SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  4
Pengolahan Air Bersih
Kategori: SainTek - Dibaca: 419 kali | Komentar: 0

Rabu, 01 Agustus 2012 - 11:41:14 WIB




Air bersih adalah kebutuhan penting dalam kehidupan manusia. Dalam keseharian, air bersih
digunakan untuk berbagai keperluan, dari minum, mandi, cuci, masak dan lainnya. Hasil dari
aktivitas masyarakat tersebut adalah air buangan/air limbah. Selain dari rumah tangga, air
buangan juga dapat berasal dari industri maupun kotapraja. Lalu bagaimana air buangan
tersebut diolah menjadi air bersih?

Secara umum, pengolahan air bersih terdiri dari 3 aspek, yakni pengolahan secara fisika,
kimia dan biologi. Pada pengolahan secara fisika, biasanya dilakukan secara mekanis, tanpa
adanya penambahan bahan kimia. Contohnya adalah pengendapan, filtrasi, adsorpsi, dan lain-
lain. Pada pengolahan secara kimiawi, terdapat penambahan bahan kimia, seperti klor, tawas,
dan lain-lain, biasanya bahan ini digunakan untuk menyisihkan logam-logam berat yang
terkandung dalam air. Sedangkan pada pengolahan secara biologis, biasanya memanfaatkan
mikroorganisme sebagai media pengolahnya.
PDAM (Perusahaan Dagang Air Minum), BUMN yang berkaitan dengan usaha menyediakan
air bersih bagi masyarakat, biasanya melakukan pengolahan air bersih secara fisika dan
kimia. Secara umum, skema pengolahan air bersih di daerah-daerah di Indonesia adalah
sebagai berikut :

Bangunan Intake (Bangunan Pengumpul Air)

Bangunan intake berfungsi sebagai bangunan pertama untuk masuknya air dari sumber air.
Sumber air utamanya diambil dari air sungai. Pada bangunan ini terdapat bar screen
(penyaring kasar) yang berfungsi untuk menyaring benda-benda yang ikut tergenang dalam
air, misalnya sampah, daun-daun, batang pohon, dsb.

Bak Prasedimentasi (optional)

Bak ini digunakan bagi sumber air yang karakteristik turbiditasnya tinggi (kekeruhan yang
menyebabkan air berwarna coklat). Bentuknya hanya berupa bak sederhana, fungsinya untuk
pengendapan partikel-partikel diskrit dan berat seperti pasir, dll. Selanjutnya air dipompa ke
bangunan utama pengolahan air bersih yakni WTP.

WTP (Water Treatment Plant)

Ini adalah bangunan pokok dari sistem pengolahan air bersih. Bangunan ini beberapa bagian,
yakni koagulasi, flokulasi, sedimentasi, filtrasi dan desinfeksi.

Adapun tahapan proses sehingga dihasilkan air bersih adalah seperti berikut :

Koagulasi

Disinilah proses kimiawi terjadi, pada proses koagulasi ini dilakukan proses destabilisasi
partikel koloid, karena pada dasarnya air sungai atau air kotor biasanya berbentuk koloid
dengan berbagai partikel koloid yang terkandung didalamnya. Tujuan proses ini adalah untuk
memisahkan air dengan pengotor yang terlarut didalamnya, analoginya seperti memisahkan
air pada susu kedelai. Pada unit ini terjadi rapid mixing (pengadukan cepat) agar koagulan
dapat terlarut merata dalam waktu singkat. Bentuk alat pengaduknya dapat bervariasi, selain
rapid mixing, dapat menggunakan hidrolis (hydrolic jump atau terjunan) atau mekanis
(menggunakan batang pengaduk).

Flokulasi

Selanjutnya air masuk ke unit flokulasi. Tujuannya adalah untuk membentuk dan
memperbesar flok (pengotor yang terendapkan). Di sini dibutuhkan lokasi yang alirannya
tenang namun tetap ada pengadukan lambat (slow mixing) supaya flok menumpuk. Untuk
meningkatkan efisiensi, biasanya ditambah dengan senyawa kimia yang mampu mengikat
flok-flok tersebut.

Sedimentasi

Bangunan ini digunakan untuk mengendapkan partikel-partikel koloid yang sudah
didestabilisasi oleh unit sebelumnya. Unit ini menggunakan prinsip berat jenis. Berat jenis
partikel kolid (biasanya berupa lumpur) akan lebih besar daripada berat jenis air. Pada masa
kini, unit koagulasi, flokulasi dan sedimentasi telah ada yang dibuat tergabung yang disebut
unit aselator.

