SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  11
MAKALAH 
KOSMOLOGI (PARTIKEL DALAM ALAM SEMESTA) 
Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Fisika Inti 
Oleh : 
1. Kevin Maulana Krishna (4211411053) 
2. Tri Susanti (4211411054) 
3. Andi Firmansah (4211411056) 
FISIKA 
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM 
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 
2014
BAB I 
PENDAHULUAN 
Sebagaimana ditulis oleh Krane (1992), setiap kemajuan baru di dalam pemahaman 
jagad raya ternyata semakin memperkecil peran kita di dalamnya. Walaupun demikian, setiap 
kemajuan ini selalu menimbulkan rasa kekaguman baru. Astronomi abad ke tujuh belas 
mengungkapkan fakta bahwa bumi bukanlah pusat tata surya melainkan salah satu dari 
beberapa planet yang mengitari matahari. Pada abad ke sembilan belas, para astronom 
mengarahkan teleskopnya ke bintang-bintang dan menggunakan peralatan spektroskopi yang 
dikembangkan untuk mengukur berbagai panjang gelombang cahaya bintang. Ditemukan 
fakta bahwa matahari kita ternyata hanya sebuah bintang biasa yang kedudukannya tidaklah 
istimewa dalam skala galaksi. Matahari kita ternyata adalah satu dari sekitar 1011 bintang 
dalam galaksi kita yang dikenal dengan nama galaksi Bima Sakti. 
Dari teleskop para astronom, terungkap pula beberapa objek aneh seperti gumpalan 
nebula redup yaitu sepotong cahaya lebar yang melebihi ukuran bintang. Beberapa nebula ini 
kemudian dapat disimpulkan sebagai kabut gas dalam galaksi, yang dapat menyatakan materi 
baru dari mana bintang dibentuk, atau sisa dari bintang yang mengakhiri hidupnya dengan 
ledakan dahsyat. Selain itu diperoleh pula nebula yang agak redup. Namun hal ini masih 
menimbulkan pertanyaan, bagaimana sebenarnya hakikat nebula yang agak redup ini. 
Kepastian tentang pertanyaan ini hanya dapat terpecahkan bila cahaya semua objek redup 
dapat dipisahkan menjadi bintang-bintang tunggal. Hal ini adalah persoalan eksperimental 
yang amat sulit, karena memerlukan pencahayaan sebuah pelat foto sepanjang malam, pada 
saat mana para astronom bergulat dalam kedinginan malam di atas puncak gunung untuk 
menjaga fokus teleskopnya tetap mengarah ke nebula, sebagai akibat rotasi bumi dan 
perubahan suhu yang menyebabkan perubahan ukuran teleskop. Pada tahun 1920-an, Edwin 
Hubble berhasil memisahkan cahaya berbagai bintang dalam galaksi tetangga kita, serta 
menyimpulkan ukuran, kecemerlangan dan jaraknya dari kita. 
Semakin banyak nebula dan galaksi yang ditemukan, semakin pula kedudukan kita di 
jagad raya. Matahari kita tidak saja hanya satu dari sekitar 1011 bintang dalam galaksi Bima 
Sakti, melainkan mungkin galaksi Bima Sakti sendiri merupakan satu di antara 1011 galaksi 
yang ada di jagad raya. 
Pengamatan Hubble juga menghasilkan pernyataan yang menarik : setiap galaksi 
bergerak menjauhi kita (dan menjauhi yang lainnya) dengan kelajuan yang amat tinggi. 
Semakin jauh sebuah galaksi dari kita, semakin tinggi lajunya. Kesimpulan mengesankan ini
akan menuntun kita ke model standar jagad raya beserta asal usulnya. Jika semua galaksi 
bergerak saling menjauhi, maka mereka sebelumnya tentulah berdekatan. Jika kita kembali 
cukup jauh ke masa lampau, semua materi tentulah berasal dari sebuah titik singularitas 
berkerapatan takhingga yang mengalami ledakan dahsyat. Peristiwa itu dikenal sebagai Big 
Bang (Ledakan Besar). 
Informasi yang lebih menghebohkan datang menyusul. Pada tahun 1965, dua 
astronom yang bernama Arno Penzias dan Robert Wilson menemukan pijaran radiasi latar 
belakang gelombang mikro dari sisa-sisa ledakan besar yang mengisi seluruh jagad raya dan 
terus menghujami bumi, meskipun telah mengalami pendinginan selama kurang lebih 15 
milyar tahun. Karya eksperimental yang telah dirintis oleh Hubble, Penzias dan Wilson 
merupakan landasan untuk berspekulasi mengenai asal mula, evolusi dan masa depan jagad 
raya. Semua teori ini termasuk dalam bidang kajian kosmologi yang berasaskan pada teori 
relativitas umum dengan paduan bidang astronomi, fisika partikel, fisika statistik, 
termodinamika dan elektrodinamika. (Krane, 1992) 
Di dalam jagad raya paling tidak terdapat empat jenis interaksi dasar (mungkin dapat 
ditambah satu lagi yaitu interaksi maha lemah atau superweak). Keempat interaksi tersebut 
masing-masing adalah interaksi kuat, lemah, elektromagnetik dan gravitasi. Interaksi 
elektromagnetik (EM) bermediator foton dan berjangkauan jauh terjalin antara zarah-zarah 
bermuatan listrik dan/atau bermomen magnet dan berlangsung secara makro dan mikro dalam 
atom inti dan zarah elementer. 
Pada materi massif seperti bintang dan galaksi, muatan mereka praktis netral sehingga 
interaksi elektromagnetik tak bekerja pada struktur skala besar jagad raya. Pada pada skala ini, 
hanya interaksi gravitasi saja yang bekerja. Oleh karena itu hukum gravitasi Einstein yang 
didasarkan pada teori relativitas umum akan sanggup memberikan gambaran jagad raya 
secara komprehensif, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Teori Gravitasi Einstein 
sendiri mampu meramalkan beberapa fenomena di jagad raya dengan ketelitian tinggi. Teori 
ini adalah teori yang menyempurnakan teori gravitasi Newton. Beberapa fenomena di jagad 
raya yang terbuktikan.
BAB II 
ISI 
Partikel Pembentuk Alam Semesta 
Alam semesta ini pada hakikatnya merupakan kumpulan atom-atom. Suatu atom 
tersusun dari inti atom, yaitu proton-neutron dan elektron-elektron (partikel bermuatan 
negatif yang mengeliligi inti atom). Pada awalnya, proton dan neutron dianggap merupakan 
partikel dasar, namun eksperimen-ekseperimen yang melibatkan tumbukan antar proton atau 
proton dengan elektron dengan kecepatan tinggi menunjukkan bahwa partikel-partikel 
tersebut tersusun dari partikel partikel yang lebih kecil. Partikel-partikel tersebut disebut 
Quark oleh fisikawan dari Institut Teknologi California bernama Murray Gell Mann yang 
memenangkan hadiah nobel pada tahun 1969. 
Quark memiliki ukuran yang sangat menakjubakan, yaitu 10-18m 
(0,000000000000000001) meter. Quark jauh lebih kecil dari panjang gelombang cahaya 
tampak sehingga tidak akan memiliki warna dalam keadaan yang sebenarnya. Proton dan 
neutron terdiri dari tiga quark dengan warna yang berbeda. Proton terdiri atas dua quark up 
dan satu quark down, sedangkan neutron tersusun dari dua quark down dan satu quark up. 
