SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  36
PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

A. JUDUL PENELITIAN
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENDESKRIPSIKAN BINATANG
DENGAN BAHASA TULIS MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR
BINATANG

PADA

SISWA

KELAS

II

SDN

02

PEDAWANG

PEKALONGAN MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL

B. MATA PELAJARAN DAN BIDANG KAJIAN
Mata pelajaran

: Bahasa Indonesia

Bidang kajian

: pembelajaran inovatif

C. PENDAHULUAN
Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial,
dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam
mempelajari semua bidang studi (BSNP, 2006). Untuk berbahasa dengan baik
dan benar, maka diperlukan pendidikan dan pembelajaran bahasa Indonesia.
Pendidikan dan pembelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu aspek
penting yang perlu diajarkan kepada siswa di sekolah. Oleh karena itu
pemerintah membuat kurikulum bahasa Indonesia yang wajib untuk diajarkan
kepada siswa pada setiap jenjang pendidikan, yakni dari tingkat Sekolah Dasar
(SD) sampai dengan Perguruan Tinggi (PT).

1
Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan suatu tantangan tersendiri
bagi seorang guru, mengingat bahasa ini bagi sebagian sekolah merupakan
bahasa pengantar yang dipakai untuk menyampaikan materi pelajaran yang
lain. Pembelajaran bahasa Indonesia berfungsi membantu peserta didik untuk
mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat
dengan menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan serta menggunakan
kemampuan analitis dan imajinatif (Depdiknas, 2006).
Sesuai dengan kenyataan yang terjadi pada saat ini, mata pelajaran
bahasa Indonesia sering diremehkan oleh sebagian besar siswa, bahkan
dianggap sebagai mata pelajaran yang membosankan, khususnya dalam aspek
menulis. Menurut Johana Pantow dkk (2002) yang tersedia dalam
http://digilib.itb.ac.id pada tanggal 26 Januari 2008, menyatakan bahwa dalam
dunia pendidikan, menulis merupakan suatu tuntutan keterampilan yang harus
dikuasai oleh manusia sebagai bahasa tulis. Oleh karena itu, sejak dini
pengajaran bahasa selalu harus didasarkan pada keterampilan bahasa dimana
salah satunya adalah writing.
Kesulitan siswa dalam menulis biasanya terlihat ketika siswa diminta
untuk menulis sebuah karangan sederhana, mendeskripsikan suatu benda
ataupun ketika menulis puisi, mereka sering mengeluh dan terlihat bingung
dengan apa yang ingin mereka tulis. Kebosanan, kejenuhan, serta kebingungan
siswa dalam hal menulis yang mengakibatkan menurunnya prestasi belajar
siswa dalam pembelajaran menulis dapat disebabkan oleh beberapa faktor,
antara lain :

2
1. Kurangnya minat siswa terhadap kegiatan menulis.
2. Kurangnya motivasi siswa, baik dari dalam diri mereka maupun dari
lingkungan belajar.
3. Pengembangan strategi pembelajaran yang kurang membangkitkan
daya imajinasi siswa dan kreativitas siswa dalam berbahasa maupun
bersastra.
4. Media yang digunakan dalam pembelajaran yang kurang sesuai
sehingga siswa kurang bersemangat dalam belajar.
Menurunnya prestasi belajar siswa dapat dibuktikan dengan hasil tes
pada mata pelajaran Bahasa Indonesia aspek menulis pada tanggal 15 Januari
2008, dengan tujuan pembelajaran mendeskripsikan binatang dengan bahasa
tulis menggunakan media gambar yang dilaksanakan pada siswa kelas II SDN
02 Pedawang kabupaten Pekalongan. Dari tes tersebut diperoleh hasil tulisan
siswa belum sempurna, karena penggunaan katanya belum tepat dan
kalimatnya cenderung diulang-ulang sehingga tidak mudah untuk dipahami.
Perolehan nilai rata-rata kelas yang seharusnya mencapai angka di atas 70,
pada kenyatannya hanya mencapai angka 65, sehingga hanya 27% siswa yang
memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) bahasa Indonesia dalam
aspek menulis untuk kelas II semester II SDN 02 Pedawang Pekalongan.
Dengan permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya, maka guru harus
mengambil tindakan, yakni dengan mencari dan menggunakan suatu
pendekatan atau model pembelajaran yang efektif, inovatif, dan berpotensi
memperbaiki pembelajaran menulis, sehingga meningkatkan minat, motivasi,

3
dan sikap siswa terhadap pembelajaran menulis yang berakibat pada
meningkatnya prestasi belajar siswa. Dengan demikian guru dapat merancang
suatu bentuk pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan
melalui pendekatan kontekstual dengan media gambar sebagai media alternatif
dalam pemecahan masalah tersebut..
Pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning) merupakan
konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang
diajarkannya dengan situasi dunia nyata
membuat

hubungan

antara

siswa dan mendorong siswa

pengetahuan

yang

dimilikinya

dengan

penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan
masyarakat (Dikdasmen Diknas, 2002:1). Media gambar dimaksudkan untuk
memudahkan siswa dalam mendeskripsikan seekor binatang dengan bahasa
tulis. Media gambar digunakan dalam penelitian ini karena pola berpikir siswa
kelas II yang masih memerlukan media pembelajaran yang konkrit. Dengan
kedua hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan keterampilan siswa kelas II
SDN 02 Pedawang kabupaten Pekalongan dalam mendeskripsikan bintang
dengan bahasa tulis.

D. RUMUSAN MASALAH DAN RENCANA PEMECAHAN MASALAH
1. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan
masalah pokok dalam penelitian ini adalah :

4
a. Apakah melalui pendekatan kontekstual dengan menggunakan media
gambar binatang dapat meningkatkan keterampilan kelas II SDN 02
Pedawang kabupaten Pekalongan dalam mendeskripsikan binatang
yang ada di sekitar dengan bahasa tulis?
b. Apakah melalui pendekatan kontekstual dengan media gambar dapat
meningkatkan aktivitas siswa kelas II SDN 02 Pedawang kabupaten
Pekalongan dalam pembelajaran?
c. Bagaimana keterampilan guru dalam proses pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan kontekstual?

2. Rencana Pemecahan Masalah
Masalah rendahnya prestasi belajar siswa kelas II SDN 02
Pedawang kabupaten Pekalongan dalam mendeskripsikan binatang di
sekitar dengan bahasa tulis pada mata pelajaran Bahasa Indonesia
ditindaklanjuti oleh guru dengan mengadakan penelitian tindakan kelas
(PTK). Dalam hal ini, siswa diharapkan dapat mencapai tujuan
pembelajaran dalam mendeskripsikan binatang dengan bahasa tulis
menggunakan media gambar binatang. Penelitian tindakan kelas (PTK)
tersebut dilakukan dalam tiga siklus. Setiap siklus terdiri dari perencaan,
pelaksanaan, observasi dan refleksi.
Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) tersebut, dilakukan dengan
suatu pembelajaran yang inovatif dan diyakini dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa kelas II SDN 02 Pedawang Pekalongan.

5
Pembelajaran inovatif dalam penelitian ini menggunkan pendekatan
kontekstual (Contextual Teaching and Learning), dengan media berupa
gambar binatang sebagai media dalam pembelajaran individu (siklus I),
puzzle (potongan gambar) seekor binatang sebagai media dalam
pembelajaran berbasis kelompok (siklus II), puzzle (potongan gambar)
beberapa binatang dalam satu lingkugan tempat hidupnya sebagai media
untuk pembelajaran berbasis kelompok (siklus III). Ketiga media yang
digunakan dalam PTK tersebut untuk merangsang keaktifan siswa dalam
bertanya jawab tentang hal-hal yang berkaitan dengan gambar, serta untuk
meningkatkan kreatifitas siswa dalam menyusun puzzle. Selain itu juga
sebagai alat bantu dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam
medeskripsikan binatang dalam bentuk tulisan. Dengan penelitian tindakan
tersebut, diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dengan
nilai rata-rata kelas dalam pencapaian tujuan tersebut di atas 70 dan dalam
pembelajaran menulis setiap siswa diharapkan dapat memperoleh nilai di
atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) bahasa Indonesia aspek menulis
kelas II semester II yang telah dibuat dan ditentukan oleh SDN 02
Pedawang kabupaten Pekalongan, yakni 70.

E. TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk :
a. Mengungkap suatu pendekatan atau model serta media pembelajaran yang
dapat meningkatkan keterampilan siswa kelas II SDN 02 Pedawang

6
kabupaten Pekalongan dalam mendeskripsikan binatang dengan bahasa
tulis.
b. Mengungkap suatu pendekatan atau model pembelajaran serta media yang
dapat meningkatkan aktivitas siswa kelas II SDN 02 Pedawang kabupaten
Pekalongan dalam pembelajaran.
c. Mengetahui peningkatan keterampilan guru dalam pembelajaran dengan
menggunakan

pendekatan

kontekstual

(Contextual

Teaching

and

Learning).

F. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoretis
Secara

teoretis,

penelitian

tindakan

kelas

ini

diharapkan

dapat

meningkatkan dan memperbaiki mutu pembelajaran menulis dalam mata
pelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas II semester II dengan
menggunakan media gambar binatang melalui pendekatan kontekstual
(Contextual Teaching and Learning).
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
Penelitan ini diharapkan dapat memberikan pengalaman bagi siswa
dalam pembelajaran, sehingga siswa lebih termotivasi dalam belajar
bahasa Indonesia, khususnya dalam aspek menulis. Dengan demikian,
siswa dapat menyukai kegiatan menulis dan dapat mengembangkan
kreativitas siswa dalam menuangkan berbagai ide, gagasan, serta

7
pengalamannya dalam sebuah tulisan imajinatif yang dapat dinikmati
oleh orang lain.

b. Bagi Guru
Penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi guru, yakni dapat
memberikan pengalaman dan wawasan bagi guru bahwa dalam
membelajarkan bahasa Indonesia pada aspek menulis, khususnya bagi
siswa kelas rendah yang membutuhkan suatu pendekatan dalam
pembelajaran sehingga dapat memberikan rasa nyaman dan rasa
senang pada siswa pada saat pembelajaran. Dengan demikian siswa
dapat termotivasi dalam belajar dan akan berakibat pada pencapaian
prestasi belajar yang maksimal dan sesuai dengan harapan.

c. Bagi Sekolah
Penelitian tindakan ini dilakukan sebagai tolok ukur dalam
peningkatan dan perbaikan mutu pembelajaran menulis di sekolah.

G. KAJIAN PUSTAKA
1. Kajian Teori
a. Teori Belajar
Belajar secara umum adalah terjadinya perubahan pada diri orang
belajar karena pengalaman (Prof. Dr. Max Darsono, dkk, 2000:4).
Sedangkan pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh

8
guru sedemikian rupa, sehingga tingkah laku siswa berubah kearah
yang lebih baik (Prof. Dr. Max Darsono, dkk, 2000:24).
Pembelajaran menurut Gestalt adalah usaha guru untuk
memberikan materi pembelajaran sedemikian rupa, sehingga siswa
lebih mudah mengorganisirnya (mengaturnya) menjadi suatu gestalt
(pola bermakna).
Nina

Wiyana

(2007)

dalam

http://www.duniaguru.com,

menyampaikan tentang teori Gestalt yang mengungkapkan bahwa
belajar adalah perubahan perilaku individu yang terjadi melalui
pengalaman.

b. Pembelajaran bahasa Indonesia
Menurut M. Ngalim Purwanto (1997:4) dalam metodologi
pengajaran

bahasa

Indonesia,

menyebutkan

bahwa

bahasa

memungkinkan manusia untuk saling berhubungan (berkomunikasi),
saling berbagi pengalaman, saling belajar dari orang lain, memahami
orang

lain,

menyatakan

diri,

dan

meningkatkan

kemampuan

intelektual. Mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah program untuk
mengembangkan pengetahuan, mempertinggi kemampuan berbahasa,
dan menumbuhkan sikap posisitp terhadap bahasa Indonesia.
Achmad Alfianto (2006) yang tersedia dalam
researcengines.com,

menyebutkan

bahwa

pendidikan

http://reBahasa

Indonesia merupakan salah satu aspek penting yang perlu diajarkan

9
kepada para siswa di sekolah. Oleh karena itu, mata pelajaran Bahasa
Indonesia diibaratkan seperti ulat yang hendak bermetamofosis
menjadi kupu-kupu.
M. Ngalim Purwanto (1997:4) juga menyebutkan ruang lingkup
pembelajaran bahasa Indonesia meliputi :
1. penguasaan bahasa Indonesia;
2. kemampuan memahami;
3. keterampilan berbahasa/menggunakan bahasa untuk segala
macam keperluan;
4. apresiasi sastra.
Menurut M. Ngalim Purwanto (1997:5) pembelajaran bahasa
Indonesia memiliki tujuan, antara lain :
1) Tujuan umum
a. Siswa menghargai dan membanggakan bahasa Indonesia
sebagai bahasa persatuan (nasional) dan bahasa negara.
b. Siswa memahami bahasa dari segi bentuk, makna, dan fungsi,
untuk bermacam tujuan/keperluan dan keadaan.
c. Siswa memiliki kemampuan menggunakan bahasa Indonesia
untuk meningkatkan kemampuan intelektual (berpikir kreatif,
menggunakan akal sehat, menerapkan pengetahuan yang
berguna; memecahkan masalah, kematangan emosional, dan
sosial).
d. Siswa mampu menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk
mengembangkan
kepribadian,
memperluan
wawasan
kehidupan, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
berbahasa
2) Tujuan khusus
a. Tujuan khusus dalam lingkup kebahasaan
1. Siswa memahami cara penulisan kata-kata berimbuhan,
kata ulang, dan tanda baca dalam kalimat.
2. Siswa memahami bentuk dan makna imbuhan.
3. Siswa memahami ciri-ciri kalimat berita dan kalimat
perintah.

