SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  4
Télécharger pour lire hors ligne
PENGENALAN DAUR BAHAN BAKAR NUKLIR
RINGKASAN
Daur bahan bakar nuklir merupakan rangkaian proses yang terdiri dari penambangan bijih
uranium, pemurnian, konversi, pengayaan uranium dan konversi ulang menjadi logam uranium.
Logam uranium selanjutnya diubah menjadi elemen bakar nuklir melalui proses fabrikasi. Bahan
bakar nuklir kemudian dimasukkan ke dalam reaktor dan mengalami reaksi inti. Pada reaktor riset
yang dimanfaatkan adalah neutron yang dihasilkan dalam reaksi inti, sedangkan pada reaktor
daya atau PLTN yang dimanfaatkan adalah panas hasil fisi, yang digunakan untuk mengubah air
menjadi uap yang kemudian menggerakkan turbin-generator sehingga menghasilkan listrik.
Bahan bakar bekas dikeluarkan dari reaktor untuk didinginkan selama beberapa waktu, kemudian
diangkut menuju fasilitas pengolahan ulang. Unsur uranium sisa pembakaran dan plutonium
sebagai hasil belah dipisahkan untuk dimanfaatkan kembali. Rangkaian proses ini disebut Daur
Bahan Bakar Nuklir.
URAIAN
1. Penambangan, Pemurnian dan Pengayaan
Uranium yang digunakan sebagai bahan bakar nuklir ditambang dalam bentuk bijih
uranium, kemudian dimurnikan untuk menghasilkan uranium alam. Dalam uranium alam
terkandung uranium dapat belah atau U-235 sebanyak 0,7%. Agar reaksi berantai dapat
berlangsung di dalam reaktor nuklir, dibutuhkan uranium diperkaya yang mengandung U-
235 sebesar 3-5%. Oleh karena itu, uranium harus diproses di fasilitas pengayaan.
Uranium heksafluorida (UF6) merupakan salah satu senyawa uranium berbentuk gas pada
temperatur kamar yang digunakan sebagai bahan baku pada fasilitas pengayaan. Uranium
berbentuk padat pada suhu kamar harus dikonversi atau diubah menjadi UF6. Konversi UF6
yang telah diperkaya menjadi UO2 untuk bahan bakar yang digunakan di reaktor nuklir
disebut konversi ulang.
2. Fabrikasi Bahan Bakar
Uranium dalam bentuk UO2 dimampatkan menjadi pelet. Selanjutnya pelet UO2 ini disusun
dan dimasukkan ke dalam kelongsong logam. Beberapa kelongsong disusun menjadi
bundel bahan bakar. Proses ini disebut fabrikasi bahan bakar. Bundel bahan bakar
dimasukkan ke dalam reaktor nuklir sebagai bahan bakar.
3. Sifat Bahan Bakar Dalam Reaktor Nuklir
Di dalam reaktor nuklir, U-235 bereaksi dengan neutron termal dan membelah menjadi
inti lain dengan membebaskan 2-3 neutron baru dan menghasilkan panas. Pada reaktor
daya, panas yang dihasilkan digunakan untuk mendidihkan air, uap yang dihasilkan
digunakan untuk menggerakkan turbin-generator sehingga menghasilkan listrik. Neutron
baru hasil pembelahan inti akan bereaksi dengan inti U-235 lainnya dan seterusnya
menimbulkan reaksi berantai. Neutron yang bereaksi dengan U-238 akan membentuk
plutonium (Pu-239). Plutonium ini memiliki sifat yang sama dengan U-235, yaitu dapat
membelah setelah bereaksi dengan neutron untuk menghasilkan energi atau panas.
Unsur hasil belah semakin lama semakin banyak, hal ini akan berakibat pada penurunan
jumlah reaksi berantai karena mempunyai sifat menyerap neutron. Untuk mencegah
penurunan reaksi berantai dibutuhkan penggantian bahan bakar. Proses penggantian
dilakukan dengan mengeluarkan bahan bakar lama kemudian diganti dengan bahan bakar
baru. Bahan bakar yang telah dikeluarkan dari dalam reaktor disebut bahan bakar bekas.
4. Bahan Bakar Bekas
Bahan bakar bekas disimpan di dalam kolam pendingin untuk jangka waktu tertentu,
kemudian dikirim ke fasilitas olah-ulang menggunakan wadah khusus. Pengiriman bahan
bakar bekas ke tempat penyimpanan antara lain dapat menggunakan kapal laut yang
didesain secara khusus.
5. Penyimpanan Sementara
Fasilitas penyimpanan sementara dibuat dengan tujuan untuk pengelolaan bahan bakar
bekas yang bersifat sementara sampai dilakukan proses olah-ulang. Model penyimpanan
bahan bakar bekas ada dua macam yakni cara basah (di dalam air) dan cara kering (di
