4. Saham adalah surat berharga yang menunjukkan bagian kepemilikan atas suatu perusahaan.
Jika kita membeli saham suatu perusahaan berarti lita membeli sebagian kepemilikan atas perusahaan
tersebut.
Dan kita berhak atas keuntungan perusahaan dalam bentuk dividen, jika perusahaan membukukan
keuntungan.
Pengertian Saham
7. Berdasarkan Kepemilikannya, ada dua jenis saham:
Saham Biasa (Common Stock)
Saham Preferen (Preferred Stock)
Berdasarkan cara peralihannya ada dua jenis, yaitu:
Saham Atas Unjuk (Bearer Stocks)
Saham Atas Nama (Registered Stocks)
Jenis-Jenis Saham
8. Saham biasa (common stock) adalah surat berharga dalam bentuk piagam atau
sertifikat yang memberikan pemegangnya bukti atas hak-hak dan kewajiban
menyangkut andil kepemilikan dalam suatu perusahaan.
Saham biasa mempunyai sifat kebalikan dari Saham Preferen (Prefered Stock) dalam hal
pengambilan suara, pembagian deviden dan hak-hak yang lain.
Pemegang saham biasa dapat mempengaruhi kebijakan korporasi melalui proses
pengambilan suara (voting) dalam pembuatan tujuan dan kebijakan, stock split dan
memilih dewan direksi perusahaan.
Pemegang saham biasa mempunyai keuntungan dalam bentuk Deviden dan Capital
Gain
8
Saham Biasa (Common Stock / Saham
Umum)
9. Sebagian besar saham yang beredar di bursa adalah saham umum.
Pemilik saham ini akan menerima dividen jika perusahaan memperoleh laba dan pada Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS) setuju mengenai adanya pembagian dividen tersebut.
Jika suatu saat perusahaan dilikuidasi atau bangkrut, para pemegang saham biasa ini akan menerima hak
atas sisa aset perusahaan paling akhir setelah semua kewajiban atau hutang pada pihak lain sudah
dilunasi.
Saham Biasa / Saham Umum
10. Saham preferen (Preferred stock) adalah bagian saham yang memiliki
tambahan hak melebihi saham biasa
Jenis saham ini memberikan dividen kepada pemegang sahamnya secara pasti.
Jika suatu saat perusahaan dilikuidasi atau bangkrut, para pemegang saham preferen ini ini akan
menerima hak atas sisa aset perusahaan sebelum pemegang saham biasa. Umumnya besarnya dividen
yang dibagikan kepada pemegang saham peferen ini sudah ditetapkan.
Saham Preferen (Preferred Stock)
11. 11
Saham Preferen (Preferred Stock)
Ada beberapa jenis saham preferen, antara lain:
1. Saham preferen partisipasi
saham preferen yang membagikan dividen kepada pemegangnnya; pemilik saham
ini setelah menerima deviden tetap mempunyai hak untuk membagi keuntungan
yang dinyatakan sebagai dividen kepada pemegang saham biasa (participating
preference shares).
2. Saham preferen nonkumulatif
saham preferen yang tidak mempunyai hak untuk mendapatkan dividen yang
belum dibayarkan pada tahun-tahun yang lalu secara kumulatif (noncummulative
preferred stock).
12. Pada saham ini tidak tertulis nama pemiliknya, supaya lebih mudah dipindahtangankan dari satu
investor ke investor lain.
Siapa yang memegang saham tersebut secara hukum, maka dialah yang diakui sebagai pemiliknya
dan berhak untuk ikut hadir dalam RUPS.
Saham Atas Unjuk (Bearer Stocks)
13. Saham jenis ini ditulis dengan jelas siapa nama pemiliknya, cara peralihannya harus dilalui melalui
prosedur yang telah ditentukan.
Saham Atas Nama (Registered Stocks)
15. 15
Deviden
Dividen adalah pembagian laba kepada para pemegang saham berdasarkan
banyaknya lembar saham yang dimiliki masing-masing pemegang saham
Pembagian ini akan mengurangi laba ditahan dan kas yang tersedia di perusahaan
yang menerbitkan saham.
Tapi distribusi keuntungan kepada para pemilik memang adalah tujuan utama suatu
bisnis
16. Dividen tunai
metode paling umum untuk pembagian keuntungan. Dibayarkan dalam bentuk tunai
dan dikenai pajak pada tahun pengeluarannya.
Dividen saham
cukup umum dilakukan dan dibayarkan dalam bentuk saham tambahan, biasanya
dihitung berdasarkan proporsi terhadap jumlah saham yang dimiliki. Contohnya, setiap
100 saham yang dimiliki, dibagikan 5 saham tambahan. Metode ini mirip dengan stock
split karena dilakukan dengan cara menambah jumlah saham sambil mengurangi nilai
tiap saham sehingga tidak mengubah kapitalisasi pasar.
Dividen properti
dibayarkan dalam bentuk aset. Pembagian dividen dengan cara ini jarang dilakukan.
Dividen interim
dibagikan sebelum tahun buku Perseroan berakhir.
Macam-Macam Dividen
18. 18
Tujuan Penilaian Saham
Saham merupakan aset finansial yang dapat dijadikan investasi
Penerbitan Saham juga merupakan sumber dana
Penilaian saham dilakukan utk menentukan apakah saham yg akan dibeli atau dijual akan
memberikan tingkat return yang sesuai dengan return yang diharapkan.
Nilai saham dibedakan menjadi:
1. nilai buku
2. nilai pasar
3. nilai instrinsik
19. NILAI BUKU, INTRINSIK, PASAR
Dalam penilaian saham dikenal adanya tiga jenis nilai, yaitu:
Nilai Buku adalah nilai saham berdasarkan nilai dalam pembukuan
perusahaan (emiten).
Nilai Intrinsik (nilai teoritis) adalah nilai saham yang sebenarnya
(seharusnya terjadi).
Nilai Pasar adalah nilai saham di pasar, ditunjukkan oleh harga pasar yang
berlaku untuk saham.
20. 20
Nilai Buku (Book Value)
Nilai buku per lembar saham adalah nilai aktiva bersih (net assets) yang
dimiliki pemilik dengan memiliki satu lembar saham
Dilihat dari laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan.
beredaryangbiasasahamJumlah
EkuitasTotal
bukuNilai
21. 21
Nilai Pasar (Market Value)
Harga saham di bursa saham pada saat tertentu.
Ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan di pasar bursa
22. 22
Nilai Instrinsik
(Intrinsic Value/Fundamental Value)
Nilai sebenarnya / seharusnya dari suatu saham
Calon investor menghitung nilai instrinsik saham untuk memutuskan strategi investasinya
Jika nilai pasar > nilai intrinsik, berati saham tersebut overvalued, dan investor
sebaiknya menjual saham tersebut.