Sementara elektron adalah partikel-partikel kecil, berukuran hampir seperdua ribu ukuran 
neutron dan proton. Sebuah atom mempunyai jumlah elektron dan proton yang sama dan 
setiap elektron bermuatan negatif yang setara dengan muatan posistif yang dikandung tiap 
proton. Total muatan positif pada inti dan total muatan negatif pada elektron saling 
meniadakan dan atom menjadi netral. Partikel-partikel ini tidak bekerja sendiri, akan tetapi ia 
bekerja dengan berinterksi dengan partikel pembawa forsa atau gaya yang dikelompokkan 
menjadi empat gaya menurut gaya yang terbawa, yaitu, gaya gravitas i, gaya elektromagnetik, 
gaya nuklir lemah, dan yang terakhir gaya nuklir kuat. 
Untuk menguraikan proton dan neutron menjadi quark-quark, diperlukan energi satu 
milyar eV, yang setara dengan suhu 1013K (sepuluh triliun derajat), yaitu suhu alam semesta 
ketika berusia 10-6 detik (sepersejuta detik sesudah waktu Nol). Jadi proton dan neutron baru 
tercipta ketika alam semesta berusia 10-6 detik. Sebelum itu, alam semesta hanya berupa 
kumpulan quark-quark dan lepton- lepton. Yang dimaksudkan dengan lepton adalah partikel-partikel 
yang sangat ringan (massa sangat kecil), yaitu elektron beserta “saudara saudaranya”. 
Perbedaan utama antara quark dan lepton adalah jenis interaksi yang bekerja pada mereka. 
Quark mengalami interaksi gaya kuat dan gaya lemah, lepton hanya mengalami interaksi 
gaya lemah dan tidak mengalami interaksi gaya kuat.
partikel cahaya yaitu foton, neutrino, antipartikelnya yaitu antineutrino, serta sejumlah 
kecil neutron dan proton. Mereka semua berada dalam temperatur yang sama (para ilmuwan 
biasa menyebutnya berada dalam kesetimbangan termal). Dalam keadaan ini, penghancuran 
dan pembentukan partikel-partikel tersebut atau yang menghasilkan partikel lain berlangsung 
seimbang. Kemudian, ketika usia kosmik mencapai sekira 0,74 detik setelah big bang, 
temperatur alam semesta menurun menjadi sekira 10 miliar Kelvin. Saat itulah temperatur 
neutrino dan antineutrino mulai berbeda dengan partikel yang lain. Pada temperatur sekira 
itulah neutron meluruh menjadi proton dan partikel lain, sehingga jumlah proton menjadi 
lebih banyak daripada neutron dibandingkan sebelumnya. 
Selanjutnya, temperatur alam semesta terus menurun hingga mencapai beberapa 
miliar Kelvin. Pada saat usia kosmik sekira 4,12 detik setelah big bang, reaksi elektron dan 
positron memperlambat penurunan temperatur alam semesta dan menyisakan sejumlah kecil 
elektron. Neutron pun terus meluruh menjadi proton. Selain itu pembentukan inti helium-4 
dari neutron dan proton menjadi lebih banyak daripada penghancurannya. 
Ada tiga contoh rantai reaksi pembentukan inti helium-4 ini. Pertama, neutron dan 
proton bereaksi membentuk deuterium. Selanjutnya deuterium ini bereaksi dengan deuterium 
membentuk tritium dan proton. Kemudian tritium bereaksi dengan deuterium untuk 
membentuk helium-4 dan neutron. Kedua, neutron dan proton bereaksi membentuk 
deuterium. Lalu deuterium bereaksi dengan deuterium membentuk helium-3 dan neutron. 
Lalu helium-3 bereaksi dengan deuterium menghasilkan helium-4 dan proton. Proton dan 
neutron yang dihasilkan pada kedua rantai reaksi ini dapat digunakan lagi pada reaksi lain. 
Ketiga, neutron dan proton bereaksi membentuk deuterium. Lalu deuterium bereaksi dengan 
deuterium membentuk helium-4 dan foton. Selain reaksi-reaksi tersebut ada juga reaksi-reaksi 
lain, misalnya yang mengakibatkan terbentuknya lithium-7. 
Suhu rata rata alam semesta sekarang adalah tiga derajat Kelvin. Di masa silam, suhu 
alam semesta rata-rata bersuhu 104K pada saat 500.000 tahun sesudah waktu Nol. Jadi, atom 
baru tercipta ketika alam semesta berusia sekitar 500.000 tahun. Sebelum itu, alam semesta 
merupakan kumpulan-kumpulan inti atom dan elektron elektron, yang belum mampu 
bergabung membentuk atom, sebab suhu masih terlalu tinggi. 
Para pionir dalam bidang ini adalah Gamow, Alpher, dan Herman yang 
mempublikasikan prediksi mereka pada era 1940-an dan 1950-an. Kerja mereka ini 
dilanjutkan ilmuwan lain dengan perhitungan yang lebih mendetail. 
Sampai sekarang, tingkat akurasi perhitungan tersebut sangat tinggi, dengan 
kemungkinan kesalahan sekira 1aja. Kelimpahan unsur-unsur ringan yang mereka perkirakan
adalah dalam sepuluh miliar inti atom hidrogen, ada ratusan ribu deuterium, ratusan ribu 
helium-3, dan beberapa lithium-7 yang berasal dari big bang nucleosynthesis. Sedangkan 
untuk helium-4 adalah sekira 24ari total materi biasa yang ada di alam semesta ini. 
Era Atom 
Terbentuknya inti hidrogen dan helium menandai kemunculan era baru yang 
dinamakan era atom. Pada era ini, yang berlangsung dari tahun ke 380.000 hingga tahun ke 
1.000.000.000, suhu alam semesta telah memungkinkan bagi terbentuknya inti atom dengan 
jumlah proton-neutron yang lebih banyak. Semakin turunnya suhu dan kerapatan alam 
semesta, pada gilirannya memungkinkan inti- inti yang terbentuk menangkap elektron dan 
membentuk atom yang stabil. Pada era ini, unsur-unsur ringan di alam semesta yang kita 
kenal saat ini sebagian besar telah terbentuk. 
Era Bintang dan Galaksi 
Akhirnya, setelah era atom berakhir, maka dimulailah era bintang dan galaksi.Era ini 
dimulai pada tahun ke 1.000.000.000 setelah “ledakan besar”. Gaya gravitasi, yang 
merupakan perwujudan dari kelengkungan ruang-waktu akibat kehadiran massa, mulai 
berperan secara signifikan seiring dengan kondisi alam semesta yang telah mencapai suhu 
rata-rata sama dengan suhu yang terdeteksi saat ini, tetapi dengan volume yang terus 
berkembang. Peranan gravitasi yang dominan mengakibatkan atom-atom berkumpul 
membentuk bintang dan galaksi. Pembentukan dimulai dari objek yang paling kecil seperti 
bintang dan kemudian menjadi yang paling besar seperti gugus galaksi. Berdasarkan 
observasi melalui teleskop Hubble, hingga saat ini objek langit yang paling ja uh dan paling 
tua yang bisa diamati adalah quasar dengan 
usia sekitar 13 milyar tahun. Angka ini 
ditenggarai juga sebagai usia alam semesta. 
Berdasarkan angka tersebut pula, 
diperkirakan jari-jari alam semesta adalah 
sekitar 1026 meter. Quasar adalah objek 
langit yang memiliki ukuran sebesar bintang 
tetapi memiliki kecerlangan sebuah galaksi.
Partikel Higgs boson 
Dalam jagat raya kita terdapat kevakuman (ruang-waktu) yang luar biasa luas, yang 
