPTEK Nasional Mengembangkan Pendidikan Tinggi Sains & Teknik untuk melaksanakan kegiatan tridharma perguruan tinggi (Pembelajaran, Penelitian, Pengabdian Masyarakat)  secara lengkap dan terpadu yang mendukung dan selaras dengan pengembangan ekonomi Kebijakan Peran Kemdiknas 8
Keterkaitan pendidikan dengan pertumbuhan & pemerataan ekonomi Bagian 2 9
Tantangan Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2025 (Harapan) Tahun 2009 (BPS) Pengeluaran/hari 2% Kaya (>20 dolar):                                     0,17% 13%  Menengah Atas (10-20 dolar):              0,96% 45%  9,7% Menengah (4-10 dolar) : 30%  21,22% Menengah Bawah (2-4 dolar) : 10%  59,23% Bawah (< 2 dolar): 10
Tantangan Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2025 (Harapan) Tahun 2009 (Sumber: BPS) Pengeluaran/hari 5.5 Juta Kaya (>20 dolar):                                     0.4 Juta 35.5 Juta Menengah Atas (10-20 dolar):              2.2 Juta 22.3  Juta 123 Juta Menengah (4-10 dolar) : 82 Juta 48.8 Juta Menengah Bawah (2-4 dolar) : 136.2 Juta 27.3 Juta Bawah (< 2 dolar): 11
Pendidikan dan Penghasilan Individual Kasus pekerja kulit putih Amerika Serikat: tambahan satu tahun sekolah, akan meningkatkan penghasilan seseorang sebesar 7%, bahkan sampai 10,1% apabila pendapatan lain-lain juga diperhitungkan  	(Mincer,  J. 1974. Schooling, Earning, and Experience. Columbia University Press, New York) Berdasarkan survey di 87 Negara, menunjukkan hasil yang mendekati nilai yang diperoleh Mincer. (Psacharopoulos, G.1994. Returns to Education: A Global Update, World Development, No. 22.) 12
HubunganNilai PDB/Kapitadengan Rata-rata Lama Sekolah(Sumber : World Bank, Nation Master, 2011) Rata-rata lamasekolahmemilikikorelasipositif yang  tinggidengannilai PDB per Kapita(koefisien korelasi r =  0,76) Norway Y = -16100,25 + 4896,33 X R² = 0,57 Indonesia New Zealand Rata-rata Lama Sekolahadalah data terkini yang diambildari  nation master http://www.nationmaster.com/red/graph/edu_ave_yea_of_sch_of_adu Rata-rata Lama Sekolah untuk Indonesia dari Kemdiknas [2010] PDB per kapitaadalah data terkini yang diambildaridata statistik world bank 2011 http://data.worldbank.org/indicator/NY.GDP.PCAP.CD/countries 13
Perkembangan Komposisi Tenaga Kerja Indonesia(Sumber: BPS) SMA/MA SMP/MTs SD/MI atautidaktamat Mengacu pada perbandingan gaji antar tingkatan lulusan, transformasi distribusi penghasilan dari bentuk piramida ke bentuk belah ketupat akan dapat tercapai melalui pemberian kesempatan pendidikan yang merata sehingga tenaga kerja Indonesia berpendidikan minimal lulusan SMP pada tahun 2025 dan minimal lulusan SMA pada tahun 2045  14
Pendidikan dan Pertumbuhan Ekonomi Psacharopoulos, G. (1994) juga menunjukkan bahwa pendapatan negara juga dipengaruhi oleh rata-rata lama sekolah.  Pertumbuhan ekonomi Inggris Raya  untuk periode 1856-1973 yang nilai rata-ratanya adalah 1.9% per tahun, 0.3 diantaranya adalah kontribusi pendidikan (mendekati 1/6 nya). 	(Mankiw et al, 1992, A Contribution to the Empirics of Economic Growth, Quar. J. Economics, No. 107.) Kontribusi pendidikan dan pengalaman selama 1987-2006 adalah 0.4 percentage point dari persen peningkatan produktivitas sektor non pertanian.  	(Bernanke, B. Education & Econ. Competitiveness  Speech at US Chamber Edu. and Workforce Summit, Sept 2007)  1% peningkatan lama sekolah dapat mengurangi ketidak-efisienan ekonomi sistem terbuka sebesar 0.34%, sehingga lama sekolah yang meningkat dari 7  menjadi  8 tahun (14%), akan meningkatkan PDB sebesar 4.8%.  	(Stevens, P. dan Weale, M. Education and Economic Growth, NISR Report, August 2003.) 15
Peran Pendidikan Dalam Pertumbuhan Ekonomi Solow (1956), Samuelson (1974): Y: Keluaran K: Modal (Kapital) L: Naker (Labor) F: Fungsi Produksi A: Total Factor Productivity (TFP) Pertumbuhan Ekonomi Untuk kemudahan: Y = F(uK,vL) dimana: u: Produktivitas Modal v: Produktivitas Naker Peningkatan Keluaran Y = A F(K,L) Y’/Y = cK’/K+(1-c)L’/L+A’/A  K, L: Terbatas, A: tidak terbatas Masukan Penambahan Modal Penambahan Naker Sumber Daya Alam Jumlah Produktivitas Jumlah Produktivitas Efisensi Inovasi Pendidikan Investasi Infrstruktur Proses Pengaruh pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi juga muncul secara tidak langsung. Pendidikan memiliki efek pengali terhadap pertumbuhan yang terbesar (2.3 kali) Solow (1956): A Contribution to the Theory of Economic Growth, Quarterly of Economic Research Samuelson and Swamey (1974): Invariant Eco. Index Numbers and Canonical Duality, Am. Ec. Rev.   16
Keterkaitan Pendidikan  dan Pertumbuhan Ekonomi Pertambahan Keluaran Domestik  Pertumbuhan Ekonomi ,[object Object]
Penciptaan Produk Substitusi Impor
Penciptaan Produk Unggulan Baru
Perpanjangan Rantai Pasok ProduksiUntuk Pengembangan Industri ,[object Object]
Inovasi Proses
Penambahan Nilai
Keterampilan
Inovasi
Penciptaan NilaiEfisiensi,  Effektivitas Tidak Terbatas! Tidak Terbatas! L(abor) K(apital)  Terbatas Sumber Daya Alam Sumber Daya Dana SDM  Terbatas ,[object Object]
Kewirausahaan/ Karakter
Penelitian dan Pengembangan
Desain dan RekayasaPendidikan Pendidikan dapat mengubah sumberdaya terbatas menjadi (hampir) tidak terbatas!! 17
Peran Pendidikan dalam Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan Ekonomi ,[object Object]
Peningkatan Produktivitas Modal melalui Penguasaan Teknologi & Perpanjangan Rantai Pasok
Peningkatan dan Penciptaan Nilai Tambah melalui Inovasi Produk dan Inovasi ProsesPenghasilan Tinggi Pemerataan (Inklusif) Berkelanjutan (Sustainability) Driver Enabler Supporter - Ketersediaan PT dan Vokasi ,[object Object]
Kesempatan melanjutkan bagiyang sudah bekerja ,[object Object]
Penguasaan TeknologiPendidikan Dana Pendidikan Dana Penelitian 18
Pendidikan-Kemdiknas-Pertumbuhan Ekonomi 19
Sasaran Strategis Merancang program pendidikan yang terarah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan yang mampu memberikan penghasilan tinggisecara merata kepada seluruh lapisan masyarakat. Ukuran keberhasilan pertumbuhan 20
Bagian 3 pentingnya pendidikan tinggi 21
Peran Pendidikan Tinggi  Penelitian & Pengembangan Interaksi dengan Industri dan Masy. Pembelajaran Publikasi/Deseminasi 22
Manfaat Sosial dan Ekonomi dari Pendidikan (Sumber: OECD, Highlight of Education At Glance, 2010) 23
Gaji Rata-rata per BulanuntukTiapJenjang (Sumber: Depnakertrans, 2011) Premium untuk lulusan universitas dan diploma Indonesia lebih tinggi dari rata-rata negara OECD.  Data Gaji adalah untuk 2010 dari: http://pusdatinaker.balitfo.depnakertrans.go.id 24
Jumlah Pekerja Berpendidikan Tinggi (D2 Keatas)(Sumber: NSF, Asia’s Rising Scince&Engineering Strength, 2007) Walaupun peningkatannya paling tinggi, namun dalam jumlah, apalagi proporsi terhadap populasi, Indonesia memiliki jumlah pekerja berpendidikan tinggi yang sangat rendah. 25
HubunganNilai PDB/KapitadenganJumlahPeneliti(2007)Sumber : World Bank 2011 JumlahPeneliti per 1 jutapendudukmemilikikorelasipositif yang  tinggidengannilai PDB per Kapita(koefisien korelasi r =  0,92) Denmark Y = -1085,96 + 6,82 X Islandia R² = 0,85 Indonesia Peneliti adalah ilmuwan dan tenaga teknis berpendidikan minimal S1/D4 yang melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan. JumlahPenelitidan PDB/Kapitaadalah data tahun 2007 yang diambildari data statistik world bank 2011  http://data.worldbank.org/indicator/SP.POP.TECH.RD.P6/countries http://data.worldbank.org/indicator/SP.POP.SCIE.RD.P6/countries http://data.worldbank.org/indicator/NY.GDP.PCAP.CD/countries 26