10
4. Siswa memahami ucapan kalimat langsung dan tidak
langsung.
5. Siswa memahami dan dapat mengaplikasikan makna kata
umum dan kata khusus.
6. Siswa memahami dan dapat menggunakan makna
ungkapan dan peribahasa.
7. Siswa memahami perbedaan dan dapat menggunakan
sinonim dan antonim.
8. Siswa mampu membedakan bentuk puisi, prosa, dan drama
secara sederhana dan dapat menikmatinya.
b. Tujuan khusus dalam lingkup pemahaman bahasa
1. Siswa mampu memperoleh informasi dan memberi
tanggapan dengan tepat dalam berbagai hal kegiatan
(mendengarkan, bercakap-cakap, membaca, dan menulis).
2. Siswa mampu menyerap pengungkapan perasaan orang lain
secara lisan dan memberi tanggapan yang cepat dan tepat.
3. Siswa mampu menyerap pesan, gagasan, dan pendapat
orang lain dari berbagai sumber, baik tertulis maupun lisan.
4. Siswa memperoleh kenikmatan dan manfaat dari
mendengarkan.
5. Memahami dan dapat mengevaluasi isi bacaan dengan
tepat.
6. Siswa mampu mencari sumber, mengumpulkkan, dan
menyerap informasi yang diperlukannya.
7. Siswa mampu menyerap isi dan pengungkapan perasaan
melalui bacaan dan menanggapinya secara tepat.
8. Siswa memiliki kegemaran membaca untuk meningkatkan
pengetahuan dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari
dan membaca karya-karya sastra.
c. Tujuan khusus daam lingkup penggunaan
1. Siswa mampu memberikan berbagai informasi secara lisan.
2. Siswa mampu mengungkapkan gagasan, pendapat,
pengalaman dan pesan secara lisan.
3. Siswa mampu mnegungkapkan perasaan secara lisan.
4. Siswa mampu berinteraksi dan menjalin hubungan dengan
orang lain secara lisan.
5. Siswa memiliki kepuasan dan kesenangan berbicara.
6. Siswa mampu menuangkan pengalaman dan gagasannya
secara tertulis dengan jelas.
7. Siswa mampu mengungkapkan perasaan secara tertulis
dengan jelas.
8. Siswa mampu menuliskan informasi sesuai dengan konteks
keadaan.

11
c. Menulis
Menulis merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam seluruh
proses belajar yang dialami siswa selama menuntut ilmu di sekolah.
Menulis merupakan suatu kegiatan untuk menciptakan catatan atau
informasi pada suatu media dengan menggunakan aksara (Wikipedia
Indonesia, 2006) yang tersedia dalam http://id.wikipedia.org. Menulis
memerlukan keterampilan karena diperlukan latihan-latihan yang
berkelanjutan dan terus-menerus (Dawson, dkk, dalam Nurchasanah
1997:68). Secara garis besar, menulis adalah bentuk dari komunikasi
yang membutuhkan keterampilan agar menghasilkn tulisan yang baik.
Menurut Johana Pantow, dkk (2002) yang tersedia dalam
http://digilib.itb.ac.id mengatakan bahwa menulis merupakan salah
satu keterampilan berbahasa yang harus dimiliki oleh orang yang
menggunakan bahasa atau yang mempelajari suatu bahasa. Dengan
menulis seorang anak dapat membenamkan diri ke dalam proses
kreatif, yakni anak dapat menciptakan sesuatu yang juga berarti
melontarkan

pertanyaan-pertanyaan,

mengalami

keraguan

dan

kebingungan , sampai akhirnya menemukan pemecahan (Puji Arya
Yanti, 2007) yang tersedia dalam http://www.sabda.org.
Tujuan yang diharapkan dalam pembelajaran menulis adalah agar
siswa mampu mengungkapkan gagasan, pendapat, pengetahuan secara
tertulis serta memiliki kegamaran menulis (Depdikbud, 1997).

12
Puji Arya Yanti (2007) http://www.sabda.org, menyebutkan
bahwa dengan kegiatan menulis anak dapat memperoleh manfaat,
antara lain :
1)

Anak dapat menyatakan perasaannya tentang apa yang
dialami dalam bentuk tulisan.

2)

Anak dapat menyatukan pikiran ketika menuangkan ide
dengan kata-kata.

3)

Anak dapat menunjukkn kasih kepada sesama, misalnya
dengan menulis surat ucapan terimakasih atau ulang tahun
kepada orang tua, teman, bahkan guru.

4)

Anak dapat meningkatkan daya ingat dengan cara membuat
dan menulis informasi tentang sesuatu.

d. Menulis Deskripsi
Menulis deskripsi dapat dilakukan dengan cara menuliskan
kalimat-kalimat deskripsi dari gambar-gambar yang mereka miliki.
Kegiatan menulis deskripsi ini dapat merangsang anak untuk
mengungkapkan suatu bentuk/benda yang dipahami anak melalui
tulisan (Puji Arya yanti, 2007) http://www.sabda.org.
Anak-anak dapat diminta untuk menulis kalimat-kalimat
deskripsi dari gambar-gambar (sesuai dengan materi pelajaran yang
disampaikan) yang dipasang di kelas. Untuk me-review, anak-anak
dapat diminta untuk memasangkan kalimat-kalimat itu sesuai dengan

13
gambar-gambar tersebut. Sebagai kreasi dalam pelajaran, anak-anak
dapat

menulis

deskripsi

tentang

binatang-binatang

dan

memasangkannya dengan foto binatang yang tersedia (PEPAK
SABDA, 2002) yang teredia dalam http://pepak.sabda.org.

e. Media gambar
Purwanti dan Eldarni (2004: 4) dalam Wijaya Kusumah (2007)
yang tersedia dalam http://wijayalabs.blogspot.com, mengungkapkan
bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim pesan ke penerima sehingga dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian
rupa sehingga terjadi proses pembelajaran.
Penggolongan media pembelajaran menurut Gerlach dan Ely
yang dikutip oleh Rohani (1997:16) dalam Wijaya Kusumah (2007)
yang tersedia dalam http://wijayalabs.blogspot.com, yaitu:
1) Gambar diam, baik dalam teks, bulletin, papan display,
slide, film strip, atau overhead proyector.
2) Gambar gerak, baik hitam putih maupun berwana, baik
bersuara maupun yang tidak bersuara.
3) Rekaman bersuara baik dalam kaset maupun dalam
piringan hitam.
4) Televisi.
5) Benda-benda hidup simulasi maupun model.

14
6) Instrisional berprogram ataupun CAI (Computer Assisten
Instruction).
D. syahrudin (2007) dalam penelitiannya yang tersedia pada
http://ind.sps.upi.edu mengungkapkan bahwa :
a. Media gambar dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam
menulis karangan di sekolah dasar.
b. Penggunaan media gambar dalam pembelajaran lebih menarik
perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkembangkan motivasi
belajar, dan dapat mengatasi keterbatasan pengalaman siswa dalam
berimajinasi dan berekespresi.
c. Kendala yang dihadapi guru dalam pembelajaran menulis karangan
dengan menggunakan media gambar adalah keterbatasan waktu,
karena pada umumnya guru sekolah dasar mengajarkan beberapa
bidang studi dalam satu kelas.

f. Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning)
Pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning)
merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara
materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata

siswa dan

mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai
anggota keluarga dan masyarakat (Dikdasmen Diknas, 2002:1).

15
Pembelajaran

dengan

pendekatan

kontekstual

bertujuan

membekali siswa dengan pengetahuan yang secara fleksibel dapat
diterapkan (ditransfer) dari suatu permasalahan ke permasalahan lain,
dari suatu konteks ke konteks lain. Pengalaman awal siswa merupakan
material yang sangat berharga. Pengalaman awal ini dapat tumbuh dan
berkembang dari lingkungan keluarga maupun masyarakat sekitar.
Dengan layanan guru yang memadai melalui berbagai bentuk
penugasan, siswa belajar bekerja sama untuk menyelesaikan masalah
(problem-based learning) dan saling menghargai sehingga hubungan
antarsiswa akan lebih harmonis. Siswa yang merasa "kurang" dapat
belajar

bersama-sama

siswa

yang

pandai

mengerjakan

dan

mempertanggungjawabkan proyek yang ditugaskan (Zaenuri Mastur,
2004) dalam http://www.suaramerdeka.com.
Menurut

Dr.

Zolazlan

Hamidi

(2001)

dalam

http://www.tutor.com.my, kaidah pendekatan kontekstual (Contextual
Teaching

and

Learning)

adalah

proses

pembelajaran

yang

merangkumkan contoh yang diterbitkan daripada pengalaman harian
dalam kehidupan pribadi masyarakat serta profesi dan menyajikan
aplikasi hands-on yang konkrit (nyata) tentang bahan yang akan
dipelajari.
Dikdasmen Diknas (2002:10-19), menyebutkan bahwa ada 7
(tujuh) unsur yang harus ada dalam pembelajaran kontekstual, yaitu :

16
1) Constructivisme,

artinya

bahwa

dalam

pembelajaran

kontekstual harus dapat membangun dan membentuk konsep
atau pengetahua baru.
2) Inquiry, artinya bahwa dalam pembelajaran kontekstual harus
ada penemuan suatu konsep atau pengetahuan baru dari proses
yang dilakukan sendiri oleh siswa.
3) Questioning, dalam pembelajaran harus muncul banyak
pertanyaan untuk menggiring siswa dalam menentukan konsep
baru.
4) Modeling, dalam pembelajaran kontekstual harus ada contoh
atau model yang dijadikan media dalam pembelajaran tersebut,
khususnya bidang keterampilan.
5) Community Learning, dalam pembelajaran kontekstual harus
dapat diciptakan masyarakat belajar. Dalam hal ini siswa
belajar dalam bentuk kelompok untuk melakukan kerja sama.
6) Reflection, artinya bahwa konsep pengetahuan yang telah
ditemukan dapat direfleksikan agar memiliki makna dalam
kehidupan siswa.
7) Authentic Assessment, pembelajaran kontekstual harus dinilai
berdasarkan kenyataan yang ada (proses dan hasil) melalui
berbagai macam alat dan jenis penilaian.

17
g. Hasil Penelitian Terdahulu
D. Syarifudin (2007) dalam penelitiannya yang berjudul
“Penggunaan Media Gambar untuk Meningkatkan Keterampilan
Menulis Karangan Prosa” yang tersedia dalam http://ind.sps.upi.edu
mengungkapkan bahwa :
a. Media gambar dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam
menulis karangan di sekolah dasar.
b. Penggunaan media gambar dalam pembelajaran lebih menarik
perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkembangkan motivasi
belajar, dan dapat mengatasi keterbatasan pengalaman siswa dalam
berimajinasi dan berekespresi.
c. Kendala yang dihadapi guru dalam pembelajaran menulis karangan
dengan menggunakan media gambar adalah keterbatasan waktu,
karena pada umumnya guru sekolah dasar mengajarkan beberapa
bidang studi dalam satu kelas.
Dalam http://flahchintya23.wordpress.com yang diakses 10
Maret 2008, menyatakan bahwa untuk meningkatkan keterampilan
siswa dalam menulis deskripsi dapat dilakukan dengan menggunakan
strategi menulis terbimbing. Strategi tersebut menekankan pada
aktivitas pembelajaran menulis secara berkolaborasi atau kerjasama di

18
mana semua siswa mendapat bagian (Farris, 1993). Penelitian Jubaidah
(2004) menemukan fakta bahwa dengan strategi kelompok dinyatakan
dapat meningkatkan keterampilan menulis deskripsi.
Sri Purwaningtyas (2007) dalam penelitiannya yang berjudul
“Pengaruh Pendekatan Kontekstual (CTL) Terhadap Keterampilan
Menulis Deskripsi” yang tersedia dalam http://pasca.uns.ac.id,
mengungkapkan

tentang

keberhasilan

penggunaan

pendekatan

kontekstual dalam pembelajaran. Dalam penelitian tersebut dinyatakan
bahwa pembelajaran menulis deskripsi dengan pendekatan kontekstual
menghasilkan keterampilan menulis deskripsi siswa yang lebih tinggi
dibandingkan

dengan

pembelajaran

menulis

deskripsi

dengan

pendekatan konvensional.