Filtrasi

Sesuai dengan namanya, filtrasi adalah untuk menyaring dengan media butiran. Media
butiran ini biasanya terdiri dari antrasit, pasir silica dan kerikil silica dengan ketebalan
berbeda. Cara ini dilakukan dengan metode gravitasi.

Desinfeksi

Setelah bersih dari pengotor, masih ada kemungkinan ada kuman dan bakteri yang hidup,
sehingga ditambahkanlah senyawa kimia yang dapat mematikan kuman ini, biasanya berupa
penambahan chlor, ozonisasi, UV, pemabasan, dan lain-lain sebelum masuk ke bangunan
selanjutnya, yakni reservoir.

Reservoir

Reservoir berfungsi sebagai tempat penampungan sementara air bersih sebelum
didistribusikan melalui pipa-pipa secara gravitasi. Karena kebanyakan distribusi di Indonesia
menggunakan konsep gravitasi, maka reservoir biasanya diletakkan di tempat dengan posisi
lebih tinggi daripada tempat-tempat yang menjadi sasaran distribusi, bisa diatas bukit atau
gunung.

Gabungan dari unit-unit pengolahan air ini disebut IPA – Instalasi Pengolahan Air. Untuk
menghemat biaya pembangunan, unit intake, WTP dan reservoir dapat dibangun dalam satu
kawasan dengan ketinggian yang cukup tinggi, sehingga tidak diperlukan pumping station
dengan kapasitas pompa dorong yang besar untuk menyalurkan air dari WTP ke resevoir.
Pada akhirnya, dari reservoir, air bersih siap untuk didistribusikan melalui pipa-pipa dengan
berbagai ukuran ke tiap daerah distribusi.

Sekarang ini, perkembangan metode pengolahan air bersih telah banyak berkembang,
diantaranya adalah sistem saringan pasir lambat. Perbedaan utama pada sistem ini dengan
sistem konvensional adalah arah aliran airnya dari bawah ke atas (up flow), tidak
menggunakan bahan kimia dan biaya operasinya yang lebih murah. Pada akhir tahun lalu
pun, Pusat Penelitian Fisika LIPI telah berhasil menciptakan alat untuk mengolah air kotor
menjadi air bersih yang layak diminum, sistem ini dirancang agar mudah dibawa dan dapat
dioperasikan tanpa memerlukan sumber listrik. (Khemal A.Wikantoro)

Sumber :

http://aryansah.wordpress.com/2010/12/03/instalasi-pengolahan-air-bersih/

http://ketutgiri.wordpress.com/2009/10/25/instalansi-pengolaha-air-minum-darimana-air-
pdam-berasal/

http://nationalgeographic.co.id/berita/2011/09/lipi-ciptakan-sistem-baru-pengolah-air-kotor

http://www.kelair.bppt.go.id/Publikasi/Buku10Patek/03PASIR.pdf
http://www.slideshare.net/septyazee/makalah-pengolahan-air-limbah

Contenu connexe

Tendances

Air bersih 2
Air bersih 2Air bersih 2
Air bersih 2
Thonce Thesia
 
5. unit koagulasi flokulasi
5. unit koagulasi flokulasi5. unit koagulasi flokulasi
5. unit koagulasi flokulasi
Kurnia Zuliana
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)
Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)
Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)
Dhenok Citra Panyuluh
 
Koagulasi dan-flokulasi (1)
Koagulasi dan-flokulasi (1)Koagulasi dan-flokulasi (1)
Koagulasi dan-flokulasi (1)
Ecko Chicharito
 

Tendances (20)

Sistem pengolahan air limbah terpusat off-site system
Sistem pengolahan air limbah terpusat   off-site systemSistem pengolahan air limbah terpusat   off-site system
Sistem pengolahan air limbah terpusat off-site system
 
Pola Penanganan Air Limbah Permukiman
Pola Penanganan Air Limbah PermukimanPola Penanganan Air Limbah Permukiman
Pola Penanganan Air Limbah Permukiman
 
Air bersih 2
Air bersih 2Air bersih 2
Air bersih 2
 
Sistem pengolahan air limbah setempat on-site system
Sistem pengolahan air limbah setempat   on-site systemSistem pengolahan air limbah setempat   on-site system
Sistem pengolahan air limbah setempat on-site system
 
