SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  12
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BAB VI
PESAWAT SEDERHANA SISTEM KATROL
6.1. Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum kali ini adalah menyelidiki keuntungan mekanik
sistem katrol.
6.2. Dasar Teori
Pesawat sederhana adalah segala jenis perangkat yang hanya
membutuhkan satu gaya untuk bekerja. Kerja terjadi sewaktu gaya diberikan
dan menyebabkan gerakan sepanjang suatu jarak tertentu. Kerja yang timbul
adalah hasil gaya dan jarak. Jumlah kerja yang dibutuhkan untuk mencapai
sesuatu bersifat konstan, walaupun demikian jumlah gaya yang dibutuhkan
untuk mencapai hal ini dapat dikurangi dengan menerapkan gaya yang lebih
sedikit terhadap jarak yang lebih jauh. Dengan kata lain, peningkatan jarak
akan mengurangi gaya yang dibutuhkan. Rasio antara keduanya disebut
keuntungan mekanik (Haliday, 1983).
Dalam melakukan usaha, akan lebih mudah jika menggunakan pesawat
atau mesin sederhana. Pesawat sederhana tidak memiliki energi sendiri dan
tidak dapat bekerja dengan sendirinya. Hukum pesawat menyatakan bahwa
keluaran usaha atau kerja suatu mesin selalu sama dengan masukan usaha atau
kerjanya. Dalam kenyataan, setiap mesin mempunyai sejumlah gesekan.
Akibatnya, sebagian dari masukan usaha tersebut dihabiskan untuk mengatasi
gesekan itu. Dengan demikian, keluaran usaha lebih kecil dari masukan usaha.
Pesawat sederhana memberikan banyak keuntungan, antara lain dapat
mengubah energi, mengurangi gaya, dan mempercepat pekerjaan.
Katrol adalah roda pejal atau cakram yang berputar pada porosnya dan
dilewati tali atau rantai untuk mengangkat bahan. Prinsip kerja katrol sama
dengan tuas, yaitu untuk memungkinkan mengangkat benda berat dengan gaya
yang lebih kecil tanpa mengurangi usaha yang dilakukan. Katrol dapat
digunakan untuk mengangkat beban dengan lebih mudah seperti memindahkan
kontainer yang berisi mobil, menaikkan bahan bangunan ke lantai atas pada
gedung bertingkat, untuk menaikkan bendera, serta memindahkan tiang beton
Khairi Ramdhani 46
H1C113061
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
dan rangka baja pada pembangunan jalan dan jembatan. Secara garis besar ada
3 jenis katrol berdasarkan geraknya, yaitu katrol tetap, katrol bergerak dan
sistem katrol.
Katrol tetap adalah sebuah katrol yang terpasang pada tempat yang tetap
sehingga tidak dapat bergerak ke atas atau ke bawah. Katrol tetap dapat
dipandang sebagai tuas. Gaya yang digunakan untuk mengangkat beban
minimal sama dengan berat beban. Dengan kata lain, keuntungan mekanis
katrol tetap sama dengan 1.
Katrol bergerak adalah sebuah katrol yang terpasang sedemikian rupa
sehingga dapat bergerak naik turun. Gaya untuk mengangkat suatu benda hanya
membutuhkan gaya yang besarnya setengah dari berat benda itu. Oleh karena
itu, keuntungan mekanis katrol bergerak sama dengan 2. Sistem katrol adalah
susunan katrol yang terdiri atas sebuah katrol tetap dan beberapa katrol
bergerak. Keuntungan mekanis sistem katrol lebih dari 2 (Sutrisno, 1983).
6.3. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini, yaitu:
1. Dasar Statif
Dasar statif digunakan ketika merangkai alat statif. Komponen ini
berfungsi sebagai dasar penumpu batang statif
Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2014.
Gambar 6.1.
Dasar Statif
2. Kaki Statif
Khairi Ramdhani 47
H1C113061
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Kaki statif berfungsi sebagai penahan agar statif tetap berdiri tegak.
Kaki statif disambung dengan batang statif pendek yang dirangkai
horizontal dengan batang statif panjang.
Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2014.
Gambar 6.2.
Kaki Statif
3. Batang Statif Pendek
Batang statif pendek diletakkan vertikal di lubang bagian tengah
dasar statif.
Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2014.
Gambar 6.3.
Batang Statif Pendek
4. Batang Statif Panjang
Batang statif ini digunakan sebagai tiang-tiang penyangga pada alat
statif. Batang statif ini dipasang pada dasar statif. Pada lubang di bagian
Khairi Ramdhani 48
H1C113061
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
samping, batang statif panjang dipasang secara horizontal, lalu kemudian
pada ujungnya dipasang kaki statif.
Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2014.
Gambar 6.4.
Batang Statif Panjang
5. Penyambung Batang Statif
Penyambung batang statif berfungsi untuk menyambung statif
dengan statif lain untuk menambah panjang statif.
Khairi Ramdhani 49
H1C113061
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2014.
Gambar 6.5.
Penyambung Batang Statif
6. Dinamometer 1,5 N
Dinamometer atau neraca pegas adalah perangkat untuk mengukur
besar gaya yang bekerja pada benda yang dicoba.
Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2014.
Gambar 6.6.
Dinamometer 1,5 N
7. Tali Pada Roda
Tali berfungsi sebagai penghubung antara beban dengan kuasa
melalui roda - roda katrol.
Khairi Ramdhani 50
H1C113061
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2014.
Gambar 6.7.
Tali Pada Roda
8. Beban (25 gr dan 50 gr)
Beban berfungsi sebagai objek percobaan.
Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2014.