Jika nilai pasar < nilai intrinsik, berati saham tersebut undervalued, dan investor
sebaiknya membeli saham tersebut.
Jika nilai pasar = nilai intrinsik, berarti saham tersebut fair-priced, dan investor bisa
menahan saham tersebut.
23. PENENTUAN NILAI INTRINSIK SAHAM
Tidak seperti nilai pasar (yang bisa dilihat dari harga
saham di pasar), nilai intrinsik suatu saham hanya
bisa diperkirakan dengan pendekatan tertentu.
Ada dua pendekatan yang digunakan, yaitu:
Pendekatan Analisis Teknikal
Pendekatan Analisis Fundamental
24. 24
Menentukan Nilai Intrinsik
Analisis Fundamental
menghitung nilai instrinsik menggunakan data keuangan perusahaan
Analisis Teknikal
menghitung nilai instrinsik dari data perdagangan saham (harga dan volumen
penjualan) yang telah lalu.
25. Pendekatan berbasis analisis fundamental yang bisa dilakukan
adalah dengan:
1. Pendekatan nilai sekarang (present value)
2. Pendekatan Price Earning Rasio (PER)
3. Pendekatan lainnya.
Analisis Fundamental
26. PENDEKATAN NILAI SEKARANG
Dalam pendekatan ini, perhitungan nilai saham dilakukan
dengan menghitung nilai sekarang (present value) semua
aliran kas saham yang diharapkan di masa datang dengan
tingkat diskonto sebesar tingkat return yang disyaratkan
investor.
Aliran kas yang bisa dipakai dalam penilaian saham dengan
pendekatan nilai sekarang adalah earning perusahaan, atau
berupa earning yang dibagikan dalam bentuk dividen.
27. Dividend Discounted Model (DDM) atau Model Diskonto Dividen
(MDD) merupakan model perhitungan harga saham yang
dilakukan dengan cara menilai tunai semua cash flow yang
akan diterima di masa mendatang.
Cash flow di sini adalah dividen tunai yang akan diterima
setiap tahun dan harga saham terakhir pada saat akan dijual
(terminal value).
Pendekatan Nilai Sekarang
28. MODEL DISKONTO DIVIDEN (MDD)
MDD merupakan model untuk mengestimasi harga saham
dengan mendiskontokan semua aliran dividen yang akan
diterima di masa datang.
Secara matematis, model ini bisa ditulis sebagai berikut:
r)(1
D
........
r)(1
D
r)(1
D
r)(1
D
Pˆ
3
3
2
21
0
1t
t
t
0
r)1(
D
Pˆ
29. MODEL DISKONTO DIVIDEN (MDD)
Ada tiga skenario pertumbuhan dividen (JIKA SAHAM DI
PEGANG SELAMANYA) yang biasanya dipakai sebagai model
penilaian saham berbasis MDD:
1. Model pertumbuhan nol (zero growth model)
2. Model pertumbuhan konstan (constant growth model)
3. Model pertumbuhan tidak konstan / ganda (supernormal
growth model)
30. MODEL PERTUMBUHAN NOL
Model ini berasumsi bahwa dividen yang dibayarkan
perusahaan tidak akan mengalami pertumbuhan (tetap dari
waktu ke waktu).
Rumus untuk menilai saham dengan model ini adalah
sebagai berikut:
dimana: = harga saham
= Dividen
= tingkat pengembalian = returnr
D
Pˆ 0
0
0Pˆ
D0
r
31. Ilustrasi MODEL PERTUMBUHAN NOL
Misalkan saham PT. Rahayu menawarkan dividen tetap
sebesar Rp 900,-. Tingkat return yang disyaratkan investor
adalah 20%.
Berdasarkan data tersebut, maka nilai intrinsik saham PT.
Rahayu tersebut adalah:
4.500Rp
0,20
900
Pˆ
0
32. MODEL PERTUMBUHAN KONSTAN
Model petumbuhan konstan (model Gordon), dipakai untuk
menentukan nilai saham yang pembayaran dividennya mengalami
pertumbuhan secara konstan selama waktu tak terbatas.
Persamaan model pertumbuhan konstan ini bisa dituliskan sebagai
berikut:
g = growth rate = tingkat pertumbuhan
r)(1
g)(1D
.......
r)(1
g)(1D
r)(1
g)(1D
r)(1
g)(1D
Pˆ 0
3
3
0
2
2
00
0
g-r
D
g-r
)1(D
Pˆ 10
0
g
33. Ilustrasi MODEL PERTUMBUHAN KONSTAN
Misalkan PT. Rebecca membayarkan dividen Rp. 1.000,- per tahun.
Pertumbuhan dividen direncanakan sebesar 5% per tahun. Tingkat
return yang disyaratkan investor sebesar 15%. Dan harga pasar
saham PT. Rebecca saat ini adalah Rp. 10.000.
Berdasarkan data tersebut, maka nilai intrinsik:
Ternyata nilai pasar (Rp 10.000) < nilai intrinsik (Rp 10.500)
10.500Rp.
0,10
1050
0,05-0,15
)05,0(11000
Pˆ
0
34. Misalkan: Seorang Investor berencana melakukan investasi saham
selama 1 tahun, maka rumus Present Value – nya adalah:
PV0 =
𝐷 1 + 𝑃 1
1 + 𝑟
• Apabila rencana investasi saham adalah selama 2 tahun, maka
rumus Present Value – nya adalah:
V0 =
𝐷 1
1 + 𝑟
+
𝐷2
(1 + 𝑟)2
+
𝑃2
(1 + 𝑟)2
35. Contoh:
Dividen tunai setiap tahun adalah Rp 500 dan harga saham sekarang
adalah Rp 10.000. Pada tahun kedua diperkirakan harga saham di pasar
akan menjadi Rp 12.000, sementara return yang diharapkan adalah 8%.
Berapa nilai saham sekarang? Apakah investor jadi membeli?
V0 =
𝐷
1
1+𝑟
+
𝐷
2
(1+𝑟)2 +
𝑃
2
(1+𝑟)2
V0 =
500
1,08
+
500
(1,08)2 +
12.000
(1,08)2
V0 = 463 + 429 + 10.288
V0 = 11.180
Karena nilai saham lebih tinggi (Rp 11.180) daripada harga saham (Rp 10.000),
maka saham tersebut layak beli.
36. MODEL PERTUMBUHAN TIDAK KONSTAN / GANDA
Model ini sesuai untuk menilai saham perusahaan yang
mempunyai karakteristik pertumbuhan yang ‘fantastis’ di tahun-
tahun awal, sehingga bisa membayarkan dividen dengan tingkat
pertumbuhan yang ‘tinggi’.