dalam aliran gas helium atau udara). Penyimpanan cara basah sudah dilakukan selama
puluhan tahun dan teknologi ini sudah terbukti aman, walaupun biaya operasi masih cukup
besar. Untuk mengatasi masalah ini, telah dikembangkan penyimpanan cara kering. Cara
kering dibagi menjadi dua macam bergantung pada lokasi penyimpanan, yaitu
penyimpanan bahan bakar bekas di dalam PLTN atau disebut At Reactor Storage (ARS)
dan di luar PLTN atau disebut Away From Reactor Storage (AFRS).
6. Fasilitas Olah-ulang
Bahan bakar bekas yang telah dikirim ke fasilitas olah-ulang disimpan di dalam kolam
penyimpanan selama jangka waktu tertentu (kira-kira 180 hari). Bundel bahan bakar
dilepas dan setiap kelongsong dipotong menjadi beberapa sentimeter, kemudian potongan
dikirim ke bagian lain untuk dilarutkan dengan asam sulfat. Larutan yang terbentuk
dipisahkan menjadi larutan yang mengandung unsur hasil belah, uranium dan plutonium.
Larutan yang mengandung unsur hasil belah diproses sebagai limbah. Larutan yang
mengandung uranium dan plutonium dipisahkan dan masing-masing larutan dimurnikan di
fasilitas pemurnian. Kemudian larutan yang mengandung uranium dijadikan serbuk UO3
dan larutan yang mengandung plutonium diubah menjadi larutan plutonium sulfat, dan
menjadi produk akhir fasilitas olah-ulang.
Uranium dan plutonium yang dihasilkan dari proses olah-ulang bahan bakar bekas di dalam
fasilitas olah-ulang disebut Uranium hasil olah-ulang dan Plutonium hasil olah-ulang.
7. Pemanfaatan Uranium hasil olah-ulang
Uranium hasil olah-ulang mempunyai tingkat pengayaan U-235 sekitar 0,8-1%, dan
disebut pengayaan rendah karena masih mendekati kadar U-235 dalam uranium alam.
Untuk melakukan pengayaan UO2 hasil olah-ulang diperlukan konversi ke UF6 sebagai
bahan baku pengayaan. UF6 hasil konversi, meskipun berkadar U-235 rendah tetapi biaya
pengayaan masih lebih rendah dibanding bahan baku uranium alam, sehingga sangat
ekonomis. Rangkaian proses pemanfaatan uranium hasil olah-ulang menjadi bahan bakar
baru disebut Daur Bahan Bakar Nuklir Tertutup.
8. Pemanfaatan Plutonium hasil olah-ulang
Untuk memperoleh campuran Uranium Plutonium Oksida, larutan plutonium sulfat
dicampur dengan larutan uranium sulfat dan dipanaskan menggunakan gelombang mikro.
Campuran oksida kemudian dibuat menjadi pelet dengan penekanan dan disusun ke dalam
tabung kelongsong bahan bakar. Kelongsong disusun menjadi bundel bahan bakar. Bahan
bakar jenis ini disebut dengan Bahan Bakar Campuran Uranium Plutonium Oksida (bahan
bakar Mixed Oxide/MOX). Bahan bakar MOX dapat digunakan sebagai bahan bakar reaktor
pembiak cepat (fast breeder reactor/FBR) dan untuk reaktor air ringan jenis Plutonium-
thermal
9. Pengiriman Bahan Nuklir
Uranium diperkaya untuk kebutuhan percobaan di laboratorium dalam jumlah kecil, dikirim
dalam bentuk logam uranium atau plutonium oksida. Uranium alam dikirim dalam bentuk
yellow cake (serbuk kuning). Pengiriman bahan bakar bekas hasil olah-ulang dapat
dilakukan dengan menggunakan kapal laut yang didesain secara khusus.
10. Proses Limbah Radioaktif
Limbah radioaktif yang dimaksud di sini adalah limbah yang dihasilkan dari proses daur
bahan bakar nuklir. Limbah radioaktif yang termasuk dalam klasifikasi aktivitas tinggi
dihasilkan dari pelarutan bahan bakar selama proses olah-ulang. Kandungan utama limbah
tersebut adalah larutan campuran bahan nuklir dan unsur hasil belah. Setelah dipisahkan,
larutan hanya mengandung unsur hasil belah. Larutan kemudian dicampur dengan natrium
boron oksida untuk dipadatkan menjadi gelas melalui proses pemanasan dan pendinginan
(vitrifikasi), untuk selanjutnya disimpan selama 30-50 tahun di fasilitas penyimpanan
sementara, kemudian disimpan di tempat penyimpanan limbah lestari (Geological
Disposal).
Jika seluruh rangkaian proses mulai dari penambangan uranium sampai dengan olah-ulang limbah
dan penyimpanan akhir dapat dilakukan, maka sempurnalah rangkaian daur bahan bakar nuklir
tersebut.
Sumber : www.batan.go.id

