SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  11
1
BAB I
PENDAHULUAN
I. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Penyimpangan dari peraturan, itulah fakta yang akhir-akhir ini sering terjadi di
dunia pemerintahan Indonesia. Penyimpangan tersebut dilakukan oleh pemimpin
birokrasi di Indonesia atau pemerintahan yang mengakibatkan kerugian bagi
masyarakat. Penyelewengan wewenang tersebut dapat berupa adanya KKN (Kolusi,
Korupsi, Nepotisme), penyimpangan terhadap hak-hak yang dimiliki, dan lain
sebagainya. Hal inilah yang membuat masyarakat yang bertindak sebagai konsumen
dari kinerja pemimpin birokrasi menjadi kehilangan kepercayaan. Dengan cara
berpikir masyarakat yang semakin kritis, kinerja pemimpin birokrasi dirasakan oleh
masyarakat sangat mengecewakan dan merugikan rakyat kecil.
Hal inilah yang menjadi perhatian banyak orang dimana etika seorang
pemimpin sangat diperlukan agar apa yang diharapkan masyarakat bisa terpenuhi
dengan baik. Di samping itu, dengan adanya pemimpin yang beretika, rasa
kepercayaan masyarakat akan sepenuhnya mereka berikan kepada pemimpin
birokrasi untuk menjalankan segala amanat yang diberikan masyarakat kepada
pemimpinnya.
Dari permasalahan di atas, maka sudah menjadi kewajiban bagi seorang
pemimpin birokrasi untuk memiliki etika yang baik dalam menjalankan tugasnya
sebagai pemimpin pemerintahan agar dapat menjalankan pemerintahan dengan baik
dan tidak melanggar etika yang ada.
Dan dari masalah di atas, makalah ini dibuat agar menjadi sumber bacaan dan
bahan renungan bagi para calon pemimpin birokrasi di Indonesia sehingga tercipta
pemimpin yang beretika dalam melaksanakan tugasnya untuk mensejahterakan
masyarakat.
2
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan penulis bahas dalam makalah ini yaitu:
1. Apakah yang dimaksud dengan etika?
2. Apakah yang dimaksud dengan pemerintahan?
3. Apakag yang dimaksud dengan etika pemerintahan?
1.3 Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk mengkaji lebih dalam menganai
hakikat etika, pemerintahan, dan pemerintahan. Selain itu, makalah ini diharapkan
mampu menjadi sumber bacaan dari pencari literatur khususnya para calon pemimpin
birokrasi agar mereka bisa memahami dan merenungkan apa pengertian dan fungsi
dari etika pemerintahan dalam menjankan kehidupan pemerintahan yang dijalaninya.
3
BAB II
PEMBAHASAN
II. Pembahasan
2.1 Etika
2.1.2 Pengertian Etika
Dalam buku yang berjudul ”Ilmu Pemerintahan” karangan Sri Untari
(2006), dijelaskan bahwa pengertian etika secara etimologis berasal dari bahasa
Yunani yaitu ethos yang mempunyai arti watak, keharusan, adat. Kemudian
dijelaskan juga pendapat lain dari Magnis Susesno yang masih dijelaskan dalam
buku karangan Sri Untari (2006), menerangkan bahwa etika merupakan
pengkajian filsafat tentang bidang yang menyangkut kewajiban-kewajiban
manusia serta tentang yang baik dan buruk (1995). Etika sebagai ilmu yang
mencari orientasi sangat dipengaruhi oleh lingkungan seperti adat istiadat,
tradisi, lingkungan sosial, ideologi, agama, Negara, dan lain-lain (BKN,
2001:5).
Istilah etika dan etik memiliki perbedaan pengertian yang relativ dan
sangat samar. Etika adalah ilmu akhlak yang mebahas pola-pola aturan tentang
nilai-nilai kesusilaan. Tata aturan tersebut perlu, harus bahkan wajib
dilaksanakan. Bagi seseorang yang mematuhi aturan tersebut dan mengetahui
masalah etika, amat terpuji apabila tindakannya berpegang pada aturan tersebut.
Tindakan yang memberlakukan aturan etika itu disebut tindakan etik dan sifat
pelaksanaan tindakan tersebut disebut etis. Tata aturan dalam etika disebut
norma atau kaidah yang berisi baik dan buruknya perbuatan sesuai dengan
ukuran dan tingkat kemajuan kebudayaan dan peradaban masyarakat yang
menganut dan mematuhi norma atau kaidah tersebut. Jadi bisa disimpulkan
bahwa etika adalah ilmu tentang tingkah laku manusia, prinsip-prinsip tentang
tindakan moral yang baik dan benar.
4
2.1.2 Norma-Norma Etika
Norma adalah aturan yang berlaku di kehidupan bermasyarakat. Aturan
yang bertujuan untuk mencapai kehidupan masyarakat yang aman, tertib dan
sentosa. Dalam buku yang berjudul ”Pengantar Ilmu Hukum” karangan Dudu
Duswara (2010) disebutkan bahwa secara umum norma terbagi menjadi 4
macam, yaitu:
1. Norma Agama
Norma agama terbagi menjadi 2, yaitu agam wahyu dan agama budaya.
Agama wahyu adalah semua ajaran yang berasal dari Tuhan, sedangkan
agama budaya adalah ajaran yang dihasilkan oleh pikiran dan perasaan
manusia. Jadi, norma agama merupakan tuntunan hidup untuk menuju ke
arah yang lebih baik.
2. Norma Kesusilaan
Norma kesusilaan adalah aturan hidup yang berasal dari suara hati
manusia yang menentukan mana perbuatan baik dan mana perbuatan
yang tidak baik.
3. Norma Kesopanan
Norma kesopanan adalah aturan hidup yang timbul dari pergaulan hidup
masyarakat tertentu.
4. Norma Hukum
Norma hukum adalah himpunan petunjuk hidup atau perintah dan
larangan yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat (negara).
Sangsi norma hukum bersifat mengikat dan memaksa.
2.2 Pemerintah dan Pemerintahan
2.2.1 Pengertian Pemerintah dan Pemerintahan
Government dari Bahasa Inggris dan Gouvernment dari Bahasa Perancis
yang keduanya berasal dari Bahasa Latin, yaitu Gubernaculum, yang berarti
kemudi, tetapi diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia menjadi Pemerintah
atau Pemerintahan dan terkadang juga menjadi Penguasa.
5
Sedangkan dalam buku karangan Sri Untari dijelaskan melalui
pendekatan bahasa bahwa pengertian kata pemerintah atau pemerintahan secara
etimologi berasal dari Bahasa Yunani yaitu Kubernan yang berarti nahkoda
kapal yang memiliki arti melihat kedepa – dikutip dari (Surbakti, 1999).
Pemerintah dalam arti sempit dimaksudkan khusus kekuasan eksekutif
sedangkan dalam arti luas kekuasaan eksekutif, legeslatif, dan yudikatif.
Pemerintah dalam arti sempit berdasarkan UUD yang pernah berlaku di
Indonesia, yaitu UUD 1945, UUDS 1950, dan UUD Konstitusi RIS 1949.
Pemerintahan dalam arti luas adalah segala kegiatan badan-badan publik
yang meliputi kegiatan legislatif, eksekutif dan yudikatif dalam usaha mencapai
tujuan negara. Pemerintahan dalam ari sempit adalah segala kegiatan badan-
badan publik yang hanya meliputi kekuasaan eksekutif (C.F.Strong).
Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian pemerintah dan pemerintahan
memiliki arti yang berbeda meskipun berasal dari kata yang sama yaitu
perintah. Pemerintah adalah institusi, lembaga, organisasi, badan atau pejabat
yang menjalankan tugas disamping fungsi pemerintahan. Sedangkan
pemerintahan adalah aparat, badan, lembaga, institusi atau pejabat yang
menjalankan atau melaksanakan kegiatan dan tugas-tugas pemerintahan (Sri
Untari, 2010:3).
2.3 Etika Pemerintahan
2.3.1 Pengertian Etika Pemerintahan
Etika pemerintahan adalah nilai-nilai etik pemerintahan yang menjadi