2. Hipotesis Tindakan
Melalui pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and
Learning) menggunakan media gambar yang dilaksanakan dalam siklus 1,
2, dan 3, diharapkan dapat meningkatkan keterampilan siswa kelas II SDN
02 Pedawang kabupaten Pekalongan dalam mendeskripsikan binatang
dengan bahasa tulis.

H. METODE PENELITIAN
1. Rancangan Penelitian

19
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas
(classromm-based action research) dengan peningkatan pada unsur desain
untuk memungkinkan diperolehnya gambaran kefektifan tindakan yang
dilakukan.
a. Perencanaan Awal
a) Merasakan adanya masalah.
b) Analisis masalah
c) Perumusan masalah
b. Perencanaan Tindakan
a) Membuat skenario pembelajaran.
b) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan di
kelas.
c) Mempersiapkan instrument untuk merekan dan menganalisis data
mengenai proses dan hasil tindakan.
d) Melaksanakan simulasi pelaksanaan tindakan perbaikan untuk
menguji keterlaksanaan rancangan.
c. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan yang meliputi siapa yang melakukan apa,
kapan, di mana, dan bagaimana melakukannya. Skenario tindakan
yang telah direncakanan, dilaksanakan dalam situasi yang aktual. Pada
saat yang bersamaan kegiatan ini juga disertai dengan kegiatan
observasi dan interpretasi serta diikuti dengan kegiatan refleksi.
d. Observasi

20
Pada bagian pengamatan, dilakukan perekaman data yang
meliputi proses dan hasil dari pelaksanan kegiatan. Tujuan
dilakukannya pengamatan adalah untuk mengumpulkan bukti hasil
tindakan agar dapat dievaluasi dan dijadikan landasan dalam
melakukan refleksi.
e. Refleksi
Pada bagian refleksi dilkukan analisis data mengenai proses,
masalah, dan hambatan yang dijumpai dan dilanjutkan dengan refleksi
terhadap dampak pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan.

2. Perencanaan Tahap Penelitian
a. Perencanaan Siklus I
1) Perencanaan
Guru (peneliti) membuat perencanaan awal yakni dengan
mengidentifikasi masalah yang terjadi di dalam kelas, serta mecari
alternatif pemecahan masalah tersebut dengan menggunakan
pendekatan atau model pembelajaran tertentu. Dalam hal ini
peneliti

menggunakan

pendekatan

kontekstual

(Contextual

Teaching and Learning) untuk meningkatkan keterampilan siswa
kelas II SDN 02 Pedawang Pekalongan dalam mendeskripsikan
binatang dengan bahasa tulis menggunakan media gambar.
Peneliti melakukan perencanaan tindakan dengan membuat
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Dalam penelitian kali

21
ini, peneliti mengambil kompetensi dasar mendeskripsikan
tumbuhan dan binatang di sekitar secara sederhana dengan bahasa
tulis. Pada siklus ini, peneliti menggunakan media atau alat bantu
pembelajaran berupa gambar ilustrasi tentang bintang yang ada di
lingkungan sekitar yang dibuat sedemikian rupa sehingga dapat
dinikmati oleh semua siswa. Peneliti mempersiapkan lembar
observasi mengenai aktivitas siswa pada saat pembelajaran serta
lembar penilaian hasil karya siswa.

2) Pelaksanaan
Pada siklus ini peneliti menggunakan konsep belajar secara
individu untuk mengetahui tingkat kemampuan masing-masing
siswa dengan menggunakan media gambar melalui pendekatan
kontekstual. Pelaksanaannya dilakukan selama dua pertemuan.
Prosedur pelaksanaannya sebagai berikut :
a) Peneliti menayangkan gambar.
b) Siswa mulai memperhatikan gambar dan mengamati hal-hal
yang ada dalam gambar.
c) Siswa mulai mendeskripsikan binatang yang terdapat dalam
gambar dengan menyebutkan ciri-cirinya secara lengkap.
d) Dalam kegiatan tersebut peneliti memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya dengan semua warga kelas.

22
e) Peneliti memberikan arahan dan timbal balik kepada siswa
yang bertanya sehingga imajinasi siswa semakin kompleks.
f) Siswa membacakan hasil tulisannya di depan kelas.
g) Siswa lain mendengarkan.
h) Peneliti memotivasi siswa dengan cara memberikan penguatan
verbal berupa kata-kata dan non verbal berupa tepuk tangan.
i) Siswa memajangkan karyanya di tempat yang telah disediakan.
j) Sebagai akhir pembelajaran guru menyanyikan lagu “bebekbebekku”.

3) Observasi
Observasi

dilakukan

dengan

menggunakan

lembar

observasi yang berupa check list untuk mengetahui sejauh mana
minat siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan motivasimotivasi yang diberikan guru, untuk mengetahui aktivitas siswa
dalam pembelajaran, serta tingkat keterampilan dan daya imajinasi
siswa dalam menulis, mengetahui kemahiran siswa dalam
mengolah kata-kata sehingga menjadi sebuah tulisan yang runtut,
dengan teknik penyajian yang sesuai.
4) Refleksi
Peneliti membuat analisis data untuk mengetahui tingkat
keberhasilan tindakan pada siklus I sebagai acuan untuk
pelaksanaan pada siklus berikutnya.

23
b. Perencanaan Siklus II
1) Perencanaan
Pada siklus II guru (peneliti) membuat perencanaan awal
yakni dengan mengidentifikasi masalah yang terjadi di dalam
kelas, serta mecari alternatif pemecahan masalah tersebut dengan
menggunakan pendekatan atau model pembelajaran tertentu.
Dalam hal ini peneliti tetap menggunakan pendekatan pendekatan
(Contextual

Teaching

and

Learning)

untuk

meningkatkan

keterampilan siswa kelas II SDN 02 Pedawang Pekalongan dalam
mendeskripsikan binatang dengan bahasa tulis menggunakan
media gambar.
Peneliti melakukan perencanaan tindakan dengan membuat
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan kompetensi
dasar mendeskripsikan tumbuhan dan binatang di sekitar secara
sederhana dengan bahasa tulis. Pada siklus ini, peneliti
menggunakan media atau alat bantu pembelajaran berupa puzzle
(potongan gambar) tentang seekor binatang yang diketahui siswa
untuk masing-masing kelompok, karena pada siklus II ini, peneliti
menggunakan konsep pembelajaran dalam bentuk kelompok. Hal

24
itu dimaksudkan untuk mengetahui interaksi siswa dengan sesama.
Peneliti juga menyediakan kertas undian untuk mengambil puzzle
yang telah disediakan. Sebagai alat untuk memotivasi siswa dalam
meningkatkan prestasi belajar Bahasa Indonesia guru menyediakan
piagam penghargaan untuk kelompok yang memiliki predikat
kelompok Top 1, kelompok Top 2, dan kelompok Top 3. Peneliti
menyiapkan lembar obeservasi untuk mengamati aktifitas siswa
dalam kelompok pada saat pembelajaran dan lembar penilaian
untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dengan alternatif
pembelajaran yang dilakukan peneliti.

2) Pelaksanaan
Pelaksanaan dilakukan selama dua pertemuan dengan
konsep pembelajaran secara kelompok. Prosedur pelaksanaannya
adalah sebagai berikut :
a) Peneliti menyediakan media pembelajaran yang berupa puzzle
tentang gambar binatang yang ada di sekitar dan kertas undian
untuk mengambil gambar.
b) Siswa dipersiapkan untuk duduk secara berkelompok sesuai
dengan kelompok yang telah dibentuk.
c) Sebelum memulai pembelajaran, siswa memberi nama untuk
masing-masing kelompoknya dengan nama binatang yang
disukai.

25
d) Siswa memberikan alasan tentang pemberian nama pada
kelompoknya.
e) Setiap kelompok membuat yel-yel, kemudian diucapkan.
f) Setiap kelompok mengambil puzzle sesuai dengan undian.
g) Siswa dalam kelompoknya menyusun puzzle (potongan
gambar) kemudian mengamati gambar yang telah terbentuk.
h) Siswa menuliskan deskripsi tentang binatang dalam gambar
yang diamati, misalnya dengan menyebutkan ciri-cirinnya
secara lengkap.
i) Dalam kegiatan itu, guru terus memantau kerja siswa seraya
memberikan arahan-arahan yang diperlukan siswa.
j) Setelah selesai menuliskan deskripsinya, siswa membuat
kalimat-kalimat tentang ciri-ciri binatang yang harus ditebak
oleh kelompok lain.
k) Hasil karya siswa dibacakan di depan kelas oleh perwakilan
tiap kelompok.
l) Guru bersama siswa menentukan kelompok-kelompok yang
yang berhak mendapatkan penghargaan.
m) Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang berhak
dalam bentuk piagam dan tanda bintang.
n) Siswa memajangkan hasil karyanya ditempat yang telah
disediakan.

26
3) Observasi
Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar
observasi yang berupa check list untuk mengetahui sejauh mana
minat siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan motivasimotivasi yang diberikan guru, untuk mengetahui aktifitas siswa
dalam pembelajaran, aktifitas siswa dalam kelompok, serta tingkat
keterampilan dan daya imajinasi siswa dalam menulis, dan untuk
mengetahui kemahiran siswa dalam mengolah kata-kata sehingga
menjadi sebuah tulisan yang runtut, dengan teknik penyajian yang
sesuai.

4) Refleksi
Peneliti membuat analisis data untuk mengetahui tingkat
keberhasilan tindakan pada siklus II sebagai acuan untuk
pelaksanaan pada siklus berikutnya jika memang diperlukan.

c.

Perencanaan Siklus III
1) Perencanaan
Pada siklus III guru (peneliti) membuat perencanaan awal
yakni dengan mengidentifikasi masalah yang terjadi di dalam
kelas, serta mecari alternatif pemecahan masalah tersebut dengan
menggunakan pendekatan atau model pembelajaran tertentu.
Dalam hal ini peneliti tetap menggunakan pendekatan pendekatan

27
(Contextual

Teaching

and

Learning)

untuk

meningkatkan

keterampilan siswa kelas II SDN 02 Pedawang Pekalongan dalam
mendeskripsikan binatang dengan bahasa tulis menggunakan
media gambar.
Peneliti melakukan perencanaan tindakan dengan membuat
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan kompetensi
dasar mendeskripsikan tumbuhan dan binatang di sekitar secara
sederhana dengan bahasa tulis. Pada siklus ini, peneliti
menggunakan media atau alat bantu pembelajaran berupa puzzle
(potongan gambar) yang lebih rumit tentang beberapa binatang
dalam satu lingkungan hidupnya yang diketahui siswa untuk
masing-masing kelompok, karena pada siklus III ini, peneliti
menggunakan konsep pembelajaran dalam bentuk kelompok
seperti pada siklus sebelumnya. Hal itu dimaksudkan untuk
mengetahui

interaksi

siswa

dengan

sesama

dan

untuk

membuktikan bahwa pembelajaran menulis secara kelompok
hasilnya lebih optimal. Peneliti juga menyediakan kertas undian
untuk mengambil puzzle yang telah disediakan. Sebagai alat untuk
memotivasi siswa dalam meningkatkan prestasi belajar Bahasa
Indonesia guru menyediakan piagam penghargaan untuk kelompok
yang memiliki predikat kelompok Good, kelompok Better, dan
kelompok Best. Peneliti menyiapkan lembar obeservasi untuk
mengamati aktifitas siswa dalam kelompok pada saat pembelajaran

28
dan lembar penilaian untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa
dengan alternatif pembelajaran yang dilakukan peneliti.