Setelah pertumbuhan dividen fantastis tersebut, perusahaan
hanya membayarkan dividen pada tingkat yang ‘lebih rendah’, tapi
konstan hingga waktu tak terbatas.
37. MODEL PERTUMBUHAN TIDAK KONSTAN / GANDA
Tahap-tahap Perhitungan:
1. Membagi aliran dividen menjadi dua bagian
a. bagian awal yang meliputi aliran dividen yang ‘fantastis’, dan
b. aliran dividen dengan pertumbuhan yang konstan.
2. Menghitung nilai sekarang dari aliran dividen yang fantastis (bagian
awal).
3. Menghitung nilai sekarang dari semua aliran dividen selama periode
pertumbuhan konstan (bagian b).
4. Menjumlahkan hasil perhitungan nilai sekarang dari kedua bagian
perhitungan aliran dividen tersebut
38. Ilustrasi MODEL PERTUMBUHAN TIDAK KONSTAN / GANDA
Misalkan PT. Kreator adalah perusahaan yang bergerak di bidang teknologi
informasi. Dengan temuan produk inovatifnya, pada 3 tahun pertama, PT.
Kreator mengalami pertumbuhan earning yang sangat fantastis, sehingga
bisa membayarkan dividen dengan tingkat pertumbuhan 20% selama 3
tahun.
Setelah tahun ke-3 dan seterusnya perusahaan memutuskan untuk
membayar dividen dengan tingkat pertumbuhan 10% per tahun selamanya.
Dividen tahun awal (D0) sebesar Rp1.000, dan tingkat return yang
disyaratkan investor diketahui 15%.
39. MODEL PERTUMBUHAN TIDAK KONSTAN/GANDA:
CONTOH
0 g=20% 1 g=20% 2 g=20% 3 g=10% 4 g=10% n
A B
D0= Rp. 1.000 D1= Rp. 1.200 D2= Rp. 1.440 D3= Rp. 1.728 D4= Rp. 1.900,8
Rp. 1.043,48 k
1.088,85 k
1.136,19 k = Rp. 38.016
24.996,14 k
Rp. 28.264,66
0,10-0,15
1.900,8
g-k
D
Pˆ
c
4
3
40. PENDEKATAN PER
Pendekatan ini merupakan pendekatan yang lebih populer
dipakai di kalangan analis saham dan para praktisi.
Dalam pendekatan PER (pendekatan multiplier), investor akan
menghitung berapa kali (multiplier) nilai earning yang
tercermin dalam harga suatu saham.
PER juga mencerminkan berapa rupiahkah yang harus
dibayarkan investor saham untuk memperoleh satu rupiah
earning perusahaan.
41. PENDEKATAN PER
Rumus yang dipakai dalam pendekatan ini:
atau;
sahamlembarper
sahamHarga
PER
Earning
g-r
E/D
/EPˆ 11
10
42. PENDEKATAN PER: CONTOH
Misalnya harga saham GGRM saat ini adalah Rp. 10.000 per
lembar, dan tahun ini perusahaan memperoleh earning
sebesar 900 juta rupiah. Jumlah saham beredar saat ini
adalah 900 ribu lembar saham.
Dari data tersebut, maka PER perusahaan bisa dihitung
dengan dua tahap perhitungan seperti berikut:
43. Ilustrasi PENDEKATAN PER
1. Menghitung earning per lembar saham
= Rp. 1.000 per lembar
2. Menghitung PER
beredarsahamjumlah
perusahaan
lembarper
earning
Earning
lembar
Rp.
000900
000000900
.
..
kali.10
1.000Rp.
10.000Rp.
PER
44. PENDEKATAN LAINNYA
Ada 3 pendekatan lain untuk menilai saham, yaitu:
1. Harga pasar saham/nilai buku saham
2. Harga pasar saham/aliran kas
3. Economic Value Added (EVA)
46. Modal (Capital) adalah dana yang digunakan untuk
membiayai pengadaan aset dan operasional suatu
perusahaan.
Modal dapat dilihat di Neraca di sisi sebelah kanan (staffel)
Hutang, Saham Biasa, Saham Preferen dan Laba Ditahan.
Pengertian Modal (Capital)
47. Biaya modal (COC) merupakan biaya yang harus dikeluarkan atau
dibayar oleh perusahaan untuk mendapatkan modal yang digunakan
untuk investasi perusahaan
Biaya modal (Cost of Capital) adalah biaya riil yang harus dikeluarkan
oleh perusahaan utk memperoleh dana baik yg berasal dari hutang,
saham preferen, saham biasa, dan laba ditahan untuk mendanai suatu
investasi atau operasi perusahaan
Pengertian Biaya Modal (Cost of Capital)
48. Pengertian Biaya Modal (Cost of Capital)
Biaya Modal adalah biaya riil yang harus ditanggung perusahaan karena
digunakannya modal yang digunakan untuk berinvestasi.
Karena sifatnya sebagai biaya, maka biaya modal juga diartikan sebagai batas
minimum tingkat hasil yang harus dicapai perusahaan (minimum required rate
of return) agar perusahaan tidak dinyatakan merugi.
49. Perhitungan Biaya Modal sangat penting karena:
1. Maksimisasi nilai perusahaan mengharuskan biaya-biaya (termasuk biaya modal)
diminimumkan
2. Keputusan penganggaran modal (capital budgeting) memerlukan estimasi biaya
modal
3. Keputusan-keputusan penting lain seperti leasing dan modal kerja juga
memerlukan estimasi biaya modal
Pentingnya perhitungan biaya modal
Penentuan besarnya biaya modal ini dimaksudkan untuk mengetahui berapa
besarnya biaya riil yang harus dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh dana yang
diperlukan
51. Konsep biaya modal penting dalam pembelanjaan perusahaan, karena
dapat dipakai untuk menentukan besarnya biaya yang secara riil harus
ditanggung oleh perusahan untuk memperoleh modal dari berbagai
sumber
Konsep biaya modal
52. Konsep biaya modal erat hubungannya dengan tingkat keuntungan yang
disyaratkan (required rate of return).
Biaya modal biasanya digunakan sebagai ukuran untuk menentukan
diterima atau ditolaknya suatu usulan investasi (sebagai discount rate),
yaitu dengan membandingkan rate of return dari usulan investasi tersebut
dengan biaya modalnya.
Biaya modal dapat diukur dengan “rate of return” minimum dari investasi
baru yang dikeluarkan perusahaan, dengan asumsi bahwa tingkat risiko dari
investasi baru sama dengan risiko dari aktiva yang dimiliki saat ini.
Konsep biaya modal
53. BIAYA MODAL INDIVIDUAL
adalah biaya modal yang dapat
dihitung berdasarkan biaya untuk
masing-masing sumber dana.