landasan moral bagi penyelenggara pemerintahan. Secara teoritis, terdapat
hubungan antara filsafat dengan etika pemerintahan, dimana etika pemerintahan
adalah bagian dari filsafat dan etika terbagi menjadi 2 bagian yaitu individual
dan sosial. Etika pemerintahan lahir dari cabang sosial dimana didalamna
terdapat etika pers, etika politik, etika pemerintahan, dst. (Sri Untari, 2010:88).
Etika pemerintahan memiliki sifat-sifat sosial, antara lain:
6
1. Bersifat praktis karena membicarakan tentang perilaku dar aparat
pemerintahan dan warga negara yang menyangkut pelaksanaan atau
praktik interaksi antara aparat negara dengan yang diperintah.
2. Selalu memerlukan bantuan dari ilmu pengetahuan lain seperti ilmu
politik, ilmu hukum, dan lain-lain.
2.3.2 Fungsi Etika Pemerintahan
Secara umum, fungsi etika pemerintahan dalam penyelenggaraan praktik
pemerintahan dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Sebagai suatu pedoman, referensi, acuan, penuntun, dalam pelaksanaan
tugas-tugas pemerintahan.
2. Sebagai acuan untuk menilai apakah keputusan dan/ atau tindakan pejabat
pemerintahan itu baik atau buruk, terpuji atau tercela.
Widodo (2001:245) menjelaskan bahwa oleh karena etika
mempersoalkan baik dan buruk dan bukan benar dan salah tentang sikap,
tindakan, dan perilaku manusia dalam berhubungan dengan sesamanya baik
dalam masyarakat maupun organisasi public atau bisnis, maka etika
mempunyai peran penting dalam praktek administrasi Negara. Etika diperlukan
dalam administrasi Negara. Etika dapat dijadikan pedoman, referensi, petunjuk
tentang apa yang harus dilakukan oleh administrasi negara dalam menjalankan
kebijakan politik, dan sekaligus dapat digunakan sebagai standar penilaian
apakah perilaku administrasi Negara dalam menjalankan kebijakan politik dapat
dikatakan baik atau buruk. Karena administrasi Negara bukan saja berkait
dengan masalah pelaksanaan kebijakan politik saja, tetapi juga berkait dengan
masalah manusia dan kemanusiaan.
2.3.3 Sumber Etika Pemerintahan Indonesia
Dari berbagai penjelasan tentang etika pemerintahan maka dapat
dikemukakan bahwa pada hakekatnya sumber etika pemerintahan itu dapat
7
berasal dari peraturan perundangan, nilai-nilai keagamaan dan nilai-nilai sosial
budaya yang berasal dari kehidupan kemasyarakatan serta berasal dari adat
kebiasaan dan yang sejenis dengan itu. Ada yang berpendapat bahwa untuk
Pemerintahan Indonesia nilai-nilai keutamaan pemerintahan itu dipahami
keberadaannya telah tumbuh sejak sebelum Indonesia merdeka yaitu dimulai
sejak jaman perjuangan melawan penjajah Belanda dahulu, jika dirinci nilai-
nilai dimaksud antara lain bersumber dari:
1. Budi Utomo, Sumpah Pemuda, Proklamasi 1945.
2. Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
3. Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah yang mengatur tentang
Kewenangan, tugas pokok dan fungsi lembaga pemerintah dan organisasi
pemerintahan, hak dan kewajiban serta larangan bagi anggota organisasi
pemerintah.
4. Nilai-nilai keagamaan.
5. Nilai-nilai sosial budaya: adat kebiasaan setempat seperti perilaku tentang
kepantasan dan ketidak pantasan serta kesopanan.
2.3.4 Nilai-Nilai Keutamaan Dalam Pemerintahan
Mengacu pada sumber etika pemerintahan diatas maka berkenaan dengan
nilai-nilai keutamaan pemerintahan juga sangat bervariasi. Menurut Van Poelje
(Dalam Ndraha) yang dicantumkan dalam buku karangan Sri Untari, asas-asas
pemerintahan antara lain:
1. Kejujuran.
2. Kecermatan.
3. Kemurnian.
4. Keseimbangan.
5. Kepastian hukum.
Kemudian Le Roy mengemukakan asas-asas pemerintahannya sebagai
berikut:
8
1. Kepastian hukum.
2. Keseimbangan.
3. Kesamaan dalam pengambilan keputusan.
4. Bertindak cermat dan seksama.
5. Motivasi untuk setiap keputusan.
6. Jangan menyalahgunakan wewenang.
7. Permainan yang tulus.
8. Keadilan dan larangan bertindak sewenang-wenang.
9. Meniadakan akibat dari keputusan yang dibatalkan.
10. Pemenuhan perngharapan yang ditimbulkan.
11. Perlindungan cara hidup pribadi.
Sedangkan menurut Koentjoro Purbopranoto, asas-asas pemerintahan
sebagai berikut:
1. Dedication (Pengabdian).
2. Loyality (Kesetiaan).
3. Respossibillity (Tanggung Jawab).
4. Equality (Kesamaan).
Dalam Undang-Undang No. 28 Tahun 1999 menyebutkan bahwa asas-asas
Good Government (Pemerintahan Yang Baik) terdiri dari:
1. Kepastian Hukum.
2. Tertib penyelenggaraan. Negara.
3. Kepentingan umum.
4. Keterbukaan.
5. Proporsionalitas.
6. Profesionalitas.
2.3.5 Faktor Penghambat Pelaksanaan Etika Pemerintahan
9
Faktor penghambat etika pemerintahan berupa hambatan atau penyakit
dalam pemerintahan pemerintahan sifatnya politis, ekonomis, sosio-kultural,
dan teknologikal, antara lain:
1. Akibat persepsi, perilaku dan gaya manajerial berupa: penyalahgunaan
wewenang, menerima sogok, takut perubahan dan inovasi, sombong
menghindari kritik, nepotisme, arogan, tidak adil, otoriter.
2. Akibat pengetahuan dan keterampilan berupa: puas diri, tidak teliti,
bertindak tanpa berpikir, tidak mau berkembang/ belajar, pasif, kurang
prakarsa/ inisiatif, tidak produktif.
3. Karena tindakan melanggar hukum berupa : markup, menerima suap,
tidak jujur, korupsi, penipuan, kriminal, sabotase, dsb.
4. Akibat prilaku berupa : kesewenangan, pemaksaan, konspirasi,
diskriminasi, tidak sopan, kerja legalistik, dramatisiasi, indisipliner,
negatifisme, kepentingan sendiri, non profesional, pemborosan dsb.
5. Akibat situasi internal berupa : tujuan dan sasaran tidak efektif dan
efisien, kewajiban sebagai beban, eksploitasi, eksstrosi/ pemerasan,
pengangguran terselubung, kondisi kerja yang tidak nyaman, tidak adan
kinerja, miss komunikasi dan informasi, dsb.
10
BAB III
PENUTUP
III. Penutup
3.1 Kesimpulan
a) Etika adalah ilmu tentang tingkah laku manusia, prinsip-prinsip tentang
tindakan moral yang baik dan benar.
b) Pemerintah adalah institusi, lembaga, organisasi, badan atau pejabat yang
menjalankan tugas disamping fungsi pemerintahan.
c) Pemerintahan adalah aparat, badan, lembaga, institusi atau pejabat yang
menjalankan atau melaksanakan kegiatan dan tugas-tugas pemerintahan.
d) Etika pemerintahan adalah nilai-nilai etik pemerintahan yang menjadi
landasan moral bagi penyelenggara pemerintahan.
3.2 Saran
Saran penulis yaitu pentingnya pembinaan khusus mengenai akhlak, aqidah,
yang didalamnya berisi ajaran etika dan moral kepada calon pemimpin
bangsa yang bisa mereka jadikan sebuah pembelajaran yang sangat penting
sehingga mereka mampu mengendalikan diri mereka sehingga
pemerintahan yang ia pegang mampu berjalan dengan baik dan
kesejahteraan rakyat tercapai.
11
DAFTAR PUSTAKA
(1) Untari, Sri. 2006. Ilmu Pemerintahan. Malang : FIP-UM
(2) Machmudin, Dudu Duswara. 2010. Pengantar Ilmu Hukum. Bandung : PT
Refika Aditama
(3) Syafiie, Inu Kencana. 1994. Etika Pemerintahan. Jakarta : PT Rineka Cipta