2) Tindakan
Pelaksanaan dilakukan selama dua pertemuan dengan
konsep pembelajaran secara kelompok. Prosedur pelaksanaannya
adalah sebagai berikut :
a)

Peneliti menyediakan media pembelajaran yang berupa
puzzle tentang gambar beberapa binatang yang ada di sekitar
dan kertas undian untuk mengambil gambar.

b)

Siswa dipersiapkan untuk duduk secara berkelompok sesuai
dengan kelompok yang telah dibentuk.

c)

Sebelum memulai pembelajaran, siswa memberi nama untuk
masing-masing kelompoknya dengan nama binatang yang
disukai.

d)

Siswa memberikan alasan tentang pemberian nama pada
kelompoknya.

e)

Setiap kelompok menyuarakan yel-yel dalam bentuk lagu
tentang binatang.

f)

Setiap kelompok mengambil puzzle sesuai dengan undian.

g)

Siswa dalam kelompoknya menyusun puzzle (potongan
gambar) kemudian mengamati gambar yang telah terbentuk.

29
h)

Siswa menuliskan deskripsi tentang binatang dalam gambar
yang diamati, misalnya dengan menyebutkan ciri-cirinnya
secara lengkap.

i)

Dalam kegiatan itu, guru terus memantau kerja siswa seraya
memberikan arahan-arahan yang diperlukan siswa.

j)

Setelah selesai menuliskan deskripsinya, siswa membuat
kalimat tebakan tentang ciri-ciri binatang yang harus ditebak
oleh kelompok lain.

k)

Hasil karya siswa dibacakan di depan kelas oleh perwakilan
tiap kelompok.

l)

Guru bersama siswa menentukan kelompok-kelompok yang
yang berhak mendapatkan penghargaan.

m)

Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang
berhak dalam bentuk piagam dan tanda bintang.

n)

Siswa memajangkan hasil karyanya ditempat yang telah
disediakan.

3) Observasi
Observasi

dilakukan

dengan

menggunakan

lembar

observasi yang berupa check list untuk mengetahui sejauh mana
minat siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan motivasimotivasi yang diberikan guru, untuk mengetahui aktifitas siswa
dalam pembelajaran, aktifitas siswa dalam kelompok, serta tingkat

30
keterampilan dan daya imajinasi siswa dalam menulis, dan untuk
mengetahui kemahiran siswa dalam mengolah kata-kata sehingga
menjadi sebuah tulisan yang runtut, dengan teknik penyajian yang
sesuai.

4) Refleksi
Peneliti membuat analisis data untuk mengetahui tingkat
keberhasilan tindakan pada siklus III sebagai acuan untuk
pelaksanaan pada siklus berikutnya jika memang diperlukan.

3. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukkan di kelas II SDN 02 Pedawang kecamatan
Karanganyar, kabupaten Pekalongan.

4. Subjek Penelitian
Subjek penelitian tindakan ini adalah siswa kelas II SDN 02 Pedawang
kabupaten Pekalongan, berjumlah 22 siswa

untuk semester II tahun

pelajaran 2007/2008.

5. Data dan Sumber data
Jenis data bersifat kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif berupa
peningkatan hasil belajar siswa setelah dilakukan penelitian tindakan
dengan lembar penilaian hasil karya siswa. Data kuantitatif menerangkan

31
minat siswa dalam belajar, suasana kelas, dan aktifitas siswa yang dapat
diperoleh dari lembar observasi mengenai aktifitas siswa baik secara
individu maupun dalam kelompok. .
Sumber data dapat diperoleh dari guru, siswa, dan dokumen (foto).

6. Teknik Pengumpulan data
Data diperoleh dari lembar observasi yang berupa check list dan skala
penilaian.

7. Teknik Analisis data
Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif dengan
sistem peringkat untuk mengetahui peningkatan yang ada setelah
dilakukan penelitian.

8. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan tercapai jika :
a. Nilai yang diperoleh siswa dalam menulis deskripsi menunjukkan hasil
baik pada lembar penilaian. Dengan demikian, setiap siswa dapat
mencapai nilai 70 sebagai kriteria ketuntasan minimal (KKM) mata
pelajaran Bahasa Indonesia aspek menulis untuk kelas II semester II
SDN 02 Pedawang tahun ajaran 2007/2008.
b. Nilai aktivitas siswa selama pembelajaran menunjukkan hasil baik
dengan tampaknya indikator-indikator dalam lembar pengamatan.

32
c. Nilai keterampilan guru selama pembeajaran menunjukkan hasil baik
dengan tampaknya indikator-indikator dalam lembar pengamatan
keterampilan guru mengajar.
I. JADWAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS
No. Pelaksanaan
1.

Pebruari
1 2 3 4

penelitian
Siklus I
a. Perencanaan

Maret
1 2 3



c. Observasi



d. Refleksi



Siklus II
a. Perencanaan



b. Tindakan



c. Observasi



d. Refleksi
3.



Siklus III
a. Perencanaan



b. Tindakan



c. Observasi



d. Refleksi
4.

4

 

b. Tindakan

2.

4

April
1 2 3



Pelaporan

hasil

 

penelitian
J. TIM PENELITIAN

33
1. Nama

: Rima Melyana

NIM

: 1402406012

Jabatan

: Guru kelas

Lokasi penelitian

2. Nama
NIP

: SDN 02 Pedawang, Pekalongan

: Lilis Srianah
:

Jabatan

3. Nama
NIP

: Guru kelas

: Samidi
:

Jabatan

: Guru kelas

DAFTAR PUSTAKA

34
Alfianto, Achmad, 2006. Pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah, Metamorfosis
Ulat menjadi Kepompong. Artikel Pendidikan Network, (Online),
(http://re-researchengines.com, diakses 24 Oktober 2007).
Ani, Diah, 2007. Pembelajaran Pakem. Sebuah Perjalanan Menuju Perubahan.
(Online), (http://mbeproject.net, diakses 15 Januari 2008).
Aqib, Zainal, 2006. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru. Bandung: Yrama
Widya.
Artati. Y. Budi, 2004. Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Klaten : Intan
Pariwara.
Arya Yanti, Puji, 2007. Menumbuhkan Budaya Menulis pada Anak. (Online),
(http://www.sabda.org, diakses 24 Februari 2008).
BSNP, 2006. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SD/MI. Jakarta : Badan
Standar Nasional Pendidikan.
Darsono, Max, 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang
Press.
Depdikbud, 1994. Kurikulum SD GBPP Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud.
Depdiknas, 2007. Pembelajaran Aktif Kreatif, Efektif dan Menyenangkan.
(Online), (http://farhanzen.wordpress.com, diakses 15 Januari 2008).
Dikdasmen Diknas, 2002. Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and
Learning (CTL)). Jakarta: Depdiknas.
Hamidi, Zolazlan, 2001. P&P Kontekstual Sains dan Tematik, (Online),
(http://www.tutor.com.my, diakses 22 Nopember 2007).
Kusumah,
Wijaya,
2007.
Media
Pembelajaran,
(http://wijayalabs.blogspot.com, diakses 10 Maret 2008).

(Online),

Mastur, Zaenuri, 2004. Model Pembelajaran Lingkungan,
(http://www.suaramerdeka.com, diakses 6 Nopember 2007).

(Online),

Pantow, Johana, dkk, 2002. Analisa kemampuan menulis Bahasa Inggris
Mahasiswa FKIP-UT. (Online), (http://digilib.itb.ac.id, diakses 26 januari
2008).
PTK, 2008. Salah Satu Contoh PTK dalam Bidang Bahasa, (Online),
(http://aflahchintya23.wordpress.com, diakses 10 Maret 2008)

35
Purwaningtyas, Sri, 2007. Pengaruh Pendekatan Kontekstual (CTL) Terhadap
Keterampilan Menulis Deskripsi, (Online), (http://pasca.uns.ac.id, diakses
10 Maret 2008).
Purwanto, M. Ngalim, 1997. Metodologi Pengajaran Bahasa Indonesia di
Sekolah Dasar. Jakarta: Rosda Jayaputra.
Pustaka, Pepak, 2002. Aktivitas Menulis, (Online), (http://pepak.sabda.org,
diakses 10 Maret 2008).
Sriwilujeng, Dyah, dkk, 2007. Pembelajaran Terpadu dengan Pendekatan
Tematik. Malang: Erlangga.
Sukmana, 2004. Dinamika Proses Belajar. (Online), (http://www.pikiranrakyat.com, diakses 15 Januari 2008).
Syahrudin, D, 2007. Penggunaan Media Gambar untuk Meningkatkan
Keterampilan Menulis Karangan Prosa, (Online), (http://ind.sps.upi.edu,
diakses 10 Maret 2008).
Umar, A. Rozaq, dkk. 2004. Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas 2 SD dan MI.
Klaten : Sahabat.
Wijayanti, Ari, 2007. Pengajaran Bahasa Indonesia yang Efektif. Portal Dunia
Guru, (Online), (http://lubisgrafura.wordpress.com, diakses 24 Oktober
2007).
Wikipedia Indonesia, 2006. Menulis. (Online), (http://id.wikipedia.org, diakses 15
Januari 2008).

36

Contenu connexe

Tendances

Penelitian Tindakan kelas by dalilah
Penelitian Tindakan kelas by dalilahPenelitian Tindakan kelas by dalilah
Penelitian Tindakan kelas by dalilah
dalilah77
 
Proposal bahasa indonesia
Proposal bahasa indonesiaProposal bahasa indonesia
Proposal bahasa indonesia
bcirohil
 
Meningkatkan kemampuan vocabulary dengan menggunakan media word wall siswa ke...
Meningkatkan kemampuan vocabulary dengan menggunakan media word wall siswa ke...Meningkatkan kemampuan vocabulary dengan menggunakan media word wall siswa ke...
Meningkatkan kemampuan vocabulary dengan menggunakan media word wall siswa ke...
Irma Nurmayanti
 
Improving vocabulary through drilling method and game
Improving vocabulary through drilling method and gameImproving vocabulary through drilling method and game
Improving vocabulary through drilling method and game
Anie01
 
Proposal ptk mgmp 2013
Proposal ptk mgmp 2013Proposal ptk mgmp 2013
Proposal ptk mgmp 2013
Hamzah Yuddin
 
Kb ing upayameningkatkankemampuanberbicrabhsinggris
Kb ing upayameningkatkankemampuanberbicrabhsinggrisKb ing upayameningkatkankemampuanberbicrabhsinggris
Kb ing upayameningkatkankemampuanberbicrabhsinggris
Bahrul Ulum
 
Ptk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajar
Ptk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajarPtk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajar
Ptk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajar
fulan85
 
PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING PAD...
PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING PAD...PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING PAD...
PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING PAD...
Ridha_nra
 

Tendances (20)

Ptk proposal ing1
Ptk proposal ing1Ptk proposal ing1
Ptk proposal ing1
 
Ptk bahasa indonesia di smk
Ptk bahasa indonesia di smkPtk bahasa indonesia di smk
Ptk bahasa indonesia di smk
 
Meningkatkan kemampuan menulis dalam bahasa inggris melalui metode mind mapping
Meningkatkan kemampuan menulis dalam bahasa inggris melalui metode mind mapping Meningkatkan kemampuan menulis dalam bahasa inggris melalui metode mind mapping
Meningkatkan kemampuan menulis dalam bahasa inggris melalui metode mind mapping
 
Penelitian Tindakan kelas by dalilah
Penelitian Tindakan kelas by dalilahPenelitian Tindakan kelas by dalilah
Penelitian Tindakan kelas by dalilah
 
Contoh ptk bahasa inggris sma
Contoh ptk bahasa inggris smaContoh ptk bahasa inggris sma
Contoh ptk bahasa inggris sma
 
Proposal bahasa indonesia
Proposal bahasa indonesiaProposal bahasa indonesia
Proposal bahasa indonesia
 
Makalah Metode Khusus Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas Tinggi
Makalah Metode Khusus Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas TinggiMakalah Metode Khusus Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas Tinggi
Makalah Metode Khusus Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas Tinggi
 
Strategi pembelajaran bahasa indonesia di sekolah dasar dengan media permainan
Strategi pembelajaran  bahasa indonesia di sekolah dasar dengan media permainanStrategi pembelajaran  bahasa indonesia di sekolah dasar dengan media permainan
Strategi pembelajaran bahasa indonesia di sekolah dasar dengan media permainan
 
Meningkatkan kemampuan vocabulary dengan menggunakan media word wall siswa ke...
Meningkatkan kemampuan vocabulary dengan menggunakan media word wall siswa ke...Meningkatkan kemampuan vocabulary dengan menggunakan media word wall siswa ke...
Meningkatkan kemampuan vocabulary dengan menggunakan media word wall siswa ke...
 