Hubungan Dana Penelitiandan PDB(Sumber : Worldbank, 2011) Y = 4260,84 + 13059,78 X Norway R² = 0,29 Israel Indonesia Persentasedanapenelitianterhadap PDB memilikikorelasipositif yang cukup kuat terhadapnilai PDB per kapita(koefisien korelasi r =  0,54) 1. Anggaranpenelitiantahun 2007 : http://data.worldbank.org/indicator/GB.XPD.RSDV.GD.ZS 2. PDB /Kapitatahun 2007 : http://data.worldbank.org/indicator/NY.GDP.PCAP.CD/countries 27
HubunganKenaikanProduktivitasdenganKenaikanJumlahPeneliti  2006-2007(Sumber : Worldbankdan OECD) Kenaikanjumlahpeneliti per 1 jutapendudukmemilikikorelasipositif yang  tinggiterhadapkenaikannilaiproduktivitas (koef. Korelasi = 0.81) Y = 11,33 + 0,37 X R² = 0,65 JumlahPeneliti  2006-2007: http://data.worldbank.org/indicator/SP.POP.TECH.RD.P6/countries danhttp://data.worldbank.org/indicator/SP.POP.SCIE.RD.P6/countries Produktivitasdihitungdari data PDB dan Jam kerjatahun data PDB 2006-2007 :  http://data.worldbank.org/indicator/NY.GDP.PCAP.CD/countries data jam kerja 2006-2007 : http://stats.oecd.org/Index.aspx?DataSetCode=EO88_INTERNET 28
Kapasitas Inovasi Indonesia(Sumber: Innovation Capacity Index, 2010-2011) Catatan:  - Indikator dengan huruf hijau memiliki keterkaitan erat dengan pendidikan - Kebijakan sudah dianggap bagus (rangking 27), tetapi realisasinya masih rendah 29
Fungsi Perguruan Tinggi Perguruan Tinggi adalah sumber penting penelitian&pengembangan Lebih dari 50% penelitian dasar yang menghasilkan terobosan-terobosan pemikiran yang memungkinkan munculnya industri-industri baru dilaksanakan di perguruan tinggi. Perguruan tinggi memiliki misi yang lebih luas dalam menerjemahkan hasil litbang menjadi produk dan perusahaan baru 15 % penelitian terapan dilaksanakan melalui inovasi yang dimulai di kampus yang kemudian diserap menjadi bisnis melalui paten, start-up, dan pengaturan konsultansi antara dosen dan industri.  (National Science Foundation (2007), NSF Report 07-317; Litan, R.E. et al (2007). “Commercializing University Innovations: A Better Way,” in Innovation Policy and the Economy, vol. 8. MIT Press.) Pembelajaran setingkat sarjana adalah kegiatan utama perguruan tinggi yang memungkinkan perguruan tinggi berhasil melaksanakan penelitian maju (advanced  research) dan pendidikan pasca sarjana. (Bernanke, B. 2007. “Speech At the U.S. Chamber Education and Workforce Summit”, Washington, D.C.) 30
Peran Community College  Community College memberikan kontribusi nyata terhadap perluasan kesempatan memperoleh pendidikan tinggi, karena biayanya murah,jadwal yang lentur, lokasi yang dekat karena tersebar merata di seluruh negara. Hampir 50% mahasiswa AS mengikuti pendidikan tinggi melalui Community College Community College sangat membantu pemenuhan kebutuhan pelatihan khusus, pendidikan perbaikan  (remedial), dan pendidikan orang dewasa (Bernanke, B. (2007). “Speech At the U.S. Chamber Education and Workforce Summit”, Washington, D.C., September 24, 2007)  Pendidikan di community college meningkatkan penghasilan: D1 sebesar 9-13 % dari lulusan SMA, D2 sebesar 15-27 % dari lulusan SMA.    (Sesuai dengan Mincerian Return sebesar  dalam kisaran10 %/tahun) (Kane, T. and Rouse, C. (1999). “ The Community College: Educating Students at The Margin Between College and Work,” J. Economic Perspectives, vol. 13.)  Tidak ada perbedaan yang nyata (signifikan) antara sarjana  melalui pendidikan sepenuhnya (4 tahun) di universitas atau yang melalui community college (2 tahun) dan dilanjutkan dengan di universitas (2 tahun) (Gill, A. and Leigh, D. (2003). “Do the Returns to Community Colleges Differ Between Academic and Vocational Programs?” J. Human Resources, vol. 38.) 31
Model Pendidikan Tinggi Mendatang Bekerja/Berwirausaha Siswa berprestasi Kebutuhan peningkatan APK dalam jumlah besar dalam waktu cepat, membutuhkan modelbaru pengelolaan pendidikan tinggi dan menengah, antara lain dengan mambangun Community College(CC) di tiap kota/ibukota kabupaten dengan cara memperluas sekolah yang sudah ada. Melalui CC, biaya pendidikan tinggi akan dapat ditekan karena peserta didik tidak harus pergi terlalu jauh untuk bisa kuliah.  32
Kebutuhan pengembangan kapasitas pendidikan tinggi Bagian 4 33
Perkembangan APK PendidikanTinggi(2005 – 2010) (Sumber: Diolah dari Laporan Dikti berbagai tahun) 18.36% 17.75% 16.91% 15.26% *) Berdasar data sensuspenduduk 2010 34
Perbandingan PDB/Kapita (1000-20000) vs APK PT (Sumber: WEF, GCI Report 2010-2011) Y = 20,79 + 0,0023 X R² = 0,30 Indonesia 2010 2025 2015 APK PT adalah data tahun 2008, sedangkan PDB/Kapita (1000 - 20000) adalah data tahun 2009. Keduanya  diambil dari GCI Report 2010-2011 Interpolasi linear terhadap data ini,untuk PDB/Kapita sekitar $5.300 dihasilkan perkiraan nilai APK PT 33% (dengan rentangan antara 22- 44%untuktingkatkepercayaan 95%), untuk PDB/Kapita sekitar $14.000 dihasilkan perkiraan nilai APK PT 53% (dengan rentangan antara 35- 71%untuktingkatkepercayaan 95%) 35
PenambahanKapasitas PT(sumber: DEPKEU (2008), US Census Bureau, BPS, DIKTI, 2011) - JumlahPenduduk :    Data 2015 dan 2025 : http://www.datastatistik-indonesia.com/proyeksi/ - JumlahMahasiswa 2010 : http://www.psp.kemdiknas.go.id/?page=statistik - AnggaranPendidikan : http://www.anggaran.depkeu.go.id/ 36
Rencana Distribusi Penambahan Kapasitas 37
Rencana Penambahan Kapasitas PTN
Agenda Kerja Utama Percepatan Peningkatan: Angka Partisipasi Kasar (APK)  A Mutu dan Relevansi  M Pendidikan Tinggi
Alasan prioritisasi bidang sains dan teknik Bagian 5 40
Peran Pendidikan dalam Pengembangan Industri KTI: Knowledge and Technology Intensive (OECD) Nilai Tambah Modal Pengetahuan Modal Fisik Driver Enabler Driver Enabler Industri Primer Industri Sekunder Industri Tersier Industri KTI Enabler Driver Driver 41
KontribusiSektorTerhadapPDB di Beberapa Negara(Sumber: CIA, World FactBook, 2010) Grafik diatas menunjukkan makin maju suatu negara (ditandai dengan makin tinggi PDB nya), makin penting sektor jasa bagi negara tersebut yang ditunjukkan dengan makin tingginya kontribusi sektor jasa terhadap PDB negara. Hal ini terkait dengan kenyataan bahwa sektor jasa tidak dibatasi oleh keterbatasan sumber daya, tetapi oleh kreativitas yang boleh dikatakan tidak terbatas sehingga dapat menggenjot PDB  KomposisiSektor darilaporan CIA 2010: https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/ 42
Nilai Tambah Industri Sumber: NSF, Sci & Eng Indicators, 2010 Semua bidang diatas sangat membutuhkan tenaga bidang sains & teknik, kecuali nomer 2,9,12
Perbandingan Knowledge Economic Index(NSF: Science and Engineering Indicators, 2010, based on World Bank Report Oct 2009)  44
Mengapa Bidang Ilmu Sains & Teknik? Indonesia kekurangan tenaga ahli bidang sains dan teknik Peningkatan nilai tambah terhadap sumber daya alam memerlukan penguasaan sains (ilmu pengetahuan alam) dan teknik untuk menghasilkan inovasi produk dan inovasi proses Perpanjangan rantai pasok suatu industri membutuhkan penguasaan sains (ilmu pengetahuan alam) Sains & teknik sangat diperlukan sebagai driver dan enabler pengembangan industri  Untuk menghasilkan PDB yang tinggi diperlukan pengembangan jasa berteknologi tinggi, yang memiliki nilai tambah sangat tinggi Indonesia masih tertinggal dalam knowledge economy, yang sangat besar kontribusinya terhadap PDB di masa-masa mendatang   Sektor manufaktur, baik teknologi tinggi maupun bukan, masih memberikan nilai tambah yang tinggi sehingga diperlukan untuk peningkatan PDB Sektor dengan nilai tambah tinggi masih didominasi sektor-sektor yang terkait erat dengan sains dan teknik Perlu Pengembangan Pendidikan Tinggi Sains & Teknik 45