Contenu connexe

Tendances

Analisis sistem politik
Analisis sistem politikAnalisis sistem politik
Analisis sistem politik
bedhess
 
Pengantar ilmu politik
Pengantar ilmu politikPengantar ilmu politik
Pengantar ilmu politik
nona aliya
 
SISTEM ADMINISTRASI NEGARA
SISTEM ADMINISTRASI NEGARASISTEM ADMINISTRASI NEGARA
SISTEM ADMINISTRASI NEGARA
PLUR
 
Hubungan ilmu politik dengan ilmu sosial lainya
Hubungan ilmu politik dengan ilmu sosial lainyaHubungan ilmu politik dengan ilmu sosial lainya
Hubungan ilmu politik dengan ilmu sosial lainya
Rifai Ahmad
 
Sistem & sistem politik menurut david easton
Sistem & sistem politik menurut david eastonSistem & sistem politik menurut david easton
Sistem & sistem politik menurut david easton
dinnianggra
 

Tendances (20)

Materi Sistem Politik Indonesia
Materi Sistem Politik IndonesiaMateri Sistem Politik Indonesia
Materi Sistem Politik Indonesia
 
Birokrasi dan Kajian Politik
Birokrasi dan Kajian PolitikBirokrasi dan Kajian Politik
Birokrasi dan Kajian Politik
 
Analisis sistem politik
Analisis sistem politikAnalisis sistem politik
Analisis sistem politik
 
MATERI MSDM BAB I
MATERI MSDM BAB IMATERI MSDM BAB I
MATERI MSDM BAB I
 
Pengantar ilmu politik
Pengantar ilmu politikPengantar ilmu politik
Pengantar ilmu politik
 