Gambar 6.8.
Beban
9. Jepit Penahan
Jepit penahan digunakan untuk menahan dinamometer tetap
tergantung pada statif.
Khairi Ramdhani 51
H1C113061
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2014.
Gambar 6.9.
Jepit Penahan
10. Roda Katro Besar
Roda katrol adalah roda yang memiliki rongga di tepinya seperti
pelg kendaraan. Roda katrol besar berdiameter 10 cm.
Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2014.
Gambar 6.10.
Roda Katrol Besar
11. Roda Katro Kecil
Roda katrol kecil berdiameter 5 cm.
Khairi Ramdhani 52
H1C113061
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2014.
Gambar 6.11.
Roda Katrol Kecil
12. Batang Perangkai
Batang perangkai berfungsi menghubungkan dua katrol.
z
Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2014.
Gambar 6.12.
Batang Perangkai
13. Pengait Beban
Pengait beban adalah perangai yang berfungsi untuk mengaitkan
beban pada katrol.
Khairi Ramdhani 53
H1C113061
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2014.
Gambar 6.13.
Pengait Beban
6.4. Prosedur Kerja
1. Persiapan
Prosedur persiapan kerja adalah sebagai berikut :
a. Siapkan alat dan bahan yang digunakan.
b. Rangkailah dasar statif, kaki statif, batang statif pendek dan panjang.
c. Gabungkan roda katrol besar (100 mm) dan kecil (50 mm) dengan
memakai batang perangkai sehingga membentuk 2 pasang gabungan
katrol C dan D, lalu pasang pengait beban pada masing-masing gabungan
katrol.
d. Tancapkan poros roda katrol besar dari gabungan C pada balok
pendukung P dan roda kecil dari bagian D pada balok pendukung Q.
e. Ikatkan ujung tali pada pengait diatas, lalu lilitkan tali melalui pengait
katrol kecil yang bawah dan atas, kemudian ujungnya diikatkan pada
pengait dinamometer. Selanjutnya dinamometer dihubungkan dengan
dasar statif dengan memakai jepit penahan.
f. Lepaskan katrol kecil bawah dari balok pendukung Q dan biarkan katrol
tergantung bebas. Singkirkan atau turunkan balok pendukung Q ke dasar
statif.
2. Prosedur Percobaan
Prosedur percobaan kerja adalah sebagai berikut :
a. Lepaskan beban B dari rangkaian. Kemudian ukurlah massa beban B
dengan memakai neraca empat lengan (311 gr). Untuk menentukan gaya
Khairi Ramdhani 54
H1C113061
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
beratnya, gunakan rumus B = m x g. Dalam hal ini, gunakan nilai
gravitasi (g) = 10 m/s2
.
b. Amati dan baca gaya kuasa F yang ditunjukkan oleh skala pada
dinamometer.
c. Ulangi lagkah 1 sampai langkah 2 dan setiap kali selalu menambahkan
beban sesuai dengan isian dalam tabel hasil pengamatan.
d. Kemasi semua alat dan bahan yang telah digunakan serta lengkapi
seluruh isian tabel dan diskusikan untuk memperoleh kesimpulan.
6.5. Pengolahan Data
Tabel 6.1.
Hasil Pengukuran dengan Katrol Majemuk
No Beban
Gaya Kuasa
(F)
Massa
Beban (m)
Berat
Beban
(B=m.g)
Keuntungan
Mekanik
(B/F)
1
Gabung Katrol
Bawah + 1 beban
0,25 N 2,5x10-2
Kg 2,5x10-1
N 1
2
Gabung Katrol
Bawah + 2 beban
0,3 N 5x10-2
Kg 5x10-1
N 1,67
3
Gabung Katrol
Bawah + 3 beban
0,35 N 7,5x10-2
Kg 7,5x10-1
N 2,14
4
Gabung Katrol
Bawah + 4 beban
0,5 N 1x10-1
Kg 1 N 2
Tabel 6.2
Hasil Pengukuran dengan Katrol Tetap
No Beban
Gaya Kuasa
(F)
Massa
Beban (m)
Berat
Beban
(B=m.g)
Keuntungan
Mekanik
(B/F)
1
Katrol Tetap + 1
beban
0,15 N 2,5x10-2
Kg 2,5x10-1
N 1,67
Khairi Ramdhani 55
H1C113061
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2
Katrol Tetap + 2
beban
0,4 N
5x10-2
Kg
5x10-1
N 1,25
3
Katrol Tetap + 3
beban
0,7 N
7,5x10-2
Kg
7,5x10-1
N 1,07
4
Katrol Tetap + 4
beban
0,85 N 1x10-1
Kg 1 N 1,18
6.6. Pembahasan
1. Percobaan I : Pengukuran Katrol Majemuk
Dari hasil percobaan yang dilakukan pada katrol majemuk yang
menggunakan 1 beban yang beratnya 25 gram, dapat diperoleh gaya
kuasanya sebesar 0,25 N. Pada saat beban ditambahkan menjadi 50 gram,
dapat diperoleh gaya kuasanya sebesar 0,3 N. Beban ditambah lagi menjadi
75 gram, dapat diperoleh gaya kuasanya sebesar 0,35 N dan yang terakhir
beban 100 gram, dapat diperoleh gaya kuasanya sebesar 0,5 N.
Tetapi setelah dihitung menggunakan rumus yang ada, keuntungan
mekanik yang didapat pada data no. 4 tidak masuk akal karena seharusnya
lebih besar dari data no. 3. Hal ini dipastikan terjadi karena adanya
kesalahan teknis dalam percobaan. Kami menganalisa kesalahan teknis
tersebut terjadi karena suatu sebab yaitu pada waktu penahan katrol yang
berada di bawah tidak terlepas secara maksimal.
2. Percobaan II : Pengukuran Katrol Tetap
Sama seperti dengan katrol majemuk, gaya kuasa yang dihasilkan
dari data 1 sampai 4 semakin besar. 0,15 N, 0,4 N, 0,7 N, dan 0,85 N. Pada
percobaan ini juga terjadi kejanggalan yang sama, yaitu pada data no. 4.
Keuntungan mekanis yang didapat lebih kecil dari no. 3. Hal ini juga terjadi
karena kesalahan teknis dalam melakukan percobaan. Analisa, kesalahan
teknis tersebut berdasarkan analisa yaitu pada saat melihat atau mengamati
angka yang ada pada dinamometer. Dari analisa tersebut kami berasumsi
bahwa data no. 4 dapat diabaikan karena data no. 1 sampai no. 3 sudah
mewakili percobaan tersebut.
Khairi Ramdhani 56
H1C113061
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Khairi Ramdhani 57
H1C113061