Contenu connexe

Tendances

EKONOMI PEMBANGUNAN TERHADAP PENGANGGURAN DI INDONESIA
EKONOMI PEMBANGUNAN TERHADAP PENGANGGURAN DI INDONESIAEKONOMI PEMBANGUNAN TERHADAP PENGANGGURAN DI INDONESIA
EKONOMI PEMBANGUNAN TERHADAP PENGANGGURAN DI INDONESIAArini Nurmala Sari
 
Paparan prof. sri moertiningsih adioetomo ph.d (fgd 10 maret lamhannas ri)
Paparan prof. sri moertiningsih adioetomo ph.d (fgd 10 maret lamhannas ri)Paparan prof. sri moertiningsih adioetomo ph.d (fgd 10 maret lamhannas ri)
Paparan prof. sri moertiningsih adioetomo ph.d (fgd 10 maret lamhannas ri)Kadir Ruslan
 
Bab 4 kemiskinan dan KESENJANGAN PENDAPATAN
Bab 4 kemiskinan dan KESENJANGAN PENDAPATANBab 4 kemiskinan dan KESENJANGAN PENDAPATAN
Bab 4 kemiskinan dan KESENJANGAN PENDAPATANxNet8
 
Contoh makalah-tentang-pengangguran-dan-kemiskinan-di-indonesia
Contoh makalah-tentang-pengangguran-dan-kemiskinan-di-indonesiaContoh makalah-tentang-pengangguran-dan-kemiskinan-di-indonesia
Contoh makalah-tentang-pengangguran-dan-kemiskinan-di-indonesiaTerminal Purba
 
Makalah pertumbuhan ekonomi SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah pertumbuhan ekonomi SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Makalah pertumbuhan ekonomi SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah pertumbuhan ekonomi SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Politik pendidikan
Politik pendidikanPolitik pendidikan
Politik pendidikanAntho jie
 
Pengantar Ekonomi Makro - Penyebab Tingginya Tingkat Pengangguran di Indonesia
Pengantar Ekonomi Makro - Penyebab Tingginya Tingkat Pengangguran di IndonesiaPengantar Ekonomi Makro - Penyebab Tingginya Tingkat Pengangguran di Indonesia
Pengantar Ekonomi Makro - Penyebab Tingginya Tingkat Pengangguran di IndonesiaTika Nafisah
 
Perkondo kemiskinan & kesenjangan pendapatan
Perkondo kemiskinan & kesenjangan pendapatanPerkondo kemiskinan & kesenjangan pendapatan
Perkondo kemiskinan & kesenjangan pendapatanReinhart Tresnadiputra
 
Sistem perekonomian indonesia
Sistem perekonomian indonesiaSistem perekonomian indonesia
Sistem perekonomian indonesiaPipit Pitriyanti
 
LKS Tentang Masalah Ekonomi
LKS Tentang Masalah EkonomiLKS Tentang Masalah Ekonomi
LKS Tentang Masalah Ekonomielzavebrian
 
TR__9 TREND DEMOGRAFI.pdf
TR__9 TREND DEMOGRAFI.pdfTR__9 TREND DEMOGRAFI.pdf
TR__9 TREND DEMOGRAFI.pdfLidyaArdiyan1
 
Bab II pembangunan ekonomi komparatif
Bab II pembangunan ekonomi komparatifBab II pembangunan ekonomi komparatif
Bab II pembangunan ekonomi komparatifBambang Deswantoro
 
Makalah industri kreatif solusi mengatasi pengangguran terdidik di kalimantan...
Makalah industri kreatif solusi mengatasi pengangguran terdidik di kalimantan...Makalah industri kreatif solusi mengatasi pengangguran terdidik di kalimantan...
Makalah industri kreatif solusi mengatasi pengangguran terdidik di kalimantan...Bambang Deswantoro
 
Bonus Demografi Peluang atau Ancaman
Bonus Demografi  Peluang atau AncamanBonus Demografi  Peluang atau Ancaman
Bonus Demografi Peluang atau Ancamandaldukpapua
 
Ppt chapter 2 tugas siti suryanti
Ppt chapter 2 tugas siti suryantiPpt chapter 2 tugas siti suryanti
Ppt chapter 2 tugas siti suryantiyantijoenpasca
 

Tendances (20)

EKONOMI PEMBANGUNAN TERHADAP PENGANGGURAN DI INDONESIA
EKONOMI PEMBANGUNAN TERHADAP PENGANGGURAN DI INDONESIAEKONOMI PEMBANGUNAN TERHADAP PENGANGGURAN DI INDONESIA
EKONOMI PEMBANGUNAN TERHADAP PENGANGGURAN DI INDONESIA
 
Paparan prof. sri moertiningsih adioetomo ph.d (fgd 10 maret lamhannas ri)
Paparan prof. sri moertiningsih adioetomo ph.d (fgd 10 maret lamhannas ri)Paparan prof. sri moertiningsih adioetomo ph.d (fgd 10 maret lamhannas ri)
Paparan prof. sri moertiningsih adioetomo ph.d (fgd 10 maret lamhannas ri)
 
Pengangguran
PengangguranPengangguran
Pengangguran
 
Bab 4 kemiskinan dan KESENJANGAN PENDAPATAN
Bab 4 kemiskinan dan KESENJANGAN PENDAPATANBab 4 kemiskinan dan KESENJANGAN PENDAPATAN
Bab 4 kemiskinan dan KESENJANGAN PENDAPATAN
 
Contoh makalah-tentang-pengangguran-dan-kemiskinan-di-indonesia
Contoh makalah-tentang-pengangguran-dan-kemiskinan-di-indonesiaContoh makalah-tentang-pengangguran-dan-kemiskinan-di-indonesia
Contoh makalah-tentang-pengangguran-dan-kemiskinan-di-indonesia
 
Makalah pertumbuhan ekonomi SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah pertumbuhan ekonomi SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Makalah pertumbuhan ekonomi SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah pertumbuhan ekonomi SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
 
Politik pendidikan
Politik pendidikanPolitik pendidikan
Politik pendidikan
 
Pengantar Ekonomi Makro - Penyebab Tingginya Tingkat Pengangguran di Indonesia
Pengantar Ekonomi Makro - Penyebab Tingginya Tingkat Pengangguran di IndonesiaPengantar Ekonomi Makro - Penyebab Tingginya Tingkat Pengangguran di Indonesia
Pengantar Ekonomi Makro - Penyebab Tingginya Tingkat Pengangguran di Indonesia
 
Perkondo kemiskinan & kesenjangan pendapatan
Perkondo kemiskinan & kesenjangan pendapatanPerkondo kemiskinan & kesenjangan pendapatan
Perkondo kemiskinan & kesenjangan pendapatan
 
POKOK POKOK SUBSTANSI RKP 2019 DAN KONSEP RKP 2020
POKOK POKOK SUBSTANSI RKP 2019 DAN KONSEP RKP 2020POKOK POKOK SUBSTANSI RKP 2019 DAN KONSEP RKP 2020
POKOK POKOK SUBSTANSI RKP 2019 DAN KONSEP RKP 2020
 
Sistem perekonomian indonesia
Sistem perekonomian indonesiaSistem perekonomian indonesia
Sistem perekonomian indonesia
 
Pertumbuhan & kemiskinan
Pertumbuhan & kemiskinanPertumbuhan & kemiskinan
Pertumbuhan & kemiskinan
 
Slide 2 (pe)
Slide 2 (pe)Slide 2 (pe)
Slide 2 (pe)
 
LKS Tentang Masalah Ekonomi
LKS Tentang Masalah EkonomiLKS Tentang Masalah Ekonomi
LKS Tentang Masalah Ekonomi
 
TR__9 TREND DEMOGRAFI.pdf
TR__9 TREND DEMOGRAFI.pdfTR__9 TREND DEMOGRAFI.pdf
TR__9 TREND DEMOGRAFI.pdf
 
Makalah ekonomi
Makalah ekonomiMakalah ekonomi
Makalah ekonomi
 
Bab II pembangunan ekonomi komparatif
Bab II pembangunan ekonomi komparatifBab II pembangunan ekonomi komparatif
Bab II pembangunan ekonomi komparatif
 
Makalah industri kreatif solusi mengatasi pengangguran terdidik di kalimantan...
Makalah industri kreatif solusi mengatasi pengangguran terdidik di kalimantan...Makalah industri kreatif solusi mengatasi pengangguran terdidik di kalimantan...
Makalah industri kreatif solusi mengatasi pengangguran terdidik di kalimantan...
 