Contenu connexe

Tendances

Tendances (20)

Alkilasi
AlkilasiAlkilasi
Alkilasi
 
Minyak bumi (pretoleum)
Minyak bumi (pretoleum)Minyak bumi (pretoleum)
Minyak bumi (pretoleum)
 
Minyak Bumi
Minyak BumiMinyak Bumi
Minyak Bumi
 
Mesin Konversi Energi - Motor Bensin
Mesin Konversi Energi - Motor BensinMesin Konversi Energi - Motor Bensin
Mesin Konversi Energi - Motor Bensin
 
Tugas kimia minyak bumi 2
Tugas kimia minyak bumi 2Tugas kimia minyak bumi 2
Tugas kimia minyak bumi 2
 
turbin gas
turbin gasturbin gas
turbin gas
 
Pembangkit listrik tenaga uap
Pembangkit listrik tenaga uapPembangkit listrik tenaga uap
Pembangkit listrik tenaga uap
 
Pengertian motor bakar
Pengertian motor bakarPengertian motor bakar
Pengertian motor bakar
 
CoalFireSteamPowerPlant System
CoalFireSteamPowerPlant SystemCoalFireSteamPowerPlant System
CoalFireSteamPowerPlant System
 
Alkilasi
AlkilasiAlkilasi
Alkilasi
 
Makalah bensin
Makalah bensinMakalah bensin
Makalah bensin
 
TURBIN GAS
TURBIN GASTURBIN GAS
TURBIN GAS
 
Adhela 02311840000052 tugas_3
Adhela 02311840000052 tugas_3Adhela 02311840000052 tugas_3
Adhela 02311840000052 tugas_3
 
Teknologi minyak nabati "Cracking"
Teknologi minyak nabati "Cracking"Teknologi minyak nabati "Cracking"
Teknologi minyak nabati "Cracking"
 
