SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  13
1

BAB II
HAKIKAT MANUSIA MENURUT ISLAM

I. Pendahuluan
A.

Latar Belakang
Pertanyaan tentang siapakah manusia seringkali menjadi perdebatan
diantara sesama manusia itu sendiri. Bahkan para ilmuan sendiri masih sering
memperdebatkan hal ini, tidak ada satu pun teori yang diyakini dan disepakati
tentang siapa itu manusia. Sehingga memunculkan perdebatan yang tidak pernah
berhenti.
Semakin banyaknya pendapat yang dikemukakan semakin membuat tidak
jelas dan membingungkan. Dan perbedaan pendapat juga berpengaruh seperti
siapakah manusia pertama yang diciptakan. Sehingga hal ini akan lebih menarik
untuk dibahas.

B.

Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah hakikat manusia menurut islam?
2. Potensi apa sajakah yang dimiliki manusia?
3. Apa tujuan diciptakan manusia menurut pandangan islam?
4. Apa fungsi diciptakannya manusia?

II. Pembahasan
A.

Hakikat Manusia
Siapakah manusia? Pertanyaan yang tampaknya sederhana tetapi tidak
mudah untuk menjawabnya. Mengapa demikian? Hal ini disebabkan karena
masih banyak orang yang belum mengetahui kebenaran tentang dirinya sendiri.

Pendidikan Agama Islam
2

Hal ini menyebabkan perbedaan pemahaman dirinya tentang orang lain berbeda
karena pemahaman masing-masing orang masih bersifat subyektif. Pertanyaan
tentang siapakah manusia sebenarnya sudah muncul sejak lama. Dari pertanyaan
tersebut banyak menghasilkan jawaban-jawaban yang selalu berbeda dan tidak
memuaskan dari zaman ke zaman.
Banyak ilmuan dan para filsuf berpendapat tentang siapakah manusia.
Namun pendapat mereka juga beragam tidak ada kesamaan, sebab pendapat
mereka tergantung pada masing-masing bidang yang mereka tekuni. Akhirnya
para ilmuan dan filsuf tidak menemukan kesimpulan yang sama.
Dari pendapat-pendapat mereka dapat disimpulkan bahwa hakikat
manusia yang sebenarnya belum bisa dibenarkan karena pendapat mereka
bersifat subyektif dan keterbatasan nalar yang mereka miliki. Hal ini yang
menyebabkan manusia cenderung hanya dipandang sebagai makhluk yang
terdiri dari berbagai unsur, tidak lagi sebagai sosok yang integratif, akibat
belum ditemukannya satu definisi yang dapat menggambarkan manusia yang
utuh (Nurdin, et. al, 1993:9).
Untuk itu, islam menawarkan konsep yang bisa membantu umat manusia
untuk menjelaskan jati diri manusia secara utuh. Dalam islam diajarkan bahwa
yang dapat memberikan kejelasan tentang hakikat manusia yang sebenarnya
adalah pencipta manusia itu sendiri, yaitu Allah SWT. Karena dalam Qur’an
surat Al-Isra’:85 Allah menjelaskan bahwa Sang Penciptalah yang lebih
memahami ciptaanNya, sedang manusia walaupun sebagai makhluk yang dalam
unsur penciptaanya terdapat ruh Illahi, namun manusia tidak diberi pengetahuan
tentang ruh, kecuali sedikit.
Di dalam Al-Quran sendiri telah dijelaskan tentang manusia dan
penyebutan nama manusia itu sendiri. Penyebutan nama manusia bisa dilihat
dari berbagai aspek kehidupan manusia, yaitu antara lain:
a.

Aspek historis:
Penciptaan manusia disebut dengan Bani Adam. Allah berfirman
dalam Q.S. Al-A’raf:31 yang berbunyi

Pendidikan Agama Islam
3

“Wahai anak Adam, pakailah pakainmu yang indah setiap kali
(memasuki) masjid. Makan dan minumlah, dan janganlah berlebihlebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihlebihan”. Sebagian ulama berpendapat bahwa Nabi Adam adalah manusia
pertama yang diciptakan di muka bumi ini, namun sebagian ulama lain
menolak pandangan tersebut karena perbedaan penafsiran kata khalifah
yang terdapat dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah:30. Ayat ini berisi
tentang dialog antara Allah dengan para Malaikat pada saat Allah akan
menciptakan Adam.
“Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka
bumi. Mereka (malaikat) berkata: Mengapa Engkau hendak menjadikan
(khalifah) di bumi itu, orang yang akan membuat kerusakan padanya dan
pertumpahan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dan mensucikan
Engkau. Allah berfirman: Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak
kamu ketahui” (Q.S. al-Baqarah).
Ada ulama yang berpendapat bahwa Adam bukanlah manusia
pertama yang diciptakan Allah. Dengan alasan, yaitu:
1)

Kata khalifah dalam ayat dimaksudkan sebagai pengganti. Kalau
penggantinya manusia, yang diganti tentunya manusia juga.

2)

Dalam ayat tersebut diterangkan bahwa malaikat bertanya kepada
Allah: “Mengapa Engkau akan menjadikan makhluk yang itu lagi di
bumi yang hanya akan membuat kerusakan dan pertumpahan
darah?” hal ini dikuatkan pula oleh firman Allah dalam Q.S.
Yunus:14 yang menyatakan: “Kemudian Kami jadikan kamu
khalifah-khalifah (pengganti-pengganti)di muka bumi sesudah
mereka itu ....”
Pendapat ulama lain menegaskan bahwa Adam itulah manusia

pertama yang diciptakan oleh Allah sebagai khalifah di bumi. Adam-lah
sesungguhnya manusia pertama dengan alasan :

Pendidikan Agama Islam
4

1)

Kata khalifah yang diartikan pengganti adalah menggantikan
makhluk sebelumnya, yaitu Jin. Hal ini sesuai dengan keterangan
al-Qur’an surat al-Hijr:27.

2)

Pertanyaan Malaikat atas keberatannya terhadap rencana penciptaan
Adam itu, karena mereka telah diberitahukan Allah sifat-sifat Adam
nanti.
Ayat-ayat lain di dalam al-Qur’an dengan tegas menjelaskan, bahwa

Adam-lah sebagai manusia pertama ciptaan Allah.
Dalam Q.S. al-Sajdah:7-8, Allah SWT berfirman :
“Tuhan yang membaguskan tiap-tiap sesuatu yang Ia jadikan. Dan Ia
mulai membuat manusia dari tanah, kemudian Ia jadikan turunannya itu
daripada sari pati dan air yang hina.”
Juga firman Allah dalam Q.S. al-Hijr:28-29:
“Dan,

(ingatlah)

tatkala

Tuhanmu

berkata

kepada

malaikat:

Sesungguhnya Aku hendak membikin seorang manusia dari tanah kering,
dari lumpur hitam serupa. Maka apabila Aku sudah sempurnakan dia,
dan Aku tiup padanya ruh-Ku, hendaklah kamu sujud kepadanya.”
Kemudian dalam Q.S. Ali Imran:58:
“...Ia jadikan (Adam) dari tanah, kemudian Ia berkata “jadilah”, lalu
Adam pun jadi.”
Dari hadis-hadis di atas Nabi Adam disebut homo sapiens, yaitu
makhluk yang memiliki kemampuan akal sempurna dan memiliki
intelegensi yang paling tinggi.
b.

Secara biologis:
Manusia disebut sebagai basyar yang berarti penampakkan sesuatu
dengan baik dan indah, kemudian lahir basyarah yang berarti kulit , yang
mencerminkan sifat fisik-kimawi-biologisnya.