Bonus Demografi Peluang atau Ancaman
Bonus Demografi  Peluang atau AncamanBonus Demografi  Peluang atau Ancaman
Bonus Demografi Peluang atau Ancaman
 
Ppt chapter 2 tugas siti suryanti
Ppt chapter 2 tugas siti suryantiPpt chapter 2 tugas siti suryanti
Ppt chapter 2 tugas siti suryanti
 

En vedette

Mp3 ei paparan asdep taru bangwil diknas-5 juli 2011
Mp3 ei   paparan asdep taru bangwil diknas-5 juli 2011Mp3 ei   paparan asdep taru bangwil diknas-5 juli 2011
Mp3 ei paparan asdep taru bangwil diknas-5 juli 2011PVB Jatim
 
4. pengembangan koridor_ekonomi_7_feb(2)
4. pengembangan koridor_ekonomi_7_feb(2)4. pengembangan koridor_ekonomi_7_feb(2)
4. pengembangan koridor_ekonomi_7_feb(2)PVB Jatim
 
Presentasi 6 konsep pengembangan bahan ajar
Presentasi 6 konsep pengembangan bahan ajarPresentasi 6 konsep pengembangan bahan ajar
Presentasi 6 konsep pengembangan bahan ajarPVB Jatim
 
Pengembangan Bahan Ajar
Pengembangan Bahan AjarPengembangan Bahan Ajar
Pengembangan Bahan Ajarsmpbudiagung
 
Presentasi akademi komunitas v3
Presentasi akademi komunitas v3Presentasi akademi komunitas v3
Presentasi akademi komunitas v3PVB Jatim
 

En vedette (6)

Dikti 2045
Dikti 2045Dikti 2045
Dikti 2045
 
Mp3 ei paparan asdep taru bangwil diknas-5 juli 2011
Mp3 ei   paparan asdep taru bangwil diknas-5 juli 2011Mp3 ei   paparan asdep taru bangwil diknas-5 juli 2011
Mp3 ei paparan asdep taru bangwil diknas-5 juli 2011
 
4. pengembangan koridor_ekonomi_7_feb(2)
4. pengembangan koridor_ekonomi_7_feb(2)4. pengembangan koridor_ekonomi_7_feb(2)
4. pengembangan koridor_ekonomi_7_feb(2)
 
Presentasi 6 konsep pengembangan bahan ajar
Presentasi 6 konsep pengembangan bahan ajarPresentasi 6 konsep pengembangan bahan ajar
Presentasi 6 konsep pengembangan bahan ajar
 
Pengembangan Bahan Ajar
Pengembangan Bahan AjarPengembangan Bahan Ajar
Pengembangan Bahan Ajar
 
Presentasi akademi komunitas v3
Presentasi akademi komunitas v3Presentasi akademi komunitas v3
Presentasi akademi komunitas v3
 

Similaire à PENDIDIKAN_TINGGI_MENDUKUNG_EKONOMI

PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI imam shofwan
 
Determinan Faktor Sosial dan Ekonomi Terhadap Kemiskinan Penduduk
Determinan Faktor Sosial dan EkonomiTerhadap Kemiskinan PendudukDeterminan Faktor Sosial dan EkonomiTerhadap Kemiskinan Penduduk
Determinan Faktor Sosial dan Ekonomi Terhadap Kemiskinan PendudukNurulita Rahayu
 
Policy Brief_Kebijakan Bisnis dan Studi Kasus_Ketimpangan Pendapatan.pdf
Policy Brief_Kebijakan Bisnis dan Studi Kasus_Ketimpangan Pendapatan.pdfPolicy Brief_Kebijakan Bisnis dan Studi Kasus_Ketimpangan Pendapatan.pdf
Policy Brief_Kebijakan Bisnis dan Studi Kasus_Ketimpangan Pendapatan.pdfKhrisna Ariyudha
 
Bahan jumpa-pers-akhir-tahun-2011-wartawan
Bahan jumpa-pers-akhir-tahun-2011-wartawanBahan jumpa-pers-akhir-tahun-2011-wartawan
Bahan jumpa-pers-akhir-tahun-2011-wartawanharis5782
 
Paparan Mendikbud Akhir Tahun 2011
Paparan Mendikbud Akhir Tahun 2011Paparan Mendikbud Akhir Tahun 2011
Paparan Mendikbud Akhir Tahun 2011Guru Online
 
Makalah anggaran pendidikan
Makalah anggaran pendidikanMakalah anggaran pendidikan
Makalah anggaran pendidikanWarnet Raha
 
Analisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikan
Analisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikanAnalisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikan
Analisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikanadi
 
01ArahPengembanganDikti.pdf
01ArahPengembanganDikti.pdf01ArahPengembanganDikti.pdf
01ArahPengembanganDikti.pdfAkunbaruSefar
 
Paparan Kemdikbud pada Jumpa Pers Akhir Tahun 2013
Paparan Kemdikbud pada Jumpa Pers Akhir Tahun 2013  Paparan Kemdikbud pada Jumpa Pers Akhir Tahun 2013
Paparan Kemdikbud pada Jumpa Pers Akhir Tahun 2013 Mohammad_Nuh
 
Hubungan ekonomi dengan pendidikan (1)
Hubungan ekonomi dengan pendidikan (1)Hubungan ekonomi dengan pendidikan (1)
Hubungan ekonomi dengan pendidikan (1)johar
 
Makalah Dampak Kemiskinan IPAS.docx
Makalah Dampak Kemiskinan IPAS.docxMakalah Dampak Kemiskinan IPAS.docx
Makalah Dampak Kemiskinan IPAS.docxByOneNet
 
Mutu relevansi-kopertis-iii-dirjen-dikti-prof-dr-djoko-santoso
Mutu relevansi-kopertis-iii-dirjen-dikti-prof-dr-djoko-santosoMutu relevansi-kopertis-iii-dirjen-dikti-prof-dr-djoko-santoso
Mutu relevansi-kopertis-iii-dirjen-dikti-prof-dr-djoko-santosoharis5782
 
Determinan Faktor Sosial Dan Ekonomi Terhadap Kemiskinan Penduduk
Determinan Faktor Sosial Dan Ekonomi Terhadap Kemiskinan PendudukDeterminan Faktor Sosial Dan Ekonomi Terhadap Kemiskinan Penduduk
Determinan Faktor Sosial Dan Ekonomi Terhadap Kemiskinan PendudukAldi Nugroho
 
Isu pengembangan wilayah
Isu pengembangan wilayah  Isu pengembangan wilayah
Isu pengembangan wilayah Hafida Siti
 

Similaire à PENDIDIKAN_TINGGI_MENDUKUNG_EKONOMI (20)

Makalah anggaran pendidikan
Makalah anggaran pendidikanMakalah anggaran pendidikan
Makalah anggaran pendidikan
 
Makalah anggaran pendidikan
Makalah anggaran pendidikanMakalah anggaran pendidikan
Makalah anggaran pendidikan
 
PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
 
Determinan Faktor Sosial dan Ekonomi Terhadap Kemiskinan Penduduk
Determinan Faktor Sosial dan EkonomiTerhadap Kemiskinan PendudukDeterminan Faktor Sosial dan EkonomiTerhadap Kemiskinan Penduduk
Determinan Faktor Sosial dan Ekonomi Terhadap Kemiskinan Penduduk
 
Policy Brief_Kebijakan Bisnis dan Studi Kasus_Ketimpangan Pendapatan.pdf
Policy Brief_Kebijakan Bisnis dan Studi Kasus_Ketimpangan Pendapatan.pdfPolicy Brief_Kebijakan Bisnis dan Studi Kasus_Ketimpangan Pendapatan.pdf
Policy Brief_Kebijakan Bisnis dan Studi Kasus_Ketimpangan Pendapatan.pdf
 
Bahan jumpa-pers-akhir-tahun-2011-wartawan
Bahan jumpa-pers-akhir-tahun-2011-wartawanBahan jumpa-pers-akhir-tahun-2011-wartawan
Bahan jumpa-pers-akhir-tahun-2011-wartawan
 
Paparan Mendikbud Akhir Tahun 2011
Paparan Mendikbud Akhir Tahun 2011Paparan Mendikbud Akhir Tahun 2011
Paparan Mendikbud Akhir Tahun 2011
 
Makalah anggaran pendidikan
Makalah anggaran pendidikanMakalah anggaran pendidikan
Makalah anggaran pendidikan
 
Makalah anggaran pendidikan
Makalah anggaran pendidikanMakalah anggaran pendidikan
Makalah anggaran pendidikan
 
Makalah anggaran pendidikan
Makalah anggaran pendidikanMakalah anggaran pendidikan
Makalah anggaran pendidikan
 
Makalah anggaran pendidikan (2)
Makalah anggaran pendidikan (2)Makalah anggaran pendidikan (2)
Makalah anggaran pendidikan (2)
 
Analisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikan
Analisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikanAnalisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikan
Analisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikan
 
01ArahPengembanganDikti.pdf
01ArahPengembanganDikti.pdf01ArahPengembanganDikti.pdf
01ArahPengembanganDikti.pdf
 
Paparan Kemdikbud pada Jumpa Pers Akhir Tahun 2013
Paparan Kemdikbud pada Jumpa Pers Akhir Tahun 2013  Paparan Kemdikbud pada Jumpa Pers Akhir Tahun 2013
Paparan Kemdikbud pada Jumpa Pers Akhir Tahun 2013
 