Ptk propos
Ptk proposPtk propos
Ptk propos
 
Improving vocabulary through drilling method and game
Improving vocabulary through drilling method and gameImproving vocabulary through drilling method and game
Improving vocabulary through drilling method and game
 
PENGGUNAAN MEDIA WAYANG PAHLAWAN NASIONAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BA...
PENGGUNAAN MEDIA WAYANG PAHLAWAN NASIONAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BA...PENGGUNAAN MEDIA WAYANG PAHLAWAN NASIONAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BA...
PENGGUNAAN MEDIA WAYANG PAHLAWAN NASIONAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BA...
 
Proposal ptk mgmp 2013
Proposal ptk mgmp 2013Proposal ptk mgmp 2013
Proposal ptk mgmp 2013
 
Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Quantum Learning
Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Quantum LearningPeningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Quantum Learning
Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Quantum Learning
 
Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptk
 
Rpp bahasa-indonesia-kelas-xi-smt-2 (1)
Rpp bahasa-indonesia-kelas-xi-smt-2 (1)Rpp bahasa-indonesia-kelas-xi-smt-2 (1)
Rpp bahasa-indonesia-kelas-xi-smt-2 (1)
 
Kb ing upayameningkatkankemampuanberbicrabhsinggris
Kb ing upayameningkatkankemampuanberbicrabhsinggrisKb ing upayameningkatkankemampuanberbicrabhsinggris
Kb ing upayameningkatkankemampuanberbicrabhsinggris
 
Ptk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajar
Ptk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajarPtk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajar
Ptk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajar
 
Gess
GessGess
Gess
 
PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING PAD...
PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING PAD...PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING PAD...
PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING PAD...
 

En vedette (10)

proposal PTK
proposal PTKproposal PTK
proposal PTK
 
Pkp penggunaan pendekatan keterampilan proses untuk meningkatkan pemahaman s...
Pkp  penggunaan pendekatan keterampilan proses untuk meningkatkan pemahaman s...Pkp  penggunaan pendekatan keterampilan proses untuk meningkatkan pemahaman s...
Pkp penggunaan pendekatan keterampilan proses untuk meningkatkan pemahaman s...
 
Teknik Penulisan Proposal PTK
Teknik Penulisan Proposal PTKTeknik Penulisan Proposal PTK
Teknik Penulisan Proposal PTK
 
Ipa rpp2
Ipa rpp2Ipa rpp2
Ipa rpp2
 
Energi dan penggunaannya
Energi dan penggunaannyaEnergi dan penggunaannya
Energi dan penggunaannya
 
Contoh ptk ut
Contoh ptk utContoh ptk ut
Contoh ptk ut
 
PENELITIAN TINDAKAN KELAS IPA SMP
PENELITIAN TINDAKAN KELAS IPA SMPPENELITIAN TINDAKAN KELAS IPA SMP
PENELITIAN TINDAKAN KELAS IPA SMP
 
ppt biografi soekarno
ppt biografi soekarnoppt biografi soekarno
ppt biografi soekarno
 
Laporan pkp yun diniati
Laporan pkp yun diniatiLaporan pkp yun diniati
Laporan pkp yun diniati
 
Pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd negeri 17 sawerigadi melalui...
Pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd negeri 17 sawerigadi melalui...Pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd negeri 17 sawerigadi melalui...
Pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd negeri 17 sawerigadi melalui...
 

Similaire à Prop.ptk rima

03. Meningkatkan pembelajaran membaca siswa kelas 1.pdf
03. Meningkatkan pembelajaran membaca siswa kelas 1.pdf03. Meningkatkan pembelajaran membaca siswa kelas 1.pdf
03. Meningkatkan pembelajaran membaca siswa kelas 1.pdf
ZULPANSSi
 

Similaire à Prop.ptk rima (20)

PPT SIDANG DEAL.pptx
PPT SIDANG DEAL.pptxPPT SIDANG DEAL.pptx
PPT SIDANG DEAL.pptx
 
PRESENTASI_PTK_VIVA_DEMPET.pptx
PRESENTASI_PTK_VIVA_DEMPET.pptxPRESENTASI_PTK_VIVA_DEMPET.pptx
PRESENTASI_PTK_VIVA_DEMPET.pptx
 
Penggunaan Media Gambar Seri untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam ...
Penggunaan Media Gambar Seri untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam ...Penggunaan Media Gambar Seri untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam ...
Penggunaan Media Gambar Seri untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam ...
 
Artikel penelitian tindakan kelas
Artikel penelitian tindakan kelasArtikel penelitian tindakan kelas
Artikel penelitian tindakan kelas
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
PRESENTASI SIDANG PENGARUH TERHADAP TTSTS TERHADAP
PRESENTASI SIDANG PENGARUH TERHADAP TTSTS TERHADAPPRESENTASI SIDANG PENGARUH TERHADAP TTSTS TERHADAP
PRESENTASI SIDANG PENGARUH TERHADAP TTSTS TERHADAP
 
PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VI SDN 1...
PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR  BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VI SDN 1...PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR  BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VI SDN 1...
PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VI SDN 1...
 
Dewi
DewiDewi
Dewi
 
03. Meningkatkan pembelajaran membaca siswa kelas 1.pdf
03. Meningkatkan pembelajaran membaca siswa kelas 1.pdf03. Meningkatkan pembelajaran membaca siswa kelas 1.pdf
03. Meningkatkan pembelajaran membaca siswa kelas 1.pdf
 
Tugas PTK
Tugas PTKTugas PTK
Tugas PTK
 
Ptk'ku
Ptk'kuPtk'ku
Ptk'ku
 
Laporan tugas 3
Laporan tugas 3Laporan tugas 3
Laporan tugas 3
 
Proposal ptk.1
Proposal ptk.1Proposal ptk.1
Proposal ptk.1
 
Contoh proposal ptk
Contoh proposal ptkContoh proposal ptk
Contoh proposal ptk
 
Jurnal
JurnalJurnal
Jurnal
 
Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptk
 
Ketrampilan berbahasa
Ketrampilan berbahasaKetrampilan berbahasa
Ketrampilan berbahasa
 
Kumpulan karya ilmiah populer mgmp bahasa ingggris kubu raya 2012 pdf
Kumpulan karya ilmiah populer mgmp bahasa ingggris kubu raya 2012 pdfKumpulan karya ilmiah populer mgmp bahasa ingggris kubu raya 2012 pdf
Kumpulan karya ilmiah populer mgmp bahasa ingggris kubu raya 2012 pdf
 
Penelitian tindakan kelas
Penelitian tindakan kelasPenelitian tindakan kelas
Penelitian tindakan kelas
 
KOSP SD MODEL 2 (LAMPIRAN) - datadikdasmen.com.docx
KOSP SD MODEL 2 (LAMPIRAN) - datadikdasmen.com.docxKOSP SD MODEL 2 (LAMPIRAN) - datadikdasmen.com.docx
KOSP SD MODEL 2 (LAMPIRAN) - datadikdasmen.com.docx
 

Dernier

BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 

Dernier (20)

MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 

Prop.ptk rima

  • 1. PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. JUDUL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MENDESKRIPSIKAN BINATANG DENGAN BAHASA TULIS MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BINATANG PADA SISWA KELAS II SDN 02 PEDAWANG PEKALONGAN MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL B. MATA PELAJARAN DAN BIDANG KAJIAN Mata pelajaran : Bahasa Indonesia Bidang kajian : pembelajaran inovatif C. PENDAHULUAN Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi (BSNP, 2006). Untuk berbahasa dengan baik dan benar, maka diperlukan pendidikan dan pembelajaran bahasa Indonesia. Pendidikan dan pembelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu aspek penting yang perlu diajarkan kepada siswa di sekolah. Oleh karena itu pemerintah membuat kurikulum bahasa Indonesia yang wajib untuk diajarkan kepada siswa pada setiap jenjang pendidikan, yakni dari tingkat Sekolah Dasar (SD) sampai dengan Perguruan Tinggi (PT). 1
  • 2. Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan suatu tantangan tersendiri bagi seorang guru, mengingat bahasa ini bagi sebagian sekolah merupakan bahasa pengantar yang dipakai untuk menyampaikan materi pelajaran yang lain. Pembelajaran bahasa Indonesia berfungsi membantu peserta didik untuk mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat dengan menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imajinatif (Depdiknas, 2006). Sesuai dengan kenyataan yang terjadi pada saat ini, mata pelajaran bahasa Indonesia sering diremehkan oleh sebagian besar siswa, bahkan dianggap sebagai mata pelajaran yang membosankan, khususnya dalam aspek menulis. Menurut Johana Pantow dkk (2002) yang tersedia dalam http://digilib.itb.ac.id pada tanggal 26 Januari 2008, menyatakan bahwa dalam dunia pendidikan, menulis merupakan suatu tuntutan keterampilan yang harus dikuasai oleh manusia sebagai bahasa tulis. Oleh karena itu, sejak dini pengajaran bahasa selalu harus didasarkan pada keterampilan bahasa dimana salah satunya adalah writing. Kesulitan siswa dalam menulis biasanya terlihat ketika siswa diminta untuk menulis sebuah karangan sederhana, mendeskripsikan suatu benda ataupun ketika menulis puisi, mereka sering mengeluh dan terlihat bingung dengan apa yang ingin mereka tulis. Kebosanan, kejenuhan, serta kebingungan siswa dalam hal menulis yang mengakibatkan menurunnya prestasi belajar siswa dalam pembelajaran menulis dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain : 2
  • 3. 1. Kurangnya minat siswa terhadap kegiatan menulis. 2. Kurangnya motivasi siswa, baik dari dalam diri mereka maupun dari lingkungan belajar. 3. Pengembangan strategi pembelajaran yang kurang membangkitkan daya imajinasi siswa dan kreativitas siswa dalam berbahasa maupun bersastra. 4. Media yang digunakan dalam pembelajaran yang kurang sesuai sehingga siswa kurang bersemangat dalam belajar. Menurunnya prestasi belajar siswa dapat dibuktikan dengan hasil tes pada mata pelajaran Bahasa Indonesia aspek menulis pada tanggal 15 Januari 2008, dengan tujuan pembelajaran mendeskripsikan binatang dengan bahasa tulis menggunakan media gambar yang dilaksanakan pada siswa kelas II SDN 02 Pedawang kabupaten Pekalongan. Dari tes tersebut diperoleh hasil tulisan siswa belum sempurna, karena penggunaan katanya belum tepat dan kalimatnya cenderung diulang-ulang sehingga tidak mudah untuk dipahami. Perolehan nilai rata-rata kelas yang seharusnya mencapai angka di atas 70, pada kenyatannya hanya mencapai angka 65, sehingga hanya 27% siswa yang memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) bahasa Indonesia dalam aspek menulis untuk kelas II semester II SDN 02 Pedawang Pekalongan. Dengan permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya, maka guru harus mengambil tindakan, yakni dengan mencari dan menggunakan suatu pendekatan atau model pembelajaran yang efektif, inovatif, dan berpotensi memperbaiki pembelajaran menulis, sehingga meningkatkan minat, motivasi, 3
  • 4. dan sikap siswa terhadap pembelajaran menulis yang berakibat pada meningkatnya prestasi belajar siswa. Dengan demikian guru dapat merancang suatu bentuk pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan melalui pendekatan kontekstual dengan media gambar sebagai media alternatif dalam pemecahan masalah tersebut.. Pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata membuat hubungan antara siswa dan mendorong siswa pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat (Dikdasmen Diknas, 2002:1). Media gambar dimaksudkan untuk memudahkan siswa dalam mendeskripsikan seekor binatang dengan bahasa tulis. Media gambar digunakan dalam penelitian ini karena pola berpikir siswa kelas II yang masih memerlukan media pembelajaran yang konkrit. Dengan kedua hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan keterampilan siswa kelas II SDN 02 Pedawang kabupaten Pekalongan dalam mendeskripsikan bintang dengan bahasa tulis. D. RUMUSAN MASALAH DAN RENCANA PEMECAHAN MASALAH 1. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah pokok dalam penelitian ini adalah : 4
  • 5. a. Apakah melalui pendekatan kontekstual dengan menggunakan media gambar binatang dapat meningkatkan keterampilan kelas II SDN 02 Pedawang kabupaten Pekalongan dalam mendeskripsikan binatang yang ada di sekitar dengan bahasa tulis? b. Apakah melalui pendekatan kontekstual dengan media gambar dapat meningkatkan aktivitas siswa kelas II SDN 02 Pedawang kabupaten Pekalongan dalam pembelajaran? c. Bagaimana keterampilan guru dalam proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual? 2. Rencana Pemecahan Masalah Masalah rendahnya prestasi belajar siswa kelas II SDN 02 Pedawang kabupaten Pekalongan dalam mendeskripsikan binatang di sekitar dengan bahasa tulis pada mata pelajaran Bahasa Indonesia ditindaklanjuti oleh guru dengan mengadakan penelitian tindakan kelas (PTK). Dalam hal ini, siswa diharapkan dapat mencapai tujuan pembelajaran dalam mendeskripsikan binatang dengan bahasa tulis menggunakan media gambar binatang. Penelitian tindakan kelas (PTK) tersebut dilakukan dalam tiga siklus. Setiap siklus terdiri dari perencaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) tersebut, dilakukan dengan suatu pembelajaran yang inovatif dan diyakini dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas II SDN 02 Pedawang Pekalongan. 5
  • 6. Pembelajaran inovatif dalam penelitian ini menggunkan pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning), dengan media berupa gambar binatang sebagai media dalam pembelajaran individu (siklus I), puzzle (potongan gambar) seekor binatang sebagai media dalam pembelajaran berbasis kelompok (siklus II), puzzle (potongan gambar) beberapa binatang dalam satu lingkugan tempat hidupnya sebagai media untuk pembelajaran berbasis kelompok (siklus III). Ketiga media yang digunakan dalam PTK tersebut untuk merangsang keaktifan siswa dalam bertanya jawab tentang hal-hal yang berkaitan dengan gambar, serta untuk meningkatkan kreatifitas siswa dalam menyusun puzzle. Selain itu juga sebagai alat bantu dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam medeskripsikan binatang dalam bentuk tulisan. Dengan penelitian tindakan tersebut, diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dengan nilai rata-rata kelas dalam pencapaian tujuan tersebut di atas 70 dan dalam pembelajaran menulis setiap siswa diharapkan dapat memperoleh nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) bahasa Indonesia aspek menulis kelas II semester II yang telah dibuat dan ditentukan oleh SDN 02 Pedawang kabupaten Pekalongan, yakni 70. E. TUJUAN PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk : a. Mengungkap suatu pendekatan atau model serta media pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan siswa kelas II SDN 02 Pedawang 6
  • 7. kabupaten Pekalongan dalam mendeskripsikan binatang dengan bahasa tulis. b. Mengungkap suatu pendekatan atau model pembelajaran serta media yang dapat meningkatkan aktivitas siswa kelas II SDN 02 Pedawang kabupaten Pekalongan dalam pembelajaran. c. Mengetahui peningkatan keterampilan guru dalam pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning). F. MANFAAT PENELITIAN 1. Manfaat Teoretis Secara teoretis, penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat meningkatkan dan memperbaiki mutu pembelajaran menulis dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas II semester II dengan menggunakan media gambar binatang melalui pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning). 2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa Penelitan ini diharapkan dapat memberikan pengalaman bagi siswa dalam pembelajaran, sehingga siswa lebih termotivasi dalam belajar bahasa Indonesia, khususnya dalam aspek menulis. Dengan demikian, siswa dapat menyukai kegiatan menulis dan dapat mengembangkan kreativitas siswa dalam menuangkan berbagai ide, gagasan, serta 7
  • 8. pengalamannya dalam sebuah tulisan imajinatif yang dapat dinikmati oleh orang lain. b. Bagi Guru Penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi guru, yakni dapat memberikan pengalaman dan wawasan bagi guru bahwa dalam membelajarkan bahasa Indonesia pada aspek menulis, khususnya bagi siswa kelas rendah yang membutuhkan suatu pendekatan dalam pembelajaran sehingga dapat memberikan rasa nyaman dan rasa senang pada siswa pada saat pembelajaran. Dengan demikian siswa dapat termotivasi dalam belajar dan akan berakibat pada pencapaian prestasi belajar yang maksimal dan sesuai dengan harapan. c. Bagi Sekolah Penelitian tindakan ini dilakukan sebagai tolok ukur dalam peningkatan dan perbaikan mutu pembelajaran menulis di sekolah. G. KAJIAN PUSTAKA 1. Kajian Teori a. Teori Belajar Belajar secara umum adalah terjadinya perubahan pada diri orang belajar karena pengalaman (Prof. Dr. Max Darsono, dkk, 2000:4). Sedangkan pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh 8
  • 9. guru sedemikian rupa, sehingga tingkah laku siswa berubah kearah yang lebih baik (Prof. Dr. Max Darsono, dkk, 2000:24). Pembelajaran menurut Gestalt adalah usaha guru untuk memberikan materi pembelajaran sedemikian rupa, sehingga siswa lebih mudah mengorganisirnya (mengaturnya) menjadi suatu gestalt (pola bermakna). Nina Wiyana (2007) dalam http://www.duniaguru.com, menyampaikan tentang teori Gestalt yang mengungkapkan bahwa belajar adalah perubahan perilaku individu yang terjadi melalui pengalaman. b. Pembelajaran bahasa Indonesia Menurut M. Ngalim Purwanto (1997:4) dalam metodologi pengajaran bahasa Indonesia, menyebutkan bahwa bahasa memungkinkan manusia untuk saling berhubungan (berkomunikasi), saling berbagi pengalaman, saling belajar dari orang lain, memahami orang lain, menyatakan diri, dan meningkatkan kemampuan intelektual. Mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah program untuk mengembangkan pengetahuan, mempertinggi kemampuan berbahasa, dan menumbuhkan sikap posisitp terhadap bahasa Indonesia. Achmad Alfianto (2006) yang tersedia dalam researcengines.com, menyebutkan bahwa pendidikan http://reBahasa Indonesia merupakan salah satu aspek penting yang perlu diajarkan 9
  • 10. kepada para siswa di sekolah. Oleh karena itu, mata pelajaran Bahasa Indonesia diibaratkan seperti ulat yang hendak bermetamofosis menjadi kupu-kupu. M. Ngalim Purwanto (1997:4) juga menyebutkan ruang lingkup pembelajaran bahasa Indonesia meliputi : 1. penguasaan bahasa Indonesia; 2. kemampuan memahami; 3. keterampilan berbahasa/menggunakan bahasa untuk segala macam keperluan; 4. apresiasi sastra. Menurut M. Ngalim Purwanto (1997:5) pembelajaran bahasa Indonesia memiliki tujuan, antara lain : 1) Tujuan umum a. Siswa menghargai dan membanggakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan (nasional) dan bahasa negara. b. Siswa memahami bahasa dari segi bentuk, makna, dan fungsi, untuk bermacam tujuan/keperluan dan keadaan. c. Siswa memiliki kemampuan menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual (berpikir kreatif, menggunakan akal sehat, menerapkan pengetahuan yang berguna; memecahkan masalah, kematangan emosional, dan sosial). d. Siswa mampu menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk mengembangkan kepribadian, memperluan wawasan kehidupan, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa 2) Tujuan khusus a. Tujuan khusus dalam lingkup kebahasaan 1. Siswa memahami cara penulisan kata-kata berimbuhan, kata ulang, dan tanda baca dalam kalimat. 2. Siswa memahami bentuk dan makna imbuhan. 3. Siswa memahami ciri-ciri kalimat berita dan kalimat perintah. 10
  • 11. 4. Siswa memahami ucapan kalimat langsung dan tidak langsung. 5. Siswa memahami dan dapat mengaplikasikan makna kata umum dan kata khusus. 6. Siswa memahami dan dapat menggunakan makna ungkapan dan peribahasa. 7. Siswa memahami perbedaan dan dapat menggunakan sinonim dan antonim. 8. Siswa mampu membedakan bentuk puisi, prosa, dan drama secara sederhana dan dapat menikmatinya. b. Tujuan khusus dalam lingkup pemahaman bahasa 1. Siswa mampu memperoleh informasi dan memberi tanggapan dengan tepat dalam berbagai hal kegiatan (mendengarkan, bercakap-cakap, membaca, dan menulis). 2. Siswa mampu menyerap pengungkapan perasaan orang lain secara lisan dan memberi tanggapan yang cepat dan tepat. 3. Siswa mampu menyerap pesan, gagasan, dan pendapat orang lain dari berbagai sumber, baik tertulis maupun lisan. 4. Siswa memperoleh kenikmatan dan manfaat dari mendengarkan. 5. Memahami dan dapat mengevaluasi isi bacaan dengan tepat. 6. Siswa mampu mencari sumber, mengumpulkkan, dan menyerap informasi yang diperlukannya. 7. Siswa mampu menyerap isi dan pengungkapan perasaan melalui bacaan dan menanggapinya secara tepat. 8. Siswa memiliki kegemaran membaca untuk meningkatkan pengetahuan dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari dan membaca karya-karya sastra. c. Tujuan khusus daam lingkup penggunaan 1. Siswa mampu memberikan berbagai informasi secara lisan. 2. Siswa mampu mengungkapkan gagasan, pendapat, pengalaman dan pesan secara lisan. 3. Siswa mampu mnegungkapkan perasaan secara lisan. 4. Siswa mampu berinteraksi dan menjalin hubungan dengan orang lain secara lisan. 5. Siswa memiliki kepuasan dan kesenangan berbicara. 6. Siswa mampu menuangkan pengalaman dan gagasannya secara tertulis dengan jelas. 7. Siswa mampu mengungkapkan perasaan secara tertulis dengan jelas. 8. Siswa mampu menuliskan informasi sesuai dengan konteks keadaan. 11