Contenu connexe

Tendances

RPP SUHU & KALOR (SMA)
RPP SUHU & KALOR (SMA)RPP SUHU & KALOR (SMA)
RPP SUHU & KALOR (SMA)MAFIA '11
 
Bab 2.2 IPA Kelas 7 (Perubahan Wujud Zat) Kurikulum Merdeka SMP Ibrahimy 1 Su...
Bab 2.2 IPA Kelas 7 (Perubahan Wujud Zat) Kurikulum Merdeka SMP Ibrahimy 1 Su...Bab 2.2 IPA Kelas 7 (Perubahan Wujud Zat) Kurikulum Merdeka SMP Ibrahimy 1 Su...
Bab 2.2 IPA Kelas 7 (Perubahan Wujud Zat) Kurikulum Merdeka SMP Ibrahimy 1 Su...ZainulHasan13
 
Pesawat Sederhana
Pesawat Sederhana Pesawat Sederhana
Pesawat Sederhana home
 
Instrumen penilaian kalor
Instrumen penilaian kalorInstrumen penilaian kalor
Instrumen penilaian kalorWinda Oktori
 
Laporan Fisdas Resonansi
Laporan Fisdas ResonansiLaporan Fisdas Resonansi
Laporan Fisdas ResonansiWidya arsy
 
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.umammuhammad27
 
1 b 11170163000059_laporan_kalorimeter
1 b 11170163000059_laporan_kalorimeter1 b 11170163000059_laporan_kalorimeter
1 b 11170163000059_laporan_kalorimeterumammuhammad27
 