dinamakan “cosmic voids”, tapi berisi energi dan berbagai medan gaya. Karena materi dalam 
jagat raya ini punya massa (juga ada partikel yang nyaris tak memiliki massa), pastilah ada 
suatu “faktor” yang menyebabkan massa bisa ada di dalam kevakuman kosmik yang berisi 
energi itu. Maka diteorikan oleh Peter Higgs di tahun 1964, bahwa haruslah ada medan Higgs 
dan partikel Higgs boson, yang memberi massa pada materi. Tanpa Higgs boson, partikel-partikel 
fundamental akan tercerai berai sehingga materi tak akan terbentuk dan jaga raya, 
karenanya, tak akan pernah ada. 
Higgs boson mempersatukan partikel-partikel sehingga kohesif, alhasil massa 
terbentuk, dua materi menjadi ada. Metaforanya begini: Higgs boson itu seperti sebuah 
magnit yang sangat kuat, sehingga menarik dan menyatukan semua jarum yang semula 
tercerai-berai. Sejak diteorikan 50 tahun lalu, para fisikawan memburu partikel Higgs boson 
minimal di atas kertas dalam perhitungan matematis, dan ketika LHC sudah dibangun, 
perburuan dimungkinkan secara empiris. Dengan membenturkan dua proton di dalam LHC, 
sebuah partikel Higgs boson dihasilkan. 
Contoh data yang disimulasikan di CERN: 
tabrakan antara dua proton menghasilkan partikel Higgs boson 
Setelah keberadaan Higgs boson dikonfirmasi (Juli 2012), para fisikawan pun mulai 
memikirkan dalam-dalam akibat penemuan ini pada bidang-bidang kajian sains lain, 
khususnya kosmologi. Ternyata akibat adanya partikel Higgs boson dan diketahuinya besar 
massanya dan berbagai sifatnya, kosmologi kembali menjadi fokus.
Higgs boson itu adalah sebuah partikel subatomik, ada di dalam ruang atom dalam 
dunia mikrokosmik yang dinamakan dunia mekanika quantum. Tetapi penemuan partikel 
Higgs membawa orang ke dunia maha luas, jagat raya kita, bidang kajian kosmologi 
Kevakuman jagat raya, yang senantiasa berisi energi. Vakum jagat raya dapat berada 
pada kondisi-kondisi dengan besaran energi yang berlainan, tak sama dari satu ruang vakum 
ke ruang vakum lainnya. Jagat raya berada pada kondisi paling stabil jika energinya (yang 
ekuivalen dengan massa) berada pada kondisi paling rendah, yang tidak menimbulkan 
fluktuasi. Dalam kevakuman kosmik inilah medan Higgs ada dan memenuhinya, suatu 
kondisi mutlak untuk munculnya materi di dalam “cosmic voids”. Supaya materi dan jagat 
raya yang ada, tetap berada dalam kondisi stabil, niscaya massa Higgs boson dan stabilitas 
vakum jagat raya kait-mengait. 
Menurut teori dalam model standard fisika partikel, hanya jika massa Higgs boson 
lebih besar dari 129 Gigaelektronvolt (GeV), jagat raya akan stabil. Tapi Higgs boson yang 
dikonfirmasi Juli 2012 ternyata memiliki massa 126 GeV, cukup ringan sehingga akan 
membuat jagat raya tak stabil. Dalam suatu kosmos yang tak stabil, gelembung-gelembung 
jagat raya alternatif akan muncul dari suatu tempat, dan begitu saja akan mengembang. Jika 
jagat raya alternatif muncul begitu saja dari kondisi kosmik yang tak stabil, jagat raya yang 
ada akan lenyap ditelan olehnya. Begitulah, dikonfirmasinya Higgs boson, mengonfirmasi 
juga jagat raya yang berevolusi siklikal: dari ada jadi tiada, lalu akan ada lagi, lalu tiada lagi, 
dan seterusnya. Jagat raya yang di dalamnya anda tinggal tidak stabil, dan di masa depan 
akan lenyap ditelan jagat raya alternatif. Kita jadi paham, partikel Higgs boson bukan 
hanya memberi massa pada materi sehingga jagat raya dimungkinkan terbentuk, te tapi 
juga nanti partikel yang sama akan melenyapkan jagat raya yang semula dibentuknya. 
Tetapi masih ada alternatif untuk bisa menghasilkan jagat raya yang stabil. Di sinilah 
para fisikawan tertantang, setelah partikel Higgs dikonfirmasi. Teori tentang jagat raya yang 
stabil, mengharuskan orang berpaling ke teori supersimetri. Teori supersimetri, setiap partikel 
biasa memiliki partikel mitra yang massanya lebih besar, yang dinamakan “superpartner”. 
Jika massa partikel Higgs terlalu ringan sehingga akan membuat jagat raya tak stabil, masih 
ada faktor lain yang bisa mengubah pengetahuan kita mengenai kondisi ini. Faktor lain itu 
harus datang dari “superpartner” partikel Higgs boson, yang para saintis namakan “top 
quark”, yang masih harus diburu dan diukur ma ssanya. Dalam perhitungan matematis, jagat 
raya akan stabil jika massa “top quark” lebih besar dari massa partikel pasangannya, Higgs 
boson. Partikel Higgs boson yang ringan harus diimbangi oleh “top quark” yang massanya 
lebih besar, jika kondisi stabil jagat raya mau tercipta.
Maka setelah penemuan Higgs boson, yang harus dikonfirmasi adalah berapa besar 
massa “top quark” yang sebenarnya, kembali lewat LHC. Tapi sementara ini LHC sedang 
dinonaktifkan selama dua tahun ke depan untuk keperluan reparasi dan meningkatkan 
powernya jauh melebihi yang sekarang. Jadi perburuan terhadap “top quark” untuk mengukur 
massanya akan mulai bisa dilakukan sejak tahun 2015, untuk memastikan apakah jagat raya 
kita stabil atau tak stabil, apakah akan lenyap ditelan jagat raya alternatif di masa depan, 
bermilyar-milyar tahun dari sekarang. Diduga, teori kosmologis (lama) bahwa jagat raya kita 
berevolusi siklikal, ada lalu tiada lalu ada lagi dan seterusnya, akan dikonfirmasi.
BAB III 
PENUTUP 
Kesimpulan 
Pada saat alam semesta berusia 10-6 detik proton dan neutron baru tercipta. Sebelum 
itu, alam semesta hanya berupa kumpulan quark-quark dan lepton- lepton. Proton dan neutron 
merupakan partikel dasar dalam pembentukan alam semesta, tetapi partikel-partikel tersebut 
tersusun dari partikel partikel yang lebih kecil. Partikel-partikel tersebut disebut Quark. 
Sedangkan lepton adalah partikel-partikel yang sangat ringan (massa sangat kecil). 
Pada tahun 2012 ditemukan partikel Higgs boson. Higgs boson mempersatukan 
partikel-partikel sehingga kohesif, alhasil massa terbentuk, dua materi menjadi ada. 
Metaforanya adalah Higgs boson itu seperti sebuah magnit yang sangat kuat, sehingga 
menarik dan menyatukan semua jarum yang semula tercerai-berai. Tanpa Higgs boson, 
partikel-partikel fundamental akan tercerai berai sehingga materi tak akan terbentuk dan jaga 
raya, karenanya, tak akan pernah ada. Higgs boson diteorikan pertama kali oleh Peter Higgs 
di tahun 1964.
DAFTAR PUSTAKA 
Anugraha, Rinto.2011.Teori Relativitas dan Kosmologi.Yogyakarta : UGM 
http://www.fisikanet.lipi.go.id/ 
http://www.isains.com/ 
http://www.rabithah-alawiyah.org/