Hubungan ekonomi dengan pendidikan (1)
Hubungan ekonomi dengan pendidikan (1)Hubungan ekonomi dengan pendidikan (1)
Hubungan ekonomi dengan pendidikan (1)
 
Makalah Dampak Kemiskinan IPAS.docx
Makalah Dampak Kemiskinan IPAS.docxMakalah Dampak Kemiskinan IPAS.docx
Makalah Dampak Kemiskinan IPAS.docx
 
Mutu relevansi-kopertis-iii-dirjen-dikti-prof-dr-djoko-santoso
Mutu relevansi-kopertis-iii-dirjen-dikti-prof-dr-djoko-santosoMutu relevansi-kopertis-iii-dirjen-dikti-prof-dr-djoko-santoso
Mutu relevansi-kopertis-iii-dirjen-dikti-prof-dr-djoko-santoso
 
Determinan Faktor Sosial Dan Ekonomi Terhadap Kemiskinan Penduduk
Determinan Faktor Sosial Dan Ekonomi Terhadap Kemiskinan PendudukDeterminan Faktor Sosial Dan Ekonomi Terhadap Kemiskinan Penduduk
Determinan Faktor Sosial Dan Ekonomi Terhadap Kemiskinan Penduduk
 
Deskripsi.docx
Deskripsi.docxDeskripsi.docx
Deskripsi.docx
 
Isu pengembangan wilayah
Isu pengembangan wilayah  Isu pengembangan wilayah
Isu pengembangan wilayah
 

Plus de PVB Jatim

Persiapan cc jatim 2014 29 juli 2011
Persiapan cc jatim 2014 29 juli 2011Persiapan cc jatim 2014 29 juli 2011
Persiapan cc jatim 2014 29 juli 2011PVB Jatim
 
Naskah akademik program pjj d1 (draft) ayam fapet unsoed,okey
Naskah akademik program pjj d1 (draft) ayam fapet unsoed,okeyNaskah akademik program pjj d1 (draft) ayam fapet unsoed,okey
Naskah akademik program pjj d1 (draft) ayam fapet unsoed,okeyPVB Jatim
 
Diskusi di pens
Diskusi di pensDiskusi di pens
Diskusi di pensPVB Jatim
 
Indikator NA berdasarkan sk mendiknas107 108
Indikator NA berdasarkan sk mendiknas107 108Indikator NA berdasarkan sk mendiknas107 108
Indikator NA berdasarkan sk mendiknas107 108PVB Jatim
 
Prospek & pengembangan pjj d1 pevobe
Prospek & pengembangan pjj d1 pevobeProspek & pengembangan pjj d1 pevobe
Prospek & pengembangan pjj d1 pevobePVB Jatim
 
Presentasi 4 layanan untuk mahasiswa pjj
Presentasi 4  layanan untuk mahasiswa pjjPresentasi 4  layanan untuk mahasiswa pjj
Presentasi 4 layanan untuk mahasiswa pjjPVB Jatim
 
Presentsi 3 pengembangan rmk (ai dan gbpp)
Presentsi 3  pengembangan rmk (ai dan gbpp)Presentsi 3  pengembangan rmk (ai dan gbpp)
Presentsi 3 pengembangan rmk (ai dan gbpp)PVB Jatim
 
Presentasi 2 odl and_seamolec_standard
Presentasi 2 odl and_seamolec_standardPresentasi 2 odl and_seamolec_standard
Presentasi 2 odl and_seamolec_standardPVB Jatim
 
Presentasi 1 prinsip prinsip instruksional
Presentasi 1 prinsip prinsip instruksionalPresentasi 1 prinsip prinsip instruksional
Presentasi 1 prinsip prinsip instruksionalPVB Jatim
 
Presentasi 5 Pengembangan panduan belajar
Presentasi 5 Pengembangan panduan belajarPresentasi 5 Pengembangan panduan belajar
Presentasi 5 Pengembangan panduan belajarPVB Jatim
 
Tabel persiapan program pvb 2011
Tabel persiapan program pvb 2011Tabel persiapan program pvb 2011
Tabel persiapan program pvb 2011PVB Jatim
 
Naskah akademik program pjj d1 (draft) atie & dina
Naskah akademik program pjj d1  (draft) atie & dinaNaskah akademik program pjj d1  (draft) atie & dina
Naskah akademik program pjj d1 (draft) atie & dinaPVB Jatim
 
File3 pvb jatim sos 2
File3 pvb jatim sos 2File3 pvb jatim sos 2
File3 pvb jatim sos 2PVB Jatim
 
Paparan profil SMK
Paparan profil SMK Paparan profil SMK
Paparan profil SMK PVB Jatim
 
File1 jatim sos 1
File1 jatim sos 1File1 jatim sos 1
File1 jatim sos 1PVB Jatim
 
Pp 17 tahun 2010
Pp 17 tahun 2010Pp 17 tahun 2010
Pp 17 tahun 2010PVB Jatim
 
Naskah akademik CC PENS
Naskah akademik CC PENSNaskah akademik CC PENS
Naskah akademik CC PENSPVB Jatim
 
Sop seacyberclass (draf)
Sop seacyberclass (draf)Sop seacyberclass (draf)
Sop seacyberclass (draf)PVB Jatim
 

Plus de PVB Jatim (20)

Persiapan cc jatim 2014 29 juli 2011
Persiapan cc jatim 2014 29 juli 2011Persiapan cc jatim 2014 29 juli 2011
Persiapan cc jatim 2014 29 juli 2011
 
Tot jatim 1
Tot jatim 1Tot jatim 1
Tot jatim 1
 
Naskah akademik program pjj d1 (draft) ayam fapet unsoed,okey
Naskah akademik program pjj d1 (draft) ayam fapet unsoed,okeyNaskah akademik program pjj d1 (draft) ayam fapet unsoed,okey
Naskah akademik program pjj d1 (draft) ayam fapet unsoed,okey
 
Diskusi di pens
Diskusi di pensDiskusi di pens
Diskusi di pens
 
Indikator NA berdasarkan sk mendiknas107 108
Indikator NA berdasarkan sk mendiknas107 108Indikator NA berdasarkan sk mendiknas107 108
Indikator NA berdasarkan sk mendiknas107 108
 
Jatim sos4
Jatim sos4Jatim sos4
Jatim sos4
 
Prospek & pengembangan pjj d1 pevobe
Prospek & pengembangan pjj d1 pevobeProspek & pengembangan pjj d1 pevobe
Prospek & pengembangan pjj d1 pevobe
 
Presentasi 4 layanan untuk mahasiswa pjj
Presentasi 4  layanan untuk mahasiswa pjjPresentasi 4  layanan untuk mahasiswa pjj
Presentasi 4 layanan untuk mahasiswa pjj
 
Presentsi 3 pengembangan rmk (ai dan gbpp)
Presentsi 3  pengembangan rmk (ai dan gbpp)Presentsi 3  pengembangan rmk (ai dan gbpp)
Presentsi 3 pengembangan rmk (ai dan gbpp)
 
Presentasi 2 odl and_seamolec_standard
Presentasi 2 odl and_seamolec_standardPresentasi 2 odl and_seamolec_standard
Presentasi 2 odl and_seamolec_standard
 
Presentasi 1 prinsip prinsip instruksional
Presentasi 1 prinsip prinsip instruksionalPresentasi 1 prinsip prinsip instruksional
Presentasi 1 prinsip prinsip instruksional
 
Presentasi 5 Pengembangan panduan belajar
Presentasi 5 Pengembangan panduan belajarPresentasi 5 Pengembangan panduan belajar
Presentasi 5 Pengembangan panduan belajar
 
Tabel persiapan program pvb 2011
Tabel persiapan program pvb 2011Tabel persiapan program pvb 2011
Tabel persiapan program pvb 2011
 
Naskah akademik program pjj d1 (draft) atie & dina
Naskah akademik program pjj d1  (draft) atie & dinaNaskah akademik program pjj d1  (draft) atie & dina
Naskah akademik program pjj d1 (draft) atie & dina
 
File3 pvb jatim sos 2
File3 pvb jatim sos 2File3 pvb jatim sos 2
File3 pvb jatim sos 2
 
Paparan profil SMK
Paparan profil SMK Paparan profil SMK
Paparan profil SMK
 
File1 jatim sos 1
File1 jatim sos 1File1 jatim sos 1
File1 jatim sos 1
 
Pp 17 tahun 2010
Pp 17 tahun 2010Pp 17 tahun 2010
Pp 17 tahun 2010
 
Naskah akademik CC PENS
Naskah akademik CC PENSNaskah akademik CC PENS
Naskah akademik CC PENS
 
Sop seacyberclass (draf)
Sop seacyberclass (draf)Sop seacyberclass (draf)
Sop seacyberclass (draf)
 

Dernier

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 

Dernier (20)

