Dokumen tersebut membahas tentang leasing, mulai dari pengertian, sejarah, jenis-jenis transaksi, dan metode pembayaran leasing. Terdapat juga contoh perhitungan pembayaran leasing dengan asumsi berbeda.
1. PAPARAN MATERI
MANAJEMEN KEUANGAN
“LEASING”
Kelompok 9 :
1. Doni Ramdhani ( 43115120049 )
2. Herry Mukti H ( 43115120097 )
3. Katrin Maulany I ( 43115120141 )
4. Kiki Rizkiana ( 43115120034 )
5. Noli Supriyadi ( 43115120308 )
6. Razmita Rizwi A ( 43115120179 )
7. Vitrio Muliawan F ( 43115120041 )
2. Pokok Bahasan
Pengertian Leasing
Sejarah Leasing
Klasifikasi Perusahaan Leasing
Pihak-pihak yang Terlibat dalam Leasing
Manfaat Leasing
Proses Transaksi Leasing
Jenis-Jenis Transaksi Leasing
Metode Pembayaran Leasing
Analisis Pendanaan Dengan Leasing atau Meminjam
3. Financial Accounting Standard Board (FASB 13)
Leasing adalah suatu perjanjian penyediaan barang-barang modal
yang digunakan untuk suatu jangka waktu tertentu.
The International Accounting Standard (IAS 17)
Leasing adalah suatu perjanjian di mana pemilik aset atau perusahaan
sewa guna usaha (Lessor) menyediakan barang atau aset dengan hak
penggunaan kepada penyewa guna usaha (Lessee) dengan imbalan
pembayaran sewa untuk suatu jangka waktu tertentu.
The Equipment Leasing Association (ELA-UK)
Leasing adalah suatu kontrak antara lessor dengan lessee untuk
penyewaan suatu jenis barang atau aset tertentu secara langsung,
dari pabrik atau agen penjual oleh lessee. Hak kepemilikan barang
tersebut tetap berada pada lessor. Lessee memiliki hak pakai atas
barang tersebut dengan membayar sewa dengan jumlah dan jangka
waktu yang telah ditetapkan.
Pengertian Leasing
4. Keputusan bersama Menteri Keuangan, Menteri Perindustrian,
dan Menteri Perdagangan Nomor Kep. 122/MK/TV/74, Nomor
32/M/SK/2174, Nomor 30/Kpb/I/74 Tanggal 7 Januari 1974
Leasing adalah setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam
bentuk penyediaan barang-barang modal untuk digunakan oleh suatu
perusahaan untuk suatu jangka waktu tertentu, berdasarkan
pembayaran-pembayaran berkala disertai dengan hak pilih bagi
perusahaan tersebut untuk membeli barang-barang modal yang
bersangkutan atau memperpanjang jangka waktu leasing berdasarkan
nilai sisa yang telah disepakati bersama.
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1169/KMK.01/1991 Tanggal
21 November 1991 tentang Kegiatan Sewa Guna Usaha (Leasing)
Leasing adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan
barang modal baik secara leasing dengan hak opsi (finance lease)
maupun leasing tanpa hak opsi atau sewa guna usaha biasa
(operating lease) untuk digunakan oleh lessee selama jangka waktu
tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala.
5. SEJARAH LEASING
5000 SM
400 SM
1850
1952
1974
1988
1991
Bangsa
Sumeria
Bangsa
Nippur
T.M. Tom Clark
San Francisco
Masuk Indonesia
SKB
Nomor Kep.
122/MK/IV12/1974
Keputusan Menteri
Keuangan Nomor
1251/KMK.013/1988
Keputusan Menteri
Keuangan Nomor
1169/KMK.01/1991
6. Independent Leasing Company → Perusahaan jenis ini terpisah
dan independent dari supplier.
Captive Lessor → Perusahaan sewa guna yang merupakan anak
perusahaan supplier.
KLASIFIKASI
PERUSAHAAN LEASING
Kontrak Angsuran
7. Lease Broker/Packager → Perusahaan yang mempertemukan
antara perusahaan yang membutuhkan barang modal dengan
pihak lessor.
8. PIHAK-PIHAK YANG
TERLIBAT DALAM LEASING
1) Lessor, yaitu perusahaan sewa guna atau pihak yang
memberikan jasa pembiayaan kepada pihak lessee dalam
bentuk penyediaan barang modal.
2) Lessee, yaitu perusahaan atau pihak yang memperoleh
pembiayaan dalam bentuk barang modal dari pihak Lessor.