Pendidikan Agama Islam
5

“Di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan kamu dari
tanah, kemudian tiba-tiba kamu (menjadi) manusia yang berkembang
biak.”(Q.S. al-Rum:20).
c.

Secara intelektual:
Manusia disebut insan, yakni makhluk terbaik yang diberi akal
sehingga mampu menyerap ilmu pengetahuan.
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang
sebaik-baiknya”(Q.S. al-Tin:4)
“Dia menciptakan manusia. Mengajarnya pandai berbicara” (Q.S. alRahman:3-4).
Istilah insan terdapat makna rohaniah yang sejak awal penciptaannya telah
diberikan Allah berupa toga kekuatan yang bersiifat potensial yaitu nafsu,
akal, dan rasa.
“Nafsu” adalah tenaga potensial yang berupa dorongan-dorongan untuk
berbuat dan bertindak kreatif dan dinamis yabg berkembang kepada dua
arah, yaitu kebaikan dan kejahatan. “Akal” atau daya pikir diartikan
sebagai potensi intelegensi yang berfungsi sebagai filter, yang menyeleksi
secara nalar tentang baik dan buruk yang didorong oleh nafsu. “Rasa”
merupakan potensi yang mengarah kepada nilai-nilai etika dan estetika
dan agama. Ketiga potensi di atas membentuk struktur kerohanian di
dalam diri manusia yang kemudian akan membentuk manusia sebagai
insan (Nurdin, et. al, 1993:13-14).

d.

Secara sosiologis:
Manusia disebut nas, yang menunjukan kecenderungannya untuk
berkelompok dengan sesama jenisnya.
“Wahai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang
laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsabangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal...” (Q.S.
al-Hujurat:13).

Pendidikan Agama Islam
6

e.

Secara posisional:
Manusia disebut ‘abd yang menunjukkan kedudukannya sebagai
hamba Allah yang harus tunduk dan patuh kepada-Nya.
Menurut ajaran Islam, pada hakikatnya manusia adalah:
a.

Makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna dan dijadikan dalam
bentuk yang sangat baik (Q.S. al-Tin:14).

b.

Diciptakan oleh Allah untuk mengabdi kepada-Nya.
“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
menyembah-Ku”(Q.S. al-Dzariyat:56).

c.

Makhluk yang dikaruniai ruh.

d.

Makhluk yang dianugerahi akal. Sehingga ada manusia yang selalu
tunduk dan patuh, ada yang beriman, dan ada pula yang kafir.

e.

Manusia diciptakan Allah untuk menjadi khlifah di muka bumi.

f.

Secara individual, manusia bertanggung jawab atas segala
perbuatannya.
“Setiap

orang

bertanggung

kawab

terhadap

apa

yang

dilakukannya: (Q.S. al_thur:21)
Sebenarnya manusia terdiri dari 4 unsur, yaitu:
1. Jasmani

: Terdiri dari seluruh anggota badan atau yang tampak luarnya.

2. Hayat

: Unsur hidup yang ditandai dengan adanya gerak.

3. Roh

: Bekerja secara spiritual karena kehendak Allah.

4. Nafsu

: Keinginan yang lahir dari diri manusia.

Pendidikan Agama Islam
7

B.

Potensi Manusia
Setiap manusia pasti memiliki potensi-potensi yang bisa ia kembangkan
menjadi suatu hal yang berguna bagi dirinya maupun orang lain. Pada dasarnya
manusia memiliki potensi yang bisa membawanya menjadi manusia yang lebih
baik ataupun menjadi manusia yang tidak baik, tergantung upaya mereka untuk
memaksimalkan potensi tersebut. Potensi-potensi yang manusia miliki dibagi
menjadi 2 macam, yaitu potensi positif dan potensi negatif. Potensi positif dan
negatif yang sudah diterangkan dalam Al-Qur’an meliputi:
a.

Potensi positif, antara lain:
1. Manusia memiliki fitrah beragama tauhid, yakni berTuhan hanya
kepada Allah (Q.S. Al-Rum:30).
2. Manusia diciptakan oleh Allah dengan bentuk dan keadaan yang
sebaik-baiknya (Q.S. Al-Tin:5).
3. Manusia adalah makhluk Allah yang paling mulia (Q.S. Al-Isra’:70).
4. Manusia adalah makhluk Allah yang paling pintar (Q.S. AlBaqarah:31-33, Al-Naml:38-40).
5. Manusia adalah makhluk Allah yang terpercaya untuk memegang
amanat (Q.S. Al-Ahzab:72).

b.

Potensi negatif, diantaranya:
1. Manusia adalah makhluk yang lemah (Q.S. Al-Nisa:28).
2. Manusia adalah manusia yang suka mengeluh (Q.S. Al-Ma’arij:19).
3. Manusia adalah makhluk yang suka dholim dan ingkar (Q.S.
Ibrahim:34).
4. Manusia adalah makhluk yang suka membantah (Q.S. Al-Kahfi:54).
5. Manusia adalah makhluk yang suka melewati batas (Q.S. Al-Alaq:67).

Pendidikan Agama Islam
8

Karena manusia memiliki 2 unsur yang berbeda yaitu unsur fisik dan
psikis, maka dari itu potensi-potensi yang manusia miliki akan berkembang
pada 2 unsur tersebut.
Selain potensi-potensi yang dimiliki manusia, manusia juga memiliki
sifat-sifat alami yang nantinya akan menentukan akhir dari sebuah potensi yang
dimiliki. Sifat-sifat tersebut antara lain:
1.

Fitrah
Fitrah adalah penciptaan atau kejadian. Jadi, fitrah adalah anugrah
yang telah diberikan oleh Allah kepada manusia sejak semula atau bawaan
sejak lahir. Fitrah sangat mendukung sekali terhadap pengembangan
potensi manusia yang nantinya berujung pada potensi yang positif. Hal
tersebut

bisa

terjadi

apabila

manusia

bisa

memelihara

dan

mengembangkan potensinya secara baik. Namun jika manusia tidak bisa
memelihara atau mengembangkan potensinya dengan baik, maka potensi
yang dimilikinya akan cenderung membawa ke arah yang negatif.
2.

Nafs (Nafsu atau Jiwa)
Nafsu adalah sisi dalam manusia yang berpotensi baik ataupun
buruk. Nafsu diciptakan oleh Allah dengan tujuan menampung dan
mendorong manusia berbuat kebaikan dan keburukan (Shibab, 1996:286).
Pada hakikatnya potensi positif manusia lebih kuat dari pada potensi
negatifnya, namun kemauan untuk berbuat baik manusia lebih kuat dari
pada kemauan untuk berbuat baik. Oleh sebab itu, manusia dituntut untuk
memelihara kesucian daripada nafsu yang dimiliknya.

3.

Qalb (Hati)
Banyak orang mengartikan qalb sebagai hati. Secara bahasa, qalb
bermakna membalik. Qalb tidak konsisten karena ada baik dan buruknya
pula. Baik dan buruknya sifat seseorang sangat ditentukan oleh qalbnya.
Rasulullah SAW bersabda:

Pendidikan Agama Islam
9

“Sesungguhnya diri manusia terdapat segumpal daging. Apabila
(segumpal daging itu) baik, maka baiklah seluruh dirinya. Dan apabila
buruk, maka buruklah seluruh dirinya. Ketahuilah, segumpal daging itu
adalah qalb (hati).”
4.Aql (Akal)
Akal adalah sesuatu yang mengikat atau menghalangi seseorang
agar tidak terjerumus kedalam kesalahan atau dosa. Harus ada
keseimbangan antara kemampuan berpikir (akal) dengan dorongan moral
agar menghasilkan sesuatu yang berguna.