Tangki septik sistem terpisah dengan bidang peresapan
Tangki septik sistem terpisah dengan bidang peresapanTangki septik sistem terpisah dengan bidang peresapan
Tangki septik sistem terpisah dengan bidang peresapan
 
Sumber-Sumber Air Limbah
Sumber-Sumber Air LimbahSumber-Sumber Air Limbah
Sumber-Sumber Air Limbah
 
Penyediaan Air bersih
Penyediaan Air bersihPenyediaan Air bersih
Penyediaan Air bersih
 
baku mutu air dan parameter kualitas air
baku mutu air dan parameter kualitas airbaku mutu air dan parameter kualitas air
baku mutu air dan parameter kualitas air
 
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikPerencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
 
Permen lh 5 2014 baku mutu air limbah
Permen lh 5 2014 baku mutu air limbahPermen lh 5 2014 baku mutu air limbah
Permen lh 5 2014 baku mutu air limbah
 
PP RI No. 82 Tahun 2001 tentang Kriteria Air Berdasarkan Kelas
PP RI No. 82 Tahun 2001 tentang Kriteria Air Berdasarkan KelasPP RI No. 82 Tahun 2001 tentang Kriteria Air Berdasarkan Kelas
PP RI No. 82 Tahun 2001 tentang Kriteria Air Berdasarkan Kelas
 
Bangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AerobikBangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
 
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Kimia
Sistem Pengolahan Air Limbah secara KimiaSistem Pengolahan Air Limbah secara Kimia
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Kimia
 
Kriteria Pengelolaan Air Limbah
Kriteria Pengelolaan Air LimbahKriteria Pengelolaan Air Limbah
Kriteria Pengelolaan Air Limbah
 
5. unit koagulasi flokulasi
5. unit koagulasi flokulasi5. unit koagulasi flokulasi
5. unit koagulasi flokulasi
 
pengukuran timbulan sampah
pengukuran timbulan sampahpengukuran timbulan sampah
pengukuran timbulan sampah
 
Teknik pengambilan sampel bod
Teknik pengambilan sampel bodTeknik pengambilan sampel bod
Teknik pengambilan sampel bod
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)
Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)
Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)
 
Koagulasi dan-flokulasi (1)
Koagulasi dan-flokulasi (1)Koagulasi dan-flokulasi (1)
Koagulasi dan-flokulasi (1)
 
Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
 

En vedette

214361943 6-pengolahan-air-bersih
214361943 6-pengolahan-air-bersih214361943 6-pengolahan-air-bersih
214361943 6-pengolahan-air-bersih
Yudirwan Tanjung
 
Tugas perlakuan mekanik - Pengolahan Air Bersih
Tugas perlakuan mekanik - Pengolahan Air BersihTugas perlakuan mekanik - Pengolahan Air Bersih
Tugas perlakuan mekanik - Pengolahan Air Bersih
Isa SpiderBlitz
 

En vedette (20)

Ppt air & kesehatan
Ppt air & kesehatanPpt air & kesehatan
Ppt air & kesehatan
 
Pedoman Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pengelolaan Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum
 
Pedoman Pelaksanaan Konstruksi Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pelaksanaan Konstruksi Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Pelaksanaan Konstruksi Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pelaksanaan Konstruksi Sistem Penyediaan Air Minum
 
Penyediaan air bersih
Penyediaan air bersihPenyediaan air bersih
Penyediaan air bersih
 
Pedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
 
Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Pipa dan Saniter
Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Pipa dan SaniterTata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Pipa dan Saniter
Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Pipa dan Saniter
 
Pedoman Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
 
Penyediaan Air Bersih
Penyediaan Air BersihPenyediaan Air Bersih
Penyediaan Air Bersih
 
Permen PU 18 Tahun 2007 Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Permen PU 18 Tahun 2007 Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air MinumPermen PU 18 Tahun 2007 Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Permen PU 18 Tahun 2007 Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
 
Pedoman Pemeliharaan dan Rehabilitasi Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pemeliharaan dan Rehabilitasi Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Pemeliharaan dan Rehabilitasi Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pemeliharaan dan Rehabilitasi Sistem Penyediaan Air Minum
 
214361943 6-pengolahan-air-bersih
214361943 6-pengolahan-air-bersih214361943 6-pengolahan-air-bersih
214361943 6-pengolahan-air-bersih
 
