Kasus wanita hamil G3P2A0 dengan keluhan mules-mules mau melahirkan disertai lendir dan darah. Pemeriksaan menunjukkan tanda-tanda inpartu seperti pembukaan serviks 4 cm dan bagian kepala bayi di dalam vagina. Persalinan berjalan normal melalui vagina dengan bantuan manual plasenta setelah 30 menit bayi lahir."
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Pp lapkas obgyn
1. STATUS IBU HAMIL
Anamnesa Pribadi
Nama : Ny. T
Umur : 32 Tahun
Alamat : Jln. Sei Silau no 27 F
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Status : Menikah
Tanggal masuk : 03 Maret 2012
Pukul : 08.41 WIB.
Tanggal keluar : 05 maret 2012
G P A : G3 P2 A0
Tinggi Badan : 152 cm
Berat Badan : 64 kg
2. Anamnesa Penyakit
Keluhan utama : Mules-mules mau melahirkan.
Telaah :
Hal ini dialami os sejak tanggal 03 Maret 2012 pukul 06.00 WIB. Riwayat
keluar lendir campur darah dari kemaluan (+). Riwayat keluar air dari
kemaluan (-). Riwayat campur (+) pukul 04.00 WIB. BAK (+) N, BAB (+)
Riwayat penyakit terdahulu : Hipertensi (-), Asma (-), DM (-)
Riwayat pemakaian obat : Tidak jelas
HPHT : 25 – 06 - 2011
TTP : 02 – 04 - 2012
ANC : Bidan, Trimester I : 1 x
Trimester II : 1 x
Trimester III : 2 x
3. Riwayat persalinan :
1. Perempuan, aterm, rumah bersalin, PSP, bidan, 2600 gram, 5 tahun,
sehat
2. Laki-laki, aterm, rumah bersalin, PSP, bidan, 2200 gram, 2 tahun,
sehat.
3. Hamil ini.
Tanda tanda inpartu : ada
- Show (tanda) keluar sejak 03/03/ 2012 pukul 06:00 wib
- His teratur sejak tanggal 03/03/ 2012 pukul 06.00 WIB
- Rasa mengedan :belum ada
Komplikasi kehamilan :tidak ada
Penyakit dalam kehamilan ini :tidak ada
Keluarga berencana :tidak pernah
Riwayat infertilitas :tidak ada
4. Pemeriksaan Fisik
Status Present
Sens : Compos mentis Anemia : (-)
TD : 120/70 mmHg Ikterus : (-)
HR : 84x/i, teratur Cyanosis : (-)
RR : 20x/I Dyspnoe : (-)
Temperatur : 36,70 C Oedema : (-)
Status Obstetrikus
Abdomen : Membesar asimetris
Leopold I : 3 jari dibawah processus xypoideus
Leopold II : kanan
Leopold III : Kepala
Leopold IV : Konvergen
Gerak : (+)
5. Djj : 130 x/mnt
Formula Johnson : 3100 gram
His : Ada (3 x 30”/ 10 menit)
VT : Cx anterior, pembukaan 4 cm, effacement 80%, bagian terbawah
kepala, H II, selaput ketuban (+), presentasi belakang kepala
ST : Lendir darah (+), air ketuban (-)
Laboratorium
Hb/ Ht/ L/ T : 11,5/ 32%/ 12.200/ 271.000
Diagnosa sementara
MG + KDR (38 - 39 minggu) + PK + AH + Inpartu
Rencana persalinan
Persalinan pervaginam
6. LAPORAN PSP a/i PBK
Ibu dibaringkan dimeja ginekologi dengan posisi Mc Robert
dengan infus terpasang baik.
Dilakukan vulva toilet dan pengosongan kandung kemih.
Pada his yang adekuat tampak kepala maju mundur di introitus
vagina, dan kemudian menetap.
Pada his yang adekuat berikutnya Ibu dipimpin mengedan.
Dengan suboksiput dibawah simfisis sebagai hipomoklion
berturut-turut lahir UUK, UUB, dahi, wajah, dagu, dan seluruh
kepala, kemudian terjadi putar paksi luar.
Mulut dan hidung bayi dibersihkan dengan kassa steril.