C. Tujuan Penciptaan Manusia
Tujuan hidup manusia adalah beribadah kepada Allah semata, pengertian
beribadah kepada Allah tidak melulu hanya saat kita melakukan sholat atau
dalam kalimat lain tidak hanya berpatokan pada satu tindakan saja. Beribadah
kepada Allah berarti kita menjalankan segala sesuatu yang diperintahkan Allah
dengan tidak melakukan hal-hal yang dilarang oleh Allah SWT. Untuk itu kita
harus melaksanakan apa yang diperintahkan Allah dengan sungguh-sungguh
dan ikhlas agar kita menjadi khalifah di bumi ini yang bertugas untuk mengelola
alam semesta.

D. Fungsi dan Peran Manusia
Pada dasarnya, manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang memiliki
kelebihan dibandingkan dengan makhluk lainnya. Untuk itu, Allah memberikan
tugas kepada manusia untuk menjadi khalifah atau penguasa di bumi ini.
Khalifah di sini berarti manusia bertugas untuk mengelola dan mengendalikan
segala sesuatu yang ada di muka bumi. Di samping itu, manusia juga dituntut
pertanggung jawaban atas segala sesuatu yang dilakukannya di dunia. Itulah
sebabnya apabila manusia melakukan pelanggaran atau menyimpang dari aturan
Allah, maka ia akan mendapatkan hukuman di akhirat kelak.

Pendidikan Agama Islam
10

Sebagai manusia yang bertugas mengelola segala macam urusan yang ada
di muka bumi, maka manusia diwajibkan untuk melakukan tindakan-tindakan
yang berguna bagi semua makhluk yang ada di muka bumi. Untuk itu setiap
ketika kita ingin mengawali segala aktifitas, hendaklah kita membaca
bassmallah terlebih dahulu agar apa yang kita kerjakan mendapatkan ridho dari
Allah SWT.

Pendidikan Agama Islam
11

III.Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hakikat manusia sebenarnya adalah
ciptaan Allah yang memiliki unsur-unsur seperti jasmani, hayat, roh dan nafsu.
Manusia dilahirkan ke muka bumi dengan membawa potensi-potensi yang dimiliki
oleh setiap orang. Ada potensi yang positif ada pula potensi yang cenderung negatif
atau tidak berguna. Untuk itu, sebagai manusia kita harus pintar mengelola potensi
yang kita miliki agar menjadi sesuatu yang bisa bermanfaat bagi orang lain. Selain itu,
manusia diciptakan oleh Allah tak lain dan tak bukan hanyalah untuk menyembah dan
beribadah kepada Allah semata.
Di dunia sendiri, manusia diberikan tugas oleh Allah untuk menjadi seorang
khalifah di mana bertugas untuk mengelola dan mengendalikan segala sesuatu yang
ada di bumi. Manusia dituntut untuk merawat dan menjaga isi bumi sesuai dengan apa
yang diperintahkan oleh Allah SWT, dan apabila manusia lalai dalam melaksanan
tugasnya, maka mereka akan mendapatkan hukuman dari Allah di akhirat kelak.

Pendidikan Agama Islam
12

IV.

Penutup
Demikianlah sedikit pembahasan terhadap sebuah masalah yang timbul di
kalangan masyarakat luas tentang hakikat manusia sebenarnya. Semoga dari apa yang
disajikan bisa membawa manfaat bagi penulis dan lebih-lebih kepada para pembaca.
Manusia adalah makhluk ciptaan Allah dengan segala kelebihan dan kekurangannya,
untuk itu apabila di dalam penyajian makalah tentang hakikat manusia ini terdapat
sesuatu yang lebih, maka semata-mata itu hanyalah berasal dari Allah SWT dan
apabila terdapat sesuatu yang mengganjal hati para pembaca, maka itu adalah sebuah
kesalahan pribadi dari penulis. Untuk itu penulis meminta maaf yang sebesarbesarnya atas segala kekurangan yang ada dan berharap kepada pembaca untuk
menegur kami bila ada kesalahan agar bisa kami perbaiki di kemudian hari. Semoga
makalah ini bisa berguna bagi kita semua.

Pendidikan Agama Islam
13

DAFTAR PUSTAKA

Tim dosen PAI Universitas Negeri Malang.2009.Aktualisasi Pendidikan Agama
Islam”.Surabaya:Hilal Pustaka.

Pendidikan Agama Islam

Contenu connexe

Tendances

Materi akhlak tasawuf
Materi akhlak tasawufMateri akhlak tasawuf
Materi akhlak tasawufSukrinTaib
 
ruang lingkup ajaran agama Islam
ruang lingkup ajaran agama Islamruang lingkup ajaran agama Islam
ruang lingkup ajaran agama IslamTeguh Prasetyo
 
Buku 100 Pertanyaan Top Seputar Khilafah
Buku 100 Pertanyaan Top Seputar KhilafahBuku 100 Pertanyaan Top Seputar Khilafah
Buku 100 Pertanyaan Top Seputar KhilafahAnas Wibowo
 
Pengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ah
Pengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ahPengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ah
Pengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ahAde Pratama
 
Presentasi integrasi iman, ilmu, dan amal
Presentasi  integrasi iman, ilmu, dan amalPresentasi  integrasi iman, ilmu, dan amal
Presentasi integrasi iman, ilmu, dan amalRizqy Putra
 
Hakikat, Martabat dan Tanggung Jawab Manusia
Hakikat, Martabat dan Tanggung Jawab ManusiaHakikat, Martabat dan Tanggung Jawab Manusia
Hakikat, Martabat dan Tanggung Jawab Manusiapjj_kemenkes
 
Filsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : OntologiFilsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : OntologiHosyatul Aliyah
 
Makalah akhlak, moral dan etika
Makalah akhlak, moral dan etikaMakalah akhlak, moral dan etika
Makalah akhlak, moral dan etikaArdi nata nugroho
 
Makalah Konsep Manusia Menurut Islam
Makalah Konsep Manusia Menurut IslamMakalah Konsep Manusia Menurut Islam
Makalah Konsep Manusia Menurut IslamKris Feby
 
IPTEK dalam Pandangan Islam
IPTEK dalam Pandangan IslamIPTEK dalam Pandangan Islam
IPTEK dalam Pandangan Islameryeryey
 
Hubungan ilmu, agama dn filsafat
Hubungan ilmu, agama dn filsafatHubungan ilmu, agama dn filsafat
Hubungan ilmu, agama dn filsafatSusi Yanti
 
Etika, Moral, Akhlak (Agama) ppt
Etika, Moral, Akhlak (Agama) pptEtika, Moral, Akhlak (Agama) ppt
Etika, Moral, Akhlak (Agama) pptAisyah Turidho
 
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.pptFilsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.pptari susanto
 
Pengertian keimanan dan ketakwaan
Pengertian keimanan dan ketakwaanPengertian keimanan dan ketakwaan
Pengertian keimanan dan ketakwaaneryeryey
 
Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)
Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)
Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)Ria Widia
 
Filsafat, Ilmu dan Agama
Filsafat, Ilmu dan AgamaFilsafat, Ilmu dan Agama
Filsafat, Ilmu dan AgamaNovi Suryani
 

Tendances (20)

Materi akhlak tasawuf
Materi akhlak tasawufMateri akhlak tasawuf
Materi akhlak tasawuf
 
ruang lingkup ajaran agama Islam
ruang lingkup ajaran agama Islamruang lingkup ajaran agama Islam
ruang lingkup ajaran agama Islam
 