  • 12. c. Menulis Menulis merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam seluruh proses belajar yang dialami siswa selama menuntut ilmu di sekolah. Menulis merupakan suatu kegiatan untuk menciptakan catatan atau informasi pada suatu media dengan menggunakan aksara (Wikipedia Indonesia, 2006) yang tersedia dalam http://id.wikipedia.org. Menulis memerlukan keterampilan karena diperlukan latihan-latihan yang berkelanjutan dan terus-menerus (Dawson, dkk, dalam Nurchasanah 1997:68). Secara garis besar, menulis adalah bentuk dari komunikasi yang membutuhkan keterampilan agar menghasilkn tulisan yang baik. Menurut Johana Pantow, dkk (2002) yang tersedia dalam http://digilib.itb.ac.id mengatakan bahwa menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang harus dimiliki oleh orang yang menggunakan bahasa atau yang mempelajari suatu bahasa. Dengan menulis seorang anak dapat membenamkan diri ke dalam proses kreatif, yakni anak dapat menciptakan sesuatu yang juga berarti melontarkan pertanyaan-pertanyaan, mengalami keraguan dan kebingungan , sampai akhirnya menemukan pemecahan (Puji Arya Yanti, 2007) yang tersedia dalam http://www.sabda.org. Tujuan yang diharapkan dalam pembelajaran menulis adalah agar siswa mampu mengungkapkan gagasan, pendapat, pengetahuan secara tertulis serta memiliki kegamaran menulis (Depdikbud, 1997). 12
  • 13. Puji Arya Yanti (2007) http://www.sabda.org, menyebutkan bahwa dengan kegiatan menulis anak dapat memperoleh manfaat, antara lain : 1) Anak dapat menyatakan perasaannya tentang apa yang dialami dalam bentuk tulisan. 2) Anak dapat menyatukan pikiran ketika menuangkan ide dengan kata-kata. 3) Anak dapat menunjukkn kasih kepada sesama, misalnya dengan menulis surat ucapan terimakasih atau ulang tahun kepada orang tua, teman, bahkan guru. 4) Anak dapat meningkatkan daya ingat dengan cara membuat dan menulis informasi tentang sesuatu. d. Menulis Deskripsi Menulis deskripsi dapat dilakukan dengan cara menuliskan kalimat-kalimat deskripsi dari gambar-gambar yang mereka miliki. Kegiatan menulis deskripsi ini dapat merangsang anak untuk mengungkapkan suatu bentuk/benda yang dipahami anak melalui tulisan (Puji Arya yanti, 2007) http://www.sabda.org. Anak-anak dapat diminta untuk menulis kalimat-kalimat deskripsi dari gambar-gambar (sesuai dengan materi pelajaran yang disampaikan) yang dipasang di kelas. Untuk me-review, anak-anak dapat diminta untuk memasangkan kalimat-kalimat itu sesuai dengan 13
  • 14. gambar-gambar tersebut. Sebagai kreasi dalam pelajaran, anak-anak dapat menulis deskripsi tentang binatang-binatang dan memasangkannya dengan foto binatang yang tersedia (PEPAK SABDA, 2002) yang teredia dalam http://pepak.sabda.org. e. Media gambar Purwanti dan Eldarni (2004: 4) dalam Wijaya Kusumah (2007) yang tersedia dalam http://wijayalabs.blogspot.com, mengungkapkan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim pesan ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga terjadi proses pembelajaran. Penggolongan media pembelajaran menurut Gerlach dan Ely yang dikutip oleh Rohani (1997:16) dalam Wijaya Kusumah (2007) yang tersedia dalam http://wijayalabs.blogspot.com, yaitu: 1) Gambar diam, baik dalam teks, bulletin, papan display, slide, film strip, atau overhead proyector. 2) Gambar gerak, baik hitam putih maupun berwana, baik bersuara maupun yang tidak bersuara. 3) Rekaman bersuara baik dalam kaset maupun dalam piringan hitam. 4) Televisi. 5) Benda-benda hidup simulasi maupun model. 14
  • 15. 6) Instrisional berprogram ataupun CAI (Computer Assisten Instruction). D. syahrudin (2007) dalam penelitiannya yang tersedia pada http://ind.sps.upi.edu mengungkapkan bahwa : a. Media gambar dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis karangan di sekolah dasar. b. Penggunaan media gambar dalam pembelajaran lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkembangkan motivasi belajar, dan dapat mengatasi keterbatasan pengalaman siswa dalam berimajinasi dan berekespresi. c. Kendala yang dihadapi guru dalam pembelajaran menulis karangan dengan menggunakan media gambar adalah keterbatasan waktu, karena pada umumnya guru sekolah dasar mengajarkan beberapa bidang studi dalam satu kelas. f. Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning) Pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat (Dikdasmen Diknas, 2002:1). 15
  • 16. Pembelajaran dengan pendekatan kontekstual bertujuan membekali siswa dengan pengetahuan yang secara fleksibel dapat diterapkan (ditransfer) dari suatu permasalahan ke permasalahan lain, dari suatu konteks ke konteks lain. Pengalaman awal siswa merupakan material yang sangat berharga. Pengalaman awal ini dapat tumbuh dan berkembang dari lingkungan keluarga maupun masyarakat sekitar. Dengan layanan guru yang memadai melalui berbagai bentuk penugasan, siswa belajar bekerja sama untuk menyelesaikan masalah (problem-based learning) dan saling menghargai sehingga hubungan antarsiswa akan lebih harmonis. Siswa yang merasa "kurang" dapat belajar bersama-sama siswa yang pandai mengerjakan dan mempertanggungjawabkan proyek yang ditugaskan (Zaenuri Mastur, 2004) dalam http://www.suaramerdeka.com. Menurut Dr. Zolazlan Hamidi (2001) dalam http://www.tutor.com.my, kaidah pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning) adalah proses pembelajaran yang merangkumkan contoh yang diterbitkan daripada pengalaman harian dalam kehidupan pribadi masyarakat serta profesi dan menyajikan aplikasi hands-on yang konkrit (nyata) tentang bahan yang akan dipelajari. Dikdasmen Diknas (2002:10-19), menyebutkan bahwa ada 7 (tujuh) unsur yang harus ada dalam pembelajaran kontekstual, yaitu : 16
  • 17. 1) Constructivisme, artinya bahwa dalam pembelajaran kontekstual harus dapat membangun dan membentuk konsep atau pengetahua baru. 2) Inquiry, artinya bahwa dalam pembelajaran kontekstual harus ada penemuan suatu konsep atau pengetahuan baru dari proses yang dilakukan sendiri oleh siswa. 3) Questioning, dalam pembelajaran harus muncul banyak pertanyaan untuk menggiring siswa dalam menentukan konsep baru. 4) Modeling, dalam pembelajaran kontekstual harus ada contoh atau model yang dijadikan media dalam pembelajaran tersebut, khususnya bidang keterampilan. 5) Community Learning, dalam pembelajaran kontekstual harus dapat diciptakan masyarakat belajar. Dalam hal ini siswa belajar dalam bentuk kelompok untuk melakukan kerja sama. 6) Reflection, artinya bahwa konsep pengetahuan yang telah ditemukan dapat direfleksikan agar memiliki makna dalam kehidupan siswa. 7) Authentic Assessment, pembelajaran kontekstual harus dinilai berdasarkan kenyataan yang ada (proses dan hasil) melalui berbagai macam alat dan jenis penilaian. 17
  • 18. g. Hasil Penelitian Terdahulu D. Syarifudin (2007) dalam penelitiannya yang berjudul “Penggunaan Media Gambar untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Prosa” yang tersedia dalam http://ind.sps.upi.edu mengungkapkan bahwa : a. Media gambar dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis karangan di sekolah dasar. b. Penggunaan media gambar dalam pembelajaran lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkembangkan motivasi belajar, dan dapat mengatasi keterbatasan pengalaman siswa dalam berimajinasi dan berekespresi. c. Kendala yang dihadapi guru dalam pembelajaran menulis karangan dengan menggunakan media gambar adalah keterbatasan waktu, karena pada umumnya guru sekolah dasar mengajarkan beberapa bidang studi dalam satu kelas. Dalam http://flahchintya23.wordpress.com yang diakses 10 Maret 2008, menyatakan bahwa untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis deskripsi dapat dilakukan dengan menggunakan strategi menulis terbimbing. Strategi tersebut menekankan pada aktivitas pembelajaran menulis secara berkolaborasi atau kerjasama di 18
  • 19. mana semua siswa mendapat bagian (Farris, 1993). Penelitian Jubaidah (2004) menemukan fakta bahwa dengan strategi kelompok dinyatakan dapat meningkatkan keterampilan menulis deskripsi. Sri Purwaningtyas (2007) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Pendekatan Kontekstual (CTL) Terhadap Keterampilan Menulis Deskripsi” yang tersedia dalam http://pasca.uns.ac.id, mengungkapkan tentang keberhasilan penggunaan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran. Dalam penelitian tersebut dinyatakan bahwa pembelajaran menulis deskripsi dengan pendekatan kontekstual menghasilkan keterampilan menulis deskripsi siswa yang lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran menulis deskripsi dengan pendekatan konvensional. 2. Hipotesis Tindakan Melalui pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning) menggunakan media gambar yang dilaksanakan dalam siklus 1, 2, dan 3, diharapkan dapat meningkatkan keterampilan siswa kelas II SDN 02 Pedawang kabupaten Pekalongan dalam mendeskripsikan binatang dengan bahasa tulis. H. METODE PENELITIAN 1. Rancangan Penelitian 19
  • 20. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (classromm-based action research) dengan peningkatan pada unsur desain untuk memungkinkan diperolehnya gambaran kefektifan tindakan yang dilakukan. a. Perencanaan Awal a) Merasakan adanya masalah. b) Analisis masalah c) Perumusan masalah b. Perencanaan Tindakan a) Membuat skenario pembelajaran. b) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan di kelas. c) Mempersiapkan instrument untuk merekan dan menganalisis data mengenai proses dan hasil tindakan. d) Melaksanakan simulasi pelaksanaan tindakan perbaikan untuk menguji keterlaksanaan rancangan. c. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan yang meliputi siapa yang melakukan apa, kapan, di mana, dan bagaimana melakukannya. Skenario tindakan yang telah direncakanan, dilaksanakan dalam situasi yang aktual. Pada saat yang bersamaan kegiatan ini juga disertai dengan kegiatan observasi dan interpretasi serta diikuti dengan kegiatan refleksi. d. Observasi 20
  • 21. Pada bagian pengamatan, dilakukan perekaman data yang meliputi proses dan hasil dari pelaksanan kegiatan. Tujuan dilakukannya pengamatan adalah untuk mengumpulkan bukti hasil tindakan agar dapat dievaluasi dan dijadikan landasan dalam melakukan refleksi. e. Refleksi Pada bagian refleksi dilkukan analisis data mengenai proses, masalah, dan hambatan yang dijumpai dan dilanjutkan dengan refleksi terhadap dampak pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan. 2. Perencanaan Tahap Penelitian a. Perencanaan Siklus I 1) Perencanaan Guru (peneliti) membuat perencanaan awal yakni dengan mengidentifikasi masalah yang terjadi di dalam kelas, serta mecari alternatif pemecahan masalah tersebut dengan menggunakan pendekatan atau model pembelajaran tertentu. Dalam hal ini peneliti menggunakan pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning) untuk meningkatkan keterampilan siswa kelas II SDN 02 Pedawang Pekalongan dalam mendeskripsikan binatang dengan bahasa tulis menggunakan media gambar. Peneliti melakukan perencanaan tindakan dengan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Dalam penelitian kali 21
  • 22. ini, peneliti mengambil kompetensi dasar mendeskripsikan tumbuhan dan binatang di sekitar secara sederhana dengan bahasa tulis. Pada siklus ini, peneliti menggunakan media atau alat bantu pembelajaran berupa gambar ilustrasi tentang bintang yang ada di lingkungan sekitar yang dibuat sedemikian rupa sehingga dapat dinikmati oleh semua siswa. Peneliti mempersiapkan lembar observasi mengenai aktivitas siswa pada saat pembelajaran serta lembar penilaian hasil karya siswa. 2) Pelaksanaan Pada siklus ini peneliti menggunakan konsep belajar secara individu untuk mengetahui tingkat kemampuan masing-masing siswa dengan menggunakan media gambar melalui pendekatan kontekstual. Pelaksanaannya dilakukan selama dua pertemuan. Prosedur pelaksanaannya sebagai berikut : a) Peneliti menayangkan gambar. b) Siswa mulai memperhatikan gambar dan mengamati hal-hal yang ada dalam gambar. c) Siswa mulai mendeskripsikan binatang yang terdapat dalam gambar dengan menyebutkan ciri-cirinya secara lengkap. d) Dalam kegiatan tersebut peneliti memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dengan semua warga kelas. 22
  • 23. e) Peneliti memberikan arahan dan timbal balik kepada siswa yang bertanya sehingga imajinasi siswa semakin kompleks. f) Siswa membacakan hasil tulisannya di depan kelas. g) Siswa lain mendengarkan. h) Peneliti memotivasi siswa dengan cara memberikan penguatan verbal berupa kata-kata dan non verbal berupa tepuk tangan. i) Siswa memajangkan karyanya di tempat yang telah disediakan. j) Sebagai akhir pembelajaran guru menyanyikan lagu “bebekbebekku”. 3) Observasi Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang berupa check list untuk mengetahui sejauh mana minat siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan motivasimotivasi yang diberikan guru, untuk mengetahui aktivitas siswa dalam pembelajaran, serta tingkat keterampilan dan daya imajinasi siswa dalam menulis, mengetahui kemahiran siswa dalam mengolah kata-kata sehingga menjadi sebuah tulisan yang runtut, dengan teknik penyajian yang sesuai. 4) Refleksi Peneliti membuat analisis data untuk mengetahui tingkat keberhasilan tindakan pada siklus I sebagai acuan untuk pelaksanaan pada siklus berikutnya. 23
