3. ISTILAH- ISTILAH DASAR
Program adalah kata, ekspresi, pernyataan atau
kombinasi yang disusun dan dirangkai menjadi satu
kesatuan prosedur yang berupa urutan langkah untuk
menyelesaikan masalah yang diimplimentasikan dengan
menggunakan bahasa pemrograman sehingga dapat
dieksekusi oleh komputer.
4. Bahasa pemrograman adalah merupakan prosedur/
tata cara penulisan program. Pada bahasa pemrograman
terdapat dua faktor penting, yaitu sintaks dan
semantik. Sintaks adalah aturan- aturan gramatikal
yang mengatur tata cara penulisan kata, ekspresi, dan
pernyataan, sedangkan semantik adalah aturan- aturan
untuk menyatakan suatu arti. Selain itu, bahasa
pemrograman memiliki elemen dasar yaitu data,
variabel, ekspresi, dan fungsi.
5. Pemrograman merupakan proses
mengimplementasikan urutan langkah untuk
menyelesaikan suatu masalah dengan menggunakan suatu
bahasa pemrograman.
6. PEMECAHAN MASALAH
Program merupakan suatu bentuk pemecahan
masalah yang sudah diterjemahkan dalam bahasa
pemrograman. Jadi sebelum menyusun suatu program,
seorang programmer harus terlebih dahulu memahami
permasalahan, merumuskannya dan membatasi
permasalahan yang akan dipecahkan.
7. TEKNIK PEMECAHAN MASALAH
Teknik top-Down merupakan teknik pemecahan
masalah yang paling umum digunakan, di mana suatu
masalah yang kompleks dibagi- bagi ke dalam beberapa
tingkatan kelompok masalah hingga subbagian yang
paling kecil. Setelah itu, mulai disusun langkah-
langkah untuk menyelesaikan secara detail.
Teknik Bottom-Up merupakan teknik pemecahan
masalah yang mulai ditinggalkan karena sulit untuk
melakukan standardisasi proses dari prosedur-
prosedur yang sudah ada untuk digabungkan menjadi
satu kesatuan.
9. 1. PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR
Konsep pemrograman terstruktur memegang peranan
penting dalam merancang, menyusun, memelihara dan
mengembangkan suatu program, khususnya program
aplikasi yang besar dan kompleks.
Konsep ini pertama kali diungkapkan pada tahun 1960-an
oleh Professor Edsger Djikstra dari universitas
Eindhoven. Dia mengungkapkan bahaya dari penggunaan
instruksi peralihan proses tanpa syarat tertentu
(GOTO) dalam pembuatan segala bentuk pemrograman
karena akan menjadikan program tidak terstruktur
dengan baik. Oleh sebab itu, mulailah dikembangkan
teknik pemrograman terstruktur.
10. Pemrograman terstruktur merupakan proses
mengimplementasikan urutan langkah untuk menyelesaikan
suatu masalah dalam bentuk program yang memiliki
rancangan bangun yang terstruktur dan tidak berbelit-
belit sehingga mudah ditelusuri, dipahami, dan
dikembangkan oleh siapa saja.
11. 2. PEMROGRAMAN MODULAR
Modular program adalah sekumpulan instruksi yang
memiliki operasi- operasi data yang didefinisikan, memiliki
struktur internal yang tidak tergantung pada subprogram
yang lain, dan merupakan suatu kesatuan yang utuh yang
akan dieksekusi secara berulang- ulang. Untuk menyusun
program modular, dapat digunakan konsep fungsi,
prosedur, ataupun subroutine.
12. JENIS PEMROGRAMAN MODULAR
Sekuensial ( berurutan), dimana setiap fungsi atau
perintah dituliskan dan dikerjakan secara berurutan.
Struktur pemrograman ini adalah struktur yang paling
tua dalam pemrograman modular. Ketika mesin
penghitung pertama kali dikeluarkan maka proses
pemasukan perintah bergantung dengan masukan-
masukan yang tentu saja diproses berdasarkan urutan
masukan yang diberikan.
13. Kondisional,dimana suatu fungsi atau perintah
dikerjakan hanya apabila suatu kondisi terpenuhi.