Buku 100 Pertanyaan Top Seputar Khilafah
Buku 100 Pertanyaan Top Seputar KhilafahBuku 100 Pertanyaan Top Seputar Khilafah
Buku 100 Pertanyaan Top Seputar Khilafah
 
Pengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ah
Pengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ahPengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ah
Pengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ah
 
Hakikat dan martabat manusia
Hakikat dan martabat manusiaHakikat dan martabat manusia
Hakikat dan martabat manusia
 
Presentasi integrasi iman, ilmu, dan amal
Presentasi  integrasi iman, ilmu, dan amalPresentasi  integrasi iman, ilmu, dan amal
Presentasi integrasi iman, ilmu, dan amal
 
Hakikat, Martabat dan Tanggung Jawab Manusia
Hakikat, Martabat dan Tanggung Jawab ManusiaHakikat, Martabat dan Tanggung Jawab Manusia
Hakikat, Martabat dan Tanggung Jawab Manusia
 
Filsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : OntologiFilsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : Ontologi
 
Makalah akhlak, moral dan etika
Makalah akhlak, moral dan etikaMakalah akhlak, moral dan etika
Makalah akhlak, moral dan etika
 
Ppt aqidah islam
Ppt aqidah islamPpt aqidah islam
Ppt aqidah islam
 
Makalah Konsep Manusia Menurut Islam
Makalah Konsep Manusia Menurut IslamMakalah Konsep Manusia Menurut Islam
Makalah Konsep Manusia Menurut Islam
 
IPTEK dalam Pandangan Islam
IPTEK dalam Pandangan IslamIPTEK dalam Pandangan Islam
IPTEK dalam Pandangan Islam
 
Hubungan ilmu, agama dn filsafat
Hubungan ilmu, agama dn filsafatHubungan ilmu, agama dn filsafat
Hubungan ilmu, agama dn filsafat
 
Etika, Moral, Akhlak (Agama) ppt
Etika, Moral, Akhlak (Agama) pptEtika, Moral, Akhlak (Agama) ppt
Etika, Moral, Akhlak (Agama) ppt
 
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.pptFilsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
 
Pengertian keimanan dan ketakwaan
Pengertian keimanan dan ketakwaanPengertian keimanan dan ketakwaan
Pengertian keimanan dan ketakwaan
 
Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)
Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)
Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)
 
IMTAQ dan IPTEK
IMTAQ dan IPTEKIMTAQ dan IPTEK
IMTAQ dan IPTEK
 
Filsafat, Ilmu dan Agama
Filsafat, Ilmu dan AgamaFilsafat, Ilmu dan Agama
Filsafat, Ilmu dan Agama
 
Pertanyaan presentasi
Pertanyaan presentasiPertanyaan presentasi
Pertanyaan presentasi
 

En vedette

Hakikat manusia menurut islam
Hakikat manusia menurut islamHakikat manusia menurut islam
Hakikat manusia menurut islamAsmida Herawati
 
Konsep islam tentang manusia
Konsep islam tentang manusiaKonsep islam tentang manusia
Konsep islam tentang manusiaRhe Dwi Yuni
 
Eksistensi martabat manusia agama islam
Eksistensi martabat manusia agama islamEksistensi martabat manusia agama islam
Eksistensi martabat manusia agama islam-
 
Manusia dan tanggung jawab
Manusia dan tanggung jawabManusia dan tanggung jawab
Manusia dan tanggung jawabdinnianggra
 
Bab ii kepemimpinan
Bab ii kepemimpinanBab ii kepemimpinan
Bab ii kepemimpinankangklinsman
 
Hakikat Manusia Menurut Islam
Hakikat Manusia Menurut IslamHakikat Manusia Menurut Islam
Hakikat Manusia Menurut IslamRanihana Kun
 
Kebudayaan dalam islam
Kebudayaan dalam islamKebudayaan dalam islam
Kebudayaan dalam islamNUR DIANA
 
iLMU BUDAYA DASAR : MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB
iLMU BUDAYA DASAR : MANUSIA DAN TANGGUNG JAWABiLMU BUDAYA DASAR : MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB
iLMU BUDAYA DASAR : MANUSIA DAN TANGGUNG JAWABAmphie Yuurisman
 
Potensi dan tugas manusia
Potensi dan tugas manusiaPotensi dan tugas manusia
Potensi dan tugas manusiaAyni Nur
 
Pembahasan hakikat-manusia-dalam-islam
Pembahasan hakikat-manusia-dalam-islamPembahasan hakikat-manusia-dalam-islam
Pembahasan hakikat-manusia-dalam-islamkangklinsman
 
pandangan psikologi tentang hakikat manusia
pandangan psikologi tentang hakikat manusiapandangan psikologi tentang hakikat manusia
pandangan psikologi tentang hakikat manusiaFitriani Upith Fauziyah
 
Maka suatu keberuntungan sekaligus aset kebahagiaan yang tak dapat diukur den...
Maka suatu keberuntungan sekaligus aset kebahagiaan yang tak dapat diukur den...Maka suatu keberuntungan sekaligus aset kebahagiaan yang tak dapat diukur den...
Maka suatu keberuntungan sekaligus aset kebahagiaan yang tak dapat diukur den...Muh Jaya
 
Proses kejadian manusia dan tugasnya sebagai khalifah di muka bumi
Proses kejadian manusia dan tugasnya sebagai khalifah di muka bumiProses kejadian manusia dan tugasnya sebagai khalifah di muka bumi
Proses kejadian manusia dan tugasnya sebagai khalifah di muka bumiSeptian Muna Barakati
 
4.7 wajibatuna nahwar rasul
4.7 wajibatuna nahwar rasul4.7 wajibatuna nahwar rasul
4.7 wajibatuna nahwar rasulIsalzone Faisal
 
2. fitrah manusia
2. fitrah manusia2. fitrah manusia
2. fitrah manusiaDya Imani
 

En vedette (20)

Hakikat manusia menurut islam
Hakikat manusia menurut islamHakikat manusia menurut islam
Hakikat manusia menurut islam
 
Konsep islam tentang manusia
Konsep islam tentang manusiaKonsep islam tentang manusia
Konsep islam tentang manusia
 
Eksistensi martabat manusia agama islam
Eksistensi martabat manusia agama islamEksistensi martabat manusia agama islam
Eksistensi martabat manusia agama islam
 
Manusia dan tanggung jawab
Manusia dan tanggung jawabManusia dan tanggung jawab
Manusia dan tanggung jawab
 
Bab ii kepemimpinan
Bab ii kepemimpinanBab ii kepemimpinan
Bab ii kepemimpinan
 
Menyeimbangkan Iman, Ilmu dan Amal dalam Ialam
Menyeimbangkan Iman, Ilmu dan Amal dalam IalamMenyeimbangkan Iman, Ilmu dan Amal dalam Ialam
Menyeimbangkan Iman, Ilmu dan Amal dalam Ialam
 
Hakikat Manusia Menurut Islam
Hakikat Manusia Menurut IslamHakikat Manusia Menurut Islam
Hakikat Manusia Menurut Islam
 
Hakikat anak didik
Hakikat anak didikHakikat anak didik
Hakikat anak didik
 
Makalah pai-akhlak
Makalah pai-akhlakMakalah pai-akhlak
Makalah pai-akhlak
 
Kebudayaan dalam islam
Kebudayaan dalam islamKebudayaan dalam islam
Kebudayaan dalam islam
 
iLMU BUDAYA DASAR : MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB
iLMU BUDAYA DASAR : MANUSIA DAN TANGGUNG JAWABiLMU BUDAYA DASAR : MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB
iLMU BUDAYA DASAR : MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB
 
Potensi dan tugas manusia
Potensi dan tugas manusiaPotensi dan tugas manusia
Potensi dan tugas manusia
 
Pembahasan hakikat-manusia-dalam-islam
Pembahasan hakikat-manusia-dalam-islamPembahasan hakikat-manusia-dalam-islam
Pembahasan hakikat-manusia-dalam-islam
 
pandangan psikologi tentang hakikat manusia
pandangan psikologi tentang hakikat manusiapandangan psikologi tentang hakikat manusia
pandangan psikologi tentang hakikat manusia
 
Istighfar
IstighfarIstighfar
Istighfar
 
Bahagia
BahagiaBahagia
Bahagia
 
Maka suatu keberuntungan sekaligus aset kebahagiaan yang tak dapat diukur den...
Maka suatu keberuntungan sekaligus aset kebahagiaan yang tak dapat diukur den...Maka suatu keberuntungan sekaligus aset kebahagiaan yang tak dapat diukur den...
Maka suatu keberuntungan sekaligus aset kebahagiaan yang tak dapat diukur den...
 