Contenu connexe

Tendances

3 teori pembentukan atau terbentuknya jagat raya
3 teori pembentukan atau terbentuknya jagat raya3 teori pembentukan atau terbentuknya jagat raya
3 teori pembentukan atau terbentuknya jagat rayaIfron Lemba
 
Teori terbentuknya jagat raya
Teori terbentuknya jagat rayaTeori terbentuknya jagat raya
Teori terbentuknya jagat rayaNalendra10
 
13988591 jagad-raya-tata-surya-dan-bumi
13988591 jagad-raya-tata-surya-dan-bumi13988591 jagad-raya-tata-surya-dan-bumi
13988591 jagad-raya-tata-surya-dan-bumiputu micana
 
Sejarah perkembangan fisika modern powerpoint pdf
Sejarah perkembangan fisika modern powerpoint pdfSejarah perkembangan fisika modern powerpoint pdf
Sejarah perkembangan fisika modern powerpoint pdfMuhammad Sudarbi
 
" Pembentukan jagat raya, tata surya dan bumi " .
" Pembentukan jagat raya, tata surya dan bumi " ." Pembentukan jagat raya, tata surya dan bumi " .
" Pembentukan jagat raya, tata surya dan bumi " .uus_76
 
Makalah Ilmu Kealaman Dasar "ALAM SEMESTA DAN TATA SURYA SERTA MENGENAL TATA ...
Makalah Ilmu Kealaman Dasar "ALAM SEMESTA DAN TATA SURYA SERTA MENGENAL TATA ...Makalah Ilmu Kealaman Dasar "ALAM SEMESTA DAN TATA SURYA SERTA MENGENAL TATA ...
Makalah Ilmu Kealaman Dasar "ALAM SEMESTA DAN TATA SURYA SERTA MENGENAL TATA ...Fitri Sintaa Handayani
 
Ilmu kealaman dasar
Ilmu kealaman dasarIlmu kealaman dasar
Ilmu kealaman dasardian safitri
 
Mg2 pitb ku1163 bumi alam-semesta
Mg2 pitb ku1163 bumi alam-semestaMg2 pitb ku1163 bumi alam-semesta
Mg2 pitb ku1163 bumi alam-semestaAdi Setiadi
 
Rengga dinata & khairil ansari xii ips 3
Rengga dinata & khairil ansari xii ips 3Rengga dinata & khairil ansari xii ips 3
Rengga dinata & khairil ansari xii ips 3Paarief Udin
 
Materi Ajar Fisika (Contoh)
Materi Ajar Fisika (Contoh)Materi Ajar Fisika (Contoh)
Materi Ajar Fisika (Contoh)Wahyu Pratama
 
Teori Terbentuknya Alam Semesta
Teori Terbentuknya Alam SemestaTeori Terbentuknya Alam Semesta
Teori Terbentuknya Alam Semestarusydamegantara
 

Tendances (20)

3 teori pembentukan atau terbentuknya jagat raya
3 teori pembentukan atau terbentuknya jagat raya3 teori pembentukan atau terbentuknya jagat raya
3 teori pembentukan atau terbentuknya jagat raya
 
Teori terbentuknya jagat raya
Teori terbentuknya jagat rayaTeori terbentuknya jagat raya
Teori terbentuknya jagat raya
 
Alam Semesta
Alam SemestaAlam Semesta
Alam Semesta
 
13988591 jagad-raya-tata-surya-dan-bumi
13988591 jagad-raya-tata-surya-dan-bumi13988591 jagad-raya-tata-surya-dan-bumi
13988591 jagad-raya-tata-surya-dan-bumi
 
Alam semesta
Alam semestaAlam semesta
Alam semesta
 
Sejarah perkembangan fisika modern powerpoint pdf
Sejarah perkembangan fisika modern powerpoint pdfSejarah perkembangan fisika modern powerpoint pdf
Sejarah perkembangan fisika modern powerpoint pdf
 
" Pembentukan jagat raya, tata surya dan bumi " .
" Pembentukan jagat raya, tata surya dan bumi " ." Pembentukan jagat raya, tata surya dan bumi " .
" Pembentukan jagat raya, tata surya dan bumi " .
 
Antariksa dan Galaksi
Antariksa dan GalaksiAntariksa dan Galaksi
Antariksa dan Galaksi
 
Makalah Ilmu Kealaman Dasar "ALAM SEMESTA DAN TATA SURYA SERTA MENGENAL TATA ...
Makalah Ilmu Kealaman Dasar "ALAM SEMESTA DAN TATA SURYA SERTA MENGENAL TATA ...Makalah Ilmu Kealaman Dasar "ALAM SEMESTA DAN TATA SURYA SERTA MENGENAL TATA ...
Makalah Ilmu Kealaman Dasar "ALAM SEMESTA DAN TATA SURYA SERTA MENGENAL TATA ...
 