Biaya Modal Individual
a. Biaya Modal Hutang
b. Biaya Modal Saham Preferen
c. Ekuitas Biasa
BIAYA MODAL SECARA KESELURUHAN
adalah biaya modal yg memperhitungkan seluruh
biaya atas modal yang digunakan oleh perusahaan
Konsep biaya modal perusahaan secara
keseluruhan (overall cost of capital) bermanfaat
dalam penilaian usulan investasi jangka panjang
untuk menetapkan biaya modal dari perusahaan
secara keseluruhan perlu dihitung biaya modal
rata-rata tertimbangnya (weighted average cost of
capital atau WACC).
Jenis jenis biaya modal
54. Biaya Hutang
a. Biaya Modal Hutang Jangka Pendek
1) Biaya Modal dari Hutang Perniagaan/Hutang Dagang.
2) Biaya Modal dari Hutang Wesel.
3) Biaya Modal dari Kredit Bank Jangka Pendek
b. Biaya Modal Hutang Jangka Panjang
Biasanya dana dari hutang jangka pendek tidak dimasukan dalam
perhitungan biaya modal rata-rata, karena hutang dagang diperlakukan
sebagai arus kas modal kerja bersih dalam proses penganggaran modal,
sedangkan hutang wesel dan kredit jangka pendek umumnya merupakan
pembelanjaan sementara.
56. Biaya Hutang yang dihitung adalah biaya hutang setelah pajak
Biaya itulah yang digunakan untuk menghitung biaya modal rata-rata tertimbang
Biaya Hutang setelah Pajak = Tingkat bunga – Penghematan Pajak
= 𝑟𝑑 - 𝑟𝑑T
= 𝑟𝑑 1 − 𝑇
Dimana:
𝑟𝑑 = tingkat bunga hutang sebelum pajak
T = tarif pajak pemerintah
BIAYA HUTANG
57. Misalkan: PT. ABC meminjam uang ke bank pada tingkat bunga 10% dan
tarif pajak pemerintah sebesar 40%, maka biaya hutang setelah pajak
adalah:
Biaya Hutang setelah Pajak = 𝒓 𝒅 𝟏 − 𝑻
= 0,1 (1-0,4)
= 0,06
= 6%
58. Hutang Jangka Pendek (Hutang Lancar) hutang yang jangka waktu pengembaliannya kurang dari satu tahun.
Terdiri dari: hutang perniagaan (trade account payable), hutang wesel dan kredit jangka pendek dari bank.
dimana :
𝑟𝑡 = Biaya hutang jk pendek setelah pajak
𝑟𝑑 = Biaya hutang jk pendek sebelum pajak yaitu sebesar tingkat bunga hutang.
T = Tingkat Pajak
Biaya modal hutang jangka pendek
𝑟𝑡 = 𝑟𝑑 1 − 𝑇
59. Apotek Sehat Selalu membeli bahan baku obat secara kredit. Bunga dari kredit
tersebut sebesar 10%, tingkat pajak penghasilan (tax rate) 40%. Hitunglah
besarnya biaya hutang setelah pajak !
INGAT !
Tingkat bunga hutang sebesar 10% merupakan biaya pengurang pajak (tax deductible expense).
Adanya beban bunga menyebabkan keuntungan yang terkena pajak menjadi lebih kecil, sehingga pajak
yang harus dibayar perusahaan menjadi lebih kecil pula.
Ilustrasi 1
60. Biaya hutang jangka panjang
Pada dasarnya biaya penggunaan hutang jangka panjang (cost of debt) yang
berasal dari obligasi (cost of bond) dapat dihitung dengan rumus:
𝑟𝑑 =
𝐼+
(𝑁 −𝑁𝑏)
𝑛
(𝑁+𝑁𝑏)
2
Dimana :
𝑟𝑑 = Tingkat bunga hutang jangka jk. Panjang sebelum pajak
I = Bunga hutang jk. panjang (obligasi) per tahun dalam rupiah.
N = Harga nominal obligasi atau nilai obligasi pada akhir umurnya
Nb = Nilai bersih penjualan obligasi = Nilai pasar obligasi
n = Umur obligasi
61. PT. Thong Gha Gale mengeluarkan obligasi untuk
menambah modalnya dengan nilai nominal Rp
450.000.000 yang akan jatuh tempo setelah 10 tahun.
Hasil penjualan neto obligasi yang diterima
perusahaan sebesar Rp 442.500.000. Bunga kupon
obligasi per tahunnya sebesar 4% dan tingkat pajak
sebesar 30%.
Berapakah besarnya biaya modal obligasi tersebut
sebelum pajak dan setelah pajak!
Ilustrasi 2
62. 𝑟𝑑 =
𝐼+
(𝑁 −𝑁𝑏)
𝑛
(𝑁+𝑁𝑏)
2
=
18.000.000+
(450.000.000 −442.500.000)
10
(450.000.000+442.500.000)
2
=
18.750.000
446.250.000
= 0,042 = 4,2%
𝑟𝑡 = 𝑟𝑑 1 − 𝑇
= 0,042 (1 – 0,3)
= 0,0294
= 2,94%
Jadi besarnya biaya modal obligasi sebelum pajak adalah 4,2%
Dan besarnya biaya modal setelah pajak adalah 2,94%
Solusi 2
63. cost of preferred stock (rp)
Adalah biaya riil yang harus dibayar jika perusahaan memperoleh dana tambahan modal
dengan cara menerbitkan/menjual saham preferen
rp diperhitungkan sebesar tingkat keuntungan yang disyaratkan (required rate of return)
oleh investor pemegang saham preferen.
Artinya tingkat keuntungan yang diharapkan oleh investor merupakan biaya yang harus
ditanggung emiten.
Biaya modal saham preferen mempunyai sifat campuran antara hutang dan saham
biasa.
Biaya modal saham preferen
64. -Mempunyai sifat hutang, karena saham preferen mengandung kewajiban tetap utk
memberikan pembayaran dividen secara periodik.
- Memiliki sifat seperti saham biasa karena saham preferen merupakan bukti
kepemilikan perusahaan yang mengeluarkan saham preferen tersebut.
Demikian pula ketika perusahaan terpaksa dilikuidasi, maka perusahaan pemegang
saham preferen mempunyai hak sebelum pemegang saham biasa.
Pembayaran dividen saham preferen dilakukan setelah pendapatan dikurangi pajak,
sehingga biaya modal saham preferen tidak perlu lagi disesuaikan atau dikurangi
dengan pajak.