3 contoh perhitungan gaya di dalam katrol
3 contoh perhitungan gaya di dalam katrol3 contoh perhitungan gaya di dalam katrol
3 contoh perhitungan gaya di dalam katrolfx oktaf laudensius
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul reversibel
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul reversibel2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul reversibel
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul reversibelumammuhammad27
 
RPP HUKUM NEWTON
RPP HUKUM NEWTONRPP HUKUM NEWTON
RPP HUKUM NEWTONMAFIA '11
 
Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1
Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1
Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1Annisa Icha
 
Kd 3.7 interaksi mahluk hidup dengan lingkungan
Kd 3.7 interaksi mahluk hidup dengan lingkunganKd 3.7 interaksi mahluk hidup dengan lingkungan
Kd 3.7 interaksi mahluk hidup dengan lingkunganummu kalsum andi lajeng
 
Laporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajat
Laporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajatLaporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajat
Laporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajatAzizah Fitria Sari
 
Laporan fisika gaya archimedes
Laporan fisika gaya archimedesLaporan fisika gaya archimedes
Laporan fisika gaya archimedesNandz Iu
 

Tendances (20)

RPP SUHU & KALOR (SMA)
RPP SUHU & KALOR (SMA)RPP SUHU & KALOR (SMA)
RPP SUHU & KALOR (SMA)
 
Bab 2.2 IPA Kelas 7 (Perubahan Wujud Zat) Kurikulum Merdeka SMP Ibrahimy 1 Su...
Bab 2.2 IPA Kelas 7 (Perubahan Wujud Zat) Kurikulum Merdeka SMP Ibrahimy 1 Su...Bab 2.2 IPA Kelas 7 (Perubahan Wujud Zat) Kurikulum Merdeka SMP Ibrahimy 1 Su...
Bab 2.2 IPA Kelas 7 (Perubahan Wujud Zat) Kurikulum Merdeka SMP Ibrahimy 1 Su...
 
Pesawat Sederhana
Pesawat Sederhana Pesawat Sederhana
Pesawat Sederhana
 
A. laboratorium fisika
A. laboratorium fisikaA. laboratorium fisika
A. laboratorium fisika
 
Instrumen penilaian kalor
Instrumen penilaian kalorInstrumen penilaian kalor
Instrumen penilaian kalor
 
Laporan Fisdas Resonansi
Laporan Fisdas ResonansiLaporan Fisdas Resonansi
Laporan Fisdas Resonansi
 
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
 
1 b 11170163000059_laporan_kalorimeter
1 b 11170163000059_laporan_kalorimeter1 b 11170163000059_laporan_kalorimeter
1 b 11170163000059_laporan_kalorimeter
 
3 contoh perhitungan gaya di dalam katrol
3 contoh perhitungan gaya di dalam katrol3 contoh perhitungan gaya di dalam katrol
3 contoh perhitungan gaya di dalam katrol
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul reversibel
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul reversibel2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul reversibel
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul reversibel
 
Hukum Archimedes
Hukum ArchimedesHukum Archimedes
Hukum Archimedes
 
Lkpd hukum archimedes
Lkpd hukum archimedesLkpd hukum archimedes
Lkpd hukum archimedes
 
RPP HUKUM NEWTON
RPP HUKUM NEWTONRPP HUKUM NEWTON
RPP HUKUM NEWTON
 
Laporan Praktikum 3 Amphibia
Laporan Praktikum 3 AmphibiaLaporan Praktikum 3 Amphibia
Laporan Praktikum 3 Amphibia
 
Kunci LKPD Hukum Pascal
Kunci LKPD Hukum PascalKunci LKPD Hukum Pascal
Kunci LKPD Hukum Pascal
 
Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1
Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1
Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1
 
Gaya dan gerak
Gaya dan gerakGaya dan gerak
Gaya dan gerak
 
Kd 3.7 interaksi mahluk hidup dengan lingkungan
Kd 3.7 interaksi mahluk hidup dengan lingkunganKd 3.7 interaksi mahluk hidup dengan lingkungan
Kd 3.7 interaksi mahluk hidup dengan lingkungan
 
Laporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajat
Laporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajatLaporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajat
Laporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajat
 
Laporan fisika gaya archimedes
Laporan fisika gaya archimedesLaporan fisika gaya archimedes
Laporan fisika gaya archimedes
 

Similaire à BAB VI PESAWAT SEDERHANA SISTEM KATROL

Penuntun praktikum FISIKA DASAR 2
Penuntun praktikum FISIKA DASAR 2Penuntun praktikum FISIKA DASAR 2
Penuntun praktikum FISIKA DASAR 2Mahdi Salam
 
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan PorosElemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan PorosDewi Izza
 