Ilmu kealaman dasar
Ilmu kealaman dasarIlmu kealaman dasar
Ilmu kealaman dasar
 
Mg2 pitb ku1163 bumi alam-semesta
Mg2 pitb ku1163 bumi alam-semestaMg2 pitb ku1163 bumi alam-semesta
Mg2 pitb ku1163 bumi alam-semesta
 
Rengga dinata & khairil ansari xii ips 3
Rengga dinata & khairil ansari xii ips 3Rengga dinata & khairil ansari xii ips 3
Rengga dinata & khairil ansari xii ips 3
 
2. power point
2. power point2. power point
2. power point
 
Materi Ajar Fisika (Contoh)
Materi Ajar Fisika (Contoh)Materi Ajar Fisika (Contoh)
Materi Ajar Fisika (Contoh)
 
ilmu alamiah dasar
ilmu alamiah dasarilmu alamiah dasar
ilmu alamiah dasar
 
Makalah akhir gravitasi
Makalah akhir gravitasiMakalah akhir gravitasi
Makalah akhir gravitasi
 
TATA SURYA
TATA SURYATATA SURYA
TATA SURYA
 
Ipa fisika
Ipa fisikaIpa fisika
Ipa fisika
 
Teori Alam Semesta
Teori Alam SemestaTeori Alam Semesta
Teori Alam Semesta
 
Teori Terbentuknya Alam Semesta
Teori Terbentuknya Alam SemestaTeori Terbentuknya Alam Semesta
Teori Terbentuknya Alam Semesta
 

Similaire à Fisika inti makalah kosmologi (partikel dalam alam semesta)

Mengenal Dinamika Planet Bumi dan Tata Surya
Mengenal Dinamika Planet Bumi dan Tata SuryaMengenal Dinamika Planet Bumi dan Tata Surya
Mengenal Dinamika Planet Bumi dan Tata SuryaArin Anggita
 
Kuliah pendahuluan fisika dasar
Kuliah pendahuluan fisika dasarKuliah pendahuluan fisika dasar
Kuliah pendahuluan fisika dasarferosiscaa
 
Powerpoin matery jagat raya
Powerpoin matery jagat rayaPowerpoin matery jagat raya
Powerpoin matery jagat rayaDe Saputra
 
Struktur materi dan fisika modern
Struktur materi dan fisika modernStruktur materi dan fisika modern
Struktur materi dan fisika modernNurul Shufa
 
Astronomi hk.newton tentang gravitasi
Astronomi hk.newton tentang gravitasiAstronomi hk.newton tentang gravitasi
Astronomi hk.newton tentang gravitasiyudi ananto
 
Geografi - pembentukkan jagad raya
Geografi - pembentukkan jagad rayaGeografi - pembentukkan jagad raya
Geografi - pembentukkan jagad rayaAthia Nabila Faqiha
 
Bab 2 tata surya
Bab 2 tata suryaBab 2 tata surya
Bab 2 tata suryaAna Onana
 
Gravitasi universal
Gravitasi universalGravitasi universal
Gravitasi universalIka Nirva
 
Solusi osk astro 2012 kode s3
Solusi osk astro 2012   kode s3Solusi osk astro 2012   kode s3
Solusi osk astro 2012 kode s3Mariano Nathanael
 
91343390 solusi-osk-astro-2012-kode-s3
91343390 solusi-osk-astro-2012-kode-s391343390 solusi-osk-astro-2012-kode-s3
91343390 solusi-osk-astro-2012-kode-s3eli priyatna laidan
 
Andhika firmansyah x.iis.3.geografi.pt
Andhika firmansyah x.iis.3.geografi.ptAndhika firmansyah x.iis.3.geografi.pt
Andhika firmansyah x.iis.3.geografi.ptAndhika Firmansyah
 

Similaire à Fisika inti makalah kosmologi (partikel dalam alam semesta) (20)

Anti materi 1
Anti materi 1Anti materi 1
Anti materi 1
 
Ppt ipba galaksi dan alam semesta
Ppt ipba galaksi dan alam semesta Ppt ipba galaksi dan alam semesta
Ppt ipba galaksi dan alam semesta
 
Mengenal Dinamika Planet Bumi dan Tata Surya
Mengenal Dinamika Planet Bumi dan Tata SuryaMengenal Dinamika Planet Bumi dan Tata Surya
Mengenal Dinamika Planet Bumi dan Tata Surya
 
Kuliah pendahuluan fisika dasar
Kuliah pendahuluan fisika dasarKuliah pendahuluan fisika dasar
Kuliah pendahuluan fisika dasar
 
Powerpoin matery jagat raya
Powerpoin matery jagat rayaPowerpoin matery jagat raya
Powerpoin matery jagat raya
 
Bab 6 tata surya
Bab 6 tata suryaBab 6 tata surya
Bab 6 tata surya
 
Struktur materi dan fisika modern
Struktur materi dan fisika modernStruktur materi dan fisika modern
Struktur materi dan fisika modern
 
Galaksi
GalaksiGalaksi
Galaksi
 
Astronomi hk.newton tentang gravitasi
Astronomi hk.newton tentang gravitasiAstronomi hk.newton tentang gravitasi
Astronomi hk.newton tentang gravitasi
 
Geografi - pembentukkan jagad raya
Geografi - pembentukkan jagad rayaGeografi - pembentukkan jagad raya
Geografi - pembentukkan jagad raya
 
Bab 2 tata surya
Bab 2 tata suryaBab 2 tata surya
Bab 2 tata surya
 
Jagat Raya
Jagat RayaJagat Raya
Jagat Raya
 
1. Pengenalan Astronomi
1. Pengenalan Astronomi1. Pengenalan Astronomi
1. Pengenalan Astronomi
 
Ghhh
GhhhGhhh
Ghhh
 
junaedi
junaedijunaedi
junaedi
 
Gravitasi universal
Gravitasi universalGravitasi universal
Gravitasi universal
 
Solusi osk astro 2012 kode s3
Solusi osk astro 2012   kode s3Solusi osk astro 2012   kode s3
Solusi osk astro 2012 kode s3
 
91343390 solusi-osk-astro-2012-kode-s3
91343390 solusi-osk-astro-2012-kode-s391343390 solusi-osk-astro-2012-kode-s3
91343390 solusi-osk-astro-2012-kode-s3
 
TATA SURYA
TATA SURYATATA SURYA
TATA SURYA
 
Andhika firmansyah x.iis.3.geografi.pt
Andhika firmansyah x.iis.3.geografi.ptAndhika firmansyah x.iis.3.geografi.pt
Andhika firmansyah x.iis.3.geografi.pt
 

Dernier

PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docxPERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docxMuhammadSatarKusumaS
 
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )RifkiAbrar2
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptAnggitBetaniaNugraha
 
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...rofinaputri
 
Presentasi METABOLISME PROTEIN & ASAM-AMINO
Presentasi METABOLISME PROTEIN & ASAM-AMINOPresentasi METABOLISME PROTEIN & ASAM-AMINO
Presentasi METABOLISME PROTEIN & ASAM-AMINOssuser1cc42a
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...TitinSolikhah2
 
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbaiqtryz
 
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfIAARD/Bogor, Indonesia
 

Dernier (9)

PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docxPERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
 
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
 
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
 
Presentasi METABOLISME PROTEIN & ASAM-AMINO
Presentasi METABOLISME PROTEIN & ASAM-AMINOPresentasi METABOLISME PROTEIN & ASAM-AMINO
Presentasi METABOLISME PROTEIN & ASAM-AMINO
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
 
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
 
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
 

Fisika inti makalah kosmologi (partikel dalam alam semesta)