Biaya modal saham preferen
65. Biaya modal saham preferen
𝑟𝑝 =
𝐷 𝑝
𝑃 𝑝
dimana:
rp = Biaya saham preferen
Dp = Dividen saham preferen
Pp = Harga saham preferen saat ini = harga saham preferen neto
66. PT. Ghamau Ghalau menjual saham preferen dengan nominal
Rp 20.000,-. Harga jual saham preferen setiap lembarnya
sebesar Rp 24.500,-. Besarnya dividen tahunan adalah Rp
2.000,- per lembarnya. Biaya yang terjadi untuk penerbitan
saham (floatation cost) setiap lembarnya adalah sebesar Rp
250,-.
Hitunglah besarnya biaya saham preferen tersebut!
Ilustrasi 3
68. Biaya Modal Saham Biasa dan Laba Ditahan atau Biaya Modal Sendiri (equitas atau
re)
Merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan yang memperoleh dana dengan
dengan melakukan penjualan saham biasa (common stock) atau menggunakan laba
ditahan untuk investasi.
Perusahaan dapat membagikan laba setelah pajak yang diperoleh sebagai dividen
atau menahannya dalam bentuk laba ditahan.
Laba ditahan yang digunakan untuk investasi kembali tersebut perlu diperhitungkan
biaya modalnya.
Biaya modal saham biasa dan laba
ditahan
69. Untuk menghitung biaya ekuitas (re) digunakan dua model pendekatan
yaitu :
1. Pendekatan Model Diskonto Dividen (Dividend Discount Model = DDM)
2. Pendekatan CAPM (Capital Asset Pricing Model)
biaya modal dari saham biasa baru
(EKUITAS)
70. Biaya modal yang berasal dari laba ditahan
(cost of retained earning)
Biaya laba ditahan adalah sebesar tingkat pendapatan (rate of return) investasi saham
yang diharapkan investor.
Salah satu cara menghitung biaya modal yang berasal dari laba yang ditahan adalah
dengan pendekatan discounted cash flow atau dividend discount model, yaitu:
𝑟𝑒 =
𝐷1
𝑃0
+ 𝑔
Dimana:
re = biaya laba ditahan
D1 = Dividen per lembar saham biasa
Po = Harga saham biasa per lembarnya
g = tingkat pertumbuhan dividen
71. Perusahaan menghasilkan laba Rp 500,- per lembar sahamnya, dan dividen yang dibagikan
sebesar Rp 100,- per lembar sahamnya. Harga jual saham tersebut Rp 5.000,- per lembarnya.
Tingkat pertumbuhan (rate of growth) sebesar 5% setahunnya, dan tingkat pertumbuhan ini
diharapkan akan terus berlangsung. Berapakah biaya modal yang berasal dari laba ditahan?
Jawab :
𝑟𝑒 =
𝐷1
𝑃0
+ 𝑔 =
100
5000
+ 0,05 = 0,07 = 7%
Ilustrasi 4
72. Biaya saham biasa (common stock) baru lebih tinggi dari biaya laba ditahan karena penjualan
saham baru memerlukan biaya emisi saham atau floatation cost.
Dengan pendekatan Dividend Discount Model (DDM)
𝑟𝑒 =
𝐷1
𝑃0 (1−𝐹)
+ 𝑔
dimana
𝐷1 : Dividen saham pada tahun ke-1
Po : Harga jual saham
F : Floatation Cost
g : growth of dividend
biaya modal dari saham biasa baru
73. Ilustrasi 5
Perusahaan elektronik besar TERANG BENDERANG ingin
melakukan emisi common stock baru, dan ternyata saham
tersebut terjual seharga Rp 1.500,- per lembar sahamnya.
Floatation cost yang terjadi sebesar 10% dari harga jual
tersebut. Dividen mendatang diperkirakan sebesar Rp 200,-.
Perusahaan mengharapkan dividen tersebut dapat tumbuh
secara konstan 3%.
Berapakah biaya modal saham biasa baru tersebut!
75. Pendekatan CAPM (Capital Asset Pricing Model)
Model CAPM merupakan model penetapan biaya modal dengan menganalisis tingkat
return saham i atau Ri yang diharapkan dengan return pasar (market return atau Rm)
yang terjadi
Besarnya tingkat rerturn saham yang diharapkan oleh investor ini merupakan biaya
modal yang harus dikeluarkan oleh emiten.
biaya modal dari saham biasa /equitas
76. Rumus model CAPM adalah:
𝑟𝑠 = 𝑟𝑅𝐹 + 𝑟 𝑀 − 𝑟𝑅𝐹 i
dimana:
𝑟𝑠 = Tingkat return saham yang diharapkan
𝑟𝑅𝐹 = Tingkat return bebas risiko
𝑟 𝑀 = Return portofolio pasar yang diharapkan
i = Koefisien beta saham i
Biaya equitas dengan CAPM (lanjutan)
Model CAPM ini dipengaruhi
oleh 3 faktor, yaitu:
1. Besarnya bunga bebas risiko
(risk free rate, 𝑟 𝑅𝐹 ),
2. Risiko sistematis yg
ditunjukkan oleh koefisien
beta ()
3. Premium risiko pasar yang
ditunjukkan oleh selisih
antara return pasar dengan
return saham ( 𝑟 𝑀 – 𝑟 𝑅𝐹 ).
77. Beta saham biasa Yamaha adalah 0,885. Tanggal 17 Agustus 2016,
tingkat bunga bebas risiko sebesar 6,1%, dan tingkat pengembalian yang
diharapkan pada portfolio pasar dari semua aktiva berisiko sekitar 15%.
Hitunglah biaya modal yang dikeluarkan Yamaha
HAILAFIKRI@GMAIL.COM
Ilustrasi 6
78. 𝑟𝑠 = 𝑟𝑅𝐹 + 𝑟 𝑀 − 𝑟𝑅𝐹 i
= 0,061 + (0,15 – 0,061). 0,885
= 0,139765 = 13,98%
Ingat bahwa tingkat imbal hasil yang diisyaratkan menurut estimasi kita merupakan
biaya saham biasa internal karena tidak ada biaya transaksi yang diperhitungkan
79. biaya modal Rata-rata tertimbang
(weighted average cost of capital - WACC)
BIAYA MODAL SECARA KESELURUHAN
81. Biaya modal keseluruhan merupakan biaya modal yang memperhitungkan
seluruh biaya atas modal yang digunakan oleh perusahaan.
Karena masing-masing biaya modal berbeda maka untuk menetapkan biaya
modal secara keseluruhan perlu menghitung "weighted average" dari
berbagai sumber .
Penerapan "weight" atau bobot dapat berdasarkan :
◦ Jumlah rupiah dari masing-masing komponen struktur modal.