Perancangan ulang turbin uap penggerak generator listrik dengan
Perancangan ulang turbin uap penggerak generator listrik denganPerancangan ulang turbin uap penggerak generator listrik dengan
Perancangan ulang turbin uap penggerak generator listrik dengan
 
Laporan motor bakar 1
Laporan motor bakar 1Laporan motor bakar 1
Laporan motor bakar 1
 
Motor bakar
Motor bakarMotor bakar
Motor bakar
 
1.turbine
1.turbine1.turbine
1.turbine
 
Zat Kimia Pada Bensin
Zat Kimia Pada BensinZat Kimia Pada Bensin
Zat Kimia Pada Bensin
 
Kokas metalurgi 2
Kokas  metalurgi 2Kokas  metalurgi 2
Kokas metalurgi 2
 

Similaire à DAUR BAHAN

Achmad Fathoni El Fikri_03012682024008_BKU Teknik Energi Reguler.pptx
Achmad Fathoni El Fikri_03012682024008_BKU Teknik Energi Reguler.pptxAchmad Fathoni El Fikri_03012682024008_BKU Teknik Energi Reguler.pptx
Achmad Fathoni El Fikri_03012682024008_BKU Teknik Energi Reguler.pptxAchmadFathoniElFikri
 
interaksi radiasi dengan materi
interaksi radiasi dengan materiinteraksi radiasi dengan materi
interaksi radiasi dengan materiDwi Karyani
 
Paper sumber daya energi energi nuklir
Paper sumber daya energi energi nuklirPaper sumber daya energi energi nuklir
Paper sumber daya energi energi nuklirN'fall Sevenfoldism
 
Reaktor nuklir-dan-aplikasinya
Reaktor nuklir-dan-aplikasinyaReaktor nuklir-dan-aplikasinya
Reaktor nuklir-dan-aplikasinyaBeti Beti
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)ikasaputri
 
Pengantar Energi Nuklir Energi Alternatif
Pengantar Energi Nuklir Energi AlternatifPengantar Energi Nuklir Energi Alternatif
Pengantar Energi Nuklir Energi AlternatifNurmalina Adhiyanti
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir [PLTN]
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir [PLTN]Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir [PLTN]
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir [PLTN]Mentari Halimun
 
Makalah fisika inti pltn
Makalah fisika inti pltnMakalah fisika inti pltn
Makalah fisika inti pltnErnhy Hijoe
 
Reakor Nuklir dan Aplikasinya
Reakor Nuklir dan AplikasinyaReakor Nuklir dan Aplikasinya
Reakor Nuklir dan Aplikasinyaakiferindrarisky
 
ppt sejarah kelompok 2
ppt sejarah kelompok 2ppt sejarah kelompok 2
ppt sejarah kelompok 2BambangTio1
 
Teknologi Nuklir, MUHAMMAD FUAD SYA`BAN
Teknologi Nuklir, MUHAMMAD FUAD SYA`BANTeknologi Nuklir, MUHAMMAD FUAD SYA`BAN
Teknologi Nuklir, MUHAMMAD FUAD SYA`BANkemenag
 

Similaire à DAUR BAHAN (20)

Achmad Fathoni El Fikri_03012682024008_BKU Teknik Energi Reguler.pptx
Achmad Fathoni El Fikri_03012682024008_BKU Teknik Energi Reguler.pptxAchmad Fathoni El Fikri_03012682024008_BKU Teknik Energi Reguler.pptx
Achmad Fathoni El Fikri_03012682024008_BKU Teknik Energi Reguler.pptx
 
Sde tm3x2
Sde tm3x2Sde tm3x2
Sde tm3x2
 
interaksi radiasi dengan materi
interaksi radiasi dengan materiinteraksi radiasi dengan materi
interaksi radiasi dengan materi
 
Nuklir
Nuklir Nuklir
Nuklir
 
Paper sumber daya energi energi nuklir
Paper sumber daya energi energi nuklirPaper sumber daya energi energi nuklir
Paper sumber daya energi energi nuklir
 