  • 1. MAKALAH KOSMOLOGI (PARTIKEL DALAM ALAM SEMESTA) Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Fisika Inti Oleh : 1. Kevin Maulana Krishna (4211411053) 2. Tri Susanti (4211411054) 3. Andi Firmansah (4211411056) FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2014
  • 2. BAB I PENDAHULUAN Sebagaimana ditulis oleh Krane (1992), setiap kemajuan baru di dalam pemahaman jagad raya ternyata semakin memperkecil peran kita di dalamnya. Walaupun demikian, setiap kemajuan ini selalu menimbulkan rasa kekaguman baru. Astronomi abad ke tujuh belas mengungkapkan fakta bahwa bumi bukanlah pusat tata surya melainkan salah satu dari beberapa planet yang mengitari matahari. Pada abad ke sembilan belas, para astronom mengarahkan teleskopnya ke bintang-bintang dan menggunakan peralatan spektroskopi yang dikembangkan untuk mengukur berbagai panjang gelombang cahaya bintang. Ditemukan fakta bahwa matahari kita ternyata hanya sebuah bintang biasa yang kedudukannya tidaklah istimewa dalam skala galaksi. Matahari kita ternyata adalah satu dari sekitar 1011 bintang dalam galaksi kita yang dikenal dengan nama galaksi Bima Sakti. Dari teleskop para astronom, terungkap pula beberapa objek aneh seperti gumpalan nebula redup yaitu sepotong cahaya lebar yang melebihi ukuran bintang. Beberapa nebula ini kemudian dapat disimpulkan sebagai kabut gas dalam galaksi, yang dapat menyatakan materi baru dari mana bintang dibentuk, atau sisa dari bintang yang mengakhiri hidupnya dengan ledakan dahsyat. Selain itu diperoleh pula nebula yang agak redup. Namun hal ini masih menimbulkan pertanyaan, bagaimana sebenarnya hakikat nebula yang agak redup ini. Kepastian tentang pertanyaan ini hanya dapat terpecahkan bila cahaya semua objek redup dapat dipisahkan menjadi bintang-bintang tunggal. Hal ini adalah persoalan eksperimental yang amat sulit, karena memerlukan pencahayaan sebuah pelat foto sepanjang malam, pada saat mana para astronom bergulat dalam kedinginan malam di atas puncak gunung untuk menjaga fokus teleskopnya tetap mengarah ke nebula, sebagai akibat rotasi bumi dan perubahan suhu yang menyebabkan perubahan ukuran teleskop. Pada tahun 1920-an, Edwin Hubble berhasil memisahkan cahaya berbagai bintang dalam galaksi tetangga kita, serta menyimpulkan ukuran, kecemerlangan dan jaraknya dari kita. Semakin banyak nebula dan galaksi yang ditemukan, semakin pula kedudukan kita di jagad raya. Matahari kita tidak saja hanya satu dari sekitar 1011 bintang dalam galaksi Bima Sakti, melainkan mungkin galaksi Bima Sakti sendiri merupakan satu di antara 1011 galaksi yang ada di jagad raya. Pengamatan Hubble juga menghasilkan pernyataan yang menarik : setiap galaksi bergerak menjauhi kita (dan menjauhi yang lainnya) dengan kelajuan yang amat tinggi. Semakin jauh sebuah galaksi dari kita, semakin tinggi lajunya. Kesimpulan mengesankan ini
  • 3. akan menuntun kita ke model standar jagad raya beserta asal usulnya. Jika semua galaksi bergerak saling menjauhi, maka mereka sebelumnya tentulah berdekatan. Jika kita kembali cukup jauh ke masa lampau, semua materi tentulah berasal dari sebuah titik singularitas berkerapatan takhingga yang mengalami ledakan dahsyat. Peristiwa itu dikenal sebagai Big Bang (Ledakan Besar). Informasi yang lebih menghebohkan datang menyusul. Pada tahun 1965, dua astronom yang bernama Arno Penzias dan Robert Wilson menemukan pijaran radiasi latar belakang gelombang mikro dari sisa-sisa ledakan besar yang mengisi seluruh jagad raya dan terus menghujami bumi, meskipun telah mengalami pendinginan selama kurang lebih 15 milyar tahun. Karya eksperimental yang telah dirintis oleh Hubble, Penzias dan Wilson merupakan landasan untuk berspekulasi mengenai asal mula, evolusi dan masa depan jagad raya. Semua teori ini termasuk dalam bidang kajian kosmologi yang berasaskan pada teori relativitas umum dengan paduan bidang astronomi, fisika partikel, fisika statistik, termodinamika dan elektrodinamika. (Krane, 1992) Di dalam jagad raya paling tidak terdapat empat jenis interaksi dasar (mungkin dapat ditambah satu lagi yaitu interaksi maha lemah atau superweak). Keempat interaksi tersebut masing-masing adalah interaksi kuat, lemah, elektromagnetik dan gravitasi. Interaksi elektromagnetik (EM) bermediator foton dan berjangkauan jauh terjalin antara zarah-zarah bermuatan listrik dan/atau bermomen magnet dan berlangsung secara makro dan mikro dalam atom inti dan zarah elementer. Pada materi massif seperti bintang dan galaksi, muatan mereka praktis netral sehingga interaksi elektromagnetik tak bekerja pada struktur skala besar jagad raya. Pada pada skala ini, hanya interaksi gravitasi saja yang bekerja. Oleh karena itu hukum gravitasi Einstein yang didasarkan pada teori relativitas umum akan sanggup memberikan gambaran jagad raya secara komprehensif, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Teori Gravitasi Einstein sendiri mampu meramalkan beberapa fenomena di jagad raya dengan ketelitian tinggi. Teori ini adalah teori yang menyempurnakan teori gravitasi Newton. Beberapa fenomena di jagad raya yang terbuktikan.
  • 4. BAB II ISI Partikel Pembentuk Alam Semesta Alam semesta ini pada hakikatnya merupakan kumpulan atom-atom. Suatu atom tersusun dari inti atom, yaitu proton-neutron dan elektron-elektron (partikel bermuatan negatif yang mengeliligi inti atom). Pada awalnya, proton dan neutron dianggap merupakan partikel dasar, namun eksperimen-ekseperimen yang melibatkan tumbukan antar proton atau proton dengan elektron dengan kecepatan tinggi menunjukkan bahwa partikel-partikel tersebut tersusun dari partikel partikel yang lebih kecil. Partikel-partikel tersebut disebut Quark oleh fisikawan dari Institut Teknologi California bernama Murray Gell Mann yang memenangkan hadiah nobel pada tahun 1969. Quark memiliki ukuran yang sangat menakjubakan, yaitu 10-18m (0,000000000000000001) meter. Quark jauh lebih kecil dari panjang gelombang cahaya tampak sehingga tidak akan memiliki warna dalam keadaan yang sebenarnya. Proton dan neutron terdiri dari tiga quark dengan warna yang berbeda. Proton terdiri atas dua quark up dan satu quark down, sedangkan neutron tersusun dari dua quark down dan satu quark up. Sementara elektron adalah partikel-partikel kecil, berukuran hampir