3) Supplier, yaitu perusahaan yang mengadakan atau
menyediakan barang untuk dijual kepada Lessee dengan
pembayaran secara tunai atau berkala oleh Lessor.
4) Kreditur, yaitu pihak yang memegang peranan dalam hal
penyediaan dana kepada lessor.
9. MANFAAT LEASING
Menghemat Modal
Lebih Fleksibel
Persyaratan tidak terlalu ketat
Di Luar Neraca (Off Balance Sheet)
Arus Dana
Proteksi Inflasi
Perlindungan Akibat Kemajuan Teknologi
Resiko keusangan
Pembiayaan Proyek skala besar
10. PROSES TRANSAKSI
LEASING
Keterangan Gambar :
1. Lesse menghubungi pemasok untuk pemilihan dan penentuan jenis
barang, spesifikasi, harga, jangka waktu penagihan, dan jaminan purna
jual atas barang yang akan disewa.
2. Lessee melakukan negoisasi dengan lessor mengenai kebutuhan
pembiayaan barang modal.
11. 3. Lessor mengirimkan letter of offer atau comitment letter kepada lessee
4. Penandatangan kontrak leasing setelah semua persyaratan dipenuhi
lessee
5. Pengiriman order beli kepada pemasok disertai instruksi pengiriman
barang kepada lessee sesuai dengan tipe dan spesifikasi barang yang
telah disetujui.
6. Pengiriman barang dan pengecekan barang oleh lessee
7. Penyerahan dokumen oleh pemasok kepada lessor
8. Pembayaran oleh lessor kepada pemasok
9. Pembayaran sewa ( lease payment ) secara berkala oleh lessee
12. JENIS-JENIS
TRANSAKSI LEASING
1. Finance Lease
Finance lease merupakan pembiayaan langsungdengan cara kontrak antara lessor dengan
lessee, dimana :
Lessor sebagai pihak pemilik barang atas objek leasing yang berupa barang bergerak
atau tidak bergerak yang memiliki umur maksimum sama dengan masa kegunaan
ekonomis barang tersebut.
Lessee berkewajiban membayar kepada lessor secara berkala sesuai dengan jumlah
dan jangka waktu yang disetujui.
Lessor dalam jangka waktu perjanjian yang disetujui tidak dapat secara sepihak
mengakhiri masa kontrak atau pemakaian barang tersebut.
Lessee pada akhir periode kontrak memiliki hak opsi untuk membeli barang tersebut
sesuai dengan nilai sisa yang disepakati atau mengembalikan pada lessor atau
memperpanjang masa lease sesuai dengan syarat-syarat yang disetujui bersama.
13. Dalam prakteknya, finance lease dapat dibagi dalam beberapa bentuk transaksi
antara lain sebagai berikut :
Direct finance lease
Dalam transaksi ini, pihak lessor membeli barang modal atas permintaan dari lessee dan
langsung disewagunausahakan kepada lessee.
Sale and lease back
Pihak lessee menjual barang modalnya kepada lessor untuk kemudian dilakukan kontrak
sewa guna usaha atas barang tersebut dengan jangka waktu yang disepakati bersama.
Leveraged lease
Dalam proses sewa guna usaha ini, pihak yang terlibat adalah lessor, lessee, dan kreditor
jangka panjang dalam membiayai objek leasing.
14. Syndicated lease
Metode ini terjadi apabila pembiayaan sewa guna usaha dilakukan oleh lebih satu lessor.
Kerja sama antar lessor ini didasarkan pada pertimbangan risiko atau objek leasing yang
membutuhkan dana dalam jumlah besar.
Cross Border Lease
Cross border lease adalah transaksi leasing yang dilakukan diluar batas suatu negara yaitu
negara tempat kedudukan lessor berbeda dengan negara lessee.
Vendor Lease
Vendor program adalah suatu metode penjualan yang dilakukan oleh dealer kepada
konsumen dengan mendapatkan fasilitas leasing. Lessor akan membayar objek leasing
kepada vendor/dealer dan selanjutnya lessee akan membayar angsuran secara periodik
langsung kepada lessor atau melalui dealer.
15. 2. Operating Lease
Operating lease adalah suatu perjanjian kontrak antara lessor dengan lessee yang
menyangkut ketentuan :
• Lessor sebagai pemilik objek leasing kemudian menyerahkan kepada pihak lessee
untuk digunakan dalam jangka waktu relatif lebih pendek daripada umur ekonomis
barang modal tersebut.