Pembangkit listrik tenaga nuklir
Pembangkit listrik tenaga nuklirPembangkit listrik tenaga nuklir
Pembangkit listrik tenaga nuklir
 
Alex, Amel , Ete - Draf.docx
Alex, Amel , Ete - Draf.docxAlex, Amel , Ete - Draf.docx
Alex, Amel , Ete - Draf.docx
 
Reaktor nuklir-dan-aplikasinya
Reaktor nuklir-dan-aplikasinyaReaktor nuklir-dan-aplikasinya
Reaktor nuklir-dan-aplikasinya
 
PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap)
PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap)PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap)
PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap)
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
 
REAKTOR RISET
REAKTOR RISETREAKTOR RISET
REAKTOR RISET
 
Pengantar Energi Nuklir Energi Alternatif
Pengantar Energi Nuklir Energi AlternatifPengantar Energi Nuklir Energi Alternatif
Pengantar Energi Nuklir Energi Alternatif
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir [PLTN]
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir [PLTN]Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir [PLTN]
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir [PLTN]
 
Ppt reaktor nuklir
Ppt reaktor nuklirPpt reaktor nuklir
Ppt reaktor nuklir
 
Makalah fisika inti pltn
Makalah fisika inti pltnMakalah fisika inti pltn
Makalah fisika inti pltn
 
Energy
EnergyEnergy
Energy
 
Reakor Nuklir dan Aplikasinya
Reakor Nuklir dan AplikasinyaReakor Nuklir dan Aplikasinya
Reakor Nuklir dan Aplikasinya
 
ppt sejarah kelompok 2
ppt sejarah kelompok 2ppt sejarah kelompok 2
ppt sejarah kelompok 2
 
Furnace & boiler
Furnace & boilerFurnace & boiler
Furnace & boiler
 
Teknologi Nuklir, MUHAMMAD FUAD SYA`BAN
Teknologi Nuklir, MUHAMMAD FUAD SYA`BANTeknologi Nuklir, MUHAMMAD FUAD SYA`BAN
Teknologi Nuklir, MUHAMMAD FUAD SYA`BAN
 

Dernier

Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 

Dernier (20)

Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 

DAUR BAHAN

  • 1. PENGENALAN DAUR BAHAN BAKAR NUKLIR RINGKASAN Daur bahan bakar nuklir merupakan rangkaian proses yang terdiri dari penambangan bijih uranium, pemurnian, konversi, pengayaan uranium dan konversi ulang menjadi logam uranium. Logam uranium selanjutnya diubah menjadi elemen bakar nuklir melalui proses fabrikasi. Bahan bakar nuklir kemudian dimasukkan ke dalam reaktor dan mengalami reaksi inti. Pada reaktor riset yang dimanfaatkan adalah neutron yang dihasilkan dalam reaksi inti, sedangkan pada reaktor daya atau PLTN yang dimanfaatkan adalah panas hasil fisi, yang digunakan untuk mengubah air menjadi uap yang kemudian menggerakkan turbin-generator sehingga menghasilkan listrik. Bahan bakar bekas dikeluarkan dari reaktor untuk didinginkan selama beberapa waktu, kemudian diangkut menuju fasilitas pengolahan ulang. Unsur uranium sisa pembakaran dan plutonium sebagai hasil belah dipisahkan untuk dimanfaatkan kembali. Rangkaian proses ini disebut Daur Bahan Bakar Nuklir. URAIAN 1. Penambangan, Pemurnian dan Pengayaan Uranium yang digunakan sebagai bahan bakar nuklir ditambang dalam bentuk bijih uranium, kemudian dimurnikan untuk menghasilkan uranium alam. Dalam uranium alam terkandung uranium dapat belah atau U-235 sebanyak 0,7%. Agar reaksi berantai dapat berlangsung di dalam reaktor nuklir, dibutuhkan uranium diperkaya yang mengandung U- 235 sebesar 3-5%. Oleh karena itu, uranium harus diproses di fasilitas pengayaan. Uranium heksafluorida (UF6) merupakan salah satu senyawa uranium berbentuk gas pada temperatur kamar yang digunakan sebagai bahan baku pada fasilitas pengayaan. Uranium berbentuk padat pada suhu kamar harus dikonversi atau diubah menjadi UF6. Konversi UF6 yang telah diperkaya menjadi UO2 untuk bahan bakar yang digunakan di reaktor nuklir disebut konversi ulang. 2. Fabrikasi Bahan Bakar Uranium dalam bentuk UO2 dimampatkan menjadi pelet. Selanjutnya pelet UO2 ini disusun dan dimasukkan ke dalam kelongsong logam. Beberapa kelongsong disusun menjadi bundel bahan bakar. Proses ini disebut fabrikasi bahan bakar. Bundel bahan bakar dimasukkan ke dalam reaktor nuklir sebagai bahan bakar. 3. Sifat Bahan Bakar Dalam Reaktor Nuklir Di dalam reaktor nuklir, U-235 bereaksi dengan neutron termal dan membelah menjadi inti lain dengan membebaskan 2-3 neutron baru dan menghasilkan panas. Pada reaktor daya, panas yang dihasilkan digunakan untuk mendidihkan air, uap yang dihasilkan digunakan untuk menggerakkan turbin-generator sehingga menghasilkan listrik. Neutron baru hasil pembelahan inti akan bereaksi dengan inti U-235 lainnya dan seterusnya menimbulkan reaksi berantai. Neutron yang bereaksi dengan U-238 akan membentuk plutonium (Pu-239). Plutonium ini memiliki sifat yang sama dengan U-235, yaitu dapat membelah setelah bereaksi dengan neutron untuk menghasilkan energi atau panas. Unsur hasil belah semakin lama semakin banyak, hal ini akan berakibat pada penurunan jumlah reaksi berantai karena mempunyai sifat menyerap neutron. Untuk mencegah penurunan reaksi berantai dibutuhkan penggantian bahan bakar. Proses penggantian dilakukan dengan mengeluarkan bahan bakar lama kemudian diganti dengan bahan bakar baru. Bahan bakar yang telah dikeluarkan dari dalam reaktor disebut bahan bakar bekas. 4. Bahan Bakar Bekas Bahan bakar bekas disimpan di dalam kolam pendingin untuk jangka waktu tertentu,