Proses kejadian manusia dan tugasnya sebagai khalifah di muka bumi
Proses kejadian manusia dan tugasnya sebagai khalifah di muka bumiProses kejadian manusia dan tugasnya sebagai khalifah di muka bumi
Proses kejadian manusia dan tugasnya sebagai khalifah di muka bumi
 
4.7 wajibatuna nahwar rasul
4.7 wajibatuna nahwar rasul4.7 wajibatuna nahwar rasul
4.7 wajibatuna nahwar rasul
 
2. fitrah manusia
2. fitrah manusia2. fitrah manusia
2. fitrah manusia
 

Similaire à Hakikat manusia menurut islam

Hakikat manusia bab I
Hakikat manusia bab IHakikat manusia bab I
Hakikat manusia bab Iarvant
 
Tugas PAI Jumrah
Tugas PAI JumrahTugas PAI Jumrah
Tugas PAI Jumrahdyahraf
 
PPT Agama - Hakekat Manusia Menurut Islam.pptx
PPT Agama - Hakekat Manusia Menurut Islam.pptxPPT Agama - Hakekat Manusia Menurut Islam.pptx
PPT Agama - Hakekat Manusia Menurut Islam.pptxDausaitamaSensei
 
BAB 10 : Teknlogi Ilmu Pengetahuan dan Seni Menurut Islam
BAB 10 : Teknlogi Ilmu Pengetahuan dan Seni Menurut IslamBAB 10 : Teknlogi Ilmu Pengetahuan dan Seni Menurut Islam
BAB 10 : Teknlogi Ilmu Pengetahuan dan Seni Menurut IslamDonovan Kiione
 
Teologi Pendidikan: Kewajiban Manusia dan Implikasinya Pada Pendidikan Islam
Teologi Pendidikan: Kewajiban Manusia dan Implikasinya Pada Pendidikan IslamTeologi Pendidikan: Kewajiban Manusia dan Implikasinya Pada Pendidikan Islam
Teologi Pendidikan: Kewajiban Manusia dan Implikasinya Pada Pendidikan IslamEndi Suhendi
 
Pemahaman Tentang Manusia
Pemahaman Tentang ManusiaPemahaman Tentang Manusia
Pemahaman Tentang Manusiailham fathoni
 
Hakikat Manusia Menurut Islam
Hakikat Manusia Menurut IslamHakikat Manusia Menurut Islam
Hakikat Manusia Menurut IslamSiti Hardiyanti
 
Landasan Kependidikan
Landasan KependidikanLandasan Kependidikan
Landasan Kependidikanbigbossjava
 
Tafsir tarbawi ke1
Tafsir tarbawi ke1Tafsir tarbawi ke1
Tafsir tarbawi ke1umiisnartini
 
Tujuan pencitaan manusia
Tujuan pencitaan manusiaTujuan pencitaan manusia
Tujuan pencitaan manusiaMurni Dinianti
 
Manusia dan-alam-semesta-new
Manusia dan-alam-semesta-newManusia dan-alam-semesta-new
Manusia dan-alam-semesta-newFitra Sani
 
Siapakah Manusisa? Menurut Islam
Siapakah Manusisa? Menurut IslamSiapakah Manusisa? Menurut Islam
Siapakah Manusisa? Menurut Islamjaniaul
 

Similaire à Hakikat manusia menurut islam (20)

Hakikat manusia bab I
Hakikat manusia bab IHakikat manusia bab I
Hakikat manusia bab I
 
Makalah agama-
Makalah agama-Makalah agama-
Makalah agama-
 
Tugas PAI Jumrah
Tugas PAI JumrahTugas PAI Jumrah
Tugas PAI Jumrah
 
bimbingan konseling.docx
bimbingan konseling.docxbimbingan konseling.docx
bimbingan konseling.docx
 
Agama , haris
Agama , harisAgama , haris
Agama , haris
 
PPT Agama - Hakekat Manusia Menurut Islam.pptx
PPT Agama - Hakekat Manusia Menurut Islam.pptxPPT Agama - Hakekat Manusia Menurut Islam.pptx
PPT Agama - Hakekat Manusia Menurut Islam.pptx
 
BAB 10 : Teknlogi Ilmu Pengetahuan dan Seni Menurut Islam
BAB 10 : Teknlogi Ilmu Pengetahuan dan Seni Menurut IslamBAB 10 : Teknlogi Ilmu Pengetahuan dan Seni Menurut Islam
BAB 10 : Teknlogi Ilmu Pengetahuan dan Seni Menurut Islam
 
Teologi Pendidikan: Kewajiban Manusia dan Implikasinya Pada Pendidikan Islam
Teologi Pendidikan: Kewajiban Manusia dan Implikasinya Pada Pendidikan IslamTeologi Pendidikan: Kewajiban Manusia dan Implikasinya Pada Pendidikan Islam
Teologi Pendidikan: Kewajiban Manusia dan Implikasinya Pada Pendidikan Islam
 
Pemahaman Tentang Manusia
Pemahaman Tentang ManusiaPemahaman Tentang Manusia
Pemahaman Tentang Manusia
 
Hakikat Manusia Menurut Islam
Hakikat Manusia Menurut IslamHakikat Manusia Menurut Islam
Hakikat Manusia Menurut Islam
 
Axio
AxioAxio
Axio
 
Landasan Kependidikan
Landasan KependidikanLandasan Kependidikan
Landasan Kependidikan
 
Tafsir tarbawi ke1
Tafsir tarbawi ke1Tafsir tarbawi ke1
Tafsir tarbawi ke1
 
Tafsir tarbawi ke1
Tafsir tarbawi ke1Tafsir tarbawi ke1
Tafsir tarbawi ke1
 
Tujuan pencitaan manusia
Tujuan pencitaan manusiaTujuan pencitaan manusia
Tujuan pencitaan manusia
 
Agama
AgamaAgama
Agama
 
Pai(manusia dan agama)
Pai(manusia dan agama)Pai(manusia dan agama)
Pai(manusia dan agama)
 
Manusia dalam perspektif alqur'an
Manusia dalam perspektif alqur'anManusia dalam perspektif alqur'an
Manusia dalam perspektif alqur'an
 
Manusia dan-alam-semesta-new
Manusia dan-alam-semesta-newManusia dan-alam-semesta-new
Manusia dan-alam-semesta-new
 
Siapakah Manusisa? Menurut Islam
Siapakah Manusisa? Menurut IslamSiapakah Manusisa? Menurut Islam
Siapakah Manusisa? Menurut Islam
 