seperdua ribu ukuran neutron dan proton. Sebuah atom mempunyai jumlah elektron dan proton yang sama dan setiap elektron bermuatan negatif yang setara dengan muatan posistif yang dikandung tiap proton. Total muatan positif pada inti dan total muatan negatif pada elektron saling meniadakan dan atom menjadi netral. Partikel-partikel ini tidak bekerja sendiri, akan tetapi ia bekerja dengan berinterksi dengan partikel pembawa forsa atau gaya yang dikelompokkan menjadi empat gaya menurut gaya yang terbawa, yaitu, gaya gravitas i, gaya elektromagnetik, gaya nuklir lemah, dan yang terakhir gaya nuklir kuat. Untuk menguraikan proton dan neutron menjadi quark-quark, diperlukan energi satu milyar eV, yang setara dengan suhu 1013K (sepuluh triliun derajat), yaitu suhu alam semesta ketika berusia 10-6 detik (sepersejuta detik sesudah waktu Nol). Jadi proton dan neutron baru tercipta ketika alam semesta berusia 10-6 detik. Sebelum itu, alam semesta hanya berupa kumpulan quark-quark dan lepton- lepton. Yang dimaksudkan dengan lepton adalah partikel-partikel yang sangat ringan (massa sangat kecil), yaitu elektron beserta “saudara saudaranya”. Perbedaan utama antara quark dan lepton adalah jenis interaksi yang bekerja pada mereka. Quark mengalami interaksi gaya kuat dan gaya lemah, lepton hanya mengalami interaksi gaya lemah dan tidak mengalami interaksi gaya kuat.
  • 5. partikel cahaya yaitu foton, neutrino, antipartikelnya yaitu antineutrino, serta sejumlah kecil neutron dan proton. Mereka semua berada dalam temperatur yang sama (para ilmuwan biasa menyebutnya berada dalam kesetimbangan termal). Dalam keadaan ini, penghancuran dan pembentukan partikel-partikel tersebut atau yang menghasilkan partikel lain berlangsung seimbang. Kemudian, ketika usia kosmik mencapai sekira 0,74 detik setelah big bang, temperatur alam semesta menurun menjadi sekira 10 miliar Kelvin. Saat itulah temperatur neutrino dan antineutrino mulai berbeda dengan partikel yang lain. Pada temperatur sekira itulah neutron meluruh menjadi proton dan partikel lain, sehingga jumlah proton menjadi lebih banyak daripada neutron dibandingkan sebelumnya. Selanjutnya, temperatur alam semesta terus menurun hingga mencapai beberapa miliar Kelvin. Pada saat usia kosmik sekira 4,12 detik setelah big bang, reaksi elektron dan positron memperlambat penurunan temperatur alam semesta dan menyisakan sejumlah kecil elektron. Neutron pun terus meluruh menjadi proton. Selain itu pembentukan inti helium-4 dari neutron dan proton menjadi lebih banyak daripada penghancurannya. Ada tiga contoh rantai reaksi pembentukan inti helium-4 ini. Pertama, neutron dan proton bereaksi membentuk deuterium. Selanjutnya deuterium ini bereaksi dengan deuterium membentuk tritium dan proton. Kemudian tritium bereaksi dengan deuterium untuk membentuk helium-4 dan neutron. Kedua, neutron dan proton bereaksi membentuk deuterium. Lalu deuterium bereaksi dengan deuterium membentuk helium-3 dan neutron. Lalu helium-3 bereaksi dengan deuterium menghasilkan helium-4 dan proton. Proton dan neutron yang dihasilkan pada kedua rantai reaksi ini dapat digunakan lagi pada reaksi lain. Ketiga, neutron dan proton bereaksi membentuk deuterium. Lalu deuterium bereaksi dengan deuterium membentuk helium-4 dan foton. Selain reaksi-reaksi tersebut ada juga reaksi-reaksi lain, misalnya yang mengakibatkan terbentuknya lithium-7. Suhu rata rata alam semesta sekarang adalah tiga derajat Kelvin. Di masa silam, suhu alam semesta rata-rata bersuhu 104K pada saat 500.000 tahun sesudah waktu Nol. Jadi, atom baru tercipta ketika alam semesta berusia sekitar 500.000 tahun. Sebelum itu, alam semesta merupakan kumpulan-kumpulan inti atom dan elektron elektron, yang belum mampu bergabung membentuk atom, sebab suhu masih terlalu tinggi. Para pionir dalam bidang ini adalah Gamow, Alpher, dan Herman yang mempublikasikan prediksi mereka pada era 1940-an dan 1950-an. Kerja mereka ini dilanjutkan ilmuwan lain dengan perhitungan yang lebih mendetail. Sampai sekarang, tingkat akurasi perhitungan tersebut sangat tinggi, dengan kemungkinan kesalahan sekira 1aja. Kelimpahan unsur-unsur ringan yang mereka perkirakan
  • 6. adalah dalam sepuluh miliar inti atom hidrogen, ada ratusan ribu deuterium, ratusan ribu helium-3, dan beberapa lithium-7 yang berasal dari big bang nucleosynthesis. Sedangkan untuk helium-4 adalah sekira 24ari total materi biasa yang ada di alam semesta ini. Era Atom Terbentuknya inti hidrogen dan helium menandai kemunculan era baru yang dinamakan era atom. Pada era ini, yang berlangsung dari tahun ke 380.000 hingga tahun ke 1.000.000.000, suhu alam semesta telah memungkinkan bagi terbentuknya inti atom dengan jumlah proton-neutron yang lebih banyak. Semakin turunnya suhu dan kerapatan alam semesta, pada gilirannya memungkinkan inti- inti yang terbentuk menangkap elektron dan membentuk atom yang stabil. Pada era ini, unsur-unsur ringan di alam semesta yang kita kenal saat ini sebagian besar telah terbentuk. Era Bintang dan Galaksi Akhirnya, setelah era atom berakhir, maka dimulailah era bintang dan galaksi.Era ini dimulai pada tahun ke 1.000.000.000 setelah “ledakan besar”. Gaya gravitasi, yang merupakan perwujudan dari kelengkungan ruang-waktu akibat kehadiran massa, mulai berperan secara signifikan seiring dengan kondisi alam semesta yang telah mencapai suhu rata-rata sama dengan suhu yang terdeteksi saat ini, tetapi dengan volume yang terus berkembang. Peranan gravitasi yang dominan mengakibatkan atom-atom berkumpul membentuk bintang dan galaksi. Pembentukan dimulai dari objek yang paling kecil seperti bintang dan kemudian menjadi yang paling besar seperti gugus galaksi. Berdasarkan observasi melalui teleskop Hubble, hingga saat ini objek langit yang paling ja uh dan paling tua yang bisa diamati adalah quasar dengan usia sekitar 13 milyar tahun. Angka ini ditenggarai juga sebagai usia alam semesta. Berdasarkan angka tersebut pula, diperkirakan jari-jari alam semesta adalah sekitar 1026 meter. Quasar adalah objek langit yang memiliki ukuran sebesar bintang tetapi memiliki kecerlangan sebuah galaksi.