Tugas perlakuan mekanik - Pengolahan Air Bersih
Tugas perlakuan mekanik - Pengolahan Air BersihTugas perlakuan mekanik - Pengolahan Air Bersih
Tugas perlakuan mekanik - Pengolahan Air Bersih
 
Penyediaan air-bersih
Penyediaan air-bersihPenyediaan air-bersih
Penyediaan air-bersih
 
Tata Cara Penyusunan Detail Desain (DED) Drainase Perkotaan - bagian 2
Tata Cara Penyusunan Detail Desain (DED) Drainase Perkotaan - bagian 2Tata Cara Penyusunan Detail Desain (DED) Drainase Perkotaan - bagian 2
Tata Cara Penyusunan Detail Desain (DED) Drainase Perkotaan - bagian 2
 
PerMenKes 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum
PerMenKes 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air MinumPerMenKes 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum
PerMenKes 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum
 
Permen Kesehatan, No. 416/Men.Kes/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Penga...
Permen Kesehatan, No. 416/Men.Kes/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Penga...Permen Kesehatan, No. 416/Men.Kes/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Penga...
Permen Kesehatan, No. 416/Men.Kes/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Penga...
 
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...
 
SJP
SJPSJP
SJP
 
1kunyit
1kunyit1kunyit
1kunyit
 
Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan - A.3 Pelaksanaan Konstruksi
Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan - A.3 Pelaksanaan KonstruksiPenyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan - A.3 Pelaksanaan Konstruksi
Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan - A.3 Pelaksanaan Konstruksi
 

Similaire à Pengolahan air bersih

Pengelolaan air bersih
Pengelolaan air bersihPengelolaan air bersih
Pengelolaan air bersih
fajri3101
 
PPT-UEU-Pengolahan-Air-Bersih-Pertemuan-8.ppt
PPT-UEU-Pengolahan-Air-Bersih-Pertemuan-8.pptPPT-UEU-Pengolahan-Air-Bersih-Pertemuan-8.ppt
PPT-UEU-Pengolahan-Air-Bersih-Pertemuan-8.ppt
TaofikNugraha2
 

Similaire à Pengolahan air bersih (20)

Pengelolaan air bersih
Pengelolaan air bersihPengelolaan air bersih
Pengelolaan air bersih
 
Utilitas pengolahan air secara kimia
Utilitas pengolahan air secara kimiaUtilitas pengolahan air secara kimia
Utilitas pengolahan air secara kimia
 
Pengantar Rekayasa Desain - Sistem Penjernihan Air
Pengantar Rekayasa Desain - Sistem Penjernihan AirPengantar Rekayasa Desain - Sistem Penjernihan Air
Pengantar Rekayasa Desain - Sistem Penjernihan Air
 
Utilitas pengolahan air secara kimia
Utilitas pengolahan air secara kimiaUtilitas pengolahan air secara kimia
Utilitas pengolahan air secara kimia
 
3. BAB II
3. BAB II3. BAB II
3. BAB II
 
PPT Sistem Rekayasa Air Limbah dan Pembuangannya.pptx
PPT Sistem Rekayasa Air Limbah dan Pembuangannya.pptxPPT Sistem Rekayasa Air Limbah dan Pembuangannya.pptx
PPT Sistem Rekayasa Air Limbah dan Pembuangannya.pptx
 
Pengelolaan Air
Pengelolaan Air Pengelolaan Air
Pengelolaan Air
 
PROPOSAL PENJERNIHAN AIR
PROPOSAL PENJERNIHAN AIRPROPOSAL PENJERNIHAN AIR
PROPOSAL PENJERNIHAN AIR
 
isi-130719220930-phpapp02.docx
isi-130719220930-phpapp02.docxisi-130719220930-phpapp02.docx
isi-130719220930-phpapp02.docx
 
Penggunaan dan Pengelolaan Air.pptx
Penggunaan dan Pengelolaan Air.pptxPenggunaan dan Pengelolaan Air.pptx
Penggunaan dan Pengelolaan Air.pptx
 
Teknik Penyehatan - Desalinasi air laut
Teknik Penyehatan - Desalinasi air lautTeknik Penyehatan - Desalinasi air laut
Teknik Penyehatan - Desalinasi air laut
 
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...
 