Dengan pegangan biparietal, kepala ditarik kebawah untuk
melahirkan bahu depan, ditarik keatas untuk melahirkan bahu
belakang, dengan sanggah susur dilahirkan seluruh tubuh.
7. Lahir bayi perempuan,Tanggal 03 maret 2012 , Jam 11:45 Wib, BB =
2800 gr, PB = 46 cm, A/S = 8/10, anus (+)
Tali pusat diklem didua tempat dan digunting diantaranya.
Tangan kanan meregangkan atau menarik sedikit tali pusat, tangan
kiri menekan daerah diatas simpisis. Kesan: tali pusat ini masuk
kembali dalam vagina.
Kandung kemih dikosongkan, diberikan injeksi oksitosin 10 IU
intramuscular.
Setelah ditunggu 30 menit plasenta tidak juga lahir maka dilakukan
manual plasenta, dengan cara :
1. Ujung tali pusat diklem, dengan menyusuri bagian bawah tali pusat dengan
obstetrik hand, diupayakan masuk ke dalam OUE, servik dan cavum uteri
sampai mencapai fundus. Tangan kiri meraba fundus uteri.
2. Dengan 5 jari meraba fasies maternal, placenta dilepas secara perlahan.
8. 3. Kemudian jari tangan diupayakan mencapai dan memisahkan plasenta facies
maternal di daerah corpus anterior sampai ke corpus bagian lateral kiri lalu
mengeluarkannya dari cavum uteri. Kesan plasenta lengkap.
4. Segera setelah plasenta dan selaputnya dikeluarkan, masasse fundus agar
menimbulkan kontraksi. Hal ini dapat mengurangi pengeluaran darah dan
mencegah perdarahan pasca persalinan.
5. Evakuasi jalan lahir, kesan: tampak laserasi jalan lahir grade I, lalu dilakukan
repair dengan menggunakan chromic catgut no.2.0
6. Keadaan umum Ibu post partus : baik
Kontraksi uterus: kuat
TERAPI
-IVFD RL + Oksitosin 10 – 5 - 5 IU 20 gtt/i
-Amoxicillin 3 x 500 mg
-Asam mefenamat 3 x 500 mg
-B comp 1x1
9. ANJURAN
-Cek darah rutin 2 jam post partus
-Awasi vital sign,kontraksi dan tanda-tanda perdarahan
Pemantauan POST Patus Pervaginam
Jam (WIB) 12.00 12.30 12.30 13.30 14.00
Nadi per menit 80 80 80 80 80
TD (mmHg) 100/60 100/60 100/60 100/60 100/60
Pernafasan permenit 22 22 22 22 22
Kontraksi uterus Kuat Kuat Kuat Kuat kuat
Perdarahan (cc) _ _ _ _ _
10. Hasil laboratorium Post partus Pervaginam
Hb : 10,4 gram %
Leukosit : 12.800/ mm3
Ht : 34 %
Trombosit : 230.000/mm3
Tanggal 03-003- 2012 04-03-2012 05-03-2012
Keluhan utama Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Status Presens Sensorium : compos
mentis
Tek. darah :110/60mmHg
Frekuensi nadi : 84x/i
Frekuensi nafas : 24x/i
Temperatur : 37°C
Anemis : (-)
Ikterik : (-)
Sianosis : (-)
Dyspnoe : (-)
Edema : (-)
Sensorium : compos
mentis
Tek. darah:110/70mmHg
Frekuensi nadi : 80x/i
Frekuensi nafas : 24x/i
Temperatur : 37,1°C
Anemis : (-)
Ikterik : (-)
Sianosis : (-)
Dyspnoe : (-)
Edema : (-)
Sensorium : compos
mentis
Tek. darah:110/80mmHg
Frekuensi nadi : 74x/i
Frekuensi nafas : 20x/i
Temperatur : 36,8°C
Anemis : (-)
Ikterik : (-)
Sianosis : (-)
Dyspnoe : (-)
Edema : (-)
11. Status Lokalisata Abdomen:soepel,peristal
tic (+)
TFU: 2 jari dibawah pusat
Kontraksi uterus: kuat
Perdarahan pervaginam:
tidak ada
Lochia: (+) Rubra
BAK: (+)
BAB : (+)
Flatus: (+)
ASI: (+)
Abdomen:soepel,peristal