  • 7. Partikel Higgs boson Dalam jagat raya kita terdapat kevakuman (ruang-waktu) yang luar biasa luas, yang dinamakan “cosmic voids”, tapi berisi energi dan berbagai medan gaya. Karena materi dalam jagat raya ini punya massa (juga ada partikel yang nyaris tak memiliki massa), pastilah ada suatu “faktor” yang menyebabkan massa bisa ada di dalam kevakuman kosmik yang berisi energi itu. Maka diteorikan oleh Peter Higgs di tahun 1964, bahwa haruslah ada medan Higgs dan partikel Higgs boson, yang memberi massa pada materi. Tanpa Higgs boson, partikel-partikel fundamental akan tercerai berai sehingga materi tak akan terbentuk dan jaga raya, karenanya, tak akan pernah ada. Higgs boson mempersatukan partikel-partikel sehingga kohesif, alhasil massa terbentuk, dua materi menjadi ada. Metaforanya begini: Higgs boson itu seperti sebuah magnit yang sangat kuat, sehingga menarik dan menyatukan semua jarum yang semula tercerai-berai. Sejak diteorikan 50 tahun lalu, para fisikawan memburu partikel Higgs boson minimal di atas kertas dalam perhitungan matematis, dan ketika LHC sudah dibangun, perburuan dimungkinkan secara empiris. Dengan membenturkan dua proton di dalam LHC, sebuah partikel Higgs boson dihasilkan. Contoh data yang disimulasikan di CERN: tabrakan antara dua proton menghasilkan partikel Higgs boson Setelah keberadaan Higgs boson dikonfirmasi (Juli 2012), para fisikawan pun mulai memikirkan dalam-dalam akibat penemuan ini pada bidang-bidang kajian sains lain, khususnya kosmologi. Ternyata akibat adanya partikel Higgs boson dan diketahuinya besar massanya dan berbagai sifatnya, kosmologi kembali menjadi fokus.
  • 8. Higgs boson itu adalah sebuah partikel subatomik, ada di dalam ruang atom dalam dunia mikrokosmik yang dinamakan dunia mekanika quantum. Tetapi penemuan partikel Higgs membawa orang ke dunia maha luas, jagat raya kita, bidang kajian kosmologi Kevakuman jagat raya, yang senantiasa berisi energi. Vakum jagat raya dapat berada pada kondisi-kondisi dengan besaran energi yang berlainan, tak sama dari satu ruang vakum ke ruang vakum lainnya. Jagat raya berada pada kondisi paling stabil jika energinya (yang ekuivalen dengan massa) berada pada kondisi paling rendah, yang tidak menimbulkan fluktuasi. Dalam kevakuman kosmik inilah medan Higgs ada dan memenuhinya, suatu kondisi mutlak untuk munculnya materi di dalam “cosmic voids”. Supaya materi dan jagat raya yang ada, tetap berada dalam kondisi stabil, niscaya massa Higgs boson dan stabilitas vakum jagat raya kait-mengait. Menurut teori dalam model standard fisika partikel, hanya jika massa Higgs boson lebih besar dari 129 Gigaelektronvolt (GeV), jagat raya akan stabil. Tapi Higgs boson yang dikonfirmasi Juli 2012 ternyata memiliki massa 126 GeV, cukup ringan sehingga akan membuat jagat raya tak stabil. Dalam suatu kosmos yang tak stabil, gelembung-gelembung jagat raya alternatif akan muncul dari suatu tempat, dan begitu saja akan mengembang. Jika jagat raya alternatif muncul begitu saja dari kondisi kosmik yang tak stabil, jagat raya yang ada akan lenyap ditelan olehnya. Begitulah, dikonfirmasinya Higgs boson, mengonfirmasi juga jagat raya yang berevolusi siklikal: dari ada jadi tiada, lalu akan ada lagi, lalu tiada lagi, dan seterusnya. Jagat raya yang di dalamnya anda tinggal tidak stabil, dan di masa depan akan lenyap ditelan jagat raya alternatif. Kita jadi paham, partikel Higgs boson bukan hanya memberi massa pada materi sehingga jagat raya dimungkinkan terbentuk, te tapi juga nanti partikel yang sama akan melenyapkan jagat raya yang semula dibentuknya. Tetapi masih ada alternatif untuk bisa menghasilkan jagat raya yang stabil. Di sinilah para fisikawan tertantang, setelah partikel Higgs dikonfirmasi. Teori tentang jagat raya yang stabil, mengharuskan orang berpaling ke teori supersimetri. Teori supersimetri, setiap partikel biasa memiliki partikel mitra yang massanya lebih besar, yang dinamakan “superpartner”. Jika massa partikel Higgs terlalu ringan sehingga akan membuat jagat raya tak stabil, masih ada faktor lain yang bisa mengubah pengetahuan kita mengenai kondisi ini. Faktor lain itu harus datang dari “superpartner” partikel Higgs boson, yang para saintis namakan “top quark”, yang masih harus diburu dan diukur ma ssanya. Dalam perhitungan matematis, jagat raya akan stabil jika massa “top quark” lebih besar dari massa partikel pasangannya, Higgs boson. Partikel Higgs boson yang ringan harus diimbangi oleh “top quark” yang massanya lebih besar, jika kondisi stabil jagat raya mau tercipta.
  • 9. Maka setelah penemuan Higgs boson, yang harus dikonfirmasi adalah berapa besar massa “top quark” yang sebenarnya, kembali lewat LHC. Tapi sementara ini LHC sedang dinonaktifkan selama dua tahun ke depan untuk keperluan reparasi dan meningkatkan powernya jauh melebihi yang sekarang. Jadi perburuan terhadap “top quark” untuk mengukur massanya akan mulai bisa dilakukan sejak tahun 2015, untuk memastikan apakah jagat raya kita stabil atau tak stabil, apakah akan lenyap ditelan jagat raya alternatif di masa depan, bermilyar-milyar tahun dari sekarang. Diduga, teori kosmologis (lama) bahwa jagat raya kita berevolusi siklikal, ada lalu tiada lalu ada lagi dan seterusnya, akan dikonfirmasi.
  • 10. BAB III PENUTUP Kesimpulan Pada saat alam semesta berusia 10-6 detik proton dan neutron baru tercipta. Sebelum itu, alam semesta hanya berupa kumpulan quark-quark dan lepton- lepton. Proton dan neutron merupakan partikel dasar dalam pembentukan alam semesta, tetapi partikel-partikel tersebut tersusun dari partikel partikel yang lebih kecil. Partikel-partikel tersebut disebut Quark. Sedangkan lepton adalah partikel-partikel yang sangat ringan (massa sangat kecil). Pada tahun 2012 ditemukan partikel Higgs boson. Higgs boson mempersatukan partikel-partikel sehingga kohesif, alhasil massa terbentuk, dua materi menjadi ada. Metaforanya adalah Higgs boson itu seperti sebuah magnit yang sangat kuat, sehingga menarik dan menyatukan semua jarum yang semula tercerai-berai. Tanpa Higgs boson, partikel-partikel fundamental akan tercerai berai sehingga materi tak akan terbentuk dan jaga raya, karenanya, tak akan pernah ada. Higgs boson diteorikan pertama kali oleh Peter Higgs di tahun 1964.
  • 11. DAFTAR PUSTAKA Anugraha, Rinto.2011.Teori Relativitas dan Kosmologi.Yogyakarta : UGM http://www.fisikanet.lipi.go.id/ http://www.isains.com/ http://www.rabithah-alawiyah.org/