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 

PENDIDIKAN_TINGGI_MENDUKUNG_EKONOMI

  • 1. Rencana PengembanganPendidikan Tinggi Sains & Teknik dalam Menunjang Pertumbuhan Ekonomiyang Mensejahterakan Bangsa Kementerian Pendidikan Nasional Juni 2011 1
  • 3. Peran dan Tanggung Jawab Pendidikan(Disarikan dari Arahan Presiden pada Hardiknas 2010) Pendidikan Bangsa yang Cerdas Bangsa yang Kolaboratif-Kompetitif Bangsa yang Berpengetahuan Peradaban Bangsa Intelektual Produktif Spiritual Inovatif Emosional/ Sosial Afektif Kinestesis Responsif 3
  • 4. Rencana induk pengembangan ekonomi dan peran kemdiknas Bagian 1 4
  • 5. Potensi Pertumbuhan Ekonomi (Sumber: Menko Perekonomian, 2011) 5
  • 6.
  • 8. Timah, Nikel (no. 2 dan 4 di dunia)
  • 9. Sawit, Karet, Kakao (no.1, 2, 2 di dunia)
  • 10. Dan lain-lainPengalaman Pendapatan Per Kapita 3. Sumberdaya Manusia 6
  • 11. Modal Sumber Daya Manusia (Sumber: Menko Perekonomian, 2011) Adanya Bonus Demografi..merupakan modaldasarbagipeningkatan produktivitas ekonomi dan pengembanganpasardomestik... 7 100 tahunkemerdekaan "Bonus Demografi" Dependency Ratio semakin kecil (2010-2040): Usia produktif semakin besar (Bonus Demografi ~ Demografic Dividen), kesempatan dan potensi meningkatkan produktivitas semakin tinggi, semakin tinggi tingkat kesejahteraan. Akan tetapi kalau tidak dikelola dengan baik akan menjadi Bencana Demografi~ Demografic Disaster. Kualitas SDM sebagai kata kunci, Pendidikan dan Kesehatan sebagai peran kunci.
  • 12. Strategi Percepatan Pengembangan Ekonomi(Sumber: Menko Perekonomian,2011) 1. Pengembangan Potensi Ekonomi Melalui Koridor Ekonomi Strategi 2. Penguatan Konektivitas Nasional 3. Penguatan Kemampuan SDM DAN IPTEK Nasional Mengembangkan Pendidikan Tinggi Sains & Teknik untuk melaksanakan kegiatan tridharma perguruan tinggi (Pembelajaran, Penelitian, Pengabdian Masyarakat) secara lengkap dan terpadu yang mendukung dan selaras dengan pengembangan ekonomi Kebijakan Peran Kemdiknas 8
  • 13. Keterkaitan pendidikan dengan pertumbuhan & pemerataan ekonomi Bagian 2 9
  • 14. Tantangan Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2025 (Harapan) Tahun 2009 (BPS) Pengeluaran/hari 2% Kaya (>20 dolar): 0,17% 13% Menengah Atas (10-20 dolar): 0,96% 45% 9,7% Menengah (4-10 dolar) : 30% 21,22% Menengah Bawah (2-4 dolar) : 10% 59,23% Bawah (< 2 dolar): 10
  • 15. Tantangan Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2025 (Harapan) Tahun 2009 (Sumber: BPS) Pengeluaran/hari 5.5 Juta Kaya (>20 dolar): 0.4 Juta 35.5 Juta Menengah Atas (10-20 dolar): 2.2 Juta 22.3 Juta 123 Juta Menengah (4-10 dolar) : 82 Juta 48.8 Juta Menengah Bawah (2-4 dolar) : 136.2 Juta 27.3 Juta Bawah (< 2 dolar): 11
  • 16. Pendidikan dan Penghasilan Individual Kasus pekerja kulit putih Amerika Serikat: tambahan satu tahun sekolah, akan meningkatkan penghasilan seseorang sebesar 7%, bahkan sampai 10,1% apabila pendapatan lain-lain juga diperhitungkan (Mincer, J. 1974. Schooling, Earning, and Experience. Columbia University Press, New York) Berdasarkan survey di 87 Negara, menunjukkan hasil yang mendekati nilai yang diperoleh Mincer. (Psacharopoulos, G.1994. Returns to Education: A Global Update, World Development, No. 22.) 12
  • 17. HubunganNilai PDB/Kapitadengan Rata-rata Lama Sekolah(Sumber : World Bank, Nation Master, 2011) Rata-rata lamasekolahmemilikikorelasipositif yang tinggidengannilai PDB per Kapita(koefisien korelasi r = 0,76) Norway Y = -16100,25 + 4896,33 X R² = 0,57 Indonesia New Zealand Rata-rata Lama Sekolahadalah data terkini yang diambildari nation master http://www.nationmaster.com/red/graph/edu_ave_yea_of_sch_of_adu Rata-rata Lama Sekolah untuk Indonesia dari Kemdiknas [2010] PDB per kapitaadalah data terkini yang diambildaridata statistik world bank 2011 http://data.worldbank.org/indicator/NY.GDP.PCAP.CD/countries 13
  • 18. Perkembangan Komposisi Tenaga Kerja Indonesia(Sumber: BPS) SMA/MA SMP/MTs SD/MI atautidaktamat Mengacu pada perbandingan gaji antar tingkatan lulusan, transformasi distribusi penghasilan dari bentuk piramida ke bentuk belah ketupat akan dapat tercapai melalui pemberian kesempatan pendidikan yang merata sehingga tenaga kerja Indonesia berpendidikan minimal lulusan SMP pada tahun 2025 dan minimal lulusan SMA pada tahun 2045 14
  • 19. Pendidikan dan Pertumbuhan Ekonomi Psacharopoulos, G. (1994) juga menunjukkan bahwa pendapatan negara juga dipengaruhi oleh rata-rata lama sekolah. Pertumbuhan ekonomi Inggris Raya untuk periode 1856-1973 yang nilai rata-ratanya adalah 1.9% per tahun, 0.3 diantaranya adalah kontribusi pendidikan (mendekati 1/6 nya). (Mankiw et al, 1992, A Contribution to the Empirics of Economic Growth, Quar. J. Economics, No. 107.) Kontribusi pendidikan dan pengalaman selama 1987-2006 adalah 0.4 percentage point dari persen peningkatan produktivitas sektor non pertanian. (Bernanke, B. Education & Econ. Competitiveness Speech at US Chamber Edu. and Workforce Summit, Sept 2007) 1% peningkatan lama sekolah dapat mengurangi ketidak-efisienan ekonomi sistem terbuka sebesar 0.34%, sehingga lama sekolah yang meningkat dari 7 menjadi 8 tahun (14%), akan meningkatkan PDB sebesar 4.8%. (Stevens, P. dan Weale, M. Education and Economic Growth, NISR Report, August 2003.) 15
  • 20. Peran Pendidikan Dalam Pertumbuhan Ekonomi Solow (1956), Samuelson (1974): Y: Keluaran K: Modal (Kapital) L: Naker (Labor) F: Fungsi Produksi A: Total Factor Productivity (TFP) Pertumbuhan Ekonomi Untuk kemudahan: Y = F(uK,vL) dimana: u: Produktivitas Modal v: Produktivitas Naker Peningkatan Keluaran Y = A F(K,L) Y’/Y = cK’/K+(1-c)L’/L+A’/A K, L: Terbatas, A: tidak terbatas Masukan Penambahan Modal Penambahan Naker Sumber Daya Alam Jumlah Produktivitas Jumlah Produktivitas Efisensi Inovasi Pendidikan Investasi Infrstruktur Proses Pengaruh pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi juga muncul secara tidak langsung. Pendidikan memiliki efek pengali terhadap pertumbuhan yang terbesar (2.3 kali) Solow (1956): A Contribution to the Theory of Economic Growth, Quarterly of Economic Research Samuelson and Swamey (1974): Invariant Eco. Index Numbers and Canonical Duality, Am. Ec. Rev. 16
  • 21.
  • 24.
  • 29.
  • 32. Desain dan RekayasaPendidikan Pendidikan dapat mengubah sumberdaya terbatas menjadi (hampir) tidak terbatas!! 17
  • 33.
  • 34. Peningkatan Produktivitas Modal melalui Penguasaan Teknologi & Perpanjangan Rantai Pasok
  • 35.
  • 36.
  • 37. Penguasaan TeknologiPendidikan Dana Pendidikan Dana Penelitian 18
  • 39. Sasaran Strategis Merancang program pendidikan yang terarah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan yang mampu memberikan penghasilan tinggisecara merata kepada seluruh lapisan masyarakat. Ukuran keberhasilan pertumbuhan 20
  • 40. Bagian 3 pentingnya pendidikan tinggi 21
  • 41. Peran Pendidikan Tinggi Penelitian & Pengembangan Interaksi dengan Industri dan Masy. Pembelajaran Publikasi/Deseminasi 22
  • 42. Manfaat Sosial dan Ekonomi dari Pendidikan (Sumber: OECD, Highlight of Education At Glance, 2010) 23
  • 43. Gaji Rata-rata per BulanuntukTiapJenjang (Sumber: Depnakertrans, 2011) Premium untuk lulusan universitas dan diploma Indonesia lebih tinggi dari rata-rata negara OECD. Data Gaji adalah untuk 2010 dari: http://pusdatinaker.balitfo.depnakertrans.go.id 24