• Lessee membayar sejumlah biaya sewa secara berkala kepada lessor atas
penggunaan barang modal yang jumlahnya tidak meliputi jumlah keseluruhan biaya
perolehan barang tersebut beserta bunganya atau disebut juga non full pay out lease.
• Lessor menanggung segala resiko ekonomis dan pemeliharaan atas barang modal
tersebut.
• Lessee pada akhir kontrak harus mengembalikan objek lease kepada lessor.
• Lessee biasanya dapat membatalkan perjanjian kontrak leasing sewaktu-waktu atau
disebut cancellable.
17. METODE PEMBAYARAN
LEASING
Besarnya pembayaran sewa setiap periodenya ditentukan oleh faktor- faktor
sebagai berikut :
Nilai barang modal, yang juga merupakan nilai kontrak sewa guna.
Simpanan jaminan atau security deposit, Simpanan jaminan merupakan
semacam uang muka pihak lessee atas suatu kontrak sewa guna yang besarnya
bergantung pada kesepakatan antara lessor dengan lessee.
Nilai sisa (residual value), adalah perkiraan wajar atas nilai suatu barang
modal yang dilease pada masa akhir kontrak.
Jangka waktu, berkaitan erat dengan jangka waktu kegunaan ekonomis atau
manfaat suatu barang modal yang dileasekan.
Tingkat bunga, yang digunakan dalam perhitungan pembayarna sewa guna
adalah tingkat bunga efektif yang ditetapkan oleh lessor.
18. PT. Darman Finance menyediakan berbagai mesin produksi atas
dasar leasing. Sebuah mesin harganya Rp 250 juta dapat diangsur
dalam jangka waktu 5 tahun. Jika lessor memperhitungkan bunga
15%. Hitunglah :
a. Pembayaran lease tahunan, jika pembayaran harus dilakukan
tiap akhir tahun dan angsuran pertama harus dilakukan 1 tahun
setelah perjanjian leasing ditandatangani !
b. Pembayaran lease tahunan, jika pembayaran harus dilakukan
tiap awal tahun dan angsuran pertama dibayarkan di awal tahun
ke-1!
c. Pembayaran lease tahunan, jika pembayaran harus dilakukan
tiap awal tahun dan angsuran pertama dibayarkan di awal tahun
ke-1dengan nilai residu Rp 20 juta!
STUDI KASUS
19. Pembahasan :
Diketahui :
bm = Rp 250 juta
i = 15%
n = 5
Ditanya :
Is = ......?
Jawab :
a. Pembayaran dilakukan di akhir tahun
250 =
𝑥
1 + 0,15
+
𝑥
1 + 0,15 2
+
𝑥
1 + 0,15 3
+
𝑥
1 + 0,15 4
+
𝑥
1 + 0,15 5
250 = 3,352𝑥
𝑥 = Rp 74,582 juta
Dengan menggunakan tabel :
- Jika angsuran pertama di diskontokan
Is =
bm
(PVIF, i, n)
- Jika angsuran pertama tidak di diskontokan
Is =
bm
* PVIF, i, n − 1 + 1+
20. b. Pembayaran dilakukan di awal tahun
250 = 𝑥 +
𝑥
1 + 0,15
+
𝑥
1 + 0,15 2
+
𝑥
1 + 0,15 3
+
𝑥
1 + 0,15 4
250 = 𝑥 + 𝑥 (2,855)
250 = 3,855𝑥
𝑥 = Rp 64,850 juta
c. Pembayaran dilakukan di awal tahun dengan residu Rp 20 juta
Harga beli aktiva Rp 250.000.000,-
Nilai tunai harga rseidu Rp 20.000.000 x 0,497 Rp 9.940.000,-
Laba sebelum pajak Rp 240.060.000,-
240,06 = 𝑥 +
𝑥
1 + 0,15
+
𝑥
1 + 0,15 2 +
𝑥
1 + 0,15 3 +
𝑥
1 + 0,15 4
240,06 = 𝑥 + 𝑥 (2,855)
240,06 = 3,855𝑥
𝑥 = Rp 62,272 juta
21. Suatu aktiva dapat diperoleh atas dasar leasing dengan pembayaran lease
tahunan sebesar Rp 26,4 juta. Jangka waktu leasing adalah 10 tahun, jika lessor
memperhitungkan bunga 10% dan pembayaran dilakukan di awal tahun,
berapakah harga pembelian aktiva tersebut?
Diketahui :
Is = Rp 26,4 juta
i = 10%
n = 10
Ditanya :
bm = .......?