Sistem Administrasi Negara RI
Sistem Administrasi Negara RISistem Administrasi Negara RI
Sistem Administrasi Negara RI
 
SISTEM ADMINISTRASI NEGARA
SISTEM ADMINISTRASI NEGARASISTEM ADMINISTRASI NEGARA
SISTEM ADMINISTRASI NEGARA
 
Analisis Kebijakan Publik
Analisis Kebijakan PublikAnalisis Kebijakan Publik
Analisis Kebijakan Publik
 
Etika Administrasi Publik
Etika Administrasi PublikEtika Administrasi Publik
Etika Administrasi Publik
 
Formulasi kebijakan
Formulasi kebijakanFormulasi kebijakan
Formulasi kebijakan
 
AKTOR DALAM GOOD GOVERNANCE SERTA PERANNYA
AKTOR DALAM GOOD GOVERNANCE SERTA PERANNYAAKTOR DALAM GOOD GOVERNANCE SERTA PERANNYA
AKTOR DALAM GOOD GOVERNANCE SERTA PERANNYA
 
Organisasi Administrasi Negara
Organisasi Administrasi NegaraOrganisasi Administrasi Negara
Organisasi Administrasi Negara
 
6 dimensi dalam administrasi publik pdf
6 dimensi dalam administrasi publik pdf6 dimensi dalam administrasi publik pdf
6 dimensi dalam administrasi publik pdf
 
Hubungan ilmu politik dengan ilmu sosial lainya
Hubungan ilmu politik dengan ilmu sosial lainyaHubungan ilmu politik dengan ilmu sosial lainya
Hubungan ilmu politik dengan ilmu sosial lainya
 
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
 
SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN
SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN
SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN
 
Sistem & sistem politik menurut david easton
Sistem & sistem politik menurut david eastonSistem & sistem politik menurut david easton
Sistem & sistem politik menurut david easton
 
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia. Konsep, Pencapaian, dan Agend...
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia. Konsep, Pencapaian, dan Agend...Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia. Konsep, Pencapaian, dan Agend...
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia. Konsep, Pencapaian, dan Agend...
 
Administrasi Pembangunan
Administrasi PembangunanAdministrasi Pembangunan
Administrasi Pembangunan
 
Hubungan adm dengan ilmu lain
Hubungan adm dengan ilmu lainHubungan adm dengan ilmu lain
Hubungan adm dengan ilmu lain
 

En vedette

Bahan ajar etika pemerintahan
Bahan ajar etika pemerintahanBahan ajar etika pemerintahan
Bahan ajar etika pemerintahan
Sadam Jatnika
 
Bahan ajar etika pemerintahan
Bahan ajar etika pemerintahanBahan ajar etika pemerintahan
Bahan ajar etika pemerintahan
Sadam Jatnika
 

En vedette (20)

Bahan ajar etika pemerintahan
Bahan ajar etika pemerintahanBahan ajar etika pemerintahan
Bahan ajar etika pemerintahan
 
Government Ethics / Etika pemerintahan
Government Ethics / Etika pemerintahanGovernment Ethics / Etika pemerintahan
Government Ethics / Etika pemerintahan
 
Bahan ajar etika pemerintahan
Bahan ajar etika pemerintahanBahan ajar etika pemerintahan
Bahan ajar etika pemerintahan
 
Etika Organisasi Pemerintah
Etika Organisasi PemerintahEtika Organisasi Pemerintah
Etika Organisasi Pemerintah
 
Etika pemerintahan dalam membangun good governance (bahan lemhanas edit)
Etika pemerintahan dalam membangun good governance (bahan lemhanas edit)Etika pemerintahan dalam membangun good governance (bahan lemhanas edit)
Etika pemerintahan dalam membangun good governance (bahan lemhanas edit)
 
Etika pmrintahan
Etika pmrintahanEtika pmrintahan
Etika pmrintahan
 
Etika pemerintahan dalam praktek
Etika pemerintahan dalam praktekEtika pemerintahan dalam praktek
Etika pemerintahan dalam praktek
 
Etika Administrasi
Etika AdministrasiEtika Administrasi
Etika Administrasi
 
Diktat etika lagi
Diktat etika lagiDiktat etika lagi
Diktat etika lagi
 
Etika administrasi temu 1 2
Etika administrasi temu 1 2Etika administrasi temu 1 2
Etika administrasi temu 1 2
 
Etika administrasi temu 5 6
Etika administrasi temu 5 6Etika administrasi temu 5 6
Etika administrasi temu 5 6
 
Etika Administrasi Kelas E
Etika Administrasi Kelas EEtika Administrasi Kelas E
Etika Administrasi Kelas E
 
118276795 etika-pemerintahan-1
118276795 etika-pemerintahan-1118276795 etika-pemerintahan-1
118276795 etika-pemerintahan-1
 
Etika pemerintahan
Etika pemerintahanEtika pemerintahan
Etika pemerintahan
 
Etika administrasi temu 3 4
Etika administrasi temu 3 4Etika administrasi temu 3 4
Etika administrasi temu 3 4
 
Ppt etika
Ppt etikaPpt etika
Ppt etika
 
EPA Scientific Advisory Board Draft Letter Reviewing Fracking Study
EPA Scientific Advisory Board Draft Letter Reviewing Fracking StudyEPA Scientific Advisory Board Draft Letter Reviewing Fracking Study
EPA Scientific Advisory Board Draft Letter Reviewing Fracking Study
 
Makalah Sitem Politik dan Sistem Pemerintahan
Makalah Sitem Politik dan Sistem PemerintahanMakalah Sitem Politik dan Sistem Pemerintahan
Makalah Sitem Politik dan Sistem Pemerintahan
 
Konsepsi Etika Penyelenggara Negara
Konsepsi Etika Penyelenggara NegaraKonsepsi Etika Penyelenggara Negara
Konsepsi Etika Penyelenggara Negara
 
