PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
Teori Hukum dan Filsafat
1.
2. Pengembanan Hukum Teoretikal
ILMU HUKUM /DOGMATIKA HUKUM (Obyek :
hukum positif)
TEORI HUKUM (Obyek: tatanan hkm sebagai suatu
sistem)
FILSAFAT HUKUM (Obyek: hkm sbg demikian/law as
such)
3. Ilmu Hukum
Sangat tergantung pada Filsafat Ilmu yg dipilih dan
digunakan;
Filsafat Ilmu: Positivisme Logikal, Rasionalisme Kritis
(Karl Popper), Teori Paradigma (Thomas Kuhn), dan
Hermeneutik;
4. Ilmu Hukum
Rasionalisme Kritis:
Tugas dari Ilmu adalah untuk membuka kedok
(menelanjangi) “ketidakbenaran”; hipotesis2 dan teori2
dikembangkan dgn bantuan data-data utk uji empiris
dimaksudkan utk memfalsifikasi (menyalahkan) serta
membantah suatu teori; Ilmu terutama bukan utk
meneguhkan keberlakuan teori secara umum, melainkan
utk membantah suatu teori;
Pengemban ilmu hrs siap utk berdiskusi dan mengganti
keyakinannya dgn yg lbh baik;
Membentuk ‘open society’: suatu masy ilmiah dmn setiap
orang bersedia setiap pendiriannya didiskusikan kembali.
5. Ilmu Hukum
Selain ilmu2 empiris, terdpt ilmu2 formal (logika dan
matematika), humaniora (sejarah, kesusasteraan, dan
seni), dan ilmu-ilmu sosial;
Ilmu Empiris: bebas nilai, sedang ilmu2 lain: tdk
semua bebas nilai;
Apakah Ilmu Hukum hrs diemban sbg ilmu empiris?
Kalau ilmu hukum hrs diemban sbg Ilmu Empiris,
maka huku hrs dikaji scr instrumental. Ilmu Empiris
tdk akan membahas mslh hakiki dr hukum (yakni
sifatnya yg normatif); mereduksi pengertian hukum;
6. Jenis Ilmu Hukum (Yg banyak dianut)
Ilmu Hukum Dogmatik Ilmu Hukum Empirik
Seluruh kegiatan ilmiah yg
mempelajari isi tatanan
hukum positif;
Istilah ‘dogmatik’, krn hanya
membatasi pada kaidah2
hukum positif tertentu;
Ada 2 perspektif: normatif
(Ilmu Normatif) dan
mekaidahi /menormai
(Politik-praktis);
Aspek normatif dan faktual
berjalan saling menyilang;
Seluruh kegiatan ilmiah yg
mempelajari ‘kenyataan
hukum’;
Istilah ‘empirik’
menunjukkan bahwa kajian
dilakukan dgn menggunakan
metoda ilmu empirik;
Membedakan scr tajam
antara norma dan fakta,
antara proposisi yg
memaparkan (deskriptif) dan
yg normatif (preskritif);
7. Jenis Ilmu Hukum....
Ilmu Hukum Dogmatis Ilmu Hukum Empiris
Obyek: hukum positif
Tugas: memaparkan,
menganalisis, mensistimisasi
dan menginterpretasi hukum
yg berlaku;
Tujuan: memungkinkan
penerapan dan pelaksanaan
hukum positif scr
bertanggungjwb dlm praktik;
Ilmu hukum ‘in optima
forma’;
Ilmu ‘sui generis’ (berjenis
khusus).