Struktur pemrograman kondisional ini sangat
memperkaya pemrograman sekuensial.
Perulangan, dimana suatu fungsi atau perintah akan
dikerjakan beberapa kali. Teknik ini berawal dari teknik
loncata program JUMP untuk berpindah ke suatu
instruksi tertentu yang digabungkan dengan teknik
pemrograman kondisional.
14. 3. PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK
Pemrograman berorientasi objek diciptakan supaya
konsep yang ada di dunia nyata dapat diterapkan di dalam
pemrograman. Dalam pemrograman berorientasi objek,
komponen- komponen dalam program disebut sebagai suatu
objek, yaitu sesuatu yang memiliki sifat ( property), kerja
(method) dan respons terhadap kejadian ( event). Objek
tersebut disusun dari sekumpulan data, prosedur dan
fungsi yang dibungkus menjadi satu. Berbeda dengan
konsep pemrograman konvensional di mana prosedur, fungsi
dan data tersebar di mana- mana.
15. KONSEP YANG PERLU DIPAHAMI
ENCAPSULATION ( PENGKAPSULAN)
Seperti kapsul obat yang terdiri dari beberapa zat
kimia yang beralainan dan dikumpulkan menjadi satu
tempat, dalam pemrograman berbasis objek, prosedur-
prosedur dan fungsi- fungsi dikumpulkan menjadi satu
dalam wadah sebuah objek. Tidak seperti pemrograman
konvensional di mana data, prosedur dan fungsinya
tersebar dimana- mana.
16. INHERITANCE ( PEWARISAN SIFAT)
Inheritance dapat diterjemahkan sebagai pewarisan
sifat. Konsep ini dapat dijelaskan dengan analogi ilmu
taksonomi. Ilmu ini mempelajari golongan – golongan
makhluk hidup tertentu.
Dalam pemrograman berbasis objek, setisp objek
yang dibuat dapat dan memang akan diturungkan menjadi
objek lainnya yang lebih mendetail. Setiap objek akan
mewarisi sifat- sifat atau kemampuan dari objek yang ada
diatasnya.
17. POLYMORPHISM ( KEANEKARAGAMAN BENTUK)
Dalam pemrograman konvensional, untuk dapat
mengerjakan dua hal yang berbeda, kita harus membuat
dua buah fungsi yang berbeda dengan nama yang berbeda
pula. Namu, dalam pemrograman berbasis objek, operasi
yang berbeda dapat dipanggil dengan nama yang sama,
penentuan operasi mana yang akan dijalankan didasarkan
pada parameter yang disertakan
18. 4. TEKNIK PEMODELAN
Pada tahun 1990-an berbagai macam teknik untuk
melakukan analisis dan perancangan sistem berorientasi
objek dikembangkan dan digunakan secara luas di seluruh
industri TI. Di antaranya yang paling terkenal adalah
Unified Modeling Language ( UML), yang dikembangkan oleh
Grady Booch, Ivar Jacobson dan James Rumbaugh.
19. Sebenarnya UML ini merupakan kolaborasi dari tiga
metode, yaitu metode booch yang diciptakan oleh Grady
Booch, Object Oriented Software Engineering (OOSE)
yang diciptakan oleh Ivar Jacobson dan Object Model
Technique ( OMT) yang diciptakan oleh James Rumbaugh.
Kemudian sejak tahun 1997, UML ditetapkan sebagai
standar unruk analisis dan perancangan sistem berorientasi
object oleh OMG.
20. JENIS SISTEM PEMBENTUKAN UML
Model Fungsi yang menunjukkan fungsi suatu sistem dari
suatu pandang pengguna, di mana termasuk di dalamnya
adalah diagram use case.
Model Objek yang menunjukkan struktur dan
substruktur suatu sistem dengan menggunakan objek,
atribut, operasi dan asosiasi, termasuk di dalamnya
adalah diagram kelas.
Model Dinamik yang menunjukkan perilaku internal suatu
sistem, termasuk di dalamnya Diagram Sekuensial,
Diagram Aktifitas dan Statechart Diagram.