PPT-UEU-Pengolahan-Air-Bersih-Pertemuan-8.ppt
PPT-UEU-Pengolahan-Air-Bersih-Pertemuan-8.pptPPT-UEU-Pengolahan-Air-Bersih-Pertemuan-8.ppt
PPT-UEU-Pengolahan-Air-Bersih-Pertemuan-8.ppt
 
PPT-UEU-Pengolahan-Air-Bersih-Pertemuan-8.ppt
PPT-UEU-Pengolahan-Air-Bersih-Pertemuan-8.pptPPT-UEU-Pengolahan-Air-Bersih-Pertemuan-8.ppt
PPT-UEU-Pengolahan-Air-Bersih-Pertemuan-8.ppt
 
Sistem utilitas pabrik (water pre treatment
Sistem utilitas pabrik (water pre  treatmentSistem utilitas pabrik (water pre  treatment
Sistem utilitas pabrik (water pre treatment
 
On site sanitation kawasan bencana
On site sanitation kawasan bencanaOn site sanitation kawasan bencana
On site sanitation kawasan bencana
 
Kelompok 2
Kelompok 2Kelompok 2
Kelompok 2
 
PLH- Sistem Pengelolaan Air Limbah
PLH- Sistem Pengelolaan Air LimbahPLH- Sistem Pengelolaan Air Limbah
PLH- Sistem Pengelolaan Air Limbah
 
Tugas utilitas baku mutu air menurut who
Tugas utilitas baku mutu air menurut whoTugas utilitas baku mutu air menurut who
Tugas utilitas baku mutu air menurut who
 
Laporan Studi Lapangan / Kunjungan PDAM Kota Malang
Laporan Studi Lapangan / Kunjungan PDAM Kota MalangLaporan Studi Lapangan / Kunjungan PDAM Kota Malang
Laporan Studi Lapangan / Kunjungan PDAM Kota Malang
 