Obyek: hukum sbg gejala
empirik murni;
Tugas: memaparkan,
menganalisis, dan terutama
menjelaskan kenyataan
hukum;
Tujuan: menjelaskan
keberlakuan hukum dlm
kenyataan;
Ilmu ‘bebas nilai’ dan ‘netral’;
8. Teori Hukum
Tri tugas:
1. Menganalisis dan menerangkan pengertian “hukum”
(pengertian dr hukum) dan berbagai “konsep
hukum”. Teori hukum sbg ‘Rechstsleer’ (Ajaran
Hukum);
2. Menganalisis hubungan hukum dan l0gika;
3. Menganalisis metode: baik metode pengembanan
hukum teoretikal maupun praktikal. Teori Hukum
merup filsafat ilmu dr ilmu hukum dan juga
‘metodeleer’ (ajaran metode) dr praktik hukum;
9. Teori Hukum
Pemenuhan tri-tugas, terdapat perbedaan pandangan ,
yang sangat dipengaruhi oleh titik tolak Filsafat
(hukum) yg dianut; Tiap Filsafat Hukum memp
pandangan sendiri ttng Teori Hukum; Teori Hukum jg
mempunyai implikasi2 tertentu terhdp Filsafat
Hukum;
Misal: Teori Hukum Empirik sangat dipengaruhi oleh
Filsafat Modern (Rasionalisme Radikal), sehingga Ilmu
Hukum hrs diemban dgn menggunakan metode
empirik;
10. Jenis-Jenis Teori Hukum
1. Teori Sistem;
2. Ajaran Hukum Fungsional;
3. Teori Hukum Politik;
4. Teori Hukum Empirik; dan
5. Teori Hukum Marxistik;
11. Jenis Teori Hukum:
Teori Sistem:
Dikembangkan oleh Niklas Luhman (Jerman) serta
M.C. Burkens (Belanda);
Hukum hrs dipahami dlm konteks masyarakat;
Pola hubungan dlm masy (harapan dan reaksi) dan
peran dlm masy menunjukkan kemajemukan yg
bersifat ‘khaostik’;
Fungsi dr sistem adalah mereduksi kemajemukan itu
menjdi struktur yg kurang lebih jelas kerangka
umumnya (Overzichtelijk);
Daya jangkau hukum adalah memungkinkan
berfungsinya sistem2 yg lain;
12. Jenis Teori Hukum
Lanjutan:........
Hukum mengambil bahan (keterberian) dr masy dan
mengolahnya menjadi keputusan2, sbg kerangka
umum dr keh masy;
Suatu interpretasi tertentu tentang kenyataan
empirikal hukum.
13. Jenis Teori Hukum
Ajaran Hukum Fungsional:
Dikembangkan oleh J. Ter Heide (Belanda);
Berfungsinya hukum dpt dipahami sbg
pengartikulasian suatu hub yg ajeg di antara sejumlah
variabel; dinyatakan dlm rumus: “B=fPE”;
Berfungsinya hukum hrs dipahami sebagai suatu data
(keterberian) dlm suatu konteks kemasyarakatan yg di
dlmnya terdpt: lingkungan faktual, kaidah2, harapan2
dan asas2 hukum;
Membuka mata kaum jurus yg positivistik ttng
implikasi2 kemasyarakatan dr hukum dan pentingnya
asas2 hukum yg bertalian dgn itu;
14. Jenis Teori Hukum
Teori Hukum Politik:
Dikembangkan oleh R. Wietholter (Jerman);
Membebaskan hukum dr keabstrakannya dan
menonjolkan implikasi-implikasi politis dr hukum;
Hukum hrs dipandang sbg kategori politis, sebagai
suatu sarana mewujudkan pergaulan hidup yg adil dan
baik;
Hukum bukan gejala yg netral dan bebas nilai, tetapi
merupakan perkaitan immanen dgn politik;
Hukum sll merupakan resultan dr proses politik;
15. Jenis Teori Hukum
Teori Hukum Politik: (lanjutan....)
Postulat: Tiada satupun proses hukum (baik
pembuatan dan pelaksanaannya) yg tdk dipengaruhi
oleh kepentingan politik dominan;
Hukum adalah instrumen kebijakan politik;
16. Jenis Teori Hukum
Teori Hukum Empirik:
Ilmu hukum seharusnya diemban sbg ilmu empirik;
hukum diberlakukan sebagai empirik yg hrs dijelaskan
dan dipaparkan;
Pengertian hukum hrs dioperasionalkan agar cocok
dgn metode empirik;
Metode empirik dianggap sebagai suatu reduksi dr
pengertian hukum yg luas ini;
17. Filsafat Hukum
Filsafat: pendasaran diri dan perenungan diri secara
radikal; merupakan refleksi ttng sgl hal yg ada,
tentang ‘hal ada’ dlm keumumannya;
Filsafat Hukum: utk memahami hukum dlm
keumumannya (hkm sbmn demikian/law as such);
Filsafat Hukum: ingin memahami ‘hakikat’ hukum;
ingin meahami hukum sbg perwujudan suatu asas
hukum yg melandasinya;
Tema terpenting dr Filsafat Hukum: hubungan hukum
dan etika (keadilan); Tema sentral ini berimplikasi dgn
munculnya berbagai aliran dlm Filsafat Hukum;