◦ Proporsi modal dalam struktur modal dinyatakan dalam prosentase
biaya modal Rata-rata tertimbang
82. weighted average cost of capital = WACC adalah rata –rata tertimbang dari biaya-biaya
komponen utang, saham preferen, dan ekuitas biasa
WACC = (𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔)(𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔) + 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑝𝑟𝑒𝑓𝑒𝑟𝑒𝑛 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑝𝑟𝑒𝑓𝑒𝑟𝑒𝑛
+(𝑒𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑖𝑎𝑠𝑎)(𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑒𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑖𝑎𝑠𝑎)
𝑊𝐴𝐶𝐶 = 𝑊𝑑 𝑟𝑑 1 − 𝑇 + 𝑊𝑝 𝑟𝑝 + 𝑊𝑐 𝑟𝑠
◦ Wd = bobot/proporsi sasaran utang
◦ rd = tingkat bunga utang sebelum pajak
◦ 𝑟𝑑 1 − 𝑇 = biaya utang setelah pajak, dimana T = tarif pajak
◦ Wp = proporsi saham preferen
◦ rp = biaya komponen saham preferen
◦ Wc = ekuitas saham biasa
◦ rs = biaya komponen ekuitas biasa yang diperoleh dari laba ditahan, atau ekuitas internal
83. Sumber Modal
Jumlah
(dalam juta rupiah)
Biaya Penggunaan
Modal
Hutang Jangka Panjang 80
6%
(before tax)
Saham Preferen 20 7%
Modal Sendiri 150 10%
Jumlah 250
Ilustrasi 7
Tingkat pajak perseroan sebesar 25%
Hitunglah Biaya modal keseluruhan yang dipergunakan perusahaan tersebut
Diketahui data sumber modal yang digunakan Perusahaan ANONIM sbb:
84. 𝑊𝐴𝐶𝐶 = 𝑊𝑑 𝑟𝑑 1 − 𝑇 + 𝑊𝑝 𝑟𝑝 + 𝑊𝑐 𝑟𝑠
= [80jt. 0,06 (1 – 0,25)] + (20jt. 0,07) + (150jt. 0,1)
= 20 jt
Cara tidak langsung:
◦ Biaya modal hutang (setelah pajak) = 6% x (100% -25%) = 4,5%
Solusi 7
Komponen Modal Jumlah Modal
Biaya Masing2
Komponen
Jumlah Biaya Komponen
Hutang Jk. Panjang Rp 80.000.000 0,045 Rp 3.600.000
Saham Preferen Rp 20.000.000 0,07 Rp 1.400.000
Modal sendiri Rp 150.000.000 0,1 Rp 15.000.000
Jumlah Rp. 250.000.000 Rp 20.000.000
85. TUGAS
PT. BAHAMA membutuhkan modal untuk pendanaan investasinya sebesar Rp
2.000.000.000,- yang terdiri atas beberapa sumber dana. Berikut ini jumlah dari
masing-masing sumber pendanaan tersebut:
1. Hutang Obligasi: Jumlah pendanaan sebesar Rp 500.000.000,-, dengan nilai nominal Rp
500.000 per lembar. Bunga yang ditawarkan sebesar 20% per tahun dan jangka waktu
obligasi 5 tahun. Harga jual obligasi Rp 462.500,- per lembar dan tingkat pajak 30%.
2. Saham Preferen Besarnya pendanaan saham preferen adalah Rp 400.000.000,-Harga
jual saham preferen sebesar Rp 31.250,- setiap lembar dengan dividen sebesar Rp
4.500,- per lembar.
3. Saham Biasa: Jumlah pendanaan dari modal saham biasa sebesar Rp 1.100.000.000,-.
Harga jual saham Rp 22.500,- dengan dividen sebesar Rp 3.125,- setiap lembar dengan
pertumbuhan 5%.
Dari informasi di atas hitunglah:
1. Biaya modal secara individual
2. Biaya modal keseluruhan
88. Pengertian Struktur Modal
Struktur modal merupakan bauran atau perpaduan dari
utang jangka panjang, saham preferen dan saham biasa
(saham biasa dan laba ditahan) yang dikehendaki
perusahaan dalam struktur modalnya.
Struktur modal adalah keputusan dalam mengambil
keputusan pembiayaan perusahaan karena secara langsung
berakibat terhadap biaya modal, keputusan investasi dan
meningkatkan nilai perusahaan
89. Pengertian Struktur Modal
Struktur Modal adalah perimbangan atau perbandingan
antara modal asing dan modal sendiri.
Modal asing diartikan dalam hal ini adalah hutang baik
jangka panjang maupun dalam jangka pendek.
Sedangkan modal sendiri terbagi atas modal saham dan
laba ditahan.
90. Sasaran Struktur Modal
Yaitu suatu struktur yang akan memaksimalkan harga saham
perusahaan atau nilai perusahaan
Tingkat sasaran bisa dalam rentang nilai, misal Utang 40% – 50%
Atau bisa berupa angka tetap, misal Utang 45%
Jika rasio utang aktual di bawah tingkat sasaran, maka perusahaan
akan menghimpun modal dengan menerbitkan utang, dan
sebaliknya, jika ternyata rasio utang aktual di atas tingkat sasaran
maka perusahaan akan menggunakan ekuitas (modal sendiri)
91. Contoh Struktur Modal
Struktur Modal tersebut
mencerminkan bahwa perusahaan
menggunakan pembiayaan atau
pendanaan perusahaannya dari:
1. Equity (Ekuitas/Modal Sendiri)
sebesar 74,23%
2. Debt (Hutang) sebesar 25,76%
Hutang merupakan Modal
Asing/Modal Pinjaman
92. Contoh Struktur Modal
Struktur Modal tersebut
mencerminkan bahwa
perusahaan menggunakan
pembiayaan atau pendanaan
perusahaannya terdiri dari:
1. Equity Capital (Modal
Ekuitas Saham Biasa)
2. Prefered Stock (Saham
Preferen)
3. Hutang (Debt)
4. Sumber Lainnya (Other
sources)
93. Penentuan Struktur Modal
Penentuan struktur modal akan melibatkan
pertukaran antara risiko dan pengembalian (return):
◦ Menggunakan utang dalam jumlah yang lebih besar akan
meningkatkan risiko yang ditanggung pemegang saham
◦ Namun di sisi lain, Menggunakan lebih banyak utang pada
umumnya akan meningkatkan perkiraan pengembalian
(return) atas ekuitas
94. JENIS-JENIS MODAL
Dapat dilihat dari NERACA di sebelah PASSIVA (di sisi kanan)
94
Aktiva Hutang lancar
Hutang jangka panjang
Modal Pemegang saham
1. Saham preferen
2. Saham biasa
3. Laba ditahan
Modal
Pinjaman
Modal
Sendiri
Total
Modal
95. Resiko Bisnis dan Risiko Keuangan
Risiko Bisnis
Adalah risiko yang berkaitan dengan proyeksi pengembalian
atas ekuitas (ROE) suatu perusahaan di masa yang akan datang,
dengan asumsi bahwa perusahaan tidak menggunakan hutang
Risiko Keuangan
Adalah Riisiko yang ditanggung pemegang saham yang melebihi
risiko bisnis yang mendasar, sebagai akibat dari penggunaan
leverage keuangan
97. LEVERAGE
Adalah penggunaan assets dan sumber
dana (source of funds) oleh perusahaan
yang mengeluarkan biaya tetap dengan
maksud agar dapat meningkatkan
keuntungan potensial bagi pemegang
saham
Dana tersebut sebagai pengungkit supaya
perusahaan dapat meningkatkan
keuntungan
Tambahan dana dapat mendorong
peningkatan operasional perusahaan
sehingga diharapkan dapat meningkatkan
keuntungan
99. 3 (Tiga) Tipe Dasar LEVERAGE
LEVERAGE OPERASI
hubungan antara pendapatan
penjualan perusahaan dengan EBIT
LEVERAGE KEUANGAN
LEVERAGE TOTAL
hubungan antara EBIT perusahaan
dengan EPS
hubungan antara pendapatan
penjualan perusahaan dengan EPS
100. 1. Leverage Operasi
Leverage Operasi penggunaan potensial atas biaya-biaya operasi
tetap untuk memperbesar efek perubahan-perubahan dalam
penjualan atas EBIT perusahaan
Leverage operasi adalah pengaruh biaya
tetap operasional terhadap kemampuan perusahaan untuk
menutup biaya tersebut.