  • 44. Jumlah Pekerja Berpendidikan Tinggi (D2 Keatas)(Sumber: NSF, Asia’s Rising Scince&Engineering Strength, 2007) Walaupun peningkatannya paling tinggi, namun dalam jumlah, apalagi proporsi terhadap populasi, Indonesia memiliki jumlah pekerja berpendidikan tinggi yang sangat rendah. 25
  • 45. HubunganNilai PDB/KapitadenganJumlahPeneliti(2007)Sumber : World Bank 2011 JumlahPeneliti per 1 jutapendudukmemilikikorelasipositif yang tinggidengannilai PDB per Kapita(koefisien korelasi r = 0,92) Denmark Y = -1085,96 + 6,82 X Islandia R² = 0,85 Indonesia Peneliti adalah ilmuwan dan tenaga teknis berpendidikan minimal S1/D4 yang melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan. JumlahPenelitidan PDB/Kapitaadalah data tahun 2007 yang diambildari data statistik world bank 2011 http://data.worldbank.org/indicator/SP.POP.TECH.RD.P6/countries http://data.worldbank.org/indicator/SP.POP.SCIE.RD.P6/countries http://data.worldbank.org/indicator/NY.GDP.PCAP.CD/countries 26
  • 46. Hubungan Dana Penelitiandan PDB(Sumber : Worldbank, 2011) Y = 4260,84 + 13059,78 X Norway R² = 0,29 Israel Indonesia Persentasedanapenelitianterhadap PDB memilikikorelasipositif yang cukup kuat terhadapnilai PDB per kapita(koefisien korelasi r = 0,54) 1. Anggaranpenelitiantahun 2007 : http://data.worldbank.org/indicator/GB.XPD.RSDV.GD.ZS 2. PDB /Kapitatahun 2007 : http://data.worldbank.org/indicator/NY.GDP.PCAP.CD/countries 27
  • 47. HubunganKenaikanProduktivitasdenganKenaikanJumlahPeneliti 2006-2007(Sumber : Worldbankdan OECD) Kenaikanjumlahpeneliti per 1 jutapendudukmemilikikorelasipositif yang tinggiterhadapkenaikannilaiproduktivitas (koef. Korelasi = 0.81) Y = 11,33 + 0,37 X R² = 0,65 JumlahPeneliti 2006-2007: http://data.worldbank.org/indicator/SP.POP.TECH.RD.P6/countries danhttp://data.worldbank.org/indicator/SP.POP.SCIE.RD.P6/countries Produktivitasdihitungdari data PDB dan Jam kerjatahun data PDB 2006-2007 : http://data.worldbank.org/indicator/NY.GDP.PCAP.CD/countries data jam kerja 2006-2007 : http://stats.oecd.org/Index.aspx?DataSetCode=EO88_INTERNET 28
  • 48. Kapasitas Inovasi Indonesia(Sumber: Innovation Capacity Index, 2010-2011) Catatan: - Indikator dengan huruf hijau memiliki keterkaitan erat dengan pendidikan - Kebijakan sudah dianggap bagus (rangking 27), tetapi realisasinya masih rendah 29
  • 49. Fungsi Perguruan Tinggi Perguruan Tinggi adalah sumber penting penelitian&pengembangan Lebih dari 50% penelitian dasar yang menghasilkan terobosan-terobosan pemikiran yang memungkinkan munculnya industri-industri baru dilaksanakan di perguruan tinggi. Perguruan tinggi memiliki misi yang lebih luas dalam menerjemahkan hasil litbang menjadi produk dan perusahaan baru 15 % penelitian terapan dilaksanakan melalui inovasi yang dimulai di kampus yang kemudian diserap menjadi bisnis melalui paten, start-up, dan pengaturan konsultansi antara dosen dan industri. (National Science Foundation (2007), NSF Report 07-317; Litan, R.E. et al (2007). “Commercializing University Innovations: A Better Way,” in Innovation Policy and the Economy, vol. 8. MIT Press.) Pembelajaran setingkat sarjana adalah kegiatan utama perguruan tinggi yang memungkinkan perguruan tinggi berhasil melaksanakan penelitian maju (advanced research) dan pendidikan pasca sarjana. (Bernanke, B. 2007. “Speech At the U.S. Chamber Education and Workforce Summit”, Washington, D.C.) 30
  • 50. Peran Community College Community College memberikan kontribusi nyata terhadap perluasan kesempatan memperoleh pendidikan tinggi, karena biayanya murah,jadwal yang lentur, lokasi yang dekat karena tersebar merata di seluruh negara. Hampir 50% mahasiswa AS mengikuti pendidikan tinggi melalui Community College Community College sangat membantu pemenuhan kebutuhan pelatihan khusus, pendidikan perbaikan (remedial), dan pendidikan orang dewasa (Bernanke, B. (2007). “Speech At the U.S. Chamber Education and Workforce Summit”, Washington, D.C., September 24, 2007) Pendidikan di community college meningkatkan penghasilan: D1 sebesar 9-13 % dari lulusan SMA, D2 sebesar 15-27 % dari lulusan SMA.    (Sesuai dengan Mincerian Return sebesar dalam kisaran10 %/tahun) (Kane, T. and Rouse, C. (1999). “ The Community College: Educating Students at The Margin Between College and Work,” J. Economic Perspectives, vol. 13.) Tidak ada perbedaan yang nyata (signifikan) antara sarjana melalui pendidikan sepenuhnya (4 tahun) di universitas atau yang melalui community college (2 tahun) dan dilanjutkan dengan di universitas (2 tahun) (Gill, A. and Leigh, D. (2003). “Do the Returns to Community Colleges Differ Between Academic and Vocational Programs?” J. Human Resources, vol. 38.) 31
  • 51. Model Pendidikan Tinggi Mendatang Bekerja/Berwirausaha Siswa berprestasi Kebutuhan peningkatan APK dalam jumlah besar dalam waktu cepat, membutuhkan modelbaru pengelolaan pendidikan tinggi dan menengah, antara lain dengan mambangun Community College(CC) di tiap kota/ibukota kabupaten dengan cara memperluas sekolah yang sudah ada. Melalui CC, biaya pendidikan tinggi akan dapat ditekan karena peserta didik tidak harus pergi terlalu jauh untuk bisa kuliah. 32
  • 52. Kebutuhan pengembangan kapasitas pendidikan tinggi Bagian 4 33
  • 53. Perkembangan APK PendidikanTinggi(2005 – 2010) (Sumber: Diolah dari Laporan Dikti berbagai tahun) 18.36% 17.75% 16.91% 15.26% *) Berdasar data sensuspenduduk 2010 34
  • 54. Perbandingan PDB/Kapita (1000-20000) vs APK PT (Sumber: WEF, GCI Report 2010-2011) Y = 20,79 + 0,0023 X R² = 0,30 Indonesia 2010 2025 2015 APK PT adalah data tahun 2008, sedangkan PDB/Kapita (1000 - 20000) adalah data tahun 2009. Keduanya diambil dari GCI Report 2010-2011 Interpolasi linear terhadap data ini,untuk PDB/Kapita sekitar $5.300 dihasilkan perkiraan nilai APK PT 33% (dengan rentangan antara 22- 44%untuktingkatkepercayaan 95%), untuk PDB/Kapita sekitar $14.000 dihasilkan perkiraan nilai APK PT 53% (dengan rentangan antara 35- 71%untuktingkatkepercayaan 95%) 35
  • 55. PenambahanKapasitas PT(sumber: DEPKEU (2008), US Census Bureau, BPS, DIKTI, 2011) - JumlahPenduduk : Data 2015 dan 2025 : http://www.datastatistik-indonesia.com/proyeksi/ - JumlahMahasiswa 2010 : http://www.psp.kemdiknas.go.id/?page=statistik - AnggaranPendidikan : http://www.anggaran.depkeu.go.id/ 36
  • 58. Agenda Kerja Utama Percepatan Peningkatan: Angka Partisipasi Kasar (APK)  A Mutu dan Relevansi  M Pendidikan Tinggi
  • 59. Alasan prioritisasi bidang sains dan teknik Bagian 5 40
  • 60. Peran Pendidikan dalam Pengembangan Industri KTI: Knowledge and Technology Intensive (OECD) Nilai Tambah Modal Pengetahuan Modal Fisik Driver Enabler Driver Enabler Industri Primer Industri Sekunder Industri Tersier Industri KTI Enabler Driver Driver 41
  • 61. KontribusiSektorTerhadapPDB di Beberapa Negara(Sumber: CIA, World FactBook, 2010) Grafik diatas menunjukkan makin maju suatu negara (ditandai dengan makin tinggi PDB nya), makin penting sektor jasa bagi negara tersebut yang ditunjukkan dengan makin tingginya kontribusi sektor jasa terhadap PDB negara. Hal ini terkait dengan kenyataan bahwa sektor jasa tidak dibatasi oleh keterbatasan sumber daya, tetapi oleh kreativitas yang boleh dikatakan tidak terbatas sehingga dapat menggenjot PDB KomposisiSektor darilaporan CIA 2010: https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/ 42