Plus de Adhi Panjie Gumilang

Hubungan Hukum dengan Lembaga Sosial
Hubungan Hukum dengan Lembaga SosialHubungan Hukum dengan Lembaga Sosial
Hubungan Hukum dengan Lembaga SosialAdhi Panjie Gumilang
 
Strategi Internalisasi Nilai Karakter Pada Anak Dalam Keluarga
Strategi Internalisasi Nilai Karakter Pada Anak Dalam KeluargaStrategi Internalisasi Nilai Karakter Pada Anak Dalam Keluarga
Strategi Internalisasi Nilai Karakter Pada Anak Dalam KeluargaAdhi Panjie Gumilang
 
Pengadilan Hak Asasi Manusia Di Indonesia
Pengadilan Hak Asasi Manusia Di IndonesiaPengadilan Hak Asasi Manusia Di Indonesia
Pengadilan Hak Asasi Manusia Di IndonesiaAdhi Panjie Gumilang
 
Pendidikan ham, pendidikan sepanjang hayat, dan pendidikan seumur hidup
Pendidikan ham, pendidikan sepanjang hayat, dan pendidikan seumur hidupPendidikan ham, pendidikan sepanjang hayat, dan pendidikan seumur hidup
Pendidikan ham, pendidikan sepanjang hayat, dan pendidikan seumur hidupAdhi Panjie Gumilang
 
Pengertian dan hukum dasar pendidikan
Pengertian dan hukum dasar pendidikanPengertian dan hukum dasar pendidikan
Pengertian dan hukum dasar pendidikanAdhi Panjie Gumilang
 
Teori bentuk negara dan bentuk pemerintahan
Teori bentuk negara dan bentuk pemerintahanTeori bentuk negara dan bentuk pemerintahan
Teori bentuk negara dan bentuk pemerintahanAdhi Panjie Gumilang
 

Plus de Adhi Panjie Gumilang (10)

Hubungan Hukum dengan Lembaga Sosial
Hubungan Hukum dengan Lembaga SosialHubungan Hukum dengan Lembaga Sosial
Hubungan Hukum dengan Lembaga Sosial
 
Strategi Internalisasi Nilai Karakter Pada Anak Dalam Keluarga
Strategi Internalisasi Nilai Karakter Pada Anak Dalam KeluargaStrategi Internalisasi Nilai Karakter Pada Anak Dalam Keluarga
Strategi Internalisasi Nilai Karakter Pada Anak Dalam Keluarga
 
Pengadilan Hak Asasi Manusia Di Indonesia
Pengadilan Hak Asasi Manusia Di IndonesiaPengadilan Hak Asasi Manusia Di Indonesia
Pengadilan Hak Asasi Manusia Di Indonesia
 
Etika Pemerintahan
Etika PemerintahanEtika Pemerintahan
Etika Pemerintahan
 
Pendidikan ham, pendidikan sepanjang hayat, dan pendidikan seumur hidup
Pendidikan ham, pendidikan sepanjang hayat, dan pendidikan seumur hidupPendidikan ham, pendidikan sepanjang hayat, dan pendidikan seumur hidup
Pendidikan ham, pendidikan sepanjang hayat, dan pendidikan seumur hidup
 
Hakikat Manusia Menurut Islam
Hakikat Manusia Menurut IslamHakikat Manusia Menurut Islam
Hakikat Manusia Menurut Islam
 
Pengertian dan hukum dasar pendidikan
Pengertian dan hukum dasar pendidikanPengertian dan hukum dasar pendidikan
Pengertian dan hukum dasar pendidikan
 
Pendidikan sepajang hayat
Pendidikan sepajang hayatPendidikan sepajang hayat
Pendidikan sepajang hayat
 
Teori bentuk negara dan bentuk pemerintahan
Teori bentuk negara dan bentuk pemerintahanTeori bentuk negara dan bentuk pemerintahan
Teori bentuk negara dan bentuk pemerintahan
 