Jawab :
bm = 26,4 +
26,4
1 + 0,1
+
26,4
1 + 0,1 2
+ … … … … +
26,4
1 + 0,1 9
bm = 26,4 + 26,4 (5,759)
bm = Rp 178.437.600,-
STUDI KASUS
22. PT. LH memerlukan aktiva senilai Rp 100 juta. Suatu perusahaan sewa guna
menawarkan untuk membiayai keperluan tersebut dengan cara membayar
sewa sebanyak lima kali dalam lima tahun, hanya saja pembayaran
tersebut dilakukan pada awal tahun. Perusahaan sewa guna menentukan
tingkat keuntungan sebesar 15% pertahun. Apabila PT. LH akan membeli
aktiva tersebut (diasumsikan memiliki usia ekonomis selama 5 tahun),
maka suatu bank bersedia membiayai dengan bunga 16% pertahun.
Pembayaran hutang akan dilakukan dengan sistem anuitas dan dibayar
pada akhir tahun. Alternatif pendanaan manakah yang sebaiknya diambil
oleh perusahaan?
ANALISA PENDANAAN
23. A. Alternatif Leasing
Perhitungan pembayaran sewa setiap awal tahun adalah sebagai berikut.
100 = 𝑥 +
𝑥
1 + 0,15
+
𝑥
1 + 0,15 2
+
𝑥
1 + 0,15 3
+
𝑥
1 + 0,15 4
100 = 𝑥 + 𝑥 (2,855)
100 = 3,855𝑥
𝑥 = Rp 25,94 juta
Akhir
Tahun –
Pembayaran
Sewa (1)
Pengurangan
pajak
(2) = (1)*t
Kas Keluar Setelah
Pajak
(3) = (2) – (1)
PV Arus Kas Keluar
(r=11,2%)
0 25,94 25,94 25,94
1 25,94 7,782 18,158
56,094
2 25,94 7,782 18,158
3 25,94 7,782 18,158
4 25,94 7,782 18,158
5 7,782 (7,782) (4,577)
Total 77,457
Skedul arus kas keluar – alternatif Leasing
(dalam jutaan rupiah)
24. Perhitungan pembayaran anuitas adalah sebagai berikut :
100 =
𝑥
1 + 0,16
+
𝑥
1 + 0,16 2
+
𝑥
1 + 0,16 3
+
𝑥
1 + 0,16 4
+
𝑥
1 + 0,16 5
100 = 3,274𝑥
𝑥 = Rp 30,54 juta
B. Alternatif Pinjaman
Tahun ke –
Sisa
Pokok Pinjaman
Angsuran Bunga
Angsuran
Pokok Pinjaman
1 100,00 30,54 16,00 14,54
2 85,46 30,54 13,67 16,87
3 68,59 30,54 10,97 19,57
4 49,02 30,54 7,84 22,70
5 26,32 30,54 4,22 26,32
Pembayaran bunga setiap tahun selama lima tahun
(dalam jutaan rupiah )
25. Akhir
Tahun
Pembayaran
(1)
Bunga
(2)
Depresiasi
(3)
Pengurangan
Pajak (4)
[(2)+(3)]*t
Kas Keluar
(5)
(1) – (4)
PV Arus
Kas Keluar
(r=11,2%)
1 30,54 16,00 20,00 10,80 19,74 17,75
2 30,54 13,67 20,00 10,10 20,44 16,53
3 30,54 10,97 20,00 9,29 21,25 15,45
4 30,54 7,84 20,00 8,35 22,19 14,51
5 30,54 4,22 20,00 7,27 23,27 13,69
Total 77,93
Skedul arus kas keluar – alternatif Pinjaman
(dalam jutaan rupiah)
Karena PV arus kas keluar untuk alternatif leasing lebih kecil daripada
alternatif pinjaman maka alternatif leasing lebih menguntungkan.
26. DAFTAR PUSTAKA
Sukmalana, Soelaiman. 2008. Manajemen Keuangan : “Kebijakan dan
Keputusan Untuk Pengendalian Keuangan Organisasi/Bisnis”. Jakarta :
Pusat Pengembangan Bisnis dan Manajemen PT. Intermedia
Personalia Utama.
Rian Bayu Ristian. 2015. ”RESUME LEASING (SEWA GUNA USAHA)”
(online). http://rianbayristian.blogspot.co.id/2015/03/reume-leasing-
sewa-guna-usaha .html, diakses tanggal 08 Juni 2017.
Modul Dosen Universitas Mercu Buana :
• Luna Haningsih, ME. & Aty Herawati, M.Si. : Leasing
• Roy Budiharjo, SE., M.Ak : Pinjaman Berjangka dan Sewa Guna Usaha