1 b 11170163000059_laporan akhir pa (pesawat atwood)
1 b 11170163000059_laporan akhir pa (pesawat atwood)1 b 11170163000059_laporan akhir pa (pesawat atwood)
1 b 11170163000059_laporan akhir pa (pesawat atwood)umammuhammad27
 
RPP Sietem Kontrol Elektro Pneumatik Kls XI (1)
RPP Sietem Kontrol Elektro Pneumatik Kls XI (1)RPP Sietem Kontrol Elektro Pneumatik Kls XI (1)
RPP Sietem Kontrol Elektro Pneumatik Kls XI (1)Moch Tafsir
 
Perancangan Chassis Mobil Listrik Prototype “Ababil” dan Simulasi Pembebanan ...
Perancangan Chassis Mobil Listrik Prototype “Ababil” dan Simulasi Pembebanan ...Perancangan Chassis Mobil Listrik Prototype “Ababil” dan Simulasi Pembebanan ...
Perancangan Chassis Mobil Listrik Prototype “Ababil” dan Simulasi Pembebanan ...Meda Aji Saputro
 
Laporan modulus puntir
Laporan modulus puntirLaporan modulus puntir
Laporan modulus puntirdedeknurhuda
 
Its paper-32776-4107100041-paper
Its paper-32776-4107100041-paperIts paper-32776-4107100041-paper
Its paper-32776-4107100041-paperlina meliana
 
Laporan Resmi Praktikum Tensile Test
Laporan Resmi Praktikum Tensile TestLaporan Resmi Praktikum Tensile Test
Laporan Resmi Praktikum Tensile TestRichoOdys
 
Jobsheet 1 spt kopling (1)
Jobsheet 1 spt kopling (1)Jobsheet 1 spt kopling (1)
Jobsheet 1 spt kopling (1)RiwayatulIsmi1
 
Laporan praktikum proses produksi
Laporan praktikum proses produksiLaporan praktikum proses produksi
Laporan praktikum proses produksiMira Syafanurillah
 
Pesawat sederhana 2 baru
Pesawat sederhana 2 baruPesawat sederhana 2 baru
Pesawat sederhana 2 baruSamantars17
 
Diklat elemen mesin
Diklat elemen mesinDiklat elemen mesin
Diklat elemen mesinEko Purwanto
 

Similaire à BAB VI PESAWAT SEDERHANA SISTEM KATROL (20)

BAB II USAHA DAN ENERGI
BAB II USAHA DAN ENERGIBAB II USAHA DAN ENERGI
BAB II USAHA DAN ENERGI
 
Penuntun praktikum FISIKA DASAR 2
Penuntun praktikum FISIKA DASAR 2Penuntun praktikum FISIKA DASAR 2
Penuntun praktikum FISIKA DASAR 2
 
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan PorosElemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
 
1 b 11170163000059_laporan akhir pa (pesawat atwood)
1 b 11170163000059_laporan akhir pa (pesawat atwood)1 b 11170163000059_laporan akhir pa (pesawat atwood)
1 b 11170163000059_laporan akhir pa (pesawat atwood)
 
RPP Sietem Kontrol Elektro Pneumatik Kls XI (1)
RPP Sietem Kontrol Elektro Pneumatik Kls XI (1)RPP Sietem Kontrol Elektro Pneumatik Kls XI (1)
RPP Sietem Kontrol Elektro Pneumatik Kls XI (1)
 
Perancangan Chassis Mobil Listrik Prototype “Ababil” dan Simulasi Pembebanan ...
Perancangan Chassis Mobil Listrik Prototype “Ababil” dan Simulasi Pembebanan ...Perancangan Chassis Mobil Listrik Prototype “Ababil” dan Simulasi Pembebanan ...
Perancangan Chassis Mobil Listrik Prototype “Ababil” dan Simulasi Pembebanan ...
 
Laporan modulus puntir
Laporan modulus puntirLaporan modulus puntir
Laporan modulus puntir
 
Laporan praktikum 5 tetapan pegas
Laporan praktikum 5 tetapan pegasLaporan praktikum 5 tetapan pegas
Laporan praktikum 5 tetapan pegas
 
Its paper-32776-4107100041-paper
Its paper-32776-4107100041-paperIts paper-32776-4107100041-paper
Its paper-32776-4107100041-paper
 
9782 19469-1-sm 2
9782 19469-1-sm 29782 19469-1-sm 2
9782 19469-1-sm 2
 
Laporan Resmi Praktikum Tensile Test
Laporan Resmi Praktikum Tensile TestLaporan Resmi Praktikum Tensile Test
Laporan Resmi Praktikum Tensile Test
 
Pesawat atwood
Pesawat atwoodPesawat atwood
Pesawat atwood
 
Jurnal sistem manusia mesin
Jurnal sistem manusia mesinJurnal sistem manusia mesin
Jurnal sistem manusia mesin
 