Leverage Operasi sampai sejauh mana biaya tetap digunakan
dalam operasi suatu perusahaan
101. Leverage Operasi
Tingkat leverage operasi atau Degree of Operating Leverage (DOL)
adalah persentase perubahan dalam laba operasi (EBIT) yang di
sebabkan perubahan satu persen dalam output (penjualan)
DOL =
prosentase perubahan EBIT
prosentase perubahan Sales Revenues
=
% Δ EBIT
% Δ SR
Dimana:
◦ EBIT = Earning Before Interest and Tax = Laba Bersih sebelum Bunga dan
Pajak
◦ SR = Sales Revenue = Pendapatan Penjualan
102. Analisis Leverage
Analisis leverage operasi dimaksudkan untuk
mengetahui:
1. Seberapa peka laba operasi berubah terhadap perubahan
hasil penjualan (Dengan kata lain seberapa besar
pengaruh perubahan volume penjualan (Q) terhadap laba
sebelum bunga dan pajak (EBIT)
2. Berapa penjualan minimal yang harus diperoleh agar
perusahaan tidak menderita kerugian kaitannya
dengan BEP (Break Even Point)
103. Leverage Operasi
DOL pada level kuantitas dirumuskan sbb:
◦DOL Q =
Q (P−VC)
Q P−VC −FC
DOL pada level penjualan dirumuskan sbb:
◦DOL sale =
S−VC
S−VC−FC
Keterangan:
◦ Q = Kuantitas yang terjual = Volume penjualan
◦ P = Harga per unit
◦ VC = Variabel Cost = Biaya Variabel per unit (untuk DOL kuantitas)
◦ VC = Variabel Cost = Biaya Variabel Total (untuk DOL penjualan)
◦ FC = Fixed Cost = Biaya tetap
◦ S = Sales = Penjualan
104. Diketahui Laporan Laba Rugi Perusahaan A, B, dan C (dalam $ 000)
Keterangan Perush. A Perush. B Perush. C
Penjualan 60.000 90.000 120.000
Biaya Variabel 12.000 54.000 30.000
Marjin
Kontribusi
48.000 36.000 90.000
Biaya Tetap 28.000 15.000 60.000
EBIT 20.000 15.000 40.000
Harga per Unit 100 100 100
Sales Volume
(unit)
600 900 1.200
Biaya Variabel
per unit
20 60 25
Q(P-VC) 600(100-20)
> DOL A = --------------- = -------------------------- = 2,4
Q(P-VC)-FC 600(100-20)-28.000
900( 100-60)
>DOL B = -------------------------------- = 1,714
900 ( 100-60) – 15.000
1.200 ( 100 – 25)
>DOL C = ------------------------------------- = 3.
1.200 (100 – 25) – 60.000
105. Perhitungan di atas merupakan perhitungan DOL dalam Kuantitas
Hasil perhitungan DOL dalam penjualan menghasilkan nilai / angka
yang sama
◦DOL sale A =
S−VC
S−VC−FC
=
60.000−12.000
60.000−12.000−28.000
= 2,4
◦DOL sale B =
S−VC
S−VC−FC
=
90.000−54.000
90.000−54.000−15.000
= 1,714
◦DOL sale C =
S−VC
S−VC−FC
=
120.000−30.000
120.000−30.000−60.000
= 3
106. Analisis
DOL A= 2,4 artinya tingkat elastisitas operasi pada output penjualan terhadap
EBIT sebesar 24% , ini berarti bahwa apabila penjualan perusahaan A naik
10% maka laba operasi akan naik sebesar 2,4 x 10% = 24%.
Sebaliknya , bila penjualan turun 10% maka penurunan tersebut berakibat
EBIT juga turun sebesar 2,4 x 10% = 24%.
Kondisi ini juga berlaku pada perusahaan B dan C. Kalau di masing-masing
perusahaan terjadi perubahan kenaikan atau penurunan atas penjualan,
biaya tetap, biaya variabel, harga, sales volume, maka DOL ini akan berubah
juga.
Perusahaan C lebih besar resikonya ketimbang perusahaan A dan B, karena
kontribusi laba yang diperoleh digunakan untuk menutup biaya tetap yang
lebih besar , yaitu $ 60.000 atau 60% dari total penjualan.
107. Analisis (lanjutan)
Besarnya tingkat perubahan laba operasi perusahaan sebagai akibat
perubahan penjualan sangat erat kaitannya degan Break Even Point (Titik
Impas)
Contoh untuk perusahaan A dapat dicari/dihitung BEP-nya.
BEP Q Perush. A =
𝐹𝑖𝑥𝑒𝑑 𝐶𝑜𝑠𝑡
𝐶𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛
𝑢𝑛𝑖𝑡
=
28.000
(48.000 ∶ 600)
= 350 unit (BEP dalam kuantitas)
BEP $ = 350 unit x $ 100 = $ 35.000 (BEP dalam nilai moneter)
108. Dengan menggunakan contoh sebelumnya, Hitunglah
berapa BEP untuk perusahaan B dan perusahaan C, baik
BEP dalam jumlah unit maupun BEP dalam nilai
moneternya
109. Ilustrasi DOL
PT. Indah Pelangi yang bergerak di bidang komponen mesin
komputer memperkirakan akan mencapai penjualan sebesar 400.000
unit pada tahun depan.