Ilmu Adab atau Etik
Ilmu Adab atau EtikIlmu Adab atau Etik
Ilmu Adab atau Etik
 

Hakikat manusia menurut islam

  • 1. 1 BAB II HAKIKAT MANUSIA MENURUT ISLAM I. Pendahuluan A. Latar Belakang Pertanyaan tentang siapakah manusia seringkali menjadi perdebatan diantara sesama manusia itu sendiri. Bahkan para ilmuan sendiri masih sering memperdebatkan hal ini, tidak ada satu pun teori yang diyakini dan disepakati tentang siapa itu manusia. Sehingga memunculkan perdebatan yang tidak pernah berhenti. Semakin banyaknya pendapat yang dikemukakan semakin membuat tidak jelas dan membingungkan. Dan perbedaan pendapat juga berpengaruh seperti siapakah manusia pertama yang diciptakan. Sehingga hal ini akan lebih menarik untuk dibahas. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimanakah hakikat manusia menurut islam? 2. Potensi apa sajakah yang dimiliki manusia? 3. Apa tujuan diciptakan manusia menurut pandangan islam? 4. Apa fungsi diciptakannya manusia? II. Pembahasan A. Hakikat Manusia Siapakah manusia? Pertanyaan yang tampaknya sederhana tetapi tidak mudah untuk menjawabnya. Mengapa demikian? Hal ini disebabkan karena masih banyak orang yang belum mengetahui kebenaran tentang dirinya sendiri. Pendidikan Agama Islam
  • 2. 2 Hal ini menyebabkan perbedaan pemahaman dirinya tentang orang lain berbeda karena pemahaman masing-masing orang masih bersifat subyektif. Pertanyaan tentang siapakah manusia sebenarnya sudah muncul sejak lama. Dari pertanyaan tersebut banyak menghasilkan jawaban-jawaban yang selalu berbeda dan tidak memuaskan dari zaman ke zaman. Banyak ilmuan dan para filsuf berpendapat tentang siapakah manusia. Namun pendapat mereka juga beragam tidak ada kesamaan, sebab pendapat mereka tergantung pada masing-masing bidang yang mereka tekuni. Akhirnya para ilmuan dan filsuf tidak menemukan kesimpulan yang sama. Dari pendapat-pendapat mereka dapat disimpulkan bahwa hakikat manusia yang sebenarnya belum bisa dibenarkan karena pendapat mereka bersifat subyektif dan keterbatasan nalar yang mereka miliki. Hal ini yang menyebabkan manusia cenderung hanya dipandang sebagai makhluk yang terdiri dari berbagai unsur, tidak lagi sebagai sosok yang integratif, akibat belum ditemukannya satu definisi yang dapat menggambarkan manusia yang utuh (Nurdin, et. al, 1993:9). Untuk itu, islam menawarkan konsep yang bisa membantu umat manusia untuk menjelaskan jati diri manusia secara utuh. Dalam islam diajarkan bahwa yang dapat memberikan kejelasan tentang hakikat manusia yang sebenarnya adalah pencipta manusia itu sendiri, yaitu Allah SWT. Karena dalam Qur’an surat Al-Isra’:85 Allah menjelaskan bahwa Sang Penciptalah yang lebih memahami ciptaanNya, sedang manusia walaupun sebagai makhluk yang dalam unsur penciptaanya terdapat ruh Illahi, namun manusia tidak diberi pengetahuan tentang ruh, kecuali sedikit. Di dalam Al-Quran sendiri telah dijelaskan tentang manusia dan penyebutan nama manusia itu sendiri. Penyebutan nama manusia bisa dilihat dari berbagai aspek kehidupan manusia, yaitu antara lain: a. Aspek historis: Penciptaan manusia disebut dengan Bani Adam. Allah berfirman dalam Q.S. Al-A’raf:31 yang berbunyi Pendidikan Agama Islam
  • 3. 3 “Wahai anak Adam, pakailah pakainmu yang indah setiap kali (memasuki) masjid. Makan dan minumlah, dan janganlah berlebihlebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihlebihan”. Sebagian ulama berpendapat bahwa Nabi Adam adalah manusia pertama yang diciptakan di muka bumi ini, namun sebagian ulama lain menolak pandangan tersebut karena perbedaan penafsiran kata khalifah yang terdapat dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah:30. Ayat ini berisi tentang dialog antara Allah dengan para Malaikat pada saat Allah akan menciptakan Adam. “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi. Mereka (malaikat) berkata: Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu, orang yang akan membuat kerusakan padanya dan pertumpahan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dan mensucikan Engkau. Allah berfirman: Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui” (Q.S. al-Baqarah). Ada ulama yang berpendapat bahwa Adam bukanlah manusia pertama yang diciptakan Allah. Dengan alasan, yaitu: 1) Kata khalifah dalam ayat dimaksudkan sebagai pengganti. Kalau penggantinya manusia, yang diganti tentunya manusia juga. 2) Dalam ayat tersebut diterangkan bahwa malaikat bertanya kepada Allah: “Mengapa Engkau akan menjadikan makhluk yang itu lagi di bumi yang hanya akan membuat kerusakan dan pertumpahan darah?” hal ini dikuatkan pula oleh firman Allah dalam Q.S. Yunus:14 yang menyatakan: “Kemudian Kami jadikan kamu khalifah-khalifah (pengganti-pengganti)di muka bumi sesudah mereka itu ....” Pendapat ulama lain menegaskan bahwa Adam itulah manusia pertama yang diciptakan oleh Allah sebagai khalifah di bumi. Adam-lah sesungguhnya manusia pertama dengan alasan : Pendidikan Agama Islam
  • 4. 4 1) Kata khalifah yang diartikan pengganti adalah menggantikan makhluk sebelumnya, yaitu Jin. Hal ini sesuai dengan keterangan al-Qur’an surat al-Hijr:27. 2) Pertanyaan Malaikat atas keberatannya terhadap rencana penciptaan Adam itu, karena mereka telah diberitahukan Allah sifat-sifat Adam nanti. Ayat-ayat lain di dalam al-Qur’an dengan tegas menjelaskan, bahwa Adam-lah sebagai manusia pertama ciptaan Allah. Dalam Q.S. al-Sajdah:7-8, Allah SWT berfirman : “Tuhan yang membaguskan tiap-tiap sesuatu yang Ia jadikan. Dan Ia mulai membuat manusia dari tanah, kemudian Ia jadikan turunannya itu daripada sari pati dan air yang hina.” Juga firman Allah dalam Q.S. al-Hijr:28-29: “Dan, (ingatlah) tatkala Tuhanmu berkata kepada malaikat: Sesungguhnya Aku hendak membikin seorang manusia dari tanah kering, dari lumpur hitam serupa. Maka apabila Aku sudah sempurnakan dia, dan Aku tiup padanya ruh-Ku, hendaklah kamu sujud kepadanya.” Kemudian dalam Q.S. Ali Imran:58: “...Ia jadikan (Adam) dari tanah, kemudian Ia berkata “jadilah”, lalu Adam pun jadi.” Dari hadis-hadis di atas Nabi Adam disebut homo sapiens, yaitu makhluk yang memiliki kemampuan akal sempurna dan memiliki intelegensi yang paling tinggi. b. Secara biologis: Manusia disebut sebagai basyar yang berarti penampakkan sesuatu dengan baik dan indah, kemudian lahir basyarah yang berarti kulit , yang mencerminkan sifat fisik-kimawi-biologisnya. Pendidikan Agama Islam
  • 5. 5 “Di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan kamu dari tanah, kemudian tiba-tiba kamu (menjadi) manusia yang berkembang biak.”(Q.S. al-Rum:20). c. Secara intelektual: Manusia disebut insan, yakni makhluk terbaik yang diberi akal sehingga mampu menyerap ilmu pengetahuan. “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”(Q.S. al-Tin:4) “Dia menciptakan manusia. Mengajarnya pandai berbicara” (Q.S. alRahman:3-4). Istilah insan terdapat makna rohaniah yang sejak awal penciptaannya telah diberikan Allah berupa toga kekuatan yang bersiifat potensial yaitu nafsu, akal, dan rasa. “Nafsu” adalah tenaga potensial yang berupa dorongan-dorongan untuk berbuat dan bertindak kreatif dan dinamis yabg berkembang kepada dua arah, yaitu kebaikan dan kejahatan. “Akal” atau daya pikir diartikan sebagai potensi intelegensi yang berfungsi sebagai filter, yang menyeleksi secara nalar tentang baik dan buruk yang didorong oleh nafsu. “Rasa” merupakan potensi yang mengarah kepada nilai-nilai etika dan estetika dan agama. Ketiga potensi di atas membentuk struktur kerohanian di dalam diri manusia yang kemudian akan membentuk manusia sebagai insan (Nurdin, et. al, 1993:13-14). d. Secara sosiologis: Manusia disebut nas, yang menunjukan kecenderungannya untuk berkelompok dengan sesama jenisnya. “Wahai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsabangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal...” (Q.S. al-Hujurat:13). Pendidikan Agama Islam