Jobsheet 1 spt kopling (1)
Jobsheet 1 spt kopling (1)Jobsheet 1 spt kopling (1)
Jobsheet 1 spt kopling (1)
 
BAB III HUKUM KIRHCOF
BAB III HUKUM KIRHCOFBAB III HUKUM KIRHCOF
BAB III HUKUM KIRHCOF
 
Laporan praktikum proses produksi
Laporan praktikum proses produksiLaporan praktikum proses produksi
Laporan praktikum proses produksi
 
96 107 wiwik
96 107 wiwik96 107 wiwik
96 107 wiwik
 
Pesawat sederhana 2 baru
Pesawat sederhana 2 baruPesawat sederhana 2 baru
Pesawat sederhana 2 baru
 
Makalah Pengujian Tarik Tekan
Makalah Pengujian Tarik TekanMakalah Pengujian Tarik Tekan
Makalah Pengujian Tarik Tekan
 
Diklat elemen mesin
Diklat elemen mesinDiklat elemen mesin
Diklat elemen mesin
 

Dernier

MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfihsan386426
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppttaniaalda710
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdfAnonymous6yIobha8QY
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfArvinThamsir1
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxarifyudianto3
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 

Dernier (9)

MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 

BAB VI PESAWAT SEDERHANA SISTEM KATROL

  • 1. PRAKTIKUM FISIKA DASAR PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BAB VI PESAWAT SEDERHANA SISTEM KATROL 6.1. Tujuan Praktikum Tujuan praktikum kali ini adalah menyelidiki keuntungan mekanik sistem katrol. 6.2. Dasar Teori Pesawat sederhana adalah segala jenis perangkat yang hanya membutuhkan satu gaya untuk bekerja. Kerja terjadi sewaktu gaya diberikan dan menyebabkan gerakan sepanjang suatu jarak tertentu. Kerja yang timbul adalah hasil gaya dan jarak. Jumlah kerja yang dibutuhkan untuk mencapai sesuatu bersifat konstan, walaupun demikian jumlah gaya yang dibutuhkan untuk mencapai hal ini dapat dikurangi dengan menerapkan gaya yang lebih sedikit terhadap jarak yang lebih jauh. Dengan kata lain, peningkatan jarak akan mengurangi gaya yang dibutuhkan. Rasio antara keduanya disebut keuntungan mekanik (Haliday, 1983). Dalam melakukan usaha, akan lebih mudah jika menggunakan pesawat atau mesin sederhana. Pesawat sederhana tidak memiliki energi sendiri dan tidak dapat bekerja dengan sendirinya. Hukum pesawat menyatakan bahwa keluaran usaha atau kerja suatu mesin selalu sama dengan masukan usaha atau kerjanya. Dalam kenyataan, setiap mesin mempunyai sejumlah gesekan. Akibatnya, sebagian dari masukan usaha tersebut dihabiskan untuk mengatasi gesekan itu. Dengan demikian, keluaran usaha lebih kecil dari masukan usaha. Pesawat sederhana memberikan banyak keuntungan, antara lain dapat mengubah energi, mengurangi gaya, dan mempercepat pekerjaan. Katrol adalah roda pejal atau cakram yang berputar pada porosnya dan dilewati tali atau rantai untuk mengangkat bahan. Prinsip kerja katrol sama dengan tuas, yaitu untuk memungkinkan mengangkat benda berat dengan gaya yang lebih kecil tanpa mengurangi usaha yang dilakukan. Katrol dapat digunakan untuk mengangkat beban dengan lebih mudah seperti memindahkan kontainer yang berisi mobil, menaikkan bahan bangunan ke lantai atas pada gedung bertingkat, untuk menaikkan bendera, serta memindahkan tiang beton Khairi Ramdhani 46 H1C113061
  • 2. PRAKTIKUM FISIKA DASAR PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT dan rangka baja pada pembangunan jalan dan jembatan. Secara garis besar ada 3 jenis katrol berdasarkan geraknya, yaitu katrol tetap, katrol bergerak dan sistem katrol. Katrol tetap adalah sebuah katrol yang terpasang pada tempat yang tetap sehingga tidak dapat bergerak ke atas atau ke bawah. Katrol tetap dapat dipandang sebagai tuas. Gaya yang digunakan untuk mengangkat beban minimal sama dengan berat beban. Dengan kata lain, keuntungan mekanis katrol tetap sama dengan 1. Katrol bergerak adalah sebuah katrol yang terpasang sedemikian rupa sehingga dapat bergerak naik turun. Gaya untuk mengangkat suatu benda hanya membutuhkan gaya yang besarnya setengah dari berat benda itu. Oleh karena itu, keuntungan mekanis katrol bergerak sama dengan 2. Sistem katrol adalah susunan katrol yang terdiri atas sebuah katrol tetap dan beberapa katrol bergerak. Keuntungan mekanis sistem katrol lebih dari 2 (Sutrisno, 1983). 