  • 2. kemudian dikirim ke fasilitas olah-ulang menggunakan wadah khusus. Pengiriman bahan bakar bekas ke tempat penyimpanan antara lain dapat menggunakan kapal laut yang didesain secara khusus. 5. Penyimpanan Sementara Fasilitas penyimpanan sementara dibuat dengan tujuan untuk pengelolaan bahan bakar bekas yang bersifat sementara sampai dilakukan proses olah-ulang. Model penyimpanan bahan bakar bekas ada dua macam yakni cara basah (di dalam air) dan cara kering (di dalam aliran gas helium atau udara). Penyimpanan cara basah sudah dilakukan selama puluhan tahun dan teknologi ini sudah terbukti aman, walaupun biaya operasi masih cukup besar. Untuk mengatasi masalah ini, telah dikembangkan penyimpanan cara kering. Cara kering dibagi menjadi dua macam bergantung pada lokasi penyimpanan, yaitu penyimpanan bahan bakar bekas di dalam PLTN atau disebut At Reactor Storage (ARS) dan di luar PLTN atau disebut Away From Reactor Storage (AFRS). 6. Fasilitas Olah-ulang Bahan bakar bekas yang telah dikirim ke fasilitas olah-ulang disimpan di dalam kolam penyimpanan selama jangka waktu tertentu (kira-kira 180 hari). Bundel bahan bakar dilepas dan setiap kelongsong dipotong menjadi beberapa sentimeter, kemudian potongan dikirim ke bagian lain untuk dilarutkan dengan asam sulfat. Larutan yang terbentuk dipisahkan menjadi larutan yang mengandung unsur hasil belah, uranium dan plutonium. Larutan yang mengandung unsur hasil belah diproses sebagai limbah. Larutan yang mengandung uranium dan plutonium dipisahkan dan masing-masing larutan dimurnikan di fasilitas pemurnian. Kemudian larutan yang mengandung uranium dijadikan serbuk UO3 dan larutan yang mengandung plutonium diubah menjadi larutan plutonium sulfat, dan menjadi produk akhir fasilitas olah-ulang. Uranium dan plutonium yang dihasilkan dari proses olah-ulang bahan bakar bekas di dalam fasilitas olah-ulang disebut Uranium hasil olah-ulang dan Plutonium hasil olah-ulang. 7. Pemanfaatan Uranium hasil olah-ulang Uranium hasil olah-ulang mempunyai tingkat pengayaan U-235 sekitar 0,8-1%, dan disebut pengayaan rendah karena masih mendekati kadar U-235 dalam uranium alam. Untuk melakukan pengayaan UO2 hasil olah-ulang diperlukan konversi ke UF6 sebagai bahan baku pengayaan. UF6 hasil konversi, meskipun berkadar U-235 rendah tetapi biaya pengayaan masih lebih rendah dibanding bahan baku uranium alam, sehingga sangat ekonomis. Rangkaian proses pemanfaatan uranium hasil olah-ulang menjadi bahan bakar baru disebut Daur Bahan Bakar Nuklir Tertutup. 8. Pemanfaatan Plutonium hasil olah-ulang Untuk memperoleh campuran Uranium Plutonium Oksida, larutan plutonium sulfat dicampur dengan larutan uranium sulfat dan dipanaskan menggunakan gelombang mikro. Campuran oksida kemudian dibuat menjadi pelet dengan penekanan dan disusun ke dalam tabung kelongsong bahan bakar. Kelongsong disusun menjadi bundel bahan bakar. Bahan bakar jenis ini disebut dengan Bahan Bakar Campuran Uranium Plutonium Oksida (bahan bakar Mixed Oxide/MOX). Bahan bakar MOX dapat digunakan sebagai bahan bakar reaktor pembiak cepat (fast breeder reactor/FBR) dan untuk reaktor air ringan jenis Plutonium- thermal 9. Pengiriman Bahan Nuklir Uranium diperkaya untuk kebutuhan percobaan di laboratorium dalam jumlah kecil, dikirim dalam bentuk logam uranium atau plutonium oksida. Uranium alam dikirim dalam bentuk yellow cake (serbuk kuning). Pengiriman bahan bakar bekas hasil olah-ulang dapat dilakukan dengan menggunakan kapal laut yang didesain secara khusus. 10. Proses Limbah Radioaktif Limbah radioaktif yang dimaksud di sini adalah limbah yang dihasilkan dari proses daur bahan bakar nuklir. Limbah radioaktif yang termasuk dalam klasifikasi aktivitas tinggi dihasilkan dari pelarutan bahan bakar selama proses olah-ulang. Kandungan utama limbah tersebut adalah larutan campuran bahan nuklir dan unsur hasil belah. Setelah dipisahkan, larutan hanya mengandung unsur hasil belah. Larutan kemudian dicampur dengan natrium boron oksida untuk dipadatkan menjadi gelas melalui proses pemanasan dan pendinginan
  • 3. (vitrifikasi), untuk selanjutnya disimpan selama 30-50 tahun di fasilitas penyimpanan sementara, kemudian disimpan di tempat penyimpanan limbah lestari (Geological Disposal). Jika seluruh rangkaian proses mulai dari penambangan uranium sampai dengan olah-ulang limbah dan penyimpanan akhir dapat dilakukan, maka sempurnalah rangkaian daur bahan bakar nuklir tersebut.