  • 24. b. Perencanaan Siklus II 1) Perencanaan Pada siklus II guru (peneliti) membuat perencanaan awal yakni dengan mengidentifikasi masalah yang terjadi di dalam kelas, serta mecari alternatif pemecahan masalah tersebut dengan menggunakan pendekatan atau model pembelajaran tertentu. Dalam hal ini peneliti tetap menggunakan pendekatan pendekatan (Contextual Teaching and Learning) untuk meningkatkan keterampilan siswa kelas II SDN 02 Pedawang Pekalongan dalam mendeskripsikan binatang dengan bahasa tulis menggunakan media gambar. Peneliti melakukan perencanaan tindakan dengan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan kompetensi dasar mendeskripsikan tumbuhan dan binatang di sekitar secara sederhana dengan bahasa tulis. Pada siklus ini, peneliti menggunakan media atau alat bantu pembelajaran berupa puzzle (potongan gambar) tentang seekor binatang yang diketahui siswa untuk masing-masing kelompok, karena pada siklus II ini, peneliti menggunakan konsep pembelajaran dalam bentuk kelompok. Hal 24
  • 25. itu dimaksudkan untuk mengetahui interaksi siswa dengan sesama. Peneliti juga menyediakan kertas undian untuk mengambil puzzle yang telah disediakan. Sebagai alat untuk memotivasi siswa dalam meningkatkan prestasi belajar Bahasa Indonesia guru menyediakan piagam penghargaan untuk kelompok yang memiliki predikat kelompok Top 1, kelompok Top 2, dan kelompok Top 3. Peneliti menyiapkan lembar obeservasi untuk mengamati aktifitas siswa dalam kelompok pada saat pembelajaran dan lembar penilaian untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dengan alternatif pembelajaran yang dilakukan peneliti. 2) Pelaksanaan Pelaksanaan dilakukan selama dua pertemuan dengan konsep pembelajaran secara kelompok. Prosedur pelaksanaannya adalah sebagai berikut : a) Peneliti menyediakan media pembelajaran yang berupa puzzle tentang gambar binatang yang ada di sekitar dan kertas undian untuk mengambil gambar. b) Siswa dipersiapkan untuk duduk secara berkelompok sesuai dengan kelompok yang telah dibentuk. c) Sebelum memulai pembelajaran, siswa memberi nama untuk masing-masing kelompoknya dengan nama binatang yang disukai. 25
  • 26. d) Siswa memberikan alasan tentang pemberian nama pada kelompoknya. e) Setiap kelompok membuat yel-yel, kemudian diucapkan. f) Setiap kelompok mengambil puzzle sesuai dengan undian. g) Siswa dalam kelompoknya menyusun puzzle (potongan gambar) kemudian mengamati gambar yang telah terbentuk. h) Siswa menuliskan deskripsi tentang binatang dalam gambar yang diamati, misalnya dengan menyebutkan ciri-cirinnya secara lengkap. i) Dalam kegiatan itu, guru terus memantau kerja siswa seraya memberikan arahan-arahan yang diperlukan siswa. j) Setelah selesai menuliskan deskripsinya, siswa membuat kalimat-kalimat tentang ciri-ciri binatang yang harus ditebak oleh kelompok lain. k) Hasil karya siswa dibacakan di depan kelas oleh perwakilan tiap kelompok. l) Guru bersama siswa menentukan kelompok-kelompok yang yang berhak mendapatkan penghargaan. m) Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang berhak dalam bentuk piagam dan tanda bintang. n) Siswa memajangkan hasil karyanya ditempat yang telah disediakan. 26
  • 27. 3) Observasi Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang berupa check list untuk mengetahui sejauh mana minat siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan motivasimotivasi yang diberikan guru, untuk mengetahui aktifitas siswa dalam pembelajaran, aktifitas siswa dalam kelompok, serta tingkat keterampilan dan daya imajinasi siswa dalam menulis, dan untuk mengetahui kemahiran siswa dalam mengolah kata-kata sehingga menjadi sebuah tulisan yang runtut, dengan teknik penyajian yang sesuai. 4) Refleksi Peneliti membuat analisis data untuk mengetahui tingkat keberhasilan tindakan pada siklus II sebagai acuan untuk pelaksanaan pada siklus berikutnya jika memang diperlukan. c. Perencanaan Siklus III 1) Perencanaan Pada siklus III guru (peneliti) membuat perencanaan awal yakni dengan mengidentifikasi masalah yang terjadi di dalam kelas, serta mecari alternatif pemecahan masalah tersebut dengan menggunakan pendekatan atau model pembelajaran tertentu. Dalam hal ini peneliti tetap menggunakan pendekatan pendekatan 27
  • 28. (Contextual Teaching and Learning) untuk meningkatkan keterampilan siswa kelas II SDN 02 Pedawang Pekalongan dalam mendeskripsikan binatang dengan bahasa tulis menggunakan media gambar. Peneliti melakukan perencanaan tindakan dengan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan kompetensi dasar mendeskripsikan tumbuhan dan binatang di sekitar secara sederhana dengan bahasa tulis. Pada siklus ini, peneliti menggunakan media atau alat bantu pembelajaran berupa puzzle (potongan gambar) yang lebih rumit tentang beberapa binatang dalam satu lingkungan hidupnya yang diketahui siswa untuk masing-masing kelompok, karena pada siklus III ini, peneliti menggunakan konsep pembelajaran dalam bentuk kelompok seperti pada siklus sebelumnya. Hal itu dimaksudkan untuk mengetahui interaksi siswa dengan sesama dan untuk membuktikan bahwa pembelajaran menulis secara kelompok hasilnya lebih optimal. Peneliti juga menyediakan kertas undian untuk mengambil puzzle yang telah disediakan. Sebagai alat untuk memotivasi siswa dalam meningkatkan prestasi belajar Bahasa Indonesia guru menyediakan piagam penghargaan untuk kelompok yang memiliki predikat kelompok Good, kelompok Better, dan kelompok Best. Peneliti menyiapkan lembar obeservasi untuk mengamati aktifitas siswa dalam kelompok pada saat pembelajaran 28
  • 29. dan lembar penilaian untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dengan alternatif pembelajaran yang dilakukan peneliti. 2) Tindakan Pelaksanaan dilakukan selama dua pertemuan dengan konsep pembelajaran secara kelompok. Prosedur pelaksanaannya adalah sebagai berikut : a) Peneliti menyediakan media pembelajaran yang berupa puzzle tentang gambar beberapa binatang yang ada di sekitar dan kertas undian untuk mengambil gambar. b) Siswa dipersiapkan untuk duduk secara berkelompok sesuai dengan kelompok yang telah dibentuk. c) Sebelum memulai pembelajaran, siswa memberi nama untuk masing-masing kelompoknya dengan nama binatang yang disukai. d) Siswa memberikan alasan tentang pemberian nama pada kelompoknya. e) Setiap kelompok menyuarakan yel-yel dalam bentuk lagu tentang binatang. f) Setiap kelompok mengambil puzzle sesuai dengan undian. g) Siswa dalam kelompoknya menyusun puzzle (potongan gambar) kemudian mengamati gambar yang telah terbentuk. 29
  • 30. h) Siswa menuliskan deskripsi tentang binatang dalam gambar yang diamati, misalnya dengan menyebutkan ciri-cirinnya secara lengkap. i) Dalam kegiatan itu, guru terus memantau kerja siswa seraya memberikan arahan-arahan yang diperlukan siswa. j) Setelah selesai menuliskan deskripsinya, siswa membuat kalimat tebakan tentang ciri-ciri binatang yang harus ditebak oleh kelompok lain. k) Hasil karya siswa dibacakan di depan kelas oleh perwakilan tiap kelompok. l) Guru bersama siswa menentukan kelompok-kelompok yang yang berhak mendapatkan penghargaan. m) Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang berhak dalam bentuk piagam dan tanda bintang. n) Siswa memajangkan hasil karyanya ditempat yang telah disediakan. 3) Observasi Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang berupa check list untuk mengetahui sejauh mana minat siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan motivasimotivasi yang diberikan guru, untuk mengetahui aktifitas siswa dalam pembelajaran, aktifitas siswa dalam kelompok, serta tingkat 30
  • 31. keterampilan dan daya imajinasi siswa dalam menulis, dan untuk mengetahui kemahiran siswa dalam mengolah kata-kata sehingga menjadi sebuah tulisan yang runtut, dengan teknik penyajian yang sesuai. 4) Refleksi Peneliti membuat analisis data untuk mengetahui tingkat keberhasilan tindakan pada siklus III sebagai acuan untuk pelaksanaan pada siklus berikutnya jika memang diperlukan. 3. Tempat Penelitian Penelitian dilakukkan di kelas II SDN 02 Pedawang kecamatan Karanganyar, kabupaten Pekalongan. 4. Subjek Penelitian Subjek penelitian tindakan ini adalah siswa kelas II SDN 02 Pedawang kabupaten Pekalongan, berjumlah 22 siswa untuk semester II tahun pelajaran 2007/2008. 5. Data dan Sumber data Jenis data bersifat kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif berupa peningkatan hasil belajar siswa setelah dilakukan penelitian tindakan dengan lembar penilaian hasil karya siswa. Data kuantitatif menerangkan 31
  • 32. minat siswa dalam belajar, suasana kelas, dan aktifitas siswa yang dapat diperoleh dari lembar observasi mengenai aktifitas siswa baik secara individu maupun dalam kelompok. . Sumber data dapat diperoleh dari guru, siswa, dan dokumen (foto). 6. Teknik Pengumpulan data Data diperoleh dari lembar observasi yang berupa check list dan skala penilaian. 7. Teknik Analisis data Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif dengan sistem peringkat untuk mengetahui peningkatan yang ada setelah dilakukan penelitian. 8. Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan tercapai jika : a. Nilai yang diperoleh siswa dalam menulis deskripsi menunjukkan hasil baik pada lembar penilaian. Dengan demikian, setiap siswa dapat mencapai nilai 70 sebagai kriteria ketuntasan minimal (KKM) mata pelajaran Bahasa Indonesia aspek menulis untuk kelas II semester II SDN 02 Pedawang tahun ajaran 2007/2008. b. Nilai aktivitas siswa selama pembelajaran menunjukkan hasil baik dengan tampaknya indikator-indikator dalam lembar pengamatan. 32
  • 33. c. Nilai keterampilan guru selama pembeajaran menunjukkan hasil baik dengan tampaknya indikator-indikator dalam lembar pengamatan keterampilan guru mengajar. I. JADWAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS No. Pelaksanaan 1. Pebruari 1 2 3 4 penelitian Siklus I a. Perencanaan Maret 1 2 3  c. Observasi  d. Refleksi  Siklus II a. Perencanaan  b. Tindakan  c. Observasi  d. Refleksi 3.  Siklus III a. Perencanaan  b. Tindakan  c. Observasi  d. Refleksi 4. 4   b. Tindakan 2. 4 April 1 2 3  Pelaporan hasil   penelitian J. TIM PENELITIAN 33
  • 34. 1. Nama : Rima Melyana NIM : 1402406012 Jabatan : Guru kelas Lokasi penelitian 2. Nama NIP : SDN 02 Pedawang, Pekalongan : Lilis Srianah : Jabatan 3. Nama NIP : Guru kelas : Samidi : Jabatan : Guru kelas DAFTAR PUSTAKA 34
  • 35. Alfianto, Achmad, 2006. Pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah, Metamorfosis Ulat menjadi Kepompong. Artikel Pendidikan Network, (Online), (http://re-researchengines.com, diakses 24 Oktober 2007). Ani, Diah, 2007. Pembelajaran Pakem. Sebuah Perjalanan Menuju Perubahan. (Online), (http://mbeproject.net, diakses 15 Januari 2008). Aqib, Zainal, 2006. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru. Bandung: Yrama Widya. Artati. Y. Budi, 2004. Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Klaten : Intan Pariwara. Arya Yanti, Puji, 2007. Menumbuhkan Budaya Menulis pada Anak. (Online), (http://www.sabda.org, diakses 24 Februari 2008). BSNP, 2006. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SD/MI. Jakarta : Badan Standar Nasional Pendidikan. Darsono, Max, 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press. Depdikbud, 1994. Kurikulum SD GBPP Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud. Depdiknas, 2007. Pembelajaran Aktif Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. (Online), (http://farhanzen.wordpress.com, diakses 15 Januari 2008). Dikdasmen Diknas, 2002. Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning (CTL)). Jakarta: Depdiknas. Hamidi, Zolazlan, 2001. P&P Kontekstual Sains dan Tematik, (Online), (http://www.tutor.com.my, diakses 22 Nopember 2007). Kusumah, Wijaya, 2007. Media Pembelajaran, (http://wijayalabs.blogspot.com, diakses 10 Maret 2008). (Online), Mastur, Zaenuri, 2004. Model Pembelajaran Lingkungan, (http://www.suaramerdeka.com, diakses 6 Nopember 2007). (Online), Pantow, Johana, dkk, 2002. Analisa kemampuan menulis Bahasa Inggris Mahasiswa FKIP-UT. (Online), (http://digilib.itb.ac.id, diakses 26 januari 2008). PTK, 2008. Salah Satu Contoh PTK dalam Bidang Bahasa, (Online), (http://aflahchintya23.wordpress.com, diakses 10 Maret 2008) 35
  • 36. Purwaningtyas, Sri, 2007. Pengaruh Pendekatan Kontekstual (CTL) Terhadap Keterampilan Menulis Deskripsi, (Online), (http://pasca.uns.ac.id, diakses 10 Maret 2008). Purwanto, M. Ngalim, 1997. Metodologi Pengajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Jakarta: Rosda Jayaputra. Pustaka, Pepak, 2002. Aktivitas Menulis, (Online), (http://pepak.sabda.org, diakses 10 Maret 2008). Sriwilujeng, Dyah, dkk, 2007. Pembelajaran Terpadu dengan Pendekatan Tematik. Malang: Erlangga. Sukmana, 2004. Dinamika Proses Belajar. (Online), (http://www.pikiranrakyat.com, diakses 15 Januari 2008). Syahrudin, D, 2007. Penggunaan Media Gambar untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Prosa, (Online), (http://ind.sps.upi.edu, diakses 10 Maret 2008). Umar, A. Rozaq, dkk. 2004. Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas 2 SD dan MI. Klaten : Sahabat. Wijayanti, Ari, 2007. Pengajaran Bahasa Indonesia yang Efektif. Portal Dunia Guru, (Online), (http://lubisgrafura.wordpress.com, diakses 24 Oktober 2007). Wikipedia Indonesia, 2006. Menulis. (Online), (http://id.wikipedia.org, diakses 15 Januari 2008). 36