Pengolahan air bersih

  • 1. Pengolahan Air Bersih Kategori: SainTek - Dibaca: 419 kali | Komentar: 0 Rabu, 01 Agustus 2012 - 11:41:14 WIB Air bersih adalah kebutuhan penting dalam kehidupan manusia. Dalam keseharian, air bersih digunakan untuk berbagai keperluan, dari minum, mandi, cuci, masak dan lainnya. Hasil dari aktivitas masyarakat tersebut adalah air buangan/air limbah. Selain dari rumah tangga, air buangan juga dapat berasal dari industri maupun kotapraja. Lalu bagaimana air buangan tersebut diolah menjadi air bersih? Secara umum, pengolahan air bersih terdiri dari 3 aspek, yakni pengolahan secara fisika, kimia dan biologi. Pada pengolahan secara fisika, biasanya dilakukan secara mekanis, tanpa adanya penambahan bahan kimia. Contohnya adalah pengendapan, filtrasi, adsorpsi, dan lain- lain. Pada pengolahan secara kimiawi, terdapat penambahan bahan kimia, seperti klor, tawas, dan lain-lain, biasanya bahan ini digunakan untuk menyisihkan logam-logam berat yang terkandung dalam air. Sedangkan pada pengolahan secara biologis, biasanya memanfaatkan mikroorganisme sebagai media pengolahnya.
  • 2. PDAM (Perusahaan Dagang Air Minum), BUMN yang berkaitan dengan usaha menyediakan air bersih bagi masyarakat, biasanya melakukan pengolahan air bersih secara fisika dan kimia. Secara umum, skema pengolahan air bersih di daerah-daerah di Indonesia adalah sebagai berikut : Bangunan Intake (Bangunan Pengumpul Air) Bangunan intake berfungsi sebagai bangunan pertama untuk masuknya air dari sumber air. Sumber air utamanya diambil dari air sungai. Pada bangunan ini terdapat bar screen (penyaring kasar) yang berfungsi untuk menyaring benda-benda yang ikut tergenang dalam air, misalnya sampah, daun-daun, batang pohon, dsb. Bak Prasedimentasi (optional) Bak ini digunakan bagi sumber air yang karakteristik turbiditasnya tinggi (kekeruhan yang menyebabkan air berwarna coklat). Bentuknya hanya berupa bak sederhana, fungsinya untuk pengendapan partikel-partikel diskrit dan berat seperti pasir, dll. Selanjutnya air dipompa ke bangunan utama pengolahan air bersih yakni WTP. WTP (Water Treatment Plant) Ini adalah bangunan pokok dari sistem pengolahan air bersih. Bangunan ini beberapa bagian, yakni koagulasi, flokulasi, sedimentasi, filtrasi dan desinfeksi. Adapun tahapan proses sehingga dihasilkan air bersih adalah seperti berikut : Koagulasi Disinilah proses kimiawi terjadi, pada proses koagulasi ini dilakukan proses destabilisasi partikel koloid, karena pada dasarnya air sungai atau air kotor biasanya berbentuk koloid dengan berbagai partikel koloid yang terkandung didalamnya. Tujuan proses ini adalah untuk memisahkan air dengan pengotor yang terlarut didalamnya, analoginya seperti memisahkan air pada susu kedelai. Pada unit ini terjadi rapid mixing (pengadukan cepat) agar koagulan dapat terlarut merata dalam waktu singkat. Bentuk alat pengaduknya dapat bervariasi, selain rapid mixing, dapat menggunakan hidrolis (hydrolic jump atau terjunan) atau mekanis (menggunakan batang pengaduk). Flokulasi Selanjutnya air masuk ke unit flokulasi. Tujuannya adalah untuk membentuk dan memperbesar flok (pengotor yang terendapkan). Di sini dibutuhkan lokasi yang alirannya tenang namun tetap ada pengadukan lambat (slow mixing) supaya flok menumpuk. Untuk meningkatkan efisiensi, biasanya ditambah dengan senyawa kimia yang mampu mengikat flok-flok tersebut. Sedimentasi Bangunan ini digunakan untuk mengendapkan partikel-partikel koloid yang sudah didestabilisasi oleh unit sebelumnya. Unit ini menggunakan prinsip berat jenis. Berat jenis partikel kolid (biasanya berupa lumpur) akan lebih besar daripada berat jenis air. Pada masa
  • 3. kini, unit koagulasi, flokulasi dan sedimentasi telah ada yang dibuat tergabung yang disebut unit aselator. Filtrasi Sesuai dengan namanya, filtrasi adalah untuk menyaring dengan media butiran. Media butiran ini biasanya terdiri dari antrasit, pasir silica dan kerikil silica dengan ketebalan berbeda. Cara ini dilakukan dengan metode gravitasi. Desinfeksi Setelah bersih dari pengotor, masih ada kemungkinan ada kuman dan bakteri yang hidup, sehingga ditambahkanlah senyawa kimia yang dapat mematikan kuman ini, biasanya berupa penambahan chlor, ozonisasi, UV, pemabasan, dan lain-lain sebelum masuk ke bangunan selanjutnya, yakni reservoir. Reservoir Reservoir berfungsi sebagai tempat penampungan sementara air bersih sebelum didistribusikan melalui pipa-pipa secara gravitasi. Karena kebanyakan distribusi di Indonesia menggunakan konsep gravitasi, maka reservoir biasanya diletakkan di tempat dengan posisi lebih tinggi daripada tempat-tempat yang menjadi sasaran distribusi, bisa diatas bukit atau gunung. Gabungan dari unit-unit pengolahan air ini disebut IPA – Instalasi Pengolahan Air. Untuk menghemat biaya pembangunan, unit intake, WTP dan reservoir dapat dibangun dalam satu kawasan dengan ketinggian yang cukup tinggi, sehingga tidak diperlukan pumping station dengan kapasitas pompa dorong yang besar untuk menyalurkan air dari WTP ke resevoir. Pada akhirnya, dari reservoir, air bersih siap untuk didistribusikan melalui pipa-pipa dengan berbagai ukuran ke tiap daerah distribusi. Sekarang ini, perkembangan metode pengolahan air bersih telah banyak berkembang, diantaranya adalah sistem saringan pasir lambat. Perbedaan utama pada sistem ini dengan sistem konvensional adalah arah aliran airnya dari bawah ke atas (up flow), tidak menggunakan bahan kimia dan biaya operasinya yang lebih murah. Pada akhir tahun lalu pun, Pusat Penelitian Fisika LIPI telah berhasil menciptakan alat untuk mengolah air kotor menjadi air bersih yang layak diminum, sistem ini dirancang agar mudah dibawa dan dapat dioperasikan tanpa memerlukan sumber listrik. (Khemal A.Wikantoro) Sumber : http://aryansah.wordpress.com/2010/12/03/instalasi-pengolahan-air-bersih/ http://ketutgiri.wordpress.com/2009/10/25/instalansi-pengolaha-air-minum-darimana-air- pdam-berasal/ http://nationalgeographic.co.id/berita/2011/09/lipi-ciptakan-sistem-baru-pengolah-air-kotor http://www.kelair.bppt.go.id/Publikasi/Buku10Patek/03PASIR.pdf