6.3. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini, yaitu: 1. Dasar Statif Dasar statif digunakan ketika merangkai alat statif. Komponen ini berfungsi sebagai dasar penumpu batang statif Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2014. Gambar 6.1. Dasar Statif 2. Kaki Statif Khairi Ramdhani 47 H1C113061
  • 3. PRAKTIKUM FISIKA DASAR PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT Kaki statif berfungsi sebagai penahan agar statif tetap berdiri tegak. Kaki statif disambung dengan batang statif pendek yang dirangkai horizontal dengan batang statif panjang. Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2014. Gambar 6.2. Kaki Statif 3. Batang Statif Pendek Batang statif pendek diletakkan vertikal di lubang bagian tengah dasar statif. Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2014. Gambar 6.3. Batang Statif Pendek 4. Batang Statif Panjang Batang statif ini digunakan sebagai tiang-tiang penyangga pada alat statif. Batang statif ini dipasang pada dasar statif. Pada lubang di bagian Khairi Ramdhani 48 H1C113061
  • 4. PRAKTIKUM FISIKA DASAR PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT samping, batang statif panjang dipasang secara horizontal, lalu kemudian pada ujungnya dipasang kaki statif. Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2014. Gambar 6.4. Batang Statif Panjang 5. Penyambung Batang Statif Penyambung batang statif berfungsi untuk menyambung statif dengan statif lain untuk menambah panjang statif. Khairi Ramdhani 49 H1C113061
  • 5. PRAKTIKUM FISIKA DASAR PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2014. Gambar 6.5. Penyambung Batang Statif 6. Dinamometer 1,5 N Dinamometer atau neraca pegas adalah perangkat untuk mengukur besar gaya yang bekerja pada benda yang dicoba. Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2014. Gambar 6.6. Dinamometer 1,5 N 7. Tali Pada Roda Tali berfungsi sebagai penghubung antara beban dengan kuasa melalui roda - roda katrol. Khairi Ramdhani 50 H1C113061
  • 6. PRAKTIKUM FISIKA DASAR PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2014. Gambar 6.7. Tali Pada Roda 8. Beban (25 gr dan 50 gr) Beban berfungsi sebagai objek percobaan. Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2014. Gambar 6.8. Beban 9. Jepit Penahan Jepit penahan digunakan untuk menahan dinamometer tetap tergantung pada statif. Khairi Ramdhani 51 H1C113061
  • 7. PRAKTIKUM FISIKA DASAR PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2014. Gambar 6.9. Jepit Penahan 10. Roda Katro Besar Roda katrol adalah roda yang memiliki rongga di tepinya seperti pelg kendaraan. Roda katrol besar berdiameter 10 cm. Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2014. Gambar 6.10. Roda Katrol Besar 11. Roda Katro Kecil Roda katrol kecil berdiameter 5 cm. Khairi Ramdhani 52 H1C113061
  • 8. PRAKTIKUM FISIKA DASAR PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2014. Gambar 6.11. Roda Katrol Kecil 12. Batang Perangkai Batang perangkai berfungsi menghubungkan dua katrol. z Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2014. Gambar 6.12. Batang Perangkai 13. Pengait Beban Pengait beban adalah perangai yang berfungsi untuk mengaitkan beban pada katrol. Khairi Ramdhani 53 H1C113061