Penguatan Etika Publik: Innovating Ethics in Public Administration
Penguatan Etika Publik: Innovating Ethics in Public AdministrationPenguatan Etika Publik: Innovating Ethics in Public Administration
Penguatan Etika Publik: Innovating Ethics in Public Administration
 

Similaire à Etika Pemerintahan

Pancasila sebagai etika politik (pertemuan 7)
Pancasila sebagai etika politik (pertemuan 7)Pancasila sebagai etika politik (pertemuan 7)
Pancasila sebagai etika politik (pertemuan 7)
ahmad sururi
 
Pancasila sebagai Sistem Etika dan Etika Politik (Mata Kuliah Pendidikan Panc...
Pancasila sebagai Sistem Etika dan Etika Politik (Mata Kuliah Pendidikan Panc...Pancasila sebagai Sistem Etika dan Etika Politik (Mata Kuliah Pendidikan Panc...
Pancasila sebagai Sistem Etika dan Etika Politik (Mata Kuliah Pendidikan Panc...
Rajabul Gufron
 
ETIKA POLITIK PARA POLITISI
ETIKA POLITIK PARA POLITISIETIKA POLITIK PARA POLITISI
ETIKA POLITIK PARA POLITISI
Tri Chairani
 
Materi kuliah Antropologi Hukum,Triyono, UNDIP
Materi kuliah Antropologi Hukum,Triyono, UNDIPMateri kuliah Antropologi Hukum,Triyono, UNDIP
Materi kuliah Antropologi Hukum,Triyono, UNDIP
Nur Fitriana Damayanti
 

Similaire à Etika Pemerintahan (20)

Ideologi dunia sebagai etika politik
Ideologi dunia sebagai etika politikIdeologi dunia sebagai etika politik
Ideologi dunia sebagai etika politik
 
Hubungan Hukum dengan Lembaga Sosial
Hubungan Hukum dengan Lembaga SosialHubungan Hukum dengan Lembaga Sosial
Hubungan Hukum dengan Lembaga Sosial
 
PANCASILA (makalah pancasila sebagai etika politik)
PANCASILA (makalah pancasila sebagai etika politik) PANCASILA (makalah pancasila sebagai etika politik)
PANCASILA (makalah pancasila sebagai etika politik)
 
Etika politik
Etika politikEtika politik
Etika politik
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem EtikaMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
 
Etika administrasi publik 1
Etika administrasi publik 1Etika administrasi publik 1
Etika administrasi publik 1
 
Pancasila sebagai etika politik (pertemuan 7)
Pancasila sebagai etika politik (pertemuan 7)Pancasila sebagai etika politik (pertemuan 7)
Pancasila sebagai etika politik (pertemuan 7)
 
Pancasila sebagai Sistem Etika dan Etika Politik (Mata Kuliah Pendidikan Panc...
Pancasila sebagai Sistem Etika dan Etika Politik (Mata Kuliah Pendidikan Panc...Pancasila sebagai Sistem Etika dan Etika Politik (Mata Kuliah Pendidikan Panc...
Pancasila sebagai Sistem Etika dan Etika Politik (Mata Kuliah Pendidikan Panc...
 
ETIKA POLITIK PARA POLITISI
ETIKA POLITIK PARA POLITISIETIKA POLITIK PARA POLITISI
ETIKA POLITIK PARA POLITISI
 
54997172 etika-organisasi-pemerintah
54997172 etika-organisasi-pemerintah54997172 etika-organisasi-pemerintah
54997172 etika-organisasi-pemerintah
 
54997172 etika-organisasi-pemerintah
54997172 etika-organisasi-pemerintah54997172 etika-organisasi-pemerintah
54997172 etika-organisasi-pemerintah
 
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA,ppt.pptx
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA,ppt.pptxPANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA,ppt.pptx
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA,ppt.pptx
 
Makalah etika provesi pns
Makalah etika provesi pnsMakalah etika provesi pns
Makalah etika provesi pns
 
Pancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem EtikaPancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem Etika
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika PolitikMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
 
Materi kuliah Antropologi Hukum,Triyono, UNDIP
Materi kuliah Antropologi Hukum,Triyono, UNDIPMateri kuliah Antropologi Hukum,Triyono, UNDIP
Materi kuliah Antropologi Hukum,Triyono, UNDIP
 
Materi kuliah Antropologi Hukum
Materi kuliah Antropologi HukumMateri kuliah Antropologi Hukum
Materi kuliah Antropologi Hukum
 
Pancasila Sebagai Sistem Moral dan Etika Bermasyarakat (Civic Virtue)
Pancasila Sebagai Sistem Moral dan Etika Bermasyarakat (Civic Virtue)Pancasila Sebagai Sistem Moral dan Etika Bermasyarakat (Civic Virtue)
Pancasila Sebagai Sistem Moral dan Etika Bermasyarakat (Civic Virtue)
 
LK 1.1 PKN_.pdf
LK 1.1 PKN_.pdfLK 1.1 PKN_.pdf
LK 1.1 PKN_.pdf
 
1, be & gg, charviano hardika, hapzi ali, concepts and theories of busine...
1, be & gg, charviano hardika, hapzi ali, concepts and theories of busine...1, be & gg, charviano hardika, hapzi ali, concepts and theories of busine...
1, be & gg, charviano hardika, hapzi ali, concepts and theories of busine...
 