  • 6. 6 e. Secara posisional: Manusia disebut ‘abd yang menunjukkan kedudukannya sebagai hamba Allah yang harus tunduk dan patuh kepada-Nya. Menurut ajaran Islam, pada hakikatnya manusia adalah: a. Makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna dan dijadikan dalam bentuk yang sangat baik (Q.S. al-Tin:14). b. Diciptakan oleh Allah untuk mengabdi kepada-Nya. “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku”(Q.S. al-Dzariyat:56). c. Makhluk yang dikaruniai ruh. d. Makhluk yang dianugerahi akal. Sehingga ada manusia yang selalu tunduk dan patuh, ada yang beriman, dan ada pula yang kafir. e. Manusia diciptakan Allah untuk menjadi khlifah di muka bumi. f. Secara individual, manusia bertanggung jawab atas segala perbuatannya. “Setiap orang bertanggung kawab terhadap apa yang dilakukannya: (Q.S. al_thur:21) Sebenarnya manusia terdiri dari 4 unsur, yaitu: 1. Jasmani : Terdiri dari seluruh anggota badan atau yang tampak luarnya. 2. Hayat : Unsur hidup yang ditandai dengan adanya gerak. 3. Roh : Bekerja secara spiritual karena kehendak Allah. 4. Nafsu : Keinginan yang lahir dari diri manusia. Pendidikan Agama Islam
  • 7. 7 B. Potensi Manusia Setiap manusia pasti memiliki potensi-potensi yang bisa ia kembangkan menjadi suatu hal yang berguna bagi dirinya maupun orang lain. Pada dasarnya manusia memiliki potensi yang bisa membawanya menjadi manusia yang lebih baik ataupun menjadi manusia yang tidak baik, tergantung upaya mereka untuk memaksimalkan potensi tersebut. Potensi-potensi yang manusia miliki dibagi menjadi 2 macam, yaitu potensi positif dan potensi negatif. Potensi positif dan negatif yang sudah diterangkan dalam Al-Qur’an meliputi: a. Potensi positif, antara lain: 1. Manusia memiliki fitrah beragama tauhid, yakni berTuhan hanya kepada Allah (Q.S. Al-Rum:30). 2. Manusia diciptakan oleh Allah dengan bentuk dan keadaan yang sebaik-baiknya (Q.S. Al-Tin:5). 3. Manusia adalah makhluk Allah yang paling mulia (Q.S. Al-Isra’:70). 4. Manusia adalah makhluk Allah yang paling pintar (Q.S. AlBaqarah:31-33, Al-Naml:38-40). 5. Manusia adalah makhluk Allah yang terpercaya untuk memegang amanat (Q.S. Al-Ahzab:72). b. Potensi negatif, diantaranya: 1. Manusia adalah makhluk yang lemah (Q.S. Al-Nisa:28). 2. Manusia adalah manusia yang suka mengeluh (Q.S. Al-Ma’arij:19). 3. Manusia adalah makhluk yang suka dholim dan ingkar (Q.S. Ibrahim:34). 4. Manusia adalah makhluk yang suka membantah (Q.S. Al-Kahfi:54). 5. Manusia adalah makhluk yang suka melewati batas (Q.S. Al-Alaq:67). Pendidikan Agama Islam
  • 8. 8 Karena manusia memiliki 2 unsur yang berbeda yaitu unsur fisik dan psikis, maka dari itu potensi-potensi yang manusia miliki akan berkembang pada 2 unsur tersebut. Selain potensi-potensi yang dimiliki manusia, manusia juga memiliki sifat-sifat alami yang nantinya akan menentukan akhir dari sebuah potensi yang dimiliki. Sifat-sifat tersebut antara lain: 1. Fitrah Fitrah adalah penciptaan atau kejadian. Jadi, fitrah adalah anugrah yang telah diberikan oleh Allah kepada manusia sejak semula atau bawaan sejak lahir. Fitrah sangat mendukung sekali terhadap pengembangan potensi manusia yang nantinya berujung pada potensi yang positif. Hal tersebut bisa terjadi apabila manusia bisa memelihara dan mengembangkan potensinya secara baik. Namun jika manusia tidak bisa memelihara atau mengembangkan potensinya dengan baik, maka potensi yang dimilikinya akan cenderung membawa ke arah yang negatif. 2. Nafs (Nafsu atau Jiwa) Nafsu adalah sisi dalam manusia yang berpotensi baik ataupun buruk. Nafsu diciptakan oleh Allah dengan tujuan menampung dan mendorong manusia berbuat kebaikan dan keburukan (Shibab, 1996:286). Pada hakikatnya potensi positif manusia lebih kuat dari pada potensi negatifnya, namun kemauan untuk berbuat baik manusia lebih kuat dari pada kemauan untuk berbuat baik. Oleh sebab itu, manusia dituntut untuk memelihara kesucian daripada nafsu yang dimiliknya. 3. Qalb (Hati) Banyak orang mengartikan qalb sebagai hati. Secara bahasa, qalb bermakna membalik. Qalb tidak konsisten karena ada baik dan buruknya pula. Baik dan buruknya sifat seseorang sangat ditentukan oleh qalbnya. Rasulullah SAW bersabda: Pendidikan Agama Islam
  • 9. 9 “Sesungguhnya diri manusia terdapat segumpal daging. Apabila (segumpal daging itu) baik, maka baiklah seluruh dirinya. Dan apabila buruk, maka buruklah seluruh dirinya. Ketahuilah, segumpal daging itu adalah qalb (hati).” 4.Aql (Akal) Akal adalah sesuatu yang mengikat atau menghalangi seseorang agar tidak terjerumus kedalam kesalahan atau dosa. Harus ada keseimbangan antara kemampuan berpikir (akal) dengan dorongan moral agar menghasilkan sesuatu yang berguna. C. Tujuan Penciptaan Manusia Tujuan hidup manusia adalah beribadah kepada Allah semata, pengertian beribadah kepada Allah tidak melulu hanya saat kita melakukan sholat atau dalam kalimat lain tidak hanya berpatokan pada satu tindakan saja. Beribadah kepada Allah berarti kita menjalankan segala sesuatu yang diperintahkan Allah dengan tidak melakukan hal-hal yang dilarang oleh Allah SWT. Untuk itu kita harus melaksanakan apa yang diperintahkan Allah dengan sungguh-sungguh dan ikhlas agar kita menjadi khalifah di bumi ini yang bertugas untuk mengelola alam semesta. D. Fungsi dan Peran Manusia Pada dasarnya, manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang memiliki kelebihan dibandingkan dengan makhluk lainnya. Untuk itu, Allah memberikan tugas kepada manusia untuk menjadi khalifah atau penguasa di bumi ini. Khalifah di sini berarti manusia bertugas untuk mengelola dan mengendalikan segala sesuatu yang ada di muka bumi. Di samping itu, manusia juga dituntut pertanggung jawaban atas segala sesuatu yang dilakukannya di dunia. Itulah sebabnya apabila manusia melakukan pelanggaran atau menyimpang dari aturan Allah, maka ia akan mendapatkan hukuman di akhirat kelak. Pendidikan Agama Islam
  • 10. 10 Sebagai manusia yang bertugas mengelola segala macam urusan yang ada di muka bumi, maka manusia diwajibkan untuk melakukan tindakan-tindakan yang berguna bagi semua makhluk yang ada di muka bumi. Untuk itu setiap ketika kita ingin mengawali segala aktifitas, hendaklah kita membaca bassmallah terlebih dahulu agar apa yang kita kerjakan mendapatkan ridho dari Allah SWT. Pendidikan Agama Islam
  • 11. 11 III.Kesimpulan Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hakikat manusia sebenarnya adalah ciptaan Allah yang memiliki unsur-unsur seperti jasmani, hayat, roh dan nafsu. Manusia dilahirkan ke muka bumi dengan membawa potensi-potensi yang dimiliki oleh setiap orang. Ada potensi yang positif ada pula potensi yang cenderung negatif atau tidak berguna. Untuk itu, sebagai manusia kita harus pintar mengelola potensi yang kita miliki agar menjadi sesuatu yang bisa bermanfaat bagi orang lain. Selain itu, manusia diciptakan oleh Allah tak lain dan tak bukan hanyalah untuk menyembah dan beribadah kepada Allah semata. Di dunia sendiri, manusia diberikan tugas oleh Allah untuk menjadi seorang khalifah di mana bertugas untuk mengelola dan mengendalikan segala sesuatu yang ada di bumi. Manusia dituntut untuk merawat dan menjaga isi bumi sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Allah SWT, dan apabila manusia lalai dalam melaksanan tugasnya, maka mereka akan mendapatkan hukuman dari Allah di akhirat kelak. Pendidikan Agama Islam
  • 12. 12 IV. Penutup Demikianlah sedikit pembahasan terhadap sebuah masalah yang timbul di kalangan masyarakat luas tentang hakikat manusia sebenarnya. Semoga dari apa yang disajikan bisa membawa manfaat bagi penulis dan lebih-lebih kepada para pembaca. Manusia adalah makhluk ciptaan Allah dengan segala kelebihan dan kekurangannya, untuk itu apabila di dalam penyajian makalah tentang hakikat manusia ini terdapat sesuatu yang lebih, maka semata-mata itu hanyalah berasal dari Allah SWT dan apabila terdapat sesuatu yang mengganjal hati para pembaca, maka itu adalah sebuah kesalahan pribadi dari penulis. Untuk itu penulis meminta maaf yang sebesarbesarnya atas segala kekurangan yang ada dan berharap kepada pembaca untuk menegur kami bila ada kesalahan agar bisa kami perbaiki di kemudian hari. Semoga makalah ini bisa berguna bagi kita semua. Pendidikan Agama Islam
  • 13. 13 DAFTAR PUSTAKA Tim dosen PAI Universitas Negeri Malang.2009.Aktualisasi Pendidikan Agama Islam”.Surabaya:Hilal Pustaka. Pendidikan Agama Islam