tic (+)
TFU: 2 jari dibawah pusat
Kontraksi uterus: kuat
Perdarahan pervaginam:
tidak ada
Lochia: (+) Rubra
BAK: (+)
BAB : (+)
Flatus: (+)
ASI: (+)
Abdomen: soepel,
peristaltic(+)
TFU: 2 jari dibawah pusat
Kontraksi uterus: kuat
Perdarahan pervaginam:
tidak ada
Lochia: (+) Rubra
BAK: (+)
BAB : (+)
Flatus: (+)
ASI: (+)
Diagnosis
Post PSP a/i PBK + Post
manual placenta + NH1
Post PSP a/i PBK + Post
manual placenta + NH2
Post PSP a/i PBK + Post
manual placenta + NH3
Terapi
IVFD RL/D5 % 20 ggt/i
Amoksisilin tab 3 x500 mg
As. Mefenamat tab 3 x
500 mg
B-comp 2 x 1
Aff Infus
Amoksisilin tab 3 x500 mg
As. Mefenamat tab 3 x
500 mg
B-comp 2 x 1
Amoksisilin tab 3 x500 mg
As. Mefenamat tab 3 x
500 mg
Vit B-comp 2 x 1
12. Pasien PBJ tanggal 05 Maret 2012
Keadaan pulang : Ibu dan anak sehat
Kontrol ulang ke Poli 8 RSUPM tanggal 08 Maret 2012
13. ANALISA KASUS
Dilaporkan kasus seorang wanita hamil Ny. T, 32 tahun, G3 P2 A0 , sesuai
dengan HPHT didapatkan usia kehamilan 38 - 39 minggu, datang ke
RSUPM pada tanggal 03/03/2012 pukul 08.41 WIB, dengan keluhan
utama mules – mules mau melahirkan, hal ini dialami pasien sejak
tanggal 03/03/2012 pada pukul 06.00 WIB yang disertai lendir dan
darah(+). Riwayat keluar air banyak dari kemaluan (-), BAK (+), BAB (+).
Pemeriksaan obstetrik didapatkan TFU 3 jari BPX , bagian tegang kanan,
bagian terbawah kepala, turunnya kepala konvergen, DJJ 130x/I, His
3x30” dalam 10 menit.
Pemeriksaan didapatkan pemeriksaan I ( 0 jam ) pembukaan 4 cm,
Effacement 80 %, bagian terbawah kepala, H II, selaput ketuban (+),
presentasi belakang kepala, arah UUK jam 3
14. TEORI KASUS
• Tanda – tanda inpartu :
• Adanya rasa mules – mules yang
berulang, dimana terjadi akibat dari
kontraksi uterus yang teratus dengan
frekuensi / amplitudo tertentu ( His ),
• Adanya show ( tanda keluar ), di tandai
dengan lendir dan darah yang berasal
dari kontraksi dan dilatasi servix,cairan
lendir yang berasal dari kanalis
servikalis yang membuka atau
mendatar.
• Lama persalinan primigravida
berlangsung 14 ½ jam dan pada
multigravida 7- 8 jam
• Apa bila persalinan normal di kata
berhasil jika skor pelviknya > 5
• Pada pasien ini menunjukkan tanda-
tanda inpartu yaitu :
• Pasien merasakan sesudah 36 minggu
aktivitas uterus lebih meningkat lagi
hingga persalinan dimulai,his timbul
lebih kuat tiap 10 menit dan servix
membuka 4 cm. jika persalinan mulai
yakni pada permulaan ,kala
pembukaan ( kala I ) maka frekuensi
dan amplitudo meningkat.
• Pada pasien lama persalinan cepat di
karenakan pasien ini merupakan pasien
Multigravida.
• Pada pasien ini skor pelviknya nya
dikatakan berhasil skor pelvik > 5
15. Permasalahan :
Pada kasus apa saja partograf dapat digunakan?
Apakah tindakan manual plasenta pada pasien ini sudah tepat?
• Manual plasenta dilakukan bila plasenta
tidak dilahirkan setelah 15 – 30 menit bayi
lahir disertai manajemen aktif kala III.
• Pada kasus ini manajemen aktif kala III
kurang tepat dan setelah ditunggu 30 menit
plasenta tidak lahir maka dilakukan manual
plasenta.