  • 62. Nilai Tambah Industri Sumber: NSF, Sci & Eng Indicators, 2010 Semua bidang diatas sangat membutuhkan tenaga bidang sains & teknik, kecuali nomer 2,9,12
  • 63. Perbandingan Knowledge Economic Index(NSF: Science and Engineering Indicators, 2010, based on World Bank Report Oct 2009) 44
  • 64. Mengapa Bidang Ilmu Sains & Teknik? Indonesia kekurangan tenaga ahli bidang sains dan teknik Peningkatan nilai tambah terhadap sumber daya alam memerlukan penguasaan sains (ilmu pengetahuan alam) dan teknik untuk menghasilkan inovasi produk dan inovasi proses Perpanjangan rantai pasok suatu industri membutuhkan penguasaan sains (ilmu pengetahuan alam) Sains & teknik sangat diperlukan sebagai driver dan enabler pengembangan industri Untuk menghasilkan PDB yang tinggi diperlukan pengembangan jasa berteknologi tinggi, yang memiliki nilai tambah sangat tinggi Indonesia masih tertinggal dalam knowledge economy, yang sangat besar kontribusinya terhadap PDB di masa-masa mendatang Sektor manufaktur, baik teknologi tinggi maupun bukan, masih memberikan nilai tambah yang tinggi sehingga diperlukan untuk peningkatan PDB Sektor dengan nilai tambah tinggi masih didominasi sektor-sektor yang terkait erat dengan sains dan teknik Perlu Pengembangan Pendidikan Tinggi Sains & Teknik 45
  • 65. Konsep Pemilihan Bidang Ilmu Prioritas Isu Strategis Strategi Sektor Unggulan Peningkatan nilai tambah pada sumber daya alam Perpanjangan rantai produksi nasional dan global Peningkatan produk lokal substitusi impor Peningkatan produk dan jasa konektivitas nasional Pencarian produk-produk (barang dan jasa) unggulan baru Industri berbasis sumber daya alam berkelanjutan dan pengolahannya: hulu, hilir , samping (Pangan & Energi) Industri produk dan jasa konektivitas dan gaya hidup (Transportasi –Komunikasi-Elektronika) Industri manufaktur penghasil barang-barang substitusi impor Industri jasa dan produk berbasis pengetahuan dan teknologi tinggi Ketahanan Pangan Ketahanan Energi Ketahanan Kesatuan (Konektivitas) Ketahanan Devisa Kebutuhan Gaya Hidup Kebutuhan Kompetisi (Produktivitas) Lulusan Inovasi Pengajaran Litbang Perguruan Tinggi 46
  • 66. Alasan Kebutuhan Bidang Sains dan Teknik 47
  • 67. Kerangka Pertumbuhan Ekonomi melalui Pengembangan Pendidikan Tinggi Sains dan Teknik Pertumbuhan Ekonomi Kontribusi Pendidikan terhadap Pengembangan Industri Tenaga Terampil Hasil Riset Wirausahawan Inovasi Produk Inovasi Proses Produk dan Jasa Unggulan Pangan Tambang& Energi Transportasi & Logistik Pengolahan Elektronika & Komunikasi Pengetahuan & Teknologi Tinggi Supporter, Driver, Enabler (Penyangga, Penggerak, Pemungkin) Bidang Unggulan Pertanian Sains Teknik Kegiatan Pendidikan Tinggi Pengabdian Masyarakat Pembelajaran/Berkelanjutan Penelitian dan Pengembangan Perguruan Tinggi 48 Universitas Riset Universitas Pengajaran Community College Politeknik
  • 68. PerbandinganLulusanBidangPertanian, Teknik, danSainsdibeberapa Negara(Sumber: Unescodan DIKTI, 2011) Data % LulusanTeknik,Sains,Pertanianadalah data terkini, untuk Indonesia data diambildari DIKTI.Negara lain diambildariUnesco: http://stats.uis.unesco.org/unesco/TableViewer/tableView.aspx 49
  • 69. Hubungan PDB/KapitadenganKomposisi Terkini(Sumber : worldbank, unesco, DIKTI, 2011) Y = 3853,96 + 359,64 X Grafik disamping menunjukkan bahwa Indonesia kekurangan ahli dalam bidang Sains dan Teknik, baik dari sisi jumlah maupun kualitas. Kualitas akan menggeser titik keatas, sedangkan kuantitas akan menggeser titik ke kanan. Resultan keduanya akan menghasilkan titik tujuan yang diinginkan. R² = 0,29 Portugal Kualitas Malaysia Kuantitas Indonesia Data % LulusanTeknik,Sains,Pertanianadalah data terkini, untuk Indonesia data diambildari DIKTI sedangkannegara lain diambildariunesco: http://stats.uis.unesco.org/unesco/TableViewer Data PDB per Kapitaadalah data tahun 2009 yang diambildari data statistikworldbank 2011 : http://data.worldbank.org/indicator/NY.GDP.PCAP.CD/countries 50
  • 70. ProyeksiJumlahMahasiswa3 BidangIlmuPrioritas (Tahun 2025dan 2045 dengan APK PT 42% dan 69%) 2010 Jumlah Mahasiswa 51
  • 72. Rencana Penambahan Kapasitas PTN Pertanian 53
  • 76. Model perhitungan kebutuhan kapasitas pendidikan tinggi Bagian 6 57
  • 77. Kerangka Pikir Perkiraan Rinci Kebutuhan SDM(Demand Side) Pertumbuhan PDB Nasional Pertumbuhan PDB Koridor Peningkatan Output Koridor Penambahan Input Koridor Potensi Koridor Penambahan Input SD Alam Penambahan Input Investasi Peluang Kerja Penambahan Input SDM Koridor Peluang Usaha 58
  • 78. Kerangka Pikir Perkiraan Rinci Pemenuhan SDM (Supply Side) Sikap Tenaga Kerja Penambahan Input SDM Koridor Wira-usaha Untuk Tiap Jenis keahlian Kebutuhan SDM Nasional Ketrampilan Pengetahuan Penambahan Output Pendidikan: Wirausahawan, Naker, Inovasi, ... Penentuan Jenis & Tingkat Keahlian yang Harus Disiapkan KKNI/IQF Penambahan Kapasitas dan Kualitas Pendidikan yang Dibutuhkan KKNI: Kerangka Kompetensi Nasional Indonesia, IQF: Indonesia Qualification Framework 59
  • 79. Prioritas Pembangunan Nasional Peningkatanaksespendidikan yangberkualitas, relevandanefesienmenujuterangkatnyakesejahteraanhiduprakyat, kemandirian, keluhuranbudipekerti, dankarakterbangsa yang kuat. Ketidak sesuaian antara keluaran pendidikan dan kebutuhan dunia kerja akan menyebabkan pengangguran: Pengangguran terstruktur karena pasokan tenaga kerja melebihi kebutuhan (structural unemployement) Pengangguran friksional karena pasokan tenaga kerja tidak sesuai dengan kebutuhannya (frictional unemployment) Pembangunan pendidikandiarahkandemitercapainyapertumbuhanekonomiyang didukungkeselarasanantaraketersediaantenagapendidik dengankemampuan: menciptakanlapangankerjamelaluikewirausahaan untuk mengatasi pengangguran terstruktur menjawabtantangankebutuhantenagakerja melalui kesesuaian kompetensi, jumlah, dan lokasi lulusan pendidikan untuk mengatasi pengangguran friksional 60
  • 80. Kerangka Kerja Penyelarasan Supply-Demand Sisi Pasokan (Supply Side) Sisi Permintaan (Demand Side) Kemendiknas/Kemenag & Kementerian lainnya sebagai penyelenggara pendidikan Dunia Industri dan Dunia Usaha (DUDI) sebagai pengguna keluaran pendidikan Dimensi Penyelarasan: Kuantitas, Kualitas/Kompetensi, Lokasi, Waktu 61
  • 81. Model Sisi Permintaan (Demand) Berdasarkan kondisi saat ini, peluang substitusi impor, rencana pengembangan sektor & daerah, serta dinamika pasar internasional Peramalan Kebutuhan Kualitas/Kompetensi Lapangan Kerja Barang Manufaktur & Pengolahan Pertanian, Perkebunan, Kehutanan & Perikanan Kuantitas Telekomunikasi Lokasi Peluang Usaha Jasa Perdagangan Keuangan & Jasa Lainnya Waktu Sektor – Sektor Lainnya Dimensi Output Sektor Lokasi dibagi menjadi lokal, nasional & internasional 62
  • 82. Model Sisi Pasokan (Supply) Entrepreneurship-friendly culture Kebutuhan kompetensi dirumuskan & di-deploy sampai tingkat dasar Kompetensi dipetakan berdasarkan kompetensi umum & spesifik serta kompetensi hard & soft Deployment Pencari Kerja Kualitas/Kompetensi Sarana & Prasarana Kuantitas Pendidik & Ten. Kepend. Wirausaha Lokasi Sistem Pembelajaran Waktu Output Dimensi Proses Penyelenggara Pendidikan & Pelatihan 63
  • 83. 64 TerimaKasih, SelanjutnyaMohonArahanBapakPresiden