Webinar membahas tentang akreditasi jurnal ilmiah nasional, termasuk persyaratan, proses, dan solusi untuk meningkatkan mutu jurnal. Pembicara menjelaskan berbagai permasalahan seperti etika publikasi, kualitas artikel, dan pengelolaan jurnal serta memberikan saran seperti peningkatan kompetensi editor dan penggunaan sistem pengelolaan jurnal secara online.
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Makna di balik Akreditasi Jurnal Ilmiah
1. M A K N A D I B A L I K
A K R E D I TA S I
J U R N A L I L M I A H
N A S I O N A L
( W E B I N A R
P R O B L E M A T I K &
S O L U S I )
D R . J U N E M A N A B R A H A M
A S E S O R S U B S T A N S I A R J U N A
J U N E M A N . B L O G . B I N U S I A N . O R G
2 A G U S T U S 2 0 2 0
2. Dr. Juneman Abraham, S.Psi.
Lecturer Specialist-S3, Psychology
Department,
BINUS University (Kampus Kijang,
Kemanggisan)
Bidang minat: Psikologi Korupsi,
Psikoinformatika, Keterbukaan
Sains, dan Kebijakan Publik
Resume:
http://about.me/juneman
Blog:
http://juneman.blog.binusian.org
21. “ I N T E R P R E T A T I F ” ➔ E D I T O R S B G “ A D V O K A T ”
22. B A S I C N E E D - 1 ( S U B S TA N T I V E ) –
R I S T E K D I K T I , 2 0 1 9
• Mencantumkan persyaratan etika publikasi (publication ethics statement) dalam laman
jurnal.
• Jurnal ilmiah harus bersifat ilmiah, artinya memuat artikel yang secara nyata memajukan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan/atau seni yang didasarkan pada hasil penelitian,
perekayasaan, dan/atau telaahan yang mengandung temuan dan/atau pemikiran yang
orisinil serta tidak plagiat.
• Jumlah artikel setiap terbit sekurang-kurangnya 5 artikel, kecuali jika jurnal yang hanya
memuat artikel review bidang ilmu tertentu
• Apabila berdasarkan hasil evaluasi terjadi penurunan mutu jurnal ilmiah, Direktur Jenderal
dapat memberikan teguran tertulis, menurunkan predikat, dan/atau mencabut status
Akreditasi Jurnal Ilmiah sebelum berakhirnya masa berlaku akreditasi.
http://arjuna.ristekdikti.go.id/article/70
https://docplayer.info/129253359-Kebijakan-akreditasi-dan-pengelolaan-
jurnal-ilmiah-nasional.html
23. M E N G A PA ?
http://thinkchecksubmit.org/translations/indonesian/
24. B A S I C N E E D - 2 ( S U B S TA N T I V E ) –
R I S T E K D I K T I , 2 0 1 9
• Rekam Jejak Publikasi Editor dan Reviewer Mudah Ditemukan
• Pastikan Hasil Kerja Reviewer Ada di OJS
• Pastikan Konsistensi Kutipan dan Daftar pustaka
• Pastikan Petunjuk dan Template Penulisan Tersedia
http://arjuna.ristekdikti.go.id/article/70
https://docplayer.info/129253359-Kebijakan-akreditasi-dan-pengelolaan-
jurnal-ilmiah-nasional.html
36. P L A G I A R I S M ( M A T E R I P P T D A R I
P R O F. E D Y S O E W O N O , P H . D . , 2 0 1 8 )
• Definisi dan object plagiarism dirujuk dari https://www.ieee.org/publications/rights/plagiarism/id-plagiarism.html
• Pedoman berikut dapat digunakan untuk pemeriksaan awal:
• Similarity sd 10 % terhadap satu artikel yang terbit sebelum tanggal terbit (reference & key words & non-articles
excluded) dikategorikan plagiarism ringan
• Similarity sd 20% dikategorikan plagiarism menengah dan perlu diperiksa lebih rinci
• Similarity sd 30% dikategorikan plagiarism serius dan perlu diperiksa lebih substantive
• Similarity > 30% dikategorikan tidak layak diterbitkan.
• Perlu diperiksa jenis artikel yang menjadi target similarity. Misalnya artikel penulis yang di-upload di archive
universitas (baik sebagian atau secara lengkap) atau di website baik secara sengaja atau tidak, selama tidak
dikategorikan sebagai publikasi dapat di-exclude.
• Toleransi dimungkinkan dalam hal sebagian besar similarity dikontribusikan oleh quotation, common sentences atau
yang sejenis.
• Keputusan status plagiarism diserahkan kepada asesor sesuai dengan bidang keilmuan dan dengan kompetensi dan
wisdom masing-masing.
• Asesor mengusulkan penalty yang akan diberikan jika di satu nomor penerbitan ditemukan penyimpangan
plagiarism serius; Bentuk penalty akan diproses dan ditetapkan oleh Subdit
43. W A W A S A N
B E R S A M A
http://juneman.blog.binusian.org/2019/09/22/pelanggaran-integritas-
akademik-taraf-timbangan-penalti-dan-metode-deteksi-serta-mitigasi/
47. O P E R A S I O N A L I S A S I
Kepioniran Ilmiah
dan Orisinalitas
Karya
Makna
Sumbangan bagi
Kemajuan Ilmu
Nisbah Sumber
Acuan Primer
berbanding
Sumber lainnya
Derajat
Kemutakhiran
Pustaka Acuan
Analisis dan
Sintesis
Penyimpulan
Keefektifan Judul
Artikel
Kelugasan
Abstrak
Kesesuaian Kata
Kunci
Pemanfaatan
Instrumen
Pendukung
Penggunaan
Istilah dan
Kebahasaan
Sampling artikel
48. T I P S
A K R E D I T A S I
• Bahasa judul sesuai dengan bahasa naskah utama.
• Judul melukiskan temuan studi.
• Penulisan afiliasi adalah lengkap.
• Etika: Sesuaikan dengan afiliasi di mana karya dihasilkan.
• Abstrak memuat IMRAC (Intro, Method, Results, Conclusion) sedapat mungkin
dwibahasa. Intro tidak wajib, tetapi goal (tujuan) wajib.
• Kata kunci dibuat dalam frasa (kelompok kata).
• Tabel dan gambar diolah dengan baik. Tabel bukanlah “gambar tabel”.
• Gunakan PUEBI, KBBI, Dictionary (English).
• http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/sites/default/files/PUEBI.pdf
• https://kbbi.kemdikbud.go.id/
• Kontribusi akademik dapat didasarkan pada kesenjangan teoretis maupun praktis.
• Sitasi pada sumber primer yang kredibel.
• Artikel jurnal, artikel prosiding seminar, disertasi/thesis/skripsi, buku yang berisi
hasil penelitian langsung dari penulisnya, situs sejarah, artefak, dan lain-lain
yang bersifat primer.
• Bedakan antara sumber kajian literatur untuk menegaskan state of the art dan
pustaka sebagai sumber data.
• Pembahasan memuat perbandingan teoretis, implikasi, keterbatasan, dan saran.
• Dalam kesimpulan, “tidak mendiskusikan” lagi.
55. M A K N A D I B A L I K
A K R E D I TA S I
J U R N A L I L M I A H
N A S I O N A L
( W E B I N A R
P R O B L E M A T I K &
S O L U S I )
D R . J U N E M A N A B R A H A M
A S E S O R S U B S T A N S I A R J U N A
J U N E M A N . B L O G . B I N U S I A N . O R G
2 A G U S T U S 2 0 2 0