Plus de Adhi Panjie Gumilang

Pengertian dan hukum dasar pendidikan
Pengertian dan hukum dasar pendidikanPengertian dan hukum dasar pendidikan
Pengertian dan hukum dasar pendidikan
Adhi Panjie Gumilang
 
Teori bentuk negara dan bentuk pemerintahan
Teori bentuk negara dan bentuk pemerintahanTeori bentuk negara dan bentuk pemerintahan
Teori bentuk negara dan bentuk pemerintahan
Adhi Panjie Gumilang
 

Plus de Adhi Panjie Gumilang (9)

Strategi Internalisasi Nilai Karakter Pada Anak Dalam Keluarga
Strategi Internalisasi Nilai Karakter Pada Anak Dalam KeluargaStrategi Internalisasi Nilai Karakter Pada Anak Dalam Keluarga
Strategi Internalisasi Nilai Karakter Pada Anak Dalam Keluarga
 
Pengadilan Hak Asasi Manusia Di Indonesia
Pengadilan Hak Asasi Manusia Di IndonesiaPengadilan Hak Asasi Manusia Di Indonesia
Pengadilan Hak Asasi Manusia Di Indonesia
 
Pendidikan ham, pendidikan sepanjang hayat, dan pendidikan seumur hidup
Pendidikan ham, pendidikan sepanjang hayat, dan pendidikan seumur hidupPendidikan ham, pendidikan sepanjang hayat, dan pendidikan seumur hidup
Pendidikan ham, pendidikan sepanjang hayat, dan pendidikan seumur hidup
 
Hakikat manusia menurut islam
Hakikat manusia menurut islamHakikat manusia menurut islam
Hakikat manusia menurut islam
 
Hakikat Manusia Menurut Islam
Hakikat Manusia Menurut IslamHakikat Manusia Menurut Islam
Hakikat Manusia Menurut Islam
 
Pengertian dan hukum dasar pendidikan
Pengertian dan hukum dasar pendidikanPengertian dan hukum dasar pendidikan
Pengertian dan hukum dasar pendidikan
 
Pendidikan sepajang hayat
Pendidikan sepajang hayatPendidikan sepajang hayat
Pendidikan sepajang hayat
 
Teori bentuk negara dan bentuk pemerintahan
Teori bentuk negara dan bentuk pemerintahanTeori bentuk negara dan bentuk pemerintahan
Teori bentuk negara dan bentuk pemerintahan
 
Ilmu Adab atau Etik
Ilmu Adab atau EtikIlmu Adab atau Etik
Ilmu Adab atau Etik
 

Dernier

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 

Dernier (20)

Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 

Etika Pemerintahan

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN I. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penyimpangan dari peraturan, itulah fakta yang akhir-akhir ini sering terjadi di dunia pemerintahan Indonesia. Penyimpangan tersebut dilakukan oleh pemimpin birokrasi di Indonesia atau pemerintahan yang mengakibatkan kerugian bagi masyarakat. Penyelewengan wewenang tersebut dapat berupa adanya KKN (Kolusi, Korupsi, Nepotisme), penyimpangan terhadap hak-hak yang dimiliki, dan lain sebagainya. Hal inilah yang membuat masyarakat yang bertindak sebagai konsumen dari kinerja pemimpin birokrasi menjadi kehilangan kepercayaan. Dengan cara berpikir masyarakat yang semakin kritis, kinerja pemimpin birokrasi dirasakan oleh masyarakat sangat mengecewakan dan merugikan rakyat kecil. Hal inilah yang menjadi perhatian banyak orang dimana etika seorang pemimpin sangat diperlukan agar apa yang diharapkan masyarakat bisa terpenuhi dengan baik. Di samping itu, dengan adanya pemimpin yang beretika, rasa kepercayaan masyarakat akan sepenuhnya mereka berikan kepada pemimpin birokrasi untuk menjalankan segala amanat yang diberikan masyarakat kepada pemimpinnya. Dari permasalahan di atas, maka sudah menjadi kewajiban bagi seorang pemimpin birokrasi untuk memiliki etika yang baik dalam menjalankan tugasnya sebagai pemimpin pemerintahan agar dapat menjalankan pemerintahan dengan baik dan tidak melanggar etika yang ada. Dan dari masalah di atas, makalah ini dibuat agar menjadi sumber bacaan dan bahan renungan bagi para calon pemimpin birokrasi di Indonesia sehingga tercipta pemimpin yang beretika dalam melaksanakan tugasnya untuk mensejahterakan masyarakat.
  • 2. 2 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah yang akan penulis bahas dalam makalah ini yaitu: 1. Apakah yang dimaksud dengan etika? 2. Apakah yang dimaksud dengan pemerintahan? 3. Apakag yang dimaksud dengan etika pemerintahan? 1.3 Tujuan dan Manfaat Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk mengkaji lebih dalam menganai hakikat etika, pemerintahan, dan pemerintahan. Selain itu, makalah ini diharapkan mampu menjadi sumber bacaan dari pencari literatur khususnya para calon pemimpin birokrasi agar mereka bisa memahami dan merenungkan apa pengertian dan fungsi dari etika pemerintahan dalam menjankan kehidupan pemerintahan yang dijalaninya.
  • 3. 3 BAB II PEMBAHASAN II. Pembahasan 2.1 Etika 2.1.2 Pengertian Etika Dalam buku yang berjudul ”Ilmu Pemerintahan” karangan Sri Untari (2006), dijelaskan bahwa pengertian etika secara etimologis berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos yang mempunyai arti watak, keharusan, adat. Kemudian dijelaskan juga pendapat lain dari Magnis Susesno yang masih dijelaskan dalam buku karangan Sri Untari (2006), menerangkan bahwa etika merupakan pengkajian filsafat tentang bidang yang menyangkut kewajiban-kewajiban manusia serta tentang yang baik dan buruk (1995). Etika sebagai ilmu yang mencari orientasi sangat dipengaruhi oleh lingkungan seperti adat istiadat, tradisi, lingkungan sosial, ideologi, agama, Negara, dan lain-lain (BKN, 2001:5). Istilah etika dan etik memiliki perbedaan pengertian yang relativ dan sangat samar. Etika adalah ilmu akhlak yang mebahas pola-pola aturan tentang nilai-nilai kesusilaan. Tata aturan tersebut perlu, harus bahkan wajib dilaksanakan. Bagi seseorang yang mematuhi aturan tersebut dan mengetahui masalah etika, amat terpuji apabila tindakannya berpegang pada aturan tersebut. Tindakan yang memberlakukan aturan etika itu disebut tindakan etik dan sifat pelaksanaan tindakan tersebut disebut etis. Tata aturan dalam etika disebut norma atau kaidah yang berisi baik dan buruknya perbuatan sesuai dengan ukuran dan tingkat kemajuan kebudayaan dan peradaban masyarakat yang menganut dan mematuhi norma atau kaidah tersebut. Jadi bisa disimpulkan bahwa etika adalah ilmu tentang tingkah laku manusia, prinsip-prinsip tentang tindakan moral yang baik dan benar.
  • 4. 4 2.1.2 Norma-Norma Etika Norma adalah aturan yang berlaku di kehidupan bermasyarakat. Aturan yang bertujuan untuk mencapai kehidupan masyarakat yang aman, tertib dan sentosa. Dalam buku yang berjudul ”Pengantar Ilmu Hukum” karangan Dudu Duswara (2010) disebutkan bahwa secara umum norma terbagi menjadi 4 macam, yaitu: 1. Norma Agama Norma agama terbagi menjadi 2, yaitu agam wahyu dan agama budaya. Agama wahyu adalah semua ajaran yang berasal dari Tuhan, sedangkan agama budaya adalah ajaran yang dihasilkan oleh pikiran dan perasaan manusia. Jadi, norma agama merupakan tuntunan hidup untuk menuju ke arah yang lebih baik. 2. Norma Kesusilaan Norma kesusilaan adalah aturan hidup yang berasal dari suara hati manusia yang menentukan mana perbuatan baik dan mana perbuatan yang tidak baik. 3. Norma Kesopanan Norma kesopanan adalah aturan hidup yang timbul dari pergaulan hidup masyarakat tertentu. 4. Norma Hukum Norma hukum adalah himpunan petunjuk hidup atau perintah dan larangan yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat (negara). Sangsi norma hukum bersifat mengikat dan memaksa. 2.2 Pemerintah dan Pemerintahan 2.2.1 Pengertian Pemerintah dan Pemerintahan Government dari Bahasa Inggris dan Gouvernment dari Bahasa Perancis yang keduanya berasal dari Bahasa Latin, yaitu Gubernaculum, yang berarti kemudi, tetapi diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia menjadi Pemerintah atau Pemerintahan dan terkadang juga menjadi Penguasa.
  • 5. 5 Sedangkan dalam buku karangan Sri Untari dijelaskan melalui pendekatan bahasa bahwa pengertian kata pemerintah atau pemerintahan secara etimologi berasal dari Bahasa Yunani yaitu Kubernan yang berarti nahkoda kapal yang memiliki arti melihat kedepa – dikutip dari (Surbakti, 1999). Pemerintah dalam arti sempit dimaksudkan khusus kekuasan eksekutif sedangkan dalam arti luas kekuasaan eksekutif, legeslatif, dan yudikatif. Pemerintah dalam arti sempit berdasarkan UUD yang pernah berlaku di Indonesia, yaitu UUD 1945, UUDS 1950, dan UUD Konstitusi RIS 1949. Pemerintahan dalam arti luas adalah segala kegiatan badan-badan publik yang meliputi kegiatan legislatif, eksekutif dan yudikatif dalam usaha mencapai tujuan negara. Pemerintahan dalam ari sempit adalah segala kegiatan badan- badan publik yang hanya meliputi kekuasaan eksekutif (C.F.Strong). Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian pemerintah dan pemerintahan memiliki arti yang berbeda meskipun berasal dari kata yang sama yaitu perintah. Pemerintah adalah institusi, lembaga, organisasi, badan atau pejabat yang menjalankan tugas disamping fungsi pemerintahan. Sedangkan pemerintahan adalah aparat, badan, lembaga, institusi atau pejabat yang menjalankan atau melaksanakan kegiatan dan tugas-tugas pemerintahan (Sri Untari, 2010:3). 2.3 Etika Pemerintahan 2.3.1 Pengertian Etika Pemerintahan Etika pemerintahan adalah nilai-nilai etik pemerintahan yang menjadi landasan moral bagi penyelenggara pemerintahan. Secara teoritis, terdapat hubungan antara filsafat dengan etika pemerintahan, dimana etika pemerintahan adalah bagian dari filsafat dan etika terbagi menjadi 2 bagian yaitu individual dan sosial. Etika pemerintahan lahir dari cabang sosial dimana didalamna terdapat etika pers, etika politik, etika pemerintahan, dst. (Sri Untari, 2010:88). Etika pemerintahan memiliki sifat-sifat sosial, antara lain:
  • 6. 6 1. Bersifat praktis karena membicarakan tentang perilaku dar aparat pemerintahan dan warga negara yang menyangkut pelaksanaan atau praktik interaksi antara aparat negara dengan yang diperintah. 2. Selalu memerlukan bantuan dari ilmu pengetahuan lain seperti ilmu politik, ilmu hukum, dan lain-lain. 2.3.2 Fungsi Etika Pemerintahan Secara umum, fungsi etika pemerintahan dalam penyelenggaraan praktik pemerintahan dibagi menjadi 2, yaitu: 1. Sebagai suatu pedoman, referensi, acuan, penuntun, dalam pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan. 2. Sebagai acuan untuk menilai apakah keputusan dan/ atau tindakan pejabat pemerintahan itu baik atau buruk, terpuji atau tercela. Widodo (2001:245) menjelaskan bahwa oleh karena etika mempersoalkan baik dan buruk dan bukan benar dan salah tentang sikap, tindakan, dan perilaku manusia dalam berhubungan dengan sesamanya baik dalam masyarakat maupun organisasi public atau bisnis, maka etika mempunyai peran penting dalam praktek administrasi Negara. Etika diperlukan dalam administrasi Negara. Etika dapat dijadikan pedoman, referensi, petunjuk tentang apa yang harus dilakukan oleh administrasi negara dalam menjalankan kebijakan politik, dan sekaligus dapat digunakan sebagai standar penilaian apakah perilaku administrasi Negara dalam menjalankan kebijakan politik dapat dikatakan baik atau buruk. Karena administrasi Negara bukan saja berkait dengan masalah pelaksanaan kebijakan politik saja, tetapi juga berkait dengan masalah manusia dan kemanusiaan. 2.3.3 Sumber Etika Pemerintahan Indonesia Dari berbagai penjelasan tentang etika pemerintahan maka dapat dikemukakan bahwa pada hakekatnya sumber etika pemerintahan itu dapat
  • 7. 7 berasal dari peraturan perundangan, nilai-nilai keagamaan dan nilai-nilai sosial budaya yang berasal dari kehidupan kemasyarakatan serta berasal dari adat kebiasaan dan yang sejenis dengan itu. Ada yang berpendapat bahwa untuk Pemerintahan Indonesia nilai-nilai keutamaan pemerintahan itu dipahami keberadaannya telah tumbuh sejak sebelum Indonesia merdeka yaitu dimulai sejak jaman perjuangan melawan penjajah Belanda dahulu, jika dirinci nilai- nilai dimaksud antara lain bersumber dari: 1. Budi Utomo, Sumpah Pemuda, Proklamasi 1945. 2. Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. 3. Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah yang mengatur tentang Kewenangan, tugas pokok dan fungsi lembaga pemerintah dan organisasi pemerintahan, hak dan kewajiban serta larangan bagi anggota organisasi pemerintah. 4. Nilai-nilai keagamaan. 5. Nilai-nilai sosial budaya: adat kebiasaan setempat seperti perilaku tentang kepantasan dan ketidak pantasan serta kesopanan. 2.3.4 Nilai-Nilai Keutamaan Dalam Pemerintahan Mengacu pada sumber etika pemerintahan diatas maka berkenaan dengan nilai-nilai keutamaan pemerintahan juga sangat bervariasi. Menurut Van Poelje (Dalam Ndraha) yang dicantumkan dalam buku karangan Sri Untari, asas-asas pemerintahan antara lain: 1. Kejujuran. 2. Kecermatan. 3. Kemurnian. 4. Keseimbangan. 5. Kepastian hukum. Kemudian Le Roy mengemukakan asas-asas pemerintahannya sebagai berikut:
  • 8. 8 1. Kepastian hukum. 2. Keseimbangan. 3. Kesamaan dalam pengambilan keputusan. 4. Bertindak cermat dan seksama. 5. Motivasi untuk setiap keputusan. 6. Jangan menyalahgunakan wewenang. 7. Permainan yang tulus. 8. Keadilan dan larangan bertindak sewenang-wenang. 9. Meniadakan akibat dari keputusan yang dibatalkan. 10. Pemenuhan perngharapan yang ditimbulkan. 11. Perlindungan cara hidup pribadi. Sedangkan menurut Koentjoro Purbopranoto, asas-asas pemerintahan sebagai berikut: 1. Dedication (Pengabdian). 2. Loyality (Kesetiaan). 3. Respossibillity (Tanggung Jawab). 4. Equality (Kesamaan). Dalam Undang-Undang No. 28 Tahun 1999 menyebutkan bahwa asas-asas Good Government (Pemerintahan Yang Baik) terdiri dari: 1. Kepastian Hukum. 2. Tertib penyelenggaraan. Negara. 3. Kepentingan umum. 4. Keterbukaan. 5. Proporsionalitas. 6. Profesionalitas. 2.3.5 Faktor Penghambat Pelaksanaan Etika Pemerintahan
  • 9. 9 Faktor penghambat etika pemerintahan berupa hambatan atau penyakit dalam pemerintahan pemerintahan sifatnya politis, ekonomis, sosio-kultural, dan teknologikal, antara lain: 1. Akibat persepsi, perilaku dan gaya manajerial berupa: penyalahgunaan wewenang, menerima sogok, takut perubahan dan inovasi, sombong menghindari kritik, nepotisme, arogan, tidak adil, otoriter. 2. Akibat pengetahuan dan keterampilan berupa: puas diri, tidak teliti, bertindak tanpa berpikir, tidak mau berkembang/ belajar, pasif, kurang prakarsa/ inisiatif, tidak produktif. 3. Karena tindakan melanggar hukum berupa : markup, menerima suap, tidak jujur, korupsi, penipuan, kriminal, sabotase, dsb. 4. Akibat prilaku berupa : kesewenangan, pemaksaan, konspirasi, diskriminasi, tidak sopan, kerja legalistik, dramatisiasi, indisipliner, negatifisme, kepentingan sendiri, non profesional, pemborosan dsb. 5. Akibat situasi internal berupa : tujuan dan sasaran tidak efektif dan efisien, kewajiban sebagai beban, eksploitasi, eksstrosi/ pemerasan, pengangguran terselubung, kondisi kerja yang tidak nyaman, tidak adan kinerja, miss komunikasi dan informasi, dsb.
  • 10. 10 BAB III PENUTUP III. Penutup 3.1 Kesimpulan a) Etika adalah ilmu tentang tingkah laku manusia, prinsip-prinsip tentang tindakan moral yang baik dan benar. b) Pemerintah adalah institusi, lembaga, organisasi, badan atau pejabat yang menjalankan tugas disamping fungsi pemerintahan. c) Pemerintahan adalah aparat, badan, lembaga, institusi atau pejabat yang menjalankan atau melaksanakan kegiatan dan tugas-tugas pemerintahan. d) Etika pemerintahan adalah nilai-nilai etik pemerintahan yang menjadi landasan moral bagi penyelenggara pemerintahan. 3.2 Saran Saran penulis yaitu pentingnya pembinaan khusus mengenai akhlak, aqidah, yang didalamnya berisi ajaran etika dan moral kepada calon pemimpin bangsa yang bisa mereka jadikan sebuah pembelajaran yang sangat penting sehingga mereka mampu mengendalikan diri mereka sehingga pemerintahan yang ia pegang mampu berjalan dengan baik dan kesejahteraan rakyat tercapai.
  • 11. 11 DAFTAR PUSTAKA (1) Untari, Sri. 2006. Ilmu Pemerintahan. Malang : FIP-UM (2) Machmudin, Dudu Duswara. 2010. Pengantar Ilmu Hukum. Bandung : PT Refika Aditama (3) Syafiie, Inu Kencana. 1994. Etika Pemerintahan. Jakarta : PT Rineka Cipta