Harga jual produk tersebut sebesar Rp 4.000/unit. Biaya tetap
setahun sebesar Rp 300.000.000,- sedangkan biaya variabel per unit
(diperkirakan konstan ) sebesar Rp 3.000,-
Diminta :
1. Berapa DOL pada penjualan sebesar 400.000 unit tersebut ?
2. Apabila perusahaan tersebut memperkirakan akan mampu menjual
sebesar 500.000 unit pada tahun depan, bagaimana efek dari
perubahan penjualan terhadap EBIT ?
110. 2. Leverage Keuangan
Adalah prosentase perubahan laba yang tersedia bagi pemegang
saham biasa sebagai akibat adanya perubahan laba sebelum bunga
dan pajak (EBIT) dalam prosentase tertentu
Pembiayaan sebagian dari aset perusahan dengan surat berharga
yang mempunyai tingkat bunga yang tetap (terbatas) dengan
mengharapkan peningkatan yang luar biasa pada pendanaan bagi
pemegang saham
111. Leverage Keuangan (Finansial Leverage)
Besar kecilnya leverage finansial dihitung dengan DFL (Degree of
Financial Leverage).
DFL menunjukkan seberapa jauh perubahan EPS karena
perubahan tertentu dari EBIT.
Makin besar DFL nya, maka makin besar risiko finansial
perusahaan tersebut.
Dan perusahaan yang mempunyai DFL yang tinggi adalah
perusahaan yang mempunyai utang dalam proporsi yang lebih
besar
112. Leverage Keuangan
DFL =
prosentase perubahan EPS
prosentase perubahan EBIT
=
% Δ EPS
% Δ EBIT
DFL =
Δ EPS
EPS
Δ EBIT
EBIT
=
EBIT
EBIT−I
=
S−VC−FC
S−VC−FC − I
DFL pada level EBIT =
EBIT
EBIT − I −
D
1−T
Keterangan:
◦ I = Interest per tahun
◦ D = Dividen
113. Leverage Keuangan
Dengan menggunakan contoh sebelumnya, hitunglah
berapa DFL Perusahaan A, B, dan C dan lakukan
analisis leverage keuangan. Dengan asumsi
perusahaan meminjam uang dari Bank sebesar $
100.000 dengan tingkat bunga per tahun 12% (
interest = $12.000 per tahun).
114. Analisis
DFL perush. A =
S−VC−FC
S−VC−FC − I
=
600 100−20 −28.000
600 100−20 −28.000 −12.000
= 2,5
DFL sebesar 2,5 artinya , bila EBIT naik sebesar 40% maka EPS akan naik
sebesar 2,5 x 40% = 100% dan sebaliknya bila terjadi penurunan.
Untuk perusahaan B dan C dapat dicari dengan cara yang sama seperti
di atas.
115. Ilustrasi DFL
PT. Indah Pelangi saat ini menggunakan utang sebesar Rp 200.000.000,- dan
membayar bunga 14% / tahun. Saham Preferen yang beredar sejumlah
10.000 lembar dan pembayaran dividen yang tetap sebesar Rp 500 / lembar.
Disamping itu perusahaan memiliki 40.000 lembar saham biasa dan pajak
sebesar 50 %.
Harga jual produk sebesar Rp 4.000/unit. Biaya tetap setahun sebesar Rp
300.000.000,- sedangkan biaya variabel per unit (diperkirakan konstan )
sebesar Rp 3.000,-
Diminta :
1. Berapakah DFL pada saat perusahaan memperkirakan penjualan 400.000
Unit ?
2. Apabila perusahaan tersebut memperkirakan akan mampu menjual
sebesar 500.000 unit pada tahun depan, bagaimana efek dari perubahan
EBIT terhadap EPS ?
116. 3. Leverage Total
Tingkat leverage total (Degree of Total Leverage = DTL) disebut juga
Degree of Combined Leverage (DCL)
Leverage kombinasi terjadi apabila perusahaan memiliki baik
operating leverage maupun financial leverage dalam usahanya untuk
meningkatkan keuntungan bagi pemegang saham biasa.
Degree combined leverage adalah multiplier atas perubahan laba per
lembar saham (EPS) karena perubahan penjualan.
Dengan kata lain degree of combined leverage adalah rasio antara
persentase perubahan EPS dengan persentase perubahan penjualan
117. Leverage Total
DTL = DCL =
Δ EPS
ΔSR
DTL = DCL = DOL x DFL =
S−VC
S−VC−FC−I
DTL pada level penjualan = DTL = DCL =
Q (P−VC)
Q P−VC −FC−I−
D
1−T
Melanjutkan contoh kasus sebelumnya, Perusahaan A, B, dan C
Maka DTL Perusahaan dapat dihitung sbb:
DTL = DCL = DOL x DFL = 2,4 x 2, 5 = 6
Artinya: Jika penjualan naik sebesar 10% maka EPS akan naik sebesar 6 x
10% = 60% dan sebaliknya bila terjadi penurunan.
119. Struktur Modal yang Optimal
Adalah struktur modal yang memaksimumkan harga saham
perusahaan, dan hal ini memerlukan rasio utang yang lebih rendah
daripada rasio utang yang memaksimumkan EPS yang diharapkan
Jika didasarkan pada konsep “Cost of Capital”, maka struktur modal
optimum diartikan sebagai struktur modal yang dapat
meminimumkan biaya penggunaan modal rata-rata tertimbang
(weighted average cost of Capital = WACC)
120. Struktur Modal Optimal
Perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan dana dari
internal, maka akan mengurangi ketergantungan kepada
pihak luar
Namun, jika dana internal terbatas, maka dicari pemenuhan
dana dari luar, sehingga menjadi tergantung kepada pihak
luar, dan risiko meningkat
121. Struktur Modal Optimal
Alternatif Dana dari luar dapat dilakukan dengan:
1. utang (Debt Financing) meningkatnya ketergantungan
kepada pihak luar dan meningkatnya risiko keuangan
2. mengeluarkan saham baru (External Equity Financing)
cost mahal (biaya modalnya mahal, karena harus membayar
deviden)
Namun dalam kondisi bagaimanapun, jangan mempunyai jumlah
utang lebih besar dari modal sendiri.
122. Lebih sulit mengestimasi pengaruh suatu perubahan struktur
modal terhadap harga saham
Struktur modal yang memaksimalkan harga saham, juga akan
meminimumkan biaya modal rata-rata tertimbang
Sehingga lebih mudah mengestimasi pengaruh perubahan
struktur modal terhadap WACC (biaya modal rata-rata
tertimbang)
Kebanyakan manajer keuangan menggunakan estimasi hubungan
antara struktur modal dengan WACC untuk memandu keputusan
struktur modal yang mereka ambil