  • 9. PRAKTIKUM FISIKA DASAR PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2014. Gambar 6.13. Pengait Beban 6.4. Prosedur Kerja 1. Persiapan Prosedur persiapan kerja adalah sebagai berikut : a. Siapkan alat dan bahan yang digunakan. b. Rangkailah dasar statif, kaki statif, batang statif pendek dan panjang. c. Gabungkan roda katrol besar (100 mm) dan kecil (50 mm) dengan memakai batang perangkai sehingga membentuk 2 pasang gabungan katrol C dan D, lalu pasang pengait beban pada masing-masing gabungan katrol. d. Tancapkan poros roda katrol besar dari gabungan C pada balok pendukung P dan roda kecil dari bagian D pada balok pendukung Q. e. Ikatkan ujung tali pada pengait diatas, lalu lilitkan tali melalui pengait katrol kecil yang bawah dan atas, kemudian ujungnya diikatkan pada pengait dinamometer. Selanjutnya dinamometer dihubungkan dengan dasar statif dengan memakai jepit penahan. f. Lepaskan katrol kecil bawah dari balok pendukung Q dan biarkan katrol tergantung bebas. Singkirkan atau turunkan balok pendukung Q ke dasar statif. 2. Prosedur Percobaan Prosedur percobaan kerja adalah sebagai berikut : a. Lepaskan beban B dari rangkaian. Kemudian ukurlah massa beban B dengan memakai neraca empat lengan (311 gr). Untuk menentukan gaya Khairi Ramdhani 54 H1C113061
  • 10. PRAKTIKUM FISIKA DASAR PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT beratnya, gunakan rumus B = m x g. Dalam hal ini, gunakan nilai gravitasi (g) = 10 m/s2 . b. Amati dan baca gaya kuasa F yang ditunjukkan oleh skala pada dinamometer. c. Ulangi lagkah 1 sampai langkah 2 dan setiap kali selalu menambahkan beban sesuai dengan isian dalam tabel hasil pengamatan. d. Kemasi semua alat dan bahan yang telah digunakan serta lengkapi seluruh isian tabel dan diskusikan untuk memperoleh kesimpulan. 6.5. Pengolahan Data Tabel 6.1. Hasil Pengukuran dengan Katrol Majemuk No Beban Gaya Kuasa (F) Massa Beban (m) Berat Beban (B=m.g) Keuntungan Mekanik (B/F) 1 Gabung Katrol Bawah + 1 beban 0,25 N 2,5x10-2 Kg 2,5x10-1 N 1 2 Gabung Katrol Bawah + 2 beban 0,3 N 5x10-2 Kg 5x10-1 N 1,67 3 Gabung Katrol Bawah + 3 beban 0,35 N 7,5x10-2 Kg 7,5x10-1 N 2,14 4 Gabung Katrol Bawah + 4 beban 0,5 N 1x10-1 Kg 1 N 2 Tabel 6.2 Hasil Pengukuran dengan Katrol Tetap No Beban Gaya Kuasa (F) Massa Beban (m) Berat Beban (B=m.g) Keuntungan Mekanik (B/F) 1 Katrol Tetap + 1 beban 0,15 N 2,5x10-2 Kg 2,5x10-1 N 1,67 Khairi Ramdhani 55 H1C113061
  • 11. PRAKTIKUM FISIKA DASAR PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 2 Katrol Tetap + 2 beban 0,4 N 5x10-2 Kg 5x10-1 N 1,25 3 Katrol Tetap + 3 beban 0,7 N 7,5x10-2 Kg 7,5x10-1 N 1,07 4 Katrol Tetap + 4 beban 0,85 N 1x10-1 Kg 1 N 1,18 6.6. Pembahasan 1. Percobaan I : Pengukuran Katrol Majemuk Dari hasil percobaan yang dilakukan pada katrol majemuk yang menggunakan 1 beban yang beratnya 25 gram, dapat diperoleh gaya kuasanya sebesar 0,25 N. Pada saat beban ditambahkan menjadi 50 gram, dapat diperoleh gaya kuasanya sebesar 0,3 N. Beban ditambah lagi menjadi 75 gram, dapat diperoleh gaya kuasanya sebesar 0,35 N dan yang terakhir beban 100 gram, dapat diperoleh gaya kuasanya sebesar 0,5 N. Tetapi setelah dihitung menggunakan rumus yang ada, keuntungan mekanik yang didapat pada data no. 4 tidak masuk akal karena seharusnya lebih besar dari data no. 3. Hal ini dipastikan terjadi karena adanya kesalahan teknis dalam percobaan. Kami menganalisa kesalahan teknis tersebut terjadi karena suatu sebab yaitu pada waktu penahan katrol yang berada di bawah tidak terlepas secara maksimal. 2. Percobaan II : Pengukuran Katrol Tetap Sama seperti dengan katrol majemuk, gaya kuasa yang dihasilkan dari data 1 sampai 4 semakin besar. 0,15 N, 0,4 N, 0,7 N, dan 0,85 N. Pada percobaan ini juga terjadi kejanggalan yang sama, yaitu pada data no. 4. Keuntungan mekanis yang didapat lebih kecil dari no. 3. Hal ini juga terjadi karena kesalahan teknis dalam melakukan percobaan. Analisa, kesalahan teknis tersebut berdasarkan analisa yaitu pada saat melihat atau mengamati angka yang ada pada dinamometer. Dari analisa tersebut kami berasumsi bahwa data no. 4 dapat diabaikan karena data no. 1 sampai no. 3 sudah mewakili percobaan tersebut. Khairi Ramdhani 56 H1C113061
  • 12. PRAKTIKUM FISIKA DASAR PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT Khairi Ramdhani 57 H1C113061